11
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 8 Tujuan Penelitian 8 Manfaat Penelitian 9 2 TINJAUAN PUSTAKA 9 Konsep Daya Saing 9 Konsep Produk Unggulan Daerah (PUD) 12 Konsep Manajemen Strategi 15 Alat Analisis Dalam Penenlitian 15 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 Metode Penelitian 26 Penahapan Penelitian 27 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 30 Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Banyumas 30 Penentuan Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Banyumas 30 Penentuan Kecamatan Sentra Pengembangan PUD 33 Perumusan Alternatif Solusi Pengembangan IKM Gula Kelapa Berdasarkan Model Strategi Sembilan Faktor 43 Penentuan Pola Hubungan Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan IKM Gula Kelapa Berdasar Model Strategi Sembilan Faktor 54 Penentuan Prioritas Strategi dan Penyelarasan Kebijakan Pengembangan Daya Saing IKM Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 63

Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

i

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 8

Tujuan Penelitian 8

Manfaat Penelitian 9

2 TINJAUAN PUSTAKA 9

Konsep Daya Saing 9

Konsep Produk Unggulan Daerah (PUD) 12

Konsep Manajemen Strategi 15

Alat Analisis Dalam Penenlitian 15

3 METODOLOGI PENELITIAN 26

Metode Penelitian 26

Penahapan Penelitian 27

4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 30

Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Banyumas 30

Penentuan Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Banyumas 30

Penentuan Kecamatan Sentra Pengembangan PUD 33

Perumusan Alternatif Solusi Pengembangan IKM Gula Kelapa

Berdasarkan Model Strategi Sembilan Faktor 43

Penentuan Pola Hubungan Pemangku Kepentingan Dalam

Pengembangan IKM Gula Kelapa Berdasar Model Strategi Sembilan

Faktor 54

Penentuan Prioritas Strategi dan Penyelarasan Kebijakan

Pengembangan Daya Saing IKM Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 63

Page 2: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

ii

DAFTAR ISI (lanjutan)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 64

Analisis Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Banyumas 64

Analisis Kecamatan Sentra Pengembangan PUD 65

Analisis Alternatif Solusi Pengembangan IKM Gula Kelapa

Berdasarkan Model Strategi Sembilan Faktor 67

Analisis Pola Hubungan Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan

IKM Gula Kelapa Berdasar Model Strategi Sembilan Faktor 70

Analisis Prioritas Strategi dan Penyelarasan Kebijakan Pengembangan

Daya Saing IKM Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas 73

Implikasi Manajerial 73

6 SIMPULAN DAN SARAN 74

Simpulan 74

Saran 75

7 DAFTAR PUSTAKA 76

8 LAMPIRAN 84

9 RIWAYAT HIDUP 151

Page 3: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

iii

DAFTAR TABEL

1. Peringkat daya saing negara-negara ASEAN tahun 2010 - 2014 1 2. Peringkat daya saing propinsi di Indonesia Tahun 2010 2 3 Peringkat daya saing daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2010 3

4 Daftar produk IKM potensial Kabupaten Banyumas 30 5 Hasil perhitungan MPE untuk penentuan PUD kabupaten Banyumas 31 6 LQ masing-masing kecamatan di kabupaten Banyumas tahun 2014 34 7 Hasil penjumlahan LQ sektor pertanian dan industri dan konversi

skala nilainya 35

8 Produksi kelapa deres semester II tahun 2014 kabupaten Banyumas

beserta konversi skala nilainya 36

9 Konversi nilai jumlah simpanan dan deposito di kabupaten Banyumas

tahun 2014 37 10 Jumlah petani kelapa deres kabupaten Banyumas semester II tahun

2014 beserta konversi skala nilainya. 38

11 Kategori dan jenis fasilitas umum di seluruh kecamatan kabupaten

Banyumas 39

12 Indeks Pelayanan Kecamatan kabupaten Banyumas tahun 2014 40 13 Nilai skala terbobot untuk kriteria sektor basis, potensi bahan baku,

dan potensi keuangan dalam penentuan kecamatan prioritas sentra

PUD gula kelapa 41 14 Nilai skala terbobot untuk kriteria tenaga kerja potensial, kapasitas

pelayanan, dan kajian pengembangan IKM gula kelapa dalam

penentuan kecamatan prioritas sentra PUD gula kelapa 42 15 Syarat mutu gula palma 43

16 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

kelapa deres dengan metode eckenrode 47

17 Hasil Nilai Ci+ pengembangan faktor kelapa deres 47

18 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas dengan metode

eckenrode 47 19 Hasil nilai Ci

+ faktor lingkungan bisnis 48

20 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

industri terkait dan pendukung gula kelapa dengan metode eckenrode 48 21 Hasil nilai Ci

+ faktor industri terkait dan industri pendukung gula

kelapa 49 22 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

permintaan produk gula kelapa dengan metode eckenrode 49

23 Hasil nilai Ci+ faktor permintaan produk gula kelapa 50

24 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

tenaga terampil produksi gula kelapa dengan metode eckenrode 50 25 Hasil nilai Ci+ faktor tenaga terampil produksi gula kelapa 50 26 Hasil nilai Ci

+ faktor politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 51

Page 4: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

iv

27 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

wirausaha IKM gula kelapa dengan metode eckenrode 52 28 Hasil nilai Ci

+ faktor wirausaha IKM gula kelapa 52

29 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa dengan metode

eckenrode 52 30 Hasil nilai Ci

+ faktor manajer profesional dan insinyur IKM gula

kelapa 53

31 Perhitungan bobot kritera penilaian alternatif solusi pengembangan

peluang IKM gula kelapa dengan metode eckenrode 53 32 Hasil nilai Ci

+ faktor peluang 53

33 Urutan prioritas berdasarkan Normalized sembilan faktor 63 35 Penentuan PUD IKM Kabupaten Banyumas 64 36 Kecamatan prioritas sentra PUD gula kelapa di kabupaten Banyumas 65

DAFTAR GAMBAR

1 Distribusi PDB atas dasar harga berlaku di Indonesia tahun 2012 – 2014 4

2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun 2012

- 2014 5

3 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Banyumas tahun 2012 –

2014 5

4 Penduduk 15 tahun ke atas pada lapangan pekerjaan utama 2011 – 2013 6

5 Jumlah Tenaga Kerja Industri Di Indonesia Tahun 2011 – 2013 6

6 Porter‟s Diamond Model 10

7 Model Nine-Factor 11

8 Tahapan Pengembangan Klaster 14

9 Rantai nilai secara umum 20

10 Detail struktur level pada hierarki 24

11 Perbedaan struktur jaringan linear dan non-linear 24

12 Jaringan umpan balik dalam ANP 25

13 Skema penelitian tahap 1 28

14 Skema penelitian tahap 2 29

15 Sintesis bobot masing-masing kriteria PUD 33

16 Hasil sintesis untuk bobot dari masing-masing 6 kriteria kecamatan

sentra pengembangan PUD 34

17 Skema pembuatan gula kelapa cetak dan granula /granula 44

18 Rantai nilai IKM gula kelapa 45

19 Kondisi IKM gula kelapa di kabupaten Banyumas berdasarkan

kerangka sembilan faktor 46

DAFTAR TABEL (lanjutan)

Page 5: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

v

20 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan faktor

sumber daya alam 54

21 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan faktor

lingkungan bisnis 55

22 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan industri

terkait dan pendukung gula kelapa 56

23 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan

permintaan domestik gula kelapa 57

24 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan tenaga

terampil produksi gula kelapa 58

25 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan fokus

politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 59

26 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan wirusaha

IKM gula kelapa 60

27 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan manajer

profesional dan insinyur IKM gula kelapa 61

28 Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan peluang

IKM gula kelapa 62

29 Alternatif solusi dalam kerangka strategi sembilan faktor IKM gula

kelapa di kabupaten Banyumas 67

30 Pemangku kebijakan penggerak dalam kerangka strategi sembilan

faktor IKM gula kelapa di kabupaten Banyumas 70

DAFTAR LAMPIRAN

1 Struktur penentuan bobot kriteria produk unggulan daerah

menggunakan AHP 84 2 Pairwise comparisons untuk 12 kriteria PUD atas pendapat 9 pakar 84

3 Struktur penentuan bobot kriteria prioritas kecamatan sentra IKM 84 4 Pairwise comparisons untuk 6 kriteria kecamatan sentra

pengembangan PUD berdasar pendapat 9 pakar 85 5 Produk domestik regional bruto menurut sektor/sub sektor atas dasar

harga berlaku tahun 2014 (dalam ribu rupiah) 85

6 Produk domestik regional bruto kabupaten Banyumas menurut sektor

atas dasar harga berlaku tahun 2014 (dalam jutaan rupiah) 86 7 Luas areal, produksi dan, produktivitas kelapa deres kabupaten

Banyumas semester II tahun 2014 86 8 Jumlah petani kelapa deres dan wujud produksinya kabupaten

Banyumas semester II tahun 2014 87 9 Fasilitas pendidikan kabupaten Banyumas tahun 2014 88

10 Indeks terstandarisasi fasilitas pendidikan kabupaten Banyumas tahun

2014 89

DAFTAR GAMBAR (lanjutan)

Page 6: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

vi

11 Fasilitas kesehatan kabupaten Banyumas tahun 2014 91 12 Indeks terstandarisasi fasilitas kesehatan kabupaten Banyumas tahun

2014 92 13 Fasilitas pasar, koperasi, dan bank kabupaten Banyumas tahun 2014 93 14 Indeks terstandarisasi fasilitas pasar, koperasi, dan bank kabupaten

Banyumas tahun 2014 94 15 Jumlah fasilitas peribadatan kabupaten Banyumas tahun 2014 95 16 Indeks terstandarisasi fasilitas peribadatan kabupaten Banyumas tahun

2014 96 17 Jumlah fasilitas rekreasi dan sarana prasarana desa/kelurahan

kabupaten Banyumas tahun 2014 97

18 Indeks terstandarisasi fasilitas rekreasi dan sarana prasarana

desa/kelurahan kabupaten Banyumas tahun 2014 97 19 Jumlah fasilitas transportasi kabupaten Banyumas tahun 2014 98 20 Indeks terstandarisasi kategori fasilitas transportasi 100 21 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan kelapa deres 101

22 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

kelapa deres 101 23 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

kelapa deres 101 24 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

kelapa deres 102 25 Solusi Ideal Positif (A

+) alternatif solusi pengembangan kelapa deres 102

26 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan kelapa deres 102

27 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan kelapa deres 103

28 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan kelapa deres 103

29 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan lingkungan bisnis

gula kelapa di kabupaten Banyumas 104

30 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 104 31 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 105 32 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

lingkungan bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 105 33 Solusi Ideal Positif (A

+) alternatif solusi pengembangan lingkungan

bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 106

34 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan lingkungan

bisnis gula kelapa di kabupaten Banyumas 106

35 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan lingkungan bisnis 107

DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)

Page 7: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

vii

36 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan lingkungan bisnis 107

37 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

industri terkait dan pendukung gula kelapa 108 38 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

industri terkait dan pendukung gula kelapa 108

39 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

industri terkait dan pendukung gula kelapa 109 40 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

industri terkait dan pendukung gula kelapa 109 41 Solusi Ideal Positif (A

+) alternatif solusi pengembangan industri

terkait dan pendukung gula kelapa 110

42 Solusi Ideal Positif (A-) alternatif solusi pengembangan industri terkait

dan pendukung gula kelapa 110 43 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 111 44 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 111 45 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan permintaan produk

gula kelapa 111

46 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

permintaan produk gula kelapa gula kelapa 112

47 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

permintaan produk gula kelapa 112 48 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

permintaan produk gula kelapa 113

49 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan permintaan

produk gula kelapa 113

50 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan permintaan

produk gula kelapa 114 51 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan permintaan produk gula kelapa 114 52 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan permintaan produk gula kelapa 115

53 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan tenaga terampil

produksi gula kelapa 115

54 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

tenaga terampil produksi gula kelapa 116 55 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

tenaga terampil produksi gula kelapa 116 56 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

tenaga terampil produksi gula kelapa 117 57 Solusi Ideal Positif (A

+) alternatif solusi pengembangan tenaga

terampil produksi gula kelapa 117 58 Solusi Ideal Negatif (A

-) alternatif solusi pengembangan tenaga

terampil produksi gula kelapa 117

DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)

Page 8: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

viii

59 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 118 60 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 118 61 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan fokus politisi dan

birokrat pada produk gula kelapa 119 62 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan fokus

politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 119 63 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

fokus politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 120

64 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

fokus politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 120

65 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan fokus politisi

dan birokrat pada produk gula kelapa 121 66 Solusi Ideal Negatif (A

-) alternatif solusi pengembangan fokus politisi

dan birokrat pada produk gula kelapa 121

67 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 122 68 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan fokus politisi dan birokrat pada produk gula kelapa 122 69 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan kewirausahaan

pada produk gula kelapa 123 70 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

kewirausahaan pada produk gula kelapa 123

71 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

kewirausahaan pada produk gula kelapa 124

72 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

kewirausahaan pada produk gula kelapa 124

73 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan

kewirausahaan pada produk gula kelapa 124

74 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan

kewirausahaan pada produk gula kelapa 125 75 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan kewirausahaan pada produk gula kelapa 125 76 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan kewirausahaan pada produk gula kelapa 126 77 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan manajer

profesional dan insinyur industri produk gula kelapa 126

78 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 126 79 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 127

80 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 127

DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)

Page 9: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

ix

DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)

81 Solusi Ideal Positif (A+) alternatif solusi pengembangan manajer

profesional dan insinyur IKM gula kelapa 127 82 Solusi Ideal Negatif (A

-) alternatif solusi pengembangan manajer

profesional dan insinyur IKM gula kelapa 128 83 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan manajer profesional dan insinyur industri produk gula

kelapa 128 84 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan manajer profesional dan insinyur industri produk gula

kelapa 128 85 Matriks keputusan alternatif solusi pengembangan peluang industri

produk gula kelapa 129

86 Hasil kuadrat matriks keputusan alternatif solusi pengembangan

peluang IKM gula kelapa 129 87 Normalisasi matriks keputusan (ηij) alternatif solusi pengembangan

peluang IKM gula kelapa 129 88 Matriks nilai bobot ternormalisasi (υij) alternatif solusi pengembangan

peluang IKM gula kelapa 130 89 Solusi Ideal Positif (A

+) alternatif solusi pengembangan peluang IKM

gula kelapa 130

90 Solusi Ideal Negatif (A-) alternatif solusi pengembangan peluang IKM

gula kelapa 130

91 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal positif

pengembangan manajer profesional dan insinyur peluang produk gula

kelapa 131

92 Jarak euclidean antara nilai setiap alternatif solusi ideal negatif

pengembangan peluang industri produk gula kelapa 131 93 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan kelapa deres 131

94 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan kelapa deres 132

95 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan kelapa deres 132 96 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan kelapa deres 133 97 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa di kabupaten

Banyumas 133 98 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa di kabupaten

Banyumas 134 99 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa 134

100 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan lingkungan bisnis IKM gula kelapa 135

Page 10: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

x

DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)

101 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa di

kabupaten Banyumas 135 102 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 136 103 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan industri terkait dan pendukung gula kelapa 136 104 Pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan prioritas

solusi pengembangan industri terkait dan industri pendukung IKM

gula kelapa 137 105 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan permintaan produk gula kelapa di kabupaten

Banyumas 137

106 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan permintaan produk gula kelapa 138 107 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan permintaan produk gula kelapa 138

108 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan permintaan produk gula kelapa 139 109 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 139 110 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 140

111 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 140

112 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan tenaga terampil produksi gula kelapa 141 113 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 142

114 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 142

115 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM gula kelapa 143 116 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan fokus politisi dan birokrat pada IKM

gula kelapa 144

117 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 144 118 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 145 119 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 145 120 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan wirausaha IKM gula kelapa 146 121 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 146

Page 11: Strategi pengembangan daya saing produk unggulan daerah ...repository.sb.ipb.ac.id/2340/4/E43-04-Fattah-Daftarisi.pdf2 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku di Jawa Tengah tahun

xi

DAFTAR LAMPIRAN (lanjutan)

122 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 147 123 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan manajer profesional dan insinyur IKM gula kelapa 147 124 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan manajer profesional dan insinyur gula

kelapa 148 125 Structural Self Interaction Matrix pemangku kepentingan dalam

pengembangan peluang IKM gula kelapa 149 126 Reachability Matrix (Transitivity) pemangku kepentingan dalam

pengembangan peluang IKM gula kelapa 149

127 Intepretasi setiap sub-elemen pemangku kepentingan dalam

pengembangan peluang IKM gula kelapa 150 128 Struktur pola hubungan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan

prioritas solusi pengembangan peluang IKM gula kelapa 150