Upload
rafiqah-ayu
View
169
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Stenosis Pylorus HipertrofiFatwa Imelda, S.kep, Ns, M.Bimed
Stenosis Pylorus Hipertrofi Suatu kelainan yang terjadi pada otot pylorus
yang mengalami hipertrofi pada lapisan sirkuler sehingga menyebabkan penyempitan pada pylorus
Pertama kali dikemukakan oleh Hirschsprung
pada 1888 congenital hypertrophic pyloric stenosis Pada 1912, Ramstedt dan Borgward extramucosal muscle-splitting operation
Insiden Terjadi pada 1 : 300 kelahiran
manifestasi terlihat jelas pada pada umur 3-6
minggu Perbandingan laki-laki dengan perempuan 4:1 Terjadi pada 30 % dari seluruh pasien dg muntah nonbilious sebelum usia 1 tahun Sering pada ras kulit putih dan jarang pada ras Asia atau Afrika
Patofisiologi Belum diketahui patofisiologi atau penyebabnya
secara jelas Terjadi hipertrofi pada otot pylorus yang menyebabkan penyempitan pada lumen pylorus Beberapa teori yang telah dikemukakan Compensatory work hypertrophy Neurologic degeneration or immaturity Abnormal endocrine signal
Manifestasi klinis Gejala klinis muntah proyekil non bilious Timbul 30-60 menit setelah makan dan minum Setelah muntah kelihatan selalu masih lapar dan
rakus bila diberikan minuman Kadang didapatkan bahan muntahan bercampur darah yang dapat terjadi karena gastritis atau esophageal trauma
Pada pemeriksaan fisik Tampak peristaltik lambung tepat sebelum muntah
(gastric wave) Pada palpasi dapat ditemukan massa di kanan atas umbilikus, padat, mobil dg ukuran 2 cm (olive mass)
Pemeriksaan penunjang USG Penebalan pylorus dg central sonolucent area Diameter pylorus > 14 mm Penebalan mucosa > 4 mm Panjang > 16 mm
Barium intake Lambung besar Evakuasi lambung lambat Pilorus channel sempit String sign Shoulder sign
Gangguan elektrolit Muntah kehilangan H dan Cl sehingga terjadi
hipokloremia dan alkalosis metabolik Kehilangan kalium melalui urin sebagai kompensasi absorpsi Natrium di ginjal yang meningkat Alkalosis makin meningkat oleh karena kadar clorida menurun dan HCO3 di absorpsi oleh ginjal bersama Na
Terapi Pre op Replacement cairan dan elektrolit koreksi
hipokloremik alkalosis Pasang NG tube Posisi duduk
Operasi Piloromyotomi Fredet and Ramstedt Insisi transversal di quadran superior dekstra diatas
m. Rectus abdominis Insisi serosa pada daerah avaskuler di permukaan superior-anterior ke arah proksimal ke antrum sampai 4 mm dari ujung distal otot pilorus yang teraba Serat otot di pisah sampai mukosa bulging, tidak sampai ujung distal untuk mencegah perforasi Beberapa bayi akan kembali normal setelah 3-4 jam operasi, tetapi masih muntah dalam beberapa hari, dan akan kembali normal setelah 24 sampai 48 jam
Post op MSS D5 % 8 jam diganti susu volume
ditingkatkan sampai 24-36 jam Diet bebas setelah 2-3 hari post op Jika mukosa perforasi : repair, pasang NG tube drainase, feeding setelah 24 jam Bila muntah tetap > 7 hari curiga piloromyotomi inkomplit piloromyotomi ulang setelah 2-3 minggu
Non operatif Dg sulfas atropin iv Dosis awal 0,4 mg/kg bb/ hari Ditingkatkan 0,1 mg/kg bb/hari tiap 8 hari sampai
muntah mereda Dilanjutkan atropin oral selama 2 minggu Evaluasi ulang dengan keadaan klinis dan USG
Terima Kasih