Statistik Perhubungan Buku i

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTARSektor Perhubungan adalah salah satu sektor yang penting dan menentukan dalam menunjang suksesnya pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Untuk mengetahui kinerja Sektor Perhubungan dapat dilihat melalui data-data yang terdokumentasikan. Buku Statistik Perhubungan merupakan terbitan tahunan yang mendokumentasikan kinerja Sektor Perhubungan berdasarkan hasil kompilasi dan pengolahan data operasional secara bulanan, triwulanan, dan semesteran. Buku Statistik Perhubungan Tahun 2010 memuat data 5 (lima) tahun terakhir dari 2006 sampai dengan tahun 2010. Buku Statistik Perhubungan Tahun 2010 diterbitkan dalam 2 (dua) volume yaitu: Buku I memuat data-data prasarana, sarana, kinerja dan produksi subsektorsubsektor transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, dan perkeretaapian yang bersumber dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian; Buku II memuat data-data penunjang dalam penyelenggaraan perhubungan yang bersumber dari Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan Pendidikan dan Pelatihan, Badan Penelitian dan Pengembangan, serta Instansi terkait yaitu Badan SAR Nasional, dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.

-

Selanjutnya kepada para pembaca, diharapkan dapat menyumbangkan saran, masukan dan pemikiran untuk penyempurnaan dan pengayaan substansi, sehingga buku ini benar-benar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya guna dijadikan bahan dalam perencanaan, perumusan kebijakan dan strategi pembangunan perhubungan di masa yang akan datang dalam rangka untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada pengguna jasa transportasi dan masyarakat.Jakarta, Agustus 2011

MENTERI PERHUBUNGAN

FREDDY NUMBERI

i

PREFACE

Transportation sector is one sector that is important and decisive in supporting the successful development implementation in Indonesia. The performance of Transportation sector can be seen in the data documented. Statistical Yearbook of Transportation is an annual publication which documents the performance of Transportation Sector based on the compilation and processed monthly, quarterly and semi-annually operational data. Statistical Yearbook of Transportation 2010 contains the last five years data up to the year 2010. It is published into two volumes, namely: Book I contains data of infrastructure, means, performance and production of Land Transportation, Sea Transportation, Civil Aviation and Railways Sub-Sectors; Book II contains supporting data in implementation of transportation sourced of Secretariat General, Inspectorate General, Education and Training Agency, Research and Development Agency and related Agencies, namely Search and Rescue Agency, and Meteorology, Climatology and Geophysics Agency.

-

Furthermore, it is hoped that readers of this book could give their ideas for improvement and enrichment substance, therefore this book could be beneficial to all parties involved in planning, formulating of policy and strategic development of Transportation in the future as an effort to enhance the quality of transport services to the transport users.

Jakarta,

August 2011

MINISTER FOR TRANSPORTATION

FREDDY NUMBERI

ii

DAFTAR ISI Contents Kata Pengantar. Preface.. Daftar Isi/Contents.. Daftar Tabel dan Grafik/Table and Graphics list. I. Pendahuluan/Introduction.. II. Rangkuman/Summary. i ii iii Iv xiii xiv xxvixl xli

III. Definisi/Definition IV. Penjelasan Teknis/Technical Notes. V. Penjelasan Kodefikasi Tabel dan Grafik/Codification Tables and Graphics Notes.

VI. Perubahan Buku I Statistik Perhubungan/Correction Book I Transportation Statistics VII Data Operasional /Main Data 1. 2. 3. 4. Sub Sektor Perhubungan Darat/Land Transport Sub Sector Sub Sektor Perhubungan Laut/ Sea Transport Sub Sector Sub Sektor Perhubungan Udara/ Civil Aviation Sub Sector. Sub Sektor Perkeretaapian/ Railways Sub Sector..

xliii

1 42 81 130

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

iii

DAFTAR TABEL TABLES LIST

Sub Sektor Perhubungan Darat / Land Transport Sub Sector Lalu Lintas Angkutan Darat / Road Traffic Tabel/Table A.1.1.01 Tabel/Table A.1.1.02 Tabel/Table A.1.1.03 Tabel/Table A.1.1.04 Tabel/Table A.1.1.05 Jumlah Perusahaan Bus Antar Provinsi Menurut Provinsi / Firms Number of Inter Province Buses by Province 2006-2010 ...... Jumlah Bus Antar Provinsi Menurut Provinsi/ Number of Inter Province Buses by Province 2006-2010 Jumlah Perusahaan Bus Pariwisata Menurut Provinsi/ Firms Number of Tourist Buses by Province 2006-2010 .. Jumlah Bus Pariwisata Menurut Provinsi/ Number of Tourist Buses by Province 2006-2010. Jumlah Perusahaan Angkutan Alat Berat, Bahan Berbahaya dan Beracun, Antar Jemput Antar Provinsi, Sewa dan Taksi Bandara/Firms Number of Heavy Equipment, Dangerous Goods, Inter Province Shuttle services, Rent Service and Airport Taxi 2006-2010 ......... Jumlah Kendaraan Angkutan Alat Berat, Bahan Berbahaya dan Beracun, Antar Jemput Antar Provinsi, Sewa dan Taksi Bandara/Vehicles Number of Heavy Equipment, Dangerous Goods, Inter Province Shuttle Service, Rent Service and Airpot Taxi 2006-2010 .... Jumlah Unit Penimbangan Kendaraan Bermotor di Indonesia/ Number of Weight Stations in Indonesia 2006-2010 .. Jumlah Terminal Bus Tipe A di Indonesia/ Number of Bus Stations Type A in Indonesia 2006-2010 . Jumlah Terminal Bus Tipe B di Indonesia/ Number of Bus Stations Type B in Indonesia 2006-2010 ............ Jumlah Terminal Bus Tipe C di Indonesia/ Number of Bus Stations Type C in Indonesia 2006-2010 ............ Jumlah Unit Pengujian Kendaraan Bermotor di Indonesia/ Number of Vehicle Inspections in Indonesia 2006-2010 .......... Jumlah Bus dan Truk Siap Operasi Perum DAMRI / Number of Buses and Trucks of Perum DAMRI Which are Ready for Operation 2006-2010 ... Jumlah Bus dan Truk Siap Guna Operasi Perum DAMRI / Number of Buses and Trucks of Perum DAMRI Which are Ready for Use Operation 2006-2010 . Produksi Angkutan Penumpang dan Barang Perum DAMRI / Production of Passengers and Goods Transport of Perum DAMRI 2006-2010 .. Produksi Kilometer Perum DAMRI/ Kilometers Production of Perum DAMRI 2006-2010 ......... Produksi Trip Perum DAMRI/ Production of Trips of Perum DAMRI 2006-2010 ...

1 2 3 4

5

Tabel/Table A.1.1.06

5 6 7 8 9 10

Tabel/Table A.1.1.07 Tabel/Table A.1.1.08 Tabel/Table A.1.1.09 Tabel/Table A.1.1.10 Tabel/Table A.1.1.11 Tabel/Table A.1.1.12

11

Tabel/Table A.1.1.13

11

Tabel/Table A.1.1.14

12 13 14

Tabel/Table A.1.1.15 Tabel/Table A.1.1.16

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

iv

Lalu Lintas dan Angkutan Sungai Danau & Penyeberangan / Inland Waterways and Ferry Transport Tabel/Table A.1.2.01 Tabel/Table A.1.2.02 Tabel/Table A.1.2.03 Jumlah Armada Angkutan Penyeberangan /Number of Vessels of Ferry Transport 2006-2010...................................... Jumlah Dermaga Penyeberangan / Number of Quays of Ferry Transport 2006-2010 .. Produksi Penumpang, Barang dan Kendaraan yang diangkut oleh Angkutan Penyeberangan/ Number of Passengers, Goods and Vehicles Carried by Ferry Transport 2006-2010 ..... Produksi Penumpang Angkutan Penyeberangan pada Lintasan Penyeberangan Komersial / Number of Passengers Commercial Ferry Transport 2006-2010 ;;. Produksi Penumpang Angkutan Penyeberangan pada Lintas Penyeberangan Perintis/ Number of Passengers at pioneer Ferry Transport 2006-2010 . Produksi Kendaraan Angkutan Penyeberangan Pada Lintas Penyeberangan Komersil / Number of Vehicle Commercial Ferry Transport 2006-2010 ... Produksi Kendaraan Angkutan Penyeberangan Pada Lintas Penyeberangan Perintis / Number of Vehicle at Pioneer Ferry Transport 2006-2010 .....

15 16

19

Tabel/Table A.1.2.04

20

Tabel/Table A.1.2.05

21

Tabel/Table A.1.2.06

23

Tabel/Table A.1.2.07

24

Transportasi Perkotaan/ Urban Transport Tabel/Table A.1.3.01 Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan menurut Kota (Wahana Tata Nugraha)/ Urban Traffic and Transport Award by City 2006-2010 .. Konsolidasi Transportasi Perkotaan Menurut Kota / Urban Transport Consolidation Program by City 2006-2010 . Kota Penerima Penghargaan Piala Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan Wahana Tata Nugraha Cup / List of Awarded Cities of Urban Traffic and Transport Cup 20062010 .............. Kota Penerima Penghargaan Plakat Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan Wahana Tata Nugraha Plakat / List of Awarded Cities of Urban Traffic and Transport Award 2006-2010.. Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Sumatera Utara/ Length of Road Service Public Traject and Total Public Service Transportation at North Sumatera 2006-2010 Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Sumatera Barat/ Length of Road for Traject Public Transport and Total Public Transport at West Sumatera 2006-2010.................................................. Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Riau/ Length of Road for Traject Public transport and Total Public at Riau 2006-2010.. Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Sumatera Selatan/ Length of Road for Traject Public Transport and Total Public Transport at South Sumatera 2006-2010... Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Jawa Barat / Length of Road for

26

Tabel/Table A.1.3.02

27

Tabel/Table A.1.3.03

28

Tabel/Table A.1.3.04

29

Tabel/Table A.1.3.05

30

Tabel/Table A.1.3.06

31

Tabel/Table A.1.3.07

32

Tabel/Table A.1.3.08

33 34

Tabel/Table A.1.3.09

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

v

Tabel/Table A.1.3.10

Tabel/Table A.1.3.11

Tabel/Table A.1.3.12

Tabel/Table A.1.3.13

Tabel/Table A.1.3.14

Traject Public transport and Total Public Transport at West Java 2006-2010... Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Jawa Tengah / Length of Road for Traject Public transport and Total Public Transport at Central Java 2006-2010 Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Jawa Timur / Length of Road for Traject Public transport and Total PublicTransport at East Java 2006-2010..................................................... Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Bali / Length of Road for Traject Public transport and Total Public Transport at Bali 2006-2010... Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Kalimantan Selatan / Length of Road for Traject Public transport and Total Public Transport at South Kalimantan 2006-2010...... Panjang Jalan Trayek Angkutan Umum dan Jumlah Kendaraan Angkutan Umum Provinsi Kalimantan Timur / Length of Road for Traject Public transport and Total Public Transport at East Kalimantan 2006-2010....

35

36

37

38

39

Keselamatan Transportasi/Transportation of Safety Tabel/Table A.1.4.01 Jumlah Kecelakaan dan Korban Kendaraan Bermotor berdasar Tingkat Kecelakaan / Number of Accidents and Casualities of by Casuality Catagory 2006-2010.... Jumlah Kendaraan Bermotor / Number of Vehicle 2006-2010.

Tabel/Table A.1.4.02

40 41

Sub Sektor Perhubungan Laut / Sea Transport Sub Sector Lalu Lintas dan Angkutan Laut / Sea Traffic and Transport Tabel/Table A.2.1.01 Tabel/Table A.2.1.02 Tabel/Table A.2.1.03 Jumlah Armada Angkutan Laut menurut Kepemilikan / Number of Ships by Ownership 2006-2010.. Jumlah Armada Angkutan Laut menurut Jenis Pelayaran / Number of Ships by Types of Shipping 2006-2010. Jumlah Armada dan Kapasitas Angkutan Laut menurut Perusahaan Pelayaran BUMN / Number of Ships and Its Capacities by State Owned Enterprises Liners 2006-2010.... Jumlah Perusahaan Angkutan Laut menurut Jenis Pelayaran / Number of Shipping Companies by Type of Shipping 2006-2010 Jumlah Perusahaan Pelayaran menurut Provinsi / Number of Shipping Companies by Province 2006-2010.. Jumlah Perusahaan Non Pelayaran menurut Provinsi / Number of Non Shipping Companies by Province 2006-2010... Jumlah Perusahaan Penunjang Angkutan Laut / Number of Shipping Auxiliary Companies 2006-2010 Produksi Angkutan Laut di Indonesia / Production of Sea Transport in Indonesia 2006-2010.

42 43

44

Tabel/Table A.2.1.04

45 46 47 48 48

Tabel/Table A.2.1.05 Tabel/Table A.2.1.06 Tabel/Table A.2.1.07 Tabel/Table A.2.1.08

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

vi

Pelabuhan dan Pengerukan / Ports and Dredging Tabel/Table A.2.2.01 Jumlah Pelabuhan yang Dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I IV Menurut Kelas Pelabuhan / Number of Ports Managed by Indonesia Ports Corporation I IV by Class of Ports 20062010. Jumlah Pelabuhan yang Diselenggarakan oleh Pemerintah Menurut Kelas Pelabuhan / Number Ports Managed by Government of Indonesia by Class of Ports 2006-2010 ... Perkembangan Pelabuhan yang diusahakan di Seluruh Indonesia / Trend of Commercial Ports in Indonesia2006-2010. Perkembangan Pelabuhan yang tidak diusahakan di Seluruh Indonesia/Trend of Non Commercial Ports in Indonesia 20062010. Panjang Dermaga Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Length of Berth Managed by Indonesia Port Corporation I-IV 2006-2010.... Luas Fasilitas Jasa Penumpukan PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Open Storage Facilities Managed by Indonesia Port Corporation I-IV2006-2010. Jumlah Alat Bongkar Muat Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Number of Cargo Handling Equipment Managed by Indonesia Ports Corporation I-IV 2006-2010 . Arus Kunjungan Kapal PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Call Ships for Indonesia Port Corporation I-IV 2006-2010. Arus Bongkar Muat Barang di Dermaga yang dikelola PT.Pelabuhan Indonesia I-IV / Production of Loading/Unloading in Quay Managed by Indonesia Port Corporation I-IV 20062010....................................................................... Arus Terminal Peti Kemas Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Production of Containers Handling in Terminal Yard Managed by Indonesia Port Corporation I-IV 2006-2010 Produksi Jasa Terminal Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Production of Port Terminal Facilities Service Managed by Indonesia Port Corporation I-IV 2006-2010 ............................................................................ Produksi Jasa Tambat Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Production of Tethers Service Managed by Indonesia Port Corporation I-IV 2006-2010. Produksi Jasa Labuh Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Production of Anchoring Service Managed by Indonesia Port Corporation I-IV 2006-2010... Produksi Jasa Penumpukan Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Production of Storage Service Managed by Indonesia Port Corporation I-IV 2006-2010 .. Arus Penumpang Pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia I-IV / Production of Passengers Port Managed by Indonesia Port Corporation I-IV2006-2010 Arus Bongkar / Muat Barang Angkutan Antar Pulau di 4 (Empat) Pelabuhan Utama / Production of Inter Island Sea Transport for Cargo Loading and Unloading at 4 Main Ports 2006-2010 ... Arus Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri di 4 (Empat)

49

Tabel/Table A.2.2.02

50 51

Tabel/Table A.2.2.03 Tabel/Table A.2.2.04

52

Tabel/Table A.2.2.05

53

Tabel/Table A.2.2.06

54

Tabel/Table A.2.2.07

55 56

Tabel/Table A.2.2.08 Tabel/Table A.2.2.09

56

Tabel/Table A.2.2.10

57

Tabel/Table A.2.2.11

58

Tabel/Table A.2.2.12

59

Tabel/Table A.2.2.13

60

Tabel/Table A.2.2.14

61

Tabel/Table A.2.2.15

62

Tabel/Table A.2.2.16

63

Tabel/Table A.2.2.17

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

vii

Tabel/Table A.2.2.18

Tabel/Table A.2.2.19

Tabel/Table A.2.2.20

Pelabuhan Utama / Production of International Sea Transport for Cargoes Loading and Unloading at 4 Main Ports 20062010 ........................................................................................ Jumlah Armada Pengerukan PT Rukindo Menurut Jenis Kapal / Number of Fleets of PT. Rukindo Company by Dredger Type 2006-2010.............................................. Produksi Pengerukan PT. Rukindo Menurut Jenis Kapal Pengerukan / Production of Dredging Fleet of PT. Rukindo by Type of Dredger 2006-2010...................................................... Produksi Pengerukan PT. Rukindo Menurut Segmen Pasar / Production of Dredging Fleet of PT. Rukindo Company by Type of Market 2006-2010...................................................

64

65

65

66

Perkapalan dan Kepelautan/Shipping and Marine Tabel/Table A.2.3.01 Pertumbuhan Kapal Marine Inspektor per Provinsi / Growth of Marine Inspector Ship by Province 2006-2010 ..

67

Kenavigasian / Navigation Tabel/Table A.2.4.01 Tabel/Table A.2.4.02 Tabel/Table A.2.4.03 Jumlah Armada Kapal Kenavigasian menurut Provinsi / Number of Ships Navigation fleet by Province 2006-2010 ... Jumlah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran menurut Provinsi / Number of Marine Aids to Navigation by Province 2006-2010.. Jumlah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran menurut Jenis dan Kepemilikan / Number of Marine Aids to Navigation By Types And Ownership 2006-2010.... Jumlah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran Menurut Lokasi Distrik Navigasi / Number of Marine Aids to Navigations by Navigation District 2006 -2010 ................. Jumlah Stasiun Radio Pantai Menurut Provinsi/ Number of Coastal Radio Station by Province2006-2010. Jumlah Stasiun Radio Pantai Menurut Lokasi Distrik Navigasi/ Number of Coastal Radio Stations by Location of Navigations District 2006-2010. Jumlah Kapal Kenavigasian Menurut Lokasi Distrik Navigasi/ Number of Ship Navigation by Location of Navigation District 2006-2010.................. Panjang Dermaga Khusus Kenavigasian Menurut Lokasi Distrik Navigasi/ Long Of Special Jeety Navigation At Navigation Distric Location 2006-2010 Jumlah Taman Pelampung Menurut Lokasi Provinsi/Wide Of Float Park Flow At Province Location 2006-2010.. Jumlah Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) Menurut Provinsi/Number of Vessel Traffic Services (VTS) Station by Province 2006-2010 Jumlah Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) Menurut Distrik Navigasi / Number of Vessel Traffiec Services (VTS) Station by Navigation District 2006-2010.

68 69

70

Tabel/Table A.2.4.04

71 72

Tabel/Table A.2.4.05 Tabel/Table A.2.4.06

73

Tabel/Table A.2.4.07

74

Tabel/Table A.2.4.08

75 76

Tabel/Table A.2.4.09 Tabel/Table A.2.4.10

77

Tabel/Table A.2.4.11

78

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

viii

Penjagaan dan Penyelamatan / Guard and Rescue Tabel/Table A.2.5.01 Jumlah Armada Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Menurut Provinsi / Number of Guard and Resque Patrol Boats Fleet by Province 2006-2010 Jumlah Armada Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Menurut Kelas Kapal / Number of Guard and Resque Patrol Boats by Class 2006-2010 ... Jumlah Perusahaan Salvage dan Pekerjaan Bawah Air/ Number of Salvage and Underwater Work Company 2006-2010 ...

79

Tabel/Table A.2.5.02

80 80

Tabel/Table A.2.5.03

Sub Sektor Perhubungan Udara / Civil Aviation Sub Sector Angkutan Udara / Aviation Tabel/Table A.3.1.01 Produksi Pergerakan Pesawat Penerbangan Domestik menurut Bandar Udara / Aircraft Movement Production of Domestic Flights by Airport 2006 2010 Produksi Pergerakan Pesawat Penerbangan Internasional menurut Bandar Udara / Aircraft Movement Production of International Flights by Airport 2006 2010..... Produksi Penumpang Penerbangan Domestik menurut Bandar Udara / Passengers Production of Domestic Flights by Airport 2006 2010. Produksi Penumpang Penerbangan Internasional Menurut Bandar Udara / Passengers Production of International Flights by Airport 2006 2010. Produksi Bagasi Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara/ Baggages Production of Domestic Flights by Airport 2006 2010. Produksi Bagasi Penerbangan Internasional Menurut Bandar Udara / Baggages Production of International Flights by Airport 2006 2010....... Produksi Barang Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara/ Cargoes Production of Domestic Flights by Airport 2006 2010. Produksi Barang Penerbangan Internasional Menurut Bandar Udara / Baggages Production of International Flights by Airport 2006 2010..... Produksi Pos Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara / Mails Production of Domestic Flights by Airport 2006 2010 Produksi Pos Penerbangan Internasiona Menurut Bandar Udara / Mails Production of International Flights by Airport 2006 2010 Produksi Penumpang Jemaah Haji Di 11 (sebelas) Bandar Udara/Number passengers of Moslem Pilgrims on Eleven Main Airport 2006 2010 .................................................................... Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Garuda Indonesia / Production of Scheduled Domestic Flight PT. Garuda Indonesia 2006 2010... Produksi Angkutan Udara Berjadwal Luar Negeri PT. Garuda Indonesia / Production of Scheduled International Flight PT. Garuda Indonesia 2006 2010 Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Merpati Nusantara / Production of Scheduled Domestic Flight PT. Merpati Nusantara 2006 2010.. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Luar Negeri PT. Merpati

81

Tabel/Table A.3.1.02

84

Tabel/Table A.3.1.03

85

Tabel/Table A.3.1.04

88

Tabel/Table A.3.1.05

89

Tabel/Table A.3.1.06

92

Tabel/Table A.3.1.07

93

Tabel/Table A.3.1.08

96 97 100

Tabel/Table A.3.1.09 Tabel/Table A.3.1.10 Tabel/Table A.3.1.11

101

Tabel/Table A.3.1.12

102

Tabel/Table A.3.1.13

102

Tabel/Table A.3.1.14

103

Tabel/Table A.3.1.15

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

ix

Tabel/Table A.3.1.16

Tabel/Table A.3.1.17

Tabel/Table A.3.1.18

Tabel/Table A.3.1.19

Tabel/Table A.3.1.20

Tabel/Table A.3.1.21

Tabel/Table A.3.1.22

Tabel/Table A.3.1.23

Tabel/Table A.3.1.24

Tabel/Table A.3.1.25

Tabel/Table A.3.1.26

Tabel/Table A.3.1.27

Tabel/Table A.3.1.28

Tabel/Table A.3.1.29

Tabel/Table A.3.1.30

Tabel/Table A.3.1.31

Tabel/Table A.3.1.32

Tabel/Table A.3.1.33

Nusantara / Production of Scheduled International Flight by PT. Merpati Nusantara 2006 2010.. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Lion Air / Production of Scheduled Domestic Flight PT. Lion Air 2006 2010. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Luar Negeri PT. Lion Air / Production of Scheduled International Flight PT. Lion Air 2006 2010. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Air Asia / Production of Scheduled Domestic Flight PT. Air Asia 20062010 Produksi Angkutan Udara Berjadwal Luar Negeri PT. Indonesia Air Asia / Production of Scheduled International Flight PT. Indonesia Air Asia 2006-2010 . Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Mandala Airlines / Production of Scheduled Domestic Flight PT. Mandala Airlines 2006-2010. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Dirgantara Air Service / Production of Scheduled Domestic Flight PT. Dirgantara Air Service 2006-2010... Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Travel Express / Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Travel Express 2006-2010... Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Pelita Air Service / Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Pelita Air Service 2006-2010 .. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Kartika Air / Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Kartika Air20062010. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Adam Skyconnection/ Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Adam Skyconnection 2006-2010 Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Metro Batavia/ Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Metero Batatvia 2006-2010 .. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Luar Negeri PT. Metro Batavia/ Production of Scheduled International Flight by PT. Metero Batatvia2006-2010 .. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Sriwijaya Air/ Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Sriwijaya Air2006-2010 Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Deraya/ Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Deraya 20062010 .. Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Wings Air/ Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Wings Air 2006-2010 . Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Trigana Air Services/ Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Trigana Air Services International 2006-2010..... Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Riau Airlines/ Production of Scheduled Domestic Flight by PT. Riau Airlines 2006-2010...... Produksi Angkutan Udara Berjadwal Luar Negeri PT. Riau Airlines/ Production of Scheduled International Flight by PT.

103

104

104

105

105

106

106

107

107

108

108

109

109

110

110

111

111

112

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

x

Tabel/Table A.3.1.34

Tabel/Table A.3.1.35

Tabel/Table A.3.1.36 Tabel/Table A.3.1.37

Riau Airlines 2006-2010.......................................... Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri PT. Linus Airways / Production of Scheduled International Flight by PT. Linus Airways 2006-2010........................................ Produksi Angkutan Udara Berjadwa lLuar Negeri PT. Kalstar Aviation / Production of Scheduled International Flight by PT. Kalstar Aviation 2006-2010....................................... Total Produksi Angkutan Udara Berjadwal Dalam Negeri / Total Production of Scheduled Domestic Flight 2006-2010. Total Produksi Angkutan Udara Berjadwal Luar Negeri / Total Production of Scheduled International Flight 2006-2010..

112

113

113 114 114

Keselamatan Penerbangan / Flight Savety Tabel/Table A.3.2.01 Jumlah Lisensi Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Penerbangan / Number of Licence of Aviation Securiry and Safety Services 2006-2010. Fasilitas Keamanan Penerbangan /Aviation Security Facilities 2006-2010..........................

115 116

Tabel/Table A.3.2.02

Sertifikasi Kelaikan Udara / Airwothiness Certification Tabel/Table A.3.3.01 Jumlah dan Tipe Pesawat Udara berdasarkan Sertifikat Operator Penerbangan (AOC-121) / Number of Aircraft Type Based on Air Operator Certificate (AOC-121) 2006-2010 ...... Jumlah dan Tipe Pesawat Udara berdasarkan Sertifikat Operator Penerbangan (AOC-135) / Number of Aircraft Type Based on Air Operator Certificate (AOC-135) 2006 - 2010 ..... Jumlah dan Tipe Pesawat Udara berdasarkan Sertifikat Operator Penerbangan 137,141,91, ASI / Number of Aircraft Type Based on Air Operator Certificate (AOC 137,141,91, FASI) 2006-2010 .................................................................... Kecelakaan dan Serius Insiden Pada Pesawat Udara di Indonesia / Number of Reported Accident of Traffic Flights 2006-2010. Jumlah Pilot, Flight Operation Officer Attendant (FA) dan Aircraft Maintenance Engineer Licence (AMEL) / Number of Pilot, Flight Operation Officer (FOO, Flight Attendant (FA) dan Aircraft Maintenance Engineer Licence 2006-2010.....

117

Tabel/Table A.3.3.02

120

Tabel/Table A.3.3.03

124

Tabel/Table A.3.3.04

127

Tabel/Table A.3.3.05

127

Teknik Bandar Udara / Airport Engeneering Tabel/Table A.3.4.01 Jumlah Bandar Udara Menurut Fungsi, Klasifikasi dan Penggunaan / Number of Airports by Function, Classification and Usage 2006-2010 .... Jumlah Bandar Udara Menurut Penggunaan, Hirarki, dan Klasifikasi dan Penggunaan / Number of Airports by used, Hirarki,and Classification and Usage 2006-2010 ..... Fasilitas Listrik Penerbangan di Bandara/ Airport Electric Facilities 2006-2010 ................................................ Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamanan Bandara/ Airport Security and Services acilities 2006-2010 ................................... Jumlah Lisensi Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Penerbangan di Bandara/ Number of Licence of Aviation

128

Tabel/Table A.3.4.02

128 129 129

Tabel/Table A.3.4.03 Tabel/Table A.3.4.04 Tabel/Table A.3.4.05

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

xi

Security and Safety Services At Airport 2006-2010 ..................... Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan / Facilities of Flight Electronic and Electric Tabel/Table A.3.5.01 Fasilitas Komunikasi Penerbangan / Flight Communication Facilities 2006-2010...............................

129

130

Perkeretaapian / Railways Tabel/Table A.4.1,01 Tabel/Table A.4.1.02 Tabel/Table A.4.1.03 Tabel/Table A.4.1.04 Panjang Jalan Rel Kereta Api menurut Lintas / Length of Rail by Tracks 2006-2010.... Panjang Jalan Rel Kereta Api menurut Jenis Rel /Length of Rail by Types by Type of Railways 2006-2010................. Perlintasan Sebidang / Level of Crossing2006-2010.. Jumlah Persinyalan Elektrik Menurut Wilayah (Daerah Operasi)/ Number of Railway Electric Sygnal by Division Regional (DRIVE) 2006-2010...................................................................... Jumlah Stasiun Kereta Api di Jawa dan Sumatera / Number of Railway Stations in Java and Sumatera 2006-2010. Produksi Penumpang dan Barang Angkutan Kereta Api di Jawa dan Sumatera /Number of Railway Passengers and Cargoes Carried in Java and Sumatera 2006-2010 Produksi Penumpang Angkutan Kereta Api di Jawa dan Sumatera Menurut Lintasan/Number of Railway Passengers in Java and Sumatera by Track 2006-2010. Produksi Barang Kelompok Terbesar Angkutan Kereta Api / Number of Main Commodities Carried by Train 2006-2010.. Jumlah Kecelakaan dan Korban Angkutan Kereta Api / Number and Victim of Train Accidents 2006-2010 . Jumlah Lokomotif Kereta Api Siap Operasi / Number of Railway Locomotives Ready for Operation 2006-2010.. Jumlah Armada Kereta Api Siap Operasi / Number of Train Fleet Ready for Operation 2006-2010 .....

131 131 132

132 133

Tabel/Table A.4.2.01 Tabel/Table A.4.2.02

134

Tabel/Table A.4.2.03

135 136 137 138 139

Tabel/Table A.4.2.04 Tabel/Table A.4.3.01 Tabel/Table A.4.3.02 Tabel/Table A.4.3.03

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

xii

I.

PENDAHULUAN Sektor Perhubungan merupakan bagian integral dari kegiatan produksi dan distribusi, yang peranannya penting dalam pembangunan nasional, baik sebagai penunjang maupun perangsang pertumbuhan ekonomi dan berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk bisa menjalankan peranan tersebut diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian maupun pengawasan program-program pembangunan sektor perhubungan yang harus didukung dengan data dan informasi yang akurat dan lengkap guna mewujudkan jasa perhubungan yang lancar, aman, handal dengan tarif terjangkau oleh masyarakat. Salah satu usaha yang dijalankan ke arah itu adalah penerbitan buku Statistik Perhubungan yang terdiri dari buku I berisi data dan informasi yang disajikan secara global untuk lima tahun terakhir ini mencakup mengenai, sarana prasarana, kapasitas,produksi serta kinerja untuk masing-masing subsektor Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian. Walaupun demikian, data tersebut cukup mewakili kondisi perkembangan jasa perhubungan yang mencerminkan tingkat pelayanannya kepada masyarakat, termasuk faktor keselamatan yang ditunjukkan oleh statistik kecelakaan per tahun. Pada.Buku Edisi 2010 terjadi perubahan pengelompokkan tabel untuk mempermudah pengumpulan datanya. Namun demikian penyusunan buku ini belum sempurna, untuk itu perlu masukan, saran dari Bapak/Ibu dan Para Pembaca buku ini.

I.

INTRODUCTION Tranportation sector is an integral part of production and distribution in the economy. Therefore, it has important roles in the national development as a supporting and stimulus for the economic growth and development of other sectors. Having such significant roles, the complete and accurate data for planning, implementation, controlling and monitoring the pace of transportation development are needed. Furthermore, data on transportation would be useful to achieve comfort and safety standard transportation services at affordable price. Hence, publication of transportation statistics is indispensable. Data and Information described generally in, this publication. It presented data during the last five years that cover Facilities, capacities, productions and performance of land, sea air ,and Railways transport published in Book I. All figures presented in this publication do not cover all kinds of transportation data yet. In 2010 edition book has exchanged some table for making easier to data collection. However, the data compiled represents adequately the general condition of transportation services including number of accidents as an indicator of safety.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xiii

II.

RANGKUMAN Untuk dapat mengikuti secara detail dan rinci, disini disajikan gambaran dari ratarata pertumbuhan yang terjadi di masing-masing subsektor dan badanbadan di lingkungan Departemen Perhubungan selama lima tahun terakhir (2006 2010), yang secara singkat diuraikan seperti dibawah ini. 1. Sub Sektor Perhubungan Darat Pertumbuhan potensi dan produksi di Sub Sektor Perhubungan Darat dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010, sebagai berikut : a. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Rata-rata pertumbuhan Jumlah Perusahaan Bus Antar Provinsi Menurut Provinsi mengalami peningkatan 2.87 %; Jumlah Bus Antar Provinsi Menurut Provinsi mengalami peningkatan 2.16 %; Jumlah Perusahaan Bus Pariwisata Menurut Provinsi mengalami Peningkatan 14.52 %; Jumlah Bus Pariwisata Menurut Provinsi mengalami peningkatan 10.65 %; Jumlah Perusahaan angkutan alat berat mengalami peningkatan 34.06 %; Jumlah perusahaan Bahan Berbahaya dan Antar jemput antar provinsi mengalami peningkatan 64.54. % dan 37.37 %; Jumlah perusahaan taxi bandara tidak mengalami peningkatan / penurunan; Jumlah kendaraan alat berat dan barang berbahaya meningkat 16.43 % dan 55.23 %; Jumlah unit kendaraan antar jemput antar provinsi mengalami peningkatan 72.06 %; Jumlah unit kendaraan taksi bandara mengalami peningkatan 2.51%.

II.

SUMMARY The following is the summary of Transportation Statistics that help the readers for catch its content. The whole illustration of statistics describe in global and it explain the growth rate of each sector within the Transportation Ministry in the last five years (2006-2010). 1. Land Transport Sub Sector The development of Land Transport Sub Sector production and potential from year 2006 up to Year 2010 as follows a. Traffic The growth rate of Number of Intra Province Buses Company Province increased 2.87 %; Number of Interprovince Buses Service Intra Province increased by 2.16 %; Firms Number of tourist Buses Service by Province increased by 14.52 %; Number of tourist Buses Service by province increased by 10.65 %; Firms and Vehicles Number of Heavy equipment increased 34.06 %; Firms and Vehicles of Dengerous Goods, Inter province Shuttle Service increased 64.54 % dan 37.37 %; Firms Number of rent service and airport taxi are still remains; Vehicles Number of Heavy equipment increased by 16.43 % and 55.23 %; vehicles number of Inter Provinces Shuttle Services increased by 72.06 %; Number of Airport Taxi increased 2.51%; Vehicle number of Number of Weight Stations In Indonesia increased by 0.50 %; Number of Bus Stations Type A In Indonesia increased by 1.99 %; Number of Bus.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xiv

Jumlah Unit Penimbangan Kendaraan Bermotor di Indonesia mengalami peningkatan 0.50 %; Jumlah Terminal Tipe A di Indonesia mengalami peningkatan 1.99 %; Jumlah Terminal Tipe B dan C di Indonesia terjadi peningkatan 7.94 % dan 10.64 %; Jumlah Unit Pengujian Kendaraan Bermotor di Indonesia mengalami peningkatan 9.19 %; Jumlah Bus dan Truk Siap Operasi Perum Damri terjadi peningkatan 4.76 %; Jumlah Bus dan Truk Siap Guna Operasi Perum Damri mengalami peningkatan 5.66 %; Produksi Penumpang Angkutan Bandara, Wisata, Bus Perintis dan Bus Antar Negara mengalami peningkatan masing-masing 9.62 %, 4.72 %, 297.73 %, 3.67 %, 8.61% kecuali Produksi penumpang Bus Kota mengalami penurunan 7.09%; Produksi kilometer Bus Perum Damri terjadi peningkatan 5.61 %; Produksi Trip Kilometer Perum Damri terjadi penurunan 2.17%; b. Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Rata-rata pertumbuhan Jumlah Armada PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan untuk kapal mengalami peningkatan 3.33 % dan Jumlah Dermaga Penyeberangan Komersial mengalami peningkatan 3.42%; Produksi Penumpang, Barang dan Kendaraan Yang Diangkut PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan untuk Penumpang b.

Stations Type B and C In Indonesia increased by 7.94 % And 10.64 %; Number of Vehicle Inspections In Indonesia increased by 9.19 %; Number of Buses and Trucks of Perum Damri Ready For Operation increased by 4.76 %; Number of Buses and Trucks of Perum Damri Ready For Use Operation increased by 5.66 %; Number of Intercity Buses Perum Damri for passenger, Passenger for airport, tourism, Pioneer, Inter Continental Buses, increased by 9.62 %, 4.72%, 297.73 % ; 3.67 %, 8.61% except City Buses decreased by 7.09 %; Bus Kilometer Production of Perrum Damri increased by 5.61 %; Number of Trip Production of Perum Damri decreased 2.17 %.

Inland Waterways

The growth rate of Number of Fleet of State Owned interprise Inland Waterways and Ferry Transport (PT.ASDP) increased by 3.33 %; Number of Ferry Quays Commercial and Pioneer Ferry Transport increased by 3.42 %; Number of Passengers PT. ASDP incresed 14.12%,, Goods decreased 1.95 %, and Vehicles Carried

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xv

terjadi peningkatan 14.12%, Barang mengalami penurunan 1.95 % dan Kendaraan mengalami peningkatan 5.91 %; Produksi Penumpang Angkutan Penyeberangan Menurut Lintasan Terpadu (Komersial) dan Perintis mengalami peningkatan 18.03 % dan 0.94 %; Produksi kendaraan Angkutan Penyeberangan Menurut Lintasan Terpadu (Komersil) dan (Perintis) terjadi penurunan 17.25 % dan peningkatan 77.98 %. c. Bina Sistem Transportasi Perkotaan Rata-rata pertumbuhan Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan Menurut Kota (Wahana Tata Nugraha) untuk Pendaftar mengalami peningkatan 10.87% dan untuk Lulus evaluasi mengalami peningkatan 6.77 %; Konsolidasi Transportasi Perkotaan Menurut Kota terjadi peningkatan 0.57 %; Kota Penerima Penghargaan Piala Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan (Wahana Tata Nugraha Cup) mengalami penurunan 1.91 %; Kota Penerima Penghargaan Plakat Lomba Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Perkotaan mengalami peningkatan 26.11 %. d. Keselamatan Transportasi Darat Rata-rata pertumbuhan jumlah kecelakaan lalu lintas jalan terjadi penurunan 5.22%; Jumlah Kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami peningkatan 14.12%; d.

increased by 5.91 %: Number of Passenger by River Of Ferry Transport by Integreated Lines Commercial and Pioneer increased by 18.03 % and 0.94 % %; Number of Vehicles Carried by River Of Ferry Transport by Integreated Lines Commercial and Pioneer decreased by 17.25 % and increased 77.98 %;

c. Development of Transport System

Urban

The growth rate of Urban Traffic and Transport Award (Participant) by Cities Registration of Urban Transport System Urban Traffic increased by 10.87 % and Transport Award (Awarded) by Cities increased by 6.77 %; Development of Urban Transport System Urban Traffic and Transport Urban Transport Consolidation Program by Cities increased by 0.57 %; List of Awarded Cities of Urban Traffic and Transport Award (Cup) decreased by 1.91 %; List of Awarded Cities of Urban Traffic and Transport Award (Placat) increased by 26.11 %;

Safety Of Transportation

Land

The Growth of Rate of Number of accidents in Road Transport decreased 5.22 %; Number of vehicles accidents increased by 14.12 %;

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xvi

Korban Kecelakaan terjadi peningkatan 3.04%; Kerugian Material (Milyar Rupiah) mengalami peningkatan 18.30 %; Jumlah mobil penumpang, sepeda motor mengalami peningkatan 2.24% dan 12.35% ;mobil beban dan mobil bus mengalami penurunan 6.26 % dan 8.31 %. Total Kendaraan mengalami peningkatan 8.24 %. 2. Sub Sektor Perhubungan Laut Pertumbuhan potensi dan produksi di Sub Sektor Perhubungan Laut dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010, sebagai berikut : a. Lalu Lintas Angkutan Laut Rata-rata pertumbuhan tahun (2006-2010) untuk Jumlah Armada Angkutan Laut Menurut Kepemilikan untuk Unit Armada terjadi peningkatan 1.95 %, DWT penurunan 3.06 %. GRT mengalami peningkatan 13.06 % dan HP mengalami penurunan 5.99 %; Jumlah Armada Angkutan Laut Menurut Jenis Pelayaran untuk Unit Armada terjadi peningkatan 9.42 %, DWT terjadi peningkatan 17.82 %. GRT mengalami peningkatan 6.77 % dan HP mengalami penurunan 6.58 %; Jumlah Armada dan Kapasitas Angkutan Laut Menurut Perusahaan Pelayaran BUMN utnuk Unit Armada terjadi peningkatan 4.69 % dan DWT mengalami peningkatan 8.88 %; Jumlah Perusahaan Angkutan Laut Menurut Jenis Pelayaran terjadi peningkatan 7.06 %; Jumlah Perusahaan Angkutan 2.

Number of Casualities by Vehicles increased by 3.04 %; Number of Motor Loses Output (Billion Rupiah) increased by 18.30 %; Number of Passenger Car and motor cycle increased by 2.24 % and 12.35 %; Number of Truck and Bus decreased by 6.26 % and 8.31 %. Total Vehicles increased by 8.24 %.

Sea Transport Sub Sector The development of Sea Transport Sub Sector production and potential from year 2006 until 2010 as follows : a. Sea Transport The growth rate of sea transport in the last five years (2006-2010) for Number of Ships by Ownership increased by 1.95 %, DWT decreased by 3.06 %. GRT increased by 13.06 % and HP decreased by 5.99 %; Number of Ships by Liner Types increased by 9.42 %; DWT increased by 17.82 %, GRT increased by 6.77 % and HP decreased by 6.58 %; Number of Ship And Itss Capacities by State Owned Interprices Liners increased by 4.69 %, DWT increased 8.88 %; Number of Sea Transport Company by Type of Shipping increased by 7.06 %; Number of Sea Transport Company by Province increased by 8.16 %; Number of Non Shipping Company by Province increased by 4.50%; Number of Sea Transport Facilities Companies remains still ; Production of Sea Transport in Indonesia for National

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xvii

Laut Menurut Provinsi terjadi peningkatan 8,16 %; Jumlah Perusahaan Non Pelayaran Menurut Provinsi terjadi peningkatan 4.50%; Jumlah Perusahaan Penunjang Angkutan Laut tidak mengalami peningkatan tidak terjadi penurunan; Produksi Angkutan Laut Di Indonesia untuk Perusahaan Nasional mengalami peningkatan 21.49 % dan Perusahaan Asing mengalami penurunan 2.2 %. b. Pelabuhan dan Pengerukan Rata-rata pertumbuhan Jumlah Pelabuhan Yang Dikelola PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I s.d IV Menurut Kelas Pelabuhan mengalami peningkatan 0.22 %; jumlah Pelabuhan Yang Diusahakan Di Seluruh Indonesia tidak mengalami peningkatan / tidak terjadi penurunan; Jumlah Pelabuhan Yang Diusahakan di Seluruh Indonesia tidak terjadi peningkatan atau penurunan; Panjang Dermaga Pelabuhan Yang dikelola PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I s.d IV mengalami penurunan 3.86 %; Jumlah Alat Bongkar Muat Pelabuhan Indonesia I s.d IV Yang Dikelola PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I s.d IV mengalami peningkatan 8.91 %; Arus Kunjungan Kapal) PT (Persero) Pelabuhan Yang Dikelola PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I s.d IV untuk Unit Armada mengalami peningkatan 0.82 % dan GRT mengalami peningkatan 5.33 %; Arus Bongkar Muat terjadi peningkatan 5.99%; Produksi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Yang Dikelola PT .

Companies increased by 21.49 % and International Companies decreased by 2.2%.

b. Port And Dredging The growth rate of Number of Ports Managed by Indonesia Ports Coorporation I-IV by Class of Ports increasing by 0.22 %; Number of Commercial Ports in Indonesia is reman still;; Number of Not Commercial Ports In Indonesia is remain still; Length of Berth Managed by Indonesia Ports Coorporation I-IV decreased by 3.86 %; Number of Cargo Loading / Unloading Equipment Managed by Indonesia Ports Coorporation I-IV increased by 8.91 %; Call Ships Managed by Indonesia Ports Coorporation I-IV for unit decreased by 0.82 % and GRT increased by 5.33 %; Production of Loading / unloading increased by 5.99 %; Production of Containers Handling by Terminal Yard Managed by Indonesia Ports Coorporation I-IV for TEUS increased by 17.36 %, BOX increased 15.96 %; Production of Cargos Terminal Services by Indonesia Ports Coorporation I-IV increased by 6.47 %;

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xviii

(Persero) Pelabuhan Indonesia I s.d IV untuk BOX mengalami peningkatan 17.36 % dan untuk TEUS mengalami peningkatan 15.46 %; Produksi Jasa Terminal Pelabuhan yang dikelola PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I s.d IV untuk TEUs mengalami peningkatan 6.47 %;Produksi Jasa Tambat PT (Persero) Pelabuhan I s.d IV Produksi terjadi peningkatan 6.04 %; Produksi Jasa Pelabuhan Yang Dikelola PT (Persero) Pelabuahan Indonesia I s/d IV mengalami peningkatan 6.87 %; Arus Penumpang Pelabuhan Yang Dikelola PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I s/d IV terjadi peningkatan 2.70%; Arus Bongkar Muat Antar Pulau di 4 Pelabuhan meliputi kegiatan arus muat mengalami peningkatan 4.95 %; Arus bongkar terjadi peningkatan 4.46 %; Arus Bongkar Muat Luar Negeri di 4 Pelabuhan Utama arus ekspor terjadi peningkatan 3.98 %; Arus impor terjadi peningkatan 73.0 %; Jumlah Armada Pengerukan PT. (Persero) Pengerukan Indonesia Menurut Jenis Kapal terjadi peningkatan 1.08%; Produksi Pengerukan PT (Persero) Pengerukan Indonesia terjadi penurunan 18.83%; Produksi Pengerukan PT (Persero) Pengerukan Indonesia Menurut Segmen Pasar terjadi penurunan 26.92 %. c. Perkapalan dan Kepelautan Rata-rata pertumbuhan Kapal Marine Inspektur Per Provinsi mengalami peningkatan 2.62%;

Production of Tether Services Managed by Indonesia Ports Coorporation I-IV increased by 6.04 %; Production of Anchoring Services Storage Managed by Indonesia Ports Coorporation I-IV increased by 6.87 %; Number of Ship Passangers Managed by Indonesia Ports Coorporation increased by 2.70 %; Inter island sea transport of cargoes loading/unloading at 4 main ports consist of loading increased by 4.95 %; Cargoes unloading increased by 4.46 %; Production Sea International of cargoes of loading/unloading at 4 main ports consist of export /loading increased by 3.98 %; Import/unloading increased by 73.0 %; Number of Fleet of Indonesia Dredging company by Dredgeer types increased by 1.08 %; Production of Dredging fleet of Indonesia Dredging Company by type of dredger decreased by 18.83 %; Production of dredging fleet of Indonesia dredging company by type of market decreased by 26.92 %.

c. Shipping And Marine The growth rate of Ship Growth Marine Inspector by Province increased by 2.62%;

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xix

d.

Navigasi Rata-rata pertumbuhan Jumlah Armada Kapal Kenavigasian Menurut Provinsi terjadi peningkatan 7.77 %; Jumlah sarana bantu Navigasi Menurut Provinsi mengalami peningkatan 3.63 %; Jumlah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran Menurut Jenis dan Kepemilikan mengalami peningkatan 3.63%; Jumlah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran menurut Distrik Navigasi mengalami peningkatan 3.62%; Jumlah Stasiun Radio Pantai Menurut Provinsi terjadi penurunan 33.33 %; Jumlah Stasiun Radio Pantai Menurut Lokasi Distrik Navigasi terjadi penurunan 33.33 %; Jumlah Kapal Kenavigasian Menurut Lokasi/ Distrik Navigasi terjadi peningkatan 7.77 %. Jumlah Panjang dermaga khusus kenavigasian menurut lokasi distrik navigasi terjadi Peningkatan 17.98 %; jumlah taman pelampung menurut lokasi propinsi terjadi peningkatan 16.34%;

d.

Navigation The growth rate of Number of Ships Navigation by Province increased by 7.77%; Number of Island Navigation Facilities by Province increased by 3.63%; Number of Island Navigation Facilities by Types And Ownership increased by 3.63 %; Number of Island Navigation Facilities by distric increased by 3.62%; Number of Radio Station by Provinces decreased by 33.33 %; Number of Radio Station by Distric Navigation decreased by 33.33%; Number of Ships Navigation by Location / District of Navigation increased by 7.77%; Number of length of special navigation jetty by navigation district increased by 17.98%; Number of Bucy Park by Province increased by 16.34 %;

e. Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Rata-rata pertumbuhan Jumlah Armada Kapal Patroli menurut provinsi terjadi peningkatan 16.73 %; Jumlah Armada Kapal Patroli dan Penyelamatan Menurut Kelas Kapal terjadi peningkatan 15.48 %; dan Jumlah Perusahaan Salvage dan Pekerjaan Bawah Air mengalami peningkatan 13.34 %.

e.

Sea and Reffrer

Coast

Guard

The growth rate of Total of Patrol ship by Province increased by 16.73 %; Number of Patrol ship by class ship increased by 15.48 %; Number of Salvage And underwater Work Company increased by 13.34 %.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xx

3.

Sub Sektor Perhubungan Udara Pertumbuhan potensi dan produksi di Sub Sektor Perhubungan Udara dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010, sebagai berikut : a. Lalu Lintas Angkutan Udara Rata-rata pertumbuhan Produksi Pergerakan Pesawat Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 6.22 %; Produksi Pergerakan Pesawat Penerbangan Internasional Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 9.28 %; Produksi Pergerakan Penumpang Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 10.02 %; Produksi Pergerakan Penumpang Penerbangan Internasional Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 13.80 %; Produksi Pergerakan Bagasi Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 7.58 %; Produksi Pergerakan Bagasi Penerbangan Internasional Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 11.15 %;Produksi Pergerakan Barang Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 5.38 %; Produksi Pergerakan Barang Penerbangan Internasional Menurut Bandar Udara terjadi peningkatan 7.35 %; Produksi Pergerakan Pos Penerbangan Domestik Menurut Bandar Udara mengalami peningkatan 13.84 %; Produksi Pergerakan Pos International Menurut Bandar Udara mengalami

3.

Air Transport Sub Sector. The development of Air Transport Sub Sector production and potential from Year 2005 up to Year 2009 as follows : a. Air Transport The growth rate of Aircraft Movement Production of Domestic Flights by Airport increased by 6.22 %; Aircraft Movement Production of International Flights by Airport increased by 9.28 %; Passangers Production of Domestic Flights by Airport increased by 10.02 %; Passengers Production of International Flights by Airport increased by 13.80 %; Baggages Production of Domestic Flights by Airport increased by 7.58 %; Baggages Production of International Flights by Airport increased by 11.15 %; Cargoes Production of Domestic Flights by Airport increased by 5.38 %; Cargoes Production of International Flights by Airport increased by 7.35 %; Mails Production of Domestic Flights by Airport increased by 13.84 %; Mails Production of International Flights by Airport increased by 10.02 %; Number Passangers of Moslem Pilgrims On Eleven Man Airport increased by 6.93 %;

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxi

peningkatan 10.02 %; Jemaah Haji di 11 (sebelas) Bandar Udara mengalami penurunan 6.93%; b. Keamanan Penerbangan Rata-rata pertumbuhan Jumlah Lesensi Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Penerbangan terjadi peningkatan 13.68 % dan fasilitas Keamanan Penerbangan antara lain : XRay terjadi peningkatan 9.44 %. b. Flight Safety The growth rate of Number Personal Licence of Aviation Security And Savety Services increased by 18.40 % and Aviation Security Facilities: : X-Ray increasing 9.44 %.

c. Sertifikasi Kelaikan Udara Rata-rata pertumbuhan Jumlah dan Tipe Pesawat udara berdasarkan Sertifikat Operator Penerbangan 121 terjadi peningkatan 2.95 % dan Tipe Pesawat udara Berdasarkan jumlah Sertifikat Operator Penerbangan 135 terjadi penurunan 2.28 %; jumlah dan tipe Pesawat Udara Berdasarkan Sertifikat Operator Penerbangan (91,137,141,FAS) terjadi penurunan 2.12 %; Jumlah Pilot mengalami peningkatan 3,50 %.

c.

Civil Aircraft Register

The growth rate of Number of Airline Type Based Air Operator Certificate (AOC) 121 increased by 2.95 %; Number of Airline Type Based Air Operator Certificate (AOC) 135 decreased by 2.28 %; Number of Airline Type Based Air Operator Certificate (AOC) (91,137,141,FASI) decreased by 2.12 %; Number of pilot increasing 3.50 %.

d. Teknik Bandar Udara Rata-rata pertumbuhan Jumlah Bandar Udara Menurut Fungsi, Klasifikasi dan Penggunaan. Menurut Fungsi tidak mengalami peningkatan / tidak terjadi penurunan; Menurut Klasifikasi kelas A, B dan C tidak mengalami peningkatan / tidak terjadi penurunan dan

d. Airport Engeneering The growth rate of Number of Airport by Function, Classification and usage. For Function and Classification A, B and C airport class are still remains;. Airport for usage for international airport still remains too; Airport Electric Facilities increased 5.53 %. Number of Licenced for of Aviation Security and Safety Services

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxii

Menurut Penggunaan bandara internasional tidak terjadi peningkatan atau penurunan; Fasilitas Listrik penerbangan terjadi peningkatan 5.53 %. Jumlah Lisensi pelayanan Keamanan Dan keselamatan penerbangan terjadi peningkatan 456.23 % e. Fasilitas Elektronika Listrik Penerbangan dan e. Facilities of Flight Electric And Electronic. The growth rate of Electronic Facilities And Flight Electric increased by 13.52 %; Flight Navigation Facilities increased by 4.82 %; Service Facilities increased 18.98 %;

Rata-rata pertumbuhan Fasilitas Komunikasi Penerbangan mengalami peningkatan 13.52 %; Fasilitas Navigasi terjadi peningkatan 4.82 %; Fasilitas Bantu Pendaratan terjadi peningkatan 18.98 %;

4. Sub Sektor Perkeretaapian a. Prasarana Jalan KA Rata-rata pertumbuhan panjang jalan kereta api menurut lintas terjadi peningkatan 3.07 %; Panjang Jalan rel Kereta Api menurut jenis rel terjadi peningkatan 3.07%; Jumlah Perlintasan Jalan sebidang terjadi penurunan 35.33 %; Jumlah Persinyalan Elektrik Menurut Wilayah Daerah Operasi mengalami peningkatan 4.95%. b. Lalu Lintas dan Angkutan KA Rata-rata Pertumbuhan untuk Jumlah stasiun Kereta Api Jawa dan Sumatera mengalami kenaikan 3.07 % Produksi Penumpang Angkutan Kereta Api di Jawa dan Sumatera menurut lintasan, termasuk Jabotabek

4.

Railways Sub Sector a. Railways Infrastructure Growth of Rate of length of Railway by track increased by 3.07 %; Length of railways by type of railways increased by 3.07 %; Number of level railways crossing decreased by 35.33 %; Number of Electric Signal by Regional increased by 4.95 %.

b. Traffic And Carrier

Growth of rate for number of station in Java and Sumatera increased by 3.07 %; Production of Railway Passengers in Java and Sumatera by trace include Commuter Trace increased by

increased by 456.23 %.Statistik Perhubungan/Transportation Statistics xxiii

mengalami peningkatan 0.35 %; Jumlah Barang Kelompok Terbesar Angkutan Kereta Api mengalami peningkatan 0.35 %;Produksi angkutan penumpang KA di Jawa dan Sumatera terjadi peningkatan 25.49 % dan 31.58 %; Produksi angkutan barang dengan KA di Jawa dan Sumatera dengan peningkatan 2.65 % dan 10.82 %. c. Keselamatan Sarana dan teknik

0.35 %; Production Main Comodities Carried by Train increased by 0.35 %; Production of Railways passengers in Java and Sumatera increased by 25.49 % dan 31.58 %; Production of Railways freight in Java and Sumatera increased by 2.65 % and decreased by 10.82 %.

c. Safety And Rolling Stock

Rata-rata pertumbuhan Lokomotif KA Siap Operasi mengalami kenaikan 4.62 %; Armada Kereta Api Siap Operasi mengalami peningkatan 6.83 %; Jumlah korban kecelakaan KA terjadi peningkatan 75.43 %; Jumlah kejadian terjadi penurunan 15.36 %.

Growth of Number of Railway locomotive Ready for operation increased by 4.62 %; Train Cars ready for Operation increased by 6.83 %; Number of Victim Train accident increased by 75.43 %; Number of train accident decreased by 15.36 %.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxiv

PINDAHAN / PERUBAHAN KESELAMATAN PENERBANGAN menjadi Keamanan Penerbangan dan Rata-rata jumlah kejadian Kecelakaan Yang terjadi Pada Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan terjadi peningkatan 7.22 %. pindah ke sertifikasi kelaikan udara.

d.

d. Flight Safety

Number of Reported Incident Traffic Flight increased by 7.22 %.

e.

Sertifikasi Kelaikan Udara terjadi penambahan tabel yaitu jumlah kecelakaan : Serius Insiden dan kecelakaan serta tabel jumlah SDM (Pilot, FOO, FA dan AMEL)

e.

Civil Aircraft Register

Number of pilot increasing 3.50 %.

f.

Teknik Bandar Udara berubah KebandaruUdaraan Fasilitas Bantu Pelayanan dan Pengamana Bandara terjadi peningkatan 1.60 %. Berubah menjadi Fasilitas Listrik Penerbangan Tambah Tabel Jumlah Lisensi Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Penerbangan

f.

Airport Engeneering Airport security and services facilities increased 1.60 %.

g.

Fasilitas Elektronika Listrik Penerbangan

dan

g.

Aviation Electronics Electricity Facilities Air Navigation increased 2.72%.

and

Fasilitas Navigasi Udara terjadi peningkatan 2.72 %.

Facilities

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxv

III. DEFINISI Untuk mencapai suatu keseragaman bahasa dan pengertian dalam membaca statistik perhubungan yang disajikan dalam buku ini, diperlukan suatu definisi baku mengenai istilah-istilah yang digunakan. Definisi ini disajikan menurut moda transportasi yang dimulai dari subsektor perhubungan darat, laut, udara dan kegiatan penunjang lainnya di lingkungan Sektor Perhubungan. 1. Subsektor Perhubungan Darat a. Angkutan Jalan Raya Bus Antarkota Mobil bus yang mempunyai trayek atau yang menghubungkan kota yang satu dengan kota yang lain baik dalam satu propinsi maupun antarpropinsi. Bus Bandara Bus yang mengangkut penumpang dengan rute tertentu yaitu dari/atau menuju Bandara. Bus Kota Bus yang melayani trayek dalam kota. Bus Perintis Bus penumpang yang menghubungkan daerah-daerah terpencil/ terisolir di mana tidak ada moda transportasi lain dan pelaksanaannya oleh pemerintah. Bus Wisata Bus untuk melayani pariwisata, sifatnya tidak tetap dan tidak terikat dengan trayek. Kendaraan Umum Setiap kendaraan yang disediakan untuk umum dan dipungut bayaran.

III. DEFINITION Following is the defenition of several terms that enables readers to get better understanding. The definitions presented according to transport modes; land transport sub sector, sea transport sub sector, air transport sub sector, Meteorology and Geophysics Agency, National Search And Rescue Agency, and human resources.

1. Land Transport Subsector a. Road Transport Inter City Bus Buses used to provide intercity or interprovince service.

Airport Bus Buses that serve passenger from and to the airport.

City Bus Buses utilized for urban service.

Pioneer Bus Buses used to serve remote areas where other public transport is not available. Usually the buses are managed by the local government.

Tourist Bus Unscheduled and un fixed route buses especially designed for tourist. Public Transport Any kind of vehicles for public transport that charge fares for the ride

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxvi

Km-Bus Jumlah jarak (km) ditempuh dikalikan jumlah bus operasi. Km-Penumpang Jumlah jarak (km) yang ditempuh dikalikan dengan jumlah penumpang (orang) diangkut. Luka Berat Penderita jika dalam 4-6 menit tidak dilakukan tindakan cepat dan tepat penderita akan meninggal. Luka Ringan Keadaan penderita membutuhkan tindakan cepat tetapi jiwanya tidak dalam bahaya. Meninggal Meninggal kecelakaan.

Bus-Km Number of buses operated times the distance the buses cover. Passenger-Km Multiplication of the number of passengers and the distance to be transported.

Seriously Injured Those who seriously injured due to traffic accident.

Minor Injured Those who slightly injured due to traffic accident.

seketika

akibat

Fatality Fatality due to traffic accident.

Penumpang Semua orang yang mempergunakan angkutan bus kecuali awak bus. Sepeda Motor Setiap kendaraan ber-motor dengan tenaga mekanik beroda dua. Terminal Prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi. b. Angkutan Kereta Api Gerbong Barang Kendaraan dengan tenaga gerak baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang akan ataupun

Passenger Those who travel in the public buses except the crews of the buses. Motor Cycle Any kind of two wheels motor vehicle.

Terminal The place for loading and unloading of passenger buses their loading and unloading as well as departure and arrival. At the terminal, arrival and departure schedules are set.

b. Railway Transport Freight Train Special train to carry freight commodities.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxvii

sedang bergerak di jalan rel khusus mengangkut barang. Hilang Korban yang tidak diketahui nasibnya karena tidak diketemukan tubuhnya. KA Anjlok/ Terguling Kecelakaan Kereta Api dimana roda Kereta Api keluar dari rel KA dengan KA Tabrakan antara dua yang disebabkan kelengahan operator. Missing Victims Victims of train accidents whose bodies can not be found.

Flood/Land Slide A train accident due to the train passes flood/land slide area Train vs Train An accident when two trains crash each other due to operator fault. Train vs Other Vehicles An accident when train and other vehicles crash each other Train A coach or a number of coaches joined together and move along a railway line.

kereta oleh

KA vs Kendaraan : Tabrakan antara KA dengan kendaraan pengguna jalan raya. Kereta Api Kendaraan dengan tenaga gerak baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan atau sedang bergerak di jalan rel. Kereta Bagasi Kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel khusus mengangkut bagasi. Kereta Penumpang Kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel khusus mengangkut penumpang. Kerugian Material Nilai barang yang hilang atau rusak akibat kecelakaan. Lain-lain Kecelakaan karena ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab atau sebabsebab lain yang menyebabkan

Baggage Train Special train to carry baggage

Passenger Train Special train to carry passengers

Material Losses Value of material losses and damages in a train accident. Other Accidents Train accident caused by other than natural disaster or train operator faults.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxviii

kecelakaan. c. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Angkutan Penyeberangan Angkutan melalui selat, sungai atau teluk dengan menggunakan kapal ferry/penyeberangan. c. River, Lake and Service Transport Crossing

Ferry's Transport A service to carry cargo, vehicle or passengers across the strait river or gulf from a port to the opposite port. River Transport Transportation using canoe, motor boat or ferry in rivers or straits.

Angkutan Sungai Angkutan melalui sungai dengan menggunakan kapal/ perahu bermotor/ perahu tidak bermotor.

Bus Air Kendaraan untuk mengangkut penumpang di sungai. Dermaga Bangunan yang didirikan di perairan yang dapat digunakan untuk sandaran alat-alat penyeberangan dan digunakan untuk bongkar muat barang, kendaraan dan naik turun penumpang. Kapal Konvensional Kapal yang memuat barangbarang yang tidak menggunakan kontainer, sifatnya tradisional. Kapal Ro-Ro Sejenis kapal yang dapat melakukan bongkar muat tanpa mengubah posisi kapal maupun muatannya. Penumpang Semua orang yang mempergunakan angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan kecuali ABK (anak buah kapal). Perahu Motor Kendaraan angkutan air tidak mengunakan geladak yang dilengkapi dengan motor penggerak.

River Bus Passenger carrying travelling on rivers.

boats

Quay A strongly built landing place alongside port which ships can be tied up in order to load and unload cargo, vehicles or passenger cross the strait, river or gulf.

Conventional ship A ship that load cargo in traditional method without container facilities. Ro-Ro Vessel A boat named Ro-Ro (Roll on Roll of) that load and unload cargo whatever position it takes when it docks. Passenger Those who on ride ships that carry them to cross rivers or straits

Motor Boat A small, no deck-vessel moved by oil engines

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxix

Ton-Kilometer Jumlah jarak (km) yang ditempuh dikalikan dengan jumlah muatan (ton) yang diangkut. Truk Air Kendaraan untuk mengangkut barang di sungai. 2. Subsektor Perhubungan Laut Biaya Pelabuhan Biaya yang dibayarkan oleh pemilik kapal kepada pengusaha pelabuhan, biasanya biaya ini dikenakan berdasarkan panjang kapal 2.

Kilometer-Ton Multiplication of distance (km) and weight of cargo (ton) carried by vessel.

River Truck Freighter or cargo travelling on rivers. Sea Transport Subsector

vessel

Harbour fee Fee paid by ship owners to the harbour authority, usually based on length of the ship.

Bongkar Pembongkaran barang dari kapal yang diangkut dari pelabuhan asal di Indonesia atau di luar negeri.

Discharge Unloading cargo carried by ships from other ports in Indonesia or other countries.

BRT Ruangan di bawah geladak utama ditambah volume ruangan di atas geladak utama, termasuk juga bangunan atas. Curah Cair Muatan cair yang diangkut dalam bentuk curah (dituang dalam suatu tempat di kapal), misalnya muatan mi-nyak dalam tanker. Curah Kering Muatan kering yang diangkut dalam bentuk curah, misalnya muatan batu bara, semen, dan lain-lain. Dok Kapal Fasilitas perawatan dan perbaikan kapal. DWT Daya angkut kapal dalam ton yakni berat muatan, bahan bakar mesin, mesin, bahan-bahan keperluan kapal dan perlengkapan kapal.

BRT (Bruto Register Ton) Total volume of the room under the main deck and the room above the main deck.

Bulk Cargo Liquid commodities

Dry Cargo A bulk of cement, coal, sand and other power commodities

Dock Yard A place to repair and maintain ships.

DWT (Dead Weight Ton) Capacity of a ship (in ton) to carry passengers, cargos, fuel, engines, supplies and equipment .

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxx

Ekor-Mil Total perkalian jumlah hewan yang diangkut dengan jarak yang ditempuh dalam mil Ekspor Barang yang dimuat untuk dikirim ke luar negeri. Fasilitas Pelabuhan Sarana penunjang yang paling utama dalam bongkar muat barang, pembekalan, perawatan, perbaikan dan kegiatan lainnya yang perlu selama kapal singgah di pelabuhan. Forklift Alat untuk menaikkan menurunkan barang.

Cattle-Mile Number of cattle times distance the cattle carried (in mile) by ships.

Export Send (goods) to another countries

Port Facility Facility built to support ports in loading/unloading cargos, proiding supplies, maintenance and repair facilities and other services to ships

dan

Forklift A vehicle equipped with lift up and down for internal/local loading and unloading goods GRT (Gross Register Ton) Total volume of all room in a ship deducted by the volume of tunnel, the axle of propellers and the chain locker.

GRT Volume ruangan kapal dalam m3 meliputi volume ruangan kapal kecuali tunnel (tero-wongan), lubang poros baling-baling, chain locker (tempat jangkar) dan alas ganda. Gudang Tempat penyimpanan barang.

Shed Facility built to support ports in loading/unloading cargos, proiding supplies, maintenance and repair facilities and other services to ships. Import Bring ( foreign goods) into a country

Impor Barang yang diturunkan dari luar negeri. Kandas Lunas kapal tertumpu/ menabrak dasar perairan pelayaran.

Aground Ship which crasher the bottom of the shallow sea and unable to float or more. Bulk Cargo Liquid commodities.

Kapal Curah Kapal yang dibangun khusus untuk mengangkut muatan curah yang dikapalkan sekaligus dalam jumlah banyak. Kapal Keruk Cakram Kapal keruk yang mengambil jenis material lumpur/ barang melalui alat cakram.

Disc Dredger Ship A dredger ship that bring up mud from under the water by means of a disk-like dredge

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxi

Kapal Keruk Hisap Kapal keruk yang mengeruk jenis material lumpur dan pasir dengan pipa penghisap. Kapal Keruk Timba Kapal keruk yang mengeruk jenis mate-rial pasir dan lumpur melalui pantai dengan kedalaman terbatas Kapal Pandu Kapal penunjuk jalan di pelabuhan. Kapal Peti Kemas Kapal yang dibangun untuk mengangkut muatan yang sudah dimasukkan ke dalam peti kemas.

Sucking Dredger Ship A dredger ship that suck mud and sand from the bottom of a river, canal or the sea. Bucket Dredger Ship A dredger ship that bring up mud and sand from the shallow shore by means of a bucket. Pilot Vessel A vessel that guide ships to the port. Container Ship A ship designated to carry general cargo in containers.

Kapal Tongkang Kapal yang tidak mempunyai mesin penggerak digunakan untuk mengangkut barang yang dibongkar dari kapal lain untuk diteruskan ke pela-buhan tujuan atau sebaliknya. Kedatangan kapal Kapal yang datang dipelabuhan baik untuk berlabuh di-perairan pelabuhan maupun sandar di dermaga. Lokasi Kejadian Lokasi di mana kecelakaan terjadi.

Tug Boat A flat bottomed boat pulled by a steamer and used for carrying goods from/to a ship to/from a port.

Ship Arrival Ship arries at a port either for docking as berthing

Place of Accident A place where a sea accident happened. Loading Loading cargo to a ship transported to the destination port.

Muat Pemuatan barang ke kapal untuk diangkut ke pelabuhan tujuan di Indonesia atau di Luar Negeri. Muatan Umum Barang yang diangkut dalam berbagai bentuk kemasan, misalnya dalam karung, paket, bungkusan dan lain-lain. Non Pel./Khusus Kegiatan angkutan laut yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri seperti untuk mengangkut bahan baku.

General Cargo The goods carried in a ship.

Special Port A harbour that only serve ships with special cargos.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxii

Pelab. Nusantara Tempat berlabuh/ menampung kegiatan armada pelayaran nusantara, kedalaman air yang diperlukan minimal 5 meter. Pelabuhan Alam Pelabuhan dengan kedalaman lautnya yang secara alamiah telah memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai pelabuhan. Pelabuhan buatan Pelabuhan yang dibuat oleh manusia, sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai pelabuhan. Pelabuhan Diusahakan Pelabuhan yang wajib disinggahi oleh kapal-kapal dalam melayani suatu trayek dan apabila kapal yang bersangkutan bermaksud untuk tidak menyinggahi, maka perusahaan pelayaran yang bersangkutan harus mengajukan permohonan omisi sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku. Pelabuhan khusus Pelabuhan yang melayani kapalkapal dengan muatan khusus/ angkutan khusus. Pelabuhan Laut Pelabuhan yang dapat disinggahi kapal-kapal samudera baik berbendera asing maupun berbendera nasional bebas tanpa izin tertentu untuk memasukinya. Pelabuhan Lokal Tempat berlabuhnya kapal-kapal pelayaran pantai (lokal).

Nusantara Port A harbour serve Nusantara shipping with at least 5m sea-depth.

Autonomous Port A natural port that does not need sea-wall to enable ships docking because the sea is deep enough for ship docking. Artificial Port A man-made port and break water docking easily.

with sea-wall to make ship

Operated Port A port at which ships must stop on their way to another port. According to the shipping rules ships can omit the port if they have omission permit.

Special Port A harbour that only serve ships with special cargos.

Sea Port A harbour enable to dock foreign and national flag carrier freely without entry permit.

Local Port A port that serve coast-shipping boats

Pelabuhan Pantai Pelabuhan yang dapat disinggahi kapal-kapal antarpulau, akan tetapi dapat dimasuki kapal-kapal samudera ber-bendera asing tertentu dengan syarat-syarat dan pembatasan tertentu baik mengenai

Sea Port A harbour enable to dock foreign and national flag carrier freely without entry permit

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxiii

keadaan kapal maupun muatannya. Pelabuhan Perintis Tempat berlabuh/ menampung kegiatan kapal-kapal perintis dengan kedalaman air berkisar antara 3-4 meter. Pioneer shipping Sea transport serving remote, isolated and less developed regions. Pioneer shipping normally operated by the government, with reguler service and designated routes. Ocean Harbour A harbour with least 9 m sea-depth serving oceangoing vessel from other countries.

Pelabuhan Samudera Tempat berlabuh/ tempat menampung kegiatan - kegiatan angkutan laut luar negeri dengan kedalaman air minimal 9 meter. Pelabuhan tidak diusahakan Pelabuhan yang hanya merupakan tempat persinggahan kapal atau perahu tanpa fasilitas bongkar muat, bea cukai dan lain-lain. Pelayaran Kegiatan angkutan laut yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan umum. Pelayaran Tramper Pelayaran yang di-selenggarakan secara tidak berjadual.

Non Commercial Port A port of call that have no custom officers and cargo handling equipments

Shipping Sea transport demand.

to

meet

public

Tramper Shipping Non scheduled shipping service.

Pelayaran antar pulau Pelayaran antar pelabuhan Indonesia.

di

Inter-island Shipping Shipping serve one port to another in other deferent slands within Indonesia archi-pelago Foreign Shipping Sea transport operated by foreigner with foreign flag

Pelayaran Asing Pelayaran yang diusahakan oleh warga negara asing dan berbendera asing Pelayaran Dalam Negeri Meliputi pelayaran antarpulau, pelayaran rakyat dan pelayaran perintis.

Domestic Shipping Domestic shipping in Indonesia consists of inter-island shipping, perahu's and pioneer shipping.

Pelayaran Liner Pelayaran yang memiliki trayek tertentu dan diselenggarakan secara berjadual.

Liner Service Scheduled shipping service.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxiv

Pelayaran Luar Negeri Pelayaran dari/ke pelabuhan di Indonesia ke/dari pelabuhan di Luar Negeri. Pelayaran Nasional Pelayaran yang diusahakan oleh warga negara Indonesia dan berbendera Indonesia. Pelayaran perintis Pelayaran yang melayani daerahdaerah terpencil dan terisolir, dan daerah yang belum berkembang, yang dikelola oleh pemerintah mengikuti rute yang telah ditentukan secara teratur. Pelayaran Rakyat Pelayaran dalam negeri dengan meng-gunakan perahu layar, perahu layar motor dan kapal motor dengan ukuran di bawah 100 m3. Penumpang Naik Penumpang yang naik ke kapal untuk di-angkut ke pelabuhan tujuan. Penumpang Turun Penumpang yang turun dari kapal yang diangkut dari pelabuhan asal. Peti Kemas Peti dengan ukuran tertentu (standar) yang digunakan sebagai tempat mengangkut barang. Stasiun Pelabuhan Stasiun pantai di operasi pelabuhan

International Shipping Shipping from / to ports in Indonesia to/from ports in other countries. Domestic Shipping Domestic shipping in Indonesia consists of inter-island shipping, perahu's and pioneer shipping Pioneer Shipping Sea transport serving remote, isolated and less developed regions. Pioneer shipping normally operated by the government, with reguler service and designated routes

Cammon Voyage Kind of canoe, boat or motor boat under 100 m3 privately owned.

On Going Passenger Number of passengers embark for going to the destination port. Disembarking Passenger Number of passengersdisembarking from port of origin. Container A Sized box to carry goods safely practical.

dalam

dinas

Port Station A train station in the port area.

TEU Peti kemas yang berukuran 20 feet.

TEU Twenty Feet Equivalent Unit Sized container.

for

Tabrakan Tabrakan antara kapal dengan kapal lainnya Tanker Kapal pengangkut muatan cair.

Collision Accident or crash between one ship with another Tanker A ship designated to carry petroleum or other liquid.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxv

TEUS-Mil Jumlah perkalian muatan yang diangkut dalam TEUS dengan jarak yang ditempuh dalam Mil. Ton-Mil Jumlah perkalian muatan yang diangkut dalam ton dengan jarak yang ditempuh dalam mil. Uang Labuh Uang jasa sebagai pengganti terhadap pemakaian permukaan/ perairan pelabuhan. Uang Tambat Biaya yang dibayar oleh pemilik kapal kepada pengusaha pelabuhan atas penggunaan dermaga untuk bertambat 3. Subsektor Perhubungan Udara Barang Bawaan di Kabin Jumlah/banyaknya barang-barang yang diangkut/dibawa ke dalam kabin pesawat berdasarkan dimensi, berat dan klasifikasi jenisnya Block-off Saat pesawat terbang pengaman roda untuk menuju lapangan pacu

Mile-TEUS Number of cargo (in TEU) times distance the cargo carried (in mile).

Mile-Ton Weight of cargo (in ton) times distance the cargo carried (in mile).

Anchor Fee Fee paid by ship owners to the harbour authority for utilizing quay.

Advance freight Amount of money paid to a liner for carrying cargos from a port to the destination port. The cargo is not including loading and unloading fees. 3. Air Transport Subsector Goods Carried Total of goods that be carried out according to dimension, weight and type classification

melepas bergerak

Block-Off The time at which the air craft comes to rest at the end of the flight.

Block-on Saat pesawat terbang berhenti dan pengaman roda dipasang

Block-On The time at which the air craft first moves under its power

Cargo Setiap hak milik atas barang tertentu yang diangkut/dibawa oleh pesawat udara selain benda-benda pos, barang-barang kelengkapan pesawat udara dan bagasi Jam Terbang Pesawat Jumlah jam terbang pesawat didasarkan pada waktu dari blok ke blok

Cargo Goods, excluding mails, supplies and baggages, by aircrafts.

aircraft carried

Flight-Hour Number of hours an aircrafts have been flown from a block to another block.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxvi

Jalur Penerbangan Lintasan pesawat udara yang ditentukan untuk penerbangan dari bandara asal ke bandara tujuan. Km-Penumpang Jumlah Km dari semua penumpang pesawat terbang. Km-Pesawat Jumlah perkalian penerbangan yang dilaksanakan dengan jarak yang ditem-puhnya Km-Tempat Duduk Tersedia Jumlah Km dari seluruh tempat duduk yang tersedia. Penerbangan Berjadual Penerbangan-penerbangan yang beren-cana menurut sesuatu jadual perjalanan pesawat yang tetap dan teratur Penerbangan Dalam Negeri Penerbangan yang mengangkut penum-pang/barang dari tempat asal ke tempat tujuan dalam satu negara

Air Transportation Route Direction route for Origin Airport to Destination Airport.

Passenger-Km Number of passengers distance the passengers fly.

times

Aircraft-Km Number of flight times distance the aircrafts fly.

Seat-Km Number of seats available times distance the aircrafts fly. Scheduled Flight Flights with fixed routes and tables.

Domestic Flight Flights to carry local passengers from one place to another.

Penerbangan Luar Negeri Penerbangan yang mengangkut barang atau penumpang dari satu negara ke negara lain. Penerbangan Umum Semua operasi penerbangan sipil untuk angkutan udara selain dari penerbangan berjadual maupun atau tidak berjadual, dengan di pungut biaya atau disewakan

International Flight Flights to carry foreign passengers from one country to another. Public Air Transportation Civil air transport carrying passengers pay fares or rents.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxvii

Penumpang Diangkut Jumlah penumpang yang diangkut pada suatu penerbangan dihitung satu kali (dengan suatu nomor penerbangan) dan tidak dihitung pada setiap tahap penerbangan kecuali penumpang pada suatu penerbangan domestik dan internasional dalam pesawat yang sama dihitung dua kali sebagai penumpang domestik dan penumpang internasional. Penumpang yang membayar kurang dari 25% dari tarif yang berlaku tidak dihitung. Pergerakan Pesawat Gerak pesawat yang mulai dihitung sejak diblock-off ketika mau berangkat sampai dengan pesawat diblock-on ketika tiba di bandara. Pesawat Berangkat Jumlah keberangkatan pesawat terbang dalam kurun waktu tertentu

Passenger Carried Number of people who travels in public air transport. A passenger is counted once according to his/her flight number although the airplane transits somewhere. However a passenger can be as a domestic or international passenger when the passenger travel in the airplane that transit in a domestic airport. A passenger who pays less than 25% of the fare is not counted.

Aircraft Movement Movement of an aircraft since the block sign at the runway of an airport is off until the block sign of another airport is on. Aircraft Departure Number of aircrafts take-off or number of flights from an airports during a certain periode. Aircraft Arrivals Number of aircrafts landing at an airport during a certain periode. Ton-Km Available Available capacity of aircrafts to carry passengers and cargoes times distance the aircraft flies. AOC 121 Air operator certificate authorizing an operator to carry out specified commercial air transport operation references Civil Aviation Safety Regulation/CASR 121.

Pesawat Datang Jumlah kedatangan pesawat terbang.dalam kurun waktu tertentu Ton-Km Tersedia Jumlah kapasitas ton yang tersedia (dilihat dari kapasitas terbang dan jumlah aircrafts-km). AOC 121 Sertifikat pengoperasian pesawat udara yang diberikan kepada perusahaan untuk melaksanakan pengoperasian pesawat udara secara komersil berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil/PKPS 121. AOC 135 Sertifikat pengoperasian pesawat udara yang diberikan kepada perusahaan untuk melaksanakan pengoperasian pesawat udara secara komersil berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil/PKPS 135.

AOC 135 Air operator certificate authorizing an operator to carry out specified commercial air transport operation references Civil Aviation Safety Regulation/CASR 135.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxviii

AOC 91 Sertifikat pengoperasian pesawat udara yang diberikan kepada perusahaan untuk melaksanakan pengoperasian pesawat udara secara secara umum untuk kepentingan pribadi ataupun sebagai pendukung perusahaan itu sendiri berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil/PKPS 91.

AOC 91 Operating certificate. A certificate authorizing an operator to carry out specified general aviation operation for private purposes or supported own company references Civil Aviation Safety Regulation/CASR 91.

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xxxix

IV. 1.

Penjelasan Teknis Notasi a. -- tidak terdapat data b. , tanda desimal c. Angka berwarna merah : data perkiraan/data estimasi e . 0 nol Rumus Rata-rata Pertumbuhan

IV. 1.

Technical Notes Notation a. --- null or not available b. , decimal point c. The Number in red : estimate data e. 0 zero Annual Growth Rate Formula

2.

2.

gdengan:

gi 1

n

i

n 1where:

g

gi 1

n

i

n 1

gi = pertumbuhan tahun ke-i +1 terhadap tahun ke i

gi = annual rate i +1 to year i

gi

Yi+1 - Yi = -------------x100% Yi Yi= data tahun ke-i i = 1,2,3 g = rata-rata pertumbuhan

gi

Yi+1 - Yi = -------------x100% Yi Yi= data year - i i = 1,2,3,. g = annual growth rate

n = jumlah tahun n Contoh : Y2003 = 32 , Y 2002 = 30, Y 2001 = 25, n = 3 g = ((( 32 - 30)/30) X 100% + (( 30 25)/25) X 100% /2) 3. Ratio Bongkar/Muat B -----M

n = number of year n Example : Y2003 = 32 , Y 2002 = 30, Y 2001 = 25, n = 3 g = (((32 - 30)/30) X 100 % + (( 30 25)/25) X 100 % /2) 3. Loading/unloading Ratio B -----M

RBM = dengan :

RBM = where :

B = jumlah barang yang dibongkar (ton) M = jumlah barang yang dimuat (ton)

B = cargo unloaded (ton) M = cargo loaded (ton)

Statistik Perhubungan /Transportation Statistics

xl

V.

Penjelasan Kodefikasi Tabel dan Grafik Untuk mempermudah identifikasi masing-masing tabel maupun grafik, digunakan kodefikasi yang terdiri dari 5 digit. Masing-masing digit diuraikan sebagai berikut : 1. Digit Pertama merupakan pengelompokan data yakni : First digit show the data :

A B2.

-

-

-

-

Kode A : Data operasional Operational Data Kode B : Data pendukung Supporting Data

Digit Kedua merupakan unit organisasi atau moda sebagai berikut : Second digit show organization

AA.1 A.2 A.3 A.4 = = = =

1

-

-

-

Sub Sektor Perhubungan Darat/ Sub sector of Land Transport Sub Sektor Perhubungan Laut/ Sub sector of Sea Transport Sub Sektor Perhubungan Udara/ Sub sector of Air Transport Sub Sektor Perkeretaapian/ Sub sector Railways

BB.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6 = = = = = =

1

-

-

-

Sekretariat Jenderal/Secretariat General Inspektorat Jenderal/Inspectorate General Badan SAR Nasional/Search nad Rescue Agency Badan Penelitian dan Pengembangan/Research and Development Agency Badan Pendidikan dan Pelatihan Badan Meteorologi dan Geofisika

3.

Digit Ketiga merupakan unit kerja/sub moda masing-masing unit organisasi /moda sebagai berikut : Third digit shows unit organization/sub moda of each unit organization

A BA.1.1

1 1=

1 1

-

-

Direktorat Lalu Lintas Angkutan Jalan/Directorate of Road Transport and Traffic A.1.2 = Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan/Directorate of Inland Waterways and Ferry Transport A.1.3 = Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan/ Directorate of Urban Transport Management System A.1.4 = Direktorat Keselamatan Transportation/Directorate of Road safety

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xli

4.

Digit Keempat dan Kelima merupakan jumlah urut tabel yang dibuat pada masing-masing sub moda / unit kerja/sub moda masing-masing unit organisasi /moda sebagai berikut : The fourth and fifth digits show number of table of each mode.

A B

1 1

1 1

0 0

1 1

Statistik Perhubungan/Transportation Statistics

xlii

VI. PERUBAHAN BUKU I STATISTIK PERHUBUNGAN 2010 CHANGE IN BOOK IN TRANSPORTATION STATISTICS 2010 I. TRANSPORTASI DARAT/LAND TRANSPORTATION A. LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN/ROAD TRANSPORT 1. Tabel A.1.1.10 (Statistik Perhubungan(SP-2009)/Transportation Statistics 2009) : (Jumlah Terminal Bus Tipe B dan C di Indonesia/Number of Bus Statiion Type B dan C in Indonesia); Dipisah menjadi 2 Tabel pada SP-2010 yaitu Tabel A.1.1.09 dan Tabel A.1.1.10/Table A.1.1.10 (SP 2009 )to be separated Table A.1.1.09 and Table A.1.1.10). 2. Tabel A.1.1.07 Statistik Perhubungan(SP-2009)/Transportation Statistics 2009) : (Panjang Jalan di Indonesia Menurut Kewenangan /Lenght of Road in Indonesia by Level of Responsibility) dihilangkan karena data ada di Kementerian Pekerjaan Umum. 3. Tabel A.1.1.17 - A.1.1.19 Statistik Perhubungan(SP-2009)/Transportation Statistics 2009) : (A.1.1.17 - Produksi Angkutan Lintas dan Wisata Perum PPD/Production of City and Tourist Buses Operated by Perum PPD); (A.1.1.18 - Jumlah Bus Perum PPD/Number of Buses of Perum PPD); (A.1.1.19 - Jumlah Bus Siap Operasi Perum PPD/Number of Buses which are Ready for Operation of Perum PPD) Dihilangkan karena Perum PPD tidak sudah tidak beroperasi/Perum PPD hasn't Operated. II. TRANSPORTASI LAUT/SEA TRANSPORTATION A. LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT/SEA TRANSPORT 1. Tabel A.2.1.21 - A.2.1.23 Statistik Perhubungan(SP-2009)/Transportation Statistics 2009) (A.2.1.21 - Produksi Penumpang, Barang dan Peti Kemas Menurut Perusahaan Pelayaran BUMN); (A.2.1.22 - Produksi Jasa Pergudangan PT.(Persero) Varuna Tirta Prakarsya); (A.2.1.23 - Jumla