34
book

Stela April - ehipassiko.or.id · Wajah, kaki, dan tangannya membengkak. ... Sambil mengelus-elus perut dan memegang anaknya, ... Kaki dan tangan ibu juga masih sering bengkak dan

Embed Size (px)

Citation preview

book

Love You Before & After mengisahkan cinta orangtua yang tak lekang waktu, sebelum dan sesudah anaknya lahir. Derita ibu dan resah ayah selama anak di kandung badan. Ibu dan ayah pun senantiasa

mendoakan anak-anaknya, baik yang sudah lahir maupun yang belum lahir...

Semoga kalian jadi anak yang sehat.Semoga kalian jadi anak yang bahagia.Semoga kalian jadi anak yang bajik.Semoga kalian jadi anak yang bijak.Kami akan selalu menyayangi kalian,sebelum dan sesudah kalian lahir....

Pupuklah terus cinta dalam keluarga Anda.Pastikan buku di atas dan di bawah ini

menjadi bacaan Anda sekeluarga,sebelum, sesudah, dan selamanya....

Love You Forever mengisahkan cinta orangtuayang tak lekang waktu dan tanpa syarat, sepanjang masa.

Cinta yang menemani seseorang melewatkan masa bayinya,menjadi remaja, hingga dia pun menjadi orangtua.

Timang-timang, anakku sayang.Ku kan sayangimu selamanya.

Sepanjang masa hidupku di dunia.Kau selalu menjadi bayiku.

LITERATUR ANAK TERLARIS SEPANJANG MASA

BONUS:

CD AUDIO-BOOK!BONUS:POSTER!

Stela April

Penulis

Stela April

Penyunting

Emha Budara

Pelukis

Ella Elviana

Penata

Intan Dhitadhivara

Penerbit

Ehipassiko Foundation085888503388

[email protected]

Hak cipta naskah dan ilustrasi ©2010 Ehipassiko FoundationISBN 978-602-8194-39-6

Cetakan 1, Mar 2010

Anda boleh mengunduh, mencetak, menyalin,dan membagi buku ini selama tidak dijual.

Untuk ibu dan ayah,

di segenap semesta.

Seorang ibu menyuapi anak perempuannya.

Tapi, anak perempuan itu tidak mau makan.

Ia malah berlarian ke sana dan ke mari.

Ibu itu berusaha merayu anaknya untuk makan.

“Lihat! Boneka ini juga mau makan lho!”

Kata ibu sambil seakan menyuapi boneka anaknya.

“Ayo makan dong, ayah kan sudah susah payah bekerja

demi makanan ini lho,” bujuk sang ayah.

Akhirnya, sesendok nasi masuk ke dalam mulut

anak perempuannya.

Maaaeeem!

Saat ibu tengah mencuci piring.

Mendadak, ia merasa sangat mual,

lalu muntah-muntah.

Akhir-akhir ini ibu sering

mual... mual... muaaal sekali….

Ibu tampak sangat menderita.

Bersama dengan ayah, ibu memeriksakan diri ke dokter.

“Selamat! Ibu hamil!” kata dokter.

Ayah dan ibu sangat senang mendengarnya.

Senang... senang... senaaang sekali....

Sambil mengelus-elus perut,

ibu mendoakan anaknya...

Semoga kamu jadi anak yang sehat.

Semoga kamu jadi anak yang bahagia.

Semoga kamu jadi anak yang bajik.

Semoga kamu jadi anak yang bijak.

Ibu akan selalu menyayangi kamu,

sebelum dan sesudah kamu lahir....

Dengan perut besarnya,

ibu memandikan anak perempuannya,

menggosok tubuhnya dengan penuh kasih.

Anak perempuan itu menepuki air di ember.

Air muncrat ke mana-mana.

Baju ibu pun jadi basah kuyup....

Fiiiuuuh!

Saat ibu sedang memasak,

tiba-tiba kakinya kram.

Belakangan ini, perut dan kaki ibu sering

sakit... sakit... sakiiit sekali....

Ibu juga sering pusing,

dan kadang-kadang hidungnya berdarah.

Wajah, kaki, dan tangannya membengkak.

Ayah sering memijat ibu agar ia merasa nyaman.

Ibu pergi ke dokter.

Kali ini bersama anak perempuannya.

Ibu tampak cemas, ia berharap bayinya sehat.

“Selamat! Bayi ibu sehat!” kata dokter.

Ibu menarik napas

lega... lega... legaaa sekali....

“Horeee! Adik ada di tivi!”

seru gembira anak perempuannya.

Sambil mengelus-elus perut

dan memegang anaknya,

ibu mendoakan anak-anaknya...

Semoga kalian jadi anak yang sehat.

Semoga kalian jadi anak yang bahagia.

Semoga kalian jadi anak yang bajik.

Semoga kalian jadi anak yang bijak.

Ibu akan selalu menyayangi kalian,

sebelum dan sesudah kalian lahir....

Suatu hari, anak perempuannya jatuh sakit.

Demamnya tinggi sekali.

Anak itu mengerang….

Ibu sangat khawatir.

Ibu mengompres anaknya sepanjang malam.

Dan, karena terlalu lelah,

ibu pun tertidur di kamar anaknya.

Ziiiuuuh!

Saat anaknya sudah sembuh,

ibu kembali mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Ibu mencuci baju dan menyetrika.

Saat ibu sedang menyetrika,

ibu merasa napasnya

sesak... sesak... sesaaak sekali....

Akhir-akhir ini, punggung ibu juga sering sakit.

Kaki dan tangan ibu juga masih sering bengkak dan kram.

Ayah sangat khawatir dengan keadaan ibu.

Suatu hari, ibu dan anak perempuannya pergi ke dokter lagi.

”Hari ini wajah adik akan lebih jelas di tivi,” kata ibu.

“Selamat! Bayi ibu ganteng!”

Ibu merasa

bangga... bangga... banggaaa sekali....

“Yeeiy... wajah adik mirip denganku!”

seru gembira anak perempuannya.

Sambil mengelus-elus perut

dan memeluk anaknya,

ibu mendoakan anak-anaknya...

Semoga kalian jadi anak yang sehat.

Semoga kalian jadi anak yang bahagia.

Semoga kalian jadi anak yang bajik.

Semoga kalian jadi anak yang bijak.

Ibu akan selalu menyayangi kalian,

sebelum dan sesudah kalian lahir....

Suatu malam, terdengar tangisan anak perempuan.

”Huuu... prakaryaku rusak kena hujan!

Besok harus dikumpul....”

Ibu tidak tega mendengar tangis putrinya.

Walaupun sudah sangat letih,

ibu tetap membantu anaknya membuat prakarya.

Beberapa saat kemudian...

”Horeee! Lampionnya sudah jadi!” ujar ibu.

Anak perempuan itu menciumi pipi ibu.

Muuuaaach!

Ibu lalu menyapu dan membereskan

sisa-sisa kertas prakarya anaknya.

Tiba-tiba, perutnya terasa

mules... mules… muleees sekali....

Rasa mulesnya tak berhenti-berhenti.

Ayah segera membawa ibu ke rumah sakit.

Ibu tampak sangat kesakitan.

Ayah pun menjadi

panik... panik... paniiik sekali....

Sambil menahan sakit,

ibu mendoakan anaknya...

Semoga kamu jadi anak yang sehat.

Semoga kamu jadi anak yang bahagia.

Semoga kamu jadi anak yang bajik.

Semoga kamu jadi anak yang bijak.

Ibu akan selalu menyayangi kamu,

sebelum dan sesudah kamu lahir....

Di dalam ruang bersalin,

ibu berjuang keras,

mempertaruhkan nyawa

untuk melahirkan anaknya.

Saat melahirkan,

ibu merasa amat sangat kesakitan.

Beberapa saat kemudian…

bayi mungil itu pun lahir ke dunia...

Oooeeek!

Ibu mendekap bayinya yang baru lahir,

perlahan-lahan menimangnya ke kiri dan ke kanan,

kiri... kanan..., kiri... kanan....

”Ibu, adik lucu sekali! Aku sayang sama adik!”

”Ayah juga sayang adik...

dan sayang kamu juga!”

Sayang... sayang... sayaaang sekali....

Ayah dan ibu mendoakan putri-putra mereka...

Semoga kalian jadi anak yang sehat.

Semoga kalian jadi anak yang bahagia.

Semoga kalian jadi anak yang bajik.

Semoga kalian jadi anak yang bijak.

Kami akan selalu menyayangi kalian,

sebelum dan sesudah kalian lahir....

Ungkapkan bakti kita kepada orangtua, selagi masih ada waktu....