111
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH MASYARAKAT MANDIRI (MM) MELALUI PROGRAM GREEN HORTI MOVE MUSTAHIK TO MUZAKKI DI DESA SINDANGJAYA CIPANAS CIANJUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh SANDI PRIMA PUTRA NIM: 1111054100004 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M  

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

  • Upload
    votuong

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH

MASYARAKAT MANDIRI (MM) MELALUI PROGRAM

GREEN HORTI MOVE MUSTAHIK TO MUZAKKI DI DESA

SINDANGJAYA CIPANAS CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

SANDI PRIMA PUTRA

NIM: 1111054100004

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

 

Page 2: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

 

Page 3: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

 

Page 4: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

 

Page 5: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

v

ABSTRAK

Sandi Prima Putra

1111054100004

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Oleh Masyarakat Mandiri (MM) Melalui

Program Green Horti Move Mustahik To Muzakki di Desa Sindangjaya Cipanas

Cianjur

Potensi yang ada di desa Sindangjaya membuat Masyarakat Mandiri Dompe Dhuafa

turun tangan untuk mengembangkannya. Pertanian sayur mayur sudah menjadi penggerak

utama di wilayah ini untuk menjadi roda perekonomian masyarakat, hal tersebut di

latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk menjadi petani

bermacam-macam sayur mayur. Masyarakat Mandiri lalu melihat hal ini sebagai salah satu

potensi yang ada dan telah lama menjadi penggeraknya sehingga perlu dikembangkan, jenis

sayur yang mereka tanam seperti bayam, seledri, sawi, wortel, timun, kembang kol, daun

bawang, brokoli dan berbagai macam-macam sayuran lainnya. Hortikultura merupakan

salah satu budidaya tanaman kebun, hal ini meliputi pembenihan, pembibitan, hama,

produksi tanaman, panen, pengemasan dan distribusi.

Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini dengan pendekatan

kualitatif, tehnik pengumpulan data dengan cara wawancara, dan dokumentasi. Wawancara

dilakukan dengan tiga anggota kelompok, satu pendamping, dan satu ketua pelaksana.

Pemilihan informan menggunakan purposive sampling (bertujuan) yaitu berdasarkan

rekomendasi dari pendamping serta kesimpulan akhir menggunakan triangulasi.

Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki sudah berjalan dari tahun 2015 dan

pada saat ini sudah melakukan perubahan pada desa Sindangjaya. Hal ini terkait dengan cara

Masyarakat Mandiri dalam memberikan pemberdayaan dengan adanya pendampingan

(pelatihan budidaya sayur organik, pascapanen dan pemasaran), bantuan modal dan sarana

penunjang produksi bagi petani.

Hasil penelitian ini, yaitu pemberdayaan yang dilakukan sangatlah berpengaruh

terhadap kemajuan para petani yang tergabung pada kelompok Sumber Jaya Tani. Sehingga

para petani yang tergabung dalam program Green Horti Move Mustahik To Muzakki dapat

belajar dalam hal pascapanen dengan mempromosikan hasil panen di media internet dan

juga bekerjasama dengan PT. Masada dalam pemasaran hasil panen. Hal ini adalah sebuah

solusi untuk para petani dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan meningkatkan

hasil panen, serta memperkenalkan berbagai macam budidaya tanaman hortikultura, serta

kemampuan dalam menentukan arah langkah mereka sendiri (self determination).

Keyword : Strategi Pemberdayaan, Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki

 

Page 6: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Rasa syukur yang teramat dalam dipersembahkan kepada Allah

SWT atas rahmat serta karunia-Nya saya masih bisa diberi kekuatan

untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

senantiasa terlimpahkan curahkan kepada Nabi besar Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabat dan kepada umatnya hingga

akhir zaman.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar sarjana sosial (S.Sos). Penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini sulit untuk dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan

membimbing penyusunan skripsi ini, diantaranya:

1. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

2. Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. selaku Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial, Nunung Khoiriyah M.A. selaku Sekertaris

Program Studi, dan Dosen-Dosen Program Studi Kesejahteraan

Sosial yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu dan

pengalamannya kepada penulis. Semoga ilmu dan pengalaman

yang telah diberikan selama masa perkuliahan dapat bermanfaat

untuk masa yang akan datang.

 

Page 7: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

vi

3. Nurkhayati S.E., M.Si. selaku Dosen pembimbing skripsi yang

telah tulus ikhlas membantu meluangkan waktu, tenaga pikiran

dan dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah

banyak memberikan seluruh waktunya, ilmu dan pengalaman

kepada peneliti. Semoga apa yang telah saya terima akan

bermanfaat dalam masa depan.

5. Zahrul Pratama selaku ketua dan Asep Hambali selaku

pendamping Program Green Horti Move Mustahik to Muzzaki di

Desa Sindangjaya yang telah banyak membantu dalam penelitian

di Desa SindangJaya.

6. Saipul selaku pengurus dan ketua Kelompok Sumber Jaya Tani

yang telah membimbing dan sabar dalam membantu penelitian di

Tegalwaru.

7. Kedua Orang Tua tercinta Mulyanto dan Sofi Yunerti serta kakak

Adi Pradana dan adik Ahmad Indra Maulana tercinta yang telah

banyak memberikan semangat saya, atas doanya kepada Allah

SWT dan kasih sayangnya.

8. Sahabat-sahabat ku Roni, Jay, Panji, Takdir, Rangga, Indra, Ida,

dan Rizky yang telah banyak membantu dan menyemangati

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh anggota kelompok Sumber Jaya Tani yang selalu

menerima dan memberikan informasi kepada penulis selama ini.

 

Page 8: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

vi

10. Keluarga besar Kesejahteraan Sosial Angkatan 2011 yang telah

memberikan dukungan dan kenyamanan selama masa

perkuliahan.

11. Serta seluruh pihak yang telah membantu secara moril maupun

materil sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan .

Penulis senantiasa memanjatkan doa untuk kalian semua teman-

teman dari Kesejahteraan Sosial semoga kelak kita dapat kembali

dipertemukan dengan kesuksesan yang telah kita raih, Aamiin.

Penulis menyadari terdapat berbagai kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Namun penulis berharap semoga hasil yang disajikan

dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Ciputat, 29 Juni

2018

Peneliti

Sandi Prima Putra

 

Page 9: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

vii

DAFTAR ISI

Cover Depan ............................................................................................. i

Lembar Pernyataan Keaslian Karya ..................................................... ii

Lembar Pengesahan Pembimbing ........................................................... iii

Lembar Pengesahan Penguji .................................................................... iv

Abstrak ....................................................................................................... v

Kata Pengantar ......................................................................................... vi

Daftar Isi .................................................................................................... vii

Daftar Tabel ............................................................................................... viii

Daftar Gambar .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................ 13

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 13

D. Manfaat Penelitian ......................................................... 14

E. Tinjauan Pustaka ............................................................ 15

F. Metodologi Penelitian .................................................... 16

G. Sistematika Penulisan .................................................... 27

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Pemberdayaan................................................................ 30

1. Pengertian Pemberdayaan ........................................ 30

 

Page 10: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

vii

2. Tujuan Pemberdayaan ............................................. 33

3. Tahapan Pemberdayaan ............................................ 34

4. Indikator Keberdayaan ............................................. 37

5. Proses Keberdayaan .................................................. 39

B. Strategi Pemberdayaan dan Pendampingan................... 40

1. Strategi dalam pemberdayaan masyarakat ................. 40

2. Strategi pendampingan pemberdayan masyarakat ...... 42

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN

A. Profil Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa ................. 45

1. Sejarah Berdirinya .................................................... 45

2. Visi dan Misi ............................................................. 47

3. Tujuan Masyarakat Mandiri ..................................... 48

4. Prinsip Masyarakat Mandiri ..................................... 48

5. Logo dan Slogan ....................................................... 51

B. Program Green Horti Mustahik Move to Muzakki ....... 51

C. Profil Desa Sindangjaya ................................................ 54

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Temuan Lapangan ......................................................... 56

1. Proses PM oleh MM melalui program green hortI ... 56

a. Pemberdayaan masyarakat di bidang sosial ............ 60

b. Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi ........ 61

2. Manfaat program green horti di jalankan oleh MM . 66

 

Page 11: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

vii

BAB V ANALISA DATA

A. Strategi PM oleh MM Melalui Program Green Horti..68

1. Pemberdayaan masyarakat di bidang sosia ............... 70

2. Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi ......... 71

B. Manfaat program green horti di jalankan oleh MM ..... 72

C. Strategi Program Green Horti ....................................... 73

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 75

B. Saran ................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 12: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Informan ......................................................................................... 20

Tabel 2.1 Batas Wilayah ............................................................................................ .55

 

Page 13: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Profil Desa Sindangjaya ..................................................................... 54

Gambar 3.2 Kegiatan pelatihan dan pembinaan ................................................. 57

Gambar 3.3 Pembekalan dalam pemasaran .......................................................... 58

Gambar 3.4 Para petani di Green House ............................................................... 60

Gambar 3.5 Kegiatan petani ikuti Program Green Horti .................................... 67

 

Page 14: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan salah satu persoalan bagi penduduk

Indonesia, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya jumlah

penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Masalah

kemiskinan memang telah ada sejak dahulu kala dan masih hadir

hingga saat ini, bahkan semakin meningkat sejalan dengan krisis

multidimensional yang masih dihadapi oleh bangsa indonesia. Ini

yang menjadi penyebab mengapa permasalahan kemiskinan

sangat rumit untuk diselesaikan dan tetap menjadi masalah yang

senantiasa hadir di tengah masyarakat.

Hal ini merupakan kecenderungan dari kebanyakan Negara

berkembang, meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi yang

beranjak naik namun nantinya pada saat yang bersamaan akan

terjadi peningkatan ketimpangan distribusi pendapatan antara

kelompok kaya dan kelompok miskin, sehingga ini yang menjadi

salah satu faktor kemiskinan yang cenderung semakin meningkat

terutama di wilayah pedesaan.

Karena itu setiap upaya untuk mengurangi tingkat

kemiskinan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari upaya

menanggulangi masalah kemiskinan itu sendiri. Sehingga yang

perlu di perhatikan adalah bahwa problema kemiskinan semata-

 

Page 15: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

2

mata bukan karena faktor ekonomi, melainkan juga dilihat dari

beberapa faktor kemiskinan lainnya.

Salah satu faktor tersebut merupakan Sumber Daya

Manusia (SDM), hal ini sangat berkaitan dengan faktor penting

pada permasalahan kemiskinan, dimana kemiskinan itu muncul

karena SDM yang tidak berkualitas, peningkatan SDM

mengadung upaya menghapuskan kemiskinan, oleh karena itu di

dalam pengembangan SDM salah satu program yang harus

dilakukan adalah membuat masyarakat menjadi produktif agar

dapat bersaing. Hal ini cukup beralasan karena mayoritas wilayah

masyarakat miskin di akibatkan karena rendahnya tingkat

pendidikan, keterampilan dan lapangan pekerjaan.

Faktor- faktor inilah yang membuat kemiskinan semakin

menjadi masalah yang sangat perlu diretaskan, menurut Indra

Darmawan dalam memahami kemiskinan terdapat beberapa

pendekatan. Pertama, pendekatan pendapatan (Income Approach)

yaitu seseorang disebut miskin jika pendapatan dan konsumsinya

berada dibawah tingkat tertentu yaitu tingkat pendapatan dan

pengeluaran minimal yang layak secara sosial. Kedua,

pendekatan kebutuhan dasar (Basic Needs Approach) seseorang

disebut miskin jika tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya

seperti makanan, sandang, papan, sekolah dasar, dan lain-lain.

Ketiga, pendekatan aksesibilitas, yaitu seseorang miskin karena

kurangnya akses terhadap aset produktif, akses terhadap

infrastruktur sosial dan fisik, akses terhadap informasi, akses

terhadap pasar, dan akses terhadap teknologi. Keempat,

 

Page 16: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

3

pendekatan kemampuan manusia (Human Capability Approach),

artinya seseorang disebut miskin jika tidak memiliki kemampuan

yang dapat berfungsi pada tingkat minimal. Kelima, pendekatan

ketimpangan (Inequality Approach) yang merupakan pendekatan

kemiskinan relatif.1

Dari ketimpangan yang terjadi diantara kaum miskin dan

kaya maka sangat penting kita pahami bahwa ini diakibatkan

karena faktor-faktor penyebab kemiskinan yang mendorong

terjadinya penyebaran wilayah kemiskinan lebih besar pada

masyarakat pedesaan di bandingkan perkotaan, ini juga didukung

dengan adanya data yang membenarkan bahwa masyarakat

pedesaan lebih banyak menyumbang jumlah angka kemiskinan di

bandingkan masyarakat perkotaan.

Dari hasil penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) yang

merilis data tentang kemiskinan di indonesia pada bulan

September 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan

pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di

Indonesia mencapai 26,58 juta orang (10,12 persen).2

Dalam penyebarannya penduduk miskin di Indonesia di

bagi menjadi 2 bagian yaitu, di daerah perkotaan dan perdesaan.

1 Indra Darmawan, Pembangunan Manusia dan Pemberdayaan

Masyarakat Miskin, (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2006), diakses

pada 7 Januari 2018 dari http://indradarmawanusd.wordpress.com

/2006/12/02/pembangunan-manusia-dan-pemberdayaan-masyarakat-miskin/ 2 Data Badan Pusat Statistik (BPS), “Angka Kemiskinan di Indonesia”,

diakses pada 13 januari 2018 dari https://www.bps.go.id/pressrelease

/2018/01/02/1413/persentase-penduduk miskin-september-2017-mencapai-10-

12-persen.html

 

Page 17: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

4

Untuk persentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar

10,27 juta orang (7,26 persen) pada September 2017. Sementara

persentase penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 16,31

juta orang (13,47 persen) pada September 2017.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut

menunjukkan penyebaran kemiskinan terbesar berasal dari

masyarakat pedesaan sehingga program-program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di desa perlu di

lakukan. Untuk itu perlu adanya peran pemerintah melalui

strategi pemberdayaan masyarakat pedesaan, agar nantinya angka

kemiskinan di pedesaan dapat berkurang.

Tetapi tidak hanya peran pemerintah sebagai pihak yang

berkuasa dalam pembentukan program-program usaha bagi

masyarakat miskin, namun hal ini juga tidak lepas dari sinergi

antara kelompok-kelompok seperti Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), Stakeholder, dan Koperasi yang berperan

sebagai berdirinya pondasi dasar pembangunan perekonomian

dan sumber daya manusia di pedesaan. Hal ini bertujuan agar

setiap kelompok-kelompok ini dapat memberikan penyuluhan,

pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat desa. Dalam

meretaskan kemiskinan masyarakat pedesaan maka pemetaan

terhadap komoditi dan mayoritas profesi di wilayah pedesaan

perlu menjadi hal yang utama di perhatikan.

Negara Indonesia merupakan Negara agraris, hal ini karena

sebagian besar wilayah pedesaan merupakan wilayah garapan dan

 

Page 18: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

5

melimpahnya jumlah sumberdaya alam Indonesia. Maka ini yang

menjadikan mayoritas penduduk Indonesia di daerah pedesaan

berprofesi sebagai petani sebagai mata pencaharian.

Sehingga dapat dilihat bahwa sektor pertanian menjadi

basis utama yang memberikan kontribusi besar dalam

pembangunan ekonomi pada masyarakat yang tinggal di wilayah

pedesaan, maka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

pedesaan perlu adanya cara yang dapat meningkatkan pendapatan

para petani yaitu dengan cara mengajak para petani untuk

meningkatkan jumlah produksi hasil panen.

Dalam hubungan pertanian dan kesejahteraan masyarakat

sangatlah besar karena jika petani menghasilkan panen yang

dikatakan berhasil maka pendapatan yang akan di hasilkan dapat

menyerap perputaran ekonomi yang baik di suatu daerah,

sehingga dapat mencerminkan keadaan masyarakat yang

sejahtera. Namun di lapangan sangat berbanding tebalik dengan

yang dikatakan sejahtera, karena para petani banyak yang masih

memiliki permasalahan dalam hal produksi hasil panen.

Menurut Mosher, salah satu syarat untuk memperlancar

pembangunan pertanian adalah adanya kerjasama kelompok tani

seningga perlu adanya pengorganisasian wadah petani yang

berupa kelompok tani.

 

Page 19: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

6

Adanya kelompok tani diharapkan petani bisa saling

bertemu dan bermusyawarah secara bersama-sama untuk

merencanakan suatu kegiatan.3

Penyuluhan pertanian dengan pendekatan kelompok yang

dapat mendukung sistem agribisnis berbasis pertanian (tanaman

pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan) sangat

diperlukan untuk membentuk sumber daya manusia yang

berkualitas. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan pembinaan

dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelompok tani

menjadi kelompok yang kuat dan mandiri untuk meningkatkan

pendapatan petani dan keluarganya.4

Dalam pengembangan sumber daya manusia termasuk di

dalamnya adalah meningkatkan partisipasi manusia melalui

perluasan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan, peluang

kerja, dan berusaha. Dapatlah dikatakan pengembangan-

pengembangan sumber daya manusia mengandung pengertian

upaya meningkatkan keterlibatan manusia dalam proses

pembangunan. Dengan demikian, manusia seharusnya diletakkan

sebagai inti dalam pembangunan. Pembangunan harus bergerak

disekitar manusia, bukan manusia disekitar pembangunan.

3 Thomas Widodo, Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, (Yogyakarta: Sekolah

Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang, 2007), diakses pada 28 Januari 2018 dari http:/stppyogyakarta.ac.id/wp-content/upload/2011/11/IIP_0302_07_

Sukandi.pdf 4 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian,

Pemberdayaan Kelompok Tani dan GAPOKTAN, (Departemen Pertanian,

2008), h.3

 

Page 20: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

7

Pembangunan harusnya berasal dari manusia, dilakukan oleh

manusia, dan untuk kepentingan manusia.

Sesungguhnya Allah telah berfiman dalam Al-Quran Surah

Ara‟ad ayat 11:3, yaitu:

ل يغير يا ب ه للاه إ أير للاه خهفه يحفظىه ي يديه وي بي قىو حتهى نه يعقبات ي

دو بقىو سىءا فل يرده نه ويا نهى ي فسهى وإذا أراد للاه وال يغيروا يا بأ ه ي

Artinya:

“Bagi (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka

menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak

merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada

yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia”.5

Pada ayat tersebut sudah jelas. bahwa Allah tidak akan

mengubah hamba-hambanya, kecuali hambanya yang berusaha.

Untuk itu perlu adanya peran dari pemerintah serta kelompok-

kelompok pembawa program dalam mengajak masyarakat dalam

membangun perekonomian melalui kelompok tani, ini merupakan

strategi pemberdayaan masyarakat yang nantinya dapat

memandirikan SDM di pedesaan dan juga membantu program-

5 Al Qur‟an Indonesia, “Surah Al- Rad (Ayat 11)”, diakses pada 7 Juli

2018 dari http:/www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/13/10

 

Page 21: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

8

program peretas kemiskinan di pedesaan dapat tepat sasaran

dalam menyelesaikan masalah pertani.

Hal ini karena berkaitan dengan pemahaman partisipasi

yang ingin dibangun melalui program pengembangan masyarakat

berjalan secara Partisipasi Interaktif (Interactive Participation)

adalah bentuk partisipasi masyarakat dimana ide dalam berbagai

kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

program masih dibantu dan difasilitasi oleh pihak luar atau para

aktivis LSM.6

Mustahik move to muzakki adalah program yang dibawa

oleh Masyarakat Mandiri dan di sebut dengan 3M, ini adalah

salah satu program pemberdayaan ekonomi untuk mesyarakat

miskin yang di pelopori oleh dompet duafa. Untuk pengertian

mustahik adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat.

Pada surat at-Taubah 9:60, dijelaskan kelompok-kelompok yang

berhak menerima zakat, yaitu firman Allah SWT:

قاب ؤنهفة قهىبهى وفي انر عهيها وان وانعايهي ساكي دقات نهفقراء وان ا انصه إه

عهيى حكيى وللاه للاه بيم فريضة ي انسه واب وفي سبيم للاه وانغاريي

Artinya:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang

6 Dr. Zubaedi, M.Ag.,M.Pd., Pengembangan Masyarakat: Wacana dan

Praktik (Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2013) Cet. Pertama, h.35

 

Page 22: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

9

yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang

diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana.”7

Ayat tersebut menjelaskan bahwa penyaluran zakat itu

hanya diserahkan kepada delapan golongan, yaitu: Fakir, Miskin,

Amil, Mu‟allaf, Riqab (budak), Gharim (orang berhutang),

Sabilillah (jihad dijalan Allah), dan Ibnu sabil (musafir, orang

yang bepergian). Sedangkan pengertian Muzakki adalah orang

atau badan yang dimiliki oleh orang Muslim yang bekewajiban

menunaikan zakat.

Hal tersebut diatur pada UU No 38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki

oleh orang muslim yang bekewajiban menunaikan zakat. Dari

pengertian di atas jelaslah bahwa zakat tidak hanya diwajibkan

kepada perorangan saja.

Hal ini memberikan pemahaman dalam terbentuknya

perubahan yang di khususkan untuk para petani agar mereka bisa

meningkatkan perekonomiannya sehingga dari awalnya penerima

zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzakki). Program ini

lalu memberikan gagasan dalam terbentuknya program yang di

khususkan untuk para petani sebagai target penerima manfaat,

dan program ini diberi nama Green Horti Move Mustahik to

Muzzaki.

7 Al Qur‟an Indonesia, “Surah Al-Taubah (Ayat 60)”, diakses pada 7

Juli 2018 dari http:/www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details

/13/10

 

Page 23: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

10

Program Green Horti Move Mustahik to Muzzaki memiliki

tujuan untuk melakukan pemberdayaan petani dengan

memaksimalkan komoditas sayuran unggul dan menciptakan

pasar sebagai strategi penting dalam implementasi serta aspek

teknis teknologi budaya, pemasaran dan dukungan pembiayaan

modal usaha. Program ini sudah berjalan di 2 wilayah yaitu, Desa

Padusan Mojokerto dan Desa Sidangjaya Cianjur dengan

penerima manfaat sebesar 51 petani dalam bentuk kelompok-

kelompok tani dan telah menginisiasi kelembagaan induk

kelompok dalam paguyuban petani.

Melalui program ini Masyarakat Mandiri berperan sebagai

pendamping kepada petani untuk bisa memberikan pelatihan

kepada sumber daya manusia yang ada di pedesaan melalui

Kelompok Sumber Jaya Tani. Pelatihan tersebut berupa budidaya

tanaman sayur organik, serta bagaimana pengelolaan lahan

pascapanen yang menjadi masalah penting yang perlu dipahami

para petani tradisional.

Selain itu, tidak lupa dalam pemasaran produk hasil panen

para petani mendapat pelatihan untuk menciptakan produk yang

dapat di pasarkan secara luas di wilayah cianjur. Masyarakat

Mandiri juga tidak hanya memberikan pendampingan, namun

petani diberikan dukungan modal untuk menunjang produksi dan

bantuan modal pengadaan budidaya. Dengan begitu, usaha

Masyarakat Mandiri diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan peningkatan hasil panen.

 

Page 24: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

11

Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pada hasil panen

maka perlu melihat beberapa hal pendukung agar tercapai,

menurut Mosher (1978) mengidentifikasi adanya tiga kategori

wilayah pertanian yang berbeda tingkat kemajuannya. Perbedaan

itu menyangkut prasarana fisik, produktivitas pertaniannya serta

tingkat kemajuan petaninya. Ketiga wilayah itu adalah sebagai

berikut. Pertama, wilayah yang prasarananya relatif memadai

(karena telah dibangun sejak jaman penjajahan), teknologi yang

diterapkan sudah maju secara mantap, produktivitas tinggi,

berorientasi pada pasar, serta para petaninya telah membutuhkan

dan mencari secara aktif informasi pertanian. Kedua, wilayah

yang prasarananya baru dibangun tetapi belum mantap,

produktivitas sedang, belum berorientasi pasar, dan belum aktif

mencari informasi pertanian. Ketiga, wilayah yang relatif belum

memiliki prasarana pertanian, teknologi tradisional masih

mendominasi, produktivitas rendah, petaninya masih tradisional

dan pertaniannya masih bersifat subsisten, dan belum merasa

memerlukan informasi pertanian.8

Dengan demikian, peneliti sangat tertarik untuk melakukan

penelitian pada Program Green Horti Move Mustahik to Muzzaki,

yang dilakukan oleh Masyarakat Mandiri (MM) di Desa

Sindangjaya, ini disebabkan karena sudah seharusnya program

pemberdayaan masyarakat di wilayah pedasaan melalui program

8 Dwi Sadono, Jurnal Pemberdayaan Petani: Paradiga Baru

Penyuluhan Pertanian di Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Maret 2008,

diakses pada 27 Februari 2018 dari https://media.neliti.com/media/

publications/8653-ID-pemberdayaan-petani-paradigma-baru-penyuluhan-

pertanian-di-indonesia.pdf

 

Page 25: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

12

pembentukan kelompok tani dilakukan. Karena dari data yang di

keluarkan BPS, kemiskinan yang terjadi di indonesia mayoritas

terjadi pada wilayah pedesaan yang mayoritas profesinya bertani.

Sehingga saya tertarik mengangkat program pemberdayaan yang

dilakukan LSM di wilayah pedesaan dengan tujuan akan

meretaskan kemiskinan, serta akan meningkatkat kualitas hidup

masyarakat dengan di adakan pelatihan pembinaan yang

dilakukan oleh Masyarakat Mandiri. Berdasarkan latar belakang

diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat pembahasan

dengan judul “STRATEGI PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT OLEH MASYARAKAT MANDIRI (MM)

MELALUI PROGRAM GREEN HORTI MOVE MUSTAHIK

TO MUZAKKI DI DESA SINDANGJAYA CIPANAS

CIANJUR”

 

Page 26: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

13

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan pada latar

belakang masalahan di atas, maka penulis memfokuskan masalah

yang akan peneliti kaji di tulisan ini hanya dibatasi pada masalah

terkait dengan analisa Strategi Pemberdayaan Masyarakat Oleh

Masyarakat Mandiri (MM) Melalui Program Green Horti Move

Mustahik to Muzzaki di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur.

2. Perumusan Masalah

Dengan melihat pembatasan masalah tersebut di atas, maka

rumusan umum dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana Strategi Masyarakat Mandiri dalam melakukan

pemberdayaan masyarakat melalui Program Green Horti Move

Mustahik to Muzzaki di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk menggambarkan Strategi pemberdayaan masyarakat

oleh Masyarakat Mandiri dalam melakukan pemberdayaan petani

melalui Program Green Horti Move Mustahik to Muzzaki di Desa

Sindangjaya Cipanas Cianjur.

 

Page 27: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

14

2. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan, penelitian ini diharapkan memiliki

nilai guna, baik kegunaan akademik maupun kegunaan praktis.

a. Manfaat Akademik

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat

dan akan membantu pendewasaan khasanah keilmuan untuk

mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Sekaligus diharapkan akan membuka pemahaman pada

calon praktisi kesejahteraan sosial dalam membuka wawasan

dunia kesejahteraan sosial, karena pada saat ini keilmuan

kesejahteraan sosial masih dapat diisi oleh non-kesejahteraan

sosial. Dan tentu saja dapat memberikan sumbangsi positif bagi

lembaga yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat.

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

para LSM di Desa Cianjur khususnya dalam melanjutkan

pemberdayaan yang telah di jalankan oleh Masyarakat Mandiri,

instansi pemerintah seperti dinas sosial dalam menambah opsi

pemberdayaan yang akan dilaksanakan agar program dapat

berkelanjutan, dan bagi praktisi kesejahteraan sosial Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Page 28: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

15

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun skripsi ini, sebelum peneliti mengadakan

penelitian lebih lanjut kemudian menyusunya menjadi suatu

karya ilmiah, maka langkah awal yang peneliti lakukan adalah

mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi yang telah ada

serta mencari terlebih dahulu mengenai buku yang akan dijadikan

acuan atau referensi dalam penelitian ini.

Adapun hasil dari suatu kajian pustaka ini peneliti

menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang

pemberdayaan masyarakat, skripsi tersebut adalah:

1. Peneliti: Fery Firmansyah

Judul: Strategi Pemberdayaan Masyarakat Oleh PNPM

Mandiri Perkotaan di Desa Sukmajaya Bogor.

Penelitian ini lebih fokus pada mekanisme atau proses dana

bergulir serta hasilnya bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Penelitian ini melihat proses bantuan dana bergulir sebagai salah

satu upaya untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraannya berupa bantuan modal untuk mengembangkan

usahanya.

2. Peneliti: Amir Hamzah

Judul: Pemberdayaan Ekonomi nelayan oleh PT. Karya

Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa di Desa Tanjung Pasir

Kabupaten Tangerang.

 

Page 29: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

16

Penelitian ini lebih fokus melihat bagaimana upaya-upaya

pemberdayaan yang dilakukan oleh Masyarakat Mandiri, peneliti

juga ingin mengetahui tingkat keberhasilan dari program

pemberdayaan ekonomi yang di terapkan di Desa Tanjung Pasir.

3. Peneliti: Muhammad Ridwan Syah

Judul: Partisipasi Masyarakat Melalui Pengembangan Desa

Wisata Jampang pada Program Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Zona Madina Dompet Dhuafa

Penelitian ini lebih fokus pada bentuk partisipasi

masyarakat dan faktor pendorong partisipasi masyarakat pada

program pemberdayaan ekonomi masyarakat Zona Madina

Dompet Dhuafa yang ada di desa wisata jampang. Dan di

penelitian ini menunjukan bahwa bentuk partisipasi masyarakat

dalam pemberdayaan ekonomi sangat penting di lihat dari

kontribusi dengan mengikuti sosialisasi perencanaan program

Zona Madina Dompet Dhuafa.

E. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

dan memahami Strategi pemberdayaan masyarakat oleh

Masyarakat Mandiri dalam Program Green Horti Move Mustahik

to Muzzaki di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur. Peneliti

berusaha memahami dan menggambarkan langkah-langkah dan

 

Page 30: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

17

bagaimana peran Masyarakat Mandiri dalam pemberdayaan

masyarakat pada proses kemiskinan. Oleh karena itu peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif

adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.9

Penulis buku penelitian kualitatif lainnya seperti Denzim

dan Lincolin menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud

mentafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan

melibatkan berbagai metode yang ada.10

Dari kajian tentang

definisi-definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat

disintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain sebagainya. Secara holistik dan dengan secara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah.11

9 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,

2009) Cet. Ke-5, h.1 10

Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset,2007) Cet. Ke-23, h.4 11

Ibid, h.6

 

Page 31: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

18

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif sebagaimana yang

diungkapkan oleh Mardalis, bahwa penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan,

mencatat, menganalisa, dan mengintrepretasikan kondisi

sekarang ini terjadi atau ada.

Sedangkan menurut Moh. Nazir bahwa motode deskriptif

adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,

suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun

suatu kelas pristiwa pada masa sekarang.12

Data-data tersebut berasal dari observasi, wawancara

dengan informan, catatan lapangan, catatan atau memo, dan

dokumen resmi lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha

menggambarkan dan menganalisis secara menyeluruh kondisi

pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Masyarakat Mandiri

(MM) di Desa Sindangjaya, serta perubahan yang dirasakan oleh

masyarakat Desa Sindangjaya.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan pada program yang sedang di

jalankan oleh Masyarakat Mandiri di Kelompok Sumber Jaya

Tani yang berada di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas,

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Adapun penelitian ini dilakukan

terhitung mulai bulan Februari sampai bulan Juni 2018.

12

Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu

Tinjauan Teoritis dan Praktis (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) Cet. Ke-2,

h. 201

 

Page 32: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

19

4. Teknik Pemilihan Informan

Dalam penelitian kualitatif menggunakan istilah “social

situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu,

tempat, pelaku dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis, dan

juga dalam sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan

respondem, tetapi sebagai narasumber, informan, partisipan,

teman dan guru dalam penelitian.13

Ada beberapa teknik pengambilan sampel, akan tetapi

peneliti akan lebih menggunakan teknik purposive sampling

(bertujuan), dimana teknik pengambil sampel ini merupakan

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kita

memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki

kompetensi dengan topik penelitian kita.14

Pertimbangan tertentu

ini, misalnya orang tersebut paling tahu tentang apa yang kita

harapkan dan juga sesuai dengan kemampuan para informan

dalam memberikan jawaban-jawaban yang di ajukan peniti

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau

situasi sosial yang diteliti.

Dalam penelitian ini penulis memiliki enam informan, data

informan tersebut dapat dijelaskan melalui tabel sebagai berikut

(Tabel 1.1).

13

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-5, h. 49-50 14

Nanang Martono, Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Isi dan

Analisis Data Sekunder (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 79

 

Page 33: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

20

Tabel 1.1

Data informan

No. Informan Informasi yang dicari Jumlah

1.

Ketua

pelaksana

program

Mengetahui pemberdayaan

yang dilakukan oleh

Masyarakat Mandiri 1 orang

2.

Pendamping

Program

Mengetahui pemberdayaan

oleh Masyarakat Mandiri

dan mengetahui anggota

kelompok Sumber Jaya

Tani

1 orang

3.

Anggota

Kelompok

Sumber Jaya

Tani

Mengetahui program yang

di jalankan Masyarakat

Mandiri dan manfaat

program

3 orang

5. Sumber Data

Menurut Lofland Husaini sebagaimana dalam Lexy J.

Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah

kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang

diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama.

Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui

perekaman video/audio tipe, pengambilan foto atau film.

Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau

 

Page 34: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

21

pengamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari

kegiatan melihat, mendengar dan bertanya.15

Walaupun dikatakan bahwa sumber diluar kata dan

tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa

diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang

berasal dari sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen

resmi.16

Dalam penelitian ini ada dua macam sumber data, yaitu:

a. Data primer terbagi menjadi dua sumber data, yaitu:

pertama, data diperoleh secara langsung dari subyek

penelitian, yaitu diperoleh dari ketua organisasi dan

beberapa pengurus di bawahnya. Kedua, data yang

diperoleh dari peserta pelatihan yang tergabung dalam

anggota kampung bisnis.

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan

melalui sumber-sumber informasi tidak langsung peneliti

peroleh melalui observasi di lapangan, data-data dan

dokumentasi dari Masyarakat Mandiri dan Kelompok

Sumber Jaya Tani.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mendapatkan

data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menjelaskan dan

menjawab permasalahan penelitian ini, maka pengumpulan data

dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

15

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset, 2000) Cet. Ke-13, h. 112 16

Ibid, h. 113

 

Page 35: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

22

Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada peneliti, dan sumber sekunder adalah

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti,

misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen-dokumen.

Adapun untuk pelaksanaan peneliti teknik pengumpulan ini

dilakukan dengan cara:

a. Obsevasi

Metode observasi (pengamatan), merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan

mengamati hal-hal, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa,

tujuan dan perasaan.17

Peneliti mengadakan pengamatan langsung

tentang upaya Masyarakat Mandiri (MM) dalam melaksanakan

pemberdayaan melalui Program Green Horti Move Mustahik to

Muzzaki di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur dan kegiatannya.

Peneliti menggunakan observasi tak berstruktur, yaitu observasi

yang tidak di persiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

di observasi. Peneliti dapat melakukan pengamatan bebas,

mencatat apa yang menarik, melakukan analisis, dan kemudian

dibuat kesimpulan. 18

b. Wawancara

Metode wawancara, merupakan percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (Interviewee) yang memberikan jawaban atas

17

M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian

Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) Cet. Ke-1, h. 165 18

Ibid, h. 174

 

Page 36: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

23

pertanyaan itu.19

Sedangkan dalam pendapat lain Stewart dan

Cash mengartikan wawancara sebagai interaksi yang di dalamnya

terdapat pertukaran atau berbagi aturan, tanggung jawab,

perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. 20

Penulis

menggunakan jenis wawancara tak berstruktur (unstructured

interview), dimana penulis tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap

untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang

digunakan hanya berupa garis-garis besar penggalian informasi

yang akan dibutuhkan dalam penelitian.

c. Studi Dokumentasi

Studi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.21

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang. Penulis dapat menggunakan

dokumentasi sebagai sumber pengumpulan data melalui

dokumentasi berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah,

cerita, biografi, peraturan, kebijakan dan lain-lain. Dalam

pendapat lain, studi dokumentasi diartikan sebagai suatu metode

pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis

dukumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh

orang lain tentang subjek.22

19

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-23, h. 186 20

Haris Hardiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu

Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2012) Cet. Ke- 3, h. 131 21

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet. Ke- 5, h. 82 22

Haris Hardiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu

Sosial, Cet. Ke- 3, h.143

 

Page 37: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

24

Untuk memperoleh data yang lebih akurat, peneliti juga

mencari data tertulis seperti profil program yang di bawa oleh

Masyarakat Mandiri, berupa kegiatan program yang sedang

berjalan serta foto-foto kegiatan yang di lakukan di Kelompok

Sumber Jaya Tani sebagai kelompok tani yang di bina oleh

Masyarakat Mandiri.

7. Teknik Analisis Data

Menurut Bodgan dan Biklen yang peneliti kutip dalam

buku Lexy J. Moleong, analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensistensiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.23

Dalam kutipan buku yang sama, dinyatakan bahwa dalam analisa

data ada tiga modelnya yaitu: (1) metode perbandingan tetap

(constant comparative method), (2) metode analisa data menurut

Spradley sebagaimana yang ditemukan dalam bukunya

Participant Observation, dan (3) metode analisis data menurut

Miles dan Huberman seperti mereka kemukakan dalam buku

Qualitative Data Analysis.24

23

Lexy J. Moleong, “Metode Penelitian Kualitatif”, Cet. Ke-23, h. 248 24

Ibid, h. 248

 

Page 38: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

25

Namun perlu diketahui bahwa yang paling banyak

digunakan adalah metode perbandingan tetap. Secara garis

besarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut: 25

a. Reduksi Data, yaitu dimana peneliti mencoba memilah

data yang relevan dengan pemberdayaan masyarakat

yang dilakukan oleh Masyarakat Mandiri dalam dalam

menjalankan Program Green Horti Move Mustahik to

Muzzaki pada Kelompok Sumber Jaya Tani di Desa

Sindangjaya.

b. Penyajian Data, setelah data mengenai pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan oleh Masyarakat Mandiri

dalam membentuk Program Green Horti Move Mustahik

to Muzzaki pada Kelompok Sumber Jaya Tani di Desa

Sindangjaya di peroleh, maka data tersebut akan disusun

dan di sajikan dalam bentuk narasi, visual gambar, matrik,

bagan, table, dan lain sebagainya.

c. Penyimpulan Data, berupa pengambilan kesimpulan

dengan menghubungkan semua temuan dengan judul

penulis, sehingga memudahkan untuk menarik

kesimpulan.

8. Keabsahan Data

Untuk mengukur keabsahan data pada penelitian ini peneliti

menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

25

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-5, h. 91

 

Page 39: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

26

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu.

Peneliti menggunakan triangulasi sumber, yaitu

membandingkan dan mengevaluasi kembali derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan 5

langkah yaitu, (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan

data hasil wawancara. (2) Membandingkan apa yang dikatakan

orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

(3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang

situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang

waktu. (4) Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang

dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat

biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang

mampu dan orang pemerintahan. (5) Membandingkan hasil

wawancara dengan isi atau suatu dokumen yang berkaitan.26

9. Teknik Penulisan

Adapun dalam penulisan penelitian ini, penulis berpedoman

pada buku “Pedoman Penulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan

Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diatur pada

keputusan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor : 507

Tahun 2017, ditetapkan oleh rektor Prof. Dr. Dede Rosyada,

M.Ag pada tanggal 14 Juni 2017. Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta Press Tahun 2007.27

26

Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-13, h. 178 27

Keputusan Rektor Nomor: 507 Tahun 2017, Pedoman Penulis Karya

Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Jakarta, 2017)

 

Page 40: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

27

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab,

berikut uraiannya secara ringkas, yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti memaparkan tentang latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI

Pada bab ini, peneliti memaparkan pembahasan

mengenai pemberdayaan, yang terdiri dari

pengertian pemberdayaan, tujuan pemberdayaan,

strategi pemberdayaan, model pemberdayaan dan

tahapan pemberdayaan.

Lembaga sosial mencakup pembahasan mengenai,

pengertian lembaga sosial, tujuan lembaga sosial,

peran lembaga sosial.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang

gambaran umum program pemberdayaan

masyarakat (Masyarakat Mandiri), gambaran

singkat Masyarakat Mandiri, gambaran umum

pada program yang di terapkan oleh Kelompok

Tani Sumber Jaya Tani, meliputi tujuan, sumber

 

Page 41: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

28

daya manusia, pelatihan, permodalan dan lain

sebagainya yang berkaitan dengan program

pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

Masyarakat Mandiri dengan Program Green Horti

Move Mustahik to Muzzaki pada Kelompok

Sumber Jaya Tani di Desa Sindangjaya.

BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas hasil temuan

lapangan oleh peneliti yang meliputi data

mengenai pemberdayaan para petani yang di

lakukan Masyarakat Mandiri dengan Program

Green Horti Move Mustahik to Muzzaki pada

Kelompok Sumber Jaya Tani di Desa Sindangjaya.

BAB V ANALISA

Pada bab ini peneliti akan membahas analisa hasil

temuan lapangan oleh peneliti yang meliputi

pembahasan mengenai pemberdayaan para petani

yang di lakukan Masyarakat Mandiri dengan

Program Green Horti Move Mustahik to Muzzaki

pada Kelompok Sumber Jaya Tani di Desa

Sindangjaya.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini peneliti memaparkan kesimpulan dari

pemikiran sebelumnya serta saran-saran sebagai

hasil dari analisa dalam penelitian penulis tentang

 

Page 42: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

29

pemberdayaan para petani yang di lakukan

Masyarakat Mandiri dengan Program Green Horti

Move Mustahik to Muzzaki pada Kelompok

Sumber Jaya Tani di Desa Sindangjaya, untuk

nantinya dapat di jadikan bahan evaluasi dari

program yang telah berjalan agar nantinya semua

pihak yang ada maupun yang akan menjalankan

program pemberdayan bisa menjadikan ini bahan

tolak ukur sebuah program pemberdayan

masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 43: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

30

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau pemberkuasaan berasal dari kata

berbahasa Inggris empowerment yang akar katanya yaitu power

yang berarti kekusaan atau keberdayaan.28

Rappaport mengartikan

empowerment sebagai suatu cara dimana rakyat, organisasi dan

komunitas diarahkan agar dapat berkuasa atas kehidupannya.29

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata pemberdayaan

diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaaan, pemanfaatan yang

sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan.

Pemberdayaan (empowerment) adalah membantu klien

memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan

tindakan yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka,

termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam

melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan

kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang

28 Abu Hurairah, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Model dan Strategi Pembangunan yang Berbasis Kerakyatan, (Bandung:

Humaniora, 2008), hal. 82 29 Adi Fahrudin, Ph. D., Pemberdayaan, Partisipasi dan Penguatan

Kapasitas Masyarakat, (Bandung: Humaniora, 2012), hal. 16

 

Page 44: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

31

ia miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungan.

(Payne (dalam Isbandi, 2001).30

Pemberdayaan masyarakat merupakan serangkaian upaya

untuk menolong masyarakat agar lebih berdaya dalam

meningkatkan sumber daya manusia dan berusaha

mengoptimalkan sumber daya tersebut sehingga dapat

meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam

memanfaatkan potensi yang dimilikinya sekaligus dapat

meningkatkan kemampuan ekonominya melalui kegiatan-

kegiatan swadaya.

Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya

untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat

yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri

dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata

lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan

masyarakat.

Menurut Prijono dan Pranarka (1996), dalam konsep

pemberdayaan, manusia adalah subyek dari dirinya sendiri.

Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan

kemampuan kepada masyarakat agar menjadi berdaya,

mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai

kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan

hidupnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemberdayaan harus

30

Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial (Jakarta: Lembaga Penelitian FE-UI, 2002), h. 162.

 

Page 45: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

32

ditujukan pada kelompok atau lapisan masyarakat yang

tertinggal.31

Menurut Sumodiningrat (1999), bahwa pemberdayaan

masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat

lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki.

Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua

kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak

yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai

pihak yang memberdayakan.32

Pemberdayaan sebagai perubahan kepada arah yang lebih

baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait

dengan upaya meningkatkan taraf hidup ke tingkat yang lebih

baik lagi. Pemberdayaan adalah meningkatkan kemampuan dan

rasa diri untuk menggunakan daya yang dimiliki dalam

menentukan tindakan kearah yang lebih baik lagi.33

Secara mendalam pemberdayaan masyarakat dapat

diartikan sebagai jalinan hubungan dua pengertian dari

pemberdayaan dan masyarakat. Pemberdayaan diartikan

mengembangkan dari keadaan tidak berdaya menjadi berdaya

menuju kearah yang lebih baik. Sedangkan mayarakat adalah

sekumpulan individu secara bersama.

31 A. M. W. Pranarka dan Vidhandika Moeljarto, “ Pemberdayaan

(Empowerment)”, dalam Onny S. Prijono dan A.M.W Pranarka (eds), 1996.

Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: CSIS. 32

Sumodiningrat, Gunawan, 1999, Pemberdayaan Masyarakat dan

Jaring Pengamanan Sosial, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 33

Dian, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogya : Gajah

Mada University Press, 1991), h. 15

 

Page 46: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

33

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan

masyarakat adalah upaya mengembangkan keadaaan atau situasi

dari tidak berdaya menjadi berdaya kearah yang lebih baik

kepada sekumpulan individu yang hidup secara bersama untuk

memberikan atau meningkatkan potensi yang sudah ada dalam

masyakarat. Masyarakat di dorong, di motivasi, dan ditingkatkan

kesadarannya akan potensi yang dimiliki masyarakat untuk

kemudian potensi tersebut dikembangkan.34

2. Tujuan Pemberdayaan

Menurut Sumaryadi (2005: 142), tujuan pemberdayaan

masyarakat adalah:

1) Membantu pengembangan manusiawi yang otentik dan

integral dari masyarakat yang lemah, miskin, marjinal,

rentan, dan kaum kecil, seperti petani kecil, buruh tani,

masyarakat miskin perkotaan, masyarakat adat yang

terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan

kelompok wanita yang dikesampingkan;

2) Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat secara

sosial ekonomi sehingga mereka dapat lebih mandiri dan

dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka namun

sanggup berperan serta dalam pengembangan masyarakat.

Edi Suharto (2005: 60) menjelaskan bahwa tujuan utama

pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat

34 Darmansyah, Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya Usaha Nasional, 1986),

h.80.

 

Page 47: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

34

khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan

baik karena kondisi internal seperti persepsi dari diri sendiri

maupun kondisi eksternal seperti ditindas oleh struktur sosial

yang tidak adil.

Kesimpulan dari tujuan pemberdayaan masyarakat adalah

membentuk masyarakat khususnya kelompok yang lemah untuk

menjadi mandiri dalam mengelola sumber daya yang dimiliki

sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.

3. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Tahapan pemberdayaan yang baik menurut Isbandi yaitu:35

a. Tahapan persiapan (engagement)

Pada tahap ini ada dua tahap yang harus dikerjakan yaitu,

Pertama, menyiapkan petugas atau tenaga pemberdayaan

masyarakat yang bisa juga dilakukan oleh Community Worker

hal ini diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota

tim mengenai pendekatan apa yang akan dipilih, penyiapan

petugas lebih diperlukan lagi bila dalam proses pemberdayaan

masyarakat tenaga yang dipilih memiliki latar belakang antara

satu sama lain seperti pendidikan, agama, suku, dan strata.

Kedua, menyiapkan lapangan yang pada dasarnya diusahakan

dilakukan secara non-direktif.

b. Tahapan pengkajian (Assesment)

Proses pengkajian dapat dilakukan secara individu melalui

tokoh-tokoh masyarakat, tetapi juga dapat melalui kelompok-

35 Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial, h.182.

 

Page 48: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

35

kelompok dan masyarakat. Dalam hal ini petugas harus

berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan

dan juga sumber daya yang dimiliki klien.

c. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan

Tahap ini petugas sebagai agen perubahan secara

partisipasif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang

masalah yang mereka hadapi dan cara menghadapinya. Dalam

konteks ini masyarakat mengharapkan dapat memikirkan

alternatif program dan kegiatan yang dilakukan.

d. Tahap pemformulasian rencana aksi

Tahap dimana menuangkan gagasan yang telah

dirumuskan dalam tahap perencanaan alternative program ke

dalam pernyataan kegiatan (proposal) secara tertulis. Peran

agen perubah dalam tahap ini adalah membantu sasaran

menuliskan rumusan program mereka dalam format yang

layak untuk diajukan kepada penyandang dana. Dalam tahap

pemformulasian rencana aksi ini, diharapkan community

worker dan masyarakat sudah dapat membayangkan dan

menuliskan tujuan jangka pendek apa yang akan mereka capai

dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Yakni tahap

menuangkan gagasan yang telah dirumuskan dalam tahap

perencanaan alternatif program ke dalam pernyataan kegiatan

(proposal) secara tertulis. Peran agen perubah dalam tahap ini

adalah membantu sasaran menuliskan rumusan program

mereka dalam format yang layak untuk diajukan kepada

penyandang dana. Dalam tahap pemformulasian rencana aksi

 

Page 49: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

36

ini, diharapkan community worker dan masyarakat sudah dapat

membayangkan dan menuliskan tujuan jangka pendek apa

yang akan mereka capai dan bagaimana cara mencapai tujuan

tersebut.

e. Tahap pelaksanaan program atau kegiatan

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang

paling krusial (penting) dalam proses pengembangan

masyarakat, keberhasilan dari tahap ini tergantung dari

kerjasama yang baik antara agen perubah dengan warga

masyarakat serta tokoh masyarakat setempat. Adanya, konflik

diantara tiga komponen ini akan sangat menganggu tahap

pelaksanaan program atau kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Dalam upaya melaksanakan program pengembangan

masyarakat, peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat

menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan.

Kader ini biasanya dipilih dari ibu-ibu rumah tangga ataupun

pemudi yang masih memiliki waktu luang dan mau melibatkan

diri dalam kegiatan tersebut.

f. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan

petugas terhadap program yang sedang berjalan pada

pengembangan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan

melibatkan warga. Karena dengan keterlibatan warga pada

tahap ini diharapkan akan terbentuk suatu sistem dalam

komunitas untuk melakukan pengawasan secara internal.

Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan dapat

 

Page 50: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

37

membentuk suatu sistem dalam masyarakat yang lebih

„mandiri‟ dengan memanfaatkan yang ada. Akan tetapi,

kadangkala dari hasil pemantauan dan evaluasi ternyata hasil

yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bila hal ini

terjadi maka evaluasi proses diharapkan akan dapat

memberikan umpan baik yang berguna bagi perbaikan suatu

program ataupun kegiatan.

g. Tahap terminasi

Yakni tahap “pemutusan” atau pemberhentian program.

Idealnya tahap ini dilakukan apabila masyarakat atau

komunitas sasaran benar-benar sudah “berdaya”. Pemutusan

hubungan dengan komunitas sasaran ini sebaiknya dilakukan

secara pelan-pelan, bertahap, tidak secara langsung

ditinggalkan begitu saja oleh agen perubah, sehingga dapat

dipastikan ketika agen perubah keluar dari komunitas tersebut,

keadaan sudah jauh berubah dan komunitas sasaran sudah

kreatif mandiri.

4. Indikator Keberdayaan

Menurut Parson et.al. yang dikutip oleh Edi Suharto

mengajukan tiga dimensi pemberdayaan yang merujuk pada:

a. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari

pertumbuhan individual yang kemudian berkembang

menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar.

 

Page 51: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

38

b. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa

percaya diri, berguna dan mampu mengendalikan diri dan

orang lain.

c. Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial,

yang dimulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang

lemah dan kemudian melibatkan upaya-upaya kolektif

dari orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh

kekuasaan dan mengubah struktur-struktur yang masih

menekan.36

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan

adalah suatu proses dan tujuan. Dimana pemberdayaan sebagai

proses ialah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan

atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk

termasuk didalamnya individu-individu yang mengalami

kemiskinan. Sedangkan pemberdayaan sebagai tujuan ialah

menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah

perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, diantaranya

memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang

bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki

kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai

36

Edi Suharto, Membangun Masyasrakat Memberdayakan Rakyat,

(Bandung: Refika Aditama, 2005), h. 63

 

Page 52: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

39

mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, serta

dapat menjalankan tugas-tugasnya sendiri atau mandiri.37

5. Proses Pemberdayaan

Pemberdayaan sebagai suatu proses merupakan sesuatu

yang berkesinambungan dimana komunitas atau kelompok masih

ingin melakukan perubahan serta perbaikan dan tidak hanya

terpaku pada satu program saja.38

Dalam prosesnya, pemberdayaan memiliki beberapa prinsip

yang perlu diperhatikan guna mengembangkan tingkat partisipasi

masyarakat dalam setiap program/kegiatan pembangunan. Dan

prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:

a. Program/kegiatan harus disusun oleh masyarakat sendiri

b. Program/kegiatan tersebut diyakini dapat memecahkan

masalah yang dihadapi

c. Pemberdaya baik pihak pemerintah maupun pihak luar

lainnya harus mendukung sebesar mungkin partisipasi

masyarakat, baik kelompok miskin, perempuan, buta huruf

dan masyarakat tuna daya lainnya.

d. Penggunaan sumberdayanya adalah sumberdaya lokal

e. Program/kegiatan yang disusun haruslah memperhatikan

nilai-nilai budaya setempat dan memperhitungkan dampak

lingkungan yang akan terjadi.

37

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

(Bandung: Refika Aditama, 2005), h. 60 38

Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial, (Jakarta:Penerbit Fakultas Ekonomi UI 2002), Seri Ke-

II, h. 173

 

Page 53: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

40

f. Tidak berakibat terciptanya ketergantungan(mampu

memandirikan).

g. Dilakukan bersama-sama dalam posisi kesetaraan

h. Harus mampu dilanjutkan sendiri oleh masyarakat tanpa

campur tangan pihak luar.39

B. Strategi Pemberdayaan dan Pendampingan

1. Strategi dalam Pemberdayaan Masyarakat

Dalam konteks pekerjaan sosial, pemberdayan dapat

dilakukan melalui tiga aras atau matra pemberdayaan

(Empowerment Setting): mikro, mezzo, dan makro.

a) Aras Mikro

Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu

melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis

intervention, Tujuan utamanya adalah membimbing atau

melatih klien dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya.

Model ini sering disebut dengan pendekatan yang berpusat

pada tugas (Task Centered Approach).

b) Aras Mezzo

Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.

Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok

sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan,

dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi

dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan

39

Chabib Soleh, Dialektika Pembangunan Dengan Pemberdayaan,

(Bandung: Fokusmedia, 2014), h. 106

 

Page 54: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

41

dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan

memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

c) Aras Makro

Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar

(Large System Strategy), karena sasaran perubahan diarahkan

pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan

kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial,

Lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik,

adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi besar

memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi

untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk

memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk

bertindak.40

Salah satu tahapan pertama dalam proses penalaran yang

dilakukan Masyarakat Mandiri pada program Green Horti Move

Mustahik to Muzzaki ini yaitu dengan melakukan pemetaan sosial

(social mapping) pada desa tujuan penerima manfaat. Menurut

Edi Suharto pengertian pemetaan sosial ialah sebuah proses

penggambaran masyarakat yang sistematis dan melibatkan

pengumpulan data serta informasi mengenai masyarakat yang

termasuk di dalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada

masyarakat.41

Pemetaan sosial yang dilakukan Masyarakat

Mandiri ialah pemetaan akan keadaan komoditi pertanian yang

40 Edi Soeharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

(Bandung; PT. Refika Aditama, 2005) Cet Ke-1 h. 66. 41

Edi Suharto, Metode dan Teknik Pemetaan Sosial, artikel diakses

pada 8 Juli 2015 dari http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_18.html

 

Page 55: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

42

ada di desa Sindangjaya lalu memilihnya sesuai dengan kriteria

yang sesuai dengan tujuan program ini.

Dalam pengembangan masyarakat istilah intervensi yang

sering digunakan adalah intervensi makro atau intervensi

komunitas. Intervensi komunitas merupakan bentuk intervensi

langsung yang dirancang dalam rangka melakukan perubahan

secara terencana pada tingkat organisasi dan komunitas.

Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi

pemberdayaan merupakan susunan rencana tindakan guna

menetapkan langkah dalam rangka mencapai tujuan

pemberdayaan masyarakat, yaitu meningkatkan taraf hidup

melalui kemandirian dan partisipsi mereka.

2. Strategi Pendampingan dalam Pemberdayaan

Menurut Sumodiningrat, pendampingan merupakan

kegiatan yang diyakini mampu mendorong terjadinya

pemberdayaan fakir miskin secara optimal. Perlunya

pendampingan dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan

pemahaman diantara pihak yang memberikan bantuan dengan

sasaran penerima bantuan. Kesenjangan dapat disebabkan oleh

berbagai perbedaan dan keterbatasan kondisi sosial, budaya dan

ekonomi. Dalam melaksanakan tugasnya, para pendamping

memposisikan dirinya sebagai perencana, pembimbing, pemberi

informasi, motivator, penghubung, fasilitator, dan sekaligus

evaluator.

 

Page 56: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

43

Mengacu pada Ife, peran pendamping mencakup beberapa

peran utama, yaitu:

a. Fasilitator

Merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian

motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat.

Beberapa tugas yang berkaitan dengan peran ini antara lain

model, melakukan mediasi dam negoisasi, member

dukungan, membangun konsensus bersama, serta melakukan

pengorganisasian dan pemanfaatan sumber.

b. Pendidik

Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberi

masukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan dan

pengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan

dan pengalaman masyarakat yang didampinginya.

Membangkitkan kesadaran masyarakat, menyampaikan

informasi, melakukan konfrontasi, menyelenggarakan

pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa tugas yang

berkaitan dengan dengan peran pendidik.

c. Perwakilan Masyarakat

Peran ini dilakukan dalam kaitannya dengan interaksi

antara pendamping dengan lembaga-lembaga eksternal atas

nama dan demi kepentingan masyarakat dampingannya.

Pekerja sosial dapat bertugas mencari sumber-sumber,

melakukan pembelaan, menggnakan media, meningkatkan

hubungan masyarakat, dan membangun jaringan kerja.

 

Page 57: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

44

d. Peran-Peran Teknis

Mengacu pada aplikasi keterampilan yang bersifat praktis.

Pendamping dituntut tidak hanya mampu menjadi manajer

perubahan yang mengorganisasi kelompok, melainkan pula

mampu melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan

keterampilan dasar, seperti: melakukan analisis sosial,

mengelola dinamika kelompok, menjalin relasi, bernegoisasi,

berkomunikasi, memberi konsultasi, dan mencari serta

mengatur sumber dana.42

Upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat

menurut konsep ini adalah dengan meningkatkan kemampuan

atau kapasitas masyarakat khususnya masyarakat miskin.

Meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat ini disebut

juga dengan penguatan kapasitas (Capacity Building), yaitu suatu

proses meningkatkan atau merubah pola perilaku individu,

organisasi, dan sistem yang ada di masyarakat untuk mencapai

tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien. Sehingga

masyarakat dapat memahami dan mengoptimalkan potensi yang

mereka miliki untuk mencapai tujuan pemberdayaan, yaitu

kesejahteraan hidup masyarakat.

42

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial,

(Bandung: PT Refika Aditama, 2005)

 

Page 58: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

45

BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Profil Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa

1. Sejarah Berdirinya

Dalam naungan perusahaan berbadan hukum, PT Karya

Masyarakat Mandiri yang lebih dikenal dengan nama Masyarakat

Mandiri merupakan salah satu unit jejaring Dompet Dhuafa yang

memiliki kegiatan melakukan pemberdayaan masyarakat di

bidang ekonomi.43

Secara kelembagaan, diharapkan Masyarakat

Mandiri mampu berswadaya dalam pengelolaannya secara

berkelanjutan dan memberikan manfaat secara langsung bagi

masyarakat yang tidak berdaya. Sebagai bagian dari jejaring

social enterprise, PT Karya Masyarakat Mandiri memiliki

tanggung jawab mengembangkan nilai-nilai etika, termasuk

komitmen untuk membangun kapasitas lokal. Perusahaan

bertanggung jawab kepada masyarakat luas untuk dampak sosial,

lingkungan dan ekonomi.44

Secara historis, Masyarakat Mandiri lahir dan berkembang

tidak lepas dari peran Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa sebagai

lembaga yang berkhidmat pada pengelolaan zakat infak shadaqah

(ZIS) selalu berinovasi dalam setiap programnya. Pada awal

program pemberdayaan Dompet Dhuafa, terutama pemberdayaan

ekonomi, selain dimulai dengan bantuan-bantuan permodalan

43

Buku Profil Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa 2016 44

Buku Profil Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa 2016

 

Page 59: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

46

perorangan, lembaga ini juga turut mengupayakan pembangunan

jaringan ekonomi umat dengan pendirian Baitu’l-Maal Wa’t-

Tamwil (BMT). Di sisi lain, model pemberdayaan kelompok

mulai dikembangkannya Program Pengembangan Kemandirian

Masyarakat (P2KM) yang kemudian dikenal dengan nama

Masyarakat Mandiri (MM). Pada langkah awal (Pilot Project),

MM difokuskan di Bogor, Tangerang dan Bekasi. Periode

perjalanan program berlangsung dari tahun 2000 hingga tahun

2005. Pada awal Juli 2005, MM memperoleh status sebagai

lembaga otonom dari Dompet Dhuafa dan sejak saat itu MM

memiliki struktur organisasi tersendiri serta merupakan salah satu

jejaring Dompet Dhuafa yang berikhtiar pada kegiatan

pengembangan ekonomi di tingkat komunitas yang lemah dan

kurang beruntung (Disadvantaged Groups).45

Misi, visi dan nilai-nilai yang dikembangkan Masyarakat

Mandiri sejak kelahirannya bertolak dari isu-isu kemiskinan yang

masih berkembang dan membutuhkan penyelesaian dalam bentuk

model program yang menyeluruh dan terpadu. Peran Masyarakat

Mandiri di sini untuk menguatkan fungsi mediator program guna

menjembatani kepentingan di tingkat pemerintah, perusahaan dan

lembaga donor dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan

berbasis komunitas. Masyarakat Mandiri akan terus berupaya

memfasilitasi dan mendorong kemandirian masyarakat miskin

menuju kehidupan yang lebih sejahtera.

Setiap upaya menanggulanginya memerlukan pendekatan

komprehensif, integral dan berkelanjutan karena kompleksitas

45

Dokumen Pribadi Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa 2016

 

Page 60: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

47

problematika kemiskinan. Upaya yang dipilih Masyarakat

Mandiri adalah pengembangan kapasitas dan perluasan

kesempatan bagi kelompok miskin. Hal ini berkaitan erat dengan

konsep pemberdayaan masyarakat di mana proses pemberdayaan

bertitik tolak untuk memandirikan masyarakat agar taraf

hidupnya meningkat, serta mengoptimalkan sumberdaya alam

dan manusia setempat. Pemberdayaan ekonomi yang menyentuh

sektor usaha mikro dan kecil, juga dapat berintegrasi dengan

bidang pendidikan dan kesehatan melalui pendampingan

komunitas yang memiliki potensi ekonomi di perdesaan miskin,

pesisir dan perkotaan baik di seluruh Indonesia.

2. Visi dan Misi

Visi

Terdepan sebagai Community Enterprise di Indonesia

melalui inovasi Pemberdayaan Masyarakat secara berkelanjutan.

Misi

1. Melakukan pemberdayaan masyarakat secara

berkelanjutan melalui pendampingan komunitas.

2. Mengembangkan inovasi program basis pertanian,

peternakan, pesisir dan UMKM.

3. Megelola sistem bisnis yang berorientasi pada profit dan

benefit.

4. Membangun sinergi dengan berbagai pihak melalui

kerjasama yang saling menguntungkan.

 

Page 61: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

48

5. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda

Indonesia.46

3. Tujuan Masyarakat Mandiri

1. Menghasilkan model pemberdayaan komunitas basis

pertanian, peternakan, pesisir dan UMKM.

2. Mewujudkan klaster program pemberdayaan unggul di

berbagai wilayah.

3. Menghasilkan produk unggulan sebagai hasil proses

pemberdayaan komunitas.

4. Mendapatkan profit dan benefit dari kegiatan bisnis &

kerjasama lembaga yang berbasis pada sektor pertanian,

peternakan, pesisir dan UMKM.

5. Melahirkan generasi entrepreneur muda Indonesia.

4. Prinsip Masyarakat Mandiri

Nilai-nilai yang dikembangkan Masyarakat Mandiri sejak

kelahirannya bertolak dari isu-isu kemiskinan yang terus

berkembang dan membutuhkan penyelesaian dalam bentuk model

program yang menyeluruh dan terpadu. Peran Masyarakat

Mandiri sebagai mediator program antara kepentingan di tingkat

pemerintah, perusahaan dan lembaga donor dengan masyarakat

dalam rangka pemberdayaan berbasis komunitas dilaksanakan

dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Prinsip Aktivitas Inti: Jasa pemberdayaan masyarakat

berbasis kewirausahaan sosial.

46

Dokumen Pribadi Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa 2016

 

Page 62: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

49

2. Prinsip Layanan:

Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Terintegrasi:

Program pengembangan komunitas mencakup aspek

pembangunan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup,

kepribadian/mental dan spriritual.

Keberpihakan dengan mengutamakan yang terabaikan.

Partisipatif: Komunitas sasaran sebagai pelaku, aktor

luar/pendamping hanya bertindak sebagai fasilitator dan

katalisator proses.

Peningkatan Kapasitas: Penguatan sumber-sumber daya,

kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan bagi

komunitas agar mereka mampu meningkatkan

kapasitasnya untuk menentukan masa depannya sendiri.

Keberlanjutan (sustainability): Program mampu

dilanjutkan oleh komunitas sasaran.

Keswadayaan: Sedapat mungkin menggunakan

sumberdaya yang tersedia dari dalam komunitas itu

sendiri, dan meminimalisasi penggunaan sumberdaya dari

luar.47

47

Dokumen Pribadi Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa 2016

 

Page 63: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

50

3. Prinsip Karakter SDM:

Integritas: Selalu berpikir dan berenergi positif, dapat

diandalkan, jujur, bertanggung jawab secara moral dan

financial, menggunakan semua sumberdaya secara efisien

dan efektif

Keunggulan: Kepakaran, kepemimpinan, dan

profesionalisme

Visioner: Proaktif, inovatif, kreatif dan progresif

Berkomitmen: Keyakinan, ketekunan, motivasi tinggi,

bekerja sama menuju misi dan tujuan bersama

Peka: Hormat terhadap sifat khas orang-orang lain,

tanggap, memperlakukan semua orang dengan martabat

dan penghargaan.

Inklusif dan Non Partisan: Mengutamakan keterbukaan

dan menjunjung tinggi independensi dan tidak menjadikan

dan memanfaatkan kelompok yang diberdayakan melalui

suatu program untuk kepentingan sesaat yang bersifat

politis maupun kelompok.

 

Page 64: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

51

5. LOGO dan SLOGAN

“Empowering, Synergy, Partnership”

(Pemberdayaan, Sinergi & Kemitraan)

Slogan ini menegaskan kehadiran Masyarakat Mandiri

dalam industri jasa pemberdayaan masyarakat berbasis

kewirausahaan sosial. Slogan tersebut mengandung pengertian :

empowering the people, sinergy with resources, partnership to

get benefit.

B. Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki

Berawal dari kepedulian Dompet Dhuafa kepada para

mustahik, termasuk di dalamnya para petani tradisional, maka

diwujudkanlah suatu program pemberdayaan petani. Program ini

berjalan di bawah naungan jejaring Dompet Dhuafa yaitu

Masyarakat Mandiri sebagai pembawa program, dari tekad yang

ingin mengubah masyarakat untuk merubah pemahaman dari

 

Page 65: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

52

penerima menjadi pemberi rezeki inilah, maka terbentuk sebuah

program Green Horti Move Mustahik to Muzakki.

Program ini baru ada pada tahun 2015 dan masih sampai

sekarang berjalan, program ini tercetus juga karena keprihatinan

yang di alami para petani yang muram akibat makin sempit tanah

garapan dan juga kecilnya penghasilan petani. Sebagai sebuah

Program Pemberdayaan, maka pemberdayaan petani didesain

untuk memenuhi standar program serupa, tidak sekedar proyek

yang berhenti setelah dana proyek habis48

. Oleh karena itu, unsur-

unsur di bawah ini menjadi acuan:

Program pemberdayaan dilakukan secara terarah dan

terencana.

Program pemberdayaan berusaha mengembangkan sumber

daya baik yang berada diinternal maupun eksternal

komunitas petani.

Program pemberdayaan diarahkan untuk membangun

kemandirian (individual, kelembagaan, usaha pertanian)

Program pemberdayaan melakukan seluruh prosesnya

dengan partisipasi masyarakat.

Keempat unsur ini merupakan keterpaduan yang akan

mengarahka program pemberdayaan dapat sesuai tujuan dan tidak

terjebak pada kurang baiknya sumber daya dalam mengelola

program yang akan akan di jalankan. Sampai saat ini, program

Green Horti Move Mustahik to Muzakki telah berjalan di 2

wilayah Mojokerto, Cipanas-Cianjur.

48

Wawancara Pribadi dengan Asep Hambali

 

Page 66: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

53

Secara kultur wilayah ini memiliki komunitas petani

tradisional yang menyebar dan rata-rata secara geografis cocok

untuk pengembangan petani tradisional yang menyebar dan rata-

rata secara geografis cocok untuk pengembangan pertanian,

terkhusus hortikutura karena wilayah yang sangat baik untuk

menghasilkan panen yang baik.

Untuk Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki di

Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas ini memiliki luas lahan

garapan tani seluas 6 hektar yang berada pada ketinggian 900-

1.000 meter di atas permukaan laut, dari geografis ini sangat ideal

untuk garapan sayur-mayur dan juga buah-buahan.

Anggota yang masuk dalam program ini ada 30 petani yang

ada dalam paguyuban yang di bentuk. Masing-masing petani

mengelola seluas 2.000 m2 dengan rincian 500 m2 untuk pertania

organik dan juga 1.500 m2 untuk pertanian konvensional.

Untuk pengurus yang ada di program ini ada 2 orang yang

diantaranya Zahrul Pratama sebagai ketua dan Asep Hambali

sebagai pendamping dalam program Green Horti Move Mustahik

to Muzakki di desa Sindangjaya Cipanas.49

49

Wawancara Pribadi dengan Asep Hambali

 

Page 67: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

54

C. Profil Desa Sindangjaya

Gambar 3.1

(Peta Demografi Desa Sindangjaya)

Sindangjaya, adalah sebuah Desa yang terletak di

Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebagai

sebuah Desa, tidak banyak yang mengenal daerah ini. Tapi,

bukan berarti daerah ini hanya menjadi wilayah pemukiman

masyarakat saja. Karena sejatinya Sindangjaya memiliki potensi

yang mumpuni untuk statusnya sebagai sebuah Desa. Dengan

wilayah seluas 379.645 ha/m2, dimana 168.578 ha/m2 nya

merupakan wilayah pertanian sayur dan persawahan.

 

Page 68: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

55

Table 2.1

Batas Wilayah

DESA KECAMATAN

Utara Cikidang Bayabang Mande

Selatan Karang wangi Ciranjang

Timur Kertajaya Ciranjang

Barat Sindangsari Ciranjang

Sumber : Profil Desa Sindangjaya Tahun 2011 50

Luas Wilayah

Pemukiman : 45.000 ha/m²

Persawahan : 168.578 ha/m²

Perkebunan : 37.800 ha/m²

Kuburan : 2.500 ha/m²

Pekarangan : 6.800 ha/m²

Perkantoran : 3.100 ha/m²

Prasarana Umum Lainnya : 115.876 ha/m²

TOTAL : 379.654 ha/m²

50

Dokumen Pribadi Desa Sindangjaya Tahun 2011

 

Page 69: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

56

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN

A. Temuan Lapangan

1) Strategi Pemberdayaan Masyarakat Oleh

Masyarakat Mandiri melalui Program Green Horti Move

Mustahik To Muzakki di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur.

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, maka

peneliti mendapatkan informasi lebih jauh tentang pelaksanaan

program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh

Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. Dalam suatu program

pemberdayaan, pastilah memiliki suatu tujuan terlebih dahulu,

adapun tujuan program pemberdayaan masyarakat pada Program

Green Horti Move Mustahik to Muzakki. Proses pemberdayaan

yang dilakukan oleh Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa melalui

Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki di Desa

Sindangjaya adalah dengan proses pemberdayaan kepada petani,

dengan pemberdayaan ini petani bisa hidup sejahtera dan mandiri

dengan adanya program green horti yang bertujuan sebagai

media pengembangan produksi pertanian. Hasil dari pengamatan

peneliti dilapangan, bahwa Tujuan diadakannya Program Green

Horti Move Mustahik to Muzakki adalah untuk meningkatkan

kualitas hidup masyarakat Desa Sindangjaya, baik dari aspek

ekonomi ,sosial maupun pendidikan. Hal itu sejalan dengan

 

Page 70: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

57

pernyataan Bapak Zahrul selaku ketua program di MM di Desa

Sindangjaya :

“tujuan program pemberdayaan yang dilakukan MM sih

adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang

berprofesi sebagai petani di desa sindangjaya baik dari segi

ekonomi, sosial, maupun kesehatan, serta meningkatkan program

penguatan modal usaha. Yang kami berikan kepada mitra-mitra

MM”51

Gambar 3.2

(Kegiatan pelatihan dan pembinaan yang di lakukan kepada para

penerima program Green Horti Move Mustahik to Muzakki)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pak Asep Hambali

selaku pendamping Program Green Horti Move Mustahik to

Muzakki mengemukakan sebagai berikut :

“…nah dengan adanya pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan oleh masyarakat mandiri melalui program green horti,

para petani akan diberikan pendampingan dan pelatihan budi

51

Wawancara mendalam penulis dengan Pak Zahrul, Ketua Program

Green Horti Move Mustahik to Muzakki, 5 Mei 2018, Pukul 13.00 WIB

 

Page 71: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

58

daya sayur organik pasca panen juga pemasaran. Dengan

program green horti tersebut diharapkan para petani yang

awalnya Mustahik (penerima zakat) akan menjadi Move to

Muzakki (pemberi zakat)…”52

Gambar 3.3

(Pembekalan dalam pemasaran hasil panen dan dihadiri dari

perwakilan pendamping)

Selain para petani diberikan pelatihan budidaya sayur

organik. Sesuai dengan kutipan wawancara penulis dengan ibu

Sabeth Abilawa, Corporate Secretary Dompet Dhuafa:

“…Mereka juga menerima bantuan modal berupa modal

input budidaya, sarana penunjang produksi berupa keranjang

kontainer dan satu unit sprayer keranjang kontainer tersebut juga

52

Wawancara mendalam penulis dengan Asep Hambali, Pendamping

Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki, 10 Mei 2018, pukul 10.00

WIB

 

Page 72: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

59

merupakan upaya memenuhi persyaratan kualitas sayur hasil

panen sehingga bisa di terima oleh PT Masada…”53

Dengan demikian masyarakat mandiri memegang peranan

yang sangat penting dalam memajukan kesejahteraan para petani

dengan berkeinginan untuk meningkatkan penghasilan para

petani melalui program green horti tersebut.

Program yang dilaksanakan oleh Divisi Pertanian Sehat

Masyarakat Mandiri ini dilaksanakan diatas lahan seluas 6 hektar.

Dimana lahan tersebut dikelola oleh petani yang terdaftar dalam

Paguyuban Sumber Jaya Tani. Kelompok tersebut terdiri dari 30

orang petani di dusun terpisah. Sesuai dengan kutipan wawancara

penulis dengan pak Asep Hambali, pendamping Masyarakat

Mandiri (MM):

“…para petani ini mengelola masing-masing sekitar

2000m2. Dimana 1500m2 dibidik untuk target pasar

konvensional, sedangkan sisanya ditunjukan kepada pasar

pertanian organik. Sayuran yang mereka hasilkan mulai dari

wortel, pokcoy, kailan, bayam jepang, jagung, lobak, seledri, bit,

selada, kol, kembang kol, buncis, daun bawang dan brokoli lalu

hasil pertanian tersebut ada yang dijual ke pasar biasa, dan

sisanya dijual ke supermarket. Kedepannya, Kang Asep berharap

pasar mini market bisa lebih besar dibandingkan pasar

konvensional dan saya beserta mitra tani akan terus melakukan

inovasi…”54

53

Wawancara mendalam penulis dengan Sabeth Abilawa, Corporate

Secretary Dompet Dhuafa di Desa Sindangjaya, 10 Mei 2018, pukul 14.00

WIB 54

Wawancara mendalam penulis dengan Zulham Pratama, Ketua MM

di Desa Sindangjaya, 12 Mei 2018, pukul 11.00 WIB

 

Page 73: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

60

Gambar 3.4

(Para petani yang sedang melakukan kegiatan perawatan tanaman

di greenhouse)

Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Sabeth Abilawa

menjelaskan dengan tema gerakan zakat para petani sayur di

Cipanas bisa meraih kemandirian ekonomi. Karena

pemberdayaan yang integral, menyeluruh dan meliputi seluruh

aspek akan bisa efektif mengubah keadaan masyarakat miskin.

a. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Sosial

Pemberdayaan dibidang sosial dengan meliputi

pendampingan dan pelatihan. Seperti yang penulis kutip dari

pernyataan Ibu Sunarti yang menjadi petani, yakni budi daya

sayur organik untuk para petani, yakni:

 

Page 74: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

61

“Dengan adanya pendampingan dapat meningkatkan

keuntungan baik secara teknis maupun ekonomis kelompok dan

dengan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan manajerial”.55

b. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Ekonomi

Masyarakat mandiri dompet dhuafa memberikan berbagai

pilihan untuk mengentaskan kemiskinan melalui program green

horti dengan tujuan untuk petani bisa hidup sejahtera dan man

Seperti yang penulis kutip dari pernyataan Ibu Jannah yang

menjadi petani, yakni:

“Alhamdulillah, dengan adanya program green horti yang

diberikan masyarakat mandiri dompet dhuafa sangat membantu

perekonomian keluarga saya”56

Demikian pula dengan yang penulis kutip dari bapak

Saipul, seperti berikut:

“Dengan tema gerakan zakat para petani sayur di Cipanas

bisa meraih kemandirian ekonomi. Karena pemberdayaan yang

integral, menyeluruh dan meliputi seluruh aspek akan bisa efektif

mengubah keadaan masyarakat miskin”.57

Zakat bisa dijadikan landasan perubahan ekonomi, sebab

kondisi kemiskinan memang harus dihadapi secara serentak dari

semua sektor untuk solusi pengentasannya.

55

Wawancara mendalam penulis dengan Ibu Sunarti, Anggota

kelompok di Desa Sindangjaya, 11 Mei 2018, pukul 13.00 WIB 56

Wawancara mendalam penulis dengan Ibu Jannah, petani di Desa

Sindangjaya, 11 Mei 2018, pukul 14.00 WIB 57

Wawancara mendalam penulis dengan Pak Saipul , ketua kelompok

sumber jaya tani di Desa Sindangjaya, 11 Mei 2018, pukul 15.30 WIB

 

Page 75: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

62

Dompet Dhuafa memiliki 5 (lima) kategori lingkaran

kemiskinan, yaitu: miskin secara ekonomi, kesehatan,

pendidikan, budaya, dan agama. Maka intervensi di kelima

bidang ini mutlak diperlukan jika di inginkan perubahan

ekonomi.

Program pemberdayaan Ekonomi yang dilaksanakan oleh

Masyarakat Mandiri di Desa Sindangjaya ada beberapa Tahapan,

yakni :

1) Tahapan Persiapan (Engagement)

Pada tahap ini ada dua tahap yang harus dikerjakan yaitu :

a. Menyiapkan petugas atau tenaga pemberdaya masyarakat

yang bisa juga dilakukan oleh Comunity worker.

Masyarakat Mandiri menyiapkan seorang petugas

pendamping yang ditempatkan dilokasi sasaran.

“untuk membantu berjalannya program

pemberdayaan ini kami menyiapkan Pak Asep Hambali

untuk tinggal di lokasi, disitu kami sudah berkordinasi

dengan parah tokoh masyarakat setempat dan memberikan

tempat tinggal kepada pendamping agar dapat maksimal

dalam pendampingan.”58

Pak Zulham menjelaskan bahwa dalam membantu

berjalannya program pemberdayaan di Desa Sindangjaya,

Masyarakat Mandiri menyediakan seorang pendamping

untuk tinggal di masyarakat setempat, hal ini untuk

58

Wawancara mendalam penulis dengan Pak Zulham, Ketua MM di

Desa Sindangjaya, 5 Mei 2018, pukul 14.00 WIB

 

Page 76: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

63

memudahkan pengawasan terhadap program pemberdayaan

yang sedang dilaksanakan di desa tujuan, hal ini juga

dikuatkan dengan pengalaman peneliti ketika tinggal disana

dalam beberapa minggu, disana peneliti juga didampingi

oleh Pak Asep yang bertugas sebagai pendamping.

b. Penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan

dilakukan secara non directive. Dan dalam penyiapan

lapangan ini Masyarakat Mandiri sebagai pelaksana yang

memiliki program dalam pemberdayaan masyarakat.

“awalnya di sindangjaya sudah ada paguyuban yang

menaungi para petani, tapi kegiatannya masih belum besar,

setelah itu mereka meminta Masyarakat Mandiri untuk

berperan juga dalam program pemberdayaan kali ini dan

menurut kami Desa Sindanjaya masyarakatnya juga masih

kurang sadar, sehingga disini perlu membuat suatu program

pemberdayaan dan dilihat dari potensi alam Desa

Sindangjaya juga sangat mendukung, mungkin untuk

selanjutnya mas langung berkeliling untuk tau lebih

jelas.”59

2) Tahapan Pengkajian (Assesment)

Proses pengkajian dapat dilakukan secara individu melalui

tokoh-tokoh masyarakat, tetapi juga dapat melalui kelompok-

kelompok dan masyarakat. Dalam Hal ini Masyarakat Mandiri

menilai bahwa Desa Sindangjaya ini sangat potensial dalam

memanfaatkan sumber daya alamnya yang berasal dari pertanian

59

Wawancara mendalam penulis dengan Pak Saipul, Ketua Kelompok

Sumber Jaya Tani, 14 Mei 2018

 

Page 77: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

64

sayur mayur. Hal ini juga berdasarkan penuturan dari Bapak

Zahrul selaku Ketua program Green Horti Move Mustahik to

Muzakki, berikut penuturannya :

“Sebelum kita melakukan suatu program pemberdayaan

kami melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan tokoh-tokoh

masyarakat setempat, hal ini sangat penting untuk jalannya

program pemberdayaan, karena tanpa adanya dukungan dari

tokoh masyarakat akan terjadi kesulitan dalam proses

pemberdayaan masyarakat, khususnya Desa Sindangjaya”60

Selain menyiapkan lapangan tahap pengkajian merupakan

salah satu tahapan penting dalam keberhasilan suatu program

pemberdayaan, dengan mengkaji lapangan yang akan kita jadikan

lokasi sasaran pemberdayaan kita dapat mengenali tokoh-tokoh

masyarakat setempat, hal ini untuk memudahkan dalam langkah-

langkah atau tahapan-tahapan pemberdayaan selanjutnya, karena

pendekatan yang baik terhadap tokoh-tokoh masyrakat setempat

dapat menjadi modal yang baik untuk berkelanjutan suatu

program pemberdayaan.

3) Tahapan Perencanaan Alternatif Program Atau

Kegiatan

Tahap ini petugas sebagai agen perubah atau partisipatif

mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang

mereka hadapi dan cara menghadapinya. Dalam konteks ini

masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif

60

Wawancara mendalam penulis dengan Pak Zahrul, ketua Program

Green Horti Move Mustahik to Muzakki, 12 Mei 2018

 

Page 78: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

65

program kegiatan yang dilakukan. Dalam program pemberdayaan

di Desa Sindangjaya perencanaan sangat erat kaitannya dengan

proses kegiatan Seleksi Kelayakan Mitra, dalam proses kali ini

seorang pendamping melakukan seleksi terhadap para calon mitra

dan ditelusuri rekam jejaknya sebelum benar-benar direkrut.

Berikut wawancara peneliti dengan Pak Asep selaku pendamping

Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki:

“sebelum kita merekrut mitra, biasanya saya bersama-sama

Pak Saipul melakukan seleksi kelayakan mitra, kegiatan ini untuk

mengetahui potensi para mitra kita, karena kita tidak mau mitra

yang kita rekrut tidak memiliki potensi sama sekali”61

Seleksi Kelayakan Mitra merupakan salah satu sarana

Masyarakat Mandiri untuk mengetahui dan menganalisa apakah

bantuan atau pinjaman modal laya untuk diberikan kepada calon

mitra, ketika melakukan proses SKM di lapangan, lalu setelah itu

pak saipul merekomendasikan apakah ibu ini tepat atau tidak

tepat untuk diberikan pinjaman modal dan bantuan, karena

masyarakat Sindangjaya tidak semuanya hidup dibawah garis

kemiskinan, karena diantara mereka juga ada yang mencukupi

kebutuhannya tetapi berpura-pura tidak mampu.

4) Tahapan Pemformulasian Rencana Aksi

Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok

untuk memformulasikan gagasan mereka. Disini pendamping

memberikan penyuluhan, Penyuluhan merukan suatu kegiatan

61

Wawancara mendalam penulis dengan Pak Asep Hambali, Pendamping Program Green Horti Move Mustahik to Muzakki, 12 Mei 2018

 

Page 79: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

66

yang sangat penting dalam program pemberdayaan, dengan adnya

penyuluhan maka akan terjadi perbaikan kualitas baik dari produk

mitra maupun dalam kehidupan keseharian mitra, oleh karena itu

Masyarakat Mandiri bekerja sama dengan paguyuban petani dan

saling bersinergi dalam memberikan penyuluhan terhadap para

mitra, baik dari segi sosial, ekonomi, dan pendidikan.

2. Manfaat Program Green Horti yang Telah di

Jalankan oleh Masyarakat Mandiri (MM)

Manfaat program green horti ini dapat membangkitkan

ekonomi dan taraf produksi sayur mayur para petani. Seperti yang

dikutip dari Sabeth Abilawa, Corporate Secretary Dompet

Dhuafa:

“Naiknya sebuah produksi sayur mayur yang dikelola oleh

para petani dapat mewujudkan taraf kehidupan yang lebih layak

serta dapat bersaing ke dalam produk-produk luar negeri yang

saat ini sedang diganderungi oleh masyarakat lokal. Menurutnya,

kecenderungan masyarakat lokal mengganderungi sayur mayur

luar negeri tidak lepas dari peran serta pengolahan pertanian dari

negara asal. Misalnya packaging (pembungkusan), pengolahan,

serta kualitas penyortiran sayur mayur melalui sekeksi mutu

kesehatan”.62

62

Wawancara mendalam penulis dengan Sabeth Abilawa, Corporate

Secretary Dompet Dhuafa di Desa Sindangjaya, 10 Mei 2018, pukul 10.00

WIB

 

Page 80: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

67

Gambar 3.5

(Pengemasan yang dilakukan untuk di kirim ke PT. Masada)

Berdasarkan studi dokumen diatas, dapat diketahui bahwa

petani sangat semangat untuk mereka menghidupi kebutuhan

ekonomi keluarga. Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan petani

di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur.

 

Page 81: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

68

BAB V

ANALISA

A. Strategi Pemberdayaan Masyarakat oleh Masyarakat

Mandiri Melalui Program Green Horti Move Mustahik To

Muzakki di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur

Strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

Masyarakat Mandiri dalam menjalankan program Green Horti

Move Mustahik To Muzakki di Desa Sindangjaya merupakan

proses pemberdayaan kepada petani, dengan pemberdayaan

tersebut petani bisa hidup sejahtera dan mandiri dengan melalui

program green horti tersebut dapat menjadi media pengembangan

produksi pertanian. Sehingga dapat dilihat bahwa sektor

pertanian menjadi basis utama yang memberikan kontribusi besar

dalam pembangunan ekonomi pada masyarakat yang tinggal di

wilayah Desa Sindangjaya, maka untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat pedesaan perlu adanya cara yang dapat

meningkatkan pendapatan para petani yaitu dengan cara

mengajak para petani untuk meningkatkan jumlah produksi hasil

panen. Menurut Mosher, salah satu syarat untuk memperlancar

pembangunan pertanian adalah adanya kerjasama kelompok tani

sehingga perlu adanya pengorganisasian wadah petani yang

berupa kelompok tani. Selain itu perlu adanya peran dari

pemerintah serta kelompok-kelompok pembawa program dalam

mengajak masyarakat dalam membangun perekonomian melalui

 

Page 82: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

69

kelompok tani, ini merupakan strategi pemberdayaan masyarakat

yang nantinya dapat memandirikan SDM di pedesaan dan juga

membantu program-program peretas kemiskinan di pedesaan

dapat tepat sasaran dalam menyelesaikan masalah pertani. Syarif

Usman menyatakan bahwa strategi ialah kebijaksanaan

menggerakkan dan membimbing seluruh potensi bangsa untuk

mencapai tujuan, yaitu kemakmuran dan kebahagiaan.

Dengan adanya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

oleh masyarakat mandiri melalui program Green Horti, para

petani akan diberikan pendampingan dan pelatihan budi daya

sayur organik pasca panen juga pemasaran. Selain para petani

diberikan pelatihan budidaya sayur organik. Mereka juga

menerima bantuan modal berupa modal input budidaya, sarana

penunjang produksi berupa keranjang kontainer dan satu unit

sprayer keranjang kontainer tersebut juga merupakan upaya

memenuhi persyaratan kualitas sayur hasil panen sehingga bisa di

terima oleh PT Masada. Menurut Sumodiningrat, pendampingan

merupakan kegiatan yang diyakini mampu mendorong terjadinya

pemberdayaan fakir miskin secara optimal.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh MM

merupakan serangkaian upaya untuk menolong para petani agar

lebih berdaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

berusaha mengoptimalkan sumber daya tersebut sehingga dapat

meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam

memanfaatkan potensi yang dimilikinya sekaligus dapat

 

Page 83: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

70

meningkatkan kemampuan ekonominya dengan program green

horti tersebut yang dijalankan oleh masyarakat mandiri.

Menurut Pyne proses pemberdayaan pada dasarnya

ditujukan guna membantu klien memperoleh daya untuk

mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia

lakukan terkait dengan diri mereka. Strategi yang digunakan oleh

Masyarakat Mandiri (MM) dalam pemberdayaan masyarakat di

Desa Sindangjaya adalah dengan menggunakan pendekatan Non-

Direktif atau partisipatif, yaitu dengan cara memberikan

anggapan kepada petani bahwa petani lah yang mengetahui

permasalahan dan potensi yang dimiliki oleh petani tersebut.

Petani yang menentukan apa yang dibutuhkan oleh petani

tersebut dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki, peran dari

Masyarakat Mandiri adalah membantu mempercepat perubahan

itu terjadi. MM menggunakan teknik-teknik PRA dalam

sosialisasi dan proses pemberdayaan masyarakat, teknik yang

digunakan antara lain, teknik penelusuran sejarah desa, teknik

penyusunan kalender musim, teknik pembuatan peta desa, teknik

penelusuran desa (transek) dan teknik kajian lembaga desa.

1. Pemberdayaan di Bidang Sosial

Pemberdayaan dibidang sosial memiliki peran yang tidak

kalah penting dengan pemberdayaan di bidang ekonomi dan

lingkungan. Kegiatan pada bidang sosial bertujuan untuk

memperkuat ikatan sosial masyarakat dengan menggalang

kepedulian, kebersamaan dan menumbuhkan kepercayaan dengan

menggerakkan kapasitas sosial di masyarakat. Kegiatan dibidang

 

Page 84: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

71

sosial berusaha untuk meningkatkan kembali modal sosial

dikalangan masyarakat, out put dari kegiatan sosial adalah

meningkatnya wawasan masyarakat melalui kegiatan sosial pada

bidang pendidikan, kesehatan dll.

Sesuai dengan yang tercantum dalam Edi Suharto, dimana

masyarakat akan berdaya apabila masyarakat tersebut memiliki

kekuatan atau power dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, bebas

dari kesakitan dan kebodohan, dan dapat mengakses informasi

yang mereka butuhkan. Dengan adanya pemberdayaan

masyarakat yang dijalankan oleh masyarakat mandiri melalui

program green horti untuk para petani agar para petani bisa lebih

berdaya untuk kedepannya.

2. Pemberdayaan di Bidang Ekonomi

Kegiatan pada bidang ekonomi merupakan kegiatan

masyarakat mandiri, dompet dhuafa dalam memberikan berbagai

pilihan untuk mengentaskan kemiskinan melalui program Green

Horti dengan tujuan untuk petani bisa hidup sejahtera dan

mandiri.

Pemberdayaan di bidang ekonomi dapat dirasakan oleh

petani di Desa Sindangjaya. karena para petani banyak yang

masih memiliki permasalahan dalam hal produksi hasil panen,

masyarakat mandiri melalui kegiatan ekonomi memberikan

alternative bagi petani dengan program green horti agar petani

bisa bergerak menuju kemandirian ekonomi karena

 

Page 85: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

72

pemberdayaan yang integral, menyeluruh dan meliputi seluruh

aspek akan bisa efektif mengubah keadaan masyarakat miskin.

B. Manfaat Program Green Horti Melalui Masyarakat

Mandiri dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa

Sindangjaya Cianjur

Dalam prosesnya, pemberdayaan harus memiliki strategi

untuk menjalankan programnya. Dalam hasil penelitian dan

analisa yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa skema

bantuan yang diberikan masyarakat mandiri dompet dhuafa

dengan program green horti para petani sudah bisa menghasilkan

1,5-4 juta setiap anggota kelompok. Dengan program Green

Horti ini dapat membangkitkan ekonomi dan taraf produksi sayur

mayur para petani karena dengan naiknya sebuah produksi sayur

mayur yang dikelola oleh para petani dapat mewujudkan taraf

kehidupan yang lebih layak serta dapat bersaing ke dalam

produk-produk luar negeri yang saat ini sedang diganderungi oleh

masyarakat lokal.

Strategi pemberdayaan yang dilakukan adalah dengan

melakukan pendekatan Non-Direktif atau partisipatif yakni

dengan memberikan anggapan bahwa para petani yang petani

lebih paham tentang apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak

dibutuhkan oleh petani. Hal ini dilakukan karena petani lah yang

mengetahui potensi yang dimiliki dari segala permasalahan yang

lebih prioritas.

 

Page 86: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

73

Manfaat dari adanya program green horti yang dijalankan

oleh MM dapat dilihat dari kedua program yang telah dilakukan

yaitu sosial dan ekonomi. Dilihat dari program sosial, melihat

yang dirasakan petani adalah meningkatnya pengetahuan dan

keterampilan para petani melalui pelatihan-pelatihan.

Manfaat dilihat dari ekonomi adalah memberikan berbagai

pilihan untuk mengentaskan kemiskinan melalui program green

horti yang dijalankan oleh masyarakat mandiri dengan tujuan

untuk petani bisa hidup sejahtera dan mandiri. Dengan tema

gerakan masyarakat mandiri dompet dhuafa yaitu zakat para

petani sayur di Cipanas bisa meraih kemandirian ekonomi.

Dilihat dari kedua aspek tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa program green horti yang dijalankan oleh MM di Desa

Sindangjaya memberikan kontribusi positif, baik dibidang sosial

maupun dibidang ekonomi, hanya saja merubah petani agar lebih

berdaya memperlukan proses.

C. Strategi Program Green Horti Mustahik Move to

Muzakki

Strategi yang dilakukan dalam pelaksaan program melalui

empat komponen yang dipilih berdasarkan skala prioritas

kebutuhan bagi komunitas. Empat strategi yang akan dibangun

yaitu:

a. Membentuk dan membangun kelompok-kelompok usaha

petani mandiri.

 

Page 87: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

74

b. Membangun dan mengembangkan usaha produktif

pertanian

c. Membuka dan mengembangkan jaringan pasar

d. Program pembangunan sosial.

 

Page 88: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

75

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian maka peneliti mendapatkan

informasi lebih jauh tentang pelaksanaan program Green Horti

Move Mustahik To Muzakki di Desa Sindangjaya yang

dilaksanakan oleh Masyarakat Mandiri. Dalam suatu program

pemberdayaan, pastilah memiliki suatu tujuan terlebih dahulu,

adapun tujuan program Green Horti Move Mustahik To Muzakki

di Desa Sindangjaya. Tujuan Umum program Green Horti Move

Mustahik To Muzakki di Desa Sindangjaya adalah peningkatan

kesejahteraan masyarakat atau pemetik manfaat terutama

peningkatan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yang

meliputi aspek sosial, pendidikan serta ekonomi. Ada dua tujuan

Program Green Horti Move Mustahik To Muzakki di Desa

Sindangjaya, pertama adalah tujuan akhir program yaitu untuk

menurunkan angka kemiskinan masyarakat di wilayah sasaran

program, juga meningkatkan hasil panen para petani agar para

petani dapat hidup sejahtera dan mandiri. Kedua adalah tujuan

pelaksanaan: meningkatkan pendapatan keluarga petani melalui

penguatan usaha dan pengelolaan pascapanen, member modal

sarana prasarana dan pemasaran produk hasil panen para petani di

Desa Sindangjaya.

 

Page 89: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

76

Dari hasil observasi dan pengamatan, peniliti dapat

menyimpulkan bagaimana Program Green Horti Move Mustahik

To Muzakki di Desa Sindangjaya dengan adanya tahapan-tahapan

strategi yaitu:

1. Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan

masyarakat, petani yang tergabung di program ini

diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program

yang dikembangkan.

2. Penjaringan calon pemetik manfaat dari Program Green

Horti Move Mustahik To Muzakki. Kriteria pemetik

manfaat yang diutamakan adalah para petani yang masuk

ke dalam kategori mustahik.

3. Pelatihan merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh

setiap calon pemetik manfaat.

4. Pembentukan kelompok. Jumlah mitra (pemetik

manfaat) yang tergabung dalam satu kelompok minimal

5 dan maksimal 8 orang anggota. Pembentukan

kelompok dengan jumlah anggota sedikit dimaksudkan

untuk mempermudah dalam proses pendampingan atau

pembinaan.

5. Peran pembentukan Kelompok Sumber Rejeki Tani agar

dapat menjaga sustainability atau keberlanjutan program

dalam jangka panjang, dengan syarat pengelolaan,

sistem serta pengelolanya siap baik secara fisik maupun

non fisik.

 

Page 90: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

77

Strategi program pemberdayaan petani di desa sindangjaya

yang dikemas melalui pendekatan pemberdayaan di kabupaten

cipanas lainnya telah berjalan 3 tahun, selama kurun waktu

tersebut tahapan program sudah selesai dilalui. Bila dilihat dari

pencapaian program sampai akhir program, tentu masih banyak

yang harus disempurnakan. Dalam berjalannya program tentu

selaluterjadi dinamika baik yang bersifat positif maupun

sebaliknya. Semua dinamika tersebut merupakan bagian dari

proses pembelajaran bagi masyarakat untuk mengenali kekuatan

dan kelemahan mereka sebagai penguat modal sosial yaitu

membangun kepercayaan diantara mereka.

B. SARAN-SARAN

1. Masyarakat mandiri: Meskipun saat ini program

pemberdayaan para petani yang dilakukan oleh

Masyarakat Mandiri telah menghasilkan peningkatan

pendapat para petani dan juga telah terbentuknya

kelompok tani yang menaungi akan tetapi perlu kiranya

Masyarakat Mandiri untuk tetap menjaga anggota di

dalam kelompok tani dan pemasaran yang mesti jadi hal

utama. Hal ini dikarenakan sumberdaya manusia yang

banyak tidak memahami pengetahuan lanjutan dalam

peningkatan hasil panen serta masih membutuhkan

pengawasan dari Masyarakat Mandiri yang tentunya

lebih berpengalaman dalam hal pemberdayaan.

 

Page 91: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

78

2. Masyarakat Desa Sindangjaya: Agar senantiasa berjuang

dan berusaha untuk menjalankan program pemberdayaan

meskipun saat ini dibawah pengawasan masyarakat

mandiri dan terus lebih baik lagi apabila program yang

telah berjalan agar dikembangkan menjadi lebih banyak

lagi penerima manfaat karena masyarakat merupakan

kunci kesuksesan suatu program.

3. Prodi Kesejahteraan Sosial: harapan yang sangat besar

untuk program studi dalam membuat program-program

seperti ini sebagai desa binaan yang nantinya akan

membantu para mahasiswa untuk mengembangkan

pemahaman dalam praktek pemberdayaan masyarakat.

 

Page 92: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku

Adi, I, R., (2002). Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial

(Jakarta: Lembaga Penelitian FE-UI, 2002).

Bungin, B. (2003). Analisis data kualiatatif. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Darmansyah, (1986). Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya Usaha Nasional, 1986)

Fahrudi, A. (2012). Pemberdayaan, Partisipasi dan Penguatan Kapasitas

Masyarakat, (Bandung: Humaniora, 2012)

Ghony, M.D., & Almanshur, F. (2012). Metodelogi penelitian kualitatif. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Hardiansyah, H. (2012). Metodelogi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial.

Jakarta: Salemba humanika.

Hurairah, A. (2008). Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan

Strategi Pembangunan yang Berbasis Kerakyatan, (Bandung: Humaniora,

2008).

Martono, N. (2011). Metode penelitian kualitatif: Analisis isi dan analisis data

sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

Moleong, L.J. (2000). Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset.

Nasuhi, H. dkk., Pedoman Penulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, dan Disertasi

(Jakarta: CeQDA (Center For Quality Development an Assurance)

Prastowo, A. (2011). Memahami metode-metode penelitian: suatu tinjauan teoritis

dan praktis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Patilima, H. (2011). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Soleh, C. (2014). Dialektika Pembangunan Dengan Pemberdayaan, (Bandung:

Fokusmedia, 2014)

Sugiyono. (2009). Memahami penelitian kualitatif . Bandung: Alfabeta.

 

Page 93: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

Suharto, E. (2005) Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung:

Refika Aditama, 2005)

Sumodiningrat, G. (1999), Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengamanan

Sosial, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Zubaedi. (2013). Pengembangan masyarakat: Wacana dan praktik. Jakarta: PT. Fajar

Interpratama Mandiri.

Daftar Modul

M. W. Pranarka dan Vidhandika Moeljarto, “ Pemberdayaan (Empowerment)”,

dalam Onny S. Prijono dan A.M.W Pranarka (eds), 1996. Pemberdayaan :

Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: CSIS.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. (2008). Pemberdayaan

kelompok tani dan GAPOKTAN. Departemen Pertanian.

Internet

Darmawan, I. Pembangunan manusia dan pemberdayaan masyarakat miskin,

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2006, diakses pada 7 Januari 2018

dari http://indradarmawanusd.wordpress.com/2006/12/02/pembangunan-

manusia-dan-pemberdayaan-masyarakat-miskin/

Data Badan Pusat Statistik (BPS), “Angka kemiskinan di Indonesia”. Diakses pada 13

Januari 2018 dari

https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/01/02/1413/persentase-penduduk-

miskin-september-2017-mencapai-10-12-persen.html

Indra Darmawan, Pembangunan Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin,

(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2006), diakses pada 7 Januari 2018

dari http://indradarmawanusd.wordpress.com/2006/12/02/pembangunan-

manusia-dan-pemberdayaan-masyarakat-miskin/

Sandono, D. Jurnal pemberdayaan petani: Paradiga baru penyuluhan pertanian di

Indonesia. Institut Pertanian Bogor, 2008. Diakses pada 27 Februari 2018 dari

 

Page 94: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

https://media.neliti.com/media/publications/8653-ID-pemberdayaan-petani-

paradigma-baru-penyuluhan-pertanian-di-indonesia.pdf

Widodo, T. Jurnal ilmu-ilmu pertanian. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian Magelang, 2007, diakses pada 28 Januari 2018 dari

http:/stppyogyakarta.ac.id/wp-

content/upload/2011/11/IIP_0302_07_Sukandi.pdf

Daftar Wawancara

Wawancara mendalam penulis dengan Asep Hambali, Fasilitator Desa Sindangjaya

Bidang Sosial, 10 Mei 2018, pukul 10.00 WIB

Wawancara mendalam penulis dengan Sabeth Abilawa, Corporate Secretary Dompet

Dhuafa di Desa Sindangjaya, 10 Mei 2018, pukul 10.00 WIB

Wawancara mendalam penulis dengan Kang Asep, Ketua sekaligus pendamping MM

di Desa Sindangjaya, 10 Mei 2018, pukul 11.00 WIB

Wawancara mendalam penulis dengan Amid, Anggota kelompok di Desa

Sindangjaya, 11 Mei 2018, pukul 13.00 WIB

Wawancara mendalam penulis dengan Ibu Jannah, petani di Desa Sindangjaya, 11

Mei 2018, pukul 14.00 WIB

Wawancara mendalam penulis dengan Pak , koordinator anggota kelompok di Desa

Sindangjaya, 11 Mei 2018, pukul 15.30 WIB

 

Page 95: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

Lampiran-Lampiran

 

Page 96: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

 

Page 97: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

 

Page 98: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

 

Page 99: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

TRANSKRIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Zulham Pratama

Usia : 37 Tahun

Jabatan : Ketua Program

Tempat : Kantor sekretariat kelompok tani

No. Pertanyaan Jawaban

A.

1.

Bagaimana Masyarakat Mandiri (MM)

meningkatkan kelompok sumber jaya tani

di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur?

Bagaimana Akang meningkatkan kemampuan

daya fikir kepada kelompok sumber jaya tani?

Kalau dari penyuluh, ya

kita mengadakan

pembinaan rutin, ya

intinya secara continue

dan kasih semangat dan

motivasilah. Karena kan

penyuluh itu tugasnya

mengubah perilaku

sebagai motivator jadi

kita melakukan

pembinaan yang

berkelanjutan aja,

awalnya kan kita

menggali potensi yang

ada lalu kita

mengembangkan potensi

yang ada di dalam

dirinya.

Kegiatan kita juga salah

satunya membantu agar

mereka bisa

mengembangkan

kemampuan berfikir

dalam melihat

kebutuhan, masalah

yang dihadapi serta

pemecahan masalahnya

tersebut, dengan begitu

kita bisa membuat

mereka menjadi lebih

mandiri.

 

Page 100: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

2.

3.

B.

1.

2.

Apakah akang memberikan pelatihan formal

ataupun nonformal kepada kelompok sumber

jaya tani?

Pelatihan apa saja yang diberikan?

Bagaimana Masyarakat Mandiri (MM)

menyediakan kesempatan kepada

kelompok sumber jaya tani di Desa

Sindangjaya?

Bagaimana akang menyediakan kesempatan

kepada anggota agar mereka bisa

mengembangkan wawasan maupun potensi

dirinya?

Apakah akang menyediakan pembinaan teknis

manajemen dalam memulai usaha?

Disini kita memberikan

pelatihan non-formal

Emm macam-macam,

mulai dari keterampilan,

keterampilan juga

macam-macam kan ya,

dari keterampilan berupa

budidaya tanaman sayur

organik, serta bagaimana

pengelolaan lahan

pascapanen yang

menjadi masalah penting

yang perlu dipahami

para petani tradisional.

Selain itu, tidak lupa

dalam pemasaran produk

hasil panen para petani

mendapat pelatihan

untuk menciptakan

produk yang dapat di

pasarkan secara luas di

wilayah cianjur.

Iya menyediakan, jadi

mereka awalnya itu kalo

kita bikin kelompok jadi

diajarkan tentang POAC

(Planning, Organizing,

Actuating, and

Controlling), lalu kami

ajarkan bagaimana

dinamika kelompok tani,

bagaimana dia

membentuk kelompok,

 

Page 101: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

3.

C.

1.

2.

3.

4.

Apakah akang akan membuat inovasi terbaru

untuk meningkatkan nilai jual produk yang

ada saat ini?

Bagaimana Masyarakat Mandiri (MM)

meningkatkan pengetahuan kelompok

sumber jaya tani di Desa Sindangjaya?

Pengetahuan apa yang akang berikan untuk

diketahui oleh anggota kelompok sumber jaya

tani?

Materi seperti apa yang akang berikan agar

pengetahuan anggota kelompok sumber jaya

tani meningkat?

Siapa saja yang memberikan pengetahuan

kepada anggota kelompok sumber jaya tani?

Metode apa yang akang gunakan agar

pengetahuan yang diberikan mudah

dimengerti dan dipahami oleh anggota

kelompok sumber jaya tani?

gimana mereka

menyatukan tujuan, kan

kelompok itu mereka

yang mempunyai tujuan

yang sama. Terus disitu

kita ngajarin bagaimana

manajemen usahanya,

bagaimana mereka

mamanage anggotanya.

Pengetahuan yang

berhubungan dengan

pertanian seperti

budidaya, olahan hasil,

pengemasan sampai

pemasaran.

Selama ini sih kita yang

rutinitas penyuluh tapi

kan mereka juga ada

pelatihan-pelatihan dari

orang yang ahli dibidang

lainnya.

Demonstrasi cara dan

praktek, itu kan yang

paling mereka bisa

tangkap, kalau kita

cuman ngomong orang

bosen, jadi langsung

praktek aja.

 

Page 102: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

D.

1.

2.

3.

4.

5.

Bagaimana Masyarakat Mandiri (MM)

meningkatkan keterampilan kelompok

sumber jaya tani di Desa Sindangjaya?

Sarana apa saja yang akang sediakan dalam

meningkatkan keterampilan anggota

kelompok sumber jaya tani?

Keterampilan apa saja yang diberikan?

Bagaimana keterampilan tersebut diberikan?

Kapan pelatihan keterampilan ini diberikan

kepada anggota kelompok sumber jaya tani?

Siapa saja yang memberikan pelatihan

keterampilan kepada anggota kelompok

sumber jaya tani?

Selain pengolahan hasil

ya kita berikan

keterampilan budidaya

sebatas pertanian saja.

Keterampilan ini

diberikan awalnya

dengan pemberian teori

dulu supaya kita tahu

apa yang mau kita

kerjakan, setelah teori

kita ke praktek dimana

kita langsung

mencontohkan,

mendemonstrasikan

bagaimana teori tersebut.

Kalau masalah pelatihan

keterampilan kan lewat

pembinaan rutin itu ya

sebulan sekali.

Selama ini penyuluh

pertanian yang

memberikan

keterampilan tersebut.

 

Page 103: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

TRANSKRIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Asep Hambali

Usia : 35 Tahun

Jabatan : Pendamping

Tempat : Rumah Pendamping

No. Pertanyaan Jawaban

1.

Bagaimana sejarah Masyarakat Mandiri

(MM) di Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur?

Masyarakat mandiri

adalah bagian dari dompet

dhuafa suatu lembaga

pemberdayaan

masyarakat. Dompet

Dhuafa sebagai lembaga

yang berkhidmat pada

pengelolaan zakat infak

shadaqah (ZIS) selalu

berinovasi dalam setiap

programnya. Pada awal

program pemberdayaan

Dompet Dhuafa, terutama

pemberdayaan ekonomi,

selain dimulai dengan

bantuan-bantuan

permodalan perorangan,

lembaga ini juga turut

mengupayakan

pembangunan. jaringan

ekonomi umat dengan

pendirian Baitu’l-Maal

Wa’t-Tamwil (BMT). Di

sisi lain, model

pemberdayaan kelompok

mulai dikembangkannya

Program Pengembangan

Kemandirian Masyarakat

(P2KM) yang kemudian

dikenal dengan nama

Masyarakat Mandiri

(MM). Pada langkah awal

(pilot project), MM

difokuskan di Bogor,

Tangerang dan Bekasi.

Periode perjalanan

program berlangsung dari

 

Page 104: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

2.

Apa tujuan Masyarakat Mandiri (MM) di

Desa Sindangjaya Cipanas Cianjur?

tahun 2000 hingga tahun

2005. Pada awal Juli

2005, MM memperoleh

status sebagai lembaga

otonom dari Dompet

Dhuafa dan sejak saat itu

MM memiliki struktur

organisasi tersendiri serta

merupakan salah satu

jejaring Dompet Dhuafa

yang berikhtiar pada

kegiatan pengembangan

ekonomi di tingkat

komunitas yang lemah

dan kurang beruntung

(disadvantaged groups).

- Menghasilkan

model

pemberdayaan

komunitas basis

pertanian,

peternakan, pesisir

dan UMKM.

- Mewujudkan

klaster program

pemberdayaan

unggul di berbagai

wilayah.

- Menghasilkan

produk unggulan

sebagai hasil

proses

pemberdayaan

komunitas.

- Mendapatkan

profit dan benefit

dari kegiatan

bisnis &

kerjasama

lembaga yang

berbasis pada

sektor pertanian,

peternakan, pesisir

dan UMKM.

- Melahirkan

generasi

 

Page 105: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

3.

4.

5.

Bagaimana struktur Masyarakat Mandiri

perkotaan di Desa Sindangjaya?

Pendekatan apa yang dilakukan oleh

Masyarakat Mandiri (MM) dalam

menjalankan program yang telah ada?

Bagaimana strategi pemberdayaan yang

dilakukan oleh MM di Desa Sindangjaya

guna membangun partisipasi aktif

masyarakat?

entrepreneur muda

Indonesia.

Pengurus yang ada di

program ini ada 2 orang

yang diantaranya Zahrul

Pratama sebagai

Supervisor Program

Divisi Pertanian Karya

Masyarakat Mandiri dan

Asep Hambali sebagai

pendamping dalam

program Green horti

mustahik Move to

muzakki.

1. Pembentukan

kelompok secara

partisipatif

2. Pendampingan

langsung

3. Penumbuhan

kader lokal

4. Pengembangan

kelembagaan

komunitas

5. Menjalin

kerjasama lintas

pelaku

(multistakeholders

)

1. Pra-persiapan

2. Persiapan

3. Pelaksanaan

program

- Sosialisasi

program pada

level komunitas

- Kajian keadaan

komunitas secara

partisipatif

- Menemukan

masalah, potensi

dan kelompok

sasaran

- Pembentukan

 

Page 106: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

6.

Bagaimana sosialisasi yang dilakukan oleh

fasilitator kepada masyarakat?

kelompok

- Pendampingan

Kalau sosialisai program

ini ke para petani, kami

datang tentu dengan

sosialisasinya intens

sampai sekarang pun tetap

intens.

 

Page 107: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

TRANSKRIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Pak Saipul

Usia : 40 tahun

Jabatan : Ketua Kelompok Tani

Tempat : Kebun Kelompok Sumber Jaya Tani

No Pertanyaan Jawaban

1.

2.

3.

4

5.

6.

7.

Apa alasan untuk mengikuti

program di MM ini?

Apa manfaat dari mengikuti

program ini?

Berapakah intensitas pertemuan

masyarakat dengan tim MM?

Apakah pelatihan yang di jalankan

sesuai dengan kebutuhan

masyarakat?

Apakah hasil positif dan negative

dari program pelatihan ini?

Bagaimanakah dampak terhadap

keluarga setelah mengikuti

pelatihan ini?

Perubahan apa yang ibu rasakan

setelah adanya Masyarakat mandiri

di Desa Sindangjaya?

Alesanya si awalnya pengen ikut-

ikut aja tapi setelah saya jalanin

kehidupan ekonomi keluarga saya

semakin baik. Alhamdulillah bisa

bantu-bantu buat tambahan sehari-

hari, buat beli beras, buat anak

jajan gitu dah.

Alhamdulillah ada tambahan

seharinya.

Rutin ya, tiap bulan ada pertemuan,

biasanya seminggu juga ada dua

kali, tergantung kebutuhan

Sangat sesuai karena tidak ada lagi

pekerjaan yang bisa saya kerjakan

selain menjadi petani

Kalau positifnya banyak, salah

satunya dari petani itu bisa

merencanakan dan memonitoring.

Ya tiap hari jadi dapet tambahan,

lumayan buat nambah uang jajan

anak.

Kalo perubahan dari segi ekonomi

disini sudah mulai ada perubahan

Alhamdulillah.

 

Page 108: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

TRANSKRIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ibu Sunarti

Usia : 39 tahun

Jabatan : Anggota

Tempat : Kebun Kelompok Sumber Jaya Tani

No Pertanyaan Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Apa alasan ibu untuk mengikuti

program di MM ini?

Apa manfaat dari mengikuti

program ini?

Apakah pelatihan yang di jalankan

sesuai dengan kebutuhan

masyarakat?

Berapakah intensitas pertemuan di

masyarakat?

Apakah hasil positif dan negative

dari program pelatihan ini?

Bagaimanakah dampak terhadap

keluarga setelah mengikuti

pelatihan ini?

Perubahan apa yang ibu rasakan

setelah adanya Masyarakat mandiri

di Desa Sindangjaya?

Alasan saya ikut program MM itu

karena penasaran, ada program

untuk pengentasan kemiskinan dan

para petani dilibatkan, biasanya kan

kita cuma terima aja.

Manfaat dari adanya program ini ke

masyarakat sangat dirasakan yaa.

Sesuai karena dengan pelatihan

yang diberikan MM sangat

bermanfaat sekali untuk para petani

disini.

Kadang seminggu sekali kadang

seminggu 2 kali

Positifnya bisa membantu

perekonomian keluarga

Ada peningkatan pendapatan,

walaupun ngak banyak.

Ya perubahan kayak pemikiran

petani, pola pikiran.

 

Page 109: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

TRANSKRIP WAWANCARA

Identitas Informan

Nama : Ibu Jannah

Usia : 38 tahun

Jabatan : Anggota

Tempat : Kebun Kelompok Sumber Jaya Tani

No Pertanyaan Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Apa alasan ibu untuk mengikuti

program di MM ini?

Apa manfaat dari mengikuti

program ini?

Apakah pelatihan yang di jalankan

sesuai dengan kebutuhan

masyarakat?

Berapakah intensitas pertemuan di

masyarakat?

Apakah hasil positif dan negative

dari program pelatihan ini?

Bagaimanakah dampak terhadap

keluarga setelah mengikuti

pelatihan ini?

Perubahan apa yang ibu rasakan

setelah adanya Masyarakat mandiri

di Desa Sindangjaya

Pertanyaan mah penasaran apa si

program green horti itu. Jadi

setelah saya menjalaninya

Alhamdulillah kehidupan ekonomi

keluarga saya semakin baik.

Keuntungannya bisa nambah

wawasan, jadi nambah pengalaman,

kan kalo udah ikut program ini kan

dapat bantuan, jadi dikit-dikit

kebantulah

Iyaa sangat sesuai

Kalau forum desanya sebulan

sekali, terus forum kecamatannya

sebulan sekali kita juga ada,

misalnya ada kebutuhan mendadak

ya kita ketemu engga mesti sekali

kadang suka lebih.

Kalau negative mah ada ada tapi

banyakan positifnya ya kita

nambah pengetahuan

Kalau saya mendapat peningkatan

pengetahuan ya

Dapat bantuan modal, intinya

tabahan pengalaman gitu dah.

 

Page 110: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk

GAMBAR-GAMBAR DOKUMENTASI

 

Page 111: STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41156/1/SANDI... · latarbelakangi oleh wilayah geografis yang mendukung masyarakat untuk