84
1 STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA DENGAN HASAN LANGGULUNG) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (Spd. I) Oleh : CHAERUL ANWAR 101011020664 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2009 M

STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

1

STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

(STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA DENGAN HASAN LANGGULUNG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (Spd. I)

Oleh :

CHAERUL ANWAR

101011020664

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/ 2009 M

Page 2: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

2

STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

(STUDI KOMPARASI ATAS PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA DENGAN HASAN LANGGULUNG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (Spd. I)

Oleh:

CHAERUL ANWAR

NIM: 101011020664

Di Bawah Bimbingan:

Dr. ZAIMUDDIN M.Ag

NIP: 150 247 331

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/ 2009 M

Page 3: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

3

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: "Strategi Pendidikan Dalam Meningkatkan KualitasSumber Daya Manusia" (Studi Komparasi atas Pemikiran Ki Hajar Dewantorodengan Hasan Langgulung) diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulusdalam Ujian Munaqasyah pada, 10 Juni 2009 di hadapan dewan penguji. Karenaitu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd.I) dalam bidangPendidikan Agama.

Jakarta, 10 Juni2009

Panitia Ujian MunaqasyahKetua Jurusan tanggal Tanda tangan

Page 4: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

4

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Chaerul Anwar

Tempat/Tgl.Lahir : Bogor,15-05-1983

NIM : 101011020664

Jurusan / Prodi : Pendidikan Agama Islam / S1

Judul Skripsi : Strategi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas

Sumber Daya Manusia (studi komparasi atas pemikiran Ki

Hajar Dewantara dengan Hasan Langgulung)

Dosen Pembimbing : Dr. Zaimuddin, M. Ag

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, Juni 2009Mahasiswa Ybs.

Chaerul AnwarNIM. 101011020664

Page 5: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

5

ABSTRAK

Strategi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia(Studi komparasi atas pemikiran Ki Hajar Dewantoro dengan Hasan Langgulung)

OlehChaerul Anwar

Kulitas sumber daya manusia merupakan modal dasar atau titik sentralyang menjadi subjek pembagunan, karena keberhasilan pembangunan terutamaditentukan oleh kualitas sumber dasya manusianya bukan oleh melimpah ruahnyakekayaan alam. Terlebih lagi di era globalisasi ini sebagai era yang penuh denganpersaingan.

Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukanmelalui berbagai jalur diantaranya pendidikan. Pendidikan ini merupakan jalurpeningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih menekankan padapembentukan kualitas dasar seperti keimanan, kepribadian, kecerdasan, kreatifitasdan sebagainya. Dahulu pendidikan lebih merupakan model pembentukan maupunpewarisan nilai-nilai tradisi masyarakat artinya misi pendidikan dianggap berhasilketika anak didik sudah mempunyai sifat positif dalam memelihara tradisimasyarakatnya. Kini paradigm demikian harus direkontruksi agar setiap individutidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baikdalam hal ekonomi, ketenaga kerjaan dan persoalan lainnya.

Berbagai konsep pendidikan telah ditawarkan oleh pakar pendidikansebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti Ki HajarDewantoro dan Hasan Langgulung. Kedua konsep yang telah ditawarkan dalammeningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan oleh kedua tokohdianggap sebagai acuan terbaik dalam sistem pendidikan yang ada di Indonesiakarena dari dua sistem pendidikan yang ada baik Diknas maupun Depag mengacupada konsep pemikiran pendidikan yang telah di gagas oleh kedua tokoh tersebut,dimana Diknas mengacu pada konsep yang telah ditawarkan oleh Ki HajarDewantoro sedangkan Depag mengacu pada konsep yang telah ditawarkan olehHasan Langgulung.

Page 6: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

6

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرمحن الرحيم

Pada saat yang berbahagia ini izinkanlah penulis memanjatkan segala puji

dan syukur ke hadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

serta inayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, shalawat

teriring salam semoga selalu tercurah kehadirat junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit

hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat bantuan serta motivasi

yang tak ternilai dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapt diselesaikan.

Penulis hanya mampu menghaturkan terima kasih yang terdalam dan rasa

hormat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Khususnya kepada Bapak Dr. Zaimuddin M.Ag sebagai pembimbing

dalam penulisan skripsi ini, yang telah bersedia dengan tulus memberikan

bimbingan, petunjuk, motivasi dan saran kepada penulis selama penyelesaian

skripsi ini.

Selanjutnya tak lupa pula penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang ikut membantu, diantaranya:

1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Bapak Dr. Zaimudin. M.Ag, dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Mastuhu M.Sc (alm) Selaku dosen Penasehat Akademik.

5. Seluruh Dosen dan staf karyawan jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mencurahkan ilmu pengetahuan kepada

penulis semasa kuliah.

Page 7: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

7

6. Seluruh staf dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas peminjaman buku-

buku yang penulis perlukan.

7. Yang tercinta Ayahanda Sainih (alm), Ibunda Amah, yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang, perhatian, doa serta membiayai selama masa

pendidikan.

8. Kepada Kakanda (Saropah, Suhada, Suhana dan Samsudin) serta Adinda

(Suryati dan Nurhayati). Saya sampaikan ucapan terima kasih atas

bantuannya baik materi maupun non materi yang dengan tulus ikhlas

kalian berikan.

9. Teman- teman PAI Se-angkatan yang telah membantu dan memberikan

saran dan motivasi bagi penulis sehingga selesainya skripsi ini.

10. Sahabat- sahabat penulis, Sutrisno, Himla, Dardiri, Anwarudin,

Nuralamsyah, Ilham, Mawan, Ijul, Raup, Apang, Peti,s Bode dan teman-

teman yang tak bisa penulis sebutkan namun tak mengurangi rasa terima

kasih atas perhatian dan motivasi serta bantuannya selama proses

penyelesaikan skripsi ini..

11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan sripsi dan tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Hanya harapan dan do’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang

berlipat ganda kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu

penulis dalam menyelelesaikan skripsi ini. Amin…

Jakarta, Juni 2009

Penulis

Page 8: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Realitas Pendidikan Islam saat ini bisa dibilang telah mengalami masa

kebuntuan intelektual. Diantara indikasinya adalah; pertama, minimnya upaya

pembaharuan, dan kalau toh ada kalah cepat dengan perubahan sosial, politik dan

kemajuan iptek. Kedua, praktek pendidikan Islam sejauh ini masih memelihara

warisan yang lama dan tidak banyak melakukan pemikiran kreatif, inovatif dan

kritis terhadap isu-isu aktual. Ketiga, model pembelajaran pendidikan Islam

terlalu menekankan pada pendekatan intelektualisme-verbalistik dan menegaskan

pentingnya interaksi edukatif dan komunikasi humanistik antara guru-murid.

Keempat, orientasi pendidikan Islam menitikberatkan pada pembentukan ‘abd

atau hamba Allah dan tidak seimbang dengan pencapaian karakter manusia

muslim sebagai khalifah fi al-ardl.1

Padahal, di sisi lain pendidikan mengemban tugas penting, yakni

bagaimana mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat

berperan aktif dan tetap survive di era globalisasi. Mengapa pengembangan

kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting dan begitu urgent? Hal ini

tak bisa dipungkiri mengingat abad XXI sebagai era globalisasi dikenal dengan

situasinya yang penuh dengan persaingan. John Naisbitt dan Patricia Aburdene

sebagaimana dikutip A. Malik Fadjar, pernah mengatakan bahwa terobosan paling

menggairahkan dari abad XXI bukan karena teknologi, melainkan karena konsep

yang luas tentang apa artinya manusia itu. Pengembangan kualitas SDM bukan

persoalan yang gampang dan sederhana, karena membutuhkan pemahaman yang

mendalam dan luas pada tingkat pembentukan konsep dasar tentang manusia serta

perhitungan yang matang dalam penyiapan institusi dan pembiayaan.2

______________1 Abd. Rachman Assegaf, “Membangun Format Pendidikan Islam di Era Globalisasi”,

dalam Imam Machali dan Musthofa (Ed.), Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), Cet. I, h. 8-9

2 A. Malik Fadjar, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Fajar Dunia, 1999), Cet. I, h.156

Page 9: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

9

Paradigma pembangunan yang berorientasi pada keunggulan komparatif

dengan lebih mengandalkan sumber daya alam dan tenaga kerja yang murah, saat

ini mulai mengalami pergeseran menuju pembangunan yang lebih menekankan

keunggulan kompetitif. Dalam paradigma baru ini, kualitas SDM, penguasaan

teknologi tinggi dan peningkatan peran masyarakat memperoleh perhatian.3

Keberhasilan pembangunan terutama ditentukan oleh kualitas

manusianya, bukan oleh melimpah-ruahnya kekayaan alam.4 Manusia merupakan

titik sentral yang menjadi subyek dan perekayasa pembangunan serta sebagai

obyek yang direkayasa dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Sumber daya

manusia merupakan modal dasar pembangunan nasional yang memiliki potensi

dan daya dorong bagi percepatan proses pelaksanaan pembangunan nasional.

Dengan demikian, perilaku pembangunan seyogyanya mencerminkan peningkatan

harkat dan martabat kemanusiaan demi peningkatan kualitas peradaban

masyarakat, bangsa dan negara. Di dalamnya diperlukan ketangguhan kualitas,

watak dan moralitas manusia sebagai pelaku utamanya.

Upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia

dapat dilakukan melalui berbagai jalur, diantaranya melalui pendidikan.

Pendidikan ini merupakan jalur peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

lebih menekankan pada pembentukan kualitas dasar, misalnya keimanan dan

ketakwaan, kepribadian, kecerdasan, kedisiplinan, kreativitas dan sebagainya.5

Untuk menjawab tuntutan dan tantangan global, keunggulan-keunggulan

mutlak yang harus dimiliki umat Islam Indonesia adalah penguasaan atas sains

teknologi dan keunggulan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni.

Kemajuan dan penguasaan atas sains teknologi akan mendorong terjadinya

percepatan transformasi masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan, yang di

Indonesia lebih dikenal dengan istilah pembangunan.6

______________3 A. Malik Fadjar, Reorientasi Pendidikan Islam…, h. 1574 Sri Bintang Pamungkas, Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan IPTEK Mengatasi

Kemiskinan, Mencapai Kemandirian, (Jakarta: Seminar dan Sarasehan Teknologi, 1993), h. 205 Abdul Latif, Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Menghadapi Era

Pasar Bebas, (Jakarta: DPP HIPPI, 1996), h. 116 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,

(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2000), Cet. II, h. 46

Page 10: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

10

Merasuknya globalisasi, berkembangnya profesionalisasi dan semakin

menajamnya kompetisi antar negara, menuntut adanya pelurusan orientasi

pembangunan pada peningkatan kualitas manusia.

Dahulu, pendidikan lebih merupakan model untuk pembentukan maupun

pewarisan nilai-nilai keagamaan dan tradisi masyarakat. Artinya, misi pendidikan

dianggap berhasil ketika anak didik sudah mempunyai sikap positif dalam

beragama dan memelihara tradisi masyarakatnya.7 Kini, paradigma pendidikan

seperti itu harus direkonstruksi agar sumber daya manusia muslim tidak acuh

terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan ekonomi, ketenaga-kerjaan,

dan persoalan lainnya dengan tetap mempertahankan nilai-nilai etik dan moral

Islam.

Hal-hal itulah yang mendorong penulis untuk mengkomparasikan konsep

pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional dengan

konsep pendidikan Hasan Langgulung sebagai tokoh pendidikan Islam tentang

strategi pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Ini

dipertegas dengan statement Azyumardi Azra yang mengatakan bahwa Hasan

Langgulung adalah di antara pemikir yang paling menonjol dalam barisan

pengkaji pemikiran dan teori kependidikan di Indonesia dewasa ini.8

Dari beberapa fenomena dan alasan inilah, penulis beranggapan bahwa

masalah yang akan diangkat dalam skripsi ini layak untuk diangkat sebagai

skripsi. Adapun judul skripsi yang penulis ajukan ialah ”Strategi Pendidikan

Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Studi Komparasi Atas

Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dengan Hasan Langgulung)”.

______________7 A. Malik Fadjar, Madrasah dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mizan, 1999), Cet

II, h. 98 Selain Hasan Langgulung, Azra juga menyebut pemikir Muslim lain yang konsisten

dalam pengkajian pemikiran kependidikan Indonesia, yaitu; Muzayyin Arifin, Zakiah Daradjat,Syahminan Zaini, Abdul Munir Mulkhan, dan Ahmad D. Marimba. Lihat, Azra, PendidikanIslam; Tradisi dan Modernisasi, h. 90

Page 11: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

11

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, ada banyak persoalan yang dihadapi

pendidikan terkait dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM)

terutama di era globalisasi ini dan bagaimana kedua tokoh tersebut dengan

kapasitasnya sebagai kaum intelektual menjawab persoalan itu. Pelbagai

macam persoalan itu bisa diidentifikasi sebagai berikut:.

a. Apa yang dimaksud dengan Sumber Daya Manusia?

b. Bagaimana peran pendidikan dalam peningkatan kualitas sumber daya

manusia?

c. Bagaimana strategi pendidikan yang digagas kedua tokoh tersebut

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia?

2. Pembatasan Masalah

Untuk lebih mempertajam dan mempermudah analisa serta kajian

selanjutnya, penulis memberikan pembatasan masalah sehingga kajian skripsi

ini berfokus pada ide, pandangan dan gagasan yang dirumuskan oleh kedua

tokoh tersebut tentang strategi pendidikan dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia.

3. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

yaitu: Bagaimana strategi pendidikan yang digagas oleh kedua tokoh dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengkomparasikan

pemikiran kedua tokoh tentang strategi peningkatkan kualitas sumber daya

manusia melalui pendidikan. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi

sumbangsih dalam melakukan perbaikan pendidikan ke arah yang lebih baik.

Page 12: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

12

D. Metode Penelitian

Sebagaimana karya ilmiah secara umum, setiap pembahasan suatu

karya ilmiah tentunya menggunakan sebagai landasan dalam mengelaborasi

suatu masalah, sehingga masalah tersebut agar dapat diuraikan dan dijelaskan

dengan gamblang dan mudah dipahami. Dalam penelitian skripsi ini penulis

penelitian kepustakaan (library reseach) dengan tehnik mengumpulkan data-

data yang sesuai dengan pokok masalah kemudian mengelola dan

menganalisis data-data tersebut..

Sedangkan teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Fakultas Ilmu tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Page 13: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

13

BAB II

SUMBER DAYA MANUSIA

A. Sumber Daya Manusia (SDM) Yang Berkualitas

a. Pengertian Sumber Daya Manusia

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah paling sempurna

dengan struktur jasmaniah dan rohaniah terbaik di antara makhluk lainnya.

Muzayyin Arifin mengatakan bahwa dalam struktur jasmaniah dan rohaniah

itu Allah memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki

kecenderungan berkembang yang menurut aliran psikologi behaviorisme

disebut pre potence reflex (kemampuan dasar yang secara otomatis

berkembang).9

Kemampuan dasar tersebut kemudian dikenal dengan istilah sumber

daya manusia atau disingkat dengan SDM. Sumber Daya Manusia (SDM)

secara konseptual memandang manusia sebagai suatu kesatuan jasmani dan

rohani. Oleh sebab itu, kualitas SDM yang dimiliki oleh suatu bangsa dapat

dilihat sebagai sinergistik antara kualitas rohani dan jasmani yang dimiliki

oleh individu dari warga bangsa yang bersangkutan.

Kualitas jasmani dan rohani tersebut oleh Emil Salim disebut sebagai

kualitas fisik dan non fisik. Lebih lanjut, wujud kualitas fisik ditampakkan

oleh postur tubuh, kekuatan, daya tahan, kesehatan, dan kesegaran jasmani.

Dari sudut pandang ilmu pendidikan, kualitas non fisik manusia mencakup

ranah (domain) kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kualitas ranah kognitif

digambarkan oleh tingkat kecerdasan individu, sedangkan kualitas ranah

afektif digambarkan oleh kadar keimanan, budi pekerti, integritas kepribadian,

serta ciri-ciri kemandirian lainnya. Sementara itu, kualitas ranah psikomotorik

docerminkan oleh tingkat keterampilan, produktivitas, dan kecakapan

mendayagunakan peluang berinovasi.10

______________9 Muzayyin Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 8810 Anggan Suhandana, Pendidikan Nasional Sebagai Instrumen Pengembangan SDM,

(Bandung: Mizan, 1997), Cet. III, h. 151

Page 14: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

14

Sebenarnya tiga kata yang terdapat dalam istilah sumber daya manusia,

yaitu: sumber, daya, dan manusia, tak ada satupun yang sulit untuk dipahami.

Ketiga kata itu tentu mempunyai arti dan dengan mudah dapat dipahami

artinya. Secara sederhana dapat didefinisikan sebagai daya yang bersumber

dari manusia. Daya ini dapat pula disebut kemampuan, tenaga, energi, atau

kekuatan (power).11

Walaupun demikian, istilah sumber daya manusia telah didefinisikan

bermacam-macam oleh para pakar pendidikan maupun psikologi. Diantaranya

ialah apa yang telah diutarakan oleh Yusuf Suit yang mengatakan bahwa yang

dimaksud dengan sumber daya manusia adalah “kekuatan daya pikir dan

berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan

digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi

kesejahteraan kehidupan manusia.12

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sumber daya manusia diartikan

sebagai “potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.”13

Sedangkan dalam Kamus Webster, yang dimaksud sumber daya manusia ialah

“alat atau kekayaan yang tersedia (available means), kemampuan atau bahan

untuk menyelesaikan masalah atau persoalan.” Definisi dari dua kamus di atas

diperkuat oleh pernyataan Deacon dan Malock dalam Gross Crandall dan

Knol (1973) yang mendefinisikan sumber daya manusia sebagai “alat atau

bahan yang tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan”.14

Gunawan A. Wardhana sebagaimana yang dikutip oleh A.S. Munandar

sepenggal kalimat kutipan dari Harbison menyatakan bahwa sumber daya

manusia mencakup semua energi, keterampilan, bakat, dan pengetahuan

______________11 Buchori Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Gunung Agung, 1993),

Cet. II, h. 5712 Yusuf Suit, Sikap Mental dalam Manajemen SDM, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996),

Cet. I, h. 3513 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), Cet. X, h.

97314 Suprihatin Gunaharja, et.al., Pengembangan Sumber Daya Keluarga, (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 1993), Cet. I, h. 4

Page 15: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

15

manusia yang dipergunakan secara potensial dapat atau harus dipergunakan

untuk tujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat.15

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan sumber daya manusia itu adalah tenaga atau

kekuatan/kemampuan yang dimiliki oleh seseorang berupa daya pikir, daya

cipta, karsa dan karya yang masih tersimpan dalam dirinya sebagai energi

potensial yang siap dikembangkan menjadi daya-daya berguna sesuai dengan

keinginan manusia itu sendiri.

b. Karakteristik Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkualitas

Era globalisasi yang ditandai dengan transparansi di segala bidang

kehidupan, telah menuntut SDM berkualitas yang memiliki seperangkat

pengetahuan dan keterampilan yang memadai yang diimbangi dengan nilai-

nilai tertentu sesuai dengan karakter dunia baru. Yaitu dunia tanpa batas yang

berarti komunikasi antar manusia menjadi begitu mudah, begitu cepat, dan

begitu intensif sehingga batas-batas ruang menjadi sirna. Adapun nilai-nilai

tersebut antara lain; profesionalisme, kompetitif, efektif dan efisien dalam tata

kerja, sehingga fungsi pendidikan tidak sekadar sebagai agen perubahan akan

tetapi harus mampu mengakomodir pengalaman, keterampilan dan nilai-nilai

globalisasi dalam satu paket pendidikan.16 Dengan demikian orientasi

pendidikan harus terkait dan sepadan dengan kebutuhan masyarakat yang terus

berkembang dengan berbagai sektor kebutuhan, terutama dunia industri dan

dunia usaha. Sehingga perlu adanya pandangan baru tentang manusia

berkualitas dalam pendidikan di abad globalisasi ini.

Untuk itu, maka para pakar khususnya futurolog pendidikan telah

menyusun berbagai skenario mengenai karakteristik manusia atau masyarakat

abad 21, salah satunya sebagaimana pendapat Robert Reich yang dikutip oleh

______________15 A.S. Munandar, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Rangka Pembangunan

Nasional, (Jakarta: Djaya Pirusa, 1981), h. 916 Zainal Arifin, Nuansa Teosentris Humanistik Pendidikan Islam; Signifikansi Pemikiran

Hasan Langgulung dalam Konstalasi Reformasi Pendidikan Islam, (STAIN Cirebon: Lektur-Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam), Seri VIII/Th. Ke-5/98/h. 76

Page 16: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

16

Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., mengemukakan bahwa manusia berkualitas yang

cerdas itu memiliki ciri-ciri antara lain:

a. Added Values (memiliki nilai tambah, keahlian, profesionalisme)

b. Abstraction System Thinking (mampu berpikir rasional,

mengabstraksikan suatu persoalan secara sistematis melalui

pendekatan ilmiah objektif)

c. Experimentation and Test (mampu berpikir di balik data-data dengan

melihat dari berbagai sudut)

d. Collaboration (mampu bekerja sama, bersinergi).17

Gambaran di atas jelas merupakan suatu karakteristik nilai-nilai

mentalitas yang harus tampak pada profil dan penampilan sumber daya

manusia abad 21.

Dalam tingkat tertentu gambaran rumusan di atas relevan dengan ciri

manusia modern seperti dirumuskan oleh Alex Inkeles sebagaimana dikutip

oleh Syahrin Harahap, yaitu: kecenderungan menerima gagasan-gagasan baru,

kesediaan menyatakan pendapat, kepekaan pada waktu dan lebih

mementingkan waktu kini dan mendatang ketimbang waktu yang telah lalu,

rasa ketepatan waktu lebih baik, keprihatinan yang lebih besar untuk

merencanakan organisasi dan efisiensi, menghargai kekuatan ilmu dan

teknologi serta keyakinan bahwa keadilan bisa ditegakkan.18

B. Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas

Konsep sumber daya manusia (human resource) berkembang ketika

diketahui dan disadari bahwa manusia itu mengandung berbagai aspek sumber

daya bahkan sebagai sumber energi. Manusia tidak hanya berunsur jumlah,

seperti terkesan dari pengertian tentang penduduk, tetapi juga mutu, dan mutu

ini tidak hanya ditentukan oleh aspek keterampilan atau kekuatan tenaga

fisiknya, tetapi juga pendidikannya atau kadar pengetahuannya, pengalaman

atau kematangannya, dan sikapnya atau nilai-nilai yang dimilikinya.

______________17 Mastuhu, Menuju Sistem Pendidikan yang Lebih Baik Menyongsong Era Baru Pasca

Orba, (Makalah: disampaikan pada Diskusi Panel HMJ-KI IAIN Jakarta, 13/12/98), h. 218 Syahrin Harahap, Islam Dinamis; Menegakkan Nilai-nilai Ajaran al-Qur’an dalam

Kehidupan Modern di Indonesia, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), Cet. I, h. 91-92

Page 17: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

17

Kemudian apa yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya

manusia? Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah

suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka

mencapai suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam

rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Dan secara mikro, dalam

arti di lingkungan suatu unit kerja (departemen atau lembaga-lembaga yang

lain), maka sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kerja, pegawai atau

karyawan maka yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia

adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga

atau karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Dari batasan ini

dapat disimpulkan bahwa proses pengembangan sumber daya manusia itu

terdiri dari perencanaan (planning), pendidikan dan pelatihan (education and

training), dan pengelolaan (management).19

Prof. DR.H,A.R, Tilaar bereendapat aspek-aspek yang perlu

dikembangkan meliputi:

a. Individualitas, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan kita masih

bersifat kodian, artinya masih kurang memberikan perhatian kepada

pengembangan individualitas yang mandiri . hampir seluruh kegiatan

di sekolah di arahkan kepada kompormitas seperti mengejar izasah,

menjadi pegawai negeri dan sebagainya dan belum diarahkan kepada

individu yang percaya pada kemamouan mandiri.

b. Etika, atau barang kali lebih tepat di sebut etos kerja merupakan daya

merupakan daya penggerak dinamika suatu masyarakat. Kebudayaan

kita cenderung di arahkan kepada budaya santai . Mungkin karena

alamnya begitu murah dan kaya sehingga menumpulkan semangat

manusianya untuk berusaha keras.

c. Pengetahuan, pengetahuan dalam kontek ini bukanlah pengetahuan

tang sudeah tersedia, tetapi sikap mental ingin tau, ingin

______________19 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), Cet. II, h. 2-3

Page 18: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

18

mengeksploras8i . Pendidikan dalam hal ini bukan mencekoki anak

didik dengan pengetahuan siap tetapi kemampuan dan keterampilan

untuk menggali ilmu pengetahuan. Selanjutnya ilmu pengetahuan yang

diajarkan bukanlah hanya sekedar untuk mengetahui, sebagai bahan

pelatihan mental, tetapi pengetahuan yang mempunyai relevansi dalam

meningkatkan kualitas hidup anak didik dan masyarakat.

d. Keterampilan, pengembangan keterampilan bukan saja akan

memperkuat individu seseorang dengan memberi rasa harga diri

karena dapat berkarya, tetapi secara langsung akan ikut menyumbang

bagi pembangunan nasional.

e. Bakat, bakat seseorang apabila di kembangkan dengan tepat bukan saja

bermanfaat bagi pengembangan individu pemiliknya, juga merupakan

aset nasional yang sangat penting. Bakat itun tidak timbul dengan

sendirinya tetapi perlu ditemukan dan di kembangkan.20

C. Islam Dan Sumber Daya Manusia

a. Pandangan Islam tentang Manusia

Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan

menempati kedudukan tertinggi di antara makhluk lainnya, yakni menjadi

khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi (Q.S.2:30) Islam menghendaki manusia

berada pada tatanan yang tinggi dan luhur. Oleh karena itu manusia dikaruniai

akal, perasaan, dan tubuh yang sempurna. Islam, melalui ayat-ayat al-Qur’an

telah mengisyaratkan tentang kesempurnaan diri manusia, seperti antara lain

disebutkan dalam surat at-Tin ayat 4:

لقد خلقنا اإلنسان يف أحسن تقومي"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-

baiknya…”21

______________20 H.A.R. Tilaar, Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional Menyongsong Abad XXI,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1990 ) cet. I, hal. 109-11021 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 1076

Page 19: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

19

Kesempurnaan demikian dimaksudkan agar manusia menjadi individu

yang dapat mengembangkan diri dan menjadi anggota masyarakat yang

berdaya guna sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi sumber daya

yang dimilikinya.

Berbeda dengan Islam, menurut orang-orang Barat, manusia adalah

termasuk bangsa binatang menyusui (mamalia). Yusuf Qardhawi, ulama

kontemporer karismatik asal Mesir mengutip pendapat Ernest Haeckel,

pemuka aliran biologisme bangsa Jerman yang mengatakan: “tidak ada sangsi

lagi bahwa dalam segala hal manusia sungguh-sungguh adalah binatang

beruas tulang belakang, yakni binatang yang menyusui.”22 Pendapat ini tentu

saja memanggil kembali memori kita tentang apa yang pernah dilontarkan

oleh ilmuan Barat lainnya, yaitu Charles Darwin dalam “teori evolusi”-nya

bahwa asal-muasal bangsa manusia adalah kera. Tentu teori ini ditolak

mentah-mentah oleh Islam karena bukan hanya bertentangan dengan risalah

Islam namun juga secara tak langsung merendahkan derajat manusia itu

sendiri sebagai seorang khalifah di bumi.

Lain halnya dengan Julian Offrey de Lammetrie, seorang materialis

berkebangsaan Perancis yang mengatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

antara manusia dengan binatang dan karena itu manusia adalah suatu mesin.23

Definisi yang dikemukakan oleh para ahli filsafat mengenai manusia

tidaklah berbeda dengan pendapat di atas. Mereka memberikan sebutan

manusia sebagai binatang dengan beberapa sikap menurut kenyataan tindakan

manusia dalam kehidupannya, antara lain yaitu:

a. Homo Sapiens, menurut Lonnaeus yaitu binatang yang mempunyai

budi (akal) dan ahli agama kristen menyebut manusia sebagai animal

rational, yaitu binatang yang berfikir.

______________22 Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999),

Cet. I, h. 25623 Syahminan Zaini dan Ananto Kusuma Seta, Wawasan al-Qur’an tentang

Pembangunan Manusia Seutuhnya, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), Cet. II, h. 5

Page 20: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

20

b. Homo Laquen, menurut Revesz dalam “Das Problem Des Ursprungs

end Sprache” manusia ialah binatang yang pandai menciptakan bahasa

dan menjelmakan pikiran serta perasaan dalam kata-kata tersusun.

c. Homo Faber, menurut Bergson dalam “L’Evolution Creatrice” yaitu

binatang yang pandai membuat alat perkakas.

d. Zoon Politicon, menurut Aristoteles yaitu binatang yang pandai

bekerja sama, bergaul dengan orang lain dan mengorganisasi diri untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

e. Homo Religious, yaitu binatang yang dasarnya beragama.

f. Homo Economicus, yaitu binatang yang takluk pada undang-undang

ekonomi dan dia bersifat ekonomikus.24

Tetapi al-Qur’an menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang

bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan. Definisi ini

mengandung tiga unsur yaitu:

a. Manusia adalah ciptaan Allah swt. (Q.S. 16: 4)

b. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab kepada Allah swt.

Menurut al-Qur’an, yang akan dipertanggungjawabkan itu ialah:

1) Semua nikmat Allah yang pernah diterima manusia (Q.S. 102: 8)

2) Semua tingkah laku manusia selama hidup di dunia ini (Q.S. 16:

93)

3) Semua ide, gagasan, ilmu dan teknologi yang diadakan manusia

(Q.S. 16: 36)

4) Semua ikrar dan janji yang diadakan manusia (Q.S. 17: 34)

c. Manusia diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.

Manusia mempunyai sifat-sfat ketuhanan seperti sifat-sifat yang

dipunyai oleh Tuhan. Seperti berkuasa, berkehendak, berilmu,

penyayang, pengasih, melihat, mendengar, berkata-kata dan

sebagainya. Tetapi sifat-sifat ini tidaklah sama. Tuhan adalah pencipta,

sedangkan manusia adalah ciptaan-Nya. Pencipta dengan ciptaan-Nya

______________24 Syahid Mu’amar Pulungan, Manusia dalam al-Qur’an, (Surabaya: Bina Ilmu, 1984),

Cet.1, h. 15-17

Page 21: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

21

tidak sama. Karena itu sifat-sifat Tuhan yang ada pada manusia

tentulah sesuai dengan kemanusiannya.25

Dengan demikian Islam memandang manusia sangat mulia dengan

sumber ajarannya yaitu al-Qur’an. Ia telah memotret manusia dalam

bentuknya yang utuh dan menyeluruh.

b. Potensi Dasar Manusia

Para filosof tidak pernah sependapat tentang potensi apa yang perlu

dikembangkan oleh manusia. Melalui pendekatan historis, Hasan Langgulung

menjelaskan bahwa di Yunani Kuno satu-satunya potensi manusia yang harus

dikembangkan di kerajaan Sparta adalah potensi jasmaninya, tetapi sebaliknya

di kerajaan Athena yang dipentingkan adalah kecerdasan otaknya.26

Beberapa ahli filsafat pendidikan Islam telah mencoba

mengklasifikasikan potensi manusia, diantaranya yaitu menurut KH. A. Azhar

Basyir, bila manusia ditinjau dari substansinya, maka manusia terdiri dari

potensi materi yang berasal dari bumi dan potensi ruh yang berasal dari

Tuhan.27 Pendapat senada juga dikemukakan oleh Syahminan Zaini yang

menyatakan bahwa unsur pembentuk manusia terdiri dari tanah dan potensi

rohani dari Allah.28 Dalam redaksi lain, Muhaimin dan Abdul Mujib

berpendapat bahwa pada hakekatnya manusia terdiri dari komponen jasad

(jasmani) dan komponen jiwa (rohani), menurut mereka komponen jasmani

berasal dari tanah dan komponen rohani ditiupkan oleh Allah.29 Demikian pula

kesimpulan yang diambil Abuddin Nata berdasarkan pendapat para ahli

______________25 Syahminan Zaini dan Ananto Kusuma Seta, Wawasan al-Qur’an tentang

Pembangunan Manusia Seutuhnya, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), Cet. II, h. 726 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,

(Jakarta: Pustaka al-Husna, 1995), Cet. III, h. 261-26227 Muhammad Syamsudin, Manusia dalam Pandangan KH. A. Azhar Basyir,

(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997), Cet. II, h. 7728 Syahminan Zaini, Penyakit Rohani Pengobatannya, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), Cet.

III, h. 629 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan

Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), Cet. I, h. 10-11

Page 22: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

22

filsafat pendidikan, bahwa secara umum manusia memiliki dua potensi, yaitu

potensi jasmani dan potensi rohani.30

Dari pendapat yang dikemukakan di atas, ternyata potensi manusia

dapat diklasifikasikan kepada potensi jasmani dan potensi rohani. Berbeda

dengan klasifikasi yang dikemukakan di atas, beberapa ahli filsafat pendidikan

menguraikan potensi rohani manusia ke dalam beberapa bagian, sebagaimana

pendapat Barmawie Umary yang menyatakan bahwa potensi rohani manusia

itu terdiri dari empat unsur pokok, yaitu roh, qalb, nafs, dan akal.31 Pembagian

Barmawie Umary ini sedikit berbeda dengan klasifikasi potensi rohani yang

dikemukakan oleh Muhaimin dan Abdul Mujib. Menurut keduanya potensi

rohani manusia itu dibagi tiga yaitu, potensi fitrah, qolb, dan akal.32

Berikut ini penulis akan menjelaskan satu persatu tentang klasifikasi

potensi manusia tersebut yaitu:

a. Potensi Jasmani

Secara jasmaniah (fisik), manusia adalah makhluk yang paling potensial

untuk dikembangkan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia

dianugerahi rupa dan bentuk fisik yang bagus serta memiliki kelengkapan

anggota tubuh untuk membantu dan mempermudah aktivitasnya. Proses

penciptaan manusia mulai nutfah (air mani), kemudian ‘alaqah (segumpal

darah), mudghah (segumpal daging), ‘izam (tulang belakang) dan lahm yang

membungkus ‘izam atau membentuk rangka yang menggambarkan bentuk

manusia, merupakan kesempurnaan manusia secara fisik.

Untuk mengetahui potensi jasmani, Abuddin Nata memperkenalkan

kata kunci yang diambil dari al-Qur’an, yaitu al-basyar. Menurutnya, kata

basyar dipakai untuk menyebut semua makhluk. Basyar merupakan bentuk

jamak dari akar kata basyarah yang artinya permukaan kulit kepala, wajah dan

tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Oleh karena itu kata

______________30 Abuddin Nata, Filsafat Pemikiran Pendidikan Islam I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1997), Cet. I, h. 3531 Barmawie Umary, Materi Akhlak, (Solo: Ramadhani, 1989), Cet. I, h. 2132 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan

Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), Cet. I, h. 11

Page 23: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

23

mubasyarah diartikan musalamah yang artinya persentuhan antara kulit laki-

laki dan kulit perempuan. Disamping itu kata mubasyarah diartikan sebagai

al-liwath atau al-jima’ yang artinya persetubuhan.33

Manusia dalam pengertian basyar adalah manusia yang seperti tampak

pada lahiriahnya, mempunyai bangunan tubuh yang sama, makan dan minum

dari bahan yang sama yang ada di alam ini, dan oleh pertumbuhan usianya,

kondisi tubuhnya akan menurun, menjadi tua dan akhirnya ajalnya akan

menjemputnya.34

Guru Besar Psikologi Islam UIN Jakarta, Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat

memberikan penjelasan lebih rinci tentang aktifitas lahiriah manusia sebagai

kebutuhan pertama atau disebut juga kebutuhan primer. Kebutuhan seperti

makan, minum, seks dan sebagainya tidak dipelajari manusia, melainkan

sudah menjadi fitrahnya sejak lahir. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak

terpenuhi, akan hilanglah keseimbangan fisiknya. Dalam kebutuhan fisik

jasmaniah ini, manusia tidak banyak berbeda dari makhluk hidup lainnya.

Perbedaannya hanya terletak pada cara memenuhi kebutuhan itu.35 Ketika

keseimbangan fisiknya tidak terjaga, maka tubuh manusia akan sakit,

sementara dalam ilmu kesehatan menjaga seluruh anggota tubuh agar

berfungsi secara optimal memerlukan gizi, berbagai vitamin, udara dan

kondisi lingkungan yang bersih.36

Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa potensi jasmani

yang pada manusia merupakan segala daya manusia yang berhubungan

dengan aktifitas fisiknya sekaligus kebutuhan lahiriahnya, karena manusia

secara fisik akan tumbuh optimal bila semua anggota tubuh yang

diakaruniakan oleh Allah swt berfungsi secara baik. Keterkaitan itu membawa

______________33 Abuddin Nata, Filsafat Pemikiran Pendidikan Islam I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1997), Cet. I, h. 3034 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996), Cet. I, h. 26035 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama,

1995), Cet. II, h. 19-2036 Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1988), Cet. III, h. 139-14

Page 24: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

24

implikasi bahwa setiap manusia harus mampu mengembangkan daya-daya

yang berhubungan dengan eksistensi jasmaniahnya.

b. Potensi Rohani

Manusia merupakan makhluk yang istimewa dibanding makhluk

lainnya, karena disamping memiliki dimensi fisik yang sempurna, ia juga

memiliki dimensi roh ini dengan segala potensinya. Jika potensi jasmani

diketahui dari kata basyar, maka untuk mengetahui potensi ruhani dapat

dilihat dari kata al-insan. Kata insan mempunyai tiga asal kata. Pertama,

berasal dari kata anasa yang memiliki arti melihat, mengetahui dan minta izin.

Yang kedua berasal dari kata nasiya yang berarti lupa. Yang ketiga berasal

dari kata al-uns yang artinya jinak.37

Sedangkan Quraish Shihab menganalisis kata insan hanya terambil dari

kata uns yang berarti jinak dan harmonis. Menurutnya, pendapat di atas, jika

dipandang dari sudut pandang al-Qur’an lebih tepat dari yang mengatakan

bahwa kata insan diambil dari kata nasiya (lupa) atau dari kata nasa-yanusu

(berguncang). Kata insan juga digunakan al-Qur’an untuk menunjuk kepada

manusia dengan seluruh totalitasnya, yaitu jiwa dan raga.38

Manusia sebagai makhluk psikis (al-insan) memiliki potensi seperti

fitrah, qalb, nafs, dan akal. Karena potensi itulah manusia menjadi makhluk

yang tinggi martabatnya.39 Dengan demikian potensi ruhani manusia terdiri

dari beberapa unsur pokok, yaitu:

a. Fitrah

Dari segi bahasa fitrah diambil dari kata al-fathr yang berarti belahan

dan dari makna ini lahir makna-makna lainnya antara lain penciptaan atau

kejadian. Fitrah manusia adalah kejadiannya sejak semula atau bawaan sejak

lahirnya.40 Sedangkan Muhaimin dan Abdul Mujib memberikan penjelasan

rinci tentang arti fitrah yang diambil dari pendapat para ulama dalam

menginterpretasikan firman Allah yang berbunyi:

______________37 Ibn Manzur, Lisan al-Arab, (Mesir: Daar al-Mishriyyah, 1968), Jilid VII, h. 306-31438 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, (Bandung: Mizan, 1996), Cet. III, h. 27839 Barmawie Umary, Materi Akhlak, (Solo: Ramadhani, 1989), Cet. I, h. 2140 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran, (Bandung: Mizan, 1996), Cet. III, h. 65

Page 25: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

25

Dari ayat di atas ada beberapa makna dari fitrah, yaitu:

1) Fitrah berarti suci (Thur), yang berarti kesucian dalam jasmani dan

rohani.

2) Fitrah berarti mengakui keesaan Allah swt (tauhid).

3) Fitrah berarti potensi dasar manusia sebagai alat untuk mengabdi dan

ma’rifatullah.

4) Fitrah berarti tabiat alami yang dimiliki manusia (human nature).41

Dalam pemahaman potensi fitrah inilah al-Ghazali meneliti

keistimewaan potensi fitrah yang dimiliki manusia, sebagai berikut:

a) Beriman kepada Allah

b) Kemampuan dan kesediaan untuk menerima kebaikan dan

keturunan atau dasar kemampuan untuk menerima pendidikan dan

pengajaran.

c) Dorongan ingin tahu untuk mencari hakekat kebenaran yang

berwujud daya berfikir.

d) Dorongan biologis berupa syahwat (sensual pleasure), ghadhab,

dan tabiat (insting).

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa fitrah

merupakan potensi dasar yang dimiliki manusia sejak ia dilahirkan berupa

kecenderungan kepada tauhid serta kesucian jasmani dan rohaninya, dan

dalam Islam diakui bahwa lingkungan berpengaruh dalam perkembangan

fitrah menuju kesempurnaan dan kebenaran. Oleh karena itu, potensi yang

dimiliki manusia harus dikembangkan dan dilestarikan.

b. Roh

Roh merupakan kekuatan yang dapat membebaskan diri dari batas-batas

materi. Kekuatan jasmani terikat dengan wujud materi dan inderanya,

sedangkan kekuatan roh tak satupun materi yang dapat mengikatnya. Ia

mempunyai hukum sesuai dengan penciptaan Allah padanya, yakni

______________41 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan

Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), Cet. I, h. 13-19

Page 26: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

26

berhubungan dengan kelanggengan wujud azali.42 Oleh karena itu al-Kindi

mengindentifikasi roh sebagai sesuatu yang tidak tersusun, simpel, dan

sederhana tetapi mempunyai arti yang penting sempurna dan mulia.

Substansinya berasal dari substansi Tuhan, hubungannya dengan Tuhan sama

dengan hubungannya dengan cahaya dan matahari.43

Al-Ghazali membagi pengertian roh kepada dua, yaitu:

1) Roh yang bersifat jasmani

Roh yang merupakan bagian dari jasmani manusia, yaitu zat yang amat

halus bersumber dari ruangan hati (jantung) yang menjadi pusat semua

urat (pembuluh darah), yang mampu menjadikan manusia hidup dan

bergerak serta merasakan berbagai rasa. Roh dapat diumpamakan sebagai

lampu yang mampu menerangi setiap sudut organ, inilah yang sering

disebut sebagai nafs (jiwa).

2) Roh yang bersifat rohani

Roh yang merupakan bagian dari rohani manusia mempunyai ciri halus

dan ghaib, dengan roh ini manusia dapat mengenal Tuhannya, dan mampu

mencapai ilmu yang bermacam-macam. Disamping itu roh ini dapat

menyebabkan manusia berprikemanusiaan, berakhlak yang baik dan

berbeda dengan binatang.44

Dari uraian di atas, penulis berpendapat walaupun roh memiliki

karakteristik yang halus, abstrak, rahasia dan ghaib, tetapi roh dapat

diidentifikasi melalui sifatnya. Roh yang bersifat jasmani merupakan zat yang

menentukan hidup dan matinya manusia, sementara roh yang bersifat rohani

merupakan substansi manusia yang berasal dari substansi Tuhan, sehingga

memiliki potensi untuk berhubungan dengan tuhan atau mengenal Tuhannya.

______________42 Ali Abdul Halim Mahmud, Islam dan Pembinaan Kepribadian, (Jakarta: Akademika

Pressindo, 1995), Cet I, h. 5143 Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1995),

Cet. 1X, h. 1744 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 437

Page 27: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

27

c. Qalb

Hati dalam bahasa Arabnya disebut qalb. Menurut ilmu biologi, qalb itu

segumpal darah yang terletak di dalam rongga dada, agak ke sebelah kiri,

warnanya agak kecoklatan dan berbentuk segitiga. Tetapi yang dimaksud di

sini bukanlah hati yang berupa segumpal darah dan bersifat materi itu,

melainkan hati yang bersifat immateri. Tentang hati yang bersifat immateri

ini, al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengidentifikasikan qalb

menjadi rahasia setiap manusia dan merupakan anugerah Allah yang paling

mulia.45

Qalb mempunyai nama-nama lain yang disesuaikan dengan

aktivitasnya, ia dapat dikatakan sebagai dhomir karena sifatnya yang

tersembunyi, fuad karena sebagai tumpuan tanggung jawab manusia, kabid

karena berbentuk benda, luthfu karena sebagai sumber perasaan halus, karena

qalb suka berubah-ubah kehendaknya, serta sirr karena bertempat pada

tempatnya yang rahasia dan sebagai muara bagi rahasia manusia.46

Dengan demikian, potensi yang dimiliki qalb tergantung kepada

karakteristik qalb itu sendiri yang berubah-ubah, sehingga dalam penjelasan

selanjutnya tentang potensi qalb ini, Dr. Ahmad Mubarak menguraikan

kandungan qalb yang memperkuat potensi-potensi itu. Beliau menyebutkan

berbagai kondisi qalb yang berubah-ubah, yaitu penyakit, perasaan takut,

getaran, kedamaian, keberanian, cinta dan kasih sayang, kebaikan, iman,

kedengkian, kufur, kesesatan, penyesalan, panas hati, keraguan, kemunafikan,

dan kesombongan.47

______________45 Barmawie Umary, Materi Akhlak, (Solo: Ramadhani, 1989), Cet. I, h. 1646 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan

Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), Cet. I, h. 40-4147 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan

Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), Cet. I, h. 114

Page 28: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

28

d. Nafs

Dalam konteks rohani manusia, yang dimaksud dengan nafs adalah

kondisi kejiwaan setiap manusia yang memiliki potensi berupa kemampuan

menggerakkan perbuatan yang baik maupun yang buruk.48

Al-Ghazali membagi nafs kepada tiga tingkatan, yaitu:

1. Nafs tingkatan utama, meliputi:

a. Nafs Mardliyah, yaitu nafs yang cenderung melaksanakan petunjuk ,

guna memperoleh ridho illahi

b. Nafs Rodliyah, yaitu nafs yang cenderung kepada sifat ikhlas tanpa

pamrih atas aktivitas yang dilakukannya.

c. Nafs Muthmainnah, yaitu nafs yang cenderung kepada keharmonisan

dan ketenangan.

d. Nafs Kamilah, yaitu nafs yang mengarah kepada pada tingkat

kesempurnaan.

e. Nafs Mulhamah, yaitu nafs yang memiliki keutamaan dalam bertindak

dan menjauhi perbuatan dengki, rakus dan iri hati.

2. Nafs Lawwamah, yaitu nafs yang mencerminkan sifat-sifat insaniyah.

3. Nafs Amarah, yaitu nafs yang mencerminkan sifat-sifat hayawaniyah dan

bahamiyah (kehewanan dan kebinatangan).

Dalam ensiklopedi Indonesia, ditampilkan pula ketujuh konsep

sebagaimana pendapat Al-Ghazali di atas dengan menggunakan tiga

kelompok. Kelompok pertama adalah nafs amarah yang memiliki ciri-ciri

dorongan rendah yang bersifat jasmaniah seperti loba, tamak serta cenderung

menyakiti hati orang lain. Kelompok kedua adalah nafs lawwamah yang

memiliki cirri-ciri sudah menerima nilai-nilai kebaikan tetapi masih cenderung

kepada dosa, walaupun akhirnya menyesalinya. Kelompok ketiga adalah nafs-

nafs yang berciri baik dan luhur, yaitu: mardliyah, kamilah, mulhamah,

muthmainnah, dan radliyah, yang cenderung kepada sifat-sifat keutamaan,

kesempurnaan, kerelaan, penyerahan kepada tuhan dan mencapai ketenangan

______________48 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan

Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), Cet. I, h. 50

Page 29: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

29

jiwa. Walaupun dalam Al-Qur’an hanya ada tiga macam nafs yang disebutkan

jelas jenisnya, pertama nafs amarah (Q.S. Yusuf: 53), kedua nafs lawwamah

(Q.S. al-Qiyamah: 2) dan nafs muthmainnah (Q.S. Al-Fajr: 27).49

Dari uraian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa nafs adalah

kondisi kejiwaan setiap menusia yang telah diilhamkan Allah kepadanya

kebaikan dan keburukan, sehingga nafs memiliki potensi berupa kemampuan

utuk menggerakkan perbuatan yang baik dan buruk. Potensi nafs tersebut

ditentukan daru kualitas nafs itu sendiri, jika kualitas nafs itu baik, maka nafs

memiliki potensi untuk menggerakkan perbuatan baik, sedangkan jika kualitas

nafs itu buruk, maka nafs memiliki potensi untuk menggerakkan perbuatan

buruk.

e. Akal

Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena manusia dikarunia

akal dan kehendak-kehendak (iradah). Akal memungkinkan manusia untuk

membedakan antara yang benar dan yang salah. Dengan akal manusia dapat

memahami, berpikir, belajar, merencanakan berbagai kegiatan besar, serta

memecahkan berbagai masalah sehingga akal merupakan daya yang amat

dahsyat yang dikaruniakan Allah kepada manusia.

Menurut Ahmad D. Marimba, akal bermanfaat dalam bidang-bidang

berikut ini:

1) Pengumpulan ilmu pengetahuan

2) Memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia

3) Mencari jalan-jalan yang lebih efisien untuk memenuhi maksud

tersebut.

Tetapi pada keadaan yang lain, sebaliknya akal dapat pula berpotensi

untuk:

1) Mencari jalan-jalan ke arah perbuatan yang sesat

2) Mencari alasan untuk membenarkan perbuatan-perbuatan yang sesat

itu

______________49 M. Dawam Rahardjo, et.al, Ensiklopedi Alquran, (Jakarta: Paramadina, 1996), Cet.I, h.

264-265

Page 30: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

30

3) Menghasilkan kecongkakan dalam diri manusia bahwa akal itu dapat

mengetahui segala-galanya.50

Demikianlah gambaran tentang potensi akal yang pada intinya

adalah bahwa Allah memberikan suatu karunia besar dan maha dahsyat bagi

manusia, sebuah daya (kekuatan) yang dapat membawa manusia kepada

keaikan dan manfaat, sebaliknya juga dapat merusak dan membawa madharat.

Potensi akal yang dimiliki manusia menjadikannya berbeda denngan makhluk

lainnya di muka bumi ini.

c. Signifikansi Sumber Daya Manusia Berkualitas Menurut Islam

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran

sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Untuk mempertahankan

kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah

melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima

dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang

dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang

mulia itu karena akal dan perasaan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang

seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada Pencipta.51

Potensi-potensi yang diberikan kepada manusia pada dasarnya

merupakan petunjuk (hidayah) Allah yang diperuntukkan bagi manusia

supaya ia dapat melakukan sikap hidup yang serasi dengan hakekat

penciptaannya.52 Sejalan dengan upaya pembinaan seluruh potensi manusia,

Muhammad Quthb berpendapat bahwa Islam melakukan pendidikan dengan

melakukan pendekatan yang menyeluruh terhadap wujud manusia, sehingga

tidak ada yang tertinggal dan terabaikan sedikitpun, baik dari segi jasmani

maupun segi rohani, baik kehidupannya secara mental, dan segala kegiatannya

di bumi ini. Islam memandang manusia secara totalitas, mendekatinya atas

dasar apa yang terdapat dalam dirinya, atas dasar fitrah yang diberikan Allah

______________50 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al Ma’arif,

1989), Cet. VIII, h. 11151 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III, h.352 Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996), Cet.II,

h.108

Page 31: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

31

kepadanya, tidak ada sedikitpun yang diabaikan dan tidak memaksakan

apapun selain apa yang dijadikannya sesuai dengan fitrahnya. Pendapat ini

memberikan petunjuk dengan jelas bahwa dalam rangka mencapai pendidikan

Islam mengupayakan pembinaan seluruh potensi secara serasi dan seimbang.53

Hasan Langgulung melihat potensi yang ada pada manusia sangat

penting sebagai karunia yang diberikan Allah untuk menjalankan tugasnya

sebagai khalifah di muka bumi. Suatu kedudukan yang istimewa di dalam

alam semesta ini. Manusia tidak akan mampu menjalankan amanahnya

sebagai seorang khalifah, tidak akan mampu mengemban tanggung jawabnya

jikalau ia tidak dilengkapi dengan potensi-potensi tersebut dan

mengembangkannya sebagai sebuah kekuatan dan nilai lebih manusia

dibandingkan makhluk lainnya.54 Artinya, jika kualitas SDM manusianya

berkualitas maka ia dapat mempertanggung jawabkan amanahnya sebagai

seorang khalifah dengan baik. Kualitas SDM ini tentu saja tak hanya cukup

dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi juga

pengembangan nilai-nilai rohani-spiritual, yaitu berupa iman dan taqwa

(imtaq).

Dari penjabaran di atas dapat dimengerti bahwa pengembangan

SDM sangat penting, tak hanya dari sudut ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun, tak kalah pentingnya adalah dimensi spiritual dalam pengembangan

SDM. Kualitas SDM tidak akan sempurna tanpa ketangguhan mental-spiritual

keagamaan. Sebab, penguasaan iptek belaka tidaklah merupakan satu-satunya

jaminan bagi kesejahteraan bangsa dan umat manusia secara keseluruhan.

SDM yang mempunyai dan memegang nilai-nilai agama akan lebih

tangguh secara rohaniah. Dengan demikian akan lebih mempunyai tanggung

jawab spiritual terhadap iptek. SDM yang tidak disertai dengan kesetiaan

kepada nilai-nilai keagamaan, hanya akan membawa manusia ke arah

pengejaran kenikmatan duniawi atau hedonisme belaka. Dan jika semangat

______________53 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. I,

h.5154 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,

(Jakarta: Al-Husna Zikra, 1995), Cet. III, h. 57

Page 32: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

32

hedonisme sudah menguasai manusia, bisa diramalkan yang terjadi adalah

eksploitasi alam sebesar-besarnya tanpa rasa tanggung jawab dan bahkan

penindasan manusia terhadap manusia lain.55

______________55 Wakhudin, Tarmizi Taher; Jembatan Umat, Ulama dan Umara, (Bandung: Granesia,

1998), h. 240-241

Page 33: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

33

BAB III

STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA MENURUT KEDUA TOKOH

A. Ki Hajar Dewantoro

1. Biografi dan Riwayat Pendidikan Ki Hajar Dewantoro

Ki Hajar Dewantoro nama aslinya Suwardi Suryaningrat dilahirkan pada

2 Mei 1889, di Yogyakarta dan wafat pada 26 April 1959. dilihat dari segi

leluhurnya, ia adalah putra dari Suryaningrat, putra Paku Alam III. Sebagai

seorang keluarga ningrat ia termasuk seseorang yang memperoleh keuntungan

dalam mendapatkan pendidikan yang baik. Pendidikan dasarnya ia peroleh

dari sekolah rendah Belanda ELS (Europeesche Lagere School). Setelah itu ia

melanjutkan ke sekolah guru (Kweek School), tetapi sebelum sempat

menyelesaikan ia pindah ke STOVIA (School tot Opleiding van Indische

Arten). Namun di sekolah inipun ia tidak sempat menamatkan pendidikannya

dikarenakan ayahnya mengalami kesulitan ekonomi. Sejak saat itu, ia memilih

untuk terjun ke dunia pergerakan politik nasional.56

Pada tahun 1912, nama Ki Hajar Dewantoro dapat di kategorikan

sebagai tokoh muda yang dapat mendapat perhatian Cokroaminoto untuk

memperkuat barisan Syarekat Islam cabang Bandung. Oleh karena itu ia

bersama dengan Wignyadisastra dan Abdul Muis, yang masing-masing

sebagai Ketua dan Wakil Ketua, Ki Hajar Dewantoro di angkat sebagai

sekretaris, namun keterlibatannya dalam Sarekat Islam ini terhitung singkat,

tidak genap satu tahun. Hal ini terjadi karena bersama dengan E.F.E. Dowes

Deker dan Cipto Mangunkusumo, ia diasingkan ke Belanda (1913) atas dasar

orientasi politik beliau yang sangat radikal. Selain alasan tersebut, Ki Hajar

Dewantoro jauh lebih mengaktifkan dirinya pada Indische Partij yang

didirikan pada tanggal 6 September 1912. Dengan alasan ini, maka Ki Hajar

Dewantoro tidak memiliki kesempatan untuk menjadi tokoh penting di

______________56 Tim Penulis, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jilid 1, (Jakarta: Djambatan, 2002), cet. II.

h. 252

Page 34: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

34

lingkungan Syarikat Islam.57

Sebagai tokoh politik dan tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar

Dewantoro tidak hanya terlibat dalam konsep dan pemikiran melainkan juga

terlihat aktif sebagai pelaku yang berjuang membebaskan bangsa dari

penjajahan Belanda dan Jepang melalui pendidikan yang diperjuangkan

melalui taman siswa yang didirikan dan di asuhnya. Dalam posisi yang

demikian itu, maka dapat diduga ia memiliki konsep-konsep yang strategis

tentang pendidikan di Indonesia. Konsep ini cukup menarik untuk di kaji lebih

lanjut. Karena jasanya yang demikian besar dalam dunia pendidikan, maka

kelahirannya, tanggal 2 Mei dijadikan Hari Pendidikan Nasional.58

2. Gagasan dan Pemikiran Pendidikan

Indonesia pernah di jajah Belanda dan Jepang. Belanda menjajah

kurang lebih selama tiga setengah abad. Sedangkan Jepang menjajah lebih

kurang tiga setengah tahun. Tidak seperti halnya Inggris terhadap rakyat

jajahannya seperti di India dan Mesir, Belanda tergolong pelit terhadap

jajahannya. Akibatnya rakyat jajahan Inggris adalah rakyat yang

berpendidikan, sedangkan rakyat jajahan Belanda adalah rakyat yang bodoh.

Itulah yang dialami dan terjadi pada rakyat Indonesia. Menjelang pada akrir

masa jajahannya, Belanda mulai memberikan perhatian pada pendidikan

bangsa Indonesia dan itupun karena mendapat tekanan dari dunia

internasional. Jauh dari harapan ternyata pendidikan yang diberikanpun

ternyata hanya pendidikan yang bermutu rendah serta adanya upaya agar

bangsa Indonesia dapat terus menjadi budak penjajah dan kehilangan jati

dirinya sebagai bangsa Indonesia.59

Kondisi pendidikan yang demikian itu telah mendorong Ki Hajar

Dewantoro untuk meresponnya. Dialah tokoh yang menggagas agar

pendidikan yang diberikan ke bangsa Indonesia adalah pendidikan yang

______________57 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Raja

Grapindo Persada, 2005), h.12958 H.A.H. Harahap dan B.S Dewantoro, Ki Hajar Dewantoro Dan Kawan-

Kawan,(Jakarta: Gunung Agung, 1980), h. 359 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta:

Raja Grapindo Persada, 2005), h.126

Page 35: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

35

dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sendiri dan didasarkan pada semangat

nasionalisme, patriotisme serta membangun jati diri bangsa sebagai manusia

yang merdeka, bebas, bermartabat dan dihormati bangsa lain. Berbagai aspek

seperti visi, misi, tujuan, kurikulum dan tahapan pendidikan harus dirumuskan

berdasarkan kemauan bangsa Indonesia.60

Gagasan dan pemikiran Ki Hajar Dewantoro inilah yang kemudian

menjadi acuan pendidikan nasional Indonesia hingga sekarang. Dialah Bapak

Pendidikan Nasional Indonesia. Prinsip pendidikan yang sangat demokratis

yang berbunyi ing ngarso sing tulodo, ing madya mangun karso dan tutwuri

handayani adalah berasal dari beliau. Demikian pula pendidikan yang

berwawasan global dengan cara mengharuskan para siswa menguasai

pengetahuan agama dan umum serta menguasai bahasa asing telah dicetuskan

oleh Ki Hajar Dewantoro jauh sebelum bangsa Indonesia mengenal apa yang

di sebut era globalisasi.61

Berbicara tentang pendidikan pada umumnya dan pendidikan Islam pada

khususnya tidak dapat ditinggalkan pembicaraan terhadap tokoh dan pejuang

pendidikan Indonesia sejati yang bernama Ki Hajar Dewantoro. Seorang pakar

yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, amatlah naif apabila tidak

mengetahui atau memahami pemikiran pendidikannya. Hal itu terjadi karena

berbagai konsep strategis tentang pendidikan di Indonesia dalam serluruh

aspeknya senantiasa merujuk pada pemikiran beliau.

Gagasan dan pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantoro telah di tulis

dalam berbagai karangannya yang mendapatkan sambutan hangat dari kepala

negara Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno. Karena demikian

luas dan mendalam pemikiran pendidikannya itu, maka boleh jadi ia belum

dapat dibaca oleh pakar pendidikan pada khususnya dan masyarakat umum

pada umumnya, karena berbagai alasan.

Demikian pula pada era reformasi seperti sekarang ini, konsep

______________60 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Raja

Grapindo Persada, 2005), h.12661 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Raja

Grapindo Persada, 2005), h.127

Page 36: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

36

pendidikan di Indonesia tengah ditinjau ulang untuk kemudian dihasilkan

suatu konsep pendidikan yang sesuai dengan tuntunan jaman dan ini tidak

dapat dipungkiri akan berdampak pula pada pendidikan Islam. Dalam kaitan

mencari rumusan konsep pendidikan yang demikian itu, maka sebaiknya kita

menengok sejenak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan Ki Hajar

Dewantoro dalam rangka al-muhafadzah ala al-qadim al-shalih wa al-akhzu

bi al-jadid al- ashlah. (meneruskan hal-hal masa lalu yang masih relevan dan

mengambil pemikiran baru yang lebih baik).62

Sebagai mana telah disebutkan di atas, bahwa pada masa hidupnya Ki

Hajar Dewantoro banyak mengabdikan hidupnya bagi kepentingan

pendidikan, salah satunya melalui Taman Siswa yang didirikan dan diasuhnya.

Dalam kapasitasnya yang demikian itu ia banyak memiliki gagasan dan

pemikiran dalam bidang pendidikan yang dikemukakannya untuk mencapai

visi, misi dan tujuan yang ingin dicapainya.63

3. Pandangan Ki Hajar Dewantoro Terhadap Potensi

Berbicara tentang pengembangan sumber daya manusia dalam dunia

pendidikan tidaklah lepas dari pembicaraan mengenai potensi karena pada

dasarnya pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi itu. Lalu

bagaimana Ki Hajar Dewantoro memandang potensi itu sendiri? Di bawah ini

merupakan gambaran pendapat Ki Hajar Dewantoro tentang potensi.

"Anak lahir didunia ini tidak sebagai kertas yang belum ditulisi. Tidak sepertitabularasa, akan tetapi seolah-olah kertas yang samara atau suram; dandisisilah apendidikan berkuasa untuk menebalkan serta menerangkan tulisan-tulisan yang baik agaknya untuk hidupnya anak-anak."64

Tentang pengaruh-pengaruh lainnya dapatlah dimengerti bahwa segala

daya yang baik dan buruk itu akan menebalkan dan menerangkan tulisan-

tulisan yang mengandung isi baik dan buruk.

Tentang tulisan-tulisan yang bersifat samar-samar dan suram itu______________

62 Ungkapan ini merupakan kaidah yang dipegang teguh oleh Nadhlatul Ulama (NU) padakhususnya dan ulama lain pada umumnya

63 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: RajaGrapindo Persada, 2005), h.130

64 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur TamanSiswa, 1962), h. 442

Page 37: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

37

sebetulnya sebutan umum, sebab sesungguhnya daripada tulisan-tulisan yang

ada pada kodratnya anak itu adalah sebagian yang lebih terang dan tebal

daripada yang lain, ini berarti bahwa tabiat-tabiat anak itu berbeda-beda. Ada

beberapa tabiat nampak terang pada anak yang satu, tetapi tak terlihat pada

anak yang lain. Karena itulah pendidikan harus mengingat satu-satunya anak.

Sekarang menyusul pula pertanyaan tentang dapat atau tidakkah

pendidikan itu melenyapkan tabiat yang jahat. Dimuka telah kita terangkan

bahwa pendidikan itu amat kuasa tetapi tidak maha kuasa, oleh karena dasar-

dasarnya hidup dari anak-anak membatasi atau mengurangi penguasa

pendidikan. Dasar dan ajar itu berlaku konvergen, saling berpengaruh.65

4. Pembaharuan Pendidikan

Sejak lahirnya Indonesia merdeka, maka disegala lapangan hidup dan

penghidupan rakyat Indonesia seluruhnya terjadi atau terlaksana pelbagai

pembaharuan tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Pembaharuan pendidikan

yang terjadi setelah Indonesia merdeka tertuang dalam UUD 1945 pasal 31

sebagaimana disebutkan:

a. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.

b. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu system

pengajaran nasional yang di atur dalam Undang-Undang.66

Pasal dalam Undang-Undang Dasar ini nyatalah mengandung maksud

dan adanya kewajiban belajar kelak dikemudian hari dan keharusan

mendasarkan segala usaha pendidikan dan pengajaran pada dasar kebangsaan.

Tentang dasar kebangsaan ini yang dalam hubungannya dengan

pendidikan dan pengajaran mempunyai arti kultural, maka pasal 32 UUD 1945

dengan singkat dan jelas menetapkan pemerintah memajukan kebudayaan

nasional Indonesia, sedangkan pasal 36 dalam konstitusi kita tentang bahasa

yang kita pakai sebagai bahasa resmi ialah bahasa Indonesia.

Ada pula pasal-pasal didalam Undang-Undang yang harus diingat

______________65 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 44366 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 179

Page 38: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

38

didalam segala rencana untuk mengatur sifat, bentuk dan isi pengajaran pasal

27 bayat 1 tentang persamaan kedudukan segala warga negara dalam hokum

dan pemerintahan, serta ayat 2 tentang hak warga negara atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, pula pada pasal 34 kita

menetapkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh

negara.67

5. Visi, Misi Dan Tujuan Pendidikan

Secara jelas Ki Hajar Dewantoro tidak mengemukakan Visi, Misi dan

Tujuan Pendidikan, kendati demikian banyak statemen yang beliau

kemukakan dan menjurus pada visi, misi serta tujuan pendidikan yang ingin di

capai, diantaranya beliau mengatakan:

a. Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya

budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran (intelek) dan tubuh

anak.68

b. Pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-

anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat

dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-

tingginya.69

c. Pendidikan berarti memelihara hidup-tumbuh kearah kemajuan, tak boleh

melanjutkan keadaan kemarin menurut alam kemarin. Pendidikan adalah

usaha kebudayaan, berazas keadaban, yakni memajukan hidup agar

mempertinggi derajat kemanusiaan.70

Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut Ki Hajar Dewantoro

menggunakan azas, sistem, metode, kurikulum sebagai berikut:

5.1 Asas-Asas Pendidikan

Lahir dan berkembangnya suatu gerakan, organisasi atau apapun

______________67 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 17968 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 2069 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 2070 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 21

Page 39: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

39

namanya sebagai suatu kenyataan sejarah erat kaitannya dengan pengalaman

masa lalu, keadaan yang dihadapinya maupun kepentingan masa depan yang

menjadi cita-citanya, karena sejarah itu sendiri merupakan suatu proses yang

berkesinambungan dalam interaksi masa lalu dan masa kini. Dalam ruang

lingkup lingkungan dan sejarah itu pula terbentuk suatu kondisi yang

tentunya ikut memberikan pengaruh pada Taman Siswa, terutama pada Ki

Hajar Dewantoro sebagai pendirinya.71

Itu nampak sangat jelas dari rumusan asas pendidikan yang dirumuskan

oleh Ki Hajar Dewantoro. Untuk melengkapi penjelasan mengenai asas

pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro secara rinci terdiri dari:

1. Seseorang itu merdeka untuk mengatur dirinya sendiri dengan wajib

mengingat kedamaian dan ketertiban dalam kehidupan bersama, hendaknya

setiap anak dapat berkembang menurut kodrat atau bakatnya. Perintah dan

hukuman dalam mendidik anak ditiadakan, akan tetapi mereka kita didik

dengan sistim among.

2. Asas kemerdekaan dalam cipta, rasa dan karsa. Pendidikan harus

membimbing anak menjadi manusia yang dapat mencari sendiri pengetahuan

dan penggunaan pikiran, perasaan dan kemauan. Dalam asas kemerdekaan Ki

Hajar Dewantoro juga sangat mengutamakan kemerdekaan lahir dan batin.

Yang di maksudkan disini ialah kemampuan untuk mengatur kehidupan

sedemikian rupa, sehingga dalam keadaan apapun kita dapat menerimanya

dengan suka rela dan ikhlas, secara jujur dan konsekuen. Apa yang kita yakini

benar dan dapat memelihara kedaulatan pribadi dan rasa harga diri, kedamaian

dan ketentraman jiwa, kegembiraan dan kegairahan hidup, rasa solidaritas dan

rasa turut bertanggung jawab atas nasib sesama masyarakat. Untuk membina

kemampuan ini diperlukan suatu sikap mental tertentu serta pengetahuan dan

keterampilan dalam bidang ilmu dan teknologi, sebab tanpa sikap mental

tertentu ini maka penguasaan ilmu dan teknologi mudah digunakan secara

sewenang-wenang. Sikap mental yang dimiliki menurut Ki Hajar Dewantoro

terdiri dari:

______________71 Jalalludin Rahmat, Filsafat Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 36

Page 40: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

40

a. Sikap mental ketetapan hati untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup

dengan jujur, cara halal dan legal.

b. Sikap mental yang obyektif, sikap mental ini untuk menghadapi kenyataan

hidup menurut keadaan yang sebenarnya.

c. Sikap mental setia kawan terhadap sesama mahluk Tuhan.

3. Asas kebudayaan sendiri. Pendidikan harus didasarkan atas kebudayaan

Indonesia sendiri agar peserta didik jangan cepat terpengaruh oleh kebudayaan

yang dating dari luar.

4. Asas kerakyatan. Pendidikan dan pengajaran harus diberikan kepada

seluruh rakyat.

5. Asas berhamba pada sang anak. Para pendidik dalam mendidik anak

hendaknya dengan sepenuh hati, tulus dan ikhlas, dengan tidak terikat oleh

siapapun dan oleh apapun.72

6. Asas kekeluargaan. Sebagai kesatuan hidup taman siswa mengatur dirinya

dengan cara dan sistem “kekeluargaan”, suatu pergaulan hidup yang

berdasarkan hubungan antar sesama saudara dan sesama keluarga. Atas

pertalian kekeluargaan, berkumpul dan bersatulah orang-orang Taman Siswa

dari manapun asalnya, keturunan suku dan daerah asalnya. Dalam suatu

keluarga orang hidup bersama berdasarkan cinta dan kasih sayang.

7. Asas hidup hemat dan sederhana. Berani hidup hemat dan sederhana

sebagai akibat tidak menerima bantuan dari orang lain yang mengikat,

konsekuensi orang yang hidup merdeka, tidak mau menjadi budak orang lain.

Hidup sederhana yang kenyataan hidup melarat yang dialami Taman Siswa

dengan tawakal yang didasarkan sebagai akibat cita-citanya.73

Kongres taman siswa pada tahun 1946 merumuskan kembali pernyataan

asas tahun 1922 dan dalam kongres tersebut ditemukan Panca Dharma

sebagai dasar-dasar Taman Siswa yang berisi kemerdekaan, kodrat alam,

______________72 Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan 2, (Jakarta: PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1992), h. 4273 Mochamad Tauhid, Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hajar Dewantoro.(Yogyakarta,

Majelis Luhur Taman Siswa), h. 39

Page 41: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

41

kebudayaan, kebangsaan dan kemanusiaan.74

5.2 Sistem Pendidikan

Menurut pengertian umum pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup

tumbuhnya anak-anak, adapun maksud pendidikan yaitu menuntun segala

kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai

anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-

tingginya. Untuk mencapai itu semua sangatlah diperlukan cara atau sistem

pendidikan yang dapat menghantarkan siswa tersebut pada tujuan pendidikan

tersebut.

Dalam prakteknya Taman Siswa menggunakan Sistem Among yang

berarti asuhan dan pemeliharaan dengan suka cita dengan memberi kebebasan

kepada anak asuhan itu untuk bergerak menurut kemauannya, berkembang

menurut bakat kemampuannya. Dalam pelaksanaannya sistem among

menempatkan guru sebagai fungsi orang tua, karena itu tugas guru yang

biasanya memberikan perintah, paksaan dan hukuman kepada muridnya tidak

digunakan di Taman Siswa. Sedangkan cara pendidikan yang disebut Ki Hajar

Dewantoro sebagai sistem among dalam pelaksanaanya dapat dirumuskan

sebagai berikut:

a. Ing ngarso sung tulodo, yang berarti kalau pendidik tampil dimuka dia

memberi teladan kepda peserta didik.

b. Ing madya mangun karso, yang berarti kalau pendidik berada ditengah dia

membangun semangat, berswakarya dan berkreasi pada peserta didik.

c. Tut wuri handayani, handayani berarati memberi pengaruh dan tut wuri

berarti mengikuti dari belakang dengan penuh perhatian dan penuh

tanggung jawab berdasarkan cinta dan kasih sayang.75

Ing ngarso sung tolodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri Handayani

terjemahan bebasnya adalah berilah contoh nyata ketika anda di depan,

memberikan semangat pada semua ketika terlibat di kancah, dan dari belakang

______________74 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h. 9775 Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan 2, (Jakarta: PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1992), h. 60

Page 42: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

42

mendorong tercapainya cita-cita yang jalurnya diserahkan kepada

kemerdekaan setiap orang.

Biarkanlah mereka mencari jalan sendiri, pendidik boleh mencapurkan

dirinya bila anak-anak salah jalan karena kemajuan yang sejati hanya dapat

diperoleh dengan perkembangan kodrati, tidak perlu menggunakan perintah

paksaan dan hukuman.

Kodrat anak meliputi kodrat Ilahi dan kodrat alam. Kodrat Ilahi yaitu

suatu kemampuan yang dimiliki sebagai anugerah Tuhan sedangkan kodrat

alam yaitu kemampuan yang dimiliki anak sebagai mestinya. Kodrat anak

terwujud sebagai bakat anak, pendidik tidak dapat memaksa dan ikut

menentukan secara mutlak tetapi pendidik harus berbuat sebagai pamong.76

Dalam sistem among selain memperhatikan kodrat anak, sistem ini juga

mempertahankan pula dasar kemerdekaan, artinya bahwa anak didik harus

diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan diri dan

dibiasakan untuk mempergunakan cipta, rasa dan karsanya sendiri.77

5.3 Metode Pengajaran.

Sebagai suatu ilmu, metodologi merupakan bagian dari perangkat

disiplin keilmuan dan semua ilmu pengetahuan mempunyai metodologi

tersendiri ternasuk pendidikan. Dalam hal metode pendidikan Ki Hajar

Dewantoro tidak menyebutkan metode apa saja yang digunakan dalam

menyampaikan materi pelajaran, lain halnya pada taman kanak-kanak secara

jelas ia menggunakan salah satu metode yaitu metode Montessori-Tagore yang

telah disesuaikan. Mengenai metode ini Ki Hajar Dewantoro mengungkapkan

pendapatnya:

"Montessori dan Tagore adalah pembongkar dunia pendidikan lama sertapembangun aliran baru, aliran mana sesuai dengan aliran kita yangsesungguhnya terambil dari adat pendidikan yang masih hidup dalammasyarakat kita atau masih nampak bekas-bekasnya, yaitu aliran yang kitasebut kultural nasional."78

______________76 Wasti Sumanto dan F.X. Soeyarno, Landasan Hisroris Pendidikan Indonesia,

(Surabaya, Usaha Nasional,1983), h. 6777 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 6078 Jalalludin Rahmat, Filsafat Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 40

Page 43: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

43

Keduanya menganggap pendidikan dan pengajaran di Eropa itu

sesungguhnya sangat menyuburkan intelek, akan tetapi sebaliknya mematikan

perasaan karena membalikan jiwa manusia dari derajat budi menjadi mesin

belaka. Keduanya hendak melepaskan ikatan-ikatan yang menyempitkan budi

manusia dan menurunkan derajat kemanusiaan yang mana rakyat negeri-

negeri Barat itu memang sudah lama menantikan pemimpin-pemimpin dunia

yang dapat membalikan jaman kearah keselamatan dan ketentraman, maka

wajar saja jika kedua aliran itu amat mengguncangkan dunia barat pada saat

itu.79 Selain itu metode yang di tempuh adalah sebagai berikut:

Pada tahun-tahun permulaan anak didik sebanyak mungkin dibiasakan

dengan suasana rumah serta lingkungan sendiri. Dasar-dasar bahasa dan alam

pikiran sendiri ditanamkan sekuat-kuatnya melalui nyanyian dan permainan

anak-anak, sebelum anak didik mendapat pengajaran dalam bahasa asing.

Pendidikan diberikan untuk menyiapkan rasa kebebasan dan tanggung

jawab, agar anak-anak berkembang merdeka dan menjadi orang yang serasi,

terikat erat dengan milik kebudayaan sendiri dan dengan demikian terhindar

dari pengaruh yang tidak baik dan tekanan hubungan kolonial, seperti rasa

rendah diri, ketakutan, kebencian, keseganan dan tiruan yang membuta. Selain

anak-anak dididik untuk menjadi putra tanah air yang setia dan bersemangat

dan dengan patriotisme Indonesia memiliki rasa pengabdian tinggi bagi nusa

dan bangsa.80

Untuk menerapkan dasar itu maka pada mulanya perlu dikembangkan

sistem pondok Indonesia. Murid-murid lelaki dan perempuan tinggal bersama

guru-guru pria dan wanita dalam satu asrama. Tiap bagian perguruan harus

diketuai oleh guru yang telah berkeluarga, yang bertugas untuk memelihara

suasana kekeluargaan. Pusat dari perguruan yang merupakan masyarakat kecil

itu ialah guru.81

______________79 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h. 7480 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h. 9481 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h. 95

Page 44: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

44

5.4 Kurikulum Pendidikan

Secara jelas Ki Hajar Dewantoro tidak mendefinisikan bagaimana isi

kurikulum yang ia terapkan dalam sistim pendidikan yang didirikan dan

diasuhnya, kurikulum lebih merupakan mata pelajaran yang ia gagas dan ia

berikan.

Menurut Ki Hajar Dewantoro pelararan yang di berikan kepada anak-

anak dibagi menjadi dua: pertama mata pelajaran yang selain memberi

pengetahuan atau kepandaian juga juga berpengaruh pada kemajuan batin,

dalam arti memasukan pikiran, rasa, kemauan, sedangkan yang kedua ialah

yang memberi bekal pada anak-anak untuk hidupnya kelak dalam dunia

pergaulan umum.82

Untuk memperoleh kepandaian para peserta didik Ki Hajar Dewantoro

mengadakan sekolah-sekolah kepandaian khusus (Vakschool) seperti : sekolah

guru, sekolah tani, peternakan, perikanan, pertukangan, tehnik, industri,

perdagangan, kesenian, sekolah kepandaian puteri, kesehatan dan sebagainya.

Untuk kemajuan batin Ki Hajar Dewantoro mengajarkan pendidikan ethik.

yang didalamnya tercantum pendidikan agama. Dalam Taman Siswa

pendidikan agama diatur sebagai berikut:

a. Agama : Tiap-tiap murid dan guru bebas, saling menghormati.

b. Agama : Dimasukkan sebagai ethik (budi pekerti)

c. Agama : Di daerah-daerah yang nyata penduduknya beragama Islam

dibolehkan memberi pengajaran agama didalam pembelajaran tetapi

tidak boleh dengan paksaan.83

Selain mempertimbangkan aspek-aspek keseimbangan sebagaimana

tersebut diatas, mata pelajaran yang diberikan kepada anak didik juga harus

bertolak dari kodrat manusia yang memiliki sifat dan ciri-ciri kejiwaan yang

sesuai dengan perkembangan usianya, Ki Hajar Dewantoro menguraikan

bahan pelajaran kedalam tiga bagian yaitu mata pelajaran untuk anak usia

______________82 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 8083 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 189

Page 45: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

45

taman kanak-kanak (masa wiraga), taman muda (masa wiraga wirama) dan

taman dewasa (masa wirama).84

B. Hasan Langgulung

1. Biografi dan Riwayat Pendidikan Hasan Langgulung

Nama lengkapnya adalah Hasan Langgulung, lahir di Rappang, Sulawesi

Selatan pada tanggal 16 Oktober 1934. Ayahnya bernama Langgulung dan

ibunya bernama Aminah Tanrasuh.85

Hasan Langgulung muda menempuh seluruh pendidikan dasarnya di

daerah Sulawesi, Indonesia. Ia memulai pendidikan dasarnya di Sekolah

Rakyat (SR)– sekarang setingkat Sekolah Dasar (SD)–di Rappang, Sulawesi

Selatan. Kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya di Sekolah Menengah

Islam dan Sekolah Guru Islam di Makasar sejak tahun 1949 sampai tahun

1952 serta menempuh B.I. Inggris di Ujung Pandang, Makasar.

Perjalanan pendidikan internasionalnya dimulai ketika ia memutuskan

hijrah ke Timur Tengah untuk menempuh pendidikan sarjana muda atau

Bachelor of Arts (BA) dengan spesialisasi Islamic and Arabic Studies yang

beliau peroleh dari Fakultas Dar al-Ulum, Cairo University, Mesir pada tahun

1962. Setahun kemudian ia sukses menggondol gelar Diploma of Education

(General) dari Ein Shams University, Kairo. Di Ein Shams University Kairo

pula ia mendapatkan gelar M.A. dalam bidang Psikologi dan Kesehatan

Mental (Mental Hygiene) pada tahun 1967. Sebelumnya, ia juga sempat

memperoleh Diploma dalam bidang Sastra Arab Modern dari Institute of

Higher Arab Studies, Arab League, Kairo, yaitu di tahun 1964.

Kecintaan dan kehausan Hasan Langgulung pada ilmu pengetahuan tak

membuatnya puas dengan apa yang telah ia peroleh di Timur Tengah. Beliau

pun melanjutkan pengembaraan intelektualnya dengan pergi ke Barat.

Hasilnya gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dalam bidang Psikologi diperoleh

dari University of Georgia, Amerika Serikat di tahun 1971.

______________84 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 8185 Who in The World, 7th Edition 1984-1985, (Chicago Illiniois: Marquis Who’s Who

Incorporated, 1984), h. 595

Page 46: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

46

Semasa kuliah Hasan Langgulung tak hanya mengasah daya

intelektualnya (kognisi) saja, saat itu ia pun sudah menunjukkan talenta

sebagai seorang aktivis dan seorang pendidik. Hal ini dapat dibuktikan ketika

ia diberi kepercayaan sebagai Ketua Mahasiswa Indonesia di Kairo tahun

1957. Antara tahun 1957 hingga 1967 ia mengemban amanah sebagai Kepala

dan Pendidik Sekolah Indonesia di Kairo. Kemampuan organisatorisnya

semakin matang ketika ia menjadi Wakil Ketua Mahasiswa Indonesia di

Timur Tengah.

Pada tanggal 22 September 1972, Hasan Langgulung melepas masa

lajangnya dengan menikahi seorang perempuan bernama Nuraimah

Mohammad Yunus. Pasangan ini dikaruniai dua orang putera dan seorang

puteri, yaitu Ahmad Taufiq, Nurul Huda, dan Siti Zakiah. Keluarga ini tinggal

di sebuah rumah di Jalan B 28 Taman Bukit, Kajang, Malaysia.86

Selepas kuliah aktivitas beliau semakin padat. Ia seringkali menghadiri

berbagai persidangan dan konferensi baik sebagai pembicara ataupun peserta

yang diadakan di dalam maupun di luar negeri seperti di Amerika Serikat,

Jepang, Australia, Fiji, Timur Tengah, beberapa negara di Eropa, di samping

negara-negara di wilayah ASEAN sendiri.

Selain sebagai pengajar, peneliti dan konsultan, beliau juga menggeluti

dunia jurnalistik. Ia tercatat sebagai pimpinan beberapa majalah seperti

Pemimpin Redaksi Majalah Jurnal Pendidikan yang diterbitkan oleh

Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Anggota tim redaksi pada majalah

Akademika untuk Social Sciences and Humanities, Kuala Lumpur. Anggota

redaksi majalah Peidoprise, Journal for Special Education, yang diterbitkan di

Illinois, Amerika Serikat. Beliau juga tercatat sebagai anggota American

Psychological Association (APA) dan American Educational Research

Association Muslim.

Beliau pernah mengajar di Universitas Kebangsaan Malaysia sebagai

______________86 Who in The World, 7th Edition 1984-1985, (Chicago Illiniois: Marquis Who’s Who

Incorporated, 1984), h. 596-597

Page 47: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

47

professor senior dalam beberapa tahun dan sekarang beliau mengajar di

Universiti Islam Antara Bangsa Kuala Lumpur, Malaysia juga sebagai

professor senior. Beliau mendapatkan penghargaan Profesor Agung (Royal

Profesor) pada tahun 2002 di Kuala Lumpur, Malaysia oleh masyarakat

akademik dunia.

Prof. Dr. Hasan Langgulung telah menghasilkan puluhan karya ilmiah

dengan menggunakan bahasa Indonesia (Melayu), bahasa Arab maupun

bahasa Inggris berupa karya terjemahan, buku, makalah dan berbagai artikel

yang tersebar di berbagai majalah di dalam dan luar negeri. Tulisannya

membahas berbagai macam persoalan yang berkisar tentang Pendidikan,

Psikologi, Filsafat dan Islam.

2. Gagasan dan Pemikiran Pendidikan

Hasan langgulung memandang pendidikan dari dua sisi. Pertama dari

segi masyarakat, dan kedua dari segi individu.

Pendidikan dari segi individu beranggapan bahwa manusia diatas dunia

ini mempunyai sejumlah atau beberapa kemampuan yang sifatnya umum pada

setiap manusia sama umumnya dengan kemampuan melihat dan mendengar

tetapi berbeda dalam derajat menurut masing-masing orang seperti halnya

dengan panca indera juga. Ada orang yang penglihatannya kuat,

pendengarannya lemah dan lain-lain. Dalam hal ini pendidikan didefinisikan

sebagai proses untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan-

kemampuan ini. Jadi pendidikan adalah proses menampakan yang

tersembunyi pada anak didik.

Dari segi pandangan masyarakat, diakui bahwa manusia memiliki

kemampuan-kemampuan asal dan bahwa anak-anak itu mempunyai benih-

benih bagi segala yang telah dicapai dan dapat dicapai oleh manusia. Ia

menekankan pada kemampuan manusia memperoleh pengetahuan dengan

mencarinya pada alam di luar manusia. Disini mencari itu lebih merupakan

proses memasukan yang wujud di luar seorang pelajar dan bukalah proses

mengeluarkan apa yang wujud didalam pelajar. Jadi disini dengan sendirinya

pendidikan bermaksud pemindahan kesimpulan penyelidikan yang seseorang

Page 48: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

48

tidak dapat atau tidak perlu melakukannya sendiri.

Pendekatan ketiga memandang pendidikan sebagai suatu transaksi, yaitu

suatu memberi dan mengambil antara manusia dan lingkungannya. Ia adalah

proses di mana dan dengan itu manusia mengembangkan dan menciptakan

keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk merubah dan memperbaiki

kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya, begitu juga pembentukan

sikap yang membimbing usaha-usahanya dalam membina kembali sifat-sifat

kemanusiaan dan jasmaninya.87

Jadi dapat disimpulkan pendekatan-pendekatan ini sebagai berikut:

pengembangan potensi, pewarisan budaya dan interaksi antara potensi dan

budaya. Perlu ditegaskan bahwa ketiga pendekatan itu tidak dapat berjalan

sendiri-sendiri, yang mungkin adalah salah satunya mendapatkan penekanan

lebih banyak sedang yang lain tidak sebanyak itu, namun ia juga memegang

peranan dalam aspek-aspek tertentu.

3. Pandangan Hasan Langgulung Terhadap Potensi

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa Hasan Langgulung

memandang pendidikan melalui dua pendekatan yaitu dari segi individu dan

masyarakat. Dari pendekatan tersebut ia tidak hanya sebatas memandang

adanya potensi pada manusia tetapi lebih jauh ia memandang dari segi budaya

dan interaksi antara keduanya.

a. Pengembangan Potensi

Kalau kita bertanya apakah ada tempat bagi potensi dalam Islam?

jawabannya ya. Ini dapat kita lihat dalam penciptaan Adam a.s. yang berarti

juga anak cucunya, jadi umat manusia seluruhnya sebagaimana firmanNya:

”Tat kala Aku telah membentuknya dan menghembuskan kepadanya roh

Ku...” (Q.S.15:29). Ini berarti antara lain bahwa Tuhan memberi manusia itu

berbagai potensi atau kemampuan yang berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan

yang di sebut al-Asma al-Husna yang berjumlah sembilan puluh sembilan.88

______________87 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 56-5788 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 59

Page 49: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

49

Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa jika sifat-sifat

Tuhan yang berjumlah 99 itu diaktualisasikan pada diri dan perbuatan manusia

niscaya ia merupakan potensi yang tak terkira banyaknya, sehingga kalaupun

manusia diletakkan di sebuah lingkungan yang kurang sumber daya alamnya

sekalipun ia akan tetap hidup bahkan melebihi manusia yang berada di tempat

dengan daerah yang berluimpah dengan sumber daya alam. Contohnya Jepang

meski sumber daya alam yang dimiliki tak seperti Indonesia namun dengan

pengembangan potensi dan diaktualisasikannya segala potensi yang ada pada

diri mereka, Jepang dapat menjadi negara adikuasa dalam ekonomi,

sebaliknya tidak sedikit pula negara yang kaya akan sumber daya alamnya

tetapi sebab potensi-potensi manusianya tidak dikembangkan maka negaranya

tetap saja merupakan negara berkembang bahkan lebih dari itu ada juga yang

masuk dalam kategori miskin.89

b. Pewarisan Budaya

Sebenarnya pewarisan budaya di sini mungkin kurang tepat, sebab yang

kita maksudkan adalah unsur luar yang masuk dalam diri manusia, sebagai

kebalikan dari unsur manusia yang menonjol keluar seperti pada

pengembangan potensi . Sukar kita membayangkan seseorang tanpa

lingkungan yang memberi corak kepada watak dan kepribadiannya.

Lingkunganlah yang berusaha mewariskan nilai-nilai budaya yang dimilikinya

kepada setiap anggotanya dengan tujuan memelihara kepribadian dan identitas

budaya tersebut sepanjang jaman. Sebab budaya dan peradaban itu bisa juga

mati seperti manusia. Manusia mati bila nyawanya putus sedangkan peradaban

dikatakan mati apabila nilai-nilai, norma-norma dan berbagai unsur lain yang

dimiliki berhenti berfungsi, artinya tidak diwariskan lagi dari generasi

kegenerasi dan tidak lagi diamalkan oleh penganutnya.

Peradaban Islam di mulai sejak turunnya wahyu pertama kepada nabi

______________89 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 60

Page 50: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

50

Muhammad SAW yang diikuti oleh wahyu-wahyu berikutnya kurang lebih

selama 23 tahun. Dari sinilah mulai terbentuk suatu kelompok manusia yang

menamakan diri umah islam terikat dengan aqidah, syari’ah dan akhlak yang

terkandung dalam al Quran dan Sunnah. Islam yang diterima Muhammad

SAW itupun bukan soal baru terutama dalam hal aqidah, sebab itu juga telah

disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu. Yang membedakan adalah syari’atnya.

Nabi-nabi terdahulu membawa syari’atnya sesuai dengan jaman dan umatnya

sedangkan nabi Muhammad bersifat manyeluruh tanpa pilih suku, warna kulit,

keturunan dan yang lainnya.

Karena tidak semua manusia tidak menganut ajaran Islam, sedang

prinsip Islam tidak boleh memaksakan orang lain untuk menganutnya, maka

keadaan menghendaki bahwa syariat Islam hanya dilaksanakan pada negeri-

negeri yang diperintah oleh kaum muslimin sedang yang lain tidak. Oleh

sebab itu dapat kita katakan bahwa syariat Islam pada dasarnya bersifat

universal kalau ditinjau dari segi ilmiah, sedangklan dari segi praktek

pelaksanaannya bersifat lokal yaitu hanya untuk penganutnya saja.

Perhatian pendidikan Islam ialah bagaimana memindahkan atau

mewariskan unsur-unsur pokok peradaban ini dari generasi ke generasi agar

identitas umat dapat terus terpelihara.

c. Interaksi Antara Potensi Dan Budaya

Dalam kaitannya dengan islam, interaksi antara potensi dan budaya ini

lebih menonjol lagi, sebab baik potensi yang nota bene adalah ruh Allah yang

di sebut fitrah, hanya orang tuanya menyebabkan ia menjadi yahudi, nasrani

atau majusi, jadi fitrah sebagai potensi yang melengkapi manusia semenjak

lahir dan fitrah sebagai din atau agama yang menjadi tapak tegaknya

peradaban islam. Ibarat dua buah sisi mata uang, satu sisi disebut potensi dan

sisi lainnya disebut din, yang satu berkembang dari dalam tiap individu sedang

yang satu lagi dipindahkan dari orang ke orang lain, dari generasi ke generasi,

jadi bersifat dari luar ke dalam.90

______________90 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 63-65

Page 51: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

51

4. Pembaharuan Pendidikan

Sejak selesainya perang dunia kedua hampir semua negara

memperlihatkan ciri-ciri tertentu yang sama dalam pertumbuhan pesdidikan

yaitu semuanya langsung mengambil alih pola pendidikan Barat bekas

penjajah yang pernah datang sebagai kekuatan kolonial yang menggunakan

institusi persekolahan sebagai basis. Segera sesudah negara-negara itu

merdeka negara-negara tersebut berusaha menyempurnakan sistem yang

diwarisi penjajah itu dalam sistem pendidikan nasional. Akan tetapi dari

segala usaha penyempurnaan itu sangat sedikit yang dapat digolongkan

sebagai usaha pembaharuan yang fundamental dan konseptual.

Menurutnya sebagian besar para pengambil keputusan, perencanaan dan

pengelola pendidikan terperangkap dalam cara berfikir yang konvensional,

mereka memperkuat dan membela kelangsungan sistem yang sudah ada itu

dengan memperketat struktur dan jenjang kelembagaan serta menata materi

serta metode kependidikan sesuai pola pemikiran yang sama dan kemudian

memberikan kekuatan formal kepada sekolah untuk menentukan jalur dan

jalan hidup seseorang. Lengkaplah sudah sistem yang ada itu sebagai institusi

formal, padahal ia sebenarnya tidak banyak berbeda dari sifat semasa jaman

penjajahan. Tingginya kadar sifat formal itu di satu pihak menghasilkan

kekuatan politok yang menguasai sistem tersebut, di lain pihak

menempatkannya pada posisi yang semakin usang. Yang diperlukan

sebenarnya bukan sistem yang hanya semakin mantap kedudukan formal

politoknya, tetapi yang semakin mantap relevansi pedagogiknya.91

Dari uraian diatas jelaslah bahwa hasan langgulung tidak ingin

pembaharuan pendidikan yang ada hanya bersifat tambal sulam dari suatu

sistem pendidikan yang telah diwariskan penjajah tetapi perubahan itu harus

menyentuh pada aspek yang pudamental dan konseptual.

______________91 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 94

Page 52: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

52

5. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan

Segala gagasan untuk merumuskan tujuan pendidikan di dunia Islam

haruslah memperhitungkan bahwa kedatangan Islam adalah permulaan baru

bagi manusia. Islam datang untuk memperbaiki keadaan manusia dan

menyempurnakan perutusan-perutusan Tuhan yang lalu. Tujuannya adalah

untuk mencapai kesempurnaan agama. Seperti arti firman Allah swt.: “Hari ini

Aku sempurnakan agamamu dan Aku lengkapkan nikmat-Ku padamu dan rela

Islam itu sebagai agamamu.” (QS. 5:4). Dan firmanNya yang lain: “Kamu

adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk umat manusia sebab kamu

memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar dan beriman kepada

Allah swt.” (QS. 3:110). Berdasarkan asas ini maka dapatlah kita simpulkan

bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan Islam dapat diringkaskan

dalam dua tujuan pokok; pembentukan insan yang shaleh dan beriman kepada

Allah dan agama-Nya, dan pembentukan masyarakat yang shaleh yang

mengikuti petunjuk agama Islam dalam segala urusannya.92

a. Pembentukan Insan Shaleh

Yang dimaksud dengan insan shaleh adalah manusia yang mendekati

kesempurnaan, dengan kata lain pengembangan manusia yang menyembah

dan bertakwa kepada Allah sebagaimana dalam firman-Nya: ”Tidaklah Aku

mencipta jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah kepada-Ku.” (QS.

51:56), manusia yang penuh keimanan dan taqwa, berhubungan dengan Allah

memelihara dan menghadap kepada-Nya dalam segala perbuatan yang

dikerjakan dan segala tingkah laku yang dilakukannya, segala pikiran yang

tergores di hatinya dan segala perasaan yang berdetak di jantungnya. Ini

adalah manusia yang mengikuti jejak langkah Rasul saw. dalam pikiran dan

perbuatannya.

Insan shaleh beriman dengan mendalam bahwa ia adalah khalifah di

bumi “Aku ciptakan di bumi khalifah.” (QS. 2:30). Ia mempunyai risalah

______________92 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 137

Page 53: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

53

ketuhanan yang harus dilaksanakannya, oleh sebab itu ia selalu menuju

kesempurnaan itu hanya untuk Allah saja. Salah satu aspek kesempurnaan itu

adalah akhlak yang mulia, sebab rasul saw. Bersabda: “Aku diutus hanya

untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Di antara akhlak insan yang shaleh dalam Islam adalah harga diri,

prikemanusiaan, kesucian, kasih sayang, kecintaan, kekuatan jasmani dan

rohani, menguasai diri, dinamisme dan tanggung jawab. Ia memerintahkan

yang ma’ruf dan melarang yang munkar. Ia juga bersifat benar, jujur, ikhlas,

memiliki rasa keindahan dan memiliki rasa keseimbangan pada

kepribadiannya; jasad, akal, dan roh semuanya tumbuh dan pertumbuhannya

terpadu, juga memakmurkan dunia dan mengeluarkan hasilnya.

b. Pembentukan masyarakat shaleh

Masyarakat shaleh adalah masyarakat yang percaya bahwa ia

mempunyai risalah (message) untuk umat manusia, yaitu risalah keadilan,

kebenaran, dan kebaikan, suatu risalah yang akan kekal selamanya, tidak

terpengaruh faktor waktu dan tempat. Firman Allah: “kamu adalah umat

terbaik yang pernah diutus bagi umat manusia sebab kamu mengajar kepada

kebaikan dan melarang dari kejahatan.” (QS. 3:10). Masyarakat Islam

berusaha sekuat tenaga memikul tanggung jawab yang dibebankan kepadanya

kapan dan dimana saja. Tugas pendidikan Islam adalah menolong masyarakat

mencapai maksud tersebut.

Bertolak dari tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dunia Islam maka

dapat disimpulkan bahwa tugas pendidikan Islam pada tahap masyarakat

adalah pada hal-hal berikut:

1. Menolong masyarakat membangun hubungan-hubungan sosial yang

serasi, setia kawan, kerja sama, interdependen, dan seimbang sesuai

dengan firman Allah ”sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara”

(QS. 9:10).

2. Mengukuhkan hubungan di kalangan kaum muslim dan menguatkan

kesetiakawanannya melalui penyatuan pemikiran, sikap, dan nilai-nilai. Ini

semua bertujuan menciptakan kesatuan Islam.

Page 54: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

54

3. Menolong masyarakat Islam mengembangkan diri dari segi perekonomian

yang bermakna: a) berusaha memperbaiki suasana kehidupannya dari segi

material dengan memerangi kejahilan kemiskinan, dan berbagai macam

penyakit. b) menolong masyarakat melepaskan diri dari sifat

ketergantungan kepada orang lain dari segi pemikiran, sains dan teknologi.

Ini dapat dicapai dengan pembinaan mental yang berdikari dan sejalan

dengan ajaran aqidah Islam. c) turut serta dalam membangun hubungna

perekonomian yang sesuai dengan ajaran agama. d) menyiapkan diri

dengan sains dan teknologi modern dan melengkapinya dengan pandangan

atau paradigma Islam tentang sistem kehidupan perekonomian. e)

pembentukan kader dan para profesional yang memadai untuk berbagai

sektor ekonomi dan sosial. f) pengembangan nilai-nilai, sikap, dan tingkah

laku pembangunan di kalangan individu dan kelompok. g) melatih pekerja

dalam sektor ekonomi dan semua anggota masyarakat agar berpartisipasi

secara aktif dalam berbagai aktivitas pembangunan, baik ekonomi, sosial,

dan budaya.

4. Memberi sumbangan dalam perkembangan masyarakat Islam. yang

dimaksud dengan perkembangan adalah penyesuaian dengan tuntutan

kehidupan modern dengan memelihara identitas Islam, sebab Islam tidak

bertentangan dengan perkembangan dan pembaharuan. Islam adalah

agama yang sesuai dengan segala tempat dan waktu. Peranan pendidikan

Islam di sini dapat disimpulkan dalam rangka memberi kemudahan bagi

perkembangan dalam masyarakat Islam, ini dapat dicapai dengan: a)

menyiapkan individu-individu dengan kelompok untuk menerima

perkembangan dan turut serta di dalamnya. b) menyiapkan mereka untuk

membimbing perkembangan itu sesuai dengan tuntutan spiritual, syariat

dan akhlak Islam. Salah satu peranan pendidikan Islam adalah

mempersiapkan individu dan kelompok dari segi pemikiran, akhlak,

spiritual, agar sanggup melanjutkan kesinambungan itu.

5. Mengukuhkan identitas budaya Islam. ini dapat dicapai dengan

pembentukan kelompok-kelompok terpelajar, para pemikir dan kaum

Page 55: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

55

ilmuan yang: a) bersemangat Islam, sadar dan melaksanakan ajarannya,

prihatin dengan peninggalan peradaban Islam, disamping bangga dan

bersedia membelanya sehingga karya-karyanya mempunyai corak Islam

sejati. b) menguasai sains dan teknologi modern dan bersifat terbuka

terhadap budaya lain. c) bersifat produktif, terutama dalam hal mengarang,

membuat karya inovatif, dapat menyelaraskan potensi-potensi yang ada,

dan membimbing orang lain. d) bebas dari ketergantungan kepada orang

atau budaya lain, dan tidak memiliki sifat taklid buta.93

Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut Hasan Langgulung

menggunakan azas, sistem, metode, kurikulum sebagai berikut:

5.1 Asas-Asas Pendidikan

Hasan langgulung menguraikan asas-asas pendidikan kedalam enem

asasberikut ini:

a. Asas-asas historis yang mempersiapi sipendidik dengan hasil-hasil

pengalaman masa lalu dengan undang-undang dan peraturan-peraturannya,

batas-batas dan kekurangan-kekurangannya.

b. Asas-asas sosial yang memberinya kerangka budaya dari mana pendidik

itu bertolak dan bergerak: memindah budaya, memilih dan

mengembangkannya.

c. Asas-asas ekonomi yang memberinya perspektif tentang potensi-potensi

manusia dan keuangan, materi dan persiapan mengatur sumber-

sumbernya dan bertanggung jawab terhadap anggaran belanjanya.

d. Asas-asas politik dan administrasi yang memberinya bingkai ideologi

(aqidah) dari mana ia bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan

dan rencana yang telah bulat.

e. Asas-asas psikologis yang memberinya info tentang watak pelajar-pelajar,

guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek pencapaian dan penilaian, dan

pengukuran dan bimbingan.

f. Asas-asas filsafat yang berusaha memberinya kemampuan yang lebih baik,

______________93 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 138-142

Page 56: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

56

memberi arah suatu sistem, mengontrolnya dan memberi arah kepada

semua asas-asas yang lain.94

Interaksi asas-asas ini didalam proses pengajaran menghendaki beberapa

keterangan yang dapat kita simpulkan tiga hal berikut:

a. Setiap asas itu bukanlah satu ilmu atau mata pelajaran tetapi sejumlah ilmu

dan cabang-cabangnya.

b. Asas-asas ini memberi pendidikan itu sistem-sistem, organisasi-organisasi,

inovasi dan pembaharuan.

c. Asas asas ini sukar memainkan peranannya tanpa asas filsafat yang

mengarahkan gerak dan mengatur langkahnya. Ia menentukan yang baik

dan sesuai dan mengatur sifatnya yang menyeluruh dan serasi.95

Perlu ditegaskan bahwa sebagian besar dasar pokok yang digunakan oleh

pendidikan modern pada dasarnya telah wujud dalam ajaran Islam, oleh sebab

itu patutlah kalau pijakan dalam pembangunan dasar-dasar pokok pendidikan

di dunia Islam ini adalah ajaran Islam sendiri.

a. Keutuhan (syumuliyah)

Pendidikan Islam haruslah bersifat utuh, ini bermakna ia haruslah

memperhatikan segala aspek menusia: badan, jiwa, akal dan rohnya.

Pendidikan Islam perlu mendidik semua individu di masyarakat

(democratization) dan dari segi pelaksanaannya, sistem pendidikan Islam

haruslah meliputi segala aktivitas pendidikan normal, non-formal dan informal

seperti pendidikan di rumah, masjid, pekerjaan, lembaga-lembaga sosial dan

budaya.

b. Keterpaduan

Pendidikan Islam haruslah bersifat terpadu yang dapat disimpulkan

sebagai berikut: 1) Pendidikan Islam haruslah memberlakukan individu

dengan memperhitungkan ciri-ciri kepribadiannya: jasad, jiwa, akal, dan roh

______________94 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 6

95 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,cet ke II. h. 7

Page 57: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

57

yang berkaitan secara organik, berbaur satu sama lain sehingga bila terjadi

perubahan pada salah satu komponennya maka akan berlaku perubahan-

perubahan pada komponen yang lain. 2) Pendidikan Islam harus bertolak dari

keterpaduan di antara negara-negara Islam. Ia mendidik individu-individu itu

supaya memiliki semangat setia kawan dan kerja sama sambil mendasarkan

aktivitasnya atas semangat dan ajaran Islam, seperti firman Allah swt:

”Kerjasamalah kamu atas kebaikan dan taqwa.” (QS. 5: 3). Berbagai jenis dan

tahap pendidikan itu dipandang terpadu antara berbagai komponen dan

aspeknya.

c. Kesinambungan

Pendidikan Islam haruslah bersifat kesinambungan dengan

memperhatikan aspek-aspek berikut: 1) Sistem pendidikan itu perlu memberi

peluang belajar pada tiap tingkat umur, tingkat persekolahan dan setiap

suasana. Dalam Islam tidak boleh ada halangan dari segi umur, pekerjaan,

kedudukan dan lain-lain. Kata-kata yang selalu kita pakai adalah ”tuntutlah

ilmu dari buaian hingga ke liang lahat” atau ”tuntutlah ilmu hingga ke negeri

China”. 2) Sistem pendidikan Islam itu selalu memperbaharui diri.

Diriwayatkan dari Ali r.a. berkata: ”ajarkan anak-anakmu ilmu lain dari yang

kamu diajar, sebab mereka diciptakan bagi jaman bukan jamanmu.”

d. Keaslian

Pendidikan Islam haruslah orisinal berdasarkan ajaran Islam seperti yang

disimpulkan berikut ini: 1) Pendidikan Islam harus mengambil komponen-

komponen, tujuan-tujuan, materi dan metode dalam kurikulumnya dari

peninggalan Islam sendiri sebelum ia menyempurnakannya dengan unsur-

unsur dari peradaban lain di dunia ini. 2) Haruslah ia memberi prioritas kepada

pendidikan kerohanian yang diajarkan oleh Islam. Mengangkat derajat

manusia setinggi langit tanpa meninggalkan alam kebendaan, seperti kata

Rasul saw.: ”Wahai Tuhan, perbaikilah akhiratmu kemana aku akan kembali.”

3) Pendidikan kerohanian Islam sejati menghendaki agar kita menguasai

bahasa Arab, yaitu bahasa al-Qur’an dan Sunnah. 4) Keaslian ini menghendaki

juga pengajaran sains dan seni modern dalam suasana perkembangan dimana

Page 58: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

58

yang menjadi pedoman adalah aqidah Islam.

e. Bersifat Ilmiah

Pendidikan Islam haruslah memandang sains dan teknologi sebagai

komponen terpenting dari peradaban modern, dan mempelajari sains dan

teknologi itu merupakan suatu keniscayaan yang mendesak bagi dunia Islam

jika tidak mau ketinggalan kereta api. Selanjutnya patutlah memberi perhatian

khusus ke berbagai sains dan teknik modern dalam kurikulum dan berbagai

aktivitas pendidikan, hanya ia harus sejalan dengan semangat Islam.

f. Bersifat Praktikal

Pendidikan patutlah memperhitungkan bahwa kerja itu adalah komponen

terpentingdalam kehidupan sehari-hari dan kerohanian dalam Islam. Kerja itu

dianggap ibadah. Jadi patutlah pendidikan Islam itu membentuk manusia yang

beriman kepada ajaran Islam, melaksanakan dan membelanya, dan agar ia

membentuk pekerja produktif dalam bidang ekonomi dan individu yang aktif

di masyarakat.

g. Kesetiakawanan

Di antara ajaran terpenting dalam Islam adalah kerja sama, persaudaraan

dan kesatuan di kalangan umat muslimin. Jadi patutlah pendidikan Islam

menumbuhkan dan mengukuhkan semangat setia kawan di kalangan individu

dan kelompok.

h. Keterbukaan

Pendidikan haruslah membuka jiwa manusia terhadap alam jagat dan

Pencipta-Nya, terhadap kehidupan dan benda hidup, dan terhadap bangsa-

bangsa dan kebudayaan-kebudayaan yang lain. Islam tidak mengenal

fanatisme, perbedaan kulit atau sosial, sebab di dalam Islam tidak ada

rasialisme, tidak ada perbedaan antara manusia kecuali karena taqwa dan

iman. Firman Allah swt: ”Wahai manusia, Kami ciptakan kamu dari laki-laki

dan perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa dan bersuku-suku supaya

mengenal satu sama lain. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu

adalah yang paling bertaqwa.” (QS. 49: 1). Juga sabda Nabi saw: ”Setiap

Page 59: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

59

kamu dari Adam, sedang Adam dari tanah.”96

Jadi pendidikan Islam adalah pendidikan kemanusiaan yang berdiri di

atas persaudaraan seiman (tidak ada beda antara orang Arab atau orang ’Ajam

kecuali karena taqwa). Jadi ia adalah pendidikan universal sebab Islam adalah

perutusan untuk umat manusia seluruhnya.

Bertolak dari tujuan dan dasar pokok yang telah diterangkan di atas,

maka dapatlah kita simpulkan berbagai komponen utama yang menurut

pendapat Hasan Langgulung, patut mendapat prioritas dari segi perhatian yang

harus diberikan dari orang-orang yang bertanggung jawab tentang pendidikan

di dunia Islam. Komponen itu adalah:

a. Berusaha menyekolahkan semua anak yang mencapai usia sekolah, dan

membuat perancangan agar mereka memperoleh pendidikan dan

keterampilan minimum untuk membolehkan mereka bersekolah. Bagi

yang tak dapat melanjutkan pelajaran, memasuki kehidupan sehari-hari

dengan modal keterampilan yang terhormat. Ia berusaha agar negara-

negara Islam menutup salah satu pintu utama untuk memasuki dunia buta

huruf. Sedang bagi orang-orang dewasa berusaha memberantas buta huruf

di kalangan mereka dalam keadaan masyarakat berusaha untuk tinggal

landas. Menimbang kekurangan material yang dialami oleh sebagian besar

negara-negara Islam maka tugas ini menuntut agar kita

mengeksploitasikan sejauh mungkin semua kerangka pendidikan yang ada

dan berusaha mencari kerangka dan sumber-sumber lain di luar sistem

pendidikan seperti surau, masjid, pondok pesantren, dan lembaga-lembaga

sosial, budaya dan vokasional. Begitu juga harus dimobilisir semua tenaga

yang sanggup mengajar, baik di dalam atau di luar institusi pendidikan.

b. Mempelbagaikan jalur pengembangan itu di semua tahap pendidikan dan

membimbingnya ke arah yang fleksibel dan licin. Kepelbagaian ini

menghendaki perubahan rencana-rencana jangka panjang, pendek dan

mengadakan pendidikan umum, pendidikan teknik, vokasional dan

______________96 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 143-145

Page 60: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

60

pertanian. Sedang fleksibilitas menghendaki adanya jembatan-jembatan

penghubung antara berbagai jenis dan tahap pendidikan.

c. Meninjau kembali materi dan metode pendidikan supaya sesuai dengan

semangat Islam dan ajaran-ajarannya, dan bagi berbagai kebutuhan

ekonomi, teknik, dan sosial. Tidaklah patut ilmu-ilmu dari Barat itu

diambil begitu saja, tetapi yang diambil ialah yang sesuai dengan

kebutuhan dunia Islam dan ditundukkan di bawah sistem nilai-nilai Islam.

d. Mengukuhkan pendidikan agama dan akhlak dalam seluruh tahap dan

bentuk pendidikan supaya generasi baru dapat menghayati nilai-nilai Islam

semenjak masa kecil.

e. Administrasi dan Perencanaan. Pada tahap administrasi patutlah

dimudahkan hubungan yang licin pada mesin administrasi, pembentukan

teknisi-teknisi yang mampu, dan mempraktekkan sistem desentralisasi.

Pada tahap perencanaan, patutlah perencanaan itu serasi meliputi berbagai

sektor, tahap pendidikan dari satu segi, dan dari segi lain juga meliputi

kesepaduan antara pendidikan dengan sektor-sektor lain seperti ekonomi

dan budaya.

f. Kerja sama. Kerja sama adalah salah satu dari aspek utama yang harus

mendapat perhatian besar dikalangan penanggung jawab pendidikan,

sebab ia mengukuhkan kesetiakawanan dan keterpaduan di antara negara-

negara Islam. Kerja sama ini bisa dilaksanakan dengan pertukaran

pengalaman, pelajar, tenaga pengajar, dan membuka institusi perguruan

tinggi dan universitas-universitas bagi pelajar-pelajar dari seluruh dunia

Islam. Begitu juga dengan pengembangan pusat-pusat regional bagi kajian

sains dan teknologi, dan dengan menggunakan tenaga kerja manusia, dan

keahlian ilmiah raksasa yang dimiliki oleh dunia Islam dari masing-masing

negara. Begitu banyak negara Islam yang meminta dan membeli keahlian

dari Barat, padahal keahlian ini ada dalam kuantitas yang besar di negara-

negara Islam yang lain. Malah sebagian keahlian ini mengalami

pengangguran sehingga berhijrah ke negar-negara Barat denga bayaran

murah, sedang berbagai negara islam lain kekurangan keahlian ini. Kerja

Page 61: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

61

sama ini juga dapat dilaksanakan dalam bentuk penelitian bersama di

berbagai bidang ilmiah dan pemikiran, dan menterjemahkan karya budaya

yang penting di dunia Islam ke berbagai bahasa dunia Islam.97

Inilah inti prioritas yang sepatutnya dijalankan oleh penanggung jawab

pendidikan di tiap negara Islam untuk mencapai tujuan ganda dari pendidikan

Islam. Yaitu pembentukan individu dan masyarakat yang shaleh. Inti priorotas

ini meliputi penyerapan semua anak-anak yang mencapai usia sekolah,

kepelbagaian jalur perkembangan, meninjau kembali materi dan metode

pendidikan, pengukuhan pendidikan agama, administrasi dan perencanaan,

kerja sama regional dan antara negara di dalam dunia Islam.

5.2 Sistem Pendidikan

Kata strategi bermakna sejumlah prinsip dan pikiran yang mengarahkan

tindakan sistem-sistem pendidikan di dunia Islam. Memperhatikan bahwa kata

terakhir, yaitu dunia Islam, memiliki ciri-ciri khas yang tergambar dalam

aqidah Islamiyah, maka patutlah strategi pendidikan itu mempunyai corak

Islam. Jadi tempat bertolak selalu adalah Islam dan ajarannya yang suci.

Dalam sistem Pendidikan Islam antara kurikulum, metode dan tujuan

pendidikian harus saling berkaitan dan harus saling menjiwai dalam proses

mencapai produk yang bercita-citakan menurut ajaran Islam.98

Dengan demikian Islam dalam sistem itu berjalan diatas dasar realisme

yang tidak mengabaikan kenyataan. Melihat urian diatas, maka sistem

pendidikan Islam itu meliputi :

1. Hakikat Manusia

a. Manusia makhluk yang mulia

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran,

oleh karena itu ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia, hal ini ditegaskan

pada al-Quran:

______________97 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. Who in The World, 7th Edition 1984-1985, (Chicago Illiniois: Marquis Who’s WhoIncorporated, 1984), h. 146-148

98 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pusaka Setia, 1998), cet ke 2,hal. 163

Page 62: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

62

”Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkutmereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baikdan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakanmakhluk yang telah Kami ciptakan.”(Q.S. al-Isra: 70)

Untuk mempertahankan kedudukan yang mulia Allah mlengkapinya

dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudidayakan ilmu yang

dimilikinya.99

b. Manusia sebagai khalifah di bumi

Pandangan ini bersumber darifirman Allah:

...

”Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:sesungguhnya aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi”(Q.S. al-Baqarah: 30)

2. Membina akal dan kepribadian

Pendidikan Islam adalah pembinaan akal dan penyempurnaan

kepribadian menjadi makarimul akhlak nabi Muhammad menyatakan bahwa

agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal. Akal disini

merupakan kesatuan potensi manusia sebagai mahluk yang paling mulia yaitu

kesatuan pikiran, perasaan dan kemauan yang selaras dengan ajaran Allah

dalam kitab suci Al-Quran dan sesuai dengan fitrah manusia.100

3. Arena pendidikan terbuka

Pendidikan Islam tidaklah sebatas pada lingkungan pendidikan sekolah

saja tetapi juga pada keluarga dan masyarakat, semua itu adalah arena

______________99 Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III, h. 26100 Sopyan Ahmad, Pembinaan Dan Pengembangan Sistem Pendidikan Islam, (Bandung:

PT. AL-Maarif,1982), cet. 1. h. 17

Page 63: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

63

pendidikan untuk menyempurnakan kepribadian manusia.101

5.3 Metode. Pendidikan

Hasan Langgulung tidak secara spesifik menyebutkan metode apasaja

yang harus dipergunakan dalam proses pendidikan karena menurutnya setiap

metode harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, selain itu

jika berbicara metode maka kita tidak bisa lepas dari tiga hal yaitu: apa yang

harus dipelajari, siapa yang mempelajari dan siapa yang mengajarkan.102

Dalam kontek ini sebaiknya seorang guru harus bersifat fleksibel artinya

mengajarkan sesuatu berdasarkan kesanggupan murid, selain itu guru juga

harus berperangai yang baik karena sikap non verbal guru terkadang dapat

lebih menyentuh dihadapan muridnya. Jadi sebaiknya guru bersifat seperti

sabda Nabi SAW "Sembahyanglah kamu seperti kamu lihat aku sembahyang."

(H.R Bukhari).103

5.4 Kurikulum Pendidikan

Menurut Hasan Langgulung pendidikan akhlak adalah pusat yang

disekelilingnya berputar program dan kurikum pendidikan Islam yang

ringkasnya disebut fadilah (sifat yang utama).104 Filosofi Islam sepakat bahwa

pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam sebab tujuan utama dan

termulia pendidikan Islam adalah menghaluskan akhlak dan mendidik jiwa.

Menurutnya ilmu adalah jalan kearah pendidikan akhlak itu, dan untuk

sampai pada fadilah itu, dengan syarat ia bukanlah ilmu tioritis tetapi ilmu

praktis, yaitu ia haruslah diterjemahkan kedalam kenyataan yang hidup, yang

menerapkan ketinggian akhlak bagi individu dan masyarakat.

Dalam pendidikan Islam harus ada keseimbangan antara ilmu agama dan

ilmu dunia, maka perlu adanya pemusatan atau spesialisasi pada bagian ilmu

sesuai dengan periode perkembangan atau tingkat pendidikan. Secara umum

______________101 Sopyan Ahmad, Pembinaan Dan Pengembangan Sistem Pendidikan Islam, (Bandung:

PT. AL-Maarif,1982), cet. 1. h. 19102 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 313103 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 316104 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 117

Page 64: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

64

kurikulum juga harus mengikuti ilmu bahasa, agama, kealaman dan sosial.

Jadi pada intinya kurikulum pada pendidikan Islam harus bersifat fungsional

yang tujuannya selain mengeluarkan dan membentuk manusia muslim tetapi

juga mengeluarkan manusia yang mengenal kehidupan dan sanggup

menikmati kehidupan yang mulia.105

______________105 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 118

Page 65: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

65

BAB IV

STUDI KOMPARASI STRATEGI PENDIDIKAN DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MENURUT

KEDUA TOKOH

Dari gagasan pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantoro dan Hasan

Langgulung yang telah di gambarkan pada bab sebelumnya, ada beberapa

persamaan dan perbedaan gagasan keduanya.

A. Persamaan

1. Gagasan pemikiran pendidikan yang digagaskan kedua tokoh sama-sama

dipengaruhi oleh keadaan jaman yang dihadapi keduanya..

Ki Hajar Dewantoro gagasannya banyak terlahir karena rasa ingin bebas

dari penjajahan.106 Landasan yang mendasari pemikiran pendidikan sebagai

alat perjuangan sebenarnya telah digagas sejak lahirnya pergerakan nasional,

yaitu sejak berdirinya Budi Utomo, majalah para pelajar indonesia di Belanda

(Indonesia Merdeka) mencatat "batu dasar bagi perkembangan tiap-tiap

perkembangan negara ialah pengajaran" (De hoeksteen van de ontwikkeling

van elk land is onderwijs), sedangkan Brugmans menulis "pengajaran

merupakan salah satu dari batu dasar dari kebijaksanaan kolonial" (hat

onderwijs is een der hoeksteenen van het kolonial beleid), maka mengertilah

kita bahwa pengajaran merupakan hal penting didalam politik kolonial dan

pergerakan rakyat. Dari dua pangkal tolak tentang pangkal pengajaran itu,

yaitu pandangan dari pihak pergerakan rakyat dan dari sudut penglihatan

pihak penjajah maka terjadilah suatu perjuangan perebutan pelaksanaan

pengajaran rakyat.107

Salah satu ciri yang kentara dalam hubungan kolonial ialah kurangnya

perhatian pemerintah kolonial dalam usaha kemasyarakatan, terutama dalam

hal pendidikan dan pengajaran. Pengajaran akan membawa suatu bangsa

jajahan ke arah kemajuan dan dapat merupakan bahaya bagi kedudukan

______________106 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta:

Raja Grapindo Persada, 2005), h. 126107 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h . 66

Page 66: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

66

pemerintah yang mempertahankan sistem kasta di daerah jajahan yang keras.

Sesuai dengan pandangan tentang pentingnya soal pengajaran itu, maka dalam

kegiatan-kegiatan kewartawanan dan polotik Ki Hajar Dewantoro memeakai

setiap kesempatan yang ada untuk mengeluarkan pendapat-pendapatnya

tentang pengajaran kolonial dan pembaharuan yang harus di tempuh sesuai

dengan tuntutan ke arah kemerdekaan bangsa.108

Hasan Langgulung gagasan pemikirannya banyak dipengaruhi oleh

modernitas kemajuan ilmu dan teknologi yang berkembang sangat pesat di

penghujung abad 20.109 Pendidikan Islam haruslah memandang sains dan

teknologi sebagai komponen terpenting dari peradaban modern, dan

mempelajari sains dan teknologi itu merupakan suatu keniscayaan yang

mendesak bagi dunia Islam jika tidak mau ketinggalan kereta. Selanjutnya

patutlah memberi perhatian khusus ke berbagai sains dan teknik modern

dalam kurikulum dan berbagai aktivitas pendidikan, hanya ia harus sejalan

dengan semangat Islam.

2. Pembaharuan Pendidikan.

Di masa penjajahan kolonialisme Ki Hajar Dewantoro memandang

pendidikan yang didapat sangat rendah sehingga ia menggagas agar

pendidikan yang diberikan ke bangsa Indonesia adalah pendidikan yang

dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sendiri, tidak hanya sebatas gagasan

semata iapun mendirikan taman siswa sebagai implementasi dari gagasan

beliau tersebut. Gagasan dan pemikiran beliau inilah yang kemudian menjadi

acuan penyelenggaraan pendidikan nasional hingga sekarang.110

Di jaman kemerdekaan bersama dengan lahirnya Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia 1945, pembaruan dalam pendidikan tertuang dalam UUD

1945 pasal 31 yang berbunyi:

______________108 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h . 67109 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 70110 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta:

Raja Grapindo Persada, 2005), h. 126

Page 67: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

67

a. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.

b. Bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional.111

Hasan langgulung memandang setelah perang dunia ke dua, negara-

negara bekas jajahan langsung mengambil pola pendidikan barat bekas

penjajah yang pernah datang sebagai kekuatan kolonial dan menciptakan

sistem pendidikan kolonial, sekalipun diadakan pembaruan pendidikan, sangat

sedikit yang dapat digolongkan sebagai usaha pembaruan yang bersifat

fundamental dan konseptual, oleh karena itu ia menganggap perlu adanya

pembaharuan yang bersifat fundamental dan konseptual.112

Langkah yang harus diambil untuk membaharui proses pendidikan

dalam Islam adalah berusaha membina filsafat pendidikan yang menyeluruh,

realistik, fleksibel, mengambil landasan dan prinsip dari ajaran Islam.113

3. Potensi.

Ki Hajar Dewantoro menyatakan:

“Anak lahir didunia ini tidak sebagai kertas yang belum ditulisi. Tidak seperti

tabularasa, akan tetapi seolah-olah kertas yang samar atau suram; dan disisilah

pendidikan berkuasa untuk menebalkan serta menerangkan tulisan-tulisan

yang baik agaknya untuk hidupnya anak-anak”. 114

Tentang pengaruh-pengaruh lainya dapatlah juga dimengerti bahwa

segala daya yang baik atau buruk itu akan menebalkan dan menerangkan

segala tulisan-tulisan yang baik dan buruk.

Sekarang menyusul pula pertanyaan tentang dapat atau tidakkah

pendidikan itu melenyapkan tabiat-tabiat yang jahat? Ki Hajar Dewantoro

menyatakan bahwa pendidikan itu amat kuasa tetapi tidak maha kuasa, oleh

karena dasar-dasarnya hidup dari anak-anak membatasi atau mengurangi

______________111 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 179112 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 94113 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 37114 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 442

Page 68: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

68

penguasa pendidikan. Dasar dan ajar itu berlaku konvergen, saling

berpengaruh. Tabiat-tabiat yang tersebut itu sebenarnya masih ada di dalam

jiwa, hanya saja seperti tulisan yang samar-samar serta suram tidak nampak

dengan terang tertutup oleh angan-angannya yang cerdas dan kuat karena

pengaruhnya pendidikan. Jadi tidak sama sekali lenyap hilang, hanya tertutup

oleh pikirannya. Andaikata pikirannya yang cerdas itu hilang buat sesaat saja

maka tabiat-tabiat tersebut nampak terang pula. Misalnya orang yang penakut

setelah mendapatkan pendidikan yang baik tidak nampak penakutnya itu

karena ia berpikir akan tetapi jika ia amat terkejut boleh jadi rasa takutnya itu

nampak terang.115

Berhubungan dengan adanya bagian di dalam jiwa kita yang tak dapat

dilenyapkan oleh pengaruh pendidikan itu, Ki Hajar Dewantoro menerangkan

tak usahlah orang putus asa karena mengira tidak akan dapat memperbaiki

budi pekertinya karena adanya tabiat-tabiat buruk yang melekat dan tak dapat

lenyap itu. Ingatlah bahwa pendidikan itu amat berkuasa menguatkan

kehendak, menjernihkan dan menghaluskan pikiran.116

Hasan langgulung menyatakan: kalau kita bertanya apakah ada tempat

bagi potensi dalam Islam? Jawabannya ya. Ini dapat kita lihat dalam

penciptaan Adam a.s. yang berarti juga anak cucunya, jadi umat manusia

seluruhnya sebagaimana firmanNya ”Tat kala Aku telah membentuknya dan

menghembuskan kepadanya roh Ku...” (Q.S.15:29). Ini berarti antara lain

bahwa Tuhan memberi manusia itu berbagai potensi atau kemampuan yang

berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan yang di sebut al-Asma al-Husna yang

berjumlah sembilan puluh sembilan.117

Pendidikan sebagai pengembangan potensi dapat di umpamakan seperti

pertumbuhan dan perkembangan bunga-bunga, di mana potensi-potensi

tersembunyi yang ada pada benih berkembang menjadi bunga yang matang

______________115 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 443-444116 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 445117 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 59

Page 69: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

69

dan mekar. Sebagai bandingannya, maka anak-anak itu adalah benih di mana

terdapat potensi-potensi yang masih tersembunyi dan tidak kelihatan, guru

adalah tukang kebun yang melalui kemesraan dan pemeliharaannya yang

cermat dan membuka rahasia potensi-potensi yang tersembunyi ini, dan

pendidikan adalah proses mengajar berkebun yang dengan itu kebolehan-

kebolehan yang tidak tampak menjadi nampak melalui pilihan dan

penggunaan yang bijaksana terhadap pupuk yang sesuai.118

4. Metode Pengajaran

Baik Ki Hajar Dewantoro maupun Hasan Langgulung sama-sama tidak

secara spesifik menyebutkan metode apa yang harus dipakai dalam

pendidikan, keduanya sama-sama menitikberatkan pada pendidik.

Ki Hajar Dewantoro dengan sistim amongnya menekankan peran aktif

seorang guru yang harus mampu bersikap didepan, ditengah ataupun

dibelakang para muridnya.119

Hasan Langgulung terlebih menekankan sikap pleksibelitas seorang

guru dalam memilih metode pembelajaran.120

5. Dalam penggunaan metode keduanya sama-sama mempertimbangkan aspek

psikologis.

Di dalam lingkungan pendidikan taman siswa tahun-tahun permulaan

anak didik sebanyak mungkin dibiasakan dengan suasana rumah serta

lingkungan sendiri. Dasar-dasar bahasa dan alam pikiran sendiri ditanamkan

sekuat-kuatnya melalui nyanyian dan permainan anak-anak, sebelum anak

didik mendapat pengajaran dalam bahasa asing Untuk menerapkan dasar itu

maka pada mulanya perlu dikembangkan sistem pondok Indonesia. Murid-

murid lelaki dan perempuan tinggal bersama guru-guru pria dan wanita dalam

satu asrama. Tiap bagian perguruan harus diketuai oleh guru yang telah

______________118 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 58119 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h . 88120 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 313

Page 70: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

70

berkeluarga, yang bertugas untuk memelihara suasana kekeluargaan. Pusat

dari perguruan yang merupakan masyarakat kecil itu ialah guru.121

Hasan Langgulung dalam kontek ini memandang sebaiknya seorang

guru harus bersifat fleksibel artinya mengajarkan sesuatu berdasarkan

kesanggupan murid, sesuai dengan perkembangannya.122 Lebih lanjut ia

menyatakan pembuat kurikulum dan guru-guru haruslah mengetahui teori-

teori pertumbuhan dan perkembangan agar ia dapat menyuguhkan berbagai

aspek pengetahuan sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak.123 Selain

itu guru juga harus mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya:

a. Selalu berorietasi pada tujuan.

b. Tidak hanya terikat pada satu metode saja.

c. Kerap digunakan sebagai suatu kimbinasi dari berbagai metode.

d. Kerap digunakan berganti-ganti dari satu metode ke metode lainnya.124

6. Trisentra Pendidikan.

Ki Hajar Dewantoro menyatakan didalam hidupnya anak-anak adalah

tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting

baginya yaitu : alam keluarga, alam perguruan dan alam pergaulan pemuda.125

a. Alam keluarga adalah pusat pendidikan yang pertama dan yang terpenting,

oleh karena sejak timbulnya adab kemanusiaan hingga kini, hidup

keluarga itu selalu mempengaruhi bertumbunya budi pekerti dari tiap-tiap

manusia.

b. Alam perguruan adalah pusat pendidikan yang teristimewa berkewajiban

mengusahakan kecerdasan pikiran (perkembangan intelektual) beserta

pemberian ilmu pengetahuan (balai wiyata).

______________121 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h. 95122 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 47123 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 315124 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 184125 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 70

Page 71: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

71

c. Alam pemuda yaitu pergerakannya pemuda-pemuda yang pada saat itu

sudah tetap adanya, harus diakui dan kita pergunakan untuk menyokong

pendidikan.126

Yang mendasari rumusan tri sentra pendidikan sebagai pusat pendidikan

karena memandang tidak cukup usaha pendidikan hanya disandarkan pada

tenaga pendidik, selain itu karena besarnya pengaruh tri sentra pendidikan

terhadap pendidikan itu sendiri, diantaranya:

a. Berhubungan dengan adanya naluri akan kekalnya keturunan, maka setiap

manusia selalu berusaha mendidik anaknya dengan sesempurna mungkin,

baik dalam hal jasmani maupun rohaninya.

b. Rasa cinta, rasa bersatu, keadaan jiwa sangat berguna untuk

berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti. Dan ini

terdapat dalam lingkungan keluarga dan tak ada pusat pendidikan lain

yang menyamainya.

c. Alam perguruan selama masih ditujukan hanya kepada pencarian dan

pemberian ilmu pengetahuan dan kecerdasan pikiran akan sedikit

pengaruh pendidikannya terhadap kecerdasan budi pekerti dan sosial.

d. Pergerakan pemuda merupakan penyokong besar untuk pendidikan, baik

untuk kecerdasan jiwa atau budi pekerti maupun yang menuju pergaulan

sosial.127

Hasan langgulung memandang Pendidikan Islam tidaklah sebatas pada

lingkungan pendidikan sekolah saja tetapi juga pada keluarga dan masyarakat

(alam sekitar), semua itu adalah arena pendidikan untuk menyempurnakan

kepribadian manusia.

a. Keluarga, para ahli didik umumnya menyatakan pendidikan di lembaga ini

merupakan pendidikan pertama dan utama. Dikatakan demikian karana di

lembaga inilah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya. Di

______________126 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 71-72127 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 72-74

Page 72: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

72

samping itu pendidikan di sini mempunyai pengaruh yang dalam terhadap

kehidupan peserta didik kemudian hari.

b. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga.

Keluarga umumnya tidak mampu mengajarkan berbagai ilmu oleh karena

itu sudah sepantasnyalah mereka menyerahkan tugas dan tanggung

jawabnya kepada sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas di atas.

c. Masyarakat (alam sekitar). Alam sekitar merupakan salah satu faktor dari

faktor-faktor pendidikan yang ada, dengan demikian alam sekitar

merupakan penting pula bagi pelaksanaan pendidikan. Kendati demikian

faktor alam sekitar jelas berbeda apabila dibandingkan dengan lingkungan

yang lain. Keluarga dan sekolah memiliki tanggung jawab terhadap

pertumbuhan dan perkembangan anak, lain halnya dengan alam sekitar

yang sebatas mempengaruhi namun tidak tersimpul unsur tanggung

jawab.128

7. Kurikulum.

Menurut Ki Hajar Dewantoro pelajaran yang di berikan kepada anak-

anak dibagi menjadi dua: pertama mata pelajaran yang selain memberi

pengetahuan atau kepandaian juga berpengaruh pada kemajuan batin, dalam

arti memasukan pikiran, rasa, kemauan, sedangkan yang kedua ialah yang

memberi bekal pada anak-anak untuk hidupnya kelak dalam dunia pergaulan

umum.129

Untuk merealisasikan gagasan tersebut Ki Hajar Dewantoro mendirikan

berbagai cabang pendidikan di bawah naungan taman siswa beberapa sekolah

kejuruan (vakschool) dalam bidang pertanian, guru dan jurnalistik.130

Selain mendirikan sekolah kejuruan para siswa juga diberikan pelajaran

dan praktek bekerja seperti pertanian dan pertukangan di desa-desa,

______________128 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pusaka Setia, 1998), cet ke . h.

211-213129 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 80130 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 223

Page 73: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

73

pertukangan dan perdagangan di kota-kota, perikanan dan perkapalan di

pantai-pantai.131

Dalam mengembangkan kemajuan batin Ki Hajar Dewantoro

mengajarkan pendidikan ethik yang tercakup didalamnya pendidikan agama.

a. Untuk taman indria dan taman anak usia 5-8 tahun pengajaran berupa

pembiasaan (syari'at) bersifat global dan sepontan yakni belum berupa

teori, belum pula diberikan menurut rencana atau waktu tertentu. Pamong

diharapkan melakukan koreksi atau anjuran seperti jangan mengganggu

teman-teman, duduk yang baik, jangan berisik dan lain-lain. Yang perlu

diperhatikan semua dilakukan secara tiba-tiba dan pada waktu yang

diperlukan karena dengan begitu kita dapat mulai menyokong

perkembangan rasa dan pikiran, individual dan sosial dengan cara

pembiasaan.

b. Adapun tingkatan yang kedua (taman muda) usia 9-12 tahun masuk dalam

tahap hakikat yang berarti kenyataan atau kebenaran dan mengandung

maksud memberi pengertian kepada anak-anak agar mereka menjadi

insyaf dan sadar tentang segala kebaikan dan segala kebalikan-

kebalikannya. Pengajaran hakikat ini dipakai untuk anak-anak akil balig

yakni waktu berkembangnya akal, keinsyafan dan kesadaran tentang

pelbagai kebaikan atau kejahatan, namun selalu atas dasar pengetahuan

kenyataan atau kebenaran. Jangan sampai anak-anak selalu terikat pada

kebiasaan dengan tidak mengetahui maksud dan tujuan yang sebenarnya

karena syari'at tanpa hakikat adalah kosong, sedangkan hakikat tanpa

syariat adalah buta.

c. Tingkatan yang ketiga (taman dewasa) usia 13-16 tahun masuk dalam tahap

tarikat yang berarti laku yakni perbuatan yang dengan sengaja kita

lakukan dengan maksud melatih diri untuk melaksanakan berbagai

kebaikan bagaimanapun sukar atau berat. Inilah latihan bagi anak-anak

yang mulai dewasa untuk memaksa, menekan atau memerintah dan

______________

Page 74: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

74

mengusai diri pribadi. Dalam lingkungan agama atau kebatinan pada

umumnya tarikat itu berupa macam-macam perbuatan seperti berpuasa,

mengurangi makan dan tidur, menekan hawa nafsu dan lain-lain.

d. Tingkatan yang keempat (taman madya dan taman guru) usia 17-20 tahun

inilah waktunya masuk periode makrifat yang berarti mereka ada di dalam

tingkatan pemahaman yakni biasa melakukan kebaikan, menginsyafi serta

menyadari akan maksud dan tujuannya. Pengajaran ethik yang diberikan

kepada mereka berupa ilmu pengetahuan yang agak dalam dan luas, jadi

tidak hanya bentuk-bentuk adat kesusilaan tetapi sampai pada dasar-

dasarnya.132

Menurut hasan langgulung dalam pendidikan Islam harus ada

keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu dunia, maka perlu adanya

pemusatan atau spesialisasi pada bagian ilmu sesuai dengan periode

perkembangan atau tingkat pendidikan. Secara umum kurikulum juga harus

mengikuti ilmu bahasa, agama, kealaman dan sosial. Jadi pada intinya

kurikulum pada pendidikan Islam harus bersifat fungsional yang tujuannya

selain mengeluarkan dan membentuk manusia muslim tetapi juga

mengeluarkan manusia yang mengenal kehidupan dan sanggup menikmati

kehidupan yang mulia.133

8. Dalam kurikulum keduanya sama-sama menyesuaikan terhadap

perkembangan peserta didik

Ki Hajar Dewantoro menguraikan bahan pelajaran kedalam tiga bagian

yaitu mata pelajaran untuk anak usia taman kanak-kanak (masa wiraga), taman

muda (masa wiraga wirama) dan taman dewasa (masa wirama).134

A. Taman wiraga mengajarkan:

a. Permainan dan olah raga dengan nyanyian anak-anak dan tari

(pemeliharaan badan secara titmis)

______________132 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 489-490133 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 118134 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 81

Page 75: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

75

b. Nyanyian rakyat, menggambar dengan corak dan warna, merangkai

(itu semua latihan untuk kesempurnaan panca indera dihubungkan

dengan rasa)

c. Cerita yang berwujud dongeng, mitologis dan historis

dihubungkan dengan pelajaran bahasa dan lagu.

d. Pelajaran mengenal tempat sekelilingnya si anak selaku persediaan

pelajaran ilmu alam, ilmu kodrat, ilmu bumi dan negeri

(kemasyarakatan dan kenasionalan).

B. Taman wiraga-wirama mengajarkan:

a. Olah raga, pencak, tari.

b. Nyanyian, menggambar.

c. Bahasa dan cerita kesusastraan, kealaman mulai dari alam daerah

kemudian alam indonesia dan asia.

d. Pengetahuan tentang kodrat alam, bumi, negeri dan pergaulan umum di

tanah air, asia dan lainnya.

C. Taman wirama mengajarkan:

a. Olah raga, tari.

b. Nyanyian, menggambar, kesenian dilanjutkan dengan mengenal

kesenian asing.

c. Bahasa dan kesusasteraan nasional dan dunia lainnya, ilmu

keagamaan.

d. Ilmu dari negeri indonesia sekarang dan dahulu, sosiologi, ekonomi

dan menuntun anak mengadakan perhimpunan umum, koperasi,

debatingclub dan sebagainya.

Hasan Langgulung menyatakan dalam pendidikan Islam harus ada

keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu dunia, maka perlu adanya

pemusatan atau spesialisasi pada bagian ilmu sesuai dengan periode

perkembangan atau tingkat pendidikan.135

______________135 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 118

Page 76: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

76

B. Perbedaan

1. Pembaharuan Pendidikan.

Ki Hajar Dewantoro lebih fokus pada perubahan sistem yang ada baik

pada masa penjajahan maupun jaman kemerdekaan. Di masa penjajahan

kolonialisme Ki Hajar Dewantoro memandang pendidikan yang didapat

sangat rendah sehingga ia menggagas agar pendidikan yang diberikan ke

bangsa Indonesia adalah pendidikan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia

sendiri.136

Di jaman kemerdekaan bersama dengan lahirnya Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia 1945, pembaruan dalam pendidikan tertuang dalam UUD

1945 pasal 31 yang berbunyi:

a. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan

b. Bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional.137

Lain halnya dengan Hasan langgulung gagasannya lebih bersifat

memperbaharui sistem yang ada. Hasan langgulung memandang setelah

perang dunia ke dua, negara-negara bekas jajahan langsung mengambil pola

pendidikan barat bekas penjajah yang pernah datang sebagai kekuatan kolonial

dan menciptakan sistem pendidikan kolonial, sekalipun diadakan pembaruan

pendidikan, sangat sedikit yang dapat digolongkan sebagai usaha pembaruan

yang bersifat fundamental dan konseptual, oleh karena itu ia menganggap

perlu adanya pembaharuan yang bersifat fundamental dan konseptual.138

2. Tujuan Pendidikan

______________136 Abuddin Nata, Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta:

Raja Grapindo Persada, 2005), h. 126137 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 179138 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 94

Page 77: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

77

Ki Hajar Dewantoro memandang pada intinya tujuan pendidikan adalah

untuk:

a. Memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin dan karakter),

pikiran (intelek) dan tubuh anak.139

b. Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar

mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.140

c. Pendidikan berarti memelihara hidup-tumbuh kearah kemajuan, tak boleh

melanjutkan keadaan kemarin menurut alam kemarin. Pendidikan adalah

usaha kebudayaan, berazas keadaban, yakni memajukan hidup agar

mempertinggi derajat kemanusiaan.141

Lain halnya dengan Hasan Langgulung yang memandang tujuan pokok

yang ingin dicapai oleh pendidikan Islam adalah pembentukan insan yang

shaleh dan beriman kepada Allah dan agama-Nya, dan pembentukan

masyarakat yang shaleh yang mengikuti petunjuk agama Islam dalam segala

urusannya.142

Prioritas tujuan pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantoro lebih

menekankan pada perluasan pendidikan, dalam artian tujuan yang bersifat

horisontal lebih diutamakan, adapun tujuan yang bersifat vertikal menjadi

tujuan selanjutnya.143

______________139 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 20140 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 20141 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 21142 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 137143 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 206

Page 78: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

78

Sedangkan Hasan Langgulung memandang tujuan pendidikan baik

horisontal maupun vertikal harus berjalan berdampingan.144

3. Asas-asas pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantoro terdiri dari kemerdekaan, kodrat alam,

kebudayaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Yang kita kenal dengan istilah

Panca Dharma 145

Hasan Langgulung memandang asas-asas pendidikan lebih luas dan

menyeluruh, asas-asas tersebut terdiri dari: asas historis, sosial, ekonomi,

politik dan administrasi, psikologis dan filsafat.146

4. Sistem Pendidikan

Dalam prakteknya Ki Hajar Dewantoro menggunakan sistem among

dimana sisiem tersebut lebih menekankan pencapaian tujuan pendidikan pada

aspek pendidik. Selain sistim among dalam taman siswa juga dikenal sistim

pondok, lain halnya dengan Hasan Langgulung menggunakan sistem Islam

yang memandang antara kurikulum, metode dan tujuan pendidikian harus

saling berkaitan dan harus saling menjiwai dalam proses mencapai produk

yang bercita-citakan menutut ajaran Islam.147

5. Kurikulum pendidikan

Kurikulum pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantoro memasukkan

Pendidikan Agama kedalam pelajaran ethik yang pada intinya merupakan

upaya pembiasaan melakukan perbuatan terpuji pada diri anak dalam

______________144 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 79145 Abdurrachman Surjomiharjo, Ki Hajar Dewantoro dan Taman Siswa Dalam Sejarah

Indonesia Modern, (Jakarta: Sinar Harapan 1986 ) . cet 1. h. 97146 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) ,

cet ke II. h. 6147 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pusaka Setia, 1998), cet ke 2,

hal. 163

Page 79: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

79

kehidupannya sehari-hari hingga mendarah daging dan kalaupun ada

penjelasan dan keterangan, hal demikian hanya sebagai penguat.148

Hasan Langgulung memandang pelajaran agama merupakan kajian yang

luas yang terdiri dari beberapa kajian seperti fiqih, ushul fiqh, tasawuf, tafsir,

hadits, dabt, musthalah hadits dan ilmu kalam.149 Pendidikan agama bukan

hanya menjadi semacam ilmu pengetahuan melainkan harus menjadi

keyakinan, pandangan hidup yang mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku

sehari-hari bahkan mempengaruhi aspek kehidupan lainnya. Dengan kata lain

di dalam pendidikan agama terdapat misi dakwah, yaitu mengajak orang lain

agar menerima, memahami dan mengamalkan ajaran agama yang disampaikan

kepada yang bersangkutan.

Jika kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran, menurut Ki Hajar

Dewantoro pelajaran yang diberikan kepada anak-anak dibagi menjadi dua:

pertama mata pelajaran yang selain memberi pengetahuan atau kepandaian,

kedua ialah yang memberi bekal pada anak-anak untuk hidupnya kelak dalam

dunia pergaulan umum dan tujuan yang pertama adalah intinya pendidikan.150

Menurut Hasan Langgulung pendidikan akhlak adalah pusat yang

disekelilingnya berputar program dan kurikum pendidikan.151

______________148 Ki Hajar Dewantoro, bagian pertama Pendidikan (Yogyakatra, Majlis Luhur Taman

Siswa, 1962), h. 189149 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1998) , cet I. h. 9150 Dewantoro, bagian pertama Pendidikan…, h. 80151 Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam…,h. 117

Page 80: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya dan analisis

yang dilakukan dalam penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan bahwa

gagasan atau strategi yang digagas kedua tokoh lebih condong pada persamaan

gagasan pemikiran keduanya.

Perbedaan strategi pendidikan yang mendasar dari kedua tokoh terletak pada

kurikulum yang digagas oleh keduanya, dimana Ki Hajar Dewantoro menjadikan

kebudayaan sebagai landasan kurikulum pendidikan, lain halnya dengan Hasan

Langgulung yang menjadikan agama sebagai landasannya dan hal ini berimplikasi

pada tujuan pendidikan, menurut Ki Hajar Dewantoro tujuan pendidikan terutama

untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak, sedangkan

menurut Hasan Langgulung tujuan pendidikan yaitu terbentuknya insan saleh dan

masyarakat saleh.

Terkait dengan kurikulum pendidikan di Indonesia, maka kurikulum yang

digagas Ki Hajar Dewantoro merupakan kurikulum yang dipakai sistem

Pendidikan Nasional, sedangkan Hasan Langgulung merupakan kurikulum yang

dipakai Departemen Agama.

Jika orientasi tujuan pembelajaran pada tiga unsur (kognitif, apektif dan

psikomotorik), realitas yang ada pada lembaga pendidikan yang ada sekarang,

secara mayoritas kurikulum Diknas lebih unggul dalam segi kognitif dan

psikomotorik, sedangkan kurikulum Depag lebih unggul dalam hal apektif.

B. Saran

Adapun saran-saran yang menurut penulis anggap penting untuk

diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Bagi para praktisi pendidikan dapat menjadikan strategi pendidikan yang

digagas kedua tokoh sebagai bahan kajian khususnya dalam

pengembangan sumber daya.

Page 81: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

81

b. Strategi pendidikan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia

yang telah digagas oleh kedua tokoh dapat dijadikan salah satu referensi

dalam wacana pengembangan dunia pendidikan khususnya bagi

pemerintah selaku penanggung jawab dunia pendidikan.

c. Agar semua skate holder pendidikan dapat ikut serta dalam pengembangan

pendidikan khususnya pendidikan yang berbasis pengembangan sumber

daya manusia.

d. Bagi orang tua yang hendak memasukkan anaknya dalam lembaga

pendidikan agar memperhatikan sejauh mana lembaga pendidikan tersebut

dalam mengembangkan sumber daya yang ada pada setiap peserta didik.

e. Setiap individu untuk selalu berusaha meningkatkan sumber daya yang

ada pada dirinya yang salah satunya melalui strategi yang digagas kedua

tokoh.

Page 82: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

82

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muzayyin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Arifin, Zainal, Nuansa Teosentris Humanistik Pendidikan Islam; SignifikansiPemikiran Hasan Langgulung dalam Konstalasi Reformasi PendidikanIslam, STAIN Cirebon: Lektur-Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, SeriVIII/Th. Ke-5/98.

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju MileniumBaru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet. II, 2000.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. III, 1996.

___________, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: Ruhama,Cet. II, 1995.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. X, 1999.

Dewantara, Ki Hajar, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakatra: Majlis LuhurTaman Siswa, 1962

Fadjar, A. Malik, Madrasah dan Tantangan Modernitas, Bandung: Mizan, Cet. II,1999.

___________, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Dunia, Cet. I, 1999.

Harahap H.A.H., B.S Dewantara, Ki Hajar Dewantara Dan Kawan-Kawan,Jakarta: Gunung Agung, 1980

Harahap, Syahrin, Islam Dinamis; Menegakkan Nilai-nilai Ajaran al-Qur’andalam Kehidupan Modern di Indonesia, Yogyakarta: Tiara Wacana, Cet. I,1997.

Idris, H., Jamal, Lisma, Pengantar Pendidikan 2. Jakarta: PT. GramediaWidiasarana Indonesia, 1992

Langgulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna,1998, cet-2

__________, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,Jakarta: Pustaka al-Husna, Cet. III, 1995.

__________, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,Jakarta: Al-Husna Zikra, Cet. III.1995.

Page 83: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

83

__________,Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, Jakarta: Pustaka Al-Husna,Cet. I, 1998.

Latif, Abdul l, Pengembangan Sumber Daya Manusia yang BerkualitasMenghadapi Era Pasar Bebas, Jakarta: DPP HIPPI, 1996

Marimba, Ahmad, D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: AlMa’arif, Cet. VIII, 1989.

Mu’amar, Pulungan, Syahid, Manusia Dalam al-Qur’an, Surabaya: Bina Ilmu,Cet. I, 1984.

Muhaimin, Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis danKerangka Dasar Operasionalisasinya, Bandung: Tri Genda Karya, Cet. I1993.

Munandar, A.S., Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam RangkaPembangunan Nasional, Jakarta: Djaya Pirusa, 1981

Nasution, Harun, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang,Cet. IX, 1995.

Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: RajaGrafindo Persada, Cet. I, 1996.

___________, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet. I,1997.

___________,Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta:Rajagrapindo Persada, 2005

Notoatmodjo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: RinekaCipta, Cet. I, 1998.

Pamungkas, Sri Bintang, Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan IPTEKMengatasi Kemiskinan, Mencapai Kemandirian, Jakarta: Seminar danSarasehan Teknologi, 1993

Qardhawi, Yusuf, Berinteraksi dengan Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press,Cet. I, 1999.

Rahardjo, M. Dawam, et.al, Ensiklopedi Alquran, Jakarta: Paramadina, Cet. I,1996.1

Rahmat, Jalalludin, Filsafat Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Shihab, M. Quraish, Wawasan al-Quran, Bandung: Mizan, Cet. I, 1996.

Page 84: STRATEGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN · PDF filetidak acuh terhadap persoalan yang terkait dengan kepentingan pembangunan baik dalam hal ekonomi, ... saran kepada penulis ... bisa

84

Suhandana, Anggan, Pendidikan Nasional Sebagai Instrumen PengembanganSDM, Bandung: Mizan, Cet. III, 1997.

Suit, Yusuf, Sikap Mental dalam Manajemen SDM, Jakarta: Ghalia Indonesia,Cet. I, 1996.1

Sumanto, F.X. Soeyarno, Landasan Hisroris Pendidikan Indonesia, Surabaya,Usaha Nasional,1983

Suprihatin, Gunaharja. et.al., Pengembangan Sumber Daya Keluarga, Jakarta:BPK Gunung Mulia, Cet. I, 1993.

Tauhid, Mochamad, Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hajar Dewantara.Yogyakarta, Majelis Luhur Taman Siswa

Tilaar, H.A.R., Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional Menyongsong AbadXXI, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 1990.

Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Surabaya: UsahaNasional, Cet. III, 1988.

Tim Penulis, Ensiklopedi Islam Indonesia Jilid 1 Jakarta: Djambatan, Cet. II,2002.

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pusaka Setia, Cet. II, 1998.

Umary, Barmawie, Materi Akhlak, Solo: Ramadhani, Cet. II, 1989.

Vaizey, John, Pendidikan di Dunia Modern, Jakarta: Gunung Agung, 1980

Who in The World, 7th Edition 1984-1985, Chicago Illiniois: Marquis Who’sWho Incorporated, 1984.

Zaini, Ananto, Kusuma Seta, Wawasan al-Qur’an tentang PembangunanManusia Seutuhnya, Jakarta: Kalam Mulia, Cet. II, 1996.

Zainun, Buchori, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gunung

Agung, Cet. II, 1993.