Upload
hacong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
STABILISASI TANAH LEMPUNG PALANGKA RAYA
DENGAN MENGGUNAKAN GARAM DAPUR
Peneliti Utama
Nirwana Puspasari, ST, MT
NIDN 1102057301
Anggota
Hendra Cahyadi, ST, MT
NIDN 0011107701
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
APRIL 2014
421/Teknik sipil
ii
1
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
RINGKASAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………
1.2 Tujuan Khusus Penelitian ………………………………….....
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian……………………………….
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ………………………………………………
2.1.1 Distribusi Ukuran Butir………………………..…………….
2.1.2 Indeks Plastisitas (PI)………………………….……………...
2.1.3 Berat Jenis (Gs)…………………………..…………………...
2.1.4 Pemadatan…………………………..………………………...
2.1.5 California Bearing Ratio (CBR)………………….…………...
2.1.6 Unconfined Compressive Streth (UCS)……………………….
2.1.7 Garam Dapur…..……………………………………………..
2.2 Metode Pemilihan Bahan Tambah………….…………………
2.3 Penelitian Sebelumnya…………………………………………
METODE PENELITIAN
3.1 Umum……..………………………………………………….….
3.2 Pelaksanaan Penelitian ……..…………………………………..
3.2.1 Contoh Tanah…………………………………………………..
3.2.2 3.2.2 Pengujian Contoh Tanah………………………………………..
3.2.3 Pembuatan Campuran Tanah dengan Garam Dapur ……….
3.2.4 Pengujian Campuran Tanah dengan Garam Dapur……………..
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya Penelitian……………………………………….
4.2 Pengujian di Laboratorium……….………………………............
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..
LAMPIRAN……………………………………………………………
i
ii
1
2
3
3
4
5
5
5
6
7
8
10
11
12
12
14
16
16
16
17
17
18
18
20
2
RINGKASAN
Stabilisasi Tanah Lempung Palangka Raya Dengan Menggunakan Garam
Dapur
Tanah merupakan dasar dari sebuah struktur bangunan maupun jalan. Sifat-
sifat tanah yang buruk bisa menimbulkan masalah bagi struktur yang ada di
atasnya. Sifat-sifat tersebut antara lain daya dukung rendah, plastisitas tinggi,
kekuatan geser rendah dan kembang susut besar. Diantara parameter mengukur
sifat tanah adalah CBR dan UCS.
CBR dan UCS tanah lempung umumnya rendah. Permasalahan rendahnya
nilai CBR dan UCS tanah lempung Palangka Raya disebabkan butiran halus lebih
mendominasi sehingga mudah dipengaruhi oleh air. Untuk itu, dilakukan
perbaikan nilai CBR dan UCS tanah lempung Palangka Raya diantaranya
melakukan stabilisasi dengan garam dapur (NaCl). Tujuan penelitian ini adalah
ingin adalah mengetahui nilai CBR dan UCS sebelum dan sesudah stabilisasi
dengan menggunakan garam dapur (Na Cl).
Kata kunci : stabilisasi, lempung, garam dapur
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stabilisasi tanah adalah usaha untuk merubah atau memperbaiki sifat-sifat
teknis tanah agar memenuhi syarat teknis tertentu. Sifat-sifat teknis tanah seperti
daya dukung (CBR) maupun kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung umumnya
sangat rendah. Seperti halnya, tanah lempung Palangka Raya yang memiliki daya
dukung rendah dengan CBR hanya 3,20% (Nasrullah, 2010) dan 3,50% (Anwar
Muda, 2011).
Kemudian, kuat tekan bebas (UCS) tanah lempung juga mengalami hal
yang sama yaitu kuat tekannya sangat rendah. Misalnya tanah lempung Ciawi
(UCS) 0,65 kg/cm2 (Wahjuningsih, 1997), tanah lempung Indramayu (UCS)
0,195 kg/cm2 (Sudirja, 2008) dan UCS tanah lempung Palangka Raya 0,50 kg/cm
2
(Anwar Muda, 2011) . Namun jika dilihat besaran kuat tekan bebas tanah tersebut
maka tanah tersebut termasuk lempung sangat lunak sampai sedang dengan nilai
UCS 0 – 1,00 kg/cm2 (Hardiyatmo, 2006).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada penelitian ini akan dilakukan
peningkatan daya dukung maupun kuat tekannya melalui stabilisasi kimiawi
lempung dengan penambahan garam dapur (Na Cl) sebagai stabilizing agent
untuk mengurangi tekanan pengembangan tanah lempung khususnya tanah
lempung di Kota Palangka Raya. Campuran garam dapur direncanakan 10, 20 dan
30, 40 dan 50% terhadap berat isi kering lempung. Penetapan nilai campuran ini
didasarkan hasil penelitian Sudjianto (2007). Pada campuran tersebut dilakukan
pengujian berat jenis, pemadatan standar, CBR serta UCS.
1.2 Tujuan Khusus Penelitian
Untuk mengetahui tujuan khusus penelitian ini terlebih dahulu diuraikan
rumusan masalahnya :
a. Bagaimanakah sifat-sifat tanah asli pada pengujian distribusi ukuran butir,
berat jenis, indeks plastisitas (PI), pemadatan standar, CBR dan UCS ?.
4
b. Apakah indeks plastisitas (PI) tanah lempung dapat diturunkan setelah
distabilisasi menggunakan garam dapur?
c. Apakah nilai CBR dan UCS tanah lempung dapat dinaikkan setelah
distabilisasi dengan garam dapur?
Untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan di atas, maka dirumuskan tujuan dari
penelitian ini, antara lain :
4 Menentukan sifat-sifat tanah asli pada pengujian distribusi ukuran butir, berat
jenis, indeks plastisitas (PI), pemadatan standar, CBR dan UCS.
5 Menentukan indeks plastisitas (PI) tanah lempung setelah distabilisasi
menggunakan garam dapur.
6 Menentukan nilai CBR dan UCS tanah lempung sebelum dan sesudah
distabilisasi dengan garam dapur.
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Pada umumnya lapis pondasi jalan terbuat dari batu pecah. Namun tidak
menutup kemungkinan menggunakan tanah yang diperbaiki mutunya (stabilisasi)
untuk lapis pondasi jalan. Sekarang timbul pertanyaan, apakah tanah di Kelurahan
Bukit Rawi dapat diperbaiki mutunya (stabilisasi) dengan garam dapur?
Sementara tanah yang ada di Bukit Rawi termasuk jenis lempung yang
memiliki nilai daya dukung (CBR) dan kuat tekan bebas (UCS) rendah dan
didominasi butiran halus sehingga mudah dipengaruhi oleh air, mempunyai
plastisitas rendah sampai sedang dengan penilaian sebagai tanah dasar sedang
sampai buruk.
Dengan penelitian ini diharapkan akan hasil diperoleh nilai California
Bearing Ratio (CBR) dan Unconfined Compression Strength (UCS) sebelum dan
sesudah distabilisasi garam dapur.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Distribusi Ukuran Butir
Sifat-sifat tanah sangat tergantung pada ukuran butirannya. Besarnya butiran
dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanah. Oleh karena analisis
ukuran butiran merupakan penentuan persentase berat butiran pada satu unit
saringan dengan ukuran diameter lubang tertentu. Pada umumnya pengukuran
analisis ukuran butiran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu analisis ayakan (sieve
analysis) dan analisis pengendapan (hydrometer analysis).
Analisis ayakan (sieve analysis) digunakan untuk menyaring tanah berbutir
kasar.yang tertahan saringan no. 200 (lebih besar dari 0,075 mm). Caranya,
diguncang dengan kecepatan tertentu dengan cara mekanis lewat satu unit
saringan standar. Berat tanah yang tinggal pada masing-masing saringan
ditimbang, lalu persentase terhadap berat kumulatif tanah dihitung kemudian
digambar dalam satu grafik hubungan diameter butiran dengan prosentase lolos.
Kemudian analisis pengendapan (hidrometer analysis) digunakan untuk
distribusi ukuran butir tanah berbutir halus yang lolos saringan no. 200 (lebih
kecil dari 0,075 mm) dengan cara sedimentasi. Metode ini didasarkan pada hukum
Stokes yang berkenaan dengan kecepatan mengendap butiran pada larutan
suspensi. Biasanya butiran yang besar akan mengendap terlebih dahulu dan yang
lebih kecil akan lebih lambat. Dari pengujian ini akan diketahui prosentase
masing-masing range ukuran butir (Hardiyatmo, 2006).
2.1.2 Indeks Plastisitas (PI)
Umumnya tanah berbutir halus secara alamiah berada pada dalam kondisi
plastis. Batas atas dan bawah dari rentang kadar air dimana tanah masih bersifat
plastis berturut-turut disebut batas cair (LL) dan batas plastis (PL). Rentang kadar
air itu sendiri didefenisikan sebagai indeks plastisitas (PI), seperti pada persamaan
PLLLPI
6
Indeks plastisitas (PI) adalah selisih batas cair (LL) dan batas plastis (PL)
dan tanah masih bersifat plastis. Menurut Unified Soil Classification System
(USCS) salah satu contoh tanah butir halus adalah tanah ini dibagi menjadi dua
kelompok yaitu tanah butir halus yang sifat plastisnya rendah (LL < 50%) dan
sifat plastisnya tinggi (LL > 50%). Kemudian, simbol tanah butir halus ditetapkan
dengan menggunakan plastisitas Casagrande didapat CH, MH, OH, CL, ML dan
OL. Dengan data LL dan PI diplotkan dalam diagram, lalu dilihat secara analisis
LL < 50% atau LL > 50% selanjutnya dihitung PI batas = 0,73 (LL-20), jika PI >
PI batas berarti di atas garis A dan sebaliknya. Selain garis A, terdapat pula garis
U yang merupakan batas dari hubungan antara indek plastisitas dan batas cair
untuk suatu tanah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini
Gambar 2.1 Grafik Plastisitas untuk Klasifikasi Tanah USCS Sumber : Sukirman (1999)
Karena itu, Indeks Plastisistas menunjukkan sifat keplastisan tanah. Batasan
mengenai indeks plastisitas, sifat, macam tanah dan kohesi seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Nilai Indeks Plastistas dan Macam Tanah
PI Sifat Macam tanah Kohesi
0 Non plastis Pasir Non kohesif
<7 Plastis rendah Lanau Kohesif sebagian
7-17 Plastis sedang Lempung berlanau Kohesif
>17 Plastis tinggi Lempung Kohesif
Sumber : Hardiyatmo (2006)
2.1.3 Berat Jenis (Gs)
Berat jenis (Gs) bertujuan untuk menentukan berat jenis tanah yang
mempunyai butiran lolos saringan no.4, no.10 dan no.40 dengan piknometer, yang
7
mana hasil perbandingan antara berat butiran padat (γs) dengan berat volume air
suling (γw) dengan isi yang sama pada temperatur 25 0C seperti pada persamaan
Gs = w
s
Berat jenis (Gs) tidak berdimensi. Secara tipikal, berat jenis berbagai tanah
berkisar antara 2,65 sampai 2,75. Berat jenis Gs = 2,67 biasanya digunakan untuk
tanah-tanah tidak berkohesi atau tanah granular, sedangkan untuk tanah-tanah
tidak kohesif tidak mengandung bahan organik Gs berkisar diantara 2,68 sampai
2,72. Nilai-nilai berat jenis dari berbagai jenis tanah diberikan dalam Tabel 2.2
Tabel 2.2 Berat Jenis Tanah (Specific Gravity)
Macam tanah Berat jenis (Gs)
Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau organik 2,62 – 2,68
Lempung organik 2,58 – 2,65
Lempung anorganik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,28
Sumber : Hardiyatmo (2006)
2.1.4 Pemadatan (Compaction)
Untuk menentukan hubungan kadar air dengan berat volume, dan untuk
mengevaluasi tanah agar memenuhi persyaratan kepadatan, maka umumnya
dilakukan uji pemadatan. Menurut Proctor (1933) (Dalam Hardiyatmo, 2006),
telah mengamati bahwa ada hubungan yang pasti antara kadar air dan berat
volume kering tanah padat. Untuk berbagai jenis tanah pada umumnya, terdapat
satu nilai kadar air optimum tertentu untuk mencapai berat volume kering
maksimumnya. Hubungan berat volume kering (γd) dengan berat volume basah
(γb) dan kadar air (w) dinyatakan dalam persamaan
w
bd
1
Karateristik kepadatan tanah dapat di nilai dari pengujian standar di
laboratorium yang disebut standar Proctor. Prinsip pengujiaan menggunakan
8
pemadat berupa silinder mould yang mempunyai volume 9,44 x 10-4
m3. Tanah di
dalam mould dipadatkan dengan penumbuk yang beratnya 2,5 kg dengan tinggi
jatuh 30,50 cm. Tanah dipadatkan dalam tiga lapisan dengan tiap lapisan
ditumbuk 25 kali.
Dalam uji pemadatan, percobaan diulang paling sedikit 5 kali dengan kadar
air tiap percobaan divariasikan. Kemudian, digambarkan sebuah grafik hubungan
kadar air dan berat volume keringnya. Kurva yang dihasilkan pada Gambar 2.2
dari pengujian memperlihatkan nilai kadar air terbaik (wopt) untuk mencapai berat
volume kering terbesar atau kepadatan kering maksimum (γdmaks). Parameter
kepadatan ini berguna untuk bahan sampel pengujian California Bearing Ratio
(CBR) dan Unconfined Compressive Strength (UCS).
Gambar 2.2 Kurva Hubungan Kadar Air dan Berat Volume Kering Sumber : Hardiyatmo (2006)
Kemungkinan berat volume kering maksimum dinyatakan sebagai berat
volume kering dengan tanpa rongga udara (zero air void) atau berat volume
kering saat tanah menjadi jenuh (γzav) dapat dihitung pada persamaan
Gsw
wGszav
.1
.
2.1.5 California Bearing Ratio (CBR)
Uji CBR berasal dari Departemen Transportasi California tahun 1929. uji
ini dimaksudkan untuk menentukan kelayakan suatu lapisan yanah yang akan
digunakan sebagai subbase atau base course dalam konstruksi jalan raya. Sejak
9
perang dunia kedua, U.S Army Corps of Engineers mengadaptasi uji ini untuk
digunakan dalam konstruksi lapangan terbang.
Harga CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan
terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
Dalam bentuk rumus:
CBR = ( tegangan uji/tegangan baku ) x 100%.
Tabel harga dari tegangan baku adalah seperti pada Tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.3 Harga Tegangan Baku Untuk Setiap Penetrasi
Penetrasi Satuan tegangan
baku
mm inch Mpa Psi
2.5 0.10 6.9 100
5.0 0.20 10.3 1500
7.5 0.30 13.0 1900
10.0 0.40 16.0 2300
12.7 0.50 18.0 2600
Sumber : Bowles ( 1992 )
Harga CBR digunakan untuk menilai kemampuan tanah, utamanya untuk
digunakan sebagai base atau subbase di bawah perkerasan jalan atau lapangan
terbang. Tabel 2.4 berikut ini merupakan tipikal rating dari harga CBR.
Tabel 2.4 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Harga CBR
CBR
No
Tingkatan
Umum Kegunaan
Klasifikasi
Unified AASHTO
0-3 Very poor Subgrade OH,CH,MH,OL A5,A6,A7
3-7 Poor to fair Subgrade OH,CH,MH,OL A4,A5,A6,A7
7-20 Fair Subbase OL,CL,ML,SC,SM,SP A2,A4,A6,A7
20-50 Good Base or
subbase
GM,GC,SW,SM,SP,GP Ab,A2-
5,A3,A2-6
>50 Excellent Base A1a,A2-4,A3
Sumber : Bowles ( 1992 )
10
Nilai CBR bisa diketahui melalui uji laboratorium. Uji ini menggunakan
alat penetrasi dengan kapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton dengan kecepatan
penetrasi sebesar 1,25 mm per menit. Untuk uji CBR di laboratorium diperlukan
uji pemadatan. Biasanya contoh tanah yang diambil untuk uji CBR di
laboratorium adalah contoh tanah yang berada dalam kadar air optimum. Tetapi
pemeriksaan CBR bisa saja dilakukan pada beberapa macam kadar air dan berat
isi kering yang berbeda.
Gambar 2.3 Alat Uji CBR Laboratorium
Sumber: mektantestlaboratory
CBR dapat diuji pada 2 kondisi yaitu kondisi tidak direndam dan kondisi
rendaman. Umumnya harga CBR rendaman lebih rendah dibandingkan dengan
CBR tidak direndam, namun demikian kondisi rendaman adalah kondisi yang
sering dialami dilapangan, sehingga dalam perhitungan konstruksi, harga CBR
rendaman yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan karena pada
kenyataannya air selalu mempengaruhi bangunan.
2.1.6 Unconfined Compressive Strength (UCS)
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan
bebas contoh tanah berbentuk silinder dalam keadaan asli (undisturbed) maupun
tidak asli (compacted or remoulded). Kuat tekan bebas adalah besarnya beban
11
aksial persatuan luas pada saat regangan aksial mencapai 20%. Pembacaan beban
dilakukan pada regangan 0,5%, 1%, 2% dan seterusnya dengan kecepatan
regangan di ambil 0,5% -2% per menit, biasanya di ambil 1% per menit.
Pengujian dilakukan sampai mengalami keruntuhan. Keruntuhan dapat di lihat
dan makin kecilnya beban, walaupun regangan makin besar. Jika regangan
mencapai 20%, tetapi benda uji belum runtuh maka pekerjaan dihentikan.
Sebelum pengujian UCS, benda uji di rawat agar proses pengikatan bahan
stabilisasi dengan tanah lempung berlangsung. Setelah masa perawatan selesai
dilakukan pengujian dengan mesin tekan bebas. Untuk mendapatkan nilai kuat
tekan bebas seperti pada persamaan
A
P
Luas
BebanUCS
Dari hasil uji kuat tekan bebas akan diketahui hubungannya dengan
konsistensi tanah lempung (Hardiyatmo, 2006 ) seperti pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Hubungan Kuat Tekan Bebas dengan Konsistensinya
Konsistensi qu (kN/m2)
Lempung keras > 400
Lempung sangat kaku 200 – 400
Lempung kaku 100 – 200
Lempung sedang 50 – 100
Lempung lunak 25 – 50
Lempung sangat lunak < 25
Sumber : Hardiyatmo (2006)
2.1.7 Garam Dapur
Struktur NaCl meliputi anion di tengah dan kation menempati pada rongga
octahedral. Larutan garam merupakan suatu elektrolit, yang mempunyai gerakan
brown dipermukaan yang lebih besar dari gerakan brown pada air murni sehingga
bisa menurunkan air dan larutan ini menembah gaya kohesi antar partikel
sehingga ikatan partikel menjadi lebih rapat (Bowles, 1984), selain itu larutan ini
bisa memudahkan didalam memadatkan tanah (Ingles dan Metcalf, 1972).
Stabilitas tanah adalah upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat asal
12
tanah pada dasarnya stabilisasi yang menggunakan garam mempunyai prinsip
yang sama dengan stabilisasi yang menggunakan zat kimia lainnya. Keuntungan
yang dihasilkan adalah menaikkan kepadatan dan menambah kekuatan tanah.
Tanah dengan LL (liquit limits) yang tinggi biasanya memberikan reaksi yang
bagus dengan penambahan garam ini (Ingles dan Metcalf, 1972).
2.2 Metode Pemilihan Bahan Tambah
Beberapa metode telah diusulkan dalam pemilihan bahan tambah untuk
stabilisasi tanah. Tabel 2.6 berikut merupakan petunjuk awal untuk pemilihan
metode stabilisasi.
Tabel 2.6 Petunjuk Awal Untuk Pemilihan Metode Stabilisasi
Material lolos
saringan No.200
>25% lolos saringan
No. 200 (0,075 mm)
<25% lolos saringan
No. 200 (0,075 mm)
Indeks plastisitas
PI (%) ≤10
10 –
20 ≥20
≤6 (PI)x
persen
lolos
saringan
No. 200
≤60
≤10 ≥10
Bentuk stabilisasi :
Semen dan
campuran pengikat Cocok Ragu
Tidak
cocok Cocok Cocok Cocok
Kapur Ragu Cocok Tidak
cocok
Tidak
cocok Ragu Cocok
Aspal (bitumen) Ragu Ragu Tidak
cocok Cocok Cocok Ragu
Aspal/semen
dicampur Ragu Ragu
Tidak
cocok Cocok Cocok Ragu
Granular Cocok Tidak
cocok
Tidak
cocok Cocok Cocok Ragu
Lain-lain campuran Tak
cocok Cocok Cocok Ragu Ragu Cocok
Sumber : Hicks, 2002 (dalam Hardiyatmo, 2010)
2.3 Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan antara lain:
13
a. Sudjianto (2007)
Sudjianto (2007), melakukan penelitian stabilisasi tanah lempung ekspansif
dengan menggunakan stabilisator garam dapur. Lokasi penelitian adalah di Kota
Surabaya. Dalam penelitiannya mengangkat permasalahan kinerja bahan tambah
garam dapur terhadap sifat fisik tanah lempung ekspansif. Hasil penelitian
menunjukkan bahan stabilisasi garam dapur dapat memperbaiki sifat fisik dan
mekanik tanah lempung ekspansif. Pada sifat fisik berat volume, kadar air, berat
jenis, dan batas-batas Atterberg mengalami penurunan setelah dilakukan
stabilisasi. Kemudian sifat mekanik tanah lempung ekspansif menjadi lebih baik.
Dari hasil optimasi kadar campuran yang paling baik adalah 50% penambahan
garam dapur.
b. Anwar Muda (2011)
Anwar Muda (2002) dalam tesisnya berjudul “Stabilisasi Tanah Lempung
Bukit Rawi Menggunakan Pasir dan Semen” menghasilkan bahwa stabilisasi
campuran 12, 16 dan 20% pasir nilai PI turun hingga ≤ 10% sehingga memenuhi
syarat distabiliasi dengan semen. Kemudian stabilisasi campuran semen hingga
10% dengan 12% pasir nilai CBR naik 65,33% dari kondisi asli 3,57% dan nilai
UCS juga naik 9,140 kg/cm2 dari kondisi asli 0,473 kg/cm
2. Stabilisasi campuran
semen hingga 10% dengan 16% pasir nilai CBR naik 101,67% dan UCS naik
13,71 dari kondisi asli 0,473 kg/cm2. Pada stabilisasi campuran semen hingga
10% dengan 20% pasir nilai CBR naik cukup besar 131% dari kondisi asli 3,57%
dan UCS juga naik 16,443 kg/cm2 dari kondisi asli 0,473 kg/cm
2. Nilai korelasi
CBR dengan UCS didapatkan dengan persamaan CBR=0,1325 UCS.
14
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Umum
Adapun proses penelitian ini dilakukan dengan tahapan – tahapan sebagai
berikut :
a. Pengambilan contoh
b. Pengujian contoh tanah
c. Pembuatan campuran tanah dengan garam dapur
d. Pengujian campuran tanah dengan garam dapur
Proses penelitian di atas dijelaskan seperti bagan alir penelitian pada
Gambar 3.1 berikut :
15
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
Pembuatan Campuran dan Pengujian Tanah dan Garam Dapur
Tanah + 10% Garam Dapur
Tanah + 20% Garam Dapur
Tanah + 30% Garam Dapur
Tanah + 40% Garam Dapur
Tanah + 50% Garam Dapur
Pengujian Tanah
Ukuran butir (ASTM D-422-72) Pemadatan standar (ASTM D-1557)
Berat jenis (ASTM D-854-58) CBR (ASTM D-1663-73)
Batas cair (ASTM D-423-66) Swelling (ASTM D-1663-73)
Batas plastis (ASTM 424-74) Kuat tekan bebas (ASTM D-2166-66)
Pengujian Campuran Tanah dan Garam Dapur
Berat Jenis
Pemadatan Standar
Persiapan Peralatan
Pengambilan Tanah dari Kelurahan
Bukit Rawi
Mulai
Pengujian Lanjutan Campuran Tanah dan Garam Dapur
Peram 3 Hari dan Rendam 4 hari
CBR
Swelling
Peram 7 hari
UCS
Hasil Penelitian
Penyusunan Laporan
Selesai
16
3.2 Pelaksanaan Penelitian
3.2.1 Contoh Tanah
Contoh tanah diambil pada tepi ruas jalan Palangkaraya - Bukit Rawi
tepatnya di Desa Bukit Rawi seperti Gambar 3.2 sebanyak 3 sampel dalam 1
lokasi. Tiap sampel dengan jarak rata-rata 50 m diambil menggunakan cangkul
sebanyak 600 kg dan dijemur kemudian menggunakan palu karet untuk memecah
gumpalan-gumpalan dan disaring dengan saringan No. 4. Contoh saringan No. 4
ini dimaksudkan agar pengujian tidak ada gumpalan-gumpalan yang lebih besar
dari saringan No. 4.
Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian
3.2.2 Pengujian Contoh Tanah
Contoh tanah yang diambil seperti pada B.1 akan dilakukan pengujian
distribusi ukuran butir, berat jenis, batas cair dan batas plastis, pemadatan standar,
CBR, swelling dan UCS. Sedangkan jumlah sampel tanah asli yang diperlukan
seperti pada Tabel 3.1 berikut.
Lokasi sampel tanah
17
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Tanah Asli
Pengujian Jumlah sampel
Disribusi ukuran butir 3
Berat jenis 3
Batas cair 3
Batas plastis 3
Pemadatan 3
CBR 3
UCS 3
3.2.3 Pembuatan Campuran Tanah dengan Garam Dapur
Contoh tanah yang sudah kering lolos saringan No. 4 akan dicampur dengan
garam dapur yang sudah kering lolos saringan No. 4 dan tertahan saringan No.
200.
3.2.4 Pengujian Campuran Tanah dengan Garam Dapur
Contoh campuran tanah dengan garam dapur dilakukan pengujian berat
jenis dan pemadatan standar. Setelah itu dilanjutkan dengan uji CBR dan UCS.
Hasil yang didapatkan akan dibandingkan dengan hasil uji CBR dan UCS untuk
tanah asli. Berdasarkan perbandingan, akan diketahui apakah ada peningkatan
CBR dan UCS tanah lempung di Palangka Raya dari sebelum distabilisasi dengan
sesudah distabilisasi dengan garam dapur.
18
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya Penelitian
Anggaran biaya pelaksanaan penelitian tercantum pada Tabel 4.1 di bawah
ini.
Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)
1 Gaji dan Upah 2,784,000.00
2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan 8,502,500.00
3 Perjalanan 1,900,000.00
4 Lain-Lain 1,750,000.00
Jumlah 14,936,500.00
4.2 Jadwal Penelitian
Pelaksanaan penelitian akan dilakukan dalam 2 (dua) tahun. Secara umum
jadwal pelaksanaan penelitian tergambar pada Gambar 4.1 berikut ini
19
NO JENIS KEGIATAN Bulan
1 2 3 4 5 6 7
I PERSIAPAN
1 Persiapan Alat dan Bahan
2 Perijinan
II PELAKSANAAN
1 Pengujian Tanah Asli
2 Uji CBR dan UCS Tanah Asli
3 Pembuatan Campuran Tanah + Garam Dapur
4 Pengujian Campuran Tanah dan Garam Dapur
5
Uji CBR dan UCS Campuran Tanah dan Garam
Dapur
III PEMBUATAN LAPORAN
1 Analisis Data
2 Pembuatan draft laporan
3 Pembuatan laporan lengkap
IV PENGGANDAAN LAPORAN
Gambar 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
20
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E, (1993), Sifat-sifat fisik dan Geoteknis Tanah, Erlangga, Jakarta
Craig, R.F, (1987), Mekanika Tanah, Erlangga, Jakarta
Das, B.M, (1995), Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis),
Erlangga, Jakarta
Hardiyatmo, HC, (2006), Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C, (2010), Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Jalan, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Hatmoko, J.T, (2000), Jurnal Tenik Sipil, Volume 8, No.1, 2007, Universitas Atma
Jaya, Jogjakarta.
Ingles, O.G, dan Metcalf, J.B, (1972), Soil stabilization Principle and Practice,
Butterworths Pty. Limited, Melbourne.
Muda, Anwar (2011), Stabilisasi Tanah Lempung Bukit Rawi Menggunakan Pasir
Dan Semen, Tesis, Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas
Lambung Mangkurat
Nasrullah,Oot (2010), Pengaruh Sodium Hidroksida (NaOH) Sebagai Bahan
Stabilisasi Terhadap CBR rendaman dan Batas-batas Konsistensi Tanah
Lempung Bukit Rawi, Penelitian Skripsi, Program Studi Teknik Sipil,
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Riduwan, (2004), Metode & Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung.
Soedarmo dan Purnomo (1997), Mekanika Tanah 1, Kanisius, Jogjakarta
Sudjianto, Agus Tugas (2007), Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Dengan
Garam Dapur (NaCl), Jurnal Teknik Sipil, Volume 8 Nomor 1,
Fakultas Teknik, Universitas Adma Jaya, Yogyakarta.
Sukirman, S (1999), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung
Wesley, L.D, (1977), Mekanika Tanah, Cetakan ke VI, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta.
www. Mektantestlaboratory
21
LAMPIRAN
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor Honor/Jam (Rp) Waktu
(Jam/Minggu) Minggu Honor
Ketua 10,000.00 8 20 1,600,000.00
Anggota 7,400.00 8 20 1,184,000.00
SUB TOTAL (Rp) 2,784,000.00
2. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Harga Peralatan
Penunjang (Rp)
PPeerraallaattaann AAnnaalliissaa
SSaarriinnggaann MMeenneennttuukkaann UUkkuurraann
BBuuttiirr 1 Ls 300,000.00 300,000.00
HHiiddrroommeetteerr MMeenneennttuukkaann UUkkuurraann
BBuuttiirr 1 Ls 200,000.00 200,000.00
Peralatan Berat
Jenis MMeenneennttuukkaann BBeerraatt
JJeenniiss TTaannaahh 1 Ls 300,000.00 300,000.00
PPeerraallaattaann
AAtttteerrbbeerrgg LLiimmiitt PPeenngguukkuurraann BBaattaass
CCaaiirr,, BBaattaass PPllaassttiiss 1 Kali 300,000.00 300,000.00
PPeerraallaattaann
KKoommppaakkssii UUjjii PPeemmaaddaattaann TTaannaahh 2 Kali 1,000,000.00 2,000,000.00
PPeerraallaattaann CCBBRR UUjjii CCBBRR TTaannaahh 2 Ls 1,000,000.00 2,000,000.00
PPeerraallaattaann UUCCSS UUjjii KKuuaatt TTeekkaann
BBeebbaass TTaannaahh 2 Ls 1,000,000.00 2,000,000.00
SUB TOTAL (Rp) 7,100,000.00
22
3. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Harga Bahan
Habis Pakai
(Rp)
Kertas Pembuatan laporan,
pencatatan data 5 Rim 30,000.00 150,000.00
Flash Disk Penyimpanan data 1 Buah 150,000.00 150,000.00
Tinta Cetak data, laporan 2 Btl 50,000.00 100,000.00
Alat Tulis Administrasi penelitian 1 Set 100,000.00 100,000.00
Cartridge Cetak data, laporan 2 Buah 350,000.00 700,000.00
Fotocopy Administrasi penelitian 1 Ls 202,500.00 202,500.00
SUB TOTAL (Rp) 1,402,500.00
4. Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Biaya Perjalanan
(Rp)
Perjalanan Ke
Bukit Rawi Survei dan
Pengambilan Sampel 1 Kali 500,000.00 500,000.00
Komunikasi Komunikasi Tim 7 Bulan 100,000.00 700,000.00
Perjalanan Dalam
Kota Pengambilan Sampel
dan Pengujian Lab 7 Bulan 100,000.00 700,000.00
SUB TOTAL (Rp) 1,900,000.00
5. Lain-Lain
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Biaya Lain-Lain
(Rp)
Administrasi
Seminar
Undangan Seminar,
ATK Peserta Seminar,
Penyediaan Ruang
Seminar
1 Kali 500,000.00 500,000.00
Konsumsi
Seminar Konsumsi Pesrta
Seminar 25 Org 30,000.00 750,000.00
Penggandaan
laporan Penggandaan Laporan
Hasil Seminar
5 Eks 100,000.00 500,000.00
SUB TOTAL (Rp) 1,750,000.00
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp)
TAHUN 1
14,936,500.00
23
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian
Tugas
No Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/Minggu)
Uraian
tugas
1 Nirwana
Puspasari,
MT
1102057301
Fakultas
Teknik, UM
Palangkaraya
Manajemen
Rekayasa
Transportasi
7 Ketua Tim,
Koordinator
pelaksanaan
penelitian,
surveyor
2 Hendra
Cahyadi, MT
0011107701
Fakultas
Teknik, UM
Palangkaraya
Manajemen
Rekayasa
Konstruksi
7 Anggota
tim,
surveyor,
pengolah
data
24
Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti
Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nirwana Puspasari, ST, MT
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK 98.000.024
5 NIDN 1102057301
6 Tempat dan Tanggal Lahir Kandangan, 2 Mei 1973
7 Email [email protected]
8 Nomor Telepon/HP Hp. 081349083088
9 Alamat Kantor Jl. RTA Milono Km. 1,5 Palangkaraya
10 Nomor Telepon/Faks 0536-3222184, faks 0356-3222184
11 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 194 orang ; S2 = - orang ; S3=-
orang
12 Mata Kuliah yang Diampu Kalkulus
Sistem Transportasi
Rekayasa Lalu Lintas
Struktur Baja
Struktur Kayu
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas
Lambung
Mangkurat
Institut 10
November
Surabaya
-
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil -
Tahun Masuk-Lulus 1992-1998 2001-2003 -
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
Pengaruh
Penggunaan Filler
Abu Batu Pecah
Terhadap
Stabilitas HRS
Dengan Marshall
Pengaruh
Ukuran Sampel
Terhadap Model
Bangkitan dan
Hasil Bangkitan
Perjalanan di
-
25
Test Kota Palangka
Raya
Nama Pembimbing/Promotor Ir. Luther
Mangalik, MT
Ir. Dudung
Purwadi, M.Sc
Ir. Hitapria S,
M.Sc
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml (juta
Rp)
1 2009
Pemodelan Bangkitan Perjalanan
di Kota Palangka Raya Mandiri 3
2 2011
Analisis Pengaruh Penggunaan
Portland Cement Type I
Terhadap Daya Dukung Tanah
Untuk Jalan Raya
Universitas 4
3 2012
Pengaruh Dari Berhentinya
Angkutan Kota di Sembarang
Tempat Pada Arus Padat lalu
Lintas
Kopertis
XI 3,5
4 2012
Analisis Tanah Palangka Raya
Distabilisasi Dengan Semen
Untuk Lapis Pondasi Jalan
Universitas 4
5 2013
Pemanfaatan Kapur Padam
Sebagai Bahan Perkerasan Jalan
Aspal Beton
Universitas 7,5
6 2014
Korelasi Harga California
Bearing Ratio (CBR) dan
Tahanan Ujung Konus Untuk
Tanah Di Palangka Raya
Dikti -
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (juta
Rp)
1 2011 Pembuatan Pupuk Kompos
Takakura di Kelurahan Sabaru Universitas 4
2 2012 Wujud Menanamkan Budaya Universitas 3
26
27
Biodata Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hendra Cahyadi, ST, MT
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 197710112005011001
5 NIDN 0011107701
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin 11 Oktober 1977
7 Email [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 0511 – 3363694 / 08125027541
9 Alamat Kantor Jl. RTA Milono Km. 1,5 Palangkaraya
10 Nomor Telepon/Faks 0536-3222184, faks 0356-3222184
11 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 194 orang ; S2 = - orang ; S3=-
orang
12 Mata Kuliah yang Diampu Ekonomi Teknik
Pemindahan Tanah Mekanis / Alat-Alat
Berat
Manajemen Konstruksi
Geologi Rekayasa
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas
Lambung
Mangkurat
Universitas
Lambung
Mangkurat
-
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil -
Tahun Masuk-Lulus 1996 - 2002 2006-2009 -
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
Hubungan
Tahanan Ujung
Konus (qc) dan
California
Bearing Ratio
(CBR) Untuk
Tanah di
Desain
Rusunawa
Kelayan Selatan
Berdasarkan
Kelayak Hunian
dan Harga Sewa
-
28
Banjarmasin
Nama Pembimbing/Promotor Ir. Rustam
Effendi, M.A.Sc
Dr. Rusdi, HA -
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml (juta
Rp)
1 2009
Penggunaan Variabel Intrinsik,
Lingkungan dan Jarak Dalam
Penilaian Properti Oleh Pembeli
Rumah Kelas Menengah di
Palangka Raya
Mandiri 2,5
2 2010
Persepsi Penghuni Terhadap
Rumah Sederhana Sehat (Studi
Kasus Perumahan RSS di
Palangka Raya)
Mandiri 3
3 2011
Hubungan Tahanan Ujung Konus
dengan California Bearing Ratio
(CBR) Untuk Tanah di
Banjarbaru
Kopertis
XI 3
4 2012
Pengaruh Pasang Surut Terhadap
Endapan Pada Aliran Sungai
Kahayan Di Palangka Raya
Universitas 4
5 2013
Pemanfaatan Kapur Padam
Sebagai Bahan Perkerasan Jalan
Aspal Beton
Universitas 7,5
6 2014
Korelasi Harga California
Bearing Ratio (CBR) dan
Tahanan Ujung Konus Untuk
Tanah Di Palangka Raya
Dikti -
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (juta
Rp)
1 2009 Mewujudkan Rumah yang Sehat
dan Hemat Energi Mandiri 1
2 2010
Pemanfaatan Pekarangan Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan
Keluarga
Universitas 3
29
30