270
Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG GAMBAR BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL

BIDANG GAMBAR BANGUNAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2003

Page 2: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - ii

BUKU I

PENGANTAR

STANDAR KOMPETENSI NASIONAL

BIDANG GAMBAR BANGUNAN

Page 3: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i

KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar Kompetensi

Nasional Bidang Gambar Bangunan. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut

Teknologi Bandung (LPPM-ITB) telah ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah dan

Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional (DIKMENJUR-DEPDIKNAS) untuk melaksanakan

pekerjaan ini.

Berbagai standar dalam industri konstruksi, di antaranya standar kompetensi juru gambar,

diperlukan untuk meningkatkan efisiensi industri konstruksi untuk mampu bersaing dalam pasar

global. Kesepakatan di antara para pemanfaat juru gambar atau drafter sangat penting dalam

pengembangan standar tersebut. Sebagai aktor utama dari masyarakat yang berkepentingan atau

stake holder, kesepakatan yang dihasilkan akan menjadi masukan untuk para penyelenggara

program pendidikan dan pelatihan dan dengan demikian akan terjadi peningkatan efisiensi pula.

Ditinjau dari proses perancangan dan pelaksanaan, lingkup pekerjaan ini terutama meliputi tahap

gambar konstruksi, gambar bengkel atau shop drawing dan gambar terbangun atau as built drawing.

Disiplin yang tercakup juga terbatas pada disiplin teknik arsitektur dan teknik sipil struktur.

Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2003.

Sebagai langkah awal dari strategi kerja yang dikembangkan kami mempelajari bahan yang sudah

ada dari dalam negeri berikut format yang berlaku di DIKMENJUR. Selanjutnya dipelajari rujukan

dari negara maju, antara lain Amerika Serikat dan Australia. Prinsip adapt dan adopt diterapkan

untuk mengembangkan draft pertama yang dijadikan bahan untuk dibahas dalam lokakarya

pertama. Hasil lokakarya tersebut dikembangkan lebih lanjut dengan para stake holder yang

dominan dalam memanfaatkan tenaga para juru gambar atau drafter, dan menghasilkan draft kedua.

Bahan ini selanjutnya dibahas dalam lokakarya ke dua dan menghasilkan Laporan Akhir,

sebagaimana terlampir.

Standar Kompetensi Bidang Gambar Bangunan yang telah disempurnakan mencakup Kompetensi

Umum, Kompetensi Menggambar dengan Alat Manual dan Kompetensi Menggambar dengan

Bantuan Komputer. Sesuai dengan hakekat standar, apa yang dihasilkan pada saat ini masih

mungkin dan perlu disempurnakan lagi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.

Page 4: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - ii

Untuk itu perlu dikembangkan jaringan di antara masyarakat yang berkepentingan secara

sinambung agar dapat diperoleh hasil yang maksimum.

Seluruh pekerjaan ini tidak mungkin terlaksana tanpa peranserta masyarakat yang berkepentingan

yang terdiri dari Dikmenjur, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Asosiasi Perusahaan

(INKINDO, REI dan lain-lain), Asosiasi Profesi (IAI), para konsultan perancang, para kontraktor,

lembaga pendidikan dan pelatihan serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per

satu. Atas bantuan dan kerja sama tersebut kami menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya.

Bandung, Desember 2003

Ketua Tim,

Ir. Sugeng Rahardjo, M. Arch.

Page 5: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - iii

DAFTAR ISI BUKU I

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI BUKU I .................................................................................................................. iii

DAFTAR TIM PENGEMBANG ................................................................................................. v

DAFTAR PROJECT REFERENCE GROUPS ........................................................................ vi

DAFTAR RESPONDEN ............................................................................................................ viii

DAFTAR ISTILAH...................................................................................................................... ix

Bab I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .....................................................................................................................1 1.2. Pendekatan ...........................................................................................................................2 1.3. Pengertian ............................................................................................................................3 1.4. Manfaat ................................................................................................................................4

Bab II. PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI .................................................................. 5 2.1. Tujuan ..................................................................................................................................5 2.2. Metoda Pengembangan Standar Kompetensi ......................................................................5 2.3. Filosofi .................................................................................................................................5 2.4. Program dan Prosedur Perumusan Standar Kompetensi .....................................................6

Bab III. STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI .................................................................... 7 3.1. Struktur Standar Kompetensi ...............................................................................................7 3.2. Format Penulisan Standar Kompetensi ................................................................................9

Bab IV. HUBUNGAN UNIT, KOMPETENSI KUNCI dan LEVEL KOMPETENSI ........ 11 4.1. Kompetensi Kunci .............................................................................................................11 4.2. Level Kompetensi: .............................................................................................................12

Bab V. HUBUNGAN antara TEORI PSIKOLOGI BELAJAR dengan PERUMUSAN

STANDAR KOMPETENSI ......................................................................................... 14 5.1. Aspek Kognitif (Pengetahuan) ..........................................................................................14 5.2. Aspek Psikomotor (Keterampilan) ....................................................................................15 5.3. Aspek Afektif (Krathwohl) ...............................................................................................16

Bab VI. STANDAR KOMPETENSI BIDANG GAMBAR BANGUNAN ............................. 17 6.1. Ruang Lingkup Bidang Gambar Bangunan .......................................................................17 6.2. Pendekatan Penyusunan Unit-unit Kompetensi Gambar Bangunan ..................................20 6.3. Pengelompokan dan Kodifikasi Unit Kompetensi Gambar Bangunan..............................21 6.4. Daftar Unit Kompetensi yang Tercakup dalam Standar ....................................................23

Bab VII. PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI dalam JENJANG KUALIFIKASI ........... 27 7.1. Jenjang Kualifikasi Juru Gambar .......................................................................................27 7.2. Pemaketan/ Pengkomposisian Unit-Unit Kompetensi dalam Jenjang Kualifikasi ............29

Bab VIII. PEDOMAN UMUM PENGUJIAN dan SERTIFIKASI ........................................ 32 8.1. Umum ................................................................................................................................32 8.2. Gambaran Umum Sistem Pengujian ..................................................................................33 8.3. Prinsip Dasar Pengujian Kompetensi ................................................................................33 8.4. Metode Pengujian ..............................................................................................................34 8.5. Bahan Acuan untuk Pengujian...........................................................................................35 8.6. Kualifikasi Penguji ............................................................................................................35

Page 6: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - iv

8.7. Panduan Penyelenggaraan Pengujian ................................................................................35 8.8. Tata Cara Penilaian ............................................................................................................38

DAFTAR REFERENSI .............................................................................................................. 40

Page 7: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - v

DAFTAR TIM PENGEMBANG

Ir. Sugeng Rahardjo, M.Arch. Ketua Tim

Departemen Teknik Arsitektur

Institut Teknologi Bandung

Andry Widyowijatnoko, ST., MT. Ahli Standarisasi/ Substansi

Departemen Teknik Arsitektur

Institut Teknologi Bandung

Ir. Lily Tambunan, MT. Ahli Substansi

Departemen Teknik Arsitektur

Institut Teknologi Bandung

Dewi Larasati, ST., MT. Ahli Substansi

Departemen Teknik Arsitektur

Institut Teknologi Bandung

Yulisa Rahmiputri, ST., MT. Ahli Substansi

Departemen Teknik Arsitektur

Institut Teknologi Bandung

Page 8: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - vi

DAFTAR PROJECT REFERENCE GROUPS

No. Nama Instansi Alamat

1 Ir. Istantoe Oerip Lembaga Pengembangan Jasa

Konstruksi (LPJK) Nasional

Gd. Balai Krida, Jl. Iskandar Syah

Raya No.35 Kebayoran Baru

Jakarta

2 Drs. Ir. Tia Sugiri, MPd.

Lembaga Pengembangan Jasa

Konstruksi (LPJK) DPD Jawa

Barat

Jl. Tera No. 20 Bandung

3 T. Achdiat

DPP Ikatan Nasional

Konsultan Indonesia

(INKINDO)

Jl. Bendungan Hilir Raya No. 29

Jakarta Pusat

4 Ir. Nova Iriansyah, MT.

Ikatan Nasional Konsultan

Indonesia (INKINDO) DPD

Nangroe Aceh Darussalam

Jl. Tengku Cik Ditiro No. 202

Nangroe Aceh Darussalam

5 Ir. Rudi Hadinata, IAI. Ikatan Arsitek Indonesia DPD

Jawa Barat

Jl. Dayang Sumbi No. 37A

Bandung

6 Ir. Muaz Yahya, IAI. Ikatan Arsitek Indonesia DPD

Sulawesi Selatan Jl. Sunu AX-15 Makassar

7 Ir. Syarifuddin Mahmud,

IAI.

8 Ir. Denny Ahmad Yani

DPP Gabungan Perusahaan

Kontraktor Nasional

(GAPEKNAS)

Jl. Perintis Kemerdekaan, Komp.

Perkantoran Pulo Mas Blok V No.

4 Jakarta Timur

9 Ir. Hartoyo DPP Asosiasi Pengusaha

Konstruksi Nasional Indonesia

(ASPEKINDO)

Jl. Utan Kayu No. 48 Jakarta Timur 10 Rusdi Musa

11 Fatoni Muslih Real Estate Indonesia DPD

Jawa Barat

Setrasari Mall Blok B1/31,

Jl. Prof. Dr.Ir. Sutami, Bandung

12 Setiawan PT. BITA Enarcon

Engineering Jl. Pahlawan No.74 Bandung 40124

13 Ir. Hendriyanto

14 H. Nawir H. Pedju PT. ENCONA Engineering Jl. Sumur Bandung No. 5 Bandung

15 Ir. Akhid Darmawan PT. Pembangunan Perumahan

Cab. IV Jl. P.H.H. Mustofa No.47 Bandung

16 Ir. Ginandjar

PT. Bina Karya Jl. Sukabumi No. 3 Bandung 17 Sunjasmurwatono, ST.

18 Mamat, ST.

Page 9: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - vii

No. Nama Instansi Alamat

19 Ir. Bahar Buasan PT. Harlie Kreasi Pratama Jl. Kawaluyaan No. 6 Bandung

20 Permana, ST., MT. PT. Alami Media Kreasi Jl. Cipaku IndaH No. XI/ 16

Bandung

21 Sonny Sumarsono, ST.,

MT. PT. Architeam Jl. Tamansari No. 70 Bandung

22 Ir. Sahid PT. Hema Cipta Kreastika Jl. Dederuk No. 25 Bandung

23 Medina, ST.

24 Ir. Ramdhan Pomanto PT. Dann Bintang

Gelarrancana Jl. Nuri No. 29B Makassar

25 Adriana

26 Sudarmin Rachman PT. Lastrindo Jl. St.Alauddin No. 94 Makassar

27 Khaeruddin PT. Ekistindo Jl. Anuang No. 39 Makassar

28 Abdullah Hatta

29 Muallimin, ST. PT. Culdesac Jl. Pongtiku No. 93 Makassar

30 Rahmat Hidayat

31 Drs. Nanang Mustaram,

MED. BPTP Bandung Jl. Pahlawan No. 70 Bandung

32 Yudi Nurman

33 Drs. Agung Indaryanto SMK Negeri 5 Bandung Jl. Bojongkoneng No.37A Bandung

34 Sugianto Profesional Juru gambar Jl. Bonsai No. 18 Cimahi

35 Ir. Eko Purwono, MSAS.

Departemen Teknik Arsitektur

ITB Jl. Ganesha No. 10 Bandung 36

Ir. Bambang

Totopambudi

37 Ir. Sugeng Triyadi, MT.

38 Dr. Ir. Reini

Wirahadikusuma Departemen Teknik Sipil ITB Jl. Ganesha No. 10 Bandung

39 Ir. Rochhardjanto

Page 10: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - viii

DAFTAR RESPONDEN

No. Instansi Alamat

1 Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional

Gd. Balai Krida,Jl. Iskandar Syah

Raya No.35 Kebayoran Baru

Jakarta

2 Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) DPD

Jawa Barat Jl. Tera No. 20 Bandung

3 DPP Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Jl. Bendungan Hilir Raya No. 29

Jakarta Pusat

4 Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) DPD

Nangroe Aceh Darussalam

Jl. Tengku Cik Ditiro No. 202

Nangroe Aceh Darussalam

5 Ikatan Arsitek Indonesia DPD Jawa Barat Jl. Dayang Sumbi No. 37A

Bandung

6 Ikatan Arsitek Indonesia DPD Sulawesi Selatan Jl. Sunu AX-16 Makassar

7 DPP Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional

(GAPEKNAS)

Jl. Perintis Kemerdekaan, Komp.

Perkantoran Pulo Mas Blok V No.

4 Jakarta Timur

8 DPP Asosiasi Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia

(ASPEKINDO) Jl. Utan Kayu No. 48 Jakarta Timur

9 Real Estate Indonesia DPD Jawa Barat Setrasari Mall Blok B1/31,

Jl. Prof. Dr.Ir. Sutami Bandung

10 PT. BITA Enarcon Engineering Jl. Pahlawan No.74 Bandung

11 PT. ENCONA Engineering Jl. Sumur Bandung No. 5 Bandung

12 PT. Pembangunan Perumahan Cab. IV Jl. P.H.H. Mustofa No.47 Bandung

13 PT. Bina Karya Jl. Sukabumi No. 3 Bandung

14 PT. Harlie Kreasi Pratama Jl. Kawaluyaan No. 6 Bandung

15 PT. Alami Media Kreasi Jl. Cipaku IndaH No. XI/ 16

Bandung

16 PT. Architeam Jl. Tamansari No. 70 Bandung

17 PT. Hema Cipta Kreastika Jl. Dederuk No. 25 Bandung

18 PT. Dann Bintang Gelarrancana Jl. Nuri No. 29B Makassar

19 PT. Lastrindo Jl. St.Alauddin No. 94 Makassar

20 PT. Ekistindo Jl. Anuang No. 39 Makassar

21 PT. Culdesac Jl. Pongtiku No. 93 Makassar

22 BPTP Bandung Jl. Pahlawan No. 70 Bandung

23 SMK Negeri 5 Bandung Jl. Bojongkoneng No.37A Bandung

24 Departemen Teknik Arsitektur ITB Jl. Ganesha No. 10 Bandung

25 Departemen Teknik Sipil ITB Jl. Ganesha No. 10 Bandung

Page 11: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - ix

DAFTAR ISTILAH

Istilah

Bahasa Indonesia Definisi

Istilah

Bahasa Inggris

as-built drawing gambar yang dibuat sesuai dengan yang

telah dibangun

as-built drawing

attribute fasilitas dalam AutoCAD untuk menyimpan

informasi berupa teks

attribute

AutoCAD salah satu perangkat lunak untuk

menggambar teknik

AutoCAD

balok latai bata yang disusun miring atau beton

bertulang membentuk balok yang biasanya

dipasang di atas kusen

-

beton bertulang batu buatan yang dibuat dari campuran

semen PC, pasir, pecahan batu dan air

reinforced concrete

bored pile pondasi bor bored pile

busur garis melengkung sebagai bagian dari

gambar lingkaran

arc

busur derajat alat untuk mengukur sudut atau membagi

sudut, terbuat dari logam atau plastik,

mempunyai garis-garis pembagi dari 0 º

sampai 180 º

-

color fasilitas dalam AutoCAD yang menunjukkan

warna suatu obyek

color

desain grafis rancangan grafis -

dialog box tampilan dalam AutoCAD berupa formulir

yang dapat diisi oleh pengguna

dialog box

digital menggunakan teknologi komputer digital

dimension style fasilitas rancangan tampilan dimensi pada

AutoCAD

dimension style

drainase pengaliran air drainage

draw menu di dalam AutoCAD yang berkaitan

dengan penggambaran obyek

draw

edit menu di dalam AutoCAD yang berkaitan

dengan fasilitas mengubah gambar

edit

editing melakukan tindakan mengubah gambar editing

eksterior bagian luar bangunan exterior

engineer insinyur engineer

entity selection fasilitas dalam AutoCAD untuk memilih

suatu entitas

entity selection

file arsip digital yang dibuat dengan

menggunakan komputer

file

filing penyusunan arsip-arsip secara terstruktur filing

finishing penyelesaian atau penutup permukaan

sebuah bangunan

finishing

Page 12: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - x

Istilah

Bahasa Indonesia Definisi

Istilah

Bahasa Inggris

fitur sifat-sifat yang khas dari suatu produk feature

fixture perlengkapan bangunan yang tertanam

secara permanen ke dinding, lantai atau

langit-langit seperti peralatan lampu,

perlengkapan sanitasi, dsb..

fixture

floating window fasilitas di dalam AutoCAD untuk mengatur

cakupan area gambar yang muncul pada

paper space

floating window

floor to floor jarak vertikal yang diukur dari suatu

permukaan lantai ke permukaan lantai di

atas atau bawahnynya

floor to floor

folder tempat penyimpanan arsip, secara harafiah:

map

folder

gambar kerja gambar yang dibuat oleh perencana untuk

dilelangkan dan selanjutnya dibangun oleh

pemborong atau tukang bangunan

working drawing,

gambar skematik gambar secara garis besar yang belum

dirinci

schematic drawing

grading perataan tanah grading

grid jaringan garis-garis sejajar dan bersilangan,

biasanya horisontal dan vertikal, pada suatu

bidang datar, untuk menentukan lokasi titik-

titik

grid

grid line garis yang membentuk jaringan grid grid line

harddisk tempat penyimpanan data di dalam

komputer

harddisk

insertion point titik penyisipan suatu obyek di dalam

penggambaran dengan menggunakan

AutoCAD

insertion point

interior bagian dalam bangunan;

suatu disiplin dan profesi dalam bidang

perancangan bagian dalam bangunan

interior

isometri gambar proyeksi 3-dimensi dimana sumbu Z

tergambar tegak lurus garis horisontal,

sedangkan sumbu X dan Y membentuk

sudut sama besar terhadap garis horisontal

isometri

jangka alat untuk menggambar lingkaran dalam

berbagai ukuran, salah satu kakinya berupa

jarum sebagai pusat lingkaran dan kaki yang

satunya lagi berisi pena atau pinsil untuk

menggambar lengkung

-

katalog data suatu bahan atau produk yang biasanya

diterbitkan oleh perusahaan yang

bersangkutan atau distributornya untuk para

pemakai

catalogue

keyboard perlengkapan komputer berupa alat untuk

mengetik

keyboard

Page 13: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - xi

Istilah

Bahasa Indonesia Definisi

Istilah

Bahasa Inggris

koordinat cartesian kedudukan suatu titik berdasarkan jarak

terhadap sumbu x, y dalam satu bidang dan

sumbu x, y serta z dalam ruang

cartesian coordinate

koordinat polar kedudukan suatu titik berdasarkan jarak dan

sudut terhadap suatu titik tertentu

polar coordinate

koordinat relative kedudukan suatu titik terhadap sesuatu yang

lain

relative coordinate

kop kepala gambar;

bagian dari gambar biasanya terdapat di

salah satu pojok setiap lembar gambar, berisi

informasi mengenai identitas gambar,

identitas proyek, perusahaan, penanggung

jawab gambar dan/atau juru gambar

-

lambrisering papan pelapis dinding berupa bilah-bilah

(lebar kurang lebih 10 cm)

-

layer fasilitas di dalam AutoCAD yang

memungkinkan pengguna untuk

memisahkan obyek berdasarkan jenis

informasi yang berbeda

layer

line perintah baku dalam AutoCAD untuk

menggambar garis

line

linetype fasilitas dalam AutoCAD yang menunjukkan

jenis garis suatu obyek

linetype

lineweight fasilitas dalam AutoCAD yang menunjukkan

ketebalan garis suatu obyek

lineweight

mal lengkung alat bantu untuk menggambar garis-garis

lengkung yang tidak dapat dibuat dengan

jangka

French Curve

manual dikerjakan dengan tangan manual

ME peralatan bangunan yang terdiri dari

komponen elektrikal (untuk daya,

komunikasi dan penangkal petir) , plambing,

dan unsur-unsur mekanis (AC, elevator,

dsb.)

(Mechanical Electrical)

menu daftar atau serangkaian perintah yang

tersedia dan dapat digunakan di dalam

AutoCAD

menu

mesin gambar batang/lengan mesin gambar yang terdiri dari sepasang

batang penghubung yang dipasang pada

papan gambar dan sepasang penggaris tegak

lurus yang dapat diputar sesuai sudut yang

diinginkan

-

model space ruang kerja di dalam AutoCAD

yang digunakan untuk menggambar

obyek/model

model space

modify menu di dalam AutoCAD yang berkaitan

dengan fasilitas memodifikasi obyek

modify

Page 14: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - xii

Istilah

Bahasa Indonesia Definisi

Istilah

Bahasa Inggris

mouse perlengkapan komputer untuk menggerakan

kursor

mouse

nosing penyelesaian bidang ujung lantai anak

tangga

nosing

orthogonal gambar proyeksi tegak lurus terhadap bidang

gambar

orthogonal

osnap(object snap) perintah baku dalam AutoCAD untuk

memaksa kursor bergerak bertahap secara

tepat

osnap(object snap)

overhang teritisan (Jawa), bagian ujung dari bidang

atap yang menjorok ke luar dari bidang

dinding terluar suatu bangunan

-

page setup fasilitas dalam AutoCAD untuk mengatur

halaman pencetakan

page setup

Panduan Pengguna petunjuk penggunaan suatu peralatan atau

software

user manual

paper space ruang kerja di dalam AutoCAD

yang menyerupai kertas

paper space

parket penutup lantai dibuat dari papan kayu yang

telah dipotong dengan ukuran tertentu di

pabrik

parquet

peil ketinggian permukaan tertentu pada bagian

bangunan

-

pelindung penghapus digunakan untuk melindungi garis-garis

yang tidak perlu dihapus yang berdekatan

dengan garis atau bagian garis yang akan

dihapus

-

penggaris T penggaris yang terdiri dari sebuah kepala

dan sebuah daun untuk menggambar garis

horisontal, yaitu dengan menekankan

kepalanya pada tepi kiri meja gambar dan

menggesernya ke atas dan ke bawah

-

pensil mekanik pensil dengan isi yang dapat diganti dalam

berbagai ukuran (0,3 mm, 0,5 mm, dstnya)

dan tingkat kekerasan (HB, F, H, dstnya)

-

pensil tradisional pensil gambar (bukan pensil tulis) yang

digolongkan menurut kekerasannya,

dinyatakan dengan gabungan huruf dan

angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil;

keras, sedang dan lunak yang dibagi lagi

dalam tingkat kekerasan misalnya 2B, 4B,

7H, dstnya

-

perangkat lunak piranti lunak, program komputer software

peta kunci peta atau denah kecil yang menunjukkan

posisi sebagian bangunan yang digambar

terhadap keseluruhan bangunan

key plan

Page 15: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - xiii

Istilah

Bahasa Indonesia Definisi

Istilah

Bahasa Inggris

pijakan bagian anak tangga yang diinjak dan

memberi lebar horisontal pada anak tangga

-

pilaster kolom bata pada bangunan

plint ubin atau pelapisan khusus yang terletak

pada muka bidang dinding terbawah yang

menyambung ke lantai

plint

plot style fasilitas dalam AutoCAD untuk merancang

hasil cetak

plot style

plotter peralatan untuk mencetak gambar plotter

plotting pencetakan dengan menggunakan alat cetak

seperti printer atau plotter

plotting

poer kepala dari satu atau beberapa pondasi tiang

pancang, pondasi sumuran atau pondasi bor,

biasanya dibuat dari beton bertulang, yang

menghubungkan pondasi dengan kolom di

atasnya

pile cap

print area batasan ruang yang dapat dicetak oleh

printer/plotter

print area

printer peralatan untuk mencetak gambar printer

proyeksi suatu teknik menggambar benda tiga

dimensi menjadi dua dimensi di atas

sebidang gambar

projection

proyeksi aksonometri pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis

proyeksi suatu benda yang ditarik tegak

lurus terhadap bidang proyeksi

axonometric

projection

proyeksi isometri gambar proyeksi 3-dimensi dimana sumbu Z

tergambar tegak lurus garis horisontal,

sedangkan sumbu X dan Y membentuk

sudut sama besar terhadap garis horisontal

isometric

projection

railing pegangan tangan pada tangga railing

rapido pena berisi tinta yang digunakan untuk

menggambar atau membuat huruf, berisi

tabung tinta dengan berbagai ukuran

ketebalan kepala pena yang dapat diganti

sesuai kebutuhan

rapidograph; isograph,

drawing pen

referensi gambar gambar rujukan drawing referrence

reload bagian dari perintah xRef untuk

memasukkan kembali objek eksternal

reload

rollaag susunan batu bata berdiri tegak yang terletak

diantara pondasi menerus dengan dinding

bata

-

sablon alat bantu untuk menggambar benda atau

huruf atau simbol-simbol secara cepat,

disebut juga mal bentuk

templates

setback mundurnya posisi bangunan relatif terhadap

garis tepi jalan di depannya

setback

Page 16: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - xiv

Istilah

Bahasa Indonesia Definisi

Istilah

Bahasa Inggris

shaft suatu lubang vertikal menembus beberapa

lantai sebagai saluran kabel dan atau pipa

pada bangunan

shaft

shop drawing gambar rencana rinci pelaksanaan

pembangunan, biasanya dibuat oleh pihak

kontraktor atau oleh pihak pemasok

komponen bangunan berdasarkan gambar

rencana dari pihak konsultan Perencana,

untuk digunakan oleh tukang

shop drawing

shortcut perintah pendek shortcut

siar celah antar bata pada pasangan bata yang

berisi adukan

-

skedul pintu dan jendela daftar jadual gambar yang menunjukkan

jenis dan jumlah pintu dan jendela untuk

suatu proyek

door and window schedule

skoneng/sponing potongal profil pada balok (biasanya kayu) -

sloof balok beton yang mengikat pondasi atau

kepala tiang dang menghubungkannya

dengan kolom di atasnya

tie beam

template arsip gambar generik yang dibuat untuk

dikembangkan

template

tracker mesin gambar yang terdiri dari pasangan

penggaris dan alat putarnya yang

ditempatkan pada sebuah batang vertikal

yang dipasang pada sebuah batang

horisontal

tracker

trasraam adukan atau plesteran yang terdiri dari 1

semen dengan 2 atau 3 semen PC sebagai

adukan atau plesteran yang kedap air

-

tulangan overlap situasi pada sambungan tulangan dimana

tulangan yang dipasang sejajar saling

bertumpu

-

undakan bagian anak tangga yang memberikan jarak

vertikal antara anak tangga yang satu dengan

anak tangga lainnya

-

update diperbaharui update

wblock perintah baku dalam AutoCAD untuk

menyimpan bagian file ke dalam disk

wblock

wblock-attribute wblock atau block yang mengandung

attribute

wblock-attribute

xref (external referrence) perintah baku di dalam AutoCAD untuk

mengacu suatu gambar lain

external referrence

Page 17: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 1

Bab I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Globalisasi perdagangan bebas sudah merupakan kenyataan yang harus kita hadapi dan globalisasi

akan membawa dampak ganda, di satu sisi membuka kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya

antar negara, namun di sisi lain membawa persaingan yang semakin ketat dan tajam. Oleh karena

itu tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing, kemampuan teknologi

dan manajemen. Sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam meningkatkan keunggulan

daya saing di masa mendatang.

Menyadari bahwa globalisasi merupakan tantangan sekaligus peluang, maka dalam era ini, perlu

secara bersama-sama dirumuskan kebijakan dan strategi pengembangan sumber daya manusia

Indonesia. Untuk pengembangan sumber daya manusia perlu memperhatikan hal-hal berikut:

Kecepatan perubahan dan kemajuan teknologi yang diterapkan di industri/ dunia usaha,

menuntut adanya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan beradaptasi dan daya

yang lentur untuk menghadapinya.

Tinggi dan ketatnya persaingan global menuntut dunia usaha/ industri melakukan rencana

strategik yang berdampak pada tuntutan dan penyesuaian organisasi yang lentur dan

penyesuaian organisasi tersebut akan mempengaruhi pada jabatan-jabatan yang ada.

Dengan adanya tuntutan bentuk organisasi yang cenderung berubah, pengembangan sumber daya

manusia yang mengacu kepada standar jabatan yang baku/ tetap, akan cepat tertinggal, maka perlu

dicari model pendekatan lain yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. Oleh karena itu telah

diperkenalkan dan dipakai model Standar Kompetensi oleh Internasional Labour Organization

(ILO) di beberapa negara Asia Pasifik yang dinyatakan “Compatible“ secara internasional sebagai

solusi dari permasalahan di atas.

Menjelang tahun akhir abad ke 20, beberapa negara maju telah memperkenalkan dan menerapkan

suatu model yang dikenal dengan “Regional Model Competency Standard“ yang lebih memadai dan

lentur dalam menghadapi perubahan-perubahan yang cepat.

Page 18: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 2

1.2. Pendekatan

Pengembangan profesionalisme sumber daya manusia mempersyaratkan perlu adanya jalur

pengembangannya, sehingga memungkinkan tenaga-tenaga profesi untuk selalu meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dan wewenangnya, mengingat bahwa dalam

pelaksanaan tugas-tugas teknis terdapat pembagian tugas yang berjenjang, sesuai dengan tingkat

pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dan wewenangnya. Pengakuan keahlian merupakan

dasar bagi seseorang untuk memperoleh kompetensi. Tanpa memiliki pengetahuan kerja yang

diperlukan, seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan kerja yang dipersyaratkan. Dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta manajemen pada umumnya seseorang tidak

mungkin memiliki sesuatu pengetahuan dan keterampilan tanpa melalui pendidikan yang

memberikan landasan bagi keterampilan dan pengetahuan tersebut. Atas dasar pendekatan tersebut,

maka penentuan kemampuan seyogyanya didasarkan pada pendidikan, pengalaman kerja sebagai

unsur pemantap keterampilan dan pengetahuan kerja, sikap dan kebiasaan.

Teori proses belajar dari Benyamin Bloom dan teman yang dikenal dengan “Taxonomi Bloom

Theory“ dan telah dianut di sebagian besar negara di dunia selama ini mengungkapkan bahwa, pada

dasarnya apapun kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau sesuatu apapun

merupakan hasil dari proses belajar, baik proses tersebut sengaja direncanakan, maupun terjadi

secara kebetulan. Hasil dari proses belajar biasanya diwujudkan dengan perubahan sikap tingkah

laku, sesuai dengan konteks belajar tersebut. Dengan demikian ada korelasi antara kemampuan

seseorang (dalam hal ini diartikan dengan kompetensi ) dengan teori proses belajar tersebut.

Dalam teori tersebut kemampuan belajar seseorang dapat terbagi atas 3 (tiga) ranah/ domain, yaitu

kognotif, psikomotorik dan afektif. Ranah kognotif dimaksudkan sebagai kemampuan

mengembangkan intelektual yang berkaitan dengan pengetahuan yang menyangkut tentang

konsepsi dan pola fakta-fakta lainnya. Ranah psikomotorik dimaksudkan sebagai kemampuan yang

berkaitan dengan gerakan fisik dari sejumlah bagian tubuh manusia, terutama tangan untuk

mengerjakan suatu tugas dan ranah afektif dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menerima nilai-

nilai atau norma dan menjadikannya sebagai dasar dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam

perkembangan selanjutnya teori belajar tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk keperluan

pendidikan dan pelatihan yang kemudian menjadi awal dari konsep “Standar Kompetensi “.

Page 19: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 3

1.3. Pengertian

Pengertian definisi kompetensi adalah sebagai berikut:

“A competency refer to an individual’s demonstrated knowledge, skills and or abilities

(KSA’s ) performance to a specific standard. Competencies are observable, behavioral acts

that require a combination of KSA’s to execute. They are demontrated in a job context and

as such, are influenced by an organization’s culture and work environment.In other

words,competencies consist of combination of knowledge, skill and abilities that are

necessary in order to perform a major task or fuction in the work setting“ (JGN Consulting

Denver USA).

According to ANTA Australia, Competency Standards are simply worded statements about

the performance in work place that describe in output terms:

What the employee is expected to do.

How well the employee is expected to perform.

How to tell when the employee’s performance is at the expected level.

“Competency standard define Competency“ as: The necessary knowledge and skills to

perform a particular work role to the standard required within industry (The Northerm

Territory Public Sector of Australia).

Standar kompetensi adalah pernyatan-pernyataan mengenai pelaksanaan tugas/ pekerjaan di tempat

kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil luaran:

Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja

Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.

Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang diharapkan.

Standar kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan,

keterampilan dan didukung sikap kerja dan penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk

kerja yang dipersyaratkan. Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan

suatu tugas/ pekerjaan, tetapi dilandasi pula bagaimana dan mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan

kata lain standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan

kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan

mengalihkan dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang

berbeda.

Dengan demikian standar kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk melakukan suatu tugas/ pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan,

yang didukung sikap kerja dan penerapannya sesuai unjuk kerja yang dipersayaratkan.

Page 20: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 4

Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu:

Bagaimana mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan.

Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.

Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu keadaan yang berbeda dengan rencana

semula.

Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau

melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

1.4. Manfaat

Standar kompetensi dibutuhkan oleh instansi dan institusi yang berkaitan dengan pengembangan

dan pembinaan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, bermanfaat dalam:

Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.

Mendorong konsistensi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dan menetapkan

kualifikasi.

Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penilaian dan

sertifikasi.

Untuk dunia industri dan usaha, bermanfaat dalam:

Menentukan organisasi kerja dan desain jabatan.

Dipakai dalam menyusun uraian jabatan.

Membantu dalam rekrutmen.

Membantu dalam penilaian/ evaluasi pekerja/ karyawan dan pengembangannya.

Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar atas kebutuhan dunia

usaha/ industri yang bersangkutan.

Page 21: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 5

Bab II. PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI

2.1. Tujuan

Tujuan merumuskan standar kompetensi adalah:

Merumuskan suatu standar kompetensi untuk setiap tugas/ pekerjaan terkecil yang masih

dapat diukur yang baku dalam bidang gambar bangunan (kompetensi juru gambar).

Terciptanya suatu standar klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja dalam lingkup sektor juru

gambar, serta mendapat pengakuan yang sah secara nasional, regional dan internasional.

2.2. Metoda Pengembangan Standar Kompetensi

Pengembangan standar kompetensi dapat dilakukan dengan 3 (tiga) pendekatan, yaitu:

Pendekatan “Field Research“ adalah pendekatan dengan mengadakan riset di lapangan

untuk menghimpun data primer tentang pekerjaan-pekerjaan yang ada, kemudian

dirumuskan ke dalam rancangan standar kompetensi, divalidasi, diuji coba, dikaji ulang,

disosialisasi, disepakati bersama dan ditetapkan.

Pendekatan “Benchmark, Adopt dan Adapt“ adalah pendekatan dengan mempelajari dan

membandingkan standar kompetensi yang telah ada dari berbagai negara maju dan

kemudian standar kompetensi yang dibutuhkan diadopsi dan diadaptasi sesuai dengan

kebutuhan. Setelah melalui validasi, uji coba, sosialisai dan kesepakatan bersama, rancangan

standar tersebut ditetapkan sebagai standar kompetensi.

Pendekatan “Kombinasi/ Komperhensif“ adalah pendekatan dengan memadukan kedua

pendekatan tersebut di atas untuk mengurangi kekurangan dan kelemahan yang ada dan

sekaligus meningkatkan keunggulan dari kedua metoda tersebut.

2.3. Filosofi

Proses perumusan standar kompetensi nasional dilaksanakan berdasarkan falsafah berikut:

Mengambil pendekatan pragmatis, yaitu bila ada standar kompetensi yang cocok yang

berasal dari negara lain atau Standar Internasional, maka standar kompetensi tersebut dapat

Page 22: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 6

diadopsi menjadi standar kompetensi nasional, baik secara keseluruhan atau sebagian/

beberapa bagian (adaptasi).

Mengusahakan agar standar kompetensi nasional yang dirumuskan/ disusun harmonis

dengan standar kompetensi regional dan/ atau internasional.

Sejauh mungkin mengambil keuntungan dari pengalaman negara-negara lain yang

mempunyai tingkat teknologi dan pembangunan lebih maju dan sosio ekonomi lebih baik.

2.4. Program dan Prosedur Perumusan Standar Kompetensi

Program perumusan standar kompetensi dilaksanakan Instansi Teknis Perumus Standar dan

mengajukan program perumusan standar kepada instansi berwenang/ Menteri. Prosedur meliputi

usulan rancangan, rancangan standar kompetensi, validasi, penyebarluasan kesepakatan dan

persetujuan serta peninjauan ulang. Usulan rancangan pihak yang paling tepat adalah dunia usaha/

industri yang bersangkutan dan dilaksanakan dengan menghimpun serta mengkoordinasikan orang-

orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman kerja di bidangnya dan memiliki kemampuan

menuangkan dalam bentuk tulisan ke dalam format standar kompetensi dengan bimbingan

fasilitator perumus standar kompetensi.

Berdasarkan pada data empiris, bahwa tenaga kerja yang telah bekerja pada bidangnya dalam

jangka waktu yang cukup dan telah terbukti dalam melakukan pekerjaannya menunjukkan unjuk

kerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan, dapat dianggap mampu dan tepat untuk menjadi anggota

tim penyusun rancangan standar kompetensi bidang yang bersangkutan.

.

Page 23: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 7

Bab III. STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

3.1. Struktur Standar Kompetensi

Setiap standar kompetensi minimal memuat unsur-unsur sebagai berikut:

Kode Unit

Judul/ Unit Kompetensi

Uraian Kompetensi

Elemen/ Sub Kompetensi

Kriteria Unjuk Kerja

Kondisi Unjuk Kerja/ Persyaratan Pelaksanaan

Acuan Penilaian

Kunci Kompetensi dan Level Kompetensi.

KODE UNIT

Kode Unit bertujuan untuk mempermudah dalam pengelolaannnya. Kode Unit terdiri dari beberapa

huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang standar kompetensi dan industri/ usaha

terkait.

JUDUL / UNIT KOMPETENSI

Judul memberikan penjelasan umum tentang pekerjaan yang harus dilakukan, atau menjelaskan

suatu pekerjaan yang akan dilakukan. Judul ditulis dengan mengarah pada hasil yang ingin dicapai

dan harus singkat, jelas dan menggunakan kata kerja aktif.

URAIAN KOMPETENSI

Uraian memberikan penjelasan singkat kegunaan kompetensi tersebut dan kemungkinan

berhubungan dengan kompetensi lain (bila ada).

ELEMEN/ SUB KOMPETENSI

Elemen/ sub kompetensi merupakan dasar pembentukan bangunan standar kompetensi, atau

merupakan elemen aspek utama yang dibutuhkan untuk tercapainya unit kompetensi tersebut.

Page 24: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 8

KRITERIA UNJUK KERJA

Pernyataan yang mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu dinilai bila kompetensi tersebut telah

dicapai. Kriteria unjuk kerja menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan pengertian serta

dituangkan dalam kalimat pasif yang mengarah pada pembendaan (kata benda). Kriteria unjuk kerja

ini merupakan standar unjuk kerja untuk setiap elemen/ sub kompetensi.

KONDISI UNJUK KERJA

Menunjukkan sejumlah fungsi yang berbeda, antara lain: menunjukkan hubungan antara pekerjaan

yang dilakukan, mengkaitkan unit kompetensi dengan pengetahuan dan kebutuhan perusahaan,

memfokuskan kepada apa yang dinilai. Peraturan, prosedur yang berlaku digunakan sebagai

referensi.

ACUAN PENILAIAN

Acuan penilaian/ indikator kompetensi berhubungan dengan unit kompetensi secara terpadu dan

memberikan panduan tentang interpretasi standar kompetensi dan penilaian terhadap standar

kompetensi. Acuan penilaian/ indikator kompetensi dapat memberikan:

Aspek dari kompetensi yang perlu diberikan tekanan pada saat penilaian

Penilaian apa yang perlu dilakukan bersamaan

Pengetahuan yang diperlukan, terkait dan mendukung tercapainya kompetensi tersebut

Menjelaskan tentang metoda penilaian

Kompetensi kunci

KOMPETENSI KUNCI

Kompetensi kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang diperlukan untuk menyelesaiakan

suatu tugas/ pekerjaan di suatu industri/ usaha.

LEVEL KOMPETENSI :

Level kompetensi dimaksudkan sebagai pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyelesaikan

suatu tugas/ pekerjaan berdasar pada derajat kesulitan atau kompleksitas tugas/ pekerjaannya.

Page 25: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 9

Di samping pengertian masing-masing unsur pada struktur standar kompetensi di atas, standar

kompetensi harus merupakan:

Cerminan yang realistik yang berlangsung di tempat kerja

Menunjukkan hasil akhir yang akan dicapai

Dapat dimengerti oleh semua pihak terkait

Membentuk dasar kemampuan.

3.2. Format Penulisan Standar Kompetensi

Bentuk format standar kompetensi:

Kode Unit

Judul Unit

Uraian Unit

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1.

2.

3.

1.1.

1.2.

dst.

2.1.

2.2.

dst.

3.1.

3.2.

dst.

Persyaratan Unjuk Kerja

Acuan Penilaian

Page 26: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 10

Bentuk format standar kompetensi:

Kode Unit

Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan industri terkait.

Judul Unit

Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dengan mengarah pada hasil yang ingin dicapai.

Uraian Unit

Penjelasan singkat yang menjelaskan lingkup pekerjaan dan kegunaan kompetensi tersebut.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

Bagian dari suatu pekerjaan yang harus dilakukan yang

merupakan kegiatan dasar dari pekerjaan tersebut, termasuk

pencegahan timbulnya resiko dari kegiatan/ pekerjaan

tersebut. Sub kompetensi ini umumnya terdiri dari 4-6 sub

yang merupakan pembentuk kompetensi.

Kriteria unjuk kerja untuk setiap sub

kompetensi, yaitu pernyataan/identifikasi

hasil akhir yang perlu dinilai bila tugas

tersebut telah dicapai, sehingga kriteria ini

merupakan alat penilai.

Persyaratan Unjuk Kerja

Menunjukkan sejumlah fungsi yang berbeda.

Merupakan kondisi unjuk kerja yang termasuk aspek keamanan dan keselamatan kerja.

Acuan Penilaian

Unjuk kompetensi yang dibutuhkan/ persyaratan kelayakan dan kepastian dari industri. Pembuktian

harus dapat menunjukkan pengertian dari pekerjaan yang berhubungan dengan keberhasilan pekerjaan

yang dilakukan di tempat kerja.

Merupakan butir-butir untuk mengukur hasil kerja.

Menjelaskan prosedur dan metoda penilaian yang harus dilakukan.

Informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, terkait dan mendukung tercapainya

kompetensi tersebut.

Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut.

Page 27: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 11

Bab IV. HUBUNGAN UNIT, KOMPETENSI KUNCI

dan LEVEL KOMPETENSI

4.1. Kompetensi Kunci

Standar kompetensi untuk sebuah pekerjaan atau fungsi tertentu akan termasuk kompetensi-

kompetensi yang juga dapat ditemukan dalam setiap pekerjaan. Kompetensi-kompetensi umum

seperti ini disebut kompetensi kunci, tidaklah spesifik bagi pekerja tertentu atau industri tertentu,

tetapi menopang kompetensi spesifik dari industri itu. Kompetensi kunci diperlukan agar aktivitas

pekerjaan dapat berfungsi normal.

a. Persyaratan kompetensi kunci:

Kompetensi kunci harus merupakan hal penting untuk mendapatkan pekerjaan dan

pendidikan lanjutan, serta untuk kehidupan orang dewasa

Kompetensi kunci harus dapat dialihkan

Kompetensi kunci tidak boleh bersifat spesifik pada bidang kerja tertentu

Kompetensi kunci harus terarah pada integrasi pengetahuan dan keterampilan

Kompetensi kunci harus terdiri dari hal-hal yang dapat dikembangkan melalui pelatihan

Kompetensi kunci juga harus dapat dinilai

Kompetensi kunci harus dapat bebas dari nilai-nilai budaya

b. Pekerja, harus/ akan selalu:

Berkomunikasi dengan orang lain

Ber-orientasi dengan orang lain

Mengelola atau menangani tugas lain

Mengatur, merencanakan, atau menjadwalkan kegiatan

Menghadapi permasalahan dan keadaan yang tidak biasa dan tidak diharapkan

Menjaga keselamatan lingkungan kerja

Mengetahui bagaimana menghadapi resiko dan keadaan darurat

Memanfaatkan teknologi

Menerapkan peraturan dan pengambilan keputusan

Page 28: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 12

Membaca, meng-interpretasikan, menghitung, merekam data, dan informasi yang

berhubungan dengan kegiatan kerja

c. Kompetensi kunci pada dasarnya meliputi:

Bahasa dan komunikasi

Matematika

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Pemecahan masalah

Pengertian kultural

Pribadi dan antar pribadi

Perencanaan dan pengorganisasian

d. Kompetensi kunci pada lingkup industri:

Mengumpulkan, menganalisa, dan mengatur/ mengorganisasikan informasi (A)

Mengkomunikasikan ide dan informasi (B)

Merencanakan dan mengatur kegiatan (C)

Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok (D)

Menggunakan ide dan teknis matematika (E)

Memecahkan persoalan/masalah (F)

Menggunakan teknologi (G)

4.2. Level Kompetensi:

Kompetensi kunci dapat dilaksanakan dalam salah satu dari jenjang/ level. Pengelompokan tingkat

kemampuan dalam menyelesaikan suatu tugas berdasarkan kesulitan atau kompleksitas tugas dapat

dibagi tiga tingkatan.

Level-1:

Mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat sederhana, merupakan

pengulangan, serta sewaktu-waktu sering diperiksa perkembangannya. Untuk itu level ini harus

mampu:

melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan

menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

Page 29: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 13

Level-2:

Mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit/ kompleks yang ditandai dengan peningkatan

otonomi pribadi terhadap pekerjaannya sendiri dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh

penyelia/ atasan yang bersangkutan setelah selesai. Untuk itu level ini harus mampu:

mengelola atau mengorganisasikan suatu proses

menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses/ kriteria evaluasi terhadap suatu proses

Level-3:

Mengerjakan kegiatan yang rumit/ kompleks dan tidak rutin, yang dikerjakan sendiri dan

bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Untuk itu level ini harus mampu:

menentukan prinsip dasar dan proses

mengevaluasi dan mengubah bentuk/ membentuk ulang proses

menentukan kriteria untuk mengevaluasi/ penilaian proses

Page 30: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 14

Bab V. HUBUNGAN antara TEORI PSIKOLOGI

BELAJAR dengan PERUMUSAN STANDAR

KOMPETENSI

Mengingat dalam awal pengembangan konsep standar kompetensi didasarkan pada teori psikologi

belajar, maka dalam merumuskan standar kompetensi prinsip-prinsip teori tersebut akan selalu

dipergunakan. Dalam teori belajar tersebut terbagi atas tiga tipe belajar yaitu kognitif, psikomotoris,

dan afektif (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang dapat diajarkan terintegrasi untuk mencapai

tujuan suatu proses pendidikan dan pelatihan. Setiap tipe belajar tersebut memiliki karakteristik dan

tingkat pencapaian didasarkan atas tingkat kesulitan yang dihadapinya.

5.1. Aspek Kognitif (Pengetahuan)

Aspek kognitif mencakup pengembangan kemampuan intelektual dan pengetahuan yang terdiri atas

enam kategori utama yang tersusun dari yang sederhana hingga yang kompleks berdasar pada

tingkat kesulitan yang ditanganinya. Dalam hal ini aspek yang sederhana harus dikuasai terlebih

dahulu sebelum meningkat ke tingkat kesulitan berikutnya.

Level

Taksonomi Deskripsi Kata Kerja yang Dipergunakan

Pengetahuan

Mengetahui terminologi secara

umum

Mengetahui fakta yang spesifik

Mengetahui konsep dasar

Konsep prinsip

Mendefinisikan, mengenal, mencocokkan,

mengingat, mengulang, membedakan,

mengidentifikasi, menyebut, melabel, memanggil

kembali, menghubungkan, mencatat

Memahami fakta

Menginterpretasikan chart dan

grafik

Menjastifikasi prosedur dan metode

Mengestimasikan kebutuhan

Menterjemahkan, merubah, mengatur kembali,

mengekspresikan, memberi contoh,

mengilustrasikan, menggeneralis, menterjemahkan,

menyimpulkan, mendiagnosis

Aplikasi

Mengaplikasikan konsep dan

prinsip-prinsip ke dalam situasi yang

baru

Memecahkan problem matematika

Menyusun grafik dan chart

Mengaplikasikan, mengorganisasikan,

merestrukturisasi, memecahkan, mentransfer,

menggunakan, mengklasifikasi, memilih,

mendramatisasi, membuat sket,

mendemonstrasikan, mengilustrasikan,

menangani, mengkalkulasi

Page 31: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 15

Mendemonstrasikan penggunaan

metode dan prosedur

Analisis

Mengenal dan menggunakan logika

berfikir untuk menyampaikan suatu

alasan

Mengevaluasi relevansi data

Membedakan, memilahkan, membandingkan,

mendeferensialkan, membuat diagram,

menjelaskan, menganalisa, mengkategorikan,

memeriksa, mendebat, menguji, melakukan

eksperimen

Sintesis

Mengungkap suatu konsepsi yang

terorganisasi secara baik

Merumuskan suatu konsepsi

Memadukan, mengkomposisi, mengkonstruksi,

merencanakan, memodifikasi, memformulasi

Menjastifikasi nilai suatu pekerjaan

Menyimpulkan, menjastifikasi, merangking,

mendukung, mengradasi, menjelaskan, menilai,

menyeleksi, mengapresiasi, membobot, merevisi

5.2. Aspek Psikomotor (Keterampilan)

Aspek psikomotor mencakup kemampuan dalam mengkoordinasikan gerakan fisik dan

menggunakan motoris. Untuk memperoleh kemampuan tersebut memerlukan pelatihan dan

pembiasaan dan pengukuran yang mencakup tentang kecepatan, jarak, prosedur, dan teknik

pelaksanaan. Dalam aspek psikomotor ini terdapat tujuh taksonomi sebagai berikut:

Level

Taksonomi Deskripsi Ilustrasi

Kata Kerja yang

Dipergunakan

Imitasi Menirukan gerakan

yang telah diamati

Seseorang mencoba

mengendarai sepeda

setelah mengamati orang

melakukan hal tersebut

Mengamati, menirukan

(gerakan) sederhana

Memanipulasi

Menggunakan konsep

untuk melakukan

gerakan

Dapat mengendarai

sepeda dengan beberapa

gerakan yang terbatas

Memanipulasi gerakan (sesuai

dengan instruksi), melakukan

suatu gerakan (sesuai dengan

instruksi)

Persisis Melakukan gerakan

dengan benar

Dapat mengendarai

sepeda pada jalan lurus

tanpa bergoyang

Mengartikulasi, melakukan

sesuatu dengan akurat

Artikulasi

Merangkaikan berbagai

gerakan secara

berkelanjutan dan

terintegrasi

Dapat mengendarai

sepeda dengan lancar

Mengkoordinasikan beberapa

kemampuan

Naturalisasi

Melakukan gerakan

secara wajar dan efisien

serta telah menjadi

bagian dari

kebiasaannya

Dapat mengendarai

sepeda dengan baik tanpa

berfikir tentang hal

tersebut

Melakukan secara habitual

Page 32: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 16

5.3. Aspek Afektif (Krathwohl)

Aspek afektif mencakup hal yang berkaitan dengan emosi seperti perasaan, apresiasi, entutiasme,

motivasi, sikap. Aspek afektif terbagi atas lima kategori utama:

Level Taksonomi Deskripsi Ilustrasi Kata Kerja yang

Dipergunakan

Receiving/

menerima

Ingin menerima

Ingin menghadiri

Sadar akan situasi dan

kondisi serta fenomena

Seseorang mendengarkan

penjelasan tentang

keselamatan dan

kesehatan kerja

Menerima, memilih,

menanyakan, mendengar,

menyeleksi, dan menghadiri

Responding/

merespon Aktif berpartisipasi

Seseorang menyebut

kembali beberapa

keselamatan dan

kesehatan kerja pada saat

dibutuhkan

Membuktikan,

memberitahukan, menolong,

melakukan dengan sukarela,

mengklaim

Valuing/

menilai

Menerima nilai-nilai/

norma

Taat kepada nilai/

norma

Memegang teguh nilai/

norma

Seseorang menyadari

alasan penggunaan

perlengkapan keselamatan

kerja

Memilih, mendukung,

“sharing” mengapresiasi,

mengundang, bergabung

Organizing/

Mengorganisasi

Menghubungkan nilai/

norma yang telah

dianutnya

Mengintegrasikan

nilai/ norma ke dalam

kebiasaan hidup

sehari-hari

Seseorang menyadari

akan kemungkinan

kecelakaan kerja dan

meyakini untuk

mempraktekan prosedur

keselamatan dan

kesehatan kerja

Memformulasi,

mempertahankan,

mengabstrak, menghubungkan,

melakukan dengan benar dan

menetapkan

Characterizing

Internalisasi nilai/

norma menjadi pola

hidup

Seseorang selalu

menggunakan

perlengkapan keselamatan

kerja secara benar

Bertingkah laku, melakukan,

menyelesaikan, membedakan

Page 33: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 17

Bab VI. STANDAR KOMPETENSI BIDANG

GAMBAR BANGUNAN

6.1. Ruang Lingkup Bidang Gambar Bangunan

Bidang gambar bangunan tidak bisa dilepaskan dari dunia usaha jasa konstruksi. Usaha jasa

konstruksi sendiri dapat diartikan sebagai bidang usaha jasa pengadaan bangunan (gedung, jalan,

bendungan, dan lain-lain). Jasa pengadaan bangunan sendiri melewati suatu proses yang dapat

diurutkan secara garis besar sebagai berikut:

Tahap perencanaan/ perancangan, dimana pada tahap ini bangunan yang akan dibuat

dimodelkan dalam suatu bentuk 2 dimensi (gambar) atau 3 dimensi (maket) disertai dengan

berbagai dokumen tertulis sebagai pendukung (Rencana Anggaran Biaya/ RAB, spesifikasi

teknis dan lain-lain). Keseluruhan dokumen ini, yang disebut sebagai dokumen perencanaan,

akan dijadikan sebagai acuan bagi tahap selanjutnya.

Tahap asembling/ perakitan, dimana tahap ini merupakan tahap pilihan yang tidak selalu

dilaksanakan, tergantung dari kondisi proyek. Perakitan merupakan pekerjaan konstruksi

skala kecil pada elemen bangunan seperti kuda-kuda baja, elemen pracetak, dan lain-lain.

Tahap ini bisa dilaksanakan di lapangan atau di lokasi workshop/ pabrik.

Tahap konstruksi, dimana tahap ini merupakan tahap akhir pembuatan bangunan di

lapangan. Tahap ini dilaksanakan dengan acuan dokumen perencanaan.

Perencanaan/ perancangan bangunan sendiri, berdasarkan urutan kerjanya dapat dibagi atas:

Desain skematik/ schematic design, yaitu tahap perancangan awal yang menghasilkan

gambar ide dari bangunan yang akan dibuat. Biasanya gambar ini dihasilkan oleh

perancangnya sendiri, atau atas bantuan artis yang khusus membuat gambar still image.

Perancangan awal/ preliminary design, yaitu tahap perancangan yang lebih matang, yang

memberikan gambaran bangunan secara lebih jelas dan terukur, namun belum mengarah

pada hal-hal yang lebih detail.

Pengembangan rancangan/ design development, yaitu tahap pengembangan rancangan awal

menjadi lebih detail, dan sudah memperhatikan keterbangunan (constructability). Hingga

tahap ini, standar penggambaran bangunan masih sangat bervariasi, karena gambar hanya

akan dikomunikasikan kepada pemilik untuk meyakinkan desain.

Page 34: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 18

Gambar kerja/ working drawing, yaitu gambar akhir perancangan yang dapat

menggambarkan secara detail hasil rancangan dan siap untuk diserahkan kepada pihak lain

untuk ditindaklanjuti. Gambar ini nantinya akan dipakai sebagai bahan tender konstruksi,

dikomunikasikan kepada cost estimator untuk dihitung kebutuhan biayanya dan kepada

kontraktor untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, standar gambar kerja bangunan harus

bersifat universal untuk menghindari kesalahpahaman.

Setelah tahap perencanaan/ perancangan selesai, tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan. Pada

tahap ini biasanya masih terdapat dua tahap penggambaran, yaitu:

Gambar pelaksanaan/ shop drawing, yaitu gambar yang merupakan pengembangan dari

gambar kerja hingga siap untuk dilaksanakan. Meskipun biasanya beredar di kalangan

internal kontraktor (kadang-kadang harus melalui persetujuan konsultan pengawas) namun

standar penggambaran harus juga bersifat universal dan diperlukan tingkat pengetahuan

lapangan yang lebih tinggi.

Gambar terbangun/ as built drawing, yaitu gambar akhir yang merupakan rekaman dari apa

yang telah dibangun. Gambar ini merupakan elemen penting bagi pemeliharaan/

maintenance bangunan.

Selain pembagian bidang gambar bangunan berdasarkan urutan pekerjaan, baik pekerjaan

perancangan maupun konstruksi, pembagian yang lain yaitu berdasarkan bidang keilmuan, yaitu:

Arsitektur, yang biasanya memberi penekanan pada bentuk dan finishing bangunan.

Termasuk di dalamnya adalah landscaping. Dalam praktek pembangunan gedung, biasanya

bidang ini menghasilkan gambar yang sangat banyak karena beragamnya jumlah bahan yang

dipakai dan banyaknya variasi detail yang harus digambar.

Struktur bangunan gedung, yang memberi penekanan pada keterbangunan dan kekuatan

bangunan gedung.

Sipil, yang masih terbagi atas:

o sipil bangunan air, yaitu bidang kajian yang berhubungan dengan bangunan air

seperti dermaga, sungai, bendungan, dan lain-lain

o jalan dan jembatan, yaitu bidang kajian konstruksi jalan dan jembatan

o pekerjaan tanah/ civil works, yaitu bidang kajian yang berhubungan dengan

pengolahan lahan untuk konstruksi.

Mekanikal, yaitu bidang kajian peralatan mesin dalam bangunan, seperti elevator, eskalator,

dan lain-lain.

Page 35: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 19

Elektrikal, yaitu bidang kajian yang berkaitan dengan listrik di dalam bangunan, seperti titik

lampu, generator, dan lain-lain.

Plumbing, yaitu bidang kajian yang meyangkut pemipaan air bersih/ kotor di dalam dan luar

bangunan. Mekanikal, elektrikal dan plumbing biasanya disebut sebagai utilitas bangunan.

Dalam praktek di lapangan penggambaran bangunan berdasar ke lima bidang di atas biasanya

dilaksanakan oleh juru gambar yang berbeda-beda, karena masing-masing memiliki karakter dan

latar belakang ilmu yang jauh berbeda. Tabel pembagiannya adalah sebagai berikut:

Tahap

Penggambaran

Bangunan

Bidang Keilmuan Bangunan

Arsitektur Struktur

Gedung

Sipil Mekanikal Elektrikal Plumbing

Gambar skematik

Gambar rancangan

awal

Gambar

pengembangan

rancangan

Gambar kerja

Lingkup pekerjaan

Gambar

pelaksanaan

Gambar terbangun

Ruang lingkup pekerjaan standarisasi kompetensi bidang gambar bangunan dibatasi pada bidang

keilmuan Arsitektur dan Struktur Gedung, dan juga pada fase produksi gambar kerja, gambar

pelaksanaan dan gambar terbangun. Pembatasan pada sub bidang ini didasarkan pada:

Ketiga tahap terakhir dari proses penggambaran merupakan tahap terpenting perwujudan

bangunan yang membutuhkan standar penggambaran yang baku.

Tahap gambar skematik hingga gambar pengembangan rancangan biasanya dilakukan oleh

perancang/ perencana yang membutuhkan kompetensi yang jauh berbeda.

Di samping itu pembagian bidang gambar bangunan juga dibedakan atas dasar teknik atau cara

penggambaran. Teknik penggambaran secara garis besar dibagi atas dua:

Manual, yaitu penggambaran yang dilakukan dengan peralatan gambar manual (non

komputer), biasanya memakai rapido, pinsil, meja gambar, segitiga dan peralatan tulis/

gambar lainnya.

Digital, yaitu penggambaran dengan menggunakan komputer, dengan output gambar digital.

Teknik penggambaran dengan komputer juga dapat dibagi atas software yang digunakan.

Page 36: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 20

Lingkup pekerjaan teknik penggambaran dengan bantuan komputer untuk saat ini dibatasi

pada perangkat lunak menggambar teknik (dalam hal ini AutoCAD dan sejenisnya).

6.2. Pendekatan Penyusunan Unit-unit Kompetensi Gambar

Bangunan

Di dalam dunia industri konstruksi kriteria penerimaan juru gambar sebagai tenaga kerja sangat

beragam antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Bahkan di antara perusahaan yang

bergerak dalam bidang dan lingkup proyek yang sama, kriteria yang ditetapkan juga beragam.

Sebagai sebuah standar yang akan diberlakukan secara nasional, penyusunan standar ini ditujukan

pada sektor yang formal atau perusahaan-perusahaan yang telah mapan terutama dari pengalaman,

organisasi perusahaan dan aspek manajerial perusahaan. Maksud dari pendekatan ini karena ada

kecenderungan perusahaan kecil lebih membutuhkan pekerja yang serba bisa dan jauh dari

spesialisasi.

Namun demikian ada satu benang merah yang dijadikan panduan dalam penyusunan standar

kompetensi bidang gambar bangunan, yaitu bahwa seorang juru gambar hendaknya memiliki dasar-

dasar sebagai berikut:

Kemampuan penguasaan peralatan dan perlengkapan gambar, baik manual atau digital

(menggunakan komputer termasuk software penggambarannya), karena peralatan gambar

ini akan dipakai untuk memproduksi gambar sebagai produk akhir.

Kemampuan penguasaan gambar teknik (termasuk di dalamnya konstruksi geometris),

karena kemampuan ini diperlukan dalam menghasilkan gambar dengan teknik manual.

Pengetahuan ilmu konstruksi, dalam hal ini ilmu konstruksi yang paling umum digunakan,

karena pengetahuan ini sangat diperlukan dalam kelancaran penggambaran dan kebenaran

isi gambar. Mengingat pengetahuan ilmu konstruksi sangat luas, pembatasan pada ilmu

konstruksi yang umum dipakai (general construction) dilakukan berdasarkan keinginan agar

proses penggambaran pada konstruksi yang sifatnya umum tidak lagi diawasi secara ketat

oleh atasan, arsitek atau engineer.

Pengetahuan tentang produk yang dihasilkan dalam gambar bangunan, yang meliputi

rencana tapak, proyeksi bangunan, denah, tampak dan potongan. Pengetahuan tentang

gambar ini diperlukan agar seorang juru gambar memahami aspek-aspek yang harus

diperhatikan dalam penggambaran nantinya.

Page 37: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 21

Ilmu dan kemampuan manajerial gambar, terutama untuk pekerja bidang gambar bangunan

dalam tingkat yang lebih tinggi. Kriteria ini diperlukan karena aspek manajerial diperlukan

dalam pengelolaan dan pengorganisasian gambar di dalam suatu proyek atau studio gambar.

6.3. Pengelompokan dan Kodifikasi Unit Kompetensi Gambar

Bangunan

Berdasarkan hasil kerja Majelis Pendidikan dan Kejuruan Nasional (MPKN) Kelompok Bidang

Keahlian Bangunan, Bidang Gambar Bangunan pada dasarnya merupakan sub-bidang dari bidang

yang lebih besar yaitu Bidang Bangunan. Di samping Sub-Bidang Gambar Bangunan, yang

termasuk di dalam Bidang Bangunan adalah: Sub-Bidang Teknik Pengukuran Bangunan, Sub-

Bidang Teknik Perkayuan, Sub-Bidang Teknik Konstruksi Bangunan, Sub-Bidang Teknik

Plumbing dan Sanitasi, Sub-Bidang Pengendalian Mutu Bangunan. Namun demikian untuk

selanjutnya, Sub-Bidang Gambar Bangunan akan disebut sebagai Bidang Gambar Bangunan.

Di dunia profesi penggambaran bangunan dewasa ini, secara garis besar juru gambar terbagi atas

dua, yaitu juru gambar manual dan juru gambar digital (memakai komputer). Juru gambar manual

adalah juru gambar yang menggambar dengan peralatan gambar manual (non komputer) seperti

penggaris, rapido, mesin gambar dan lain-lain. Sedangkan juru gambar digital menggambar dengan

komputer dan hasil kerjanya dapat berbentuk file atau hasil cetak. Penggambaran dengan komputer

masih dibedakan lagi berdasarkan software penggambaran yang dipakai, misalnya AutoCAD dan

sejenisnya, ArchiCAD dan lain-lain.

Penggambaran dengan kedua metode ini (manual dan digital) membutuhkan kemampuan

penggunaan alat yang jauh berbeda, di samping itu sikap kerja (attitude) di antara keduanya juga

sangat berbeda. Oleh karena itu pengelompokan unit kompetensi Gambar Bangunan sangat

ditentukan oleh faktor ini.

Namun demikian, ada hal-hal lain di luar kemampuan penggunaan alat yang merupakan

kemampuan atau pengetahuan umum yang semestinya dikuasai oleh kedua tipe juru gambar

tersebut. Untuk itu unit-unit ini dikelompokkan dalam unit kompetensi umum.

Untuk itu Unit-Unit Kompetensi Bidang Gambar Bangunan secara umum dibagi atas tiga kelompok

besar, yaitu:

Page 38: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 22

Umum, yaitu unit kompetensi yang menggambarkan kemampuan dan pengetahuan

seseorang dalam memahami substansi dalam penggambaran bangunan dan aspek manajerial

dalam gambar bangunan. Sub bidang ini terbagi lagi atas:

o Gambar konstruksi bangunan, yang terdiri dari Gambar Arsitektur dan Struktur

o Produk Gambar Bangunan

o Manajemen Gambar

Gambar Manual, yaitu unit kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan penggambaran

secara manual, yang dibagi lagi atas:

o Penggunaan Alat Gambar Manual

o Gambar Teknik

Gambar Digital/ Komputer, yaitu unit kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan

penggambaran dengan alat bantu komputer, khususnya dengan perangkat lunak

menggambar teknik (AutoCAD, dan sejenisnya). Dibagi atas dua kelompok lagi:

o Penggunaan Komputer secara Umum

o Penguasaan Alat Komputer dan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

(AutoCAD, atau sejenisnya)

Untuk memudahkan penyusunan kode (kodifikasi) untuk tiap-tiap unit kompetensi, penomoran

untuk masing-masing unit disesuaikan dengan sub-sub bidang yang ada, sebagaimana tabel di

bawah ini:

BIDANG SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG

Bangunan (BGN) Gambar

Bangunan (G)

Umum

Gambar Konstruksi (AR dan ST)

Produk Gambar Bangunan (PG)

Manajemen Gambar (MG)

Gambar

Manual

Penggunaan Alat Manual (AM)

Gambar Teknik (GT)

Gambar

Digital

Penggunaan Komputer secara Umum (KU)

Penguasaan Alat Komputer dan Perangkat

Lunak Menggambar Teknik (AK)

Page 39: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 23

Teknis penulis kode sebagai berikut:

6.4. Daftar Unit Kompetensi yang Tercakup dalam Standar

I. UMUM

I.1. MENGGAMBAR KONSTRUKSI

ARSITEKTUR

1. BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket

2. BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako

3. BGN.GAR.003 A Menggambar Konstruksi Penutup Dinding/ Kolom dari Keramik/

Marmer/ Granit

4. BGN.GAR.004 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Kayu

5. BGN.GAR.005 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Aluminium

6. BGN.GAR.006 A Menggambar Konstruksi Finishing Tangga dari Beton

7. BGN.GAR.007 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Kayu

BGN.GXX.000 A

Versi Keluaran

Nomor Unit

AR : Arsitektur ST : Struktur PG : Produk Gambar MG : Manajemen Gambar AM : Alat Manual GT : Gambar Teknik AK : Alat Komputer KU : Komputer Umum

GAMBAR

BANGUNAN

Page 40: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 24

8. BGN.GAR.008 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Besi/ Baja

9. BGN.GAR.009 A Menggambar Konstruksi Langit-Langit Konvensional

10. BGN.GAR.010 A Menggambar Konstruksi Penutup Atap dari Genteng, Sirap dan Asbes.

11. BGN.GAR.011 A Menggambar Detail Kamar Mandi/ WC

12. BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau Rollaag

dari Bata/ Batako

STRUKTUR

1. BGN.GST.002 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari Beton Bertulang

2. BGN.GST.003 A Menggambar Rencana Pondasi Dalam

3. BGN.GST.004 A Menggambar Rencana Penulangan Basement

4. BGN.GST.005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai

5. BGN.GST.006 A Menggambar Rencana Penulangan Tangga dari Beton Bertulang

6. BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang

7. BGN.GST.008 A Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Kayu

8. BGN.GST.009 A Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Baja Pelat

Siku

9. BGN.GST.010 A Menggambar Rencana Pelat Atap Datar dari Beton Bertulang

I.2. PRODUK GAMBAR BANGUNAN

1. BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan

2. BGN.GPG.002 A Menggambar Rencana Tapak

3. BGN.GPG.003 A Menggambar Denah

4. BGN.GPG.004 A Menggambar Tampak

5. BGN.GPG.005 A Menggambar Potongan

I.3. MANAJEMEN GAMBAR

1. BGN.GMG.001 A Membuat Daftar Gambar Acuan

2. BGN.GMG.002 A Membuat Gambar Daftar Gambar

3. BGN.GMG.003 A Membuat Gambar Skedul Pintu dan Jendela

4. BGN.GMG.004 A Membuat Gambar Skedul Finishing Interior dan Eksterior

5. BGN.GMG.005 A Membuat Gambar Tabel Luas Lantai Bangunan

6. BGN.GMG.006 A Membuat Gambar Catatan dan Legenda Umum

Page 41: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 25

7. BGN.GMG.007 A Menggambar Lembar Halaman Muka dan Informasinya

8. BGN.GMG.008 A Mengatur Tata Letak Gambar Manual

9. BGN.GMG.009 A Membuat Sistem Filing pada Gambar Komputer

10. BGN.GMG.010 A Dokumentasi Gambar Manual

11. BGN.GMG.011 A Merancang dan Menggambar Kop

12. BGN.GMG.012 A Melipat Kertas

II. GAMBAR MANUAL

II.1. PENGUASAAN ALAT GAMBAR MANUAL

1. BGN.GAM.001 A Mengenali dan Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar

2. BGN.GAM.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris

3. BGN.GAM.003 A Menggunakan Mesin Gambar

4. BGN.GAM.004 A Menggunakan Pensil Gambar

5. BGN.GAM.005 A Menggunakan Rapido

6. BGN.GAM.006 A Menggunakan Peralatan Penghapus

7. BGN.GAM.007 A Menggunakan Sablon

II.2. GAMBAR TEKNIK

1. BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar

2. BGN.GGT.002 A Membagi Garis

3. BGN.GGT.003 A Menggambar Sudut

4. BGN.GGT.004 A Menggambar Segitiga

5. BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran

6. BGN.GGT.006 A Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar

7. BGN.GGT.007 A Menggambar Garis Singgung Lingkaran

8. BGN.GGT.008 A Menggabungkan Garis

9. BGN.GGT.009 A Menggambar Segilima Beraturan

10. BGN.GGT.010 A Menggambar Segienam Beraturan

11. BGN.GGT.011 A Menggambar Segitujuh Beraturan

12. BGN.GGT.012 A Menggambar Segidelapan Beraturan

13. BGN.GGT.013 A Menggambar Ellips

14. BGN.GGT.014 A Menggambar Parabola

15. BGN.GGT.015 A Menggambar Hiperbola

Page 42: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 26

16. BGN.GGT.016 A Menggambar Isometri Kubus

17. BGN.GGT.017 A Menggambar Isometri Silinder

18. BGN.GGT.018 A Menggambar Proyeksi Orthogonal

19. BGN.GGT.019 A Menggambar Proyeksi Orthogonal Prisma

20. BGN.GGT.020 A Menggambar Proyeksi Orthogonal Piramida

III. GAMBAR DIGITAL

III.1. PENGGUNAAN KOMPUTER SECARA UMUM

1. DTA.MNT.101.(1).A Melakukan back up data level 1 (*)

2. DTA.MNT.102.(1).A Melakukan restore data level 1 (*)

3. BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi

(*): diambil dari Standar Kompetensi Nasional Bidang Teknologi Informasi 2002

III.2. PENGUASAAN PERANGKAT LUNAK MENGGAMBAR TEKNIK

1. BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

2. BGN.GAK.002 A Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

3. BGN.GAK.003 A Mengatur Tata Letak Gambar pada Model Space dengan Perangkat

Lunak untuk Menggambar Teknik

4. BGN.GAK.004 A Mengatur Tata Letak Gambar pada Paper Space dengan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik

5. BGN.GAK.005 A Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

6. BGN.GAK.006 A Merancang dan Mengubah Dimension Style dengan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik

7. BGN.GAK.007 A Membuat dan Mengubah Attribute dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik

8. BGN.GAK.008 A Merancang Plot Style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar

Teknik

Page 43: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 27

Bab VII. PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI dalam

JENJANG KUALIFIKASI

7.1. Jenjang Kualifikasi Juru Gambar

Jenjang kualifikasi juru gambar/ drafter di dalam dunia industri konstruksi terutama di kalangan

konsultan masih sangat beragam. Keberagaman jenjang kenaikan jabatan ini disebabkan oleh

banyak faktor, dan yang paling utama adalah perbedaan struktur organisasi dari masing-masing

konsultan. Di samping itu penamaan dari jabatan-jabatan tersebut juga cukup beragam, bahkan

deskripsi kerjanya juga relatif beragam, bahkan terkadang masuk ke jalur yang lain, seperti quantity

surveyor atau engineer.

Salah satu jenjang kualifikasi yang banyak ditemukan di dalam dunia profesi juru gambar adalah

sebagai berikut:

Juru Gambar/ Drafter Muda, adalah juru gambar dengan pemahaman perangkat lunak

menggambar teknik (AutoCAD atau sejenisnya) dan memiliki kemampuan menggambar

dengan cepat sesuai draft dan bertanggung jawab dengan baik pada pekerjaannya serta

mampu bekerjasama.

Juru Gambar/ Drafter Senior, adalah juru gambar dengan pemahaman perangkat lunak

menggambar teknik (AutoCAD atau sejenisnya) yang lebih baik, yang mampu

memanfaatkan library gambar dengan baik, memiliki pemahaman teknik gambar satu

disiplin tertentu (arsitektur, struktur, mekanikal atau elektrikal) bertanggung jawab dengan

baik pada pekerjaannya dan mampu membimbing bawahannya.

Juru Gambar/ Drafter Kepala, adalah juru gambar yang mampu mengelola pekerjaan dan

bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan kelompoknya. Kelebihan lain dari juru gambar

senior adalah pemahaman teknik gambar berbagai disiplin (arsitektur, struktur, mekanikal

dan elektrikal).

Juru Gambar/ Drafter Desain adalah juru gambar yang diperbantukan dalam proses desain,

terutama pada penuangan ide-ide arsitek/ engineer ke dalam gambar terukur. Juru gambar

ini harus memiliki kemampuan pengelolaan pekerjaan dan pemahaman prinsip desain dan

penerapannya dalam gambar teknik.

Page 44: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 28

Kepala Studio, adalah jenjang kualifikasi juru gambar tertinggi yang bertanggung jawab

terhadap hasil kerja studio.

Di samping itu ada juga pembagian jenjang kualifikasi juru gambar sebagai berikut:

Trainee Drafter, adalah jenjang kualifikasi juru gambar terendah yang hanya memiliki

kemampuan gambar terbatas, yaitu pada keterampilan penggunaan alat gambar manual atau

kemampuan komputer dengan software terbatas.

Tracer Drafter, adalah juru gambar yang memiliki kemampuan penggunaan alat gambar

(baik manual maupun digital) dan mampu membuat gambar-gambar dari sketsa berskala,

baik dengan skala sama maupun berbeda.

Juru Gambar/ Drafter Detail Junior, adalah juru gambar yang memiliki kemampuan dan

keterampilan untuk membuat gambar-gambar jadi dari sketsa-sketsa berskala atau data lain

(brosur/ buku referensi/ dan lain-lain) dengan baik dan benar. Juru gambar ini juga

mempunyai pengetahuan untuk memulai dan menambahkan detail-detail konstruksi

sederhana yang tidak diberikan oleh atasan atau engineer.

Juru Gambar/ Drafter Detail Senior, adalah juru gambar yang memiliki kemampuan untuk

mengatur tata letak gambar, mempunyai kemampuan menggambar konstruksi bangunan

yang umum dipakai. Juru gambar ini juga memiliki kemampuan untuk menghimpun

informasi yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas.

Juru Gambar/ Drafter Desain, adalah juru gambar yang mempunyai kemampuan dan

keterampilan mengembangkan sketsa atau gagasan yang diberikan oleh arsitek atau engineer

menjadi suatu gambar yang lengkap dan benar, serta memahami prinsip-prinsip berbagai

disiplin ilmu lain seperti struktur, elektrikal dan mekanikal.

Juru Gambar/ Drafter Kepala (Job Captain), adalah juru gambar yang menuntut

kemampuan manajerial dalam mengelola kerja penggambaran dalam suatu proyek dan

memiliki bekal pengetahuan konstruksi bangunan yang mendalam dan memahami prinsip-

prinsip berbagai disiplin ilmu lain seperti struktur, elektrikal dan mekanikal.

Kepala Studio, adalah level kualifikasi juru gambar tertinggi di dalam suatu konsultan yang

menuntut kemampuan manajerial dalam mengelola kerja penggambaran dalam suatu studio

(beberapa proyek sekaligus) dan memiliki bekal pengetahuan konstruksi bangunan yang

mendalam dan memahami prinsip-prinsip berbagai disiplin ilmu lain seperti struktur,

elektrikal dan mekanikal.

Page 45: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 29

Perbedaan kedua pola pembagian jenjang kualifikasi juru gambar di atas terletak pada pemecahan

juru gambar muda pada pola pertama menjadi tiga jenjang kualifikasi juru gambar pada pola kedua,

yaitu: trainee drafter, tracer drafter juru gambar detail junior. Peletakan jenjang juru gambar desain

juga berbeda, yaitu sebelum dan sesudah juru gambar kepala. Pola peletakan jenjang juru gambar

desain memang sangat variatif, mengingat kemampuan juru gambar ini menyangkut juga

kemampuan desain yang terkait dengan pengalaman.

7.2. Pemaketan/ Pengkomposisian Unit-Unit Kompetensi dalam

Jenjang Kualifikasi

Penguasaan unit-unit kompetensi seorang juru gambar didasarkan pada peralatan gambar yang

digunakan. Beberapa juru gambar masih menggunakan peralatan gambar manual, sedangkan yang

lain telah menggunakan alat bantu komputer beserta perangkat lunak penggambaran. Namun

demikian ada unit kompetensi yang bersifat umum yang harus dikuasai, baik oleh juru gambar

manual maupun digital. Oleh karena itu semisal Juru Gambar Muda Manual harus menguasai unit-

unit yang berada pada kolom umum dan manual, sedangkan Juru Gambar Muda Digital harus

menguasai unit-unit yang berada pada kolom umum dan digital. Pemaketan/ pengkomposisian unit-

unit kompetensi dalam jenjang kualifikasi secara lengkap adalah sebagai berikut:

Jenjang

Kualifikasi Pola 1

Jenjang

Kualifikasi Pola 2

Kode Unit Kompetensi

UMUM MANUAL DIGITAL

Juru Gambar Muda Trainee Drafter

BGN.GAM.001 A

BGN.GAM.002 A

BGN.GAM.003 A

BGN.GAM.004 A

BGN.GAM.005 A

BGN.GAM.006 A

BGN.GAM.007 A

BGN.GGT.001 A

BGN.GGT.002 A

BGN.GGT.003 A

BGN.GGT.004 A

BGN.GGT.005 A

BGN.GGT.006 A

BGN.GGT.007 A

BGN.GGT.008 A

BGN.GGT.009 A

BGN.GGT.010 A

BGN.GGT.011 A

BGN.GGT.012 A

BGN.GGT.013 A

BGN.GGT.014 A

BGN.GGT.015 A

BGN.GGT.016 A

BGN.GGT.017 A

DTA.MNT.101.(1).A

DTA.MNT.102.(1).A

BGN.GKU.001 A

BGN.GAK.001 A

BGN.GAK.003 A

Page 46: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 30

BGN.GGT.018 A

BGN.GGT.019 A

BGN.GGT.020 A

Tracer Drafter BGN.GPG.001 A

BGN.GMG.012 A BGN.GAK.005 A

Juru Gambar Detail

Junior

BGN.GAR.001 A

BGN.GAR.002 A

BGN.GAR.003 A

BGN.GAR.004 A

BGN.GAR.005 A

BGN.GAR.006 A

BGN.GAR.007 A

BGN.GAR.008 A

BGN.GAR.009 A

BGN.GAR.010 A

BGN.GST.001 A

BGN.GST.002 A

BGN.GST.005 A

BGN.GST.006 A

BGN.GST.007 A

BGN.GST.008 A

BGN.GMG.006 A

BGN.GMG.007 A

BGN.GMG.008 A

BGN.GAK.002 A

Juru Gambar

Senior

Juru Gambar Detail

Senior

BGN.GAR.011 A

BGN.GST.003 A

BGN.GST.004 A

BGN.GST.009 A

BGN.GST.010 A

BGN.GPG.002 A

BGN.GPG.003 A

BGN.GPG.004 A

BGN.GPG.005 A

BGN.GMG.003 A

BGN.GMG.004 A

BGN.GMG.005 A

BGN.GAK.004 A

BGN.GAK.006 A

BGN.GAK.007 A

Juru Gambar

Kepala

Juru Gambar

Kepala

BGN.GMG.001 A

BGN.GMG.002 A

BGN.GMG.009 A

BGN.GMG.010 A

Juru Gambar

Desain

Juru Gambar

Desain

Posisinya sangat tergantung struktur organisasi perusahaan, memiliki

kemampuan yang lebih ditekankan pada kemampuan pengembangan desain

atas dasar pengalaman

Kepala Studio Kepala Studio BGN.GMG.011 A BGN.GAK.008 A

Profesi juru gambar bangunan biasanya diisi oleh tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah

Kejuruan, terutama untuk alokasi gambar teknik bangunan (gambar kerja). Namun demikian di

beberapa perusahaan/ konsultan, penerimaan juru gambar disyaratkan memiliki gelar sarjana, baik

dari bidang arsitektur maupun teknik sipil, dengan harapan dapat menangani pekerjaan dari proses

membantu perencanaan/ perancangan hingga produksi gambar kerja.

Page 47: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 31

Hubungan antara jenjang kualifikasi dengan jenjang pendidikan dapat digambarkan dalam tabel

berikut ini:

Jenjang

Kualifikasi Pola 1

Jenjang

Kualifikasi Pola 2

Jenjang

Pendidikan Keterangan

Trainee Drafter

UMUM

Yang dibutuhkan jenjang ini adalah

kemampuan pemakaian peralatan manual

maupun komputer beserta perangkat lunak

menggambar teknik. Tracer Drafter

Juru Gambar Muda Juru Gambar Detail

Junior SMK

Jenjang ini memerlukan pengetahuan

konstruksi bangunan untuk memudahkan

dan mempercepat penyelesaian tugas.

Juru Gambar

Senior

Juru Gambar Detail

Senior D3

Jenjang ini memerlukan pengetahuan

konstruksi bangunan yang lebih tinggi

disertai pemahaman prinsip-prinsip

disiplin ilmu lain untuk memudahkan dan

mempercepat penyelesaian tugas.

Kemampuan manajerial terbatas

diperlukan untuk mengkoordinir pekerjaan

bawahan.

Juru Gambar

Kepala

Juru Gambar

Kepala D4

Kemampuan manajerial diperlukan dalam

pengelolaan suatu proyek yang melibatkan

berbagai disiplin ilmu lain.

Juru Gambar

Desain

Juru Gambar

Desain

S1

Kemampuan pengembangan desain, di

samping pengetahuan teknik dan

koordinasi berbagai disiplin ilmu

diperlukan untuk mengembangkan

gagasan arsitek atau engineer.

Kepala Studio Kepala Studio

Kemampuan manajerial diperlukan dalam

pengelolaan berbagai proyek dalam suatu

studio gambar.

Jenjang kualifikasi juru gambar muda atau detail junior seharusnya dapat diisi oleh lulusan SMK

karena menuntut keterampilan penggunaan alat manual atau digital dan pengetahuan konstruksi

yang umum dipakai untuk mempermudah penyelesaian tugas. Level pendidikan di bawahnya atau

dari bidang lain dapat masuk di dalam kualifikasi trainee drafter atau tracer drafter asalkan

memiliki keterampilan penggunaan alat manual atau digital. Sedangkan jenjang kualifikasi juru

gambar desain atau kepala studio lebih baik bila diisi oleh juru gambar yang berpengalaman atau

oleh kualifikasi lulusan sarjana, karena unsur pengetahuan teknis dan manajerial sangat diperlukan

dalam penyelesaian tugasnya.

Page 48: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 32

Bab VIII. PEDOMAN UMUM PENGUJIAN dan

SERTIFIKASI

8.1. Umum

Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kompetensi oleh

Lembaga/ Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/ Profesi, agar dalam melaksanakan pengujian selalu

mengikuti prinsip-prinsip dasar pengujian, taat azas dan absah serta dapat dipertanggungjawabkan.

KOMPETENSI adalah kemampuan individual/ orang perorangan untuk mengerjakan suatu tugas/

pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang

dipersyaratkan. Dalam perkembangan teori belajar Benyamin Bloom‟s dikembangkan lebih lanjut

bersama para pakar psikologi pendidikan, yang kemudian menghasilkan suatu konsep awal Standar

Kompetensi. Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelaksanan tugas/

pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output) „Apa yang

diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja‟, yang meliputi:

Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.

Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang diharapkan.

Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang harus dimiliki seseorang/

orang perorangan untuk melakukan suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,

keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada

unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan

menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan.

Dengan kata lain standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan

dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta

kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan

lingkungan yang berbeda.

Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang/ orang perorangan, maka yang

bersangkutan akan mampu:

Bagaimana mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan.

Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.

Page 49: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 33

Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.

Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah dan

atau melaksanakan tugas/ pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.

8.2. Gambaran Umum Sistem Pengujian

Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian/ pengujian sertifikasi adalah

untuk konfirmasi atau jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan suatu tugas di tempat kerja

sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi sektor industri/ usaha yang

relevan.

Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode pengujian, dan aturan-aturan

pelaksanaan penilaian/ pengujian sertifikasi yang dibutuhkan agar proses penilaian/ pengujian dapat

dijamin berdasarkan Standar Kompetensi, dilaksanakan secara adil, valid, dan konsisten.

8.3. Prinsip Dasar Pengujian Kompetensi

Dalam melaksanakan pengujian harus memenuhi prinsip-prinsip dapat dipercaya, fleksibel, adil,

dan valid, oleh karena itu:

Agar dapat dipercaya, maka metode dan prosedur pengujian harus meyakinkan, sehingga

Standar Kompetensi dapat dilaksanakan secara konsisten.

Agar fleksibel, maka pengujian harus dapat dilaksanakan di studio gambar/ tempat kerja, di

kelas, atau perpaduan dari keduanya, serta memberikan keleluasaan tentang: bagaimana,

dimana, dan kapan kompetensi tersebut dicapai/ diperoleh.

Agar adil, maka pengujian tidak boleh ada pembedaan perlakuan antara satu peserta dengan

lainnya.

Agar valid, pengujian harus menguji apa yang seharusnya ditetapkan untuk diuji. Bukti-

bukti yang berkaitan dengan standar yang diujikan harus dikumpulkan secara seksama.

Beberapa prinsip pengujian berikut ini juga perlu diikuti bila menyelenggarakan pengujian dan akan

menjadi acuan dalam mengkaji ulang sistem pengujian itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

Proses yang transparan: penguji dan peserta ujian harus sama-sama mengetahui dan

menyadari apa yang akan diujikan, serta proses dan prosedur pelaksanaannya. Peserta ujian

Page 50: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 34

juga harus menyadari bahwa yang bersangkutan memiliki hak sanggah bila merasa tidak

diperlakukan sesuai dengan aturan yang diberlakukan.

Memiliki validitas: pengujian dapat dianggap valid apabila mereka menguji apa yang

seharusnya diujikan. Penguji harus sepenuhnya menyadari bahwa apa yang harus diujikan,

dimana secara jelas dan rinci dapat mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan sebagai

dasar untuk mempertimbangkan bahwa yang bersangkutan telah mencapai kompetensi yang

dimaksud.

Dapat dipercaya: pengujian dilakukan secara konsisten, dimana formulasi metode dan

prosedur yang digunakan dapat mengukur kompetensi seseorang dengan berbagai konteks

pekerjaan dengan perlakuan yang sama.

Fleksibel: pengujian yang dilakukan harus memiliki keleluasaan dalam penerapannya, serta

dapat dilaksanakan dengan berbagai kondisi serta situasi sepanjang masih dalam batas yang

dituntut oleh standar dimaksud.

Berkeadilan: pengujian dapat dikatakan adil bila dalam penyelenggaraannya memberikan

perlakuan yang sama terhadap semua peserta. Setiap individu harus secara jelas memahami

apa yang diujikan dan proses untuk pengujiannya. Pengujian harus didasarkan pada bukti-

bukti yang dikumpulkannya dan tidak berdasar pada faktor subjektif kemampuan individu

seseorang.

Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan menyita waktu,

terutama bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait dalam proses. Pengujian harus

praktis untuk peserta ujian dan penyelenggara pengujian.

8.4. Metode Pengujian

Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam konteks dengan penguji

dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi:

Pemberian pertanyaan mengenai pekerjaan berdasarkan Instruksi Kerja/ SOP (Standard

Operation Procedure) atau WI (Work Instruction)

Menggunakan Portofolio

Penugasan untuk mengungkap penugasan dalam:

o Mengumpulkan dan mengolah informasi

o Menyampaikan informasi

Page 51: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 35

o Merencanakan dan mengatur kegiatan

o Bekerjasama dalam tim

o Menggunakan ide, teknik dan teknologi yang relevan

o Memecahkan masalah

Observasi (wajib)

Wawancara (wajib)

8.5. Bahan Acuan untuk Pengujian

Bahan acuan untuk pengujian kompetensi adalah standar kompetensi yang ditetapkan dan

diberlakukan oleh instansi/ institusi yang berwenang. Standar kompetensi tersebut memberikan

uraian secara rinci tentang kompetensi berdasarkan pada tingkat kesulitan dan cakupan pekerjaan

yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan pelaksanaannya di dalam atau di luar tempat kerja (on

or off the job).

8.6. Kualifikasi Penguji

Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan oleh tim penilai/

asesor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.

Penilai/ asesor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal, antara lain:

Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.

Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan di bidang industri

dimana unit kompetensi tersebut diterapkan.

Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang bersangkutan.

Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian/ penilaian meliputi,

perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.

8.7. Panduan Penyelenggaraan Pengujian

Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan pengujian yaitu:

Identifikasi Standar Kompetensi Bidang Gambar Bangunan yang akan diujikan.

Page 52: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 36

Bila dianggap perlu, identifikasi standar khusus yang dirancang untuk keperluan tertentu

yang akan diujikan.

Memformulasikan Standar Kompetensi ke dalam instrumen pengujian sesuai dengan format

dan metode yang disepakati.

Di dalam melaksanakan pengujian perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Perlu ada tata cara dan prosedur penilaian serta kriteria yang objektif dalam

penilaian, dan penilaian harus efektif dan efisien. Dalam hal ini:

o Semua pemohon harus mendapatkan pelayanan yang sama dan tidak memihak/

berbeda pelayanan.

o Penilai harus mempunyai kompetensi sebagai penilai dan dalam keadaan sehat

jasmani dan rohani.

o Harus ada kriteria objektif dalam penilaian.

o Harus mempunyai pemahaman yang sama tentang “kualitas“ dari yang dinilai.

2. Harus mempunyai prosedur dan petunjuk tata cara pengambilan dan pengumpulan

bukti-bukti tentang kompetensi. Dalam hal ini:

o Kapan dilakukan pengumpulan bukti-bukti.

o Dimana dilakukan pengumpulan bukti-bukti.

o Siapa yang mengumpulkan.

3. Menentukan standar.

Ada 3 standar penting, yaitu kuantitas, kualitas dan tingkat kesalahan.

Ada 2 tahap penilaian, yaitu pengumpulan bukti-bukti dan penilaian.

Penilaian kompetensi meliputi:

o Pengembangan kriteria pelaksanaan.

o Pengembangan kriteria penilaian.

o Pengumpulan bukti-bukti.

o Penilaian.

4. Keabsahan dan pertanggungjawaban penilaian.

Keabsahan:

o Apakah intrumen penilaian itu benar mengukur kompetensi tertentu.

o Prosedur penilaian harus valid dan tidak ada kesalahan.

Page 53: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 37

o Membuat sertifikat, membuat prakiraan keadaan masa mendatang yang mempunyai

pengertian, bahwa Lembaga Sertifikasi/ Penilai mengizinkan siapapun untuk

melihat/ memeriksa sertifikat, untuk membuat suatu gambaran tentang penampilan

kerja seseorang yang memegang sertifikat tersebut di masa mendatang.

o Penilaian dalam arti teknis harus valid dan sertifikat harus mempunyai batas waktu

masa berlaku (pemegang sertifikat bila tidak menggunakan keterampilannya/

berhenti dari pekerjaan tersebut, pindah posisi jabatan yang kompetensinya berbeda

dan lain-lain, maka hasil unjuk kerjanya akan menurun). Untuk memperpanjang bisa

dengan memberikan laporan masih melakukan pekerjaan sesuai kompetensi dan

unjuk kerjanya, artinya menunjukkan kompetensinya terpelihara.

o Dalam melakukan pengujian tertulis tentang teori pada beberapa situasi mungkin ada

gunanya, tetapi bila tidak berhati-hati, maka laporan yang dibuat berdasarkan/

merupakan kemampuan dalam mengerjakan ujian tertulis dan bukannya berdasarkan

kompetensi yang telah ditetapkan bagi pemohon/ peserta ujian.

Pertanggungjawaban:

o Apa yang dapat dikatakan penilaian yang dapat dipercaya dalam konteks penilaian

kompetensi.

o Pertanggungjawaban dapat berarti pula adanya kesamaan hasil penilaian yang

dilakukan penilai yang satu dengan penilai yang lain atau bila penilaian dibuat oleh

penilai yang sama pada hari yang lain (berikutnya).

o Menjaga kerahasiaan tentang orang yang dinilai adalah hal yang perlu

dipertanggungjawabkan oleh penilai.

o Untuk meningkatkan pertanggungjawaban maka perlu:

Pembentukan kriteria yang objektif dan disetujui

Pengukuran ulang

Banyak pelatihan dan kegiatan penilaian bagi penilai

5. Efektivitas biaya:

Untuk meningkatkan pertanggungjawaban penilaian, umumnya melibatkan banyak orang

dalam proses pengujian dan penilaian dan sering terjadi pengulangan pengujian/

penelaahan berkali-kali untuk mendapatkan data yang akurat, tetapi manfaat ini

menyebabkan biaya meningkat. Untuk itu perlu meningkatkan pertanggungjawaban,

tanpa pengeluaran biaya yang tidak perlu, dengan tetap memperhatikan efektivitas biaya.

Page 54: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 38

6. Metode penilaian:

Penilaian harus berhubungan erat dengan penampilan kerja dalam pekerjaan (untuk ini

diperlukan waktu dan latihan bagi penilai). Hal ini harus menjadi pernyataan-pernyataan

yang objektif dan kriteria penilaian yang membuat pernyataan objektif tersebut dapat

diukur.

7. Melaporkan dan menyimpan data:

Sistem manajemen informasi yang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai

berbagai kegiatan penerapan standar kompetensi. Selama tahap pengembangan dapat

digunakan untuk menyimpan data-data peserta dan mencatat hasil masing-masing peserta

ujian serta memantau yang telah diberi sertifikat, sehingga mempunyai gambaran

menyeluruh mengenai unjuk kerja unit sertifikasi kompetensi personel dan sekaligus

untuk melakukan evaluasi dan perencanaan program berikutnya.

Laporan antara lain memuat:

o Melaporkan pelaksanaan program pengujian.

o Melaporkan jumlah dan kompetensi apa saja yang telah diujikan.

o Melaporkan tingkat kualifikasi kompetensi yang telah dilaksanakan dan hasil yang

diperlihatkan para peserta uji.

o Melaporkan kriteria dan instrumen uji dengan materi interpretatif yang cocok.

8. Pemeliharaan standar:

Standar-standar yang dipakai dijaga/ dipelihara bukan berarti statis, tetapi dinamis sesuai

dengan perkembangan/ perubahan yang terjadi.

8.8. Tata Cara Penilaian

METODA PENILAIAN yang umum mencakup:

Pengamatan di tempat kerja.

Pada sistem kerja tiruan (simulator).

Pada alat latihan-latihan praktis.

Penilaian lisan dan tulisan (penilaian ini sebatas untuk mengetahui latar belakang).

Portofolio.

Page 55: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 39

Menerapkan suatu pendekatan terpadu terhadap penilaian kompetensi sebagai kemampuan yang

dapat diambil serta paduan berbagai macam pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk dipakai/

diterapkan di tempat kerja.

Tugas-tugas kemudian dinilai, demikian pula kemampuan dalam:

Menangani sejumlah tugas.

Berhadapan dengan situasi beragam.

Mengkoordinasi dan mengorganisasi pekerjaan.

Berhadapan dengan berbagai kemungkinan, seperti gangguan dan lain-lain.

Bergaul dengan kelompok-kelompok dan pribadi-pribadi.

Mengikuti syarat-syarat kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja.

Berkomunikasi secara efektif.

KETERAMPILAN PERUSAHAAN umumnya meliputi:

Mendapatkan akses dalam menuju dan menggunakan informasi.

Menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengelola perubahan.

Berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan.

Mengelola waktu.

Memakai strategi-strategi belajar.

Mengatasi permasalahan.

Bekerja sebagai bagian dari sebuah tim (masing-masing dibagi ke dalam 4 kemampuan).

JENIS-JENIS KETERAMPILAN meliputi:

Keterampilan dalam melakukan tugas.

Keterampilan mengelola tugas.

Keterampilan mengelola gangguan atau hal-hal yang kebetulan.

Keterampilan dalam lingkungan pekerjaan.

KRITERIA PRESTASI: penilaian akan efektif bila seluruh penilai memahami dengan benar dan

konsisten tentang kriteria prestasi.

Page 56: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 40

DAFTAR REFERENSI

1. -, 1997. Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi, Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional,

Jakarta.

2. -, 2003. Blomm’s Taxonomy. http://www.nwlink.com

3. -, 2003. Competency Based Training Tutorial- JGN Consulting Denver USA,

http://home.att.net/-jnimmer/Competency.htm.

4. -, 2003. Developing Competency Standard Australia, NCVER-IAPSD.

5. -, November 2003. Essential Competencies for National Park Service Career Fields,

http://www.nps.gov/training/npsonly/npsescom.htm.

6. -, November 2003. Industrial Education Courses, 9520 Drafting I,

http://www.washoe.k12.nv.us/sparkshs/departments/indartcourse.htm.

7. -, November 2003. NPS Essential Competencies Engineering Technician (Drafting) -

Design, http://www.nps.gov/training/npsonly/PDC/d-engtec.htm.

8. -, Oktober 2003. Architectural Drafting Course Map,

http://www.mury.k12.ut.us/MHS/coursemaps/DraftingArch.htm.

9. -, Oktober 2003. Drafting Technology, Manhattan Area Technical College,

http://www.matc.net/catalogdt.htm.

10. -, September 2003. Basic Geometry, Competencies and Learning Objectives,

http://matcmadison.edu/ald/lab/geometry/objectives.htm.

11. Ballm, John E., 1980. Architectural Drafting Fundamentals, Reston Publishing.

12. Barsukov, P., 1976. Building Construction Drawing, Pervy Rizhsky Pereulok, Moscow.

13. El-Mutwali, Aziz, 2003. Bloom’s Taxonomy, Webmaster.

14. George, Charles Ramsey, 1956. Architectural Graphic Standards, Fifth Edition, John

Willey & Son Inc. New York.

15. Hepler, Donald E and Paul I. Wallach, 1971. Architecture Drafting and Design, Second Ed,

McGraw-Hill, New York.

16. McHugh, Robert C., 1977. Working Drawing Hand Book; “A Guide for Architects and

Builder”, Von Nostrand Reinhold, New York.

17. McKay, David, 2003. Taxonomy of Educational Objectives (Two vols: The Affective

Domain and The Cognitive Domain), New York. .

18. Omura, George, 1993. Menguasai AutoCAD Release 12, PT. Elex Media Komputindo,

Jakarta.

Page 57: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - 41

19. Osamu A. and Richard M. Linde Wakita, 1977. The Professional Practice of Architectural

Detailing, John Willey & Son Inc. New York.

20. Prenzel, Rudolf, 1977. Working and Design Drawing, Von Nostrand Reinhold, New York.

21. Sato, G. Takeshi dan Sugiarto Hartanto, 2003. Menggambar Mesin: “Menurut Standar

ISO”, Edisi Kesepuluh, Pradnya Paramita, Jakarta.

22. Suprobo, Wahyu, 1997. AutoCAD untuk Arsitek: “Trik-Trik Memanfaatkan AutoCAD

secara Efektif”, Dinastindo, Jakarta

23. T. Jack, William dan J Hayslett Goddban, 1995. Gambar dan Perencanaan Arsitektur, Ed.3,

Erlangga, Jakarta.

24. Thomas, Marvin L., 1978. Architectural Working Drawing: “A Professional Technique”,

McGraw-Hill, New York.

25. Weidhass, Ernest R., 1989. Architectural Drawing and Design, Allyn and Bacon, USA.

26. Wiggins, Glenn E., 1989. A Manual of Construction Documentation, Withney Library of

Design, USA.

Page 58: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

BUKU II

URAIAN

UNIT-UNIT KOMPETENSI

BIDANG GAMBAR BANGUNAN

Page 59: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - i

DAFTAR ISI BUKU II

DAFTAR UNIT KOMPETENSI NASIONAL

BIDANG GAMBAR BANGUNAN:

I. SUB BIDANG UMUM

1.1. GAMBAR KONSTRUKSI

1.1.1. Arsitektur

1. BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket 1 2. BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako 4 3. BGN.GAR.003 A Menggambar Konstruksi Penutup Dinding/ Kolom dari Keramik/ Marmer/ Granit 7 4. BGN.GAR.004 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Kayu ..................... 10 5. BGN.GAR.005 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Alumunium ......... 13 6. BGN.GAR.006 A Menggambar Konstruksi Finishing Tangga dari Beton ......................................... 16 7. BGN.GAR.007 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Kayu ...................................... 19 8. BGN.GAR.008 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Besi/ Baja ............................. 22 9. BGN.GAR.009 A Menggambar Konstruksi Langit-Langit Konvensional .......................................... 25 10. BGN.GAR.010 A Menggambar Konstruksi Penutup Atap dari Genteng, Sirap dan Asbes ............ 28 11. BGN.GAR.011 A Menggambar Detail Kamar Mandi/ WC ................................................................... 31

1.1.2. Struktur

12. BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau Rollaag dari Bata/

Batako 34 13. BGN.GST.002 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari Beton Bertulang 37 14. BGN.GST.003 A Menggambar Rencana Pondasi Dalam 40 15. BGN.GST.004 A Menggambar Rencana Penulangan Basement 43 16. BGN.GST.005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai 46 17. BGN.GST.006 A Menggambar Rencana Penulangan Tangga dari Beton Bertulang 49 18. BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang 52 19. BGN.GST.008 A Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Kayu 56 20. BGN.GST.009 A Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Baja Pelat Siku 59 21. BGN.GST.010 A Menggambar Rencana Pelat Atap Datar dari Beton Bertulang 62

1.2. PRODUK GAMBAR BANGUNAN

22. BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan ............................................................................... 65 23. BGN.GPG.002 A Menggambar Rencana Tapak ...................................................................................... 68 24. BGN.GPG.003 A Menggambar Denah ....................................................................................................... 71 25. BGN.GPG.004 A Menggambar Tampak .................................................................................................... 75 26. BGN.GPG.005 A Menggambar Potongan ................................................................................................. 78

Page 60: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - ii

1.3. MANAJEMEN GAMBAR

27. BGN.GMG.001 A Membuat Daftar Gambar Acuan ................................................................................. 81 28. BGN.GMG.002 A Membuat Gambar Daftar Gambar .............................................................................. 83 29. BGN.GMG.003 A Membuat Gambar Skedul Pintu dan Jendela ............................................................ 85 30. BGN.GMG.004 A Membuat Gambar Skedul Finishing Interior dan Eksterior .................................. 88 31. BGN.GMG.005 A Membuat Gambar Tabel Luas Lantai Bangunan ..................................................... 91 32. BGN.GMG.006 A Membuat Gambar Catatan dan Legenda Umum ..................................................... 93 33. BGN.GMG.007 A Menggambar Lembar Halaman Muka dan Informasinya ...................................... 95 34. BGN.GMG.008 A Mengatur Tata Letak Gambar Manual ....................................................................... 97 35. BGN.GMG.009 A Membuat Sistem Filing pada Gambar Komputer .................................................... 99 36. BGN.GMG.010 A Dokumentasi Gambar Manual .................................................................................. 101 37. BGN.GMG.011 A Merancang dan Menggambar Kop .......................................................................... 103 38. BGN.GMG.012 A Melipat Kertas .............................................................................................................. 105

II. SUB BIDANG GAMBAR MANUAL

2.1. PENGGUNAAN ALAT MANUAL

39. BGN.GAM.001 A Mengenali dan Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar ......................... 107 40. BGN.GAM.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris............................................................ 109 41. BGN.GAM.003 A Menggunakan Mesin Gambar ................................................................................... 112 42. BGN.GAM.004 A Menggunakan Pensil Gambar ................................................................................... 114 43. BGN.GAM.005 A Menggunakan Rapido ................................................................................................. 116 44. BGN.GAM.006 A Menggunakan Peralatan Penghapus ........................................................................ 118 45. BGN.GAM.007 A Menggunakan Sablon ................................................................................................. 120

2.2. GAMBAR TEKNIK

46. BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar ............................................. 122 47. BGN.GGT.002 A Membagi Garis ............................................................................................................. 124 48. BGN.GGT.003 A Menggambar Sudut ..................................................................................................... 127 49. BGN.GGT.004 A Menggambar Segitiga ................................................................................................. 130 50. BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran ............................................................................................. 133 51. BGN.GGT.006 A Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar ............................................................. 136 52. BGN.GGT.007 A Menggambar Garis Singgung Lingkaran ............................................................... 139 53. BGN.GGT.008 A Menggabungkan Garis ............................................................................................... 142

54. BGN.GGT.009 A Menggambar Segilima Beraturan ............................................................................ 145

55. BGN.GGT.010 A Menggambar Segienam Beraturan ........................................................................... 148 56. BGN.GGT.011 A Menggambar Segitujuh Beraturan ........................................................................... 151 57. BGN.GGT.012 A Menggambar Segidelapan Beraturan ...................................................................... 154 58. BGN.GGT.013 A Menggambar Ellips ..................................................................................................... 156 59. BGN.GGT.014 A Menggambar Parabola ................................................................................................ 159 60. BGN.GGT.015 A Menggambar Hiperbola ............................................................................................. 162 61. BGN.GGT.016 A Menggambar Isometri Kubus ................................................................................... 165 62. BGN.GGT.017 A Menggambar Isometri Silinder ................................................................................. 168 63. BGN.GGT.018 A Menggambar Proyeksi Orthogonal .......................................................................... 171 64. BGN.GGT.019 A Menggambar Proyeksi Orthogonal Prisma ............................................................ 174 65. BGN.GGT.020 A Menggambar Proyeksi Orthogonal Piramida ........................................................ 177

Page 61: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - iii

III. SUB BIDANG GAMBAR DIGITAL

3.1. PENGGUNAAN KOMPUTER SECARA UMUM

66. DTA.MNT.101.(1).A Melakukan back up data level 1 ............................................................................ 180 67. DTA.MNT.102.(1).A Melakukan restore data level 1 .............................................................................. 182 68. BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi .............................................. 184

3.2. PENGUASAAN ALAT KOMPUTER DAN PERANGKAT LUNAK MENGGAMBAR TEKNIK

69. BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik. 186 70. BGN.GAK.002 A Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik 189 71. BGN.GAK.003 A Mengatur Tata Letak Gambar pada Model Space dengan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik 192 72. BGN.GAK.004 A Mengatur Tata Letak Gambar pada Paper Space dengan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik 195 73. BGN.GAK.005 A Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik 198 74. BGN.GAK.006 A Merancang dan Mengubah Dimension Style dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik 201 75. BGN.GAK.007 A Membuat dan Mengubah Attribute dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik 204 76. BGN.GAK.008 A Merancang Plot Style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar

Teknik 207

Page 62: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 1

Kode Unit : BGN.GAR.001 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi lantai dari keramik, ubin atau parket di atas tanah atau di atas pelat lantai beton bertulang,

baik berupa rencana pola lantai maupun detail potongan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Elemen-elemen pembentuk konstruksi lantai dari keramik/ ubin dan lantai parket beserta susunannya

dikenali dan dipahami.

1.4. Elevasi lantai ditentukan berdasarkan arahan atasan.

1.5. Jenis dan dimensi penutup lantai dikenali. Apabila diperlukan adanya expansion joint, bahan dan

dimensinya ditentukan sesuai arahan atasan.

1.6. Dimensi ruang dikenali untuk pembuatan rencana pola lantai.

2. Menggambar denah rencana pola 2.1. Jika gambar denah pola lantai dipisah dari denah lantai keramik/ ubin/ pariket. keseluruhan, denah bangunan digambar dengan

hanya garis luar (outline) dinding, lengkap dengan

dimensi bukaan pintu yang sesuai dengan daftar

pintu (door schedule). Gambar dibuat dengan rapi

dan akurat.

2.2. Pola lantai digambar sesuai arahan atasan. Bila tidak ada pola tertentu, lebar bersih ruang diukur,

jumlah keramik dihitung, sisa keramik dibuang di

sisi-sisi.

2.3. Notasi keterangan jenis lantai ditulis di atas pola lantai, lengkap dengan dimensi keramik/ ubin/

parket dan elevasi lantai.

2.4. Acuan pemasangan keramik/ ubin/ parket diberi tanda untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan.

3. Menggambar detail potongan 3.1. Detail potongan lantai dari keramik/ ubin/ parket lantai keramik/ ubin. digambar dengan benar, akurat dan rapi, lengkap

dengan plin pada pertemuan lantai dengan dinding.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen lantai digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap

Page 63: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 2

dan rapi.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

4. Membereskan gambar. 4.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

4.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi

gambar.

4.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi lantai dari keramik/ ubin/ parket yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual atau komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar denah dan potongan bangunan Gambar daftar pintu (door schedule)

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Detail konstruksi lantai keramik/ ubin/ parket digambar dengan benar, rapi dan lengkap Rencana pola lantai digambar sesuai arahan atasan, lengkap dengan acuan pemasangan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi lantai dari keramik/ ubin/ parket Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

Page 64: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 3

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 65: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 4

Kode Unit : BGN.GAR.002 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Bata/ Batako

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi dinding bata/ batako yang biasanya ada pada gambar denah dan potongan bangunan

yang memakai konstruksi bata/ batako. Unit kompetensi ini mencerminkan

pamahaman tentang konstruksi dinding dari bata/ batako, lengkap dengan

persyaratan-persyaratan struktur maupun konstruksinya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Jenis-jenis ikatan bata/ batako dipahami.

1.4. Persyaratan perkuatan dinding dari bata/ batako (sloof, kolom praktis, balok cincin) dipahami.

1.5. Konstruksi bukaan pada dinding, balok lantai, rollaag dari bata dipahami.

1.6. Dimensi bahan, persyaratan komposisi campuran aduk, persyaratan tebal siar dan tebal plesteran

dipahami.

2. Menggambar dinding dari bata/ 2.1. Garis dinding dari bata/ batako digambar pada batako untuk penggambaran denah denah sesuai tata letak yang diberikan atasan

bangunan. dengan ketebalan dinding 15 cm kecuali ada

petunjuk lain atau menurut standar ketebalan yang

berlaku.

2.2. Garis dinding dibuat 4 garis lengkap dengan plesteran atau cukup 2 garis tergantung dari skala

penggambaran yang dipakai (skala plotting) dan

sesuai dengan standar perusahaan.

2.3. Notasi dinding digambar dengan benar dan rapi.

2.4. Kolom praktis digambar pada tiap-tiap ujung atau pertemuan dua bidang dinding atau lebih, dan/ atau

sedemikian rupa sehingga membagi luas bidang

dinding maksimal 12 m2 persegi atau maksimal

jarak 3 m atau menurut petunjuk atasan.

3. Menggambar potongan dinding dari 3.1. Potongan dinding dari bata/ batako digambar bata/ batako pada gambar potongan lengkap dengan ikatan beton bertulang di bagian

bangunan. bawah (balok, sloof, pelat lantai) dan di bagian atas

(balok, sloof, pelat lantai).

3.2. Garis dinding dibuat 4 garis lengkap dengan plesteran atau cukup 2 garis tergantung dari skala

Page 66: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 5

penggambaran yang dipakai (skala plotting) dan sesuai dengan standar perusahaan.

3.3. Notasi dinding digambar dengan benar dan rapi,

termasuk notasi dan ketinggian adukan trasraam.

4. Menggambar aksonometri ikatan 4.1. Aksonometri ikatan bata/ batako pada dinding bata/ batako pada dinding setengah setengah batu, dinding satu batu, kolom satu batu batu, dinding satu batu, kolom satu (pilaster) digambar dengan ukuran bata standar dan batu (pilaster), rollaag dan balok dengan ikatan antar bata yang saling mengikat

latai. (tidak ada siar vertikal yang segaris) dengan tebal siar 1 cm atau sesuai arahan atasan.

4.2. Aksonometri ikatan bata/ batako pada rollaag digambar dengan posisi dan susunan yang benar dengan ikatan yang mengandalkan kekuatan geser adukan dengan bata.

4.3. Aksonometri ikatan bata/ batako pada balok latai digambar dengan beberapa kemungkinan (sesuai dengan kebutuhan), baik lengkung maupun datar, dengan susunan bata dan tebal siar yang benar yang

mengandalkan kekuatan geser adukan dengan bata.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi

gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi bata/ batako yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan gambar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Konstruksi batu/ batako pada gambar denah dan potongan digambar dengan benar, terutama peletakan rangka pengaku dinding (sloof, kolom praktis dan balok cincin)

Mampu menggambar aksonometri konstruksi bata/ batako (sekaligus susunannya) dengan

Page 67: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 6

benar pada dinding setengah batu, dinding satu batu, kolom satu batu (pilaster), rollaag dan balok latai.

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi bata/ batako Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 68: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 7

Kode Unit : BGN.GAR.003 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Penutup Dinding/ Kolom dari Keramik/ Marmer/ Granit

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi penutup bidang vertikal seperti dinding/ kolom dari keramik/ marmer/ granit, baik yang

terbuat dari bata maupun beton bertulang, termasuk menggambar pola penutup

pada bidang vertikal tersebut.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Tipe-tipe dan dimensi-dimensi keramik/ ubin/ marmer/ granit dipahami.

1.4. Konstruksi pemasangan keramik/ marmer/ granit dipahami.

1.5. Tipe-tipe bahan-bahan perekat, rangka dan persyaratannya dipahami.

2. Menggambar detail pola penutup 2.1. Detail tampak bidang vertikal digambar dengan pada bidang vertikal. rapi dan akurat lengkap dengan skala yang

ditentukan atasan atau sesuai standar perusahaan.

2.2. Pola penutup dinding/kolom digambarkan pada detail tampak sesuai arahan atasan.

2.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

2.4. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3. Menggambar detail potongan 3.1. Detail potongan penutup bidang vertikal digambar penutup bidang vertikal. dengan benar, akurat dan rapi.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen bidang vertikal dan konstruksi penutupnya digambar dengan benar dan

rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4. Membereskan gambar. 4.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan

skala.

Page 69: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 8

4.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

4.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi penutup dinding dari keramik/ marmer/ granit yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan tampak atau potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Detail konstruksi penutup dinding/ kolom digambar dengan benar untuk masing-masing tipe penutup yang mempunyai persyaratan konstruksi yang berbeda

Pola penutup bidang vertikal digambar dengan benar dan rapi sesuai arahan atasan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi konstruksi penutup dinding/ kolom dari keramik/ marmer/ granit Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Page 70: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 9

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 71: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 10

Kode Unit : BGN.GAR.004 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Kayu

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi kusen dan daun pintu/ jendela dari kayu, termasuk di dalamnya menggambar denah

rencana peletakan, daftar kusen dan daun pintu jendela serta detailnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Berbagai tipe pintu dan jendela, seperti pintu ayun, pintu geser, pintu lipat dipahami konstruksinya.

1.4. Berbagai tipe konstruksi atau sambungan kusen pada dinding (terutama dinding bata/ batako atau

beton bertulang) dipahami.

1.5. Jenis kayu dan dimensi bahan kayu untuk kusen dan daun pintu/ jendela dipahami. Jenis-jenis

sambungan kayu pada kusen dipahami.

1.6. Ketentuan arah bukaan, peletakan engsel, rel penggantung, pemasangan kaca, dimensi sponing,

peletakan kunci dan pegangannya, dan lain-lain

dipahami.

2. Menggambar denah rencana 2.1. Sumbu acuan atau kolom atau grid pada denah peletakan dan jenis kusen pintu dan digambar sesuai informasi atau arahan atasan.

jendela. 2.2. Letak pintu dan jendela ditetapkan jaraknya dari

sumbu acuan atau kolom atau grid.

2.3. Denah peletakan kusen dan daun pintu/ jendela digambar lengkap dengan notasi pintu dan jendela

atau digabung dengan gambar denah keseluruhan

atau gambar denah lain sesuai dengan arahan

atasan.

2.4. Setiap notasi pintu dan jendela diberi keterangan tipe kusen yang dipakai.

3. Menggambar daftar kusen dan daun 3.1. Daftar kusen dan daun pintu/ jendela digambar pintu jendela. dalam format denah-tampak-potongan sesuai desain

perancang atau arahan atasan, dalam skala 1:10/20

atau menurut arahan atasan atau sesuai standar

perusahaan.

3.2. Arah bukaan dan letak engsel dicek kebenarannya. Lebar sponing dicek kebenarannya sesuai dengan

ketebalan daun pintu/ jendela.

Page 72: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 11

3.3. Notasi bahan digambar dengan benar dan rapi.

3.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.5. Notasi dimensi kayu yang dipakai ditulis dengan

benar, lengkap dan rapi.

4. Menggambar detail sambungan 4.1. Detail sambungan yang spesifik dari rancangan kayu pada kusen atau daun pintu/ kusen atau daun pintu/ jendela digambar dengan jendela. benar dan rapi.

4.2. Notasi bahan digambar dengan benar dan rapi.

4.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4.4. Notasi dimensi kayu yang dipakai ditulis dengan

benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar daftar pintu/ jendela dilengkapi dengan keterangan-keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana kusen dan daun pintu/ jendela dari kayu yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan tampak atau potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Daftar kusen dan daun pintu/ jendela digambar lengkap sesuai dengan kebutuhan yang ada pada gambar denah; tipe dan jumlah di dalam daftar sesuai dengan yang terdapat di gambar denah

Detail sambungan kayu pada kusen dan daun pintu/ jendela kayu dan konstruksinya pada dinding digambar dengan benar

Page 73: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 12

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi kusen dan daun pintu/ jendela kayu Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 1 2

Page 74: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 13

Kode Unit : BGN.GAR.005 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Aluminium

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi kusen dan daun pintu/ jendela dari aluminium termasuk di dalamnya menggambar denah

rencana peletakan serta daftar kusen dan daun pintu/ jendela.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Prinsip-prinsip konstruksi atau pemasangan kusen aluminium dipahami.

1.4. Dimensi-dimensi dan profil aluminium dikenali dari brosur-brosur pabrikan.

1.5. Ketentuan arah bukaan, peletakan engsel, pemasangan kaca dan lain-lain dipahami.

2. Menggambar denah rencana 2.1. Sumbu acuan atau kolom atau grid pada denah peletakan dan jenis kusen pintu dan digambar sesuai informasi atau arahan atasan.

jendela. 2.2. Letak pintu dan jendela ditetapkan jaraknya dari

sumbu acuan atau kolom atau grid.

2.3. Denah peletakan kusen dan daun pintu/ jendela digambar lengkap dengan notasi pintu dan jendela

atau digabung dengan gambar denah keseluruhan

atau gambar denah lain sesuai dengan arahan

atasan.

2.4. Setiap notasi pintu dan jendela diberi keterangan tipe kusen yang dipakai.

3. Menggambar daftar kusen dan daun 3.1. Daftar kusen dan daun pintu/ jendela digambar pintu jendela. dalam format denah-tampak-potongan sesuai desain

perancang atau arahan atasan, dalam skala 1:10/20

atau menurut arahan atasan atau sesuai standar

perusahaan.

3.2. Arah bukaan dan letak engsel dicek kebenarannya. Profil aluminium yang dipakai dicek kesesuaiannya dengan brosur pabrikan.

3.3. Notasi bahan digambar dengan benar dan rapi.

3.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.5. Notasi dimensi profil aluminium yang dipakai ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

Page 75: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 14

4. Membereskan gambar. 4.1.

Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.2. Gambar daftar pintu/ jendela dilengkapi dengan keterangan-keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

4.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

4.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana kusen dan daun pintu/ jendela dari aluminium yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan dan

brosur profil batang aluminium.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan tampak atau potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Daftar kusen dan daun pintu/ jendela digambar lengkap sesuai dengan kebutuhan yang ada pada gambar denah; tipe dan jumlah di dalam daftar sesuai dengan yang terdapat di gambar denah

Profil aluminium yang dipakai tersedia di pasaran atau sesuai dengan brosur pabrikan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi kusen dan daun pintu/ jendela dari aluminium Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran

Page 76: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 15

Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 1 2

Page 77: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 16

Kode Unit : BGN.GAR.006 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Finishing Tangga dari Beton

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar detail tangga arsitektural yang meliputi gambar denah tangga, potongan tangga dan detail

finishing tangga, termasuk di dalamnya detail railing tangga.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Jenis-jenis tangga dan keperluannya dipahami.

1.4. Berbagai konstruksi tangga dari beton, bahan dan komposisi aduk yang dipakai dipahami.

1.5. Persyaratan lebar tangga, tinggi undakan dan lebar pijakan dipahami. Persyaratan lebar bordes dan

posisinya dipahami.

1.6. Berbagai detail sambungan antar komponen dalam konstruksi tangga dipahami, seperti sambungan

kayu ke beton, besi ke beton, dan lain-lain.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Elevasi lantai ke lantai (floor to floor) ditentukan diperlukan. sesuai arahan atasan atau berdasarkan gambar

denah atau potongan.

2.2. Lebar tangga, tinggi undakan dan lebar pijakan ditentukan sesuai arahan atasan.

2.3. Tipe konstruksi tangga dan railing ditentukan berdasarkan arahan atasan.

3. Menggambar denah tangga. 3.1. Denah tangga digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan pola penutup lantai, hingga

peletakan railing tangga.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen tangga dari beton digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi

elevasi.

4. Menggambar potongan tangga. 4.1. Potongan tangga digambar dengan benar dan rapi setidaknya dalam dua arah yang saling tegak lurus

atau sesuai arahan atasan, lengkap dari lantai paling

bawah hingga lantai teratas.

Page 78: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 17

4.2. Pelat anak tangga digambar dengan ketebalan

minimal 12 cm atau sesuai arahan atasan.

4.3. Notasi bahan elemen-elemen tangga beton digambar dengan benar dan rapi.

4.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4.5. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi elevasi.

5. Menggambar detail tangga. 5.1. Detail tumpuan tangga pada pondasi dan pada lantai atas digambar dengan benar dan rapi

5.2. Detail penutup pijakan anak tangga (keramik, ubin,

parket, nosing ceramic) digambar dengan benar dan rapi.

5.3. Detail tumpuan railing pada tangga digambar dengan benar dan rapi.

5.4. Notasi bahan elemen-elemen tangga beton digambar dengan benar dan rapi.

5.5. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

5.6. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi elevasi.

6. Membereskan gambar. 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

6.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

6.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

6.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi finishing tangga dari beton yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Page 79: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 18

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio

gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai: Denah dan potongan tangga digambar dengan benar dan rapi, keterangan-

keterangan dimensi dan elevasi anak tangga ditulis dengan lengkap Tinggi undakan dan lebar pijakan sesuai dengan standar kenyamanan atau standar

perusahaan yang berlaku, dan selalu konsisten dari bawah hingga atas, jika ada penyesuaian perbedaan tinggi undakan ada di bagian paling atas atau paling bawah

Konstruksi finishing tangga yaitu penutup tangga dan railing digambar dengan benar dan rapi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket BGN.GAR.003 A Menggambar Konstruksi Penutup Dinding/ Kolom dari

Keramik/ Marmer/ Granit BGN.GAR.007 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Kayu BGN.GAR.008 A Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Besi/ Baja

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi finishing tangga dari beton Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 80: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 19

Kode Unit : BGN.GAR.007 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Kayu

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi tangga dan railing dari kayu, meliputi gambar denah, potongan dan detail tangga.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Variasi bentuk tangga dan konstruksinya dipahami.

1.4. Berbagai konstruksi kayu untuk tangga dan railing dipahami, termasuk sistem sambungan kayu ke

beton, kayu ke besi atau bahan lain.

1.5. Persyaratan lebar tangga, tinggi undakan dan lebar pijakan dipahami. Persyaratan lebar bordes dan

posisinya dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Elevasi lantai ke lantai (floor to floor) ditentukan diperlukan. sesuai arahan atasan atau berdasarkan gambar

denah atau potongan.

2.2. Lebar tangga, tinggi undakan dan lebar pijakan ditentukan sesuai arahan atasan.

2.3. Tipe konstruksi tangga dan railing ditentukan berdasarkan arahan atasan.

3. Menggambar denah tangga 3.1. Denah tangga digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan peletakan railing tangga.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen tangga dan railing digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi

elevasi.

4. Menggambar potongan tangga. 4.1. Potongan tangga digambar dengan benar dan rapi setidaknya dalam dua arah yang saling tegak lurus

atau sesuai arahan atasan, lengkap dari lantai paling bawah hingga lantai teratas.

4.2. Notasi bahan elemen-elemen tangga dan railing kayu digambar dengan benar dan rapi.

4.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

Page 81: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 20

4.4. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar,

lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi elevasi.

5. Menggambar detail tangga. 5.1. Detail tumpuan tangga pada pondasi dan pada lantai atas digambar dengan benar dan rapi

5.2. Detail tumpuan railing pada tangga digambar dengan benar dan rapi.

5.3. Notasi bahan elemen-elemen tangga dan railing

kayu digambar dengan benar dan rapi.

5.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

5.5. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi elevasi.

6. Membereskan gambar. 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

6.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

6.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

6.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi tangga dan railing dari kayu yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah dan potongan tangga digambar dengan benar dan rapi, keterangan-keterangan dimensi dan elevasi anak tangga ditulis dengan lengkap

Tinggi undakan dan lebar pijakan sesuai dengan standar kenyamanan atau standar perusahaan yang berlaku, dan selalu konsisten dari bawah hingga atas, jika ada

penyesuaian perbedaan tinggi undakan ada di bagian paling atas atau paling bawah

Page 82: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 21

Detail sambungan kayu dan konstruksi railing kayu digambar dengan benar dan rapi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi tangga dan railing dari kayu Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 83: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 22

Kode Unit : BGN.GAR.008 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Tangga dan Railing dari Besi/ Baja

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi tangga dan railing dari besi/ baja meliputi gambar denah, potongan dan detail tangga.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Variasi bentuk tangga dan konstruksinya dipahami.

1.4. Berbagai konstruksi besi/ baja baik sambungan las maupun sambungan mur-baut untuk tangga dan

railing besi dipahami, termasuk sistem sambungan

besi/ baja ke kayu atau ke beton, atau ke bahan lain.

1.5. Persyaratan lebar tangga, tinggi undakan dan lebar pijakan dipahami. Persyaratan lebar bordes dan

posisinya dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Elevasi lantai ke lantai (floor to floor) ditentukan diperlukan. sesuai arahan atasan atau berdasarkan gambar

denah atau potongan.

2.2. Lebar tangga, tinggi undakan dan lebar pijakan ditentukan sesuai arahan atasan.

2.3. Tipe konstruksi tangga dan railing ditentukan berdasarkan arahan atasan.

3. Menggambar denah tangga. 3.1. Denah tangga digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan peletakan railing tangga.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen tangga dan railing digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi

elevasi.

4. Menggambar potongan tangga. 4.1. Potongan tangga digambar dengan benar dan rapi setidaknya dalam dua arah yang saling tegak lurus

atau sesuai arahan atasan, lengkap dari lantai paling bawah hingga lantai teratas.

4.2. Notasi bahan elemen-elemen tangga dan railing besi digambar dengan benar dan rapi.

4.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap

Page 84: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 23

dan rapi.

4.4. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi elevasi.

5. Menggambar detail tangga dan 5.1. Detail tumpuan tangga pada pondasi dan pada railing. lantai atas digambar dengan benar dan rapi

5.2. Detail tumpuan railing pada tangga digambar dengan benar dan rapi.

5.3. Notasi bahan elemen-elemen tangga dan railing besi/ baja digambar dengan benar dan rapi.

5.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

5.5. Notasi dimensi dan elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap undakan diberi notasi

elevasi.

6. Membereskan gambar. 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

6.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

6.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi

gambar.

6.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi tangga dan railing dari besi yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah dan potongan tangga digambar dengan benar dan rapi, keterangan-keterangan dimensi dan elevasi anak tangga ditulis dengan lengkap

Tinggi undakan dan lebar pijakan sesuai dengan standar kenyamanan atau standar

perusahaan yang berlaku, dan selalu konsisten dari bawah hingga atas, jika ada penyesuaian perbedaan tinggi undakan ada di bagian paling atas atau paling bawah

Page 85: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 24

Detail sambungan besi/ baja dan konstruksi railing dari besi/ baja digambar dengan benar dan rapi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi tangga dan railing dari besi/ baja Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 1 2

Page 86: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 25

Kode Unit : BGN.GAR.009 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Langit-Langit Konvensional

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi langit- langit konvensional yang terbuat dari rangka kayu dan terlepas dari struktur atas dengan penutup langit-langit yang dapat terbuat dari asbes, kayu lapis (tripleks, teakwood, multipleks), lambrisering atau gypsum.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Berbagai tipe langit-langit dan konstruksinya, termasuk konstruksi penggantungnya dipahami.

1.4. Berbagai bahan konstruksi langit-langit, plin dan penutupnya dikenali. Karakter dari asbes, kayu lapis, lambrisering dan gypsum dipahami.

1.5. Sistem sambungan kayu pada konstruksi langit-

langit dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Posisi langit-langit dan elevasi ketinggian bagian

diperlukan. bawah langit-langit ditentukan sesuai arahan atasan atau berdasarkan gambar potongan.

2.2. Bahan penutup langit-langit ditentukan berdasarkan

arahan atasan, termasuk di dalamnya modul bahan yang akan dipakai.

2.3. Tata letak titik lampu dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal di langit-langit ditentukan berdasarkan arahan atasan atau atas dasar dokumen

gambar sebelumnya.

3. Menggambar pola langit-langit. 3.1. Denah bangunan digambar tanpa diberi notasi bukaan (tidak ada notasi pintu/ jendela).

3.2. Pola langit-langit digambar sesuai arahan atasan, dengan memperhatikan peletakan tata letak titik lampu dan perlengkapan mekanikal dan elektrikal lainnya.

3.3. Notasi arsir bahan digambar dengan benar dan rapi.

3.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.5. Notasi dimensi dan elevasi langit-langit ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

Page 87: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 26

4. Menggambar detail konstruksi 4.1. Detail tumpuan balok induk rangka langit-langit ke

langit-langit. dinding digambar dengan benar dan rapi.

4.2. Detail tumpuan balok anak ke balok induk digambar dengan benar dan rapi.

4.3. Detail arsitektural peralihan langit-langit ke dinding (plin) digambar dengan benar dan rapi.

4.4. Notasi arsir bahan digambar dengan benar dan rapi.

4.5. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama menyangkut keterangan bahan yang dipakai.

4.6. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar dilengkapi dengan keterangan-keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi langit-langit dari rangka kayu yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Pola langit-langit digambar dengan benar sesuai arahan atasan, dengan memperhatikan peletakan dan konstruksi perlengkapan elektrikal dan mekanikal

Detail konstruksi langit-langit digambar dengan benar, sesuai dengan persyaratan teknis bahan penutupnya

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi langit-langit konvensional

Page 88: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 27

Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 89: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 28

Kode Unit : BGN.GAR.010 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Penutup Atap dari Genteng, Sirap dan Asbes

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi finishing atap yang memakai penutup atap dari genteng (baik dari keramik, beton maupun metal), sirap dan asbes, yang meliputi penggambaran detail penutup atap (hingga gording, sesuai kebutuhan), langit-langit miring dan talang horisontal.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan.

menggambar konstruksi. 1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Karakter bahan penutup atap dan persyaratan konstruksinya (jarak reng, jarak kaso, jarak gording, kemiringan atap, dan lain-lain) dipahami.

1.4. Variasi langit-langit miring (di bawah reng, kaso

atau gording) dan teknik konstruksinya dipahami.

1.5. Variasi talang horisontal dan teknik konstruksinya

dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Bahan penutup atap yang akan dipakai ditentukan diperlukan. sesuai arahan atasan atau menurut gambar potongan

bangunan yang telah dibuat.

2.2. Kemiringan atap ditentukan berdasarkan arahan atasan atau menurut persyaratan kemiringan minimal jenis penutup atap yang dipakai.

2.3. Jika dipakai, bahan penutup langit-langit miring dan posisinya ditentukan sesuai arahan atasan.

2.4. Jika dipakai, tipe talang horisontal ditentukan

sesuai arahan atasan.

3. Menggambar denah rencana atap. 3.1. Denah rencana atap digambar dengan benar dan rapi, berupa tampak dari atas yang memperlihatkan susunan konstruksi atap dari mulai penutup atap hingga kuda-kuda atau portal.

3.2. Notasi bahan dan keterangan digambar dengan lengkap, sehingga susunan konstruksi atap dapat didefinisikan dengan jelas. Arah kemiringan atap harus ditunjukkan dengan tanda panah.

3.3. Notasi dimensi gambar denah atap ditulis dengan benar, rapi dan lengkap, terutama jarak antar

komponen rangka atap.

Page 90: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 29

4. Menggambar konstruksi penutup 4.1. Detail potongan penutup atap digambar dengan atap. benar dan rapi, terpisah atau di atas gambar kuda-

kuda sesuai dengan arahan atasan atau menurut

standar perusahaan.

4.2. Jarak reng/ gording digambar dengan benar sesuai dengan jenis penutup atap yang dipakai.

4.3. Jika dipakai, konstruksi langit-langit miring digambar dengan benar dan rapi.

4.4. Notasi bahan elemen-elemen finishing atap digambar dengan benar dan rapi.

4.5. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4.6. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Menggambar konstruksi talang 5.1. Detail konstruksi talang horisontal digambar horisontal. dengan benar dan rapi, lengkap dengan konstruksi

talang vertikalnya.

5.2. Notasi bahan elemen-elemen finishing atap digambar dengan benar dan rapi.

5.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

5.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

6. Membereskan gambar. 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

6.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan

skala.

6.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

6.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi penutup atap dari genteng (keramik, beton, dan metal), sirap dan asbes yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah, tampak dan potongan bangunan

Page 91: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 30

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio

gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai: Denah rencana atap digambar dengan benar dan memberikan informasi yang

lengkap bahan-bahan yang dipakai beserta dimensinya Detail konstruksi penutup atap digambar dengan benar sesuai spesifikasi teknis dari

masing-masing tipe penutup dengan memperhatikan kaitan antara jarak gording dan/atau kaso dengan berat penutup atap

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.009 A Menggambar Konstruksi Langit-Langit Konvensional BGN.GST.008 A Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda Kayu

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi atap dari genteng, sirap dan asbes Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 92: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 31

Kode Unit : BGN.GAR.011 A

Judul Unit : Menggambar Detail Kamar Mandi/ WC

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar detail kamar mandi/ WC dengan konstruksi dinding dari bata dan penutup lantai dan dinding dari

keramik yang biasanya dibuat dalam skala 1:50. Detail yang dibuat berupa

gambar denah, tampak dan potongan. Kompetensi ini mencerminkan

kemampuan seseorang dalam menggambar gambar kerja detail kamar mandi/

WC berdasarkan gambar skematik yang telah dibuat oleh atasan/ perancang

dan yang didasari pada pemahaman sistem-sistem konstruksi dan utilitas yang

terdapat di dalamnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Tata letak kamar mandi dipahami.

1.4. Brosur-brosur fixture yang akan dipakai dipahami

1.5. Sistem pengaliran air dan pemipaan dipahami.

1.6. Sistem konstruksi fixture yang akan dipakai dipahami dari brosur-brosur atau arahan atasan.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Elevasi lantai kamar mandi/ WC terhadap tanah asli diperlukan. dan/ atau ruang di sekitarnya ditentukan sesuai

arahan atasan atau berdasarkan denah. Ketinggian

dinding trasraam ditentukan sesuai arahan atasan,

menurut dokumen gambar sebelumnya atau sesuai

standar perusahaan.

2.2. Dimensi dan persyaratan konstruksi fixture serta persyaratan posisi pemasangan ditentukan atas

dasar brosur atau standar perusahaan atau

persyaratan ergonomis.

2.3. Pola lantai dan dinding keramik ditentukan sesuai arahan atasan.

3. Menggambar detail denah kamar 3.1. Detail denah kamar mandi/ WC digambar lengkap mandi/ WC. dengan fixture yang akan dipasang sesuai dengan

arahan atasan atau sesuai gambar skematik yang

diberikan perancang.

3.2. Pola lantai digambar pada denah sesuai arahan atasan lengkap dengan posisi floor drain.

3.3. Notasi arsir bahan terutama elemen dinding dan trasraam digambar dengan benar dan rapi.

Page 93: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 32

3.4. Notasi keterangan, dimensi dan elevasi terutama

keterangan jenis penutup lantai dan elevasi lantai ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4. Menggambar detail potongan 4.1. Detail potongan kamar mandi/ WC minimal kamar mandi/ WC. digambar dalam dua arah yang berbeda dan

memberikan informasi yang paling banyak.

4.2. Potongan kamar mandi/ WC digambar mulai dari sloof hingga langit-langit, lengkap dengan pola keramik pada dinding.

4.3. Notasi arsir bahan digambar dengan benar dan rapi.

4.4. Notasi keterangan, dimensi dan elevasi terutama keterangan jenis penutup lantai dan elevasi lantai

ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran detail kamar mandi/ WC yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Gambar denah kamar mandi/ WC memberikan informsi yang lengkap tentang elevasi lantai, peletakan fixtures, arah aliran air dan letak floor drain, serta pola dan bahan penutup lantai

Gambar potongan kamar mandi/ WC memberikan informasi yang lengkap tentang elevasi lantai dan langit-langit, arah aliran air buangan, konstruksi pondasi-lantai-dinding-fixtures,

serta konstruksi dinding (tinggi trasraam, finishing dinding dan lain-lain)

Page 94: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 33

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GAR.003 A Menggambar Konstruksi Penutup Dinding/ Kolom dari

Keramik/ Marmer/ Granit BGN.GAR.004 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Kayu BGN.GAR.005 A Menggambar Rencana Kusen dan Pintu/ Jendela dari Aluminium BGN.GAR.009 A Menggambar Konstruksi Langit-Langit Konvensional BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau

Rollaag dari Bata/ Batako

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi kusen kamar mandi/ WC Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 2 2 2 3 3 2

Page 95: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 34

Kode Unit : BGN.GST.001 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau Rollaag dari Bata/ Batako

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi pondasi dari batu kali atau rollaag dari bata/ batako, baik pondasi setempat maupun

pondasi menerus, yang dilakukan untuk penggambaran pengembangan desain

hingga gambar terbangun. Kompetensi ini mencerminkan kemampuan

seseorang dalam menggambar pondasi dari batu kali atau rollaag dari bata/

batako yang didasari pada pemahaman konstruksinya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan dan perlengkapan gambar yang akan menggambar konstruksi. dipakai disiapkan.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Jenis-jenis pondasi dangkal batu kali atau rollaag bata/ batako dipahami.

1.4 Elemen-elemen pondasi batu kali atau rollaag bata/ batako dan susunannya dipahami.

1.5. Ketentuan lebar atas pondasi dan kemiringan pondasi dipahami.

1.6. Persyaratan komposisi campuran aduk, persyaratan teknis batu kali dipahami.

2. Mengumpulkan informasi dimensi- 2.1. Elevasi lantai terhadap tanah asli ditentukan sesuai dimensi pondasi yang diperlukan. arahan atasan atau berdasarkan denah.

2.2. Dimensi lebar dasar pondasi ditentukan sesuai arahan atasan (berdasarkan perhitungan) atau

berdasarkan standar perusahaan.

2.3. Kedalaman dasar pondasi ditentukan sesuai arahan atasan (berdasarkan perhitungan) atau berdasarkan

standar perusahaan.

2.4. Kedalaman atas pondasi ditentukan berdasarkan kedalaman dasar pondasi atau berdasarkan elevasi

lantai bangunan, atau atas pertimbangan teknis

lainnya.

3. Menggambar denah rencana 3.1. Denah rencana pondasi dari batu kali digambar pondasi batu kali atau rollaag bata/ dengan benar dan rapi mengacu pada denah

batako. bangunan lengkap dengan gambar sloof.

3.2. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3.3. Notasi dimensi ditulis dengan benar, lengkap dan

Page 96: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 35

rapi, terutama menyangkut dimensi lebar dasar pondasi. Notasi elevasi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama menyangkut kedalaman dasar pondasi dan ketinggian muka pondasi.

4. Menggambar detail pondasi batu 4.1. Detail potongan pondasi dari batu kali atau rollaag kali atau rollaag bata/ batako. dari bata/ batako lengkap dengan gambar sloof dan

elevasi lantai bangunan digambar dengan benar, tepat (presisi) dan rapi.

4.2. Notasi bahan elemen-elemen pondasi digambar dengan benar dan rapi.

4.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran pondasi dangkal dari batu kali atau rollaag dari bata/ batako yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar penggambaran yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan terkait yang berlaku di perusahaan.

4. Tersedia peralatan gambar manual atau komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Gambar detail pondasi dangkal batu kali atau rollaag bata/ batako digambar dengan benar dan memberikan informasi yang lengkap tentang kedalaman pondasi, lebar telapak pondasi dan dimensi galian tanah

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako

Page 97: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 36

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi pondasi dangkal dari batu kali atau rollaag dari bata/ batako Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 98: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 37

Kode Unit : BGN.GST.002 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari Beton Bertulang

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi pondasi dangkal telapak dari beton bertulang, baik pondasi setempat maupun pondasi

menerus, yang terutama ditekankan pada penggambaran penulangan.

Kompetensi ini mencerminkan kemampuan seseorang dalam menggambar

pondasi telapak dari beton bertulang termasuk penulangannya dengan

perhitungan dimensi sesuai arahan atasan atau berdasarkan standar perusahaan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan dan perlengkapan gambar yang akan menggambar konstruksi. dipakai disiapkan.

. 1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Dimensi lebar dasar pondasi dan kedalamannya ditentukan sesuai arahan atasan (berdasarkan

perhitungan).

1.4. Dimensi tulangan yang dipakai ditentukan sesuai arahan atasan (berdasar perhitungan) atau sesuai

standar perusahaan.

1.5. Dimensi tiang pondasi dan tulangannya ditentukan sesuai arahan atasan.

1.6. Posisi dan dimensi sloof ditentukan sesuai arahan atasan, atau atas dasar gambar potongan bangunan.

2. Menggambar denah rencana 2.1. Denah rencana pondasi telapak dari beton bertulang pondasi telapak dari beton digambar dengan benar dan rapi mengacu pada

bertulang. denah bangunan lengkap dengan gambar sloof.

2.2. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

2.3. Notasi dimensi ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama menyangkut dimensi lebar dasar

pondasi. Notasi elevasi ditulis dengan benar,

lengkap dan rapi, terutama menyangkut kedalaman

dasar pondasi.

3. Menggambar detail pondasi telapak 3.1. Detail denah telapak pondasi digambar benar dan dari beton bertulang. rapi, lengkap dengan susunan tulangan yang

dipakai.

3.2. Detail potongan pondasi telapak lengkap dengan penulangannya digambar dengan benar, akurat dan

rapi.

3.3. Pembengkokan tulangan, panjang tulangan overlap

Page 99: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 38

antar tulangan, tebal selimut beton digambar sesuai arahan atasan atau berdasarkan standar yang berlaku di perusahaan.

3.4. Notasi bahan elemen-elemen pondasi telapak beton bertulang digambar dengan benar dan rapi.

3.5. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap

dan rapi.

3.6. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

4. Membereskan gambar. 4.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

4.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

4.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran pondasi telapak dari beton bertulang yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar penggambaran yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI)

4. Tersedia peralatan gambar manual atau komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah rencana pondasi digambar dengan benar sesuai dengan denah lantai dasar dan memberikan informasi yang lengkap tentang tipe, posisi dan dimensi pondasi

Detail penulangan digambar dengan benar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau

Rollaag dari Bata/ Batako BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang

Page 100: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 39

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi pondasi dangkal telapak dari beton bertulang Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 2 2

Page 101: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 40

Kode Unit : BGN.GST.003 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Pondasi Dalam

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar rencana pondasi dalam, yaitu pondasi tiang pancang, pondasi sumuran dan pondasi bored pile.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3 Tipologi bentuk pondasi tiang pancang dan persyaratan konstruksinya (jarak antar tiang

pancang, ketentuan dimensi kepala pondasi)

dipahami.

1.4. Tipologi bentuk pondasi sumuran atau bored pile dan persyaratan konstruksinya (ketentuan dimensi

kepala pondasi) dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Titik-titik peletakan pondasi ditentukan sesuai diperlukan. arahan atasan atau berdasarkan gambar denah lantai

dasar atau basement.

2.2. Jenis-jenis pondasi yang dipakai dan dimensinya ditentukan berdasarkan arahan atasan. Dimensi

kepala pondasi (jika ada) ditentukan berdasarkan

arahan atasaan.

2.3. Elevasi muka kepala pondasi atau muka atas pondasi ditentukan sesuai arahan atasan.

3. Menggambar denah rencana 3.1. Denah rencana pondasi digambar dengan benar dan pondasi. rapi. Peletakan pondasi harus sesuai dengan

peletakan kolom di atasnya (lantai dasar atau

basement).

3.2. Kepala pondasi, tie beam atau sloof digambar dengan dimensi sesuai arahan atasan.

3.3. Notasi pondasi-pondasi yang dipakai digambar dengan benar dan rapi.

3.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap titik pondasi diberi keterangan tipe

pondasi yang dipakai.

3.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi. Tiap muka atas

kepala pondasi pada pondasi tiang pancang,

sumuran atau bored pile diberi notasi elevasi.

Page 102: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 41

4. Menggambar detail pondasi dalam. 4.1. Detail denah telapak pondasi digambar benar dan

rapi, lengkap dengan susunan tulangan yang dipakai.

4.2. Detail potongan pondasi telapak lengkap dengan penulangannya digambar dengan benar, akurat dan rapi.

4.3. Pembengkokan tulangan, panjang tulangan overlap antar tulangan, tebal selimut beton digambar sesuai arahan atasan atau berdasarkan standar yang berlaku di perusahaan.

4.4. Notasi bahan elemen-elemen pondasi telapak beton bertulang digambar dengan benar dan rapi.

4.5. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4.6. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan-

keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana pondasi dalam yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI)

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah rencana pondasi digambar dengan benar sesuai dengan denah lantai dasar dan memberikan informasi yang lengkap tentang tipe, posisi dan dimensi pondasi

Detail penulangan digambar dengan benar sesuai standar penggambaran beton bertulang

Page 103: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 42

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau

Rollaag dari Bata/ Batako BGN.GST.002 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari

Beton Bertulang BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi pondasi dalam Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 2 2 2 3 3 2

Page 104: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 43

Kode Unit : BGN.GST.004 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Penulangan Basement

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar rencana penulangan basement yang termasuk di dalam pekerjaan struktur, yang meliputi rencana

penulangan pelat lantai basement, peletakan pondasi dan sloof (tie beam), serta

penulangan retaining wall.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Prinsip-prinsip tulangan tarik dan tulangan susut dipahami.

1.4. Standar-standar penulangan beton bertulang seperti panjang tekukan, panjang tulangan overlap, jarak

dan teknik menyusun tulangan, dan lain-lain

dipahami. Standar minimal ketebalan selimut beton

dipahami.

2. Menggambar rencana penulangan 2.1. Denah rencana penulangan pelat lantai basement pelat lantai basement. digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan

penulangannya. Posisi peletakan pondasi, kepala

pondasi dan sloof (tie beam) digambar lengkap

dengan keterangan dimensinya.

2.2. Detail konstruksi pelat lantai beton digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan penulangan

dan konstruksi waterproofing-nya.

2.3. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

2.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan pelat.

2.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

3. Menggambar rencana penulangan 3.1. Rencana penulangan dinding basement atau dinding basement (retaining wall). retaining wall digambar dengan benar dan rapi.

3.2. Detail konstruksi retaining wall digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan penulangan dan

konstruksi waterproofing-nya.

3.3. Notasi elemen-elemen dinding basement yang dipakai digambar dengan benar dan rapi.

3.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan.

Page 105: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 44

3.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

4. Membereskan gambar. 4.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

4.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

4.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana penulangan basement yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI)

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah basement (arsitektural), potongan dan rencana pondasi

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Rencana penulangan lantai dan dinding basement digambar dengan benar dan lengkap Detail konstruksi penulangan lantai dan pemasangan waterproofing digambar

dengan benar dan rapi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau

Rollaag dari Bata/ Batako BGN.GST.002 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari

Beton Bertulang BGN.GST.003 A Menggambar Rencana Pondasi Dalam BGN.GST.005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Bertulang Bertulang

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi penulangan basement Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural

Page 106: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 45

Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 2 2 2 3 3 2

Page 107: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 46

Kode Unit : BGN.GST.005 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Pelat Lantai

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar rencana penulangan pelat lantai dari beton bertulang yang tidak mensyaratkan kedap air, yang

termasuk dalam pekerjaan perencanaan struktur bangunan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Standar minimal ketebalan selimut beton dipahami.

1.4. Prinsip-prinsip tulangan tarik dan tulangan susut dipahami.

1.5. Standar-standar penulangan beton bertulang seperti panjang tekukan, panjang tulangan overlap, jarak

dan teknik menyusun tulangan, dan lain-lain

dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Tebal pelat dan bentangan pelat ditentukan sesuai diperlukan. arahan atasan atau berdasarkan gambar denah

bangunan yang telah dibuat sebelumnya.

2.2. Jenis, jarak dan dimensi tulangan tarik dan tulangan susut ditentukan berdasarkan arahan atasan

(berdasarkan hitungan) atau berdasarkan standar

perusahaan.

3. Menggambar denah rencana 3.1. Denah rencana penulangan pelat lantai digambar penulangan pelat lantai. dengan benar dan rapi, lengkap dengan tulangan

tarik dan tulangan susut.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan pelat.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4. Menggambar detail potongan pelat 4.1. Potongan pelat lantai digambar minimal dalam 2 lantai. arah potongan, memanjang dan melintang.

Potongan digambar lengkap dengan posisi tulangan tarik dan susut.

4.2. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

4.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap

Page 108: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 47

dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan pelat, ketebalan pelat dan mutu beton.

4.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana pelat lantai yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI)

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah lantai (arsitektural) yang sesuai dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Rencana penulangan lantai digambar dengan benar dan lengkap Detail konstruksi penulangan lantai digambar dengan benar dan rapi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GST.002 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari

Beton Bertulang BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi pelat lantai dari beton Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen

Page 109: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 48

Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 1 2

Page 110: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 49

Kode Unit : BGN.GST.006 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Penulangan Tangga dari Beton Bertulang

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar rencana penulangan tangga dari beton bertulang yang mempunyai bentuk sederhana, lengkap dengan

bordesnya, yang termasuk dalam pekerjaan perencanaan struktur bangunan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Standar minimal ketebalan selimut beton dipahami.

1.4. Prinsip-prinsip penulangan tangga beton dipahami.

1.5. Standar-standar penulangan beton bertulang seperti panjang tekukan, panjang tulangan overlap, jarak

dan teknik menyusun tulangan, dan lain-lain

dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Bentuk tangga, ketinggian undakan, lebar pijakan, diperlukan. lebar tangga, dimensi bordes ditentukan sesuai

arahan atasan atau dari dokumen gambar

sebelumnya.

2.2. Struktur tangga (pelat atau pembalokannya) ditentukan sesuai arahan atasan atau berdasarkan

dokumen gambar sebelumnya.

2.3. Jenis, jarak dan dimensi tulangan tarik dan tulangan susut ditentukan berdasarkan arahan atasan

(berdasarkan hitungan) atau berdasarkan standar

perusahaan.

3. Menggambar denah rencana 3.1. Denah tangga mulai dari undakan pertama, bordes penulangan tangga. hingga lantai berikutnya digambar dengan benar

dan rapi, lengkap dengan penulangannya. Jika ada

bagian tangga yang tidak tipikal (floor to floor,

dimensi tangga, dan lain-lain), denahnya digambar

terpisah.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama lebar

tangga, lebar pijakan dan elevasi tiap anak tangga.

Page 111: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 50

4. Menggambar detail potongan 4.1. Potongan tangga digambar minimal dalam 2 arah

tangga. bagian, dari lantai bawah hingga bordes dan dari bordes hingga lantai atas.

4.2. Potongan tangga lengkap dengan penulangannya digambar dengan benar, lengkap dan rapi.

4.3. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan

benar dan rapi.

4.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan, ketebalan pelat tangga dan mutu beton.

4.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana penulangan tangga dari beton bertulang yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI)

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan tangga (arsitektural)

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah dan potongan tangga digambar dengan benar dan rapi sesuai dengan gambar detail tangga arsitektural, keterangan-keterangan dimensi dan elevasi anak tangga ditulis dengan lengkap

Tinggi undakan dan lebar pijakan sesuai dengan dokumen gambar arsitektural Rencana penulangan tangga digambar dengan benar dan lengkap Detail konstruksi penulangan tangga digambar dengan benar dan rapi

Page 112: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 51

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau

Rollaag dari Bata/ Batako BGN.GST.002 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal Telapak dari

Beton Bertulang BGN.GST.005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi tangga dari beton bertulang Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 1 2

Page 113: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 52

Kode Unit : BGN.GST.007 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar rencana balok (tidak termasuk sloof atau tie beam) dan kolom dari beton bertulang termasuk

penulangannya, yang termasuk di dalam perencanaan struktur bangunan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Standar minimal ketebalan selimut beton dipahami.

1.4. Prinsip-prinsip penulangan balok dan kolom beton dipahami.

1.5. Standar-standar penulangan beton bertulang seperti panjang tekukan, panjang tulangan overlap, jarak

dan teknik menyusun tulangan, dan lain-lain

dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Dimensi balok dan kolom ditentukan sesuai arahan diperlukan. atasan atau berdasarkan dokumen gambar

sebelumnya.

2.2. Dimensi tulangan, sengkang dan jaraknya ditentukan sesuai arahan atasan (berdasarkan

hitungan) atau berdasarkan standar perusahaan.

3. Menggambar denah rencana 3.1. Denah rencana pembalokan lantai atas digambar pembalokan lantai 2 (atas) beserta dengan benar dan rapi, lengkap dengan peletakan

peletakan kolom. kolom di lantai 2. Kolom dan balok digambar

dengan posisi sesuai gambar denah arsitektur

dengan dimensi sesuai arahan atasan atau

berdasarkan dokumen gambar sebelumnya.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama tipe masing-masing balok dan

kolom, serta dimensi dari balok dan kolom.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama koordinat dan

jarak yang menunjukkan posisi dari masing-masing kolom dan balok, serta elevasi balok.

4. Menggambar skedul penulangan 4.1. Detail potongan masing-masing tipe balok balok. digambar dan disusun dalam bentuk tabel, lengkap

dengan penulangannya dan hubungannya dengan

Page 114: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 53

pelat lantai. Masing-masing tipe balok digambar potongan melintangnya pada dua tempat yaitu pada posisi tulangan tumpuan dan tulangan lapangan, atau setiap ada perubahan penulangan atau berdasarkan arahan atasan.

4.2. Potongan memanjang tiap balok digambar

tersendiri atau bersamaan dengan potongan kolom (gambar portal) dengan benar dan rapi, lengkap dengan penulangannya.

4.3. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

4.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi balok, dimensi dan jarak tulangan dan sengkang balok dan mutu beton.

4.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Menggambar detail penulangan 5.1. Detail potongan masing-masing tipe kolom kolom. digambar mulai dari pondasi (berupa outline yang

menunjukkan elevasinya) hingga balok atau pelat lantai paling atas, lengkap dengan penulangannya. Potongan kolom ini dapat dibuat terpisah atau menyatu dengan gambar potongan balok (potongan portal) sesuai arahan atasan.

5.2. Potongan horisontal (atau denah) digambar dengan benar dan rapi pada posisi tengah-tengah kolom dan di tempat stek atau overlap tulangan, untuk menunjukkan pola peletakan tulangan sesuai arahan atasan.

5.3. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

5.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi kolom, dimensi dan jarak tulangan dan sengkang kolom dan mutu beton.

5.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

6. Membereskan gambar. 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

6.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

6.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

Page 115: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 54

6.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana balok dan kolom dari beton bertulang yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI)

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah rencana pembalokan digambar dengan benar dan memberikan informasi yang lengkap tentang tipe, posisi dan dimensi balok dan kolom

Skedul balok digambar dengan isi yang sesuai dengan denah rencana pembalokan Detail penulangan balok dan kolom digambar dengan benar dan rapi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GST.001 A Menggambar Konstruksi Pondasi Dangkal dari Batu Kali atau

Rollaag dari Bata/ Batako

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi balok dan kolom dari beton bertulang Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Page 116: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 55

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 2 2

Page 117: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 56

Kode Unit : BGN.GST.008 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Kayu

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi rangka atap sistem kuda-kuda dari kayu sampai dengan bentang 12 m, yang meliputi

gambar denah rencana atap yang menunjukkan peletakan kuda-kuda hingga

gording dan detail kuda-kuda.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Jenis-jenis kuda-kuda dari kayu bentang pendek dipahami.

1.4. Dimensi-dimensi batang kayu yang ada di pasaran dikenali.

1.5. Elemen-elemen kuda-kuda: balok bubung, kaki kuda-kuda, begel, batang tarik dan lain-lain beserta

fungsinya dipahami.

1.6. Jenis sambungan kayu untuk konstruksi kuda-kuda terutama sambungan tarik dan tekan dipahami.

Sistem sambungan kayu dengan besi atau beton

dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Kemiringan atap ditentukan berdasarkan arahan diperlukan. atasan atau berdasarkan persyaratan batasan

kemiringan jenis penutup atap.

2.2. Bentang kuda-kuda ditentukan berdasarkan arahan atasan atau berdasarkan jarak tumpuan kuda-kuda

yang terlihat di gambar denah atau potongan.

2.3. Dimensi batang-batang kuda-kuda, jarak gording dan bentuk geometri kuda-kuda ditentukan

berdasarkan arahan atasan atau berdasarkan standar perusahaan.

3. Menggambar denah rencana atap. 3.1. Denah rencana atap digambar dengan benar dan rapi yang menunjukkan peletakan kuda-kuda dan

gording.

3.2. Notasi bahan-bahan konstruksi atap digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama keterangan tipe-tipe kuda-kuda.

Page 118: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 57

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi, terutama menunjukkan posisi dan jarak antar elemen-elemen rangka atap.

4. Menggambar detail potongan kuda- 4.1. Detail potongan kuda-kuda utuh atau setengah kuda dan setengah kuda-kuda. kuda-kuda lengkap dengan detail tumpuan pada

balok cincin atau kolom atau dinding, digambar dengan benar, lengkap dan rapi. Posisi gording juga digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan detail sambungan gording dengan kuda-kuda.

4.2. Notasi bahan digambar dengan benar dan rapi.

4.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi

gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi rangka atap sistem kuda-kuda dari kayu yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah, tampak dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah rencana atap digambar dengan benar dan memberikan informasi yang lengkap tentang tipe, jarak dan posisi kuda-kuda serta peletakan gording

Detail kuda-kuda digambar dengan benar sesuai dengan geometri yang diberikan atasan Detail sambungan digambar dengan benar sesuai dengan arah gaya yang bekerja

Page 119: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 58

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi rangka atap sistem kuda-kuda dari kayu Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 120: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 59

Kode Unit : BGN.GST.009 A

Judul Unit : Menggambar Konstruksi Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda dari Baja Pelat Siku

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar konstruksi rangka atap sistem kuda-kuda dari baja yang menggunakan pelat siku.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Jenis-jenis kuda-kuda baja bentang sedang dan lebar dipahami.

1.4. Dimensi-dimensi batang baja siku dan pelat baja penyambung yang ada di pasaran dikenali

berdasarkan tabel profil baja.

1.5. Elemen-elemen kuda-kuda seperti bubungan, batang tarik, batang tekan dan lain-lain beserta

fungsinya dipahami.

1.6. Jenis sambungan baja siku untuk konstruksi kuda- kuda terutama sambungan baut dan las dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Kemiringan atap ditentukan berdasarkan arahan diperlukan. atasan atau berdasarkan persyaratan batasan

kemiringan jenis penutup atap.

2.2. Bentang kuda-kuda ditentukan berdasarkan arahan atasan atau berdasarkan jarak tumpuan kuda-kuda

yang terlihat di gambar denah atau potongan.

2.3. Dimensi batang-batang pelat baja siku untuk kuda- kuda, jarak gording dan bentuk geometri kuda-kuda ditentukan sesuai arahan atasan atau berdasarkan

standar perusahaan.

3. Menggambar denah rencana atap. 3.1. Denah rencana atap digambar dengan benar dan rapi yang menunjukkan peletakan kuda-kuda dan

gording.

3.2. Notasi bahan-bahan konstruksi atap digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama keterangan tipe-tipe kuda-kuda.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama

menunjukkan posisi dan jarak antar elemen-elemen

rangka atap.

Page 121: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 60

4. Menggambar detail potongan kuda- 4.1. Detail potongan kuda-kuda utuh atau setengah

kuda dan setengah kuda-kuda baja kuda-kuda baja pelat siku lengkap dengan detail tumpuan pada balok cincin atau kolom atau dinding digambar dengan benar, lengkap dan rapi. Posisi gording juga digambar dengan benar dan rapi.

4.2. Detail sambungan antar elemen kuda-kuda pelat

baja siku digambar dengan benar dan rapi, lengkap dengan peletakan baut atau las, sesuai arahan atasan atau berdasarkan standar perusahaan.

4.3. Notasi bahan digambar dengan benar dan rapi.

4.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran konstruksi rangka atap sistem kuda-kuda dari baja pelat siku yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) Tabel Profil Baja

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah, tampak dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Denah rencana atap digambar dengan benar dan memberikan informasi yang lengkap tentang tipe, jarak dan posisi kuda-kuda serta peletakan gording

Detail kuda-kuda digambar dengan benar sesuai dengan geometri yang diberikan atasan Detail sambungan digambar dengan benar sesuai dengan tipe sambungan yang

dipakai (las atau baut)

Page 122: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 61

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi rangka atap sistem kuda-kuda dari baja pelat siku Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 2 2 2 3 3 2

Page 123: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 62

Kode Unit : BGN.GST.010 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Pelat Atap Datar dari Beton Bertulang

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar rencana pelat atap datar dari beton bertulang termasuk penulangannya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan pekerjaan persiapan 1.1. Peralatan gambar yang akan dipakai disiapkan. menggambar konstruksi.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Standar minimal ketebalan selimut beton dipahami.

1.4. Prinsip-prinsip tulangan tarik dan tulangan susut dipahami.

1.5. Standar-standar penulangan beton bertulang seperti panjang tekukan, panjang tulangan overlap, jarak

dan teknik menyusun tulangan, dan lain-lain

dipahami.

2. Mengumpulkan informasi yang 2.1. Tebal pelat dan bentangan pelat atap datar diperlukan. ditentukan sesuai arahan atasan atau berdasarkan

gambar denah bangunan yang telah dibuat

sebelumnya.

2.2. Jenis, jarak dan dimensi tulangan tarik dan tulangan susut ditentukan berdasarkan arahan atasan

(berdasarkan hitungan) atau berdasarkan standar

perusahaan.

2.3. Arah kemiringan atap dan sistem pengaliran air hujan ditentukan sesuai arahan atasan atau

berdasarkan dokumen gambar sebelumnya.

2.4. Jenis bahan waterproofing ditentukan sesuai arahan atasan, persyaratan konstruksinya dipahami.

3. Menggambar denah rencana 3.1. Denah rencana penulangan pelat lantai digambar penulangan pelat atap datar. dengan benar dan rapi, lengkap dengan tulangan

tarik dan tulangan susut.

3.2. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

3.3. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan pelat.

3.4. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis dengan benar, lengkap dan rapi.

4. Menggambar detail potongan pelat 4.1. Potongan pelat atap datar digambar minimal dalam atap datar. 2 arah potongan, memanjang dan melintang.

Page 124: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 63

4.2. Potongan digambar lengkap dengan konstruksi

waterproofing dan notasi kemiringan pelat lantai minimal 1% atau sesuai arahan atasan.

4.3. Notasi bahan elemen-elemen digambar dengan benar dan rapi.

4.4. Notasi keterangan ditulis dengan benar, lengkap

dan rapi, terutama dimensi dan jarak tulangan pelat, ketebalan pelat, mutu beton, dan bahan waterproofing yang dipakai.

4.5. Notasi dimensi dan elevasi gambar detail ditulis

dengan benar, lengkap dan rapi.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

5.3. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

5.4. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana pelat atap datar dari beton bertulang yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI)

4. Tersedia peralatan gambar manual dan komputer

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar acuan berupa denah dan potongan bangunan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Rencana penulangan lantai digambar dengan benar dan lengkap Detail konstruksi penulangan lantai dan pemasangan waterproofing digambar

dengan benar dan rapi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GST.005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai BGN.GST.007 A Menggambar Rencana Balok dan Kolom dari Beton Bertulang

Page 125: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 64

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami konstruksi pelat atap datar dari beton bertulang Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 2 2 2 3 2 2

Page 126: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 65

Kode Unit : BGN.GPG.001 A

Judul Unit : Menggambar Proyeksi Bangunan

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk penggambaran proyeksi bangunan yang meliputi gambar denah, tampak dan potongan dan gambar proyeksi bangunan

lainnya, dengan berdasarkan gambar acuan yang telah ada sebelumnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Peralatan dan perlengkapan gambar yang membuat gambar proyeksi dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

bangunan. 1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Standar penggambaran proyeksi, sesuai dengan tujuan penggambaran dikenali.

1.4. Gambar proyeksi skematik atau gambar acuan sebelumnya dipahami.

1.5. Panduan gambar yang meliputi: berbagai komponen gambar proyeksi, simbol-simbol

material dan konstruksi, istilah, sistem catatan,

referensi gambar dan jenis-jenis legenda pada

gambar proyeksi dikenali.

2. Menggambar proyeksi bangunan. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Proyeksi bangunan digambar dengan kelengkapan gambar seperti, keterangan ukuran, indikasi

material, finishing bangunan, catatan dan legenda,

peil ruang, notasi skedul pintu dan jendela (bila

diperlukan), skala gambar, dan lain-lain.

2.3. Dimensi gambar-gambar dihitung berdasarkan skala yang ditetapkan sebelumnya.

2.4. Besar huruf untuk judul gambar dan keterangan skala dan kop gambar ditetapkan sesuai standar.

3. Membereskan gambar proyeksi 3.1. Kesesuaian antara gambar proyeksi bangunan bangunan. dengan gambar skematik atau gambar acuan

lainnya diperiksa.

3.2. Kesesuaian keterangan ukuran/ dimensi gambar dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.4. Gambar dilengkapi dengan keterangan-keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

Page 127: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 66

3.5. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi

gambar.

3.6. Judul dan nomor gambar pada kop diperiksa.

3.7. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran proyeksi bangunan yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Panduan penggambaran proyeksi bangunan

4. Tersedia peralatan gambar yang meliputi: Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer dengan perangkat lunak

untuk menggambar teknik

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar skematik dari engineer dan atau gambar acuan lain sebelumnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuain gambar dengan yang diminta atasan atau engineer Kebenaran gambar yaitu kesesuaian dengan standar dan manual Kelengkapan informasi gambar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.018.A Menggambar Gambar Proyeksi Orthogonal

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih

Page 128: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 67

Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 1 2 1

Page 129: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 68

Kode Unit : BGN.GPG.002 A

Judul Unit : Menggambar Rencana Tapak

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk penggambaran rencana tapak yang meliputi gambar atap bangunan dan lingkungannya, yang dikerjakan berdasarkan gambar skematik atau gambar acuan sebelumnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Peralatan dan perlengkapan gambar yang

membuat gambar rencana tapak. dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Konfigurasi standar lansekap, istilah, simbol dan elemen lansekap dikenali.

1.4. Gambar skematik atau gambar acuan sebelumnya

dipahami.

2. Menggambar rencana tapak. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Orientasi tapak pada kertas ditetapkan sesuai standar (misalnya posisi Utara mengarah ke atas atau pada bagian bawah dimulai dengan pintu masuk utama).

2.3. Rencana tapak digambar dengan kelengkapan

gambar komponen tapak seperti simbol arsitektural, titik acuan gambar pada tapak, fixture tapak lainnya, serta keterangan penting sekitar tapak (seperti menara air, tiang listrik, dan lain-lain).

2.4. Kelengkapan informasi digambarkan, seperti dimensi (termasuk informasi radius jalan bila ada), legenda fungsi bangunan, referensi potongan dan detail, indikasi material dan rencana grading (yang memperlihatkan garis kontur jika dimungkinkan), grid line, simbol arah Utara, catatan dan legenda lainnya, serta skala gambar.

2.5. Peta kunci (key plan) dibuat pada gambar rencana tapak dengan standar yang telah ditetapkan, bila diperlukan.

2.6. Dimensi gambar-gambar dihitung berdasarkan skala yang ditetapkan sebelumnya.

2.7. Besar huruf untuk judul gambar dan keterangan

skala dan kop gambar ditetapkan sesuai standar.

Page 130: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 69

3. Membereskan gambar rencana 3.1. Kesesuaian antara rencana tapak dengan gambar-

tapak. gambar rencana lainnya seperti rencana blok, denah lainnya, dan potongan tapak skematik dan atau gambar acuan lainnya diperiksa.

3.2. Kesesuaian gambar rencana tapak dengan ukuran kertas, dan kesesuaian dimensi gambar dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.4. Gambar detail dilengkapi dengan keterangan- keterangan tambahan seperti judul gambar dan skala.

3.5. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi

gambar.

3.6. Judul dan nomor gambar pada kop diperiksa.

3.7. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran rencana tapak yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar dan panduan gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Standar perencanaan tapak Peraturan bangunan

4. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer dengan perangkat lunak untuk menggambar teknik

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar skematik rencana tapak dari engineer dan atau gambar rencana blok Kepustakaan gambar-gambar elemen dan fixture lansekap

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kebenaran gambar sesuai yang diminta engineer dan gambar acuan sebelumnya Kebenaran gambar sesuai standard dan manual Kelengkapan informasi gambar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum

Page 131: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 70

Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya Memahami konstruksi bangunan sederhana Memahami sistem utilitas sederhana Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 3 2 1 3 2

Page 132: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 71

Kode Unit : BGN.GPG.003 A

Judul Unit : Menggambar Denah

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk penggambaran denah lantai bangunan baik lantai dasar maupun lantai lainnya yang memuat informasi arsitektural dan

konstruksi, yang dikerjakan berdasarkan gambar skematik atau gambar acuan

lain sebelumnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Peralatan dan perlengkapan gambar yang membuat gambar denah. dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali

1.3. Standar penggambaran denah sesuai dengan tujuan penggambaran dikenali.

1.4. Berbagai komponen dan simbol-simbol material konstruksi yang termasuk bagian-bagian denah

dikenali.

1.5. Notasi elemen arsitektural, struktural dan elemen bangunan lainnya dikenali (misalnya notasi bukaan, notasi furniture dapur, dan lain-lain).

1.6. Sistem catatan, simbol referensi gambar dan jenis jenis legenda pada denah dikenali.

1.7. Gambar skematik atau gambar acuan sebelumnya dipahami.

2. Menggambar denah. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Orientasi denah pada kertas ditetapkan sesuai standar (misalnya mempertimbangkan posisi arah

Utara atau pintu masuk utama).

2.3. Denah digambar dengan simbol-simbol arsitektural dan simbol lainnya bila ada, seperti bukaan (pintu

dan jendela), lokasi pintu masuk, kamar mandi/

WC dan isinya, transportasi vertikal (tangga, dan

lain-lain), garis atap (bila diperlukan), dan lain-lain.

2.4. Kelengkapan informasi seperti nama ruang, peil ruang, dimensi (ukuran gambar), indikasi material,

nama ruang, catatan dan legenda, referensi (simbol

gambar acuan untuk gambar detail, tampak dan

potongan), koordinat modul kolom, garis grid (bila

diperlukan), simbol arah Utara, serta skala gambar

dibuat berdasarkan standar atau manual yang

disediakan.

Page 133: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 72

2.5. Untuk denah lantai dasar digambarkan pula tapak

bangunan lengkap dengan elemen dan standar lansekap (seperti Garis Sempadan Bangunan/ GSB, konfigurasi parkir, standar jalan, pedestrian, perkerasan, vegetasi, dan lain-lain).

2.6. Bila diperlukan, peta kunci (key plan) dibuat pada

gambar rencana tapak dengan standar yang telah ditetapkan.

2.7. Bila diperlukan, ukuran-ukuran ruang yang lebih rinci, ukuran bersih, dan ukuran kolom-kolom digambarkan.

2.8. Dimensi gambar-gambar dihitung berdasarkan skala yang ditetapkan sebelumnya.

2.9. Besar huruf untuk judul gambar dan keterangan

skala ditetapkan sesuai standar.

3. Membereskan gambar denah. 3.1. Kesesuaian antara denah yang digambar dengan gambar skematik yang direncanakan diperiksa.

3.2. Kesesuaian gambar denah dengan denah-denah

antar disiplin pekerjaan lainnya diperiksa (denah struktural dan ME).

3.3. Kesesuaian posisi referensi tampak maupun potongan pada denah diperiksa.

3.4. Kesesuaian gambar denah dengan ukuran kertas, dan kesesuaian dimensi gambar dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.5. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.6. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar, judul dan nomor gambar pada kop diperiksa.

3.7. Kesesuaian dimensi dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.8. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran denah bangunan yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Manual penggambaran denah Peraturan bangunan

Page 134: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 73

4. Tersedia peralatan gambar yang meliputi: Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer dengan perangkat lunak

untuk menggambar teknik

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar denah skematik dan atau gambar acuan sebelumnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kebenaran gambar sesuai yang diminta engineer dan gambar acuan sebelumnya Kebenaran gambar sesuai standard dan manual Kelengkapan informasi gambar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GAR.002 A Menggambar Konstruksi Bata/ Batako BGN.GAR.004 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Kayu BGN.GAR.005 A Menggambar Rencana Kusen dan Pintu/ Jendela dari Aluminium BGN.GAR.011 A Menggambar Detail Kamar Mandi/ WC

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya Memahami konstruksi bangunan sederhana Memahami sistem utilitas sederhana Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Page 135: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 74

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 3 2 1 3 2

Page 136: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 75

Kode Unit : BGN.GPG.004 A

Judul Unit : Menggambar Tampak

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk penggambaran tampak bangunan yang memberikan informasi arsitektural, proporsi bangunan, dan indikasi material

untuk finishing eksterior dan informasi tampak lainnya, yang dikerjakan

berdasarkan gambar skematik atau gambar acuan lain sebelumnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Peralatan dan perlengkapan gambar yang membuat gambar tampak. dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Standar penggambaran tampak sesuai dengan tujuan penggambaran dikenali.

1.4. Berbagai komponen dan simbol-simbol material konstruksi yang termasuk bagian-bagian tampak

dikenali.

1.5. Gambar skematik atau gambar acuan sebelumnya dipahami.

1.6. Notasi elemen arsitektural, struktural dan elemen bangunan lainnya dikenali (misalnya notasi bukaan, atap, dan lain-lain).

1.7. Sistem catatan, simbol referensi gambar dan jenis- jenis legenda pada tampak dikenali.

2. Menggambar tampak. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Ketebalan garis untuk menunjukkan posisi depan dan belakang/ setback bangunan (orientasi tampak

bangunan) dipahami.

2.3. Indikasi material dibuat sesuai standar, baik berupa simbol maupun legenda (seperti atap, kaca pintu

dan jendela, overhang, dan lain-lain)

2.4. Garis tanah pada tampak bangunan dibuat dengan jelas untuk melihat posisi bangunan pada tapak

2.5. Skala tampak ditetapkan dengan memperhatikan skala denah dan potongan.

2.6. Kelengkapan informasi seperti indikasi material, elevasi bangunan, catatan dan legenda, referensi

(simbol gambar acuan untuk gambar detail dan

potongan), koordinat modul kolom (bila

disyaratkan oleh standar atau manual), serta skala

Page 137: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 76

gambar dibuat berdasarkan standar atau manual yang disediakan.

2.7. Besar huruf untuk judul gambar dan keterangan

skala ditetapkan sesuai standar.

3. Membereskan gambar tampak 3.1. Kesesuaian antara tampak yang digambar dengan gambar skematik yang direncanakan atau gambar acuan lainnya diperiksa.

3.2. Kesesuaian posisi referensi tampak pada denah

dengan gambar tampak yang dibuat diperiksa.

3.3. Kesesuaian gambar tampak dengan denah-denah dan potongan diperiksa.

3.4. Kesesuaian tampak pada kertas dan kesesuaian dimensi gambar dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.5. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.6. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar, judul dan nomor gambar pada kop diperiksa.

3.7. Kesesuaian dimensi dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.8. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran tampak bangunan yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain, yang dikerjakan secara manual atau digital.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Manual penggambaran tampak Peraturan bangunan

4. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer dengan perangkat lunak untuk menggambar teknik

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Skematik tampak, dan atau gambar-gambar denah, potongan, gambar acuan lainnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kebenaran gambar sesuai yang diminta engineer dan gambar acuan sebelumnya Kebenaran gambar sesuai standar dan manual

Page 138: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 77

Kelengkapan informasi gambar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GPG.003A Menggambar Denah

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya Memahami konstruksi bangunan sederhana Memahami sistem utilitas sederhana Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 3 2 1 3 2

Page 139: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 78

Kode Unit : BGN.GPG.005 A

Judul Unit : Menggambar Potongan

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk penggambaran potongan yang sebagian besar menunjukkan informasi konstruksi bangunan, indikasi material untuk finishing

interior, serta elevasi, yang dikerjakan berdasarkan gambar skematik atau

gambar acuan lain sebelumnya.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Peralatan dan perlengkapan gambar yang membuat gambar potongan. dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Standar penggambaran potongan, sesuai dengan tujuan penggambaran dikenali.

1.4. Gambar skematik atau gambar acuan sebelumnya dipahami.

1.5. Konstruksi bangunan, simbol-simbol material, yang termasuk bagian-bagian potongan dikenali.

1.6. Notasi (elemen arsitektural, struktural dan elemen bangunan lainnya), sistem catatan, simbol referensi gambar dan jenis-jenis legenda pada potongan

dikenali.

2. Menggambar potongan. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Perbedaan antara garis-garis terpotong dan tidak terpotong digambar dengan jelas sesuai standar.

2.3. Indikasi material dibuat sesuai standar baik berupa simbol mupun legenda, terutama untuk potongan

yang bersifat konstruksi bangunan.

2.4. Potongan digambar dengan skala yang sama dengan tampak.

2.5. Sistem penomoran/penamaan potongan dibuat sesuai strandar dengan mengacu pada referensi

denah.

2.6. Catatan dan legenda, dan simbol-simbol, serta skala gambar dibuat berdasarkan standar atau manual

yang disediakan.

2.7. Besar huruf untuk judul gambar dan keterangan skala ditetapkan sesuai standar.

Page 140: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 79

3. Membereskan gambar potongan. 3.1. Kebenaran gambar potongan dengan skala gambar

dan posisi referensi pada denah diperiksa.

3.2. Kesesuaian antara potongan yang digambar dengan gambar skematik yang direncanakan diperiksa.

3.3. Kesesuaian gambar potongan dengan gambar- gambar denah dan tampak diperiksa dengan hati- hati.

3.4. Kesesuaian potongan pada kertas dan kesesuaian dimensi gambar dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.5. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.6. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar, judul dan nomor gambar pada kop diperiksa.

3.7. Kesesuaian dimensi dan tulisan dengan ukuran gambar diperiksa.

3.8. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran potongan bangunan yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain, yang dikerjakan secara manual atau digital.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia buku peraturan dan standar bangunan yang meliputi:

Manual penggambaran potongan Peraturan bangunan

4. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer dengan perangkat lunak untuk menggambar teknik

5. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Skematik tampak dan atau gambar-gambar denah, tampak, atau acuan lainnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kebenaran gambar sesuai yang diminta engineer dan atau gambar acuan sebelumnya Kebenaran gambar sesuai standard an manual Kelengkapan informasi gambar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Gambar Proyeksi Bangunan BGN.GPG.003 A Menggambar Gambar Denah

Page 141: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 80

BGN.GPG.004 A Menggambar Gambar Tampak

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya Memahami konstruksi bangunan sederhana Memahami sistem utilitas sederhana Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 3 2 1 3 2

Page 142: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 81

Kode Unit : BGN.GMG.001 A

Judul Unit : Membuat Daftar Gambar Acuan

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat daftar gambar sebelum pekerjaan gambar kerja, yang disusun berdasarkan paket pekerjaan atau disiplin

pekerjaan atau pentahapan pekerjaan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Lingkup pekerjaan dikenali berdasarkan gambar membuat daftar gambar. desain skematik atau pra rancangan.

1.2. Jenis-jenis gambar pada gambar kerja diketahui dan dipahami.

1.3. Jenis ukuran kertas gambar dikenali dan ditentukan

1.4. Alat disiapkan dan diperbaiki apabila terdapat kerusakan/ kekurangan.

1.5. Skala gambar dan sistem penomoran gambar dipahami.

1.6. Taksiran jumlah halaman gambar dipahami.

2. Membuat daftar gambar untuk 2.1. Daftar gambar disusun untuk memenuhi gambar acuan gambar kerja. kerja yang akan dibuat.

2.2. Skala gambar dan penomoran gambar ditentukan.

2.2. Rekapitulasi jumlah gambar diperkirakan sedemikian rupa sehingga tidak berlebihan.

3. Membereskan gambar. 3.1. Kesesuaian antara kebutuhan gambar kerja dengan daftar gambar diperiksa.

3.2. Sebelum digunakan daftar yang telah disusun dikonsultasikan kepada engineer.

3.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.4. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

3.5. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pembuatan daftar gambar acuan yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer

Page 143: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 82

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar skematik dari engineer dan atau gambar acuan sebelumnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuaian daftar gambar acuan dengan kebutuhan konstruksi

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.002 A Menggambar Rencana Tapak BGN.GPG.003 A Menggambar Denah BGN.GPG.004 A Menggambar Tampak BGN.GPG.005 A Menggambar Potongan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 3 3 2 1 3 2

Page 144: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 83

Kode Unit : BGN.GMG.002 A

Judul Unit : Membuat Gambar Daftar Gambar

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat daftar gambar pada gambar kerja, as built drawing dan shop drawing yang dikerjakan berdasarkan gambar acuan sebelumnya, disusun berdasarkan paket pekerjaan atau disiplin

pekerjaan atau pentahapan pekerjaan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengenali jenis gambar. 1.1. Tujuan dari gambar dikenali.

1.2. Sistem tabulasi pada penyusunan daftar gambar dikenali.

2. Membuat daftar gambar. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Besar huruf untuk judul dan uraian lainnya ditetapkan sesuai standar.

2.3. Nomor, judul, dan skala gambar disusun mengacu pada nomor, judul, dan skala gambar yang terdapat

pada kop gambar yang telah dibuat.

3. Membereskan gambar. 3.1. Kesesuaian antara daftar gambar dan gambar yang telah dikerjakan diperiksa berdasarkan kop gambar

yang telah dibuat.

3.2. Ketidaksesuaian antara judul dan skala pada gambar dengan kop gambar dilaporkan kepada

atasan.

3.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.4. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

3.5. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk rekapitulasi pekerjaan gambar yang telah selesai dilakukan yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar-gambar produk gambar dan gambar-gambar pendukung Gambar Kerja, Shop Drawing, dan As Built Drawing lainnya.

Page 145: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 84

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio

gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai: Kesesuaian daftar gambar dengan produk gambar dan gambar pendukung lainnya

yang telah selesai dikerjakan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 3 3 2 1 3 2

Page 146: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 85

Kode Unit : BGN.GMG.003 A

Judul Unit : Membuat Gambar Skedul Pintu dan Jendela

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat skedul pintu dan jendela, yang dikerjakan apabila penggambaran produk gambar bagunan telah selesai

dilakukan, yang memberikan informasi rekapitulasi detail pintu dan jendela.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengenali jenis gambar. 1.1. Tujuan dari gambar dikenali.

1.2. Sistem tabulasi pada penyusunan gambar skedul pintu dan jendela dikenali.

2. Mengenali tata letak gambar. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Besar huruf untuk judul dan uraian lainnya ditetapkan sesuai arahan atasan atau menurut

standar perusahaan.

3. Membuat gambar skedul pintu dan 3.1. Gambar-gambar pintu dan jendela dikumpulkan jendela. dan diorganisasi berdasarkan gambar-gambar denah

yang telah dibuat.

3.2. Skedul gambar mengenai penamaan pintu dan jendela, ukuran, tipe, dan acuan gambar, disusun

dan diperiksa.

3.3. Sistem kode pada penamaan pintu dan jendela dibuat berurutan dan mudah dibaca, sesuai arahan

atasan atau standar perusahaan.

3.4. Terdapat tabel indikasi material dan manufakturnya, serta rekapitulasi jumlah, untuk

masing-masing tipe pintu dan jendela, yang dibuat

sesuai standar.

4. Membereskan gambar. 4.1. Kesesuaian antara gambar skedul pintu dan jendela dengan gambar denah, tampak dan potongan yang

telah dikerjakan diperiksa, seperti ukuran tinggi dan

lebar, material, jumlah unit dan yang lainnya.

4.2. Ketidaksesuaian antara skedul dan gambar sebelumnya dilaporkan kepada atasan.

4.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.4. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

4.5. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Page 147: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 86

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk rekapitulasi pintu dan jendela apabila pekerjaan produk gambar

telah selesai dilakukan, yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi: Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer dengan perangkat lunak

untuk menggambar teknik

4. Tersedia sumber informasi yang berupa: Gambar-gambar produk gambar, skematik detail pintu dan jendela dan atau

katalog/ kepustakaan detail pintu dan jendela.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuaian gambar dengan produk gambar yang telah selesai dikerjakan dan atau gambar skematik dan detail acuan sebelumnya

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAR.004 A Menggambar Rencana Kusen dan Daun Pintu/ Jendela dari Kayu BGN.GAR.005 A Menggambar Rencana Kusen dan Pintu/ Jendela dari Aluminium BGN.GPG.003 A Menggambar Denah BGN.GPG.004 A Menggambar Tampak BGN.GPG.005 A Menggambar Potongan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Memahami konstruksi bangunan sederhana Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Page 148: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 87

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 3 3 2 1 3 2

Page 149: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 88

Kode Unit : BGN.GMG.004 A

Judul Unit : Membuat Gambar Skedul Finishing Interior dan Eksterior

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat rekapitulasi indikasi material bagunan baik interior maupun eksterior dalam bentuk skedul, yang dikerjakan setelah pekerjaan membuat produk gambar bagunan dan gambar- gambar detail selesai dilakukan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengenali jenis gambar. 1.1. Tujuan dari gambar dikenali.

1.2. Sistem tabulasi pada penyusunan gambar skedul

finishing dikenali.

2. Mengenali tata letak gambar. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Besar huruf untuk judul dan uraian lainnya

ditetapkan sesuai standar.

3. Membuat gambar skedul finishing 3.1. Legenda mengenai finishing ruang dikumpulkan eksterior dan interior. dan diorganisasi berdasarkan gambar-gambar

denah, tampak dan potongan yang telah dibuat.

3.2. Skedul finishing eksterior dan interior disusun per- ruang, dan dibuat dalam tabel terpisah.

3.3. Dibuat elevasi dinding-dinding dan lantai posisi

finishing, juga dilengkapi dengan keterkaitannya dengan ME, bila dimungkinkan ditentukan pula warna finishingnya.

4. Membereskan gambar. 4.1. Kesesuaian antara gambar skedul finishing dengan gambar denah, tampak dan potongan yang telah dikerjakan diperiksa, menyangkut nama ruang, daerah finishing (lantai, dinding, langit-langit, dsb), dan material yang digunakan.

4.2. Adanya ketidaksesuaian antara skedul dan gambar sebelumnya dilaporkan kepada atasan.

4.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.4. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi

gambar.

4.5. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan

disimpan.

Page 150: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 89

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk rekapitulasi finishing eksterior dan interior apabila pekerjaan produk

gambar telah selesai dilakukan, yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer.

4. Tersedia sumber informasi yang berupa: Gambar-gambar produk gambar, denah tampak, potongan, rencana tapak, dan detail

(bila ada)

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuaian gambar dengan produk gambar yang telah selesai dikerjakan dan atau gambar skematik dan detail acuan sebelumnya

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAR.001 A Menggambar Konstruksi Lantai dari Keramik/ Ubin/ Parket BGN.GAR.003 A Menggambar Konstruksi Penutup Dinding/ Kolom dari

Keramik/ Marmer/ Granit BGN.GAR.010 A Menggambar Konstruksi Finishing Atap dari Genteng, Sirap dan Asbes BGN.GPG.002 A Menggambar Rencana Tapak BGN.GPG.003 A Menggambar Denah BGN.GPG.004 A Menggambar Tampak BGN.GPG.005 A Menggambar Potongan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah dan simbol umum Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Memahami konstruksi bangunan sederhana Memahami sistem utilitas sederhana Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Page 151: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 90

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 3 3 2 1 3 2

Page 152: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 91

Kode Unit : BGN.GMG.005 A

Judul Unit : Membuat Gambar Tabel Luas Lantai Bangunan

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat rekapitulasi luas lantai yang berisi informasi nama ruang, jenis ruang dan tabel luasannya, yang

dikerjakan setelah gambar-gambar denah dan rencana tapak selesai dilakukan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan membuat 1.1. Tujuan dari gambar dikenali. gambar tabel luas lantai

1.2. Sistem tabulasi pada penyusunan tabel luas lantai

dikenali.

1.3. Perhitungan matematika geometri di pahami.

1.4. Perhitungan aritmatika sederhana dipahami.

2. Mengenali tata letak gambar. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Besar huruf untuk judul dan uraian lainnya ditetapkan sesuai standar.

3. Membuat gambar tabel luas lantai. 3.1. Gambar- gambar denah diulang dalam satu garis dan diperiksa sesuai gambar-gambar sebelumnya.

3.2. Ruang-ruang dikelompokkan dan diklasifikasi untuk diukur luasnya dengan perhitungan geometri

ruang.

3.3. Dalam pengelompokannya, sistem penamaan ruang dibuat mudah, dan harus dijelaskan jenis ruangnya,

apakah ruang tertutup, terbuka atau teras dalam

perhitungan luasnya.

3.4. Rekapitulasi jumlah luas dibutuhkan dihitung dengan perhitungan aritmatika sederhana.

4. Membereskan gambar. 4.1. Kesesuaian antara gambar luas lantai dengan gambar-gambar denah yang telah dikerjakan

diperiksa.

4.2. Adanya ketidaksesuaian antara rekapitulasi luas pada tabel luas lantai dengan rencana lantai yang

telah digambar sebelumnya dilaporkan kepada

atasan.

4.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.4. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

4.5. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Page 153: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 92

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk rekapitulasi luas lantai bangunan apabila pekerjaan produk gambar

telah selesai dilakukan, yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar-gambar produk gambar, terutama gambar- gambar denah dan tampak

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuaian gambar dengan produk gambar yang telah selesai dikerjakan dan atau gambar acuan sebelumnya

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.002 A Menggambar Rencana Tapak BGN.GPG.003 A Menggambar Denah BGN.GPG.005 A Menggambar Potongan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 2 2 1 2 1

Page 154: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 93

Kode Unit : BGN.GMG.006 A

Judul Unit : Membuat Gambar Catatan dan Legenda Umum

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat catatan dan legenda umum yang memberikan informasi rekapitulasi catatan dan legenda pada

produk gambar bangunan dan gambar detail lainnya, yang dikerjakan setelah

penggambaran produk gambar bangunan selesai dilakukan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengenali jenis gambar. 1.1. Tujuan dari gambar dikenali.

1.2. Sistem tabulasi pada penyusunan gambar catatan dan legenda umum dikenali.

2. Mengenali tata letak gambar. 2.1. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2.2. Besar huruf untuk judul dan uraian lainnya ditetapkan sesuai standar.

3. Membuat gambar catatan dan 3.1. Catatan dan legenda yang bersifat umum pada legenda umum. gambar denah, tampak, potongan, detail dan

gambar lainnya dikumpulkan dan diorganisasi.

3.2. Gambar catatan dan legenda umum dibuat berdasarkan standar yang ada.

4. Membereskan gambar. 4.1. Kesesuaian antara gambar catatan dan legenda umum dengan gambar denah, tampak dan potongan detail dan gambar lainya yang telah dikerjakan

diperiksa, menyangkut simbol-simbol, sistem

acuan, dan lain-lain.

4.2. Adanya ketidaksesuaian catatan dan legenda umum pada antara gambar-gambar sebelumnya dilaporkan kepada atasan.

4.3. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.4. Kop gambar dibuat atau disesuaikan dengan isi gambar.

4.5. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk rekapitulasi simbol, catatan dan legenda bangunan apabila pekerjaan produk gambar telah selesai dilakukan, yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat

lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

Page 155: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 94

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Mengenali istilah dan simbol umum Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya Memahami konstruksi bangunan sederhana Memahami sistem utilitas sederhana

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuaian gambar dengan produk gambar yang telah selesai dikerjakan dan atau gambar acuan sebelumnya

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: Simbol, acuan, dan catatan serta legenda pada gambar denah tampak dan potongan,

detail dan gambar lainnya

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan alat manual atau komputer

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 2 2 1 1 2 1

Page 156: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 95

Kode Unit : BGN.GMG.007 A

Judul Unit : Menggambar Lembar Halaman Muka dan Informasinya

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat lembar halaman muka yang memberikan informasi tujuan dibuatnya paket gambar bangunan, yang

dikerjakan berdasarkan produk gambar yang telah dihasilkan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan membuat 1.1. Tujuan dari gambar dikenali. gambar halaman muka.

1.2. Mengenali tata letak gambar.

1.3. Besar huruf untuk judul dan uraian lainnya ditetapkan sesuai standar.

2. Membuat gambar halaman muka. 2.1. Informasi gambar dikenali berdasarkan judul proyek, klien, fungsi gambar (gambar kerja,

gambar untuk tender, gambar as built, atau shop

drawing), dan lain-lain.

2.2. Lembar halaman muka di-setting sesuai standar kantor atau khusus untuk satu jenis proyek tertentu.

2.3. Ukuran kertas ditetapkan sesuai gambar-gambar

yang telah dibuat.

3. Membereskan gambar halaman 3.1. Kesesuaian antara informasi halaman muka dengan muka. dengan gambar-gambar yang telah dikerjakan

diperiksa.

3.2. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

3.3. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku menggambar halaman muka apabila pekerjaan produk gambar telah selesai dilakukan, yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Judul proyek, fungsi gambar, dan jenis gambar, serta informasi lainnya yang menyangkut produk gambar yang telah dibuat sebelumnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

Page 157: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 96

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuian halaman muka dengan produk gambar dan proyeknya

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Desain grafis sederhana Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 3 2 1 1 1 2

Page 158: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 97

Kode Unit : BGN.GMG.008 A

Judul Unit : Mengatur Tata Letak Gambar Manual

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menatata letak gambar pada kertas, sesuai dengan ukuran, skala, serta standar gambar yang berlaku, yang dikerjakan secara manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mengenali jenis gambar. 1.1. Tujuan dari gambar dikenali.

1.2. Skala, ukuran kertas, dan format gambar dikenali.

1.3. Dimensi gambar-gambar dihitung berdasarkan skala yang ditetapkan sebelumnya.

1.4. Besar area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis tepi.

2. Mengatur tata letak gambar 2.1. Besar huruf untuk judul gambar dan keterangan skala ditetapkan sesuai standar.

2.2. Besar huruf untuk dimensi dan keterangan gambar ditetapkan sesuai standar.

2.3. Outline gambar dibuat dengan pensil yang tipis dalam susunan yang standar dan kompak.

2.4. Outline gambar-gambar disusun sedemikian rupa sehingga tidak banyak menyisakan ruang-ruang

yang kosong.

2.5. Gambar-gambar disusun dalam orientasi yang konsisten.

3. Memeriksa kesesuaian besar 3.1. Kesesuaian antara ukuran kertas dengan besar gambar dan format kertas. gambar dan tulisan diperiksa.

3.2. Ketidaksesuaian besar gambar dan format kertas dilaporkan kepada atasan.

4. Membereskan gambar. 4.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

4.2. Peralatan gambar dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku mengatur tata letak gambar secara manual yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Alat bantu gambar manual atau digital/ komputer

Page 159: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 98

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar-gambar skematik dan skala gambar yang dibutuhkan

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Kesesuian tata letak gambar pada kertas gambar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengkonversikan ukuran di lapangan ke ukuran arsitektural Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 2 1 1 2 1

Page 160: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 99

Kode Unit : BGN.GMG.009 A

Judul Unit : Membuat Sistem Filing pada Gambar Komputer

Uraian Unit : Unit kompetensi ini dibatasi pada kemampuan menyusun dan mengelola file-file gambar yang dikerjakan dengan menggunakan perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan komputer. 1.1. Operating System yang telah terinstalasi pada komputer dan dapat berjalan normal.

1.2. Perangkat lunak untuk menggambar teknik telah

terinstalasi dan dapat berjalan normal.

1.3. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan Installation Manual dan SOP yang berlaku.

2. Membuat folder proyek dan 2.1. Folder setiap proyek dibuat dan diberi nama kelompok jenis gambar. dengan merujuk pada nama dan nomer proyek.

2.2. Di dalam folder proyek dibuat folder kelompok gambar seperti arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal.

3. Memberikan nama file dan 3.1. Nama file yang digunakan merujuk pada nama menyimpan file. gambar dan nomer gambar.

3.2. Nama file mencerminkan nomor revisi gambar.

3.3. Kelompok jenis gambar dan nama proyek dari gambar yang sudah dibuat dipahami dan disimpan pada folder yang sesuai.

4. Melakukan update filing gambar. 4.1. Setiap gambar yang sudah direvisi disimpan dalam nama file yang menunjukkan nomer revisi yang dilakukan.

4.2. File gambar-gambar yang sudah tidak digunakan dan sudah ada revisi terbaru, dipindahkan dan disimpan pada folder yang terpisah.

4.3. Sistem penamaan dan penomoran revisi gambar

dibuat mudah dan sistematis, untuk menunjukkan tahapan revisinya dan kegunaan gambarnya (dalam proses atau sudah selesai, serta simbol yang menunjukkan diproduksi untuk apa gambar yang

dibuat).

Page 161: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 100

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pembuatan filing yang dilakukan di studio gambar maupun di

tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Operating system dan perangkat lunak untuk menggambar teknik sudah terinstalasi.

4. Tersedia buku User Manual dari operating system dan perangkat lunak untuk menggambar teknik yang digunakan.

5. Tersedia peralatan dan instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan perangkat lunak untuk menggambar teknik sudah terinstalasi.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Penamaan folder cukup menggambarkan isi dari setiap folder. Penamaan file menggambarkan nama dan nomer gambar. Seluruh file dan folder terstruktur dengan baik. File disimpan dalam nama dan folder yang telah ditentukan.

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

DTA.MNT.101.(1).A Melakukan back up data level 1 DTA.MNT.102.(1).A Melakukan restore data level 1 BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Pengetahuan manajemen file pada operating system yang terinstalasi. Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Keterampilan menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan

Keterampilan mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 3 3 1 1 2 2

Page 162: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 101

Kode Unit : BGN.GMG.010 A

Judul Unit : Dokumentasi Gambar Manual

Uraian Unit : Pada unit ini dibatasi pada kemampuan menyimpan dan mengelola gambar manual, yang dilakukan untuk memudahkan proses manajemen gambar.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyusun daftar gambar. 1.1. Daftar nama gambar dibuat dalam bentuk tabel.

1.2. Daftar gambar dilengkapi dengan kolom nomor revisi, tanggal pembuatan, nama juru gambar,

jumlah penggandaan gambar, dan distribusi gambar

yang sudah digandakan.

2. Menyusun gambar-gambar yang 2.1. Gambar-gambar yang sudah dibuat disusun sesuai sudah dibuat. dengan urutan gambar pada daftar gambar.

2.2. Sistem penamaan dan penomoran revisi gambar dibuat mudah dan sistematis, untuk menunjukkan

tahapan revisinya dan kegunaan gambarnya (dalam

proses atau sudah selesai, serta simbol yang

menunjukkan diproduksi untuk apa gambar yang

dibuat).

2.3. Gambar yang sudah tidak digunakan dan sudah ada gambar revisinya, disimpan terpisah dari gambar-

gambar yang masih digunakan.

3. Menyimpan/ dokumentasi gambar. 3.1. Kumpulan gambar yang masih digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan daftar gambar.

3.2. Kumpulan gambar yang masih digunakan disimpan pada lemari arsip gambar.

3.3. Kumpulan gambar yang sudah tidak digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan daftar gambar.

3.4. Kumpulan gambar yang sudah tidak digunakan disimpan pada lemari arsip gambar.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk mendokumentasi gambar manual yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia peralatan gambar dan alat tulis yang dapat digunakan.

3. Tersedia lemari arsip gambar yang ukurannya sesuai dengan ukuran kertas.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar dengan peralatan gambar dan lemari arsip gambar yang sudah tersedia.

Page 163: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 102

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Daftar gambar dibuat lengkap dan mudah dibaca Gambar disusun sesuai dengan urutan pada daftar gambar Gambar dikelompokkan terpisah antara gambar yang masih digunakan dan gambar

yang sudah tidak digunakan, dan keduanya tersimpan dengan baik dalam lemari arsip yang disediakan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GMG.002 A Membuat Gambar Daftar Gambar BGN.GMG.0012 A Melipat Kertas

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Sistem penomoran dan pengkodean sederhana Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 3 3 2 1 2 1

Page 164: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 103

Kode Unit : BGN.GMG.011 A

Judul Unit : Merancang dan Menggambar Kop

Uraian Unit : Unit kompetensi ini dibatasi pada kemampuan menyusun informasi yang diperlukan dan harus ditampilkan pada kop gambar bangunan, yang dirancang berdasarkan informasi yang diterma dari pemilik dan perencana proyek, serta berdasarkan standar yang berlaku diperusahaan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Merancang kop. 1.1. Informasi yang harus ditampilkan disusun dan direncanakan seperti nama proyek, nama gambar, skala gambar, keterangan revisi, dan lain-lain.

1.2. Ukuran dan orientasi (landscape atau portrait) kertas yang digunakan ditentukan.

1.3. Garis tepi gambar dan ukuran kop ditentukan.

1.4. Rancangan kop disesuaikan dengan standar perusahaan atau standar gambar yang berlaku.

1.5. Ukuran kolom dan baris disesuaikan dengan informasi yang harus ditampilkan.

1.6. Seluruh informasi yang harus ditampilkan

tercantum pada rancangan kop.

2. Menggambar kop. 2.1. Garis tepi dan kop yang sudah dirancang digambarkan pada kertas yang sesuai ukuran dan orientasinya.

2.2. Ketebalan garis dan jenis huruf yang digunakan sesuai dengan standar gambar bangunan atau standar gambar perusahaan yang berlaku.

2.3. Jenis huruf dan ukurannya digambarkan secara proporsional dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan informasi dan ukuran kolom-baris yang dirancang.

2.4. Kop gambar digambarkan dengan menggunakan peralatan gambar (untuk gambar manual) atau menggunakan fitur-fitur pada perangkat lunak

untuk gambar teknik (untuk gambar digital).

3. Memeriksa hasil gambar. 3.1. Gambar kop yang sudah dibuat diperiksa.

3.2. Kesalahan tulisan dan ketidaksesuaian ukuran

diperbaiki.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk merancang dan menggambar kop yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

Page 165: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 104

2. Tersedia peralatan gambar dan alat tulis yang dapat digunakan.

3. Tersedia standar gambar bangunan yang berlaku atau standar gambar perusahaan.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar dengan standar peralatan dan perlengkapan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Ukuran kop proporsional dengan ukuran kertas Huruf/teks dapat dibaca dengan jelas Informasi standar yang harus ada dicantumkan pada kop

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Sistem penomoran dan pengkodean sederhana Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggambar menggunakan alat manual atau komputer

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 3 3 3 2 1 3 1

Page 166: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 105

Kode Unit : BGN.GMG.012 A

Judul Unit : Melipat Kertas

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan melipat kertas gambar berbagai ukuran sesuai dengan standar, yang dilakukan dalam proses dokumentasi gambar, yang dikerjakan untuk mempermudah proses manajemen gambar.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan kertas gambar. 1.1. Berbagai macam ukuran kertas gambar dikenali.

1.2. Karakter berbagai macam kertas dipahami.

1.3. Meja tempat melipat dibersihkan dari barang- barang lainnya.

1.4. Kertas gambar yang akan dilipat dipersiapkan dan

diletakkan di atas meja.

2. Melipat kertas gambar secara 2.1. Ukuran kertas diperiksa dan harus sesuai dengan sederhana hingga ukuran standar ukuran standar A atau standar perusahaan yang terkecil (A4) atau ukuran standar berlaku. yang lain.

2.2. Area kertas dibagi habis menjadi seukuran dengan

kertas A4 atau ukuran lain yang dipakai..

2.3. Kertas dilipat secara vertikal dengan lebar lipatan seukuran dengan ukuran standar A4 atau ukuran lain yang dipakai.

2.4. Kertas dilipat secara horisontal dengan lebar lipatan seukuran dengan ukuran standar A4 atau ukuran lain yang dipakai.

2.5. Hasil akhir lipatan seukuran dengan ukuran standar

A4 atau ukuran lain yang dipakai.

3. Melipat kertas gambar untuk arsip 3.1. Ukuran kertas diperiksa dan harus sesuai dengan dan penjilidan. ukuran standar A atau standar perusahaan yang

berlaku untuk dokumentasi.

3.2. Kertas dilipat vertikal dengan lebar lipatan 190 cm dan dilipat dari arah kanan.

3.3. Kertas dilipat vertikal dengan lebar lipatan seukuran dengan lebar standar A4 (210 cm) pada sisi kiri (sisi kertas yang akan dijilid atau dilubangi), atau seukuran standar lain yang dipakai perusahaan.

3.4. Kertas dilipat horisontal dengan lebar lipatan seukuran dengan standar A4 (297 cm) dan dimulai dari sisi bawah, atau seukuran standar lain yang dipakai perusahaan.

Page 167: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 106

3.5. Bagian kiri atas kertas dilipat miring dengan

lebar lipatan atas, sehingga sisi atas kertas tidak ikut terjilid atau terlubangi.

3.6. Hasil akhir lipatan seukuran dengan ukuran standar A4, atau seukuran standar lain yang dipakai perusahaan untuk dokumentasi.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk melipat kertas gambar yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia meja untuk tempat melipat yang sesuai dengan ukuran kertas yang akan dilipat.

3. Tersedia gambar yang akan dilipat.

4. Tersedia standar cara melipat kertas, dan standar ukuran kertas untuk dokumentasi.

5. Tersedia peralatan dan instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar dilengkapi dengan meja lipat dan peralatan atau instrumen terkait dengan pelaksanaan kompetensi ini.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Hasil lipatan kertas sesuai dengan standar ukuran A4 atau ukuran lain yang dipakai Pada hasil lipatan, kop gambar berada pada posisi terluar dan masih dapat dibaca

dengan baik Hasil dari kertas yang dilipat untuk arsip dan penjilidan sedemikian rupa sehingga

hanya sisi kiri bawah saja yang terjilid atau terlubangi

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Menunjukkan pemahaman tentang konstruksi geometris dan istilahnya

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Keterampilan melipat kertas dengan rapi

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 2 1 1 1 2 1

Page 168: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 107

Kode Unit : BGN.GAM.001 A

Judul Unit : Mengenali dan Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengenali, memilih dan menentukan peralatan dan perlengkapan gambar termasuk media gambar sesuai dengan tujuan penggambaran.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menentukan teknik gambar yang 1.1. Sumber informasi dari atasan dipahami. akan digunakan.

1.2. Tujuan penggambaran dipahami.

1.3. Teknik penggambaran ditetapkan berdasarkan

tujuan penggambaran.

2. Menentukan peralatan dan 2.1. Peralatan dan perlengkapan gambar manual

perlengkapan gambar. dikenali.

2.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dipilih dan ditentukan sesuai dengan tujuan penggambaran dan media gambar.

2.3. Kondisi peralatan dan perlengkapan gambar

diidentifikasi dan diperbaiki jika ada kerusakan.

3. Menentukan media gambar. 3.1. Berbagai macam media gambar manual dikenali.

3.2. Media gambar ditentukan sesuai dengan tujuan

penggambaran dan peralatan gambar yang digunakan.

3.3. Kondisi media gambar diidentifikasi dan dipilih

sesuai dengan persyaratan penggambaran.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan memilih dan menentukan peralatan perlengkapan dan media gambar manual sesuai dengan tujuan penggambaran.

2. Tersedia standar gambar dan cara menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar serta

memilih media gambar sesuai dengan tujuan penggambaran yang berlaku di perusahaan.

3. Tersedia peralatan dan perlengkapan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Penghapus pensil dan rapido serta alat bantunya Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar sketsa

Page 169: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 108

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio

gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Memahami tujuan penggambaran Mengenali berbagai peralatan dan perlengkapan gambar manual sesuai dengan

tujuan penggambaran Memahami standar gambar yang berlaku di perusahaan

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Teknik penggambaran menggunakan peralatan dan perlengkapan manual Karakter berbagai jenis media gambar

4. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 1 1 1

Page 170: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 109

Kode Unit : BGN.GAM.002 A

Judul Unit : Menggunakan Berbagai Macam Penggaris

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar menggunakan berbagai macam penggaris sebagai alat bantu menggambar secara manual

termasuk kemampuan memeriksa kelurusan penggaris dan ketepatan sudut

penggaris segitiga.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memeriksa kelurusan penggaris. 1.1. Penggaris dipasang di atas selembar kertas dan sebuah garis lurus ditarik sepanjang salah satu sisi

penggaris (misalnya disebut sisi A) dengan

menggunakan pensil.

1.2. Penggaris diputar hingga sisi A berimpit dengan garis lurus pada butir 1.1 dan sebuah garis lurus

ditarik sepanjang sisi A.

1.3. Kelurusan penggaris dipastikan berdasarkan kesamaan kedua garis yang berimpit.

2. Memeriksa ketepatan sudut 2.1. Sebuah penggaris segitiga siku-siku diletakkan di penggaris segitiga siku-siku. atas sebuah penggaris lurus yang telah dipastikan

kelurusannya.

2.2. Sebuah garis lurus ditarik sepanjang sisi tegak penggaris segitiga siku-siku.

2.3. Penggaris segitiga siku-siku dipindahkan ke bagian yang berlawanan dengan posisi semula dan sebuah

garis lurus ditarik sejajar dengan garis pada butir

2.2.

2.4. Ketepatan sudut siku-siku pada penggaris segitiga dipastikan berdasarkan kesamaan kedua garis yang

sejajar.

3. Memeriksa ketepatan sudut 3.1. Sebuah sudut 45° digambar menggunakan salah penggaris segitiga 45° dan 30°- satu sudut penggaris segitiga siku-siku.

60°. 3.2. Sudut yang lain dari penggaris segitiga dipindahkan

hingga berimpit dengan garis sudut pada butir 3.1.

3.3. Ketepatan sudut 45° dipastikan berdasarkan kesamaan besar kedua sudut yang berimpit.

3.4. Sebuah sudut 30° digambar menggunakan penggaris segitiga 30°.

3.5. Pada posisi yang sama dengan butir 3.4 sebuah sudut 60° digambar menggunakan penggaris

segitiga 60°.

Page 171: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 110

3.6. Ketepatan sudut 30° dan 60° dipastikan

berdasarkan jumlah kedua sudut sama dengan 90° (siku-siku).

4. Menggunakan penggaris T untuk 4.1. Penggaris T dipilih sesuai dengan ukuran meja atau menggambar garis horisontal, garis papan gambar. vertikal dan garis miring.

4.2. Penggaris T dipasang horisontal pada meja atau

papan gambar dengan posisi yang benar.

4.3. Sebuah garis horisontal ditarik dari kiri ke kanan

dengan menahan kepala penggaris T pada posisi sebelah kiri meja atau papan gambar.

4.4. Sebuah penggaris segitiga diletakkan di atas penggaris T dengan posisi yang benar.

4.5. Sebuah garis vertikal ditarik dari bawah ke atas sepanjang sisi penggaris segitiga dengan menahan penggaris T dan segitiga pada posisinya.

4.6. Sebuah garis miring dengan sudut tertentu digambar dengan menggunakan sisi miring penggaris segitiga.

5. Menggunakan penggaris T untuk 5.1. Garis-garis horisontal sejajar digambar dengan

membuat arsir. memindahkan posisi penggaris T sesuai jarak yang diinginkan.

5.2. Garis-garis vertikal sejajar digambar dengan memindahkan posisi penggaris segitiga sesuai jarak yang diinginkan.

5.3. Garis-garis miring dengan sudut tertentu digambar dengan memindahkan posisi penggaris segitiga sesuai jarak yang diinginkan dengan tetap menahan posisi penggaris T.

6. Menggunakan mal lengkung 6.1. Mal lengkung dipilih sesuai dengan bentuk garis

(French Curve). lengkung yang akan digambar.

6.2. Titik-titik bantu dibuat sesuai dengan bentuk garis lengkung yang akan digambar.

6.3. Bagian dari mal lengkung dicocokkan dengan

sebagian garis lengkung yang mencakup 3 atau 4 titik bantu kemudian dihubungkan sehingga membentuk garis lengkung dengan menggunakan pensil dan tangan (freehand).

6.4. Mal lengkung dipindahkan dan dicocokkan dengan bagian garis lengkung yang akan dilanjutkan.

6.5. Garis lengkung sebagai lanjutan garis sebelumnya digambar sehingga garis tidak terputus atau patah.

Page 172: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 111

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggunaan berbagai macam penggaris yaitu penggaris lurus,

penggaris T, penggaris segitiga 45°, 30°-60° dan mal lengkung (French Curve) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggunakan berbagai macam penggaris.

3. Tersedia berbagai macam penggaris yang meliputi:

Penggaris lurus Penggaris segitiga 45° dan 30°-60° Mal lengkung (French Curve) Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar sketsa atau gambar skematik

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Memahami berbagai macam penggaris dan fungsinya Memahami cara menggunakan berbagai macam penggaris

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAM.001 A Mengenali dan Memilih Peralatan dan Perlengkapan Gambar

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Berbagai macam bentuk, ukuran dan bahan penggaris

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Memasang penggaris dengan tepat Membersihkan dan menyimpan penggaris dengan benar

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 1

Page 173: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 112

Kode Unit : BGN.GAM.003 A

Judul Unit : Menggunakan Mesin Gambar

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggunakan mesin gambar dengan benar yaitu mesin gambar jenis lengan/batang dan jenis tracker.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memasang mesin gambar. 1.1. Kondisi mesin gambar diperiksa apabila terdapat kerusakan diperbaiki atau dilaporkan kepada

atasan.

1.2. Posisi meja gambar diatur dan diperiksa kondisinya apabila terdapat kerusakan diperbaiki atau

dilaporkan kepada atasan.

1.3. Elemen-elemen mesin gambar dikenali dan dipahami fungsinya.

1.4. Mesin gambar dibersihkan dan dipasang pada meja

gambar sesuai dengan petunjuk pemasangan.

2. Menggunakan mesin gambar untuk 2.1. Penggaris horisontal dan vertikal dipasang pada menggambar garis horisontal, garis mesin gambar dengan posisi yang benar.

vertikal dan garis miring. 2.2. Sebuah garis horisontal ditarik dari kiri ke kanan

dengan menahan kepala mesin dengan tangan kiri

dan penggaris horisontal pada posisi 0°.

2.3. Sebuah garis vertikal ditarik dari bawah ke atas dengan menahan kepala mesin dengan tangan kiri

dan penggaris vertkal pada posisi 90°.

2.4. Sebuah garis miring dengan sudut tertentu digambar dengan menggunakan memutar kepala

mesin pada posisi kemiringan tertentu.

3. Menggunakan mesin gambar untuk 3.1. Garis-garis horisontal sejajar digambar dengan membuat arsir. memindahkan posisi penggaris horisontal sesuai

jarak yang diinginkan.

3.2. Garis-garis vertikal sejajar digambar dengan memindahkan posisi penggaris vertikal sesuai jarak yang diinginkan.

3.3. Garis-garis miring dengan sudut tertentu digambar dengan memindahkan posisi penggaris vertikal dan

horisontal sesuai jarak yang diinginkan dengan

tetap memegang kepala mesin gambar.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggunaan dua jenis mesin gambar: lengan/ batang dan tracker.

Page 174: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 113

2. Tersedia acuan untuk menggunakan mesin gambar lengan/ batang dan tracker.

3. Tersedia peralatan dan perlengkapan gambar yang meliputi:

Mesin gambar lengan/batang dan tracker Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran Pensil atau rapido

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar sketsa atau gambar skematik

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Menunjukkan pemahaman tentang tipe mesin gambar dan cara menggunakannya Elemen-elemen penting mesin gambar dan fungsinya Menunjukkan kemampuan menggambar garis dan mengarsir menggunakan mesin gambar

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAM.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Berbagai jenis mesin gambar Berbagai jenis dan ukuran meja atau papan gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Memperbaiki kerusakan kecil pada mesin gambar

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 2 2 1 1 2

Page 175: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 114

Kode Unit : BGN.GAM.004 A

Judul Unit : Menggunakan Pensil Gambar

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengenali, memilih dan menggunakan pensil gambar baik tradisional maupun mekanik sesuai dengan tujuan penggambaran.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menggunakan pensil tradisional. 1.1. Macam-macam kekerasan pensil gambar dikenali dan dipahami fungsinya.

1.2. Kekerasan dan bentuk ujung pensil dipilih sesuai

dengan jenis garis dan huruf yang akan digambar.

1.3. Kekerasan dan kesempurnaan ujung pensil dipilih sesuai dengan jenis media gambar yang akan digunakan.

1.4. Pensil dipegang dengan posisi yang benar sesuai

dengan alat bantu yang digunakan dan hasil gambar yang diinginkan.

1.5. Pensil diputar perlahan-lahan sewaktu menarik garis untuk mendapatkan hasil garis yang sama

tebalnya.

2. Membentuk ujung pensil 2.1. Alat peraut pensil dipilih dan diperiksa

tradisional. ketajamannya.

2.2. Pensil diraut sesuai dengan ketebalan ujung pensil yang dikehendaki.

2.3. Ujung pensil ditajamkan dengan menggunakan

kertas ampelas atau kikir.

3. Menggunakan pensil mekanik. 3.1. Macam-macam ukuran pensil mekanik dan fungsinya dipahami.

3.2. Kondisi pensil mekanik diperiksa apabila ada kerusakan diperbaiki.

3.3. Ukuran pensil mekanik dipilih dan digunakan

sesuai dengan tujuan penggambaran.

3.4. Kekerasan pensil mekanik dipilih dan digunakan

sesuai dengan jenis media gambar.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar obyek menggunakan pensil gambar tradisional dan mekanik termasuk di dalamnya membentuk ujung pensil tradisional dan memperbaiki kerusakan pensil mekanik.

2. Tersedia acuan untuk menggunakan pensil gambar tradisional dan mekanik

Page 176: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 115

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Pensil gambar tradisional dan mekanik Berbagai macam penggaris Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar sketsa atau gambar skematik

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali macam-macam pensil gambar tradisional dan mekanik dan kegunaannya Memahami cara menggunakan pensil gambar tradisional dan mekanik

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

GBR.MAL.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Berbagai jenis pensil dan kegunaannya

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Mengisi dan mengganti isi pensil mekanik

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 1 1 2

Page 177: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 116

Kode Unit : BGN.GAM.005 A

Judul Unit : Menggunakan Rapido

Uraian Unit : Unit kompetensi ini untuk berlaku untuk pekerjaan mengenali, memilih dan menggunakan rapido sesuai dengan tujuan penggambaran.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan rapido. 1.1. Rapido dipilih sesuai dengan tujuan penggambaran.

1.2. Kondisi rapido diperiksa, apabila terjadi kerusakan diperbaiki sesuai SOP.

1.3. Tabung tinta rapido diperiksa dan diisi atau diganti apabila tintanya telah habis.

1.4. Kelancaran aliran tinta diperiksa sesuai panduan.

2. Menggunakan rapido untuk 2.1. Media gambar dan obyek yang akan digambar menggambar. disiapkan.

2.2. Rapido digunakan dengan benar sesuai panduan.

2.3. Hasil gambar yangperlu diperbaiki dihapus

menggunakan penghapus khusus rapido.

3. Menyimpan rapido. 3.1. Rapido yang telah digunakan dibersihkan sesuai SOP.

3.2. Rapido yang telah bersih disimpan pada tempatnya.

3.3. Rapido yang tidak digunakan disimpan dengan rapi

pada tempat yang telah ditentukan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar menggunakan berbagai ukuran rapido termasuk membersihkan dan menyimpan rapido.

2. Tersedia acuan untuk menggunakan rapido.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Pensil gambar tradisional dan mekanik Rapido berbagai ukuran Berbagai macam penggaris Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar sketsa atau gambar skematik

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

Page 178: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 117

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali berbagai ukuran rapido dan fungsinya Memahami cara menggunakan berbagai ukuran rapido Mengenali karakter penggambaran dengan teknik rapido

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAM.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris BGN.GAM.003 A Menggunakan Mesin Gambar BGN.GAM.004 A Menggunakan Berbagai Macam Pensil

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Teknik penggambaran menggunakan peralatan dan perlengkapan manual Karakter berbagai jenis media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Mengisi tinta atau mengganti tabung tinta rapido Membersihkan rapido

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 2 1 1 2 2

Page 179: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 118

Kode Unit : BGN.GAM.006 A

Judul Unit : Menggunakan Peralatan Penghapus

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengenali, memilih dan menggunakan berbagai jenis penghapus dan alat bantunya sesuai dengan jenis

alat gambar dan media gambar yang dipakai.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan penghapus dan alat 1.1 Jenis penghapus dan kegunaannya serta alat bantunya. bantunya dikenali.

1.2 Penghapus dipilih sesuai dengan jenis alat gambar dan media gambar.

1.3 Penghapus dan alat bantunya diperiksa dan dibersihkan sesuai SOP.

2. Menggunakan penghapus dan 2.1 Garis yang akan dihapus dipastikan dalam keadaan pelindung penghapus. kering.

2.2 Pelindung penghapus dipasang di atas gambar dengan posisi yang disesuaikan dengan gambar

yang akan dihapus.

2.3 Penghapus digunakan dengan cara yang tepat sesuai dengan alat gambar yang digunakan (pensil

atau rapido).

3. Menyimpan penghapus. 3.1. Penghapus dan alat bantunya yang telah digunakan dibersihkan sesuai SOP.

3.2. Penghapus dan alat bantunya yang telah bersih disimpan pada tempat yang telah ditentukan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menghapus gambar dengan menggunakan berbagai jenis penghapus dan alat bantunya alat bantu lainnya seperti silet dan kain atau kertas penyerap

untuk menghapus hasil gambar dengan pensil atau rapido.

2. Tersedia acuan untuk menggunakan penghapus dan pelat penghapus

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Berbagai jenis penghapus dan pelindung penghapus

Pensil gambar tradisional dan mekanik

Rapido berbagai ukuran

Berbagai macam penggaris

Meja atau papan gambar

Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar sketsa atau gambar skematik dengan teknik tinta dan pensil

Page 180: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 119

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio

gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali berbagai jenis penghapus dan kegunaannya Memahami cara menggunakan berbagai jenis penghapus Memahami cara menggunakan pelindung penghapus

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAM.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris BGN.GAM.003 A Menggunakan Mesin Gambar BGN.GAM.004 A Menggunakan Berbagai Macam Pensil BGN.GAM.005 A Menggunakan Rapido

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Karakter berbagai jenis media gambar

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Membersihkan sisa penghapusan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 1 1 1

Page 181: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 120

Kode Unit : BGN.GAM.007 A

Judul Unit : Menggunakan Sablon

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengenali, memilih dan menggunakan berbagai jenis sablon baik sablon huruf maupun sablon perabot.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan sablon. 1.1 Jenis sablon dikenali dan kegunaannya dipahami.

1.2 Kondisi sablon diperiksa dan dipastikan keakuratannya.

1.3 Sablon dipilih sesuai dengan obyek yang akan digambar.

2. Menggunakan sablon huruf. 2.1 Penggaris dipasang sesuai posisi sablon dan huruf untuk menjamin ketepatan penulisan huruf.

2.2 Ketinggian huruf dan jenis huruf pada sablon dipilih sesuai dengan ketentuan.

2.3 Posisi sablon ditetapkan dan alat gambar (pensil mekanik atau rapido) dipegang tegak lurus huruf

sablon dan bidang gambar.

2.4 Hasil pekerjaan diperiksa, jika terdapat kesalahan diperbaiki.

3. Menggunakan sablon perabot. 3.1. Sablon dipasang sesuai dengan posisi obyek yang akan digambar.

3.2. Posisi sablon ditetapkan dan alat gambar (pensil mekanik atau rapido) dipegang tegak lurus sablon

dan bidang gambar.

3.3. Hasil pekerjaan diperiksa, jika terdapat kesalahan diperbaiki.

4. Menyimpan sablon. 4.1. Sablon yang telah dipakai dibersihkan dan dikeringkan sesuai SOP.

4.2. Sablon disimpan pada tempat yang telah ditentukan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar menggunakan sablon huruf dan sablon perabot dengan alat gambar berupa pensil atau rapido, termasuk di dalamnya membersihkan dan

menyimpan sablon.

2. Tersedia acuan untuk menggunakan sablon huruf dan perabot.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Pensil gambar tradisional dan mekanik

Page 182: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 121

Rapido berbagai ukuran Berbagai macam penggaris Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar sketsa atau gambar skematik lengkap dengan keterangan huruf dan perabot dengan teknik tinta dan pensil

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali berbagai jenis sablon dan kegunaannya Memahami cara menggunakan berbagai jenis sablon

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

GBR.MAL.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris GBR.MAL.003 A Menggunakan Mesin Gambar GBR.MAL.004 A Menggunakan Berbagai Macam Pensil GBR.MAL.005 A Menggunakan Rapido GBR.MAL.005 A Menggunakan Peralatan Penghapus

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Berbagai jenis huruf untuk menggambar teknik

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Memelihara dan menyimpan sablon

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 2 1 1 2 1

Page 183: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 122

Kode Unit : BGN.GGT.001 A

Judul Unit : Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar garis tegak lurus (vertikal) dan sejajar (paralel) pada sebuah garis horisontal dengan

menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometri dan istilahnya menggambar garis. dikenali dan dipahami.

1.2. Klasifikasi garis dikenali dan dipahami.

1.3. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.5. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.6. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar garis tegak lurus di 2.1. Garis tegak lurus digambar dari satu titik yang atas garis horisontal dari berbagai terletak di atas garis horisontal.

posisi titik. 2.2. Garis tegak lurus digambar dari satu titik yang

terletak di tengah garis horisontal.

2.3. Garis tegak lurus digambar dari satu titik yang terletak di ujung garis horisontal.

3. Menggambar garis sejajar. 3.1. Garis horisontal digambar pada sebuah titik di atas sebuah garis horisontal yang telah tersedia.

3.2. Garis horisontal digambar pada jarak tertentu di atas sebuah garis horisontal yang telah tersedia.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar di atas media gambar dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di

studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar garis tegak lurus dan sejajar yang baku.

Page 184: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 123

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Memahami beberapa cara menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAM.002 A Menggunakan Berbagai Macam Penggaris BGN.GAM.003 A Menggunakan Mesin Gambar BGN.GAM.004 A Menggunakan Berbagai Macam Pensil BGN.GAM.005 A Menggunakan Rapido

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Klasifikasi garis

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 185: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 124

Kode Unit : BGN.GGT.002 A

Judul Unit : Membagi Garis

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membagi sebuah garis lurus atas dua bagian dan lima bagian dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan

gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometri dan istilahnya membagi garis. dikenali dan dipahami.

1.2. Klasifikasi garis dikenali dan dipahami.

1.3. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.5. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.6. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Membagi garis lurus menjadi dua 2.1. Garis lurus dengan panjang tertentu digambar dan bagian sama besar. diberi nama (misalnya garis AB).

2.2. Dua buah busur digambar masing-masing dari titik A dan B dengan radius lebih besar dari setengah

panjang garis AB. Busur-busur berpotongan di atas

dan di bawah garis AB dan diberi tanda titik

(misalnya titik C dan D).

2.3. Titik C dan D dihubungkan dengan garis yang memotong garis AB pada satu titik (misalnya titik

K) sehingga menghasilkan garis AK dan KB yang

sama panjang.

2.4. Garis AK dan KB dibagi lagi menjadi dua bagian yang sama dengan cara yang sama dengan butir 2.2

dan 2.3.

3. Membagi garis lurus menjadi lima 3.1. Garis lurus dengan panjang tertentu digambar dan bagian sama besar. diberi nama (misalnya garis AB).

3.2. Sebuah garis miring dengan sudut sembarang yang bertemu dengan garis AB pada titik A digambar

(misalnya garis AC).

3.3. Garis AC dibagi atas lima bagian yang sama dengan panjang masing-masing bagian yang telah

ditentukan dan diberi tanda dengan titik (misalnya

Page 186: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 125

titik a, b, c, d dan e).

3.4. Titik e dihubungkan dengan titik B dengan garis lurus eB.

3.5. Garis-garis paralel dengan garis eB digambar dari titik-tik a, b, c dan e ke garis AB sehingga membagi garis AB menjadi lima bagian yang sama.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan

perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan membagi garis lurus atas dua dan lima bagian yang sama di atas media gambar dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk membagi garis lurus atas atas bagian yang sama yang baku.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Memahami beberapa cara membagi garis lurus Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali berbagai bentuk garis

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja

Page 187: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 126

Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 188: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 127

Kode Unit : BGN.GGT.003 A

Judul Unit : Menggambar Sudut

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar sudut, membagi sudut atas dua bagian yang sama dan kelipatannya, membagi sudut siku-siku

atas tiga bagian yang sama dan menggambar garis dengan sudut atau

kemiringan tertentu dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar

manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilahnya menggambar sudut. dikenali dan dipahami.

1.2. Jenis sudut dikenali dan dipahami.

1.3. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.5. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.6. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar sudut dengan 2.1. Sudut-sudut 30º, 45º, 60º dan 90º digambar dengan menggunakan penggaris segitiga menggunakan sebuah penggaris segitiga dan

45º dan 30º. penggaris T.

2.2. Sudut-sudut 15º, 75º, 105º, 120º, 135º dan 150º digambar dengan menggunakan dua buah penggaris

segitiga 45º dan 30º dan penggaris T.

3. Memindahkan sudut. 3.1. Kaki sudut ditetapkan yang besarnya sama dengan sudut yang disediakan.

3.2. Lingkaran pertama yang berpusat pada titik sudut yang disediakan dibuat dengan jari-jari yang

memotong kedua kaki sudut tersebut.

3.3. Lingkaran pertama dipindahkan ke ujung kaki sudut yang telah dibuat.

3.4. Lingkaran kedua digambar dengan titik pusat pada titik potong antara lingkaran pertama dengan kaki

sudut dan jari-jari sama dengan jarak titik sudut ke

titik potong.

3.5. Lingkaran kedua dipindahkan ke kaki sudut yang dibuat, sehingga kedua lingkaran berpotongan di

satu titik.

Page 189: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 128

3.6. Garis lurus ditarik dari titik sudut ke titik

perpotongan kedua lingkaran.

4. Membagi sudut. 4.1. Sudut dibagi menjadi dua bagian yang sama atau kelipatannya dengan bantuan garis busur dan garis lurus yang digambar.

4.2. Sudut siku-siku dibagi menjadi tiga bagian yang sama dengan bantuan garis busur dan garis lurus yang membentuk sudut-sudut 30º.

5. Menggambar garis dengan 5.1. Garis miring digambar dengan bantuan garis kemiringan tertentu. horisontal dan garis tegak lurus dengan

perbandingan tertentu.

6. Membereskan pekerjaan. 6.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan

perintah.

6.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

6.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar sudut dengan peralatan dan perlengkapan

gambar manual yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar sudut dan menggambar garis miring dengan sudut tertentu yang baku.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Memahami beberapa cara menggambar sudut Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar BGN.GGT.002 A Membagi Garis

Page 190: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 129

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali berbagai bentuk garis Mengenali berbagai jenis sudut Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 191: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 130

Kode Unit : BGN.GGT.004 A

Judul Unit : Menggambar Segitiga

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi dan segitiga tidak sama sisi dengan

menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilahnya menggambar segitiga. dikenali dan dipahami.

1.2. Jenis sudut dikenali dan dipahami.

1.3. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.5. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.6. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar segitiga siku-siku. 2.1. Garis horisontal digambar dengan panjang tertentu.

2.2. Garis vertikal dengan panjang tertentu digambar pada salah satu ujung garis membentuk sudut siku- siku.

2.3. Garis miring ditarik dari ujung garis vertikal ke ujung garis horisontal sehingga membentuk

segitiga siku-siku.

3. Menggambar segitiga sama kaki. 3.1. Garis horisontal digambar dengan panjang tertentu.

3.2. Lingkaran pertama dibuat dengan titik pusat di ujung garis dan panjang jari-jari kurang dari

panjang garis horisontal.

3.3. Lingkaran kedua dibuat dengan titik pusat di ujung garis lainnya dan panjang jari-jari sama dengan

lingkaran pertama.

3.4. Titik potong lingkaran pertama dan kedua ditentukan.

3.5. Garis ditarik dari titik potong lingkaran ke ujung- ujung garis horisontal sehingga membentuk

segitiga sama kaki.

Page 192: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 131

4. Menggambar segitiga sama sisi. 4.1. Garis horisontal digambar dengan panjang tertentu

4.2. Lingkaran pertama dibuat dengan titik pusat di salah satu ujung garis horisontal dengan panjang jari-jari sama dengan garis horisontal.

4.3. Lingkaran kedua dibuat dengan titik pusat di ujung lain garis horisontal dengan panjang jari-jari sama dengan garis horisontal.

4.4. Titik potong lingkaran pertama dan kedua ditentukan.

4.5. Garis ditarik dari titik potong lingkaran ke ujung- ujung garis horisontal sehingga membentuk segitiga sama sisi.

5. Menggambar segitiga tidak sama 5.1. Tiga buah garis lurus digambar dengan panjang sisi. tertentu yang berbeda.

5.2. Garis pertama digambar horisontal sesuai ukuran yang ditentukan.

5.3. Lingkaran pertama dibuat dengan titik pusat di salah satu ujung garis horisontal dengan panjang jari-jari sama dengan garis kedua.

5.4. Lingkaran kedua dibuat dengan titik pusat di ujung lain garis horisontal dengan panjang jari-jari sama dengan garis horisontal.

5.5. Titik potong lingkaran pertama dan kedua

ditentukan.

5.6. Garis ditarik dari titik potong lingkaran ke ujung- ujung garis horisontal sehingga membentuk segitiga yang tidak sama sisi.

6. Membereskan pekerjaan. 6.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

6.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan

dan disimpan pada tempatnya.

6.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segitiga menggunakan peralatan dan

perlengkapan gambar manual.yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar berbagai macam segitiga.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris

Busur derajat Pensil atau rapido

Page 193: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 132

Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Memahami beberapa cara menggambar berbagai macam segitiga Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar BGN.GGT.002 A Membagi Garis BGN.GGT.003 A Menggambar Sudut

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali berbagai bentuk garis Mengenali berbagai jenis sudut Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 194: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 133

Kode Unit : BGN.GGT.005 A

Judul Unit : Menggambar Lingkaran

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar sebuah lingkaran yang titik pusatnya ditentukan dengan bantuan dua buah garis lurus, garis bagi tegak lurus sisi-sisi segitiga dan garis bagi sudut-sudut segitiga dengan menggunakan

peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometri dan istilah menggambar lingkaran. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menentukan titik pusat lingkaran. 2.1. Dua buah garis tidak paralel yang saling berpotongan di salah satu ujungnya digambar pada

busur dengan menggunakan penggaris.

2.2. Garis tegak lurus yang membagi dua sama besar dua buah garis yang berpotongan tersebut digambar dengan menggunakan jangka.

2.3. Titik pusat lingkaran ditentukan melalui perpotongan garis-garis tegak lurus.

2.4. Radius lingkaran ditentukan berdasarkan jarak dari titik pusat ke sebuah titik pada garis tegak lurus.

2.5. Lingkaran digambar dengan menggunakan jangka.

3. Menggambar lingkaran yang 3.1. Sebuah segitiga digambar dengan menggunakan mengelilingi segitiga. penggaris.

3.2. Garis tegak lurus yang membagi dua sama besar sisi-sisi segitiga digambar.

3.3. Titik pusat lingkaran ditentukan melalui perpotongan garis-garis tegak lurus.

3.4. Radius lingkaran ditentukan berdasarkan jarak titik pusat dengan salah satu titik sudut segitiga.

3.5. Lingkaran yang mengelilingi segitiga digambar dengan menggunakan jangka.

Page 195: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 134

4. Menggambar lingkaran di dalam 4.1. Sebuah segitiga digambar dengan menggunakan

segitiga. penggaris.

4.2. Setiap sudut segitiga dibagi dua sama besar oleh sebuah garis bagi dengan menggunakan jangka.

4.3. Titik pusat lingkaran ditentukan melalui perpotongan antara garis-garis bagi.

4.4. Radius lingkaran ditentukan berdasarkan jarak antara titik pusat dengan titik pertemuan garis bagi dengan sisi segitiga.

4.5. Lingkaran digambar di dalam segitiga dengan

menggunakan jangka.

5. Membereskan pekerjaan. 5.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan

perintah.

5.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

5.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar lingkaran segitiga menggunakan alat gambar manual yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar lingkaran.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Menunjukkan pemahaman tentang beberapa cara menggambar lingkaran Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.003 A Menggambar Sudut BGN.GGT.004 A Menggambar Segitiga

Page 196: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 135

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 197: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 136

Kode Unit : BGN.GGT.006 A

Judul Unit : Membagi Keliling Lingkaran Sama Besar

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan membagi keliling sebuah lingkaran menjadi duabelas bagian sama besar dengan dua cara yaitu menggunakan penggaris T

dan segitiga 30º-60º dan jangka.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometri dan istilah membagi keliling lingkaran. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Membagi keliling lingkaran 2.1. Sebuah lingkaran dengan titik pusat dan diameter dengan menggunakan penggaris T yang telah ditentukan digambar.

dan segitiga 30º . 2.2. Dua buah garis diameter yang saling tegak lurus

digambar pada lingkaran.

2.3. Dua buah garis diameter digambar dengan segitiga sudut 60º menempel pada penggaris T masing-

masing sisi miring menghadap ke kiri dan ke kanan dan sisi tegak menempel pada garis diameter tegak.

2.4. Cara yang sama dengan butir 2.3, dua buah garis diameter digambar dengan segitiga sudut 30º .

2.5. Keliling lingkaran dibagi menjadi duabelas bagian sama besar dengan cara yang sama dengan butir 2.3

dan 2.4.

3. Membagi keliling lingkaran 3.1. Dua buah garis diameter yang saling tegak lurus dengan menggunakan jangka. dan berpotongan di titik pusat (O) digambar.

3.2. Sebuah lingkaran digambar dengan titik pusat di O dan bertemu dengan garis-garis diameter di empat

titik (misalnya titik A,B, C dan D).

3.3. Busur kecil yang memotong lingkaran di dua titik dengan jari-jari lingkaran dan titik pusat di A

digambar.

3.4. Busur-busur kecil lainnya digambar dengan titik

Page 198: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 137

pusat di B, C dan D sehingga keliling lingkaran

terbagi duabelas sama besar.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan membagi keliling sebuah lingkaran menjadi duabelas bagian sama besar yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk membagi keliling lingkaran sama besar.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Memahami dua cara membagi keliling lingkaran Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Page 199: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 138

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 200: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 139

Kode Unit : BGN.GGT.007 A

Judul Unit : Menggambar Garis Singgung Lingkaran

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar garis singgung lingkaran yang telah ditentukan diamater dan titik pusatnya melalui dua cara yaitu titik

singgung berada pada lingkaran dan titik singgung di luar lingkaran dengan

menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometri dan istilah menggambar garis singgung dikenali dan dipahami.

lingkaran. 1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang

dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar garis singgung 2.1. Sebuah lingkaran dengan titik pusat (titik O) dan melalui sebuah titik pada lingkaran. diameter yang telah ditentukan digambar.

2.2. Sebuah titik singgung (misalnya titik A) pada lingkaran di sembarang tempat ditentukan

kemudian garis lurus ditarik dari titik O ke titik A.

2.3. Dari titik A ditarik garis yang panjangnya sama dengan garis OA membentuk garis lurus (misalnya

garis OB).

2.4. Sebuah garis tegak lurus garis OB digambar melalui titik singgung A sehingga membentuk garis

singgung lingkaran.

3. Menggambar garis singgung 3.1. Lingkaran pertama dengan titik pusat (titik O) dan melalui sebuah titik di luar diameter yang telah ditentukan digambar.

lingkaran. 3.2. Sebuah titik (misalnya titik A) digambar di luar

lingkaran dengan jarak yang ditentukan.

3.3. Titik O dan titik A dihubungkan dengan sebuah garis lurus sehingga membentuk garis OA.

3.4. Garis OA dibagi dua sama besar dengan oleh sebuah garis pada satu titik (titik C).

3.5. Sebuah lingkaran digambar dengan jari-jari CO yang memotong lingkaran pertama di dua titik

Page 201: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 140

(misalnya titik D dan E).

3.6. Titik D dan E masing-masing dihubungkan dengan titik A dengan sebuah garis lurus yang membentuk dua buah garis singgung lingkaran pertama.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar garis singgung lingkaran yang telah ditentukan

diamater dan titik pusatnya melalui dua cara yaitu titik singgung berada pada lingkaran dan titik

singgung di luar lingkaran dengan menggunakan jangka dan penggaris lurus.

2. Tersedia acuan untuk menggambar garis singgung lingkaran.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Menunjukkan pemahaman tentang beberapa cara menggambar garis singgung lingkaran Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja

Page 202: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 141

Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 203: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 142

Kode Unit : BGN.GGT.008 A

Judul Unit : Menggabungkan Garis

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar busur singgung untuk menggabungkan dua garis lurus yang yang membentuk sudut lancip, siku-siku

dan tumpul, dua garis lurus sejajar dan dua garis lengkung dengan

menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometri dan istilah menggabungkan garis. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggabungkan dua garis lurus 2.1. Dua buah garis lurus yang masing-masing yang membentuk sudut. membentuk sudut lancip, sudut siku-siku dan sudut

tumpul digambar.

2.2. Dua buah garis yang sejajar dengan sisi-sisi sudut digambar dengan jarak yang sama dengan panjang

radius yang telah ditentukan.

2.3. Titik pusat busur (titik O) ditentukan berdasarkan perpotongan dua garis sejajar.

2.4. Dua buah garis tegak lurus digambar dari titik O dan memotong masing-masing sisi sudut pada satu

titik (misalnya titik A1 dan titik A2).

2.5. Sebuah busur singgung dengan radius yang telah ditentukan yang menggabungkan sisi-sisi sudut

pada titik A1 dan A2 digambar.

3. Menggabungkan dua garis sejajar. 3.1. Dua buah garis sejajar dengan panjang tertentu digambar.

3.2. Sebuah garis tegak lurus yang memotong masing- masing garis sejajar di satu titik digambar.

3.3. Garis tegak lurus dibagi dua sama besar untuk mendapatkan titik pusat (titik O) dan radius busur.

Page 204: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 143

3.4. Sebuah busur singgung yang menggabungkan dua

garis sejajar digambar.

4. Menggabungkan garis lengkung 4.1. Dua buah lingkaran dengan titik pusat (misalnya

dan garis lengkung. titik O1 dan O2) digambar tidak saling bersinggungan masing-masing dengan radius yang

berbeda (misalnya R1 dan R2).

4.2. Dua buah busur lingkaran dari titik O1 dan O2

digambar masing-masing dengan radius R1 + r dan R2 + r, dimana r telah ditentukan sehingga berpotongan di satu titik (misalnya titik A).

4.3. Dua buah garis lurus digambar dari titik O1 dan O2

ke titik A sehingga memotong masing-masing

lingkaran di dua titik (misalnya titik B1 dan B2).

4.4. Sebuah busur singgung dengan titik pusat di A dan radius r digambar sehingga menggabungkan kedua

lingkaran di titik B1 dan B2.

5. Membereskan pekerjaan. 5.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

5.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

5.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar sebuah busur singgung untuk menggabungkan dua garis lurus yang membentuk sudut yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar busur singgung untuk menggabungkan garis.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Page 205: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 144

Memahami beberapa cara menggambar busur singgung Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran BGN.GGT.007 A Menggambar Garis Singgung Lingkaran

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 206: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 145

Kode Unit : BGN.GGT.009 A

Judul Unit : Menggambar Segilima Beraturan

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan dengan dua cara yaitu segilima yang panjang salah satu sisinya telah ditentukan dan segilima yang terletak di

dalam lingkaran dan panjang sisinya tidak ditentukan dengan menggunakan

peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometri dan istilah menggambar segilima beraturan. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar segilima beraturan 2.1. Garis horisontal yang merupakan salah satu sisi yang salah satu panjang sisinya segilima yang telah ditentukan panjangnya

telah ditentukan. digambar.

2.2. Dua buah lingkaran atau busur dengan radius sama dengan panjang garis horisontal dan titik pusat di

kedua ujung kiri dan kanan garis digambar.

2.3. Titik-titik perpotongan dua lingkaran dihubungkan dengan garis yang membagi dua garis horisontal

pada satu titik O.

2.4. Garis tegak lurus pada ujung kiri garis horisontal digambar sampai berpotongan dengan lingkaran

kiri pada satu titik.

2.5. Garis horisontal dipanjangkan pada kedua ujungnya.

2.6. Lingkaran ketiga digambar dengan radius yang panjangnya dari titik O sampai titik potong garis

tegak lurus dan lingkaran.

2.7. Radius lingkaran keempat dan kelima ditentukan berdasarkan jarak antara ujung-ujung garis

horisontal dan titik potong antara lingkaran ketiga

dengan perpanjangan garis horisontal.

2.8. Lingkaran keempat dan kelima digambar sehingga

Page 207: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 146

berpotongan di satu titik dan juga berpotongan dengan lingkaran pertama dan kedua di titik yang lain.

2.9. Titik-titik perpotongan dihubungkan dengan garis

lurus sehingga membentuk segilima beraturan.

3. Menggambar segilima beraturan 3.1. Lingkaran pertama digambar menggunakan jangka. dalam lingkaran.

3.2. Dua buah garis diameter vertikal dan horisontal

digambar saling tegak lurus dan berpotongan di titik pusat.

3.3. Titik perpotongan antara ujung atas garis diameter vertikal dan lingkaran ditentukan (misalnya titik D).

3.4. Radius lingkaran pertama ditentukan kemudian dibagi dua sama besar oleh sebuah garis tegak lurus yang memotong di satu titik pada garis radius ( misalnya titik L).

3.5. Radius lingkaran kedua ditentukan berdasarkan jarak antara titik L dengan titik D.

3.6. Lingkaran kedua digambar dengan titik L sebagai pusat yang memotong garis diameter horisontal lingkaran pertama pada satu titik (misalnya titik K).

3.7. Panjang sisi-sisi segilima ditentukan berdasarkan jarak antara titik D dan titik K (garis DK) dengan menggunakan jangka.

3.8. Garis lingkaran pertama dibagi menjadi lima bagian yang sama oleh garis DK dengan menggunakan jangka sehingga menghasilkan titik-titik perpotongan.

3.9. Titik- titik perpotongan dihubungkan dengan garis

lurus sehingga membentuk segilima beraturan.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segilima beraturan yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar segilima beraturan atau pentagon yang baku

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Penggaris

Page 208: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 147

Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali bentuk-bentuk geometris dan istilahnya Memahami beberapa cara menggambar segilima beraturan Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran BGN.GGT.007 A Menggambar Garis Singgung Lingkaran

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil dalam setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 209: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 148

Kode Unit : BGN.GGT.010 A

Judul Unit : Menggambar Segienam Beraturan

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segienam beraturan dengan dua cara yaitu segienam yang panjang salah satu sisinya telah ditentukan dan

segienam yang terletak di dalam lingkaran dan panjang sisinya tidak ditentukan

dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilahnya menggambar segienam beraturan. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar segienam beraturan 2.1. Garis horisontal (misalnya garis AB) yang yang salah satu panjang sisinya merupakan salah satu sisi segienam yang telah

telah ditentukan. ditentukan panjangnya digambar.

2.2. Kedua ujung garis AB dipanjangkan sejauh ½ panjang garis AB dan membentuk garis lurus

(misalnya AK dan BL).

2.3. Garis tegak lurus digambar masing-masing pada titik K, A, B dan L.

2.4. Sebuah busur dengan radius AB digambar masing- masing pada titik A dan B sebagai titik pusat yang

memotong garis tegak lurus dari titik K dan L di

satu titik (misalnya titik F dan C).

2.5. Sebuah busur dengan radius AB digambar masing- masing pada titik F dan C sebagai titik pusat yang

memotong garis tegak lurus dari A dan B di satu

titik ( misalnya titik E dan D).

2.6. Titik-titik A F, E. D dan B dihubungkan dengan garis lurus sehingga membentuk segienam

beraturan.

3. Menggambar segienam beraturan 3.1. Lingkaran pertama digambar menggunakan jangka. dalam lingkaran.

3.2. Dua buah garis diameter vertikal dan horisontal

digambar saling tegak lurus dan berpotongan di

Page 210: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 149

titik pusat (titik O).

3.3. Titik perpotongan antara garis diameter horisontal dan lingkaran ditentukan ( misalnya titik F dan C).

3.4. Sebuah busur dengan radius OF digambar pada titik F yang memotong lingkaran pada titik E dan A.

3.5. Sebuah busur dengan radius OF digambar pada titik

C yang memotong lingkaran pada titik D dan B.

3.6. Titik-titik F, E, D C B dan A dihubungkan dengan sebuah garis lurus sehingga membentuk segienam beraturan.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segienam beraturan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar segienam beraturan yang baku

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Busur derajat Berbagai macam penggaris Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilah Memahami cara menggambar segienam beraturan Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT. 009 A Menggambar Segilima Beraturan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi

Page 211: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 150

Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 212: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 151

Kode Unit : BGN.GGT.011 A

Judul Unit : Menggambar Segitujuh Beraturan

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segitujuh beraturan yang panjang sisinya tidak ditentukan dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan

gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar segitujuh beraturan. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar segitujuh beraturan. 2.1. Sebuah lingkaran digambar menggunakan jangka.

2.2. Dua buah garis diameter vertikal (misalnya garisAL) dan horisontal (misalnya garis MN)

digambar saling tegak lurus dan berpotongan di

titik pusat (titik O).

2.3. Garis MN diperpanjang di kedua ujungnya dan garis AL dibagi menjadi tujuh bagian sama besar

dan ditandai dengan titik 1 sampai 6.

2.4. Sebuah busur dengan radius AL digambar pada titik L yang memotong perpanjangan garis MN di

dua titik (misalnya titik P dan T).

2.5. Garis-garis lurus digambar dari titik P melalui titik- titik 2, 4 dan 6 pada garis AL sehingga memotong

lingkaran di tiga titik (misalnya titik B, C dan D).

2.6. Garis-garis lurus digambar dari titik T melalui titik- titik 2, 4 dan 6 pada garis AL sehingga memotong

lingkaran di tiga titik (misalnya titik K, F dan E).

2.7. Titik-titik B, C, D, K, F da E dihubungkan dengan garis-garis lurus sehingga membentuk segitujuh

beraturan.

3. Membereskan pekerjaan. 3.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

Page 213: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 152

3.2. Peralatan dan perlengkapan gambar

dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

3.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segitujuh beraturan dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar segitujuh beraturan

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Busur derajat Berbagai macam penggaris Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar segitujuh beraturan Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT. 002 A Membagi Garis BGN.GGT. 009 A Menggambar Segilima Beraturan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Page 214: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 153

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 215: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 154

Kode Unit : BGN.GGT.012 A

Judul Unit : Menggambar Segidelapan Beraturan

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segidelapan beraturan yang panjang sisinya tidak ditentukan dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah

menggambar segidelapan dikenali dan dipahami. beraturan.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang

dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas

ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar segidelapan 2.1. Sebuah lingkaran digambar menggunakan jangka.

beraturan. 2.2. Lingkaran dibagi menjadi empat buah busur sama

besar oleh dua buah garis diameter vertikal (misalnya garis AE) dan horisontal (misalnya garis KC) yang saling tegak lurus dan berpotongan di titik pusat (titik O).

2.3. Empat buah busur masing-masing dibagi dua sama besar oleh sebuah garis lurus diagonal yang memotong lingkaran di empat titik (misalnya titik L, B, D dan F).

2.4. Titik-titik K, L, A, B, C, D, E dan F dihubungkan

dengan garis-garis lurus sehingga membentuk segidelapan beraturan.

3. Membereskan pekerjaan. 3.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan

perintah.

3.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

3.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Page 216: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 155

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar segidelapan beraturan menggunakan peralatan

dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar segidelapan beraturan

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Busur derajat Berbagai macam penggaris Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar segienam beraturan Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT. 010 A Menggambar Segienam Beraturan

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 217: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 156

Kode Unit : BGN.GGT.013 A

Judul Unit : Menggambar Ellips

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar ellips melalui dua cara yaitu dengan bantuan lingkaran dan dengan bantuan persegi panjang menggunakan

peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar ellips. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar ellips dengan bantuan 2.1. Dua buah garis diameter utama yang saling tegak lingkaran. lurus dan berpotongan di titik pusat (titik O)

digambar.

2.2. Sebuah lingkaran digambar dari titik O yang memotong garis diameter horisontal (misalnya di

titik A dan B) dan garis diameter vertikal (misalnya di titik C dan D).

2.3. Sebuah lingkaran kecil digambar di dalam lingkaran pertama dengan titik pusat O.

2.4. Garis lingkaran luar diberi tanda dengan titik (misalnya titik 1) pada kuadran pertama.

2.5. Radius lingkaran luar digambar dari titik 1 ke titik O yang memotong lingkaran kecil di satu titik

(misalnya titik 1‟).

2.6. Sebuah garis lurus sejajar diameter vertikal digambar dari titik 1 dan sebuah garis lurus sejajar

diameter horisontal digambar dari titik 1‟ sehingga

berpotongan di satu titik (misalnya titik E).

2.7. Garis lingkaran luar diberi tanda dengan beberapa titik dengan jarak yang berdekatan pada seluruh

kuadrannya (misalnya titik 2, 3, 4 dan seterusnya).

2.8. Cara yang sama dengan butir 2.5 dan 2.6 diulangi dari titik 2, 3, 4 dan seterusnya sehingga diperoleh

Page 218: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 157

beberapa titik (misalnya titik F, G, H dan seterusnya).

2.9. Titik-titik dihubungkan dengan garis sehingga

membentuk sebuah ellips.

3. Menggambar ellips dengan bantuan 3.1. Sebuah garis horisontal (misalnya garis AB) dan persegi panjang. garis vertikal (misalnya garis CD) yang tidak sama

panjang digambar saling tegak lurus dan berpotongan di titik pusat (titik O).

3.2. Sebuah garis yang sama dan sejajar dengan garis CD digambar melalui titik A dan B dan sebuah garis yang sama dan sejajar dengan garis AB digambar melalui titik C dan D sehingga membentuk persegi panjang.

3.3. Titik perpotongan antara garis yang melalui titik A dan titik D diberi tanda (misalnya titik K).

3.4. Garis OD dibagi menjadi 4 bagian yang sama dan diberi tanda (misalnya titik 1, 2, 3) kemudian garis KD juga dibagi menjadi 4 bagian yang sama dan diberi tanda (misalnya titik 1‟, 2‟, 3‟).

3.5. Garis lurus digambar untuk menghubungkan titik A dengan titik-titik 1‟, 2‟, 3‟ pada garis KD.

3.6. Garis lurus digambar dari titik B melalui titik-titik 1, 2, 3 dan memotong garis A-1‟, A-2‟ dan A-3‟ di titik E, F dan G.

3.7. Cara yang sama dengan butir 3.4 sampai 3.6 diulangi sehingga diperoleh titik-titik lainnya pada seluruh sisi persegi panjang.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan

dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar sebuah ellips menggunakan peralatan dan

perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar ellips

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Mal lengkung (French Curve) Pensil atau rapido Meja atau papan gambar

Page 219: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 158

Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami dua cara menggambar ellips Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran BGN.GGT.008 A Menggabungkan Garis

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 220: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 159

Kode Unit : BGN.GGT.014 A

Judul Unit : Menggambar Parabola

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar parabola menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar parabola. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas

ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar parabola. 2.1. Sebuah garis lurus (misalnya garis AT) yang telah ditentukan panjangnya digambar.

2.2. Sebuah titik (misalnya titik F) sebagai titik fokus parabola ditandai pada garis AT dengan jarak AF

yang telah ditentukan.

2.3. Garis AF dibagi dua sama besar, dan titik baginya diberi tanda (titik O) yang merupakan titik puncak

parabola.

2.4. Sebuah garis tegak lurus (misalnya garis MN) pada garis AT digambar melalui titik A.

2.5. Sebuah garis tegak lurus (misalnya garis BC) pada garis AT digambar melalui titik F dengan jarak FB

= FC. Titik B dan C pada garis BC diberi tanda.

2.6. Sebuah titik (misalnya titik S) diberi tanda pada garis AT dengan jarak sembarang dari titik A dan

sebuah garis tegak lurus pada AT dengan panjang

sembarang digambar melalui titik S.

2.7. Sebuah busur dengan radius AS dan titik pusat di F digambar sehingga memotong garis tegak lurus

yang melalui titik S di titik D dan E.

2.8. Cara pada butir 2.7 dan 2.8 dilakukan untuk memperoleh titik-titik lainnya.

2.9. Titik O, B, D dan titik O, C, E serta titik-titik

Page 221: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 160

lainnya dihubungkan dengan garis lengkung menggunakan mal lengkung sehingga membentuk sebuah parabola.

3. Membereskan pekerjaan. 3.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

3.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

3.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar sebuah parabola menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar parabola.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Mal lengkung (French Curve) Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.005 A Menggambar Lingkaran BGN.GGT.008 A Menggabungkan Garis BGN.GGT.013 A Menggambar Ellips

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran

Page 222: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 161

Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 223: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 162

Kode Unit : BGN.GGT.015 A

Judul Unit : Menggambar Hiperbola

Uraian Unit : Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar hiperbola menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar parabola. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas

ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar kurva hiperbola. 2.1. Sebuah garis lurus (misalnya garis MN) dan sebuah garis tegak lurus pada MN yang merupakan sumbu imajiner (misalnya disebut sumbu ST) yang membagi dua MN di sebuah titik (titik O) digambar.

2.2. Titik fokus diberi tanda pada bagian kiri (misalnya

titik F1) dan kanan garis MN (misalnya titik F2) dengan jarak yang sama dari titik O.

2.3. Titik puncak diberi tanda pada bagian kiri garis MN (misalnya titik A) pada bagian kanan garis MN (misalnya titik puncak B) jarak yang sama dari titik O.

2.4. Garis MN diberi tanda dengan beberapa titik tambahan (misalnya titik C, D, E dan seterusnya) di sebelah kanan titik fokus F2.

2.5. Sebuah busur digambar pada titik fokus F1 dan F2

masing-masing dengan radius AC dan BC, kemudian dengan radius AD dan BD, AE dan BE dan seterusnya sehingga menghasilkan beberapa titik perpotongan di sebelah kanan garis MN.

2.6. Titik-titik perpotongan dihubungkan menggunakan mal lengkung sehingga membentuk garis kurva hiperbola.

Page 224: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 163

2.7. Cara yang sama dengan butir 2.4, 2.5 dan 2.6 dilakukan pada sebelah kiri titik fokus F1 sehingga menghasilkan kurva yang simetris dengan kurva

pada butir 2.6.

3. Menggambar asimtut (asymptotes) 3.1. Sebuah lingkaran dengan titik pusat di O digambar

hiperbola. dengan radius sama dengan panjang OF1

3.2. Sebuah garis sejajar dengan garis ST pada butir 2.1. digambar pada titik puncak A dan titik puncak B yang memotong lingkaran di empat titik (titik 1, 2, 3, 4).

3.3. Titik 1, 2, 3, 4 dihubungkan dengan garis lurus sehingga membentuk persegi panjang.

3.4. Garis-garis diagonal persegi panjang digambar melalui titik 1, 3 dan 2, 4 yang merupakan garis asimtut hiperbola yang telah digambar pada butir 2.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar sebuah hiperbola menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar hiperbola.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Mal lengkung (French Curve) Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar hiperbola Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

Page 225: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 164

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.014 A Menggambar Parabola

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri Berbagai jenis dan ukuran media gambar

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 226: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 165

Kode Unit : BGN.GGT.016 A

Judul Unit : Menggambar Isometri Kubus

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi isometri kubus termasuk sumbu aksonometrinya dengan menggunakan peralatan dan

perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar isometri kubus. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar sumbu-sumbu 2.1. Garis tegak lurus (misalnya disebut sumbu OZ) aksonometri. dibuat dengan titik koordinat O sebagai pusat.

2.2. Lingkaran pertama digambar dengan titik pusat di titik O yang memotong sumbu OZ di satu titik.

2.3. Lingkaran kedua digambar dengan titik pusat pada titik potong di OZ dan panjang jari-jari sama

dengan jarak titik potong ke titik O.

2.4. Titik perpotongan antara lingkaran pertama dan kedua ditentukan di kedua sisi sumbu OZ.

2.5. Garis lurus digambar yang melalui titik potong kedua lingkaran dan titik O sehingga membentuk

sumbu OX dan OY.

3. Menggambar isometri kubus. 3.1. Panjang sisi-sisi kubus yang telah ditentukan (misalnya OA dan OC) diberi tanda dengan sebuah

titik pada sumbu OX dan OY.

3.2. Garis lurus sejajar dengan sumbu OX dan OY digambar dari titik O dan C yang berpotongan di

satu titik (misalnya titik B) yang menjadi dasar

kubus (segiempat OABC).

3.3. Garis tegak lurus digambar dari titik A, B, dan C dengan panjang sama dengan OA dan OC dan

menghasilkan garis (misalnya garis AE, BF dan

CG).

Page 227: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 166

3.4. Sumbu OZ diukur sama panjang dengan OA

kemudian diberi tanda dengan sebuah titik (misalnya titik D).

3.5. Titik E, F, G dan D dihubungkan dengan garis lurus sehingga membentuk segiempat DEFG sebagai bagian atas kubus.

3.6. Garis putus-putus digambar untuk memberi tanda sisi-sisi kubus yang tak terlihat (sisi OA, OC dan

OD).

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan

dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi isometri benda berbentuk kubus menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar proyeksi isometri kubus yang baku.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar proyeksi isometris Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.001 A Menggambar Garis Tegak Lurus dan Garis Sejajar BGN.GGT.003 A Menggambar Sudut

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi

Page 228: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 167

Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 229: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 168

Kode Unit : BGN.GGT.017 A

Judul Unit : Menggambar Isometri Silinder

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi isometri silinder termasuk sumbu aksonometrinya dengan menggunakan peralatan dan

perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar isometri lingkaran. dikenali dan dipahami.

1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar sumbu-sumbu 2.1. Garis tegak lurus (misalnya disebut sumbu OZ) aksonometri. dibuat dengan titik koordinat O sebagai pusat.

2.2. Lingkaran pertama digambar dengan titik pusat di titik O yang memotong sumbu OZ di satu titik.

2.3. Lingkaran kedua digambar dengan titik pusat pada titik potong di OZ dan panjang jari-jari sama

dengan jarak titik potong ke titik O.

2.4. Titik perpotongan antara lingkaran pertama dan kedua ditentukan di kedua sisi sumbu OZ.

2.5. Garis lurus digambar yang melalui titik potong kedua lingkaran dan titik O sehingga membentuk

sumbu OX dan OY.

3. Menggambar isometri lingkaran 3.1. Garis horisontal dan vertikal yang berpotongan di sisi bawah silinder. satu titik (titik O) digambar.

3.2. Sebuah lingkaran dengan diameter dan radius yang telah ditentukan digambar dengan titik pusat di O

dan memotong garis vertikal di dua titik (misalnya

titik C dan D).

3.3. Lingkaran dibagi atas 6 bagian yang sama dan diberi tanda (misalnya dengan titik C, E, F, D, G

dan H).

3.4. Sebuah busur dengan radius DE dan titik pusat di D

Page 230: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 169

digambar sehingga memotong garis CD (misalnya di titik 1).

3.5. Sebuah setengah lingkaran dengan radius O1 dan

titik pusat di O digambar sehingga memotong garis horisontal di dua titik (misalnya di titik 3 dan 4).

3.6. Garis lurus digambar dari titik C, D, 3 dan 4 yang

merupakan titik-titik pusat bentuk lonjong dan saling berpotongan di masing-masing titik.

3.7. Sebuah busur dengan radius DE masing-masing digambar dengan titik pusat di C dan D dan memotong perpanjangan garis-garis D3 dan D4 di dua titik (misalnya titik K dan L dan menjadi busur KL) dan perpanjangan garis C3 dan C4 di dua titik (misalnya titik M dan N dan menjadibusur MN).

3.8. Sebuah busur digambar dengan radius 3K dengan titik pusat di titik 3 dan 4 (misalnya disebut busur KM dan LN).

3.9. Busur-busur dihubungkan menjadi sebuah bentuk

oval.

4. Menggambar isometri silinder 4.1. Sebuah titik pusat lingkaran bagian atas silinder

silinder. (titik O1) diberi tanda pada sumbu OZ sesuai jarak yang ditentukan.

4.2. Sumbu-sumbu aksonometri (OX1 dan OY1) yang

sejajar dengan sumbu-sumbu OX dan OY digambar

dengan titik pusat di O1.

4.3. Sebuah bentuk oval sebagai sisi atas silinder digambar dengan cara seperti butir 3 dengan titik

pusat di O1.

4.4. Sisi atas dan bawah silinder dihubungkan dengan garis lurus yang merupakan garis singgung oval sehingga membentuk sebuah silinder.

4.5. Garis putus-putus digambar untuk memberi tanda

sisi bawah silinder yang tak terlihat.

5. Membereskan pekerjaan. 5.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

5.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

5.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi isometri benda berbentuk silinder menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

Page 231: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 170

2. Tersedia acuan untuk menggambar proyeksi isometri silinder yang baku.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Busur derajat Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar proyeksi isometris lingkaran Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.016 A Menggambar Isometri Kubus

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali elemen-elemen sebuah lingkaran (segmen, busur, garis singgung, dsb) Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 232: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 171

Kode Unit : BGN.GGT.018 A

Judul Unit : Menggambar Proyeksi Orthogonal

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar tampak depan dan belakang serta tampak samping kiri dan kanan obyek dengan cara proyeksi

orthogonal dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar proyeksi konstruksi dikenali dan dipahami.

geometris. 1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang

dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar tampak (depan atau 2.1. Sumbu-sumbu proyeksi dengan titik perpotongan di belakang) obyek. O digambar dan diberi nama (misalnya garis sumbu

vertikal ZOY dan garis sumbu horisontal XOY‟).

2.2. Tampak atas obyek digambar pada bidang XOY.

2.3. Setiap titik sudut obyek diproyeksikan ke sumbu OX.

2.4. Garis-garis vertikal digambar pada bidang XOZ dari setiap titik pada sumbu OX sesuai dengan

bentuk dan ukuran tinggi yang ditentukan sehingga

menghasilkan proyeksi sisi-sisi (depan atau

belakang) obyek.

2.5. Sisi-sisi obyek yang terletak di belakang digambar dengan garis putus-putus dan yang terletak di depan

digambar dengan garis tegas.

3. Menggambar tampak samping (kiri 3.1. Garis-garis tegak lurus sumbu OY digambar dari atau kanan) obyek. setiap titik sudut obyek dan diberi tanda dengan

titik (misalnya titik A, B, C, dan seterusnya).

3.2. Sebuah busur digambar dengan titik pusat O dan radius masing-masing OA, OB, OC dan seterusnya

yang memotong sumbu OY1 di beberapa titik.

3.3. Garis-garis vertikal digambar dari setiap titik pada sumbu OY1 pada bidang ZOY1 dengan bentuk dan ukuran tinggi yang telah ditentukan sehingga

Page 233: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 172

menghasilkan proyeksi sisi-sisi samping (kiri atau kanan) obyek.

3.4. Sisi-sisi obyek yang terletak di belakang digambar dengan garis putus-putus dan yang terletak di depan digambar dengan garis tegas.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan

dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal berbagai bentuk dan ukuran obyek atau dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar proyeksi orthogonal prisma segienam beraturan baik

cara Eropa maupun Amerika.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar proyeksi orthogonal segibanyak Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.016 A Menggambar Isometri Kubus BGN.GGT.017 A Menggambar Isometri Lingkaran

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran

Page 234: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 173

Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 235: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 174

Kode Unit : BGN.GGT.019 A

Judul Unit : Menggambar Proyeksi Orthogonal Prisma

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar tampak depan dan belakang serta tampak samping kiri dan kanan benda prisma segienam dengan

cara proyeksi orthogonal dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan

gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar proyeksi konstruksi dikenali dan dipahami.

geometris. 1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang

dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar tampak (depan atau 2.1. Sumbu-sumbu proyeksi dengan titik perpotongan belakang) prisma segienam. di O digambar dan diberi nama (misalnya garis

sumbu vertikal ZOY dan garis sumbu horisontal

XOY‟).

2.2. Sebuah segienam beraturan yang merupakan tampak atas prisma digambar pada bidang XOY.

2.3. Setiap titik sudut prisma segienam diproyeksikan ke sumbu OX.

2.4. Garis-garis vertikal digambar pada bidang XOZ dari setiap titik pada sumbu OX dengan ukuran

tinggi yang ditentukan.

2.5. Sebuah garis horisontal yang menghubungkan garis-garis vertikal digambar sehingga

menghasilkan proyeksi sisi-sisi (depan atau

belakang) prisma.

2.6. Sisi-sisi piramida yang terletak di belakang digambar dengan garis putus-putus dan yang

terletak di depan digambar dengan garis tegas.

3. Menggambar tampak samping (kiri 3.1. Garis-garis tegak lurus sumbu OY digambar dari atau kanan) prisma segienam. setiap titik sudut segienam dan diberi tanda dengan

titik (misalnya titik A, B dan C).

3.2. Sebuah busur digambar dengan titik pusat O dan

Page 236: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 175

radius masing-masing OA, OB dan OC yang

memotong sumbu OY1 di tiga titik (misalnya titik a, b, dan c ).

3.3. Garis-garis tegak lurus digambar dari titik a, b dan

c pada bidang ZOY1 dengan ukuran tinggi yang telah ditentukan.

3.4. Sebuah garis horisontal yang menghubungkan garis-garis vertikal digambar sehingga menghasilkan proyeksi sisi-sisi samping (kiri atau

kanan) prisma.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan

dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal benda berbentuk prisma segienam beraturan dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar proyeksi orthogonal prisma segienam beraturan baik

cara Eropa maupun Amerika.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar proyeksi orthogonal segibanyak Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.018 A Menggambar Proyeksi Orthogonal

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen

Page 237: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 176

Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 238: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 177

Kode Unit : BGN.GGT.020 A

Judul Unit : Menggambar Proyeksi Orthogonal Piramida

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar tampak depan dan belakang serta tampak samping kiri dan kanan benda piramida segilima

beraturan dengan cara proyeksi orthogonal dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pekerjaan 1.1. Macam-macam bentuk geometris dan istilah menggambar proyeksi konstruksi dikenali dan dipahami.

geometris. 1.2. Peralatan dan perlengkapan gambar yang

dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.3. Media gambar yang dibutuhkan dipilih dan disiapkan.

1.4. Peralatan dan perlengkapan gambar diperiksa kondisinya, apabila ada kerusakan diperbaiki.

1.5. Sumber gambar dipahami, apabila tidak jelas ditanyakan kepada atasan.

2. Menggambar tampak (depan atau 2.1. Sumbu-sumbu proyeksi dengan titik perpotongan di belakang) piramida segilima O digambar dan diberi nama (misalnya garis sumbu beraturan. vertikal ZOY dan garis sumbu horisontal XOY‟).

2.2. Sebuah segilima beraturan dan titik puncak (misalnya titik S) yang merupakan tampak atas

piramida digambar pada bidang XOY.

2.3. Setiap titik sudut segilima diproyeksikan ke sumbu OX.

2.4. Garis-garis vertikal digambar pada bidang XOZ dari setiap titik pada sumbu OX yang bertemu di

titik puncak S dengan ukuran tinggi yang

ditentukan sehingga menghasilkan proyeksi sisi-sisi (depan atau belakang) piramida.

2.5. Sisi-sisi piramida yang terletak di belakang digambar dengan garis putus-putus dan yang

terletak di depan digambar dengan garis tegas.

3. Menggambar tampak samping (kiri 3.1. Garis-garis tegak lurus sumbu OY digambar dari atau kanan) piramida segilima setiap titik sudut segilima dan diberi tanda dengan

beraturan. titik (misalnya titik A,B dan C ).

3.2. Sebuah busur digambar dengan titik pusat O dan radius masing-masing OA, OB dan OC yang

memotong sumbu OY1 di tiga titik (misalnya titik a,

Page 239: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 178

b, dan c ).

3.3. Titik puncak S diproyeksikan dari tampak yang

telah digambar pada butir 2 ke bidang ZOY1 melalui sumbu OZ.

3.4. Garis-garis vertikal digambar dari titik a, b dan c

pada sumbu OY1 yang bertemu di titik puncak S sehingga menghasilkan tampak samping (kiri atau kanan) piramida.

3.5. Sisi-sisi piramida yang terletak di belakang digambar dengan garis putus-putus dan yang terletak di depan digambar dengan garis tegas.

4. Membereskan pekerjaan. 4.1. Hasil gambar diperiksa kesesuaiannya dengan perintah.

4.2. Peralatan dan perlengkapan gambar dibersihkan dan disimpan pada tempatnya.

4.3. Hasil gambar disimpan pada tempatnya.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk pekerjaan menggambar proyeksi orthogonal benda berbentuk piramida segilima beraturan dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual yang dilakukan di studio gambar atau di tempat lain.

2. Tersedia acuan untuk menggambar proyeksi orthogonal piramida segilima beraturan baik

cara Eropa maupun Amerika.

3. Tersedia peralatan gambar yang meliputi:

Jangka Berbagai macam penggaris Pensil atau rapido Meja atau papan gambar Media gambar berbagai jenis dan ukuran

4. Tersedia sumber informasi yang berupa:

Gambar bentuk-bentuk geometris dan istilahnya

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan gambar yang sesuai.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Mengenali jenis-jenis bentuk geometris dan istilahnya Memahami cara menggambar proyeksi orthogonal segibanyak Mampu menggambar menggunakan peralatan dan perlengkapan gambar manual

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GGT.019 A Menggambar Proyeksi Orthogonal Prisma

Page 240: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 179

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Menunjukkan pemahaman tentang sistem dimensi Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Menghitung luas dari berbagai bentuk/geometri

5. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 2 1 2

Page 241: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 180

Kode Unit : DTA.MNT.101.(1).A

Judul Unit : Melakukan back up data level 1

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan back up data yaitu menduplikasi data sesuai dengan kriteria yang ditentukan pada prosedur/rencana kerja untuk disimpan pada media penyimpanan, contoh disimpan pada file di hard disk, di disket, di CD dan lain sebagainya

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memahami prosedur back up 1.1. Prosedur back up data dapat dijelaskan sesuai dengan

data standar operasi back up data

2. Mempersiapkan aplikasi back 2.1. Aplikasi back up data atau sistem basis data beroperasi

up data atau sistem basis data sesuai dengan standar operasi aplikasi back up data atau sistem basis data

2.2. Otorisasi perbaikan data beroperasi (login diterima)

3. Melakukan back up data 3.1. Proses back up data dilakukan sesuai dengan standar operasi aplikasi back up data atau sistem basis data

3.2. Proses back up selesai dengan ditandai adanya pemberitahuan dari aplikasi atau sistem basis data

3.3. Hasil back up disimpan di media yang ditentukan pada

prosedur/rencana kerja perusahaan

4. Mengecek data yang di-back 4.1. Data back up sesuai dengan kriteria yang ditentukan up pada prosedur/rencana kerja perusahaan

5. Mengisi check list back up 5.1. Check list terisi sesuai dengan back up data yang

data dilakukan

Persyaratan Unjuk Kerja:

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:

1. SOP yang berlaku di perusahaan

2. Instruction Manual dari aplikasi back up data atau sistem basis data

3. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan

4. Peralatan dan instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini

Acuan Penilaian:

1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

2. Pengetahuan yang dibutuhkan: a. Database Concept b. Database Management System

3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal Setara SMK

Page 242: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 181

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level

Ket: diambil dari Standar Kompetensi Nasional Bidang Teknologi Informasi 2002

Page 243: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 182

Kode Unit : DTA.MNT.102.(1).A

Judul Unit : Melakukan restore data level 1

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan restore data yaitu memasukan data back up ke dalam basis data dari suatu media penyimpanan sesuai dengan prosedur / rencana kerja perusahaan.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Memahami prosedur restore 1.1. Prosedur restore data dapat dijelaskan sesuai dengan data standar operasi restore data

2. Mempersiapkan aplikasi 2.1. Aplikasi restore data atau sistem basis data beroperasi restore data atau sistem basis sesuai dengan standar operasi aplikasi restore data atau

data sistem basis data

2.2. Otorisasi perbaikan data beroperasi (login diterima)

2.3. Data dari media penyimpanan yang akan di-restore tersedia

3. Melakukan restore data 3.1. Proses restore data dilakukan sesuai dengan standar operasi aplikasi back up data atau sistem basis data

3.2. Proses restore data selesai dengan ditandai adanya pemberitahuan dari aplikasi atau sistem basis data

4. Mengecek data yang di-restore 4.1. Jika proses restore berhasil, dipastikan bahwa data dari

media penyimpanan masuk ke dalam basis data dan

dapat ditampilkan di layar aplikasi atau sistem basis

data

4.2. Jika proses restore gagal, dipastikan bahwa tidak ada

yang di-restore atau data di-roll back

5. Mengisi check list restore data 5.1. Check list terisi sesuai dengan restore data yang dilakukan

Persyaratan Unjuk Kerja :

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:

1. SOP yang berlaku di perusahaan

2. Instruction Manual dari Aplikasi restore atau sistem basis data

3. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan

4. Peralatan dan instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini

Acuan Penilaian :

1. Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal

Page 244: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 183

2. Pengetahuan yang dibutuhkan: a. Database Concept b. Database Management System

3. Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal Setara SMK

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level

Ket: diambil dari Standar Kompetensi Nasional Bidang Teknologi Informasi 2002

Page 245: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 184

Kode Unit : BGN.GKU.001 A

Judul Unit : Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengoperasikan sistem operasi pada perangkat komputer yang mencakup pengelolaan folder dan file.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan sistem operasi. 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan sesuai dengan Panduan Pengguna.

1.2. Panduan Pengguna sudah disiapkan dan dipelajari.

2. Mengenali perintah dan menu/ icon 2.1. Perintah-perintah sederhana pada sistem operasi

yang berasosiasi dengannya. dikenali.

2.2. Menu/ icon yang bersesuaian dengan perintah-

perintah sistem operasi dikenali.

3. Mengelola folder dan file. 3.1. Folder/ file dapat di-create, rename, delete, copy, paste.

3.2. Informasi dan atribut tentang folder seperti: nama, ukuran, hak akses ditampilkan sesuai perintah atasan.

3.3. Atribut suatu folder/ file diubah sesuai perintah atasan.

3.4. Folder dipindahkan ke folder lain sesuai perintah

atasan.

3.5. File/ folder yang berada pada suatu folder dapat

ditampilkan daftarnya dengan berbagai parameter.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk mengelola file dan folder pada sistem operasi komputer yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Sistem Operasi komputer sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari sistem operasi komputer yang digunakan.

5. Tersedia sumber informasi berupa standar pengelolaan folder & file pada sistem operasi.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan sistem operasi yang sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Menyimpan file pada folder yang tepat

Page 246: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 185

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

DTA.MNT.101.(1).A Melakukan back up data level 1 DTA.MNT.102.(1).A Melakukan restore data level 1

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami istilah asing yang digunakan pada sistem operasi komputer

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 1 1 1 2

Page 247: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 186

Kode Unit : BGN.GAK.001 A

Judul Unit : Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengoperasikan perintah di dalam menu file, draw, edit, view, modify, osnap,dan entity selection untuk membuat

gambar dua dimensi (2D), membuka dan menyimpan file dengan menggunakan

perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan Menggambar Teknik. sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan SOP

yang berlaku.

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik yang terkait dengan menu file,

draw, edit, view, modify, osnap, dan entity selection dipahami.

1.3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik dijalankan.

2. Mengenali menu, membuka dan 2.1. Menu-menu yang disediakan beserta shortcut-nya menyimpan file. dikenali berdasarkan Panduan Pengguna.

2.2. File dibuka dan dikelola dengan menggnakan fitur- fitur New, Open, Close, Save, dan Save as.

2.3. File disimpan dengan memperhatikan nama file, folder, dan versi yang digunakan.

2.4. File disimpan dengan menggunakan format yang dikenal.

3. Membuat gambar, melakukan 3.1. Sistem koordinat cartesian, polar dan relative editing dan modifying. dikenali dan dipahami.

3.2. Gambar dibuat dalam satuan yang ditentukan dengan menggunakan perintah di dalam menu

Draw.

3.3. Fitur snap dan/atau grid alignment dinyalakan dan dipilih untuk mendapatkan gambar yang teliti.

3.4. Modifikasi gambar dilakukan dengan menggunakan perintah modify.

3.5. Editing gambar dilakukan dengan menggunakan perintah edit.

3.6. Fitur view digunakan selama membuat gambar seperti zoom dan pan untuk memudahkan melihat

gambar pada area tertentu.

Page 248: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 187

4. Melengkapi gambar dengan arsir. 4.1. Fitur Hatch dikenali.

4.2. Bagian gambar yang akan diarsir ditentukan.

4.3. Bentuk dan skala arsir ditentukan berdasarkan

standar perusahaan.

5. Memberi keterangan/teks dan 5.1. Perintah teks dasar dengan berbagai pilihannya dimensi pada gambar. dikenali dan diaplikasikan seperti linetext dan

multiline text.

5.2. Ukuran, jenis huruf, dan spasi sesuai dengan

standar yang berlaku di perusahaan atau disesuaikan dengan skala gambar yang akan dicetak.

5.3. Keterangan dimensi pada gambar dibuat dengan dimension style yang telah ditentukan.

5.4. Dimensi dibuat pada seluruh bagian gambar yang diperlukan sesuai dengan ukuran objek gambar yang dibuat.

6. Membereskan gambar. 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

6.2. Gambar yang telah selesai dibuat diperiksa kebenaran dan kesesuaiannya dengan perintah dari atasan.

6.3. Gambar yang telah diselesai disimpan dalam file dan folder yang telah ditentukan.

6.4. Peralatan dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk penggambaran dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis)

sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

5. Tersedia sumber informasi berupa gambar sketsa.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar

maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Menggambar dengan ukuran yang tepat dan akurat

Page 249: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 188

Menggunakan perintah copy, array, dan/atau mirror untuk bagian gambar yang serupa dan berulang dibuat dengan

Mencantumkan keterangan dan dimensi yang lengkpa dan sesuai dengan acuan Menyimpan file dalam nama dan folder yang telah ditentukan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

DTA.MNT.101.(1).A Melakukan back up data level 1 DTA.MNT.102.(1).A Melakukan restore data level 1 BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 1 1 2 1 2

Page 250: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 189

Kode Unit : BGN.GAK.002 A

Judul Unit : Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan menggambar yang disertai dengan mengelola layer, menggunakan dan memodifikasi objek eksternal (xref, wblock)

dengan menggunakan perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan Menggambar Teknik. sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan SOP

yang berlaku.

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik yang terkait dengan layer,

block, wblock, dan xref sudah disediakan dan

dipahami.

1.3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik dijalankan.

2. Mempersiapkan pengelompokan 2.1. Perintah pada menu format yang disediakan beserta objek gambar dengan shortcut-nya dikenali berdasarkan Panduan

mengaplikasikan fitur format. Pengguna.

2.2. Fitur layer, color, linetype, lineweight digunakan dengan tepat

2.3. Pembagian layer disesuaikan dengan pengelompokan objek gambar.

2.4. Penamaan layer dan fitur-fitur layer disesuaikan dengan standar perusahaan.

3. Memanfaatkan block, wblock dan 3.1. Objek gambar yang berulang ditentukan dan external reference dalam Wblock objek gambar dibuat.

menggambar. 3.2. Bagian gambar yang berulang digambar dengan

melakukan penyisipan wblock.

3.3. Bagian gambar yang berasal dari file lainnya diketahui lokasi penyimpanannya pada hard disk

komputer.

3.4. Bagian gambar yang berasal dari file lainnya dimasukkan pada gambar dengan melakukan

penyisipan external reference.

4. Modifikasi wblock dan external 4.1. Block yang akan diubah bentuknya ditentukan dan reference. setelah selesai diperbaiki disimpan dalam nama file

wblock yang sama.

4.2. Perubahan objek block pada gambar dilakukan

Page 251: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 190

dengan insert objek wblock yang telah diperbaharui.

4.3. External reference yang akan diubah gambarnya ditentukan dan dilakukan pada file asal.

4.4. External reference yang lama diperbaharui dengan

melakukan reload.

5. Modifikasi objek dengan 5.1. Fitur modify properties dikenali. melakukan modify properties.

5.2. Nama layer, color, linetype dan lineweight dari

objek yang sudah digambar diubah sesuai dengan kebutuhannya.

6. Membereskan gambar. 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

6.2. Gambar yang telah selesai dibuat diperiksa

kebenaran dan kesesuaiannya dengan perintah dari atasan.

6.3. Gambar yang telah diselesai disimpan dalam file dan folder yang telah ditentukan.

6.4. Peralatan dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk menggambar lanjut dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis)

sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

5. Tersedia sumber informasi berupa gambar sketsa.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Membuat layer dengan kelompok objek yang sejenis Menggunakan warna dasar untuk memudahkan operasi pencetakan dengan plotter Menggunakan block dan wblock dengan tepat sehingga mudah dan cepat

dalam menggambar Menyimpan file dalam nama dan folder yang telah ditentukan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar

Page 252: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 191

Teknik BGN.GAK.003 A Mengatur Tata Letak Gambar pada Model Space dengan

Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik BGN.GAK.005 A Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami tentang sistem dimensi Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 2 2 2 1 2

Page 253: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 192

Kode Unit : BGN.GAK.003 A

Judul Unit : Mengatur Tata Letak Gambar pada Model Space dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengatur tata letak gambar pada suatu ukuran kertas tertentu disertai dengan mengelola layer dan mengatur skala dengan menggunakan perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan Menggambar Teknik. sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan SOP

yang berlaku.

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik yang terkait dengan layer, model space, draw dan modify sudah disediakan dan dipahami.

1.3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

dijalankan.

2. Mempersiapkan gambar-gambar 2.1. Gambar yang sudah dibuat dibuka dan diperiksa yang akan diatur tata letaknya. kelengkapannya

2.2. Bagian gambar yang akan diatur tata letaknya ditentukan

2.3. Unit penggambaran diperiksa

2.4. Jenis layer, color, linetype dan lineweight yang digunakan dikenali dan dipahami.

2.5. Layer yang tidak akan dicetak dimatikan.

2.6. Color yang digunakan pada objek yang berbeda di periksa dibandingkan dengan output ketebalan garis pada hasil cetak.

2.7. Skala setiap gambar diperiksa.

3. Membuat kop (kepala gambar). 3.1. Ukuran kertas ditentukan.

3.2. Kop sesuai dengan standar baku atau standar perusahaan.

3.3. Kop digambar dengan menggunakan perintah- perintah pada menu Draw dalam ukuran milimeter, atau dimasukkan dari file kepala gambar yang telah

tersedia.

4. Mengatur tata letak gambar. 4.1. Kesesuaian skala gambar dan keterangan ukuran skala diperiksa. Kelengkapan keterangan setiap gambar diperiksa.

4.2. Gambar-gambar dipindahkan ke dalam area gambar

Page 254: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 193

dan ditata sehingga seluruh informasi pada gambar dapat terlihat dan berada dalam susunan yang formal dan terstruktur.

5. Membereskan gambar. 5.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar yang telah selesai dibuat diperiksa kebenaran dan kesesuaiannya dengan perintah dari atasan.

5.3. Gambar yang telah diselesai disimpan dalam file

dan folder yang telah ditentukan.

5.4. Peralatan dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk mengatur tata letak gambar pada model space dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis)

sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

5. Tersedia sumber informasi berupa gambar sketsa.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar

maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Menggunakan ukuran kertas sesuai dengan perintah atasan Menggunakan skala gambar sesuai dengan ukuran skala yang tercantum pada

keterangan gambar Menyusun gambar-gambar dalam tatanan yang rapi, formal dan terstruktur Mematikan layer yang tidak perlu muncul

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan

Page 255: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 194

Mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 1 1 2 1 1 2

Page 256: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 195

Kode Unit : BGN.GAK.004 A

Judul Unit : Mengatur Tata Letak Gambar pada Paper Space dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mengatur tata letak gambar yang dilakukan pada paper space dengan menggunakan perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan Menggambar Teknik sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan SOP

yang berlaku.

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik yang terkait dengan paper space sudah disediakan dan dipahami.

1.3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

dijalankan.

2. Mempersiapkan gambar-gambar 2.1. Gambar yang sudah dibuat dibuka dan diperiksa

yang akan di atur tata letaknya kelengkapannya

2.2. Bagian gambar yang akan di tata letak ditentukan

2.3. Unit penggambaran diperiksa

2.4. Jenis layer, color, linetype dan lineweight yang digunakan dikenalidan dipahami.

2.5. Layer yang tidak akan dicetak dimatikan.

2.6. Color yang digunakan pada objek yang berbeda di periksa dibandingkan dengan output ketebalan garis pada hasil cetak.

3. Mengatur tata letak pada paper 3.1. Paper space atau layout page dibuka. space

3.2. Fitur-fitur tata letak setting digunakan seperti page

setup.

3.3. Ukuran kertas dipilih dan ditentukan sesuai dengan perintah atasan.

3.4. Kop yang akan digunakan sesuai dengan standar

perusahaan atau menggunakan tempelate yang baku

4. Mengatur letak gambar 4.1. Floating Window gambar dibuat

4.2. Fitur-fitur setup floating window gambar dikenali dan digunakan.

4.3. Skala dan keutuhan gambar diperiksa

Page 257: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 196

5. Membereskan gambar. 5.1.

Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan.

5.2. Gambar yang telah selesai dibuat diperiksa kebenaran dan kesesuaiannya dengan perintah dari atasan.

5.3. Gambar yang telah diselesai disimpan dalam file dan folder yang telah ditentukan.

5.4. Peralatan dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk mengatur tata letak gambar pada paper space dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis)

sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

5. Tersedia sumber informasi berupa gambar sketsa.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar

maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Menggunakan ukuran kertas sesuai dengan perintah atasan Menggunakan skala gambar pada paper space sesuai dengan ukuran skala yang

tercantum pada keterangan gambar Menyisipkan kepala gambar yang seluruhnya masuk dalam Print Are Menampilkan gambar yang lengkap pada setiap floating window dan tidak

tumpang-tindih

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya: BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik BGN.GAK.002 A Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik BGN.GAK.003 A Mengatur Tata Letak Gambar pada Model Space dengan

Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik BGN.GAK.005 A Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen

Page 258: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 197

Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboar

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 2 1 2 2 2

Page 259: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 198

Kode Unit : BGN.GAK.005 A

Judul Unit : Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan mencetak gambar yang menggunakan banyak layer, color, linetype, dan lineweight, serta hasil cetak yang diinginkan memiliki ketebalan garis yang berbeda dengan menggunakan perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer dan printer/plotter sudah Menggambar Teknik dan dinyalakan, dengan sistem operasi dan persyaratan perlengkapan pencetakan sesuai dengan SOP yang berlaku. (printer/plotter).

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik yang terkait dengan layer dan plot sudah disediakan dan dipahami.

1.3. Panduan Pengguna printer/plotter sudah disediakan dan dipahami.

1.4. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

dijalankan.

2. Mempersiapkan gambar yang akan 2.1. Gambar yang sudah dibuat dibuka.

dicetak. 2.2. Bagian gambar yang akan dicetak ditentukan.

2.3. Unit penggambaran diperiksa.

2.4. Jenis layer, color, linetype dan lineweight yang digunakan dikenalidan dipahami.

2.5. Layer yang tidak akan dicetak dimatikan.

2.6. Color yang digunakan pada objek yang berbeda di periksa dibandingkan dengan output ketebalan garis pada hasil cetak.

3. Mengatur ketebalan garis. 3.1. Ketebalan setiap garis dari setiap color yang digunakan ditentukan.

3.2. Ketentuan ketebalan garis disesuaikan dengan standar yang berlaku di perusahaan.

3.3. Plot style gambar disesuaikan dengan standar yang

berlaku di perusahaan.

4. Menentukan skala gambar dan 4.1. Skala output gambar ditentukan.

memilih gambar yang akan dicetak. 4.2. Skala gambar dihitung.

4.3. Bagian gambar yang akan dicetak dipilih dan

ditentukan.

5. Mengatur kertas dan posisi gambar 5.1. Ukuran dan jenis kertas yang digunakan ditentukan. pada kertas.

5.2. Orientasi kertas ditentukan.

Page 260: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 199

5.3. Posisi gambar pada kertas diatur dan diperiksa.

5.4. Kesesuaian skala, posisi gambar dan ukuran kertas

diperiksa.

6. Mencetak gambar dan 6.1. Garis-garis bantu penggambaran dibersihkan. membereskan gambar.

6.2. Skala gambar dan kelengkapan informasi pada

gambar diperiksa.

6.3. Printer/Plotter yang digunakan dinyalakan dan sudah terisi kertas yang akan digunakan untuk mencetak dengan jenis dan ukuran kertas yang sesuai.

6.4. Gambar yang telah dicetak diperiksa kebenaran dan kesesuaiannya dengan perintah dari atasan.

6.5. Gambar yang telah diselesai disimpan dalam file dan folder yang telah ditentukan.

6.6. Peralatan dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk mencetak gambar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis)

sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

5. Printer/Plotter sudah terpasang pada komputer.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar

maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik dan printer/plotter yang akan digunakan sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Menggunakan ketebalan garis sesuai dengan standar. Menggunakan skala pencetakan yang sesuai dengan skala yang tercantum pada gambar.

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

DTA.MNT.101.(1).A Melakukan back up data level 1 DTA.MNT.102.(1).A Melakukan restore data level 1 BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik BGN.GAK.003 A Mengatur Tata Letak Gambar pada Model Space dengan Perangkat

Page 261: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 200

Lunak untuk Menggambar Teknik

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Mengenal berbagai jenis, ukuran dan karakter media gambar Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboard Menggunakan perangkat printer/plotter dengan benar

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 1 1 2 1 2 2 2

Page 262: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 201

Kode Unit : BGN.GAK.006 A

Judul Unit : Merancang dan Mengubah Dimension Style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan merancang dan mengubah tampilan keterangan dimensi pada gambar dengan menggunakan perangkat

lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan Menggambar Teknik. sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan SOP

yang berlaku.

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik yang terkait dengan

dimension style sudah disediakan dan dipahami.

1.3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik dijalankan.

2. Merencanakan bentuk garis, ujung 2.1. Nama dimension style dibuat baru dan tidak sama garis dan teks pada dimension style dengan nama dimension style yang sudah ada.

yang baru. 2.2. Skala pencetakan gambar diketahui.

2.3. Fitur-fitur perancangan dimensi dipahami dan dikenali seperti fitur desain huruf, garis dan ujung

garis.

2.4. Jenis huruf dan posisi teks terhadap garis direncanakan dan disesuaikan dengan standar

perusahaan yang berlaku atau menggunakan jenis

huruf yang standar.

2.5. Ukuran teks dihitung dengan mempertimbangkan skala pencetakan yang diinginkan sehingga teks

pada hasil cetak gambar dapat dibaca dengan baik.

2.6. Bentuk garis dan ujung garis direncanakan

2.7. Ukuran garis dan ujung garis dihitung dengan mempertimbangkan skala pencetakan yang

diinginkan sehingga pada hasil cetak gambar dapat

dibaca dengan baik.

2.8. Satuan dan tingkat ketelitian dimensi yang dicantumkan pada gambar ditentukan.

3. Mengubah rancangan dimension 3.1. Perubahan-perubahan rancangan ditetapkan. style yang sudah ada.

3.2. Perubahan dilakukan dengan menggunakan fitur-

fitur perancangan dimensi seperti fitur desain huruf,

garis dan ujung garis.

Page 263: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 202

4. Mengubah dimension style yang 4.1. Notasi dimensi yang akan diganti pada gambar

sudah digunakan pada gambar. ditentukan.

4.2. Dimension style yang akan digunakan ditentukan.

4.3. Perintah update untuk dimension style digunakan.

5. Membereskan pekerjaan. 5.1. Dimension style yang telah selesai dibuat diperiksa kebenaran dan kesesuaiannya dengan perintah dari atasan.

5.2. Dimension style yang telah selesai disimpan dalam

file dan folder yang telah ditentukan.

5.3. Peralatan dibereskan, dirapikan dan disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk merancang dan mengubah dimension style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis)

sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

5. Tersedia sumber informasi berupa gambar sketsa.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar

maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai: Membuat notasi dimensi yang dibaca dengan jelas pada hasil cetak dengan skala

yang ditentukan Menggunakan satuan dimensi sesuai dengan perintah atasan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

BGN.GAK.002 A Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami tentang sistem dimensi Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

Page 264: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 203

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 2 2

Page 265: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 204

Kode Unit : BGN.GAK.007 A

Judul Unit : Membuat dan Mengubah Attribute dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat attribute hingga menjadi wblock yang dapat digunakan untuk judul gambar dan kop dengan menggunakan perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan Menggambar Teknik. sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan SOP

yang berlaku.

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik yang terkait dengan attribute dan wblock sudah disediakan dan dipahami.

1.3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

dijalankan.

2. Menetapkan tampilan wblock- 2.1. Informasi yang perlu ditampilkan ditetapkan sesuai

attribute. dengan perintah atasan.

2.2. Panjang teks yang akan tercantum dari setiap

informasi tersebut ditentukan.

2.3. Tampilan wblock-attribute dibuat dengan mempertimbangkan panjang teks dari setiap informasi yang akan ditampilkan.

2.4. Informasi yang akan menjadi attribute ditetapkan.

2.5. Teks, garis atau objek lainnya yang bukan attribute

digambar.

3. Membuat attribute. 3.1. Fitur-fitur pembuatan attribute dipahami dan dikenali.

3.2. Tag, prompt, dan value ditentukan untuk setiap attribute yang dibuat.

3.3. Jenis, ukuran dan justifikasi huruf ditentukan.

3.4. Titik lokasi penyisipan attribute ditentukan.

4. Membuat wblock. 4.1. Fitur-fitur pembuatan wblock dipahami dan dikenali.

4.2. Attribute dan objek lainnya yang akan dimasukkan dalam satu file wblock dipilih.

4.3. Nama file, lokasi file dan insertion butirt ditentukan.

Page 266: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 205

5. Menggunakan wblock-attribute 5.1. Wblock-attribute yang sudah dibuat disisipkan ke

pada gambar. dalam gambar.

5.2. Setiap informasi yang diperlukan dari attribute diketik sesuai dengan tampilan prompt.

5.3. Tampilan wblock-attribute yang sudah diisi keterangan diperiksa, apabila belum sempurna diperbaiki.

6. Memperbaiki wblock-attribute yang 6.1. Bagian dari wblock-attribute yang akan diperbaiki

sudah digunakan pada gambar. ditentukan dan dilakukan.

6.2. Wblock-attribute yang telah diperbaiki disimpan dalam nama file yang sama.

6.3. Wblock-attribute yang telah diperbaiki disisipkan

pada bagian gambar yang telah ditentukan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk membuat attribute dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis)

sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

5. Tersedia sumber informasi berupa gambar sketsa.

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar

maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Nama file yang digunakan tidak menggunakan nama file yang sudah ada Seluruh teks informasi yang dimasukkan melalui attribute dapat diwadahi

sehingga tampilan wblock-attribute tetap rapi dan proporsional

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

BGN.GKU.001 A Mengelola File dan Folder pada Sistem Operasi BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik BGN.GAK.002 A Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Mengenali istilah-istilah arsitektural dan struktural Memahami tentang operasi matematika dasar

Page 267: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 206

Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 2 1 1 2 2

Page 268: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 207

Kode Unit : BGN.GAK.008 A

Judul Unit : Merancang Plot Style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

Uraian Unit : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan untuk membuat plot style dengan menggunakan perangkat lunak untuk menggambar teknik.

Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Membuka Perangkat Lunak untuk 1.1. Perangkat komputer sudah dinyalakan, dengan Menggambar Teknik. sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan SOP

yang berlaku.

1.2. Panduan Pengguna Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik yang terkait dengan plot style sudah disediakan dan dipahami.

1.3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik

dijalankan.

2. Merencanakan hasil cetak yang 2.1. Warna-warna pen yang akan digunakan dipilih. diinginkan.

2.2. Data-data dari setiap warna dilengkapi, seperti

lineweight, linetype, dan lain-lain.

2.3. Angka pada lineweight dibuat bervariasi pada

beberapa warna.

2.4. Angka ketebalan garis disesuaikan dengan standar

gambar kerja atau standar gambar perusahaan.

3. Membuat plot style. 3.1. Fitur-fitur pembuatan plot style dipahami dan dikenali.

3.2. Nama plot style yang baru dibuat.

3.3. Data dari setiap warna diisikan pada dialog box.

3.4. Plot style yang baru disimpan.

Persyaratan Unjuk Kerja

1. Unit ini berlaku untuk merancang plot style dengan Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang dilakukan di studio gambar maupun di tempat lain.

2. Tersedia standar gambar yang berlaku di perusahaan.

3. Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) sudah terpasang.

4. Tersedia buku Panduan Pengguna dari Perangkat Lunak untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) yang digunakan.

Page 269: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 208

Acuan Penilaian

1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di studio gambar

maupun di tempat lain dengan standar peralatan komputer yang sesuai dan Perangkat Lunak

untuk Menggambar Teknik (AutoCAD atau perangkat lunak sejenis) sudah terpasang.

2. Aspek-aspek kritikal yang dinilai:

Menyimpan Plot Style yang telah dibuat dengan nama file yang baru Menggunakan bermacam-macam ukuran lineweight sesuai dengan ketebalan garis

yang ditentukan pada standar gambar atau standar gambar perusahaan

3. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya: BGN.GAK.001 A Menggambar Dasar dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik BGN.GAK.002 A Menggambar Lanjut dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik BGN.GAK.005 A Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak untuk

Menggambar Teknik

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Memahami tentang operasi matematika dasar Menghitung menggunakan pecahan, desimal, persen Mengkonversikan skala, pecahan dan desimal Memahami istilah asing dalam Perangkat Lunak yang digunakan

5. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Menggunakan perangkat komputer seperti keyboard dan mouse secara bersamaan Mengetik dengan tepat pada keyboard

6. Sikap yang dituntut:

Bekerja dengan rapi dan bersih Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Menghargai produktifitas dalam bekerja Efisien dan optimal dalam bekerja Menghargai mutu hasil pada setiap langkah kerjanya Bersikap positif dan terbuka terhadap penilaian hasil pekerjaan oleh atasan

Kunci Kompetensi A B C D E F G

Level 2 2 1 1 2 2 2

Page 270: arafahtgb.files.wordpress.com · Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan I - i KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan hasil akhir pekerjaan Penyusunan/ Penyempurnaan Standar

Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan

II - 1