Upload
others
View
14
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI VOKASI
PELATIHAN PEKERTI – UNIVERSITAS BRAWIJAYA-2018 (PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR TEKNIK INSTRUKSIONAL)
Permasalahan Pendidikan Tinggi di Indonesia (Disparitas Kualitas)
Keterbatasan Kapasitas/ Daya
Tampung PT
APK < 30%
• Sebaran PT • Biaya Kuliah +
Akomodasi
Terbatasnya Sumberdaya Pendidikan Berkualitas
PT Bermutu terkonsentrasi di
P. Jawa
Belum setara dalam memberikan layanan pendidikan bermutu
Belum dapat menjamin memenuhi semua permintaan pendidikan tinggi bermutu
Kesetaraan
Keterjaminan
Ketersediaan Keterjangkauan Kualitas
4.4420 Perguruan Tinggi (Forlap DIKTI, Okt 2016), melaksanakan 24.336 program studi, jumlah Mahasiswa ~ 7 juta, jumlah Dosen ~250.000 (S‐3: 26.688)
Sumber : Ditjen Belmawa-Kemenristekdikti
Untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang pada gilirannya akan menambah kekuatan ekonomi nasional
Pendidikan yang bernilai baik bagi individu dan juga untuk bangsa, akan menghasilkan pekerja yang memiliki kemampuan ekonomi lebih baik, menaikkan kualitas kehidupan mereka, dan akhirnya ikut berkontribusi menaikkan tingkat ekonomi bangsa
Dapat menurunkan tingkat pengangguran dengan melatih calon pekerja dan penganggur.
Pendidikan Vokasi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Ditetapkan dalam rangka peningkatan penjaminan mutu, relevansi, keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan serta pemantapan dan peningkatan kapasitas pengelolaan akademik dan pengelolaan sumber daya Perguruan Tinggi.
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 51
① Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara.
② Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan pendidikan bermutu.
Pasal 52
① Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
② Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.
③ Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Sumber : Ditjen Belmawa-Kemenristekdikti
SPT
SNPT Permenristekdikti
No. 44 Tahun
2015
SPT Ditetetapkan oleh perguruan tinggi
Standar Nasional Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi Pembelajaran
Standar Proses Pembelajaran
Standar Penilaian Pembelajaran
Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Standar Pengelolaan Pembelajaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran.
Bagan Struktur Standar Pendidikan Tinggi
Standar Nasional Penelitian
Standar Hasil Penelitian
Standar Isi Penelitian
Standar Proses Penelitian
Standar Penilaian Penelitian
Standar Peneliti
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
Standar Pengelolaan Penelitian
Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
Standar Nasional PKM
Standar Hasil PKM
Standar Isi PKM
Standar Proses PKM
Standar Penilaian PKM
Standar Pelaksana PKM
Standar Sarana dan Prasarana PKM
Standar Pengelolaan PKM
Standar Pendanaan dan Pembiayaan PKM
Standar Bidang Akademik
Standar …
Standar …
dst
Standar Bidang Non-Akademik
Standar …
Standar …
dst
SPT (Standar Minimal)
SPT (Melampaui SNPT)
Ditetapkan
Perguruan
Tinggi
Permenristek-dikti No. 44 Tahun 2015
Sumber : Ditjen Belmawa-Kemenristekdikti
Penjaminan Mutu
STANDAR DIKTENDI
K
STANDAR SARPRAS
STANDAR PROSES
STANDAR ISI
STANDAR PENILAIAN
STANDAR PENGELO-
LAAN
STANDAR PEMBIAYAAN
CA
PA
IAN
PE
MB
EL
AJA
RA
N
SISTEM PENJAMINAN MUTU DAN BENCH MARKING
KEPUASAAN PEMANGKU KEPENTINGAN
STANDAR DIKTENDIK
Sumber : Ditjen Belmawa-Kemenristekdikti
Staff Library
Physical Facilities
Laboratories
Funding Organization
Resources Curriculum
Management
Leadership Quality
Assurance Academic
Community
Teaching-Learning Process Graduates Incoming Students
Intelektual, Ilmuwan, atau Profesional yang beriman bertaqwa, berakhlaq mulia, berbudaya, kreatif, Berkarakter tangguh
Karya Penelitian untuk Kemaslahatan bangsa, negara, dan manusia
Pengabdian Kepada Masyarakat
Tujuan Dikti Sistem Pendidikan Tinggi (yang bermutu)
Kebijakan
Budaya
Pelayanan
Manajemen
Organisasi
Sarana
Prasarana
Networking
Program
PROGRAM PENDIDIKAN
FAKTOR PENENTU PENINGKATAN
PENDIDIKAN VOKASI
Kualitas mahasiswa yang diterima (kriteria dan selektivitas)
Kualitas dosen (rekrutmen dan pengembangan karier)
Kualitas pengelolaan/manajemen (governance & leadership)
Kualitas hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat
12
Reputasi Politeknik-PDD
Modal
Insani
Observasi
stakeholders
Waktu
panjang
Kinerja Persepsi
Integritas Akademik
Reputasi Kapasitas
Institusi
REPUTASI PERGURUAN TINGGI
Kualitas mahasiswa yang ditunjukkan dengan selektivitas yang tinggi dan potensi akademik tinggi
Kualitas dosen dengan kualifikasi yang tinggi dan prestasi nasional/internasional
Kualitas lulusan yang berprestasi dalam kariernya di masyarakat
Kontribusi/karya ilmiah dan sumbangsih nyata bagi masyarakat tingkat nasional/internasional
14
STRATEGI PENINGKATAN PENDIDIKAN VOKASI
1.Meningkatkan peran strategis dan kontribusi PT dalam upaya peningkatan daya saing bangsa
2.Meningkatkan otonomi dan desentralisasi pendidikan tinggi
3.Meningkatkan kesehatan organisasi PT
4.Meningkatkan penelitian agar mampu menghasilkan karya bangsa yang berdaya saing tinggi
5. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, 6. Meningkatkan sarana dan prasarana 7. Meningkatkan peran perguruan tinggi, dan
partisipasi perguruan tinggi luar negeri (PTLN) 8. Meningkatkan sertifikasi dan magang industri 9. Meningkatkan kualitas kegiatan kemahasiswaan,
melalui program kreatifitas, penulisan karya ilmiah, dan kepemimpinan,
10. Meningkatkan kapasistas SDM dan kelembagaan, beasiswa S2/S3 di dalam dan luar negeri, pelatihan, pengembangan organisasi profesi.
Menghasilkan Dosen Abad 21: • Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Profesional • Kompetensi Pedagogik • Kompetensi Sosial
Penyiapan Dosen Vokasi
Dilengkapi Future Life Skills –
kompetensi Abad 21: keterampilan
berpikir reflektif, kreatif, thinking skills,
kemampuan berkolaborasi dan
berkomunikasi (memanfaatkan TIK –
Literacy with ICT)
Globalisasi, Inovasi Teknologi,
Knowledge Based Economy
OBE
Sumber : Ditjen Belmawa-Kemenristekdikti
FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI
1. Mutu: Quality Commitment, Quality First, CQI 2. Integritas: Kejujuran, keadilan, keobyektifan 3. Innovasi: Ingenuity, advocate creativity through
innovative policies&process sbg katalis 4. Layanan prima & Responsiveness 5. Strategic Partnership & Collaborations
6. Learning Organization (5 pilar: system thinking, personal mastery, mental model, shared leadership, team learning)
Peningkatan kapasitas pendidikan tinggi dengan mengutamakan kualitas.
Fasilitasi pada universitas untuk membuka program-program keahlian yang dibutuhkan masyarakat.
Mengutamakan perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya, dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa.
Peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berahlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DIKTI
Pemerataan dan Perluasan Akses
Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing (1)
Peningkatan pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik.
Peningkatan pencapaian mutu pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) mencakup : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Peningkatan kinerja satuan dan program pendidikan di Pendidikan Tinggi.
Melaksanakan akreditasi satuan dan/atau program pendidikan.
Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing (2)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DIKTI
Peningkatan proses manajemen internal untuk menjamin terjadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa kepemilikan, kepemimpinan, serta komitmen bersama.
Pengembangan mekanisme untuk mewujudkan kesehatan organisasi dan otonomi masing-masing perguruan tinggi.
Perubahan status PTN dan PTS menjadi suatu Badan Hukum Pendidikan (BHP).
Mewujudkan perguruan tinggi yang memiliki keleluasaan untuk memberikan pelayanan pendidikan tinggi yang bermutu secara sehat dan akuntabel. Perguruan tinggi yang sehat memiliki kapasitas untuk merespon lingkungan yang berubah secara otonom dan unik.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DIKTI
Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik (1)
Peningkatan akuntabilitas satuan pendidikan melalui mekanisme pelaporan kinerja satuan pendidikan.
Peningkatan fungsi kontrol dari stakeholder pendidikan dalam rangka meningkatkan efisiensi layanan pendidikan.
Penerapan ICT untuk membantu merealisasikan manajemen pendidikan yang transparan dan akuntabel.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DIKTI
Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik (2)