Statistika terapan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

arsitektur

Citation preview

Abstrak

Desain taman kota merupakan faktor penting yang mempengaruhi kenyamanan masyarakat kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang kegiatan rekreasi malam di taman kota. Survei kuesioner yang dilakukan di Padang (lapangan hijau) terletak di pusat kota Shah Alam dan Putrajaya menggunakan teknik stratified random. Ada empat jenis variabel yang diteliti terkait dengan rekreasi malam hari di sebuah taman kota, yaitu kenyamanan, kemudahan, keamanan dan kesenangan malam hari. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan persepsi positif dari olahraga malam hari di taman kota terhadap masyarakat perkotaan.* teknik stratified randomDalam statistik, pengambilan sampel stratified adalah metode sampling dari populasi. Dalam survei statistik, ketika subpopulasi dalam suatu populasi keseluruhan bervariasi, hal ini menguntungkan untuk sampel masing-masing subpopulasi (strata) secara mandiri. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Stratified_sampling

1. PendahuluanTaman dapat menjadi bidang pemisah ataupun sebagai penghubung antara penduduk daerah yang satu dengan yang lainnya. Fungsi sosial budaya dari taman kota adalah untuk mewadahi penduduk kalangan menengah ke bawah. Di saat kondisi daerah tempat tinggal mereka tidak semenarik daerah elit, taman kota dapat menjadi tempat rekreasi dan hiburan bagi mereka.

Givoni (1998) menyatakan bahwa, keberhasilan dalam memenuhi fungsi sosial dengan taman kota dapat diukur dengan frekuensi kunjungan oleh masyarakat perkotaan. Semakin menarik dan nyamannya taman kota, semakin banyak partisipannya.

Dikatakan oleh Jacobs (1961) bahwa cara yang paling efisien untuk mencegah kejahatan di taman umum adalah adanya orang sebanyak mungkin, selama seharian; siang dan malam. Untuk menyikapinya dibutuhkan kebijakan untuk tetap memperbanyak intensitas partisipan kapanpun; siang ataupun malam, dengan mempertimbangkan lokasi dan fasilitas sekitar untuk dapat menarik minat orang.

Cheshmehzangi (2012) menyebutkan bahwa, perilaku sosial dari suatu tempat ditentukan oleh desain tempat tersebut ataupun memang berkembang dengan sendirinya. Hal ini juga relevan jika dialami pada malam hari. Ini jelas menawarkan lingkungan yang berbeda dan pengalaman dari tempat lain sepanjang hari. Selain itu, kegiatan malam di taman umum biasanya adalah sebagian kegiatan olahraga dan sebagiannya lagi kegiatan rekreasi, yang telah menjadi tren perkotaan (Ngesan dan Karim, 2012).

5. Kesimpulan dan rekomendasiPenelitian ini menghasilkan respon positif dari masyarakat kedua wilayah; Shah Alam dan Putrajaya, mengenai kegiatan rekreasi taman kota di malam hari. Sementara itu, menurut hasil penelitian, olahraga malam hari di taman kota berpotensi menjadi salahsatu kegiatan rekreasi di masa depan. Ke depannya mungkin taman dapat memberikan pemandangan flora dan fauna nokturnal dan sebagai pengoptimalan penggunaan ruang hijau di perkotaan. Hal ini juga dapat memicu kreatifitas para perencana kota dalam menciptakan taman yang baru bagi perkotaan dengan kebijakan baru untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penggunanya, siang maupun malam hari. Selain itu, perlu disediakannya zona penyangga untuk mengatasi kebisingan dari arah jalan raya demi kenyamanan pengguna taman. Untuk taman di daerah yang mayoritas berpenduduk Muslim, sebaiknya taman kota dibangun berdekatan dengan Masjid. Harus disediakan tempat untuk berjualan makanan maupun mainan, fasilitas pedestrian ways yang lebar dan nyaman. Menimbang kepadatan penduduk pada masa depan yang akan meningkat, maka taman kota sebaikanya diperbesar ukurannya. Studi di masa depan mengenai taman kota disarankan untuk melibatkan sampel yang lebih dari taman kota nasional, lebih mengidentifikasi hubungan perilaku rekreasi malam terhadap kualitas hidup perkotaan.