STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    1/12

    STATISTIKA

    Pada bab ini kita akan mempelajari tiga sub bab yaitu Populasi dan sampel, Penarikan

    Kesimpulan, dan Distribusi Binomial. Di dalam sub bab tersebut nanti kita akan mengetahui

    tentang pengambilan sampel acak, selain itu kita juga akan mempelajari uji hipotesis, konsep

    variable acak , distribusi binomial, dan lain sebagainya.

    A. POPULASI DAN SAMPEL

    a. POPULASI Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk.

    Menurut Nazir (1!"#"$%& mengatakan bah'a popuasi adalah berkenaan dengn data

    bukan barang atau bendanya. Menurut uharismi (1!&, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

    Menurut )incent (1!&, populasi adalah sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.

    Populasi adalah 'ilayah generalisasi yang terdiri atas obyek* subyek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (ugiyono, $+1"# 11%&.

    Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bah'a populasi merupakan objek atau

    subjek yang berada pada suatu 'ilayah dan memenuhi syarat syarat tertentu

    berkaitan dengan masalah penelitian.

    -aitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut ini #

    i. Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang batas

    batasnya di tetapkan secara kualitati/. -emudian agar hasil penelitian berlaku juga

    bagi populasi yang lebih luas, maka di tetapkan terdiri dari guru0 berumur $ tahun

    sampai 2+ tahun, program 1, jalur tesis, dll.ii. Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang

    secara kuantitati/ dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak $+ dikota 3andung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah di tetapkan

    dalam populasi teoritis.

    3edasarkan si/atnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan

    populasi yaitu #

    i. Populasi homogenyadalah sumber data yang unsurnya memiliki si/at yang sama

    sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitati/.

    ii. Populasi heterogenadalah sumber data yang unsurnya memiliki si/at atau keadaan

    yang berbeda (bervariasi& sehingga perlu ditetapkan batas batasnya, baik secara

    kualiati/ maupun kuantitati/.3erdasarkan jumlahnya populasi dapat dibedakan menjadi #

    i. Populasi Terbatas adalah sumber data uyang jelas batasannya secara kuantitati/

    sehingga relative dapat dihitung. Misalnya, 1+.+++ lulusan M4 di -udus.

    ii. Populasi tidak Terbatas adalah sumber data yang tidak dapat ditentukan

    batasannya, sehingga tidak dapat dinyatakan berapa jumlahnya.

    b. SAMPELSampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

    3ila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    2/12

    pupulasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan 'aktu, maka peneliti dapat

    menuggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan diberlakukan

    untuk populasi. 5ntuk itu sampel yang diambil dari populasi betulbetul representati/

    (me'akili&.

    c. TEKNIK SAMPLING

    6eknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuaidengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan

    memperhatikan si/atsi/at dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

    representati/. ecara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak

    atau random sampling * probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom

    samping*nonprobability sampling.1. Random sampling

    7andom sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan

    yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi

    anggota sampel. edangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau

    nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan

    yang sama untuk dijadikan sampel. 8ima elemen populasi dipilih sebagai sampelkarena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh,

    tidak dipilih0 artinya kemungkinannya + (nol&.

    a&. imple 7andom ampling atau ampel 4cak ederhana

    6eknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling.

    Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk

    bisa dipilih menjadi sampel.

    b&. Proportionate trati/ied 7andom ampling atau ampel 4cak Distrati/ikasikan

    6eknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat

    atau berlapislapis. Misalnya sekolah, terdapat

    beberapa tingkatan kelas. 9ika tingkatan dalam populasi diperhatikan, mulamula

    harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata di'akili sampel penelitian.c&. Disproportionate trati/ied 7andom ampling

    6eknik ini digunakan untuk menentukan junlah sampel, bila populasi berstrata

    tetapi kurang proporsional. Misalnya pega'ai dari unit kerja tertentu mempunyai0 "

    orang lulusan ", 2 orang lulusan $, + orang 1, !++ orang M5, %++ orang MP,

    maka tiga orang lulusan " dan empat orang $ itu diambil semuanya sebagai

    sampel. -arena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok

    1, M5 dan MP.

    d&. :luster ampling atau 4rea ampel

    6eknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individuindividu, melainkan

    terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi

    pelajar M5 di suatu kota. 5ntuk itu random tidak dilakukan secara langsung pada

    semua pelajar, tetapi pada sekolah*kelas sebagai kelompok atau cluster.

    2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak

    Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

    memberipeluang* kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

    dipilih menjadi sampel (ugiyono, $+1"#1$$&. 6idak semua unsur atau elemen

    populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. 5nsur

    populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 2

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 2

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 2

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 2

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 2

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 2

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 2

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    3/12

    /aktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. 6eknik sampel ini

    meliputi samling sistematis, kuota, aksidental, purporsive, jenuh, dan sno'ball.

    a&. ampling istematis

    ampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari

    anggota populasi yang telah diberi nomor urut.b&. ampling kuota

    ampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang

    mempunyai ciriciri tertentu sampai jumlah (kuota& yang diinginkan.

    c&. ampling insidental

    ampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu

    siapa saja yang secara kebetulan* insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

    sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

    sumber data. d&. ampling Purporsive

    ampling purporsive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

    tertentu.

    e&. ampling jenuhampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

    digunakan sebagai sampel. ;al ini sering dilakukan bila jumlah populasi relati/ kecil,

    kurang dari "+ orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan

    kesalahan yang sangat kecil.

    /&. ampling no'ball

    ampling no'ball adalah teknik penentuan sampel yang mlamula jumlahnya

    kecil, kemudian membesar.

    3. Cara Undian

    Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang melaksanakan

    undian. 4dapun 8angkahlangkahnya adalah #a) Membuat da/tar yang berisi semua objek, objek, peristi'a atau kelompok

    kelompok yang akan diselidiki.b) Memberi kode yang berupa angkaangka untuk semua yang akan diselidiki dalam

    nomor 1.c) Menulis kode tersebut masingmasing pada selembar kertas kecil.d) Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut.e) Memasukkan gulungangulungan kertas tersebut dalam kaleng atau tempat sejenisf) Mengocok baikbaik kaleng tersebut.g) Mengambil satu persatu gulunngan tersebut sejumlah kebutuhan.

    4. Cara ordinal

    :ara ini dilakukan dengan memilih nomornomor genap atau ganjil atau kelipatan

    tertentu. 8angkahnya #a) membuat da/tar yang berisi semua subjek, objek peristi'a atau kelompok yang

    akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.

    b) Mengambil nomornomor tertentu, misalnya nomor ganjil semua atau genap atau

    nomornomor kelipatan tertentu.

    5. Cara Randomisasi dari tabel bilangan random

    :ara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah #

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 3

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 3

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 3

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 3

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 3

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 3

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 3

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    4/12

    a) Membuat da/tar nomor dan nama subjekb) Membuat tabel yang berisi nomornomor subjekc) Menjatuhkan pensil secara sembarangan pada petakpetak tabel yang berisi

    nomornomor sampai diperoleh sebanyak anggota sampai yang dibutuhkan.

    d. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL9umlah ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. 9umlah sampel

    yang diharapkan 1++< me'akili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi

    itu sendiri. 9adi bila jumlah populasi 1+++ dan hasil penelelitian itu akan diberlakukan

    untuk 1+++ orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama

    dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1+++ orang. Makin besar jumlah mendekati

    populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil

    jumlah sampel menjauhi populasi, makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan

    umum&

    7oscoe 1% (ugiyono#$+1"& memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran

    sampel#1. 5kuran sampel lebih dari "+ dan kurang dari ++ adalah tepat untuk kebayakan

    penelitian2. 9ika sampel dipecah kedalaam subsampel (pria*'anita, junior*senior, dan

    sebagainya&, ukuran sampel minimum "+ untuk tiap kategori adalah tepat.3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda&, ukuran sampel

    sebaiknya 1+= lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.4. 5ntuk Penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen5. yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil

    antara 1+ sampai dengan $+

    3eberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain#1. 7umus lovin

    2. 6abel >ssac dan Michael

    s ? 9umlah sample

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 4

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 4

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 4

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 4

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 4

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 4

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 4

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    5/12

    N ? 9umlah populasi

    @$ ? :hi -uadrat, dengan dk ? 1, tara/ kesalahan 1

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    6/12

    c. PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESISProsedur pengujian hipotesis statistic adalah langkahlangkah yang di pergunakan

    dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. 3erikut ini langkahlangkah pengujian

    hipotesis statistic adalah sebagai berikut.

    1. Menentukan Formulasi Hipotesis

    Cormulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu

    sebagai berikut0

    a. ;ipotesis nol * nihil (;+&

    ;ipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang

    akan di uji. ;ipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan

    hipotesis sebenarnya.

    b. ;ipotesis alternati/* tandingan (;1* ;a&

    ;ipotesis alternati/ adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai la'an atau

    tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternati/, timbul " keadaan

    berikut.

    1) ;1 menyatakan bah'a harga parameter lebih besar dari pada harga yang di

    hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitupengujian sisi atau arah kanan.

    2) ;1 menyatakan bah'a harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di

    hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu

    pengujian sisi atau arah kiri.

    3) ;1 menyatakan bah'a harga parameter tidak sama dengan harga yang di

    hipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu pengujian

    sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.

    ecara umum, /ormulasi hipotesis dapat di tuliskan#

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 6

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 6

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 6

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 6

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 6

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 6

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 6

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    7/12

    4pabila hipotesis nol (;+& diterima (benar& maka hipotesis alternati/ (;a& di tolak.

    Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternati/ (;a& di terima (benar& maka

    hipotesis nol (;+& ditolak.

    2. Menentukan Taraf Nyata !"

    6ara/ nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasilhipotesis terhadap nilai parameter populasinya. emakin tinggi tara/ nyata yang di

    gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji,

    padahal hipotesis nol benar.

    3esaran yang sering di gunakan untuk menentukan tara/ nyata dinyatakan dalam

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    8/12

    5. Membuat #esimpulan

    Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau

    penolakan hipotesis nol (;o& yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan

    kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai tabel

    atau nilai kritis.

    a) Penerimaan ;oterjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.

    b) Penolakan ;oterjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

    C. KONSEP VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI BINOMIAL

    a. VARIABEL ACAK5ntuk menggambarkan hasilhasil percobaan sebagai nilainilai numerik secara

    sederhana, kita menggunakan apa yang disebut sebagai variabel acak. 9adi variabel acak

    dapat dide/inisikan sebagai deskripsi numerik dari hasil percobaan.

    )ariabel acak biasanya menghubungkan nilainilai numerik dengan setiap

    kemungkinan hasil percobaan. -arena nilainilai numerik tersebut dapat bersi/at

    diskrit(hasil perhitungan& dan bersi/at kontinu(hasil pengukuran& maka variabel acak

    dapat dikelompokkan menjadi variabel acak diskrit dan variabel acak kontinu.

    1. &ariabel Acak 'iskrit)aribel acak diskrit adalah variabel acak yang tidak mengambil seluruh nilai yang

    ada dalam sebuah interval atau variabel yang hanya memiliki nilai tertentu. Nilainya

    merupakan bilangan bulat dan asli, tidak berbentuk pecahan. )ariabel acak diskrit jika

    digambarkan pada sebuah garis interval, akan berupa sederetan titiktitik yang

    terpisah. :ontoh #

    3anyaknya pemunculan sisi muka atau angka dalam pelemparan sebuah koin

    (uang logam&.

    9umlah anak dalam sebuah keluarga.

    2. &ariabel Acak #ontinu

    )aribel acak kontinu adalah variabel acak yang mengambil seluruh nilai yang adadalam sebuah interval atau variabel yang dapat memiliki nilainilai pada suatu

    interval tertentu. Nilainya dapat merupakan bilangan bulat maupun pecahan. )aribel

    acak kontinu jika digambarkan pada sebuah garis interval, akan berupa sederetan titik

    yang bersambung membantuk suatu garis lurus.:ontoh #

    1. 5sia penduduk suatu daerah.

    $. Panjang beberpa helai kain.

    b. DISTRIBUSI PROBABILITASDistribusi probabilitas adalah sebuah da/tar berisi seluruh hasil dari suatu percobaan

    dan probabilitas yang berkaitan dengan setiap hasil tersebut. Nilai probabilitas berkisar

    antara + sampai dengan 1.1. Distribusi Probabilitas "ariabel Acak Diskrit

    Distribusi probabilitas variabel acak menggambarkan bagaimana suatu

    probabilitas didistribusikan terhadap nilainilai dari variabel acak tersebut. 5ntuk

    variabel diskrit F, distribusi probabilitas dide/inisikan dengan /ungsi probabilitas dan

    dinotasikan sebagai p(=&. Cungsi probabilitas p(=& menyatakan probabilitas untuk

    setiap nilai variabel acak F. :ontoh #

    9umlah mobil terjual dalam sehari menurut jumlah hari selama "++ hari

    9umlah mobil terjual dalam sehari 9umlah hari

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA)

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA)

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA)

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA)

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA)

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA)

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA)

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    9/12

    !12345

    541177242123

    6otal "++

    Distribusi Probabilitas 9umlah Mobil 6erjual dalam ehari

    # p($)

    !12345

    !"1!"3#!"24!"14!"!4!"!1

    6otal 1,++

    Dalam membuat suatu /ungsi probabilitas untuk variabel acak diskrit, kondisi berikut

    harus dipenuhi.

    1. p(=& H + atau + I p(=& I 1

    $. p(=& ? 1

    Kita %uga bisa menya%ika distribusi probabilitas dengan menggunakan graik!

    &ungsi probabilitas kumulatidigunakan untuk menyatakan jumlah dari seluruh

    nilai /ungsi probabilitas yang lebih kecil atau sama dengan suatu nilai yangditetapkan.

    ecara matematis, /ungsi probabilitas kumulati/ dinyatakan sebagai berikut.

    C(=& ? P(F I =& ? F I p(=&

    Dimana

    C(=& ? P(F I =& menyatakan /ungsi probabilitas kumulati/ pada titik F ? = yang

    merupakan jumlah dari seluruh nilai /ungsi probabilitas untuk nilai F sama atau

    kurang dari =. :ontoh #

    Probabilitas -umulati/ dari jumlah mobil terjual dalam sehari

    F C(=&

    +

    1

    $

    "

    2

    +,1!

    +,% (? +,1! J +,"&

    +,!1 (? +,1! J +," J +,$2&

    +, (? +,1! J +," J +,$2 J +,12&

    +, (? +,1! J +," J +,$2 J +,12 J +,+2&

    1,++ (? +,1! J +," J +,$2 J +,12 J +,+2 J +,+1&

    2. Distribusi Probabilitas "ariabel Acak Kontinu

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) #

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) #

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) #

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) #

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) #

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) #

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) #

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    10/12

    Distribusi probabilitas variabel acak kontinu dinyatakan dengan /ungsi /(=& dan

    sring disebut sebagai /ungsi kepadatan atau /ungsi kepadatan probabilitas dan bukan

    /ungsi probabilitas. Nilai /(=& bisa lebih besar dari 1.

    Cungsi kepadatan probabilitas harus memenuhi syarat sebagai berikut

    1. /(=& K +

    $. integral seluruh /ungsi kepadatan probabilitas /(=& ? 1

    ". P(a L F L b& ?:atatan # /(=& d= ? P= F (= J d=&O, yaitu probabilitas bah'a nilai F terletak pada

    interval = dan = J d=.

    Cungsi Probabilitas -umulati/ )ariabel 4cak -ontinu

    -alau pada variabel acak diskrit, /ungsi probabilitas kumulati/ dihitung dengan

    cara penjumlahan maka pada variabel acak kontinu, probabilitas kumulati/ dicari

    dengan integral.

    7umusnya adalah sebagai berikut.

    Nilainilai dalam rumus ini harus kontinu atau dalam suatu interval.

    FUNGSI PROBABILITAS BERSAMA

    3ila F dan B adalah dua variabel acak diskrit, distribusi probabilitas bersamanya

    dapat dinyatakan sabagai sebuah /ungsi /(=,y& bagi sembarang nilai (=,y& yang dapat

    diambil oleh peubah acak F dan B. ehingga dalam rumus variabel acak diskrit.

    /(=,y& ? p(F ? =, B ? y&

    Dimana nilai /(=,y& menyatakan peluang bah'a = dan y terjadi secara bersamaan.

    edangkan distribusi probabilitas kumulati/ bersama F dan B terdiri dari nilai (=,y&

    dan /(=,y& untuk semua (F,B&

    -alau dua variabel F, B dan P(P ? =, B ? y& ? p(=,y& merupakan suatu /ungsi yang

    memenuhi syarat berikut #

    1. p(=,y& K o, untuk seluruh nilai F dan B

    $. (penjumlahan untuk seluruh nilai F dan B& maka p(=,y& disebut /ungsi probabilitas

    bersama F dan B.

    Cungsi p(=& dan (y& yang diperoleh langsung dari p(=,y& disebut /ungsi marjinal.

    Cungsi marjinal p(=& dan (y& dapat dilihat dalam tabel, pada beris dan kolom yang

    paling akhir (pada tepi tabel, marjin ? tepi*pinggir&.

    c. BINOMIALPercobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi empat syarat berikut#1. 6erdapat n kali percobaan.2. Masingmasing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan, atau hasil

    yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. ;asil yang diperoleh

    tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau gagal.3. ;asil dari masingmasing percobaan haruslah saling bebas.4. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1!

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1!

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1!

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1!

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1!

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1!

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 1!

    $(%) & P(X ' %) &

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    11/12

    uatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang khusus yang

    disebut sebagai distribusi binomial.

    ;asilhasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut

    dinamakan distribusi binomial.

    Dalam percobaan binomial, hasilhasilnya seringkali diklasi/ikasikan sebagai hasilyang sukses atau gagal. ebagai contoh, ja'aban benar suatu pertanyaan pilihan ganda

    dapat diklasi/ikasikan sebagai hasil yang sukses, sehingga pilihan ja'aban lainnya

    merupakan ja'aban yang salah dan diklasi/ikasikan sebagai hasil yang gagal. Notasi

    notasi yang umumnya digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi binomial

    adalah sebagai berikut.

    Notasi Keterangan

    P(S& imbol untuk peluang sukses.

    P(&& imbol untuk peluang gagal.

    P Peluang sukes.

    ' Peluang gagal. P(S& ?pdanP(&& ? 1 p?

    3anyaknya percobaan

    # 3anyaknya sukses dalam nkali percobaan

    Perhatikan bah'a + # ndan#? +, 1, $, ", Q, n.

    Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan menggunakan rumus

    berikut.

    Rumus Peluang Binomial

    Dalam suatu percobaan binomial, peluang untuk mendapatkan tepat F sukses

    dalam n percobaan adalah

    5ntuk mengetahui bagaimana ilustrasi dari rumus peluang binomial tersebut bermula,

    perhatikan :ontoh 1 berikut.

    Contoh # Melempar -oin

    uatu koin dilempar sebanyak tiga kali. 6entukan peluang mendapatkan tepat dua angka.

    Pem!ahasan Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang sampelnya.

    7uang sampel dari pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah

    ? 444, 44R, 4R4, R44, RR4, R4R, 4RR, RRRO

    Dari ruang sampel, kita dapat melihat bah'a ada tiga cara untuk mendapatkan tepat dua

    angka, yaitu 44R, 4R4, dan R44. ehingga peluang kita mendapatkan tepat dua angkaadalah "*! atau +,"%.

    Dengan melihat kembali :ontoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial, maka contoh

    tersebut memenuhi keempat kriteria percobaan binomial.1. 6erdapat tiga kali percobaan.2. etiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka (4& atau gambar (R&.3. ;asil dari masingmasing percobaan saling bebas (hasil dari suatu pelemparan tidak

    mempengaruhi hasil pelemparan lainnya&.4. Peluang percobaan sukses (angka& adalah S di setiap percobaannya.

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 11

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 11

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 11

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 11

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 11

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 11

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 11

  • 7/26/2019 STATISTIKA Oleh K. Huda Science 3 VERSI Print

    12/12

    Dalam kasus ini, n ? ", F ? $, p ? S, dan ? S. ehingga dengan mensubstitusi nilai

    nilai tersebut ke dalam rumus, kita mendapatkan #

    9a'aban tersebut sama dengan ja'aban kita sebelumnya yang menggunakan ruang

    sampel.

    :ontoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial.Pertama, perhatikan bah'a terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka dan

    satu gambar dari delapan kemungkinan. -etiga cara tersebut adalah 44R, 4R4, dan

    R44. ehingga, dalam kasus ini banyaknya cara kita mendapatkan dua angka dari

    pelemparan koin sebanyak tiga kali adalah ":$, atau ". ecara umum, banyak cara untuk

    mendapatkan F sukses dari n percobaan tanpa memperhitungkan urutannya adalah

    >ni merupakan bagian pertama rumus binomial. (3eberapa kalkulator dapat digunakan

    untuk menghitung kombinasi tersebut&.

    elanjutnya, masingmasing sukses memiliki peluang S dan muncul sebanyak dua kali.Demikian juga masingmasing gagal memiliki peluang S dan muncul sekali. ehingga

    akan memberikan,

    Pada rumus binomial. ehingga apabila masingmasing percobaan sukses sukses

    memiliki peluang p dan muncul F kali serta peluang gagalnya adalah dan muncul n F

    kali, maka dengan menuliskan peluang percobaan sukses kita akan mendapatkan rumus

    binomial.

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 12

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 12

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 12

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 12

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 12

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 12

    STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIPA (OLEH KHOIRUL HUDA) 12