14
STATUTA ROMA DAN KEJAHATAN PIDANA YANG MENJADI PERHATIAN MASYARAKAT INTERNASIONAL Herlambang P. Wiratraman 2016

Statuta Roma - Faculty of Law UNIVERSITAS AIRLANGGA · statuta roma dan kejahatan pidana yang menjadi perhatian masyarakat internasional herlambang p. wiratraman 2016

Embed Size (px)

Citation preview

STATUTA ROMA DAN KEJAHATAN PIDANA YANG MENJADI

PERHATIAN MASYARAKAT INTERNASIONAL

Herlambang P. Wiratraman 2016

• Sejarah Kelahiran Statuta Roma • Karakter ICC • Jurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional (ICC/

International Criminal Court) • Substansi Hukum HAM Internasional dalam

Statuta Roma • Kasus-Kasus

Bahan lengkap bisa diperoleh di www.iccnow.org

Pokok Bahasan

Sejarah Kelahiran Statuta Roma

• Impunitas (unpunishable) dan reaksi lemah PBB - Robert Mugabe di Matabeleland 1980an? Ariel Sharon atas pembantaian di Shabra dan Shatila di Palestina? Soeharto atas pembantaian massal 1966-1967an dan DOM Aceh, DOM Papua

• Peradilan Pidana sebelumnya (Nuremberg, Tokyo Tribunal) lebih mencerminkan keadilan versi pemenang - Victor’s Justice

• Peradilan Pidana terseleksi, sebagaimana pembentukan ad hoc tribunal (ICTY, ICTR), misalnya NATO yang ikut mengebom Kosovo, tidak pernah dimintai pertanggungjawaban

PERKEMBANGAN HUKUM PIDANA

• Nuremberg Trial ➔ mendefinisikan Kejahatan terhadap Kemanusiaan

• Tokyo Tribunal ➔ pertanggungjawaban komando

17 Juli 1998, Statuta Roma

• Majelis Umum PBB mendirikan Komite Persiapan ➔ menyiapkan teks ICC

• Tujuan ICC ➔ Global Justice, Melawan Impunitas, Mengefektifkan Kinerja Mekanisme Hukum Nasional

• 17 Juli 1998 Statuta Roma disahkan: dari 120 negara ➔ 21 negara abstain dan 7 negara menentang (US, China, Israel, India)

• ICC dibuka di The Hague 11 Maret 1998 (ps.3) ➔ Efektif berlaku 1 Juli 2002, yakni setelah 60 negara meratifikasinya.

Jenis Kejahatan

Pasal 5 (1): “the most serious crime”

• Kejahatan Genosida (ps. 6)

• Kejahatan terhadap Kemanusiaan (ps. 7)

• Kejahatan Perang (ps. 8)

• Kejahatan Agresi

Pasal 5 (2):

Kejahatan Agresi dikecualikan! 7 th (ps. 121 & ps. 123)

Karakter ICC

• Pengadilan Permanen (pasal 3 ayat 1)

• Berlaku bagi kejahatan yang terjadi setelah Statuta Roma berlaku (pasal 24)

• Mahkamah independen, tidak di bawah PBB tetapi memiliki hubungan formal dengan PBB (pasal 2, 13b, dan 16)

• Individual criminal responsibility terhadap pelaku di atas 18 tahun

Jurisdiksi ICC• Territorial Jurisdiction (rationae loci) (pasal 12) • Material Jurisdiction (rationae materiae) (pasal 5-8) • Temporal Jurisdiction (rationae temporis) (pasal 11) • Personal Jurisdiction (rationae personae) (pasal 25)

Prinsip Komplementer

• Complementary Principle (paragrap 10 Mukadimah dan pasal 1)

• Pelengkap fungsi sistem hukum nasional ketika negara “unwilling dan unable” untuk menghukum pelaku kejahatan yang merupakan jurisdiksi ICC.

Studi Kasus • Serangan Israel (yang didukung US) ke Palestine atau Lebanon • Agresi US ke Irak, Afghanistan disertai pelanggaran Konvensi Jenewa

dalam kasus tahanan Abu Gharib & Guantanamo • Sudan dan Sudan Selatan • Indonesia: Timor Leste dan Peristiwa 1965

Efektifkan Kerja ICC? (movie: 02:48)

Sudan (movie: 02:18)

Moskow Rusia mengatakan akan segera mengundurkan diri dari Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, atas perintah Presiden Vladimir Putin. Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia, yang dikutip dari CNN, Kamis (17/11/2016). ICC dianggap gagal memenuhi harapan utk menjadi pengadilan internasional yang otoritatif, adil, dan independen. “ICC sebagai organisasi yang tidak efektif…Selama 14 tahun pengadilan ini berjalan mereka hanya dpat menyelesaikan 4 kasus yang menghabiskan dana miliaran dolar," kata Kemlu Rusia.

(movie: 02:34)

• INDICTMENT (Dakwaan) - http://etan.org/etanpdf/pdf2/wirantoindict.pdf