15
Kuswanto, 2007

Statistika Non-Parametrik

  • Upload
    yuma

  • View
    118

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kuswanto, 2007. Statistika Non-Parametrik. Statistika non parametrik. Metode-metode statistik sebelumnya didasarkan pada anggapan-anggapan tertentu dari gugus data, misal berdistribusi normal atau distribusi yang lain  statistika parametrik - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Statistika Non-Parametrik

Kuswanto, 2007

Page 2: Statistika Non-Parametrik

Statistika non parametrikStatistika non parametrik

• Metode-metode statistik sebelumnya didasarkan pada anggapan-anggapan tertentu dari gugus data, misal berdistribusi normal atau distribusi yang lain statistika parametrik

• Apabila peubah tidak menyebar normal, atau tidak diketahui sebarannya – Statistika non parametrik

• Misal peubah acar berupa bilangan indeks, pangkat, skor atau tanda (+ -), maka parameter dari sebaran menjadi tidak penting

• Disebut juga metode statistika bebas distribusi

Page 3: Statistika Non-Parametrik

Kelebihan dan kekuranganKelebihan dan kekurangan

• Kelebihan– Pengumpulan data sederhana– Penarikan contoh dapat dari bbrp pop dengan

sebaran berlainan, atau parameter berbeda

• Kekurangan – Kurang tepat digunakan untuk menyelidiki

data yang diketahui sebarannya

Page 4: Statistika Non-Parametrik

Beberapa metodeBeberapa metode

• Uji tanda

• Uji Wilcoxon

• Koefisien korelasi berpangkat (Spearman)

• Uji Kruskal-Wallis

• Uji Kenormalan Liliefors

• Uji runtun

Page 5: Statistika Non-Parametrik

Uji tandaUji tanda• Untuk membandingkan rata-rata data

berpasangan (bilangan indeks, pangkat, skor, tak diketahui sebarannya

• Syarat yang harus dipenuhi– Pasangan hasil pengamatan harus independen– Masing-masing pengamatan dalam tiap pasang

terjadi karena pengaruh kondisi yang serupa– Pasangan yang berlainan terjadi karena kondisi yang

berbeda

• Uji hipotesis (m menunjukkan median selisih 2 peubah acak) – Ho : m = 0– H1 : m ≠ 0

Page 6: Statistika Non-Parametrik

Contoh skor hasil uji organoleptik 2 galur kacang panjangContoh skor hasil uji organoleptik 2 galur kacang panjang

No Galur 1 (X) Galur2 (Y) (Y –X)

1 3 5 +

2 4 5 +

3 3 4 +

4 2 3 +

5 3 3 0

6 5 4 -

7 3 4 +

8 4 3 -

9 3 4 +

10 3 2 -

11 1 2 +

12 1 3 +

13 2 3 +

No Galur1 (X) Galur2 (Y)

(Y – X)

14 4 2 -

15 4 4 0

16 2 3 +

17 3 4 +

18 3 5 +

19 3 2 -

20 4 5 +

21 4 5 +

22 2 3 +

23 3 4 +

24 3 3 0

25 2 2 0

Ho : m = 0, nilai organoleptik galur 1 tidak berbeda dengan galur 2H1 : m ≠ 0, nilai organoleptik galur 1 berbeda dengan galur 2

Page 7: Statistika Non-Parametrik

Cara perhitunganCara perhitungan

• Bila n1 dan n2 adalah banyaknya tanda positip dan negatip, (nilai 0 tidak ikut dihitung)

(|n1-n2| - 1)² ((16-5) – 1)² • χ² = -------------------- = ----------------- = 4,76

n1 + n2 16+5• Nilai χ² = 4,76 > χ²(0,05) = 3,84, maka menolak H0 artinya

antara galur 1 dan galur 2 mempunyai rasa yang berbeda

• Uji antar pengaruh 2 perlakuan (galur) tersebut juga dapat dikerjakan dengan menguji banyakknya tanda + dan – (h) berdasarkan tabel nilai kritis h untuk uji tanda (tabel tersedia di buku-buku statistik)

Page 8: Statistika Non-Parametrik

Uji WilcoxonUji Wilcoxon

• Merupakan perbaikan dari uji tanda• Yang diuji bukan hanya tanda tetapi juga nilai

selisih (Y-X)• Caranya :

– Beri no urut pada harga mutlak selisih (X-Y) mulai kecil sampai terbesar

– Tambah tanda negatip atau positip pd setiap no urut– Hitung tanda positip dan negatip– Untuk masing2 tanda, ambil yg harga mutlaknya

terkecil untuk uji hipotesis

Page 9: Statistika Non-Parametrik

Uji WilcoxonUji Wilcoxon

• Uji hipotesisnya :• Ho : tidak ada beda antar 2 perlakuan• H1 : terdapat beda antar 2 perlakuan

• Untuk uji Wilcoxon tersedia tabel nilai kritis (tersedia di buku2 statistik)

• Cara perhitungan sama deangan uji tanda

• Uji Wilcoxon juga dapat untuk menguji median populasi

Page 10: Statistika Non-Parametrik

Koefisien korelasi berpangkatKoefisien korelasi berpangkat

• Korelasi antar 2 variabel berbeda korelasi pangkat

• Ukuran korelasinya disebut koefisien korelasi pangkat atau koefisien korelasi Spearman (r’) atau rs. Ingat korelasi Pearson (r)

• Nilai r’ untuk serentetan pasangan X, Y : 6 ∑bi²• r’ = 1 - --------------- n(n² - 1)• Selain korelasi berpangkat Spearman, juga

dikenal korelasi ℸ Kendall (tidak dibahas)

Page 11: Statistika Non-Parametrik

Contoh Contoh 1. Penilaian dua juri

Peserta Juri 1 Juri 2

A 70 80

B 85 75

C 65 55

D 50 60

E 90 85

F 80 70

G 75 90

H 60 65

2. Peringkat dari 2 orang juri

Peserta

Peringkat juri 1

Peringkat juri 2

Beda (bi)

bi²

A 5 3 2 4

B 2 4 -2 4

C 6 8 -2 4

D 8 7 1 1

E 1 2 -1 1

F 3 5 -2 4

G 4 1 3 9

H 7 6 1 1

Jumlah

- - - 28Dinyatakan dalam peringkat hasilnya terlihat seperti tabel

Page 12: Statistika Non-Parametrik

Dari rumus korelasiDari rumus korelasi

• r’ = 1 – { (6 x 28)/ 8 (64-1)} = 0,6667

• Hipotesis – Ho : tidak terdapat korelasi, melawan – H1 : terdapat korelasi.

• Dibandingkan tabel nilai kritis uji korelasi rank (tersedia di buku-buku statistik)

• Dari tabel, untuk n=8 nilai kritis = 0,833(0,01) dan 0,643(0,05). Kesimpulan H1 diterima, terdapat korelasi

Page 13: Statistika Non-Parametrik

• Untuk n>30, pengujian dilakukan dengan uji kira-kira berdasar kenyataan bahwa t = r’ √(n-2)/(1-r’²) menyebar mendekati sebaran t student dengan db = (n-2)

• Apabila ada data yang nilainya sama, diberikan peringkat yang sama dg rata-rata dari peringkat data yang sama tsb

Page 14: Statistika Non-Parametrik

Uji Kruskal-WallisUji Kruskal-Wallis

• Untuk membandingkan >3 contoh yang tidak menyebar normal atau tidak diketahui sebarannya

• Berasal dari populasi yang identik• Cara

– Semulai nilai pengamatan diberi pangkat tanpa menghiraukan contoh

– Semua pangkat dijumlahkan– Kalau Ho benar (nilai tengah tidak berbeda), jumlah

pangkat tiap contoh adalah sama– JK jumlah pangkat adalah minimum, makin besar

nilainya, berarti main menyimpang dari Ho

Page 15: Statistika Non-Parametrik