Upload
doandan
View
252
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI KOMUNIKASI GENERASI PESONA INDONESIA (GENPI)LAMPUNG DALAM PROMOSI PARIWISATA DI PROVINSI LAMPUNG
(Skripsi)
OLEH :
FRANSISKA ROSALIA EKA ARUMNINGTYAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
STRATEGI KOMUNIKASI GENERASI PESONA INDONESIA (GENPI)LAMPUNG DALAM PROMOSI PARIWISATA DI PROVINSI LAMPUNG
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yangsedang dikembangkan secara optimal di Provinsi Lampung. Dengan adanyakondisi tersebut, Kementerian Pariwisata Indonesia membentuk komunitasGenerasi Pesona Indonesia (GenPI) Lampung untuk membantumempromosikan pariwisata yang ada di Provinsi Lampung. Tujuan dalampenelitian ini yaitu untuk memaparkan dan menganalisis proses perencanaandan implementasi strategi komunikasi GenPI Lampung dalam promosipariwisata di Provinsi Lampung. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipepenelitian bersifat deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Pengumpulandata diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa perencanaan strategi komunikasi GenPILampung dilakukan dengan menargetkan audiens, yaitu masyarakat secaraluas yang membutuhkan liburan dengan menerapkan konsep penyebaranpesan go-digital. Implementasi strategi komunikasi diterapkan dalamkegiatan yang dilakukan oleh GenPI Lampung melalui kegiatan komunikasiberupa komunikasi tatap muka, komunikasi melalui media sosial sertakomunikasi antar komunitas. Perencanaan dan implementasi strategikomunikasi dilakukan untuk mewujudkan tujuan GenPI Lampung, yaitumempromosikan dan memajukan pariwisata di Provinsi Lampung.Kata Kunci : Pariwisata Lampung, GenPI Lampung, Destinasi Digital, StrategiKomunikasi
ABSTRACT
COMMUNICATION STRATEGY OF GENERASI PESONA INDONESIA (GENPI)LAMPUNG FOR TOURISM PROMOTION IN LAMPUNG PROVINCE
The tourism sector is one of the regional revenue sources that is beingdeveloped optimally in Lampung Province. With these conditions, theIndonesian Ministry of Tourism formed the Generasi Pesona Indonesia (GenPI)Lampung community to help promote tourism in Lampung Province. Thepurpose of this study is to describe and analyze the planning andimplementation process of the GenPI Lampung communication strategy in thepromotion of tourism in Lampung Province. The type of research used is thetype of research that is descriptive through a qualitative approach. Datacollection is obtained through observation, interviews and documentation. Theresults showed that the GenPI Lampung communication strategy planning wascarried out by targeting the audience, namely the wider community whoneeded a vacation by applying the concept of the spread of go-digital messagesThe implementation of communication strategies is implemented in activitiescarried out by the Lampung GenPI through communication activities in theform of face-to-face communication, communication through social media andcommunication between communities. Planning and implementation ofcommunication strategies is carried out to realize the GenPI goals, that is toadvance the promotion of tourism in Lampung Province.
Keywords: Lampung Tourism, Lampung GenPI, Digital Destinations,Communication Strategy
STRATEGI KOMUNIKASI GENERASI PESONA INDONESIA (GENPI) LAMPUNGDALAM PROMOSI PARIWISATA DI PROVINSI LAMPUNG
Oleh :
FRANSISKA ROSALIA EKA ARUMNINGTYAS
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU KOMUNIKASI
Pada
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis memiliki nama lengkap Fransiska Rosalia Eka
Arumningtyas. Lahir di Gunung Batin Baru, 29 Mei 1997.
Penulis merupakan anak tunggal , buah cinta dari pasangan
Fransiskus Istiko Sarwo Wistiwibowo dengan Elisabeth
Triwardhani. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN 02
Astra Ksetra pada tahun 2008, SMPN 01 Tulang Bawang
Tengah pada tahun 2011, dan SMA Xaverius Bandarlampung pada tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung melalui seleksi jalur tertulis (SMBPTN) pada
tahun 2014.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam beberapa kegiatan organisasi,
diantaranya adalah HMJ Ilmu Komunikasi sebagai anggota Research and
Development, UKM Katolik sebagai Koordinator Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, serta AIESEC 16/17 sebagai Manager International Relation and
Matching of Outgoing Global Talent. Sebelum aktif dalam penulisan skripsi,
penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 30 hari di KPID
Provinsi Lampung dalam bidang pengawasan siaran. Penulis juga melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di Desa Kalirejo, Kecamatan Kalirejo,
Lampung Tengah.
MOTTO
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
Carilah, maka kamu akan mendapat;
Ketoklah , maka pintu akan dibukakan bagimu”
(Matius 7:7)
Traveling bukan tentang sejauh apa kita pergi, tapi tentangsebanyak apa pelajaran hidup yang kita dapat
-Shabara Wicaksono-
Be yourself, wherever you areand
remember you have more friends than you know
Persembahan
Puji Tuhan,
Puji dan Syukur kuhaturkan kepada Tuhan Yesus
Kupersembahkan karya ini kepada :
“Kedua Orangtuaku Tercinta”
“Mbah, Om dan Tante”
“Seluruh Keluarga Besar, kerabat, sahabat dan semua
orang yang ada disekelilingku”
“Terimakasih atas doa, dukungan, waktu dan kebaikan hatikalian semua”
SANWACANA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan kasih-
Nya lah skripsi ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat.
Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Generasi Pesona Indonesia (GenPI)
Lampung dalam Promosi Pariwisata di Provinsi Lampung” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Lampung. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berjasa
dan terlibat dalam memberikan dorongan, motivasi serta bantuan baik langsung maupun
tidak langsung kepada penulis, antara lain :
1. Terima kasih kuhaturkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat rahmat dan kasih-Nya
yang telah diberikan dalam setiap nafas dan langkah di kehidupan ini.
2. Kedua orangtua saya, Fransiskus Istiko Sarwo Wistiwibowo dan Elisabeth
Triwardhani yang selalu sabar menghadapi keluh kesah anaknya. Terimakasih
untuk kasih sayang yang selalu berlimpah serta dukungan dan doa disetiap waktu
yang telah diberikan.
3. Terkhusus kepada mbah saya, A.K.H Soedjarjo dan M.V Indah Soenarjati yang
telah mengurus dan merawat saya sedari kecil. Terimakasih untuk semua yang
telah diberikan, baik doa, dukungan, harapan dan kasih sayang yang tulus.
4. Keluarga Besar Soedjarjo, Om dan Tante, Pakde dan Bude, Sepupu-sepupu, serta
keponakan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
5. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
6. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos.,MComn&MediaSt, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Lampung.
7. Ibu Wulan Suciska,S.I.Kom.,M.Si , selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Lampung.
8. Bapak Ahmad Rudy Fardiyan,S.Sos.,M.Si., selaku dosen pembimbing utama
dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas segala bimbingan, waktu,
kesabaran, kebaikan, dan kemudahan yang diberikan kepada penulis selama
kuliah maupun proses bimbingan skripsi.
9. Bapak Toni Wijaya, S.Sos.,M.A., selaku dosen pembimbing akademik, dosen
pembahas serta penguji utama dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas
waktu, bimbingan, saran dan kesabaran yang diberikan kepada penulis selama
proses perkuliahan maupun penulisan skripsi.
10. Seluruh jajaran dosen FISIP Universitas Lampung, khususnya dosen Jurusan
Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu bermanfaat selama penulis
menimba ilmu di Jurusan Ilmu Komunikasi.
11. Komunitas GenPI Lampung, khususnya Abang Fajrin, Abang Dito, Kak Erika,
Bang Rizki dan Robby yang telah memberikan ruang dan waktu kepada peneliti
untuk melakukan penelitian selama proses penulisan skripsi.
12. Teman-teman Komunikasi 2014. Terimakasih atas semua kenangan,
kebersamaan, ilmu, pengalaman dan kerjasama yang dilakukan selama proses
perkuliahan. Semoga silahturahmi angkatan 2014 tidak berhenti hanya
disini.Amin.
13. Kakak-kakak tingkat komunikasi Unila, terimakasih atas ilmu yang diberikan dan
kebersamaannya.
14. Anak-anak bebek (Duck’s), Meje, Miki, Adit, Riska, Ceceh, Khesy dan Dewi
terimakasih telah menjadi teman bahkan saudara yang mau menerima suka duka
selama masa perkuliahan dari 2014.
15. Untuk Bang sony, Mba Diah, Mas Teo, Yai Rahmad, dan Mia makasih sudah
mau menjadi partner suka, duka, susah, senang selama kuliah dan perskripsian,
semoga silahturahmi tetap terjaga selalu.
16. Untuk Stevanus Arlond Linggom Simarmata, terimakasih sudah mau menemani
dan mendengarkan keluh kesah, serta atas setiap dukungan , kesabaran, ketulusan
dan doa yang diberikan semenjak 2014.
17. Teman-teman semasa SMA, Aci, Trias, Christin, Ayu, Indri, Agustina, Kak
Khrisna, Kak Kemly, Kak Dion, Bayu, Kak Ogin dan semua yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
18. Teman-teman KKN Desa Kalirejo, Dhissa, Dwi, Zakia, Edo, Bang Ical dan Rafi.
19. Teman-teman KMKL, AIESEC in Unila, dan UKM Katolik Unila.
20. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan doa yang belum
tersebutkan sebelumnya serta kepada anda yang membaca skripsi ini, semoga
tulisan ini dapat memberi manfaat bagi anda khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
Penulis,
Fransiska Rosalia Eka Arumningtyas
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................ iDAFTAR GAMBAR........................................................................................... iiiDAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN..............................................................................11.1 Latar Belakang ..............................................................................11.2 Rumusan Masalah .........................................................................71.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................71.4 Manfaat Penelitian ........................................................................8
1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................81.4.2 Manfaat Praktis...................................................................8
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................92.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ......................................................92.2 Strategi Komunikasi......................................................................122.3 Komunikasi Pemasaran.................................................................192.4 Promosi .........................................................................................192.5 Pariwisata ......................................................................................212.6 Tinjauan Teoritik...........................................................................252.7 Kerangka Pemikiran......................................................................26
III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................283.1 Tipe Penelitian ..............................................................................283.2 Metode Penelitian..........................................................................293.3 Jenis dan Sumber Data ..................................................................293.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................323.5 Teknik Analisis Data.....................................................................343.6 Teknik Keabsahan Data ................................................................353.7 Batasan Penelitian .........................................................................35
IV. GAMBARAN UMUM ......................................................................374.1. GenPI Lampung ...........................................................................37
4.1.1. Profil GenPI Lampung ........................................................374.1.2. Logo GenPI Lampung.........................................................384.1.3. Kode Etik GenPI Lampung.................................................384.1.4. Struktur Kepengurusan GenPI Lampung ............................394.1.5. Rencana Kerja Komunitas GenPI Lampung .......................39
4.2. Pariwisata Provinsi Lampung ......................................................404.2.1 Sekilas Provinsi Lampung ...................................................404.2.2. Kondisi Pariwisata Provinsi Lampung................................424.2.3. Brand Logo dan Tagline Pariwisata Lampung....................45
ii
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................475.1. Hasil Penelitian ............................................................................47
5.1.1. Strategi Implementasi..........................................................515.1.2. Strategi Dukungan...............................................................655.1.3. Strategi Integrasi .................................................................73
5.2. Pembahasan..................................................................................765.2.1. Perencanaan strategi komunikasi GenPI Lampung dalam
Promosi Pariwisata di Provinsi Lampung ..........................765.2.2. Implementasi strategi komunikasi GenPI Lampung dalam
Promosi Pariwisata di Provinsi Lampung ..........................84
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................966.1. Kesimpulan ..................................................................................966.2. Saran.............................................................................................97
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Kerangka Pikir .............................................................................. 272. Logo GenPI Lampung.............................................................................. 383. Grafik Kunjungan Wisatawan Nusantara
di Provinsi Lampung (orang).................................................................... 444. Grafik Kunjungan Wisatawan Mancanegara
di Provinsi Lampung (orang).................................................................... 445. Logo dan Tagline Pariwisata Lampung ................................................... 456. Dito Novrizal............................................................................................ 487. Fajrin Herris ............................................................................................. 498. Rizki Ewok............................................................................................... 499. Robby Zulkifli .......................................................................................... 5010. Konten Informasi Pasar Tahura ............................................................. 5811. Konten Ucapan Hari Kartini .................................................................. 5812. Hastag #GoesToPasar1000Batoe ........................................................... 6213. Destinasi Pasar Digital (Pasar 1000 Batoe) ........................................... 6414. Destinasi Pasar Digital (Pasar Tahura) .................................................. 6415. Konten M&G Artis oleh GenPI Lampung............................................. 6716. Launching Pasar 1000 Batoe.................................................................. 76
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Pertumbuhan Wisman di Indonesia .................................................................22. Penelitian Terdahulu ........................................................................................103. Susunan Pengurus GenPI Lampung.................................................................394. Jumlah Kunjungan Wisata Nusantara dan Mancanegara Provinsi Lampung
tahun 2012-2017 ...............................................................................................435. Data Informan ..................................................................................................486. Perencanaan Strategis.......................................................................................77
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pariwisata menurut Prof.Salah Wahab merupakan salah satu jenis industri
baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan
lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi
sektor-sektor produktif lainnya (Wahab, 2003:5). Sedangkan menurut
Hunzieker dan Krapf dalam Soekadijo (2000;12), pariwisata dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan
dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka
tidak tinggal di situ untuk melakukan suatu pekerjaan yang penting yang
memberikan keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara.
Pariwisata saat ini menjadi salah satu mesin penggerak perekonomian dunia
yang terbukti mampu memberikan konstribusi terhadap kemakmuran sebuah
negara. Di Indonesia, saat ini sektor pariwisata juga menjadi salah satu
penggerak sektor ekonomi terpenting. Pariwisata menjadi pilihan utama
dalam pengembangan wilayah. Berdasarkan data hasil Ditjen Imigrasi dan
BPS Indonesia, tercatat bahwa pada laporan akhir bulan Desember 2017,
kunjungan wisatawan mancanegara telah mengalami kenaikan sekitar
21,88% dari tahun sebelumnya.
2
Tabel 1. Pertumbuhan Wisman di Indonesia
No Keterangan
Jumlah kunjungan wisatawanmancanegara
(Wisman)Pertumbuhan
(%)
2017 2016
1Kunjungan Wisman Melalui Pintu
Masuk Utama(19 pintu masuk)
11.791.854 10.570.287 11,56
2Kunjungan Wisman Melalui Pintu
Masuk Lainnya2.247.945 948.988 136,88
Total Kunjungan Wisman SeluruhPintu Masuk
14.039.799 11.519.275 21,88
Sumber : http://kemenpar.go.id (di akses tanggal 26 april 2018)
Adapun data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering
dikunjungi oleh para turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI
Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera
Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera
Barat. Hal ini dapat dijadikan acuan oleh wilayah tersebut untuk melakukan
pembangunan wilayah pariwisata yang lebih baik lagi. Pembangunan
wilayah pariwisata dapat membuka daya tarik baru bagi para wisatawan
nusantara maupun wisatawan asing untuk berkunjung. Potensi pariwisata di
wilayah Indonesia yang amat melimpah dapat membantu masyarakat dan
pemerintah Indonesia untuk menaikkan devisa negara jika objek wisata
tersebut dikelola dengan baik. Mengingat fenomena pariwisata yang
semakin kompleks dan kompetitif antar daerah bahkan antarnegara, maka
diperlukan strategi komunikasi dalam upaya perencanaan promosi
pariwisata di masing-masing daerah atau negara tersebut agar tidak
tertinggal.
3
Lampung merupakan sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera,
Indonesia. Provinsi Lampung, adalah salah satu daerah yang memiliki
banyak potensi wisata alam di wilayah negara Indonesia, yang memiliki
pesona daya tarik bagi para wisatawan nusantara dan asing . Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) di
wilayah Provinsi Lampung sekitar 20% hingga 35% setiap tahunnya. Pada
tahun 2014 tercatat kunjungan wisman di Provinsi Lampung sejumlah
95.528 orang, pada tahun 2015, melonjak menjadi 114.907 orang dan pada
akhir tahun 2016 tercatat sejumlah 155.053 orang
(http://dinaspariwisata.lampungprov.go.id) . Tidak hanya menarik bagi
wisatawan asing, namun pesona wisata alam di wilayah Lampung juga
mampu menarik wisatawan nusantara (wisnus) untuk datang berwisata di
Provinsi Lampung.
Prestasi potensi wisata alam yang ada di wilayah Lampung membuat Dinas
Pariwisata Provinsi Lampung pada tahun 2015 mengadakan penyuluhan
tentang Pengembangan Sadar Wisata dan Potensi Masyarakat Destinasi
Pariwisata dan pada tahun 2016 mengadakan workshop pengembangan
sistem sadar wisata dan sapta pesona guna meningkatkan kesadaran
pengembangan wisata dan sapta pesona. Program sadar Wisata dan Sapta
Pesona ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai unsur
penting dalam pengembangan kepariwisataan di tingkat nasional dan daerah
yang akan merujuk pada kesejahteraan rakyat, memberikan acuan bagi
segenap pihak akan kepentingan dalam pengembangan pariwisata, serta
dapat memacu aktivitas ekonomi daerah pariwisata tersebut.
4
Sebagai salah satu daerah yang berpotensi dalam bidang pariwisata,
Provinsi Lampung memiliki slogan Pariwisata yang dikenal dengan“The
treasure of Sumatra.” Provinsi Lampung memiliki sekitar 350 objek wisata
yang tersebar di 15 Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Dengan
jumlah objek wisata yang cukup berlimpah, Pemerintah Provinsi Lampung
berupaya mengajak masyarakat sekitar untuk mengelola objek-objek wisata
tersebut dari segi akomodasi, pengelolaan lingkungan, hingga promosi
daerah pariwisata tersebut. Dalam hal ini peran strategi komunikasi untuk
perencanaan promosi pariwisata sangat dibutuhkan.
Perencanaan pariwisata menjadi penting karena fenomena pariwisata
semakin kompleks, pariwisata semakin kompetitif dan promosi destinasi
wisata dari daerah ke daerah semakin gencar dilakukan, tidak hanya di
Indonesia tetapi juga di negara lain, pariwisata mempengaruhi semua orang
dalam komunitas tertentu.Menurut Yoeti (2008:106), perencanaan yang baik
merupakan salah satu syarat keberhasilan pengembangan pariwisata di suatu
daerah. Oleh karena itu, agar kontribusi potensi kepariwisataan yang
dimiliki dapat dioptimalkan maka yang harus dilakukan adalah
menentukan tujuan kepariwisataan dan formulasi kebijakan dalam
rangka mencapai tujuan tersebut. Agar pelaksanaan pembangunan
pariwisata dan kebudayaan dapat mencapai hasil yang maksimal dibutuhkan
perencanaan kegiatan pemasaran pariwisata yang efektif dan efisien.
Melihat angka kenaikan wisatawan yang terjadi cukup signifikan di wilayah
Provinsi Lampung serta potensi wisata alam yang sangat banyak, tentu
5
sangat dibutuhkan adanya strategi perencanaan komunikasi guna melakukan
promosi yang tepat untuk dapat meningkatkan minat kunjungan pariwisata.
Promosi pariwisata yang ada di Provinsi Lampung dinilai masih amat
rendah karena masih kurangnya informasi tentang daerah pariwisatanya
dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat.
Strategi Komunikasi sangat dibutuhkan dalam promosi pariwisata yang ada
di Provinsi Lampung. Dalam upaya promosi, strategi komunikasi sangat
dibutuhkan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat atau
audiens yang telah menjadi sasaran, agar informasi yang disebarkan menjadi
informasi yang spesifik dan aktual. Selain itu , strategi komunikasi juga
dapat digunakan sebagai alat pembuat keputusan dalam pembuatan
informasi utama dan announcing, yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan
kualitas informasi. Oleh karena itu, informasi yang dipromosikan sedapat
mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang
demikian penting. Untuk membantu upaya perencanaan strategi komunikasi
tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Lampung membentuk sebuah komunitas
GenPI Lampung dalam upaya mengoptimalkan strategi komunikasi yang
berguna dalam promosi pariwisata di Provinsi Lampung.
Generasi Pesona Indonesia Provinsi Lampung atau yang biasa disebut
dengan GenPI Lampung merupakan salah satu komunitas yang dibentuk
dengan tujuan untuk membantu memajukan pariwisata Indonesia khususnya
yang ada di wilayah Lampung baik secara online maupun kegiatan offline.
Komunitas GenPI Lampung telah terbentuk pada tanggal 27 Agustus 2017.
6
GenPI Lampung dibentuk secara sukarela dan didukung langsung oleh
Kementerian Pariwisata Indonesia dan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung.
Meskipun belum genap satu tahun, GenPI Lampung cukup menarik
perhatian masyarakat yang dapat dilihat dari akun sosial media instagram
@genpi_lampung yang telah memiliki 6.502 followers, Sebagai salah satu
komunitas yang dinaungi secara langsung oleh Kementerian Pariwisata,
GenPI Lampung memiliki hubungan interaksi secara langsung dengan
seluruh komunitas GenPI di Indonesia. Selama delapan bulan berjalan,
GenPI Lampung telah banyak melakukan aktivitas baik secara online
ataupun offline. Sebagai komunitas sukarelawan, GenPI Lampung
beranggotakan masyarakat dari berbagai kalangan dan profesi yang tertarik
dengan kegiatan pariwisata dan memiliki keinginan untuk mengembangkan
potensi pariwisata di wilayah Lampung.
Komunitas GenPI Lampung diharapkan mampu mengembangkan potensi
Pariwisata di Provinsi Lampung dengan merancang dan
mengimplementasikan strategi komunikasi yang berguna dalam upaya
promosi. Strategi Komunikasi yang digunakan oleh komunitas GenPI
Lampung berupa kegiatan online dan offline dengan mengembangkan
penyebaran pesan-pesan yang informatif tentang pariwisata yang ada di
Provinsi Lampung dengan berbasis teknologi dan memviralkan suatu hal,
guna menyebarkanluaskan eksistensi pariwisata yang ada di Provinsi
Lampung untuk menarik minat wisatawan.
7
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dilihat bahwa strategi komunikasi sangat dibutuhkan dalam
perencanaan promosi pariwisata di Provinsi Lampung yang dilakukan
oleh GenPI Lampung . Dengan adanya hal tersebut, maka dapat
diketahui bahwa permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan strategi komunikasi GenPI Lampung
dalam promosi pariwisata di Provinsi Lampung?
2. Bagaimana implementasi strategi komunikasi GenPI Lampung
dalam upaya promosi pariwisata di Provinsi Lampung?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini :
1. Untuk mengetahui perencanaan strategi komunikasi GenPI
Lampung dalam promosi pariwisata di Provinsi Lampung.
2. Untuk mengetahui implementasi strategi komunikasi GenPI
Lampung dalam upaya promosi pariwisata di Provinsi Lampung.
8
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu
Komunikasi dan diharapkan juga bisa menjadi referensi bagi peneliti
lain, khususnya yang berkaitan dengan Strategi Komunikasi terhadap
Promosi Pariwisata.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi pihak-pihak
Instansi Pariwisata Provinsi Lampung, serta masyarakat Lampung
untuk mengetahui Strategi Komunikasi GenPI Lampung dalam
promosi pariwisata di Provinsi Lampung.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan untuk
mempermudah peneliti dalam menyusun dan mencari informasi tentang
strategi komunikasi yang tepat sebagai acuan. Keberhasilan atau kegagalan
suatu pencapaian ditentukan strategi komunikasi. Pada dasarnya setiap
komunikasi yang terjalin secara baik tidak terjadi begitu saja, namun melalui
proses strategi komunikasi yang tersusun secara tepat dan baik. Strategi
komunikasi yang baik adalah strategi yang dapat menetapkan atau
menempatkan posisi seseorang secara tepat dalam komunikasi dengan lawan
komunikasinya sehingga dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah
ditetapkan, maka dari itu penelitian mengenai strategi komunikasi banyak kita
temui hingga saat ini.
Pariwisata saat ini menjadi salah satu sorotan dunia dalam upaya
pengembangan sektor perekonomian daerah. Sehingga saat ini tidak heran jika
banyak sekali penelitian yang telah mengambil objek pariwisata sebagai bahan
penelitiannya. Secara ringkas, penelitian terdahulu yang mendukung penelitian
yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
10
Tabel 2. Penelitian Terdahulu
1. Peneliti Mangifera Marsya Nurulwaasi (2017)Judul Penelitian Analisis Strategi Promosi dalam Pengembangan
Pariwisata (Studi Pada Pariwisata KabupatenPesawaran)
Metode Penelitian Penelitian kualitatif dengan metode analisis dataHasil Penelitian Promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif adalah ikut dalam kegiatanfestival, internet, pameran, pemasangan iklan dimedia dan event pariwisata. Namun promosimelalui media tidak memberikan dampak yangsignifikan dan promosi melalui internetterhambat karena hambatan pencairan danapemerintahan. Lalu promosi yang paling efektifadalah Event Kepariwisataan.
Kontribusi Pada Penelitian Menjadi referensi bagi penelitian yang dilakukanuntuk mengetahui hasil analisis atas strategipromosi yang digunakan dalam pengembanganpariwisata di Kabupaten Pesawaran ProvinsiLampung
Perbedaan Penelitian Penelitian ini menjelaskan tentang analisisstrategi promosi pengembangan pariwisatahanya di satu daerah Kabupaten saja dansubjeknya adalah Dinas Pariwisata dan EkonomiKreatif. Sedangkan penelitian yang disusun olehpeneliti terkait dengan strategi komunikasiGenPI Lampung dalam upaya PromosiPariwisata subjeknya adalah sebuah komunitasdan mencakup suatu Provinsi secarakeseluruhan.
2. Peneliti M. Hafiz Ghifari (2016)Judul Penelitian Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas
Pariwisata Kabupaten Bintan UntukMeningkatkan Kunjungan Wisatawan (StudiKasus Strategi Komunikasi Pemasaran DinasPariwisata Kabupaten Bintan)
Metode Penelitian Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.Hasil Penelitian Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan
menggunakan strategi iklan media cetak, event,dan personal selling. Ketiga strategi tersebutmemiliki pengaruh yang berbeda, namun strategievent adalah yang paling efektif untuk menjadidaya tarik. Terutama adalah sport event tourism.
Kontribusi Pada Penelitian Menjadi referensi dan sumber informasipenelitian yang dilakukan terhadap strategikomunikasi pemasaran yang telah digunakandinas pariwisata kabupaten Bintan.
Perbedaan Penelitian Penelitian yang tercantum mengangkat tentangstrategi komunikasi yang hanya dilakukan disatu wilayah Kabupaten dan subjek
11
penelitiannya adalah Dinas Pariwisata.Sedangkan peneliti dalam penyusunan penelitianakan meneliti strategi komunikasi yang akandilakukan oleh sebuah komunitas di ProvinsiLampung untuk promosi pariwisata.
3. Peneliti Muhammad Erizon (2014)Judul Penelitian Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Kampar dalamMempromosikan Wisata Candi Muara Takus.
Metode Penelitian Penelitian kualitatif dengan metode deskriptifHasil Penelitian Komunikator dalam promosi sepenuhnya
dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda danOlahraga Kabupaten Kampar sebagaiperpanjangan tangan dalam pengelolaan objekwisata Candi Muara Takus dengan melakukanstrategi pesan promosi berupa pesaninfrastruktur, fasilitas, serta paket wisata.
Kontribusi Pada Penelitian Menjadi referensi bagi penelitian yang dilakukanserta membantu proses penyusunan penelitiandalam metode penelitian dan informasi strategikomunikasi untuk mempromosikan suatudestinasi wisata.
Perbedaan Penelitian Penelitian tercantum, fokus terhadap upayapromosi pengembangan satu objek wisata.Sedangkan fokus penelitian penulis terhadapstrategi komunikasi yang dilakukan, mencakupstrategi komunikasi untuk objek pariwisata diLampung secara keseluruhan.
4. Peneliti Ardika Dewantara (2017)Judul Penelitian Strategi Komunikasi Komunitas Jalan Inovasi
Sosial (Janis) dalam Pengembangan DesaWisata Kunjir Kecamatan Rajabasa KabupatenLampung Selatan.
Metode Penelitian Penelitian kualitatif dengan metode deskriptifHasil Penelitian Strategi Implementasi, dukungan dan integrasi
dalam pengembangan desa wisata kunjirdilaksanakan dengan baik oleh komunitas Janisdengan mengembangkan pariwisata desa kunjirmenjadi desa wisata dan mempromosikannya disosial media, serta mendapat dukungan penuhdari pemerintah dan masyarakat sekitar.Selanjutnya strategi komunikasi yang terjalinselama hampir 1 tahun dalam komunitas Janisdengan masyarakat dan warga asing adalahkomunikasi interpersonal.
Kontribusi Pada Penelitian Menjadi referensi bagi penelitian yang dilakukanuntuk mengetahui strategi komunikasi yangdigunakan oleh komunitas untukmengembangkan dan mempromosikan objekwisata.
Perbedaan Penelitian Perbedaan dari penelitian ini terletak pada objek,dimana peneliti menitikberatkan pada strategi
12
komunikasi dalam komunitas Janis dalam upayapengembangan desa wisata. Sedangkanpenelitian yang akan peneliti lakukan lebihmenitikberatkan pada strategi komunikasi yangdilakukan oleh GenPI Lampung untuk promosidaerah pariwisata di Provinsi Lampung.
2.2. Strategi Komunikasi
Kata “strategi” berasal dari akar kata bahasa Yunani strategos yang secara
harfiah berarti “seni umum”, kelak term berubah menjadi kata sifat strategia
yang berarti “keahlian militer”. Strategi secara singkat dapat diartikan sebagai
konsep yang mengacu pada sebuah jaringan yang kompleks dari pemikiran,
ide-ide, pengertian yang mendalam, pengalaman, sasaran, keahlian, memori,
persepsi dan harapan yang membimbing untuk menyusun suatu kerangka
pemikiran umum agar kita dapat memutuskan tindakan-tindakan yang spesifik
bagi tercapainya tujuan. Menurut Rogers dalam Cangara (2013: 61) memberi
batasan pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat
untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala lebih besar melalui
transfer ide-ide baru. Sedangkan menurut Middleton sebagai ahli perencana
komunikasi dalam Cangara (2013:61) juga membuat definisi dengan
menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua
elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima
sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan
komunikasi yang optimal. Dari beberapa definisi diatas, dapat dipahami
bahwa strategi komunikasi merupakan sebuah rancangan dari kombinasi
elemen-elemen komunikasi yang digunakan oleh komunikator untuk mencapai
suatu tujuan.
13
Dalam menyusun strategi komunikasi, langkah-langkah yang akan diambil ,
harus dipertimbangkan secara baik dan tepat. Hal ini dikarenakan, strategi
komunikasi merupakan salah satu kunci untuk mencapai tujuan secara optimal
Adapun menurut Liliweri (2011: 248), fungsi dan tujuan dari sebuah strategi
komunikasi ialah untuk :
1. Memberitahu (Announcing)
Strategi bertujuan untuk memberitahukan informasi inti dari pesan yang ingin
disampaikan guna menarik perhatian sasaran, yang nantinya akan
memunculkan informasi-informasi pendukung lainnya ke permukaan.
2. Memotivasi (Motivating)
Seseorang melakukan tindakan dimulai dari motivasi yang ia ciptakan, maka
dari itu strategi bertujuan untuk memotivasi seseorang agar melakukan hal
berkaitan dengan tujuan atau isi pesan yang hendak disampaikan.
3. Mendidik (Educating)
Lebih dari sekedar memberitahu, strategi bertujuan untuk mendidik melalui
pesan yang disampaikan sehingga masyarakat dapat menilai baik buruk atau
perlu tidaknya menerima pesan yang kita sampaikan.
4. Menyebarkan Informasi (Informing)
Untuk mengefektifkan komunikasi, strategi bertujuan untuk menyebarkan
informasi secara spesifik sesuai dengan sasaran atau target komunikan yang
telah ditentukan.
5. Mendukung Pembuatan Keputusan (Supporting Decision Making)
Strategi disini bertujuan untuk membuat seseorang berani mengambil
keputusan dari rangkaian penyampaian informasi yang didapatnya. Strategi
14
komunikasi dianggap berhasil apabila terlaksana sesuai dengan perencanaan
dan tujuan yang diinginkan oleh komunikator telah tercapai.
Selain itu, dalam proses penyampaian pesan kepada komunikan yang
tergolong kompleks, penting untuk menetapkan strategi yang akan digunakan
agar komunikasi menjadi efektif. Strategi komunikasi yang efektif adalah saat
tujuan dari komunikasi itu sendiri tercapai. Untuk mencapai komunikasi yang
efektif maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan , sebagai berikut
(Liliweri, 2011: 256):
a. Inovasi yang adaptif (adaptive inovasion). Inovasi adalah salah satu
bentuk perubahan untuk meningkatkan kualitas komunikasi.
b. Kesatuan suara (one voice). Strategi Komunikasi mengandalkan seluruh
kerabat kerja melaksanakan kegiatan dengan satu suara atau satu komando.
c. Sesuaikan waktu (showtime). Semua komunikasi digambarkan berada
tepat di atas pentas (on stage)
d. Strategi mempercepat (strategic speed). Berkaitan dengan cara kerja yang
cepat dan cerdas.
e. Disiplin berdialog. Pengawasan terhadap ucapan dan presentasi dalam
sebuah kegiatan komunikasi.
Dalam upaya strategi komunikasi yang efektif, terdapat tiga esensi utama dari
praktik strategi komunikasi yang dikemukakan Liliweri (2011: 249), yaitu:
1. Strategi Implementasi
Tahapan dalam strategi implementasi, antara lain:
15
a. Mengidentifikasi visi dan misi
Visi merupakan cita-cita ideal jangka panjang yang dapat dicapai oleh
komunikasi dengan mengandung tujuan, harapan dan cita-cita ideal yang
selanjutnya dijabarkan oleh misi.
b. Menentukan program dan kegiatan
Melaksanakan serangkaian aktivitas sesuai dengan penjabaran misi.
c. Menentukan tujuan
Dari setiap program yang akan dijalankan biasanya mempunyai tujuan yang
akan diperoleh sebagai salah satu indicator keberhasilan.
d. Mengenali Audiens.
Pada tahap ini, komunikator perlu mengenali terlebih dahulu sasaran
komunikasi yang disesuaikan dengan tujuan komunikasi, apakah bersifat
informatif (memberikan informasi saja), persuasive (mengajak) dan instruktif
(memberikan perintah). Dalam pengenalan sasaran, komunikator perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Pesan yang akan disampaikan disesuaikan dengan pengalaman,
pendidikan, status sosial, pola hidup, ideologi dan keinginan sasaran.
2) Situasi dan kondisi di sekeliling sasaran pada saat pesan akan
disampaikan dapat mempengaruhi penerimaan pesan, misalnya suasana sedih,
sakit dan situasi lingkungan yang tidak mendukung.
e. Mengembangkan Pesan. Setelah mengenal komunikan, maka perlu untuk
mengemas pesan secara tepat, benar dan menarik minat sasaran. Perlu
dilakukan pengkajian tujuan pesan. Namun sebelumnya harus dipahami dulu
isi pesan yang cocok untuk disampaikan. Satu pesan dapat menggunakan lebih
16
dari satu teknik komunikasi, atau menggunakan satu atau beberapa lambang
(misalnya: bahasa, gambar, warna, gerak tubuh, suara, dan sebagainya).
Pemilihan bahasa atau lambang harus disesuaikan dengan komunikan untuk
menghindari bias makna, seperti penggunaan bahasa asing maupun kalimat
konotatif dan ambiguitas.
f. Identifikasi Komunikator. Kredibilitas komunikator yaitu kemampuan
komunikator dalam menumbuhkan kepercayaan komunikan terhadap pesan.
Kepercayaan ini timbul antara lain karena profesi, kedudukan, dan keahlian
yang dimiliki komunikator. Kriteria komunikator berkredibilitas yaitu yang
memiliki daya nalar tinggi dan memiliki karakter serta moral yang baik.
Karena komunikator dengan karakter dan kepribadian yang kuat, dapat
menyampaikan pesan dengan makna yang kuat pula.
g. Mekanisme Komunikasi/Media. Pemilihan media sangat bergantung pada
tujuan yang akan dicapai, bentuk pesan yang akan disampaikan dan teknik
komunikasi yang akan dipakai. Media ada banyak jenisnya, kita dapat
menyesuaikan pesan yang akan disampaikan dengan memperhatikan
kelebihan dan kekurangan pada tiap-tiap media. Maka dari itu, tidak menutup
kemungkinan apabila dalam menyampaikan sebuah pesan, media yang
digunakan lebih dari satu.
h. Scan Konteks dan Persaingan. Perlu adanya perhitungan mengenai resiko
dari setiap strategi yang telah ditentukan agar dapat diantisipasi dengan
menyediakan solusi dari setiap permasalahan yang diduga akan timbul di
depannya.
17
2. Strategi Dukungan
Tahapan dalam strategi dukungan antara lain:
a. Mengembangkan mitra yang bernilai. Perlu adanya strategi yang tepat
dalam membudidayakan, mengembangkan, dan mengoptimalkan berbagai
elemen atau unsur dari berbagai rekan, mitra, maupun koneksi yang
mempunyai daya dukung yang tinggi dan berkompeten.
b. Melatih para pembawa atau penyebar pesan. Para pembawa atau
penyebar pesan, harus dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan yang
cukup, sehingga perlu dikembangkan kegiatan pelatihan.
c. Mengembangkan semacam tata aturan bagi kegiatan penyebarluasan
informasi kepada audiens. Diusahakan agar informasi yang disebarkan
merupakan informasi yang spesifik dan aktual, sehingga dapat digunakan
konsumen. Apalagi jika informasi ini tidak saja sekedar pemberitahuan atau
motivasi semata, tetapi mengandung unsur pendidikan, misalnya melalui
pemantauan dan evaluasi implementasi.
d. Mengontrol setiap tahapan/jenis kegiatan. Setiap pelaksanaan kegiatan
harus dilakukan pengawasan atau controlling, sehingga kemajuan atau
kemunduran dari kegiatan dapat terindikasi dengan mudah.
3. Strategi Integrasi
Tahapan dalam strategi integrasi antara lain:
a. Mengintegrasikan komunikasi terutama pada level kepemimpinan.
Pengintegrasian (integration) ialah fungsi operasional manajemen personalia
yang terpenting, sulit dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini
disebabkan karena bawahan bersifat dinamis dan mempunyai pikiran,
18
perasaan, harga diri, sifat, serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan
dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam organisasi.
b. Melengkapi sumber daya. Seluruh sumber daya yang berpotensi dalam
memajukan organisasi harus disediakan dan dilengkapi semaksimal mungkin,
hal ini dimaksudkan agar dapat mendukung setiap gerakan yang akan
dilakukan oleh organisasi.
c. Mengintegrasikan komunikasi melalui organisasi. Komunikasi yang telah
terbangun harus diintegrasikan secara menyeluruh kepada setiap unit di dalam
organisasi, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran terhadap tujuan
yang hendak dicapai dalam organisasi tersebut.
d. Melibatkan staf pada semua level untuk memberikan dukungan dan
integrasi. Seluruh elemen dan unsur dalam organisasi harus dilibatkan secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga setiap pemegang tanggung jawab
dalam organisasi merasa memiliki.
Berdasarkan paparan tentang strategi komunikasi diatas, keterkaitan strategi
komunikasi dalam penelitian ini adalah dalam perencanaan sebuah upaya
promosi yang bertujuan untuk memberi pengaruh atau efek kepada khalayak
ramai, peran strategi komunikasi akan memberikan pengaruh yang cukup kuat.
Promosi yang merupakan bagian dari komunikasi pemasaran akan
memerlukan strategi komunikasi yang baik dan tepat untuk mencapai
tujuannya dalam proses mempengaruhi khalayak. Strategi komunikasi yang
akan dilakukan dalam upaya mempromosikan daerah pariwisata tersebut dapat
dirancang dan diimplementasikan dengan mengikuti langkah-langkah yang
kompleks agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara optimal.
19
2.3. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan
antarindividu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah
sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer
nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jika diartikan,
komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam
bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
Tujuan dari komunikasi pemasaran ialah menyebarluaskan suatu informasi
tentang produk agar terdistribusikan dengan baik. Dalam komunikasi
pemasaran, promosi menjadi salah satu elemen bauran pemasaran yang
menjadi tonggak penting dalam upaya menyebarluaskan informasi tentang
suatu produk. Oleh karena itu untuk mengupayakan promosi pariwisata di
Provinsi Lampung, promosi harus dapat tersampaikan secara baik dan tepat
agar informasi tersebut dapat diterima oleh khalayak sasaran.
2.4. Promosi
Menurut Liliweri (2011:503) Promosi adalah komunikasi yang dirancang
untuk menangkap kepentingan umum untuk mendapatkan pengakuan,
pengertian dan dukungan bagi organisasi atau perusahaan dari suatu produk
tertentu. Promosi dapat dijadikan sebagai alat menyebarluaskan pesan (
sehingga mau tidak mau harus melibatkan peranan media) untuk suatu
maksud atau tujuan tertentu. Aktivitas komunikasi dilakukan baik langsung
atau tidak langsung dari individu, kelompok atau organisasi yang
20
memfasilitasi pertukaran informasi dengan maksud mempersuasi satu atau
beberapa orang, atau khalayak umum untuk menerima suatu produk yang
dihasilkan. Promosi dapat menciptakan publisitas, promotion is giving notice,
publicity is taking notice (Liliweri, 2011:504).
Promosi yang baik membutuhkan strategi komunikasi yang efektif, maka
setiap promosi harus menyampaikan tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu untuk mengarahkan kerja promosi agar mencapai maksud dan tujuan.
Berikut adalah juga tujuan utama promosi (Liliweri, 2011:504) :
1. Informing (Menginformasikan). Semua kegiatan promosi bertujuan
agar target sasaran (khalayak) dapat mengetahui informasi dari produk
tersebut.
2. Persuading (Membujuk). Promosi bertujuan untuk membujuk
khalayak agar tertarik dengan produk yang ditawarkan.
3. Remainding (Mengingatkan). Jika target sasaran telah memberikan
sikap positif terhadap suatu produk yang kita tawarkan, selanjutnya
promosi dapat membantu ingatan konsumen akan kelebihan dari
produk yang telah ditawarkan tersebut.
Promosi memiliki tiga tujuan utama yang ingin dicapai. Dalam hal ini dapat
dilihat bahwa untuk melakukan sebuah promosi, perencanaan strategi
komunikasi yang efektif dibutuhkan terlebih dahulu, yang selanjutnya adalah
mengimplementasikan strategi komunikasi tersebut kepada khalayak sasaran.
Dalam penelitian ini, produk yang akan dipromosikan adalah produk
pariwisata di Provinsi Lampung.
21
2.5. Pariwisata
Ditinjau secara etimologi (Yoeti,1996) istilah pariwisata berasal dari bahasa
sansekerta yang berarti berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain.
Pariwisata terdiri dari dua suku kata, yaitu “Pari” dan “Wisata”.
1. Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar
2. Wisata, berarti perjalanan atau berpergian
Sebagai dasar pengkajian, berpedoman pada Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan,
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah dan Pemerintah daerah.
Berbicara tentang pariwisata, tentunya tidak luput dari produk pariwisata
yang ada atau yang akan dibuat. Burns and Holden dalam Suryadana dan
Octavia (2015:46) mengungkapkan bahwa produk pariwisata dinyatakan
sebagai segala sesuatu yang dapat dijual dan diproduksi dengan
menggabungkan factor produksi, konsumen yang tertarik pada tempat-tempat
yang menarik, kebudayaan asli dan festival-festival kebudayaan. Produk
Wisata (tourism product) merupakan suatu bentukan yang nyata (tangiable
product) dan tidak nyata (intangible product), dikemas dalam suatu kesatuan
rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati apabila seluruh rangkaian
perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik bagi orang yang
melakukan perjalanan atau yang menggunakan produk tersebut. Sebagai
salah satu objek penawaran, produk pariwisata memiliki 3 plus komponen
yang semakin melengkapi kegunaan produk pariwisata tersebut, antara lain :
22
1. Daya Tarik Wisata (Attraction)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009, Daya
Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,
kemudahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya
dan hasil buatan manusia yang menjadi saasaran atau knjungan wisata. Daya
tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri sebagai komponen produk
pariwisata karena dapat memunculkan motivasi bagi wisatawan dan menarik
wisatawan untuk melakukan perjalan wisata. Faktor daya tarik wisata
merupakan salah satu unsur yang membentuk dan menentukan suatu daerah
menjadi destinasi pariwisata. Setiap destinasi pariwisata memiliki perbedaan
daya tarik sesuai dengan karakteristik, kemampuan serta potensi yang
dimiliki setiap daerah. Berikut ini adalah jenis daya tarik wisata yang
biasanya ditampilkan di destinasi pariwisata :
a. Daya Tarik Wisata Alam (Natural Tourist Attractions), segala bentuk
daya tarik yang dimiliki oleh alam, misalnya : laut, pantai, gunung,
lembah, danau, sungai, hutan, air terjun dan bukit.
b. Daya Tarik Wisata buatan manusia (man-made tourism attractions),
meliputi daya tarik wisata budaya seperti, tarian, wayang, upacara adat,
lagu, upacara ritual, dan daya tarik wisata yang merupakan hasil karya
cipta, seperti seni pahat, ukir, lukis dan bangunan seni.
2. Fasilitas dan Pelayanan Wisata (Amenities)
Disamping daya tarik, fasilitas juga menunjang adanya sebuah perjalanan
wisata. Fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan perjalanan wisatawan
23
wisatawan tersebut muncul dalam satu kesatuan yang saling terkait dan
melengkapi satu sama lain. Komponen fasilitas dan pelayanan perjalanan
wisatawan tersebut terdiri dari unsur alat transportasi, fasilitas akomodasi,
fasilitas makan dan minum, serta fasilitas penunjang lainnya yang bersifat
spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan.
3. Kemudahan untuk Mencapai Destinasi Wisata (Accessibility)
Faktor Aksesbilitas juga sangat penting diperhatikan untuk memberi
kemudahan yang tersedia untuk mencapai destinasi wisata, yang terkadang
sering terlupakan oleh para wisatawan karena akan mempengaruhi budget
perjalanan tersebut.
4. Keramahtamahan (Hospitality)
Keramahan juga menjadi factor penting dalam komponen produk pariwisata,
karena hal tersebut dapat mempengaruhi perasaan wisatawan dalam
kunjungan ke suatu daerah wisata.
Pariwisata di suatu daerah, tentunya memiliki keunikan dan keanekaragaman
daerahnya masing-masing. Hal ini bergantung dari posisi dan bentuk relief
daerah yang dijadikan sebagai daerah wisata.
24
Menurut Suryadana dan Octavia (2015:32), wisata berdasarkan jenis-jenisnya
dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Wisata alam, yang terdiri dari:
a. Wisata pantai (Marine tourism)
Merupakan kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk
berenang, memancing, menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana
dan prasarana akomodasi, makan dan minum
b. Wisata etnik (Ethnic tourism)
Merupakan perjalanan untuk mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya
hidup masyarakat yang dianggap menarik.
c. Wisata cagar alam (Ecotourism)
Merupakan wisata yang banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan
alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang
(margasatwa) yang langka, serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di
tempat-tempat lain
d. Wisata buru
Merupakan wisata yang dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki
daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan
digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.
e. Wisata agro
Merupakan jenis wisata yang mengorganisir perjalanan ke proyekproyek
pertanian, perkebunan, dan ladang pembibitan di mana wisata rombongan
dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun
menikmati segarnya tanaman di sekitarnya
25
2. Wisata sosial budaya, yang terdiri dari:
a. Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini termasuk
golongan budaya, monumen nasional, gedung bersejarah, kota, desa,
bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat bersejarah lainnya
seperti tempat bekas pertempuran (battle fields) yang merupakan daya tarik
wisata utama di banyak negara.
b. Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata yang
berhubungan dengan aspek alam dan kebudayaan di suatu kawasan atau
daerah tertentu. Museum dapat dikembangkan berdasarkan pada temanya, di
antara lain museum arkeologi, sejarah, etnologi, industri, ataupun dengan
tema khusus lainnya.
2.6. Tinjauan Teoritik
Teori perencanaan dihasilkan oleh Charles R. Berger. Teori Perencanaan
dikembangkan sebagai jawaban atas gagasan bahwa komunikasi merupakan
proses mencapai tujuan. Manusia pada dasarnya berkomunikasi untuk
memenuhi tujuan dengan rencana-rencana kognitif memberikan panduan
yang penting dalam menyusun dan menyebarkan pesan-pesan untuk
mencapai tujuan.
Dalam buku little john dan Karen (2009:185), tertulis bahwa Berger
mengungkapkan bahwa rencana-rencana dari perilaku komunikasi adalah
“representasi kognitif hierarki dari rangkaian tindakan mencapai tujuan,”
yang berarti dalam sebuah proses perencanaan komunikasi terdapat rangkaian
tindakan yang tersusun secara bertingkat, tahap demi tahap secara kompleks
26
agar perencanaan tersebut dapat diimplementasikan dan disebarluaskan
secara baik dan tepat. Oleh karena itu, perencanaan adalah proses rencana-
rencana tindakan dan perencanaan pesan merupakan perhatian utama karena
komunikasi sangat penting dalam meraih tujuan. Dalam strategi komunikasi,
teori perencanaan saat dibutuhkan, yaitu untuk mengetahui dan memahami
sesuatu dan situasi untuk memperoleh cara yang tepat dalam pencapaian
tujuan komunikasi. Strategi Komunikasi memerlukan perencanaan yang
kompleks agar susunan pesan dapat tersusun dan tersampaikan dengan baik
kepada khalayak atau sasaran masyarakat yang dituju.
2.7. Kerangka Pemikiran
Strategi Komunikasi menurut Middleton sebagai ahli perencana komunikasi
dalam Cangara (2013:61) menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah
kombinasi terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator,
pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang
dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal. Dalam hal ini,
Komunitas GenPI Lampung untuk pencapaian tujuannya menggunakan
strategi komunikasi dengan merencanakan rangkaian tindakan yang dapat
membantu dalam proses penyampaian pesan yang selanjutnya rencana
tersebut akan diimplementasikan pada khalayak. Strategi Komunikasi yang
digunakan oleh Komunitas GenPI Lampung menggunakan proses
komunikasi yang terdiri dari cara, tindakan, dan penerapan bauran
komunikasi pemasaran. Strategi Komunikasi yang digunakan oleh Komunitas
GenPI Lampung berisikan pesan komunikasi yang bersifat informatif dan
27
persuasif. Dari metode-metode tersebut, Komunitas GenPI Lampung
mendapatkan cara apa yang akan dilakukan dan bagaimana cara perencanaan
strategi komunikasi yang baik dan tepat, sehingga dapat membantu upaya
promosi pariwisata di Provinsi Lampung melalui teori perencanaan.
Gambar I. Bagan Kerangka Pikir
STRATEGI KOMUNIKASI:
a. Implementasib. Dukunganc. Integrasi
KOMUNITAS GENPI LAMPUNG
PROMOSI PARIWISATA DIPROVINSI DI LAMPUNG
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistic atau bentuk hitungan
lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejala secara holistic-konstektual
melalui pengumpulan data yang didapatkan secara langsung dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai kunci.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan
dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang
ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat
atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Penelitian deskriptif juga dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang
dilakukan untuk melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang
melukiskan gejala yang ada (Rakhmat, 1999: 25).
Berdasarkan pemaparan diatas, maka kaitan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan dan
29
menggambarkan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Komunitas
GenPI Lampung dalam Promosi Pariwisata di Provinsi Lampung.
3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif wawancara observasi.
Menurut Sugiyono (2009;15), beliau menjelaskan bahwa metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi Berdasarkan
pemaparan diatas, peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan metode wawancara dan observasi untuk mengembangkan teori yang
dibangun oleh data yang diperoleh di lapangan dengan melakukan tahap-
tahap penjelajahan, pengumpulan data yang mendalam, hingga proses
penyusunan hasil laporan.
3.3. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Sutopo (2006: 56) mengemukakan bahwa jenis data dikelompokan
berdasarkan jenis dan posisinya, mulai dari yang paling nyata sampai
dengan yang paling samar-samar, dan mulai dari yang paling terlibat
30
sampai dengan yang bersifat sekunder. Sumber data utama pada
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti sumber data tertulis. Berikut ini sumber data
dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
dengan cara menggali dan mengumpulkan informasi dari informan
yang dianggap mengetahui segala permasalahan yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini data dapat primer diperoleh melalui
wawancara tatap muka antara peneliti dengan informan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah
ada. Data sekunder biasanya diperoleh dari studi literature, berupa
buku, koran,majalah, artikel, catatan-catatan, arsip-arsip, foto,
laporan kegiatan dan artikel internet. Dalam penelitian ini, data
sekunder yang dapat digunakan berupa laporan kegiatan, foto,
dokumen-dokumen penting dan artikel internet yang berkaitan
dengan kegiatan GenPI Lampung.
2. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2007:157), sumber
data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan
yang di dapat dari informan melalui wawancara, dan selebihnya
31
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data
merupakan suatu benda, hal, orang ataupun tempat yang dapat
dijadikan sebagai acuan peneliti untuk mengumpulkan data yang
diinginkan sesuai dengan masalah dan focus penelitian.
Sumber-sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Informan
Langkah awal untuk memperoleh informasi dalam penelitian ini
adalah dengan menentukan terlebih dahulu informan penelitian.
Sebelum menentukan informan penelitian, teknik pemilihan
informan adalah dengan teknik purposive (disengaja).
Menurut Singarimbun dan Effendi (2000: 155), teknik purposive
bersifat tidak acak, subjek dipilih berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan dalam
penentuan informan penelitian ini adalah:
1) Informan adalah orang-orang yang tergabung dalam komunitas
GenPI Lampung.
2) Informan adalah orang yang mengerti sejarah pembentukan
GenPI Lampung.
3) Informan turut serta dalam pelaksanaan perencanaan strategi
komunikasi yang dilakukan oleh Komunitas GenPI Lampung.
Berdasarkan kriteria yang disebutkan diatas, maka yang menjadi
informan dalam penelitian ini yaitu:
1. Ketua Umum Komunitas GenPI Lampung
2. Ketua Harian Komunitas GenPI Lampung
32
3. Ketua atau Anggota Divisi Online Komunitas GenPI Lampung
4. Ketua atau Anggota Divisi Offline Komunitas GenPI Lampung
5. Admin Media Sosial Komunitas GenPI Lampung
Alasan pemilihan informan dalam penelitian ini adalah:
1. Informan merupakan orang yang berkaitan langsung dengan
permasalahan.
2. Informan mempunyai cukup informasi terkait tentang
permasalahan.
b. Dokumen-dokumen
Dokumen-dokumen yang digunakan merupakan dokumen yang
berhubungan dengan penelitian ini, yang di dapat dari berbagai
sumber, meliputi : catatan-catatan, laporan kegiatan, foto dan
artikel internet GenPI Lampung.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data serta keterangan yang diperlukan, maka penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang relevan untuk
menganalisis masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Maka cara yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)
Wawancaramerupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dimana
pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan
subjek penelitian atau responden. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan wawancara semiterstruktur, dimana pelaksanaannya lebih
33
bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-
idenya. Dalam penelitian ini, wawancara semiterstruktur akan digunakan
oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari informan.
2. Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan
catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,
sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan
pemikiran. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari
dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan
pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara mendalam. Pada penelitian ini, penulis akan mencari data dari
dokumentasi kegiatan GenPI Lampung.
3. Observasi Terus Terang
Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian
kualitatif. Observasi merupakan sebuah kegiatan pengamatan langsung.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan obseravasi terus terang kepada
sumber data, dimana mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai
akhir tentang aktivitas penelitian.Adapun kegiatan observasi yang akan
dilakukan dengan mengamati kegiatan perencanaan komunikasi guna
promosi yang dilakukan oleh Komunitas Generasi Pesona Indonesia
Provinsi Lampung di sekretariat GenPI Lampung ataupun di Pasar Tahura.
Pengamatan ini dilakukan selama pengumpulan data berlangsung.
34
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan
dengan cara pengumpulan data, menurut Miles dan Humberman Emzir
(1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu
sebagai berikut :
1) Pengumpulan Data
Peneliti Mencatat semua data secara obyektif dan apa adanya
sesuai denga hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di
lapangan.
2) Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu
dan mengorganisasikan data-data yang telah direduksi memberikan
gambaran yang lebih mendalam mengenai hasil pengamatan dan
mempermudah peneliti untuk mencari apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
3) Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk grafik,
matrik, ataupun chart sehingga data dapat dikuasai.
35
4) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Setelah data disajikan maka dilakukan penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan dapat dilakukan dengan keputusan
berdasarkan pada reduksi data, dan penyajian data yang merupakan
jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.
3.6. Teknik Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan
apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan Triangulasi Sumber dalam pengujian
kredibilitas. Triangulasi Sumber merupakan uji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mendapatkan data dari beberapa
narasumber yang berbeda sehingga teknik triangulasi sumber akan
digunakan untuk meguji keabsahan data.
3.7. Batasan Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada bagaimana strategi komunikasi GenPI
Lampung dalam promosi pariwisata di Provinsi Lampung. Melalui fokus
penelitian ini, suatu informasi di lapangan dapat dipilah-pilah sesuai
dengan konteks permasalahan. Sehingga rumusan masalah dan fokus
penelitian saling berkaitan, karena permasalahan penelitian dapat
36
dijadikan acuan penemuan fokus penelitian, meskipun fokus dapat
berubah dan kurang sesuai dengan data yang ditentukan di lapangan.
Fokus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Proses perencanaan strategi komunikasi GenPI Lampung dalam Promosi
Pariwisata di Provinsi Lampung
2. Penerapan teori perencanaan dalam strategi komunikasi yang dilakukan
GenPI Lampung dalam Promosi Pariwisata di Provinsi Lampung.
3. Implementasi perencanaan strategi komunikasi GenPI Lampung dalam
promosi pariwisata di Provinsi Lampung.
Terkait dengan keterbatasan teknik pengumpulan data penelitian, dalam
proses perencanaan dan implementasi strategi komunikasi GenPI
Lampung, peneliti memberikan batasan waktu untuk obyek penelitian
yaitu selama 3 bulan terhitung dari bulan Mei hingga Juli tahun 2018.
BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1. GenPI Lampung
4.1.1.Profil GenPI Lampung
Generasi Pesona Indonesia Provinsi Lampung atau yang biasa dikenal sebagai
GenPI Lampung, merupakan salah satu bentuk komunitas yang didirikan oleh
kementerian pariwisata Indonesia dibawah naungan Komunitas Generasi Pesona
Indonesia Nasional. GenPI Lampung di bentuk oleh Kementerian Pariwisata guna
membantu promosi pariwisata di wilayah Indonesia, khususnya di Provinsi
Lampung. GenPI Lampung terbentuk pada tanggal 27 Agustus 2017 dengan
mengadakan open recruitment secara terbuka pada acara Festival Krakatau 2017 .
GenPI Lampung merupakan komunitas sukarelawan yang beranggotakan
masyarakat yang menyukai hal-hal yang terkait pariwisata, diantaranya travel
blogger, travel vlogger, photographer dan masyarakat awam. Sekretariat GenPI
Lampung berada di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Lampung (Jl. Jend. Sudirman
No.29, Rw. Laut, Enggal, Kota Bandar Lampung ) . Aktivitas yang dilakukan oleh
GenPI Lampung berupa aktivitas online dan offline. Aktivitas online yang dilakukan
oleh GenPI Lampung diantaranya adalah membuat dan menyebarkan konten-konten
pariwisata guna mempromosikan potensi pariwisata di daerah Lampung, sementara
38
kegiatan offline yang dilakukan oleh GenPI Lampung berupa pengadaan event-
event, pelatihan dan ruang diskusi terkait potensi pariwisata daerah Lampung.
4.1.2. Logo GenPI Lampung
Gambar 2. Logo GenPI Lampung
4.1.3. Kode Etik GenPI Lampung
GenPI Lampung memiliki beberapa kode etik yang harus dipenuhi oleh anggotanya
dalam menjalankan aktivitas, diantaranya yaitu :
a. No Politik
b. No Hoax
c. No SARA
d. Berpegang pada etika dan literasi media
39
4.1.4. Struktur Kepengurusan GenPI Lampung
SUSUNAN PENGURUSGENERASI PESONA INDONESIA
PROVINSI LAMPUNG
Tabel 3. Susunan Pengurus GenPI Lampung
NO POSISI NAMA
1 PELINDUNG KEMENTERIAN PARIWISATA
2 PEMBINA
- KADIS PARIWISATAPROVINSI LAMPUNG
- KETUA UMUM GENPINASIONAL
3 KETUA UMUM DITO DWI NOVRIZAL
4 SEKRETARIS INDRA AGUST
5 BENDAHARA PUTRI LAILAWATI
6 KETUA HARIAN FAJRIN HERRIS
7 KABID SDM dan ORGANISASI OGAS PRAYOGA
8 KABID ONLINE ROBBY ZULKIFLI
9 KABID OFFLINE KHOERUR RIZKI
10KABID DESAIN GRAFIS dan
KREATIFMUHAMMAD MUSTA’IN AL AFASY
11 KABID HUMAS dan LITBAG AHMAD ZAKARIA
4.1.5. Rencana Kerja Komunitas GenPI Lampung
Program Rencana Kerja GenPI Lampung antara lain :
a. Mengembangkan dan memperkenalkan potensi pariwisata daerah di Provinsi
Lampung.
40
b. Mengembangkan potensi inovatif dan kreatif anggota dan masyarakat
Provinsi Lampung dalam bidang pariwisata.
c. Berperan aktif dalam pengembangan masyarakat dan lingkungan.
d. Membantu kesejahteraan perekonomian masyarakat dan daerah Lampung.
e. Menjalankan rencana kerja GenPI Pusat yang berkaitan dengan wilayah
pariwisata Provinsi Lampung.
Seperti rencana program kerja yang telah tercantum, komunitas GenPI Lampung
fokus pada pengembangan potensi pariwisata di daerah Lampung, dan telah
melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Realisasi memanfaatkan potensi pariwisata daerah Lampung dengan
membangun pasar wisata instagramable yang berbasis“go-digital”, yaitu
pasar Tahura yang berada di wilayah Taman Hutan Raya Provinsi Lampung
dan Pasar 1000 batoe yang berada di wilayah Sumber Agung Kemiling.
Realisasi tempat wisata diawali dengan survei, pendekatan dengan masyarakat,
dan pengarahan dari GenPI Lampung dengan pihak masyarakat setempat.
2. Menyebarkan informasi kalendar event-event pariwisata di daerah Lampung.
4.2. Pariwisata Provinsi Lampung
4.2.1. Sekilas Provinsi Lampung
Provinsi Lampung terbentuk pada tanggal 18 Maret 1964. Ibukota dari Provinsi
Lampung adalah Kota Bandarlampung. Saat ini secara administratif , wilayah
Lampung terdiri dari 13 kabupaten, 2 kota, 162 kecamatan, 2.072 desa/kelurahan
yang meliputiarea daratan (termasuk pulau-pulau) seluas 35.288,35 km2 dan
41
perairan seluas 16.702,65 km2 dengan pertumbuhan penduduk sekitar 9,8 juta
jiwa. Provinsi Lampung secara geografis terletak antara 3 ⁰ 45′- 6 ⁰ 45′ Lintang
Selatan dan 103 ⁰ 40 ‘ – 105 ⁰ 40’ Bujur Timur. Wilayah Provinsi Lampung
meliputi areal daratan dan perairan seluas51.991 Km2, terletak diarah tenggara
sebelah ujung pulau Sumatera yang dibatasi oleh :
1. Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, di Sebelah Utara
2. Selat Sunda, di Sebelah Selatan
3. Laut Jawa, di Sebelah Timur
4. Samudra Hindia, di Sebelah Barat
Penduduk Lampung terdiri dari suku Lampung dan para pendatang dari suku
Jawa, Bali, Batak, Minangkabau dan lainnya.Sebagian besar para pendatang
merupakan keturunan dari para transmigran yang datang dari luar Lampung untuk
mencari lahan dan hidup baru. Sumber ekonomi masyarakat Lampungcukup
beragam. Masyarakat pesisir kebanyakan nelayan dan bercocok tanam, sedangkan
masyarakat di bagian tengah lebih banyak berkebun sawit, kakao, karet, tebu,
kelapa, jagung,kopi, lada, ubi kayu, damar dan lainnya.
Sebagai salah satu pintu masuk Pulau Sumatera, Lampung memiliki pelabuhan
utama, yaitu Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni.Adapula pelabuhan
nelayan seperti Pelabuhan Bom Kalianda Lampung Selatan, Lempasing (Pusat
Pelelangan Ikan di Bandar Lampung), Tarahan dan Ketapang di Teluk
Lampung.Pelabuhan nelayan di Teluk Semaka adalah Kota Agung (Kabupaten
Tanggamus), di Pesisir Barat terdapat Pelabuhan Nelayan Labuhan Jukung dan di
Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai, dan
42
Muara Piluk. Lapangan terbang utama di provinsi adalah “Radin Inten II”, yang
terletak 28 kilometer dari Ibukota provinsi melalui jalan negara menuju Kotabumi,
Bandara Perintis ”M. Taufik Kiemas” Pekon Serai Krui di Kabupaten Pesisir
Barat. Lapangan terbang AURI ”Astra Ksetra” di Menggala dan Pangkalan Udara
Gatot Subroto di Way Kanan.
4.2.2. Kondisi Pariwisata Provinsi Lampung
Sebagai provinsi yang terletak paling selatan di wilayah Sumatera, Provinsi
Lampung menjadi salah satu akses pintu masuk wilayah Pulau Sumatera. Provinsi
Lampung memiliki pesona dan daya tarik wisata beragam yang mampu menarik
perhatian wisatawan nusantara dan mancanegara. Dengan letaknya yang sangat
strategis dan keindahan alam teluk Lampung, gugusan Gunung Krakatau, Taman
Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan atraksi wisata
lain yang tersebar di 15 kota/ Kabupaten menjadikan Provinsi Lampung sebagai
kawasan wisata alternative bagi warga Banten, Jakarta dan daerah lain di
Sumatera.Pariwisata di Provinsi Lampung terbagi dalam lima jenis, yaitu wisata
buatan, wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner dan ragam kebudayaan.
Pariwisata tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung.
Ada lebih dari 65 destinasi wisata yang terletak di Provinsi Lampung. Pariwisata
tersebut berupa pantai, pegunungan, air terjun, taman konservasi, destinasi digital,
budaya dan juga kuliner.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang
dikembangkan oleh pemerintah Provinsi Lampung. Dengan melihat potensi
pariwisata tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung membuat tagline “Lampung
43
The Treasure of Sumatra” yang diluncurkan secara resmi pada Acara Jelajah
Rasa Festival Krakatau 2016 di Lapangan Saburai, Bandar Lampung. Tagline
tersebut secara universal dapat diartikan sebagai “Ragam Kekayaan Sumatra”dan
digunakan untuk menunjang perkembangan potensi pariwisata di Provinsi
Lampung. Tema tagline dimaknai sebagai kekayaan alam dan kekayaan budaya di
Provinsi Lampung yang terletak di Pulau Sumatra memiliki keindahan alam, adat
istiadat, dan keragaman budaya yang tidak terduga dan sulit diungkapkan.Potensi
Pariwisata dan budaya Lampung selama ini terkesan dan tersembunyi , padahal di
dalamnya Provinsi Lampung memiliki daya tarik dan keindahan yang sangat luar
biasa bagaikan harta karun yang terpendam. Hal tersebut menjadikan keunggulan
Lampung sebagai salah satu destinasi pariwisata di Indonesia. Adapun Provinsi
Lampung setiap tahunnya mengalami kenaikan kunjungan wisata baik wisatawan
nusantara maupun mancanegara. Berikut adalah data kunjungan wisatawan di
Provinsi Lampung.
Tabel 4. Jumlah Kunjungan Wisata Nusantara dan Mancanegara ProvinsiLampung tahun 2012-2017
TahunWisatawan
TotalNusantara Mancanegara
2012 2.581.165 58.205 2.639.370
2013 3.392.125 75.590 3.467.715
2014 4.327.188 95.528 4.422.716
2015 5.370.803 114.907 5.485.710
2016 7.381.774 155.053 7.536.827
2017 11.395.827 245.372 11.641.199
(Sumber LKIP Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Tahun 2017 )
44
Gambar 3. Grafik Kunjungan Wisata Nusantara di Provinsi Lampung (orang)(Sumber : Nesparnas Dinas Pawisata Provinsi Lampung Tahun 2017)
Gambar 4. Grafik Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Provinsi Lampung(orang)(Sumber : Nesparnas Dinas Pawisata Provinsi Lampung Tahun 2017)
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara
Jumlah KunjunganWisatawan Nusantara
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kunjungan Mancanegara
Jumlah KunjunganMancanegara
45
4.2.3. Brand Logo dan Tagline Pariwisata Lampung
Gambar 5. Logo dan Tagline Pariwisata Lampung
Logo branding “Lampung The Treasure of Sumatra”, mengadaptasi bentuk Siger
(mahkota yang dikenakan oleh wanita Lampung) pada upacara-upacara adat yang
menandakan simbol kehormatan dan symbol budaya Lampung. Adapun warna-
warna yang pada logo tersebut memiliki filosofi sebagai berikut :
1. Warna merah, melambangkan kehidupan yang memiliki sifat yang
tegas dan kuat.
2. Warna jingga, melambangkan inovasi, semangat pembaruan yang
memiliki sifat aktif dan sifat keterbukaan.
3. Warna hijau, melambangkan kreativitas, ramah kepada alam,
keselarasan, yang memiliki sifat menyenangkan dan keterbukaan.
4. Warna biru, melambangkan kesemestaan, kedamaian , keteguhan yang
memiliki sifat menyejukkan dan menenangkan.
5. Warna hitam, pada tulisan “Lampung” menggambarkan kekuatan yang
memiliki sifat tenang dan dapat menyelaraskan atau beradaptasi. Warna
46
yang kuat diperingan dengan membuat huruf tampil lebih dinamis dan
tidak kaku.
6. Warna emas , pada tagline (tema branding) menggambarkan keagungan
yang memiliki sifat mulia dan terpuji.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dokumentasi dan wawancara dengan para
informan, maka kesimpulan dari strategi komunikasi Generasi Pesona
Indonesia (GenPI) Lampung dalam promosi pariwisata di Provinsi
Lampung adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan strategi komunikasi GenPI Lampung dalam promosi
pariwisata di Provinsi Lampung dilakukan dengan menganalisa
audiens melalui segementasi geografi dan segmentasi demografi,
yang menunjukkan bahwa targetnya adalah seluruh masyarakat
yang membutuhkan liburan dalam lingkup Nasional. GenPI
Lampung juga mengemas pesan berupa produk-produk pariwisata
dengan konsep go-digital yang disebarluaskan melalui media sosial,
event-event, media cetak serta media elektronik. Perencaanaan
tersebut dilakukan untuk memenuhi tujuan GenPI Lampung, yaitu
untuk mempromosikan dan memajukan pariwisata di Provinsi
Lampung.
2. Implementasi strategi komunikasi GenPI Lampung dilakukan atas
perencanaan yang telah dirancang oleh GenPI Lampung. Strategi
97
komunikasi dalam promosi pariwisata di Provinsi Lampung
diimplementasikan dalam beberapa kegiatan yang telah terealisasi
dari bulan Mei hingga Juli 2018. Kegiatan secara turun lapang
(Tatap Muka) dengan masyarakat daerah destinasi digital
dilakukan untuk membangun komunikasi antara anggota GenPI
Lampung dengan masyarakat dan pihak pendukung. Kemudahan
penggunaan media sosial yang dinilai efektif menjadi sarana
utama proses penyebaran informasi promosi pariwisata di Provinsi
Lampung kepada masyarakat yang lebih luas. Relasi komunitas
menjadi strategi komunikasi yang amat penting dilakukan oleh
GenPI Lampung untuk menyebarkan informasi promosi pariwisata
di berbagai kesempatan yang ada, seperti pada saat event-event
khusus.
6.2. Saran
Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian dilapangan, maka penulis
bermaksud memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi komunitas
serta pengembangan pariwisata di Provinsi Lampung, yaitu sebagai
berikut :
1. GenPI Lampung dapat memaksimalkan eksistensi komunitas dalam
kegiatan offline (event) agar masyarakat Lampung dapat menyadari dan
mengenal kehadiran Komunitas GenPI Lampung ditengah masyarakat.
2. Dalam upaya merangkul komunitas-komunitas yang ada di Provinsi
Lampung, GenPI Lampung memerlukan komunikasi yang lebih intensif
98
untuk meyakinkan komunitas-komunitas tersebut agar dapat bekerjasama
(kolaborasi) dalam kegiatan untuk memajukan dan mempromosikan
pariwisata di Provinsi Lampung.
3. Kegiatan pelatihan atau workshop secara berkala dapat dilakukan untuk
menambah ilmu dan kemampuan yang dimiliki oleh anggota GenPI
Lampung dengan mengundang orang-orang yang kompeten dalam
bidangnya.
4. Menggelar kegiatan sosialisasi dan ajakan kampanye wisata terhadap
masyarakat Lampung yang berguna untuk mengangkat sisi-sisi positif
dan keindahan yang ada di Provinsi Lampung.
5. Melakukan pembaharuan informasi dan konten pada website komunitas
GenPI Lampung secara rutin, supaya penyebaran informasi tentang
pariwisata di Provinsi Lampung dapat diakses dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta. Rajawali Pers.
Effendy, Onong U.2007. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. :PT.Remaja Rosdakarya.
Liliweri, Alo.2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna.Jakarta.Kencana.
Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss.2009.Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta :Salemba Humanika.
Moleong, Lexy J.2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung :PT.Remaja Rosdakarya.
Rackhmat, Jalaludin.1999. Metode Penelitian Komunikasi.Bandung.PT. Remaja Rosdakarya.
Salusu, J. M.A. 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publikdan Organisasi non Profit. Jakarta : PT. Grasindo
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiitatif, dan R&D. Bandung.Alfabeta
Suryadana, M Liga & Vanny Octavia. 2015. Pengantar Pemasaran PariwisataBandung. Alfabeta.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada
Wahab,Salah.2003.Pemasaran Pariwisata.Jakarta.Pradnya paramita.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Grasindo
Yoeti,Oka A.2010. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta.Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal :
Ardika Dewantara.2017. Strategi Komunikasi Komunitas Jalan Inovasi Sosial(Janis) dalam Pengembangan Desa Wisata Kunjir Kecamatan RajabasaKabupaten Lampung Selatan (skripsi). Lampung : Universitas Lampung
Mangifera, Marsya Nurulwaasi.2017. Analisis Strategi Promosi dalamPengembangan Pariwisata (Studi Pada Pariwisata Kabupaten Pesawaran).Lampung :Universitas Lampung
Muhammad Erizon.2014. Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Pemuda danOlahraga Kabupaten Kampar dalam Mempromosikan Wisata Candi MuaraTakus. Riau : Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau
M. Hafiz Ghifari.2016. Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas PariwisataKabupaten Bintan Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan (Studi KasusStrategi Komunikasi Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan).Bandung :Universitas Islam Bandung
Sumber Lain :
http://dinaspariwisata.lampungprov.go.id (diakses tanggal 25 maret 2018)
http://genpi.co (diakses tanggal 26 April 2018)
http://genpilampung.com (diakses tanggal 26 April 2018)
http://instagram.com/genpi_lampung (diakses 02 Mei 2018)
http://kemenpar.go.id ( diakses tanggal 26 April 2018)
http://twitter.com/genpi_lampung (diakses tanggal 22 November 2018)