Upload
berlin666
View
1.624
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya , dan untuk
mencapai tujuan itu tiap-tiap orang saling bergabung untuk bersama-sama membentuk
suatu kumpulan, dengan tujuan agar apa yang mereka inginkan dapat tercapai, dan
kumpulan itu kemudian akan membentuk organisasi.
Sehingga pengertian dari organisasi adalah sebuah alat yang yang digunakan oleh
orang-orang untuk mengkordinasikan tindakan mereka, untuk mendapatkan sesuatu yang
mereka inginkan atau sesuatu yang bernilai (Gareth R Jones) atau pengertian lain dari
organisasi adalah suatu wadah tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki tujuan
yang sama dan kemudian bersama-sama meraih tujuan tersebut. Tiap orang, baik sadar
maupun tidak sadar lahir, berkerja dan meninggal dalam organisasi, orang-orang secara
rutin mengkonsumsi barang dan jasa yang disediakan oleh organisasi, namun mereka
mengacuhkan bagaimana barang dan jasa tersebut dibuat atau diproduksi. Tidak ada satu
orang pun yang dapat melihat atau menyentuh organisasi karena organisasi itu sendiri
adalah sesuatu yang tidak berwujud.
Bagaimana cara organisasi beroperasi dipengaruhi oleh lingkungan dari organisasi
itu sendiri, lingkungan organisasi adalah himpunan kekuatan yang mengelilingi sebuah
organisasi, yang memiliki potensi untuk mempengaruhi cara beroperasi dan cara organisasi
1
untuk mengakses sumber daya yang langka. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa
lingkungan organisasi bukanlah sesuatu yang terdapat di dalam organisasi itu sendiri
melainkan sesuatu yang berada di luar organisasi. Contohnya pelanggan, distributor,
pemerintah, pesaing dan lain-lain.
Perubahan lingkungan organisasi akan mengakibatkan perubahan dalam struktur
organisasi, dan juga akan berdampak pada perubahan strategi organisasi. Sehingga
perubahan struktur dan strategi organisasi ditentukan oleh lingkungan organisasi. Sebagai
contoh apabila competitor/pesaing dari organisasi melakukan perubahan, maka struktur dari
organisasi akan ikut berubah, tujuannya adalah agar organisasi dapat terus bertahan (eksis)
atau agar organisasi dapat bergerak dengan lincah (fleksibel) sesuai dengan perubahan
lingkungan. Perubahan lingkungan organisasi (pesaing/kompetitor) akan berdampak pula
pada perubahan strategi dalam organisasi.
B. Kerangka Teori
Dalam organisasi, perubahan dalam lingkungan organisasi mempengaruhi struktur
organisasi, terdapat beberapa jenis struktur organisasi. Struktur organisasi dibagi menjadi
tiga jenis yaitu:
1. Struktur Fungsional
2. Struktur Divisional
3. Struktur Matriks
2
Struktur Fungsional adalah sebuah desain yang mana kelompok-kelompok orang
didasarkan pada kesamaan keterampilan, keahlian, dan sumber daya yang mereka gunakan.
Struktur divisional adalah sebuah struktur dimana fungsinya dikelompokan sesuai
dengan permintaan barang, pasar dan konsumen. Dalam struktur divisional dibagi menjadi
beberapa jenis, antara lain:
a. Struktur produk, dimana struktur produk terbagi atas:
- Struktur divisi produk
- Struktur multidivisional
- Struktur tim produk
b. Struktur geografis, dan
c. Struktur pasar
Struktur matriks adalah sebuah organisasi yang mengelompokan orang dan sumber
daya dengan dua cara secara bersamaan, yaitu dengan fungsi dan produk.
Dan perubahan struktur dari organisasi juga berpengaruh terhadap strategi
organisasi itu sendiri. Pengertian strategi organisasi menurut Gareth R Jones adalah pola
khusus dari keputusan dan tindakan yang diambil oleh manajer untuk menggunakan
kompetensi inti untuk mencapai keunggulan kompetitif dan mengungguli para pesaingnya.
Kompetensi inti adalah keterampilan dan kemampuan dalam menciptakan kegiatan yang
bernilai, yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai efisiensi yang superior, kualitas,
inovasi, dan tanggap terhadap pelanggan.
Sumber-sumber kompetensi inti adalah sumber khusus dan kemampuan koordinasi.
Dimana dalam sumber khusus terbagi menjadi dua jenis yaitu:
3
a. Sumber daya fungsional, yaitu keterampilan yang dimiliki oleh personil
fungsional dari sebuah organisasi.
b. Sumber daya organisasi, yaitu atribut yang memberikan keunggulan kompetitif
pada organisasi, seperti keterampilan tim top manajemen atau kepemilikan
sumber daya yang berharga dan dan langka.
Kemampuan koordinasi adalah kemampuan organisasi untuk mengkoordinasikan
fungsionalnya dan sumber daya organisasi untuk menciptakan nilai maksimal. Koordinasi
yang efektif dari sumber daya mengarah pada keunggulan kompetitif, yaitu dengan cara:
Sistem control
Sentralisasi atau desentralisasi wewenang
Pengembangan dan promosi nilai-nilai budaya bersama.
Sama halnya, pada level organisasi, kemampuan untuk menggunakan struktur dan
budaya, untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan aktivitas antar depatemen atau
divisi, memberikan organisasi sebuah kompetensi inti dan dengan demikian menjadi sebuah
kemajuan yang kompetitif. Contohnya kesuksesan perusahaan 3M dan P&G dapat
dijelaskan bagaimana kemampuan mereka untuk mengintegrasikan mekanisme yang
memungkinkan departemen pemasaran, departemen pengembangan produk, dan
departemen produksi untuk mengkombinasikan keterampilan mereka untuk
mengembangkan produk-produk yang inovatif. Banyak fungsional dan sumber daya
organisasi yang tidak memiliki keunikan dan dapat ditiru, namun kemampuan organisasi
untuk mengkoordinasikan dan memotivasi fungsional dan departemen-departemennya sulit
untuk ditiru oleh organisasi lainnya. Sebagai contoh, organisasi lain bisa saja membeli
4
keahlian fungsional atau keahlian teknis dari perusahaan 3M atau P&G , namun atas
pembelian itu tidak termasuk akses terhadap praktek dan metode yang digunakan oleh
organisasi untuk mengkoordinasikan sumber dayanya. Praktek dan metode tersebut telah
tertanam dalam cara orang berinteraksi di dalam organisasi, dalam cara mengontrol
perilaku struktur organisasi, dan tertanam dalam cara membuat perusahaan menjadi pesaing
yang sukses.
C. Tujuan penulisan
Hal-hal yang ingin dicapai penulis pada penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
a. Menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca karya ilmiah ini, sehingga
mengetahui tentang lingkungan organisasi
b. Mengetahui tentang struktur-struktur dalam organisasi
c. Mengetahui jenis-jenis strategi dalam organisasi.
d. Mengetahui jenis-jenis strategi tingkat bisnis
e. Mengetahui hubungan antara strategi tingkat bisnis dengan struktur organisasi
f. Mengetahui hubungan antara strategi tingkat bisnis dengan budaya
g. Mengetahui penerapan strategi tingkat bisnis pada beberapa perusahaan.
D. Sistematika Penulisan
5
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini terbagi ke dalam beberapa bab yang saling
terkait satu dengan yang lain. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari empat subbab, yaitu menjelaskan tentang
latar belakang masalah, kerangka teori, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan karya tulis ilmiah.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini terdiri dari 3 subbab yaitu menjelaskan strategi tingkat
bisnis, struktur strategi tingkat bisnis dan budaya strategi tingkat
bisnis.
Bab III Analisis
Pada bab ini menjelaskan implikasi atau penerapan strategi tingkat
bisnis di dalam perusahaan dan analisanya.
Bab IV Penutup
Bab ini merupakan ringkasan hasil “analisis” pada Bab III, dan
saran yang berupa tanggapan dari penulis yang merujuk kepada
kesimpulan.
BAB II
6
LANDASAN TEORI
A. Jenis-Jenis Strategi Tingkat Bisnis
Sebuah organisasi harus mencocokan strategi dan strukturnya sehingga dapat
mencipatakan nilai dari fungsional dan sumber dayanya. Strategi dalam organisasi dibagi
menjadi empat level, antara lain:
a. Strategi tingkat fungsional (Functional-level strategy)
b. Strategi tingkat bisnis (Business-level strategy)
c. Strategi tingkat perusahaan (Corporate-level strategy)
d. Strategi ekspansi global (Global Expansion strategy)
Strategi tingkat fungsional menurut Gareth R Jones, adalah sebuah rencana untuk
memperkuat fungsional organisasi dan sumber daya organisasi, serta memperkuat
kemampuan berkoordinasi, dalam rangka menciptakan kompetensi inti. Tujuan strategis
dari dari tiap-tiap fungsi adalah untuk menciptakan kompetensi inti yang memberikan
keunggulan kompetitif pada organisasi
Strategi tingkat bisnis adalah sebuah rencana tindakan untuk menggunakan
sumber daya dan kompetensi khusus perusahaan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif. Strategi tingkat perusahaan adalah rencana untuk mengembangkan dan
menggunakan kompetensi inti sehingga organisasi tidak hanya melindungi dan
memperbesar domain yang ada, tetapi juga memperluas ke domain yang baru.
7
Strategi ekspansi global adalah sebuah rencana yang melibatkan memilih strategi
terbaik untuk mengembangkan ke pasar luar negeri untuk mendapatkan sumber daya yang
langka dan mengembangkan kompetensi inti.
Pada karya tulis ilmiah ini, penulis memfokuskan pada pembahasan strategi level
bisnis (business-level strategy). Kesuksesan strategi level bisnis tergantung pada:
a. Memilih domain dimana organisasi akan berkompetisi
b. Posisi organisasi untuk menggunakan sumber daya dan kemampuan untuk
mengelola lingkungan spesifik dan lingkungan umumnya untuk melindungi dan
mengembangkan daerah kekuasaannya.
Dalam strategi level bisnis terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:
a. Low cost / biaya rendah
b. Differentiation / diferensiasi
c. Focus / focus
Menurut Gareth R Jones, Low cost atau biaya rendah adalah penggunaan
keterampilan dengan biaya rendah dalam memproduksi, untuk kelompok pelanggan yang
menginginkan barang dan jasa dengan harga yang rendah. Pengertian lainnya adalah sebuah
rencana dimana organisasi memproduksi barang-barang dan jasa-jasa dengan harga yang
rendah untuk semua kelompok-kelompok konsumen, contohnya Wal-Mart, khusus menjual
pakaian dengan harga-harga yang rendah/murah. Kesuksesan strategi biaya rendah
dipengaruhi oleh:
- Kompetitor berproduksi pada biaya yang sama atau lebih rendah
- Kekuatan tawar-menawar dari pemasok
8
- Pembeli menuntut harga yang lebih rendah
- Produk pengganti pindah ke pasar
- Pendatang baru mengatasi hambatan masuk
Differentiation / diferensiasi adalah penggunaan keterampilan untuk membedakan
produk untuk keinginan kelompok pelanggan dan menghasilkan barang-barang yang
berbeda, yang memiliki harga yang tinggi / harga premium, pengertian lain dari diferensiasi
sebuah rencana dimana sebuah organisasi berproduksi menghasilkan harga yang tinggi,
kualitas produk ditujukan untuk segmen pasar tertentu. Dalam strategi ini perusahaan focus
terhadap pengembangan produk yang unik, contohnya adalah Neiman-Marcus, khusus
menjual pakaian dengan harga yang tinggi/mahal, yang dibuat oleh desainer eksklusif.
Keberhasilan strategi diferensiasi dicapai melalui :
- Penekanan pada kualitas barang dan jasa.
- Inovasi dalam meyediakan fitur-fitur baru dimana pelanggan akan membayar
dengan harga tinggi atau harga premium.
- Responsivitas terhadap pelanggan setelah penjualan.
- Menarik terhadap keinginan psikologis pelanggan.
Keberhasilan strategi diferensiasi dipengaruhi oleh:
- Pesaing meniru fitur dan layanan
9
- Kenaikan biaya pemasok (supplier) melebihi harga pembeda premium.
- Pembeli menjadi kurang setia terhadap produk
- Produk pengganti menambahkan fitur yang serupa
- Pendatang baru dapat mengatasi hambatan masuk yang berkaitan dengan
keunggulan kompetitif.
Focus strategy / strategi focus, adalah spesialisasi dalam satu segmen pasar, dan
memfokuskan semua sumber daya organisasi pada segmen tersebut. Keuntungan dalam
strategi focus adalah perusahaan dapat meningkatkan respon pelanggan dan menghindari
persaingan/kompetisi secara langsung dengan perusahaan-perusahaan besar yang
menggunakan strategi biaya rendah atau strategi diferensiasi. Kesuksesan strategi focus
dipengaruhi oleh beberapa hal, antar lain:
- Pesaing masuk ke dalam pasar perusahaan
- Kemampuan supplier / pemasok dalam meningkatkan biaya dan hanya
mempengaruhi perusahaan.
- Pembeli lari / keluar dari segmen pasar
- Produk pengganti menarik pelanggan keluar dari segmen focus perusahaan.
- Pendatang baru mengatasi hambatan masuk yang merupakan sumber
keunggulan kompetitif perusahaan.
B. Strategi Tingkat Bisnis dan Struktur
10
Nilai yang dapat diciptakan oleh organisasi dalam level bisnis tergantung pada
kemampuan organisasi dalam menggunakan kompetensi inti/dasar untuk memperoleh
keunggulan kompetitif, atau dengan kata lain penggunaan kompetensi inti untuk
memperoleh keunggulan kompetitif tergantung pada struktural desain. Terdapat tiga faktor
yang mampengaruhi pilihan struktur organisasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif,
antara lain:
- Sebagai sebuah organisasi yang manghasilkan produk yang lebih besar,
diperlukan kontrol yang lebih besar pula terhadap pengembangan, pemasaran,
dan produksi.
- Sebagai sebuah organisasi yang berusaha untuk menemukan kelompok-
kelompok pelanggan baru untuk produk-produknya, diperlukan sebuah struktur
yang memungkinkan untuk melayani kebutuhan para pelanggan.
- Sebagai langkah pengembangan produk baru dalam peningkatan industry,
organisasi akan membutuhkan struktur yang meningkatkan koordinasi antar
fungsi.
Gambar 1: Karakteristik struktur organisasi terkait dengan
level bisnis strategi biaya rendah dan diferensiasi
11
Organisasi yang menggunakan strategi diferensiasi lebih sesuai menggunakan
struktur organik, karena dalam struktur ini mengizinkan atau membolehkan pengembangan
desentralisasi, pendekatan tim lintas fungsional (cross-functional team) untuk pengambilan
keputusan. Yang merupakan kunci untuk mempercepat pengembangan produk baru.
Organisasi yang menggunakan strategi diferensiasi harus mampu mengembangkan produk-
produk dengan cepat, karena jika perusahaan mampu menjual produknya lebih dahulu
daripada pesaingnya, maka organisasi tersebut dapat memanfaatkan keuntungan dari
diferensiasi. Kerja sama yang erat antar fungsi-fungsi organisasi kemungkinan besar akan
dibutuhkan untuk membawa produk baru ke pasar dengan cepat. Contoh bagian LitBang
(R&D), pemasaran (marketing), pabrik (manufacturing), dan pengembang produk harus
mampu berkomunikasi dengan mudah dan mampu menyesuaikan kegiatan mereka satu
sama lain dengan lancer untuk mempercepat proses pengembangan.
Sedangkan strategi biaya rendah lebih cocok menggunakan struktur mekanistik.
Struktur biaya rendah terkait dengan kebutuhan akan pengawasan yang erat dari kegiatan-
12
kegiatan fungsional, untuk mengamati dan menurunkan biaya pengembangan produk.
Pembuatan (manufacturing) dan pengelolaan bahan-bahan menjadi fungsi utama dari
organisasi yang menggunakan strategi biaya rendah. Fungsi-fungsi lain seperti litbang,
pemasaran dan yang lain-lain menyesuaikan keterampilan-keterampilannya untuk mencapai
sebuah tujuan yaitu memproduksi produk dengan harga yang murah. Dalam strategi biaya
rendah respon yang cepat terhadap perubahan-perubahan pasar bukanlah hal yang vital
terhadap keberhasilan kompetitif. Seringkali, karena mahalnya biaya pengembangan
produk, seperti menunggu untuk mengembangkan atau meningkatkan produk baru sampai
konsumen benar-benar menginginkannya. Organisasi yang menggunakan strategi biaya
rendah, secara umum meniru produk-produk dari organisasi yang menggunakan strategi
diferensiasi, dan selalu berada satu langkah di belakang untuk menjaga agar biaya tetap
rendah. Pengambilan keputusan secara terpusat memungkinkan organisasi untuk
mempertahankan pengawasan yang atas kegiatan-kegiatan fungsional, demikian juga atas
biaya-biaya. Sehingga struktur mekanistik seringkali menjadi pilihan yang sesuai untuk
organisasi yang menggunakan struktur biaya rendah.
Biasanya organisasi yang menggunakan struktur biaya rendah fokus dalam
memproduksi satu jenis barang atau sedikit produk untuk mengurangi biaya. Perusahaan
yang mengadopsi strategi biaya rendah tidak menghadapi masalah dengan berbagai produk
atau dengan banyaknya kelompok pelanggan, dan perusahaan bukanlah pemimpin dalam
pengembangan produk, karena perusahaan hanyalah peniru, perusahaan tidak mempunyai
masalah dalam mengkoordinasikan aktivitas dari kelompok fungsional yang berbeda. Oleh
karena itu perusahaan dengan strategi biaya rendah secara umum, mengadopsi struktur
yang paling simple (simple structure) yang selaras dengan strategi perusahaan.
13
Sebaliknya, biasanya perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi
memproduksi produk yang lebih luas untuk menyesuaikan kebutuhan kempok pelanggan
yang berbeda-beda. Tingkat persaingan antar perusahaan berdasarkan pada pengembangan
produk yang baru dan inovatif. Perusahaan membutuhkan struktur yang memungkinkan
ahli fungsional untuk bekerja sama, sehingga dapat dengan cepat mengembangkan dan
memperkenalkan produk baru kepada pelanggan. Oleh karena itu perusahaan yang
menerapkan strategi diferensiasi kemungkinan besar mengadopsi struktur yang lebih
kompleks (complex structure)
C. Strategi Tingkat Bisnis dan Budaya
Budaya organisasi adalah salah satu faktor penentu utama dari kemampuan untuk
menggunakan fungsional dan sumber daya organisasi secara efektif. Pada tingkat bisnis,
perusahaan memerlukan nilai-nilai dan norma-norma dan aturan khusus untuk
menggunakan sumber daya secara efektif. Tantangan pada strategi tingkat bisnis adalah
untuk mengembangkan nilai organisasi lebih luas, dan mengembangkan norma-norma dan
aturan-aturan yang lebih spesifik atau khusus, semuanya memungkinkan organisasi untuk
mengkombinasikan dan menggunakan sumber daya fungsionalnya untuk keuntungan
terbaik. Dari waktu ke waktu, berbagai fungsi dalam organisasi dapat mengembangkan
subunit yang berbeda orientasi, yang mana dapat menghambat komunikasi dan koordinasi,
namun apabila berbagi fungsi dalam organisasi dapat berbagi nilai-nilai dan norma-norma
maka masalah dalam komunikasi dan koordinasi dapat diatasi.
Organisasi yang menerapkan strategi tingkat bisnis harus mengembangkan nilai-
nilai keekonomisan dan kehematan. Fungsi-fungsi dalam organisasi cenderung
mengembangkan tujuan yang mencerminkan nilai-nilai ekonomi dari organisasi.
14
Contohnya bagian pemasaran (marketing) dalam perusahaan pekerjaannya adalah mencari
cara yang paling efisien untuk menarik pelanggan, bagian litbang (R&D) melihat
peranannya sebagai pengembang produk baru yang menawarkan pengembalian yang besar
bagi perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang paling sedikit.
Sedangkan organisasi yang menerapkan strategi diferensiasi, berusaha untuk
menjadi yang sebeda mungkin dari para pesaingnya dan mengembangkan produk-produk
yang inovatif. Perusahaan menempatkan bagian pengembangan produk dan bagian
pemasaran pada tingkat pusat (center stage).
Organisasi yang dapat mengembangkan norma-norma dan nilai-nilai, yang mana
meningkatkan efektivitas dapat menjadi sumber utama dari kemajuan kompetitif.
BAB III
ANALISIS
15
A. Aplikasi strategi diferensiasi pada perusahaan
1. Coca Cola Company
Coca Cola Company adalah perusahaan minuman yang menjual produk minuman
ringan di lebih dari 200 negara dan termasuk produk minuman ringan terkemuka di dunia.
Coca Cola Company (Coca Cola) memproduksi, mendistribusikan, dan memasarkan
minuman konsentrat non-alkohol dan sirup. Coca Cola memproduksi dan menjual
minuman non-alkohol, terutama minuman ringan berkarbonasi dan berbagai minuman
ringan non-karbonasi. Coca Cola beroperasi di Amerika Utara, Afrika, Asia Timur dan
Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Asia Utara, Eurasia dan Timur Tengah dan hasilnya dijual
di lebih dari 200 negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam menjalankan perusahaan
Coca Cola menerapkan strategi diferensiasi, bentuk diferensiasi yang dilakukan oleh
Coca Cola adalah dengan menghabiskan sejumlah besar uang dalam bentuk periklanan
(advertising), dengan tujuan untuk membedakan produk mereka dengan produk dari
perusahaan lain dan untuk membuat citra yang unik pada produk-produknya. Coca Cola
menyediakan berbagai jenis produk minuman kepada para pelanggan dan strategi mereka
sangat berhasil sehingga mendapatkan posisi yang terkemuka di antara para pesaingnya.
2. Rolex
Rolex adalah merek yang mempunyai prestise yang tinggi dan merupakan symbol
status dari seseorang. Salah satu produk dari rolex yang paling terkenal adalah jam
16
tangan/arloji. Dalam pembuatan jam tangan, Rolex selalu mengedepankan inovasi dalam
setiap produknya. Inovasi yang dilakukan rolex antar lain, antara lain:
- Jam tangan pertama yang dapat mengubah tanggal secara otomatis
- Jam tangan pertama yang kedap/tahan air hingga kedalaman 100 meter
- Jam tangan pertama yang dapat menunjukan dua zona waktu sekaligus
- Pembuat jam tangan pertama yang mendapatkan sertifikat chronometer.
Selain itu Rolex menggunakan bahan emas dalam setiap produknya, dan didesain
sangat mewah sehingga produk jam tangan Rolex berbeda dari para pesaingnya dan
produk-produknya dibuat dan dipasarkan dengan harga yang tinggi/mahal serta ditujukan
untuk kalangan kelas atas, harga jam tangan Rolek berkisar antara Rp 500jt-Rp 1Milyar.
Rolex menerapkan strategi diferensiasi, dimana setiap produknya penuh dengan inovasi
yang selalu berkembang, dan hanya ditujukan kepada beberapa kalangan/konsumen. Rolex
sangat berhasil dalam menerapkan strategi diferensiasi, dan menjadi pemimpin dalam
perusahaan jam tangan.
3. Nestle
Nestle adalah produsen makanan dan minuman terbesar di dunia, yang didirikan
oleh Henri Nestle pada tahun 1886, dan berkantor pusat di Vevey, Swiss. Nestle
mempekerjakan sebanyak 250.000 orang dan mempunyai pabrik hamper di semua Negara.
Strategi perusahan dipandu dengan beberapa prinsip mendasar. Produk-produk Nestle
tumbuh melalui inovasi dan renovasi dengan tetap menjaga keseimbangan dalam kegiatan
geografis dan lini produk. Potensi jangka panjang tidak pernah dikorbankan untuk kinerja
jangka pendek. Prioritas perusahaan adalah memberikan yang produk yang relevan dan
produk yang terbaik kepada orang-orang, dimanapun mereka berada, apapun kebutuhan
17
mereka sepanjang hidup mereka. Perusahaan Nestle juga bertujuan untuk membangun
bisnis yang didasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip kemanusiaan. Nestle percaya
dalam membuat komitmen jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyat di
setiap Negara di mana Nestle beroperasi. Nestle menerapkan strategi diferensiasi, dalam
bentuk inovasi pada setiap produk-produknya.
4. PepsiCo
PepsiCo adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia.
Produk-produk utamanya adalah:
- Froto-Lay Snack
- Pepsi Cola
- Minuman Gatorade
- Jus Tropicana
- Quaker Food
PepsiCo bergabung dengan perusahaan Quaker Food, menjadikan lima besar
perusahaan makanan dan minuman di dunia, dengan 15 merek, yang mana tiap mereknya
menghasilkan lebih dari $ 1 milyar dalam penjualan tahunan. PepsiCo berhasil menciptakan
produk-produk unggulan, standar kinerja yang tinggi, strategi kompetitif yang berbeda, dan
tingkat integritas yang tinggi. PepsiCo adalah perusahaan yang menjalankan bisnis dengan
menerapkan strategi diferensiasi. Kemampuan perusahaan untuk selalu berinovasi
merupakan sebuah keunggulan kompetitif. PepsiCo mencari kesempatan untuk
memanfaatkan nilai merek mereka dengan menciptakan produk dan varietas baru.
Perusahaan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen, dan
menciptakan produk yang sehat dan baik untuk konsumen.
18
B. Aplikasi Strategi Biaya Rendah pada Perusahaan
1. Amretek Group (AG)
Amretek adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang farmasi, spesialisasi dalam
mengatur dana investasi/investor dan mendukung merger untuk perusahaan farmasi di
Amerika Serikat dan negara-negara di Asia Selatan. AG juga membantu perusahaan
farmasi untuk mengekspor produknya ke Negara berkembang termasuk mencarikan
distributor lokal dan melengkapi proses registrasi produk. Contohnya saat AG
menandatangani kesepakatan dengan salah satu perusahaan farmasi terkenal di Bangladesh
untuk mengekspor produk-produknya ke Negara berkembang, dan mengatur dana investasi
untuk pembangunan pabrik kedua di Gazipur, Bangladesh. Kesepakatan ini melibatkan
perusahaan-perusahaan farmasi lokal Bangladesh untuk menuai keuntungan dari
lingkungan bisnis biaya rendah di Bangladesh, namun apabila melibatkan perusahaan
farmasi internasional, maka kesepakatan ini tidak akan mencapai keuntungan dari
lingkungan biaya rendah. AG menerapkan strategi biaya rendah dalam menjalankan
usahanya, tujuannya adalah untuk mencari cara-cara baru unntuk mengurangi biaya
produksi, pengembangan produk baru yang diproduksi dengan biaya rendah dan manajer
pemasaran dapat mencari cara untuk menurunkan biaya dalam menarik pelanggan.
2. Sepeda Motor Cina (Mocin)
19
Perkembangan indutri otomotif di Indonesia sangat signifikan dibandingkan dengan
Negara-negara lain di dunia, terutama industri sepeda motor. Selama 50 tahun belakangan
industri motor Indonesia dikuasai oleh pabrikan motor Jepang seperti Honda, Yamaha, dan
Suzuki. Namun pada tahun 1999, saat Indonesia dihantam krisis moneter, pasar sepeda
motor menjadi lesu karena harga yang malambung tinggi, hal ini dimanfaatkan oleh
perusahaan motor dari Cina untuk masuk ke Indonesia dengan harga yag relatif jauh lebih
murah dibandingkan sepeda motor buatan Jepang. Desain sepeda motor dari Cina dibuat
mirip dengan desain motor-motor Jepang, alhasil dengan model yang sama dengan motor
Jepang dengan harga yang jauh lebih murah, maka kisaran tahun 1999-2004 sepeda motor
Cina sempat menguasai pangsa pasar industri sepeda motor Indonesia. Perusahaan sepeda
motor Cina menggunakan strategi low cost (biaya rendah), dimana desain produk
sepeda motornya meniru desain sepeda motor Jepang, dalam hal ini perusahaan motor Cina
adalah sebagai peniru (imitator). Perusahaan motor Cina sempat mendapatkan keuntungan
dengan menggunakan strategi biaya rendah, yaitu pada periode 1999-2004. Namun hal ini
tidak berlangsung lama karena produk sepeda motor Cina memiliki kualitas yang tidak
bagus, kalah jauh dibandingkan dengan kualitas sepeda motor Jepang, yang mengakibatkan
konsumen beralih kembali kepada sepeda motor Jepang.
3. Toyota Motor Corporation
Toyota Motor Corporation adalah perusahaan yang menjalankan bisnis dalam
bidang industri otomotif, selain itu Toyota juga melakukan bisnis di bidang keuangan dan
industri lainnya. Industri otomotifnya meliputi desain, manufaktur, perakitan dan penjualan
mobil penumpang, minivan, suv, truk, serta penjualan spare part dan aksesoris mobil
lainnya. Dalam menjalankan bisnisnya Toyota menggunakan gabungan dari strategi biaya
20
rendah dan diferensiasi. Sistem produksi Toyota dilaporkan merupakan yang paling efisien
di dunia. Efisiensi ini merupakan hasil penerapan strategi biaya rendah yang dilakukan oleh
Toyota, pada saat yang sama Toyota membedakan produknya dari para pesaingnya, yaitu
dari dasar keunggulan dalam desain dan kualitas. Keunggulan ini memungkinkan Toyota
mengenakan harga yang tinggi/premium pada produk mobil Toyota yang terkenal/popular.
Dengan demikian Toyota menerapkan strategi biaya rendah dan juga strategi
diferensiasi, yang mana hal ini disebut terjebak di tengah (stuck in the middle).
C. Aplikasi Strategi Fokus pada Perusahaan
Contoh perusahaan yang menggunakan strategi fokus dalam menjalankan bisnisnya
antara lain:
a. KFC (Kentucky Fried Chicken), KFC menggunakan sterategi fokus dalam
menjalankan bisnisnya, terlihat bahwa KFC adalah spesialis dalam segmen
ayam goreng cepat saji.
b. Rolls Royce, adalah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil, Rolls
Royce fokus dalam menjual mobil-mobil mewah dengan harga yang tinggi.
BAB IV
PENUTUP
21
A. Simpulan
Dalam strategi tingkat bisnis, Perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang
akan dipilih dalam menjalankan bisnisnya harus memperhatikan/mengamati lingkungan
dari perusahaan terlebih dahulu, yang mana lingkungan dari perusahaan itu adalah
pemerintah, pemasok (supplier), distributor, pelanggan dan pesaing. Setelah perusahaan
mengamati lingkungannya maka selanjutnya perusahaan harus menentukan struktur
organisasi/perusahaannya, apakah akan menggunakan struktur mekanistik ataupun struktur
organik.Setelah menentukan struktur barulah perusahaan dapat menentukan strategi apa
yang paling pas untuk kondisi perusahaan, apakah strategi diferensiasi, strategi biaya
rendah atau strategi fokus.
Intinya adalah organisasi/perusahaan harus mencocokan strategi tingkat bisnisnya
dengan struktur organisasi, yang memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber
daya dan fungsionalnya untuk menciptakan kamajuan kompetitif. Pemilihan struktur
organisasi yang tepat akan memberikan keuntungan terhadap strategi tingkat bisnis, baik itu
strategi diferensiasi maupun strategi biaya rendah.
Dalam strategi biaya rendah, perusahaan cenderung menjal barang dengan harga
yang lebih rendah, dan hasil produk-produknya ditujukan untuk semua kalangan. Dan
dalam strategi biaya rendah perusahaan menggunakan struktur mekanistik. Dimana struktur
organisasi simpel, pengambilan keputusan terpusat (centralized), dan diferensiasi rendah.
Sedangkan dalam strategi diferensiasi, perusahaan cenderung menjual produk
dengan harga yang tinggi atau premium, dengan kualitas yang sangat baik dan produk yang
dihasilkan ditujukan/dijual pada segmen konsumen tertentu, atau biasa dijual untuk
kalangan-kalangan eksekutif/kalangan atas.
22
B. Saran
Perusahaan yang menerapkan strategi biaya rendah, harus mampu menggunakan
sumber daya dan fungsionalnya secara efisien agar biaya tetap rendah, walaupun
memproduksi dalam biaya yang rendah harus tetap memperhatikan kualitas dari produk
yang diproduksi, karena walaupun harga produk yang ditawarkan ke konsumen rendah atau
murah namun tidak diimbangi dengan kualitas maka konsumen tidak akan lagi membeli
produk dari perusahaan, dan berakibat perusahaan akan mengalami kerugian akibat
kesalahan perusahaan itu sendiri.
Sedangkan perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi, yang mana cenderung
menjual produk dengan harga tinggi atau mahal harus selalu memperhatikan kualitas dan
inovasi dalam setiap produk yag dihasilkan, inovasi yang dilakukan pun harus
berkelanjutan dalam setiap produksi. Perusahaan juga harus memiliki reponsivitas yang
tinggi terhadap perubahan selera konsumen-konsumennya, dapat menyesuaikan produk
dengan keiinginan pelanggan atau konsumen dan memberikan pelayanan yang tinggi
kepada pelanggannya, agar konsumen/pelanggan tidak berpaling kepada produsen atau
pesaing lain.
DAFTAR PUSTAKA
23
Kompilasi Materi Pembelajaran. 2009. Teori dan Perilaku Organisasi. Jakarta : STIEP
Press
URL : www.google.co.id
24