Upload
phamnhan
View
315
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
STANDAR AUDITINGSTANDAR AUDITINGDAN KODE ETIK AKUNTANPUBLIKby Ely Suhayati SE MSi Ak
Ari Bramasto SE Msi Ak
Standar Profesional Akuntan Publik merupakanstandar auditing yang menjadi kriteria atau pedomankerja minimum yang memiliki kekuatan hukum bagipara auditor dalam menjalankan tanggung jawabprofesionalnya.profesionalnya.
Standar auditing adalah pengukur kualitas dan tujuan,sehingga jarang berubah, sedangkan prosedur audit adalahmetode-metode atau tenik-teknik rinci untukmelaksanakan standar, sehingga prosedur akan dapatmelaksanakan standar, sehingga prosedur akan dapatberubah-ubah bila lingkungan auditnya berubah.
Standar Auditing dibuat berdasarkan konsep dasar. Konsepdasar sangat diperlukan karena merupakan dasarpembuatan standar yang berguna untuk memberikanpengarahan dan pengukuran kualitas dari mana proseduraudit dapat diturunkan
Menurut Mautz dan Sharaf konsep dasar untuk melahirkan standarauditing yaitu :
BuktiKehati-hatian dalam pemeriksaanPenyajian atau pengungkapan wajarIndependensiIndependensiEtika
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) terdiri daritiga standar yaitu :Standar AuditingStandar AtestasiStandar Jasa Akuntansi & Review
Hubungan Standar Atestasi dan Standar Auditing
Standar auditing merupakan bagian dari standar atestasiyang khusus mengatur mutu jasa akuntan publik yangberkaitan dengan pemeriksaan laporan keuangan historis.
Audit atas laporan keuangan yang disusun berdasarkanAudit atas laporan keuangan yang disusun berdasarkanprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indoneisamerupakan satu diantara jasa atestasi yang dapatdisediakan oleh kantor akuntan publik kepada masyarakat.
Standar Auditing terdiri atas 10 (sepuluh) standar, dan terbagidalam 3 (tiga) kelompok :
A. Standar Umum1. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai2. Sikap mental independen3. Kemahiran profesional dengan cermat & seksama3. Kemahiran profesional dengan cermat & seksama
B. Standar Pekerjaan Lapangan
1. Perencanaan dan Supervisi Audit2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern3. Bukti Kompeten yang cukup
C. Standar Pelaporan
1. Pernyataan kesesuaian laporan keuangan sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
2. Pernyataan ketidakkonsistenan penerapan prinsipakuntansi yang berlaku umumakuntansi yang berlaku umum
3. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan4. Pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruahan.
Etika Profesi (Kode Etik)
Salah satu cara profesi akuntan publik mewujudkanperilaku profesional salah satunya adalah pengaruh daripelaksanaan etika profesi yang talah ditetapkan oleh IAIyaitu Kode Etik Akuntan Indonesia.yaitu Kode Etik Akuntan Indonesia.
Kode etik dibuat dengan tujuan untuk menentukanstandar perilaku bagi para akuntan, terutama akuntanpublik.
Kode etik profesi diperluakan karena alasan-alasan sebagai berikut
Kebutuhan akan kepercayaan masyarakat terhadap kualitasjasa yang diberikan.
Masyarakat tidak dapat diharapkan mampu menilaikualitas jasa yang diberikan oleh profesikualitas jasa yang diberikan oleh profesi
Meningkatnya kompetisi di antara anggota profesi
Kode etik Akuntan Indonesia merupakan kode perilaku yang terdiri dari
Ketentuan umum dalam kode etik akuntan publikmemiliki kekuatan dalam hal penekanan pada kegiatanyang positif hingga menghasilkan kualitas kerja yangtinggi. Sedangkan kelemahannya adalah sulit untukmemaksakan perilaku umum yang ideal karena tidakadanya standar perilaku minimum.adanya standar perilaku minimum.
Peraturan khusus memiliki keunggulan dalam pejabaranterinci, sehingga dapat dipaksakannya standar perilaku dankinerja minimum. Kelemahannya adalah cenderungmemberikan penafsiran pada para praktisi sebagai standarmaskimum dan bukannya minimum.
situasi tertentu yang dihadapidalam praktek berkenaandalam praktek berkenaandengan perilaku etikaprofesional.
A. Independensi, Integritas, Objektivitas
Independensi
Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidakmemihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasilpemeriksaan, dan penyusunan laporan audit.
Sikap mental independen tersebut harus meliputiindependence in factindependence in factIndependen dalam kenyataan akan ada apabila pada
kenyataanya auditor mampu mempertahankan sikap yangtidak memihak sepanjang pelaksanaan auditnya.
independence in appearance.Independen dalam penampilan adalah hasil interpretasi
pihak lain mengenai independensi ini
Upaya memelihara Independensi
Kewajiban hukumStandar auditing yang berlaku umumStandar Pengendalian MutuKomite AuditKomunikasi dengan auditor pendahuluPenjajagan pendapat mengenai penerapan prinsip
akuntansi
Integritas dan ObjektivitasAuditor di dalam menjalankan tugasnya harus dapat
mempertahankan integritas dan objektivitas. Harus bebasdari masalah benturan kepentingan (conflict of interest)dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji materialdan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material(material misstatement) yang diketahuinya ataumengalihkan pertimbangannya kepada pihak lain.
B. Standar Umum dan Prinsip AkuntansiTerdapat aturan-aturan perilaku bagi akuntan publik yang
berkaitan dengan standar teknis yaitu peraturan 201, 202dan 203.
201 Standar Umum202 Kepatuhan terhadap Standar203 Prinsip-prinsip Akuntansi203 Prinsip-prinsip Akuntansi
C. Tanggung jawab kepada Klien
301 Informasi Klien yang Rahasia302 Fee Profesional
D. Tanggung jawab kepada Rekan Seprofesi
401 Tanggung jawab kepada rekan seprofesi402 Komunikasi antar Akuntan Publik403 Perikatan atestasi
E. Tanggung jawab dan praktik lain
501 Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan502 Iklan, Promosi dan kegiatan Pemasaran Lainnya503 Komisi dan fee referal504 Bentuk Organisasi dan KAP