66
STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT SEBAGAI KAWASAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SKRIPSI ADI HARDIAN O6C1O432007 PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2013

STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG

DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

SEBAGAI KAWASAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR

SKRIPSI

ADI HARDIAN

O6C1O432007

PROGRAM STUDI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2013

Page 2: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG

DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

SEBAGAI KAWASAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR

SKRIPSI

ADI HARDIAN

O6C1O432007

DiajukanSebagai Salah

SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjanaPerikananPadaFakultasPerikanand

anIlmuKelautan

UniversitasTeuku Umar

PROGRAM STUDI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

Page 3: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

2013

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Strategi Pengelolaan Waduk Geunang Geudong di Kecamatan

Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Sebagai Kawasan Budidaya

Ikan Air Tawar

Nama : Adi Hardian

NIM : 06C1-0432007

Program Studi : Perikanan

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

Ir.Said Mahjali, MM Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si

NIDN :01-1011-6502 NIDN : 01-1101-8301

Mengetahui,

Ketua Program StudiPerikanan DekanFakultasPerikanandanIlmuKelautan

Muhammad Rizal, S.Pi.,M.Si Uswatun Hasanah, S.Si.,M.Si

NIDN :01-1101-8301 NIDN : 01-2105-7802

TanggalUjianSarjana :15 April 2013 Tanggal Lulus :

Page 4: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

DenganinisayamenyatakanbahwaskripsiStrategiPengelolaanWadukGeunan

gGeudong di KecamatanKaway XVI Kabupaten Aceh Barat

SebagaiKawasanBudidayaIkan Air

Tawaradalahkaryasayasendiridenganarahandosenpembimbingdanbelumpernahdiaj

ukandalambentukapapun.Sumberinformasi yang

berasalataudikutipdarikaryailmiah yang

diterbitkanmaupuntidakditerbitkandaripenulislaintelahdisebutkandalamteksdandic

antumkandalamdaftarpustaka di bagianakhirskripsi.

AluePenyareng,15April2013

Penulis

Page 5: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas
Page 6: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

1

I. PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Paketteknologibudidayaikandenganmenggunakankerambajaringapung(KJA)

merupakansalahsatuteknologibudidayaikan yang

cocokuntukmengoptimalkanpemanfaatansumberdayaperairan,

khususnyaperairandanaudanwadukdi Indonesia yang luasnya 2,1juta ha (Ilyas,

1990).Keberhasilanpengembanganusahabudidayaikandengankerambajaringapung

padasatusisiberdampakpositifterhadappeningkatanproduksiikan di

kerambadanpendapatan

pembudidayaikan. Di sisi lain, peningkatanjumlah unit KJA yang

kurangterkendaliakanmenimbulkanmasalah yang berdampaknegatif

terhadapperairanwaduk. Dampaknegatif yang ditimbulkanantara lain

disebabkankurangdiperhatikannyaprinsip-

prinsipteknologidalambudidayaikandengansistemkerambajaringapung,

seperticarapemberianpakan yang tidaktepat, dandayadukungwaduk yang

kurangdiperhatikan (Kartamihadja, 1995).

Kegiatanbudidayaikandalamkerambajaringapungmerupakanmetodeakuaku

ltur yang paling produktifsaatini (Sudrajat, 2009). Hal

itudisebabkanbeberapakelebihandalammetode KJA antara lain:

padatpenebarantinggi, tidakmemerlukanpengolahantanah,

pemanenanlebihmudahdandapatdipindahkankelokasi lain apabilaterjadiumbalan.

Selainitubudidayaikan KJA

berdampakpositifkarenadapatmeningkatkanpendapatanmasyarakatpelakuusahabud

Page 7: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

2

idayaikan, baikpembudidayaikanmaupuntenagakerja yang

terlibatdalamkegiatanbudidayaikan KJA.

Kabupaten Aceh Barat adalahsalahsatukabupaten di Propinsi Aceh, yang

masihterusmelakukanpembangunan di hampirsemuasektor, baik di

sektorwisatawaduk/bahari.WadukGeunangGeudong yang terletak di Kabupaten

Aceh Barat merupakansalahsatusumberdayaalamperairanbuatan yang

sangatstrategisdanpentingbagiperkembanganperekonomiandi Propinsi Aceh.Hal

inidapatdilihatdarimanfaatnyasebagaisumberpengairansawah,

keperluanrumahtanggapenduduksekitarwaduk,

dantempatkegiatanbudidayaikankerambajaringapungdi perairanwaduk.

Adanyadampakpositifdannegatifdaripemanfaatanwadukuntukbudidayaikan

KJA

mendorongperlunyapengelolaanterhadapsumberdayamilikumumini.Pemanfaatans

umberdayamilikumumsecarabebasdantakterkendali, dapatmerusaklingkungan,

halinikarenaadanyakecenderungandarimanusiasebagaipenggunawadukuntukmema

nfaatkanwaduksecaratidakterbataspadasumberdaya yang terbatas (Iskandar,

2001).

MenurutGunawan, et al. (2004) agar

pengelolaanwadukdapatlebihberhasildanberkelanjutan,

diperlukanpartisipasidariberbagaipihak, terutamamasyarakatsekitarwaduk.

Keikutsertaanmasyarakatdiharapkanakanmembawadampakpositifterhadapkeberla

njutanwaduk, merekaakanmemahamiberbagaipermasalahan yang

munculsertamemahamikeputusanakhir yang akandiambil.

Melibatkanmasyarakatsecaraaktifdalampengelolaanberartimemberikanhakdantang

Page 8: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

3

gungjawab yang lebihbesarkepadamasyarakatuntukmerumuskanmasalah-

masalahmereka, memobilisirsumber-

sumbersetempatdanmengembangkankelompok/organisasisetempat.

Pelibatanmasyarakatdalampengelolaansumberdaya yang

merekamanfaatkandapatmenumbuhkankesadaranakankelestariandankeberlanjutan

sumberdayaalamtersebut. Hadi (1995)

memandangbahwaperanmasyarakatdalampengelolaansumberdayaalamadalahsalah

satuprasyaratdalammewujudkanpembangunanberkelanjutankarenamasyarakatloka

ldianggapsebagaipihak yang paling

mengetahuikeadaanlingkungansekitarnya.Padahakekatnyapelibatanmasyarakatmer

upakanbagiandari proses

perencanaanuntukmengakomodasikebutuhandanaspirasidarimasyarakat yang

terkenadampaksehinggadampaknegatif yang

ditimbulkandapatdieliminirsertasebagaiupayabagiparaperencanauntukmenerima

input darimasyarakattentangsegalasesuatu yang menyangkutnasibmereka.

Agar pengelolaan yang

menampungkebutuhandanaspirasimasyarakatdapatsejalandengankebijakanpemeri

ntah,

makapengelolaanberbasismasyarakatjugamemerlukanpendampingandaripemerinta

hdalamimplementasipelaksanaanpengelolaannya (Kusumastanto, dkk., 1998),

karenaadanyaketerbatasandarimasyarakatlokaldalamhalpenentuankebijakan yang

sesuaidengankarakteristiklingkungansetempat.

Selainitutidaksemuamasyarakatlokalmemilikikesadaranakankeberlanjutanlingkun

gan,

Page 9: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

4

sehinggaperlupendampingandenganmelakukanpenyuluhandanpembinaanbagaima

namekanismebudidaya yang ramahlingkungan.

1.2. PerumusanMasalah

Kegiatanbudidayaikan yang berlangsung di

WadukGeunangGeudongmemberikandampakpositifbagimasyarakatsetempat,

karenadapatmeningkatkanpendapatanmasyarakatpelakuusahabudidaya.Kondisiper

airanwaduk yang

mendukungusahabudidayamendorongmasyarakatuntukturutsertamelakukanusahab

udidayaikan.Hal initerlihatdenganbesarnyapeningkatanjumlah KJA yang terdapat

di

WadukGeunangGeudong.Peningkatanjumlahkerambajaringapunghinggamelebihib

atasdayadukungwadukdapatmenjadisalahsatufaktor yang

menyebabkanpenurunankualitas air waduk,

sehinggaperluadanyapengendaliandanpengelolaanbudidaya yang baikdanbenar.

Belajardaripengalaman yang terjadi di WadukSaguling,

CiratadanJatiluhur, dimanajumlah KJA

melebihibatasdayadukungwadukakibatkurangnyakendaliterhadappemanfaatanwad

uk, makadiperlukanpengelolaanbudidayaikandalamkerambajaringapung yang

sesuaidengandayadukungwaduk,

sehinggatidakterjadikematianikansecaramassalsebagaiakibatdegradasikualitas air

Page 10: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

5

danfungsiwadukdapatberkelanjutan. Berdasarkanuraiandiatas,

studiinimempelajaribagaimanapemanfaatanWadukGeunangGeudong yang

selamainidilaksanakanolehmasyarakatsekitarwadukdanbagaimana strategi

pengelolaan

WadukGeunangGeudonguntukbudidayaikanberbasismasyarakatsecaraberkelanjut

an.

Strategi pengololaan

wadukuntukbudidayaikandenganpendekatanberbasismasyarakatdigunakankarenad

enganmelibatkanmasyarakatpada proses perencanaan, pelaksanaan,

pengawasanhinggaevaluasidalampengelolaandapatmendorongmasyarakatuntukleb

ihmemahamikebijakan yang diambildalampengelolaanwaduk.

Pendekatanberbasismasyarakatdapatmenampungaspirasidankebutuhandarimasyar

akatsehinggakebijakan yang diambildapatdilaksanakanolehmasyarakatbersama-

samadenganpemerintahdanpemanfaatanwaduklainnya.

1.3. TujuanPenelitian

Penelitianinibertujuanantara lain untuk :

1. Mengetahuibagaimanaaktivitasmasyarakat yang

berhubungandenganpemanfaatanWadukGeunangGeudongKecamatanKaway

XVI Kabupaten Aceh Barat.

2. Mengkajifaktor-faktor internal daneksternal yang

mempengaruhiusahakerambajaringapung di

WadukGeunangGeudongKecamatanKaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

Page 11: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

6

3. Menganalisisstrategipengelolaandanpemanfaatanwadukuntukbudidayaikan air

tawar yang berkelanjutan di WadukGeunangGeudongKecamatanKaway XVI

Kabupaten Aceh Barat.

1.4. ManfaatPenelitian

Adapunmanfaat yang diharapkandaripenelitianiniyaitusebagaiberikut:

1. MemberikankontribusikepadaPemerintah Daerah

PropinsiAcehdanPemerintahKabupatenAceh

BarattentangpemanfaatanWadukGeunangGeudonguntukbudidayaikanberbasis

masyarakat, denganmelibatkanlintassektoral/stakeholder terkait yang

didukungolehPemerintah Daerah.

2. Memberikaninformasikepadamasyarakat/pembudidayaikanmengenaimanfaatda

nfungsiwaduksehinggadalampemanfaatannyamemperhatikanprinsipkeberlanjut

antanpamengabaikanaspekkelestarianlingkungan.

3. Secaraakademis,

hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganpemikiranbagipenge

mbanganilmulingkunganhiduptentangpengelolaanbudidayaikanberbasismasyar

akat di perairan/danaubuatan.

Page 12: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Strategi

Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan,

yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat

dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.Strategi juga dapat

diartikan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan

gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah kreativitas dalam kurun waktu

tertentu.

2.2. Pengelolaan

Pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung

arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala

potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu

yang telah direncanakan sebelumnya.

Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan

perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang bertujuan

menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Page 13: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

8

2.3. Pengelolaan Waduk

Waduk merupakan kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk

berbagai kebutuhan.Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat

manusia.Pengelolaan waduk adalah usaha memanfaatkan potensi waduk secara

sadar dan berencana, untuk mengurangi atau merubah bentuk menjadi yang

bermanfaat dan dapat menghasilkan sesuatu, namun tetap memperhatikan

kelestarian lingkungan.

2.4. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

Kata partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikut serta, keterlibatansecara

aktif atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisa,merencanakan

dan melakukan tindakan oleh sejumlah masyarakat (Mantra, 1991;dikutip oleh

Sudrajat, 2009). Istilah partisipasi (participation) juga erathubungannya dengan

istilah partnership, yang berarti bahwa partisipasihendaknya harus disertai dengan

sikap tanggung jawab dari suatu kesatuan yangturut ambil bagian di dalam

aktifitas tersebut.Di dalam unsur tanggungjawab itusudah barang tentu terdapat

beberapa hak dan wewenang yang patut dihargaidalam rangkaian kerjasama

tersebut (Dewiastanti, 2003; dikutip oleh Sudrajat,2009). Partisipasi juga diartikan

sebagai pencurahan aktifitas atau benda melaluiproses kegiatan bersama untuk

mencapai tujuan bersama dan didalamnyaterkandung kepentingan pribadi

(Soedjono, 1990). Sedangkan Mubyarto (1984)mengemukakan bahwa partisipasi

merupakan kesediaan untuk membantuberhasilnya setiap program sesuai dengan

kemampuan setiap orang tanpa mengorbankan kepentingan sendiri.

Page 14: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

9

Berdasarkan definisi di atas, terlihat bahwa partisipasi masyarakat

merupakan instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, yang berkaitan dengan

keputusan atau tindakan yang lebih baik dan mengarah pada kesejahteraan bagi

yang berpartisipasi.

Koentjaraningrat (1980; dikutip oleh Nuryanto, 2001) menyatakan bahwa

partisipasi masyarakat dalam pembangunan mempunyai 2 (dua) tipe yang pada

prinsipnya berbeda, yaitu : 1) partisipasi melalui aktifitas bersama dalam proyek-

proyek pembangunan yang khusus dan 2) partisipasi sebagai individu di luar

aktifitas bersama dalam pembangunan. Dari pendapat Koentjaraningrat tersebut,

terdapat dua sumber munculnya partisipasi masyarakat, yaitu (a) partisipasi

karena dorongan atau motivasi dari luar dan (b) partisipasi karena keinginan dari

diri manusia itu sendiri. Kedua bentuk partisipasi tersebut mempunyai keunggulan

masing-masing yang saling mengisi.Partisipasi yang diakibatkan oleh motivasi

dari luar, dapat berupa paksaan atau rangsangan sedangkan partisipasi yang

muncul dari dalam diri manusia itu sendiri biasanya berkaitan dengan kepentingan

pribadi atau kelompok untuk meningkatkan taraf hidupnya atau untuk

mendapatkan keinginannya.

David (1997; dikutip oleh Pakpahan, 1999) membedakan partisipasi menjadi

2 (dua) bagian yaitu berdasarkan bentuk dan jenis. Berdasarkan bentuknya maka

partisipasi terbagi 7 (tujuh), yaitu: a) konsultasi, b) sumbangan berbentuk

uang/barang, c) sumbangan berupa tenaga atau kerja, d) aksi massa atau gotong

royong, e) mengadakan pembangunan di kalangan keluarga masyarakat setempat,

f) mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan dibiayai seluruhnya oleh

masyarakat setempat, dan g) mendirikan proyek yang juga dibiayai oleh

Page 15: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

10

sumbangan dari luar lingkungan masyarakat setempat. Sedangkan berdasarkan

jenisnya, partisipasi dibedakan dalam 6 (enam) bagian, yaitu: a) pikiran, b) tenaga,

c) pikiran dan tenaga, d) keahlian, e) barang, dan f) uang.

Kegiatan partisipasi dapat diselenggarakan dengan beberapa cara, antara lain:

melalui dengar pendapat, pengumpulan pendapat tertulis dari masyarakat,

mengumpulkan pendapat dari suatu media massa dan mengumpulkan pendapat

dari instansi pemerintah dan perwakilan rakyat. Keterlibatan masyarakat dalam

partisipasi menurut Arstein (1969; dikutip oleh Mitchell, 2000) terbagi dalam

beberapa tingkatan yaitu: a) manipulasi, b) terapi, pemegang kekuasaan mendidik

atau mengobati masyarakat agar memiliki kesadaran untuk berpartisipasi. c)

pemberitahuan, adanya pemberitahuan hak-hak masyarakat dalam partisipasi. d)

konsultasi, adanya dengar pendapat dengan masyarakat yang terlibat dalam

partisipasi. e) placation, menampung saran-saran yang diberikan masyarakat yang

akan berpartisipasi. f) kemitraan, adanya timbal balik yang dinegosiasikan antara

pemegang kekuasaan dengan masyarakat yang terlibat partisipasi. g)

pendelegasian kekuasaan, pendelegasian kekuasaan kepada masyarakat untuk

sebagian atau seluruh program yang telah disepakati. dan h) kontrol oleh

masyarakat, masyarakat diberikan wewenang untuk memonitoring dan mengawasi

program yang dilaksanakan.

Banyak alasan yang dapat ditunjukan untuk menyertakan masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan dan sumberdaya. Melalui konsultasi dengan masyarakat

yang tinggal di wilayah yang akan dilakukan pengelolaan, dimungkinkan untuk

(a) merumuskan persoalan dengan lebih efektif, (b) mendapatkan informasi dan

pemahaman di luar jangkauan dunia ilmiah, (c) merumuskan alternative

Page 16: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

11

penyelesaian masalah yang secara sosial akan dapat diterima, dan (d) membentuk

perasaan memiliki terhadap rencana dan penyelesaian, sehingga memudahkan

penerapan (Mitchell dkk., 2000).

Menurut Schoorl (1984), masyarakat dapat berpartisipasi dalam suatu

pembangunan bila mereka mempunyai kemampuan dan pengetahuan. Hal ini

berarti bahwa semakin banyak pengetahuan seseorang tentang suatu kegiatan,

maka semakin besar pula kemungkinannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan

tersebut. Agar keberhasilan dalam berpartisipasi dapat diperoleh, baik dalam

perencanaan maupun dalam pelaksanaan pengelolaan maka ada 5 (lima) cara yang

dapat ditempuh (Cernea, 1991), yaitu: a) sejak awal tingkat partisipasi yang

diinginkan harus dibuat jelas dan dapat diterima oleh semua pihak, b) memiliki

sasaran yang realistis untuk berpartisipasi dan harus dibuat berdasarkan fakta yang

ada pada setiap tahap perencanaan, c) memperkenalkan dan mendukung

partisipasi perlu dilakukan walaupun hal itu harus sesuai dengan pola organisasi

sosial tingkat lokal, d) harus ada komitmen dalam pendanaan bagi partisipasi

masyarakat, e) harus ada perencanaan terhadap pembagian tanggungjawab dalam

setiap tahapan proyek, dimana keuntungan lebih ditujukan pada kegiatan proyek

daripada membagi-bagikan aset kepada masyarakat tanpa kontribusi yang berarti.

Cohen and Uphoff (1997) membedakan partisipasi berdasarkan tahapan-

tahapan sebagai berikut:

1. Partisipasi yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk

mengemukakan pendapat dan aspirasinya dalam menilai suatu rencana yang

akan ditetapkan.

Page 17: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

12

Dalam hal ini, masyarakat diberi kesempatan untuk menimbang suatu

keputusan yang akan diambil. Pada tahap ini, prioritas-prioritas rencana

dipilih untuk dituangkan dalam program pembangunan sehingga dengan

mengikutsertakan masyarakat maka secara tidak langsung mereka telah

menentukan masa depannya secara demokratis.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan.

Pada tahap ini, masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan operasional

berdasarkan rencana yang telah disepakati bersama. Adanya partisipasi dapat

dilihat dari:

Jumlah anggota masyarakat yang ikut berpartisipasi

Bentuk barang atau jasa yang dipartisipasikan

Pelaksanaan partisipasi langsung atau tidak langsung

Semangat untuk berpartispasi

3. Partisipasi dalam memanfaatkan atau menggunakan hasil-hasil

pembangunan.Jenis ini merupakan partisipasi masyarakat dalam

menggunakan hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Pemerataan

kesejahteraan dana fasilitas yang ada dimasyarakat serta ikut menikmati dan

menggunakan sarana hasil pembangunan.

4. Partisipasi dalam mengevaluasi dan mengawasi pembangunan.

Partisipasi jenis ini merupakan bentuk keikutsertaan masyarakat

dalammenilai kegiatan pembangunan dan memelihara hasil-hasil

pembangunan yang dicapai.

Page 18: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

13

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

partisipasi masyarakat, seperti Madrie (1986), Sastropoetro (1988), Murray dan

Lappin (1992; dikutip oleh Pangesti, 1995), menyatakan bahwa tingkat

pendidikan dan umur merupakan faktor pribadi yang dapat mempengaruhi tingkat

partisipasi seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.Sedangkan Tjondronegoro

(1983) menyatakan bahwa partisipasi seseorang dipengaruhi oleh kebutuhan,

motivasi, struktur dan stratifikasi sosial dalam masyarakat. Seseorang akan

berpartisipasi apabila dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan, mendapatkan

keuntungan, serta meningkatkan statusnya. Selain itu, Suyatna (1982)

mengemukakan bahwa faktor penyuluhan dan pembinaan juga berpengaruh bagi

kelancaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Selanjutnya, Sastropoetro (1988) mengemukakan bahwa partisipasi seseorang

dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor, yaitu: (a) keadaan sosial masyarakat, yang

meliputi tingkat pendapatan, kebiasaan dan kedudukan dalam sistem sosial, (b)

kegiatan program pembangunan, ini merupakan kegiatan yang dirumuskan d an

dikendalikan oleh pemerintah, dan (c) keadaan alam sekitar, yang mencakup

faktor fisik atau keadaan geografis daerah yang ada pada lingkungan tempat hidup

masyarakat tersebut. Hubungan antara keadaan sosial, kegiatan program

pembangunan dan keadaan alam sekitar menyebabkan orang mempunyai sikap

yang positif terhadap kegiatan yang diketahuinya, dimana sikap yang positif ini

akan menimbulkan keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Namun menurut Murray dan Lappin (1992; dikutip oleh Bakri, 1998) dikatakan

bahwa kesediaan seseorang untuk berpartisipasi dipengaruhi antara lain oleh

pekerjaan, pendapatan dan lama tinggal. Seseorang yang memiliki pekerjaan

Page 19: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

14

tetap, penghasilan besar dan lebih lama tinggal di daerah tersebut, cenderung lebih

aktif berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang ada dilingkungannya.

Partisipasi masyarakat dalam konteks pengelolaan kawasan budidaya ikan air

tawar berbasis masyarakat adalah suatu kegiatan pengelolaan yang melibatkan

masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan, mulai dari tahapan penyusunan

rencana, pelaksanaan, dan pemantauan/evaluasi, mendiskusikan hasil-hasil

kegiatan dan menyusun kesepakatan-kesepakatan pengelolaan kawasan budidaya

ikan air tawar di waduk berdasarkan pada kebutuhan dan budaya masyarakat

setempat.

Tingkat partisipasi sangat bervariasi antara satu tempat dengan tempat

lainnya. Menurut Tulungen, dkk. (2003) ada beberapa faktor yang dapat

mendorong ataupun menghambat partisipasi, dimana faktor-faktor tersebut dapat

berasal dari luar masyarakat seperti: sistem politik, dan dapat juga berasal dari

masyarakat sendiri seperti: norma-norma dan budaya masyarakat setempat.

Secara umum, ada beberapa indikator yang digunakan untuk menilai tingkat

keberhasilan partisipasi (Tulungen, dkk., 2003) antara lain:

1. Penentuan waktu dan saat berpartisipasi (misalnya : kapan partisipasi harus

dilakukan).

Partisipasi dapat terjadi pada setiap tahapan dalam siklus

pengelolaan.Meskipun demikian, partisipasi yang ideal adalah jika terjadi

pada semua tahapan pengelolaan.

2. Pihak yang berpartisipasi

Apakah pemuka masyarakat setempat, laki-laki saja, orang yang

berpendidikan atau mereka yang tinggal paling dekat dengan pusat

Page 20: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

15

desa.Pertanyaan ini memunculkan hal yang sangat penting mengenai siapa

yang pantas berpartisipasi.Dalam pengelolaan kawasan budidaya ikan air

tawar berbasis masyarakat, partisipan (pihak yang berpartisipasi) mencakup

masyarakat setempat, pembudidaya ikan, pengusaha ikan, lembaga

pendidikan, lembaga swadaya masyarakat dll.

3. Bentuk-bentuk partisipasi (kegiatan apa yang melibatkan

partisipasimasyarakat dan dalam bentuk apa)

4. Proses partisipasi masyarakat meliputi:

Identifikasi isu (masalah dan potensi)

Menyusun dan meninjau usulan kegiatan, program dan rencana

Memberikan masukan terhadap usulan kegiatan sesuai waktu

yangdisediakan

Menghadiri pertemuan dan konsultasi yang dihadiri oleh

mayoritasmasyarakat yang diundang dalam pertemuan dan konsultasi

Memberikan persetujuan dan atau penolakan terhadap usulan

kegiatanberdasarkan masukan dari masyarakat berikut alasannya

Menyusun kegiatan, program dan rencana pelaksanaan program

Turut serta dalam pelaksanaan program sepanjang hal tersebutmerupakan

bagian yang dilaksanakan oleh masyarakat

a. Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Masyarakat

Pengelolaan sumberdaya dapatlah diartikan sebagai usaha secara sadaruntuk

memelihara atau dan memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasarmanusia

dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya (Seomarwoto, 2004).Salah satufaktor

Page 21: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

16

lingkungan yang saat ini banyak dibicarakan dalam konteks

pengelolaansumberdaya alam, termasuk budidaya ikan di waduk adalah

pengelolaan berbasismasyarakat (community based management). Menurut

Raharjo (1996), communitybased management mengandung arti keterlibatan

masyarakat langsung dalammengelola sumber daya alam di suatu kawasan.

Mengelola disini diartikan bahwamasyarakat ikut memikirkan, memformulasikan,

merencanakan,mengimplementasikan, mengevaluasi maupun memonitor, sesuatu

yang menjadikebutuhannya. Menurut Carter (1996) Community based

managementdidefinisikan sebagai suatu strategi untuk mencapai pembangunan

yang berpusatpada manusia, dimana pusat pengambilan keputusan mengenai

pemanfaatansumberdaya secara berkelanjutan disuatu daerah terletak di tangan

organisasi-organisasidalam masyarakat di daerah tersebut.

Pengelolaan berbasis masyarakat adalah suatu strategi yang komprehensif,

yang dilakukan untuk menangani isu-isu yang mempengaruhi sumberdaya alamm

melalui partisipasi aktif dari masyarakat setempat.Istilah berbasis masyarakat

disini adalah suatu prinsip bahwa pengguna sumberdaya alam utama (masyarakat)

haruslah menjadi pengelola sumberdaya di sekitar mereka. Pengambilan

keputusan yang melibatkan masyarakat lokal akan merefleksikan aspirasinya

sehingga akan diperoleh keputusan yang terbaik untuk sumberdaya alam yang

dikelola.

Keikutsertaan masyarakat akan membawa dampak positif, mereka akan

memahami berbagai permasalahan yang muncul serta memahami keputusan akhir

yang akan diambil (Hadi, 1995). Bimo (1985) mengemukakan bahwa melibatkan

masyarakat secara aktif berarti memberikan hak dan tanggungjawab yang lebih

Page 22: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

17

besar kepada masyarakat untuk merumuskan masalah-masalah mereka,

memobilisir sumber-sumber setempat dan mengembangkan kelompok/organisasi

setempat. Pada hakekatnya pelibatan masyarakat merupakan bagian dari proses

perencanaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat yang

terkena dampak sehingga dampak negatif yang ditimbulkan dapat dieliminir serta

sebagai upaya bagi para perencana untuk menerima input dari masyarakat tentang

segala sesuatu yang menyangkut nasib mereka.

Masyarakat memiliki adat istiadat, nilai-nilai sosial dan kebiasaan yang

berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Proses pengelolaan sumberdaya

alam ada baiknya dilakukan dengan memandang situasi dan kondisi lokal agar

pendekatan pengelolaannya dapat disesuaikan dengan kondisi lokal daerah yang

akan dikelola. Pengelolaan berbasis masyarakat (community based management)

merupakan salah satu pendekatan pengelolaan sumberdaya alam, misalnya

perikanan, yang meletakkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat

lokal sebagai dasar pengelolaannya (Nikijuluw, 1994).

Dalam sistem pengelolaan berbasis masyarakat ini diberikan kesempatan dan

tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan terhadap sumberdaya yang

dimilikinya, dimana masyarakat sendiri mendefinisikan kebutuhan, tujuan dan

aspirasi serta pengambilan keputusan yang diambil demi kesejahteraanya. Dengan

demikian pengelolaan yang berbasis masyarakat adalah suatu sistem pengelolaan

sumberdaya alam di suatu tempat dimana masyarakat lokal terlibat aktif dalam

proses pengelolaan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya, baik pada

tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfaatan hasil-hasilnya (PKSPL,

1998).

Page 23: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

18

Pengelolaan sumberdaya akan memberikan manfaat dan risiko bagi

masyarakat sekitar waduk. Agar pengelolaan ini dapat dilaksanakan secara efektif

maka dilakukan dengan pendekatan adaptif (Soemarwoto, 2001).Pendekatan

adaptif lebih sering digunakan untuk menjurus pada perencanaan formal yang

sistematis, terutama sehubungan dengan keputusan pokok yang strategis (Burhan,

1994).Perencanaan strategik merupakan langkah utama untuk menyelenggarakan

pengelolaan. Tujuan utama dari perencanaan strategik adalah untuk menemukan

peluang-peluang dan ancaman-ancaman di masa akan datang sehingga mampu

menyusun rencana untuk memanfaatkan ataupun menghindarinya seperti yang

diinginkan (Burhan, 1994). Sebelum menyusun suatu perencanaan pengelolaan

sumberdaya berbasis masyarakat, adalah sangat penting untuk mengetahui

pemikiran-pemikiran yang ada pada masyarakat setempat, sehingga program yang

akan dilaksanakan dapat berjalan optimal.

Perencanaan pengelolaan sumberdaya alam akan mengakibatkan adanya

suatu sistem baru. Agar pengelolaan sumberdaya ini dapat berjalan dan diterima

oleh semua pihak yang terkena dampak pengelolaan, maka diperlukan petunjuk31

petunjuk yang dianggap membantu untuk menyakinkan orang-orang agar

menyetujui perubahan-perubahan yang diperlukan dalam proses perencanaan,

seperti (Burhan, 1994):

Perubahan lebih diterima, kalau mengerti maksudnya daripada kalau tidak.

Perubahan lebih diterima kalau tidak mengancam kedudukan seseorang.

Perubahan lebih diterima kalau mereka yang terkena sasaran

ikutmembahasnya, dibandingkan dengan kalau dipaksakan dari luar.

Page 24: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

19

Perubahan lebih diterima kalau berdasarkan prinsip-prinsip yang telah sama-

samadisetujui dan tidak didektikan oleh perorangan.

Perubahan lebih diterima kalau ia merupakan rentetan dari perubahan

yangberhasil dan tidak sebagai akibat dari berbagai kegagalan.

Perubahan lebih diterima kalau dilakukan setelah perubahan sebelumnyatelah

menjadi kebiasaan.

Perubahan lebih diterima kalau terencana dan tidak hanya untuk

eksperimensaja.

Perubahan lebih diterima oleh orang baru daripada orang lama

dalamorganisasi tersebut.

Perubahan lebih diterima oleh mereka yang ikut menikmati hasil

akibatperubahan tersebut.

Perubahan lebih diterima kalau organisasi yang bersangkutan telah

melatihorang-orangnya untuk mengejar perbaikan dan kemajuan.

Pengelolaan berbasis masyarakat secara konseptual memberikan harapanyang

baik bagi pengelolaan sumberdaya yang berkelanjutan. Namun demikian, pada

kenyataannya konsep pengelolaan berbasis masyarakat ini tidaklah sepenuhnya

berhasil (Kusumastanto, 1998). Pada kondisi masyarakat yang tidak berdaya dan

memiliki keterbatasan, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengawali suatu

proses perubahan dari diri mereka sendiri, sehingga hal ini menjadi salah satu

faktor kegagalan pelaksanaan suatu program pengelolaann sumberdaya yang

berbasis masyarakat.

Page 25: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

20

b. Pemanfaatan Waduk Untuk Budidaya Ikan Berbasis Masyarakat

Pemanfaatan waduk sebagai tempat budidaya ikan berbasis

masyarakatmengandung makna pemanfaatan sumberdaya dengan diiringi

denganpengelolaan terhadap sumberdaya tersebut agar terus dapat dimanfaatkan

danmemberikan hasil yang positif bagi pengguna maupun sumberdaya alam

tersebut.Pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat didefinisikan

Nikijuluw(2002) sebagai suatu proses pemberian wewenang, tanggung jawab,

dankesempatan kepada masyarakat untuk mengelola sumberdaya

perikanannyasendiri dengan terlebih dahulu mendefinisikan kebutuhan dan

keinginan, tujuan,serta aspirasinya. Pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis

masyarakat menyangkut pula pemberian tanggungjawab kepada masyarakat

sehingga merekadapat mengambil keputusan yang pada akhirnya menentukan dan

berpengaruhpada kesejahteraan hidup mereka.

Teknologi budidaya ikan menggunakan keramba jaring apung merupakan

salah satu teknologi budidaya yang cocok untuk mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya waduk (Ilyas, 1990).Budidaya ikan dalam jaring apung di suatu

perairan dapat menyebabkan perubahan kondisi lingkungan, baik komponen

biotik maupun abiotik. Menurut Beveridge (1984; dikutip oleh Widyastuti, 2005)

keramba jaring apung dapat mempengaruhi perairan melalui tiga hal yaitu: (1)

jaring apung memanfaatkan ruang dimana hal ini akan menimbulkan kompetisi

dengan pengguna lain, (2) keramba jaring apung dapat merubah aliran yang

mengatur transpor oksigen, sedimen, fitoplankton dan larva ikan, (3) keramba

jaring apung dapat merubah nilai estetika daerah tersebut.

Page 26: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

21

Tujuan pengelolaan budidaya perikanan di suatu perairan seperti waduk

adalah untuk mengoptimalkan produksi ikan dan menjaga kelestarian lingkungan

serta sumber daya perikanan, sehingga dapat dimanfaatkan secara terus-menerus

oleh masyarakat sekitar waduk tersebut untuk kesejahteraannya (Azwar dkk.,

2004). Kegiatan budidaya ikan yang dilakukan masyarakat di sekitar waduk

melalui keramba jaring apung memiliki dua hal yang kontroversial, yaitu: 1)

membutuhkan lingkungan yang bersih, 2) menghasilkan limbah yang dapat

berdampak negatif terhadap lingkungan dan usaha budidaya itu sendiri. Sehingga

dalam pengusahaan budidaya ikan yang lestari sangat diperlukan daya dukung

yang optimal, pengaturan tata ruang dan pemahaman budidaya ikan yang baik

(Prihadi, 2004).Degradasi kualitas perairan dapat disebabkan karena penerapan

budidaya melebihi daya dukung waduk (Kartamiharja, 1995).

Pola pengelolaan perikanan budidaya agar efisien menurut Krismono (1995)

adalah menyesuaikan antara jenis perairan dengan komoditas yang akan

dibudidayakan, penataan letak dan lokasi keramba jaring apung di tempat yang

tidak terjadinya umbalan dan tidak melakukan penanaman pada saat musim-

musim dimana kondisi air rendah. Selain itu faktor kemudahan jangkauan dan

ketersediaan sarana dan prasarana serta keamanan di waduk mutlak diperlukan.

Keberlanjutan perikanan budidaya dapat dilihat dari hasil produksi pembudidaya

(indikator ekologi), pendapatan yang diterima pembudidaya (indikator ekonomi),

konflik yang terjadi (indikator sosial), dan keberadaan organisasi atau kelompok

pembudidaya (indikator kebijakan) (Koeshendrajana, dkk., 2009).

Keberlanjutan waduk sebagai tempat budidaya ikan dapat dicapai dengan

memperhatikan dampak-dampak yang dihasilkan dari kegiatan tersebut,

Page 27: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

22

khususnya dampak negatifnya. Kartamiharja (1998) mengemukakan bahwa

dampak negatif yang timbul dalam budidaya ikan KJA antara lain disebabkan

kurang diperhatikannya prinsip-prinsip teknologi dalam budidaya ikan dengan

sistem KJA seperti cara pemberian pakan, tata letak KJA, serta daya dukung

perairan. Dampak negatif dalam budidaya ikan KJA dapat ditanggulangi dengan

menyeimbangkan antara daya dukung perairan dan faktor-faktor internalnya

(jenis, kepadatan, ukuran ikan, jumlah dan kualitas pakan) atau dengan kata lain

menyeimbangkan antara kelarutan oksigen yang dibutuhkan ikan dengan

kelarutan oksigen di perairan (Kartamiharja, 1998).

Nastiti dkk.(1998) menyatakan bahwa berkembangnya budidaya ikan dalam

KJA perlu memperhatikan daya dukung perairan.Daya dukung perairan selalu

berfluktuasi menurut musim dan dapat menurun karena cemaran, misalnya

tingginya sisa pakan dan kotoran ikan yang masuk ke perairan. Cemaran hasil

budidaya ikan ini dapat disebabkan karena kepadatan ikan yang terlalu tinggi pada

tiap unit KJA dan disertai dengan pemberian pakan yang tidak sesuai kebutuhan

ikan budidaya (Supriyadi, 2004).

Budidaya ikan dalam keramba jaring apung merupakan paket teknologi yang

memerlukan koordinasi yang baik antar sesama pengguna sumberdaya perairan

waduk, sehingga dalam pengembangannya hal-hal yang dapat merugikan

lingkungan, pembudidaya ikan dan masyarakat sekitar waduk dapat ditekan

sekecil mungkin. Penataan dan pengelolaan budidaya ikan dalam keramba jaring

apung harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut (Nurhakim, 2004):

Page 28: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

23

1. Lokasi penempatan KJA dalam zona perairan

Pemilihan lokasi merupakan langkah awal dalam serangkaian kegiatan

pengelolaan budidaya ikan dalam KJA.Pemilihan lokasi hendaknya

dikoordinasikan dengan pihak pengelola badan air yang bersangkutan,

kemudian ditentukan daerah yang sesuai dan cocok untuk pertumbuhan ikan.

Faktor utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi untuk budidaya

ikan adalah lokasi tersebut harus memenuhi kriteria lingkungan untuk

budidaya ikan, karena nantinya akan sangat menentukan keberhasilan

budidaya ikan tersebut.

Lokasi dipilih pada daerah-daerah yang mempermudah dalam pembuatan dan

pengoperasiannya. Pada perairan umum seperti waduk, sebaiknya dipilih

tempat yang landai dan dekat dengan jalan, sehingga akan mudah dalam

pengoperasiannya. Penempatan KJA juga harus memperhatikan keadaan

sekitarnya, antara lain: a) lokasi merupakan daerah yang terlindungi sehingga

konstruksi KJA dapat bertahan lama, b) lokasi memiliki kedalaman air yang

cukup untuk menunjang kehidupan ikan budidaya, c) adanya suatu aliran

sungai yang mampu membawa sisa pakan dari kegiatan budidaya tersebut, d)

sebaiknya dipilih lokasi yang kualitas perairannya bagus, e) pemilihan lokasi

perlu memperhatikan tata ruang perairan.

2. Teknologi yang diterapkan merupakan teknologi yang efisien, produktif

danramah lingkungan

Teknologi budidaya ikan yang dimaksud adalah suatu teknologi yang efisien

dan produktifitasnya tinggi serta dampak negatifnya dapat ditekan seminimal

mungkin terhadap lingkungan perairan.Teknologi tersebut dikenal dengan

Page 29: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

24

teknologi budidaya ikan dalam KJA ganda dengan sistem pemeliharaan

polikultur. Teknologi budidaya ikan dalam KJA ganda dengan system

polikultur adalah suatu teknologi pemeliharaan ikan yang terdiri atas dua

lapisan jaring, yaitu jaring pertama sebagai jaring inti dan jaring kedua

sebagai jaring filter, dengan sistem pemeliharaan lebih dari satu jenis ikan

dalam satu unit keramba. Alternatif teknologi budidaya ikan dalam KJA

lainnya adalah dengan menerapkan penanaman jenis ikan yang berbeda

secara berselang-seling.

3. Pengembangan KJA harus disesuaikan dengan potensi lahan yang

tersediapotensi lahan yang tersedia merupakan hal yang juga perlu

mendapatperhatian dalam pengembangan KJA yang berwawasan lingkungan,

karenaakan sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan yang

dilakukan.

4. Masalah kualitas air dan daya dukung perairan

Masalah kualitas air memegang peranan penting, karena kualitas air akan

menentukan layak tidaknya air tersebut untuk suatu peruntukan, sesuai

dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Informasi

mengenai kualitas air ini sangat penting untuk mengetahui kondisi suatu

perairan, untuk menentukan apakah air tersebut mengalami pencemaran atau

belum serta kelayakan peruntukannya.

Daya dukung perairan merupakan batasan minimal yang dapat ditolerir oleh

perairan terhadap suatu beban pencemaran.Jika batasan maksimal tersebut

terlampaui maka pencemaran tersebut dapat dikatakan sudah berada pada

tingkat yang parah.Indikator telah terlampaui daya dukung suatu perairan

Page 30: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

25

adalah ketidakmampuan perairan tersebut untuk melakukan pemurnian

terhadap suatu pencemaran.

Manajemen pemberian pakan dalam budidaya ikan intensif sangat perlu

diperhatikan. Tata cara atau strategi pemanfaatan pakan ikan yang tidak tepat

dapat ikut memberikan kontribusi dalam mempercepat memburuknya mutu

lingkungan. Dari aspek manajemen pakan perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :

kualitas pakan, tipe pakan dan frekuensi pemberian pakan (Azwar dkk., 2004).

Menurut Sudjana (2004), kebijakan dalam mengelola budidaya ikan di

dengan KJA waduk mencakup beberapa aspek, yaitu aspek legal/dasar hukum

yang digunakan, aspek kelembagaan, aspek lingkungan, aspek teknis (perijinan

penetapan lokasi budidaya, pembatasan jumlah dan spesifikasi teknis KJA yang

digunakan), aspek sosial ekonomi dan budaya, serta aspek sumber daya manusia.

Agar pengelolaan budidaya di waduk dapat terpadu dan berkelanjutan,

Abduh (2004) mensyaratkan komponen utama pengelolaan budidaya ikan secara

umum meliputi: pemberdayaan masyarakat lokal, penebaran (restocking) ikan

yang sesuai untuk kondisi setempat, pembenihan ikan yang sesuai untuk ditebar,

pengelolaan lingkungan, regulasi perikanan, identifikasi dan penghitungan daya

dukung lingkungan sumber daya perairan, monitoring dan evaluasi, serta

kelembagaan kelompok untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Berdasarkan beberapa teori dari Prihadi (2004), Kartamiharja (1995;1998),

Krismono (1995), Koeshendrajana, dkk., (2009). Nastiti dkk., (1998), Nurhakim,

(2004), Sudjana (2004), dan Abduh (2004) maka pemanfaatan waduk sebagai

tempat budidaya ikan berbasis masyarakat dapat dirumuskan merujuk beberapa

aspek, yaitu aspek teknologi budidaya, aspek lingkungan, aspek sosial ekonomi

Page 31: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

26

dan aspek kelembagaan, agar pemanfaatan waduk dapat terpadu, harmonis dan

lestari sehingga berkelanjutan.

c. Collaborative Management (co-management)

Menurut Kusumastanto, dkk. (1998) konsep pengelolaan berbasismasyarakat

pada kenyataannya tidak dapat sepenuhnya berhasil. Jika dilihat darisegi

kepentingan, maka pengelolaan yang berbasis mayarakat ini diperuntukanbagi

masyarakat saja, sementara dalam beberapa hal masyarakat masih

memilikiketerbatasan antara lain dalam tingkat pendidikan dan kesadaran akan

pentingnyalingkungan.

Dapat dikatakan disini bahwa tanpa keterlibatan pemerintah

dalampengelolaan sumberdaya alam di suatu kawasan, maka akan terjadi

ketimpangandalam implementasinya. Dalam pelaksanaan pengelolaan

sumberdaya perairanberbasis masyarakat, diperlukan masukan unsur iptek dan

adanya aspekpenggunaan bersama sumberdaya perairan, maka pengelolaan

sebaiknyadilaksanakan secara bersama atau co-management (Abduh, 2004).

Dengan demikian keterlibatan pemerintah dalam mengelola sumberdayaalam

masih sangat diperlukan.Peran pemerintah dalam hal ini adalah untukmemberikan

dukungan informasi dan bantuan teknis (konsultasi) baik berupapenyuluhan

(pelatihan), pembinaan, penyediaan modal dan teknologi yangdibutuhkan oleh

masyarakat untuk keberlanjutan program pengelolaan. Dariuraian tersebut, maka

bentuk pengelolaan yang ideal adalah bagaimanamasyarakat bersama dengan

pemerintah melaksanakan proses perencanaan,implementasi dan evaluasi

pemanfaatan sumberdaya alam secara bersama-sama,sehingga kepentingan semua

Page 32: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

27

pihak dapat terpenuhi dan pembangunan secaraberkelanjutan dapat dicapai

(Mitchell, 2000).

Konsep pengelolaan yang mampu menampung banyak kepentingan,

baikkepentingan masyarakat maupun kepentingan pengguna lainnya adalah

konsepcollaborative management (co-management).Pomeroy and Williams

(1994)mendefinisikan collaborative management sebagai pembagian tanggung

jawabdan wewenang antara pemerintah dengan pengguna sumberdaya alam lokal

(masyarakat) dalam pengelolaan sumberdaya alam, termasuk pemanfaatan

wadukuntuk budidaya ikan keramba jaring apung.Secara sederhana konsep

tersebut digambarkan sebagai jembatan penghubung antara pemerintah dan

masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam

dapat dilakukan dengan caraco-management, yaitu salah satu bentuk pengelolaan

yang terbukti efektif untuk sumber daya yang bersifat common proverty yang

pemanfaatannya open acces seperti sumber daya perairan waduk (Iskandar,

2004).Pengelolaan perairan umum dengan caraco-management adalah suatu

sistem pengelolaan yang dilakukan secara bersama-sama oleh segenap

stakeholder (pemerintah, swasta, dan masyarakat) terkait dalam pemanfaatan

sumberdaya perairan umum tersebut untuk bersama-sama mendapatkan manfaat

maksimal dengan tetap melestarikan keberadaan perairan umum (Abduh, 2004).

Dalam hal pengelolaan budidaya ikan di perairan waduk seharusnya

merupakan tanggung jawab bersama pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan

masyarakat sebagai subyek pengelolaan sumberdaya alam dalam perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pengelolaan sumberdaya tersebut. Dalam

Page 33: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

28

co-management ini, pihak masyarakat dan pemerintah dihubungkan sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi baik berupa konsultasi maupun penjajakan

awal apabila, misalnya pemerintah akan menetapkan peraturan pengelolaan

sumberdaya alam di suatu wilayah. Pemerintah diperankan sebagai pemegang

kebijakan dan masyarakat sebagai subjek pemanfaat sumberdaya alam, di antara

keduanya ada komunikasi dan kerjasama dalam proses perencanaan, pengelolaan

hingga evaluasi. Dalam pendekatan co-management dikenal adanya hirarki

pengelolaan sumberdaya alam,dimana untuk pengelolaan berbasis pemerintah,

maka hirarki tertinggi hanya memberikan informasi kepada masyarakat dan

selanjutnya dilaksanakan oleh pemerintah.Sedangkan pada tatanan pengelolaan

berbasis masyarakat, hirarki tertinggi adalah kontrol yang ketat dari masyarakat

dan koordinasi antar daerah yang dilakukan oleh mayarakat itu sendiri

(Kusumastanto, dkk., 1998).

Berdasarkan definisi di atas, terlihat bahwa konsep co-management dalam

pengelolaan budidaya ikan berbasis masyarakat adalah suatu bentuk kerjasama

yang dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama untuk

menjalankan suatu program pengelolaan, dimana masing-masing pihak memiliki

peran dan fungsi yang jelas. Dengan demikian co-management dalam pengelolaan

budidaya ikan berbasis masyarakat merupakan suatu bentuk pengelolaan

sumberdaya alam yang mendasarkan kegiatannya pada kerjasama antara

masyarakat dan pemerintah, yang berorientasi pada optimalisasi pencapaian

tujuan organisasi.

Co-management bukan hanya dilihat dari hubungan kerja antara pemerintah

dan masyarakat, namun lebih luas lagi pada lingkup stakeholder dalam

Page 34: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

29

pengelolaan budidaya ikan. Istilah pengelolaan budidaya ikan berbasis masyarakat

dalam penelitian ini adalah pengelolaan bersama (co-management) antara

pemerintah, masyarakat dalam hal ini pembudidaya ikan dan stakeholder terkait,

yang bekerjasama dalam pengelolaan dan masing-masing memiliki peran dalam

proses pengelolaan tersebut. Dukungan informasi, bantuan teknis, pendanaan dan

pendampingan dapat dianggarkan melalui lembaga/instansi pemerintah, swasta,

swadaya masyarakat/desa. Sedangkan proses pembuatan dan penetapan visi,

misi,tujuan, strategi, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi

pengelolaan ditentukan oleh masyarakat dengan mengikuti

kebijakan/aturan/pedoman yang dibuat/disepakati oleh pemerintah setempat.

Pomeroy dan Williams (1994) menyatakan bahwa penerapan co-managemet

yang baik dan berhasil memerlukan waktu, biaya dan upah bertahun-tahun dan

secara khusus dijelaskan bahwa terdapat 10 (sepuluh) kunci kesuksesan konsep

co-management, yaitu:

a. Batas-batas wilayah yang jelas terdefinisi.

Batas-batas fisik dari suatu kawasan yang akan dikelola harus dapat

ditetapkan dan diketahui secara pasti oleh masyarakat. Batas-batas wilayah

tersebut harus didasarkan pada suatu ekosistem sehingga sumberdaya

tersebut dapat lebih mudah dipahami dan diamati.

b. Kejelasan status sosial masyarakat (keanggotaannya).

Kelompok masyarakat yang terlibat hendaknya tinggal secara menetap di

dekat wilayah pengelolaan. Dalam konteks ini kebersamaan masyarakat akan

terlihat, baik dalam hal etnik, agama, metode pemanfaatan, kebutuhan,

harapan dan sebagainya. Segenap pengguna yang berhak memanfaatkan

Page 35: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

30

sumberdaya di suatu kawasan dan yang berpartisipasi dalam pengelolaan

daerah tersebut harus diketahui dan didefinisikan secara jelas. Jumlah

pengguna tersebut seoptimal mungkin tidak boleh terlalu banyak sehingga

proses komunikasi dan musyawarah yang dilakukan lebih efektif.

c. Ketergantungan terhadap sumberdaya alam.

Dalam pemanfaatan waduk untuk budidaya ikan berbasis masyarakat

yangharus diperhatikan adalah adanya kejelasan ketergantungan

masyarakatterhadap sumberdaya alam yang ada dan kunci kesuksesan

pelaksanaanpengelolaan terletak pada adanya rasa memiliki dari para

pengguna kawasan.

d. Memberikan manfaat.

Setiap komponen masyarakat di suatu kawasan pengelolaan mempunyai

harapan bahwa manfaat yang diperoleh dari partisipasi masyarakat dalam

konsep pengelolaan berbasis masyarakat akan lebih besar dibanding dengan

biaya yang dikeluarkan. Dalam hal ini, salah satu komponen indikatornya

dapat berupa rasio pendapatan relatif dari masyarakat lokal dan stakeholder

lainnya.

e. Pengelolaan yang sederhana dan mudah diimplementasikan.

Salah satu kunci kesuksesan adalah penerapan peraturan pengelolaan yang

sederhana namun terintegrasi serta mudah dilaksanakan.Proses monitoring

dan penegakan hukum dapat dilakukan secara terpadu dengan basis

masyarakat sebagai pemeran utama.

Page 36: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

31

f. Legalisasi dari sistem pengelolaan.

Masyarakat lokal yang terlibat dalam pengelolaan membutuhkan pengakuan

legal dari pemerintah daerah dengan tujuan agar hak dan kewajibannya dapat

terdefinisi dengan jelas dan secara hukum terlindungi.Dalam hal ini, jika

hukum adat telah ada dalam suatu wilayah maka seharusnya pemerintah

memberikan legalitas sehingga keberadaannya memiliki kekuatan hukum

yang lebih kuat. Adanya legalitas semakin menumbuhkan kepercayaan dan

kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumberdaya yang lebih

lestari.

g. Kerjasama pemimpin formal dan informal.

Didalamnya terkandung pengertian adanya individu ataupun kelompok inti

yang bersedia melakukan upaya semaksimal mungkin, termasuk adanya

pemimpin yang dapat diterima oleh semua pihak dalam masyarakat dan

adanya program kemitraaan antara segenap pengguna sumberdaya dalam

setiap aktifitas.

h. Desentralisasi dan pendelegasian wewenang.

Pemerintah daerah perlu memberikan desentralisasi proses administrasi dan

pendelegasian tanggungjawab pengelolaan kepada kelompok masyarakat

yang terlibat.

i. Koordinasi, sinkronisasi dan interaksi antar stakeholder.

Dalam hal ini, adanya koordinasi antara pemerintah, masyarakat dan

pengguna sumberdaya yang dikelola.

j. Keterpaduan pengelolaan sumberdaya oleh para stakeholder.

Adanya keterpaduan visi dan misi dari pengelolaan yang dilakukan.

Page 37: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

32

Menurut Abduh (2004) terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi

bagi suatu pelaksanaan pengelolaan perairan umum dengan co-management yaitu:

Pengakuan formal oleh pelaku kegiatan bahwa kegiatan pengelolaan

yangdilakukan sesuai dengan aturan formal dan kehendak para stakeholder.

Pengakuan adanya kelompok-kelompok pengguna stakeholder yang

ada,sehingga kegiatan pengelolaan perairan umum yang dilakukan

mendapatdukungan dari pemerintah.

Disepakati bersama-sama oleh masyarakat pengguna perairan umum

maupunkelompok kepentingan lainnya termasuk perencana (pemerintah).

Selanjutnya Pomeroy dan William (1994) mengemukakan bahwa

comanagement hendaknya tidak dipandang sebagai strategi tunggal dalam

menyelesaikan permasalahan pengelolaan sumberdaya, namun dianggap sebagai

alternatif pengelolaan yang sesuai untuk situasi dan lokasi tertentu.Dalam hal ini,

konsep co-management merupakan alternatif dalam pengembangan sistemn

pemanfaatan waduk untuk budidaya ikan berbasis masyarakat.

d. Kerangka Pemikiran

Waduk Geunang Geudong merupakan waduk yang memiliki fungsi utama

sebagai sumber keperluan hidup masyarakat sekitar waduk dan kegiatan budidaya

perikanan dengan sistem keramba jarring apung.Teknologi budidaya

menggunakan keramba jaring apung merupakan salah satu teknologi budidaya

yang cocok untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya waduk.

Page 38: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

33

Pemanfaatan waduk untuk kegiatan budidaya ikan dengan sistem keramba

jaring apung akan menghasilkan dampak positif maupun negatif, baik terhadap

manusia yang memanfaatkannya maupun terhadap sumberdaya alam yang

terdapat didalamnya. Dampak yang positif bagi manusia antara lain adalah

meningkatkan taraf hidup, membantu mengurangi jumlah pengangguran bahkan

dapat meningkatkan pendapatan daerah. Adapun dampak negatif dari KJA ini

antara lain mengakibatkan terjadinya pencemaran air yang berakibat pada

menurunnya kualitas air waduk apabila terjadi over capacity dan tidak adanya

pengelolaan budidaya ikan yang baik, terjadinya pendangkalan waduk, kurangnya

oksigen terlarut sehingga proses dekomposisi bahan organik tidak dapat terjadi.

Dampak negatif dari KJA ini akan muncul apabila kegiatan budidaya ikan telah

melebihi daya dukung waduk.

Untuk menjaga kelestarian Waduk Geunang Geudong tersebut, maka

diperlukan pengelolaan budidaya ikan berbasis masyarakat. Pengelolaan berbasis

masyarakat diperlukan karena masyarakat adalah pihak yang terlibat langsung

dalam pemanfaatan waduk dan akan mendapat dampak buruk apabila terjadi

kerusakan waduk. Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam mengelola

sumberdaya alam diartikan bahwa masyarakat ikut memikirkan,

memformulasikan, merencanakan, mengimplementasikan, mengevaluasi maupun

memonitornya, sesuatu yang menjadi kebutuhannya.

Posisi masyarakat disini menjadi kunci keberhasilan dari proses pengelolaan

sumberdaya karena mereka yang mendapat kewenangan untuk mengelola secara

langsung, termasuk dalam menentukan bagaimana pemanfaatan waduk untuk

budidaya ikan yang tepat dan benar untuk diterapkan di wilayah mereka agar

Page 39: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

34

kegiatan budidaya ikan tetap berjalan dan memberikan keuntungan secara

ekonomis bagi mereka dan lingkungan terjaga kelestariannya dan berkelanjutan.

Prasyarat untuk pemanfaatan waduk untuk budidaya ikan berbasis

masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu teknologi, lingkungan, sosial

ekonomi dan kelembagaan.Sedangkan faktor pendukung pemanfaatan waduk

untuk budidaya ikan yaitu adanya keterlibatan pemerintah dan pengelola waduk.

Faktor teknologi merupakan pengetahuan pembudidaya terhadap tata cara

budidaya ikan yang ramah lingkungan. Teknologi budidaya yang meliputi

penentuan jenis ikan dan padat tebar benih ikan, tata cara pemberian pakan,

pengaturan tata ruang keramba jaring apung, jumlah keramba jaring apung yang

beroperasi di waduk dan spesifikasi dari keramba jaring apung yang digunakan

dalam budidaya ikan.

Faktor lingkungan berupa daya dukung waduk terhadap kegiatan budidaya

ikan di perairan tersebut dan kualitas perairan yang digunakan untuk budidaya

ikan KJA. Faktor sosial ekonomi pembudidaya ikan di waduk turut

mempengaruhi pengelolaan budidaya ikan, adanya konflik kepentingan antar

sesama pengguna waduk akan mengganggu keberlanjutan dari budidaya ikan KJA

ini. Pendapatan/penghasilan pembudidaya ikan yang berasal dari sekitar waduk

akan menunjukkan sikap mereka terhadap pengelolaan budidaya ikan.

Pembudidaya yang memiliki modal sedikit akan lebih berkenan turut serta

dalam pengelolaan budidaya ikan agar tidak terjadi kerugian akibat penurunan

kualitas perairan waduk. Kelembagaan dalam kegiatan budidaya ikan juga

mendukung pengelolaan bududaya ikan di waduk. Adanya kelompok

Page 40: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

35

pembudidaya akan mengakibatkan terciptanya manajemen pengelolaan yang lebih

baik.

Dalam konteks pengelolaan budidaya ikan air tawar di perairan waduk yang

berbasis masyarakat, pada dasarnya peran pemerintah masih tetap

diperlukan.Peranan pemerintah sangat penting dalam menentukan kebijakan

program dan prioritas pengembangan pengelolaan.Peran pemerintah dalam hal ini

adalah untuk memberikan dukungan informasi dan bantuan teknis (konsultasi)

baik berupa penyuluhan, pembinaan, pendampingan, penyedian modal dalam

bentuk pinjaman, dan teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk

keberlanjutan program pengelolaan.

Pemerintah juga berperan dalam mendorong dan memfasilitasi proses

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam proses pemanfaatan

sumberdaya serta membina dan mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi

dalam penangangan pengelolaan budidaya ikan di Waduk Riam Kanan, termasuk

proses penegakan hukum bagi masyarakat yang melakukan aktifitas budidaya

yang tidak sesuai dengan asas keberlanjutan.

Pengelola waduk dalam hal ini PT.PLN turut serta bersama-sama pemerintah

dalam memberi dukungan kepada masyarakat sekitar waduk untuk menjaga

keberlanjutan waduk. Selain itu pengelola waduk juga dapat memberikan

informasi kepada pembudidaya mengenai kualitas perairan waduk, daya dukung

waduk untuk budidaya, pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat untuk

menambah wawasan dan kesadaran masyarakat akan perlunya pengelolaan

budidaya ikan secara berkelanjutan sehingga kelestarian dan fungsi waduk dapat

terus berjalan.

Page 41: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

36

Kerangka Pemikiran

Pemerintah Daerah

Kabupaten Aceh

Barat

Pengelolaan Waduk Geunang Geudong

Sebagai Kawasan Budidaya Ikan Air Tawar

Dinas Perikanan

dan Kelautan

Sekunder Primer

Kondisi Waduk Geunang Geudong

Analisis SWOT

Strategi Pengelolaan Waduk Geunang Geudong

Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat

Sebagai Kawasan Budidaya Ikan Air Tawar

Potensi Waduk Peran Pemerintah

Masyarakat BPS Pengelola

Page 42: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

37

e. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (1997), Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan

peluang (Oppertunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).Proses pengambilan keputusan

strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan

kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis harus menganalisis

faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)

dalam kondisi yang ada pada saat ini.Hal ini disebut dengan Analisis Situasi.

Page 43: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

38

III. METODE PENELITIAN

3.1. WaktudanTempat

PenelitianinidilaksanakanpadabulanSeptember 2012, bertempat di

kawasanWadukGeunangGeudongKecamatanKaway XVIKabupaten Aceh Barat.

3.2.MetodePenelitian

Metodepenelitianinimenggunakanmetodesurvei.Penelitianinisecara detail

akanmemaparkanmengenaikeadaandankondisipengembanganbudidayaikan di

kawasanWadukGeunangGeudong, disertaidengan data-data danfakta-fakta yang

berhubungandenganpolapemanfaatanlahan di kawasanWadukGeunangGeudong,

potensikawasan, kebijakan,

danperaninstitusidalampengembangankawasanWadukGeunangGeudongdanbebera

pafaktor lain yang mempengaruhi, antara lain sikapdanperilakumasyarakat,

wisatawan, peranlembagadanpartisipasimasyarakat.

3.3.TeknikPengambilanData

Tekniksampeldalampenelitianinidengancarapurposive

samplingyaitudenganmenentukan orang-orang yang

dianggaptahudandapatdipercayauntukmenjadiinforman/responden yang

tahutentangWadukGeunangGeudong.Dalampurposive sampling

atausampelbertujuaninijumlahsampelditentukanolehpertimbanganinformasi,

jikatidakadalagiinformasi yang

dapatdijaringmakapenarikansampeldapatdiakhiri(Moleong, 1998).

Page 44: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

39

Berdasarkansumber data, maka data yang

digunakandalampenelitianinidapatdikelompokkanmenjadi:

3.3.1. Data Primer

Data primer adalahsumber data yang di

perolehsecaralangsungdarilapanganataulokasipenelitianberupaketerangan-

keterangandanfakta-faktasertapendapat-pendapatdaninformasi yang

relevanmengenaihal-hal yang terkaitmasalah yang diteliti.Sumber data primer

diperolehdaripenduduksekitarWadukGeunangGeudong,

pengelolaWadukGeunangGeudong,

PegawaiDinasPerikanandanKelautandanPegawaiBappedaKabupaten Aceh Barat.

Sumber data primer yang akandiperolehdaripenelitianinidapatdilihatpadaTabel.

1dibawahini :

Data Primer

No Sumber JumlahResponden Informasi

1 Masyarakat 10

2 Pengelola 2

3 DinasPerikanandanKelautan 2

a. Observasi

MenurutBurhanBungin (2008),observasiadalahteknikpengumpulan data

denganmelakukanpengamatanpadamasyarakat yang menjadiobyeknya.

Pengamatandilakukanhanyamelihatdengansepasangmatanyakegiatandanbenda-

bendaataudibantudenganalat-alat lain

Page 45: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

40

sepertikamera.Dalampenelitianiniobservasidilakukanterhadapberbagaikegiatan

yang adadisekitarWadukGeunangGeudong.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila

ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah

responden sedikit (BurhanBungin, 2008).

Wawancara pada penelitianini meliputi sejarah

berdirinyaWadukGeunangGeudong, keadaan umum, permasalahan yang dihadapi,

hasil yang dicapai dan lain sebagainya.

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunderadalahsejumlahketeranganataufakta-

faktasecaratidaklangsungdiperolehdaribahantertulis yang

digunakansebagaipenunjang data primer. Data

sekunderdalampenelitianinidiperolehdaridokumendanarsipberupacatatanstatistikp

engunjungatauwisatawan, pendapatandaerahdarisektorpariwisata,

jumlahsaranapariwisata, laporancurahhujandalamsepuluhtahunterakhir,

arsipdandokumententangkelayakanpengembangankelayakanpengembanganWadu

kGeunangGeudong, PetaAdministrasiKabupaten Aceh Barat, pamphlet

pesonawisataKabupaten Aceh Barat,

dokumendanarsipproyekpembangunanWadukGeunangGeudong,

monografiKecamatanKaway XVI tahun 2011, jumlahsaranapariwisata,

danakomodasiKabupaten Aceh Barat.

Page 46: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

41

Sumber data sekunder yang

akandiperolehdaripenelitianinidapatdilihatpadaTabel2. dibawahini :

Data Sekunder

No Sumber Informasi

1 Kantor BadanPusatStatistik (BPS)

2 Kantor CamatKaway XVI

3.4. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif. Metode deskriptif ini digunakan

untuk gambaran secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau

bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Penelitian

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor

internal daneksternal. Keduafaktortersebutharusdipertimbangkandalamanalisis

SWOT. SWOT adalahsingkatandarilingkunganInternal StrenghtsdanWeaknesses

sertalingkunganeksternalOppornutiesdanThreats yang dihadapiduniabisnis.

Analisis SWOT membandingkanantarafaktoreksternalPeluang

(oppornuties) danAncaman (threats) denganfaktor internal Kekuatan (strenghts)

danKelemahan (weaknesses).

Page 47: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

42

Analisis SWOT

3. Mendukungstrategi1. Mendukungstrategi

turn-aroundagresif

4. Mendukungstrategi 2. Mendukungstrategi

defensif diversifikasi

Kuadran1 :Inimerupakansituasi yang sangatmenguntungkan. Perusahaan

tersebutmemilikipeluangdankekuatansehinggadapatmemanfaatkanp

eluang yang ada.Strategi yang

harusditerapkandalamkondisiiniadalahmendukungkebijakanpertum

buhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran2:Meskipunmenghadapiberbagaiancaman,

perusahaaninimasihmemilikikekuatandarisegi internal. Strategi

yang

harusditerapkanadalahmenggunakankekuatanuntukmemanfaatkanp

eluangjangkapanjangdengancarastrategidiversifikasi

(produk/pasar).

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KEKUATAN

INTERNAL

KELEMAHAN

INTERNAL

Page 48: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

43

Kuadran3 : Perusahaan menghadapipeluangpasar yang sangatbesar, tetapi di lain

pihak, iamenghadapibeberapakendala/kelemahan internal.

Kondisibisnispadakuadran 3 inimiripdenganQuestion Mark pada

BCG matrik. Focus

strategiperusahaaniniadalahmeminimalkanmasalah-masalah

internal perusahaansehinggadapatmerebutpasar yang lebihbaik.

Misalnya, Apple menggunakanstrategipeninjauankembaliteknologi

yang dipergunakandengancaramenawarkanproduk-

produkbarudalamindustri microcomputer.

Kuadran 4 : Inimerupakansituasi yang sangattidakmenguntungkan,

perusahaantersebutmenghadapiberbagaiancamandankelemahan

internal.

3.4.1. Matrik EFAS dan IFAS

Matrik EFAS dapatdilihatpadaTabel 3. dibawahini:

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT

RATING

BOBOT X

RATING

KOMENTAR

PELUANG :

ANCAMAN :

TOTAL

Page 49: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

44

Matrik IFAS dapatdilihatpadaTabel 4.Dibawahini:

FAKTOR-FAKTOR STARTEGI EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X RATING

KOMENTAR

KEKUATAN :

KELEMAHAN :

TOTAL

3.4.2. Matrik SWOT

Matrik SWOT dapatdilihatpadaTabel 5.dibawahini:

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10 faktor-

faktorkekuatan

internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10 faktor-

faktorkelemahan

internal

OPPORTUNIES (O)

Tentukan 5-10

faktorpeluangeksterna

l

STRATEGI SO

Ciptakanstrategi yang

menggunakankekuatanun

tukmemanfaatkanpeluan

g

STRATEGI WO

Ciptakanstrategi yang

meminimalkankelemahan

untukmemanfaatkanpelua

ng

TREATHS (T)

STRATEGI ST

STRATEGI WT

Page 50: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

45

Tentukan 5-10

faktorancamaneksternal

Ciptakanstrategi yang

menggunakankekuatanun

tukmengatasiancaman

Ciptakanstrategi yang

meminimalkankelemahan

danmenghindariancaman

a. Strategi SO

Strategiinidibuatberdasarkanjalanpikiranperusahaan,

yaitudenganmemanfaatkanseluruhkekuatanuntukmerebutdanmemanfaatka

npeluangsebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Iniadalahstrategidalammenggunakankekuatan yang

dimilikiperusahaanuntukmengatasiancaman.

c. Strategi WO

Strategiiniditerapkanberdasarkanpemanfaatanpeluang yang

adadengancarameminimalkankelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategiinididasarkanpadakegiatan yang

bersifatdefensefdanberusahameminimalkankelemahan yang

adasertamenghindariancaman.

Page 51: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

46

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1.Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Waduk Geunang Geudong yang berlokasi di Gampong Putim Kecamatan

Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat mulai dibangun pada tahun 1970.Mulai

dibuka untuk masyarakat yaitu pada tahun 2007.Waduk Geunang Geudong

mempunyai fungsi serba gunaatau digunakan untuk berbagai keperluan,

diantaranya untuk rekreasi, perikanan tangkap, budidaya ikan sistem KJA dan

pengendali banjir.Dari semua kegiatan tersebut yang utama adalah untuk rekreasi

dan pemanfaatan waduk tersebut untuk budidaya ikan sistem KJA.Keadaan umum

lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar. 1 dibawah ini:

Gambar 1. Keadaan Waduk Geunang Geudong Kec. Kaway XVI

Page 52: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

47

4.1.2.Fasilitas Waduk Geunang Geudong

Fasilitas yang secara umum terdapat di Waduk Geunang Geudong yang

dapat dikembangkan adalah gerbang pintu masuk, parkir, warung makan/minum,

kamar mandi/wc umum, mushalla, tempat sampah, tempat berteduh, rambu

penunjuk, penyewaan perahu/bebek, dan area bermain anak-anak. Fasilitas yang

ada cukup mendukung untuk pengembangan kawasan Waduk Geunang Geudong.

4.1.3. Potensi Pemanfaatan Waduk

Waduk Geunang Geudong memiliki potensi yang cukup besar untuk

pengembangan budidaya ikan sistem KJA.Potensi yang cukup besar ini belum

semuanya dimanfaatkan.Dengan memberi gambaran bahwa, budidaya ikan sistem

KJA di waduk tersebut masih dapat dikembangkan sesuai dengan daya dukung

dengan harapan kegiatan tersebut berkelanjutan untuk itu diperlukan strategi

pengembangan KJA tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah KJA yang ada di kawasan Waduk

Geunang Geudong dari tahun 2007 sampai tahun 2009 terlihat adanya

peningkatan, tapi memasuki tahun 2010 budidaya ikan sistem KJA mulai

berkurang jumlahnya. Hasil wawancara dengan penduduk setempat yang bekerja

sebagai petani mempunyai keinginan untuk memiliki KJA.Hal yang sama

dikemukakan oleh beberapa pemilik KJA menginginkan pengembangan

usahanya. Hal ini diduga karena keuntungan dari usaha ini cukup

menjanjikan.Jumlah Keramba Jaring Apung dan produksi ikan di lokasi penelitian

dapat dilihat pada tabel. 6 dibawah ini:

Page 53: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

48

Tabel 6. Perkembangan Jumlah KJA dan produksi ikan di Waduk Geunang

Geudong Kecamatan Kaway XVI Tahun 2007 – 2012

NO TAHUN JUMLAH (UNIT) PRODUKSI (KG)

1 2007 10 450

2 2008 10 450

3 2009 13 450

4 2010 6 100

5 2011 6 30

6 2012 2 10

Sumber :Data Primer (2012)

Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah

Keramba Jaring Apung dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 secara umum

menunjukkan pertambahan jumlah Keramba Jaring Apung. Pertambahan ini

sangat jelas terjadi pada sektor budidaya ikan sistem Keramba Jaring Apung yang

pada tahun 2009 mencapai 13 unit dengan produksi 450 kg. Sebaliknya terjadi

penurunan perkembangan Keramba Jaring Apung dimana pada tahun 2009

sebanyak 13 unit menurun menjadi 6 unit pada tahun 2010. Pada tahun 2012

perkembangan jumlah Keramba Jaring Apung semakin menurun

perkembangannya, ini disebabkan karena pembudidaya ikan tidak mau

mengeluarkan modal sendiri untuk pembuatan Keramba Jaring Apung. Faktor lain

yang menyebabkan penurunan perkembangan Keramba Jaring Apung pengadaan

benih yang tidak unggul dan pakan ikan yang tidak bermutu karena kedua faktor

ini merupakan faktor yang sangat menentukan dalam meningkatkan hasil produksi

budidaya Keramba Jaring Apung.

Page 54: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

49

Keramba jaring apung yang ada dilokasi penelitian dapat dilihat pada

gambar 2.dibawah ini:

Gambar 2. Keramba Jaring Apung di Waduk Geunang Geudong

Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa zona budidaya yang

ada di waduk tersebut belum dimanfaatkan sesuai dengan zona pemanfaatan yang

dikemukakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan.Berdasarkan informasi dari

pemilik KJA pemasaran ikan budidaya belum mampu memenuhi permintaan

pedagang karena produksi belum mencukupi.Tingginya permintaan ikan budidaya

ini diduga karena peningkatan jumlah penduduk dan semakin menurunnya

produksi ikan hasil tangkapan sehingga permintaan terhadap ikan budidaya

semakin meningkat.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk menentukan strategi

pengeloaan Waduk Geunang Geudong sebagai kawasan budidaya ikan sistem

KJA yang berkelanjutan faktor yang bertindak sebagai kekuatan adalah kualitas

air masih mendukung, daya dukung tinggi, pemanfaatan waduk pada saat

penelitian masih rendah, berkembangnya budidaya, masyarakat mempunyai

keinginan berusaha dan faktor yang bertindak sebagai peluang adalah zona

Page 55: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

50

budidaya belum dimanfaatkan, tingginya permintaan pasar, dan keuntungan usaha

menjanjikan. Kekuatan dan peluang ini untuk menjamin peningkatan produksi

ikan budidaya dari perairan umum dalam memenuhi permintaan pasar, jumlah

penduduk yang semakin meningkat dan meningkatkan pendapatan masyarakat

setempat, terutama penduduk yang terkena dampak penggenangan waduk

tersebut.

Pemilik KJA mengemukakan harga pakan semakin mahal, jumlah pakan

yang diberikan cukup tinggi dari berat tubuh dan frekuensi pemberian pakan

kurang diperhatikan sehingga ada dugaan jumlah limbah dari KJA ke lingkungan

semakin tinggi yang akan memberikan dampak terhadap ikan budidaya dan

lingkungan. Kualitas lingkungan yang sedikit tercemar hingga tercemar ringan

dapat terjadi karena adanya perubahan fungsi hutan sekitar DAS sehingga

sedimentasi tinggi (Nur, 2006).

Kegiatan usaha budidaya KJA di waduk saat ini yang terkonsentrasi di

zona pengamanan waduk karena tersedianya sarana transportasi darat dan mudah

dijangkau oleh petani.Sementara untuk zona pemanfaatan budidaya sarana

transportasi belum ada sehingga mengalami kesulitan untuk mencapai lokasi

tersebut.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk menentukan strategi

pengelolaan Waduk Geunang Geudong sebagai kawasan budidaya air tawar faktor

yang bertindak sebagai kelemahan adalah kuantitas dan kualitas benih, kontiniutas

produksi kurang, modal usaha kurang, dan jenis ikan yang dipelihara belum

beragam dan yang bertindak sebagai faktor ancaman adalah harga pakan mahal,

Page 56: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

51

konflik pemanfaatan, kualitas air menurun, limbah KJA, lemahnya permodalan,

dan aktifitas DAS dan waduk.

4.1.4. Kondisi Fisik dan Perairan Waduk Geunang Geudong

Sebagai sebuah waduk yang sudah lama dibangun sejak tahun 1970 dan

diresmikan tahun 2007 maka secara fisik Waduk Geunang Geudong perlu dan

sudah mengalami beberapakali renovasi.Kondisi kualitas perairan berada pada

kisaran layak untuk kegiatan perikanan tangkap maupun budidaya.Penting nya

usaha KJA bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan pemenuhan kebutuhan

protein hewani yang murah dan mudah maka perlu dilakukan optimalisasi fungsi

waduk secara berkelanjutan.

4.1.5. Pengelolaan Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung

Kegiatan perikanan di Waduk Geunang Geudong terdiri dari kegiatan

budidaya ikan yang berasal dari keramba jaring apung.Produksi perikanan untuk

kegiatan budidaya ikan keramba jaring apung berasal dari perairan waduk.Jenis

ikan terbanyak yang dibudidayakan pembudidaya ikan di Waduk Geunang

Geudong adalah ikan nila dan ikan mas.

Pembudidaya ikan keramba jaring apung lebih banyak membudidayakan

ikan nila karena relatif mudah dalam mendapatkan benih, lebih tahan terhadap

penyakit, pemanenan hasil yang lebih cepat dan penjualan hasil panen dapat

dilakukan hampir setiap hari melalui pengumpul. Sedangkan alasan pembudidaya

ikan memilih membudidayakan ikan nila karena kemudahan dalam mendapatkan

benih dan relatif lebih tahan terhadap kondisi perairan yang kurang

Page 57: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

52

menguntungkan serta dalam pemasarannya ikan nila memiliki harga yang relatif

lebih stabil, cara pembayaran lebih cepat dan ikan dapat dipasarkan dalam

keadaan mati.

4.1.6. Pariwisata di Waduk Geunang Geudong

Waduk Geunang Geudong merupakan primadona obyek wisata di

Kabupaten Aceh Barat, terletak di Kecamatan Kaway XVI.Pada umumnya

wisatawan yang mengunjungi Waduk Geunang Geudong adalah masyarakat

dalam Kabupaten Aceh Barat.Namun tersedianya berbagai sarana dan prasarana

yang nyaman dan memadai serta ditambah kelengkapan rekreasi, menjadikan

tempat ini tidak hanya dikunjungi oleh kalangandalam saja, terkadang banyak

juga masyarakat dari luar daerah yang mengunjungi Waduk Geunang Geudong.

4.2. Pembahasan

Pengelolaan Waduk Geunang Geudong Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat memiliki peluang yang sangat besar, tetapi dilain pihak,

waduk Geunang Geudong menghadapi beberapa kendala/kelemahan

internal.Fokus strategi pengelolaan Waduk Geunang Geudong Kecamatan Kaway

XVI Kabupaten Aceh Barat ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal

sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.

Page 58: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

53

4.2.1. Aktivitas Masyarakat dan Pemanfaatan Waduk

4.2.1.1. Aktivitas Masyarakat

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan diketahui bahwa masyarakat

disekitar waduk, banyak memanfaatkan perairan waduk sebagai media budidaya

perikanan air tawar.Kegiatan budidaya yang ada disini merupakan kegiatan

pembesaran ikan dengan menggunakan keramba jaring apung.Ikan yang

dibudidayakan adalah ikan nila, lele, dan ikan mas. Selain itu, kegiatan lain yang

ada disekitar waduk adalah kegiatan pariwisata, dimana untuk menunjang

kelancaran kegiatan ini pihak pengelola menyediakan beberapa sarana dan

prasarana seperti perahu, arena bermain, warung, dan halaman parkir.

4.2.1.2. Pemanfaatan Waduk Oleh Masyarakat

Keberadaan waduk tentu memberi manfaat tersendiri bagi masyarakat

terutama masyarakat yang daerahnya terendam karena pembangunan waduk.

Berbagai aktivitas yang dilakukan masyarakat disekitar waduk dalam

pemanfaatan waduk antara lain kegiatan pariwisata dan budidaya. Waduk

Geunang Geudong didirikan dengan berbagai tujuan diantaranya untuk pariwisata

dan kegiatan budidaya.Selain untuk kegiatan wisata, waduk ini juga dimanfaatkan

untuk kegiatan budidaya keramba jaring apung.Kegiatan keramba jaring apung

menjadi matapencaharian penduduk disekitar waduk.Kegiatan keramba jaring

apung ini merupakan kegiatan pembesaran ikan.Jenis ikan yang dibudidayakan

adalah ikan nila, lele, dan ikan mas.Kegiatan budidaya perikanan di Waduk

Geunang Geudong bukan merupakan tujuan utama dari pembangunan sebuah

waduk, melainkan hanya kegiatan sampingan.

Page 59: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

54

4.2.2. Matrik SWOT

Matrik hubungan faktor internal dan eksternal yang merupakan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman dalam menyusun Strategi Pengelolaan Waduk

Geunang Geudong Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Sebagai

Kawasan Budidaya Ikan Air Tawar Matrik analisis SWOT dapat dilihat pada

tabel. 7 dibawah ini:

Tabel 7. Matrik SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Ketersediaan sumberdaya

lahan

Sumberdaya manusia

Sarana dan prasarana

Kemudahan aksebilitas

Letaknya strategis

WEAKNESSES (W)

Zonasi keramba jaring apung

Bimbingan dan pengawasan

pemda

Menurunnya hasil

sumberdaya ikan

Kurangnya pengelolaan

pengendalian eceng gondok

Fasilitas kurang memadai

OPPORTUNIES (O)

Zona budidaya belum

dimanfaatkan

Potensi budidaya

Dukungan pemerintah

Dukungan masyarakat

sekitar

Perkembangan teknologi

dan informasi

STRATEGI SO

Optimalisasi sumberdaya

lahan dan sumber daya

manusia

Mengadakan kerjasama

Memberikan kepastian

usaha

Memperbanyak promosi

waduk di berbagai media

STRATEGI WO

Membuat pengaturan ulang

zonasi keramba jaring apung

Mengadakan penyuluhan

Memberikan pelatihan

kepada masyarakat sekitar

untuk dapat memanfaatkan

eceng gondok

Koordinasi dengan pemerintah untuk

mengembangkan teknologi

dan informasi

TREATHS (T)

Potensi bencana alam

Penurunan kualitas

lingkungan

Potensi buangan limbah

Eksploitasi sumberdaya lahan

Lemahnya koordinasi

STRATEGI ST

Mengingat keterlibatan

pemerintah daerah maka

kebijakan-kebijakan

pengelola KJAharus saling

koordinasi Bekerjasama dengan

instansi terkait

STRATEGI WT

Mengajak masyarakat sekitar

berperan serta menjaga

kelestarian sumberdaya alam

waduk

Pengendalian dampak lingkungan secara

partisipatif

Page 60: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

55

4.2.3. Alternatif Strategi Pengelolaan Waduk Geunang Geudong

Berdasarkan Hasil Analisis Faktor Internal dan Eksternal maka posisi

Waduk Geunang Geudong berada pada kuadran III sehingga alternatif strategi

yang tepat untuk pengembangan Waduk Geunang Geudong adalah strategi WO

yaitu strategi meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

Dalam memanfaatkan peluang yang ada yaitu meminimalkan kelemahan

yang dimiliki yaitu merancang pengaturan ulang zonasi keramba jaring apung,

pengenalan teknik budidaya ikan, introduksi jenis-jenis ikan yang mampu

berproduksi tinggi dan tidak tergantung pada pakan buatan, dan pelarangan buang

sampah di lingkungan waduk.

Alternatif strategi lainnya adalah mengadakan kerjasama antara pengelola

dengan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi alam dan masyarakat sekitar

waduk.Keberhasilan strategi pengelolaan waduk tidak lepas dari kerjasama antara

pengelola dan Stakeholders (sektor swasta dan masyarakat).Pengelolaan kawasan

Waduk Geunang Geudong tidak lepas dari peran pengelola yakni masyarakat

sekitar waduk.Dengan adanya kerjasama yang baik maka potensi alam Waduk

Geunang Geudong dapat dioptimalkan.

Untuk mengatasi masalah eceng gondok, pihak pengelola dapat

bekerjasama dengan masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan

memanfaatkan eceng gondok untuk kerajinan tangan.Masyarakat diberi pelatihan

sebagai pengrajin eceng gondok sehingga dapat membantu mengurangi masalah

tumbuhan air.Adanya alternatif dalam pengelolaan waduk diharapkan agar

masyarakat tidak semata-mata bekerja sebagai petani, tetapi bisa sebagai

pembudidaya ikan, dengan demikian diharapkan ada peningkatan pendapatan

Page 61: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

56

masyarakat.Untuk mendapatkan pengelolaan waduk secara optimal, perlu

dilakukan koordinasi yang baik, misalnya dalam hal menangani masalah

pengendalian eceng gondok, pengelolaan kebersihan kawasan waduk, serta

pemanfaatan lahan.

Strategi lainnya yang dapat dioptimalkan adalah meningkatkan koordinasi

dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan teknologi informasi, seperti

mempromosikan Waduk Geunang Geudong keluar daerah agar keberadaan waduk

Geunang Geudong dapat diketahui oleh masyarakat luar daerah.

Page 62: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

57

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Aktivitas masyarakat yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan

Waduk Geunang Geudong antara lain kegiatan pariwisata dan budidaya

ikan keramba jaring apung.

Analisis strategi yang digunakan antara lain analisis faktor eksternal

(EFAS) dan analisis faktor internal (IFAS) serta untuk menformulasikan

strategi pengelolaan waduk digunakan analisis SWOT.

Alternatif strategi yang tepat untuk pengembangan Waduk Geunang

Geudong adalah strategi W-O (meminimalkan kelemahan untuk

meningkatkan peluang) yaitu membuat pengaturan ulang zonasi keramba

jaring apung, mengadakan penyuluhan, memberikan pelatihan kepada

masyarakat sekitar untuk dapat memanfaatkan eceng gondok, dan

berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mengembangkan

teknologi dan informasi.

5.2. Saran

Melihat permasalahan perikanan yang dihadapi oleh masyarakat disekitar

Waduk Geunang Geudong, maka perlu adanya arahan atau bimbingan dan

penyuluhan serta pengawasan oleh pemerintah untuk masyarakat-masyarakat,

sehingga mereka dapat mengetahui cara melakukan budidaya ikan dengan

Page 63: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

58

Keramba Jaring Apung yang baik dengan tetap memperhatikan kelestarian

sumberdaya ikan serta perhatian yang serius dari pemerintah untuk memberikan

arahan kepada masyarakat terutama pada maasyarakat yang melakukan budidaya

ikan dengan Keramba Jaring Apung.

Selain itu dengan adanya kebijakan pemerintah untuk memberikan

bantuan modal kepada masyarakat budidaya ikan dengan Keramba Jaring Apung

akan mempermudah masyarakat budidaya ikan untuk mengembangkan usaha

budidaya ikan dengan Keramba Jaring Apung dalam skala yang besar dan mampu

dipasarkan keluar daerah Propinsi Aceh.

Page 64: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

59

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, M. 2004. Program PerikananBerbasisBudidaya (Culture Based Fisheries).

PusatRisetPerikananBudidaya.

BadanRisetKelautandanPerikanan.DepartemenKelautandanPerikanan RI,

Jakarta.

Adriani. S. 1999.

DayaDukungPerairanWadukJatiluhurUntukBudidayaIkanDalamKerambaJ

aringApung. JurnalPenelitianPerikanan Indonesia Vol. 7 no. 2 Tahun

2001.

Azwar, Z.I., Suhenda, N. &Praseno O. 2004.ManajemenPakanPada Usaha

BididayaIkan di KerambaJaringApung.BalaiRisetPerikananBudidaya Air

Tawar.DepartemenKelautandanPerikanan RI, Bogor.

Bakri, A.R. 1992.

PengelolaanSampahPemukimandanPartisipasiMasyarakatDalamPelaksana

annya di Kota AdministratifDepok.IPB. Bogor.

Bimo.1985. PenangananKesehatanMasyarakatContohdanAnalisis Data

BiofisikSumberdayaPesisir.Sinopsis.PusatKajianSumberdayaPesisirdanLa

utan.FakultasPerikanandanIlmuKelautan IPB. Bogor.

Brannen, J. 1997.

MemaduMetodePenelitianKualitatifdanKuantitatif.PustakaPelajarOffset.Y

ogyakarta.

Burhan. 1994. PerencanaanStrategik. PT. PustakaBinamanPressindo. Jakarta.

Cernea, M.M. 1991. Putting People Firt : Sociological Variable in Rural

Development, 2 nd Edition. Oxford University Press. London.

Cohen, J.M and N.T. Uphoff. 1997. Rural Development Participation Concepts

and Measures for Project Design, Implementation and Evaluation.

RuralDevelopment Monograph No. 2. Dipublikasikanoleh the Rural

Committee Center for Interpretation Studies, Cornell University.

Creswell, J.W. 2002.Research Design Qualitatif and Quantitative Approaches

(DesainPenelitianPendekatanKualitatifdanKuantitatif).KIK Press. Jakarta.

DinasPerikanandanKelautan.2008. BukuTahunan Data

StatistikPerikananBudidayaTahun 2008. .

DinasPerikanandanKelautanPropinsiJawa Barat. Bandung.

__________________________, 2009.Laporan Semester I Tahun 2009.

DinasPerikanandanKelautanPropinsi Kalimantan Selatan.Banjarbaru.

Page 65: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

60

__________________________, 2009.Laporan Semester I Tahun 2009.

DinasPerikanandanKelautanKabupatenBanjar.Martapura.

_________________________,

2010.LaporanTahunanStatistikPerikananBudidaya Kalimantan Selatan

Tahun 2009.DinasPerikanandanKelautanPropinsiKalimantan

Selatan.Banjarbaru.

Gunawan, B., Takeuchi, K. &Abdoellah, O. S. 2004. Challenges to Community

Participation in Watershed Management : An Analysis of Fish Farming

Activities at Saguling Reservoir, West Java – Indonesia. Published.

Hadi, S.P. 1995. AspekSosial AMDAL Sejarah, TeoridanMetoda.GadjahMada

University Press.Yogyakarta.

Heru, B. 2008.ManajemenStrategik.Prisma Press. Bandung.

Ilyas, S. 1990.

PetunjukTeknisPengelolaanPerairanUmumBagiPengembanganPerikanan.

Seri PengembanganHasilPenelitianPerikanan.

BadanPenelitiandanPengembanganPertanian.

Iskandar, J. 2001. Manusia, BudayadanLingkungan :KajianEkologiManusia.

HumanioraUtama Press. Bandung.

_________, 2009.EkologiManusiadan Pembangunan Berkelanjutan.Program studi

Magister IlmuLingkungan, UniversitasPadjadjaran. Bandung.

Karyono, P. 2005. OptimalisasiPotensi Sungai RiamKananuntuk Daerah

IrigasiRiamKanan.PascasarjanaUniversitasLambungMangkurat.

Kalimantan Selatan.

Kartamiharja, E.S..1995.

DayaDukungPerairandanPengembanganBudidayaIkandalamKerambaJarin

gApung yang Ramah

Lingkungan.ProsidingEksposeBudidayaIkandalamKerambaJaringApung

yang Ramah Lingkungan.PusatPenelitiandanPengembanganPerikanan. P

13 – 22.

__________,

1998.PengembangandanPengelolaanBudidayaIkanDalamKerambaJaringA

pung Ramah Lingkungan di PerairanWadukdanDanauSerbaguna.Prosiding

Symposium Perikanan Indonesia II:174-182. Ujung Pandang.

Koeshendrajana, S., Wijaya, A.W., Priyatna, F.N., Martosuyono, P., danSukimin,

S. 2009.KajianEksternalitasdanKeberlanjutanPerikanan di

PerairanWadukJatiluhur.BalaiBesarRisetSosialEkonomiKelautandanPerik

anan.DepartemenKelautandanPerikanan RI. Jakarta.

Page 66: STRATEGI PENGELOLAAN WADUK GEUNANG GEUDONG DI …repository.utu.ac.id/89/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas

61

Nur, M. 2006. EvaluasiPengelolaanWaduk PLTA Koto

PanjangSebagaiUpayaPelestarianFungsiWaduk Yang

Berkelanjutan.SekolahPascasarjana. IPB. Bogor.

Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT: TeknikMembedahKasusBisnis.

GramediaPustakaUtama. Jakarta.