15
Strategi Konservasi Pantai Santolo Dalam rangka usaha konservasi, dibutuhkan intervensi komponen sebagai usaha menyeimbangkan interaksi antar komponen dalam sistem yang sudah ada dan untuk menyusun strategi konservasi Pantai Santolo. Dengan interaksi antar komponen yang sudah seimbang, maka akan diperoleh pula keseimbangan dalam sistem ataupun bentuk interaksi yang sesuai dengan tujuan konservasi. Diharapkan dengan strategi konservasi yang dilakukan, permasalahan di kawasan konservasi dapat berkurang implikasinya terhadap komponen- komponen yang lain yang masuk dalam pembahasan konservasi lingkungan. Pada kawasan Pantai Santolo ini, dilakukan intervensi untuk dua komponen, yaitu komponen sampah dan komponen limbah cair. Intervensi komponen sampah Komponen sampah merupakan komponen utama yang mempengaruhi lingkungan Pantai Santolo. Sampah menjadi komponen yang mempengaruhi banyak komponen pada program konservasi Pantai Santolo yaitu: algae, lamun, air laut dan dipengaruhi oleh tempat pelelangan ikan dan rumah sebagai sumber sampah. Peningkatan sampah yang dihasilkan oleh perumahan dan tempat pelelangan ikan pada wilayah konservasi akan mengurangi populasi algae dan lamun sebagai bahan makan berbagai macam biota pada wilayah konservasi serta berpengaruh terhadap kualitas air laut sebagai media tempat hidup utama bagi biota laut yang ada di wilayah tersebut sehingga dapat mengurangi populasi biota dan mengurangi keanekaragam biota pada wilayah tersebut.

Strategi Konservasi Pantai Santolo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Konservasi Lingkungan Pantai Santolo

Citation preview

Strategi Konservasi Pantai SantoloDalam rangka usaha konservasi, dibutuhkan intervensi komponen sebagai usaha menyeimbangkan interaksi antar komponen dalam sistem yang sudah ada dan untuk menyusun strategi konservasi Pantai Santolo. Dengan interaksi antar komponen yang sudah seimbang, maka akan diperoleh pula keseimbangan dalam sistem ataupun bentuk interaksi yang sesuai dengan tujuan konservasi. Diharapkan dengan strategi konservasi yang dilakukan, permasalahan di kawasan konservasi dapat berkurang implikasinya terhadap komponen-komponen yang lain yang masuk dalam pembahasan konservasi lingkungan. Pada kawasan Pantai Santolo ini, dilakukan intervensi untuk dua komponen, yaitu komponen sampah dan komponen limbah cair.

Intervensi komponen sampahKomponen sampah merupakan komponen utama yang mempengaruhi lingkungan Pantai Santolo. Sampah menjadi komponen yang mempengaruhi banyak komponen pada program konservasi Pantai Santolo yaitu: algae, lamun, air laut dan dipengaruhi oleh tempat pelelangan ikan dan rumah sebagai sumber sampah. Peningkatan sampah yang dihasilkan oleh perumahan dan tempat pelelangan ikan pada wilayah konservasi akan mengurangi populasi algae dan lamun sebagai bahan makan berbagai macam biota pada wilayah konservasi serta berpengaruh terhadap kualitas air laut sebagai media tempat hidup utama bagi biota laut yang ada di wilayah tersebut sehingga dapat mengurangi populasi biota dan mengurangi keanekaragam biota pada wilayah tersebut.

Diagram Komponen yang mempengaruhi Sampah dan dipengaruhi Sampah

Terlihat pada diagram bahwa pengaruh sampah memperlihatkan pengaruh negatif terhadap 3 komponen lainnya. Untuk itu perlu dilakukan intervensi dengan tujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang ada dari sumbernya yaitu, dari tempat pelalangan ikan dan perumahan. Pada dasarnya,ada 3 hal yang mempengaruhi timbulnya sampah di kawasan pesisir diantaranya1. Kesadaran masyarakat yang tinggal dan melakukan aktivitas di lingkungan pesisir, sering menganggap wilayah pantai sebagai tempat pembuangan sampah yang gratis, relatif murah dan mudah (praktis). Hal ini selain disebabkan tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir, rendahnya pendidikan, tingkat kesehatan yang tidak memadai, juga kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan, telah menyebabkan perairan pesisir menjadi keranjang sampah dari berbagai macam kegiatan manusia baik yang berasal dari dalam wilayah pesisir maupun di luarnya (lahan atas dan laut lepas). Akibatnya pembuangan sampah sembarangan telah mengurangi nilai keindahan dan kenyamanan lingkungan pantai.2. Sebagai outlet dari daratan, sampah pesisir tidak bisa dilepaskan dari lahan atas (up land). Aktivitas manusia di wilayah daratan (land based activity), seperti membuang sampah di barangka dan selokan secara langsung menyebabkan terjadinya banjir, dan pada gilirannya sampah tersebut bermuara ke wilayah pesisir.3. Sebagai kota pantai, sampah-sampah pesisir juga tidak dapat dilepaskan dengan pola sirkulasi arus air sehingga mempengaruhi keberadaan sampah. Untuk itu juga perlu ada kerjasama antar Pemerintah Daerah, seperti peraturan daerah bersama terhadap model penanganan sampah pesisir.

Pengelolaan sampahmerupakan proses yang diperlukan dengan tujuan untuk mengubahsampahmenjadimaterialyang memiliki nilai ekonomis sehingga mempunyai nilai manfaat yang lebih tinggi agar menjadi materialyang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.Secara umum, ada beberapametode dan tahapan di dalam pengolahan sampah diantaranya:1. Metode Penghindaran dan PenguranganSebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh,pengurangan bobot kaleng minuman).2. Tahap Pengumpulan dan PenyimpananMetode pengumpulan sampah bervariasi dan berbeda-beda antar negara dan kawasan. Jasa pengumpulan sampah rumah tangga biasanya disediakan oleh pemerintah daerah atau perusahaan swasta. Pada beberapa negara berkembang, jasa pengumpulan sampah yang resmi tidak tersedia. Sampah yang berada di lokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel dan sebagainya) di tempatkan dalam tempat penyimpanan sementara (tempat sampah). Sampah basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan di tempat yang terpisah untuk memudahkan pemusnahan.Adapun tempat penyimapan sementara yang digunakan harus memenuhi syarat berikut ini :1.Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor.2.Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan.3.Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orangDari tempat penyimpana ini, sampah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam dipo (rumah sampah) dipo ini berbentukbak besar yang digunakan untuk menampung sampah rumah tangga dan bagi pengumpulan samph yang menggunakan jasa pengumpulan resmi biasanya dikumpulkan dalam konteiner sampah dan diangkut secara berkala.3. Tahap PengangkutanDari tempat pengumpulan sampah, sampah diagkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah denga menggunakan truk pengangkut sampah yang disediakan oleh dinas kebersihan kota.4. Penimbunan DaratPembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnyahama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah).Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.5. Pemusnahan sampahPemusnahansampah terbagi atas beberapa cara yaitu:1. PembakaranPembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu.Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat , cair maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.Pengkremasian biasa dilakukan di negara seperti jepang dimana tanah begitu terbatas, karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat. Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna, ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak, pengkremasian seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik, contoh di Indonesia adalah rencanaPLTSa Gede Bagedi sekitar kotaBandung.Manfaat system ini adalah volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya, tidak memerlukan ruang yang luas, panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap, dan pengolahan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam kerja yang dapat diataur sesuai dengan kebutuhan.Kerugian yang ditimbulakan akibat penerapan metode ini adalah membutuhkan biaya yang cukup besar, lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat karena keberatan penduduk.2. Metode Daur-ulangProses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.3. Pengolahan kembali secara fisikMetode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minumaluminum, kaleng baja makanan/minuman, BotolHDPEdanPET, botolkaca, kertas karton,koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC,LDPE,PP, danPS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.4. Pengolahan biologisMaterial sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalahGreen Bin Program (program tong hijau)diToronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.5. Pemulihan energyKandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup padaTekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi danGasifikasi busur plasmayang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadiGas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.Intervensi Komponen Limbah Cair Komponen limbah cair merupakan salah satu komponen utama yang mempengaruhi lingkungan Pantai Santolo. Komponen air limbah cair ini mempengaruhi air tanah, air laut, sewer, dan muara. Limbah cair ini membawa banyak dampak buruk bagi kehidupan biota pada wilayah konservasi serta manusia. Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula. 1. Dampak Limbah cair dari Pemukiman.Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen. Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya: Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air. Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan. Dampak pencemaran air limbah terhadap kesehatan manusia.2. Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia baik. Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit. Peran air limbah sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam: Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit3. Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut beracun dan berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu air, beberapa jenis biota akan mati, sehingga keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambatPengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin agar sesuai dengan baku mutu air. Tujuan pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar tidak terjadi pencemaran air atau menghasilkanzero pollution. Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pencemaran air mencakuppendekatan non teknisdanpendekatan teknis. Pendekatan non teknisyang dimaksud adalah penerbitan peraturan sekaligus sosialisasi peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air maupun penghasil limbah dalam mengendalikan limbah maupun mengelola limbahnya. Pendekatan teknisberupa penyediaan / pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah serta monitoring dan evaluasi. Pengelolaan limbah yang baik, sejatinya adalah pembagian peran tak terpisah antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Berbagai teknik penanggulangan limbah telah dikembangkan dalam upaya mereduksi tingkat pencemaran, diantaranya sebagai berikut.1. Tata Ruang Wilayah PesisirPenataan pesisir mengambil peran penting dalam penanggulangan limbah. Penentuan lokasi pembuangan harus diatur sedemikian rupa, sehingga relatif kecil pengaruhnya terhadap lingkungan. Pengaturan dimana lokasi pemukiman, kawasan indutri, maupun area pariwisata turut mendukung pengambilan keputusan, dimana lokasi waste treatment sesuai diletakkan. Dengan perancangan tata ruang yang baik, aliran limbah dapat didesain dan dikendalikan.Perencanaan wilayah kota baik municipal area maupun coastal area, harus mempertimbangkan dengan matang kondisi eksisting kualitas lingkungan dan daya dukung lingkungan. Dengan kondisi eksisting kualitas lingkungan yang banyak parameternya melebihi baku mutu (telah dijelaskan bada bab sebelumnya), secara general sangat tidak memungkinkan untuk menerapkan konsep wisata bahari di wilayah pantai Santolo. Untuk itu, perlu ada alternatif jika wisata bahari merupakan proyeksi pertumbuhan ekonomi kabupaten Garut, dengan pertimbangan standard baku mutu air limbah untuk pariwisata telah baku dan telah diimplementasikan di Indonesia, maka pertimbangan untuk pantai Santolo adalah: (1) mengurangi beban pencemaran yang masuk ke perairan laut Santolo, baik itu tindakan preventif maupun pengolahan, sangat mungkin untuk memberikan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yang baik di pantai Santolo, maupun permukiman nelayan dan fasilitas lain di wilayah Santolo; atau (2) mengunakan acuan baku mutu air laut untuk kegiatan pariwisata, dengan membatasi aktifitas wisata bahari, misalnya tidak mengijinkan untuk renang, snorkle, kano, dll yang bersentuhan langsung antara manusia dengan air laut. Penataan ruang merupakan aspek yang comprehensive, karena meliputi banyak aspek, termasuk lokasi dimana akan diletakkannya instalasi pengolahan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Penataan kawasan permukiman dan kawasan industry juga menjadi penting untuk meminimalisir kontaminasi limbah dari effluent rumah tangga dan industri yang saat ini terletak tidak beraturan. Dengan adanya penataan ini, peletakkan dan penanganan permasalhan limbah dapat diminimalisir (misal untuk limbah padat: perencanaan, pengemasan, pengagkutan, pembuangan ke TPA akan lebih mudah dilakukan)2. FitoremediasiSecara sederhana, fitoremediasi adalah penanaman jenis tumbuhan tertentu untuk mengurangi kadar limbah pada suatu wilayah. Beberapa tumbuhan terdeteksi mampu menyerap kandungan limbah, baik organik atau logam berat. Misalnya, bambu kuning dapat membantu menyerap banyak merkuri hingga tidak sampai larut ke aliran air. Juga bunga kana yang bisa menyerap timbal, pohon sengon atau bahkan pohon pisang yang juga bisa mereduksi kadar logam berat pada tanah.Untuk air, penyebaran bibit teratai atau eceng gondok di selokan atau kali sekitaran muara Pantai Santolo bisa menjadi alternatif. Tumbuhan ini berfungsi sebagai penyaring logam berat ataupun organic yang larut bersama aliran air menuju pantai. Salah satu keuntungan utama dari fitoremediasi adalah biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan metode penanggulangan lainnya. Fitoremediasi juga menawarkan remediasi permanen, bukan sekadar pemindahan masalah. Dengan usaha ini, paling tidak kadar limbah bisa tereduksi sebelum mencapai pantai dan kawasan sekitar pantai juga menjadi semakin asri.3. Keterlibatan MasyarakatPenanggulangan limbah di lingkungan pesisir dan laut perlu dilakukan secara hati-hati agar tujuan dari upaya dapat dicapai. Mengingat bahwa subjek dan objek penanggulangan ini terkait erat dengan masyarakat, dimana mereka juga mempunyai ketergantungan cukup tinggi terhadap ketersediaan sumberdaya di sekitar, maka penanggulangan limbah yang berbasis masyarakat menjadi pilihan yang bijaksana untuk diimplementasikan.Pemerintah Kabupaten Garut telah menjalankan beberapa upaya demi menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolan lingkungan. Diantaranya, program Community Selfed-Based Waste Management yang menghasilkan kader-kader lingkungan produktif bagi wilayahnya. Selain itu juga diadakan kompetisi lomba kampung bersih pada program Garut Green and Clean, yang mendapat respons positif dari masyarakat. Mendorong masyarakat untuk mengambil peran dalam penanggulangan limbah memang tidak mudah. Perlu usaha yang intensif untuk mengkampanyekan mulai dari sisi bahaya hingga kerugian materiil-non materiil yang diterima. Maka dari itu, sinergitas antara pemerintah dan penggiat lingkungan perlu senantiasa dijaga, pendampingan selalu digalakkan, demi terlahirnya masyarakat yang peduli dan berwawasan lingkungan.