Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa
Laku Lintas Sebelum Terjadi Kecelakaan/TABA (Traffic Analysis Before Accident)
Studi Kasus Kota Batam
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUJIYONO, S.I.K., M.AP.
NDH : 20
INSTANSI : DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA KEPRI
PROGRAM PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I
ANGKATAN XLVII LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020
20 |MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII ii
Abstraksi
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk di Kota
Batam belum dianggap sebagai sesuatu yang mendapatkan perhatian secara
serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Terjadinya berbagai kasus
kecelakaan selama ini masih dianggap sebagai sesuatu yang bersifat takdir,
yang memang terjadi diluar kehendak manusia. Oleh karenanya, perubahan
mind-set dan paradigma mengenai kasus-kasus kecelakaan yang terjadi di
Indonesia harus didorong mengarah kepada terbentuknya mind-set, sikap dan
budaya baru untuk bersama-sama menanggulangi angka kecelakaan lalu
lintas.
Lingkungan sosial yang berkembang lebih pesat di abad ini juga
mempengaruhi penanganan pra dan pasca kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Kepolisian harus berusaha lebih keras untuk menciptakan suatu inovasi yang
sejalan dengan perkembangan zaman. Pada era saat ini media digital menjadi
etalase awal perubahan yang sedang disorot oleh publik, sehingga dengan
media tersebut Polri dapat mengembangkan inovasi tentang penanganan laka
lantas. Dengan adanya proyek perubahan aplikasi TABA, maka diharapkan
proyek ini dapat mengendalikan bahkan mengurangi adanya human error
kejadian laka lantas dengan memberikan visualisasi peta kerawanan laka
lantas bagi pengemudi.
Fakta di lapangan kasus kecelakaan lalu lintas tetap tinggi termasuk di
wilayah Polda Kepri. Untuk itu maka perlu dicarikan solusi bagaimana untuk
mengatasi dan menurunkan jumlah dan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas
dengan mengimplementasikan Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas
Melalui Analisa Lantas Sebelum Terjadi Kecelakaan/TABA (Traffic Analysis
Before Accident) dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menyelesaikan
masalah tersebut.
20 |MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya tugas yang penulis kerjakan sebagai Project Leader proyek
perubahan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tanpa adanya kendala yang
berarti. Tugas proyek perubahan dengan judul “Strategi Mencegah Kecelakaan
Lalu Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum Terjadi Kecelakaan/TABA (Traffic
Analysis Before Accident) Studi Kasus Kota Batam” merupakan syarat untuk
melengkapi tugas dalam Pelatihan Kepimpinan Nasional Tingkat I Lembaga
Administrasi Negara.
Dengan telah selesainya penyusunan tugas proyek perubahan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan aktif dalam mensukseskan pelaksanaan proyek perubahan terkait Traffic
Analysis Before Accident. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap semoga proyek perubahan ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan terutama
bagi penulis. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan perlindungan dan kebaikan bagi kita semua. Amin Ya
Rabbal’alamin.
Batam, November 2020
Penulis
KBP MUJIYONO, S.I.K., M.AP.
20 |MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII iv
SURAT PERNYATAAN
1. Peserta Pelatihan
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Mujiyono, S.I.K., M.AP.
Jabatan : Dirlantas Polda Kepri
Instansi : Polda Kepulauan Riau
Adalah peserta Pelatihan kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVII
Tahun 2020 di Lembaga Administrasi Negara Jakarta
2. Pejabat Pembina Kepegawaian/Pejabat yang Ditunjuk
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Drs. Darmawan, M.Hum Jabatan : Wakapolda Kepulauan Riau
Instansi : Polda Kepulauan Riau
Proyek Perubahan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (Tingkat I)
merupakan produk pembelajaran individual yang menjadi salah satu indikator
pencapaian hasil pelatihan. Proyek perubahan ini akan di implementasikan di
instansi kami dalam milestone jangka menengah yaitu pada bulan Januari
s.d. Desember 2021 dan jangka panjang pada bulan Januari s.d. Desember
2022.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala konsekuensinya.
Jakarta, 30 November 2020
DIREKTUR LALU LINTAS POLDA
KEPULAUAN RIAU
Mujiyono, S.I.K., M.AP. KOMISARIS BESAR POLISI NRP 70080426
Mengetahui,
WAKIL KEPALA
POLDA KEPULAUAN RIAU
Drs. Darmawan, M.Hum BRIGADIR JENDERAL POLISI
20 |MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII v
20 |MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII vi
FORM PERSETUJUAN MENTOR
PKN TINGKAT I ANGKATAN XLVII TAHUN 2020
Nama Peserta : Mujiyono, S.I.K., M. AP
NDH : 20
Instansi : Kepolisian Republik Indonesia Jabatan : Direktur Lalu Lintas Polda Kepulauan Riau
Nama Mentor : Drs. Darmawan, M. Hum Pangkat : Brigadir Jenderal Polisi Jabatan : Wakil Kepala Polda Kepulauan Riau Gagasan Perubahan :
Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum
Terjadi Kecelakaan / TABA (Traffic Analysis Before Accident) Studi Kasus
Kota Batam
Disetujui oleh:
Mentor,
Drs. Darmawan, M.Hum BRIGADIR JENDERAL POLISI
20 | MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII vii
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ........................................................................................................... ii
KATA PENGHANTAR ............................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN MENTOR .....................................................................vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x
BAB I GAGASAN PROYEK PERUBAHAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan Proyek Perubahan............................................................................... 8
C. Analisis Permasalahan .................................................................................... 10
D. Manfaat Proyek Perubahan............................................................................. 10
E. Ruang Lingkup Proyek perubahan .................................................................. 11
F. Parameter Keberhasilan.................................................................................. 11
BAB II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN ......................................................... 12
A. Kunci Proyek Perubahan ................................................................................ 12
B. Tahapan Proyek perubahan(Milestone) .......................................................... 12
C. Tata Kelola Proyek Perubahan ....................................................................... 13
D. Peta Sumber Daya ......................................................................................... 14
E. Potensi Pengembangan Kolaborasi ................................................................ 15
F. Strategi Komunikasi ........................................................................................ 16
G. Resiko ............................................................................................................. 17
H. Faktor Kunci Keberhasilan .............................................................................. 17
I. Target Capaian Kinerja ................................................................................... 20
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ................................................ 21
A. Pelaksanaan Tahapan Proyek perubahan ...................................................... 21
B. Pencapaian Proyek Perubahan ...................................................................... 26
C. Peta Stakeholders Setelah Pelaksanaan Proyek Perubahan ......................... 28
D. Kendala Implementasi Proyek perubahan (Internal dan eksternal) ................ 30
E. Strategi Mengatasi Kendala ............................................................................ 31
F. Instrumen Monitoring Untuk Pelaksanaan Proyek Perubahan ........................ 31
20 | MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII viii
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 35
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 35
B. Lesson Learned Proyek Perubahan ................................................................ 33
C. Rekomendasi .................................................................................................. 35
20 | MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Anatomi Kecelakan Lalu Lintas Tahun 2019 ....................... 3
Tabel 1.2 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas PerPolres Polda kepri ............... 5
Tabel 1.3 Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas perPolres ..................... 6
Tabel 1.4 Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Polda Kepri ............... 7
Tabel 2.1 Pentahapan (Milestone) ............................................................ 12
Tabel 2.2 Tata Kelola Proyek Perubahan................................................... 13
Tabel 2.3 Potensi Pengembangan Koaborasi Stakeholder......................... 15
Tabel 2.4 Target Proyek Perubahan........................................................... 19
Tabel 3.1 Strategi Peta Stakeholder Proyek Perubahan ............................ 28
Tabel 3.2 Strategi Stakeholder................................................................... 29
Tabel 3.3 Monitoring Proyek Perubahan .................................................... 32
20 | MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Grafik Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2017-1019.................... 5
Gambar 1,2. Grafik Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas ..................... 6
Gambar 3.1. Peta Pelaksanaan Survei Jalan .......................................... 23
20 | MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Tahapan Pelaksanaan Proyek Perubahan............ 34
2. Surat Dukungan dari KemenPUPR Dirjen Bina marga ............. 35
3. Surat Dukungan dari Kemenkes................................................. 36
4. Surat Dukungan dari Kementrian BAPPENAS .......................... 37
5. Surat Dukungan dari Dirjenhubdar ............................................. 38
6. Surat Dukungan dari PT. Jasa Raharja (Persero)........................ 39
7. Surat Dukungan dari Korp Lalu Lintas Polri ................................ 40
20 | MUJIYONO PKN I ANGKATAN XLVII xii
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 1
BAB I
GAGASAN PROYEK PERUBAHAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian dimana sebuah kendaraan bermotor
bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang
kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia, binatang
serta kerusakan materiil. Berdasarkan data tahun 2019, (sumber data IRSMS
Korlantas Polri) jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 116.411, yang
menelan korban jiwa meninggal dunia sebanyak 25.671 orang, dengan korban
luka berat sebanyak 12.475, dan korban luka ringan sebanyak 137.342 orang,
serta mengakibatkan kerugian materiil sebanyak Rp. 254.779.028.170,- .
World Health Organitation (WHO) mengungkapkan bahwa kecelakaan lalu
lintas adalah pembunuh nomor 3 terbesar setelah penyakit Jantung Kororner dan
TBC. Kecelakaan lalulintas merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena
itu penting untuk dicegah karena dapat menyebabkan kematian dan kecacatan.
Kecelakaan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, penyebab
kecelakaan lalu lintas paling tinggi disebabkan oleh faktor manusia yaitu
kurangnya kesadaran masyarakat dalam disiplin berlalu lintas, melanggar aturan
lalu lintas, ugal-ugalan, penggunaan telepon seluler dan tidak memberikan
toleransi kepada sesama pengguna jalan. Didunia rata-rata, 1,35 juta orang tewas
karena kecelakaan di jalan raya. Jumlah itu naik sekitar 100.000 hanya dalam tiga
tahun. WHO juga menyebut kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh nomor
satu bagi anak-anak dan orang muda, berusia antara 5 sampai 29 tahun.
Pada tahun 2010, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan
resolusi the Decade of Action for Road Safety 2011-2020 dengan target
mengurangi fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas sebesar 50%. Pada tahun 2015,
sebagai kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDG), PBB mengeluarkan
resolusi Nomor A/RES/70/1 tentang The Sustainable Development Goals (SDG)
dimana tujuan ke-3 mengenai good health and well being dan ke-11 mengenai
sustainable cities and communities. Salah satu target SDG untuk middle income
countries adalah banyak kematian per 100.000 penduduk < 7 dimana Indonesia
termasuk dalam kategori middle income countries versi PBB.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 2
Di Indonesia, target pengurangan 50% fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas
telah tercantum sejak tahun 2011 ketika diluncurkan Rencana Umum Nasional
Keselamatan (RUNK) Jalan 2011-2035. RUNK tersebut ditindaklanjuti dengan
ditetapkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program
Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011-2020.
Kecelakaan lalu lintas digolongkan atas kecelakaan lalu lintas ringan,
sedang dan berat. Kecelakaan lalu lintas ringan adalah kecelakaan yang
mengakibatkan kerusakan kendaraan dan/atau barang. Kecelakaan lalu lintas
sedang adalah kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan
kendaraan dan/atau barang. Kecelakaan lalu lintas berat adalah kecelakaan yang
mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat. Kecelakaan yang
dimaksud adalah kecelakaan yang disebabkan kelalaian pengguna jalan,
ketidaklaikan kendaraan, serta ketidaklaikan jalan dan/atau lingkungan.
Ada 4 (empat) faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan,
faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan.
1. Faktor Manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam
kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan
pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena
sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku
ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan. Selain itu manusia
sebagai pengguna jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal ugalan dalam
mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalulintas
diakibatkan karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk,
mengantuk, lelah, dan mudah terpancing emosi oleh ulah pengguna jalan
lainnya yang mungkin dapat memancing gairah untuk balapan.
2. Faktor Kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem
tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, korosi logam yang mengakibatkan
bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan
berbagai penyebab lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait
dengan tekhnologi yang digunakan, perawatan yang dilakukan terhadap
kendaraan. Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 3
kendaraan diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan
pengujian kendaraan bermotor secara rutin.
3. Faktor Jalan
Faktor jalan terkait dengan kecepatan rencana jalan, geometrik jalan,
pagar pengaman di daerah pegunungan, ada tidaknya median jalan, jarak
pandang dan kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak/berlobang sangat
membahayakan pemakai jalan terutama bagi pemakai sepeda motor.
4. Faktor Cuaca
Hari hujan juga mempengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak
pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga
terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna
atau lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek.
Asap dan kabut juga bisa mengganggu jarak pandang, terutama di daerah
pegunungan.
Berikut ini data anatomi kecelakaan berdasarkan faktor penyebab kecelakaan lalu
lintas seluruh Indonenesia (sumber data laka IRSMS Korlantas Polri 2019)
sebagai berikut:
No URAIAN SATUAN Pembanding Saat Ini
Tahun 2018 Tahun 2019
1 KECELAKAAN LALU LINTAS
JUMLAH KEJADIAN KASUS 109.215 116.411 KORBAN MD ORANG 29.472 25.671 KORBAN LB ORANG 13.315 12.475 KORBAN LR ORANG 130.571 137.342 KERMAT RUPIAH 213.865.513.510 254.779.028.170
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 4
20 PERILAKU PENGEMUDI
a. MELAKUKAN AKTIFITAS LAIN ORANG 5.820 5.833 b. SALAH MEMBERI ISYARAT ORANG 719 729 c. GAGAL MEMBERI TANDA ORANG 4.145 2.895 d. TERTIDUR / KELELAHAN ORANG 1.564 1.959 e. MENGGUNAKAN GADGET ORANG 76 77 f. BERHENTI MENDADAK ORANG 532 848 g. MEMDADAK MERUBAH ORANG 1.342 1.748 h. CEROBOH SAAT MENYALIP ORANG 11.942 12.329 i. TIDAK WASPADA AKAN LALALINTAS ORANG 28.178 30.168 j. CEROBOH SAAT BELOK ORANG 15.725 17.469 k. LALAI SAAT MUNDUR ORANG 217 283 l. MENYALIP DI TIKUNGAN ORANG 237 152 m. SALAH POSISI PARKIR ORANG 984 1.010 n. MENGABAIKAN APPIL ORANG 864 960 o. MENGABAIKAN ATURAN LAJUR ORANG 3.467 2.812 p. MELAMPAUI BATAS KECEPATAN ORANG 10.388 11.503 q. MELAWAN ARUS LALU-LINTAS ORANG 253 2.092 r. CEROBOH TERHADAP ATURAN ORANG 4.518 7.283 s. MENGABAIKAN POLISI ORANG 106 1.074 t. MEMOTONG SETELAH MENYALIP ORANG 232 392 u. MENGABAIKAN RAMBU DAN ORANG 1.374 1.004 v. GAGAL MENJAGA JARAK AMAN ORANG 21.409 20.615 w. MENGABAIKAN HAK JALUR ORANG 7.262 9.927
JUMLAH ORANG 121.354 133.162 22 BENTUK GEOMETRI JALAN
a. LURUS KASUS 88.582 94.520 b. MENIKUNG KASUS 7.051 6.441 c. TEROWONGAN KASUS 29 65 d. JEMBATAN KASUS 439 614 e. TUKUNGAN TAJAM / PATAH KASUS 53 149 f. SIMPANG (Y) KASUS 1.374 1.306 g. BUNDARAN (O) KASUS 246 286 h. SIMPANG EMPAT (x / +) KASUS 4.053 4.521 i. SIMPANG (T) KASUS 4.948 4.933 j. SIMPANG EMPAT TIDAK SEJAJAR (- KASUS 659 309 k. MULTI KASUS 77 164 l. DATA TIDAK DIKETAHUI KASUS 1.704 3.103 JUMLAH KASUS 109.215 116.411
23 KONDISI CUACA
a. CERAH KASUS 100.468 108.439 b. BERAWAN MENDUNG KASUS 2.365 1.806 c. BERKABUT KASUS 336 337 d. HUJAN / GERIMIS KASUS 3.080 2.636 e. ANGIN KENCANG KASUS 21 15 f. HUJAN DAN ANGIN KENCANG KASUS 80 60 g. HUJAN ES KASUS 2 9 h. DATA TIDAK DIKETAHUI KASUS 2.863 3.109 JUMLAH KASUS 109.215 116.411
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 5
24 KONDISI CAHAYA
a. TERANG / JELAS KASUS 85.117 92.681 b. REDUP / SAMAR (TIDAK TERLIHAT KASUS 13.714 14.183 c. GELAP / TIDAK TERLIHAT KASUS 8.246 7.386 d. DATA TIDAK DIKETAHUI KASUS 2.138 2.161 JUMLAH KASUS 109.215 116.411
25 KONDISI AWAL KENDARAAN
a. REM TIDAK BERFUNGSI RAN 9.385 16.416 b. RUSAK SISTEM KELISTRIKAN RAN 1.246 2.767 c. KEMUDI KURANG BAIK RAN 4.918 9.940 d. KERUSAKAN MESIN RAN 808 946 e. KERUSAKAN RODA RAN 2.308 3.186 f. LAMPU TIDAK BERFUNGSI / LAIK RAN 3.766 4.969 g. BAN KURANG BAIK / TIDAK LAIK RAN 1.292 1.514 h. BEBAN MUATAN BERLEBIH RAN 82 90 i. KERUSAKAN AS GARDAN RAN 60 81 j. KACA SPION TIDAK ADA / TIDAK RAN 2.332 3.932 k. KERUSAKAN GIGI TRANSMISI RAN 51 64 l. DATA TIDAK DIKETAHUI RAN - 217.797 JUMLAH RAN 26.248 261.702
Tabel 1.1 Data anatomi Kecelakaan Lalu Lintas Seluruh Indinesia Tahun 2018
dan 2019
Sedangkan data kecelakaan lalu lintas di wilayah polda kepri sebagai
berikut (Grafik jumlah laka lantas 3 (tiga) tahun terakhir):
Gambar 1.1. Grafik Kecelakaan Lalu Lintas 2017-2019 Polda Kepri
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 6
JUMLAH KORBAN LAKA LANTAS
1200
1087
1000 05 968
800
600
400
200
0
2017 2018 2019
MENINGGAL DUNIA LUKA BERAT LUKA RINGAN
189 198 214 213
10
157
337
Jumlah laka lantas menurut kesatuan wilayah sebagai berikut:
NO KESATUAN JML LAKA
2017 JML LAKA
2018 JML LAKA
2019
1 POLRESTA BARELANG 624 522 620
2 POLRES TG PINANG 92 83 87
3 POLRES TG B KARIMUN 57 30 33
4 POLRES NATUNA 14 40 51
5 POLRES BINTAN 92 75 83
6 POLRES LINGGA 7 12 17
7 POLRES ANAMBAS 2 14 7
JUMLAH 888 776 898
Tabel 1.2. Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas PerPolres Polda kepri Tahun
2017-2019
Berikut ini grafik jumlah korban laka lantas 3 (tiga) tahun terakhir:
Gambar 1.2. Grafik Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintah Polda Kepri
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 7
Berikut ini jumlah korban laka lantas menurut kesatuan wilayah:
NO
KESATUAN JML LAKA
2017
JML LAKA
2018
JML LAKA
2019
MD LB LR MD LB LR MD LB LR
1 POLRESTA BARELANG 124 196 766 132 76 722 116 60 828
2 POLRES TG PINANG 26 7 115 17 6 121 19 2 118
3 POLRES TG B KARIMUN
22 51 46 14 18 20 12 21 19
4 POLRES NATUNA 7 7 11 34 59 55 7 34 28
5 POLRES BINTAN 27 74 63 5 6 15 31 31 72
6 POLRES LINGGA 6 1 4 5 22 32 2 3 17
7 POLRES ANAMBAS 1 1 0 7 11 3 2 6 5
JUMLAH 213 337 1005 214 198 968 189 157 1087
Tabel 1.3. Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas PerPolres Tahun Polda Kepri
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kecelakaan masih menjadi penyebab
tertinggi manusia meninggal dunia hal ini juga terdapat adanya beberapa faktor
penyebab kecelakaan, seperti faktor manusia, faktor kendaraan,faktor jalan dan
faktor alam. Di kota Batam kecelakaan didominasi akibat dari faktor jalan
sehingga hal ini menjadi fokus proyek perubahan dikarenakan jumlah laka lantas
di kota Batam lebih besar dibandingkan dengan kabupaten di wilayah hukum
Polda Kepri. Dilihat dari data dibawah ini bahwa faktor jalan masih menjadi faktor
tertinggi laka lantas di kota Batam.
Faktor
Penyebab
Kecelakaan
2017
2018
2019
Manusia 298 288 305
Kendaraan 155 105 167
Jalan 320 330 345
Alam 103 53 81
Total 888 776 898
Tabel 1.4. Faktor Penyebab Kecelakaan lalu Lintas Polda Kepri
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 8
Harus diakui, tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia termasuk di
Kota Batam belum dianggap sebagai sesuatu yang mendapatkan perhatian
secara serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Terjadinya berbagai
kasus kecelakaan selama ini masih dianggap sebagai sesuatu yang bersifat
takdir, yang memang terjadi diluar kehendak manusia. Oleh karenanya,
perubahan mind-set dan paradigma mengenai kasus-kasus kecelakaan yang
terjadi di Indonesia harus didorong mengarah kepada terbentuknya mind-set,
sikap dan budaya baru untuk bersama-sama menanggulangi angka kecelakaan
lalu lintas.
Lingkungan sosial yang berkembang lebih pesat di abad ini juga
mempengaruhi penangan pra dan pasca kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Kepolisian harus lebih berusaha keras untuk menciptakan suatu inovasi yang
sejalan dengan perkembangan zaman. Pada era saat ini media digital menjadi
etalase awal perubahan yang sedang disorot oleh publik, sehingga dengan media
tersebut Polri dapat mengembangkan inovasi tentang penanganan laka lantas.
Dengan adanya proyek perubahan aplikasi TABA, maka diharapkan proyek ini
dapat mengendalikan bahkan mengurangi adanya human error kejadian laka
lantas dengan memberikan visualisasi peta kerawanan laka lantas bagi
pengemudi.
Fakta di lapangan kasus kecelakaan lalu lintas tetap tinggi termasuk di
wilayah Polda Kepri. Untuk itu maka perlu dicarikan solusi bagaimana untuk
mengatasi dan menurunkan jumlah dan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas
denganmengimplementasikan Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui
Analisa Lantas Sebelum Terjadi Kecelakaan / TABA (Traffic Analysis Before
Accident) dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah
tersebut.
B. Tujuan Proyek Perubahan
Terciptanya kesamaan misi, persepsi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan
lalu lintas untuk bersama-sama mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas pada
jalan yang menjadi black spot/ rawan laka lantas melalui analisa lalu lintas
sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas (Traffic Analysis Before Accident),
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 9
sehingga dapat menurunkan jumlah dan angka fatalitas korban kecelakaan lalu
lintas.
1. Tujuan Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, tujuan proyek perubahan ini diarahkan pada:
a. Menyamakan misi stakeholder yang berkompeten dibidang lalu lintas
untuk bersama-sama melaksanakan analisa lantas sebelum terjadi
kecelekaan lalu lintas.
b. Membuat perjanjian kerjasama para pemangku kepentingan lalu lintas
untuk bersama-sama melaksanakan analisa lantas sebelum terjadinya
kecelakaan lalu lintas .
c. Melaksanakan koordinasi antar pemangku kepentingan untuk bersama-
sama mencegah terjadinya laka lantas melalui analisa lantas sebelum
terjadinya kecelakaan lalu lintas.
d. Mengajak para Kapolres untuk berkoordinasi pada tingkat Kabupaten
untuk melaksanakan analisa lantas sebelum terjadinya kecelakaan lalu
lintas.
2. Tujuan Jangka Menengah
a. Mengusulkan anggaran baik pada Polda Kepri maupun menyarankan
kepada stakeholder terkait untuk menyiapkan anggaran dalam
mencegah kecelakaan lalu lintas khususnya anggaran untuk
melaksanakan Analisa lalu lintas sebelum kecelakaan terjadi (TABA).
b. Mengajak awak media baik elektronik maupun online untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya pemakai jalan
terhadap hasil Analisa lalu lintas sebelum kecelakaan terjadi (TABA).
c. Mengajak masyarakat ataupun komunitas-komunitas pemakai jalan
untuk mematuhi peraturan lalu lintas khususnya pada jalan-jalan yang
rawan kecelakaan lalu lintas.
3. Tujuan Jangka Panjang
a. Mengusulkan kepada Kementerian / Lembaga termasuk Mabes Polri
(Korlantas Polri) agar seluruh stakeholder terkait disatuan-satuan
kewilayahan untuk melaksanakan Analisa lalu lintas sebelum
kecelakaan terjadi (TABA).
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 10
b. Melaksanakan evaluasi secara priodik terkait dengan sinergitas
maupun pelaksanaan Analisa lalu lintas sebelum kecelakaan terjadi
(TABA).
c. Mengajak secara terus menerus kepada stakeholder terkait untuk tetap
melaksanakan Analisa lalu lintas sebelum kecelakaan terjadi (TABA).
C. Analisis Permasalahan
1. Belum ada kesamaan misi dalam mengantisipasi munculnya kecelakaan lalu
lintas.
2. Masih munculnya ego sektoral dan atau belum ada sinergitas dalam
mencegah kecelakaan lalu lintas.
3. Perlunya Analisa lalu lintas sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas.
D. Manfaat Proyek Perubahan
Manfaat proyek perubahan ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan
yang saat ini masih didominasi karena adanya human error pengendara di jalan
raya sehingga perlunya inovasi lain dengan dilakukannya kegiatan pra kecelakaan
yaitu dengan menganalisis keadaan dan situasi jalan selain dilakukan sosialisasi
yang sudah dijalankan oleh kepolisian sebelumnya. Proyek ini diterapkan terlebih
dahulu pada tingkat provinsi Kepulauan Riau dan kemudian akan dikembangkan
secara terus menerus agar bisa diterapkan diseluruh wilayah Indonesia. Manfaat
yang diharapkan, yaitu:
1. Terciptanya kolaborasi antara pemangku kepentingan dibidang lalu lintas
untuk Bersama-sama membangun misi dalam upaya mencegah terjadinya
kecelakaan lalu lintas melalui Analisa lantas sebelum kecelakaan terjadi
(TABA) baik secara sektoral maupun nasional. Pada tingkat Kepolisian dalam
hal ini penulis sebagai pelaksana di Kepolisian Daerah Kepulauan Riau .
2. Terjalinnya sinergitas antar pemangku kepentingan dan terciptanya kemitraan
sektoral guna menjamin efektivitas dan keberlanjutan perencanaan
pembangunan serta lebih terarahnya strategi keselamatan dan manfaat jalan di
Provinsi Kepulauan Riau dengan menggandeng Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kepulauan Riau.
3. Terbangunnya infrastruktur jalan yang lebih berkeselamatan dengan langkah-
langkah yang tepat mulai tahap perencanaan, desain, konstruksi dan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 11
operasional hingga perbaikan jalan bekerjasama dengan Kementrian
Pekerjaan Umum dalam lintas sektoral menggandeng Dinas PU Provinsi
Kepulauan Riau.
4. Terwujudnya kepastian bahwa seluruh ruas jalan yang digunakan sebagai
sarana transportasi publik telah terpasang rambu yang memenuhi standar
jalan yang berkeselamatan melalui kerjasama dengan Kementrian
Perhubungan dalam lingkup provinsi bekerjasama dengan Dinas
Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau.
5. Tercapainya target penurunan pembayaran klaim asuransi seminimal
mungkin terkait jumlah kecelakaan sehingga pelayanan pembayaran klaim
asuransi terhadap korban kecelakaan bisa terselenggara dengan optimal
melalui PT. Jasa Raharja.
E. Ruang Lingkup Proyek Perubahan
Area perubahan yang akan dilaksanakan yaitu terciptanya kolaborasi
sinergitas stakeholder pemangku kebijakan di jalan dalam mencegah terjadinya
kecelakaan lalu lintas dengan pilot project Kota Batam dengan membuat aplikasi
pencegahan sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas TABA sehingga dapat
menurunkan jumlah dan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
F. Parameter Keberhasilan
Terlaksananya program kegiatan “Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu
Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum Terjadi Kecelakaan / TABA (Traffic
Analysis Before Accident ) Studi Kasus Kota Batam” terciptanya kolaborasi
sinergitas stakeholder pemangku kebijakan di jalan dengan adanya upaya
mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan yang rawan kecelakaan lalu
lintas dengan membuat aplikasi TABA, sehingga dapat menurunkan jumlah dan
angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 12
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
A. Output Kunci Proyek Perubahan
Terlaksananya Program Kegiatan Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu
Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum Terjadi Kecelakaan / TABA (Traffic
Analysis Before Accident ) Studi Kasus Kota Batam”
B. Tahapan Proyek Perubahan (Milestones)
Berikut ini tabel pentahapan(milestones) proyek perubahan antara lain:
NO TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT WAKTU
1 JANGKA PENDEK
a. Menyusun rencana proyek
perubahan Proposal PP
Minggu II September
2020
b. Mengidentifikasi stakeholder dan
peranannya Table
Minggu II September
2020
c. Membentuk tim efektif SK Tim efektif Minggu IV
September 2020
d. Menyosialisasikan gagasan
perubahan ke stakeholder
eksternal
Sosialisasi dan
FGD
Minggu II Oktober
2020
e. Membangun komitmen Minggu II Oktober
2020
f. Melaksanakan TABA Laporan hasil
TABA
Minggu III Oktober
2020
g. Membuat perjanjian kerjasama Naskah PKS Minggu IV Oktober
2020
h. Mengirimkan telegram dari
Kapolda agar para Kapolres
melaksanakan kegiatan TABA
Surat telegram
Minggu IV Oktober
2020
2 JANGKA MENENGAH
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 13
a. Mengusulkan anggaran Usulan anggaran
Minggu I Januari
2021
b. Mengajak media baik elektronik
maupun online
Minggu II Januari
2021
c. Mengajak masyarakat/
komunitas
Minggu II Desember
2021
3 JANGKA PANJANG
a. Mengusulkan kepada
Kementerian / lembaga
pelaksanaan TABA
Surat usulan
Minggu I Februari
2022
b. Melaksanakan evaluasi
pelaksanaan TABA
Laporan hasil
evaluasi
Minggu II Februari
2022
c. Melaksanakan TABA
Laporan
pelaksanaan
TABA
Minggu III Februari
2022
Tabel 2.1 Pentahapan(milestone) Proyek Perubahan
C. Tata Kelola Proyek Perubahan
Berikut ini adalah tabel tata kelola proyek perubahan sebagai berikut:
TATA KELOLA PROYEK
STRUKTUR Deskripsi
Gambar struktur tim/orang yang terlibat dalam
penyelenggaraan proyek perubahan
Sponsor dan
Mentor
Coach Project leader
Tim Efektif
1. Sponsor dan Mentor
(KaPolda kepri dan WakaPolda kepri
2. Project leader
(KBP Mujiyono, S.I.K., M.AP.)
3. Tim Efektif
4. Coach
DR. Ir. Nana Rukmana D. Wirapraja, M
Tabel 2.2 Tata Kelola Proyek Perubahan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 14
1. Bertindak sebagai coach adalah bapak DR. Ir. Nana Rukmana D. Wirapraja,
MA yang berperan memberikan arahan, bimbingan, serta petunjuk dalam
proses pelaksanaan proyek perubahan.
2. Bertindak sebagai mentor adalah Bapak Wakapolda yang berperan
memberikan dukungan, arahan, bimbingan, serta petunjuk dalam proses
proyek perubahan.
3. Bertindak sebagai Project Leader adalah Mujiyono, S.I.K., M.AP. yang
bertanggung jawab memimpin pelaksanaan proyek perubahan, mulai proses
perencanaan, implementasi, hingga evaluasi dan pelaporan.
4. Pelaksana proyek perubahan dibantu oleh tim Efektif
D. Peta Sumber Daya
Peta sumber daya menjelaskan bahwa proyek perubahan ini
membutuhkan adanya pedorong dalam mewujudkan terimpelemtasinya aplikasi
TABA yang diharapkan menjadi pilot project pada kegiatan pra kecelakaan lalu
lintas, diantaranya adalah:
1. Sumber daya manusia yang digunakan merupakan kolaborasi dari
stakeholder yang terkait dalam Analisa lalu lintas sebelum kecelakaan lalu
lintas (TABA).
2. Anggaran yang digunakan menggunakan anggaran masing-masing
stakeholder terkait.
3. Adanya peraturan resmi yang telah dibuat sebelumnya sehingga menjadi
dasar pelaksanaan TABA, seperti Impres Nomor 4 tahun 2013 dan Undang-
undang yang mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
4. Sarana dan prasarana yang ada digunakan semaksimal mungkin dan
kembangkan teknologi terbaru dengan bekerjasama bersama pemangku
kepentingan lainnya.
5. Mensinergikan dan membuat jejaring kerja seluas luasnya sehingga
memudahkan untuk pelaksanaan proyek perubahan ini.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 15
E. Potensi Pengembangan Sumber Daya
Berikut ini adalah potensi kolaborasi stakeholder:
DESKRIPSI
PERANAN
PENGARUH
SRATEGI
KOMUNIKASI
A. Stakeholder Internal POLRI
1. Kapolda
Kepulauan Riau
Memberikan
arahan, masukan,
dan saran
kebijakan strategis
Pengaruh besar,
kepentingan
besar
Komunikasi,
Koordinasi
2. Dirlantas Polda
Kepulauan Riau
Pelaksanaan kegiatan
Pengaruh besar,
kepentingan
besar
Komunikasi,
Koordinasi
3. Kabidhumas
Polda
Kepulauan Riau
Mendukung
pelaksanaan kegiatan
Pengaruh besar,
kepentingan
besar
Komunikasi,
Koordinasi
4. Kapolres di
seluruh wilayah
Kepulauan Riau
Pelaksanaan
Kegiatan
Pengaruh besar,
kepentingan
besar
Komunikasi,
Koordinasi
B. Stakeholder Eksternal POLRI
1. Gubernur
Provinsi
Kepulauan Riau
Memberikan
masukan dan saran
kebijakan strategis
Pengaruh besar,
kepentingan
besar
Komunikasi,
Koordinasi
2. Sekretaris
Daerah
Provinsi
Kepulauan Riau
Memberikan
masukan dan saran
kebijakan strategis
Pengaruh besar,
kepentingan
besar
Komunikasi,
Koordinasi
3. Dinas
Perhubungan
Provinsi
Kepulauan Riau
Menyediakan
informasi dan data
yang relevan dan
sesuai dengan
kewenangannya
Pengaruh besar,
kepentingan
besar
Komunikasi,
Koordinasi
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 16
4. Dinas
Pekerjaan
Umum Provinsi
Kepulauan Riau
Menyediakan informasi
dan data yang relevan
dan sesuai dengan
kewenangannya
Pengaruh besar,
kepentingan besar
Komunikasi,
koordinasi
6. PT. Jasa
Raharja
Provinsi
Kepulauan Riau
Menyediakan informasi
dan data yang relevan
dan sesuai dengan
kewenangannya
Pengaruh besar,
kepentingan besar
Komunikasi,
koordinasi
7. Bappeda
Provinsi
Kepulauan Riau
Menyediakan
informasi dan data
yang relevan dan
sesuai dengan
kewenangannya
Pengaruh besar,
kepentingan besar
Komunikasi,
koordinasi
8. PLN
Menyediakan
informasi dan data
yang relevan dan
sesuai dengan
kewenangannya
Pengaruh besar,
kepentingan besar
Komunikasi,
koordinasi
9. MEDIA MASA
Menyediakan
informasi dan data
yang relevan dan
sesuai dengan
kewenangannya
Pengaruh besar,
kepentingan besar
Komunikasi,
koordinasi
Tabel 2.3. Potensi Pengembangan Kolaborasi Stakeholder
F. Strategi Komunikasi
Menurut George C Edward III terdapat 4 variable yang sangat menentukan
keberhasilan implementasi suatu kebijakan public yang salah satunya adalaah
komunikasi. Komunikasi menurutnya sangat menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan publik. Implementasi yang efektif
terjadi apabila para pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang akan
mereka kerjakan. Selain itu kebijakan yang dikomunikasikan pun harus tepat,
akurat dan konsisten. Komunikasi diperlukan agar para pembuat keputusan di
dan para implementor akan semakin konsisiten dalam melaksanakan setiap
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 17
kebijakan yang akan diterapkan dalam masyarakat. Demikian pula dalam
mencegah munculnya kecelakaan lalu lintas melalui analisa lantas sebelum
terjadinya kecelakaan lalu lintas (TABA) maka dalam pelaksanakaan proyek
perubahan ini akan terus dikomunikasikan dengan para pihak untuk bersama-
sama mempunyai misi persepsi, tujuan yang sama sehingga pelaksanaan
Analisa lalu lintas sebelum terjadinya kecelakaan (TABA) dapat berjalan lancar.
Komunikasi dilakukan baik melalui telephone, rapat-rapat maupun koordinasi
lainnya. Komunikasi juga harus dilakukan dengan jelas dan tidak
membingungkan sehingga pesan yang disampaikan tidak menghalangi pada
pelaksanaan implementasi demikian pula komunikasi harus dilaksanakan secara
konsisiten atau tidak berubah-ubah agar peroyek perubahan berhasil maka
diperlukan strategi untuk menjelaskan kepada masyarakat menggunakan konsep
sebagai berikut :
a. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi
barang secara fisik, jasa, kepribadian, lokasi, organisasi dan gagasan atau buah
fikiran
b. Place
Place atau lokasi kerapkali diartikan sebagai tempat pelayanan. Lokasi
pelayanan yang digunakan dalam memasok jasa atau produk kepada pelanggan
yang dituju merupakan kunci dari keputusan
c. Price
Strategi penentuan harga (pricing) harus konsisten dengan strategi
marketing secara keseluruhan
d. Promotion
Promosi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering dipakai oleh
pemasar
e. customer
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 18
Secara umum, arti customer adalah seseorang atau organisasi yang
membeli suatu barang atau jasa dari sebuah toko atau bisnis tertentu.
G. Resiko
Resiko-resiko yang harus diantisipasi bagi keberhasilan pencapaian tujuan proyek
perubahan sesuai waktu yang telah ditetapkan dapat diidentifikasi dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Mengingat saat ini pandemi Covid-19 jelas akan berpengaruh terhadap
kinerja tim yang telah terbentuk.
2. Adanya pengurangan atau pun refocusing anggaran pada kementerian/
lembaga termasuk pemerintah daerah pasti berpengaruh pada pelaksanaan
kegiatan Analisa lantas sebelum kecelakaan terjadi (TABA).
3. Rancangan proyek perubahan yang dilaksanakan pada akhir tahun
anggaran pasti tidak akan maksimal mengingat anggaran sudah banyak
terserap.
4. Merubah budaya tertib berlalu lintas pada masyarakat secara umum
merupakan hal yang sangat sulit sehingga keberhasilan terhadap proyek
perubahan juga tergantung pada perilaku masyarakat dalam berlalu lintas.
H. Faktor Kunci Keberhasilan Proyek Perubahan
1. Faktor internal
a. Adanya tim efektif untuk melakukan analisa dalam rangka menyusun
pokja.
b. Tersedianya format/instrumen penyidikan untuk dijadikan pilot project
c. Adanya sumber daya untuk melakukan rekapitulasi hasil evaluasi dan
supervisi
2. Faktor Eksternal
a. Adanya dukungan dari stakeholder lima pilar keselamatan jalan untuk
menyelaraskan kebijakan keselamatan jalan dimana salah satunya
adalah manajemen rekayasa jalan guna terciptanya jalan yang
berkeselamatan.
b. Adanya potensi personil untuk berubah dan meningkatkan kinerjanya.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 19
c. Tersedianya sarana dan prasarana pengembangan starategi
pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
d. Adanya regulasi yang mendukung mewujudkan perubahan.
3. Faktor Pendukung
a. Adanya tim yang siap melakukan evaluasi dan supervisi dalam setiap
pelaksanaan tahapan proyek perubahan.
b. Adanya dukungan dari Satker lain untuk melaksanakan kegiatan dan
upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
c. Adanya keinginan dari dalam institusi yang tinggi akan pentingnya
pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang berimplikasi terhadap
menurunnya jumlah dan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
d. Adanya dukungan dari mentor dan coach dalam proyek perubahan
sehingga terarah dan terkendali.
I. Target Capaian Kinerja
Target capaian penting dari pelaksanaan kegiatan proyek perubahan adalah
menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya dengan menganalisis sebelum
terjadinya laka lantas. Terciptanya suatu inovasi Traffic Analysis Before Accident
(TABA) melalui proses penting dan bersinergi antar Lembaga dalam menciptakan
aksi keselamatan jalan yang berkualitas di Provinsi Kepulauan Riau khususnya di
kota Batam yang ditunjuk sebagai salah satu tempat proyek perubahan. Proses-
proses tersebut diantaranya adalah (1) terbentuknya tim efektif pelaksanaan
TABA, (2) rapat koordinasi bersama lima pilar keselamatan, (3) membangun
komitmen dan membuat perjanjian kerjasama serta (4) terbitnya peraturan secara
resmi yang diterbitkan oleh Lembaga Pemerintah terkait pelaksanaan Traffic
Analisys Before Accident (TABA) di Polda Kepulauan Riau khususnya dan bisa
diterapkan di seluruh Polda- polda di Indonesia.
Untuk mencapai sasaran proyek perubahan serta mempertimbangkan
ketersediaan waktu yang ada, beberapa bentuk kegiatan yang dijalankan meliputi
pertemuan formal dan informal, Focus Group Discussion (FGD), pertemuan-
pertemuan koordinasi, partisipatif, serta peninjauan lapangan. Kegiatan-kegiatan
tersebut dilaksanakan secara bersinergi, bersama-sama, berkolaborasi dengan
melibatkan berbagai unsur yang terkait dari kementerian/ lembaga, pemerintah
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 20
provinsi, pemerintah kabupaten/ kota, komunitas, dan pemangku kepentingan
lainnya.
Target utama pelaksanaan proyek perubahan dapat berjalan dengan baik dan
sebagian besar dapat diselesaikan sesuai dengan target yang sesuai jadwal yang
ditetapkan. Beberapa kegiatan yang ditargetkan dalam jangka pendek dan jangka
menengah dapat terealisasikan untuk menghasilkan keselamatan di jalan raya
yang semakin baik dan berkualitas di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau.
NO TAHAPAN
KEGIATAN
OUTPUT
WAKTU
REALISASI
STATUS
1 JANGKA PENDEK
a. Menyusun
rencana proyek
perubahan
Proposal
PP
Minggu II
September
2020
Sesuai Target
b. Mengidentifikasi
stakeholder dan
peranannya
Table
Minggu II
September
2020
10 September
2020
Sesuai Target
c. Membentuk tim
efektif
SK Tim
efektif
Minggu IV
September
2020
23 September
2020
Sesuai Target
d. Menyosialisasikan
gagasan
perubahan ke
stakeholder
eksternal
Sosialisasi
dan FGD
Minggu II
Oktober
2020
1 Oktober 2020
Sesuai Target
e. Membangun
komitmen
Minggu II
Oktober
2020
2 Oktober 2020 Sesuai Target
f. Melaksanakan
TABA
Laporan
hasil
TABA
Minggu III
Oktober
2020
2 dan 13
Oktober 2020
g. Membuat
perjanjian
kerjasama
Naskah
PKS
Minggu IV
Oktober
2020
h. Mengirimkan
telegram dari
Surat
telegram
Minggu IV
Oktober
13 November
2020
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 21
Kapolda agar
para Kapolres
melaksanakan
kegiatan TABA
2020
2 JANGKA MENENGAH
a. Mengusulkan
anggaran
Usulan
anggaran
Minggu I
Januari 2021
b. Mengajak media
baik elektronik
maupun online
Minggu II
Januari 2021
17 November
2020
Sebelum Target
c. Mengajak
masyarakat/
komunitas
Minggu II
Desember
2021
Tabel 2.4 Target Proyek perubahan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 22
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. Pelaksanaan Tahapan Proyek Perubahan
Tindak lanjut dari proyek perubahan Project Leader telah melaksanakan langkah-
langkah dan kegiatan kunci atas realisasi pelaksanaan proyek perubahan ini
sebagai berikut:
1. Pada tanggal 10 September 2020 Project Leader melaksanakan rapat untuk
mengidentifikasi stakeholder yang mempunyai peranan terhadap proyek
perubahan yang akan di laksanakan.
2. Project Leader membentuk Tim efektif dan melaksanakan rapat pada tanggal
23 September 2020 dlaksanakan di kantor Project Leader.
3. Diterbitkan undangan menghadiri rapat koordinasi antar 5 pilar dan tim
efektif yang telah ditunjuk untuk membahas draf rancangan proyek terkait
Analysis Traffic Before Accident (TABA) tanggal 1 Oktober 2020 bertempat
di ruang RTMC Dit Lantas Polda Kepri. Pembentukan Tim Efektit sesuai
dengan Surat Perintah Kapolda Kepri terdiri dari unsur Polda Kepri (Dirlantas
Polda Kepri), Kasubdit Kamsel, Kasubdit Gakkum, Bidkum, Bid Humas,
Kapolres dan Kasat Lantas jajaran Polda Kepri. Selain itu dalam pelaksaan
rapat melibatkan Jasa Raharja, Kementrian PUPR, BPJN, PU dan PLN di
Kota Batam sebagai rekan kerjasama untuk mewujudkan proyek TABA.
Catatan hasil pertemuan tersebut memuat beberapa masukan-masukan
diantaranya:
a. Tingginya angka kecelakaan dari tahun ketahun sehingga perlunya
suatu inovasi baru untuk menekan angka kecelakaan. Melalui proyek
perubahan TABA dengan mengutamakan sistem manajemen
keselamatan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang
berkeselamatan, perilaku pengguna jalan berkeselamatan, penanganan
pra dan pasca kecelakaan. Supaya masalah rekayasa sektoral jalan
tidak menjadi lingkup sektoral dan direncanakan bersama Jasa Raharja,
BPJN, Dishub, PUPR dan Lantas Jajaran.
b. Proyek ini diharapkan dapat bekerja sama dengan Google Maps
sehingga pengemudi bisa mengetahui daerah rawan laka.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 23
c. Terciptanya keselamatan misi presepsi dan kolaborasi antara
pemangku Lalulintas untuk bersama-sama mencegah kecelakaan
Lalulintas pada jalan.
d. Untuk mencegah tingginya laka yang terjadi ditahun 2019 yang
mencapai angka ±1.000 korban maka perlunya mencari tahu penyebab
jam rawan laka yang sering terjadi diantara pukul 15.00-18.00 WIB.
e. Mengusulkan dibuatkan rambu dan marka jalan dan membuat
penerangan jalan-jalan yang belum ada penerangannya.
f. Kemudian membahas pelaksanaan pengecekan jalan-jalan di kota
Batam yang banyak terjadi kecelakaan lalu lintas.
Berikut dokumentasi kegiatan sosialisasi gagasan poyek perubahan ke
satek holder eksternal:
Gambar 3.2 Pelaksanaan Sosialisasi Proper ke Stakeholder
4. Tanggal 2 Oktober 2020 anggota Tim Efektif dari Internal Polri melakukan
anev dan survey lokasi rawan Laka sebagai pilot project jalan di kota Batam
yaitu di jalan Diponegoro bersama dengan Poltek Batam. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengetahui lokasi dan titik-titik rawan (blackspot) terjadinya
kecelakaan lalu lintas khususnya di kota Batam yang fungsinya sebagai
bahan paparan dalam pelaksanaan proyek perubahan TABA sehingga
memudahkan penyamaan persepsi antar stakeholder dalam
mengembangkan proyek perubahan sebelum terjadinya laka lantas.
Dari hasil anev dan survey tersebut maka memuat beberapa hal yang
menjadi masukan dalam pelaksanaan proyek perubahan tentang Traffic
Analysis Before Accident, diantaranya:
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 24
a. Perlu segera dilakukan pemasangan/penambahan rambu-rambu lalu
lintas baik berupa rambu peringatan maupun rambu petunjuk;
b. Pada setiap jalan tikungan segera dipasang pagar pengaman yang
dilengkapi Reflektor (stiker pemantul cahaya) dan/atau dipasang marka
mata kucing;
c. Sepanjang ruas jalan pada median segera dipasang batu castin
sehingga pengemudi tidak ada lagi yang menerobos/melintasi median;
d. Pada ruas jalan dari Sei Temiang menuju Sekupang segera di pasang
lampu penerangan jalan;
e. Di simpang tiga dengan jalan Kartini perlu dilakukan kajian secara
mandalam tentang tentang lokasi/keberadaan SPBU Sei Temiang dan
atau akses masuk dan keluar area SPBU Sei Temiang;
f. Perlu segera dilakukan Rapat Koordinasi dengan seluruh pemangku
kepentingan Keselamatan Lalu Lintas Jalan untuk penanganan Jalan
Diponegoro tersebut.
Gambar 3.3 Peta Pelaksanaan Survei Jalan
5. Tanggal 13 Oktober 2020 Tim Efektif melakukan survey di jalan Trans
Barelang (Simpang Tembesi sampai Jembatan 6 Barelang). Dari hasil anev
dan survey tersebut maka memuat beberapa hal yang menjadi masukan
dalam pelaksanaan proyek perubahan tentang Traffic Analysis Before
Accident, diantaranya:
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 25
a. Perlu segera dilakukan pemasangan/penambahan rambu-rambu lalu
lintas baik berupa rambu peringatan maupun rambu petunjuk dan marka
jalan.
b. Perlu segera dilakukan penggantian rambu-rambu yang telah
usang/rusak.
c. Pada setiap jalan tikungan yang sudah dipasang pagar pengaman perlu
segera dilengkapi Reflektor (stiker pemantul cahaya) dan/atau dipasang
marka mata kucing.
d. Pada setiap jalan tikungan yang belum dipasang pagar pengaman perlu
segera dipasang pagar pengaman.
e. Perlu segera di pasang lampu penerangan jalan.
f. Pada titik-titik tertentu perlu segera dipasang rambu peringatan “untuk
mengurangi kecepatan karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas,
pejalan kaki/penyeberang jalan, banyak anak-anak dan tempat
keramaian masyarakat.
g. Perlu segera dilakukan Rapat Koordinasi dengan seluruh pemangku
kepentingan di Bidang Keselamatan Lalu Lintas Jalan untuk
penanganan Jalan Trans Barelang tersebut.
Berikut ini dokumentasi pelaksanaan survey sebagai berikut:
Gambar 3.4. kegiatan survey TABA
6. Tanggal 16 Oktober 2020 Tim Efektif koordinasi mengenai pelaksanaan
TABA yang telah disusun. Pelaksanaan proyek ini yang sebelumnya telah
dilakukan survey tempat/ jalan rawan terjadi laka lantas kemudian dibuat
video riil sebelum dilakukan rekayasa lalu lintas. Kemudian setelah dilakukan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 26
survey tingkat kerawanan, kondisi jalan, dan menghitung jumlah rambu yang
diperlukan maka kegiatan kedepan adalah pemasangan rambu-rambu dan
pembuatan animasi video (dalam lampiran) setelah dilakukan rekayasa lalu
lintas serta skema penerapan proyek ke dalam Google maps.
Pelaksana dan Implementor kegiatan Traffic Analysis Before Accident
diantaranya adalah:
a. Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Ditlantas Polda Kepri)
b. Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau
c. Dinas Pupr Provinsi Kepulauan Riau
d. Bapeda Provinsi Kepulauan Riau
e. PT. Jasa Raharja
f. Perusahaan Listrik Negara
g. Kapolres jajaran Polda Kepri
h. Kasat Lantas jajaran Polda Kepri
Gambar 3.5. Pelaksanaan TABA
7. Tanggal 13 November 2020 memnyusun dan mengirimkan Surat Telegram
petunjuk dan arahan ke jajaran Polres Polda Kepulauan Riau dalam rangka
implementasi dan pelaksanaan proyek perubahan TABA (Traffic Analisys
Before Accident). Dengan dokumentasi sebagai berikut:
8. Tanggal 17 November 2020 Melaksanakan sosialisasi kepada Media Cetak
dan media elektronik dilaksanakan di kantor project leader mengenai
bagaimana proses kerja dan tahapan pelaksanaan TABA sebagai proyek
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 27
perubahan yang dilakukan oleh project leader dengan dokumentsi sebagai
berikut:
Gambar 3.6. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi dengan Media Cetak dan Media
Elektronik
B. Pencapaian Proyek Perubahan
Pencapaian proyek perubahan dilakukan dengan melalui beberapa tahapan
yaitu tahap awal pelaksanaan, tahapan Jangka Pendek, tahap Jangka
Menengah,dan Jangka Panjang.
Tahap awal pelaksanaan PKN I Angkatan 47 (Tahap Diagnosa Kebutuhan
Perubahan) dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2020 melalui proses pembelajaran
virtual.
Tahap II dilaksanakan tanggal, 19 Agustus s/d 24 Agustus 2020.
Tahapan Jangka Pendek di Polda Kepri, bersama dengan Wakapolda Kepri
selaku mentor proyek perubahan dan dibentuk tim efektif melalui diskusi bersama
Tim Efektif telah disepakati bersama area proyek perubahan yaitu Strategi
Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum Terjadi
Kecelakaan / TABA (Traffic Analysis Before Accident ) Studi Kasus Kota Batam
Dengan menggunakan metode APKL (Actual, Problematik, Khalayak, Layak) dari
tupoksi, dapat di identifikasi bahwa area bermasalah adalah “Belum optimalnya
pencegahan kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh Polri karena jumlah
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 28
kecelakaan dan angka fatalitas korban laka lantas masih tinggi pada ruas jalan
yang asam”, sehingga permasalahan ini dianggap paling prioritas untuk dijadikan
Area Proyek Perubahan.
Dalam pelaksanaan Implementasi capaian milestone jangka pendek proyek
perubahan adalah sebagai berikut:
1. Telah terlaksananya penyusunan rencana proyek perubahan yaitu Strategi
Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum Terjadi
Kecelakaan.
2. Telah teridentifikasi stakeholder dan peranannya pada proyek perubahan
Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum
Terjadi Kecelakaan.
3. Telah terbentuknya tim efektif dalam penyusunan proyek perubahan Strategi
Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa Lantas Sebelum Terjadi
Kecelakaan.
4. Telah dilaksanakannya sosialisasi gagasan perubahan ke stakeholder
eksternal
5. Telah dilaksanakannya TABA di Kota Batam.
6. Telah tersusunnya perjanjian kerjasama stakeholder pemangku kebijakan
dijalan terkaot pelaksanaan proyek perubahan.
7. Telah tersusunnya telegram dari Kapolda agar para Kapolres melaksanakan
kegiatan TABA.
Sedangkan kegiatan-kegiatan di milestone jangka menengah yang dapat
dikerjakan pada jangka pendek adalah :
1. Telah tersusunnya usulan anggaran aplikasi TABA pda dipa tahun 2021.
2. Mengajak media baik elektronik maupun online dalam implementasi aplikasi
TABA.
3. Mengajak masyarakat/ komunitas menggunakan dan mengimplementasikan
aplikasi TABA.
Pelaksanaan Implementasi Proyek Perubahan yang dilaksanakan pada tahap
awal ini mendapat dukungan dari sponsor/mentor yaitu Kepala Kepolisian Daerah
Kepulauan Riau dan Wakapolda Kepulauan Riau beserta seluruh stakeholder
lainnya dari tingkat Pusat dan daerah antara lain : Direktur Jenderal Hubungan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 29
PENGARUH
+
- +
KEPENTINGAN DEFENDERS:
KEMENPUPR
DINAS PU PR PT. JASA RAHARJA
APATHETICS:
BAPENAS
BAPPEDA PROV KEPRI MASYARAKAT
PENGGUNA JALAN
PROMOTERS:
KAPOLRES KASAT LANTAS DITKAMSEL KORLANTAS KEMENHUB DINAS PERHUBUNGAN
LATENTS:
KEMENKES DINAS KE SEHATAN GUBERNUR PROV
KEPRI
Darat, Direktur Jenderal Bina Marga, BAPPENAS, PT, Jasa Raharja, Direktur
Keamanan dan Keselamtan Korlantas Polri, Dinas Perhubungan Provinsi
Kepulauan Riau, Dinas Pupr Provinsi Kepulauan Riau, Bapeda Provinsi
Kepulauan Riau, Perusahaan Listrik Negara, Kapolres jajaran Polda Kepri, DPRD
Prov. Kepri.
C. Strategi Peta Stakeholder Proyek Perubahan
Berikut ini adalah Peta diagram stakeholder
- Tabel 3.1. Peta Stakeholder dalam rancangan Proper
Hasil analisis stakeholders diperoleh kelompok stakeholders :
a. Promoters : Kepentingan Besar, Kekuatan Besar.
b. Defenders : Kepentingan Besar, Kekuatan Kecil.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 30
c. Latents : Kepentingan Kecil, Kekuatan Besar.
d. Apathetics : Kepentingan dan Kekuatan Kecil
Project leader melakukan strategi komunikasi untuk dapat meminta dukungan
stakeholder terkait proyek perubahan ini secara garis besarnya yaitu dengan
menentukan tujuan bersama stakeholders, menentukan pesan kunci dan
menentukan sarana dengan penjelasan sebagai berikut:
STAKEHOLDER STARTEGI
Promoter Koordinasi dan konsultasi;
Melibatkan promotor dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi;
Meningkatkan motivasi dan kompetensi.
Latens Menjaga koordinasi dan komunikasi;
Menunjukkan upaya yang dilakukan memiliki efek positif terhadap isu yang menjadi perhatiannya.
Defenders Melaksanakan koordinasi;
Sebagai unsur kolaborasi untuk proyek perubahan.
Apathetics Pemberitahuan adanya proyek perubahan; Permintaan dukungan proyek perubahan.
Tabel 3.2. Strategi Stakeholder
Proyek perubahan ini dilaksanakan dengan serangkaiaan proses koordinasi,
komunikasi dan pertemuan melalui FGD, pertemuan informal maupun formal,
survey lapangan serta membangun sinergitas antar lima pilar dan stakeholder di
wilayah hukum Polda Kepri. Impres nomor 4 tahun 2013 tentang Dekade Aksi
Keselamatan Jalan dalam rangka penguatan koordinasi antar pemangku
kepentingan di bidang keselamatan jalan yang kemudian diintruksikan kepada
Lima Pilar meliputi:
f. Pilar I yaitu Manajemen Keselamatan Jalan, bertanggung jawab untuk
mendorong terselenggaranya koordinasi antar pemangku kepentingan dan
terciptanya kemitraan sektoral guna menjamin efektivitas dan keberlanjutan
pengembangan dan perencanaan strategi keselamatan jalan pada level
nasional, termasuk di dalamnya penetapan target pencapaian dari keselamatan
jalan dan melaksanakan evaluasi untuk memastikan penyelenggaraan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 31
keselamatan jalan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien, dalam hal ini di
Provinsi Kepri diemban oleh BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional).
g. Pilar II yaitu Jalan yang Berkeselamatan, bertanggung jawab untuk
menyediakan infrastruktur jalan yang lebih berkeselamatan dengan melakukan
perbaikan mulai tahap perencanaan, desain, konstruksi dan operasional jalan.
Dalam hal ini bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum provinsi Kepri.
h. Pilar III yaitu Kendaraan yang Berkeselamatan, bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa setiap kendaraan yang digunakan di jalan telah memenuhi
standar keselamatan. Hal ini menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan di
Provinsi Kepri.
i. Pilar IV yaitu Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan bertanggung
jawab untuk memperbaiki perilaku pengguna jalan melalui pendidikan
keselamatan berlalu lintas, meningkatkan kualitas sistem uji surat izin
mengemudi dan penegakan hukum di jalan serta mengembangkan sistem
pendataan kecelakaan lalu lintas. Dalam hal ini Kepolisian khususnya Polda
Kepri dan jajarannya yang memiliki tanggung jawab.
j. Pilar V yaitu Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan, bertanggung jawab
meningkatkan penanganan pra kecelakaan meliputi promosi dan peningkatan
kesehatan pengemudi pada keadaan/situasi khusus dan penanganan pasca
kecelakaan dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
Dan dalam hal ini PT Jasa Raharja serta BPJS mempunyai tanggung jawab
dalam penanganan pra dan pasca laka lantas yang terjadi di wilayah provinsi
Kepri.
D. Strategi Komunikasi Proyek Perubahan
Strategi ini digunakan dalam proyek perubahan pencegahaan kecelakaan melalui
analisa TABA yang berbasis IT yang dikenal dengan 4P dan 1C (Product, Price,
Place, Promotin and Custumer) sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Pengimplementasian proyek perubahan pencegahan laka lantas berbasi IT di era
digital dioerlukan metode yang tepat agar masyarakat sebagai pengguna atau
penerima manfaat dari terobosan kreatif dapat mengerti tentang keunggulan
program yang dibuat dan pada akhirnya masyarakat dapat memanfaatkan
layanan yang ada untuk mempermudah dalam berkendara di jalan raya. Maka
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 32
dari itu strategi 4 P 1C diperlukan guna keberhasilan pemasaran atau pengenalan
layanan kepolisian yaitu dijelaskan sebagai berikut:
1. Product
Proyek perubahan ini menguraiakan suatu terobosan kreatif dan inofatif
berupa kumpulan video TABA yang telah dibuat dan diupload di media sosial
yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat ketika melewati jalan-jalan
rawan yang pada akhirnya akan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Kumpulan video tersebut pada akhirnya akan dibuatkan senuah aplikasi
yang memberikan warning/peringatan kepada para pemakai jalan.
Aplikasi tersebut membantu masyarakat dari segi efisiensi waktu,
mengetahui kondisi jalan yang akan dilewati serta memudahkan pengendara
dalam berlalu lintas. Hal ini akan menjadi suatu daya tarik masyarakat
karena kemudahan dan kecanggiha aplikasi yang sebelumnya belum pernah
ditemukan.
2. Price
Untuk membuat sebuah video maupun aplikasi tentang TABA dibutuhkan
anggaran yang tidak sedikit, oleh karena itu bentuk kerjasama antar
lembaga.
Sementara bagi masyarakat khusunya pemakai jalan untuk melihat video
maupun aplikasi yang akan dibangun nantinya tidak mengeluarkan biaya hal
tersebut merupakan bagian dari bentuk pelayanan kepolisian kepada
masyarakat agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
3. Place
Pelaksanaan TABA nantinya dilakukan pada seluruh jalan rawan kecelakaan
yang ada di wilayah hukum polda kepualauan riau. Hal tersebut sebagai
tindak lanjut dari Telegram Kapolda Nomor :ST/1146/XI/LIT.5./2020 tanggal
17 November 2020 tentang hasil Analisa dan evaluasi lantas tahun 2019
serta akan dikembangkan oleh Korlantas Polri bekerja sama dengan stake
holder yang terkait.
4. Promotion
Agar masyarakat secara luas khususnya para pemakai jalan memahami
TABA maka telah dilakukan sosialisasi kepada komunitas pemakai jalan
serta kepada awak media.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 33
5. Costumer
Diharapkan kepada seluruh warga masyarakat khususnya para pemakai
jalan memanfaatkan ataupun melihat video yang telah dibuat ataupun
aplikasi yang akan dibuat agar mematuhi peraturan lalu lintas ketika
melewati jalan-jalan yang rawan sehingga terhindar dari kecelakaan lalu
lintas.
E. Kendala Implemetasi Proyek Perubahan (Internal Dan Eksternal)
Kendala pelaksanaan proyek perubahan ini telah diidentifikasi sejak awal gagasan
dan sampai saat ini belum ditemukan kendala yang berarti. Secara umum
pelaksanaan proyek perubahan telah sesuai dengan target, akan tetapi terdapat
beberapa kendala diantaranya:
a. Kendala Internal yaitu
1. Kurangnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk
implementasikan proyek perubahan karena kegiatan proyek perubahan
dilakukan pada akhir tahun.
2. Banyaknya kegiatan kepolisian yang menyita waktu maupun focus karena
situasi dan kondisi wilayah hukum polda kepri seperti operasi mantap praja,
operasi aman nusa maupun giat-giat lainnya.
3. Adanya recofusing atau pengurangan anggaran pada Polri termasuk Polda
Kepri (Ditlantas) yang mengakibatkan inplementasi proyek perubahan tidak
maksimal pada saat pandemi Covid-19
4. Situasi dan kondisi dilapangan yang secara dinamis berubah-ubah
menyebabkan fokus terhadap pelaksanaan proyek perubahan terganggu.
b. Kendala Eksternal
1. Adanya Pandemi Covid-19 yang menyebabkan sulitnya proses koordinasi
dan komunikasi sehingga lebih diupayakan menggunakan zoom meeting
sehingga koordinasi kurang maksimal karena terkendala jaringan dimasing-
masing wilayah.
2. Adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dan juga Gubernur
Kepulauan Riau mencalonkan diri untuk mengikuti pilkada sehingga
gubernur yang ada hanya sebagai Pejabat Sementara sehingga
berdampak terhadap kebijakan dukungan anggaran
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 34
3. Adanya recofusing atau pengurangan anggaran Kementerian/Lembaga
termasuk para stakeholder terkait.
F. Strategi Mengatasi Kendala
Dari beberapa kendala yang sifatnya minimum tersebut, sehingga langkah yang
dilakukan untuk memaksimalkan proyek perubahan ini diantaranya:
a. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada terlebih dahulu namun tanpa
mengurangi kualitas dari pelaksanaan implementasi proyek perubahan
b. Aktif dalam melakukan komunikasi dan koordinasi dengan masing-masing
unsur pilar melalui komunikasi antar pribadi penulis dan pimpinan dimasing-
masing pemangku kepentingan tersebut, aktif memonitor kegiatan yang sudah
dicanangkan dan mengevaluasi tahap demi tahap.
c. Menggerakkan dan mengatur Tim Efektif untuk lebih berkoordinasi dan
berkomunikasi langsung dengan mematuhi protokol kesehatan.
d. Menggunakan sarana tehknologi informasi untuk berkoordinasi dengan para
stake holder termasuk pada tingkat nasional.
e. Mendorong dan membangun kerja sama dengan para stake holder di wilayah
kepri agar mendukung implementasi proyek perubahan sekaligus
mengkoordinasikan mengingat hal tersebut merupakan kerjasama tim agar
tingkat keberhasilan lebih tinggi
G. Instrumen Monitoring Untuk Pelaksanaan Proyek Perubahan
Kegiatan monitoring dilaksanakan melalui pertemuan baik secara langsung
maupun melalui zoom meeting secara berkala dengan tim pelaksana proyek
perubahan dan lintas instansi yang terlibat. Untuk memaksimalkan proses
koordinasi terkait proyek perubahan, maka penulis melibatkan seluruh anggota tim
efektif yang telah dibentuk dan membagi tugas masing-masing personal, baik itu
pelaksanaan survey dilapangan maupun koordinasi di tempat dinas instansi yang
dilibatkan dengan mematuhi protokol kesehatan. Pelaksaan pertemuan baik
langsung maupun tidak langsung dilakukan dengan upaya membangun suasana
yang bersinergi, aktif dan kolaboratif untuk meyakinkan bahwa program proyek
perubahan ini memiliki manfaat yang sangat penting dalam mengurangi
kecelakaan lalu lintas melalui analisis sebelum terjadinya laka lantas di wilayah
hukum Polda Kepri. Mekanisme monitoring yang telah dilakukan saat ini cukup
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 35
efektif, dikarenakan hubungan antara kelima pilar di Provinsi Kepri sudah cukup
erat sehingga hal ini memudahkan dalam proses komunikasi efektif dalam
menjalankan proyek perubahan. Secara menyeluruh tahap demi tahap
pelaksanaan proyek perubahan sesuai dengan target kegiatan dan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.disamping itu project leader membuat daftar check
list yang memuat informasi tentang pencapaian masing-masing dalam bentuk
tabel seperti dibawah ini :
NO
KEGIATAN
JADWAL
PELAKSANAAN
OUTPUT
DATA
PENDUKUNG
KETERANGAN
KODE
LAMPIRAN RENCA
NA
REALIS
ASI
JANGKA PENDEK
a. Menyusun
rencana
Proyek
Perubaha
n
Minggu II
Septemb
er 2020
Proposal PP
b. Mengiden
tifikasi
stakehold
er dan
peranann
ya
Minggu II
Septemb
er 2020
10
Septemb
er 2020
Table
c. Membent
uk tim
efektif
Minggu
IV
Septemb
er 2020
23
Septemb
er 2020
SK Tim efektif Dokumentasi:
Foto
d. Menyosia
lisasikan
gagasan
perubaha
n ke
stakehold
er
eksternal
Minggu II
Oktober
2020
1 Oktober
2020
Sosialisasi
dan FGD
Dokumentasi:
Foto
e. Memban
gun
Minggu II
Oktober
2 Oktober
2020
Dokumentasi:
Foto
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 36
Komitmen 2020
f. Melaksan
akan
TABA
Minggu III
Oktober
2020
2 dan 13
Oktober
2020
Laporan hasil
TABA
Dokumentasi:
Foto dan Video
g. Membuat
perjanjian
kerjasam
a
Minggu
IV
Oktober
2020
Naskah PKS
h. Mengirim
kan
telegram
dari
Kapolda
agar para
Kapolres
melaksan
akan
kegiatan
TABA
Minggu
IV
Oktober
2020
13
Novembe
r 2020
Surat
telegram
Tabel 3.3. Monitoring Proyek Perubahan
.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 37
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Terjalinnya sinergi dan kolaborasi antar stakeholder pemangku kebijakan di
jalan di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau untuk bersama-sama mencegah
terjadinya kecelakaan lalu lintas.
2. Telah dilaksanakannya MoU berupa perjanjian kerjasama antara stakeholders
pemangku kebijakan di jalan antara lain Dinas Perhubungan Provinsi
Kepulauan Riau, Dinas Provinsi PUPERA Kepulauan Riau dan Kepolisian
Daerah Kepulauan Riau untuk secara bersama sama melaksanakan upaya
dalam mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
3. Kedepannya hasil dari implementasi analisa sebelum terjadinya kecelakaan
lalu lintas akan diimplementasikan dalam suatau aplikasi berbasis digital yang
akan dikolaborasikan dengan aplikasi Peta yang sudah ada dan banyak
digunakan di masyarakat Indonesia dan akan bersekala Nasional sehingga
masyarakat yang akan beraktivitas menggunakan kendaraan akan selalu
mendapatkan peringatan-peringatan apabila melewati atau mendekati daerah
rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas, rawan terjadinya bencana longsor dan
apabila akan melewati jalan yang rusak.
B. Lesson Learned Proyek Perubahan
1. Strong Leadership dan Self Mastering
Kekuatan utama dalam sebuah perubahan adalah kekuatan kepemimpinan
dalam menggerakan seluruh sumber daya yang ada baik internal maupun
eksternal yang dimiliki dengan menggunakan berbagai sarana prasarana
untuk mecapai sasaran yang telah ditetapkan.
2. Komunikasi, Kolaborasi, Sinergitas dan solid tim
Cakupan proyek perubahan ini sangat luas dengan perbedaan kepentingan
stakeholder diperlukan startegi komunikasi, kolaborasi, sinergitas
kebersamaan dan tim yang solid. Dalam proyek perubahan yang diusung
perubahan Strategi Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa
Lantas Sebelum Terjadi Kecelakaan / TABA (Traffic Analysis Before
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 38
Accident) Studi Kasus Kota Batam, dapat berkolaborasinya seluruh
stakeholder pemangku kebijakan dijalan untuk bersama sama melakuan
upaya pencegahan di ruas jalan yang rawan kcelakaan lalu lintas dan dapat
menurunkan jumlah dan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas khusus
di kota Batam. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pendalaman konsep
kehatihatian dalam penentuan kebijakan dan yang terpenting dengan
kepemimpinan yang kolaboratif, dengan demikian stakeholder akan
mendapatkan suatu manfaat yang relatif lebih adil demi kepentingan bangsa
dan negara kita.
3. Berbasis data dan Pemanfaatan Teknologi Canggih
Data dan fakta serta pemanfaatan teknologi membuat keputusan yang
akurat dan kekinian, kesempurnaan dalam memperoleh informasi, data serta
fakta-fakta dapat dikelola dan dikendalikan dengan baik. Selanjutnya dalam
hal pengambilan keputusan harus memeprtimbangkan berbagai aspek dan
termasuk pemangku kepentingan yang mempengaruhi keputusan kita.
4. Speed, Rensponship dan integratif
Faktor utama keberhasilan sebuah organisasi adalah kecepatan merespon
setiap peluang yang ada dengan melibatkan seluruh kekuatan yang kita
miliki, dalam merespon sebuah perubahan, seorang leader dituntut memiliki
penguasaan diri/self mastering selain memiliki kedalaman konsep perubahan
manjemen itu sendiri. Untuk merespon situasi Pandemik Covid-19 ada
beberapa lessen learn yang dapat kita ambil, bahwa lingkungan eksternal
atau global selalu berubah-ubah tidak ada yang pasti. Diperlukan sebuah
respon yang cepat, tepat dan akurat dari kita atau organisasi kita untuk
mensikapi dan mengambil keputusan demi masa depan organisasi kita.
Dalam situasi seperti ini kita harus memaksimalkan potensi seluruh sumber
daya yang ada. Kita memiliki sarana jaringan internet dan sarana aplikasi
yang dapat digunakan untuk membangun komunikasi dan kolaborasi dalam
melaksanakan tugas sampai dengan selesai.Kita harus sigap dan siap
dalam melaksanakan tugas pada kondisi apapun.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 39
C. REKOMENDASI
Pelaksanaan proyek perubahan yang telah dijalankan ini dapat menunjukan
kinerja yang optimal, jangka panjang dan dapat diwujudkan secara pasti, maka
penulis memberikan beberapa rekomendasi diantaranya:
1. Koordinasi dan komunikasi secara efektif dan periodik dengan stakeholders
dan lima pilar yang telah dicanangkan dalam Inpres Nomor 4 tahun 2013
2. Melakukan evaluasi secara berkala sehingga mengetahui hasil kerja dan
kekurangan pelaksanaan proyek ini untuk diperbaiki.
3. Merencanakan target dan kebutuhan anggaran pada masing-masing pilar.
4. Merumuskan target dan tujuan yang jelas serta terjadwal.
5. Memaksimalkan sumber daya manusia khususnya pelaksana TABA dan
masyarakat pada umumnya sehingga memahami pelaksanaan dan tujuan
diciptakannya program ini.
6. Melengkapi fasilitas penunjang proyek TABA sehingga pelaksanaan proyek ini
benar terealisasi.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 40
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 41
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
2. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3. Surat Keputusan Kakorlantas Polri nomor 26 tanggal 27 Januari 2020 tentang
Data Kecelakaan lalu Lintas Tahun 2019.
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 42
DOKUMENTASI
Mensosialisasikan Gagasan Perubahan ke Stakeholder Eksternal
1 Oktober 2020
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 43
Membangun Komitmen
2 Oktober 2020
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 44
Melaksanakan TABA
2 dan 13 Oktober 2020
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 45
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 46
Sosialisasi kepada awak media
17 Oktober 2020
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 47
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 48
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 49
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 50
Video
Jalan Diponegoro
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 51
Video
Jalan Trans Barelang
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 52
Video Dukungan Masyarakat
Komunitas Pengemudi Taksi dan Komunitas Gojek
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 53
Dokumentasi Surat-Surat Dukungan
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 54
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 55
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 56
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 57
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 58
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 59
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 60
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 61
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 62
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 63
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 64
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 65
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 66
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 67
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 68
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 69
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 70
20 | MUJIYONO PKN 1 ANG. XLVII 71