Upload
others
View
7
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA
MELALUI PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar sarjana Ilmu hubungan internasional (S.Sos)
oleh :
Miftahul Khausar
11161130000068
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Miftahul Khausar
NIM : 11161130000068
Program Studi : Hubungan Internasional
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI PENYELENGGARAAN
ASIAN GAMES 2018
Dan telah memenuhi syarat untuk diuji.
Jakarta, Januari 2020
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Menyetujui,
Pembimbing
Ahmad Alfajri, M.A Dani Setiawan, M.Si
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI PENYELENGGARAAN
ASIAN GAMES 2018
Oleh:
Miftahul Khausar
11161130000068
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal __ Januari 2020. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjanan Sosial (S.Sos) pada
Program Studi Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
Ahmad AlFajri, MA Khoirun Nisa, MA.Pol.
Penguji I, Penguji II,
M. Adian Firnas, M.Si Febri Dirgantara Hasibuan, SE., MM.
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal __
Ketua Program Studi Hubungan Internasional,
FISIP UIN Jakarta
Ahmad AL Fajri, M.A
iv
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis tentang Strategi Nation Branding Indonesia Melalui
Penyelenggaraan Asian Games 2018. Penelitian Skripsi ini juga menjelaskan implikasi yang
didapatkan oleh Indonesia terhadap Nation Brand-nya setelah berkesempatan menjadi tuan
rumah Asian Games 2018. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Kualitatif dengan menggunakan sumber data primer berupa wawancara dan data
sekunder berupa kajian pustaka. Peneliti mewawancarai tiga Narasumber yaitu Jusuf Kalla
selaku Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 & 2014-2019 sekaligus Ketua
Umum Dewan Pengarah INASGOC, Indra Gamulya selaku Komite Eksekutif, National
Olympic of Council (NOC) atau yang dikenal dengan nama Komite Olahraga Indonesia (KOI),
dan Jubilar Paskoro selaku Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri, Asdep Strategi dan
Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penelitian Skripsi ini dianalisis
menggunakan konsep diplomasi publik dan Nation Branding.
Dalam menjelaskan implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap Nation Brand
Indonesia, Penelitian ini melihatnya dari dua Indikator yang kemudian dijadikan sebagai tolak
ukur yaitu Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment (FDI). Penelitian ini menemukan
bahwa Indonesia telah melaksanakan berbagai strategi untuk membangun Nation Brand nya
melalui kesempatannya menjadi tuan rumah penyelenggara Asian Games 2018. Walaupun
penyelenggaraan kegiatan berjalan dengan sukses namun belum mampu memberikan dampak
yang signifikan terhadap Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment Indonesia. Target yang
di harapkan pemerintah Indonesia pun belum mampu tercapai.
Kata Kunci: Indonesia, Asian Games, Diplomasi Publik, Nation Brand, Nation Branding
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Puji dan Syukur marilah kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah menciptakan semua yang ada dibumi ini untuk tempat
kemaslahatan umat manusia, Sholawat serta salam marilah kita haturkan kepada
Khalifah umat manusia Rasulullah SAW. Yang telah membawa umat manusia dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini terdapat pihak-
pihak yang telah membantu penulis karena telah memberikan dukungan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan keajaiban dalam proses skripsi ini.
Maha benar Allah dengan Segala FirmanNya
2. Nabi Muhammad SAW, Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa
ala ali Sayyidina Muhammad
3. Keluarga penulis, Bapak Samiran Biamin, Ibu Siti Dirayah, Kakak
Magfirah Samiran, Muhammad Muslih Samiran dan Adik Mufidatul
Mar’ah Samiran. Terimakasih selalu hadir dalam kehidupan Miftah
4. Dosen pembimbing penulis, Bapak Dani Setiawan yang telah meluangkan
waktu dan membimbing penulis dengan sabar beserta memberikan saran-
saran dalam proses penyelesaian skripsi.
5. Bapak Jusuf Kalla, Yang telah bersedia meluangkan waktu dari banyaknya
kesibukan untuk menjadi Narasumber Skripsi saya. Semoga bapak panjang
umur dan sehat selalu. Jazakumullahu Khairan Katsiran
6. Bapak Indra Gamulya dan Jubilar Paskoro yang juga telah meluangkan
waktunya dan bersedia menjadi Narasumber Skripsi saya. Jazakumullahu
Khairan Katsiran
vi
7. Support System penulis Susi Nurdinaningsih. Calon Sarjana Komunikasi
Universitas Indonesia Terimakasih karena selalu ada disamping Miftah.
8. Segenap jajaran staff dan dosen fisip dan prodi HI UIN Jakarta khususnya
Pak Fajri, Bu eva, Bu Nisa, Bu Saryah dll yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis
sampai menyelesaikan masa studi, yaitu kepada Fadli Husnurrahman,
Niniek Hanifah, Ahmad Furqon, Muhammad Alfath Muqoddas, Hardian
Indra, Ridho Sucipto, Fatkhu Rizky, Muhammad Syahroni, Ahmad Wildan
Alfikri, Syafira Imsakiyyah, Sultan Rivandi, Redidzia, Audy Saphira,
Ahmad Zulfani, Rikal Perdana, Hibatul Wafi Khosy, dan yang lain yang
luput disebutkan namun tidak mengurangi rasa terimakasih saya.
10. Keluarga Besar kelas HI B 2016. Terimakasih telah menghadirkan suasana
yang luar biasa dalam proses perkuliahan saya
11. Keluarga besar IKPDN Jakarta yang selalu ada sebagai keluarga
12. Keluarga besar HMI KOMFISIP yang telah memberikan penulis ilmu dan
pengalaman yang sangat berharga di luar kelas.
13. Keluarga besar Sepermagangan KBRI Singapura dan Asdep III Kemenpora
14. Keluarga besar KKN 134 Diaspora yang ter debest se KKN 2019 beserta
seluruh kawan perjuangan HI UIN Jakarta angkatan 2016.
Penulis berharap segala dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis
diberikan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran akan
sangat membantu penulis untuk menjadi bahan perbaikan penulisan skripsi ini.
Wassalamualaikum. Wr, Wb. Jakarta, Januari 2020
Miftahul Khausar
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................................................... I
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................................................. II
PENGESAHAN PANITIA SKRIPSI ............................................................................ III
ABSTRAK ....................................................................................................................... IV
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... V
DAFTAR ISI ................................................................................................................ . VII
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….. IX
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... X
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... XI
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................... XII
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Pernyataan Masalah ................................................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
D. Tinjauan Pustaka .................................................................................................... . 8
E. Kerangka Konseptual ............................................................................................. 11
1. Diplomasi Publik..……………………………………………………………. 11
2. Nation Branding ……….…………………………………………………….. 14
F. Metode Penelitian .................................................................................................. 16
G. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 19
BAB II GAMBARAN UMUM OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA DAN
PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018……………………………………. 21
A. Sejarah Olahraga Nasional .................................................................................. 21
1. Pra- Kemerdekaan bangsa Indonesia ................................................................ 24
2. Pasca Kemerdekaan bangsa Indonesia .............................................................. 28
B. Penyelenggaraan Asian Games 2018 ..................................................................... 37
1. Sejarah dan Dinamika Asian Games ................................................................. 37
2. Indonesia dan Asian Games 2018 ………...…………………………………. 41
viii
BAB III GAMBARAN UMUM NATION BRANDING INDONESIA………...….... 54
A. Nation Branding Indonesia .................................................................................... 54
1. Informasi Umum Sektor Pariwisata Indonesia ................................................. 57
B. Wonderful Indonesia sebagai Nation Brand………………………………….….. 64
BAB IV STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI
PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018 ……………………………….…… 68
A. Asian Games 2018 sebagai Instrumen Diplomasi Publik Indonesia ..................... 68
1. Upaya Diplomasi Indonesia Sebelum Penyelenggaraan Asian Games 2018 .... 71
2. Upaya Diplomasi Indonesia Saat Penyelenggaraan Asian Games 2018 ........... 83
3. Upaya Diplomasi Indonesia Setelah Penyelenggaraan Asian Games 2018 ....... 89
B. Implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap Nation Brand
Indonesia ................................................................................................................ 91
1. Tourist Arrival ................................................................................................... 92
2. Foreign Direct Invesment (FDI) ........................................................................ 97
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 103
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 103
B. Saran ...................................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... CXIII
Buku .......................................................................................................................... cxiii
Jurnal ..................................................................................................................... .. cxv
Berita ..................................................................................................................... .. cxvi
Basis Data Online ..................................................................................................... cxx
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... CXXII
ix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR I.1 The Circle of Public Diplomacy ………………………………………………….. 13
GAMBAR II.1 Presiden Soekarno berpidato saat pembukaan Asian Games …………………….. 32
GAMBAR II.2 Headline Berita di media Internasional dan media lokal …………………………. 48
GAMBAR II.3 Logo Asian Games 2018 ………………………………………………………….. 51
GAMBAR II.4 Maskot Asian Games 2018 ……………………………………………………….. 52
GAMBAR III.1 Data Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia ……………… 63
GAMBAR III.2 Logo Wonderful Indonesia ………………………………………………………. 66
GAMBAR III.3 Warna pada Logo Wonderful Indonesia …………………………………………. 67
GAMBAR IV.1 Tampilan Website Resmi Indonesia Travel ……………………………………… 77
GAMBAR IV.2 Billboard Asian Games 2018 yang kenalkan pariwisata Indonesia ……………… 78
GAMBAR IV.3 Tampilan Awal Official Music Vidio Asian Games 2018 ……………………….. 82
GAMBAR IV.4 Foto Bus Wonderful Asian Games ………………………………………………. 87
GAMBAR IV.5 Pertunjukan Budaya Tradisional Indonesia di Wisma Atlet Asian Games ………. 88
GAMBAR IV.6 Data Foreign Direct Invesment (FDI) Indonesia ………………………………… 99
GAMBAR IV.7 Data World bank FDI Indonesia …………………………………………………. 100
x
DAFTAR TABEL
TABEL II. A.2.1 Prestasi Olahraga Indonesia pada ajang olahraga Sea Games …………………. 35
TABEL IV.2.1 Data Perkembangan Wisman Ke Indonesia ……………………………………… 94
TABEL IV.2.2 Data BKPM perkembangan FDI Indonesia ……………………………………… 101
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Jusuf Kalla ……………………………………............ CXXII
LAMPIRAN 2 Wawancara dengan Indra Gamulya ……………………………………….. CXXVI
LAMPIRAN 3 Wawancara dengan Jubilar Paskoro ……………………………………….. CXXXII
xii
DAFTAR SINGKATAN
AAAF Asian Amateur Athletic Federation
AG Asian Games
AGF Asian Games Federation
ASDEP Asisten Deputi
BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal
DAPERNAS Dewan Perancang Nasional
DEPARI Dewan Pariwisata Indonesia
DISPARBUD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DTI Dewan Turisme Indonesia
FDI Foreign Direct Invesment
GANEFO The Games of New Emerging Forces
GBK Gelora Bung Karno
INASGOC Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee
IOC International Olympic Commite
KEMENPAREKRAF Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
KOI Komite Olimpiade Indonesia
KONI Komite Olahraga Nasional Indonesia
KORI Komite Olimpiade Republik Indonesia
LPN Lembaga Pariwisata Negara
NIVU Nederlandsch-Indische Voetbal Unie
NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
OCA Olympic Council of Asia
PON Pekan Olahraga Nasional
PORI Persatuan Olahraga Republik Indonesia
TTI Trader, Tourist, Investor
USIA United States Information Agency
VOC Vereenigde Oost-Indsche Compagnie
YTI Yayasan Tourisme Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Menjadi Tuan rumah dalam Perhelatan mega event olahraga seperti Asian
Games ataupun Olimpiade dan Piala Dunia adalah salah satu bentuk dari
Diplomasi Publik. Menurut Mark Leonard, Diplomasi publik memiliki
beberapa tujuan. Pertama, untuk membangun image suatu negara atas isu-isu
yang berkembang di negara tersebut. Kedua, untuk membentuk opini publik di
masyarakat demi mengubah persepsi publik pada negara tersebut. Ketiga, untuk
menarik minat masyarakat internasional kepada suatu negara. Keempat, untuk
mempengaruhi perilaku publik1.
Menjadi tuan rumah dalam perhelatan sebuah mega event olahraga juga
termasuk dalam diplomasi publik yang tentunya merupakan tanggung jawab
besar bagi sebuah negara. Berbagai macam sarana dan prasana harus
dipersiapkan oleh sebuah negara agar mampu menjadi tuan rumah, mulai dari
kesiapan anggaran, infrastruktur yang memadai, akomodasi para peserta,
konsumsi, kesehatan, media dan masih banyak lagi. Banyaknya persiapan saat
menjadi tuan rumah pada sebuah sebuah mega event olahraga semata-mata
dilakukan untuk mencapai tujuan negara tersebut. Mega event olahraga telah
1 Jan Melissen. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed). The
Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective. California : Rand Corporation.
2006. Pp 43.
2
menjadi semakin penting untuk membangun identitas sebuah negara dan
membuat negara tersebut menjadi menarik dan unik2.
Negara tuan rumah sering kali memanfaatkan momentum tersebut untuk
pencapaian kepentingan nasional, mendapatkan eksposur global dan positif
image, menaikkan citra dan identitas nasional. Citra dan reputasi negara ini bisa
dilihat dari enam kualitas. Yaitu, export (citra produk nasional yang kompetitif),
governance (citra pemerintahan yang bersih dan kompeten), tourism
(ketertarikan wisman untuk berkunjung), investment (ketertarikan investor
untuk menanam modal), culture (kekayaan budaya), dan people (SDM yang
unggul dan ramah). Singkatnya, Nation Branding bertujuan menarik TTI
(Trader, Tourist, Investor) dengan menciptakan citra dan reputasi di enam
kualitas tersebut3
Termasuk saat Indonesia terpilih menjadi Hosting Country Asian Games
2018, Hal ini akan menjadi sebuah bentuk diplomasi publik Indonesia dengan
memanfaatkan peluang besar bagi Indonesia dibanyak sektor. Salah satunya
membangun Nation Brand sendiri untuk bangsa ini. Pakar marketing sekaligus
staff ahli kementerian pariwisata Yuswohady mendefinisikan Nation Brand
sebagai citra dan reputasi (national image & reputation) yang ditangkap oleh
2 Higham, J.E.S. And Hinch, T.D. Sport and tourism : Globalization, Mobility and
Identity. Oxford : Elsevier Butterworth-Heineman. 2009. 3 Yuswohady, “Nation Branding agenda bangsa setelah Asian games” 3 September 2018
(www.jawapos.com) diakses dari https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/03/09/2018/nation-
branding-agenda-bangsa-setelah-asian-games/. Diakses pada 10/06/19. Pukul 02:51.
3
masyarakat internasional terhadap suatu negara. Sedangkan Nation Branding
adalah upaya untuk menciptakan Nation brand tersebut4.
Pada Skripsi ini akan lebih berfokus pada Strategi Nation Branding
Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018 dengan menanamkan
nilai-nilai kebudayaan dan identitas nasionalnya untuk memperkenalkannya ke
dunia internasional untuk pencapaian kepentingan nasional seperti
meningkatkan pariwisata, investasi, atau bahkan hubungan luar negeri. Setiap
negara pasti berupaya untuk membangun Nation Brand negaranya demi
mempengaruhi hubungannya dengan negara lain. Dengan Nation Brand yang
baik, nantinya dapat mempengaruhi keberhasilan suatu negara dalam
berkompetisi di pasar global5.
Selain itu, Setiap negara juga akan selalu berusaha meningkatkan citra
negaranya dengan berbagai cara, salah satu caranya, negara akan berusaha
membuat sebuah Nation Brand agar dapat dikenal oleh masyarakat
Internasional Asian Games merupakan salah satu event olahraga terbesar di
dunia dengan miliaran pemirsa. Selain itu, Pemanfaatan saat menjadi tuan
rumah mega event Olahraga untuk membentuk dan meningkatkan Nation Brand
juga telah di praktekkan oleh beberapa negara di Dunia.
Seperti Piala Dunia 2010 yang dimanfaatkan oleh Afrika selatan untuk
membuktikan bahwa dia telah menjadi negara termaju di benua Afrika dan
4 Yuswohady, “Nation Branding agenda bangsa setelah Asian games” 3 September 2018
(www.jawapos.com) 5 Zala Volcic & Mark Andrejevic. Nation Branding in the era of commercial
nationalism: International Journal of Communication 5. Queensland : University of Queensland,
Centre for Critical and Cultural Studies. 2011. Pp 1-2.
4
menjadi kekuataan ekonomi baru6, Contoh lain seperti Tiongkok yang menjadi
Tuan rumah Olimpiade Beijing 2008 yang menunjukan bahwa ia memiliki laju
pembangunan yang cepat yang bercita-cita menjadi kekuatan ekonomi terbesar
di dunia7. Selain itu, Rusia melalui penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2018
juga ditujukan untuk Nation Brandingnya8. Contoh lain yang juga
melaksanakan mega event untuk Nation Brandingnya adalah Filipina yang
melaksanakan Miss Universe 2016 untuk menunjukan bahwa ia adalah negara
pariwisata Internasional9.
Perhelatan Asian Games ke-18 pada 18 Agustus sampai 2 September 2018
di Indonesia, tepatnya di kota Jakarta dan Palembang dinilai merupakan
momentum yang tepat bagi Indonesia untuk bisa menunjukkan kepada dunia
mengenai kekayaan budaya nusantara dari Sabang sampai Merauke. Berbagai
macam usaha telah dilakukan salah satunya dengan menanamkan nilai-nilai
kebudayaan Indonesia pada Asian games ke-18 ini. Contohnya, Pada Logo
Asian Games yang menggambarkan kemegahan Stadion Utama Gelora Bung
Karno sebagai heritage sekaligus simbol kebesaran olahraga Indonesia,
Maskot yang terdiri dari tiga satwa khas Indonesia yaitu burung Cendrawasih
6 Allmers, S. and Maennig, W, “Economic impacts of the FIFA Soccer World Cups in
France 1998, Germany 2006, and outlook for South Africa 2010”, Eastern Economic Journal, Vol. 35 No. 4, 2009 Pp. 500–519
7 Panagiotopoulou, R, “Nation Branding and the Olympic Games: New media images
for Greece and China”, The International Journal of the History of Sport, Vol. 29 No. 16, 2012.
Pp. 2343 8 Rizky Jonathan, Diplomasi Publik Rusia Melalui Penyelenggaraan Piala Dunia Fifa
(Fédération Internationale De Football Association) 2018 Rusia Dalam Meningkatkan Nation Branding Rusia. Skripsi(S1) thesis, FISIP UNPAS. 2019.
9 Alif Daffa S.D, “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip UIN Jakarta, 2018.
5
yang diberi nama Bhin Bhin mewakili Indonesia bagian timur, badak bercula
satu yang diberi nama Kaka yang mewakili Indonesia bagian barat, dan Rusa
Bawean yang diberi nama Atung yang mewakili Indonesia bagian tengah.10
Ketiga satwa khas yang mewakili tiga wilayah Indonesia itu merefleksikan
slogan "Bhinneka Tunggal Ika", yakni berbeda-beda tapi tetap satu. Ini
mengandung arti, perbedaan budaya, warisan, dan identitas yang ada Indonesia
jika dijadikan satu akan menjadi kekuatan besar yang dapat bersaing diranah
internasional dan Opening Ceremony Asian Games yang menampilkan
tarian Ratoh Jaroe Aceh yang secara kolosal dengan 1600 penari, tarian Kecak
Bali dengan gerakannya yang sangat khas, hingga 19 tarian Nusantara yang
menggambarkan keberagaman tradisi budaya Indonesia11.
Skripsi ini kemudian mengkaji, seberapa berhasil Pemerintah Indonesia
memanfaatkan momentum Asian Games 2018 untuk membangun Nation
Brand dan Diplomasi apa saja yang telah dilakukan Pemerintah dalam
memperkenalkan Indonesia yang memiliki keberagaman budaya, kekayaan
alam yang melimpah dan identitas nasional lain kedunia Internasional
khususnya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia juga.
Karena dilansir dari tulisan Dr. Ir. Arief Yahya. M.Sc. pada situs resmi
kementrian pariwisata, ia mengutip survei Anholt-GFK Roper, di tahun 2016
Indonesia hanya menduduki posisi 40 dalam peringkat Nation Brand Index.
Posisi ini merupakan yang terendah dibandingkan negara-negara pesaing
10 Situs resmi kemenpora http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/10782.
Diakses pada 10/06/19. Pukul 15:51. 11 http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/10782. Diakses pada 10/06/19.
Pukul 15:51.
6
terdekat seperti Thailand (peringkat 31), Singapura (24), India (30), dan Cina
(25).12 Hal ini menggambarkan bahwa masih lemahnya Nation Brand
Indonesia.
Melalui penyelenggaraan Asian Games 2018, Indonesia berusaha untuk
membentuk citra yang positif mengenai keberagaman suku, budaya dan agama
serta kekayaan alam Indonesia, disisi lain Indonesia juga ingin memperlihatkan
keberhasilan-keberhasilannya dalam mengelola negara. Atas dasar inilah,
peneliti tertarik untuk melihat bagaimana upaya Indonesia dalam
Penyelenggaraan Asian Games 2018 sebagai Instrumen diplomasi Publik untuk
membangun Nation Brand khususnya dari dimensi Tourism, Culture and
Heritage.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana strategi Nation Branding Indonesia melalui
Penyelenggaraan Asian Games 2018 ?
2. Bagaimana Implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap
Nation Brand Indonesia ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian :
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk :
12 http://www.kemenpar.go.id/asp/index.asp Diakses pada 10/06/19. Pukul 13:15
7
a. Mendeskripsikan tentang penyelenggaraan Asian Games 2018 di
Indonesia
b. Mendeskripsikan tentang upaya diplomasi Indonesia untuk
membangun Nation Brand dengan menjadi tuan rumah
penyelenggaraan Mega event Olahraga Asian Games 2018
c. Mengidentifikasi dan mengkaji secara mendalam tentang Implikasi
Penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap Nation Brand
Indonesia sebagai negara tuan rumah terutama dari dimensi Tourism
dan Invesment.
2. Manfaat Penelitian :
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah untuk :
a. Mampu memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam disiplin Ilmu Hubungan Internasional,
khususnya dalam isu internasional terkait Negara yang menjadi tuan
rumah Event Olahraga Internasional akan berimplikasi pada Nation
Brand Negara tersebut.
b. Mampu menjadi sumber informasi publik, kalangan penstudi ilmu
hubungan internasional khususnya dan semua kalangan secara
umum, serta sumber informasi bagi pemerintah, Terkait implikasi
penyelenggaraan ASIAN GAMES 2018 terhadap Nation Brand
Indonesia.
8
D. Tinjauan Pustaka
Dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian dalam skripsi ini, peneliti
mencoba meninjau kembali beberapa tulisan ataupun penelitian terkait, guna
memperluas dan memperkokoh data serta asumsi peneliti dalam skripsi ini.
Tinjauan pustaka peneliti berfokus pada sumber literatur yang relevan dengan
topik penelitian ini yaitu tentang negara-negara yang memanfaatkan event
olahraga untuk mendongkrak nation brand mereka. Karena menjadi tuan rumah
pada mega event olahraga telah semakin diakui sebagai agen kuat dalam
memperbaiki citra dan branding negara.
Pertama, karya skripsi dari Alif Daffa, mahasiswa ilmu hubungan
internasional, Universitas Islam Negeri Jakarta tahun, dengan judul Implikasi
“Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation Branding Filipina
Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017”. Dalam
penelitian ini, Alif Daffa membahas secara kompherensif mengenai dampak dari
mega event Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina.
Alif daffa dalam skripsinya menjelaskan tentang Implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap national branding filipina
sebagai negara tujuan wisata Internasional pada tahun 2017 berdampak positif
terhadap filipina. Dampak positif dalam hal ini dapat diartikan yang mana Nation
Brand filipina menjadi lebih baik setelah adanya penyelenggaraan Miss
Universe 2016 yang diselenggarakan filipina. Keberhasilan ini dapat dilihat dari
9
semakin meningkatnya investasi dan semakin banyaknya wisatawan asing yang
berkunjung ke negara Filipina13.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara yang menjadi tuan rumah dalam mega event Internasional
akan berdampak pada Nation Brandnya. Selain itu alasan memilih literature ini
juga karena indikator pengukuran yang sama, digunakan dalam melihat Nation
Brand melalui Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment.
Perbedaan antara penelitian Alif Daffa dengan penelitian ini terletak pada
fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus kepada
Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian Games
2018, sedangkan penelitian Alif Daffa, lebih berfokus pada Bagaimana Implikasi
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation Branding Filipina
Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional pada Tahun 2017.
Kedua, peneliti juga mengambil tinjauan pustaka lain yaitu buku Higham
dan Hinch yang berjudul sport and tourism. Dalam Bukunya mereka
menegaskan bahwa mega event olahraga telah menjadi semakin penting untuk
membangun identitas sebuah negara dan membuat negara tersebut menjadi
menarik dan unik. Mega event Olahraga digambarkan memiliki potensi untuk
berfungsi sebagai katalisator perubahan dalam hal citra dan makna sebuah
13 Alif Daffa S.D. “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip UIN Jakarta. 2018.
10
negara dengan memberikan kesempatan untuk mempublikasikan, mengenalkan
dan memperbarui citra negara dalam skala global14.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara yang menjadi tuan rumah dalam mega event Olahraga
adalah kesempatan yang penting untuk membantuk identitas sebuah negara yang
pada akhirnya akan berfungsi sebagai katalisator perubahan untuk mendapatkan
citra negara dalam skala global.
Perbedaan antara penelitian buku Higham dan Hinch dengan penelitian
ini terletak pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih
berfokus kepada Strategi Nation Branding Indonesia melalui penyelenggaraan
Asian Games 2018, sedangkan buku Higham dan Hinch yang berjudul sport and
tourism lebih membahas secara luas tentang korelasi antara dua tema besar
tersebut.
Ketiga, Peneliti juga mengutip karya tulis lain untuk dijadikan tinjauan
pustaka yaitu buku “Mega-events and modernity” yang ditulis oleh Roche, M.
Dalam bukunya Roche menegaskan konteks dari mega event olahraga sebagai
kesempatan bagi suatu bangsa untuk mendefinisikan, menemukan atau
membayangkan masa depannya dan bagaimana keinginannya untuk dianggap
oleh bangsa lain15.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara yang menjadi Tuan rumah dalam mega event Olahraga
14 Higham, J.E.S. And Hinch, T.D. Sport and tourism : Globalization, Mobility and
Identity. Oxford : Elsevier Butterworth-Heineman. 2009. 15 Roche, M, “Mega-events and modernity: Olympics and expos in the growth of global
culture”, Routledge, London. 2000.
11
adalah kesempatan yang penting untuk memberbaharui masa depan bangsa
tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan citra agar dianggap oleh negara-
negara lain.
Perbedaan antara penelitian buku Roche, M dengan penelitian ini terletak
pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus kepada
Strategi Nation Branding Indonesia melalui penyelenggaraan Asian Games
2018, sedangkan buku Higham dan Hinch yang berjudul “Mega-events and
modernity” Lebih membahas secara luas tentang korelasi antara dua tema besar
tersebut.
Dari tulisan-tulisan yang peneliti kutip, semuanya memiliki relevansi
pada topik pembahasan skripsi ini yang berfokus pada penyelenggaraan Mega
event olahraga baik itu tantangan dalam prosesnya ataupun manfaatnya dalam
hal ini Asian Games 2018 dan kaitannya dalam membangun Nation Brand-nya
E. Kerangka Konseptual
1. Diplomasi Publik
Diplomasi publik merupakan salah satu jenis dari diplomasi. Menurut
Adam Watson, diplomasi merupakan hal alami yang harus dilakukan oleh
negara-negara. Hal ini mengingat bentuk negara bangsa yang terpisah-pisah.
Setiap negara memiliki kepentingan dan kebutuhannya masing-masing, karena
hal tersebut setiap negara pasti melakukan diplomasi karena keterbatasan yang
masing-masing dimiliki16.
16 Adam Watson, Diplomacy: The Dialogue between States. 2005.[buku on-line],
(Prancis: Routledge), 1; tersedia di https://doi.org/10.1177/004711788200700408; Internet;
diunduh pada 24 Oktober 2019
12
Dunia internasional yang semakin dinamis, memunculkan perkembangan
yang cukup masif pada tatanan Ilmu Hubungan Internasional khususnya bidang
diplomasi. Salah satunya penggunaan diplomasi publik yang lebih banyak
mengulas isu-isu seperti pariwisata, olahraga, kesehatan, dan budaya.
Beberapa Ahli memiliki perbedaan pendapat dalam memaknai Diplomasi
publik. Jay Wang dalam bukunya melihat diplomasi publik sebagai suatu usaha
untuk mempertinggi mutu komunikasi antara negara dengan masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dalam
pelaksanaannya tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah17. Ahli lain yaitu Jan
mellisen yang juga merupakan ahli dalam diplomasi publik mendifinisikan
diplomasi publik sebagai upaya untuk mempengaruhi orang atau organisasi lain
diluar negaranya dengan cara positif sehingga mengubah cara pandang orang
tersebut terhadap suatu negara18.
Menurut Edward Morrow, Seorang mantan direktur dari United States
Information Agency (USIA) yang dikutip dalam artikel Foreign Policy,
Menyatakan bahwa, “Diplomasi publik berbeda dengan diplomasi tradisional,
Interaksi dalam diplomasi publik tidak hanya melibatkan pemerintah tapi juga
mengutamakan peran non pemerintah seperti organisasi dan Individu19.
17 Wang, J. Public Diplomacy and Global business. The Journal of Business Strategy.
Vol. 27. Iss (3). 2006. Pp 49-58,. 18 Melissen, J. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed). The
Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective. California : Rand Corporation.
2006. Pp 43. 19 Murrow, E. Introduction : Why public Diplomacy ? The Foreign Policy centre,. 2002.
Pp 1.
13
Menurut Mark Leonard, Diplomasi publik memiliki beberapa tujuan,
diantaranya, pertama, untuk membangun image suatu negara atas isu-isu yang
berkembang di negara tersebut. Kedua, untuk membentuk opini publik di
masyarakat demi mengubah persepsi publik pada negara tersebut. Ketiga, untuk
menarik minat masyarakat internasional kepada suatu negara. Keempat, untuk
mempengaruhi perilaku publik.20
Gambar I.1 The Circle of Public Diplomacy
(Sumber : Diplomacy by Other Mean)
Terkait gambar di atas, Mark Leonard menjelaskan bahwa di dalam
diplomasi publik terdapat hubungan antara image dan issue. Terkait hal ini,
setiap negara pasti memiliki isu yang berbeda-beda. Isu-isu tersebut pada
umumnya mempengaruhi hubungan negara dengan lingkungan domestik
maupun internasional.21 Isu-isu yang ada tersebut dapat diubah dengan cara
membentuk image negara melalui aktivitas diplomasi publik. Dari penjelasan
di atas terlihat bahwa diplomasi publik merupakan alat untuk mempengaruhi
asumsi publik serta membentuk image atau issues.
20 Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002.
Pp 8. 21 Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002.
Pp 8.
14
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan, diplomasi publik
dapat diartikan sebagai upaya komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah
suatu negara untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya melalui
pemahaman, penginformasian, serta pemberian pengaruh terhadap masyarakat
internasional. Komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara
tersebut akan membentuk image negara, yang mana terkait hal ini, tentu setiap
negara akan berupaya untuk membentuk image positif negaranya.
Dalam Skripsi ini, Teori Diplomasi Publik digunakan untuk melihat upaya
Pemerintah Indonesia untuk mempromosikan Nation Brand nya melalui
penyelenggaran mega event olahraga Asian Games 2018.
2. Nation Branding
Nation Branding merupakan strategi merek suatu negara yang menentukan
visi strategis yang paling realistis, kompetitif, dan menarik. Visi strategis
tersebut didukung, diperkuat, dan diperkaya oleh setiap tindakan komunikasi
yang dilakukan oleh negara tersebut terhadap seluruh negara di dunia.22
Simon Anholt yang merupakan seorang ahli dalam Nation Branding
menyatakan bahwa citra suatu negara menjadi aset penting suatu brand untuk
meningkatkan competitive identity (identitas kompetitif) negara tersebut.23
Dengan kata lain, Nation Branding akan membentuk citra tentang suatu negara
di mata dunia internasional.
22 Simon Anholt. “Nations-Brands of the twenty-first Century”. Journal of Brand
Management. Vol. 5 : No. 6. 1998. Pp 395-406. 23 Simon Anholt. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007. Pp 32.
15
Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”
yang meliputi enam elemen penting dalam reputasi suatu negara, diantaranya :
ekspor (exports), pemerintahan (governance), kebudayaan dan tradisi (culture
and heritage), masyarakat (people), pariwisata (tourism), investasi dan
imigrasi (investment and immigration).24 Dari pernyataan Anholt di atas
terlihat bahwa pariwisata dan kebudayaan merupakan elemen penting dalam
Nation Branding suatu negara.
Dalam melihat keberhasilan Nation Branding suatu negara, Thomas
Cromwell yang merupakan ahli Nation Branding menyatakan terdapat dua
unsur yang dapat menjadi tolak ukur dalam melihat keberhasilan Nation
Branding suatu negara. Dua unsur tersebut diantaranya, Foreign direct
investment dan tourist arrivals. Semakin meningkatnya Foreign direct
investment dan Tourist Arrival suatu negara dari tahun ke tahun, hal ini dapat
mencirikan bahwa upaya Nation Branding negara tersebut dapat dikategorikan
berhasil untuk dilaksanakan.25
Dalam skripsi ini, konsep Nation Branding digunakan untuk menjelaskan
betapa pentingnya Nation Branding bagi suatu negara. Terkait hal ini,
Indonesia merasa perlu untuk meningkatkan citra positif nya di Dunia
Internasional. Serta, merasa perlu untuk memiliki sebuah branding yang diakui
dunia.
24 F. Woo Yee. “Nation Brand : What is being branded?”. Journal of Vacation Marketing.
2006. Vol. 12 : No. 1. Pp 5-14. 25 “Nation Brand Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-
branding-explained di akses pada 10/06/19. Pukul : 17.00
16
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang peneliti gunakan adalah tipe deskriptif-analitik, yaitu
suatu kegiatan penelitian dalam hubungan internasional dengan melihat
permasalahan yang ada melalui pengumpulan data, kemudian melakukan
analisis dengan mengaitkan data dengan teori dalam hubungan internasional.26
Hasil dari uraian tersebut selanjutnya akan dianalisis, sehingga akan berujung
pada kesimpulan yang bersifat analitik. Metode ini digunakan dalam penelitian
ini untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai implikasi penyelenggaraan
Asian Games 2018 terhadap pembangunan Nation Brand Indonesia sebagai
negara Tuan Rumah.
2. Sumber Data Penelitian
Berdasarkan pembahasan yang telah ditentukan, penelitian ini
menggunakan sumber data primer dan sekunder. Pertama, Sumber data primer
dapat diartikan sebagai data yang didapatkan langsung oleh peneliti tanpa
adanya proses editing atau dapat disebut sebagai data mentah. Data primer
didapatkan langsung dari otoritas pertamanya tanpa melalui perantara dengan
melakukan wawancara langsung ke narasumber yaitu Jusuf Kalla selaku Wakil
Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 & 2014-2019 sekaligus Ketua
Umum Dewan Pengarah INASGOC, Indra Gamulya selaku Komite Eksekutif,
National Olympic of Council (NOC) atau yang dikenal dengan nama Komite
26 Mochtar Mas’oed. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta :
LP3ES. 1994. Pp. 223.
17
Olahraga Indonesia (KOI), dan Jubilar Paskoro selaku Kepala Bidang
Hubungan Luar Negeri, Asdep Strategi dan Komunikasi Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ataupun mengambil data langsung dari instansi
terkait. Kedua, Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung, contoh sumber data sekunder
ini seperti melalui media perantara seperti buku, jurnal, koran, dan situs-situs
pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.27
Terkait dengan penggunaan sumber data, peneliti menggunakan dua sumber
data yaitu data primer dan data sekunder agar penelitian yang akan diteliti
mendapatkan banyak informasi mengenai Strategi Nation Branding Indonesia
melalui penyelenggaraan Asian Games 2018 serta implikasi penyelenggaraan
Asian Games 2018 terhadap Nation Brand Indonesia sebagai negara tuan rumah
dan hasil data yang didapatkan dari sumber data primer dan data sekunder
tersebut digunakan untuk membantu menjawab permasalahan yang telah
ditentukan dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, Tekhnik pengumpulan data yang peneliti gunakan
yaitu Wawancara, Observasi, dan studi dokumen. Peneliti akan mengumpulkan
data dari dua sumber dan cara yang berbeda. Pertama, Sumber data primer.
Peneliti akan meminta data-data tentang penyelenggaraan Asian Games 2018
ke Komite Olahraga Indonesia sebagai mandatory pelaksana pada event
27 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. 2008.
Pp. 402.
18
tersebut Selain itu juga akan meminta data kepada Kementrian pariwisata dan
Kementrian pemuda dan Olahraga terkait dampak Asian Games 2018 terkait
Tourism Arrival dan Upaya promosi yang dilakukan oleh KEMENPAR dan
KEMENPORA di Indonesia. Kemudian Peneliti juga akan meminta data
mengenai kegiatan Asian Games Ke INASGOC sebagai panitia penyelenggara
dan Terakhir peneliti akan mewawancarai ketua dewan pengarah INASGOC,
Komite Eksekutif KOI dan Bagian strategi dan komunikasi Kementerian
Pariwisata. Kedua, Sumber data sekunder peneliti akan mengumpulkan data
dengan menggunakan metode telaah pustaka (library research), yaitu
serangkaian kegiatan pengumpulan data dengan cara menelaah sejumlah
literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Literatur tersebut
berupa buku, jurnal, dokumen resmi, artikel, serta situs-situs pendukung yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.28 Data-data yang diperoleh
kemudian digunakan untuk mengkaji isu yang dibahas dalam penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis tematik. Tekhnik
ini juga merupakan pendekatan sistematis yang melibatkan tema atau pola-pola
yang terdapat dalam data kualitatif. Dalam penelitian ini juga penulis
menggunakan Metode kualitatif yang merupakan suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada fenomena sosial dan masalah yang dihadapi
manusia.29 Data yang diperoleh dari berbagai literatur dan wawancara tersebut
28 M. Hasyim. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Peneliti UI. 1995. Pp. 147. 29 John W. Creswell. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Design. California : Safe Publications. 1998. Pp 208.
19
kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang ada menggunakan teori
Hubungan internasional yaitu diplomasi publik dan Nation Branding,
selanjutnya dijelaskan dan dianalisis berdasarkan fakta-fakta yang ada dan
akhirnya dapat disusun dalam suatu tulisan serta ditarik suatu kesimpulan.
G. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian dari proposal penelitian yang digunakan dalam
proposal ini, dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari pernyataan masalah, pertanyaan penelitian,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual,
metode penelitian, dan sistematika penelitian. Tujuan dari penjelasan bab
ini ialah untuk mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian ini.
BAB II : Gambaran Umum Olahraga Nasional Indonesia Dan
Penyelenggaraan Asian Games 2018
Bab ini akan membahas secara kompherensif mengenai sejarah
olahraga nasional Indonesia, bagaimana Indonesia memanfaatkan event
olahraga sebagai instrumen diplomasi publik dari sebelum kemerdekaan
hingga sesudah kemerdekaan. Serta penjelasan mengenai Penyelenggaraan
Asian Games 2018 mulai dari sejarah awal Asian games sampai proses
terpilihnya Indonesia menjadi Hosting Country. Pada Bab 2 penelitian ini,
dapat dikatakan sebagai landasan pengetahuan dasar dari Penelitian yang
ingin diteliti.
20
BAB III : Gambaran Umum Nation Branding Indonesia
Bab ini akan membahas mengenai Nation Branding Indonesia
secara umum. Bagaimana upaya Indonesia memperkenalkan kekayaan alam
dan budaya serta keberagaman pariwisata Indonesia. Penjelasan dari bab ini
dapat dikatakan sebagai pintu awal dari penelitian yang diteliti. Pada bab 3
akan dibahas juga Informasi umum tentang pariwisata Indonesia.
BAB IV : Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan
Asian Games 2018
Bab ini akan memberikan penjelasan sekaligus menjawab
pertanyaan penelitiaan skripsi ini. Di bab ini akan dijelaskan upaya Nation
Branding apa saja yang telah dilakukan Indonesia sebagai instrumen
diplomasi publiknya dalam membangun Nation Brand serta analisis
peneliti terkait implikasi penyelenggaraan Asian Games 2018 terhadap
upaya pembentukan Nation Brand Indonesia. Terkait hal ini, peneliti akan
memaparkan mengenai implikasi penyelenggaraan Asian Games 2018
terhadap Nation Brand indonesia yang dilihat dari dua aspek, yaitu Tourist
Arrival dan Foreign Direct Invesment.
BAB V : Penutup
Bab ini terdiri dari kesimpulan serta saran terkait masalah penelitian
yang diteliti. Lalu, pada lembar terakhir dilampirkan pula daftar pustaka
yang berguna bagi para pembaca dalam mencari sumber informasi yang
diteliti dalam penelitian ini.
21
BAB II
GAMBARAN UMUM OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA DAN
PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018
Dalam bab II skripsi ini akan diberikan penjelasan secara kompherensif
mulai dari sejarah olahraga Nasional Indonesia dan transformasinya dari sebelum
kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan. Kemudian selanjutnya lebih dalam
membahas sejarah Asian Games sebagai Mega event Olahraga terbesar se Asia dan
Menyajikan Informasi secara khusus tentang Asian Games ke-18 di Indonesia
mulai dari proses penyelenggaraan Asian Games 2018 serta proses administrasi
Indonesia dalam menjadi Hosting Country penyelenggaraan Mega event Olahraga
Asian Games 2018.
A. Sejarah Olahraga Nasional
Setiap Negara memiliki ciri khas sejarah, riwayat hukum, corak-masyarakat
dan lingkungannya serta strategi membangun negara dan bangsanya30. Begitu pula
Negara yang memutuskan untuk menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah pada
sebuah event internasional yang termasuk bagian dari strategi sebuah negara yang
akan melihat itu sebagai peluang yang kemudian dapat dimaksimalkan untuk
pencapaian tujuan sebuah negara. Dari segi internal aspek-aspek yang muncul
seperti dukungan masyarakat, politik, dan keuangan internal maupun segi eksternal
30 Pidato Prof. Soepomo, anggota BPUPKI, pada sidang pertama Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) 31 Mei 1945 di gedung Tyuuoo Sangi-In, Jakarta. Saafroedin Bahar, Nannie Hudawati Sinaga, Ananda B. Kusuma, et all. (eds), Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)- Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) (Jakarta: Sekretariat republic Indonesia,1992) Pp.28
22
seperti sponsor dan kerjasama antar negara akan semakin memperkuat tercapainya
tujuan tersebut.
Dengan faktor-faktor tersebut maka negara kemudian dapat menyempaikan
pesan mengenai dirinya kepada dunia bahwa ia memiliki kapabilitas sehingga
tingkat kepercayaan dunia meningkat pada negara tersebut31. Begitu pula, strategi
olahraga setiap negara yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Salah satunya
Seperti Tahun 1931 Uni Soviet mengembangkan strategi Olahraga yang .
Pemerintah merilis strategi pendidikan kesiagaan Fisik kerja dan pertahanan (Gotov
k trudi I oboronel / GTO) seperti pelatihan olahraga menembak. Siswa sekolah
hingga mahasiswa wajib mengikuti ujian pendidikan fisik GTO32. Kemudian, Pada
awal abad ke-21, Maret 2013, Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mahir bela diri
Judo dan Renang berusaha merestorasi dan merevitalisasi GTO untuk Rusia33.
Begitu juga Indonesia, dalam perkembangannya Indonesia telah banyak
mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang merupakan bagian dari strategi olahraga
nasionalnya, Seperti pada Juli 1963, di Jakarta yaitu ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Presiden RI Soekarno, Merilis strategi mix sports with
politics melalui GANEFO Games (The Games of New Emerging Forces)34. Saat itu
juga Indonesia berhasil menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 pada tahun 1962.
31 David Black. The Symbolic Politics of Sport Mega-Events: 2010 in Comparative
Perspective, Politicon: South African Journal of Political Studies vol 34 no 3, Taylor & Francis Group, 2007, Pp 261-76
32 Sevket Akyildiz, “Olympic Culture in Soviet Uzbekistan 1951-1991 : International Prestige and local Heroes”, Polyvocia-The SOAS Journal of Graduate Research, Vol.3, March 2011, Pp. 4-5.
33 Vladimir Putin Calls for revival of soviet-era Physical fitness tests” The telegraph, 13 Maret 2013.
34 Menurut Presiden RI Soekarno, “Sports have Something to do with politics”. Pauker, Ewa T., “GANEFO : Sports and Politics In Djakarta”. Asian Survey, Juli 1964, Pp.9.
23
Hal lain juga, yang menjadi strategi olahraga nasional Indonesia. Di Negara RI
pada awal abad ke 21, dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Presiden RI memutuskan legislasi system olahraga Nasional Indonesia
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang system
Keolahragaan Nasional. Legislasi ini mengadopsi gagasan olahraga sebagai Hak
Asasi Manusia (HAM) untuk mengembangkan diri35.
Dari penjelasan tersebut, dapat dikemukakan bahwa setiap negara memiliki
jejak sejarah dan strategi nasionalnya masing- masing khususnya dibidang
Olahraga. Fakta lain yang juga tidak bisa dinafikkan yaitu riwayat hukum, corak
masyarakat dan lingkungannya, system pemerintahan, konstitusi serta dinamika
yang terjadi di dunia Internasional ikut memberikan pengaruh pada pilihan strategi
olahraga nasional setiap negara. Termasuk juga negara Republik Indonesia.
Indonesia sejak Pra-Kemerdekaan sampai Pasca Kemerdekaannya 1945-2018
memiliki sejarah keolahragaan yang cukup beragam.
Karena sejarah Olahraga Indonesia terkait erat dengan sejarah kemerdekaan
bangsa Indonesia. Semua bermula dari bangkitnya rasa persatuan, kesatuan dan
nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia. Tidak bisa dilupakan juga peran para bangsawan terutama pihak
kerajaan di tanah air pada era sebelum kemerdekaan dalam perannya ikut
Mengenalkan ragam olahraga kepada masyarakat36. Hal ini di Uraikan secara Rinci
dibawah ini :
35 Pasal 2, 3 dan 4 UU RI. No. 3 tahun 2005 tentang system Keolahragaan Nasional. 36 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat.
2019. Pp. 22
24
1. Pra- Kemerdekaan bangsa Indonesia
Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia yaitu saat Indonesia masih terdiri dari
beberapa kerajaan-kerajaan. Dalam system kerajaan-kerajaan Nusantara di sebelum
abad ke 17- M, para Raja dan pangeran telah memiliki program-program pelatihan
fisik untuk para prajurit dan olahraga rekreasi. Misalnya, pengaruh kultur asal India
(Hindu dan Budha) abad ke 2 SM – 13 SM ke zona Nusantara, Seperti kerajaan
Kutai, Taruma Negara, Kantoli, Sriwijaya, Majapahit, Mataram Hindu37. Para
kesatria harus memiliki kemahiran dibidang berburu, menunggani kuda,
kemiliteran, Seni bela-diri dengan menggunakan senjata seperti pedang, keris,
tombak, gada, dan lain-lain
Ketika pengaruh asal Timur Tengah datang masuk ke kerajaan-kerajaan di
Nusantara pada abad ke -13 M melalui zona utara Sumatera, Sejumlah kerajaan
mengadopsi pelatihan menunggang kuda, panahan, renang, dan lain-lain. Kultur
olahraga ini kemudian banyak berkembang di daerah Jawa dan Sumatera38.
Pada abad ke-16 M sampai 17 M. ketika Indonesia masih dibawa kolonialisme
Belanda dan Vereenigde Oost-Indsche Compagnie (VOC). Belanda tidak mampu
merebut olahraga-olahraga Tradisional yang ada di Indonesia yang telah ada selama
37 Taylor, Jean Gelman. Indonesia : People and Histories. (New haven and London : Yale
University Press 2003), Pp. 22-26. Ricklefs, M. C. (1991). A History of Modern Indonesia Since C.1300, Second Edition. MacMillan, hlm. 3 Peter Lewis (1982) . “The Next great empire”. Futures 14 (1): 47-61. Pavan K. Varma, Becoming Indian, The Unfinished Revolution Of Culture and Identity, Penguin Group USA, Inc. Pp. 125.
38 Ricklefs, M. C. (1991). A History of Modern Indonesia Since C.1300, Second Edition. MacMillan, Pp. 13-14.
25
ratusan tahun, Kekuasaan VOC dan Kolonial belanda tidak merapuhkan tradisi
Olahraga di berbagai daerah Nusantara39.
Selama ratusan tahun Indonesia telah memiliki kelimpahan (plethora) olahraga
tradisional, Seperti warga asli Papua (provinsi Papua Barat) memiliki olahraga
tradisional seperti terompah panjang (long sandals) dan engrang (stils) yang masih
bertahan hingga abad ke-21. Banyak juga tradisi olahraga yang terbatas pada zona
dan etnik tertentu di Nusantara. Namun, ada pula tradisi olahraga yang menyebar
hampir keseluruh nusantara. Seperti olahraga yang hanya berkembang di
Manggarai, Flores, yaitu Caci , olahraga budaya yang memadukan kebugaran,
ketangkasan, keindahan, keperkasaan dan keagungan. Contoh lain olahraga yang
tersebar di seluruh nusantara yaitu sepak Takraw40.
Pada awal abad ke-19 yaitu era sebelum kemerdekaan. Mulai terlihat peran para
bangsawan terutama pihak kerajaan ditanah air untuk ikut mengenalkan ragam
olahraga kemasyarakat. Salah satu contohnya adalah kepedulian Raja
Mangkunegara VII yang telah mengenalkan olahraga dengan membangun lapangan
olahraga dan bahkan menggelar lomba-lomba dengan melibatkan warganya pada
Era 193041.
Sejarah perkembangan olahraga di tanah air tidak lepas dari peran kerajaan
Mangkunegara di Surakarta. Adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo
(KGPAA) Mangkunegara VII yang membuat tidak ada sekat antara raja dan
39 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta,
2016. Pp. 10 40 Alexander Loen/Tina, “Many Traditional Sports are forgotten, Official says”, west
papua daily, 11 Agustus 2015 41 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 22
26
rakyatnya. KGPAA Mangkunegara VII yang berpendidikan Barat, pernah
mengenyam pendidikan sastra di Universitan Leiden, Belanda. Ia begitu
memperhatikan kehidupan masyarakatnya dan dalam kepemimpinannya, Surakarta
begitu hidup42.
KGPAA Mangkunegara VII yang juga ikut membangun kebugaran rakyatnya
melalui olahraga meyakini dengan olahraga selain membuat tubuh menjadi bugar,
juga menjadikan masyarakatnya tetap berpikir positif. Juga menjadikan Olahraga
sebagai wadah control social, juga sebagai wadah untuk menunjukkan kualitas diri.
Raja membangun sebuah lapangan terbuka sebagai pusat olahraga Mahanan yang
lokasinya didepan sekolah Openbare Mulo yang kemudian dikelola oleh sebuah
komisi olahraga yang dibentuk pemimpin praja43.
KGPAA Mangkunegara VII membentuk perkumpulan-perkumpulan olahraga
seperti Sport Unie Sarosa Tennis Club derOfficieren, dan Salatigache Hippische
Sport Vereniging. Puncaknya adalah ketika ia mendirikan Sport Vereniging
mangkoe Nagaran (SVMN) pada 7 Juni 1936. SVMN merupakan puncak dari
pembangunan olahraga di kerjaan Mangkunegaran yang membuat rakyat semakin
dengan dengan rajanya. Lewat olahraga, KGPAA Mangkunegara VII berhasil
membangun keharmonisan dengan rakyatnya44.
Pada abad Ke-19 juga, tepatnya pada tanggal 29 April 1930 di Yogyakarta
Organisasi olahraga pertama terbentuk yaitu Persatuan Sepakraga Seloeroeh
Indonesia (PSSI) yang di ketuai oleh Ir. Soeratin Soesrosoegondo yang munculnya
42 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, Pp. 23 43 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, pp. 24 44 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, Pp. 25
27
disebut-sebut berkaitan dengan sumpah pemuda tahun 1928, yang kemudian
ditahun beikutnya kata “Sepakraga” diganti menjadi “Sepakbola”. Kemudian,
Disusul pada tahun 1936 terbentuk Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) di
Semarang yang diketuai Dr. Boentara. Dan juga beberapa tahun setelah itu tepatnya
pada 8 Oktober 1938 terbentuklah Ikatan Sport Indonesia (ISI) di Jakarta yang
diketuai oleh Soetarjo Hadikusumo. PSSI dan PELTI menjadi motor terbentuknya
ISI yang kemudian melanjutkannya dengan dilaksanakannya kongres dan Pekan
Olahraga di Solo dan Batavia. Dan melalui wadah olahraga ini juga jenis-jenis
olahraga lomba diperkenalkan seperti lompat jauh, dasa lomba, panca-lomba,
senam, atletik, selain basket, voli dan kasti45.
Selama Kolonial belanda, dua federasi sepakbola lahir dan berkembang dipulau
jawa. Yaitu Federasi sepak bola Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB)
hingga tahun 1935 dan Federasi sepak bola Nederlandsch-Indische Voetbal Unie
(NIVU) pasca tahun 1933. NIVB dibentuk dari wakil-wakil 4 (empat) organisasi
sepakbola di Batavia, Soerabaja, Bandoeng, dan Semarang, pada april 1919. NIVB
berafiliasi ke FIFA tanggal 24 Mei tahun 1924. NIVB mewakili hindia belanda
hingga tahun 1935. NIVB mengikuti Far Eastern games (Oostersche Olympiade)
tahun 1934 di Manila, Filipina46. NIVB dilikuidasi pada Juli tahun 1935 karena
gejolak sepakbola di Jawa selama kira-kira 1,5 Tahun. NIVB diganti dengan NIVU
pada 9 Juni 1935, Karena NIVB mengutamakan orang-orang belanda kelahiran
Hindia-Belanda. NIVU bergabung dengan FIFA tanggal 14 Agustus 1936.
45 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta,
2016. Pp. 32 46 “Ontwerp Statuten Van de Tennis Club der Officieren Mangkunegaran Tahun 1938.”
Arsip Lekso Pustoko. Pp. 541
28
Sehingga NIVU merupakan federasi sepakbola pertama Asia yang mengikuti Piala
Dunia ke Prancis tahun 193847.
Meski diwarnai ada dua kutub organisasi sepakbola, PSSI dan NIVU yang
dimiliki oleh pemerintah Hindia Belanda, Prestasi tim sepakbola yang diisi anak-
anak muda asal Solo, Yogyakarta, Cirebon, saat itu membanggakan. Puncaknya
adalah ketika pada 5 juni 1938 untuk pertama kalinya PSSI dan NIVU mengirimkan
tim ke Piala Dunia di Reims, Prancis dengan memakai nama Hindia Belanda yang
merupakan tim nasional Asia pertama saat itu yang berlaga di Piala Dunia. Tim
merupakan gabungan dari pemain Pribumi, keturunan Tiongkok dan warga
Belanda. Dalam penampilan perdana itu tim Hindia Belanda langsung tersungkur
0-6 di babak pertama ketika menghadapi Hungaria di Stadion Velodrome
Municipale, Reims. Hungaria melenggang ke final sebelum takluk ditangan Italia48.
2. Pasca Kemerdekaan bangsa Indonesia
Olahraga Nasional Indonesia mulai bangkit ketika pasca kemerdekaan 17
Agustus 1945. Hal ini terlihat dari mulai terbentuknya sebuah organisasi
keolahragaan nasional yang permanent dan memiliki regulasi dan legislasi yang
jelas. Pemimpin-pemimpin organisasi olahraga yang sudah terbentuk sebelum
kemerdekaan mulai menyerukan sebuah langkah untuk menyerukan sebuah
gerakan dan pertemuan untuk menghasilkan system olahraga yang teratur.
Hal ini terlihat dari pertemuan di Surakarta, Awal Januari 1946 yang tercatat
dalam sejarah olahraga nasional sebagai Kongres Olahraga Nasional I dalam
47 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21” Pp. 33 48 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 26
29
atmosfer Indonesia yang telah merdeka. Dr. Abdulrachman Saleh, Tokoh
pergerakan dan Olahraga nasional saat itu, diketahui sebagai pimpinan pertemuan.
Kongres tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa organisasi satu-satunya yang
menjadi wadah resmi yang akan mengurus dan mengatur gerakan olahraga
nasional adalah Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI), Pengurus PORI
pun membentuk Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) yang memiliki
tugas khusus menyelenggarakan hubungan olahraga dengan luar negeri, terutama
adanya keinginan untuk berpartisipasi pada Olimpiade 1948 di London, Inggris
walaupun pada akhirnya batal diikuti oleh Indonesia49.
Sejak 1946, Pemerintah Indonesia telah melihat dan menjabarkan nilai
strategis dan Olahraga nasional. Hal ini juga terlihat dari terbentuknya Menteri
Negara pemuda dan olahraga. Periode 29 Juni 1946 – 29 Januari 1948, Wikana
menduduki jabatan menteri Pemuda dan Olahraga. Periode 29 Januari 1948 - 04
Agustus 1949, Supeno menduduki jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga. Tahun
1964-1966, R. Maladi menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga50.
Periode 1945-1950, terbentuknya Inspeksi karsidenan di 13 Tempat. Sekolah
Guru Pendidikan Jasmani (SGPD) terbentuk pada 19 Agustus 1950 di Yogyakarta
dan Bandung. Kongres Olahraga I di Surakarta (1946) membentuk PORI dan
KORI. PON I dilaksanakan di Surakarta (8-12 September 1948). Kongres
Olahraga digelar di Yogyakarta (25 Desember 1949) menghasilkan kesepakatan
antara lain : (a) Pemberian Hak otonom pada Organisasi; (b) Pembentukan
49 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019, Pp. 52 50 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 40
30
organisasi kecabangan olahraga; (c) KORI diubah menjadi Komite Olimpiade
Indonesia (KOI); dan (d) persiapan pengiriman delegasi ke Asian Games (AG) I
di New Delhi, India51.
Tahun 1951-1967, Rakyat dan Pemerintah Indonesia sukses melaksanakan
strategi dan program olahraga nasional. Misalnya Kongres Olahraga Jakarta dan
Pekan Olahraga Nasional (PON), PON II digelar di Jakarta (25-26 Oktober 1951)
menghasilkan kesepakatan antara lain: (a) Peleburan PORI dan KOI; (b)
Organisasi –organisasi olahraga otonom menjadi anggota KOI. Tahun 1952,
Indonesia menjadi anggota Komite Olimpiade International (IOC) dan mengirim
delegasi ke Olimpiade XV di Helsinski, Finlandia.
Pada Era Presiden Soekarno (1945-1967), Indonesia berhasil terlibat dan
memberanikan diri menjadi Tuan rumah dalam Mega Sport Event International
yaitu Asian Games ke-4 pada 1962 di Jakarta dan GANEFO 1963. Walaupun pada
awalnya, Indonesia secara resmi menyatakan keinginan untuk menjadi tuan
rumah Asian Games untuk pertama kalinya yaitu pada pertemuan Asian Games
Foundation (AGF) di New Delhi pada tahun 1951, namun ditolak. Ditolaknya
proposal Indonesia yang diajukan pada sidang AGF tahun 1951 di India untuk
menjadi tuan rumah Asian Games edisi II tahun 1954, dikarenakan banyak
anggota AGF yang belum yakin akan kemampuan pemerintah Indonesia untuk
menjamin kelancaran terselenggaranya Asian Games II 1954. AGF lebih memilih
Manila sebagai penyelenggara Asian Games 195452.
51 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21. Pp. 40 52 Rusli Lutan, Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the “New Order”
artikel dalam: Sport, Nationalism and Orientalism the Asian Games (London and New York: Routledge, Taylor & Francis Group, 2007), Pp. 15.
31
Indonesia kembali mengajukan proposal sebagai penyelenggaraa Asian
Games III 1958. Keinginan itu kembali diajukan ketika berlangsungnya sidang
AGF di Manila, bersamaan dengan Asian Games II pada tahun 1954. Lagi-lagi,
masih belum ada kepercayaan AGF terhadap kemampuan pemerintah Indonesia
untuk menjamin kelancaran atau berlangsungnya Asian Games III tahun 1958.
Sebagian besar anggota AGF lebih memilih Tokyo, Jepang untuk
penyelenggaraan AG III tahun 1958. Akhirnya pada tahun 1958 bertepatan
dengan penyelenggaraan Asian Games III di Tokyo barulah Indonesia disetujui
sebagai penyelenggara Asian Games IV 1962.53.
Setelah dikeluarkannya keputusan tersebut, Soekarno lalu mengeluarkan
kebijakan khusus terkait terpilihnya Indonesia menjadi penyelenggara Asian
Games IV tahun 1962. Hal ini terlihat dari dikeluarkannya Keppres nomor 113
Tahun 1959 tanggal 11 Mei 1959. Keppres ini diterbitkan berdasarkan Undang –
Undang Dasar Sementara (UUDS) yang berlaku sejak 17 Agustus 1950 – 4 Juli
1959. Isinya, membentuk badan-badan organisasi persiapan penyelenggaraan
Asian Games IV, Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) atau The Indonesia
Council of Asian Games di Jakarta. Unsur-unsur DAGI, yaitu ; (a) Pemerintah, (b)
Komite Olimpiade Indonesia (KOI), (c) Organisasi Induk cabang-cabang
olahraga, (d) pers, (e) yayasan stadion ikada, (f) perempuan, (g) pariwisata, dan
(h) unsur ABRI54.
53 Rusli Lutan, Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the “New Order”
Pp. 15. 54 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 40
32
Adapun motivasi Indonesia menjadi tuan rumah AG IV tahun 1962, antara
lain: Pertama, untuk mengangkat nama, harkat dan martabat bangsa Indonesia di
mata internasional dan Kedua, untuk meningkatkan kemajuan prestasi olahraga
para atlit Indonesia yang dapat mengharumkan nama baik Indonesia di mata dunia
internasional55. Untuk mencapainya Pemerintah saat itu memfokuskan dan
mengganggap penting dan perlu adanya revolusi mental dan keolahragaan di
Indonesia yang merupakan bagian dari national building.
Gambar II. 1 Presiden Soekarno berpidato saat pembukaan Asian Games IV di Jakarta 24
Agustus 1962
Sumber : Vidio Dokumenter Asian Games IV (1962)
Pada pidato Asian Games ke-4 tahun 1962, Presiden RI Soekarno
menyatakan: “Tujuan utama Negara RI menjadi tuan- rumah Asian Games ke-4
ialah meraih prestasi dan Prestise Negara-Bangsa Indonesia level Internasional.
Karena Indonesia telah lama terperangkap pada masa-masa kelam penjajahan 350
tahun. Indonesia hendak meraih ‘Indonesia Baru’ yang berani melihat dunia
dengan pikiran terbuka, penuh percaya diri, dan kekuatan mental dan fisik.”56.
55 Sekretariat Negara Republik Indonesia., Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno
(Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno, 2004), Pp. 28.
56 Pidato Presiden RI Soekarno pada 9 April 1961, Yang dikutip dalam buku Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta, 2016. Pp. 41
33
Setelah itu, Dibawah kepemimpinan Soekarno juga, saat Indonesia masih
berumur 18 Tahun setelah kemerdekaan RI dan dana negara masih terbatas,
Indonesia berhasil menyelenggarakan GANEFO Games 10-20 November 1963 di
Jakarta yang diikuti oleh 2.200 atlet dari 51 Negara. Walaupun, 1/3 negara itu
diwakili oleh Tim Lokal atau Tim tidak resmi mewakili negara, Seperti klub-klub
Olahraga57. Indonesia tampil sebagai juara umum ketiga di bawah tim olahraga
RRT dan USSR (Uni Soviet) dengan mengumpulkan 21 medali emas, 25 medali
perak, dan 35 medali perunggu58.
Tanggal 13 Februari 1963 di depan Konferensi Komite Olahraga Nasional,
Presiden RI Soekarno mengumumkan GANEFO sebagai ajang kejuaraan olahraga
negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan59. Menteri Olahraga Maladi
ditugaskan mengorganisir GANEFO. Ada 12 Negara diundang konferensi 27-29
April 1963 mempersiapkan GANEFO di Jakarta. Sebanyak 10 Negara menghadiri
undangan itu yaitu Kamboja, RRT, Guinea, Indonesia, Irak, Pakistan, Mali,
Vietnam Utara, UAR, dan Uni Soviet. Sri Lanka dan Yugoslovia mengirim
peninjau (Observer)60.
Kisah Sukses GANEFO juga tampak dari fasilitas olahraga dibangun oleh
Uni Soviet; Jalan bypass Tanjung Priok ke lokasi dekat pelaksanaan event,
dibangun oleh Amerika Serikat (AS). Jepang membangun hotel standar
57 Modelski, George (Eds.), The New Emerging Forces, Documents on the Ideology of
Indonesia Foreign Policy, Canberra: Department of International Relations, Research School of Pasific Studies. The Australian National University, 1963, Pp. 87.
58 Antara GANEFO Supplement, 6 November 1963. dikutip dalam buku Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21”, Rajawali pers, Jakarta, 2016. Pp. 52
59 Modelski, George (Eds.), The New Emerging Forces, Documents on the Ideology of Indonesia Foreign Policy, Pp 88-89
60 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 51
34
internasional Hotel Indonesia. Kekurangan Foreign-Exchange diatasi oleh
bantuan RRT. Inflasi tidak menekan rupiah. RI Berhasil menggelar kompetisi
Internasional61.
Prestasi Olahraga yang telah dijelaskan diatas sangat dipengaruhi oleh
strategi olahraga yang dicanangkan Presiden RI Soekarno dan aktor-aktor
olahraga nasional saat itu. Soekarno melihat olahraga sebagai sarana Character
Building dan Nation Building62. Khususnya ketika sebuah negara mendapatkan
kesempatan menjadi tuan rumah seperti Asian Games 1962 dan GANEFO 1963,
Itu merupakan sebuah peluang besar yang berhasil dimanfaatkan oleh Indonesia
saat itu untuk mengenalkan Indonesia ke masyarakat Internasional sekaligus
membuktikan bahwa Indonesia saat itu sudah mampu menyelenggarakan Sebuah
Mega Event berskala Internasional dengan sukses.
Pada Tahun – tahun setelah lengsernya presiden Soekarno, Startegi Olahraga
Nasional Indonesia terus menerus berkembang. Pada Era Presiden RI Soeharto, Ia
membubarkan Depora dan membentuk Direktorat Jendral Olahraga dibawah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Induk Organisasi olahraga membentuk
Komite Olimpiade Nasional Indonesia (KONI) pada 13 Desember 1966 dengan
ketua umum Sri Sultan Hamengkubowono IX, KOI diketuai Oleh Sri Paku Alam
VIII. Tahun, 1967, Soeharto juga mengukuhkan KONI dengan keputusan presiden
Nomor 57 Tahun 196763.
61 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 53 62 Pidato Presiden RI Soekarno pada 9 April 1961. 63 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21 Pp. 55
35
Selain masalah kelembagaan, Indonesia juga terus menerus memasifkan
hubungannya dengan negara-negara lain khususnya untuk regional Asia
Tenggara. Pada Era Presiden Seharto, Indonesia beberapa kali mendapatkan
kesempatan untuk menjadi tuan rumah Mega event Olahraga Internasional yaitu
Sea Games 1979, 1987, dan 1997. Bukan hanya menjadi penyelenggara, tetapi
Indonesia juga menorehkan prestasi olahraga yang gemilang selama
terselenggaranya Sea Games tersebut.
Tabel II. A.2.I : Prestasi Olahraga Indonesia pada ajang olahraga Sea Games64
Sumber : Buku Tono Suratman “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21
Prestasi tersebut tentunya juga berdampak besar pada citra olahraga
Indonesia. Selain itu keterlibatan Indonesia di event tersebut juga mempererat
hubungan Indonesia dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara. Pada saat
menjadi tuan rumah juga Indonesia memanfaatkannya dengan sebaik mungkin,
dan saat itu terlihat jelas bahwa Indonesia berhasil menorehkan citra yang
gemilang karena ternyata, Sejak mengikuti SEA Games pada tahun 1977,
64 Suratman, Tono. “Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21. Pp.55
JADWAL WAKTU TEMPAT JUARA UMUM RUNNER UP
IX 1977 Kuala Lumpur, Malaysia Indonesia (62) Singapura (37)
X 1979 Jakarta, Indonesia Indonesia (92) Thailand (50)
XI 1981 Manila, Filipina Indonesia (85) Thailand (62)
XII 1983 Singapura Indonesia (64) Filipina (49)
XIII 1985 Bangkok, Thailand Thailand (92) Indonesia (62)
XIV 1987 Jakarta, Indonesia Indonesia (183) Thailand (63)
XV 1989 Kuala Lumpur, Malaysia Indonesia (102) Malaysia (67)
XVI 1991 Manila, Filipina Indonesia (92) Filipina (90)
XVII 1993 Singapura Indonesia (88) Thailand (63)
XVIII 1995 Chiang Maia, Thailand Thailand (157) Indonesia (77)
XIX 1997 Jakarta, Indonesia Indonesia (194) Thailand (83)
36
Indonesia sudah sembilan kali keluar sebagai juara umum, dua kali menjadi runner
up, dan empat kali duduk di peringkat tiga dalam ajang dua tahunan itu. Artinya
dari 17 kali SEA Games hanya dua kali Indonesia pulang dengan tangan hampa65.
Sejak 1997 – 2010 tepatnya setelah reformasi dapat dikatakan era degradasi
prestasi Olahraga Indonesia. Saat itu Indonesia tidak pernah lagi mendapatkan
juara umum dan tidak pernah menjadi tuan rumah penyelenggara karena stabilitas
politik Indonesia yang sedang terganggu, dan pemerintah yang tidak lagi
memaksmimalkan strategi olahraganya. Indonesia selanjutnya menjadi tuan
rumah penyelenggara Asian Games pada 2011.
Khusus dalam penyelenggaraan SEA Games XXVI, untuk pertama kali
dalam sejarah olahraga Indonesia, SEA Games bukan hanya dilaksanakan di ibu
kota negara, Jakarta, tetapi juga di Sumatera Selatan. Pada tiga kali penyelenggara
SEA Games sebelumnya di Indonesia (SEA Games X Tahun 1979, SEA Games
XIV Tahun 1987, dan SEA Games XIX tahun 1997) pesta olahraga ini selalu
diadakan di Jakarta66.
SEA Games di Jakarta dan Sumatera Selatan pada 2011 mempertandingkan
545 nomor pertandingan dari 44 cabang olahraga. Sebanyak 26 cabang olahraga
dipertandingkan di Jakarta, sedangkan 18 lainnya di Sumatera selatan. Upacara
pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI itu berlangsung di Stadion
Gelanggang Olahraga Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Kontingen Indonesia
65 “Faktor Tuan Rumah Jadi Penentu”. Sabtu, 12 November 2011, Beritasatu.com.
Diakses melalui : https://www.beritasatu.com/home/16978-faktor-tuan-rumah-jadi-penentu.html pada 03/11/2019, Pukul 20:00
66 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 244
37
kembali meraih kejayaannya menjadi juara umum dengan menjadi peraih medali
emas terbanyak67.
Dari penjelasan tentang sejarah olahraga nasional Indonesia, terlihat bahwa
Indonesia telah memiliki strategi olahraga nasional sejak pra kemerdekaan hingga
pasca kemerdekaannya. Indonesia pun beberapa kali terlibat dalam mega event
olahraga internasional sebagai peserta maupun menjadi penyelenggara. Mega
event Olahraga juga beberapa kali dimanfaatkan Indonesia sebagai ajang
pengenalan atau promosi. Karena melihat peluang sebagai tuan rumah akan
menampilkan narasi semenarik mungkin untuk menunjukkan betapa menarik
dirinya dan membuktikan kepada dunia bahwa ia memiliki kapabilitas sehingga
tingkat kepercayaan dunia meningkat pada negara tersebut. Seperti saat Indonesia
menjadi tuan rumah Asian Games 1962 yang di manfaatkan sebagai instrument
pengembangan Nation Building, GANEFO yang dijadikan sebagai alat politik
yang ingin membuktikan kedaulatan Indonesia saat diberi sanksi oleh OIC yang
kemudian mendapatkan respon positif oleh negara-negara yang lain, Prestasi
gemilang Indonesia saat Sea Games yang menjadikan Indonesia menjadi salah
satu negara yang diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara, dan lain sebagainya.
B. Penyelenggaraan Asian Games 2018
1. Sejarah dan Dinamika Asian Games
Asian Games merupakan sebuah Sport Mega Event terbesar kedua didunia.
Berkembangnya Asian Games tidak lepas dari sejarah perkembangannya dari
67 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 245
38
waktu ke waktu. Mulai dari awal terbentuknya dibawah kewenangan International
Olympic Commite (IOC) sampai perkembangannya yang kemudian membentuk
organisasi khusus yang menaungi seluruh penyelenggaraan kegiatan lomba
olahraga internasional kawasan Asia yaitu Olympic Council of Asia (OCA).
Membahas tentang IOC tidak lepas dari sejarah zaman Yunani Kuno. Dahulu kala,
Penyelenggaraan kegiatan lomba Olahraga saat itu dimaksudkan sebagai bentuk
penghargaan dan rasa syukur pada dewa Zeus Sebagai kesiapan fisik untuk
menghadapi peperangan juga merupakan bagian dari ritual keagamaan bangsa
Yunani (Greece) dan koloninya pada pemujaan Zeus dewa penguasa gunung
Olympia/Olympus68.
Perlombaan olahraga yang dikenal dana nama Olimpia ini kemudian
berkembang hingga abad ke-13 M. Lomba diadakan setiap 4 tahun sekali di stadion
berkapasitas 40.000, berlangsung selama 5 hari dan hanya boleh diikuti dan
ditonton oleh kaum pria, Serta pemenang lomba diberikan penghargaan tertinggi
berupa mahkota daun zaitun dan diberikan gelar pahlawan69.
Kemudian pada abad ke 18, Olimpia mulai berkembang hingga saat ini. Yang
diawali oleh Pierre De Coubertin. Mengamati semangat lomba Olimpia yang begitu
mulia, Pierre De Coubertin, menggagas untuk membangkitkan kembali semangat
tersebut melalui penyelenggaraan pertandingan/Festival olahraga tingkat
Internasional yang dikenal sebagai Olimpiade. Diawali dengan mendirikan Komite
Olahraga Internasional atau International Olympic Committee (IOC) pada tahun
68 Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018. Pp. 2. 69 Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018., Pp. 3.
39
1894 di Paris dan dilanjutkan dengan menyelenggarakan Olimpiade I di Kota
Athene pada tahun 1896. Selain Menyelenggarakan Olimpiade, IOC juga
melakukan aktivitas penyebarluasan nilai-nilai Olimpiade (Olympism) yang
dikenal dengan Olympic Movement70.
Saat usainya perang dunia ke 2, salah seorang anggota IOC dari India, bernama
G.D. Sondhi, meluncurkan gagasan mengenai sebuah kompetisi olahraga untuk
seluruh negara Asia. Jika Pierre De Coubertin terkenal akan gagasannya tentang
pembentukan IOC, G.D Sondhi juga terkenal sebagai sosok pelopor Asian Games.
Pesta olahraga Asia yang dikenal dengan nama Asian Games (AG) ini mulai dirintis
keberadannya pada paruh terakhir tahun 1940-an, ketika kekuatan ideologi
imperialisme Barat mulai runtuh dan bangsa-bangsa di Asia mulai mendapatkan
kebebasan atau kemerdekaannya terhadap penjajahan bangsa barat. Di samping itu,
pada saat itu rasa nasionalisme dan solidaritas di antara bangsa-bangsa di Asia
sedang berkembang dengan pesat71. G.D Sondhi merupakan penggerak Olahraga di
India, Ia terkenal sebagai sosok pemersatu solidaritas suku bangsa India dengan
menggunakan instrumen Olahraga, Yang kemudian dijadikan contoh oleh negara-
negara di Asia.
Pada Februari 1934 Sondhi bersama Maharaja Yadvendra Sing of Patiala
memutuskan untuk mengadakan “sport meeting” di antara negara-negara Asia
Barat, yang kemudian melahirkan Western Asiatic Games I yang berlangsung di
70 Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018., Pp. 5 71 Rahayu, Amin. “ASIAN GAMES IV 1962 DI JAKARTA: Motivasi dan Capaiannya” Abad
Jurnal sejarah Volume 02 | NOMOR 1 | JUNI 2018. Pp.2 b Diakses dari https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/view/48. Pada 05/11/2019. Pukul 22:32
40
Stadion Nasional, New Delhi, India. Beberapa negara yang ikut berpartisipasi
dalam Western Asiatic Games I antara lain: Afganistan, Cylon (kini Srilangka),
India dan Palestina72.
Yang kemudian dilanjutkan, Pada tahun 1947, Seorang Perdana Menteri india
pertama yaitu Pandit Jawaharlal Nehry, mengadakan Sebuah Konferensi Asia yang
dikenal dengan nama Konferensi Hubungan Negara-negara Asia (Asian Relations
Conference) yang bertempat di New Delhi, India. Dalam Konferensi tersebut
Sondhi mengemukaan sebuah gagasan yang fenomenal dan terkenal yaitu
mengadakan “All Asian Games” Atau Sport mega event yang dilaksanakan dan
diikuti oleh seluruh negara-negara kawasan Asia73.
Setelah Konferensi tersebut usai, Pada 1948 dalam Olimpiade London,
perwakilan dari negara-negara Asia yang hadir bertemu dan menyetujui gagasan
untuk membentuk sebuah federasi olahraga Asia. Hasil dari pertemuan tersebut
yang dipimpin langsung Oleh Sondhi melahirkan beberapa keputusan antara lain
Pertama, Negara-negara Asia akan mendirikan sebuah Federasi Atletik Amatir
Asia atau Asian Amateur Athletic Federation (AAAF). Kedua, Akan diadakannya
sebuah Sport mega event Asia yaitu Asian Games pada tahun 1950. Ketiga,
Pelaksanaan Asian Games akan diadakan diantara dua Olimpiade, dan Keempat,
Asian Games akan memperlombakan beberapa Cabang Olahraga antara lain :
72 Rahayu, Amin. “ASIAN GAMES IV 1962 DI JAKARTA: Motivasi dan Capaiannya” Abad
Jurnal sejarah VOLUME 02 | NOMOR 1 | JUNI 2018. Pp.2 b Diakses dari https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/view/48. Pada 05/11/2019. Pukul 22:32
73 Mithlesh K. Singh Sisodia., “India and the Asian Games: From Infancy to Maturity”, kumpulan artikel dalam: Sport, Nationalism and Orientalism the Asian Games (London and New York: Routledge, Taylor & Francis Group, 2007), Pp. 2
41
Atletik, renang, bola tenis, baseball, hoki, bola basket, Voli, tinju, sepakbola, gulat,
dan angkat berat74.
Pertemuan selanjutnya diadakan pada tahun 1949, bersamaan dengan
pelaksanaan Konferensi Hubungan Asia di New Delhi, India. Pada pertemuan
tersebut, pemerintah Indonesia mengirim delegasi yang dipimpin oleh A.B. Lubis
sebagai atase media massa Indonesia di New Delhi. Perwakilan lainnya adalah
G.D. sondhi dan Shri Madavindra dari India, R.R. Ylanan dari Filipina, Maung
Maung Lwin dari Burma, Fonseka dari Sri Lanka, S. Ghulam Mohammad dari
Afganistan, Nur Khan dari Pakistan, S. Basnjat dari Nepal dan Sonthi Danasonthun
dari Thailand. Perwakilan-perwakilan dari sembilan negara tersebut sepakat untuk
mengganti nama Asian Amateur Athletic Federation (AAAF) menjadi Asian Games
Federation (AGF)75. Dan pada saat yang sama diputuskan untuk mengadakan Asian
Games setiap empat tahun dan pergantian jadwal asian games pertama yang
awalnya direncanakan di tahun 1950 menjadi 1951 di New Delhi karena ada sedikit
permasalahan di India76.
2. Indonesia dan Asian Games 2018
Asian Games merupakan Sport mega event terbesar di kawasan Asia dan
terbesar kedua di Dunia. Indonesia yang secara Geografis terletak dikawasan Asia
tenggara otomatis masuk dalam cakupan wilayah Asian Games. Indonesia telah
mengikuti Asian Games sejak pertama kali di gelar di New Delhi, India pada 4-11
74 Rusli Lutan. Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the ‘New Order’,
Sport in Society: Cultures, Commerce, Media, Politics, 8:3, 414-424, 2005. Pp. 15. DOI: 10.1080/17430430500249175
75 Mithlesh K. Singh Sisodia. Pp. 3 76 Rahayu, Amin. “ASIAN GAMES IV 1962 DI JAKARTA: Motivasi dan Capaiannya” Pp. 9
42
Maret 1951. Sebanyak 38 Atlet dan Official dikirim untuk berlaga pada Cabang
Olahraga (Cabor) Sepak bola dan atletik. Hasilnya Indonesia meraih 5 medali
perunggu sekaligus menempatkan Indonesia sebagai Posisi Ketujuh peraih medali
terbanyak dengan jepang sebagai Juara Umum. Pada Asian Games ke II yang
digelar di Manila, Filipina, 19 Mei 1954, Indonesia mengirimkan 85 Atlet dan
Official Tapi harus puas di peringkat ke dua belas dengan Jepang yang kembali
menjadi Juara Umumnya77.
Pada Asian Games ke III, yang digelar di Tokyo, Jepang pada 24 Mei- 1
juni 1958 Indonesia mengirimkan 66 Atlet dan Official. Indonesia berhasil
mengumpulkan 6 medali perunggu tetapi justru peringkat Indonesia menurun ke
posisi 14 dan Jepang kembali menjadi Juara umumnya78. Pada Asian Games ke IV,
Indonesia di Percaya menjadi Tuan rumah Asian Games yang diadakan di Jakarta
pada 24 Agustus-4 September 1962. Sebagai Tuan rumah Indonesia mengirimkan
333 Atlet dan Oficial. Indonesia berhasil memperoleh 21 Emas 26 Perak dan 30
Perunggu, Hasil ini mendongkrak peringkat Indonesia menempati posisi kedua dan
Jepang kembali bertahan di Posisi Pertama. Jumlah medali emas Indonesia itu
kemudian dikoreksi pada Minggu (26/8/2018) malam. OCA menyatakan Indonesia
saat menjadi tuan rumah pertama kali adalah 11 medali emas, 12 perak, dan 28
perunggu. Meski demikian, posisi Indonesia sebagai peringkat kedua tak tergeser
karena tetap unggul satu medali emas dari India. Hasil runner up tersebut
77 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 79 78 https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-
Ini-Perolehan-Medali-Selengkapnya Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.30
43
merupakan capaian terbaik Indonesia selama 17 kali berlaga di panggung Asian
Games79.
Pada Asian Games ke V, yang digelar di Bangkok, Thailand pada 9-20
Desember 1966. Indonesia yang pada awalnya di beri Sanksi Oleh IOC karena tidak
mengundang Israel dan Taiwan pada Asian Games ke 4 saat Indonesia menjadi
Tuan rumah akhirnya diizinkan untuk ikut bertanding dan mendapatkan 5 emas, 5
Perak dan 12 Perunggu80. dan Indonesia harus puas turun peringkat dari peringkat
kedua menjadi peringkat ketujuh, dan Jepang kembali menjadi Juara umum.
Asian Games VI berlangsung di Bangkok, Muangthai pada 9-20 Desember
1970 seharusnya digelar di Sri Lanka, Namun, dengan berbagai alasan, Sri Lanka
mengundurkan diri. Prestasi Indonesia tidak begitu bersinar pada Asian Games kali
ini. Indonesia hanya menempati peringkat ke-9 dari 18 negara peserta dan hanya
mampu merebut 2 medali emas, 5 perak dan 1 perunggu81. Pada Asian Games ke
VII, Asian Games di adakan di Taheran, Iran pada 1974. Ini kali pertama Asian
Games diadakan di Timur Tengah. Karena sejak Asian Games digelar pada tahun
1951. Negara-negara yang terpilih menjadi tuan rumah Asian Games selalu berasal
dari Asia bagian Timur dan Barat. Sementara anggota-anggota Asian Games
Federation dibagian lain belum pernah mendapatkan giliran. Dalam Asian Games
79 Avicena Farkhan Dharma "Kilas Balik Capaian Indonesia pada Asian Games 1962"
(www. Kompas.com) di akses dari https://olahraga.kompas.com/read/2018/07/20/16200088/kilas-balik-capaian-indonesia-pada-asian-games-1962. Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.36
80 https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-Ini-Perolehan-Medali-Selengkapnya Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.30
81 https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-Ini-Perolehan-Medali-Selengkapnya Diakses pada 20/11/2019. Pukul 03.30
44
di Taheran yang berlangsung pada 1-16 November 1974, Indonesia kembali
menempati posisi ke 9 dari 25 Negara peserta82.
Pada Asian games ke VII, Semula di rencanakan akan diadakan di
Singapura namun Ia menolak karena ada masalah keuangan kemudian di alihkan
ke Pakistan yang juga menolak karena mengalami konflik dengan Bangladesh dan
India. Akhirnya Bangkok untuk ketiga kalinya kembali terpilih menjadi tuan rumah
Asian Games 1978. Indonesia meraih peringkat ketujuh pada Asian Games ke
delapan, Sebanyak 8 medali emas, 7 medali perak, dan 18 medali perunggu dengan
total 33 medali berhasil dipetik oleh Indonesia83. Pada Asian Games ke XI,
Kesempatan untuk menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya kembali di raih oleh
India. Asian Games ini di adakan di New Delhi, India. Pada event ini, Indonesia
walaupun hanya mampu merebut 4 medali emas, berada di peringkat ke-6 dari 33
negara peserta. Pada Asian Games ke X yang diadakan di Seoul, Korea Selatan
tahun 1986. Indonesia hanya berhasil menduduki peringkat ke-9, hasil dari
perolehan 1 medali emas, 5 perak dan 14 perunggu84..
Kemudian, Asian Games ke XI pada tahun 1990 diadakan di Beijing, China
pada 22 September – 7 Oktober 1990. China selaku tuan rumah berhasil keluar
sebagai juara umum sedangkan kontingen Indonesia saat itu, hanya membawa 3
medali emas, 6 medali perak, dan 21 medali perunggu. Indonesia harus puas di
82 Asian Games dari masa ke masa (Liputan6.com) 18 Agustus 2018 . Diakses dari
https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-masa pada 20/11/2019. Pukul 03:45
83 Republika.co.id “Asian Games 1978, Kali ketiga Bangkok jadi Tuan Rumah” Selasa, 13 Maret 2018. Dikutip dari https://republika.co.id/berita/p5j6tm438/asian-games-1978-kali-ketiga-bangkok-jadi-tuan-rumah
84 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 153
45
peringkat ke 8. Asian Games tahun 1994, berlangsung 2 - 16 Oktober, di Hiroshima,
Jepang. Edisi ke XII ini mengusung tema mempromosikan perdamaian dan harmoni
antar negara-negara Asia. Hal itu ditekankan tuan rumah karena Hiroshima pernah
hancur karena serangan bom atom pada Perang Dunia II tahun 1945. Apalagi
momen itu bertepatan dengan peristiwa Perang teluk 1991 sehingga Iran absen dari
keikutsertaan. Ajang ini diikuti 6.828 atlet dan ofisial dari 42 negara dan bersaing
demi 1.079 medali disediakan85. Adapun Indonesia berada di peringkat ke 11
dengan raihan medali 3 emas, 12 perak dan 11 perunggu. Pada Tahun 1998, di
selanggarakan Asian Games ke XIII di Bangkok. Pada tahun yang sama Indonesia
sedang mengalami krisis moneter tetapi tetap mengirimkan delegasinya untuk
mengikuti Asian Games dengan hasil yang dicapai 27 keping medali antara lain 6
medali emas, 10 perak, dan 11 perunggu. Dan menempati urutan ke 11 dari 41
negara peserta86.
Selanjutnya, Pada Asian Games ke XIV tahun 2002. Busan, Korea Selatan
di beri mandate untuk menjadi Tuan rumah. Saat itu, Indonesia menempati
peringkat ke 14 dari 39 negara Asia dengan perolehan medali 23 keping yaitu 4
medali emas, 7 perak dan 12 perunggu87. Periode selanjutnya yaitu Asian Games
XV yang diadakan di Doha, Qatar pada tahun 2006. Kontingen Indonesia berhasil
85 Asian Games dari masa ke masa (Liputan6.com) 18 Agustus 2018 . Diakses dari
https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-masa pada 20/11/2019. Pukul 03:45
86 I Asian Games dari masa ke masa (Liputan6.com) 18 Agustus 2018 . Diakses dari https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-masa pada 20/11/2019. Pukul 03:45
87 Prestasi Indonesia di Asian Games (Tempo.co) di akses pada pada 20/11/2019. Pukul 03:45 https://asiangames.tempo.co/read/1052154/prestasi-indonesia-di-asian-games/full&view=ok
46
membawa 20 medali yang terdiri dari 2 medali emas, 4 perak dan 14 perunggu.
Peringkat Indonesia turun dari 14 ke posisi 2288.
Sedangkan pada Asian Games XVI yang diadakan di Guangzhaou, China
pada tahun 2010, Peringkat Indonesia kembali meningkat ke posisi 15 dengan
perolehan 26 medali antara lain 4 medali emas, 9 Perak, dan 13 perunggu.
Sedangkan China sebagai tuan rumah kembali menjadi juara umum. Pada Asian
Games XVII tahun 2014 di Incheon, Korea Selatan. Indonesia harus puas di posisi
ke 17 yang awalnya menargetkan masuk ke 10 besar. Indonesia memperoleh 20
medali antara lain 4 medali emas, 5 medali perak dan 11 medali perunggu89.
Setelah itu, Pada Asian Games ke XVIII. Indonesia terpilih menjadi
Hosting Country untuk menjadi tuan rumah yang dilaksanakan di dua kota yaitu
Jakarta dan Palembang ini merupakan kali pertama Asian Games dilaksanakan di
lebih dari satu kota. Pada 2012 dalam proses bidding tuan rumah Asian Games
ke-18 Indonesia mengajukan Surabaya sebagai kota penyelenggara Asian Games
ke-18 yang rencananya akan diselenggarakan pada 2019 mendatang. Namun
Indonesia hanya meraih 14 dari 43 suara negara peserta OCA Sedangkan Vietnam
mendapatkan 29 suara dukungan. dalam general assembly yang digelar di Macau
pada November 201290.
88 Prestasi Indonesia di Asian Games (Tempo.co) di akses pada pada 20/11/2019. Pukul
03:45 https://asiangames.tempo.co/read/1052154/prestasi-indonesia-di-asian-games/full&view=ok
89 Indonesia di Asian Games 2014 target 9 medali emas ‘versus’ hasil akhir 4 medali emas. (sport.detik.com) 06 Oktober 2014 Diakses dari https://sport.detik.com/sport-lain/d-2711208/indonesia-di-asian-games-2014-target-9-medali-emas-versus-hasil-akhir-4-medali-emas
90 Roz/a2s, Indonesia Kalah dari Vietnam untuk Jadi Tuan Rumah Asian Games 2019, detiksports, http://sport.detik.com/read/2012/11/08/191644/2086466/82/indonesia-kalah-darivietnam-untuk-jadi-tuan-rumah-asian-games-2019, diakses pada 19 November 2019.
47
Vietnam yang mengalahkan surabaya dan dubai yang dimenit terakhir
mengundurkan diri. Namun, pada 17 April 2014 perdana menteri Vietnam Nguyen
Than Dung menyatakan negaranya mundur sebagai tuan rumah terkait alasan
ekonomi. Akhirnya OCA pun bergerak cepat dan meminta kesediaan Indonesia
untuk menjadi Tuan Rumah Asian Games XVIII menggantikan Vietnam91.
Kemudian, pada tanggal 25 Juli 2014 Delegasi Indonesia yang
beranggotakan Deputi 3 Kemenpora (Faisal Abdullah), Deputi 5 Kemenpora (Gatot
S. Dewa Broto), Ketua KOI (Rita Subowo) dan Gubernur Sumatera Selatan (Alex
Nordin) serta didampingi Dubes RI untuk Kuwait (Ferry Adamhar) menemui
Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah. Kedatangan delegasi tersebut
untuk menyampaikan surat resmi Menko PMK Agung Laksono dan Menpora Roy
Suryo mengenai kepastian pencalonan Indonesia sebagai calon penyelenggara
Asian Games tahun 201892. Keputusan final kepastian Indonesia sebagai
penyelenggara Asian Games tahun 2018 ditetapkan saat 33rd General Assembly
OCA di kota Incheon (Korea) pada tanggal 20 September 2014 sehari setelah acara
pembukaan Asian Games 201493.
Terkait latar belakang Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018,
Wakil Presiden Indonesia Periode 2014-2019 sekaligus Ketua Dewan pengarah
91 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Op.cit. Pp. 370-371 92 Situs resmi Kementerian Olahraga Republik Indonesia “Siaran Pers No.
1/Kemenpora/I/2019” diakses dri http://www.kemenpora.go.id/index/preview/pers/287. Pada 08 Desember 2019.
93 Situs resmi Kementerian Olahraga Republik Indonesia “Siaran Pers No. 1/Kemenpora/I/2019” diakses dri http://www.kemenpora.go.id/index/preview/pers/287. Pada 08 Desember 2019.
48
Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) juga
memaparkan bahwa :
Awalnyakan Tuan rumah terpilih Vietnam mau didukung oleh
China, Tapi kemudian China karena ada masalah politik tidak jadi
mendukung. Kan butuh stadion butuh apa vietnam. Karena tiba-
tiba vietnam tidak sanggup kemudian. Panitia asian games. Atau
Asian Games committe yang ada di kwait itu menawarkan ke
Indonesia. Akhirnya kita setuju. Karena Kenapa ? Karena kita kan
punya stadion punya prestasi olahraga tinggal memperbaiki. Dan
memang butuh perbaikan dan momen ini juga untuk memperbaiki
prestasi olahraga kita dan juga momen untuk memperlihatkan
kemampuan kita, Itu sj sebabnya. Kita butuh peningkatan olahraga
kita juga perlu juga punya nama internasional yang baik94.
Gambar II.2 Headline Berita di media International (Reuters) dan media lokal
(BBC Indonesia)
Sumber : www. Reuters.com & www.bbc.com
94 Wawancara dengan Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden Indonesia Periode 2014-2019 sekaligus Ketua Dewan pengarah Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC)
49
Tawaran dari Asian Games Commite dalam Hal ini OCA kepada Indonesia
untuk menjadi tuan rumah Asian Games ke XVIII tentunya dimanfaatkan sebaik
mungkin oleh Indonesia. Adapun terkait alasan Indonesia menerima tawaran
tersebut juga ditegaskan oleh Jusuf kalla bahwa :
Kita ini sudah 50 tahun lebih, kita ingin meningkatkan juga
prestasi olahraga kita. Kita juga akan memperlihatkan kepada
negara-negara lain bahwa kita mampu. Kita di Asean ini negara
terbesar, jadi salah satu negara Asean mundur masa tidak ada
negara lain di asian yang mampu. Apalagi kita sudah melaksanakan
Asian Games ini 50 tahun lalu. Negara-negara besar di Asia ini
sudah melaksanakan asian games 2 sampai 3 kali. Entah itu china
atau jepang itu sudah melaksanakan asian games beberapa kali
sedangkan kita baru satu kali. Yang melaksanakan Asian Games
itu cuma negara-negara besar nah kita itu termasuk negara besar.
Tidak ada yang siap di negara Asean entah di Laos, Vietnam, Kalo
Thailand sudah 2x. Dan Yang terpenting itu kita punya prestasi95.
Selain melihat Asian Games dari segi peluang materalisnya, Faktanya
bahwa sepanjang sejarah Indonesia baru 1 kali penjadi tuan Rumah Asian Games
yaitu pada Asian Games ke IV tahun 1962 menjadi sebuah gengsi tersendiri
Indonesia sebagai salah satu negara besar di Asia . Sedangkan beberapa negara
besar lain sudah menjadi Tuan rumah beberapa kali Seperti Thailand sudah 4 kali
yaitu AG ke 5, AG ke 6, AG ke 8, dan AG ke 13, lalu ada Korea Selatan sudah 3
kali yaitu AG ke 10, AG ke- 14 dan AG ke 17. Lalu Jepang sudah 2 kali yaitu AG
ke 3 dan AG ke 12, India sudah 2 kali yaitu AG ke 1 dan ke 9 dan China juga
sudah 2 kali AG ke 11 dan ke-16 bahkan calon kuat tuan Rumah Asian Games ke
19.
95 Wawancara dengan Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden Indonesia Periode 2014-2019
sekaligus Ketua Dewan pengarah Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC)
50
Terpilihnya Indonesia sebagai Hosting Country Asian Games 2018
tentunya harus didukung oleh persiapan yang matang. Pada 2015 pemerintah
pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 3 Triliuin untuk mempersiapkan
acara ini, dengan pemerintah daerah diharapkan menyediakan sebagian
pendanaan. Pada Juli 2018, alokasi anggaran untuk Olimpiade telah dilaporkan
menjadi Rp. 6,6 Triliun termasuk Rp. 869 miliar dari Sponsor. Namun pada 2
September 2018, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa
Rp. 8,2 Triliun dibiayai oleh APBN 2015-2018, yang digunakan oleh INASGOC
untuk semua persiapan, pembukaan, pengorganisasian, dan finalisasi
penyelenggaraan Asian Games 2018. Total biaya penyelenggaraan acara ini
sekitar Rp.45 Triliun, dimana Rp. 34 Triliun diantaranya dibelanjakan untuk
pembangunan infrastruktur yang terkait acara tersebut96.
Terkait Venue kegiatan, Indonesia banyak memanfaatkan Infrastruktur
yang sudah ada seperti Gelora Bung Karno (GBK) yang di isi sebagai tempat
lomba 13 Cabang Olahraga, Selain itu fasilitas lain yang juga dimanfaatkan yaitu
Stadion Gelora Sriwijaya yang berada di kompleks jakabaring. Banyaknya
Infrastuktur yang layak digunakan dan sesuai dengan syarat perlombaan
Internasional membuat Indonesia dipandang mampu melaksanakan Asian Games
ini walaupun dengan catatan masih harus memperbaiki dan menambah beberapa
Infrastuktur lain.
Dalam Asian Games 2018 ini juga Indonesia menyiapkan logo dan
maskot. Konsep design brandmark atau logo Asian Games ke- 18 pada 2018
96 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Op.cit. Hlm. 371
51
terinsipirasi dari bentuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), dengan
delapan jalur menuju stadion dan lambing matahari yang bersinar dari logo
Olympic Council of Asia di tengahnya bertema Energi Of Asia.
Gambar II.3 Logo Asian Games 2018
Sumber : Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018
Design logo ini ingin menyampaikan bahwa “Energi Of Asia” akan
menyebar ke seluruh dunia. Busur berwarna ungu juga merupakan ciri khas
budaya Asia dan Indonesia97. Selain logo, Indonesia juga menyiapkan maskot
khusus yaitu Bhin-bhin, Ika, dan Atung.
97 Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018, Op Cit.
Hal.31.
52
Gambar II. 4 Maskot Asian Games 2018
Sumber : Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games, INASGOC 2018
Ada tiga maskot yang dipilih, yaitu Bhin Bhin (nama burung cendrawasih
dari Indonesia bagian barat), Atung (rusa bawean dari Indonesia bagian tengah),
dan Ika (badak bercula satu dari Indonesia bagian barat). Bhin Bhin
mencerminkan strategi, Atung melambangkan kecepatan, dan Ika
merepresentasikan kekuatan. Ketiga karakter itu akan menggantikan Drawa
selaku maskot lama98.
Sebagai tuan rumah Asian Games juga, Indonesia mengusung tema/slogan
Energy of Asia yang mencerminkan kebangkitan semangat dari bangsa-bangsa
Asia untuk kemajuan olahraga dunia dimasa depan. Erick Thohir selaku Ketua
Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), mengungkapkan alasan
98 Anju Christian, "Makna di Balik Logo dan Maskot Anyar Asian Games 2018", www.Kompas.com diakses dari https://olahraga.kompas.com/read/2016/07/28/14181551/makna.di.balik.logo.dan.maskot.anyar.asian.games.2018. pada 20/11/2019. Pukul 03.00
53
dipilihnya slogan Energy of Asia tersebut yang dikutip dari media Suara.com.
Menurutnya :
Dari data yang dikumpulkan INASGOC, terungkap bahwa bangsa
Asia tengah berkembang pesat jika dibandingkan beberapa dekade
terakhir. Perkembangan itulah yang menjadi dasar dicetuskannya
slogan tersebut."Dua puluh tahun terakhir bangsa Asia berkembang
luar biasa, tak hanya di sektor ekonomi, namun di sektor kultural,
demokrasi, kepemimpinan juga environmental. Nah itulah kenapa
kita bilang Energy of Asia," – Erick Thohir99.
Adapun dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 ini juga memiliki Visi
dan Misi yang kuat. Visinya yaitu “Terselanggaranya ASEAN GAMES XVIII
yang sukses dan Akuntabel. Sedangkan Misinya yaitu “Membangkitkan National
dignity (Citra dan Martabat) Indonesia di dunia Internasional”100.
99 Syaiful Rachman, “Alasan Dipilihnya "Energy of Asia" sebagai Slogan AG 2018” Minggu, 13 Mei 2017. www.Suara.com. Dikutip dari : https://www.suara.com/sport/2018/05/13/170934/alasan-dipilihnya-energy-of-asia-sebagai-slogan-ag-2018 pada 20/11/2019. Pukul 02:34
100 Pemaparan tentang “Asian Games 2018” Oleh Harry Warganegara Harun di Wisma Serba Guna Senayan, 26 Oktober 2017
54
BAB III
GAMBARAN UMUM NATION BRANDING INDONESIA
Dalam bab III skripsi ini akan mengulas tentang Nation Branding Indonesia
secara kompherensif, Khususnya Nation Branding di bidang pariwisata. Pada
bagian awal bab ini akan dibahas mengenai informasi umum Nation Branding
Indonesia terutama terkait sektor pariwisata Indonesia, Bagaimana
perkembangannya dan korelasinya dengan Nation Brand. Selain itu di bagian
selanjutnya pada bab ini juga akan menjelaskan mengenai Nation Brand pariwisata
Indonesia yaitu Wonderful Indonesia.
A. Nation Branding Indonesia
Nation Branding didefinisikan sebagai strategi merek suatu negara yang
menentukan visi strategis yang paling realistis, kompetitif, dan menarik, dan
memastikan bahwa visi tersebut didukung, diperkuat, dan diperkaya oleh setiap
tindakan komunikasi yang dilakukan oleh negara tersebut terhadap seluruh
dunia101. Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”
yang meliputi enam elemen penting dalam reputasi suatu negara, diantaranya :
ekspor (exports), pemerintahan (governance), kebudayaan dan tradisi (culture and
heritage), masyarakat (people), pariwisata (tourism), investasi dan imigrasi
(investment and immigration).102 Dari pernyataan Anholt di atas terlihat bahwa
pariwisata dan kebudayaan merupakan dua elemen penting dalam Nation Branding
101 Sri Rahayu & Reni Kristina Arianti, Persepsi National Branding Sebagai Upaya
Meningkatkan Kinerja Ekspor Jepang Dan Australia. 2014. 9/12/2014. Hal 2, diakses melalui http://jurnal.kemendag.go.id/index.php/bilp/article/view/82/48.pdf, diakses pada 1/12/19 Pukul. 01.45
102 F. Woo Yee. “Nation Branding : What is being branded?”. Journal of Vacation Marketing. 2006. Vol. 12 : No. 1. Pp 5-14.
55
suatu negara. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa saat ini pariwisata dinilai sebagai
sektor terbaik dalam upaya Nation Branding103.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia, Indonesia
memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang
berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan pulau
utama di Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil seperti
Bali, Karimunjawa, Gili dan Lombok yang merupakan tujuan wisata lokal maupun
internasional. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta, yang terletak di Pulau
Jawa104. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan
Kebudayaannya, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas
berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku
bangsa105.
Potensi yang dimiliki Indonesia tersebut kemudian dapat dimanfaatkan
menjadi salah satu sumber utama untuk meningkatkan perekonomian Indonesia
yaitu dari sektor pariwisata. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menarik
perhatian para wisatawan dari seluruh dunia dengan kekayaan sumber daya dan
kebudayaannya, Pemerintah sebagai aktor utama memiliki peran penting dalam
memaksimalkan potensi tersebut. Tujuan dari pemanfaatan potensi sektor
103 Claristy, KAMPANYE “WONDERFUL INDONESIA” SEBAGAI NATION BRANDING
INDONESIA (Optimalisasi Terhadap Media Kampanye Yang Digunakan). Makalah non seminar (Tugas Akhir). Fisip UI 2016.
104 Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-budaya-indonesia/. Pada 29/11/2019 pukul 19:52
105 Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Kekayaan+dan+Keanekaragaman+Budaya/0/berita_satker Pada 29/11/2019 pukul 22:50
56
pariwisata tersebut yaitu untuk membangun Nation Brand Republik Indonesia
dimata dunia serta diperhitungkan dikancah internasional.
Sektor pariwisata mejadi salah satu alternatif utama untuk membangun
perekonomian negara dan juga sebagai instrument promosi untuk memperkenalkan
potensi sebuah negara di mata Internasion dan menjadikan kekayaan alam dan seni
budaya sebagai objeknya. Selain Destinasi-destinasi wisata seperti pantai Bali,
Lombok, dll. Faktanya, Keberagaman budaya, suku dan adat istiadat yang ada di
Indonesia juga menjadi bagian dari pariwisata Indonesia dan menjadi salah satu
alasan utama wisatawan Asing menuju Indonesia. Melihat kondisi yang semakin
global dari sisi persaingan dalam industri pariwisata, setiap negara harus memiliki
kelebihan yang dapat dipromosikan. Salah satu yang dapat ditampilkan adalah
beberapa produk wisata unggulan yang dimiliki oleh setiap negara. Indonesia
memiliki kemampuan di sisi sumber daya alam, manusia dan budaya serta di bidang
seni. Selain itu, ada beberapa dukungan dari pemerintah yang dapat meningkatkan
image atau Nation brand Indonesia.
Dukungan ini dapat berupa pembangunan infrastruktur dari Sabang sampai
dengan Merauke. Beberapa hal tersebut sangat penting dalam mendukung industri
pariwisata dalam negeri dilihat dari persaingan industri pariwisata yang sangat
kompetitif. Artinya, aspek diplomasi memiliki kepercayaan diri di dunia khususnya
dalam memperkenalkan pariwisata Indonesia. Harapan dari agenda tersebut mampu
meningkatkan Nation Brand negara di percaturan industri pariwisata global106.
106 Dwi Wiratm, Harits. “Diplomasi Pariwisata Sebagai Nation Branding Indonesia Di Tingkat Global”. Prosiding Seminar dan Call For Paper 20-21 Oktober 2017, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo – Indonesia. e-ISSN 2598-1064.
57
1. Informasi umum sektor pariwisata Indonesia
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan, Definisi pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata
yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, pemerintah pusat dan pemerintah daerah107. Dalam buku Pengantar
pariwisata yang ditulis oleh Marpaung dan Herman mereka mendifiniskan
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan meninggalkan
tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari
nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati
kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka
ragam108. Berangkat dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pariwisata itu
merupakan kegiatan yang tentunya membutuhkan pengeluaran baik dari
wisatawannya ataupun pengelola wisata tersebut untuk menyediakan fasilitasnya.
Berangkat dari itu, dengan pengelolaan sektor industri pariwisata yang baik
secara tidak langsung akan menarik para wisatawan lokal ataupun internasional
untuk datang berkunjung. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor industry
yang paling penting dan harus diperhatikan oleh semua negara karena sektor ini
memiliki potensi yang besar untuk membangun citra negara dan meningkatkan
Diakses dari http://ojs.umsida.ac.id/index.php/semnasfi/article/download/1134/1076. Pada 01/12/19. Pukul 01:53
107 situs resmi Kemenpar, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN , di unduh dari http://kemenpar.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_file/4636_1364-UUTentangKepariwisataannet1.pdf
108 H. Marpaung & B. Herman, Pengantar Pariwisata, Alfabeta, Bandung. 2002.
58
ekonomi nasional. Di berbagai negara di dunia, banyak yang bergantung pada
industry pariwisata sebagai sumber utama perpajakan dan pendapatan untuk negara
atau swasta. Termasuk di Negara Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia, Indonesia
memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang
berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan pulau
utama di Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil seperti
Bali, Karimunjawa, Gili dan Lombok yang merupakan tujuan wisata lokal maupun
internasional. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta, yang terletak di Pulau
Jawa109. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan
Kebudayaannya, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas
berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku
bangsa110. Selain Destinasi-destinasi wisata seperti pantai Bali, Lombok, dll.
Faktanya, Keberagaman budaya, suku dan adat istiadat yang ada di Indonesia juga
menjadi bagian dari pariwisata Indonesia dan menjadi salah satu alasan utama
wisatawan Asing menuju Indonesia.
Dalam mempromosikan Pariwisata Republik Indonesia, Pemerintah selalu
menyiapkan berbagai strategi khusus dari zaman ke zaman, Contohnya pada Era
kepemimpinan soekarno Tahun 1955 Indonesia membangn sebuah Yayasan
Tourisme Indonesia (YTI) yang amanatkan untuk kemudian di kelola oleh pihak
109 Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari
https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-budaya-indonesia/. Pada 29/11/2019 pukul 19:52
110 Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Kekayaan+dan+Keanekaragaman+Budaya/0/berita_satker Pada 29/11/2019 pukul 22:50
59
swasta yang kemudian dikomersilkan. Selanjutnya pada tahun 1957 Pemerintah
membentuk Dewan Turisme Indonesia(DTI) yang oleh Dewan Perancang Nasional
(DEPERNAS) dimasukkan sebagai sektor pengembangan perekonomian negara,
yang kemudian saat itu dikatakan sebagai awal dari era baru pembangunan
pariwisata Indonesia untuk meningkatkan perekonomian negara. Selain itu, Untuk
memaksimalkan pelayanan pariwisatanya khususnya di bidang Sumber Daya
Manusia (SDM) di bidang pariwisata, pemerintah juga mendirikan Akademi
Perhotelan dan Akademi Pariwisata pada tahun 1962111.
Pada era pemerintahan Soeharto, pemerintah membentuk Lembaga
Pariwisata Negara (LPN) pada tahun 1967. Dua tahun kemudian LPN dibubarkan
dan diserahkan kembali pada pihak swasta, Dewan Pariwisata Indonesia
(DEPARI), Pada Era pemerintahan ini juga sektor pariwisata dimasukkan kedalam
rencana pembangunan jangka panjang atau dikenal dengan Rencana Pembangunan
Lima Tahun (Repila)112. Setelah Reformasi Pariwisata Indonesia mengalami
degradasi yang disebabkan oleh berbagai macam permasalahan mulai dari adanya
Transisi system politik, maraknya permasalahan seperti bom bali yang
memperburuk citra keamanan dan pariwisata Indonesia113.
111 Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah
Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar, Pemasaran Pariwisata 2015 (Bandung: Sekolah tinggi Pariwisata, 2015), p. 13-14, tersedia di www.scribd.com diakses tanggal 30 November 2019 pukul 02:17
112 I Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar, Pemasaran Pariwisata 2015
113 Situs Resmi Bappenas, Pembangunan Kepariwisataan: Overview, Tantangan, dan Kebijakan Pembangunan ke Depan (Jakarta: BAPPENAS, Edisi 03, 2013), p. 18-19, diakses dari http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/131031-%5B_Konten_%5D-Pembangunan%20kepariwisataan.pdf Pada 29/11/2019 pukul 21:00
60
Selanjutnya, Pada Era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) Pariwisata Indonesia mulai membaik, Salah satu gebrakan utama pemerintah
SBY dibidang pariwisata yaitu dengan mulai di ciptakannya sebuah branding
pariwisata sebagai alat promosi utama yang digunakan oleh pemerintah tepatnya
pada tahun 2008, Pemerintah Tahun 2008 meluncurkan sebuah branding pariwisata
yaitu “Visit Indonesia Year‟ yang pada perkembangannya kemudian diubah
menjadi “Wonderful Indonesia” atau “Pesona Indonesia” ditahun 2010. Bahkan
hingga saat ini branding tersebut menjadi branding utama pariwisata Indonesia.
Pada masa SBY juga terlihat bahwa pariwisata Indonesia terus membaik bahkan
SBY ingin dicanangkan sebagai bapak pariwisata Indonesia114.
Kemudian pada Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Muhammad
Jusuf Kalla. Pariwisata termasuk satu dari 6 (enam) sektor unggulan dalam
pembangunan (2015- 2019) dalam agenda Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK.
Bahkan pada tahun 2017 pariwisata menjadi salah satu dari 5 (lima) sektor prioritas
pembangunan selain Pangan, Energi, Maritim, Kawasan Industri dan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK). Untuk tahun 2019 pendapatan devisa dari pariwisata
ditargetkan mencapai US$ 20 juta dan menjadi sumber devisa terbesar. Berangkat
dari hal itu pemerintah menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara
pada 2019 dengan proyeksi sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 115.
114 Berita detik.com “Peningkatan Jumlah Turis dan Wisata Kreatif di Era Pemerintahan
SBY” Diakses melalui https://news.detik.com/berita/2722730/peningkatan-jumlah-turis-dan-wisata-kreatif-di-era-pemerintahan-sby
115 Bessie, Juita L.D . “Implementasi E-Commerce Dalam Industri Pariwisata” Bessie / JOURNAL OF MANAGEMENT (SME’s) Vol. 8, No.1, p45-62. Universitas Nusa Cendana Kupang, Indonesia. 2019. Hal. 48
61
Berbagai strategi dan upaya pun dilakukan untuk mencapai target-target
yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah melakukan pemasaran pariwisata.
Kegiatan ini mencakup sejumlah kegiatan di antaranya identifikasi terhadap
kelompok-kelompok wisatawan yang sudah memiliki keinginan untuk melakukan
perjalanan wisata di waktuwaktu yang akan datang (potential demand). Selain itu
juga melakukan koordinasi dan mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan
memotivasinya terhadap apa yang disukai atau tidak disukai mereka, baik pada
tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional116.
Pemerintah juga semakin memasifkan promosi Branding Pariwisatanya Di
mata dunia, dengan terus menerus mempromosikan Branding “Wonderful
Indonesia” di berbagai negara. Selain itu perkembangan pariwisata Indonesia juga
bukan hanya difokuskan untuk promosi tapi dengan Pembangunan infrastruktur,
Pengadan transportasi, dan pelaksanaan mega event Internasional. Secara umum,
ada beberapa strategi yang dilakukan Indonesia untuk membangun Nation
Brandnya, Hal ini dijelaskan oleh Jubilar Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar
negeri, Asisten Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi Pemasaran I,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF).
“Ada kita punya, kita sebutnya ada POSI. Ada 4 channel 4 medium.
P nya itu PAID jadi kita ngga ngomong bayar buat placement
maupun buat pembuatan konten produksinya. Nah kalo kita udah
buat konten dan udah diproduksi kemudian kita pasang dimana ni
CNN atau misalnya kita masang seperti billboard di sydney atau
kita pasang di taxi di paris gitu kan nah media channelnya itu
hampir untuk iklannya saja tapi pasti kita bayar untuk itu namanya
116 Bessie, Juita L.D . “Implementasi E-Commerce Dalam Industri Pariwisata” Bessie /
JOURNAL OF MANAGEMENT (SME’s) Vol. 8, No.1, p45-62. Universitas Nusa Cendana Kupang, Indonesia. 2019. Hal. 48
62
PAID. Yang kedua O kan POSI tadi, berarti On media. Kita punya
kemenpar Wonderful media the travel ada sosmednya juga ada
instragramnya juga itu yang kita pake gitu loh dan itu juga karena
kita punya jadi O itu berarti relatifly gratis kecuali memang
kerjasama. Nah terus yang ketiga itu S, S itu sosial media, Sosial
media kita pake juga untuk promosi pariwisata Instagram, twitter,
facebook. Kemudian I, I nya itu Influencer itu kita pake Influencer,
Influencer itu kita undang untuk ke tempat. Kemudian mereka
biasanya menyebarkan semua itu kan sebetulnya kan ke Peer nya
mereka ke temen"nya mereka itu yang kita lakukan. POSI itu. Itu
tuh secara balik lagi ke Nation Brand itu penting sekali dan
konsisten dan cara penyampaiannya pun juga harus tepat”117.
Di Indonesia, prospek pendapatan dari sektor pariwisata yang tercermin dari
jumlah kunjungan wisata meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan pada situs
resmi Kementerian Pariwisata (KEMENPAR) jumlah kunjungan wisatawan asing
yang datang ke Indonesia pada tahun 2016 tercatat sebanyak 11.519.275 orang,
Kemudian di tahun 2017 meningkat sebesar 21,88% menjadi 14.039.799 orang dan
pada tahun 2018 naik menjadi 15.810.305 orang. Jika dikaji lebih jauh, mengacu
jumlah kunjungan wisatawan manca negara berdasarkan wilayah, maka pariwisata
Indonesia memiliki prospek cerah118.
117 Wawancara dengan Jubilar Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten
Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF
118 Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia, Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara Pada 30/11/2019 pukul 03:00
63
GAMBAR III.I : DATA STATISTIK KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE
INDONESIA DARI TAHUN 2014- Okt 2019
Sumber : Data statistik Kementerian Pariwisata
64
B. Wonderful Indonesia sebagai Nation Brand
Di Era modern saat ini, setiap negara akan saling bersaing untuk lebih
menonjol dari negara lain dari segala sisi, Salah satu cara yang digunakan yaitu
dengan membentuk identitasnya sendiri atau sering disebut dengan Nation Brand.
Setiap negara akan berusaha mem-Branding hal-hal yang menarik dari negaranya
seperti menuangkan identitas, karakteristik, dan budayanya. Nation Brand sebuah
negara akan dikemas sedemikian rupa demi menarik perhatian masyarakat
Internasional. Contohnya, Dari beberapa negara Asean sudah memiliki Nation
Brandnya seperti Malaysia dengan “truly asia”, Singapura dengan “Your
Singapore” , dan lain sebagainya.
Berangkat dari hal tersebut, Republik Indonesia juga memiliki Nation
Branding yang dikenal dengan “Wonderful Indonesia”. Menurut mantan Menteri
Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya, branding adalah sebuah investasi yang
bisa mendatangkan uang. Indonesia sendiri sudah menetapkan Wonderful
Indonesia sebagai Nation Brand Indonesia119. Brand Wonderful Indonesia telah
mengalami perkembangan yang cukup panjang, berawal dari logo Visit Indonesia
pada 2008-2009 yang kemudian ditahun 2010 terjadi perubahan menjadi logo
Wonderful Indonesia, setelah itu ditahun 2012-2018 branding pariwisata
mengalami perubahan yang cukup siginifikan menjadi “Wonderful Indonesia”
seperti yang sekarang. Sebagai salah satu bagian dari Tourism Marketing branding
119 Triwijanarko, Ramadhan . “Menilik Kekuatan Branding Wonderful Indonesia “ Majalah
Bisnis dan Marketing Online. Diakses dari https://marketeers.com/menilik-kekuatan-branding-wonderful-indonesia/ Pada 01/12/19 Pukul 20:16
65
ini digunakan untuk menunjukan identitas pariwisata dan keunikan-keunikan yang
dimiliki oleh Indonesia120.
Mantan Kementerian Pariwisata Arief Yahya menegaskan bahwa jumlah
Tourist Arrival Indonesia memang mengalami peningkatan sejak kampanye
Wonderful Indonesia dilakukan, Namun jumlah atau hasil tersebut selalu berada di
angkan 9 juta. Arief menuturkan angka 9 juta wisatawan mancanegara tersebut
terbilang cukup kecil mengingat banyaknya potensi wisata yang ada di Indonesia.
Jumlah tersebut masih berada di bawah negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia
yang memiliki kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 26 Juta dan Thailand
dengan 29 Juta kunjungan. Kunjungan Ke Indonesia hanya sepertiga dari negara
tersebut121.
Sebuah Nation Brand setiap negara umumnya memiliki logo serta sejarah
atau filosofinya masing-masing termasuk “Wonderful Indonesia”. Pertama, Sejarah
dari Istilah Wonderful Indonesia, Kosa kata Wonderful menggambarkan bahwa
Indonesia memiliki sebuah kawasan pariwisata dan kekayaan kebudayaan yang luar
biasa menakjubkan. Wonderful atau Pesona Indonesia adalah janji pariwisata
Indonesia kepada dunia. Janji bahwa Indonesia kaya dengan ketakjuban, dari alam
maupun budayanya. Indonesia menjadi tempat bagi semua orang untuk menikmati
'World of Wonderful'122.
120 Kementerian pariwisata : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia New Logo 2019
Hal.3. Diakses dari https://issuu.com/gilangandika/docs/gsm_brand_wonderful_indonesia_2019 121 Claristy, KAMPANYE “WONDERFUL INDONESIA” SEBAGAI NATION BRANDING
INDONESIA (Optimalisasi Terhadap Media Kampanye Yang Digunakan). Makalah non seminar (Tugas Akhir). Fisip UI 2016.
122 Tertulis dalam Situs resmi Kemenpar yang dikuti oleh Kumparan.com. diakses dari https://kumparan.com/kumparantravel/makna-di-balik-simbol-wonderful-indonesia-27431110790536084
66
Gambar III.2 : Logo Wonderful Indonesia
Sumber : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia, KEMENPAR
Adapun Gambar Burung yang dijadikan Logogram utama tersebut
merupakan visualisasi kerukunan dan keramahan serta budaya gotong royong yang
dimiliki masyarakat di Seluruh nusantara123. Sementara, rentangan sayap berarti
keterbukaan, hasrat untuk terbang jauh, melintas batas. Sifatnya semesta, dikenali
oleh semua. Sedangkan, tulisan 'Indonesia' berwarna hitam yang lebih besar
daripada 'Wonderful' atau 'Pesona' menandakan, mengedepankan dan memperkuat
Indonesia di antara persaingan pariwisata internasional124.
Pada gambar burung yang menjadi Logogram Wonderful Indonesia
terdapat lima komponen warna yang berbeda dengan makna filosofis yang juga
beragam.
Pada 02/12/19: Pukul 01.00
123 Kementerian pariwisata : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia New Logo 2019. 124 Mutiah, Dinny. “Sudahkah Anda Paham Makna Logo Wonderful Indonesia dan
Pesona Indonesia?” Liputan6.com. (20 Februari 2019) diakses dari https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3899002/sudahkah-anda-paham-makna-logo-wonderful-indonesia-dan-pesona-indonesia Pada 02/12/19: Pukul 01.30
67
Gambar III.3 : Warna pada Logo Wonderful Indonesia
Sumber : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia, KEMENPAR
Adapun makna dari warna pada logo tersebut antara lain:
Hijau : Kreativitas, Ramah kepada Alam dan Keselarasan.
Ungu : Daya Imajinasi, Keimanan, Kesatuan Lahir dan
Batin
Jingga : Inovasi, Semangat pembaharuan, dan Keterbukaan.
Biru : Universalitas, Kedamaian, dan Keteguhan.
Magenta : Keseimbangan, Akal Sehat, dan hal-hal kecil yang
menyenangkan
Makna filosofis yang mendalam dari Branding “Wonderful Indonesia” serta
Promosinya yang dimasifkan keberbagai penjuru dunia menjadikan Nation Brand
Indonesia sudah mulai dikenal di Dunia Internasional. Eks Menteri Pariwisata
(Menpar) Arief Yahya dikutip dalam media Radio Republik Indonesia mengatakan
Country Branding Wonderful Indonesia menempati ranking 47 dunia, mengalahkan
Country Branding Truly Asia milik Malaysia yang berada pada posisi 96 dan
Country Branding Amazing Thailand pada ranking 83. Dengan melihat pencapaian
tersebut, Pariwisata Indonesia pada tahun 2019 ini ditargetkan menjadi yang terbaik
di kawasan regional, bahkan melampaui ASEAN125.
125 Usman, taufik. “Menpar: Country Branding Wonderful Indonesia Tempati Ranking 47 Dunia” rri.co.id (05/10/19) diakses dari http://rri.co.id/post/berita/730025/budaya_dan_wisata/menpar_country_branding_wonderful_indonesia_tempati_ranking_47_dunia.html. Pada 02/12/19. Pukul 03.30
68
BAB IV
STRATEGI NATION BRANDING INDONESIA MELALUI
PENYELENGGARAAN ASIAN GAMES 2018
Bab IV skripsi ini adalah bab utama yang akan mengulas tentang upaya-
upaya diplomasi apa saja yang telah dilakukan sebagai bagian dari strategi Nation
Branding Indonesia sebelum, saat dan setelah penyelenggaraan Asian Games 2018
dalam rangka memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah Asian Games 2018
untuk membangun Nation Brand. Selain itu juga dalam bab ini akan dijelaskan
secara kompherensif mengenai sejauh mana keberhasilan Penyelenggaraan Asian
Games 2018 dalam upaya untuk membangun Nation Brand Indonesia yang
keberhasilannya akan dijelaskan melalui dua Instrumen utama. Pertama, Tourist
Arrival Indonesia sebelum dan setelah Asian games. Kedua, dengan melihat
Foreign Direct Investment (FDI) yang didapatkan Indonesia sebelum dan setelah
Indonesia menjadi penyelenggaraan mega event Asian Games 2018.
A. Asian Games 2018 sebagai Instrumen Diplomasi Publik Indonesia
Penyelenggaraan Sport Mega Event Asian Games 2018 yang di Indonesia
dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai salah satu Instrumen Diplomasi
publiknya dengan membangun Nation Brand karena Asian Games dinilai sebagai
momentum yang tepat . Hal ini terlihat dari misi yang dibawa oleh Asian Games
2018 yaitu “Membangkitkan National dignity (Citra dan Martabat) Indonesia di
dunia Internasional”, Hal lain yang juga membuktikan yaitu pernyataan dari
beberapa tokoh besar seperti pesan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo
yang disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dalam peluncuran
logo dan maskot baru Asian Games 2018 di gedung Kantor Staf Kepresidenan,
69
Kamis, 28 Juli 2016. “Kita sedang menyiapkan rencana Nation Branding, dan Asian
Games 2018 menjadi salah satu event utama untuk Nation Branding Indonesia”126.
Selain itu, Hal yang sama juga disampaikan oleh Eks Menteri Pariwisata,
Arief Yahya, yaitu “Asian Games Jadi Momentum Bangun Nation Branding
Indonesia”127 dan hal yang tidak jauh berbeda juga dikatakan oleh Ketua panitia
penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir yang dikutip pada
media kompas.com yaitu “Event olah raga internasional seperti Asian Games harus
terus dikembangkan agar menjadi kegiatan besar yang berkesinambungan, selain
juga memberikan banyak warisan berupa hal-hal baik bagi Indonesia. Asian Games
2018 sangat penting untuk Nation Branding Indonesia”128. Dari pernyataan tokoh-
tokoh tersebut terlihat jelas bahwa salah satu tujuan utama Indonesia dalam
memanfaatkan posisi Indonesia selaku Hosting Country Asian Games 2018 ini
untuk membangun Nation Brand nya.
Penyelenggaran Asian Games 2018 di Indonesia dikatakan sebagai
Instrumen diplomasi publik karena memiliki kesamaan tujuan. Menurut Mark
Leonard, Diplomasi publik memiliki beberapa tujuan, diantaranya, pertama, untuk
membangun image suatu negara atas isu-isu yang berkembang di negara tersebut.
Kedua, untuk membentuk opini publik di masyarakat demi mengubah persepsi
126 Situs resmi Kantor Staf Presiden, “Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”.
Diakses dari http://ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-nation-branding/ Pada 07/12/2019. Pukul 15:51
127 Ridwan, Menpar: Asian Games Jadi Momentum Bangun Nation Branding Indonesia. Industri.Co.id. Senin, 03 September 2018 - 19:20 WIB. Dikutip dari https://www.industry.co.id/read/41463/menpar-asian-games-jadi-momentum-bangun-nation-branding-indonesia . Pada 07/12/2019 pukul 15:55
128 Latief, "Asian Games, Penting untuk "National Branding". Kompas.com 27/02/2018, 16:18 WIB. Dikutip dari https://edukasi.kompas.com/read/2018/02/27/16185541/asian-games-penting-untuk-national-branding. Pada 07/12/2019 pukul 16:05
70
publik pada negara tersebut. Ketiga, untuk menarik minat masyarakat internasional
kepada suatu negara. Keempat, untuk mempengaruhi perilaku publik.129
Hal yang sama juga terlihat dari upaya yang dilakukan Indonesia dalam
penyelenggaraan Asian Games 2018 untuk membangun Nation Brand yaitu untuk
membangun image positif Indonesia secara umum sekaligus memperkenalkan
kekayaan alam dan kekayaan budaya Indonesia melalui startegi-startegi yang
digunakan melalui instrumen media event, menarik minat masyarakat internasional
untuk datang mengunjungi Indonesia, dan membentuk opini masyarakat
internasional terhadap Indonesia, bahwa Indonesia telah terbukti mampu
menyelenggarakan event sebesar Asian Games dengan Infrastruktur dan pelayanan
yang bertaraf Internasional serta memiliki prestasi Olahraga yang baik. Hal ini
sejalan dengan pendekatan yang dibawa oleh Simon Anholt dalam bukunya
Competitive Identity bahwa diplomasi publik merupakan bagian dari Nation
Branding pendekatan tersebut diadaptasi dalam bentuk Anholt’s branding hexagon
yang mengedepankan “Competitive Identity”130.
Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”
dari enam elemen, terdapat empat elemen yang berusaha dimaksimalkan oleh
Indonesia saat menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018 yaitu, Pertama kebudayaan
dan tradisi, yang terlihat dari Design Logo dan maskot, Penampilan Tarian, Promosi
KBRI, dan unsur dangdut di Official Music Vidio Asian Games, dan pada Opening
Ceremony Asian Games 2018, Atraksi seni dan budaya di wisma atlit. Kedua
129 Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002.
Pp 8. 130 Simon Anholt. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007. Pp 32.
71
pariwisata, yang terlihat dari adanya promosi paket pariwisata khusus,
diluncurkannya Billboard yang berlatar destinasi wisata Indonesia. Hal tersebut
kemudian akan dijelaskan sesuai waktu pada beberapa proses dalam
penyelenggaraan Asian Games tersebut. Sebelum penyelenggaraan, Saat
Penyelenggaraan dan Setelah Penyelenggaran Sport mega event Asian Games
2018.
1. Upaya Diplomasi Indonesia Sebelum Penyelenggaraan Asian Games
2018
Setelah mundurnya Vietnam pada tahun 2014 yang saat itu terpilih sebagai
pemenang tuan rumah Asian Games 2018, OCA pun memutuskan Republik
Indonesia menjadi penggantinya. Berbagai macam upaya telah dilakukan Indonesia
dalam memaksimalkan momentum menjadi Hosting Country Mega event olahraga
ini sebagai instrumen diplomasi publik guna membangun Nation Brand Indonesia
dengan berupaya mengenalkan dan menampilkan Kekayaan alam, budaya,
pariwisata, dan identitas-identitas lain yang dimiliki oleh Indonesia.
Pertama, Upaya Indonesia terlihat jelas pada Logo dan Maskot yang dipilih
langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Logo dan Maskot
Asian Games 2018 ini sangat jelas menampakkan upaya untuk meningkatkan
Nation Brand dari Elemen Culture & Heritage. Pada Logo Asian games 2018 yang
terlampir di bab II halaman 51-52, menggambarkan sketsa grafis tampak atas
stadion utama Gelora Bung Karno (GBK), dengan simbol Asian Games berupa
72
Matahari di Bagian tengahnya131. Stadion GBK merupakan warisan nasional yang
ditinggalkan Era Presiden Soekarno yang dibangun saat Indonesia menjadi Tuan
rumah Asian Games 1962. Stadion yang dibangun dengan konstruksi atap baja
terbesar berbentuk cincin raksasa atau disebut temu gelang (Joined Ring)
merupakan yang pertama di Asia dan dunia yang kini menjadi kebanggaan dan
warisan Nasional. Dengan menjadikan GBK yang notabene merupakan warisan
(heritage) Indonesia sebagai logo Asian Games 2018 terlihat jelas bahwa itu
merupakan salah satu upaya yang dilakukan Indonesia untuk membangun Nation
Brand, hal ini dipertegas oleh Kepala Staf kepresidenan Teten Masduki bahwa
“logo Asian games ini menjadi salah satu Ikon untuk Nation Branding
Indonesia"132.
Kemudian, upaya yang sama juga terlihat jelas pada maskot Asian Games 2018,
Tidak seperti maskot Event Olahraga pada umumnya yang hanya menyajikan satu
maskot. Asian Games 2018 memiliki tiga maskot sekaligus yang merupakan tiga
satwa khas Indonesia untuk diperkenalkan kepada dunia. Maskot yang pertama
bernama Bhin Bhin yaitu burung cendrawasih yang merupakan hewan asli
Indonesia bagian timur. Maskot kedua bernama Atung yaitu Rusa Bawean yang
merupakan hewan asli Indonesia bagian tengah. Maskot ketiga bernama Ika yaitu
badak bercula satu yang merupakan hewan asli Indonesia bagian barat. Ketiga
satwa khas yang mewakili tiga wilayah Indonesia itu merefleksikan slogan
"Bhinneka Tunggal Ika", yakni berbeda tapi satu. Ini mengandung arti, perbedaan
131 situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia” di Logo Baru Asian
Games 2018” dirilis pada (ksp.go.id) 28/07/2016. Diakses dari http://ksp.go.id/pesan-kehebatan-indonesia-di-logo-baru-asian-games-2018/. Pada 08/12/2019. Pukul 16:18
132 Situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia”
73
budaya, warisan, dan identitas yang ada Indonesia jika dijadikan satu akan menjadi
kekuatan besar yang bisa menggemparkan dunia133. Maskot ini kemudian di
tampilkan menjadi beberapa media, Seperti menjadi souvenir Asian Games 2018
yang dipasarkan di lokal maupun Internasioal. Kemudian maskot ini juga
terpampang besar di kantor kepresidenan republik Indonesia.
Selanjutnya, Upaya Diplomasi lain terlihat saat proses promosi Asian games
2018. Terlihat jelas bahwa Indonesia juga menyisipkan promosi pariwisata saat
menyelenggarakan promosi-promosi Asian Games khususnya pada promosi luar
negerinya. Lewat KBRI, promosi Asian Games 2018 juga dilaksanakan di berbagai
negara dengan beraneka ragam kegiatan. Contohnya di Hangzhou, Tiongkok.
Dalam mempromosikan Asian games 2018, INASGOC dan OCA serta NOC
setempat mengadakan kegiatan Fun Run Asian Games. Perhelatan Fun Run di
Negeri Tirai Bambu kali ini pun menyongsong spirit Asian Games 2018 yang
menggambarkan energi, keragaman, kekuatan, serta membangkitkan semangat
persahabatan dan kekompakan. Kegiatan promosi Asian Games 2018 juga
merupakan wujud nyata kesepakatan kerja sama Indonesia Tiongkok dari
pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Li Keqiang di Jakarta pada awal Mei
2018 lalu134.
Contoh lain adalah Promosi Asian Games yang dilaksanakan oleh KBRI Kiev,
Ukraina di Bandara Boryspil dengan mengusung tema “Let’s Succeed 18th Asian
133 situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia” 134 Kumparan SPORT. “1.000 Pelari Ramaikan Fun Run Asian Games 2018 di Hangzhou,
China” Kumparan.com 21 Mei 2018. 11:29. Diakses dari https://kumparan.com/kumparansport/1-000-pelari-ramaikan-fun-run-asian-games-2018-di-hangzhou Pada 08/12/2019 pukul 18:27
74
Games 2018”. Dalam promosinya Duta besar KBRI Kiev Yuddy Chrisnandi
melakukan promosi Asian Games 2018 dengan menyisipkan promosi pariwisata
berupa promo tiket pesawat dengan bekerjasama dengan Qatar Airways untuk
tujuan ke Indonesia selama periode Asian games 2018 dan promosi budaya
didalamnya berupa pertunjukan Tari Sintren dan Bajidor serta kegiatan ini juga
diramaikan dengan pembagian makanan khas Indonesia berupa kerupuk tengiri,
kue pandan dan risol. Pembagian makanan dilakukan oleh sejumlah mahasiswa
Universitas Tarash Shenvchenko dengan memakai pakaian khas Indonesia dari
berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, Palembang, Sulawesi
Selatan, Bali, Sumatera Barat, dll135.
Tidak lupa, KBRI Kiev dengan menggandeng Qatar Airways sebagai mutual
partner juga menawarkan bahwa “Pada musim panas mendatang pelancong di
Boryspil ditawarkan paket wisata untuk melihat pertandingan Asian games
sekaligus menikmati indahnya alam indonesia. Qatar Airways menyambut baik itu
dengan menawarkan dua alternatif penerbangan yaitu Kiev-Doha-Denpasar atau
Kiev-Doha-Jakarta136. Hal ini kemudian dipertegas dengan pernyataan Duta besar
KBRI Kiev Yuddy Chrisnandi “Kami mendorong warga Ukraina pada musim
135 Poskotanews.com. “Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan Asian
Games” . 28/04/2018. Diakses dari https://poskotanews.com/2018/04/28/dubes-ri-untuk-ukraina-promosikan-wisata-indonesia-dan-asian-games/. Pada 08/12/2019. Pukul 19:15
136 Bona, “Promosi Asian Games 2018, Bandara Ukraina Adakan Tarian Tradisional” Travel.detik.com 19/06/2018. Diakses dari https://travel.detik.com/travel-news/d-4073528/promosi-asian-games-2018-bandara-ukraina-adakan-tarian-tradisional. Pada 08/12/2019. Pukul 19:20
75
panas mendatang antara Agustus dan September agar datang ke Indonesia untuk
menonton Asian Games dan berlibur di Bali dan daerah wisata lainnya,”137.
Kemudian Hal yang sama juga terlihat dari promosi Asian Games yang
dilaksanakan oleh KBRI Madrid, Spanyol. Dalam sebuah pameran pariwisata
Internasional fitur ke-38 yang bertempat di Gedung IFEMA, KBRI Madrid dan
Kementerian pariwisata RI mendirikan sebuah Paviliun untuk ajang promosi Asian
games sekaligus mempromosikan Pariwisata Indonesia. Kemenpar dan KBRI
Madrid menghiasi paviliun dengan brand "Wonderful Indonesia." Selain itu juga
memasang poster objek wisata Indonesia, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang,
sekaligus menampilkan serangkaian pertunjukan budaya berupa tarian asal
Palembang, Kalimantan, Bali serta pemutaran film pariwisata Indonesia. Tak
ketinggakan, di dalam Stan Indonesia juga dipromosikan kopi melalui perusahaan
Barista yang membuka stan dengan seduhan rasa Kopi Gayo Aceh138.
Keterlibatan KBRI dalam memasukkan unsur pariwisata saat mempromosikan
Asian Games tersebut termasuk dalam Upaya diplomasi Indonesia untuk
membangun Nation Brand dari elemen Tourism. Bukan hanya itu, Hal ini diperkuat
dari adanya strategi khusus yang disusun oleh kementerian pariwisata saat
penyelenggaraan Asian Games 2018. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jubilar
Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten Deputi (ASDEP) Strategi
137 Poskotanews.com. “Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan Asian
Games” 138 Ganest, “Promosikan Asian Games di Madrid, Stan Indonesia Berhasil Tarik 5 Ribu
Pebisnis” (Jakartainsight.com) 26 Januari 2018. Diakses dari http://jakartainsight.com/read/artikel/2018/01/24/1820/Promosikan-Asian-Games-di-Madrid--Stan-Indonesia-Berhasil-Tarik-5-Ribu-Pebisnis. Pada 08/12/2019 22:08
76
dan Komunikasi Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(KEMENPAREKRAF) mengatakan :
Ketika berbicara mengenai instrumen yang dilaksanakan oleh
kemenpar dalam memanfaatkan asian games untuk menarik
wisman. jadi kita selalu membedakannya tuh P.O.P Pre event, On
event sama Post Event. Itu ada nomor. Pertama, Pre Event, kita
membelanjakan sumberdaya untuk komunikasi multimedia atau
belanja iklan sebetulnya. Ada juga di OOH, OOH itu otoform
kayak misalkan di billboard atau misalkan ditaksi atau dibus itu
namanya otoform. Itu kita lakukan diluar. Yang kedua,
pendukungan pada saat pembuatan paket-paket wisata nah itu
pembuatan paket-paket wisata memang kita membuat waktu itu
kita mengundang travel agent untuk mereka buat paket wisata
yang mana jakarta sebagai hak atau palembang sebagai hak.
Begitu mereka sudah dijakarta ditawarkan juga paket kejogja
ditawarkan paket kebali dan sebagainya kan terbangnya kan dekat
tuh139.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kementerian
pariwisata menggunakan beberapa Instrumen promosi pariwisata
sebelum penyelenggaraan Asian Games, seperti menyediakan paket
wisata khusus saat Asian Games. Hal ini juga terlihat dalam website resmi
kementerian pariwisata (Indonesia.travel) yang menyajikan tawaran
paket pariwisata khusus saat Asian Games140.
139 Wawancara dengan Jubilar Paskoro, Kepala Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten
Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF)
140Website resmi kemenparekraf https://www.indonesia.travel/gb/en/packages/asian-games-2018 Diakses pada 09/12/19, Pukul 01.12
77
Gambar IV.1 : Tampilan Website Resmi Indonesia travel
Sumber : Website Resmi Kemenparekraf (www.Indonesia.travel)
Dalam website tersebut, kementerian pariwisata juga menyediakan 75 paket
wisata, Target Wisman penonton, atlet, official dan media sebanyak 170.000. paket-
paket tersebut nantinya akan di sebar ke 7 destinasi yang diunggulkan antara lain
Jakarta, Jawa Barat, Sumatera selatan, Jawa tengah, yogyakarta, Banyuwangi, dan
Bali. Diasumsikan bahwa 5% dari penonton dan 10% jumlah atlet, official, dan
media akan melakukan kunjungan ke 4 destinasi lain selain DKI Jakarta, Jawa Barat
dan Sumatera selatan141.
Sementara Target wisman penonton yang di pasang oleh kemenpar
sebanyak 150.000, Jumlah tersebut di distribusikan ke Jakarta sebesar 65%, Jawa
141 Bahan Kementerian pariwisata, “Dampak Asian games terhadap sektor pariwisata,
Kunjungan wisatawan mancanegara dan perolehan devisa”. 2018.
78
Barat sebesar 10%, Sumatera selatan sebesar 20%, Sisanya sebanyak 5%
didistribusikan ke empat destinasi berdasarkan proporsi jumlah kunjungan wisman
ke destinasi tersebut antara lain Jawa tengah dengan wisman sebanyak 250.000
mendapatkan target penonton sebanyak 286, Yogyakarta dengan wisman sebanyak
250.000 juga mendapatkan target penonton sebanyak 286. Banyuwangi dengan
wisman sebanyak 50.000 mendapatkan target penonton sebanyak 57, dan terakhir
Bali, dengan wisman sebanyak 6.000.000 mendapatkan target penonton sebanyak
6.870142.
Selain itu, dalam promosi Asian Games juga, Pemerintah Indonesia
menggunakan beberapa media untuk memperkenalkan dan menampilkan kekayaan
alam, budaya dan destinasi-destinasi Pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari di
rilisnya Billboard oleh panitia penyelenggara Asian Games 2018 di media social
resmi mereka. Yang berlatar belakang destinasi wisata, kekayaan alam Indonesia,
budaya Indonesia serta Ikon Jakarta dan Palembang.
Gambar IV. 2 : Billboard Asian Games 2018 yang kenalkan Pariwisata Indonesia
142 Bahan Kementerian pariwisata, “Dampak Asian games terhadap sektor pariwisata, Kunjungan wisatawan mancanegara dan perolehan devisa”.
79
Sumber : Official Account Instagram Asian Games 2018 (@asiangames2018 )
Strategi Billboard Asian Games 2018 dengan berlatar belakang destinasi
wisata tersebut kemudian dilanjutkan oleh Kementerian pariwisata dengan menulis
artikel khusus pada Platform resminya terkait penjelasan 6 seri destinasi wisata
yang dipaparkan pada billboard tersebut143. Adapun destinasi-destinasi yang ada di
billboard tersebut. Pertama, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. “Borobudur
adalah candi Budha Mahayana abad ke-9 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Borobudur juga merupakan kuil Budha terbesar di dunia. Kuil ini terdiri dari
sembilan platform ditumpuk, enam kotak dan tiga surat edaran, diatapi oleh kubah
143 Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian Games
2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel) 12/92019. Diakses dari https://www.indonesia.travel/gb/en/trip-ideas/6-highlighted-destination-s-in-asian-games-2018-s-billboard-series pada 09/12/2019. Pukul 14:51
80
pusat. Itu dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha. Borobudur
dibangun pada abad ke-8 M; itu peringkat dengan Pagan di Myanmar dan Angkor
Wat di Kamboja sebagai salah satu situs arkeologi besar di Asia. Setahun sekali,
umat Buddha di Indonesia merayakan Waisak di Monumen, dan itu juga salah satu
objek wisata yang paling banyak dikunjungi”. Kedua adalah Pantai Gigi Hiu,
Kelumbayan, Lempuyangan. “Pantai ini di Lampung, Sumatra Selatan, dinamai
batu besar yang terbentuk di pantai pulau-pulau, yang tajam dan berbentuk seperti
gigi hiu. Setelah banyak turis datang dan mengunjungi pantai yang indah ini,
mereka mulai menyebutnya pantai Shark Teeth, atau "Pantai Gigi Hiu" dalam
bahasa Indonesia. Hanya perlu 3 hingga 4 jam perjalanan dari jantung kota
Lampung”144.
Ketiga adalah Pura Ulun Danu beratan, Bedugul, Bali. “Destinasi ini adalah
landmark terkenal yang indah dan kompleks candi suci yang terletak di sisi barat
Danau Beratan di Bedugul, Bali Tengah. Ulun Danu Beratan adalah cagar alam
paling ikonik di pulau ini yang berbagi kualitas indah dengan kuil-kuil tepi laut
Uluwatu dan Tanah Lot. Saat memasuki gerbang candi, terpampang fitur arsitektur
khas Bali dan tempat-tempat suci yang berjejer. Di dalam kompleks, tiga kuil utama
didedikasikan untuk menyembah Dewa Wisnu, yang menawarkan 11 tingkatan,
Dewa Brahma dengan 7 tingkatan dan Siwa dengan 3 tingkatan”. Keempat adalah
Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gunung Rinjani adalah
gunung berapi aktif, terletak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
144 Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian Games
2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel)
81
Tingginya mencapai 3.726 meter, menjadikannya gunung berapi tertinggi kedua di
Indonesia. Di atas gunung berapi adalah kaldera, yang diisi sebagian oleh Danau
Kawah yang dikenal sebagai Anak Lautan, atau The Child of the Sea. Danau ini
sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut dan diperkirakan kedalaman sekitar 200
meter. Kaldera itu sendiri juga mengandung mata air panas145.
Destinasi Kelima adalah pulau padar, Taman Nasional Komodo, Nusa
Tenggara Timur, Pulau Padar adalah pulau kecil Indonesia antara Pulau Rinca dan
Komodo dan merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo. Ini adalah pulau
yang tidak berpenghuni. Waktu terbaik untuk mengunjungi pulau ini adalah antara
bulan April hingga Juni, di mana pulau ini semuanya hijau. Atau September hingga
November, di mana tidak ada begitu banyak dwisatawan, sehingga turis biasanya
dapat menikmati pemandangan indah lebih nyaman. Para turis harus menuliskan
Pulau Padar di daftar list travel Anda. Karena ketika sampai di sana, wisatawan
akan melihat pemandangan tak ternilai dari atas bukit. Keindahan Pulau Padar
benar-benar tak terlukiskan, dengan di pantai merah muda, satu hitam dan satu
putih. Ini adalah salah satu tujuan paling menakjubkan di Indonesia.
Dan Keenam adalah Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, Tana Toraja, atau
Torajaland, adalah wilayah dataran tinggi Sulawesi Selatan, Indonesia. Dikenal
sebagai "Tanah Para Raja Surgawi", Tana Toraja terletak sekitar 328 kilometer di
utara Makasar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Tempat ini hampir hilang dalam
waktu, terbentang dengan teras hijau subur, batu kapur tinggi dan kuburan bambu
145 Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian Games
2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel)
82
dengan Blue Mountains berkabut sebagai latar belakangnya. Di tempat ini, Anda
dapat menemukan kuburan gua, kuburan gantung, tau tau (patung kayu seukuran
manusia), kuburan pohon bayi dan bahkan pembantaian kerbau secara massal. Hal-
hal tersebut akan memberi kesan keanehan ke pengunjung namun juga jadi sebuah
ciri khas tersendiri.
Bukan hanya dari media billboard saja bahkan Indonesia juga memasukkan
berbagai keindahan pariwisata dan kekayaan budaya Indonesia kedalam Official
Music Video Asian Games 2018 yang berjudul “Bright As The Sun” yang kemudian
di siarkan melalui akun youtube Resmi Asian Games 2018 yang memiliki 845K
subscribers dari berbagai negara didunia dan video ini telah di tonton sebanyak 8,8
juta kali (18th Asian Games 2018)146.
Gambar IV. 3 : Tampilan awal Official Music Vidio Asian Games 2018 yang
berjudul “Bright As The Sun”
Sumber : Official Account Youtube Asian Games 2018 (18th Asian Games 2018)
146 Official Account Youtube Asian Games 2018 (18th Asian Games 2018). Diakses dari
https://youtu.be/LGX529X8pAg. Pada 09/12/2019. Pukul 16:09
83
Upaya selanjutnya terlihat dalam pelaksanaan Torch Relay Asian Games
yang dibawa ke sejumlah kota besar di Indonesia. Hal ini juga kemudian
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengenalkan destinasi-destinasi wisata yang
ada di Indonesia karena akan melewati sejumlah tempat wisata popular di Indonesia
seperti Kepulauan seribu, Raja ampat, danau toba, dll. hal ini di perkuat dari
pernyataan Eks Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Republik Indonesia Puan Mahari yaitu “Manfaatkan event Torch
Relay ini untuk promosikan destinasi wisata, seni budaya, dan potensi daerah tidak
hanya pada masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat dunia”147.
Dari hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya, terlihat jelas bahwa pada
Pre-Event Asian Games saja sudah terlihat jelas upaya- upaya diplomasi yang
dilakukan oleh Indonesia untuk membangun Nation Brandnya terutama dari
dimensi Culture, Heritage & Tourism. Indonesia secara langsung memasukkan
unsur-unsur tersebut kedalam media promosinya untuk sekaligus
memperkenalkannya kepada Dunia Internasional. Selain itu Upaya diplomasi
Indonesia juga terlihat saat penyelenggaraan Asian Games 2018 berlangsung.
2. Upaya Diplomasi Indonesia Saat Penyelenggaraan Asian Games
2018
Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang selama 2
minggu dari 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018 juga banyak dimanfaatkan
147 Situs Resmi Kominfo RI, “Pemerintah ajak Masyarakat Manfaatkan Torch Relay untuk
Promosikan Wisata Daerah” (kominfo.go.id) Diakses pada https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/13484/pemerintah-ajak-masyarakat-manfaatkan-torch-relay-untuk-promosikan-wisata-daerah/0/artikel_gpr. Pada 09/12/2019. Pukul 17:41
84
Indonesia untuk menjalankan Diplomasinya dalam membangun Nation Brand.
Berbagai macam upaya dilakukan demi untuk mengenalkan budaya, pariwisata,
kekayaan alam, dan Identitas lain yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini terlihat sejak
Opening Ceremony Asian Games 2018 yang berlangsung di Gelora Bung Karno
(GBK), .
Pada pembukaan Asian Games 2018 sungguh sangat kental akan promosi
budaya dan pariwisatanya. Sejak awal mulainya rentetan acaranya menampilkan
video Count down 10 mundur dimana dalam Vidio tersebut setiap detiknya
menampilkan aneka ragam kekayaan pariwisata, budaya dan alam Indonesia. Pada
detik ke 10, Vidio tersebut menampilkan Candi Borobudur sebagai latarnya, pada
detik ke 9 menampilkan rumah gadang yaitu rumah adat sumatera barat, pada detik
ke 8 menampilkan pulau Raja ampat yang ada di provinsi papua barat yang juga
merupakan destinasi unggulan Indonesia, pada detik ke 7 menampilkan Mbaru
niang yaitu rumah adat tradisional suku Wae Rebo berasal dari NTT, Pada detik ke
6 menampilkan satwa penyu hijau yang merupakan hewan laut asli Indonesia. Pada
detik ke 5 menampilkan Fasilitas olahraga Indonesia, Pada detik ke 4 menampilkan
engrang yang merupakan olahraga tradisional Indonesia, Pada detik ke 3
menampilkan angklung yang merupakan alat music tradisional Indonesia, pada
detik ke 2 di video tersebut menampilkan jembatan ampere yang merupakan Ikon
kota Palembang dan pada detik 1 menampilkan Monas sebagai ikon kota Jakarta148.
Selain itu upaya promosi pariwisata dan budaya juga terlihat di rentetan
penampilan-penampilan pada pembukaan Asian Games 2018 yang terlihat begitu
148 Opening Ceremony Asian Games 2018
85
kuat akan promosi budaya Indonesia yang ditampilkan. Pada awal segmen,
menampilkan Tarian Ratu Jaore dari Aceh yang dibawakan oleh 1600 penari, Eks
Menteri Pariwisata pun menegaskan bahwa “Tarian ini sangat luar biasa.
Dibawakan dengan sangat indah dan kompak. Dan menjadi cermin kekayaan
budaya Indonesia yangan sangat beragam. Tarian Ratoh Jaroe menjadi pembuka
yang luar biasa. Apalagi kemudian tarian-tarian lain ikut ditampilkan149”.
Selain itu pada pembukaan Asian Games juga di bagi ke beberapa segmen
yang diberi nama beberapa elemen alam dan tercatat ada 21 macam tarian dari
sabang sampai merauke yang ditampilkan. Antara lain, Pada Segmen Water (air)
menampilkan drama yang menceritakan sejarah kejayaan kerajaan majapahit.,
Kemudian Pada Segmen Earth (bumi) ditampilkan berbagai macam tarian dari
berbagai daerah antara lain Tari Sipitu Cawan dari Sumatera utara, Gending
Sriwijaya dari palembang, Tari Piring dari minangkabau, Tari Zapin dari Riau,
Tarian transisi bunga, Lenong Betawi, Jaipongan dari Bandung, Sisingaan dari
subang, Tarian Padang Bulan, Tari Gandrung lanang banyuwangi, Tari Janger bali,
Tari Belian Bawo Katim, Tari Enggang, Tari Hudog, Tari Maengket Modero Sulut,
Tari Kabasaran, Tari Soya Soya Maluku Utara, Tari Likurai Belu NTT, Tari Yospan
Papua, dan pada Segmen Fire (Api) Khusus menampilkan tari Kecak sebagai salah
satu tarian Khas Bali150. Terlihat jelas bahwa dalam Opening Ceremony Asian
149 Situs resmi Kemenparekraf, Tarian Ratoh Jaroe Aceh Bikin Pembukaan Asian Games
Makin Memukau” 19/08/19 Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/post/news-tarian-ratoh-jaroe-aceh-bikin-pembukaan-asian-games-makin-memukau pada 09/12/19 pukul 22:39
150 Helmi Shemi, “21 Tarian dari Sabang Sampai Merauke Meriahkan Pembukaan Asian Games” (www.idntimes.com) 8/8/18. Diakses dari https://www.idntimes.com/sport/arena/helmi/21-tarian-dari-sabang-sampai-merauke-meriahkan-pembukaan-asian-games/full . Pada 09/12/2019. Pukul 23:21
86
Games 2018, Indonesia juga berupaya untuk mengenalkan Culture, Heritage and
Tourism nya dan ketiga dimensi tersebut merupakan bagian dari membangun
Nation Brand.
Upaya lain saat penyelenggaraan Asian Games 2018 juga terlihat dari
kebijakan Eks Menteri pariwisata, Arief Yahya bersama Eks Wakil Gubernur DKI
Jakarta Sandiaga Uno dengan meluncurkan bus Wonderful Asian Games yaitu bus
yang berlogo Wonderful Indonesia dan Asian Games 2018 di Monas151. Arief
Yahya juga menegaskan bahwa “Asian Games yang juga merupakan event sport
tourism menjadi ajang spektakuler untuk melakukan branding, sehingga pada
momen tersebut kita menggunakan momentum langka ini untuk branding
Wonderful Indonesia salah satunya dengan melakukan wrapping bus yang
melayani jalur utama di Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta yang rencananya
berjumlah 100 bus, terdiri dari 64 bus Trans Jakarta, 20 Damri Airport Bus, dan 16
shuttle bus Blue Bird”152. Nantinya bus dan kendaraan lain tersebut akan full
digunakan selama Asian Games berlangsung bahkan setelah Asian games.
151 Situs Resmi Kemenparekraf, “Siaran Pers : Menpar Luncurkan Bus Wonderful Asian Games: Direct Impact dan Media Value Asian Games” Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/post/siaran-pers-menpar-luncurkan-bus-wonderful-asian-games-direct-impact-dan-media-value-asian-games-. Pada 10/12/2019. Pukul 00:57
152 Situs Resmi Kemenparekraf, “Siaran Pers : Menpar Luncurkan Bus Wonderful Asian Games
87
Gambar IV. 4 : Foto Bus Wonderful Asian Games yang diluncurkan dalam rangka
promosi wisata saat Asian Games 2018
Sumber : (Kemenpar.go.id)
Hal lain yang juga termasuk dalam upaya Indonesia untuk mengenalkan
pariwisatanya dengan didirikannya booth-booth kementerian pariwisata di Venue
Asian Games 2018 yang menyajikan informasi mengenai paket pariwisata dan
destinasi pariwisata yang ada di Indonesia. Hal ini di pertegas oleh Jubilar Prakoso.
“Instrumen promosi pariwisata yang digunakan saat event itu
memang kerjasama dengan INASGOC kita ada buka booth
dan sebagainya di sana dan kita jual paket wisata”153.
Selain itu, Upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia juga terlihat
dari adanya pertunjukkan tarian tradisional dan atraksi seni tradisional di Athlete
Village (Wisma Atlet) Asian Games 2018 yang ada di Kemayoran. Setiap malam,
para atlet dari seluruh negara peserta disajikan dengan berbagai macam hiburan
berupa penampilan budaya Indonesia. Mulai dari Palang pintu betawi, Ondel-
153 Wawancara dengan Jubilar Paskoro
88
Ondel, bahkan tarian dari berbagai daerah. Hal ini juga didokumentasikan dalam
Official Instagram Account of Athlete Village Asian Games 2018 yang didalamnya
menampilkan aktivitas-aktivitas para atlet dari berbagai negara154.
Gambar IV.5 : Pertunjukan budaya tradisional Indonesia di Wisma Atlet Asian Games 2018
Sumber : Official Instagram Account of Athlete Village Asian Games 2018 9
athletesvillage2018)
Upaya untuk mengenalkan budaya tradisional Indonesia pada ajang Asia
Games 2018 juga terlihat dari kebijakan Pemerintah DKI Jakarta sebagai tuan
rumah, Hal ini terlihat dari kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
(Disparbud) DKI Jakarta yang menyiapkan paket wisata budaya gratis mengenal
budaya betawi yang ada di Jakarta, Contohnya seperti pertunjukan tarian massal
khas betawi di perkampungan Budaya Betawi dan wisata ke setu babakan yaitu
kampong betawi. Paket ini disediakan untuk para atlet, Official maupun delegasi
Asian Games. Dalam situs resmi Disparbud DKI Jakarta, Asiantoro selaku plt
154 OA Athlete Village Asian Games 2018
https://instagram.com/athletesvillage2018?igshid=273ow2jpoi9x
89
kepala dinas menyatakan bahwa “Pemberian paket wisata ini merupakan salah satu
strategi untuk memperkenalkan seni dan budaya Betawi, yang diharapkan
memberikan kesan yang baik dari tuan rumah kepada seluruh diplomatic atau
ambassador negara peserta Asian games155”
Dari hal-hal tersebut yang telah dijelaskan diatas, yaitu tentang upaya-upaya
diplomasi yang di lakukan Indonesia pada saat Event Asian Games 2018
berlangsung. Terlihat jelas bahwa upaya-upaya tersebut untuk semata-mata
mengenalkan tradisi, budaya, pariwisata dan kekayaan Alam Indonesia. Itu berarti
pada upaya tersebut juga termasuk upaya untuk membangun Nation Brandnya
terutama dari dimensi Culture, Heritage & Tourism.
3. Upaya Diplomasi Indonesia Setelah Penyelenggaraan Asian Games
2018
Setelah penyelenggaran Asian Games 2018 berlangsung selama dua
minggu, Indonesia banyak mengukirkan sejarah dengan pencapaian-pencapaian
yang dimilikinya sehingga bisa dikatakan sukses. Hal ini merujuk ke pernyataan
Jusuf Kalla Selaku Ketua dewan pengarah INASGOC dan Wakil presiden RI
periode 2014-2019.
“Asian Games Sangat Berhasil karena pencapaian kita melebih
target. Contohnya kita . Dari prestasi ya. Kita menargetnya 25
medali tapi dapatnya 35 atau 33 berapa itu. Pokoknya Melebihi
prestasi. Pelaksanaannya juga tidak ada satupun komplain dari
baik peserta maupun yang lain”156.
155 Situs resmi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, “Paket Wisata Budaya Setu babakan
disiapkan untuk Asian Games” (Jakarta-tourism.go.id) diakses dari http://jakarta-tourism.go.id/2017/news/2018/08/paket-wisata-budaya-setu-babakan-disiapkan-untuk-asian-games. Pada 10/12/2019. Pukul 14:58
156 Wawancara dengan Jusuf Kalla
90
Selain itu, di pertegas oleh pernyataan Komite Eksekutif KOI, Pak
Indra Gamulya yaitu
“Kita sukses, ya Sukses itu dalam arti administrasi sukses,
pertandingan dilapangan juga sukses, dan masyarakat
menikmati event ini. Buktinya berbondong-bondong orang
datang walaupun tiket sudah habis mereka tetap nobar diluar
lapangan. Memang fasilitas kita kurang memadai. Seperti
contoh istora”.
Tetapi, Kesuksesan yang diraih oleh Indonesia saat penyelenggaraan Asian
Games belum tentu sukses dalam memanfaatkan momentum tersebut untuk
membangun Nation Brandnya. Setelah Asian Games, Upaya Indonesia untuk lebih
mengkampanyekan Nation Brand sebagai upaya untuk memberitahukan ke dunia
bahwa Indonesia telah melaksanakan tugas sebagai Tuan rumah dengan baik dan
mampu mendapatkan Eksposur Global belum terlihat lagi hingga saat ini. Hal ini
menjadi salah satu hal yang sangat disayangkan. Pasalnya beberapa negara yang
telah menyelesaikan Mega event Olahraga untuk membangun Nation Brandnya
melanjutkan kampanyenya setelah usainya event tersebut.
Salah satu contohnya adalah Australia sebagai tuan rumah Olimpiade
Sydney tahun 2000. Pasca Event tersebut Australia langsung memasifkan berbagai
kampanye Nation Branding : “Life a Different Light” (2004-2005), Lanjut “A
Uniquely Australian Invitation” (2006-2008), Kemudian “Come Walkabout”
(2008-2009), dan terakhir “There’s Nothing Like Australia” (2010-Sekarang)157.
Hal itu kemudian dinilai efektif untuk menjadi upaya sebuah negara membangun
157Yuswohady, Farid et all. Asian Games 2018 & Nation Branding “It’s the time to Build Indonesia Brand” 2018.
91
Nation Brandnya pasca menjadi tuan rumah sebuah mega event Internasional tetapi
Indonesia sampai saat ini belum terlihat melakukannya.
B. Implikasi Penyelenggaraan Asian Games 2018 Terhadap Nation Brand
Indonesia.
Penyelenggaraan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Indonesia selama dua
minggu di manfaatkan oleh Pemerintah Indonesia menjadi salah satu instrument
diplomasi publiknya untuk membangun Nation Brand. Berbagai macam Upaya
telah dilakukan untuk mengenalkan budaya, tradisi, pariwisata dan Identitas
Indonesia melalui Sport Mega event Asian Games tersebut. Hal ini sesuai dengan
pesan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo bahwa “Indonesia sedang
menyiapkan rencana Nation Branding, dan Asian Games 2018 menjadi salah satu
event utama untuk Nation Branding Indonesia”158
Berangkat dari hal tersebut, hasil dari upaya diplomasi publik Indonesia
melalui penyelenggaran Asian Games 2018 untuk membangun Nation Brand dapat
diukur dari dua aspek yaitu Tourist Arrival dan Foreign Direct Investment159. Jika
kedua hal tersebut cenderung membaik, dan meningkat ke arah yang positif, maka
upaya Nation Branding yang dilakukan Indonesia dapat dikatakan sukses. Oleh
karenanya implikasi penyelenggara Asian Games 2018 terhadap Nation Brand
akan dihitung dari kedua aspek tersebut.
158 Situs resmi Kantor Staf Presiden, “Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”.
Diakses dari http://ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-nation-branding/ Pada 07/12/2019. Pukul 15:51
159 “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 10/12/19. Pukul : 21.00
92
1. Tourist Arrival
Melihat implikasi dari sebuah mega event olahraga terhadap Nation Brand
negara yang menjadi tuan rumah salah satunya dengan menggunakan Tourist
Arrival atau Kedatangan Wisatawan asing pada negara tuan rumah tersebut.
Seorang wisatawan mancanegara memiliki beraneka macam alasan untuk
mengunjungi negara lain, salah satu alasan yang banyak ditemukan yaitu karena
negara tujuannya memiliki Nation Brand yang baik. Maka setiap negara-negara
didunia akan berlomba – lomba meningkatkan Nation Brandnya dari segala macam
aspek, Pariwisata, budaya, pemerintah, ekspor impor, dan lain sebagainya untuk
menarik minat dan meningkatkan kunjungan wisatawan asing. Dan salah satu yang
mengaplikasikan hal tersebut adalah Indonesia.
Dalam memaksimalkan kesempatan Indonesia saat menjadi tuan rumah
Asian games 2018 untuk membangun Nation Brandnya, Berbagai macam upaya
diplomasi publik telah dilakukan demi memperkenalkan ke masyarakat dunia
budaya, warisan, kemampuan terlebih pariwisatanya. Dalam melihat keberhasil dari
upaya yang dilakukan Indonesia tersebut dapat diukur dari Jumlah Tourist Arrival
sesudah penyelenggaraan, yang kemudian akan dibandingkan dengan Data Tourist
Arrival sebelum-sebelumnya.
Sebelumnya, pada Bab II penelitian ini telah disajikan data terkait Tourism
Arrival Indonesia dari Tahun 2014 Hingga Juli Tahun 2019. Dan secara umum,
Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia meningkat
setiap tahunnya. Pada Tahun 2014, Jumlah kedatangan Wisman ke Indonesia
sebesar 9.435.411 yang kemudian meningkat 10,29% menjadi 10.406.759 di tahun
93
2015. Pada Tahun 2016 tercatat kedatangan wisman ke Indonesia meningkat
10.69% dari tahun sebelumnya yaitu 11.519.275 dan di tahun 2017 kembali
meningkat jauh sekitar 21,88% di angka 14.039.799 dari tahun sebelumnya.
Kemudian di tahun 2018 saat Penyelenggaraan Asian Games dilakukan ternyata
pariwisata Indonesia kembali meningkat 12,61% di angka 15.810.305160.
Lalu, untuk mengetahun apakah peningkatan kunjungan wisman ke
Indonesia pada 2018 dikarenakan event Asian Games. Hal ini di pertegas oleh
Jubilar Paskoro,
“Kan disini kamu bilang Nation Branding, karena kamu lagi
dikemenpar berarti hanya melihat dari tourism arrival. Touris
arrival nya nanti kamu bisa ukur dari data nya BPS/Kemenpar liat
di agustus-september 2018 dan pelajari konteks trendnya dari
tahun-tahun sebelumnya. Misalkan kamu ambil dari 5 tahun
terakhirlah dari 2015. Berarti kamu pelajari data 15 16 17 18 19.
Kalo misalkan ada trend naik di 2018 agustus - september naik
dibandingkan 5 tahun sebelumnya dan ini pergerakan yang tidak
biasa. Berarti gara-gara asian games nya dan itu berarti berhasil kalo
kamu tadi ukur dari tourism arrivalnya”161.
Dari penjelasan pak Jubilar tersebut, Ia mengatakan jika ingin melihat
Dampak Asian Games harus menfokuskannya ke bulan dilaksanakannya event
tersebut, yaitu pada bulan Agustus dan November. Kemudian, dari data yang
didapatkan apakah dari tahun- tahun sebelumnya apakah wisman yang datang ke
Indonesia tepatnya pada bulan Agustus dan September memiliki peningkatan yang
signifikan khususnya pada tahun 2018 yaitu waktu pelaksanaan Event tersebut.
160 Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia. Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca
Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara Pada 15/12/2019 pukul 22:00
161 Wawancara dengan Pak Jubilar Paskoro
94
Kemudian dari data yang di Olah peneliti, ternyata pada setiap tahun
perkembangan kunjungan wisman ke Indonesia khususnya pada bulan Juli,
Agustus, dan September terus menerus meningkat setiap tahunnya, Kecuali pada
bulan juli 2019 yang menurun 2,15% dibanding bulan Agustus 2019. Seperti
terlampir pada table berikut :
Tabel IV.2.1: Data perkembangan Wisman ke Indonesia pada juli-september (2014-
2019)
PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA
PADA JULI-SEPTEMBER (2014-2019)
NO TAHUN JULI AGUSTUS SEPTEMBER
1 2014 777,210 826.821 791.296
2 2015 877.584 +(12,91%) 911.704 +(10,27%) 920.128 +(16,28%)
3 2016 1.032.741 +(17,68%) 1.031.986 +(13,19%) 1.006.653 +(9,40%)
4 2017 1.370.591 +(32,71%) 1.393.243 +(35,01%) 1.250.231 +(24,20%)
5 2018 1.547.231 +(12,89%) 1.511.021 +(8,45%) 1.370.943 +(9,66%)
6 2019 1.483.792 -(2.15%) 1.557.712 +(3,09%) 1.400.369 +(2,15%)
Sumber : Data Statistik Kemenpar yang diolah oleh peneliti
Dari data tersebut terlihat bahwa pada bulan Juli, Agustus , September 2018.
Terjadi peningkatan kunjungan wisman lagi ke Indonesia jika dibandingkan pada
tahun 2017, walaupun tidak sebesar pada tahun 2016 ke 2017. Salah satu penyebab
meningkatnyak Kunjungan wisman pada periode tersebut di tahun 2018 tentunya
karena bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games di Indonesia. Tetapi,
Peningkatan yang terjadi di 2018 cenderung tidak begitu berbeda dengan trend-
trend sebelumnya, sejak tahun 2015-2019 faktanya pada periode juli, agustus dan
September Kunjungan wisatawan mancanegara memang selalu meningkat. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Penyelenggaraan Asian Games 2018 tidak berimplikasi
besar pada Tourist Arrival Indonesia.
95
Selain itu juga, Tercatat bahwa target-target kunjungan wisman saat
Penyelenggeraan Asian Games yang diharapkan akan berdampak pada Industri
pariwisata sebagian besar tidak tercapai. Dalam pemaparan INASGOC, Pemerintah
Indonesia dalam hal ini kementerian pariwisata beserta INASGOC menargetkan
wisman saat penyelenggaraan Asian games sebesar 170.000 yang terbagi atas Atlet
10.000, Official 5000, Media, 5000 dan penonton 150.000162. Dipaparkan juga
bahwa metode penghitungan untuk pembuatan target jumlah Atlet, Official dan
media menggunakan referensi Asian Games tahun 2014 di Korea Selatan dan
Distribusi jumlah penonton dihitung berdasarka komposisi jumlah wisman yang
sekarang ada di Kemenpar.
Adapun Target wisman per negara tercatat ditargetkan sebanyak 45 Negara,
dan 5 negara yang diharapkan mendatangkan wisman terbanyak adalah Malaysia
dengan target 929 (Atlet, Official dan media) dan 45.148 (Penonton), Singapore
dengan target 611 (Atlet, Official dan media) dan 30.813 (Penonton), China dengan
target 1872 (Atlet, Official dan media) dan 26.605 (Penonton), Jepang dengan target
1.503 (Atlet, Official dan media) dan 7.090 (Penonton) dan di posisi ke 5 teratas
ada India dengan target 1.078 (Atlet, Official dan media) dan 6.883 (Penonton)163.
Hasil dari target-target yang telah di buat tersebut faktanya tidak mudah
untuk di Capai, dilansir dalam buku seri keempat serial Menakar Dampak Ekonomi
dan Sosial Penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu pemanfaatan Big Data yang
di terbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan
162 INASGOC, “Dampak Asian Games terhadap sektor Pariwisata, Kunjungan wisatawan
Mancanegara dan Perolehan Devisa”, 2018. 163 INASGOC, “Dampak Asian Games terhadap sektor Pariwisata, Kunjungan wisatawan
Mancanegara dan Perolehan Devisa”, 2018.
96
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memaparkan bahwa selama
Penyelengaraan Asian Games 2018 berlangsung, Jumlah pengunjung wisman
tercatat sebanyak 78.854 orang dengan jumlah total kunjungan ke venue Asian
Games 2018 sebanyak 267.141 kunjungan. Artinya setiap wisatawan mancanegara
yang berkunjung ke Asian Games 2018 melakukan kunjungan ke Venue Asian
Games Rata-rata sebanyak 3-4 kali.
Adapun tercatat 5 negara asal wisman terbanyak antara lain China dengan
10.375 orang, Jepang 10.038 orang, Korea 7.443 orang, Malaysia 5.244 Orang dan
India 5.001 Orang164. Adapun banyaknya jumlah wisman dari negara tersebut
karena beberapa sebab antara lain China, Jepang dan korea memiliki jumlah Atlet
serta Official yang cukup besar selain itu juga antusiasme penonton juga cukup
tinggi terlebih china yang akan menjadi tuan rumah Asian Games selanjutnya.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa target 150.000 kunjungan
wisawatawan mancanegara saat penyelenggaraan Asian Games yang dibuat oleh
INASGOC dan KEMENPAR faktanya hanya mampu tercapai 52,6% dari target
awal yaitu sebesar 78.854. Hal ini dipertegas oleh Ketua Tim Pelaksana Visit
Wonderful Indonesia, Hariyadi Sukamdani. Ia mengatakan bahwa “Asian Games
2018 tidak banyak mengatrol angka kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang
18 Agustus- 2 September 2019”165.
164 Kementerian PPN/Bappenas, “Buku seri ke IV : Menakar Dampak Ekonomi dan Sosial
Penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu pemanfaatan Big Data” Pp. 12 165 Yanita Petriella, “Asian Games 2018: Realisasi Berkah ke Industri Pariwisata di bawah
Ekspektasi” Bisnis .com (05/09/2018). Diakses dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20180905/12/835351/asian-games-2018-realisasi-berkah-ke-industri-pariwisata-di-bawah-ekspektasi Pada 19/12/2019. Pukul 06:24
97
Hal ini juga diperkuat dari kegagalan Indonesia dalam mencapai target
wisman pada tahun 2018 yang awalnya oleh kemenpar ditargetkan sebanyak 17 juta
wisman yang mengharapkan Asian Games sebagai dongkraknya tetapi realitanya
dari data Kemenpar jumlah wisman hanya mencapai 15,8 juta jiwa. Hal ini tidak
sesuai harapan awal, faktanya Penyelenggaraan Asian games 2018 belum mampu
memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata Indonesia itu artinya
upaya pembangunan Nation Brand Indonesia melalui penyelenggaraan Asian
Games 2018 jika dilihat dari Aspek Tourist Arrival Nya dapat dikategorikan belum
berhasil.
2. Foreign Direct Invesment (FDI)
Foreign Direct Investment (FDI) atau Investasi asing langsung secara umum
diartikan arus modal internasional dimana sebuah perusahaan atau Individu dari
sebuah negara membuat, atau mendirikan perusahaan baru di negara lain166.
Pengertian ini kemudian lebih luas dijelaskan dalam worldbank yaitu Investasi
asing langsung mengacu pada aliran ekuitas investasi langsung dalam data
perekonomian. Hal tersebut menyajikan jumlah modal ekuitas, investasi kembali
pendapatan, dan modal lainnya. Investasi langsung adalah kategori investasi lintas
batas yang terkait dengan penduduk dalam satu perekonomian yang memiliki
kontrol atau pengaruh yang signifikan terhadap pengelolaan perusahaan yang
menetap di perekonomian lain. Kepemilikan 10 persen atau lebih dari saham biasa
166 Kenneth A. Froot. “Foreign Direct Investment” Chicago Univeristy of Chicago Press. Pp. 1
98
dari saham voting adalah kriteria untuk menentukan keberadaan hubungan investasi
langsung167.
Dalam menentukan target negara yang akan dijadikan objek Investasi,
tentunya Investor dari berbagai negara akan melihat peluang serta efektivitas objek
investasinya/ salah satu alasan yang juga banyak ditemukan yaitu karena negara
tujuannya memiliki Nation Brand yang baik. Seperti yang juga dijelaskan
sebelumnya, bahwa Selain Tourist Arrival, FDI juga dapat dijadikan sebagai alat
untuk melihat keberhasilan upaya Nation Branding sebuah Negara. Semakin tinggi
FDI sebuah negara maka upaya Nation Branding sebuah negara dapat dikatakan
berhasil. Dalam hal ini, FDI akan dijadikan tolak ukur untuk melihat keberhasilan
Indonesia Dalam memaksimalkan kesempatan menjadi tuan rumah Asian games
2018 untuk membangun Nation Brandnya yang akan dijelaskan perkembangannya
sebelum dan sesudah penyelenggaraan Asian Games 2018.
Secara umum, Perkembangan Foreign Direct Investment Ke Republik
Indonesia mengalami kondisi yang fluktuatif setiap tahunnya hal ini terlihat pada
data yang disajikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). .Pada
Tahun 2015, tercatat bahwa Investasi asing langsung di Indonesia sebesar Rp.365.9
Triliun. yang kemudian meningkat menjadi Rp.396.9 Triliun di tahun 2016. Setelah
itu pada Tahun 2017 tercatat FDI ke Indonesia meningkat dari tahun sebelumnya
yaitu Rp. 430.5 Triliun. Kemudian di tahun 2018 saat Penyelenggaraan Asian
167World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&locations=ID&start=2014&year_high_desc=true pada 19/12/2019. Pukul 10:20
99
Games diselenggarakan ternyata FDI Indonesia justru menurun ke angka Rp.392.7
Triliun168.
Gambar IV.6 : Data Foreign Direct Investment (FDI) dan Domestic Direct Invesment
(DDI) Republik Indonesia Tahun 2015-2019
Sumber : Situs Resmi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
168 Situs Resmi BKPM diakses dari https://www.bkpm.go.id/id/statistik/investasi-
langsung-luar-negeri-fdi Pada 19/12/2019. Pukul 19:47
100
Dari data BKPM tersebut terlihat jelas bahwa di Tahun 2018 tidak ada
pergerakan FDI Indonesia ke arah yang lebih baik. Selain itu fakta lain terlihat dari
data yang disajikan oleh World Bank yang juga menggambarkan Fluktuatif FDI
Indonesia dari tahun ke tahun, dari data World Bank tercatat bahwa FDI Indonesia
tahun 2015 sebesar USD 19.779 Billion, Kemudian menurun drastis ditahun 2016
di angka USD 4.542 Billion, di tahun 2017 kembali meningkat menjadi USD 20.510
Billion. Dan ditahun di selenggarakannya Asian Games yaitu 2018 FDI Indonesia
kembali menurun di angka USD 20.008 Billion169.
Gambar IV.7 : Investasi Asing Langsung Republik Indonesia pada tahun 2015-2018
Sumber : Data World Bank (data.worldbank.org)
Dari data yang di dapatkan dari BKPM dan World Bank terkait Foreign
Direct Invesment (FDI) yang didapatkan Republik Indonesia sebelum dan setelah
penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu tahun 2015-2018 terlihat jelas bahwa
169 World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&locations=ID&start=2014&year_high_desc=true pada 19/12/2019. Pukul 20:30
101
tidak ada pergerakan FDI ke arah yang positif itu artinya Indonesia belum mampu
memaximakan kesempatannya saat menjadi Tuan rumah Asian Games 2018 untuk
membangun Nation Brand nya. Terbukti dari tidak adanya peningkatan FDI di
tahun 2018 bahkan cenderung menurun. Target BKPM pada 2018 yaitu sebesar Rp.
477.4 Triliun faktanya hanya mampu tercapai 82,3% di angka Rp.392.7 Triliun dan
Target BKPM di 2019 yaitu sebesar 483.7 Triliun faktanya hanya mampu tercapai
87,5% di angka 423.1 itu artinya lebih rendah dari FDI tahun 2017 yaitu Rp. 430.5
Triliun.
Dan Pada Tahun 2019 pun juga belum ada pergerakan nilai FDI Indonesia
yang begitu signifikan, Tercatat per Quarter 1 – Quarter 4 Tahun 2019, Indonesia
hanya mendapatkan Rp. 423.1 Triliun. Nilai ini meningkat dari tahun 2018 di
Quarter yang sama diangka Rp. 392.7 Triliun. Tetapi masih tidak lebih tinggi
dibandingnya Tahun 2017 yaitu ada di angka Rp. 430.5 Triliun. Ini Artinya,
Penyelenggaraan Asian Games 2018 belum memiliki dampak yang bisa
meningkatkan FDI Indonesia.
Tabel IV.2.2 : Data Perkembangan Foreign Direct Investment (FDI) Ke Republik
Indonesia pada Quarter I-Quarter III Tahun 2015-2019
PERKEMBANGAN INVESTASI ASING LANGSUNG KE INDONESIA
PADA Q1-Q4 (2015-2019)
TAHUN QUARTER I QUARTER II QUARTER III QUARTER IV
TOTAL
2015 82.1 92.2 92.5 99.2 365.9
2016 96.2 99.4 99.7 101.3 396.6
2017 97.0 109.9 111.7 112.0 430.5
2018 108.9 95.7 89.1 99.0 392.7
2019 107.9 104.9 105.0 105.3 423.1
Sumber : Data BKPM yang diolah oleh Peneliti
102
Terkait pembahasan di atas mengenai implikasi Penyelenggaraan Asian
Games 2018 terhadap Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment Republik
Indonesia sebagai negara tuan rumah, Dapat disimpulkan bahwa Upaya Indonesia
dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 sebagai Instrumen diplomasi publiknya
dalam membangun Nation Brand belum mendapatkan hasil yang positif. Hal ini
terbukti dari data yang dijelaskan sebelumnya bahwa target yang telah dibuat
pemerintah terkait Tourist Arrival dan Foreign Direct Invesment keduanya tidak
tercapai Dan data statistic kedua tolak ukur tersebut jika dibandingkan tahun
sebelum dan setelah penyelenggaraan Asian Games tidak menggambarkan
peningkatan yang signifikan meskipun penyelenggaraannya berjalan dengan
sukses.
Hal ini menjadi sebuah hal yang cukup menarik perhatian, pasalnya
dibeberapa negara yang berhasil memanfaatkan kesempatan menjadi tuan rumah
mega event untuk membangun Nation Brandnya terlihat peningkatan yang
signifikan. Seperti saat Filipina menjadi tuan rumah Miss Universe 2016 yang juga
di manfaatkan untuk membangun Nation Brandnya, tercatat bahwa Filipina
berhasil meningkatkan Tourist Arrival dari 5.967.005 wisatawan sebelum
penyelenggaraan menjadi 6.620.908 setelah penyelenggaraan dan hasil itu melebihi
target pemerintah dan Foreign Direct Invesmentnya meningkat 21,4% dari tahun
sebelum adanya penyelenggaraan Miss Universe tersebut170.
170 Alif Daffa S.D, “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip UIN Jakarta, Tahun 2018.
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjadi Tuan Rumah sebuah Mega event Internasional merupakan
momentum berharga sebuah negara untuk membangun Nation Brandnya. Hal ini
yang kemudian menjadi alasan mengapa setiap negara akan berusaha untuk
mendapatkan kesempatan tersebut. Seperti Afrika Selatan memanfaatkan event
Piala Dunia 2010 untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah menjadi
kekuatan ekonomi baru dunia dan negara termaju di benua Afrika (Africa’s most
developed economy), Rusia yang juga memanfaatkan momentum event Piala Dunia
FIFA 2018 untuk meningkatkan Nation Branding nya, Tiongkok memanfaatkan
Olimpiade Beijing 2008 untuk menunjukkan, dengan laju pembangunannya yang
supercepat dan bukan hanya mega event olahraga contoh lain yaitu Filipina yang
memanfaatkan momentumnya sebagai Tuan rumah Miss Universe 2016 untuk
meningkatkan Nation Branding nya sebagai negara tujuan wisata Internasional.
Sama halnya dengan Indonesia, yang juga berusaha untuk memanfaatkan
Momentumnya sebagai Hosting Country Asian Games 2018 untuk membangun
Nation Branding nya.
Asian Games merupakan Sport mega Event terbesar di kawasan Asia dan
terbesar kedua di Dunia. Indonesia yang secara Geografis terletak dikawasan Asia
tenggara otomatis masuk dalam cakupan wilayah Asian Games. Di Setiap
penyelenggaraan Asian Games, Indonesia selalu berpartisipasi untuk mengirim
kontingen Atletnya, Tetapi sejak Asian Games I di New Delhi, India Tahun 1951
104
sampai Asia Games XVII di Incheon, Korea Selatan Tahun 2014, Indonesia hanya
mendapatkan satu kali kesempatan menjadi Tuan rumah yaitu Asian Games ke IV
Tahun 1962. Kemudian, Pada 2012 dalam proses bidding tuan rumah Asian Games
ke-18 Indonesia mengajukan Surabaya sebagai kota penyelenggara Asian Games
ke-18 yang rencananya akan diselenggarakan pada 2019 mendatang. Namun
Indonesia hanya meraih 14 dari 43 suara negara peserta OCA Sedangkan Vietnam
mendapatkan 29 suara dukungan. dalam general assembly yang digelar di Macau
pada November 2012171. Tetapi, pada tahun, pada 17 April 2014 perdana menteri
Vietnam Nguyen Than Dung menyatakan negaranya mundur sebagai tuan rumah
terkait alasan ekonomi. Akhirnya OCA pun bergerak cepat dan meminta kesediaan
Indonesia untuk menjadi Tuan Rumah Asian Games XVIII menggantikan
Vietnam172.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia, Indonesia
memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang
berpenghuni. Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra dan Papua merupakan pulau
utama di Indonesia. Selain itu Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil seperti
Bali, Karimunjawa, Gili dan Lombok yang merupakan tujuan wisata lokal maupun
internasional. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta, yang terletak di Pulau
Jawa173. Selain itu Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan
171 Roz/a2s, Indonesia Kalah dari Vietnam untuk Jadi Tuan Rumah Asian Games 2019,
detiksports, http://sport.detik.com/read/2012/11/08/191644/2086466/82/indonesia-kalah-darivietnam-untuk-jadi-tuan-rumah-asian-games-2019, diakses pada 19 November 2019.
172 Sejarah perjalanan Koni 1934-2019. Pp. 370-371 173 Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari
https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-budaya-indonesia/. Pada 29/11/2019 pukul 19:52
105
Kebudayaannya, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas
berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku
bangsa174. Namun di sisi lain, kekayaan kebudayaan, keberagaman suku, budaya,
kekayaan alam dan pariwisata Indonesia masih belum dimaksimalkan Indonesia
untuk mendapatkan eksposur global dan membangun Nation Brandnya. Hal ini
terlihat dari survei Anholt-GFK Roper, di tahun 2016 Indonesia hanya menduduki
posisi 40 dalam peringkat Nation Brand Index. Posisi ini merupakan yang terendah
dibandingkan negara-negara pesaing terdekat seperti Thailand (peringkat 31),
Singapura (24), India (30), dan Cina (25).175 Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia
merasa perlu untuk membangun Nation Brandnya, Upaya yang dilakukan
Indonesia untuk membangun Nation Brandnya salah satunya dengan
memaksimalkan kesempatannya saat menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018
sebagai instrument diplomasi publiknya.
Terkait penelitian ini, Upaya-upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk
membangun Nation Brandnya sudah terlihat dari sebelum penyelenggaraan Asian
Games 2018. Seperti, Upaya Indonesia yang terlihat jelas pada Logo dan Maskot
yang dipilih langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Logo
dan Maskot Asian Games 2018 ini sangat jelas menampakkan upaya untuk
meningkatkan Nation Brand dari Elemen Culture & Heritage.
174 Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Kekayaan+dan+Keanekaragaman+Budaya/0/berita_satker Pada 29/11/2019 pukul 22:50
175 Situs Resmi Kemenpar, Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/asp/index.asp
Diakses pada 10/06/19. Pukul 13:15
106
Selain itu juga, Upaya Diplomasi lain terlihat saat proses promosi Asian
games 2018. Terlihat jelas bahwa Indonesia juga menyisipkan promosi pariwisata
saat menyelenggarakan promosi-promosi Asian Games khususnya pada promosi
luar negerinya. Lewat KBRI, promosi Asian Games 2018 juga dilaksanakan di
berbagai negara dengan beraneka ragam kegiatan.
Upaya lain yaitu Pemerintah Indonesia menyiapkan paket wisata khusus
saat Asian Games dan menggunakan strategi khusus promosi pariwasata saat Asian
games denganmenggunakan beberapa media untuk memperkenalkan dan
menampilkan kekayaan alam, budaya dan destinasi-destinasi Pariwisata Indonesia.
Hal ini terlihat dari di rilisnya Billboard, dan Official Music Vidio Asian Games
2018 yang berjudul “Bright As The Sun” oleh panitia penyelenggara Asian Games
2018 di media social resmi mereka. Yang berlatar belakang destinasi wisata,
kekayaan alam Indonesia, budaya Indonesia serta Ikon Jakarta dan Palembang.
Upaya selanjutnya terlihat dalam pelaksanaan Torch Relay Asian Games
yang dibawa ke sejumlah kota besar di Indonesia. Hal ini juga kemudian
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengenalkan destinasi-destinasi wisata yang
ada di Indonesia karena akan melewati sejumlah tempat wisata popular di Indonesia
seperti Kepulauan seribu, Raja ampat, danau toba, dll.
Selain itu, Upaya Indonesia juga sangat terlihat saat penyelenggaraan Asian
Games 2018. Pada pembukaan Asian Games 2018 pemerintah Indonesia berusaha
memanfaatkannya dengan menampilkan secara maksimal promosi budaya dan
pariwisatanya. Hal ini terlihat dari pemutaran Vidio saat pembukaan yang
menampilkan destinasi pariwisata Indonesia, yang tidak kalah menarik saat
107
pembukaan Indonesia menampilkan tarian dari berbagai macam daerah Indonesia
dari sabang sampai merauke, dan lain sebagainya. Selain itu pada pembukaan Asian
Games juga di bagi ke beberapa segmen yang diberi nama beberapa elemen alam
dan tercatat ada 21 macam tarian dari sabang sampai merauke yang ditampilkan.
Hal lai yang juga menjadi upaya Pemerintah Indonesia untuk membangun
Nation Brandnya melalui dimensi pariwisata adalah meluncurkan bus Wonderful
Asian Games sebanyak 100 bus, terdiri dari 64 bus Trans Jakarta, 20 Damri Airport
Bus, dan 16 shuttle bus Blue Bird. Keunikannya yaitu bus yang berlogo Wonderful
Indonesia dan Asian Games 2018 di Monas yang akan digunakan wara wiri
sepanjang penyelenggaraan Asian games 2018. Hal lain yang juga termasuk dalam
upaya Indonesia untuk mengenalkan pariwisatanya dengan didirikannya booth-
booth kementerian pariwisata di Venue Asian Games 2018 yang menyajikan
informasi mengenai paket pariwisata dan destinasi pariwisata yang ada di
Indonesia.
Terakhir, Upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia juga terlihat dari
adanya pertunjukkan tarian tradisional dan atraksi seni tradisional di Athlete Village
(Wisma Atlet) Asian Games 2018 yang ada di Kemayoran. Setiap malam, para atlet
dari seluruh negara peserta disajikan dengan berbagai macam hiburan berupa
penampilan budaya Indonesia. Ada pun upaya lain terlihat dari kebijakan
Pemerintah DKI Jakarta sebagai tuan rumah, Hal ini terlihat dari kebijakan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta yang menyiapkan paket
wisata budaya gratis mengenal budaya betawi yang ada di Jakarta . Paket ini
108
disediakan untuk para atlet, Official maupun delegasi Asian Games 2018 dari
seluruh negara peserta.
Upaya-Upaya tersebut telah dijelaskan secara kompherensif dalam
penelitian ini, dan menurut peneliti upaya tersebut merupakan upaya diplomasi
publik Indonesia untuk memanfaatkan momentumnya saat menjadi tuan rumah
mega event Asian Games 2018. Terlihat jelas bahwa upaya-upaya tersebut untuk
semata-mata mengenalkan tradisi, budaya, pariwisata dan kekayaan Alam
Indonesia. Itu berarti pada upaya tersebut juga termasuk upaya untuk membangun
Nation Brandnya terutama dari dimensi Culture, Heritage & Tourism..
Dalam penelitian ini, Peneliti berupaya melihat implikasi dari upaya-upaya
Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 untuk membangun Nation
Brandnya. Dalam melihat keberhasilannya upaya Nation Branding Republik
Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, dapat diukur dari 2 aspek
yaitu Tourist Arrival dan Foreign Direct Investment176. Jika kedua aspek tersebut
mengalami peningkatan yang signifikan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan
tahun- tahun sebelum penyelenggaraan mega event di selenggarakan maka dapat
disimpulkan bahwa Upaya Negara tuan rumah dalam membangun Nation Brand
nya tersebut dapat dikategorikan berhasil begitu juga sebaliknya jika tidak
mengalami peningkatan yang signifikan bahkan menurun maka dapat disimpulkan
bahwa upaya Nation Branding negara tersebut dikategorikan belum berhasil.
176 “Nation Branding Explained”, di akses dari,
https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 10/12/19. Pukul : 21.00
109
Tolak ukur yang pertama yaitu Tourist Arrival dengan melihat Kunjungan
Wisatawan Mancanegara yang datang ke Indonesia sebelum dan sesudah
penyelenggaraan Asian Games 2018 terutama di waktu diadakannya Asian Games
yaitu sekitar Juli, Agustus dan September . Secara umum menurut data kementerian
pariwisata, Pada Tahun 2014, Jumlah kedatangan Wisman ke Indonesia sebesar
9.435.411 yang kemudian meningkat 10,29% menjadi 10.406.759 di tahun 2015.
Pada Tahun 2016 tercatat kedatangan wisman ke Indonesia meningkat 10.69% dari
tahun sebelumnya yaitu 11.519.275 dan di tahun 2017 kembali meningkat jauh ke
14.039.799 yaitu sekitar 21,88% dari tahun sebelumnya. Kemudian di tahun 2018
saat Penyelenggaraan Asian Games dilakukan ternyata pariwisata Indonesia
kembali meningkat 12,61% di angka 15.810.305177. Kemudian jika Fokus melihat
pergerakan 3 bulan durasi penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu Juli, Agustus
dan September dari data yang di Olah peneliti yang juga diijelaskan pada bab IV,
ternyata pada setiap tahun perkembangan kunjungan wisman ke Indonesia
khususnya pada bulan Juli, Agustus, dan September terus menerus meningkat setiap
tahunnya dari tahun 2014, Kecuali pada bulan juli 2019 yang menurun 2,15%
dibanding bulan juli 2018.
Tetapi, didata yang sama juga terlihat Indonesia gagal dalam mencapai
target wisman pada tahun 2018 yang awalnya oleh kemenpar ditargetkan sebanyak
17 juta wisman yang mengharapkan Asian Games sebagai dongkraknya tetapi
realitanya dari data Kemenpar jumlah wisman hanya mencapai 15,8 juta jiwa. Hal
177 Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia (2019). Jumlah Kunjungan Wisatawan Manca Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara Pada 15/12/2019 pukul 22:00
110
ini tidak sesuai harapan awal, faktanya Penyelenggaraan Asian games 2018 belum
mampu memberikan dampak yang signifikan pada sektor pariwisata Indonesia itu
artinya upaya membangun Nation Brand Indonesia melalui penyelenggaraan Asian
Games 2018 jika dilihat dari Aspek Tourist Arrival Nya dapat dikategorikan belum
berhasil. Hal lain juga terlihat dari tidak tercapainya target yang dibuat oleh
kemenpar dan INASGOC sebanyak 150.000 pengunjung wisawatawan
mancanegara, faktanya hanya mampu tercapai sebesar 78.854 sekitar 52,6% dari
target awal.
Tolak ukur yang kedua yaitu Foreign Direct Investment/ Investasi asing
langsung dengan melihat jumlah FDI sebelum dan sesudah penyelenggaraan Asian
Games 2018. Dari data BKPM Secara umum, Perkembangan Foreign Direct
Investment Ke Republik Indonesia mengalami kondisi yang fluktuatif setiap
tahunnya hal ini terlihat pada data yang disajikan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). .Pada Tahun 2015, tercatat bahwa Investasi asing
langsung di Indonesia sebesar Rp.365.9 Triliun. yang kemudian meningkat menjadi
Rp.396.9 Triliun di tahun 2016. Setelah itu pada Tahun 2017 tercatat FDI ke
Indonesia meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 430.5 Triliun. Kemudian di
tahun 2018 saat Penyelenggaraan Asian Games diselenggarakan ternyata FDI
Indonesia justru menurun ke angka Rp.392.7 Triliun, walapun terjadi peningkatan
di 2019 sebesar 52,3% diangka Rp.423.1 Triliun tetapi masih belum lebih tinggi
dari 2017 yang notabene tidak ada kegiatan mega event178.
178 Situs Resmi BKPM diakses dari https://www.bkpm.go.id/id/statistik/investasi-
langsung-luar-negeri-fdi Pada 19/12/2019. Pukul 19:47
111
World Bank yang juga menggambarkan Fluktuatif FDI Indonesia dari tahun
ke tahun, dari data World Bank tercatat bahwa FDI Indonesia tahun 2015 sebesar
USD 19.779 Billion, Kemudian menurun drastis ditahun 2016 di angka USD 4.542
Billion, di tahun 2017 kembali meningkat menjadi USD 20.510 Billion. Dan ditahun
di selenggarakannya Asian Games yaitu 2018 FDI Indonesia kembali menurun di
angka USD 20.008 Billion179.
Dari data yang di dapatkan dari BKPM dan World Bank terkait Foreign
Direct Invesment (FDI) yang didapatkan Republik Indonesia sebelum dan setelah
penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu tahun 2015-2018 terlihat jelas bahwa
tidak ada pergerakan FDI ke arah yang positif itu artinya Indonesia belum mampu
memaximakan kesempatannya saat menjadi Tuan rumah Asian Games 2018 untuk
membangun Nation Brand nya. Terbukti dari tidak adanya peningkatan FDI di
tahun 2018 bahkan cenderung menurun. Serta target BKPM pada 2018 yaitu
sebesar Rp. 477.4 Triliun faktanya hanya mampu tercapai 82,3% di angka Rp.392.7
Triliun dan itu artinya lebih rendah dari FDI tahun 2017 yaitu Rp. 430.5 Triliun.
Dan Pada Tahun 2019 pun juga belum ada pergerakan nilai FDI Indonesia
yang begitu signifikan, Tercatat per Quarter 1 – Quarter 4 Tahun 2019, Indonesia
hanya mendapatkan Rp. 423.1 Triliun. Nilai ini meningkat dari tahun 2018 di
Quarter yang sama diangka Rp. 392.7 Triliun. Tetapi masih tidak lebih tinggi
dibandingnya Tahun 2017 yaitu ada di angka Rp. 430.5 Triliun. Ini Artinya,
179 World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&locations=ID&start=2014&year_high_desc=true pada 19/12/2019. Pukul 20:30
112
Penyelenggaraan Asian Games 2018 belum memiliki dampak yang bisa
meningkatkan FDI Indonesia.
Dari data yang telah didapatkan terkait belum adanya peningkatan yang
signifikan dari kedua aspek yang dijadikan tolak ukur yaitu Tourist Arrival dan
Foreign Direct Invesment bahwa upaya Indonesia dalam Penyelenggaraan Asian
Games 2018 sebagai Instrumen diplomasi publik untuk membangun Nation
Brandnya dapat disimpulkan belum berhasil. Upaya tersebut dinilai belum berhasil
karena target-target yang dibuat oleh pemerintah tidak tercapai
B. Saran
Strategi Nation Branding yang telah dilakukan Indonesia dalam
membangun Nation Brandnya melalui penyelenggaraan Asian Games 2018
sebenarnya sudah cukup masif, Tetapi sayangnya masih banyak upaya-upaya yang
masih harus dimaksimalkan. Seperti, promosi Asian Games yang perlu di perluas,
Promosi paket wisata harus ditambah dan diinfokan melalui semua media, serta
yang paling penting harus adanya kampanye Nation Brand pasca Asian Games
untuk memberitahukan ke dunia bahwa Indonesia telah melaksanakan tugas sebagai
Tuan rumah dengan baik dan mampu mendapatkan Eksposur Global. Indonesia
harus lebih sering mengambil kesempatan untuk menjadi tuan rumah mega event
Internasional apapun itu untuk terus memasifkan upaya Nation Branding nya
cxiii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Higham, J.E.S. And Hinch, T.D. Sport and tourism : Globalization, Mobility and
Identity. Oxford : Elsevier Butterworth-Heineman, 2009.
H. Marpaung dan B. Herman. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta. 2002.
INASGOC. Panduan Nilai-Nilai Keolahragaan, Sport Event & Asian Games.
Jakarta.2018
Leonard, Mark. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre.
2002.
Melissen, Jan. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed).
The Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective.
California: Rand Corporation. 2006.
John W. Creswell. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Design. California : Safe Publications. 1998.
Mas’oed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi.
Jakarta : LP3ES. 1994.
M. Hasyim. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Peneliti UI. 1995.
Modelski, George (Eds.). The New Emerging Forces, Documents on the Ideology
of Indonesia Foreign Policy. Canberra: Department of International
Relations, Research School of Pasific Studies. The Australian National
University, 1963.
Muchsin, Ayoeb. Diplomasi: Teori dan Praktek serta Kasus-kasus. Jakarta: UIN
Jakarta, 2013.
Murrow, E. Introduction : Why public Diplomacy?. The Foreign Policy centre,1.
2002.
Peter, Lewis. A History of Modern Indonesia Since C.1300, Second Edition.
MacMillan, 1982.
Ricklefs, M. C. A History of Modern Indonesia Since C.1300, Second Edition.
MacMillan, 1991.
Roche, M. Mega-events and modernity: Olympics and expos in the growth of
global culture. London: Routledge, 2000.
cxiv
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
2008.
Suratman, Tono. Strategi Olahraga Nasional Abad ke-21. Jakarta: Rajawali pers,
2016.
Simon Anholt. Competitive Identity. Basingstoke : Palgrave Macmillan. 2007.
Taylor, Jean Gelman. Indonesia : People and Histories. New haven and London :
Yale University Press 2003, 1991.
Watson, Adam. Diplomacy: The Dialogue between States [buku on-line]. Prancis:
Routledge,2005; tersedia di https://doi.org/10.1177/004711788200700408;
Internet; diunduh pada 24 Oktober 2019
Kementerian PPN/Bappenas, “Buku seri ke IV : Menakar Dampak Ekonomi dan
Sosial Penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu pemanfaatan Big Data”
Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)-
Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) (Jakarta: Sekretariat
republic Indonesia,1992) Hal.28
Sekretariat Negara Republik Indonesia., Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung
Karno (Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, Pusat Pengelolaan
Komplek Gelora Bung Karno, 2004),
Komite Olahraga Nasional Indonesia. Sejarah perjalanan Koni 1934-2019.
(Jakarta : Gedung Direksi GBK, 2019)
“The Next great empire”. Futures 14 (1): 47-61. Pavan K. Varma, Becoming
Indian, The Unfinished Revolution Of Culture and Identity, Penguin Group
USA, Inc. Hlm. 125.
Pauker, Ewa T., “GANEFO : Sports and Politics In Djakarta”. Asian Survey, Juli
1964, hlm.9.
Rizky Jonathan, Diplomasi Publik Rusia Melalui Penyelenggaraan Piala Dunia
Fifa (Fédération Internationale De Football Association) 2018 Rusia
Dalam Meningkatkan Nation Branding Rusia. Skripsi(S1) thesis, FISIP
UNPAS. 2019.
Alif Daffa S.D “Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 Terhadap Nation
Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada
Tahun 2017” Skripsi S1 Fisip UIN Jakarta, Tahun 2018.
cxv
Jurnal
Allmers, S. and Maennig, W, “Economic impacts of the FIFA Soccer World Cups
in France 1998, Germany 2006, and outlook for South Africa 2010”,
Eastern Economic Journal, Vol. 35 No. 4, TB: 2009, L: 500-519 [jurnal
on-line].
Bessie, Juita L.D . “Implementasi E-Commerce Dalam Industri Pariwisata”,
Journal of management (SME’s), Vol. 8, No.1, TB: 2019, L: 45-62.
Indonesia: Universitas Nusa Cendana Kupang
Claristy,” Kampanye “wonderful Indonesia” sebagai Nation Branding Indonesia:
Optimalisasi terhadap media kampanye yang digunakan”, Jurnal Fisip UI,
2016.
David Black.” The Symbolic Politics of Sport Mega-Events: 2010 in Comparative
Perspective” Journal of Political Studies, vol. 34, No. 3, TB: 2007, L” 76-
216 [jurnal on-line].
F. Woo Yee. “Nation Branding : What is being branded?”, Journal of Vacation
Marketing. Vol. 12, No. 1, TB: 2006, L: . 5-14. [jurnal on-line].
Kenneth A. Froot. Foreign Direct Investment. Chicago Univeristy of Chicago
Press. 2016
Lutan, Rusli, “Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the ‘New
Order’, Sport in Society: Cultures, Commerce, Media, Politics”, Vol. 8,
No.3, TB: 2005, L 414-424, [jurnal on-line]; tersedia di DOI:
10.1080/17430430500249175
Panagiotopoulou, R, “Nation Branding and the Olympic Games: New media
images for Greece and China”, The International Journal of the History of
Sport, Vol. 29 No. 16, TB: 2012, L: 23-43
Rahayu, Amin. “Asian Gamed IV 1962 di Jakarta: Motivasi dan Capaiannya”,
Jurnal sejarah, Vol.2, No.1, Juni:2018 [jurnal on-line]; tersedia di
https://jurnalabad.kemdikbud.go.id/index.php/abad/article/view/48. Pada
05/11/2019. Pukul 22:32
Sevket, Akyildiz, “Olympic Culture in Soviet Uzbekistan 1951-1991 :
International Prestige and local Heroes”, The SOAS Journal of Graduate
Research, Vol.3, Maret 2011, L:4-5.
Simon, Anholt. “Nations-Brands of the twenty-first Century”. Journal of Brand
Management, Vol. 5, No. 6. TB:1998. L:395-406 [jurnal on-line]
cxvi
Rahayu, Sri dan Reni Kristina Arianti, “Persepsi National Branding Sebagai
Upaya Meningkatkan Kinerja Ekspor Jepang Dan Australia”. TB:2014,
L:2, [jurnal on-line]; tersedia di
http://jurnal.kemendag.go.id/index.php/bilp/article/view/82/48.pdf;
Internet diunduh pada 1 Desember 2019.
Volcic, Zala dan Mark Andrejevic, “Nation branding in the era of commercial
nationalism”. Journal of Communication. TB: 2011, L: 1-22.
Mithlesh K. Singh Sisodia., “India and the Asian Games: From Infancy to
Maturity”, kumpulan artikel dalam: Sport, Nationalism and Orientalism
the Asian Games (London and New York: Routledge, Taylor & Francis
Group, 2007), hlm. 2
Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah
Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar,
Pemasaran Pariwisata 2015 (Bandung: Sekolah tinggi Pariwisata, 2015), p.
13-14, tersedia di www.scribd.com diakses tanggal 30 November 2019
pukul 02:17
Berita
Ariandono. “Prestasi Indonesia di Asian Games”, diterbitkan pada 19 Januari
2018 [berita on-line], tersedia di
https://asiangames.tempo.co/read/1052154/prestasi-indonesia-di-asian
games /full&view =ok. Internet; diakes pada 20 November 2019.
BBC. “Kurang dana, vietnam tarik diri dari Asia Games”, diterbitkan pada 18
April 2019 [berita on-line], tersedia di
https://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2014/04/140418_vietnam_asiaga
mes. Internet; diakses pada 20 November 2019.
Berita Satu. “Faktor Tuan Rumah Jadi Penentu”, diterbitkan pada 12 November
2011 [berita
on-line], tersedia di https://www.beritasatu.com/home/16978-faktor-tuan-
rumah-jadi-penentu.html pada 03/11/2019, Internet; diakses pada 20
November 2019.
Bona, “Promosi Asian Games 2018, Bandara Ukraina Adakan Tarian Tradisional”
Detik Travel, diterbitkan pada 19 Juni 2018 [berita on-line], tersedia di
https://travel.detik.com/travel-news/d-4073528/promosi-asian-games-
2018-bandara-ukraina-adakan-tarian-tradisional, Internet; diakses pada 8
Desember 2019.
Christian, Anju. "Makna di Balik Logo dan Maskot Anyar Asian Games 2018",
Kompas diterbitkan pada 28 Juli 2016 [berita on-line], tersedia di
cxvii
https://olahraga.kompas.com/read/2016/07/28/14181551/makna.di.balik.lo
go.dan.maskot.anyar.asian.games.2018.Internet; diakses pada 20
November 2019.
Detik. “Peningkatan Jumlah Turis dan Wisata Kreatif di Era Pemerintahan SBY”,
diterbitkan pada 18 Oktober 2014 [berita on-line], tersedia di
https://news.detik.com/berita/2722730/peningkatan-jumlah-turis-dan-
wisata-kreatif-di-era-pemerintahan-sby. Internet; diakses pada 20
November 2019.
Detik.”Indonesia di Asian Games 2014 target 9 medali emas ‘versus’ hasil akhir 4
medali emas”, diterbitkan pada 6 Oktober 2014 [berita on-line], tersedia
di https://sport.detik.com/sport-lain/d-2711208/indonesia-di-asian-games-
2014-target-9-medali-emas-versus-hasil-akhir-4-medali-emas, Internet;
diakes pada 20 November 2019.
Detik. “Indonesia Kalah dari Vietnam untuk Jadi Tuan Rumah Asian Games
2019”, diterbitkan pada 8 November 2012 [berita on-line], tersedia di
http://sport.detik.com/read/2012/11/08/191644/2086466/82/indonesia-
kalah-darivietnam-untuk-jadi-tuan-rumah-asian-games-2019, Internet:
diakses pada 19 November 2019.
Farkhan, Avicena. "Kilas Balik Capaian Indonesia pada Asian Games 1962",
Kompas diterbitkan pada 20 Juli 2018 [berita on-line], tersedia di
https://olahraga.kompas.com/read/2018/07/20/16200088/kilas-balik-
capaian-indonesia-pada-asian-games-1962. Internet; diakses pada 20
November 2019.
Ganest. “Promosikan Asian Games di Madrid, Stan Indonesia Berhasil Tarik 5
Ribu Pebisnis”, Jakartainsight.com, diterbitkan pada 26 Januari 2018
[berita on-line], tersedia di
http://jakartainsight.com/read/artikel/2018/01/24/1820/Promosikan-Asian-
Games-di-Madrid--Stan-Indonesia-Berhasil-Tarik-5-Ribu-Pebisnis,
Internet; diakses pada 8 Desember 2019.
Helmi Shemi, “21 Tarian dari Sabang Sampai Merauke Meriahkan Pembukaan
Asian Games”, IDN Times, diterbitkan pada 8 Agustus 2018 [berita on-
line], tersedia di https://www.idntimes.com/sport/arena/helmi/21-tarian-
dari-sabang-sampai-merauke-meriahkan-pembukaan-asian-games/full
,Internet: diakses pada 9 Desember 2019.
Kemenparekraf. “Tarian Ratoh Jaroe Aceh Bikin Pembukaan Asian Games
Makin Memukau” diterbitkan pada 19 Agustus 2019 [berita on-line],
tersedia di
http://www.kemenpar.go.id/post/news-tarian-ratoh-jaroe-aceh-bikin-
pembukaan-asian-games-makin-memukau, Internet; diakses pada 9
Desember 2019.
cxviii
Kemenparekraf, “Siaran Pers : Menpar Luncurkan Bus Wonderful Asian Games:
Direct Impact dan Media Value Asian Games” tersedia di
http://www.kemenpar.go.id/post/siaran-pers-menpar-luncurkan-bus-
wonderful-asian-games-direct-impact-dan-media-value-asian-games-.
Internet: diakses pada 10 Desember 2019.
Kumparan Sport. “Makna dibalik simbol wonderful indonesia”. Diterbitkan pada
1 Juli 2018 [berita on-line], tersedia di
https://kumparan.com/kumparantravel/makna-di-balik-simbol-wonderful-
indonesia-27431110790536084, , Internet; diakses Pada 2 Desember 2019.
Kumparan Sport. “1.000 Pelari Ramaikan Fun Run Asian Games 2018 di
Hangzhou, China”, diterbitkan pada 21 Mei 2018 [berita on-line], tersedia
di https://kumparan.com/kumparansport/1-000-pelari-ramaikan-fun-run-
asian-games-2018-di-hangzhou Internet: diakses pada 08 Desember 2019.
Latief. "Asian Games, Penting untuk "National Branding". Kompas, diterbitkan
pada 27 Februari 2018 [berita on-line], tersedia di
https://edukasi.kompas.com/read/2018/02/27/16185541/asian-games-
penting-untuk-national-branding. Pada 07/12/2019 pukul 16:05, Internet;
diakes pada 7 Desember 2019
Liputan 6. “Asian Games dari masa ke masa”, diterbitkan pada 18 Agustus 2018
[berita on-line], tersedia di
https://www.liputan6.com/health/read/3622017/asian-games-dari-masa-ke-
masa, Internet; diakses pada 20 November 2019.
Republika “Asian Games 1978, Kali ketiga Bangkok jadi Tuan Rumah”,
diterbitkan pada 13 Maret 2018 [berita on-line], tersedia di
https://republika.co.id/berita/p5j6tm438/asian-games-1978-kali-ketiga-
bangkok-jadi-tuan-rumah. Internet; diakes pada 20 November 2019
Mutiah, Dinny. “Sudahkah Anda Paham Makna Logo Wonderful Indonesia dan
Pesona Indonesia?”, Liputan6, diterbitkan pada 20 Februari 2019 [berita
on-line], tersedia di
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3899002/sudahkah-anda-paham-
makna-logo-wonderful-indonesia-dan-pesona-indonesia Internet; diakses
Pada 2 Desember 2019.
Petriella, Yanita, “Asian Games 2018: Realisasi Berkah ke Industri Pariwisata di
bawah Ekspektasi” Bisnis, diterbitkan pada 5 September 2018 [berita on-
line], tersedia di
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180905/12/835351/asian-games-2018-
realisasi-berkah-ke-industri-pariwisata-di-bawah-ekspektasi, Internet;
diakes pada 20 November 2019.
cxix
Petty, Martin. “Vietnam Backs Out as Host of 2019 Asian Games”, Reuters
diterbitkan pada 17 April 2014 [berita on-line], tersedia di
https://www.reuters.com/article/us-games-asia-vietnam/vietnam-backs-
out-as-host-of-2019-asian-games-idUSBREA3G18H20140417. Internet;
diakses pada 20 November 2019.
Poskotanews.com. “Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan
Asian Games” , diterbitkan pada 28 Mei 2018 [berita on-line], tersedia di
https://poskotanews.com/2018/04/28/dubes-ri-untuk-ukraina-promosikan-
wisata-indonesia-dan-asian-games/. Internet; diakes pada 8 Desember
2019.
Poskotanews.“Dubes RI untuk Ukraina Promosikan Wisata Indonesia dan Asian
Games”, diterbitkan pada 28 April 2018 [berita on’line], tersedia di
https://poskota.id/2018/04/28/dubes-ri-untuk-ukraina-promosikan-wisata-
indonesia-dan-asian-games/, Internet; diakses pada 8 Desember 2019.
Rachman, Syaiful. “Alasan Dipilihnya "Energy of Asia" sebagai Slogan AG
2018”, Suara, diterbitkan pada 13 Mei 2017, tersedia di
https://www.suara.com/sport/2018/05/13/170934/alasan-dipilihnya-
energy-of-asia-sebagai-slogan-ag-2018 , Internet: diakses pada 20
November 2019.
Ridwan. “Menpar: Asian Games Jadi Momentum Bangun Nation Branding
Indonesia”. Industry.Co.id, diterbitkan pada 3 September 2018 [berita on-
line], tersedia di https://www.industry.co.id/read/41463/menpar-asian-
games-jadi-momentum-bangun-nation-branding-indonesia , Internet;
diakes pada 7 Desember 2019.
Triwijanarko, Ramadhan . “Menilik Kekuatan Branding Wonderful Indonesia “
Majalah Bisnis dan Marketing Online, diterbitkan pada 9 Maret 2017
[Majalah Online], tersedia di https://marketeers.com/menilik-kekuatan-
branding-wonderful-indonesia/, Internet; diakes pada 1 Desember 2019.
Usman, taufik. “Menpar: Country Branding Wonderful Indonesia Tempati
Ranking 47 Dunia” RRI, diterbitkan pada 5 November 2019 [berita on-
line], tersedia di
http://rri.co.id/post/berita/730025/budaya_dan_wisata/menpar_country_br
anding_wonderful_indonesia_tempati_ranking_47_dunia. Internet; diakes
pada 2 Desember 2019.
Yuswohady, “Nation Branding agenda bangsa setelah Asian games” JawaPos,
diterbitkan pada 3 September 2018 [berita on-line], tersedia di
cxx
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/03/09/2018/nation-branding-
agenda-bangsa setelah-asian-games/, Internet; diakses pada 10 Juni 2019.
Basis Data Online
Alexander Loen/Tina, “Many Traditional Sports are forgotten, Official says”,
west papua daily, 11 Agustus 2015
Berita Olahraga Top Scorer https://www.topskor.id/detail/81214/Prestasi-
Indonesia-di-Asian-Games-1951-2018-Ini-Perolehan-Medali-
Selengkapnya
INASGOC, “Dampak Asian Games terhadap sektor Pariwisata, Kunjungan
wisatawan Mancanegara dan Perolehan Devisa”, 2018.
Kementerian pariwisata : A Brief Handbook of Wonderful Indonesia New Logo
2019 Hal.3. Diakses dari
https://issuu.com/gilangandika/docs/gsm_brand_wonderful_indonesia_201
9
Official Account Youtube Asian Games 2018 (18th Asian Games 2018). Diakses
dari https://youtu.be/LGX529X8pAg.
Pertunjukan budaya tradisional Indonesia di Wisma Atlet Asian Games 2018 OA
Athlete Village Asian Games 2018
https://instagram.com/athletesvillage2018?igshid=273ow2jpoi9x
Situs Resmi Bappenas, Pembangunan Kepariwisataan: Overview, Tantangan, dan
Kebijakan Pembangunan ke Depan (Jakarta: BAPPENAS, Edisi 03, 2013),
p. 18-19, diakses dari
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/131031-
%5B_Konten_%5D-Pembangunan%20kepariwisataan.pdf
Situs Resmi BKPM diakses dari https://www.bkpm.go.id/id/statistik/investasi-
langsung-luar-negeri-fdi
Situs resmi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, “Paket Wisata Budaya Setu babakan
disiapkan untuk Asian Games” (Jakarta-tourism.go.id) diakses dari
http://jakarta-tourism.go.id/2017/news/2018/08/paket-wisata-budaya-setu-
babakan-disiapkan-untuk-asian-games.
Situs resmi Kantor Staf Presiden, “Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”.
Diakses dari http://ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-nation-branding/
Situs resmi Kantor Staf Presidenan. “Pesan “Kehebatan Indonesia” di Logo Baru
Asian Games 2018” dirilis pada (ksp.go.id) 28/07/2016. Diakses dari
cxxi
http://ksp.go.id/pesan-kehebatan-indonesia-di-logo-baru-asian-games-
2018/.
Situs resmi Kemenpar, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun
2009 Tentang Kepariwisataan , di unduh dari
http://kemenpar.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_file/4636_13
64-UUTentangKepariwisataannet1.pdf
Situs resmi kemenpora diakses dri
http://www.kemenpora.go.id/index/preview/berita/10782.
Situs resmi Kementerian Olahraga Republik Indonesia “Siaran Pers No.
1/Kemenpora/I/2019” diakses dri
http://www.kemenpora.go.id/index/preview/pers/287.
Situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
diakses dri
Situs Resmi Kementerian Pariwisata, 6 Highlighted Destinations in Asian
Games 2018’s Billboard Series (www.Indonesia.travel) 12/92019. Diakses
dari https://www.indonesia.travel/gb/en/trip-ideas/6-highlighted-
destination-s-in-asian-games-2018-s-billboard-series pada 09/12/2019.
Pukul 14:51
Situs Resmi Kementrian Pariwisata Indonesia (2019). Jumlah Kunjungan
Wisatawan Manca Negara Tahun 2016, 2017, 2018. Jakarta. Diakses dari
http://www.kemenpar.go.id/categories/statistik-wisatawan-mancanegara
Situs Resmi Kominfo RI, “Pemerintah ajak Masyarakat Manfaatkan Torch Relay
untuk Promosikan Wisata Daerah” (kominfo.go.id) Diakses pada
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/13484/pemerintah-ajak-
masyarakat-manfaatkan-torch-relay-untuk-promosikan-wisata-
daerah/0/artikel_gpr.
Situs Resmi KOMINFO, Diakses dari
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/Indonesia+Miliki+Ke
kayaan+dan+Keanekaragaman+Budaya/0/berita_satker
Situs Resmi Konsulat Jendral Republik Indonesia Frankfurt, Diakses dari
https://www.indonesia-frankfurt.de/pendidikan-budaya/sekilas-tentang-
budaya-indonesia/.
World Bank, “Indonesia – Foreign Direct Invesment” di akses dari
https://data.worldbank.org/indicator/BX.KLT.DINV.CD.WD?end=2018&l
ocations=ID&start=2014&year_high_desc=true
“Nation Brand Explained”, di akses dari,
https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained
cxxii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Narasumber Wawancara : Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Bapak Jusuf Kalla. Beliau merupakan Wakil Presiden
Indonesia Periode 2014-2019 dan Ketua dewan pengarah Indonesia Asian Games
2018 Organizing Committee (INASGOC). Wawancara dilakukan di Kantor “Kalla
A group of Companies” Gedung Cyber 2 Lantai 32 Jl. Rasuna Said, Kuningan-
Jakarta Selatan. Pada Kamis, 07 November 2019. Pukul 12.00.
1. Apa saja Tugas Pokok dan Fungsi dari Dewan Pengarah Indonesia
Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) ?
Dewan Pengarah INASGOC itu tugasnya merumuskan strategi untuk
suksesnya Asian Games ini. Dewan pengarah itu mengarahkan INASGOC
selaku panitia pelaksana, Jadi ada pengarah ada pelaksana, Kalo pelaksana
itu disebut INASGOC yaitu singkatan dari Indonesia Asian Games 2018
Organizing Committee. Jadi yang melaksanakan ini INASGOC nah yang
mengarahkan buat kebijakannya, strateginya, nah itu tugasnya Dewan
Pengarah.
2. Bagaimana latar belakang Terpilihnya Indonesia menjadi Hosting
Country Asian Games 2018 ?
Awalnyakan Tuan rumah terpilih Vietnam mau didukung oleh China, Tapi
kemudian China karena ada masalah politik tidak jadi mendukung. Kan
butuh stadion butuh apa vietnam. Karena tiba-tiba vietnam tidak sanggup
kemudian. Panitia asian games. Atau Asian Games committe yang ada di
kwait itu menawarkan ke Indonesia. Akhirnya kita setuju. Karena Kenapa ?
Karena kita kan punya stadion punya prestasi olahraga tinggal
memperbaiki. Dan memang butuh perbaikan dan momen ini juga untuk
memperbaiki prestasi olahraga kita dan juga momen untuk memperlihatkan
kemampuan kita, Itu sj sebabnya. Kita butuh peningkatan olahraga kita juga
perlu juga punya nama internasional yang baik.
3. Menurut Bapak, Apa alasan dan tujuan Indonesia bersedia untuk
menjadi Hosting Country Asian Games 2018 ?
Kita ini sudah 50 tahun lebih, kita ingin meningkatkan juga prestasi
olahraga kita. Kita juga akan memperlihatkan kepada negara-negara lain
bahwa kita mampu. Kita di Asean ini negara terbesar, jadi salah satu negara
Asean mundur masa tidak ada negara lain di asian yang mampu. Apalagi
kita sudah melaksanakan Asian Games ini 50 tahun lalu. Negara-negara
cxxiii
besar di Asia ini sudah melaksanakan asian games 2 sampai 3 kali. Entah
itu china atau jepang itu sudah melaksanakan asian games beberapa kali
sedangkan kita baru satu kali. Yang melaksanakan Asian Games itu cuma
negara-negara besar nah kita itu termasuk negara besar. Tidak ada yang siap
di negara Asean entah di Laos, Vietnam, Kalo Thailand sudah 2x. Dan
Yang terpenting itu kita punya prestasi.
4. Menurut Bapak, Apakah terpilihnya Indonesia sebagai Hosting
Country Asian Games 2018 dapat membangun Nation Brand Indonesia
?
Tentu, Nation Brand itu kan berarti punya nama. Indonesia punya
kemampuan untuk melaksanakan event seperti itu. Dan ini juga langkah
untuk menawarkan diri untuk menjadi pelaksana dari pada olimpiade nanti.
Kita kan bid olimpiade tahun 2032. Mereka setelah melihat ini kan Surprise.
Maka untuk olimpiade nanti mereka pertimbangkan kita karena kesuksesan
ini. Pelaksanaan ini akan memberikan arti positif bahwa indonesia itu
mempunyai kemampuan dan mempunya prestasi yang baik sehingga
dengan Sukses itu nama Indonesia itu jadi baik. Di asian khususnya. Yang
pasti efeknya ada kepariwisata seperti kalo orang indonesia mengatakan
Indonesia Jakarta atau Indonesia Palembang bagus otomatis mengundang
orang untuk datang.
5. Bagaimana Respon masyarakat Internasional terhadap
Penyelenggaran Asian Games 2018 di Indonesia ?
Kan ada 3 komponen. Pertama, Penggunaan sarana, pelaksanaan dan
prestasi. Semuanya bagus dipuji semua orang tidak ada yang ketinggalan
sama sekali semua berhasil. Kita dari nomor 14 jadi nomor 5 dari segi
prestasi. Pelaksanaan yang terbaik. Dan dipuji oleh komite asian games
bahwa dari semua pelaksanaan asian games selama ini. Ini yang terbaik.
6. Apa saja dampak langsung yang dirasakan oleh Indonesia setelah
penyelenggaraan Asian Games 2018 ?
Dampaknya kita meminta jadi pelaksana Olimpiade. Karena ketua IOC. Dia
datang dan nampaknya bagus. Setelah itu kita berani melamar dan meminta
tuan rumah olimpiade 2032. Kalo perihal Tourism arrival juga ada efeknya
pasti yang datang itu 14.000 lebih orang pasti mereka memiliki Image baik
ke Indonesia. Pasti begitu. Kalau masalah berapa efeknya. Kamu cari sj
datanya nanti.
cxxiv
7. Apa saja yang menjadi Tantangan Indonesia saat menjadi Hosting
Country Asian Games 2018 ?
Tidak ada tantangan dan masalah. Waktu itu ada masalah ticketing hanya
satu hari yaitu pertama. Hari kedua langsung diperbaiki. Diperbanyak
loketnya dan bisa belanja online
8. Menurut Bapak, Apakah Indonesia berhasil dalam penyelenggaraan
Asian Games 2018? apa tolak ukur nya menurut bapak ?
Sangat Berhasil karena pencapaian kita melebih target. Contohnya kita .
Dari prestasi ya. Kita menargetnya 25 medali tapi dapatnya 35 atau 33
berapa itu. Pokoknya Melebihi prestasi. Pelaksanaannya juga tidak ada
satupun komplain dari baik peserta maupun yang lain. Malahan saya tanya
apa komplainannya ? Masalah waktu terlalu pendek mustinya sebulan.
Orang ramai distadion. Dan efeknya tuh yang menarik itu disiplin orang
berubah. Dulu tidak antri kemarin antri. Tidak bersih jadi bersih
Dokumentasi Wawancara :
Penulis dan Jusuf Kalla Berpose seusai Wawancara
cxxv
cxxvi
Lampiran 2 :
Narasumber Wawancara : Bapak Indra Gamulya
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Bapak Indra Gamulya. Beliau merupakan Komite
Eksekutif, National Olympic Commite (NOC) Indonesia / Komite Olimpiade
Indonesia (KOI) dan Direktur Arrival, Departure & Hospitality Indonesia Asian
Games 2018 Organizing Committee (INASGOC). Wawancara dilakukan di Kantor
“Komite Olimpiade Indonesia (KOI)” FX. Office Tower Lt.18, Jalan Jendral
Sudirman, RT.1/RW.3 Gelora, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Jumat, 08
November 2019, Pukul 13.00 WIB.
1. Apa saja Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) dari Komite Olimpiade
Indonesia (KOI) dan TUPOKSI Pelaksana Indonesia Asian Games
2018 Organizing Committee (INASGOC) Khususnya di Asian Games
2018 ?
Komite Olimpiade Indonesia atau dalam kata lain National Olympic
Comitte of Indonesia atau disingkat jadi NOC. Jadi kami tidak
menggunakan kata-kata KOI lagi mengingat masyarakat konotasinya gitu
ikan mas KOI restoran KOI. Jadi kita mengikuti negara-negara lain kita
NOC. Memang dari dlu sebenarnya kita NOC kalo kita diluar kita
mengatakan NOC of Indonesia. Imagenya itu yang harus kita branding
supaya masyarakat lebih mengenal. Dan memang ada kejadian misalnya tim
Pencak silat untuk olympic dia g bawa kita dia pergi dengan kementerian
pemuda dan olahraga. Apa yang terjadi NOC setempat menanyakan mana
NOC mu ? Loh kami ga punya NOC, barulah kenal Komite Olimpiade
Indonesia itulah NOC. Jadi, kalo kita bahas Fungsi atau TUPOKSI kita
berdasarkan Undang-undang nomor 3 tahun 2005. Undang-undang
Olahraga bahwa Penyelenggara, pelaksana atau pengiriman atlit untuk
multievent itu diselenggarakan atau dilaksanakan oleh NOC. Setelah itu kita
bentuklah panitia pelaksana yang bernama INASGOC ( Indonesia Nasional
Asian Games Organizing Committe).
Tupoksi INASGOC, INASGOC itu melaksanakan, mereka itu pelaksana.
Jadi, mandatory, Ketua umumnya itu harus ketua umum National Olympic
Committe (NOC) dan jajaran direktur dll juga harus dari NOC tidak boleh
diintervensi oleh pemerintah. Dan protokolernya juga merujuk ke
protokoler NOC. Jadi misalnya di royal box, Ketua Asia Olympic Council
duduk bersama presiden. Nah menteri, hanya menteri olahraga. Menteri lain
tidak karena kursi-kursi lain akan di isi oleh orang-orang NOC atau AOC.
2. Bagaimana latar belakang Terpilihnya Indonesia menjadi Hosting
Country Asian Games 2018 ?
Yang awalnya Vietnam, tau-tau Vietnam mengundurkan diri karena ada
konflik politik antara Vietnam dengan china. Sehingga Vietnam
cxxvii
mengundurkan diri karena Indonesia waktu itu sebetulnya awalnya adalah
surabaya jawa timur dikalahkan oleh vietnam. Oleh karena Vietnam
mengundurkan diri Jakarta sama Palembang lah yang maju mengambil
event ini. Kita sempat Ikut bidding di Macau tapi kita kalah karena vietnam
didukung china. Akhirnya General assmbly di Kwait di announce bahwa
vietnam mundur kita maju.
3. Menurut Bapak, Apa alasan dan tujuan Indonesia bersedia untuk
menjadi Hosting Country Asian Games 2018 ?
Tujuannya adalah satu, peningkatan ekonomi nasional dan meningkatkan
Tourism. Promosi pariwisata juga jadi sekarang kita harus kaitkan Sport and
Tourism jadi dengan begitu datanglah turis-turis juga suporter dan segala
macem itukan turis tuh. Dan itu membangkitkan ekonomi. Dan promosi
negara di mata dunia. Budaya, pariwisata, tatacara kita melaksanakan. Saya
kebetulan direktur arrival, departure and hospitality INASGOC. Jadi, saya
memberdayakan Polwan dan Wanita TNI untuk membantu saya meng guide
para atlet dan kontingen" yang datang ini satu hospitality yang kita tunjukan.
Lalu org bertanya kenapa make ini. Satu, kita harus hemat cost penghematan
cost itukan kalau kita tidak menggunakan EO, Wah pakaiannya kan Kaku
pak. Kita latih mereka, merubah mindset militer menjadi ramah itu
Hospitality nah itu saya kasih kelas 1 minggu, berhasil. Dan saya
menghemat 25 Miliar uang negara. Karena tidak menggunakan EO dan
mereka juga akan membantu dari segi Securitynya. Dan akhirnya kita dipuji
the best arrival, departure and hospitality selama asian games.
4. Setelah terpilihnya Indonesia menjadi Hosting Country Asian Games
2018, Seperti apa strategi promosi Asian Games yang dilakukan
Indonesia ?
Kita ada promosi keliling. Kita ada fun run dinegara-negara peserta itu ada
berapa puluh negara yang dipilih. Itu adalah upaya untuk promosi
memperkenalkan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah. Selain itu bantuan
promosi juga datang dari negara-negara peserta. Promosi-promosi lain yaitu
Mandatory bersifat wajib bersama-sama National Olympic Commite
setempat Automaticly dia tuan rumahnya untuk membantu promosi
mungkin juga kita kirim wakil. Mandatory itu di atur di OCA Chapter. Pihak
swasta, BUMN, Angkasa pura, airport dibranding semua. Bang mandiri,
Indosat, kementerian-kementerian atau swasta lainnya seperti Astra atau
seperti Ice cream Aice semuanya bantu branding dibungkus Ice cream itu
kan ada Logo Asian Games. Pemerintah Itu sudah ada Keppresnya, keppres
nomor brp saya lupa. Ada keppres yang mengatakan bahwa kementerian
harus wajib membantu promosi Asian games. Kemenlu, keuangan,
menkominfo, kemenpar. Dll.
cxxviii
5. Apakah Saat promosi Asian Games Indonesia juga punya strategi
khusus mempromosikan budaya ataupun pariwisatanya ?
Saar promosi juga tentunya kita tentunya juga menyisipkan promosi
pariwisata dan budaya. kita tampilkan kebudayaan. Contoh deh begitu
mereka sampai disini. Mereka, kan kita sewa dari blue bird. Didalam mobil
blue bird kan ada promosinya lombok dan labuan bajo. Most orang-orang
itu banyak yang minta extend visanya terutama jurnalis, wartawan ya extend
visanya karena visanya kan sebulan minta extend sebulan lagi. Pemerintah
memberikan extend sebulan lagi jadi semua mereka tuh pergi kebali, labuan
bajo, kelombok nah itu secara g sadar juga ada hal hal tertentu yang
membantu promosi sehingga mereka berkeinginan kesana.
6. Menurut Bapak, Apakah terpilihnya Indonesia sebagai Hosting
Country Asian Games 2018 dapat membangun Nation Branding
Indonesia ?
Membangun nation branding itu juga salah satunya membangun tingkat
disiplin supaya masyarakat itu datang ke venue beli tiket untuk masuk. Itu
sudah mulai cuman yang masih belum bisa itu buang sampah. Kita harus
contoh china sebelum olimpiade beijing orang tuh meludah dimana-mana
buang tissue lah kotorlah. Tapi, begitu menjelang olimpiade mereka
sosialisasikan untuk tidak meludah dimana-mana untuk tidak buang
sampah. Kenyataannya bisa berjalan seperti antri. Iyakan. Kita juga
membudayakan, nah sekarang sudah mulai lah ada mrt ada trans jakarta
orang ngantrikan masuk. Nah itu pokok utama. Kalo kita kejepang, antrian
tapi kalo liat org tua disuruh dluan nah itu kesadaran masyarakatnya tinggi.
7. Apa saja yang menjadi tantangan Indonesia saat menjadi Hosting
Country Asian Games 2018. Sebelum Penyelenggaraan, Saat
penyelenggaraan dan setelah penyelenggaraan ?
Tantangannya ya waktu sangat singkat. Kita menyelenggarakan di 2018
kami mulai kerja itu 2016 cuma 2 tahun dan ini luar biasa. Sebelum
penyalanggaran, memang tantangannya waktu yang pendek. Alhamdulillah
karena ada keppres instansi terkait itu membantu kita. Langsung difollow
up. Misalnya saya rapat dengan kemnaker mengenai tenaga asing kan
banyak tenaga asing juga atau wasitlah segala macem ya itu sangat
didukung. Begitu juga imigrasi saya bikin surat ditanda tangan saya foto
saya kirim pake WA ke Imigrasi lalu 30 menit izin visanya keluar. Beacukai
juga begitu jadi tidak ada hambatan.. Kalo saat penyelenggaraan ada yang
kecil-kecil tapi intinya tidak mempermalukan bangsa. Kalo setelah
penyelenggaraan tidak ada, itu tinggal tim likuidasi yang menyelesaikan dan
hasil BPK So far okey kok tdk ada masalah apa"
cxxix
8. Apa saja dampak langsung yang dirasakan oleh Indonesia setelah
penyelenggaraan Asian Games 2018 ?
Kedepan kita kan mau maju jadi host 2032 olympic. Kesukseskan inilah
yang mendukung kita untuk maju ke 2032. Dan kesukses ini juga membawa
bapak erick tohir menjadi IOC member. Bukan dipromosikan tapi diminta
langsung oleh Presiden IOC thomas Bach jadi bukan mencalonkan. Thomas
bach waktu kesini pas penutupan dia kaget liat dia datang kita sambut
dengan yang diluar dugaan dia. Jadi, presiden IOC datang biasanya orang
sambut dengan kalungan bunga. Karena saya ini mengerti Aviation, saya
lakukan ceremony secara Aviation memang dia bukan private jet dia naik
pesawat komersil asiana. Waktu pesawat itu setelah landing mau masuk
menuju terminal disitu ditunggu oleh dua mobil pemadam kebakaran
dibikinlah seperti gerbang dengan istilah kita water cannon pas pesawatnya
lewat oleh kaptennya di announce ini ceremony untuk menyambut kedatang
presiden IOC mr. Thomas Bach. Sederhana, tapi suatu sambutan yang
mengharukan. Awalnya pak erik tohir nanya saya, saya jawab kita lakukan
itu. Lalu saya langsung koordinasi dengan airlines lalu meminta izin ke
seoul soalnya dia naik dr seoul. Oke agree kata mereka. Dan hasilnya dia
kaget kita disini bisa begitu. surprises lah.
Selain itu, Kerjasama olahraga kita dengan negara lain tentu meningkat
seperti korea, jepang. Jadi kita ada latihan bersama kalo dengan korea itu
ada the learn together ya korea memberikan jatah Indonesia setiap tahun
dapat ada beasiswa, jadi siapa yang apply kita recommend nilai bagus,
bahasa inggris bagus, kita terima dapat beasiswa untuk master. Jepang juga
ada kerjasama jadi kita itu dengan masing" national federation di negara itu
atau kami sebagai NOC dengan NOC setempat itu selalu ada hubungan.
Dampak lain yang ada setelah Asian games itu beberapa negara banyak
yang minta untuk training disini dan juga menjelang tokyo 2020 ya sudah
ada mereka kan masih banyak training. Jakarta dan jepang kan cuma satu
jam beda jadi kalo mereka kesini dlu seminggu nah itu kita tawarkan mereka
bisa latihan disini, renang misalnya, atletik. Kita punya lapangan yang
bagus, standar IOC kok standar olimpiade.
9. Menurut Bapak, Apakah Indonesia berhasil dalam penyelenggaraan
Asian Games 2018? Jika Berhasil, apa tolak ukur keberhasilannya
menurut bapak ?
Kita sukses, ya Sukses itu dalam arti administrasi sukses, pertandingan
dilapangan juga sukses, dan masyarakat menikmati event ini. Buktinya
berbondong-bondong orang datang walaupun tiket sudah habis mereka tetap
nobar diluar lapangan. Memang fasilitas kita kurang memadai. Seperti
contoh istora. Istora itu setelah dikasih single seat itu kan 7500 kursi dlu
kapasitasnya tanpa single seat kan 10.000. Nah GBK stadion sekarang
cuman brp 70, 80 dulunya kan 100.
cxxx
Dokumentasi Wawancara :
Penulis dan Indra Gamulya Berpose seusai Wawancara
cxxxi
cxxxii
Lampiran 3 :
Narasumber Wawancara : Bapak Jubilar Paskoro, S.IP.
Hasil Wawancara
Wawancara dengan Bapak Jubilar Paskoro. Beliau merupakan Kepala
Bidang Hubungan Luar negeri, Asisten Deputi (ASDEP) Strategi dan Komunikasi
Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(KEMENPAREKRAF). Wawancara dilakukan di Kantor Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF). Sapta Pesona Building,lt 18. Jl.
Medan Merdeka Barat No.17, RT2/RW3. Gambir, Jakarta pusat, DKI Jakarta. Pada
19 November 2019. Pukul 13.00
1. Apa saja Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) dari Kementerian
pariwisata secara umum serta TUPOKSI nya pada penyelenggaraan
Asian Games 2018 ?
Tupoksi kemenpar, Fungsi pemasaran dan pengenalan pariwisata Indonesia
yang pasti. Yang kedua tupoksi saat asian games. Ini kan sebetulnya
kegiatannya kan event olahraga, kompetisi ya sebetulnya cuma magnetnya
begitu besar sehingga akhirnya ini jadi sorotan orang-orang dunia gimana
caranya satu brand kita terbentuk yang kedua turis datang kesini.
2. Bagaimana strategi kementerian pariwisata untuk meningkatkan
sektor pariwisata Indonesia ?
Jadi kita punya, BAS yaitu Branding, Advertising, Selling. Setelah branding
yang tadi wonderful Indonesia kemudian advertising kita mengiklankannya
dari berbagai medium gitu ada OOH tadi ada publikasi digital ada juga dari
kita punya namanya GENWI (Generasi wonderful Indonesia) itu diluar
negeri ada Genwi itu kayak anak-anak seumuran kamu dia kuliah diluar
negeri dia jadi ambassador kita karena ketika kita punya kegiatan mereka
itu yang memviralkan ditwiitter diInstagram dan sebagainya. Kemudian
selling, Nah yang saya sebutkan tadi pameran, eksibisi, kemudian misi
penjualan. Misi penjualan itu kita bawa travel agent dari dalam ketemu sama
orang-orang diluar sebetulnya bisnis macthing sih ya trus yaudah mereka
ada bisnisnya trus masuk gitu aja. Jadi, ketika kita bilang brand itu kita
belum selling kita itu baru hanya memperkenalkan ohh ini Indonesia ini
wonderful indonesia, indonesia itu punya sekian destinasi caranya kesana
gini-gini-gini. Tapi udah stop sampai segitu doang tapi kita belum selling
nah sekarang gimana kita merubah awarenes orang terhadap brand di switch
menjadi selling itu lah kemudian kita berdayakan itu semua travel agent kita
punya kegiatan pun sell mission atau misi penjualan ada juga kemudian kita
punya festival kita punya pameran dan sebagainya disitunya terjadinya sell
ini karena kita kemudian ketemu end user, customer langsung tidak hanya
brand. Karena kalo buat kami meskipun brand kelihatannya bagus tapi kalo
cxxxiii
kemudian tidak berdampak pada selling buat apaan kan gitu jadi brand itu
harus naik sellingnya pun harus bagus.
3. Menurut bapak, apa itu Nation brand dan seberapa penting sebuah
negara perlu membangun Nation Branding nya ?
Penting banget kalo buat saya, nation brand itu ibaratnya kamu sekolah dari
TK SD SMP SMA di sekolahkan di sekolah yang bagus itu kan terbentuk
mindset orang terhadap dirimu. Personal image personal brand. Ketimbang
kamu ya maaf yaa misalkan sekolahnya di tempat yang biasa-biasa saja
tanpa ada mindset yang bagus dan sebagainya. Nah itu kan brandnya tidak
terbentuk itu yang kita lakukan disini karena effortnya mahal berarti kan
gitu nah begitu pula jika dikaitkan dengan negara yang skalanya besar.
4. Secara umum, apa saja strategi yang dilakukan Indonesia untuk
membangun Nation Brandingnya ?
Ada kita punya, kita sebutnya ada POSI. Ada 4 channel 4 medium. P nya
itu PAID jadi kita g ngomong bayar buat placement maupun buat
pembuatan konten produksinya. Nah kalo kita udah buat konten dan udah
diproduksi kemudian kita pasang dimana ni CNN atau misalnya kita masang
seperti billboard di sydney atau kita pasang di taxi di paris gitu kan nah
media channelnya itu hampir untuk iklannya saja tapi pasti kita bayar untuk
itu namanya PAID. Yang kedua O kan POSI tadi, berarti On media. Kita
punya kemenpar Wonderful media the travel ada sosmednya juga ada
instragramnya juga itu yang kita pake gitu loh dan itu juga karena kita
punya jadi O itu berarti relatifly gratis kecuali memang kerjasama. Nah terus
yang ketiga itu S, S itu sosial media, Sosial media kita pake juga untuk
promosi pariwisata Instagram, twitter, facebook. Kemudian I, I nya itu
Influencer itu kita pake Influencer, Influencer itu kita undang untuk ke
tempat. Kemudian mereka biasanya menyebarkan semua itu kan sebetulnya
kan ke Peer nya mereka ke temen"nya mereka itu yang kita lakukan. POSI
itu. Itu tuh secara balik lagi ke nation branding itu penting sekali dan
konsisten dan cara penyampaiannya pun juga harus tepat.
5. Bagaimana posisi Nation branding Indonesia saat ini di mata dunia ?
Cukup baik, nanti kamu liat data yang di asia pasific itu cukup baik. Jadi
memang betul itu butuh konsistensi. Wonderful Indonesia itu sudah ada
bahkan 15 tahun yang lalu gitu. Dan itu terus kita geber paling yang berubah
hanya logo dan logo paling letaknya aja dan itu kita siarkan dimana-mana
diseluruh dunia terutama di market utama kita. Market utamanya yang pasti
china trus eropa. Eropa juga ada 5 negara yang utama. Inggris, belanda,
cxxxiv
rusia, francis, jerman. Trus yg lain australia, malaysia, singapore. Itu negara-
negara utama yang lainnya ada tapi g terlalu besar. Jepang, korea, india tapi
g terlalu besar. Nah ini yang besar". Nah kemudian kita kan ngukur
kedatangan turisnya berapa kemudian masih punya peluang buat tumbuh
atau tidak. Kemudian, ada ga koneksi udaranya dan sebagainya kalo
misalkan nilai scoringnya tinggi-tinggi semuanya maka kesitulah
sumberdaya kita termasuk anggaran kita gelontorin supaya kemudian
ngejaga sambil sekaligus dapat hmm orang baru jadi g hanya repeater jadi
mereka juga berkenan untuk datang kesini.
6. Menurut Bapak, Apakah terpilihnya Indonesia sebagai Hosting
Country Asian Games 2018 dapat membangun Nation Branding
Indonesia ?
Ya pasti lah, Kalo mega event jadi kita sekarang sudah menerapkan yang
namanya MICE meeting, Incentive, conference, Exhibition sama Event
yang terakhir . Nah mega event kayak Asian Games tahun depan ada motor
gp di 2021 di lombok ada formula E di jakarta. Itu dampak terhadap nation
branding itu pasti karena kemudian 1 event aja kan orang sudah akan
mengetahui gitu kan, kan itu ada agenda kan, Schedule kegiatan kan artinya
kan orang udah tau nih asian games nih dari sekarang akan gimana, menuju
itu per event nya kan banyak kegiatan yang bisa dilancarkan supaya
kemudian mereka tuh inget indonesia dan kayak motor gp aja di lirik sekian
puluh negara trus keliatan bahwa itu ada lombok di iklankan dimana-
meskipun memang biayanya ga murah tapi investasinya kemudian kalo mau
melihat dari investment yang masuk dan tourism arrival yang masuk
dikalilan spending per arrival ketemu ga angkanya, saya rasa sih ketemu.
Karena kalo misalkan, gini kamu juga ga bisa kemudian melihatnya itu
adalah sukses tidaknya orang datangnya sekian, spendingnya sekiaj, devisa
negara sekian. Disatu sisi duit yang dikeluarkan buat penyelenggaraan ini
jelas sekian ribu triliun wah ternyata kegedean yang pengeluaran
penyelenggaraan ketimbang dapatnya. Ga bisa gitu juga gitu karena
kemudian ada satu hal yang belum kamu input. Ini dia nation branding tadi,
pengingatannya itu seperti imagenya itu seperti apa ini yang harusnya
perhitungkan. Kalo kamu bisa quantified image menjadi rupiah itu lebih
bagus lah tapi kan ga bisa kan iyaa seperti itu.
7. Bagaimana Indonesia memanfaatkan moment Asian Games 2018 ini
untuk meningkatkan aspek Pariwisata ?
Kita jadi bicara instrumen apa yang dilaksanakan oleh kemenpar dalam
memanfaatkan asian games untuk menarik wisman. Itu ada nomor 1, kita
membelanjakan sumberdaya untuk komunikasi multimedia atau belanja
iklan sebetulnya. Ada juga di OOH, OOH itu otoform kayak misalkan di
billboard atau misalkan ditaksi atau dibus itu namanya otoform. Itu kita
lakukan diluar dan data-data mengenai dimana saja dan materinya apa saja
cxxxv
nanti dimintain.Yang kedua, pendukungan pada saat pembuatan paket-paket
wisata nah itu pembuatan paket-paket wisata memang kita membuat waktu
itu kita mengundang travel agent untuk mereka buat paket wisata yang mana
jakarta sebagai hak atau palembang sebagai hak. Begitu mereka sudah
dijakarta ditawarkan juga paket kejogja ditawarkan paket kebali dan
sebagainya kan terbangnya kan dekat tuh. Trus yang ketiga, pada saat event.
jadi kita selalu membedakannya tuh P.O.P Pre event, On event sama Post
Event. Nah tadi yang OOH multimedia based yang diluar segala macem itu
termasuk pre eventnya. Nah ketika sudah on event itu memang kerjasama
dengan INASGOC kita ada buka booth dan sebagainya di sana dan kita jual
paket wisata. Ketiga, ketika pada waktu post event. Nah post event ini
sebetulnya tidak terlalu banyak karena kemudian tanpa asian games pun kita
sudah melaksanakan berbagai promosi ke memang negara yang jadi pasar
kita sebetulnya kan gitu. Jadi konsentrasinya ke Pre dan On eventnya saja.
8. Menurut Thomas Cromwell salah satu ahli Nation Branding. Dalam
melihat keberhasilan Nation branding sebuah negara, salah satunya
dapat dilihat dari aspek Tourism arrival . Oleh karena Itu dari data
kemenpar apa saja dampak Asian Games khususnya ke Tourism
arrival Indonesia ?
Kan disini kamu bilang nation branding, karena kamu lagi dikemenpar
berarti hanya melihat dari tourism arrival. Touris arrival nya nanti kamu
bisa ukur dari data nya BPS liat di agustus-september 2019 dan pelajari
konteks apa namanya trendnya dari tahun-tahun sebelumnya. Misalkan
kamu ambil dari 5 tahun terakhirlah dari 2015. Berarti kamu pelajari data
15 16 17 18. Kalo misalkan ada trend naik di 2018 agustus - september naik
dibandingkan 5 tahun sebelumnya dan ini pergerakan yang tidak biasa.
Berarti gara-gara asian games nya dan itu berarti berhasil kalo kamu tadi
ukur dari tourism arrivalnya. Tapi kalo mau ngukur dari nation brand nya
si wonderful Indonesia, kalo kamu mau ukur tingkat keberhasilannya brand
itu tidak bisa serta merta seperti itu karena kemudian kita butuh proses tidak
bisa kemudian hanya satu event hmm kita bisa ukur ohh ini gara-gara brand
wonderful Indonesia ga juga karena jauh sebelum itu kan kita sudah
kemana-mana promosi wonderful Indonesia jadi tidak bisa kita kemudian
melihat bahwa ini gara-gara asian games. Perkara sekarang asian games itu
punya maskot dia punya logo ditayangkan diseluruh dunia ada logo
wonderful indonesia ditayangkan sekian ribu stasiun tv. Ya itu memang
semua namanya mega event akan seperti itu gitu loh, dia yang membayar
untuk mengiklankan dirinya dimega event seperti asian games ya pasti akan
tersorot terpublikasi keseluruh dia kan memang perjanjian on airing asian
games kan memang seperti itu. Jadi begitu tourism arrival sama si nation
brand. Salah satunya dari World economic Forum ini bisa kamu ukur nih
cxxxvi
nation branding kita setau saya si kemarin sempat naik ya si nation brand.
Brand wonderful Indonesia. Atau kalau kamu mau cari indikator lain terus
terang ya silahkan tapi yang kita pakai ini yang dari world economi forum.
Dokumentasi Wawancara :
Foto : Penulis dan Jubilar Paskoro saat melakukan Wawancara
cxxxvii