39
1 Makalah Akhir Semester Posted 30 December, 2006 Manajemen Strategik Program Magister Manajemen, sem. 1, TA 2006/2007 Universitas Kristen Krida Wacana Dosen: Prof. Dr. dr. Aris Pongtuluran Prof. Dr. Ir. Rudy C Tarumingkeng STRATEGI PENGEMBANGAN MUTU DI SMPK-7 BPK PENABUR Oleh: Nunung Agus Susanto 01 – 2005 – 017 [email protected] BAB I PENDAHULUAN A. RASIONAL Desentralisasi pendidikan meluncurkan kebijakan peningkatan mutu pendidikan pada tingkat kinerja manajemen pendidikan secara berjenjang. Jenjang akuntabilitas tertinggi tentang usaha pencapaian mutu pendidikan yang direncanakan secara terprogram berada pada tingkat sekolah yang disebut otonomi sekolah. Kesempatan luas dalam kebijakan peningkatan mutu pendidikan di tingkat sekolah, wajib disambut secara menyeluruh oleh komunitas pendidikan di sekolah. Ketika seluruh komunitas sekolah bertanggung jawab akan visi dan tujuan sekolah dan membentuk jaringan kerja yang dinamis sesuai misi sekolah, maka mutu pendidikan dalam nuansa proses belajar mengajar akan tumbuh dan berkembang optimal. Ketika kinerja proses belajar mengajar berlangsung optimal, maka mutu hasil belajar tercapai sesuai visi dan tujuan sekolah. Koordinasi dan sinkronisasi kenerja sekolah dipandu konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah atau MPMBS dalam suatu kepemimpinan yang kuat oleh kepala sekolah. Ketika MPMBS sudah menjadi budaya sekolah di propinsi DKI Jakarta maka, visi pendidikan Dasar propinsi DKI Jakarta ” Mewujudkan Pendidikan Yang Bermutu dan Kompetitif” secara luas akan tercapai secara bertahap mulai dari tingkat sekolah. Untuk itu maka setiap sekolah bertugas menyusun rencana strategi manajemen sekolah sebagai sistem dalam Rencana

strategi pengembangan mutu sekolah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: strategi pengembangan mutu sekolah

1

Makalah Akhir Semester Posted 30 December, 2006 Manajemen Strategik Program Magister Manajemen, sem. 1, TA 2006/2007 Universitas Kristen Krida Wacana Dosen: Prof. Dr. dr. Aris Pongtuluran Prof. Dr. Ir. Rudy C Tarumingkeng

STRATEGI PENGEMBANGAN MUTU

DI SMPK-7 BPK PENABUR

Oleh:

Nunung Agus Susanto 01 – 2005 – 017

[email protected]

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL

Desentralisasi pendidikan meluncurkan kebijakan peningkatan mutu pendidikan

pada tingkat kinerja manajemen pendidikan secara berjenjang. Jenjang akuntabilitas

tertinggi tentang usaha pencapaian mutu pendidikan yang direncanakan secara

terprogram berada pada tingkat sekolah yang disebut otonomi sekolah. Kesempatan

luas dalam kebijakan peningkatan mutu pendidikan di tingkat sekolah, wajib

disambut secara menyeluruh oleh komunitas pendidikan di sekolah. Ketika seluruh

komunitas sekolah bertanggung jawab akan visi dan tujuan sekolah dan membentuk

jaringan kerja yang dinamis sesuai misi sekolah, maka mutu pendidikan dalam nuansa

proses belajar mengajar akan tumbuh dan berkembang optimal. Ketika kinerja proses

belajar mengajar berlangsung optimal, maka mutu hasil belajar tercapai sesuai visi

dan tujuan sekolah. Koordinasi dan sinkronisasi kenerja sekolah dipandu konsep

manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah atau MPMBS dalam suatu

kepemimpinan yang kuat oleh kepala sekolah. Ketika MPMBS sudah menjadi budaya

sekolah di propinsi DKI Jakarta maka, visi pendidikan Dasar propinsi DKI Jakarta ”

Mewujudkan Pendidikan Yang Bermutu dan Kompetitif” secara luas akan tercapai

secara bertahap mulai dari tingkat sekolah. Untuk itu maka setiap sekolah bertugas

menyusun rencana strategi manajemen sekolah sebagai sistem dalam Rencana

Page 2: strategi pengembangan mutu sekolah

2

Program Pengembangan Sekolah yang disebut RPPS. Setiap renstra dalam RPPS,

berdasarkan pengertian bahwa “Pendidikan merupakan investasi yang ditanam

masa kini untuk memanen hasil di hari ini, hari esok dan atau masa datang.” Agar investasi itu benar-benar membuahkan profit kompetensi untuk siswa dan juga

guru diperlukan Manajemen Kurikulum dalam implementasi Manajemen

Pembelajaran. Ketika kepala sekolah didukung oleh guru yang memiliki akuntabilitas

yang tinggi bersinergis dalam suatu kinerja sekolah, maka derap peningkatan

kemampuan peserta didik dalam berperan sebagai pelaku kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni dapat terwujud dalam diri siswa yang benar-benar kompeten. Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi menuntut setiap kepala

sekolah dan guru - guru menyambut Pendidikan Berbasis Kompetensi untuk anak

bangsa , yang akan tumbuh dan berkembang sebagai bangsa yang berakhlak mulia,

mandiri, sehat, berilmu, cerdas,terampil, cakap, kritis, rasional, kreatif, toleransi, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, demokrati sdan bergengsi dalam

percaturan global yang cenderung tidak pernah statis untuk hari ini, hari esok dan

pada masa-masa datang. Oleh karena itu RPPS tidak pernah statis karena memandu

derap peningkatan mutu berdasarkan program unggulan yang ditentukan secara

partisispatif dari komunitas pendidikan di sekolah.

Berdasarkan pemikiran tersebut, kami komunitas pendidikan SMPK 7

PENABUR Jakarta Barat menyusun Rencana Program Pengembangan Sekolah atau

RPPS tahun pelajaran 2006 - 2007. RPPS kami susun bersama 38 guru mata pelajaran

dan bimbingan konseling, 4 pegawai nonguru, dan dikonsultasikan kepada pengawas

manajemen sekolah. RPPS tersusun berdasarkan keputusan partisipatif guru, dan

karyawan di sekolah, sesuai Standar nasional pendidikan yang meliputi Isi RPPS,

Proses pelaksanaan RPPS dalam proses belajar mengajar dengan memberdayakan

tenaga kependidikan dan sarpras. Proses pelaksanaan RPPS kami kemas sinergis

dan dinamis menuju pencapaian kompetensi lulusan sekolah yang kami

unggulkan. Pembiayaan pelaksaan RPPS dari dana pemerintah dan masyarakat, kami

kemas penuh rencana efisiensi dan bertanggung jawab. Penilaian pendidikan kami

perhatikan secara teliti dan ditingkatkan secara berencana dan berkala.

B. LANDASAN TEORI DAN LANDASAN HUKUM RPPS

a. Landasan Teori RPPS.

1. Manajemen yang mengendalikan kinerja lebih dari satu orang, memiliki

tujuan, memiliki visi dan misi, memberdayakan dana dan sarana, selalu

dimulai dari perencanaan, pengorganisasian kinerja, pelaksanaan kinerja,

pengadministrasian dan pengendalian mutu. RPPS adalah kemasan seluruh

rencana kerja, pelaksanaan kinerja proses belajar mengajar,

pengadministrasian dan pengendalian mutu kinerja dan mutu hasil kinerja

sekolah.

2. RPPS merupakan jabaran dari konsep Total Quality Manajemen (TQM) yang

merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua orang pelanggan

jasa, berfokus kepada tenaga, bertujuan terus – menerus meningkatkan nilai

Page 3: strategi pengembangan mutu sekolah

3

yang diberikan bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih

rendah dari nilai suatu produknya. Konsep TQM memerlukan komitmen

semua pihak yang terkait dalam manajemen. Kami komunitas pendidikan guru

dan non guru berkomitmen melaksanakan berbagai rumusan dari RPPS yang

kami susun dengan implementasi konsep TQM dan Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah kami, yang berfokus pada pengutamaan ketercapaian

tujuan sebagai kompetensi siswa lulusan SMPK 7 PENABUR , berfokus pada

sistem organisasi yang kami kemas sesuai sekolah sebagai sistem dan kami

memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan terus menerus.

b. Landasan Hukum Penyusunan RPPS

Disamping berpedoman pada landasan teori yang kami pilih, kami juga secara

yuridis mengacu kepada perundang-undanan sebagai landasan hukum penyusunan

RPPS SMPK 7 PENABUR.

1. Undang – Undang No. 25 tahun 2001 tentang Program Pembangunan

Nasional ( Propenas) bahwa : “Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

Sekolah merupakan strategi komprehensip untuk meningkatkan mutu dan

relevansi pendidikan SLTP melalui pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan

diserahkan ke sekolah seluas-luanya agar SLTP mampu meningkatkan mutu

pendidikan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki

dan partisipasi orang tua siswa serta masyarakat”

Sesuai kebijakan Depdiknas konsep manajemen peningkatan mutu berbasis

sekolah (MPMBS) sudah sejak tahun 1999 dirintis di sekolah-sekolah tertentu

dan ternyata merupakan menajemen sekolah yang berhasil menata kehidupan

sekolah dalam mewujudkan visi sekolah dan tujuan sekolah dengan

melaksanakan misi yang telah ditetapkan. Sehingga mutu proses dan mutu

hasil belajar siswa dapat dikendalikan melalui langkah-langkah monev

quality control dan qualty assurance pada kurun waktu tertentu dan

berkelanjutan. Kami melaksanakan pelaksanaan RPPS dalam Proses Belajar

Mengajar dengan mengimplementasikan konsep Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah sesuai kondisi dan situasi sekolah kami SMPK 7

PENABUR.

2. UU RI NO 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3

yang mengamanatkan bahwa :

“ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Sekolah kami termasuk salah satu sekolah unggulan oleh karena itu kami

komunitas pendidkan harus lebih bertanggung jawab mewujudkan fungsi dan

sembilan indikator keberhasilan tujuan pendidikan nasional tersebut melalui

Page 4: strategi pengembangan mutu sekolah

4

proses belajar mengajar yang profesional dalam memberdayakan sumber daya

di sekolah sehingga menghasilkan mutu hasil belajar sesuai yang kami

rencanakan.

3. UU RI NO 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab IX Pasal

35 yang mengamanatkan bahwa :

“Standar nasional pendidikan terdiri atas isi, proses, kompetensi lulusan,

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengeloalan, pembiayaan, dan

penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala”.

Sekolah kami memiliki renstra-renstra peningkatan mutu sebagai isi dan inti

kinerja. Renstra kami akan laksanakan dalam proses belajar mengajar, untuk

mencapai kompetensi lulusan, tenaga kependidikan kami wajib

memberdayakan sarana dan prasarana dalam pengelolaan proses

pembelajaran siswa dengan pembiayaan. Dalam proses pembelajaran siswa,

guru melaksanakan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara

berencana dan berkala.

4. Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional

Bab II tentang prinsip penyelenggaraan pendidikan pasal 4 ayat 6 bahwa :

“Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan pendidikan”.

5. Bab XIV tentang pengelolaan pendidikan pasal 51 ayat 1 bahwa:

“Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini ,pendidikan dasar dan

pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan

nasional dengan prinsip manajemen berbasis sekolah”

Penyelenggaraan sekolah kami berusaha mengikutsertakan orangtua siswa dan

kelompok peduli mutu pendidikan sebagai pendukung sumber dana dan

sarana dalam mencapai tujuan-tujuan sekolah sesuai standar mutu yang kami

tetapkan.

C. VISI, MISI DAN TUJUAN SMPK 7 PENABUR

a. Visi Yayasan.

” Menjadi Lembaga Pendidikan Kristen Unggul Dalam Iman,Ilmu dan

Pelayanan ”.

Visi sekolah .

”Menjadi Sekolah Kristen Yang Berprestasi dan Beriman ”

Page 5: strategi pengembangan mutu sekolah

5

b. Misi Yayasan.

” Mengembangkan Potensi Peserta Didik Secara Optimal Melalui Pendidikan

dan Pengajaran Bermutu Berdasarkan Nilai – Nilai Kristiani .”

Misi Sekolah.

“ Menjadikan kepribadian Peserta Didik Untuk Mencapai Keseimbangan Akademik dan Sosial.”

Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai

aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan

tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dan dinamis, meliputi jabaran misi

:

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap

siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga

sekolah.

3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya

sehingga dapat berkembang secara optimal.

4. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu

pengetahuan, tekhnologi, dan seni.

5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya

bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.

c. Tujuan sekolah kami dijabarkan dari visi sekolah, agar komunikatif dan bisa

diukur :

1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah

2. Unggul dalam perolehan nilai UAN (UNAS)

3. Unggul dalam persaingan masuk ke SMA Swasta dan Negeri .

4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan terutama

bidang sains dan matematika.

5. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR, dan Pramuka

6. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah

Tujuan sekolah kami tersebut dalam rangka bertahap, dimonitoring, dievaluasi, dan

dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi

Lulusan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang

dibakukan secara nasional sebagai berikut:

1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam

kehidupan.

2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan

memanfaatkan

Page 6: strategi pengembangan mutu sekolah

6

lingkungan secara bertanggung jawab.

3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif, memecahkan masalah, serta

berkomunikasi

melalui berbagai media.

4. Menyenangi dan menghargai seni.

5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.

6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap

bangsa dan tanah air

Standar Kompetensi Standar Nasional tersebut, atas keputusan bersama guru dan

siswa, lebih kami rinci sebagai profil siswa SMPK 7 PENABUR sebagai berikut :

1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai

cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.

2. Mampu berbahasa Inggris/Mandarin, secara aktif.

3. Mampu berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya.

4. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.

5. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program Microsoft Word, Exel,

dan Disain Grafis.

6. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian

target pilihan yang ditentukan sendiri.

7. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan

nonakademik di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional.

8. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental, dan pra-

vocasional.

Untuk mencapai standar kompetensi lulusan SMP standar Nasional dan mewjudkan

profil siswa, kami komunitas pendidikan internal dan ekternal juga menetapkan

program unggulan SMPK 7 PENABUR sebagai berikut :

a. Sasaran Program Unggulan Bidang Akademik Tahun Pelajaran 2006 - 2007:

1. Mutu pelajaran Agama dengan Daya Serap SKBM 70,00

2. Mutu pelajaran Matematika dengan Daya Serap SKBM 61,00

3. Mutu pelajaran Sains dengan Daya Serap SKBM 62,00

4. Mutu pelajaran Bahasa dengan Daya Serap SKBM 66,00

5. Mutu pelajaran Bahasa Internasional dengan Tofel tertentu.

6. Mutu pelajaran IPS dengan Daya Serap SKBM 61,00

7. Mutu pelajaran Penjaskes dengan Daya serap SKBM 65,00

8. Mutu pelajaran Keterampilan Pilihan dengan Daya Serap SKBM 65,00

9. Mutu pelajaran Muatan Lokal dengan Daya Serap SKBM 60,00

b. Sasaran Program Unggulan Bidang Nonakademik :

1. Pelayanan keunggulan tata krama dalam manejemen silaturahmi.

2. Pelayanan lingkungan pembelajaran indoor dan outdoor yang indah, tertata

rapi dan bersih dalam taman sekolah, taman kelas tumbuhan bergantung,

disain kelas, disain kantin, disain ruang pendukung pembelajaran

3. Pendalaman firman Tuhan sesuai agama yang dianut siswa

Page 7: strategi pengembangan mutu sekolah

7

4. Pembinaan perilaku, ketertiban/kedisiplian, kerajinan, kerapihan, kebersihan,

mengembangkan bakat dan minat siswa melalui 13 kegiatan ekstrakurikuler,

siswa mentukan pilihannya di antara :

A. PROFIL GURU DAN TENAGA NONGURU SMPK 7 PENABUR

Guru di SMPK 7 PENABUR memiliki profil akademik, sertifikasi dan pengalaman

mengajar

Dari data guru tersebut, jumlah mata pelajaran yang kami kembangkan adalah 17, guru

yang kami perlukan 37 dan guru tetap yang tersedia 22 atau 59 %, berarti untuk

pemenuhan pembelajaran, kami memberdayakan 15 atau 41 % guru honorer yang terdiri

dari guru honorer penuh

Dari informasi data tersebut kekuatan dan kelemahan kami adalah :

Kekuatan :

a. Dari jumlah seluruh guru 37 orang, S2 = 1 orang = 2.6 % ;S1 = 31 orang = 83.7 %

; SM/D3 = 5 orang = 13,5 % , Pengalaman bertugas lebih dari 5 tahun = 37

orang = 100 %

b. Guru yang memiliki sertfikasi komputer = 15 orang = 28 % , Bahasa Inggris =

19 orang = 51 %.

c. Tingkat relevansi = 37 orang = 100 %

Kelemahan :

a. Guru yang pendidikan dibawah standar minimal pendidikan, PGSLP = 3 orang =

6 %

b. Guru yang belum mampu dalam Informasi Teknologi Komputer = 39 orang = 72

%

c. Guru yang belum mampu berbahasa Inggris aktif = 49 orang = 91 %

B. PROFIL TENAGA TATA USAHA DAN PENDUKUNG KEBERSIHAN DAN

KEAMANAN.

Dari data tersebut jumlah tenaga tata usaha urusan admininstrasi = 4 jumlah tenaga

tetap = 6 orang = 100 % ; tenaga kebersihan = orang dan tenaga keamanan = orang

Kekuatan pendukung program manajemen administrasi : a. Jumlah pegawai yang berpengalaman > 5 tahun = 5 orang = 83 %

b. Jumlah pegawai dengan pendidikan > SLTA = 2 orang = 33 %

c. Jumlah pegawai terampil komputer = 4 orang = 66 %

C. PROFIL SISWA SMPK 7 PENABUR TAHUN PELAJARAN 2006 - 2007

8. Gitar

9. Gu Zheng

10. Seni Lukis

11. Catur

12. Tenis Meja

13. Taekwondo

1. Basket

2. Voli

3. Bulutangkis

4. Pramuka

5. Palang Merah Remaja ( PMR )

6. Paduan Suara

7. Kelompok Ilmiah Remaja

Page 8: strategi pengembangan mutu sekolah

8

Komunitas pendidikan di sekolah kami bertanggung jawab mengembangkan bakat,

minat dan kemampuan siswa kelas VII. VIII dan IX berjumlah direncanakan 722,

dengan rincian sebagai berikut :

a. Kwantitas siswa SMPK 7 PENABUR tahun 2006 - 2007:

Kls Jumlah siswa Kls Jumlah siswa Kls Jumlah siswa

VII P L JM

L VIII P L

JM

L IX P L

JM

L

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1

2

3

4

5

15

17

14

15

16

20

19

20

20

20

35

36

34

35

36

1

2

3

4

5

17

18

18

19

18

18

18

18

16

17

35

36

36

35

35

1

2

3

4

5

19

18

20

18

21

19

20

18

20

18

38

38

38

38

39

JM

L 99 77 176

JM

L 87 90 177

JM

L 95 96 191

Jumlah laki – laki kelas VII, VIII dan IX = 281 orang

Jumlah perempuan kelas VII, VIII dan IX = 263 orang

-----------------------------------------------------------------------

Jumlah siswa kelas VII, VIII dan III = 544 orang

D. PROFIL ORANG TUA SISWA SMPK 7.

Kinerja sekolah kami yang mengimplementasikan konsep Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah didukung oleh orang tua siswa kelas VII, VIII dan IX

berjumlah 544, dengan karateristik pendidikan dan latar belakang pekerjaan sebagai

berikut :

Pendidikan Pekerjaan

N

o Kls

Jumlah

Orang

Tua

Siswa

S3 S2 S1 D3 SLT

A

S

M

P-

SD

PNS Guru TNI

Wira

Swa

sta

Buru

h

Peta

ni

(1

)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

1. VII 176 1 24 100 25 26 15 161 -

2. VII

I

177 1 9 94 23 50 1 20 1 155 -

3. III 191 1 20 100 15 55 1 25 1 164 -

Jumlah 544 3 53 294 63 131 2 60 2 480 -

Persentase 1% 10 54 11% 24% 0.4% 11% 0.4% 88%

Page 9: strategi pengembangan mutu sekolah

9

% %

Dari data tersebut kerja sama antara sekolah dan orang tua ssiwa memiliki peluang

dan kendala tantangan sebagai berikut :

1. Peluang

a. Jumlah orang tua siswa dengan latar belakang pendidikan S3 dan S2 berjumlah

56 orang = 11 %, mereka kemungkinan mampu berfikir bersama untuk

meningkatkan mutu penguasaan dan pemahaman konsep (PPK) materi

pelajaran.

b. Jumlah orang tua siswa dengan latar belakang pendidikan s1 D3 dan SLTA

berjumlah 488 orang = 89 %, mereka kemungkinan mampu diajak berfikir

tentang kecakapan/keterampilan siswa pada penerapan konsep mata pelajaran.

c. Jumlah orang tua siswa yang latar belakang pekerjaan PNS, guru, TNI

berjumlah 64 = 11.8 %, mereka mungkin lebih mudah dimotivasi sebagai

sumber dana pendidikan menuju mutu pendidikan yang kami rencanakan dan

memotivasi putra-putrinya mencapai mutu hasil belajar.

2. Tantangan/hambatan sebagai kendala

a. Jumlah orang tua siswa, latar belakang pendidikan SLTA 131 orang = 24 %,

karena pada umumnya mereka kurang peduli terhadap mutu pendidikan putra-

putrinya.

b. Jumlah orang tua siswa, latar belakang pekerjaan buruh, petani dan lain-lain

orang = , kemungkinan mereka mengalami kendala untuk pemenuhan biaya

pendidikan.

PROFIL PRASARANA –SARANA PENDIDIKAN SMPK 7 PENABUR

a. Prasarana input statis :

1. SMPK 7 PENABUR memiliki luas tanah 3.392 m2

, milik Yayasan BPK

Penabur

2. Bangunan gedung permanen, luas seluruh bangunan 1.052 m2

Dari data sarana belajar tersebut, kelengkapan sarana belajar 60 %, kemungkinan

implementasi pendekatan pembelajaran CTL ideal 50 %

a. Kekuatan keberadaan sarana pada mata pelajaran : Bahasa Inggris,

Elektronika, Tata Busana, Olah Raga, Biologi.

b. Kelemahan keberadaan sarana pada : Kesenian, Pengetahuan Sosial.

F. PROFIL HASIL BELAJAR BIDANG AKADEMIK SMPK 7 PENABUR

TAHUN 2004—2005

Peringkat UNAS Tingkat Propinsi menjadi titik ukur keberhasilan belajar siswa

selama 3 tahun pelajaran. Hasil belajar Nilai UAN kami teliti selama 2 tahun

terakhir secara berkelanjutan untuk meneliti hasil belajar sesuai program jangka

panjang dan jangka pendek.

Page 10: strategi pengembangan mutu sekolah

10

2003-2004 2004-2005

No Mata

Pelajaran Nilai

Rata

-rata

JML

Perin

g

kat

Mape

l

Peri

ngka

t

JML

Nilai

Rata

-rata

JML

Pering

kat

Mapel

Peri

ngka

t

JML

1. Bhs Indonesia 7,48 8.48

2. Matematika 8,68 9.15

3. Bhs Inggris 8,20

24,36

7

9.16

26.7

9

7

Dari Hasil Unas tersebut, keberhasilan program unggulan mata pelajaran yang

tercapai

tahun 2004-2005 :

1. Mata pelajaran Bhs. Indonesia dengan SMS 7.00 Tercapai 8.48,

berarti Indek Produktifitas Pembelajaran 1.21, Kenaikan nilai dari tahun

2003-2004 = 1.00

2. Mata pelajaran Matematika dengan SMS 6.00 Tercapai 9.15,

berarti Indek Produktifitas Pembelajaran 1.53, Kenaikan nilai dari tahun

2003-2004 = 0.47

3. Mata pelajaran Bhs. Inggris dengan SMS 7.00 Tercapai 9.16,

berarti Indek Produktifitas Pembelajaran 1.31, Kenaikan nilai dari tahun

2003-2004 = 0.96

G. PROFIL HASIL BELAJAR BIDANG NON AKADEMIK SMPK 7 PENABUR

TAHUN 2004-2005

1. Untuk hasil belajar non akademik ekstra kurikuler siswa sesuai raport, kami

mengunggulkan bidang kesenian dan bidang olah raga ekstra kurikuler tertentu

sebagai berikut:

Tingkat Piala Kejuaraan Jenis Eks-

kul

Nama

Kegiatan Kecamatan Kodya DKI Nasional

Kesenian Paduan Suara

(disesuaikan)

v

Olah Raga Basket

Volley

PMR

V

V

V

Hasil belajar non akademik tersebut sudah mencapai target target.

2. Hasil belajar siswa bidang non akademik tentang perilaku budi pekerti

kepribadian sesuai raport

Jumlah Siswa / Kepribadian Siswa No Komponen Budi

Pekerti Kepribadian Kelas VII Kelas VII Kelas III

Page 11: strategi pengembangan mutu sekolah

11

Yang Dinilai A B C A B C A B C

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Perilaku

2 Kerajinan/disiplin

3 Kerapihan

4 Kebersihan

Jumlah

Persentase

Dari analisis mutu kepribadian hasil belajar siswa kelas VII, VIII, III yang amat baik

..... %, baik ......% dan cukup ..... %

BAB II

IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI PENDUKUNG SASARAN PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN SMPK 7 PENABUR

A. ANALISIS SWOC POGRAM PENINGKATAN MUTU AKADEMIK DAN

NON AKADEMIK SMPK 7 PENABUR TAHUN 2006 - 2007.

a. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran

Sasaran peningkatan mutu pendidikan di sekolah kami sudah kami tentukan meliputi

bidang akademik dan bidang non akademik. Selanjutnya kami melakukan identifikasi

fungsi-fungsi dari faktor-faktor titik kinerja yang kami tetapkan meliputi bidang :

Ketatalaksanaan, Kurikulum dan Pembelajaran, Ketenagaan, Kesiswaan,

Perlengkapan Sarpras , Perpustakaan, Laboratorium, Perpustakaan, dan Konseling ,

Pengembangan Budaya dan Lingkungan Masyarakat dan Keuangan. Semua bidang

kinerja ini menunjukkan interaksi antara sumberdaya manusia sebagai komunitas

pendidikan, sarana-prasarana dan dana dalam proses kinerja masing-masing bidang

kajian. SDM, sarana-prasarana dan dana memberikan fungsi masing-masing dalam

pencapaian target mutu keunggulan kami. Masing-masing faktor memberikan fungsi

yang memiliki tingkat kesiapan berbeda dalam mendukung pencapaian target

unggulan akademik dan non akademik.

b. Analisisis Tingkat Kesiapan Fungsi ( analisis SWOC).

Dalam melakukan analisis fungsi dari faktor-faktor pendukung peningkatan mutu proses belajar mengajar berlaku kriteria kesiapan :

Page 12: strategi pengembangan mutu sekolah

12

1. Jika tingkat kesiapan memadai atau memenuhi kriteria kesiapan dinyatakan sebagai faktor kekuatan internal dan faktor peluang eksternal.

2. Jika tingkat kesiapan tidak memadahi atau tidak memenuhi kriteria kesiapan, dinyatakan sebagai kelemahan faktor internal dan ancaman faktor eksternal

3. Untuk menentukan kriteria kesiapan faktor kami berfikir cermat, hati-hati, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman tahun-tahun lalu.

4. Jika persentase kekuatan dan peluang lebih besar dari kelemahan dan ancaman, kami prediksikan keunggulan akan tercapai dan sebaliknya.

5. Maka analisis SWOC kami artikan S = kekuatan =strength, W =Kelemahan internal = weakness, O=Peluang eksternal= opportunity dan C= Tantangan

b.01. Analisis SWOC bidang akademik SMPK 7 PENABUR.

Sasaran keunggulan bidang akademik 01, 02 dan 03 :

1. Hasil Belajar Siswa, PPK dan Penerapan Konsep untuk siswa kelas VII, DS

SKBM sesuai keputusan Partisipatif berdasarkan hasil TAU dan Tes Awal

Akademik Sekolah, dengan ketuntasan belajar dari DS SKBM Rata-rata 85 %

Hasil Belajar Siswa, PPK dan Penerapan Konsep VIII, IX, DS SKBM 2006 -

2007 naik dengan GSA 5,00 dari tahun 2004-2005 dengan ketuntasan

belajar dari DS SKBM Rata-rata 85 %

2. Kenaikan Nilai Ujian Nasional dan Nilai Ujian sekolah 2006 - 2007, dengan

GSA 2.4

dari tahun 2004-2005

3. Mencapai target keunggulan hasil belajar kelas VII,VIII dan IX, kami

mengunggulkan pendidikan kecakapan hidup atau ’Life skills ’terintegrasi

dalam proses pembelajaran PAKEM melalui pendekatan belajar Contektual

Teaching and Learning atau CTL.

Tingkat Kesiapan

Faktor N

o

Fungsi dan

Faktor

Kriteria

Kesiapan

Kekuatan/Pelu

ang

Kondisi nyata

SMPK 7

BPK Penabur Siap Tidak

(1

) (2) (3) (4) (5) (6)

A

.

Fungsi

Pakem CTL Kekuatan

Kelema

han

Page 13: strategi pengembangan mutu sekolah

13

1.

Faktor Internal

a. Motivasi

belajar siswa

b.Perilaku

siswa

c. Motivasi

guru

d.

Pemberdayaa

n siswa

e. Guru mampu

menyusun

silabus

mandiri

f. Guru mampu

mengemas

penilaian

outentik tes

dan berbagai

instrumen

non tes

g.Pembelajaran

aktif kreatif,

efektif,

menyenangka

n dengan

keragaman

metode

pendekatan

CTL

h.Kesiapan

siswa belajar

aktif, kreatif,

efektif dan

inovatif

• Tinggi

• Disiplin

dan tertib

• Tinggi

• Guru

mampu

memberday

akan siswa

• Tingkat

kesangupan

dan

pengetahua

n tinggi

• Guru

memiliki

tingkat

kesangupan

dan

pengetahua

n yang

tinggi

• Guru

mampu

berbagai

metode

pendekatan

CTL

• 100% siswa

siap belajar

aktif

• Guru

memiliki

• 80 % siswa,

motivasi

belajar tinggi

• 80 % disiplin

dan tertip

• Cukup tinggi

• Cukup

mampu

• Cukup

• 30 % belum

menguasai

penilaian

outentik

• 80 % guru

masih suka

ceramah

• 50 % siswa

mau aktif

belajar

• Tingkat

kesanggupan

masih rendah

• 40 % siswa

siap dan

siap

siap

siap

siap

siap

siap

Belum

siap

Belum

siap

Belum

siap

Belum

siap

Page 14: strategi pengembangan mutu sekolah

14

i. Pembelajaran

memberdaya

kan sarana

indoor dan

outdoor

j. Siswa senang

dengan

tugas-tugas

uji

kompetensi

non tes

jurnal,

produk,

proyek,

portofolio

k.......................

...........

tingkat

kesangupan

dan

pengetahua

n yang

tinggi

• 100 %

siswa

senang

......................

senang

tugas-tugas

non tes

..........................

....

2. Faktor Esternal

a. Dukungan

motivasi

belajar siswa

dari orang tua

• 100%

mendukung

(tinggi)

• 50% ortusis

peduli

dengan

dukungan

Peluang

Hambat

an

Belum

siap

Page 15: strategi pengembangan mutu sekolah

15

b.Lingkungan

sosial luar

sekolah

c. Orang tahu

sistem

pembelajaran

dan penilaian

kurikulum

2004

• Kondusif

• 100% tahu

motivasi

belajar

anaknya

• Kondusif

• Tahu

Siap

Siap

B.

Fungsi

Pendukung

Ketenagaan.

Kekuatan Kelema

han

1.

Faktor

Internal.

• Jumlah guru

• Latar

belakang

pendidikan

• Relevansi

• Beban jam

mengajar

guru

• Cukup

• 100% S1

• 100%

relevan

• Rata-rata

24 jam

• 59% PNS,

41% honor

• 83.7 % S1

• 100 %

relevan

• 75 % > 24

jam

siap

siap

siap

siap

2. Faktor

eksternal

a. Pengalama

n mengajar

guru

b. Kompetens

i IT

komputeris

asi guru

dan Bahasa

Inggris

aktif

c. Fasilitas

sekolah

dalam

• Rata-rata

> 5 tahun

• 75 %

menguasai

• 100%

sekolah

menyediak

an fasilitas

• 73 % > 5

tahun

• 51%

menguasai

• Belum

mampu

membiayai

pengemban

gan

kompetensi

Peluang

Siap

Siap

Hambat

an

Belum

siap

Page 16: strategi pengembangan mutu sekolah

16

mengemba

ngkan

kompetensi

keahlian

guru

d. ...................

.........

guru

C

.

Fungsi

Pendukung

utama PBM

Kekuatan Peluang

1. Fungsi

Internal.

a. Rasio buku

sumber

belajar

siswa 1:18

b. Perpustaka

an standar

ukuran dan

jumlah

buku

c. Laboratoriu

m standar,

lengkap

alat Sains,

rasio lab :

rombel

memadai

d. Tersedia

Pemenuhan

Buku paket

dan buku

pilihan guru

Ukuran

minimal 96

m2, dan rasio

siswa : buku =

1 : 10

Ukuran 96 m2,

alat praktik

kerja ilmiah

100% lengkap

dan Lab:

rombel = 1 ; 8

Tersedia

lengkap

100% siswa

mampu

menyediakan

buku sumber

belajar

Ukuran 93.6

m2, rasio siswa

: buku = 1 : 18

Ukuran 96 m2,

75 %

kelengkapan

alat sains, rasio

lab : rombel =

1:5

Tersedia

Siap

Siap

Belum

siap

Belum

siap

Page 17: strategi pengembangan mutu sekolah

17

sarana

belajar

outdoor

(Taman,

Kebun

sekolah,

prasarana

olah raga)

lengkap

2. Faktor

Eksternal.

a. Dukungan

orang tua

untuk

melengkapi

sumber

belajar di

perpustakaan

b.Kerja sama

pengelolaan

perpustakaan

dengan

perpustakaan

nasional atau

perpustakaan

sekolah lain.

c. Melaksanaka

n

Banchmarkin

g atau

manajemen

patok duka

• 50% orang

tua

mendukung

pemenuhan

sarana AC,

rasio buku

fiksi dan

buku fiksi

• Dilaksanak

an minimal

4 x dalam

satu tahun

pelajaran

• Dilaksanak

an dalam

koordinasi

kepala

sekolah

unggulan

kotamadya

Jakarta

• Belum

terukur

berapa %

yang peduli

pengembang

an siswa

gemar

membaca

• Dilaksanakan

antar

perpustakaan

se-BPK

Penabur

• Sudah

dilaksanakan

semua

perpustakaan

se-Jakarta

Barat

Peluang Hambat

an

Belum

siap

Belum

siap

Belum

siap

Page 18: strategi pengembangan mutu sekolah

18

dengan hasil

dan proses

belajar

dengan

sekolah

unggulan

yang lain

Barat

Dari analisis SWOC tersebut kami bisa mengetahui kekuatan dan peluang, mengetahui

kelemahan dan tantangan /ancaman untuk mencapai 3 program akademik kami

sehingga kami bisa menentukan kebijakan rencana strategi (Renstra) untuk mencapai

target mutu proses belajar dan mutu hasil belajar siswa dari 3 program akademik yang

kami prioritaskan tahun pelajaran 2006 - 2007.

Secara umum kesiapan fungsi dari faktor-faktor pendukung tercapainya program

unggulan adalah :

b. Faktor Internal sebagai kekuatan berjumlah 18. Diantara 18 faktor, fungsi yang siap

ada 12 faktor atau 67% kesiapan fungsi faktor internal atau kekuatan kami

mencapai program unggulan dari kelompok internal baru 67%, berarti 33% dari

faktor internal tidak siap atau belum siap atau sebagai kelemahan.

c. Dari faktor eksternal, kami meneliti 9 faktor pendukung, posisi kesiapan fungsi

diberikan oleh 4 faktor yang berfungsi sebagai peluang pencapaian program

unggulan atau 44% siap, berarti 5 faktor yang lain belum mendukung kesiapan

mencapai program unggulan kami

d. Secara umum dari 28 faktor yang diposisikan mendukung tercapainya program

unggulan akademik, yang siap mendukung ada 16 faktor atau 59% siap dengan

fungsinya.

Dari hasil analisis SWOC tersebut Rencana strategi manajemen dan action personal

sumber daya ketenagaan dan dana dapat kami tentukan dengan benar, sebagai alternatif

Renstra.

b. 02 Analisis SWOC Bidang Non Akademik SMPK 7 PENABUR.

Sasaran keunggulan bidang non akademik :

01. Renovasi, pengembangan, pemeliharaan taman belajar outdoor

02. Peningkatan perhatian siswa terhadap keindahan dan kebersihan WC

03. Penataan kantin sekolah,agar rapi, bersih dan ilmiah

04. Kebersihan dan keindahan WC siswa

05. Tata cara Upacara baru

06. Pelayanan keteladanan Silaturahmi

Tingkat Kesiapan

Faktor N

o Fungsi dan Faktor

Kriteria Kesiapan

Kekuatan/Peluang

Kondisi nyata

SMPK7 BPK

Penabur Siap Tidak

(1 (2) (3) (4) (5) (6)

Page 19: strategi pengembangan mutu sekolah

19

)

A. Fungsi kepedulian

siswa dan orang

tua

Kekuata

n

Kelemaha

n

1

Faktor Internal

a. Motivasi

kreatifitas siswa

b. Perhatian siswa

terhadap

lingkungan

c. Motivasi

kreatifitas guru

d. Pemberdayaan

siswa

e. Kesenangan

siswa terhadap

tanaman dan

keindahannya.

f. Kesenangan guru

terhadap

tanaman dan

keindahannya

g. Pegawai

kebersihan rajin

• Tinggi

• Tinggi

• Tinggi

• Guru mampu

memberdayaka

n siswa

• 75 % siswa

senang dengan

tanaman dan

keindahan

• 75 % siswa

senang dengan

tanaman dan

keindahan

• Semua

pegawai rajin

• 80 % siswa,

motivasi

kreatifitas

tinggi

• 50 % ssiwa

memiliki

perhatian

lingkungan

• 80 % guru

kreatifitas tinggi

• Cukup tinggi

• 50 % siswa

senang taman

dan keindahan

• 50 % siswa

senang taman

dan keindahan

• Sebagaian besar

rajin

siap

siap

siap

siap

siap

siap

Belum

siap

2. Faktor Esternal

a. Dukungan dana

dari orang tua

b. Kerja sama

komite sekolah

• 100 %

mendukung

(tinggi)

• Harmonis

• 70 % ortusis

peduli dengan

pengembanngan

mutu sekolah

Harmonis dan

kondusif

Peluang

Siap

siap

Hambatan

Page 20: strategi pengembangan mutu sekolah

20

dengan

komunitas

pendidikan di

sekolah

Kondusif

Dari analisis SWOC bidang non akademik tersebut ternyata diantara 9 faktor

pendukung program, 8 faktor berfungsi mendukung 4 jenis program non akademik, 8

faktor siap atau 89 % memiliki tingkat kesiapan optimal.

B. ALTERNATIF RENCANA STRATEGI PROGRAM PENCAPAIAN MUTU

AKADEMIK DAN NON AKADEMIK BERDASARKAN ANALISIS SWOC

1. Renstra Pencapaian Mutu Bidang Akademik.

a. Pelatihan spontan dan terprogram bagi sumberdaya kependidikan dan non

kependidikan atau guru dan non guru selama tahun pelajaran 2006 - 2007 minimal

2 kali dalam satu semester oleh kepala sekolah dengan materi :

1. Teknik melakukan tindakan spontan pemecahan masalah secara sistematis

berdasakan fakta yang outentik.

2. Belajar dari pengalaman kinerja diri sendiri melalui apa yang teah dilakukan

dibandingkan dengan apa yang harus dilakukan dalam kurun waktu bertahap

dari bulan pertama sampai bulan ke 12.

3. Belajar dari pihak lain: Steal Ideas Shamelessly (SIS) dan benchmarking.

Menuju sekolah yang ‘self-improvement‘ atau mampu terus menerus

memperbaiki diri melalui inovasi-inovasi pendidikan yang disesuaikan

dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Innovasi meliputi perbaikan yang bersifat taktis dengan mengoptimalkan

sumber daya yang ada, perbaikan yang bersifat strategis dengan

pengembangan kebijakan sekolah yang komprehensif dengan fokus terarah

dan berkelanjutan, dan penguatan kapasitas (capacity building) merupakan

upaya sekolah secara terencana dalam pengembangan dan pemberdayaan

sumberdaya, khususnya sumberdaya manusia

4. Pendekatan Pembelajaran CTL, Quantum, konstruktivisem dalam berbagai

metoda belajar

5. Penyusunan penilaian outentik melalui tes tertulis dan non tertulis.

6. Pumping Teacher dan Pumping Student, memotivasi kreatifitas guru dan

kreatifitas siswa

7. Pembinaan Iman spiritual melalui pendekatan psychologi

8. Study banding kesekolah unggulan lain.

Page 21: strategi pengembangan mutu sekolah

21

b. Pengaktifan Kegiatan MGMP di Sekolah (Central Teachers), Penanggung Jawab ;…….

Berdasarkan pada analisis SWOC untuk mengubah kelemahan guru dalam kemampuan mengemas dan melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan mennyenangkan, penyusunan silabus mandiri, penyusunan disain pembelajaran dan penilaian outentik. Kegiatan MGMP guru-guru kelas VII,VIII,IX akan lebih aktif dengan pengembangan dari teman oleh teman untuk teman dan siswa. Materi pembahasan dalam MGMP adalah :

1. Penyususunan Silabus mandiri 2. Penyusunan uji kompetensi tes tertulis dan non tes, kuis, jurnal,

proyek, produk dan portofolio. 3. Meningkatkan mutu proses pembelajaran siswa dengan memperdalam

berbagai metode pembelajaran Contectual Teaching and Learning (CTL), Quantum Teaching, Konistruktifisme Teaching,

4. Meningkatkan latar belakang materi pelajaran dan lain-lain. 5. Melaksanakan QC MPMBS bersama untuk menilai mutu proses dan

mutu hasil melalui Gain Score Achievement maupun Ketuntasan belajar berkelanjutan (Mastery Learning) dari analisa Kurva Prestasi Belajar. Mengembangkan Kurikulum yang berlaku Berbasis Sekolah.

6. Menyusun strategi pembelajaran siswa sesuai kurikulum secara konsekuen dengan menambah pengetahuan guru melalui CTL dan Quantum Teaching.

7. Membantu guru dalam pemahaman materi yang sulit melalui berbagai media belajar

8. Lain-lain……………………………………………

c. Peningkatan Disiplin Siswa dan Guru, dengan Penanggung jawab : .................................

Sekolah secara partisipatif membuat aturan-aturan yang harus ditaati, khususnya untuk siswa dan untuk guru dengan melibatkan guru, siswa dan warga sekolah lainnya, termasuk karyawan dan kepala sekolah. Aturan tersebut dapat meliputi “tata tertib dan tata krama kehidupan social sekolah” ,yang memandu saat masuk sekolah, saat disekolah dan saat pulang sekolah. Dengan meningkatkan efektivitas jam belajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik diantaranya :

1. Mutu disiplin efisiensi dan efektifitas waktu belajar juga harus diaudit quality control melalui GSA persentase kehadiran guru dikelas sebagai

Page 22: strategi pengembangan mutu sekolah

22

mutu jam efektif tatap muka dan persentase kehadiran siswa di kelas tatap muka. Manakah yang lebih positip.

2. Memperbaharui tata tertib siswa melibatkan MPK 3. Mengidentifikasi pelanggaran yang sering dilakukan siswa selama

proses belajar dan proses belajar mengajar 4. Membentuk tim guru yang akan menangani pelangaran siswa dan

audit GSA dan hadir efektifitas siswa. 5. Menyusun aturan, tindakan dan sanksi untuk siswa dan guru 6. Membuat laporan berdasarkan jenis pelanggaran secara berkala untuk

disampaikan pada rapat guru 7. Lain-lain ……………………………………………

d. Pembentukan Kelompok Siswa Diskusi Terbimbing, Penanggung jawab : ..................

1. Kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi siswa yang kurang persiapan untuk belajar disekolah dengan berbagai masalah belajar, pengembangan bakat dan minat siswa tertentu. Kegiatan diskusi ini, minimal satu kali per minggu untuk setiap mata pelajaran, dilakukan diluar jam pelajaran sekolah. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa dan bimbingan guru berdasarkan bakat-minat maupun cita-cita masuk perguruan tinggi. Dalam setiap kegiatan diskusi dapat dihadirkan nara sumber yang berasal dari guru, alumni atau orang lain yang dianggap ahli dalam bidang yang dibutuhkan.

2. Karena program unggulan kami adalah sains, maka akan dikembangkan Pendidikan Potensi Dasar (PTD) Teknologi. Siswa setiap kelas yang memiliki potensi Sains, dibentuk kelompok kerja ilmiah siswa (KKIS) yang akan dibimbing guru sains di sore hari tertentu sesuai jadwal PTDT.

3. Menyusun jadwal pembimbing dan lokasi untuk setiap kelompok 4. Membimbing siswa yang sedang mengadakan diskusi 5. Mengoptimalkan peran alumni untuk membimbing siswa 6. Melakukan evaluasi hasil bimbingan setiap kelompok

e. Peningkatan Layanan Perpustakaan dan Pengadaan Buku, Penanggung Jawab : ………….

Dari hasil analisis, ternyata sekolah masih memerlukan buku-buku bacaan wajib maupun penunjang karena rasio siswa : buku masih rendah dibawah stnadar minimal nasional. Pengadaan buku pustaka diarahkan untuk mendukung kegiatan siswa belajar. Untuk mendukung kegiatan guru, diadakan buku pegangan guru dari sumber yang relevan.

Page 23: strategi pengembangan mutu sekolah

23

1. Penambahan buku dari partisipasi orang tua siswa yang peduli peningkatan siswa gemar membaca. Orang tua siswa yang berpendidikan S1 dan S2, yang latar belakang ekonomi menengah keatas, dikumpulkan secara bertahap diperpustakaan untuk menganalisa kondisi perpustakaan dan berpartisipasi pengembangan perpustakaan dalam bentuk dana atau fisik secara suka rela.

2. Buku sebagai sumber pengetahuan harus diinformasikan kepada siswa dan setiap guru menugaskan siswa agar membaca buku yang relevan dan membuat sinopsisnya atau memberikan tugas pemecahan masalah sehubungan dengan penguasaan konsep pengetahuan yang bisa terjawab jika siswa mempelajari buku tertentu diperpustakaan.

3. Petugas pengelola perpustakaan melayani siswa dengan mendisain ruang perpustakaan menjadi menarik, serasi dan berkesan suasana keceriaan belajar. Kemudian petugas perpustakaan juga harus mengaudit GSA siswa gemar membaca melalui persentase siswa pengunjung perpustakaan dan peminjam buku. Audit GSA harus dumumkan setiap upacara minggu pertama bulan berlangsung bagi hasil GSA bulan lalu, sehingga siswa termotivasi untuk menjadi siswa gemar membaca.

4. Mengidentifikasikan kebutuhan buku untuk guru dan untuk siswa 5. Membeli buku sesuai dan kebutuhan dan anggaran yang tersedia 6. Menyusun layanan perpustakaan, audit mutu GSA setiap bulan

tentang persentase siswa peminjam buku dan siswa pengunjung perpustakaan dan mendukung pelaksanaan diskusi kelompok terbimbing di perpustakaan

2. Renstra Pencapaian Mutu Bidang Non Akademik

a. Meningkatkan kerja sama antara orang tua siswa melalui komite sekolah untuk

pengembangan sekolah melalui :

1. Diprogramkan segera pembiayaan dan masuk dalam RAPBS dan dibicarakan

pada orangtua siswa

b. Pembentukan kelompok kreatifitas siswa dalam apresiasi seni dan kreasi seni

1. Kelompok kreatifitas apresiasi dan kreasi seni kleas VII,VIII, IX melalui

kegiatan OSIS

2. Disusun program Taman Sekolah OUTDOOR

3. Disusun Program Kebersihan lingkungan

Page 24: strategi pengembangan mutu sekolah

24

C. PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI KETERLAKSANAAN

MPMBS DALAM QUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANCE MUTU

PROSES DAN MUTU HASIL BELAJAR SISWA.

Dengan rincian Program sebagai berikut :

1. Meyakinkan guru dan karyawan melalui rapat dinas bahwa, kualitas hasil belajar belajar siswa adalah hal yang sangat penting,

2. Kinerja (performance) sekolah dimonitor secara formal dan reguler dalam kurun

waktu setiap akhir bulan, setiap semester dan setiap akhir tahun pelajaran untuk

menentukan bintang-bintang pelajar setiap mata pelajaran dan mutu

akademik/non akademik lainya,

3. Data dan informasi dikumpulkan dan dianalisis secara teliti untuk memperbaiki

pelaksanaan dan proses pendidikan di sekolah bulan berikutnya, semester

berikutnya dan tahun berikutnya serta, sebagai sumber motivasi bagi siswa dan

guru dan semua komunitas pendidikan internal dan eksternal.

4. Kepala sekolah, pengawas (sebagai mitra kerja), guru dan tenaga administrasi

mempunyai komitmen untuk bersama-sama menilai kondisi sekolah secara

kritis melalui analisis hasil QC MPMBS dan rangkuman eksekutif mutu proses

dan mutu hasil dalam kurun waktu setiap akhir semester dan setiap akhir tahun

pelajaran untuk perbaikan proses pendidikan,

5. Pemantauan, pengkajian dan pelaporan kemajuan belajar siswa dilakukan

melalui suatu proses yang sistematis dan terencana sesuai garis koordinasi,

garis instruksi dan garis konsultasi struktur organisasi

6. Program inti berdasarkan skala prioritas program peningkatan mutu dari

sekolah dikomunikasikan ke semua pihak komunitas pendidikan yang terkait

melalui rapat dinas akhir semester dan akhir tahun pelajaran sebagai pesta

analisis QC MPMBS kepada guru dan karyawan, komite sekolah dan atau

yayasan penyelenggara pendidikan,

7. Komunitas pendidikan mempunyai kepercayaan kepada sekolah dan mengakui

komitmen sekolah terhadap peningkatan mutu

Manajemen Monev keterlaksanaan MPMBS dalam QC dan QA mutu proses belajar dan

mutu hasil belajar akademik dan non akademik meliputi pendataan, komputerisasi,

analisis, rangkuman eksekutif dan tindak lanjut kebijakan strategis, kebijakan taktis dan

kebijakan penguatan kapasitas secara bertahap. Pendataan mutu proses belajar dan mutu

hasil belajar dengan instrumen QC dan QA standar minimal Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Propinsi DKI Jakarta dan Petunjuk teknisnya. SMPK 7 PENABUR

audit QC dan QA mutu proses belajar dan mutu hasil belajar menggunakan Software IT

QC dan QA bersama-sama 60 SMP negeri Provinsi DKI Jakarta yang ditunjuk. Untuk

Page 25: strategi pengembangan mutu sekolah

25

SMP negeri dan Swasta yang belum menggunakan Software IT, audit QC dan QA dapat

menggunakan Software Program Exsel.

Hasil audit secara bertahap diinformasikan kepada siswa dan guru sesuai titik auditing

kinerja sekolah, melalui pengumuman /upacara dan melalui Rapat Dinas Sekolah untuk

menentukan kebijakan Strategi, kebijakan Teknis atau kebijakan Penguatan kapasitas

waktu-waktu berikutnya.

BAB III

IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI PENDUKUNG SASARAN PENINGKATAN

MUTU PENDIDIKAN SMPK 7 PENABUR

A. ANALISIS SWOC POGRAM PENINGKATAN MUTU AKADEMIK DAN

NON AKADEMIK SMPK 7 PENABUR TAHUN 2006 - 2007.

a. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran

Sasaran peningkatan mutu pendidikan di sekolah kami sudah kami tentukan meliputi

bidang akademik dan bidang non akademik. Selanjutnya kami melakukan identifikasi

fungsi-fungsi dari faktor-faktor titik kinerja yang kami tetapkan meliputi bidang :

Ketatalaksanaan, Kurikulum dan Pembelajaran, Ketenagaan, Kesiswaan,

Perlengkapan Sarpras , Perpustakaan, Laboratorium, Perpustakaan, dan Konseling ,

Pengembangan Budaya dan Lingkungan Masyarakat dan Keuangan. Semua bidang

kinerja ini menunjukkan interaksi antara sumberdaya manusia sebagai komunitas

pendidikan, sarana-prasarana dan dana dalam proses kinerja masing-masing bidang

kajian. SDM, sarana-prasarana dan dana memberikan fungsi masing-masing dalam

pencapaian target mutu keunggulan kami. Masing-masing faktor memberikan fungsi

yang memiliki tingkat kesiapan berbeda dalam mendukung pencapaian target

unggulan akademik dan non akademik.

b. Analisisis Tingkat Kesiapan Fungsi ( analisis SWOC).

Dalam melakukan analisis fungsi dari faktor-faktor pendukung peningkatan mutu proses belajar mengajar berlaku kriteria kesiapan :

6. Jika tingkat kesiapan memadai atau memenuhi kriteria kesiapan dinyatakan sebagai faktor kekuatan internal dan faktor peluang eksternal.

7. Jika tingkat kesiapan tidak memadahi atau tidak memenuhi kriteria kesiapan, dinyatakan sebagai kelemahan faktor internal dan ancaman faktor eksternal

8. Untuk menentukan kriteria kesiapan faktor kami berfikir cermat, hati-hati, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman tahun-tahun lalu.

Page 26: strategi pengembangan mutu sekolah

26

9. Jika persentase kekuatan dan peluang lebih besar dari kelemahan dan ancaman, kami prediksikan keunggulan akan tercapai dan sebaliknya.

10. Maka analisis SWOC kami artikan S = kekuatan =strength, W =Kelemahan internal = weakness, O=Peluang eksternal= opportunity dan C=Tantangan.

b.01. Analisis SWOC bidang akademik SMPK 7 PENABUR.

Sasaran keunggulan bidang akademik 01, 02 dan 03 :

1. Hasil Belajar Siswa, PPK dan Penerapan Konsep untuk siswa kelas VII, DS

SKBM sesuai keputusan Partisipatif berdasarkan hasil TAU dan Tes Awal

Akademik Sekolah, dengan ketuntasan belajar dari DS SKBM Rata-rata 85 %

Hasil Belajar Siswa, PPK dan Penerapan Konsep VIII, IX, DS SKBM 2006 -

2007 naik dengan GSA 5,00 dari tahun 2004-2005 dengan ketuntasan

belajar dari DS SKBM Rata-rata 85 %

2. Kenaikan Nilai Ujian Nasional dan Nilai Ujian sekolah 2006 - 2007, dengan

GSA 2.4

dari tahun 2004-2005

3. Mencapai target keunggulan hasil belajar kelas VII,VIII dan IX, kami

mengunggulkan pendidikan kecakapan hidup atau ’Life skills ’terintegrasi

dalam proses pembelajaran PAKEM melalui pendekatan belajar Contektual

Teaching and Learning atau CTL.

Tingkat Kesiapan

Faktor N

o Fungsi dan Faktor

Kriteria Kesiapan

Kekuatan/Peluang

Kondisi nyata

SMPK 7

BPK Penabur Siap Tidak

(1

) (2) (3) (4) (5) (6)

A. Fungsi Pakem

CTL

Kekuata

n

Kelemaha

n

Page 27: strategi pengembangan mutu sekolah

27

1.

Faktor Internal

l. Motivasi belajar

siswa

m. Perilaku

siswa

n.Motivasi guru

o. Pemberdayaan

siswa

p.Guru mampu

menyusun

silabus mandiri

q.Guru mampu

mengemas

penilaian

outentik tes dan

berbagai

instrumen non

tes

r. Pembelajaran

aktif kreatif,

efektif,

menyenangkan

dengan

keragaman

metode

pendekatan CTL

s. Kesiapan siswa

belajar aktif,

kreatif, efektif

dan inovatif

t. Pembelajaran

memberdayakan

sarana indoor

dan outdoor

• Tinggi

• Disiplin dan

tertib

• Tinggi

• Guru mampu

memberdayaka

n siswa

• Tingkat

kesangupan

dan

pengetahuan

tinggi

• Guru memiliki

tingkat

kesangupan

dan

pengetahuan

yang tinggi

• Guru mampu

berbagai

metode

pendekatan

CTL

• 100% siswa

siap belajar

aktif

• Guru memiliki

tingkat

kesangupan

dan

pengetahuan

yang tinggi

• 80 % siswa,

motivasi belajar

tinggi

• 80 % disiplin dan

tertip

• Cukup tinggi

• Cukup mampu

• Cukup

• 30 % belum

menguasai

penilaian

outentik

• 80 % guru masih

suka ceramah

• 50 % siswa mau

aktif belajar

• Tingkat

kesanggupan

masih rendah

• 40 % siswa siap

dan senang

tugas-tugas non

tes

siap

siap

siap

siap

siap

siap

Belum

siap

Belum

siap

Belum

siap

Belum

siap

Page 28: strategi pengembangan mutu sekolah

28

u.Siswa senang

dengan tugas-

tugas uji

kompetensi non

tes jurnal,

produk, proyek,

portofolio

v.............................

.....

• 100 % siswa

senang

......................

..............................

2. Faktor Esternal

d.Dukungan

motivasi belajar

siswa dari orang

tua

• 100%

mendukung

(tinggi)

• 50% ortusis

peduli dengan

dukungan

motivasi belajar

Peluang

Hambatan

Belum

siap

Page 29: strategi pengembangan mutu sekolah

29

e. Lingkungan

sosial luar

sekolah

f. Orang tahu

sistem

pembelajaran

dan penilaian

kurikulum 2004

• Kondusif

• 100% tahu

anaknya

• Kondusif

• Tahu

Siap

Siap

B.

Fungsi

Pendukung

Ketenagaan.

Kekuata

n

Kelemaha

n

1.

Faktor Internal.

• Jumlah guru

• Latar belakang

pendidikan

• Relevansi

• Beban jam

mengajar

guru

• Cukup

• 100% S1

• 100% relevan

• Rata-rata 24

jam

• 59% PNS, 41%

honor

• 83.7 % S1

• 100 % relevan

• 75 % > 24 jam

siap

siap

siap

siap

2. Faktor eksternal

e. Pengalaman

mengajar guru

f. Kompetensi IT

komputerisasi

guru dan

Bahasa Inggris

aktif

g. Fasilitas

sekolah dalam

mengembangk

an kompetensi

keahlian guru

h. .........................

...

• Rata-rata > 5

tahun

• 75 %

menguasai

• 100% sekolah

menyediakan

fasilitas

• 73 % > 5 tahun

• 51%

menguasai

• Belum mampu

membiayai

pengembangan

kompetensi

guru

Peluang

Siap

Siap

Hambatan

Belum

siap

Page 30: strategi pengembangan mutu sekolah

30

C.

Fungsi

Pendukung

utama PBM

Kekuata

n Peluang

1. Fungsi Internal.

e. Rasio buku

sumber

belajar siswa

1:18

f. Perpustakaan

standar ukuran

dan jumlah

buku

g. Laboratorium

standar,

lengkap alat

Sains, rasio lab

: rombel

memadai

h. Tersedia sarana

belajar outdoor

(Taman, Kebun

sekolah,

prasarana olah

raga)

Pemenuhan Buku

paket dan buku

pilihan guru

Ukuran minimal

96 m2, dan rasio

siswa : buku = 1 :

10

Ukuran 96 m2,

alat praktik kerja

ilmiah 100%

lengkap dan Lab:

rombel = 1 ; 8

Tersedia lengkap

100% siswa mampu

menyediakan buku

sumber belajar

Ukuran 93.6 m2,

rasio siswa : buku =

1 : 18

Ukuran 96 m2, 75

% kelengkapan alat

sains, rasio lab :

rombel = 1:5

Tersedia lengkap

Siap

Siap

Belum

siap

Belum

siap

2. Faktor Eksternal. Peluang Hambatan

Page 31: strategi pengembangan mutu sekolah

31

d.Dukungan orang

tua untuk

melengkapi

sumber belajar di

perpustakaan

e. Kerja sama

pengelolaan

perpustakaan

dengan

perpustakaan

nasional atau

perpustakaan

sekolah lain.

f. Melaksanakan

Banchmarking

atau manajemen

patok duka

dengan hasil dan

proses belajar

dengan sekolah

unggulan yang

lain

• 50% orang tua

mendukung

pemenuhan

sarana AC,

rasio buku fiksi

dan buku fiksi

• Dilaksanakan

minimal 4 x

dalam satu

tahun pelajaran

• Dilaksanakan

dalam

koordinasi

kepala sekolah

unggulan

kotamadya

Jakarta Barat

• Belum terukur

berapa % yang

peduli

pengembangan

siswa gemar

membaca

• Dilaksanakan

antar

perpustakaan

se-BPK Penabur

• Sudah

dilaksanakan

semua

perpustakaan se-

Jakarta Barat

Belum

siap

Belum

siap

Belum

siap

Dari analisis SWOC tersebut kami bisa mengetahui kekuatan dan peluang, mengetahui

kelemahan dan tantangan /ancaman untuk mencapai 3 program akademik kami

sehingga kami bisa menentukan kebijakan rencana strategi (Renstra) untuk mencapai

target mutu proses belajar dan mutu hasil belajar siswa dari 3 program akademik yang

kami prioritaskan tahun pelajaran 2006 - 2007.

a. Secara umum kesiapan fungsi dari faktor-faktor pendukung tercapainya program

unggulan adalah :

b. Faktor Internal sebagai kekuatan berjumlah 18. Diantara 18 faktor, fungsi yang siap

ada 12 faktor atau 67% kesiapan fungsi faktor internal atau kekuatan kami

mencapai program unggulan dari kelompok internal baru 67%, berarti 33% dari

faktor internal tidak siap atau belum siap atau sebagai kelemahan.

c. Dari faktor eksternal, kami meneliti 9 faktor pendukung, posisi kesiapan fungsi

diberikan oleh 4 faktor yang berfungsi sebagai peluang pencapaian program

unggulan atau 44% siap, berarti 5 faktor yang lain belum mendukung kesiapan

mencapai program unggulan kami

d. Secara umum dari 28 faktor yang diposisikan mendukung tercapainya program

unggulan akademik, yang siap mendukung ada 16 faktor atau 59% siap dengan

fungsinya.

Page 32: strategi pengembangan mutu sekolah

32

Dari hasil analisis SWOC tersebut Rencana strategi manajemen dan action personal

sumber daya ketenagaan dan dana dapat kami tentukan dengan benar, sebagai alternatif

Renstra.

b. 02 Analisis SWOC Bidang Non Akademik SMPK 7 PENABUR.

Sasaran keunggulan bidang non akademik :

02. Renovasi, pengembangan, pemeliharaan taman belajar outdoor

03. Peningkatan perhatian siswa terhadap keindahan dan kebersihan WC

04. Penataan kantin sekolah,agar rapi, bersih dan ilmiah

05. Kebersihan dan keindahan WC siswa

06. Tata cara Upacara baru

07. Pelayanan keteladanan Silaturahmi

Tingkat Kesiapan

Faktor N

o Fungsi dan Faktor

Kriteria Kesiapan

Kekuatan/Peluang

Kondisi nyata

SMPK7 BPK

Penabur Siap Tidak

(1

)

(2) (3) (4) (5) (6)

A. Fungsi kepedulian

siswa dan orang

tua

Kekuata

n

Kelemaha

n

1

Faktor Internal

h. Motivasi

kreatifitas siswa

i. Perhatian siswa

terhadap

lingkungan

j. Motivasi

kreatifitas guru

k. Pemberdayaan

siswa

l. Kesenangan

siswa terhadap

tanaman dan

keindahannya.

• Tinggi

• Tinggi

• Tinggi

• Guru mampu

memberdayaka

n siswa

• 75 % siswa

senang dengan

tanaman dan

keindahan

• 75 % siswa

• 80 % siswa,

motivasi

kreatifitas

tinggi

• 50 % ssiwa

memiliki

perhatian

lingkungan

• 80 % guru

kreatifitas tinggi

• Cukup tinggi

• 50 % siswa

senang taman

dan keindahan

siap

siap

siap

siap

siap

Belum

siap

Page 33: strategi pengembangan mutu sekolah

33

m. Kesenangan guru

terhadap

tanaman dan

keindahannya

n. Pegawai

kebersihan rajin

senang dengan

tanaman dan

keindahan

• Semua

pegawai rajin

• 50 % siswa

senang taman

dan keindahan

• Sebagaian besar

rajin

siap

2. Faktor Esternal

c. Dukungan dana

dari orang tua

d. Kerja sama

komite sekolah

dengan

komunitas

pendidikan di

sekolah

• 100 %

mendukung

(tinggi)

• Harmonis

Kondusif

• 70 % ortusis

peduli dengan

pengembanngan

mutu sekolah

Harmonis dan

kondusif

Peluang

Siap

siap

Hambatan

Dari analisis SWOC bidang non akademik tersebut ternyata diantara 9 faktor

pendukung program, 8 faktor berfungsi mendukung 4 jenis program non akademik, 8

faktor siap atau 89 % memiliki tingkat kesiapan optimal.

C. ALTERNATIF RENCANA STRATEGI PROGRAM PENCAPAIAN MUTU

AKADEMIK DAN NON AKADEMIK BERDASARKAN ANALISIS SWOC

1. Renstra Pencapaian Mutu Bidang Akademik.

8Pelatihan spontan dan terprogram bagi sumberdaya kependidikan dan non

kependidikan atau guru dan non guru selama tahun pelajaran 2006 - 2007

minimal 2 kali dalam satu semester oleh kepala sekolah dengan materi :

Teknik melakukan tindakan spontan pemecahan masalah

secara sistematis berdasakan fakta yang outentik.

9. Belajar dari pengalaman kinerja diri sendiri melalui apa yang teah dilakukan

dibandingkan dengan apa yang harus dilakukan dalam kurun waktu bertahap

dari bulan pertama sampai bulan ke 12.

10. Belajar dari pihak lain: Steal Ideas Shamelessly (SIS) dan benchmarking.

Page 34: strategi pengembangan mutu sekolah

34

Menuju sekolah yang ‘self-improvement‘ atau mampu terus menerus

memperbaiki diri melalui inovasi-inovasi pendidikan yang disesuaikan

dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Innovasi meliputi perbaikan yang bersifat taktis dengan mengoptimalkan

sumber daya yang ada, perbaikan yang bersifat strategis dengan

pengembangan kebijakan sekolah yang komprehensif dengan fokus terarah

dan berkelanjutan, dan penguatan kapasitas (capacity building) merupakan

upaya sekolah secara terencana dalam pengembangan dan pemberdayaan

sumberdaya, khususnya sumberdaya manusia

11. Pendekatan Pembelajaran CTL, Quantum, konstruktivisem dalam berbagai

metoda belajar

12. Penyusunan penilaian outentik melalui tes tertulis dan non tertulis.

13. Pumping Teacher dan Pumping Student, memotivasi kreatifitas guru dan

kreatifitas siswa

14. Pembinaan Iman spiritual melalui pendekatan psychologi

15. Study banding kesekolah unggulan lain.

f. Pengaktifan Kegiatan MGMP di Sekolah (Central Teachers), Penanggung Jawab ;…….

Berdasarkan pada analisis SWOC untuk mengubah kelemahan guru dalam kemampuan mengemas dan melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan mennyenangkan, penyusunan silabus mandiri, penyusunan disain pembelajaran dan penilaian outentik. Kegiatan MGMP guru-guru kelas VII,VIII,IX akan lebih aktif dengan pengembangan dari teman oleh teman untuk teman dan siswa. Materi pembahasan dalam MGMP adalah :

9. Penyususunan Silabus mandiri 10. Penyusunan uji kompetensi tes tertulis dan non tes, kuis, jurnal,

proyek, produk dan portofolio. 11. Meningkatkan mutu proses pembelajaran siswa dengan memperdalam

berbagai metode pembelajaran Contectual Teaching and Learning (CTL), Quantum Teaching, Konistruktifisme Teaching,

12. Meningkatkan latar belakang materi pelajaran dan lain-lain. 13. Melaksanakan QC MPMBS bersama untuk menilai mutu proses dan

mutu hasil melalui Gain Score Achievement maupun Ketuntasan belajar berkelanjutan (Mastery Learning) dari analisa Kurva Prestasi Belajar. Mengembangkan Kurikulum yang berlaku Berbasis Sekolah.

14. Menyusun strategi pembelajaran siswa sesuai kurikulum secara konsekuen dengan menambah pengetahuan guru melalui CTL dan Quantum Teaching.

15. Membantu guru dalam pemahaman materi yang sulit melalui berbagai media belajar

Page 35: strategi pengembangan mutu sekolah

35

16. Lain-lain……………………………………………

g. Peningkatan Disiplin Siswa dan Guru, dengan Penanggung jawab : .................................

Sekolah secara partisipatif membuat aturan-aturan yang harus ditaati, khususnya untuk siswa dan untuk guru dengan melibatkan guru, siswa dan warga sekolah lainnya, termasuk karyawan dan kepala sekolah. Aturan tersebut dapat meliputi “tata tertib dan tata krama kehidupan social sekolah” ,yang memandu saat masuk sekolah, saat disekolah dan saat pulang sekolah. Dengan meningkatkan efektivitas jam belajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik diantaranya :

8. Mutu disiplin efisiensi dan efektifitas waktu belajar juga harus diaudit quality control melalui GSA persentase kehadiran guru dikelas sebagai mutu jam efektif tatap muka dan persentase kehadiran siswa di kelas tatap muka. Manakah yang lebih positip.

9. Memperbaharui tata tertib siswa melibatkan MPK 10. Mengidentifikasi pelanggaran yang sering dilakukan siswa selama

proses belajar dan proses belajar mengajar 11. Membentuk tim guru yang akan menangani pelangaran siswa dan

audit GSA dan hadir efektifitas siswa. 12. Menyusun aturan, tindakan dan sanksi untuk siswa dan guru 13. Membuat laporan berdasarkan jenis pelanggaran secara berkala untuk

disampaikan pada rapat guru 14. Lain-lain ……………………………………………

h. Pembentukan Kelompok Siswa Diskusi Terbimbing, Penanggung jawab : ..................

7. Kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi siswa yang kurang persiapan untuk belajar disekolah dengan berbagai masalah belajar, pengembangan bakat dan minat siswa tertentu. Kegiatan diskusi ini, minimal satu kali per minggu untuk setiap mata pelajaran, dilakukan diluar jam pelajaran sekolah. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa dan bimbingan guru berdasarkan bakat-minat maupun cita-cita masuk perguruan tinggi. Dalam setiap kegiatan diskusi dapat dihadirkan nara sumber yang berasal dari guru, alumni atau orang lain yang dianggap ahli dalam bidang yang dibutuhkan.

Page 36: strategi pengembangan mutu sekolah

36

8. Karena program unggulan kami adalah sains, maka akan dikembangkan Pendidikan Potensi Dasar (PTD) Teknologi. Siswa setiap kelas yang memiliki potensi Sains, dibentuk kelompok kerja ilmiah siswa (KKIS) yang akan dibimbing guru sains di sore hari tertentu sesuai jadwal PTDT.

9. Menyusun jadwal pembimbing dan lokasi untuk setiap kelompok 10. Membimbing siswa yang sedang mengadakan diskusi 11. Mengoptimalkan peran alumni untuk membimbing siswa 12. Melakukan evaluasi hasil bimbingan setiap kelompok

i. Peningkatan Layanan Perpustakaan dan Pengadaan Buku, Penanggung Jawab : ………….

Dari hasil analisis, ternyata sekolah masih memerlukan buku-buku bacaan wajib maupun penunjang karena rasio siswa : buku masih rendah dibawah stnadar minimal nasional. Pengadaan buku pustaka diarahkan untuk mendukung kegiatan siswa belajar. Untuk mendukung kegiatan guru, diadakan buku pegangan guru dari sumber yang relevan.

7. Penambahan buku dari partisipasi orang tua siswa yang peduli peningkatan siswa gemar membaca. Orang tua siswa yang berpendidikan S1 dan S2, yang latar belakang ekonomi menengah keatas, dikumpulkan secara bertahap diperpustakaan untuk menganalisa kondisi perpustakaan dan berpartisipasi pengembangan perpustakaan dalam bentuk dana atau fisik secara suka rela.

8. Buku sebagai sumber pengetahuan harus diinformasikan kepada siswa dan setiap guru menugaskan siswa agar membaca buku yang relevan dan membuat sinopsisnya atau memberikan tugas pemecahan masalah sehubungan dengan penguasaan konsep pengetahuan yang bisa terjawab jika siswa mempelajari buku tertentu diperpustakaan.

9. Petugas pengelola perpustakaan melayani siswa dengan mendisain ruang perpustakaan menjadi menarik, serasi dan berkesan suasana keceriaan belajar. Kemudian petugas perpustakaan juga harus mengaudit GSA siswa gemar membaca melalui persentase siswa pengunjung perpustakaan dan peminjam buku. Audit GSA harus dumumkan setiap upacara minggu pertama bulan berlangsung bagi hasil GSA bulan lalu, sehingga siswa termotivasi untuk menjadi siswa gemar membaca.

10. Mengidentifikasikan kebutuhan buku untuk guru dan untuk siswa 11. Membeli buku sesuai dan kebutuhan dan anggaran yang tersedia 12. Menyusun layanan perpustakaan, audit mutu GSA setiap bulan

tentang persentase siswa peminjam buku dan siswa pengunjung perpustakaan dan mendukung pelaksanaan diskusi kelompok terbimbing di perpustakaan

Page 37: strategi pengembangan mutu sekolah

37

2. Renstra Pencapaian Mutu Bidang Non Akademik

c. Meningkatkan kerja sama antara orang tua siswa melalui komite sekolah untuk

pengembangan sekolah melalui :

2. Diprogramkan segera pembiayaan dan masuk dalam RAPBS dan dibicarakan

pada orangtua siswa

d. Pembentukan kelompok kreatifitas siswa dalam apresiasi seni dan kreasi seni

1. Kelompok kreatifitas apresiasi dan kreasi seni kleas VII,VIII, IX melalui

kegiatan OSIS

2. Disusun program Taman Sekolah OUTDOOR

3. Disusun Program Kebersihan lingkungan

C. PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI KETERLAKSANAAN

MPMBS DALAM QUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANCE MUTU

PROSES DAN MUTU HASIL BELAJAR SISWA.

Dengan rincian Program sebagai berikut :

8. Meyakinkan guru dan karyawan melalui rapat dinas bahwa, kualitas hasil belajar belajar siswa adalah hal yang sangat penting,

9. Kinerja (performance) sekolah dimonitor secara formal dan reguler dalam kurun

waktu setiap akhir bulan, setiap semester dan setiap akhir tahun pelajaran untuk

menentukan bintang-bintang pelajar setiap mata pelajaran dan mutu

akademik/non akademik lainya,

10. Data dan informasi dikumpulkan dan dianalisis secara teliti untuk

memperbaiki pelaksanaan dan proses pendidikan di sekolah bulan berikutnya,

semester berikutnya dan tahun berikutnya serta, sebagai sumber motivasi bagi

siswa dan guru dan semua komunitas pendidikan internal dan eksternal.

11. Kepala sekolah, pengawas (sebagai mitra kerja), guru dan tenaga administrasi

mempunyai komitmen untuk bersama-sama menilai kondisi sekolah secara

kritis melalui analisis hasil QC MPMBS dan rangkuman eksekutif mutu proses

dan mutu hasil dalam kurun waktu setiap akhir semester dan setiap akhir tahun

pelajaran untuk perbaikan proses pendidikan,

12. Pemantauan, pengkajian dan pelaporan kemajuan belajar siswa dilakukan

melalui suatu proses yang sistematis dan terencana sesuai garis koordinasi,

garis instruksi dan garis konsultasi struktur organisasi

13. Program inti berdasarkan skala prioritas program peningkatan mutu dari

sekolah dikomunikasikan ke semua pihak komunitas pendidikan yang terkait

melalui rapat dinas akhir semester dan akhir tahun pelajaran sebagai pesta

analisis QC MPMBS kepada guru dan karyawan, komite sekolah dan atau

yayasan penyelenggara pendidikan,

14. Komunitas pendidikan mempunyai kepercayaan kepada sekolah dan mengakui

Page 38: strategi pengembangan mutu sekolah

38

komitmen sekolah terhadap peningkatan mutu

Manajemen Monev keterlaksanaan MPMBS dalam QC dan QA mutu proses belajar dan

mutu hasil belajar akademik dan non akademik meliputi pendataan, komputerisasi,

analisis, rangkuman eksekutif dan tindak lanjut kebijakan strategis, kebijakan taktis dan

kebijakan penguatan kapasitas secara bertahap. Pendataan mutu proses belajar dan mutu

hasil belajar dengan instrumen QC dan QA standar minimal Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Propinsi DKI Jakarta dan Petunjuk teknisnya. SMPK 7 PENABUR

audit QC dan QA mutu proses belajar dan mutu hasil

belajar menggunakan Software IT QC dan QA bersama-sama 60 SMP negeri Provinsi

DKI Jakarta yang ditunjuk. Untuk SMP negeri dan Swasta yang belum menggunakan

Software IT, audit QC dan QA dapat menggunakan Software Program Exsel

Hasil audit secara bertahap diinformasikan kepada siswa dan guru sesuai titik auditing

kinerja sekolah, melalui pengumuman /upacara dan melalui Rapat Dinas Sekolah untuk

menentukan kebijakan Strategi, kebijakan Teknis atau kebijakan Penguatan kapasitas

waktu-waktu berikutnya.

BA B IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Program yang direncanakan pada tahun pelajaran 2005 / 2006 manyentuh semua

komponen yang ada di SMPK 7 PENABUR Jakarta, baik untuk kepentingan edukatif

maupun untuk kepentingan administrasi.

Keduanya diharapkan dapat saling membantu dan saling menuniang untuk mencapai

tujuan satuan pendidikan (SMP) sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional

berdasarkan pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan

Nasional

Suatu sistem pendidikan yang mempunyai komponen-komponen utama : siswa, guru,

kurikulum, sarana prasarana, serta dukungan Orang tua/wali siswa ( Komite Sekolah )

dan masyarakat senantiasa terus kami upayakan untuk ditingkatkan setiap saat namun

demikian karena kemampuan yang terbatas sehingga perlu adanya skala prioritas

pada tahun pelajaran 2005/2006 antara lain sbb :

1. Peningkatan pelayanan pengajaran seperti

a. Intensifikasi supervisi/monitoring PBM.

b. Perlengkapan kebutuhan perangkat menejemen PBM guru, perangkat Wali

Kelas dan perangkat Tata Usaha.

c. Intensifikasi pengendalian absensi guru, staf Tata Usaha dan siswa.

d. Peningkatan pembinaan profesi guru dan pegawai

Page 39: strategi pengembangan mutu sekolah

39

2. Menigkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan sumber belajar dan sarana

prasarana belaiar seperti :

a. Perpustakaan

b. Laboratorium

c. Alat peraga/media pengajaran

3. Peningkatan kualifikasi pendidikan guru dan pegawai melalui penyetaraan D2 M.

S1, izin belaiar / kiliah, MGMP, seminar serta penataran-penataran lainnya.

4. Peningkatan frekuensi / intensitas belajar siswa separti penyelenggaraan program

pengayaan dan pemantapan belajar siswa kelas VII,VIII dan pemantapan UAN

kelas IX

5. Peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai seperti ketepatan pelayanan

kenaikan tingkat, gaii berkala, perbaikan honorarium guru dan pegawai dari

Komite Sekolah

6. Renovasi dan pengembangan ruangan kelas dan kantor serta sarana pendukung

lainnya Ruang UKS, Ruang BP /BK, Ruang Koperasi. , Lapangan Olah raga, bak

lompat. kantin, ruang ketrampilan, ruang ganti pakaian putri, ruang MGMP/Rapat

dan taman sekolah

B. Saran

Demi terlaksananya program kerja sekolah yang telah dicanangkan dalam buku ini,

maka kami menghimbau kepada personil SMPK 7 PENABUR Jakarta untuk :

1. Dapat bekerja dengan semangat disiplin serta dedikasi yang tinggi dengan penuh

rasa tanggung jawab.

2. Menggalang kebersamaan dan persatuan serta meningkatkan koordinasi baik

secara horizontal maupun vertikal dalam melaksanakan setiap program agar

mencapai hasil yang optimal.

3. Memahami dan melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya

dengan berpegang teguh kepada kode etik jabatan dan sesuai dengan nilai-nilai

yang tercantum dalam misi dan tujuan pendidikan.

4. Mengembangkan sikap inovatif dan jiwa keguruan, sebagai figur yang dapat

digugu dan ditiru dalam bertindak, berlaku, berujar dalam bergaul baik di dalam

ataupun di luar lingkungan sekolah.

Secara bersama - sama dapat menumbuh kembangkan organisasi berdasarkan Undang-

Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional