Upload
doannga
View
233
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KARS
STANDARHAK PASIEN DAN KELUARGA
Dr.dr.Sutoto.,M.Kes
Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKesTEMPAT/TGL LAHIR :PURWOKERTO, 21 JULI – 1952
JABATAN SEKARANG:1. Ketua KARS Th 2011-20142. Ketua umum PERSI Th 2009-2012/Th 2012-20153. Dewan Pembina MKEK IDI Pusat4. Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)5. Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kementerian Kesehatan R.I6. Dewan Penyantun RS Mata Cicendo,Pusat Mata Nasional
PENGALAMAN KERJA1. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 20052. Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-20103. Sesditjen Binyanmed /Plt Dirjen BinYanmed Kemkes R.I. ( Feb- Juli 2010)4. Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan Ind) Th 2005-20082. Ketua :ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan Ind) Th 2008-20103. Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan) 2008-2010
PENDIDIKAN:1. SI dan Dokter Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)SUTOTO-PERSI
Bab 2. HAK PASIEN DAN KELUARGA(HPK)
1. Hak pasien2. Informed consent3. Penelitian4. Donasi organ
30 standar, 100 ELEMEN PENILAIAN
Sutoto KARS 3CEKLIS
4
BAB 2. HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
No Standar ElemenPenilaian
1 HPK.1 52 HPK.1.1 23 HPK.1.1.1 24 HPK.1.2 25 HPK.1.3 36 HPK.1.4 47 HPK.1.5 38 HPK.1.6 39 HPK.2 310 HPK.2.1. 411 HPK.2.1.1 212 HPK.2.2 413 HPK.2.3 214 HPK.2.4 2
15 HPK.2.5 216 HPK.3 517 HPK.4 218 HPK.5 319 HPK.6 320 HPK.6.1 321 HPK.6.2 322 HPK.6.3 223 HPK.6.4 624 HPK.6.4.1 225 HPK.7 726 HPK.7.1 427 HPK.8 428 HPK.9 529 HPK.10 230 HPK.11 630 Std 100 EPSutoto KARS
Sutoto KARS 5
• Elemen Penilaian HPK.1.• 1. Para pemimpin rumah sakit bekerjasama untuk melindungi dan
mengedepankan hak pasien dan keluarga.• 2. Para pemimpin rumah sakit memahami hak pasien dan keluarga sesuai
dengan undang-undang dan peraturan dan dalam hubungannya dengan komunitasyang dilayaninya (lihat juga TKP.6, EP 1).
• 3. Rumah sakit menghormati hak pasien, dan dalam beberapa situasi hak darikeluarganya, untuk mendapatkan hak istimewa dalam menentukan informasi apasaja yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepadakeluarga atau pihak lain, dalam situasi tertentu.
• 4. Staf memahami kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hak pasiendan dapat menjelaskan tanggung jawab mereka dalam melindungi hak pasien.
• 5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan dan mendukung hak pasien dankeluarga dalam pelayanan rumah sakit.
STANDAR HPK.1RS BERTANGG-JWB UTK MEMBERIKAN PROSES YG MENDUKUNG
HAK PASIEN DAN KELUARGANYA SELAMA DALAM YAN.
Sutoto KARS 6
Regulasi RS :• Pedoman/panduan/Kebijakan tentang hak pasien dan keluarga yang
mendukung dan melindungi hak pasien dan keluargaDokumen• Persetujuan pelepasan informasi apa saja yang berhubungan dengan
pelayanan yang boleh diketahui keluarganya/ pihak lain (dapatmenjadi bagian dari persetujuan umum/general consent)
Implementasi1. Pemahaman pimpinan RS tentang hak pasien dan keluarga sesuai
peraturan perundang-undangan2. Pemahaman staf pelayanan atas hak pasien dan keluarga
Standar HPK.1RS bertangg-jwb utk memberikan proses yg
mendukung hak pasien dan keluarganya selama dalamyan.
Sutoto KARS 7
Standar HPK.1.1.1.Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon terhadap
permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atausejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
Elemen Penilaian HPK.1.1.• Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan menghormati
nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan bila mungkin, jugakeluarganya (lihat juga PPK.3.1, EP 1 dan PP.7, EP 1) .
• Staf mempraktekan proses tersebut dan memberikanpelayanan yang menghormati nilai-nilai dan kepercayaanpasien
Elemen Penilaian HPK 1.1.1.• Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon
permintaan yang bersifat rutin maupun kompleks yangberkenaan dengan agama atau dukungan spiritual.
• Rumah sakit merespon permintaan untuk keperluandukungan agama dan spiritual pasien
Sutoto KARS 8
Standar HPK.1.1.1.Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap
permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atausejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
Regulasi RS :1. Panduan Pelayanan Kerohanian2. SPO pelayanan kerohanian3. Formulir permintaan pelayanan kerohanian
PROSES1. Proses identifikasi yang menyangkut juga agama dan kepercayaan
pasien2. Proses staf pelayanan menyediakan pelayanan kerohanian sesuai
permintaan pasien atau keluarga3. Bukti bahwa RS telah memberikan pelayanan kerohanian
(keagamaan atau spiritual)
Sutoto KARS 9
Elemen Penilaian HPK.1.2.1. Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan
privasi selama pelayanan dan pengobatan.2. Keinginan pasien untuk privasi dihormati
pada setiap wawancara klinis, pemeriksaan,prosedur/pengobatan dan transportasi.
Pelayanan me Standar HPK.1.2.Pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasiennghormati kebutuhan
privasi pasien.
1. Prosedur dan formulir keinginan privasi pasien2. Pelaksaan yang memperhatikan privasi pasien
dlm anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberianterapi dan transportasi
Sutoto KARS 10
Standar HPK.1.3.Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang
milik pasien dari pencurian atau kehilangan
Elemen Penilaian HPK.1.3.1. Rumah sakit telah menentukan tingkat tanggung jawabnya terhadap barang
milik pasien.2. Pasien memperoleh informasi tentang tanggung jawab rumah sakit dalam
melindungi barang milik pribadi.3. Barang milik pasien dilindungi apabila rumah sakit mengambil alih tanggung
jawab atau apabila pasien tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya
1. Proses mengkomunikasikan tanggung jawab dan mengambil tanggung jawabmilik pasien emergensi, pasien bedah rawat sehari, pasien rawat inap danpasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya dan mereka yangtidak mampu membuat keputusan mengenai barang pribadinya
2. Proses mencatat nilai barang tersebut dan memastikan barang tersebut tidakakan hilang atau dicuri.
Sutoto KARS 11
• Regulasi RS tentang tanggung jawabterhadap barang milik pasien.
• SPO dan formulir penyimpanan• Proses Penyampaian informasi tentang
tanggung jawab RS terhadap barang milikpasien
• Proses perlindungan barang milik pasienpada saat pasien tidak mampu bertanggungjawab atas barang miliknya
Standar HPK.1.3.Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang
milik pasien dari pencurian atau kehilangan
Sutoto KARS 12
Standar HPK.1.4Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Elemen Penilaian HPK.1.41. Rumah sakit mempunyai proses untuk
melindungi pasien dari kekerasan fisik2. Bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang
kurangi / tidak mampu melindungi dirinyasendiri menjadi perhatian dalam proses ini.
3. lndividu yang tidak memiliki identitasdiperiksa
4. Lokasi terpencil atau terisolasi di monitor
Sutoto KARS 13
Standar HPK.1.4Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Regulasi RS :1. Kebijakan/Panduan/SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
Dokumen implementasi :1. Daftar pengunjung RSDiluar jam kunjungan
Proses• Cara RS untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik• Cara RS untuk melindungi terutama bayi, anak, manula dan pasien yang
tidak mampu melindungi dirinya sendiri• Penggunaan identitas pengunjung RS dan mekanisme pengawasannya• Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil atau terisolasi
Sutoto KARS 14
Standar HPK.1.5Anak-anak, individu yang cacat, manula dan lainnya yang berisiko
mendapatkan perlindungan yang layak.Elemen Penilaian HPK.1.5• 1. Rumah sakit mengidentifikasi kelompok yang berisiko (lihat juga PP.3.1 s/d
PP.3.9).• 2. Anak-anak, individu yang cacat, lanjut usia dan kelompok lain di identifikasi
rumah sakit untuk dilindungi (lihat juga PP.3.8).• 3. Staf memahami tanggung jawab mereka dalam proses perlindungan.
Regulasi RS :1. Panduan pelindungan terhadap kekerasan fisik unt kelompok berisiko2. SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
Dokumen implementasi :1. Daftar kelompok yang berisiko
Proses• Identifikasi RS terhadap kelompok yang berisiko• Kelompok yang dilindungi RS meliputi anak-anak, individu yang cacat, lansia dan
kelompok lainnya• Pemahaman dan Tanggung jawab staf dalam memberikan perlindunganSutoto KARS 15
Standar HPK.1.6lnformasi tentang pasien adalah rahasia
Elemen Penilaian HPK.1.6• 1. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dan tentang
pembukaan dan kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam undang-undang dan peraturan
• 2. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidaktercakup dalam undang-undang dan peraturan.
• 3. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien.
Regulasi RS :1. Regulasi tentang perlindungan terhadap kerahasian informasi pasien
Proses1. Penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran dan proses untuk membuka
rahasia kedokteran sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan2. Permintaan persetujuan pasien untuk membuka informasi yang bukan
merupakan rahasia kedokteran3. Upaya RS untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien
Sutoto KARS 16
BAB III KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN Pasal 4
(1) Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau menggunakandata dan informasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedokteran.(2) Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
• a. dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki aksesterhadap data dan informasi kesehatan pasien;
• b. pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;• c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;• d. tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan;• e. badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan;• f. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,perawatan,
dan/atau manajemen informasi di fasilitas pelayanan kesehatan.(3) Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya, walaupun pasientelah meninggal dunia.
Sutoto KARS 17
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
UU No 29 tahun 2004: pembukaan informasi yang tidakmemerlukan persetujuan pasien pada keadaan-keadaan:
a) Untuk kepentingan kesehatan pasienb) Memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum,misalnya dalam bentuk visum et repertum
c) Atas permintaan pasien sendirid) Berdasarkan ketentuan undang-undang,
misalnya UU Wabah dan UU Karantina
Sutoto KARS 18
Standar HPK.2Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga berpartisipasi
dalam proses pelayanan.
• Elemen Penilaian HPK.2• 1. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung dan
mendorong keterlibatan pasien dan keluarganya dalam prosespelayanan (lihat juga APK.2, EP 4; APK.3.5, EP 1; PP.7.1, EP 5;PPK.2, EP 5; PPK.5, EP 2; HPK.2 dan APK.3, EP 3)
• 2. Kebijakan dan prosedur tentang hak pasien bertujuan untuktidak menimbulkan rasa takut untuk mencari second opiniondan kompromi dalam pelayanan mereka baik didalam maupundiluar rumah sakit
• 3. Staf diberikan pelatihan dalam pelaksanaan kebijakan danprosedur serta peran mereka dalam mendukung partisipasipasien dan keluarganya dalam proses asuhan.
Sutoto KARS 19
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPOkomunikasi efektif untuk mendorong
keterlibatan pasien dan keluarganya dalam proses pelayanan• Kebijakan/Panduan/SPO cara memperoleh second opinion di
dalam atau di luar RS
Bukti Pr0ses :• Bukti pelaksanaan pelatihan• Sertifikasi pelatihan staf tentang komunikasi pemberian informasi
dan edukasi yang efektif
Standar HPK.2Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga berpartisipasi
dalam proses pelayanan.
Sutoto KARS 20
CONTOH PANDUAN TINDAKAN/DIAGNOSIS YANGDAPAT DIMINTAKAN SECOND OPINION:
• Tindakan operasi: appendictomi, tonsilektomi, caesar,dll• Pemberian obat jangka panjang (>2 mg), misalnya pemberian obat TBC jangka
panjang, antibiotika jangka panjang dll• Mengadviskan pemberian obat yang sangat mahal : obat, antibiotika, susu mahal.
imunisasi yang sangat mahal• Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada kasus yang
tidak seharusnya diberikan : seperti infeksi saluran napas, diare, muntah, demamvirus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan diagnosis infeksi virus tetapiselalu diberi antibiotika.
• Mengadviskan pemeriksaan laboratorium dengan biaya sangat besar• Diagnosis dokter yang meragukan : biasanya dokter tersebut menggunakan istilah
“gejala” seperti gejala tifus, gejala ADHD, gejala demam berdarah, gejala usus buntu.Atau diagnosis autis ringan, ADHD ringan dan gangguan perilaku lainnya.
• Pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh institusi kesehatannasional atau internasional : seperti pengobatan dan terapi bioresonansi, dll
Sutoto KARS 21
• Elemen Penilaian HPK.2.1• 1. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan mereka
akan dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis pasti, bila perlu(lihat juga AP.4.1, EP 2 dan PPK.2 EP 6).
• 2. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan merekaakan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatannya (lihatjuga AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4).
• 3. Pasien dan keluarganya memahami kapan persetujuan akandiminta dan proses bagaimana cara memberikannya (lihat jugaPPK.2, EP 4).
• 4. Pasien dan keluarganya memahami hak mereka untukberpartisipasi dalam keputusan pelayanannya, bila merekamenghendakinya (Lihat juga HPK.2, EP 1; AP.4.1, EP 3; PP.7.1, EP 5;APK.3, EP 3 dan PPK.2, EP 7).
Standar HPK.2.1Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara danbahasa yang dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akandiberitahu tentang kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimanamereka akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatandan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam keputusanpelayanan, bila mereka memintanya
Sutoto KARS 22
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayanan• Kebijakan/Panduan/SPO tentang panduan persetujuan tindakan
kedokteran
Dokumen:• Formulir pemberian edukasi• Formulir persetujuan / penolakan tindakan kedokteran
Standar HPK.2.1Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yangdapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentangkondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentangrencana pelayanan dan pengobatan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasidalam keputusan pelayanan, bila mereka memintanya
Sutoto KARS 23
Elemen Penilaian HPK.2.1.1• 1. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana
mereka akan diberitahu dan siapa yang akanmemberitahu mereka tentang hasil dari pelayanandan pengobatan (lihat juga PP.2.4, EP 1)
• 2. Pasien dan keluarganya memahami bagaimanamereka akan diberitahu dan siapa yang akanmemberitahu mereka tentang hasil yang tidakdiantisipasi dari pelayanan dan pengobatan (lihatjuga PP.2.4, EP 2).
Standar HPK.2.1.1Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentangbagaimana mereka akan dijelaskan tentang hasil pelayanandan pengobatan, termasuk hasil yang tidak diharapkan dansiapa yang akan memberitahukan
Sutoto KARS 24
Standar HPK.2.2Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hak
dan tanggung jawab mereka yang berhubungan dengan penolakanatau tidak melanjutkan pengobatan
Elemen Penilaian HPK.2.2.• 1. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak
mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan (lihat jugaAPK.3.5, EP 2).
• 2. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentangkonsekuensi dari keputusan mereka (lihat juga APK.3.5, EP 2).
• 3. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang tanggungjawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut.
• 4. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentangtersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
Sutoto KARS 25
Standar HPK.2.2Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayananDokumen:• Formulir penolakan pengobatan
MATERI WAWANCARA:1. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkanpengobatan
2. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahuitentang konsekuensi dari keputusan mereka
3. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahuitentang tanggung jawab mereka terkait dengan keputusan tersebut
4. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahuitersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan
Sutoto KARS 26
1. Rumah sakit menghormati dan mendukung hak pasien dengan caraasesmen manajemen nyeri yang sesuai (lihat juga PP.7.1, EP 1).
2. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya dan sosialpada hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri, serta pemeriksaan danpengelolaan nyeri secara akurat.
Standar HPK.2.4Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen yang
sesuai manajemen nyeri yang tepat
Regulasi RS :1. Panduan manajemen nyeri2. SPO asesmen nyeri3. SPO pelayanan kedokteran tentang manajemen nyeri
Sutoto KARS 27
Manajemen Nyeri
Pasien memiliki hak untuk:1. Informasi dan jawaban atas pertanyaan Anda
tentang rasa sakit dan nyeri2. Meminta staf peduli dan menangani keluhan Anda
dengan serius3. Mendapat respon cepat ketika pasien melaporkan
nyeriPerlakuan nyeri terbaik yg tersedia.
4. Mendapat jasa dr Spesialis yg dapat mengatasinyeri jika diperlukan
Sutoto KARS 28
Elemen Penilaian HPK.2.5.1. Rumah sakit mengetahui bahwa pasien yang menghadapi kematian
mempunyai kebutuhan yang unik.2. Staf rumah sakit menghargai hak pasien yang sedang menghadapai
kematian, memiliki kebutuhan yang unik dan dinyatakan dalam prosesasuhan.
Standar HPK.2.5. END OF LIFE
Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatpelayanan yang menghargai dan penuh kasih sayang pada
akhir kehidupannya
Regulasi RS :1. Panduan pelayanan pasien tahap terminal2. SPO pelayanan pasien tahap terminal
Bukti dokmentasi1. Dokumentasi pelayanan dalam rekam medis
Sutoto KARS 29
Standar HPK.3 . KOMPLAIN
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keuarganyamengenai proses menerima dan bertindak terhadap keluhan, konflik dan
perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien dan hak pasien untukberpartisipasi dalam proses ini
Elemen Penilaian HPK.3
1. Pasien diberitahu tentang proses menyampaikan keluhan, konflik atauperbedaan pendapat.
2. Keluhan, konflik dan perbedaan pendapat diselidiki rumah sakit
3. Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat yang timbul dalam prosespelayanan ditelaah rumah sakit
4. Pasien dan bila perlu keluarga ikut serta dalam proses penyelesaian
5. Kebijakan dan prosedur mendukung konsistensi pelayanan.
Sutoto KARS 30
Regulasi RS :– Panduan dan SPO penyelesaian komplain, keluhan, konflik atau perbedaan
pendapat pasien dan keluargaDokumen implementasi :
– Bukti penjelasan dan catatan komplain– Bukti penanganannya dan Laporan penyelesaian komplain
Proses :1. Proses penyampaian informasi bila pasien akan komplain, keluhan, konflik
atau perbedaan pendapat2. Proses investigasi/.penelitian bila komplain3. Proses analisis terhadap hasil investigasi/penelitian komplain4. Keterlibatan pasien/keluarga dalam penyelesaian komplain5. Bagaiman seluruh proses tersebut tidak mempengaruhi konsistensi
pelayanan
Standar HPK.3
Sutoto KARS 31
Standar HPK.4Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam mengidentifikasi
nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan melindungi hak pasien
Elemen Penilaian HPK.41. Staf memahami peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien maupun keluarganya serta bagaimana nilai dankepercayaan tersebut dihormati di dalam proses asuhan.
2. Staff memahami peran mereka dalam melindungi hak pasien dan keluarga.
Regulasi RS: Kebijakan/Panduan/SPO tentang identifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien dalam pelayananProses Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien/keluarga
dan penerapannya dalam pelayanan Bagaimana peran staf dalam melindungi hak pasien dan keluarga
Sutoto KARS 32
Elemen Penilaian HPK.51. Informasi secara tertulis tentang hak dan tanggung jawabpasien diberikan kepada setiap pasien .
2. Pernyataan tentang hak dan tanggung jawab pasien jugaditempel atau bisa diperoleh dari staf rumah sakit padasetiap saat.
3. Rumah sakit mempunyai prosedur untuk menjelaskankepada pasien tentang hak dan tanggung jawabnya bilakomunikasi secara tertulis tidak efektif dan tidak sesuai.
Standar HPK.5. PENJELASAN HPK
Setiap pasien dijelaskan mengenai hak mereka dengan caradan bahasa yang dapat mereka pahami.
Sutoto KARS 33
Standar HPK.5
Regulasi RS:• Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi hak dan tanggungjawab pasien
• Leaflet hak dan tanggung jawab pasien
Proses Pelaksanaan pemberian informasi tertulis
tentang hak dan tanggung jawab pasiensesuai dg bahasa yg dipahami pasien
Sutoto KARS 34
STANDAR HPK.6 . INFORMED CONSENT
Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat melalui suatuproses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih,
dalam bahasa yang dipahami pasien
Elemen Penilaian HPK.6
1. Rurnah sakit telah menjabarkan dengan jelas proses informed consentdalam kebijakan dan prosedur.
2. Staf yang ditunjuk dilatih untuk melaksanakan kebijakan dan prosedurtersebut.
3. Pasien memberikan informed consent sesuai dengan kebijakan danprosedur.
Sutoto KARS 35
Acuan:• UU 29/2004 tentang Praktik Kedokteran• UU 44/2009 tentang Rumah Sakit• PMK 290/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran• Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran, KKI, 2006Regulasi RS :
• Kebijakan/Panduan/SPO persetujuan tindakan kedokteran• Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulisDokumen informed consent
• Formulir persetujuan/ penolakan
Proses• Proses pasien atau keluarga menyetujui atau menolak tindakan
kedokteran
Standar HPK.6
Sutoto KARS 36
• Pasal 9• (1) Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangkakepentingan penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan umum.
• (2) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan penegakan etik atau disiplinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan atas permintaan tertulis dari MajelisKehormatan Etik Profesi atau Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.
• (3) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan umum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan tanpa membuka identitas pasien.
• (4) Kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :– a. audit medis;– b. ancaman Kejadian Luar Biasa/wabah penyakit menular;– c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;– d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di masa yang akan datang;
dan e. ancaman keselamatan orang lain secara individual atau masyarakat.• (5) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf b dan huruf e, identitas pasien dapat dibuka kepada institusi atau pihak yangberwenang untuk melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sutoto KARS 37
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
Sutoto KARS 38
Pasal 6• (5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk memberikan persetujuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), persetujuan dapat diberikanoleh keluarga terdekat atau pengampunya
Pasal 8• (1) Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan pasien
sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat dilakukandengan pemberian data dan informasi kepada pasien baik secaralisan maupun tertulis.
• (2) Keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan informasikesehatan pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh pasien.
• (3) Pernyataan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diberikan pada waktu penerimaan pasien.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
• Pasal 10• (1) Pembukaan atau pengungkapkan rahasia kedokteran
dilakukan oleh DPJP.• (2) Dalam hal pasien ditangani/dirawat oleh tim, maka
ketua tim yang berwenang membuka rahasia kedokteran.• (3) Dalam hal ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) berhalangan maka pembukaan rahasia kedokterandapat dilakukan oleh salah satu anggota tim yang ditunjuk.
• (4) Dalam hal DPJP tidak ada maka pimpinan fasilitaspelayanan kesehatan dapat membuka rahasia kedokteran.
Sutoto KARS 39
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
Standar HPK.6.1. PENJELASAN PENYAKIT, PENGOBATAN DANPEMBERI PELAYANAN
Pasien dan keluarganya menerima penjelasan yang memadaitentang penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan,sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang pelayanan.
Elemen Penilaian HPK.6.1• 1. Pasien diberikan penjelasan dan rencana pengobatannya dari
elemen a s/d h• 2. Pasien mengenal identitas para dokter dan praktisi yang lain
yang bertanggung jawab melayani mereka. (lihat juga APK.2.1,EP 1)
• 3. Ada proses untuk menanggapi permintaan tambahaninformasi dari pasien tentang tanggung jawab praktisi untukpelayanannya.
Sutoto KARS 40
Standar HPK.6.1. PENJELASAN PENYAKIT, PENGOBATANDAN PEMBERI PELAYANAN
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi termasuk rencana pengobatan• Kebijakan/Panduan/SPO tentang penetapan DPJP
(Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)Dokumen:• Catatan pemberian informasi• Catatan penetapan DPJP dan data diri DPJP (RS
harus memiliki data diri DPJP: lamakerja,pendidikan, fellowship, kursus dll)
Sutoto KARS 41
Standar HPK.6.2 . PENGGANTI PEMBERI PERSETUJUAN
Rumah sakit menetapkan suatu proses, dalam konteks undang-undang dan budaya yang ada, tentang orang lain yang dapat
memberikan persetujuan
Elemen Penilaian HPK.6.21. Rumah sakit mempunyai prosedur untuk
informed consent yang diberikan oleh oranglain
2. Prosedur tersebut sesuai dengan undang-undang, budaya dan adat istiadat.
3. Orang lain selain pasien yang memberikanpersetujuan dicatat dalam rekam medispasien.
Sutoto KARS 42
Standar HPK.6.3. GENERAL CONSENT/PERSETUJUAN UMUM
Persetujuan umum untuk pengobatan, bila didapat pada waktupasien masuk sebagai pasien rawat inap atau didaftar pertamakali sebagai pasien rawat jalan, harus jelas dalam cakupan dan
batas- batasnya.
Elemen Penilaian HPK.6.31. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang lingkup dari
persetujuan umum, apabila cara ini dipakai oleh rumah sakit.2. Rumah sakit telah menetapkan bagaimana persetujuan umum,
bila dipakai, didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
Regulasi RS:•Kebijakan/Panduan/SPO tentang persetujuan umum dan penjelasannyaDokumen:•Formulir persetujuan umum Sutoto KARS 43
Elemen Penilaian HPK.6.4• 1. Persetujuan didapat sebelum operasi atau prosedur invasif (lihat juga
PAB.7.1, Maksud dan Tujuan).• 2. Persetujuan didapat sebelum anestesia (termasuk sedasi yang
moderat dan dalam) (lihat juga PAB.5.1, Maksud dan Tujuan dan EP 1)• 3. Persetujuan didapat sebelum penggunaan darah atau produk darah• 4. Persetujuan didapat sebelum pelaksanaan tindakan dan pengobatan
yang berisiko tinggi.• 5. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya dicatat di dalam rekam medis pasien (lihat juga HPK.8, EP 2).• 6. Persetujuan didokumentasikan di rekam medis pasien disertai tanda
tangan atau catatan dari persetujuan lisan (lihat juga HPK.8, EP 2).
Standar HPK.6.4Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
Standar HPK.6.4. SAAT PERMINTAAN INFORMED CONSENT
Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaandarah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yangberisiko tinggi.
Sutoto KARS 44
Elemen Penilaian HPK.6.4.1• 1. Rumah sakit telah menyusun daftar tindakan dan
pengobatan yang memerlukan persetujuan terpisah• 2. Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama dokter
dan profesional lain yang memberikan pengobatan danmelakukan tindakan.
Standar HPK.6.4.1Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan jenispengobatan dan prosedur yang memerlukan informed
consent yang khusus.
DOKUMEN1. Daftar tindakan dan pengobatan yang perlu informed
consent2. Dokumentasi rapat pembahasan daftar tersebut
Sutoto KARS 45
HANYA UNTUK RS YANG MELAKUKAN CLINICALTRIAL DAN DONASI ORGAN SERTA TRANSPLANTASI
ORGAN
Sutoto KARS 46
25 HPK.7 726 HPK.7.1 427 HPK.8 428 HPK.9 529 HPK.10 230 HPK.11 6
Standar HPK.7. PENJELASAN AKSES KE CLINICAL TRIAL
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentangbagaimana cara mendapatkan akses ke penelitian klinik, pemeriksaan/investigasi
atau clinical trial yang melibatkan manusia sebagai subjek.
Elemen Penilaian HPK.71. Pasien dan keluarganya yang tepat diidentifikasi dan diberi informasi tentang bagaimana
cara mendapatkan akses ke penelitian, pemeriksaan atau clinical trial yang relevan dengankebutuhan pengobatan mereka.
2. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang manfaat yangdiharapkan.
3. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang potensi ketidaknyamanan dan risiko
4. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberi penjelasan tentang altematif lainnya yangdapat menolong mereka.
5. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang prosedur yang harusdiikuti.
6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan berpartisipasi dan pengunduran diri dari partisipasitidak mempengaruhi akses terhadap pelayanan rumah sakit.
7. Kebijakan dan prosedur mengarahkan informasi dan proses pengambilan keputusanSutoto KARS 47
Standar HPK.7.1. PENJELASAN TENTANG PARTISIPASI DALAMPENELITIAN KLINIS
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganyatentang bagaimana pasien yang berpartisipasi dalam penelitian klinis,pemeriksaan klinis atau percobaan klinis mendapatkan perlindungan.
• Elemen Penilaian HPK.7.1• 1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menelaah protokol penelitian.• 2. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menimbang manfaat dan risikobagi peserta.
• 3. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentangprosedur rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan.
• 4. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentangprosedur rumah sakit untuk mengundurkan diri darikeikutsertaan.
Sutoto KARS 48
Standar HPK.8. INFORMED CONSENT PENELITIAN KLINISInformed Consent diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalampenelitian klinis, pemeriksaan / investigasi klinis, dan percobaan
klinis.
• Elemen Penilaian HPK.8• 1. lnformed consent diperoleh saat pasien memutuskan
ikut serta dalam penelitian klinis, pemeriksaan atau clinicaltrial.
• 2. Keputusan persetujuan didokumentasikan, diberi tanggaldan berdasarkan atas penjelasan yang diidentifikasi dalamHPK 6.4, Elemen Penilaian 5 dan 6.
• 3. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan untukmendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medispasien
• 4. Persetujuan didokumentasikan dalam rekam medispasien disertai tandatangan atau catatan persetujuan lisan.
Sutoto KARS 49
Standar HPK.9. KOMITE ETIK PENELITIAN
Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lainuntuk melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah
sakit tersebut yang melibatkan manusia sebagai subjeknya
Elemen Penilaian HPK.9• 1. Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk
mengawasi seluruh kegiatan penelitian di rumah sakit.• 2. Rumah sakit mengembangkan suatu pernyataan jelas mengenai maksud
untuk pengawasan kegiatan.• 3. Kegiatan pengawasan mencakup penelaahan prosedur• 4. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur untuk menimbang risiko relatif
dan manfaat bagi subjek.• 5. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur menjaga kerahasiaan dan
keamanan informasi penelitian.
Sutoto KARS 50
Standar HPK.10. DONASI ORGAN
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentangbagaimana memilih untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya.
Elemen Penilaian HPK.I0• 1. Rumah sakit mendukung pilihan pasien
dan keluarganya untuk menyumbangkanorgan tubuh dan jaringan tubuh lainnya.
• 2. Rumah sakit menyediakan informasi untukmendukung pilihan tersebut.
Regulasi RS :•Kebijakan/Panduan/SPO pelayanan donasi / transplantasi organDokumen•informasi tentang tata cara untuk menyumbang organ tubuh dan jaringantubuh lainnya Sutoto KARS 51
Standar HPK.11. PENGAWASAN TRANSPLANTASIORGAN
Elemen Penilaian HPK.11• 1. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses
mendapatkan dan mendonasi.• 2. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses
transplantasi.• 3. Staf dilatih untuk kebijakan dan prosedur tersebut.• 4. Staf dilatih mengenai isu dan perhatian tentang donasi organ dan
ketersediaan transplan.• 5. Rumah sakit mendapat persetujuan dari donor hidup.• 6. Rumah sakit bekerjasama dengan organisasi yang relevan dan
badan di masyarakat untuk menghormati dan menerapkan pilihanuntuk mendonasi.
Sutoto KARS 52
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang donasi/ transplantasi organDokumen:• Formulir persetujuan/penolakan donor/ transplantasi• Kerjasama dengan lembaga kemasyarakatanPelatihan• Pelatihan staf agar memahami regulasi tentang transplantasi serta isu
dan perhatian tentang donasi organ dan ketersediaan transplan• Pelaksanaan mendapat persetujuan dari donor hidup
Standar HPK.11. PENGAWASAN TRANSPLANTASI ORGANRumah sakit menyediakan pengawasan terhadappengambilan dan transplatasi organ dan jaringan
Sutoto KARS 53
SEKIANTERIMA KASIH
KARS
KARS
DOKUMENHAK PASIEN DAN KELUARGA
Dr.dr.Sutoto.,M.Kes
Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKesTEMPAT/TGL LAHIR :PURWOKERTO, 21 JULI – 1952
JABATAN SEKARANG:1. Ketua KARS Th 2011-20142. Ketua umum PERSI Th 2009-2012/Th 2012-20153. Dewan Pembina MKEK IDI Pusat4. Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)5. Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kementerian Kesehatan R.I6. Dewan Penyantun RS Mata Cicendo,Pusat Mata Nasional
PENGALAMAN KERJA1. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 20052. Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-20103. Sesditjen Binyanmed /Plt Dirjen BinYanmed Kemkes R.I. ( Feb- Juli 2010)4. Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan Ind) Th 2005-20082. Ketua :ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan Ind) Th 2008-20103. Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan) 2008-2010
PENDIDIKAN:1. SI dan Dokter Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)SUTOTO-PERSI
DOKUMENTASI• Dokumentasi Perlindungan Hak Pasien dan keluarga adalah:• Formulir hak pasien dan keluarga• Formulir general consent• Formulir pemberian informasi bila terjadi penundaan pelayanan• Formulir penundaan pelayanan• Formulir permintaan rohaniawan• Formulir permintaan menyimpan harta benda• Formulir pelepasan informasi• Formulir permintaan privasi• Formulir permintaan penterjemah• Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran• Formulir persetujuan / menolak tindakan kedokteran• Formulir DNR
SUTOTO-PERSI
HAK PASIEN DALAM UURS PSL 32Setiap pasien mempunyai hak:1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit;2. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien3. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi4. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional5. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi6. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan7. memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit8. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luarRumah Sakit;
Sutoto KARS 4
9. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-datamedisnya;
10. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuantindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
11. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan olehtenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
12. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis13. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya15. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadapdirinya;
16. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dankepercayaan yang dianutnya;
17. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit didugamemberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdataataupun pidana
18. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayananmelalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sutoto KARS 5
KEWAJIBAN PASIEN (BERDASARKAN UU RI NOMOR 29 PASAL53, TAHUN 2009 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN).
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujurtentang masalah kesehatannya.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter ataudokter gigi.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di saranapelayanan kesehatan.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yangdiberikan.
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati /perjanjian yang telah dibuat
Sutoto KARS 6
7
Patient's Responsibilities / Tanggung Jawab PasienPASIEN W1. memberikan informasi yg akurat dan lengkap ttg keluhan sakit sekarang,
riwayat medis yg lalu, hospitalisasi, medikasi/pengobatan dan hal-hal lain ygberkaitan dgn kes pasien.
2. Mengikuti rencana pengobatan yg diadviskan oleh Dr termasuk instruksipara perawat dan profesional kes yg lain sesuai perintah Dr
3. Memperlakukan staf RS dan pasien lain dgn bermartabat dan hormat sertatidak melakukan tindakan yg akan mengganggu pekerjaan RS
4. Menghormati privasi orang lain dan barang milik RS5. Tidak mbawa alkohol, obat2 yg tdk mendpt persetujuan/ senjata ke dlm RS6. Menghormati bahwa RS adalah area bebas rokok7. Mematuhi jam kunjungan dari RS8. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-
barang yg penting selama tinggal di RS9. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi
sebagaimana kebijakan RS10. Bertangg-jwb atas tindakan2nya sendiri bila mereka menolak pengobatan
atau advis Dr nyaSutoto KARS
Persetujuan (Consent)1. General consent (persetujuan Umum)
– Persetujuan perawatan dan pegobatan
2. Informed consent
Sutoto KARS 8
CONTOH GENERAL CONSENT
Sutoto KARS 9
KARS
Sutoto KARS 11
KARS
CONTOH KALIMATPERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI (HPK 1. EP3)
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)
• Saya memahami informasi yang ada didalam diri Saya, termasukDiagnosis, hasil laboratorium dan hasil tes diagnostik yang akan digunakan untuk perawatan medis, akan dijamin kerahasiaannya olehRS
• Saya memberi wewenang kepada RS untuk memberikan informasitentang tentang rahasia kedokteran saya bila diperlukan untukmemproses klaim asuransi termasuk namun tidak terbatas padaaskes ,jamkesmas, jamkesda, perusahaan dan atau lembagapemerintah lainnya
• Saya tidak memberikan/memberikan (coret salah satu) wewenangkepada RS untuk memberikan tentang data dan informasikesehatan saya kepada keluarga terdekat saya, yaitu:– 1….– 2…– 3…..
Sutoto KARS 13
Standar HPK.1.1.1.Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap
permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atausejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
Regulasi RS :1. Panduan Pelayanan Kerohanian2. SPO pelayanan kerohanian3. Formulir permintaan pelayanan kerohanian
PROSES1. Proses identifikasi yang menyangkut juga agama dan kepercayaan
pasien2. Proses staf pelayanan menyediakan pelayanan kerohanian sesuai
permintaan pasien atau keluarga3. Bukti bahwa RS telah memberikan pelayanan kerohanian
(keagamaan atau spiritual)
Sutoto KARS 14
Contoh : PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN
• Pelayanan rohani dan bimbingan kerohanian harussesuai dengan agama/kepercayaan pasien
• Rumah sakit merespon dan memfasilitasi kebutuhankerohanian pasien
• Bimbingan kerohanian pasien harus dilakukan sesuaidengan agama/kepercayaan pasien
• Sebelum memberikan bimbingan keagamaan harusmelakukan identifikasi agama/kepercayaan pasien
• Seluruh staf yang memberikan pelayanan pasien harusmemahami dan menjalankan kebijakan ini
Sutoto KARS 15
KARS
Pelayanan me Standar HPK.1.2.Pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasiennghormati kebutuhan privasi
pasien.
1. Prosedur dan formulir keinginan privasipasien
2. Pelaksaan yang memperhatikan privasipasien dlm anamnesis, pemeriksaan fisik,pemberian terapi dan transportasi
Sutoto KARS 17
KEINGINAN PRIVASI
• Saya mengijinkan/ tidak mengijinkan (coretsalah satu) Rumah Sakit memberi akses bagi:Keluarga dan handai taulan serta orang orangyang akan menengok/menemui saya. (sebutkannama/profesi bila ada permintaan khusus): ………
• Saya menginginkan/tidak menginginkan privasikhusus (coret salah satu). Sebutkan bila adapermintaan privasi khusus :……
CONTOH KALIMATIDENTIFIKASI PRIVASI
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)
Sutoto KARS 18
CONTOH PERNYATAAN DALAM GENERALCONSENT…..
– BARANG BERHARGA MILIK PRIBADI
• Saya telah memahami bahwa rumahsakit tidak bertanggung jawabatas semua kehilangan barang-barangmilik saya dan saya secarapribadi bertanggung jawab atas barang-barang berharga yang sayamiliki termasuk namun tidak terbatas pada uang, perhiasan, buku cek,kartu kredit, handphone atau barang lainnya. Dan apabila sayamembutuhkan maka saya dapat menitipkan barang barang tersebutkepada rumah sakitSaya juga mengerti bahwa saya harus memberitahu/ menitipkan padaRS jika saya memiliki gigi palsu, kacamata, lensa kontak, prostheticsatau barang lainnya yang saya butuhkan untuk diamankan
Sutoto KARS 19
Standar HPK.1.4Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Regulasi RS :1. Kebijakan/Panduan/SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
Dokumen implementasi :1. Daftar pengunjung RSDiluar jam kunjungan
Proses• Cara RS untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik• Cara RS untuk melindungi terutama bayi, anak, manula dan pasien yang
tidak mampu melindungi dirinya sendiri• Penggunaan identitas pengunjung RS dan mekanisme pengawasannya• Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil atau terisolasi
Sutoto KARS 20
CONTOH
KARS
CONTOH
Standar HPK.1.5Anak-anak, individu yang cacat, manula dan lainnya yang berisiko
mendapatkan perlindungan yang layak.
Regulasi RS :1. Panduan pelindungan terhadap kekerasan fisik unt kelompok berisiko2. SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik
Dokumen implementasi :1. Daftar kelompok yang berisiko
Proses• Identifikasi RS terhadap kelompok yang berisiko
• Kelompok yang dilindungi RS meliputi anak-anak, individu yang cacat, lansia dankelompok lainnya
• Pemahaman dan Tanggung jawab staf dalam memberikan perlindungan
Sutoto KARS 22
KARS
Standar HPK.1.6lnformasi tentang pasien adalah rahasia
Regulasi RS :1. Regulasi tentang perlindungan terhadap kerahasian informasi pasien
Proses1. Penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran dan proses untuk membuka
rahasia kedokteran sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan2. Permintaan persetujuan pasien untuk membuka informasi yang bukan
merupakan rahasia kedokteran3. Upaya RS untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien
Sutoto KARS 24
BAB III KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN Pasal 4
(1) Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau menggunakandata dan informasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedokteran.(2) Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
• a. dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki aksesterhadap data dan informasi kesehatan pasien;
• b. pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;• c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;• d. tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan;• e. badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan;• f. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,perawatan,
dan/atau manajemen informasi di fasilitas pelayanan kesehatan.(3) Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya, walaupun pasientelah meninggal dunia.
Sutoto KARS 25
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
UU No 29 tahun 2004: pembukaan informasi yang tidakmemerlukan persetujuan pasien pada keadaan-keadaan:
a) Untuk kepentingan kesehatan pasienb) Memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum,misalnya dalam bentuk visum et repertum
c) Atas permintaan pasien sendirid) Berdasarkan ketentuan undang-undang,
misalnya UU Wabah dan UU Karantina
Sutoto KARS 26
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPOkomunikasi efektif untuk mendorong
keterlibatan pasien dan keluarganya dalam proses pelayanan• Kebijakan/Panduan/SPO cara memperoleh second opinion di
dalam atau di luar RS
Bukti Pr0ses :• Bukti pelaksanaan pelatihan• Sertifikasi pelatihan staf tentang komunikasi pemberian informasi
dan edukasi yang efektif
Standar HPK.2Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga berpartisipasi
dalam proses pelayanan.
Sutoto KARS 27
PENTINGNYA SECOND OPINION
• Kesalahan diagnosis dan penatalaksaan pengobatandokter sering terjadi di belahan dunia manapun,termasuk di Indonesia
• Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobatipenderita adalah hal yang biasa terjadi, dan hal inimungkin tidak menjadi masalah serius bila tidakmenimbulkan konsekuensi yang berbahaya danmerugikan bagi penderita
• Second opinion dianjurkan bila menyangkutancaman nyawa, kerugian biaya atau dampakfinansial yang besar
Sutoto KARS 28
KEPUTUSAN DOKTER DIBAWAH INI DAPATDIMINTAKAN SECOND OPINION:
• Tindakan operasi: appendictomi, tonsilektomi, caesar,dll• Pemberian obat jangka panjang (>2 mg), misalnya pemberian obat TBC jangka
panjang, antibiotika jangka panjang dll• Mengadviskan pemberian obat yang sangat mahal : obat, antibiotika, susu mahal.
imunisasi yang sangat mahal• Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada kasus yang
tidak seharusnya diberikan : seperti infeksi saluran napas, diare, muntah, demamvirus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan diagnosis infeksi virus tetapiselalu diberi antibiotika.
• Mengadviskan pemeriksaan laboratorium dengan biaya sangat besar• Diagnosis dokter yang meragukan : biasanya dokter tersebut menggunakan istilah
“gejala” seperti gejala tifus, gejala ADHD, gejala demam berdarah, gejala usus buntu.Atau diagnosis autis ringan, ADHD ringan dan gangguan perilaku lainnya.
• Pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh institusi kesehatannasional atau internasional : seperti pengobatan dan terapi bioresonansi, dll
Sutoto KARS 29
KARS
KARS
KARS
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayanan• Kebijakan/Panduan/SPO tentang panduan persetujuan tindakan
kedokteran
Dokumen:• Formulir pemberian edukasi• Formulir persetujuan / penolakan tindakan kedokteran
Standar HPK.2.1Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yangdapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentangkondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentangrencana pelayanan dan pengobatan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasidalam keputusan pelayanan, bila mereka memintanya
Sutoto KARS 33
KARS
HPK 2.1 : WAWANCARA DPJP/STAFKEPERAWATAN
1. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dankeluarganya mengetahui kapan akan dijelaskantentang kondisi medis dan diagnosis pasti
2. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dankeluarganya mengetahui kapan akan dijelaskantentang rencana pelayanan dan pengobatannya
3. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dankeluarganya mengetahui bagaimana proses untukmendapatkan persetujuan
4. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dankeluarganya mengetahui haknya untukberpartisipasi dalam keputusan pelayanannya
Sutoto KARS 35
Standar HPK.2.1.1Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayananDokumen:• Materi penjelasan• Formulir pemberian penjelasan/edukasiMateri wawancara• Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya
mengetahui siapa yang menjelaskan tentang hasil pelayanan danpengobatan
• Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganyamengetahui siapa yang menjelaskan tentang hasil pelayanan danpengobatan yang tidak terduga
Sutoto KARS 36
Standar HPK.2.2Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hak
dan tanggung jawab mereka yang berhubungan dengan penolakanatau tidak melanjutkan pengobatan
Sutoto KARS 37
Contoh Formulir Pulang AtasPermintaan Pasien
Yang bertanda tangan dibawah ini:• Nama pasien/keluarga:• Tanggal ahir:Denganini menyatakan permintaan untuk menghentikanperawatan/pengobatan (keduanya atau coret salah satu) dan pulangatas permintaan sendiri.Saya telah mendapat penjelasan tentang:• hak saya untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan• Tentang konsekuensi dari keputusan saya• Tentang tanggung jawab saya dengan keputusan tersebut.• Tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.Dan saya tidak akan menuntut pihak rumah sakit atau siapapun jugaakibat dari keputusan saya pulang atas permintaan sendiriTanda tangan pasien dan saksi
Sutoto KARS 38
Standar HPK.2.3Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien menolak pelayananresusitasi atau menolak atau memberhentikan pengobatan bantuan hidup
dasar
Regulasi RS :• Panduan penolakan resusitasi (DNR)• SPO penolakan resusitasi• Formulir penolakan resusitasi
Sutoto KARS 39
Dr Lauren Jodi Van Scoy
• DNR tidak berarti tidak mengobati atau tidak peduli.DNR hanya berarti tidak melakukan resusitasi denganmemberikan CPR, electric shock atau obat untukrestart jantung. Jika situasi memburuk, ada perandalam situasi tertentu untuk membiarkan kerusakanalami dari tubuh terjadi, “
“DNR does not mean do not treat and it does not meando not care. It just means do not resuscitate by givingCPR, electric shocks or medications to restart the heart. Ifthings go badly, there is a role in certain situations forletting the natural breakdown of the body occur,"
DNR tidak mempengaruhi pengobatan ,pasien dengan DNR dapat terus mendapatkankemoterapi, antibiotik, dialisis, atau perawatan lain yang sesuai.
Sutoto KARS 40
CONTOHSURAT PERNYATAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI
(DO NOT RESUCITATE)
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:Nama :…………………………………………………….Taggal lahir: ……………………………………………………Dengan ini saya menyatakan bahwa saya membuat keputusan dan menyetujui perintahdo not resuscitate (jangan di resusitasi).Saya menyatakan bahwa Jika jantung saya berhenti berdetak atau jika saya berhentibernapas , tidak ada prosedur medis untuk mengembalikan bernapas atau berfungsikembali jantung akan dilakukan oleh staf Rumah sakit, termasuk namun tidak terbataspada staf layanan medis daruratSaya memahami bahwa keputusan ini tidak akan mencegah saya menerima pelayanankesehatan lainnya seperti pemberian maneuver Heimlich atau pemberian oksigen danlangkah-langkah perawatan untuk meningkatkan kenyamanan lainnya.Saya memberikan izin agar informasi ini diberikan kepada seluruh staf rumah sakit, Sayamemahami bahwa saya dapat mencabut pernyataan ini setiap saat.Yang menyatakan Saksi Saksi
(………………………….) (……………………………………….) (………………………………………..)
Sutoto KARS 41
FORMULIR DO NOT RESUCITATE (JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI)Formulir ini adalah perintah dokter penanggung jawab pelayanan kepada seluruh staf klinis rumah sakit,agar tidak dilakukan resusitasi pada pasien ini bila terjadi henti jantung (bila tak ada denyut nadi) danhenti nafas (tak ada pernafasan spontan).Formulir ini juga memberikan perintah kepada staf medis untuk tetap melakukan intervensi ataupengobatan, atau tata laksana lainnya sebelum terjadinya henti jantung atau henti nafas.
– Nama pasien : ………………………………………………..– Tanggal lahir : ……………………………………………….
Perintah/ Pernyataan dokter penanggung jawab pelayananSaya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menginstruksikan kepada seluruh staf medis dan staf klinislainnya untuk melakukan hal-hal tertulis dibawah ini:
– Usaha komprehensif untuk mencegah henti jantung atau henti nafas tanpa melakukan intubasi. DO NOTRESUCITATE TIDAK DILAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
– Usaha suportif sebelum terjadi henti nafas atau henti jantung yang meliputi pembukaan jalan nafas noninvasive, mengontrol perdarahan, memposisikan pasien dengan nyaman, pemberian oat-obatan anati nyeri.TIDAK MELAKUKAN RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU) bila henti nafas atau henti jantung terjadi.
Saya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa keputusan DNR diatas diambil setelahpasien diberikan penjelasan dan informed consent diperoleh dari salah satu:
– Pasien– Tenaga kesehatan yang ditunjuk pasien– Wali yang sah atas pasien (termasuk yang ditunjuk oleh pengadilan)– Anggota keluarga pasien
Jika yang diatas tidak dimungkinkan maka dokter yang bertanda tangan dibawah ini memberikanperintah DNR berdasarkan pada :
– Instruksi pasien sebelumnya atau– Keputusan dua orang dokter yang menyatakan bahwa Resusitasi jantung paru (RJP) akan mendatangkan
hasil yang tidak efektifTANDA TANGAN DOKTER: ………………………………………….Nama Lengkap:………………………NIP/NIK:…………………………… No Telepon:…………………Tgl :…….………….
Sutoto KARS 42
Standar HPK.2.4Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen yang
sesuai manajemen nyeri yang tepat
Regulasi RS :1. Panduan manajemen nyeri2. SPO asesmen nyeri3. SPO pelayanan kedokteran tentang manajemen nyeri
Sutoto KARS 43
Manajemen Nyeri
Pasien memiliki hak untuk:1. Informasi dan jawaban atas pertanyaan Anda
tentang rasa sakit dan nyeri2. Meminta staf peduli dan menangani keluhan Anda
dengan serius3. Mendapat respon cepat ketika pasien melaporkan
nyeriPerlakuan nyeri terbaik yg tersedia.
4. Mendapat jasa dr Spesialis yg dapat mengatasinyeri jika diperlukan
Sutoto KARS 44
TG-JAWAB PASIEN DALAM MANAJEMEN NYERI
Untuk berbicara dengan dokter atau perawat tentang:• Apa yang diharapkan• Berbagai jenis pilihan nyeri• Rencana penanganan nyeri untuk setiap rasa sakit yang tidak akan
hilang• Untuk meminta untuk menghilangkan rasa sakit segera setelah nyeri
dimulai• Untuk membantu dokter dan perawat mengukur rasa sakit Anda.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:• Di mana rasa sakit itu berada?• Apakah rasa sakit itu datang dan pergi atau itu terus menerus?• Apakah Anda menggambarkan rasa sakit sebagai tajam, tumpul, sakit,• Berdenyut, ditusuk jarum, dll?• Apa yang membuat rasa sakit lebih baik?• Apa yang membuat rasa sakit lebih buruk?• Apakah rasa sakit itu menghentikan Anda dari melakukan hal-hal tertentu
sepertiSutoto KARS 45
MNEMONIK PQRST UNTUK EVALUASINYERI
• P= Provokatif: yang memprovokasi nyeri apa yangmenjadi penyebab nyeri ? Rudapaksa, benturan ? Apayg membuat lebih baik atau lebih buruk ?
• Q=Quality/Kualitas: seperti apa rasanya ? Sepertitertusuk benda tajam, tumpul, sakit, berdenyut, ditusukjarum, dll?
• R=Regio/Radiasi Daerah nyeridimana rasa sakit ituberada? Menyebar kemana ?
• S=Severity : seberapa berat pakai skala 0 sd 10• T=Tempo/timing: waktu yang berkaitan dengan nyeriKapan nyeri datang? Apakah rasa sakit itu datang danpergi atau itu terus menerus?
Sutoto KARS 46
• Asesmen nyeri– Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
• Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahunyang dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeriyang dirasakannya.
• Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakandan dilambangkan dengan angka antara 0 – 10.
– 0 = tidak nyeri– 1 – 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari)– 4 – 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari)– 7 – 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)3
Sutoto KARS 47
– Wong Baker FACES Pain Scale• Indikasi: Pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun) yang tidak
dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka,gunakan asesmen
• Instruksi: pasien diminta untuk menunjuk / memilih gambar manayang paling sesuai dengan yang ia rasakan. Tanyakan juga lokasidan durasi nyeri
– 0 - 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali– 2 – 3 = sedikit nyeri– 4 – 5 = cukup nyeri– 6 – 7 = lumayan nyeri– 8 – 9 = sangat nyeri– 10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
Sutoto KARS 48
49
Kategori Skor Tanggal / waktu
Kewaspadaan 1 – tidur pulas / nyenyak
2 – tidur kurang nyenyak
3 – gelisah
4 – sadar sepenuhnya dan waspada
5 – hiper alert
Ketenangan 1 – tenang
2 – agak cemas
3 – cemas
4 – sangat cemas
5 – panik
Distress
pernapasan
1 – tidak ada respirasi spontan dan tidak ada batuk
2 – respirasi spontan dengan sedikit / tidak ada
respons terhadap ventilasi
3 – kadang-kadang batuk atau terdapat tahanan
terhadap ventilasi
4 – sering batuk, terdapat tahanan / perlawanan
terhadap ventilator
5 – melawan secara aktif terhadap ventilator, batuk
terus-menerus / tersedak
COMFORT SCALE
Sutoto KARS
50
Menangis 1 – bernapas dengan tenang, tidak menangis
2 – terisak-isak
3 – meraung
4 – menangis
5 – berteriak
Pergerakan 1 – tidak ada pergerakan
2 – kedang-kadang bergerak perlahan
3 – sering bergerak perlahan
4 – pergerakan aktif / gelisah
5 – pergrakan aktif termasuk badan dan kepala
Tonus otot 1 – otot relaks sepenuhnya, tidak ada tonus otot
2 – penurunan tonus otot
3 – tonus otot normal
4 – peningkatan tonus otot dan fleksi jari tangan
dan kaki
5 – kekakuan otot ekstrim dan fleksi jari tangan
dan kaki
Sutoto KARS
51
Tegangan
wajah
1 – otot wajah relaks sepenuhnya
2 – tonus otot wajah normal, tidak terlihat
tegangan otot wajah yang nyata
3 – tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata
4 – tegangan hampir di seluruh otot wajah
5 – seluruh otot wajah tegang, meringis
Tekanan
darah basal
1 – tekanan darah di bawah batas normal
2 – tekanan darah berada di batas normal secara
konsisten
3 – peningkatan tekanan darah sesekali ≥15% di
atas batas normal (1-3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
4 – seringnya peningkatan tekanan darah ≥15%
di atas batas normal (>3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
5 – peningkatan tekanan darah terus-menerus
≥15%
Denyut
jantung
basal
1 – denyut jantung di bawah batas normal
2 – denyut jantung berada di batas normal secara
konsisten
3 – peningkatan denyut jantung sesekali ≥15% di
atas batas normal (1-3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
4 – seringnya peningkatan denyut jantung ≥15%
di atas batas normal (>3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
5 – peningkatan denyut jantung terus-menerus
≥15%
Skor total Sutoto KARS
52
PARAMETER FINDING POINTS
Ekspresi wajah Santai 0
Meringis 1
Menangis Tidak menangis 0
Merengek 1
Menangis kuat 2
Pola bernapas Santai 0
Perubahan bernapas 1
Lengan Santai 0
Fleksi/extensi 1
Kaki Santai 0
Fleksi/extensi 1
Keadaan rangsangan Tertidur/ bangun 0
Rewel 1
Heart Rate 10% dari baseline 011-20% dari baseline 1>20% dari baseline 2
Saturasi oksigen Tidak diperlukan oksigen tambahan 0Penambahan oksigen diperlukan 1
SKOR 0 : Tidak nyeri 1-2 : Nyeri ringan 3-4 : Nyeri sedang > 4 : Nyeri hebat
SKALA NYERI NEONATAL
53
KATEGORI PARAMETER0 1 2
WAJAHTidak ada ekspresi tertentuatau senyum
Sesekali meringis ataumengerutkan kening
Sering cemberut, rahang ditarik,dagu tidak tertarik.
KAKINormal posisi atausantai
Tidak nyaman, gelisah,tegang
Menendang, atau kakidisusun
ACTIVITASBerbaring dengan tenang,
posisi normal, bergerakdengan mudah
Menggeliat, menggesermaju mundur, tegang
Melengkung, kaku
MENANGISTidak ada teriakan (terjaga
atau tertidur)Erangan atau rengekan,keluhan sesekali
Menangis terus, teriakan atau isaktangis; sering mengeluh
CONSOLABILITAS Konten, santaiDiyakinkan oleh menyentuh
sesekali, memeluk,Sulit kenyamanan atau sedang
berbicara; distractable
SKOR 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang 7-10 : Nyeri hebat
SKALA NYERI FLACCS
CONTOH FORMULIR ASESMEN/ASESMEN ULANG NYERIIDENTITAS PASIEN:TANGGAL/JAM ASESMEN:
• P:……………………………………………………………………………………………………………………………………• Q:…………………………………………………………………………………………………………………………………..• R:……………………………………………………………………………………………………………………………………• S:……………………………………………………………………………………………………………………………………• T:……………………………………………………………………………………………………………………………………
Scala Nyeri
Keterangan:• P= Provokatif: yang memprovokasi nyeri apa yang menjadi penyebab nyeri ? Rudapaksa,
benturan ? Apa yg membuat lebih baik atau lebih buruk ?• Q=Quality/Kualitas: seperti apa rasanya ? Seperti tertusuk benda tajam, tumpul, sakit,
berdenyut, ditusuk jarum, dll?• R=Regio/Radiasi Daerah nyeridimana rasa sakit itu berada? Menyebar kemana ?• S=Severity/Skala : seberapa berat pakai skala 0 sd 10• T=Tempo/timing: waktu yang berkaitan dengan nyeri Kapan nyeri datang? Apakah rasa
sakit itu datang dan pergi atau itu terus menerus?
Sutoto KARS 54
WHO HAS DEVELOPED A THREE-STEP"LADDER" FOR CANCER PAIN RELIEF.
• Non Opioid• +/- Adjuvant
• Opioid for moderate to severepain
• +/- Non Opioid• +/- Adjuvant
• Opioid for mild to moderate pain• =/- Non opioid• +/- Adjuvant
Sutoto KARS 55
INTERVENSI NYERI• Obat : Non Opioid,Adjuvant, Opioid• Suntikan anestesi lokal• Blok saraf• Terapi fisik dan air: whirlpool, USG, dan pijat otot• Stimulasi Listrik : stimulasi listrik transkutan
(TENS)• Akupunktur• Terapi Psikologis• Teknik relaksasi• Bedah
Sutoto KARS 56
Standar HPK.2.5. END OF LIFE
Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatpelayanan yang menghargai dan penuh kasih sayang pada
akhir kehidupannya
Regulasi RS :1. Panduan pelayanan pasien tahap terminal2. SPO pelayanan pasien tahap terminal
Bukti dokmentasi1. Dokumentasi pelayanan dalam rekam medis
Sutoto KARS 57
KARS
H. Pengelolaan Akhir Kehidupan
• 1. Pengelolaan akhir kehidupan meliputi penghentianbantuan hidup (withdrawing life support) danpenundaan bantuan hidup (withholding life support).
• 2. Keputusan withdrawing/withholding dilakukan padapasien yang dirawat di ruang rawat intensif (ICU danHCU). Keputusan penghentian atau penundaanbantuan hidup adalah keputusan medis dan etis.
• 3. Keputusan untuk penghentian atau penundaanbantuan hidup dilakukan oleh 3 (tiga) dokter yaitudokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yangmemiliki kompetensi dan 2 (dua) orang dokter lain yangditunjuk oleh komite medis rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/Iii/2011Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan
Terapi Intensif Di Rumah SakitSutoto KARS 59
• c. Tidak dilakukan tindakan-tindakan luar biasa, pada pasien-pasien yangjika diterapi hanya memperlambat waktu kematian dan bukanmemperpanjang kehidupan. Untuk pasien ini dapat dilakukanpenghentian atau penundaan bantuan hidup. Pasien yang masih sadartapi tanpa harapan, hanya dilakukan tindakan terapeutik/paliatif agarpasien merasa nyaman dan bebas nyeri.
• d. Semua bantuan hidup dihentikan pada pasien dengan kerusakan fungsibatang otak yang ireversibel. Setelah kriteria Mati Batang Otak (MBO)yang ada terpenuhi, pasien ditentukan meninggal dan disertifikasi MBOserta semua terapi dihentikan. Jika dipertimbangkan donasi organ,bantuan jantung paru pasien diteruskan sampai organ yang diperlukantelah diambil. Keputusan penentuan MBO dilakukan oleh 3 (tiga) dokteryaitu dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yang memilikikompetensi, dokter spesialis saraf dan 1 (satu) dokter lain yang ditunjukoleh komite medis rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/Iii/2011Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan
Terapi Intensif Di Rumah SakitSutoto KARS 60
Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasienmengarahkan semua aspek asuhan selama stadium akhir hidup.Asuhan akhir kehidupan yang diberikan rumah sakit termasuk :
• pemberian pengobatan yang sesuai dengangejala dan keinginan pasien dan keluarga
• menyampaikan isu yang sensitif seperti autopsidan donasi organ
• menghormati nilai yang dianut pasien, agamadan preferensi budaya
• mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalamsemua aspek pelayanna
• memberi respon pada masalah-masalahpsikologis, emosional, spiritual dan budaya daripasien dan keluarganya
Sutoto KARS 61
Rumah sakit memastikan pemberian asuhan yang tepat bagimereka yang kesakitan atau dalam proses kematian dengan cara
• melakukan intervensi untuk mengurangi rasa nyeridan gejala primer atau sekunder
• mencegah gejala-gejala dan komplikasi sejauh yangdapat diupayakan
• melakukan intervensi dalam masalah psikososial,emosional dan spiritual dari pasien dan keluarga,menghadapi kematian dan kesedihan
• melakukan intervensi dalam masalah keagamaandan budaya pasien dan keluarga
• mengikutsertakan pasien dan keluarga dalamkeputusan terhadap asuhan
Maksud dan Tujuan PP.7.1.Sutoto KARS 62
Regulasi RS :– Panduan dan SPO penyelesaian komplain, keluhan, konflik atau perbedaan
pendapat pasien dan keluargaDokumen implementasi :
– Bukti penjelasan dan catatan komplain– Bukti penanganannya dan Laporan penyelesaian komplain
Proses :1. Proses penyampaian informasi bila pasien akan komplain, keluhan, konflik
atau perbedaan pendapat2. Proses investigasi/.penelitian bila komplain3. Proses analisis terhadap hasil investigasi/penelitian komplain4. Keterlibatan pasien/keluarga dalam penyelesaian komplain5. Bagaiman seluruh proses tersebut tidak mempengaruhi konsistensi
pelayanan
Standar HPK.3
Sutoto KARS 63
KARS
Standar HPK.4Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam mengidentifikasi
nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan melindungi hak pasien
Regulasi RS: Kebijakan/Panduan/SPO tentang identifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien dalam pelayanan
Proses Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien/keluarga
dan penerapannya dalam pelayanan
Bagaimana peran staf dalam melindungi hak pasien dan keluarga
Sutoto KARS 65
Standar HPK.5
Regulasi RS:• Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi hak dan tanggungjawab pasien
• Leaflet hak dan tanggung jawab pasienProses Pelaksanaan pemberian informasi tertulis
tentang hak dan tanggung jawab pasiensesuai dg bahasa yg dipahami pasien
Sutoto KARS 66
PENJELASAN DALAM INFORMED CONSENT(PMK Nomer 209/2008)
Sutoto KARS 67
Sutoto KARS 68
Sutoto KARS 69
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO persetujuan tindakan kedokteran• Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulisDokumen informed consent
• Formulir persetujuan/ penolakan
Proses• Proses pasien atau keluarga menyetujui atau menolak tindakan
kedokteran
Standar HPK.6
70
KARS
PEMBERI PERSETUJUANPersetujuan diberikan oleh individu yang kompeten. (PMK
290/2008)pasal 1 nomer 7
Landasan hukum anak :• Berdasarkan KUHP umur >= 21 th atau telah menikah
dianggap sebagai orang dewasa• Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak >
= 18 tahun dianggap sudah bukan anak-anak.Sutoto KARS 72
• Pasal 9• (1) Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangkakepentingan penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan umum.
• (2) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan penegakan etik atau disiplinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan atas permintaan tertulis dari MajelisKehormatan Etik Profesi atau Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.
• (3) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan umum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan tanpa membuka identitas pasien.
• (4) Kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :– a. audit medis;– b. ancaman Kejadian Luar Biasa/wabah penyakit menular;– c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;– d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di masa yang akan datang;
dan e. ancaman keselamatan orang lain secara individual atau masyarakat.• (5) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf b dan huruf e, identitas pasien dapat dibuka kepada institusi atau pihak yangberwenang untuk melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sutoto KARS 73
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
Sutoto KARS 74
Pasal 6• (5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk memberikan persetujuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), persetujuan dapat diberikanoleh keluarga terdekat atau pengampunya
Pasal 8• (1) Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan pasien
sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat dilakukandengan pemberian data dan informasi kepada pasien baik secaralisan maupun tertulis.
• (2) Keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan informasikesehatan pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh pasien.
• (3) Pernyataan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diberikan pada waktu penerimaan pasien.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
Standar HPK.6.1. PENJELASAN PENYAKIT, PENGOBATANDAN PEMBERI PELAYANAN
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi termasuk rencana pengobatan• Kebijakan/Panduan/SPO tentang penetapan DPJP
(Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)Dokumen:• Catatan pemberian informasi• Catatan penetapan DPJP dan data diri DPJP (RS
harus memiliki data diri DPJP: lamakerja,pendidikan, fellowship, kursus dll)
Sutoto KARS 75
CONTOH DALAM GENERAL CONSENT• Saya mengerti dan memahami bahwa:
– Saya memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan tentangpengobatan yang diusulkan (termasuk identitas setiap orangyang memberikan atau mengamati pengobatan) setiap saat.
– Saya Saya mengerti dan memahami bahwa memiliki hak untukpersetujuan, atau menolak persetujuan, untuk setiapprosedur/terapi
– Saya mengerti bahwa banyak dokter pada staf medis rumah sakityang bukan karyawan tetapi staf independen/tamu yang telahdiberikan hak untuk menggunakan fasilitas untuk perawatan danpengobatan pasien mereka.
– Jika diperlukan RS, saya akan berpartisipasi dalam pemilihandokter yang akan bertanggung jawab untuk perawatan sayaselama saya dalam perawatan di rumah sakit.
•Sutoto KARS 76
Standar HPK.6.2 . PENGGANTI PEMBERI PERSETUJUAN
Rumah sakit menetapkan suatu proses, dalam konteks undang-undang dan budaya yang ada, tentang orang lain yang dapat
memberikan persetujuan
Sutoto KARS 77
PASIEN YANG DIANGGAP KOMPETEN MENANDA TANGANIINFORMED CONSENT (PMK 290/2008 TENTANG PERSETUJUAN
TINDAKAN KEDOKTERAN
Sutoto KARS 78
Sutoto KARS 79
Pasal 6• (5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk memberikan
persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),persetujuan dapat diberikan oleh keluarga terdekatatau pengampunya
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
Standar HPK.6.3. GENERAL CONSENT/PERSETUJUAN UMUM
Persetujuan umum untuk pengobatan, bila didapat pada waktupasien masuk sebagai pasien rawat inap atau didaftar pertamakali sebagai pasien rawat jalan, harus jelas dalam cakupan dan
batas- batasnya.
Regulasi RS:•Kebijakan/Panduan/SPO tentang persetujuan umum danpenjelasannyaDokumen:•Formulir persetujuan umum
Sutoto KARS 80
CONTOH GENERAL CONSENT
• PERSETUJUAN UNTUK PENGOBATAN• Saya mengetahui bahwa saya memiliki kondisi yang
membutuhkan perawatan medis, saya mengizinkan dokter danprofesional kesehatan lainnya untuk melakukan prosedurdiagnostik dan untuk memberikan pengobatan medis sepertiyang diperlukan dalam penilaian profesional mereka.Prosedur diagnostik dan perawatan medis termasuk tetapitidak terbatas pada electrocardiograms, x-ray, tes darah terapifisik, dan pemberian obat.
• Saya sadar bahwa praktik kedokteran dan bedah bukanlah ilmupasti dan saya mengakui bahwa tidak ada jaminan atas hasilapapun, terhadap perawatan prosedur atau pemeriksaanapapun yg dilakukan kepada saya.
Sutoto KARS 81
CONTOH GENERAL CONSENT UNTUK RSPENDIDIKAN
– Apabila saya terlibat dalam penelitian atau prosedureksperimental, maka hal tersebut hanya dapatdilakukan dengan sepengetahuan dan persetujuan saya
– Saya setuju untuk mengizinkan medis, keperawatan,dan tenaga kesehatan lainnya dalampendidikan/pelatihan, kecuali diminta sebaliknya,untuk hadir selama perawatan pasien, atauberpartisipasi dalam perawatan pasien sebagai bagiandari pendidikan mereka.
Sutoto KARS 82
Standar HPK.6.4.SAAT PERMINTAAN INFORMED CONSENT
TERTULIS1. Sebelum operasi atau prosedur invasif2. Sebelum anestesia termasuk sedasi yang
moderat dan dalam3. Sebelum penggunaan darah atau produk darah4. Sebelum pelaksanaan tindakan dan
pengobatan yang berisiko tinggi.
Mencatat ldentitas petugas yang memberikanpenjelasanan di dalam rekam medis pasien dantanda tangannya
Bila informed consent lisan juga harus dicatat
Sutoto KARS 83
Standar HPK.6.4.1Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan jenispengobatan dan prosedur yang memerlukan informed
consent yang khusus.
DOKUMEN1. Daftar tindakan dan pengobatan yang perlu informed
consent2. Dokumentasi rapat pembahasan daftar tersebut
Sutoto KARS 84
HANYA UNTUK RS YANG MELAKUKAN CLINICALTRIAL DAN DONASI ORGAN SERTA TRANSPLANTASI
ORGAN
Sutoto KARS 85
25 HPK.7 726 HPK.7.1 427 HPK.8 428 HPK.9 529 HPK.10 230 HPK.11 6
Standar HPK.7. PENJELASAN AKSES KE CLINICAL TRIAL
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentangbagaimana cara mendapatkan akses ke penelitian klinik, pemeriksaan/investigasi
atau clinical trial yang melibatkan manusia sebagai subjek.
Elemen Penilaian HPK.71. Pasien dan keluarganya yang tepat diidentifikasi dan diberi informasi tentang bagaimana
cara mendapatkan akses ke penelitian, pemeriksaan atau clinical trial yang relevan dengankebutuhan pengobatan mereka.
2. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang manfaat yangdiharapkan.
3. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang potensi ketidaknyamanan dan risiko
4. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberi penjelasan tentang altematif lainnya yangdapat menolong mereka.
5. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang prosedur yang harusdiikuti.
6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan berpartisipasi dan pengunduran diri dari partisipasitidak mempengaruhi akses terhadap pelayanan rumah sakit.
7. Kebijakan dan prosedur mengarahkan informasi dan proses pengambilan keputusanSutoto KARS 86
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi termasuk mendapatkan hasilpenelitian
Dokumen:• Formulir pemberian informasi dan formulir
persetujuan mengikuti penelitian
Sutoto KARS 87
Hak Mendapat Informasi Pasien Bila diminta untukberpartisipasi dalam penelitian klinis
INFORMASI• Manfaat yang diharapkan• Potensi ketidak nyamanan dan risiko.• Alternatif yang dapat menolong mereka• Prosedur yang harus diikuti• Menolak atau berpartisipasi atau
mengundurkan diri• Penolakan atau pengunduran diri tersebut
tidak akan menutup akses mereka terhadappelayanan rumah sakit
• RS punya kebijakan dan prosedur informasitentang hal ini kepada pasien dan keluarga.
Sutoto KARS 88
Standar HPK.7.1. PENJELASAN TENTANG PARTISIPASI DALAMPENELITIAN KLINIS
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganyatentang bagaimana pasien yang berpartisipasi dalam penelitian klinis,pemeriksaan klinis atau percobaan klinis mendapatkan perlindungan.
• Elemen Penilaian HPK.7.1• 1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menelaah protokol penelitian.• 2. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menimbang manfaat dan risikobagi peserta.
• 3. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentangprosedur rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan.
• 4. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentangprosedur rumah sakit untuk mengundurkan diri darikeikutsertaan.
Sutoto KARS 89
Standar HPK.8. INFORMED CONSENT PENELITIAN KLINISInformed Consent diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalampenelitian klinis, pemeriksaan / investigasi klinis, dan percobaan
klinis.
• Elemen Penilaian HPK.8• 1. lnformed consent diperoleh saat pasien memutuskan
ikut serta dalam penelitian klinis, pemeriksaan atau clinicaltrial.
• 2. Keputusan persetujuan didokumentasikan, diberi tanggaldan berdasarkan atas penjelasan yang diidentifikasi dalamHPK 6.4, Elemen Penilaian 5 dan 6.
• 3. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan untukmendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medispasien
• 4. Persetujuan didokumentasikan dalam rekam medispasien disertai tandatangan atau catatan persetujuan lisan.
Sutoto KARS 90
Standar HPK.9. KOMITE ETIK PENELITIAN
Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lainuntuk melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah
sakit tersebut yang melibatkan manusia sebagai subjeknya
Elemen Penilaian HPK.9• 1. Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk
mengawasi seluruh kegiatan penelitian di rumah sakit.• 2. Rumah sakit mengembangkan suatu pernyataan jelas mengenai maksud
untuk pengawasan kegiatan.• 3. Kegiatan pengawasan mencakup penelaahan prosedur• 4. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur untuk menimbang risiko relatif
dan manfaat bagi subjek.• 5. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur menjaga kerahasiaan dan
keamanan informasi penelitian.
Sutoto KARS 91
Regulasi RS :• Keputusan penetapan komite /panitia etik
penelitian• Kebijkan, Pedoman pengorganisasian dan
pedoman pelayanan komite etik penelitian• Program kerja komite etik penelitian
Standar HPK.9. KOMITE ETIK PENELITIAN
Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lainuntuk melakukan pengawasan atas semua penelitian dirumah sakit tersebut yang melibatkan manusia sebagai
subjeknya
Sutoto KARS 92
INFORMASI KEPADA PASIEN TTG PENELITIAN
• 1. tujuan penelitian atau penapisan• 2. manfaat penelitian dan penapisan• 3. protokol penelitian dan penapisan, serta tindakan medis• 4. keuntungan penelitian dan penapisan• 5. kemungkinan ketidaknyamanan yang akan dijumpai,
termasuk risiko yang mungkin terjadi• 6. hasil yang diharapkan untuk masyarakat umum dan bidang
kesehatan• 7. bahwa persetujuan tidak mengikat dan subyek dapat
sewaktu-waktu mengundurkan diri.• 8. bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh Panitia Etika
Penelitian.
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran. Konsil Kedokteran Indonesia. Tahun 2006Sutoto KARS 93
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran. Konsil Kedokteran Indonesia. Tahun 2006
Sutoto KARS 94
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran. Konsil Kedokteran Indonesia. Tahun 2006Sutoto KARS 95
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran. Konsil Kedokteran Indonesia. Tahun 200696
Standar HPK.10. DONASI ORGAN
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentangbagaimana memilih untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya.
Regulasi RS :•Kebijakan/Panduan/SPO pelayanan donasi / transplantasi organDokumen•informasi tentang tata cara untuk menyumbang organ tubuh dan jaringantubuh lainnya
Sutoto KARS 97
Regulasi RS :• Kebijakan/Panduan/SPO tentang donasi/ transplantasi organDokumen:• Formulir persetujuan/penolakan donor/ transplantasi• Kerjasama dengan lembaga kemasyarakatanPelatihan• Pelatihan staf agar memahami regulasi tentang transplantasi serta isu
dan perhatian tentang donasi organ dan ketersediaan transplan• Pelaksanaan mendapat persetujuan dari donor hidup
Standar HPK.11. PENGAWASAN TRANSPLANTASI ORGANRumah sakit menyediakan pengawasan terhadappengambilan dan transplatasi organ dan jaringan
Sutoto KARS 98
SEKIANTERIMA KASIH
KARS