20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cara yang paling mudah untuk memahami pengertian konsep stratifikasi sosial adalah dengan berfikir memabanding-bandingkan kemampuan dan apa yang dimiliki anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat lainnya. Pemahaman antara stratifikasi sosial dan kelas sosial sering kali disamakan, padahal di sisi lain pengertian antara stratifikasi sosial dan kelas terdapat perbedaan. Penyamaan dua konsep pengertian stratifikasi sosial akan melihat pemahaman yang rancu. Stratifikasi sosial lebih merujuk pada pengelompokan orang ke dalam tingkatan atau strata dalam hierarki secara vertikal. Membicarakan stratifikasi sosial berarti mengkaji posisi atau kedudukan antara orang atau kelompok orang dalam keadaan yang tidak sederajat. Dengan demikian, stratifikasi sering kali dikaitkan dengan persoalan kesenjangan atau polarisasi sosial. Adapun pengertian kelas sosial sebenarnya berada dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit, artinya kelas sosial lebih merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam sebuah sratifikasi sosial. 1

STRATIFIKASI SOSIAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

STRATIFIKASI SOSIAL

Citation preview

Page 1: STRATIFIKASI SOSIAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cara yang paling mudah untuk memahami pengertian konsep stratifikasi

sosial adalah dengan berfikir memabanding-bandingkan kemampuan dan apa

yang dimiliki anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat lainnya.

Pemahaman antara stratifikasi sosial dan kelas sosial sering kali

disamakan, padahal di sisi lain pengertian antara stratifikasi sosial dan kelas

terdapat perbedaan. Penyamaan dua konsep pengertian stratifikasi sosial akan

melihat pemahaman yang rancu.

Stratifikasi sosial lebih merujuk pada pengelompokan orang ke dalam

tingkatan atau strata dalam hierarki secara vertikal. Membicarakan stratifikasi

sosial berarti mengkaji posisi atau kedudukan antara orang atau kelompok orang

dalam keadaan yang tidak sederajat. Dengan demikian, stratifikasi sering kali

dikaitkan dengan persoalan kesenjangan atau polarisasi sosial. Adapun pengertian

kelas sosial sebenarnya berada dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit,

artinya kelas sosial lebih merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam

sebuah sratifikasi sosial.

Secara sederhana, perbedaan kelas sosial bisa terjadi dan dilihat dari

perbedaan besaran penghasilan rata-rata seseorang atau sekelompok orang dalam

kesehariannya atau setiap bulannya. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

mengatakan bahwa terbentuknya stratifikasi dan kelas sosial di dalamnya

sesungguhnya tidak hanya berkaitan dengan uang. Stratifikasi sosial adalah strata

atau pelapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan

status sosial. Para anggota strata sosial tertentu sering kali memiliki jumlah

penghasilan yang relatif sama.

1

Page 2: STRATIFIKASI SOSIAL

B. Rumusan Masalah

Masalah yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Definisi Stratifikasi Sosial?

2. Apa saja Karakteristik Stratifikasi Sosial?

3. Apa saja Unsur-unsur Stratifikasi Sosial?

4. Apa Perspektif tentang Stratifikasi Sosial?

5. Bagaimana Cara Mempelajari Stratifikasi Sosial?

6. Bagaimana Determinan Stratifikasi Sosial?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Definisi Stratifikasi Sosial.

2. Mengetahui Karakteristik Stratifikasi Sosial.

3. Mengetahui Unsur-unsur Stratifikasi Sosial.

4. Mengetahui Perspektif tentang Stratifikasi Sosial.

5. Mengetahui Cara Mempelajari Stratifikasi Sosial.

6. Mengetahui Determinan Stratifikasi Sosial.

2

Page 3: STRATIFIKASI SOSIAL

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Stratifikasi Sosial

Menurut Soejono Soekanto (!982), di dalam setiap masyarakat dimana pun

selalu dan pasti mempunyai sesuatu yang dihargai. Sesuatu yang dihargai di

masyarakat bisa berupa kekayaan, ilmu, pengetahuan, status haji, status “darah

biru” atau keturunan kelurga tertentu yang terhormat, atau apapun yang bernilai

ekonomis. Di berbagai masyarakat sesuatu yang dihargai tidaklah sama.1

Sebagaian pakar meyakini bahwa pelapisan masyarakat sesungguhnya

mulai ada sejak masyarakat mengenal kehidupan bersama. Dalam masyarakat

yang masih sederhana, lapisan-lapisan masyarakat pada awalnya didasarkan pada

perbedaan seks,perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, perbedaan umur,

bahkan perbedaan yang berdasar pada kekayaan. Semakin kompleks suatu

masyarakat semakin kompleks pula lapisan-lapisan dalam masyarakat.2

Pitirim A. Sorokon mengemukakan bahwa sistem pelapisan dalam

masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat

yang hidup dengan teratur. Mereka yang memiliki barang atau sesuatu yang

berharga yang berharga dalam jumlah yang banyak akan menduduki lapisan atas

dan sebaliknya mereka yang memiliki dalam jumlah relatif sedikit atau bahkan

tidak memiliki sama sekali akan dipandang mempunyai kedudukan yang rendah.3

Lebih lanjut Sorokin mengemukakan, stratifikasi sosial adalah pembedaan

penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).

Perwujudannya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih

rendah. Selanjutnya disebutkan bahwa dasar dan inti dari lapisan-lapisan dalam

masyarakat adalah pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab

nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat.

1 J. Dwi Narwoko, Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Kencana, 2004), hlm 152

2 Ibid, hlm 152

3 Ibid, hlm 153

3

Page 4: STRATIFIKASI SOSIAL

Bentuk konkret lapisan-lapisan dalam masyarakat tersebut bermacam-

macam. Namun pada prinsipnya bentuk-bentuk tersebut dapat diklasifikasikan ke

dalam tiga macam kelas, Yaitu:4

1. Kelas yang didasarkan pada faktor ekonomis

2. Kelas yang didasarkan pada faktor politis

3. Kelas yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat.

B. Karakteristik Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial lebih berkenaan mengenai adanya dua atau lebih

kelompok-kelompok bertingkat dalam suatu masyarakat tertentu, yang anggota-

anggotanya mempunyai kekuasaan, hak-hak istimewa dan prestise yang tidak

sama pula. Inti dari stratifikasi sosial adalah perbedaan akses golongan satu

dengan akses golongan masyarakat lain dalam memanfaatkan sumber daya. Jadi,

dalam stratifikasi sosial, tingkat kekuasaan, hak istimewa dan prestise individu

tergantung pada keanggotaannya dalam kelompok sosial, bukan pada karakteristik

personalnya.5

Secara rinci, ada tiga aspek yang merupakan karakteristik stratifikasi

sosial, yaitu:

1. Perbedaan dalam kemampuan atau kesanggupan.

2. Perbedaan dalam gaya hidup

3. Perbedaan dalam hal akses dalam memanfaatkan sumber daya.

C. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial

Dalam teori sosiologi, unsur-unsur sistem pelapisan sosial dalam masyarakat

adalah:6

1. Kedudukan (Status)

Kedudukan (status) sering kali dibedakan dengan kedudukan sosial (Social

Status). Kedudukan adalah sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu

4 Ibid, hlm 153

5 Ibid, hlm 154-155

6 Ibid, hlm 155

4

Page 5: STRATIFIKASI SOSIAL

kelompok sosial, sehubungan dengan orang lain dalam kelompok tersebut, atau

tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lain didalam

kelompok yang lebih besar lagi.

Sedangkan kedudukan sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam

masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya,

prestisenya, hak-hak, dan kewajiban-kewajibannya. Untuk mengukur status

seseorang menurut Pitirim Sorokin secara rinci dapat dilihat dari:

a) Jabatan atau pekerjaan

b) Pendidikan dan luasnya ilmu pengetahuan

c) Kekayaan

d) Politis

e) Keturunan, dan

f) Agama

Status pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua jenis, yakni yang bersifat

objektif dan bersifat subjektif. Kedudukan, apabila dipisahkan dari individu yang

memilikinya, hanyalah merupakan kumpulan hak dan kewajiban. Namun, karena

hak dan kewajiban itu hanya dapat terlaksana melalui perantara individu, maka

sulit untuk memisahkannya secara tegas dan kaku.7

Sifat pelapisan masyarakat terdiri dari dua macam, yaitu (closed social

stratification) pelapisan sosial tertutup dan (open social stratification) pelapisan

sosial terbuka. Sistem pelapisan sosial tertutup artinya tertutup kemungkinan

seseorang atau kelompok untuk pindah dari lapisan sosial lainnnya secara vertikal,

adapun beberapa gejala dari pelapisan sosial ini diantaranya:

1) Sosial didalam struktur masyarakat feodal dan sistem kekastaan dapat

dikatakan sebagai bentuk pelapisan sosial secara tertutup, sebab dalam

pelapisan sosial masyarakat feodal akan sulit bagi seseorang atau

kelompok orang untuk memasuki lapisan sosial tertentu. Seseorang yang

posisinya di tingkat lapisan sosial bawah misalnya rakyat jelata, akan sulit

7 Ibid, hlm 157

5

Page 6: STRATIFIKASI SOSIAL

baginya untuk menduduki lapisan sosial bersama dengan golongan ningrat

yang dianggap sebagai kelompok darah biru.

2) Dalam sistem kekastaan akan tidak mungkin seseorang yang berkasta

Sudra menempati posisi kasta Ksatria dan sebagainya.

3) Dalam pelapisan berdasarkan ras manusia juga dapat dijumpai sistem

pelapisan sosial tertutup, sebagaimana dalam politik apartheid di Afrika

selatan yang menempatkan golongan masyarakat kulit hitam sebagai strata

sosial terendah.

Stratifikasi sosial berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Stratifikasi sosial terbuka (kemungkinan dapat berpindah kedudukan

bisa terjadi)

b) Stratifikasi sosial tertutup (perpindahan kedudukan sosial yang sangat

terbatas atau bahkan tidak ada).

Macam-macam Stratifikasi Sosial Berdasarkan Cara Memperolehnya:8

1) Ascribed Status

Ascribed Status merupakan status yang diperoleh seseorang secara

alamiah, artinya posisi yang melekat dalam diri seseorang diperoleh tanpa melalui

serangkaian usaha. Beberapa status sosial yang melekat pada seseorang yang

diperoleh secara otomatis di antaranya:

a) Status perbedaan usia (age stratification)

Umumnya di dalam masyarakat Indonesia terdapat pembagian antara

hak dan kewajiban antara orang-orang yang lebih tua dan yang lebih

muda. Contohnya dapat dilihat dalam ritual keagaamaan Islam dimana

pembaca doa selalu mengutamakan yang lebih tua, bentuk lain

penghormatan terhadap orang yang berusia lebih tua adalah

mempersilahkan mereka untuk duduk dibarisan depan.

b) Stratifikasi berdasarkan jenis kelamin (gender sex stratification)

8 Elly. M Setiadi, Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial, (Kencana,

2012)

6

Page 7: STRATIFIKASI SOSIAL

Contohnya saja kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan

yang dimana tugas kaum perempuan yaitu di dapur, sumur, kasur.

Namun pergeseran sosial budaya juga berpengaruh yang dimana kaum

wanita terkadang memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kaum laki-laki.

c) Status yang didasarkan pada sistem kekerabatan

Fenomena ini dapat dilihat dari berbagai peran yang harus diperankan

oleh masing-masing anggota keluarga dalam suatu rumah tangga.

Munculnya kedudukan kepala keluarga, ibu rumah tangga dan anak-

anak.

d) Stratifikasi berdasarkan kelahiran (born stratification)

Seorang anak yang dilahirkan akan memiliki status sosial yang

mengekor pada status sosial orang tuanya.

e) Stratifikasi berdasarkan kelompok tertentu (grouping stratification)

Perbedaan ras yang sering kali menimbulkan pemahaman sekelompok

manusia tertentu memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan

manusia lain masih sering ditemukan sebagai bagian dari gejala sosial.

Pemahaman sebagian orang bahwa ras kulit putih lebih superior

dibandingkan dengan ras kulit hitam.

2) Achieved Status

Achieved Status merupakan status seseorang yang disandang melalui

perjuangan. Pola-pola ini biasanya banyak terjadi di struktur sosial yang telah

mengalami perubahan dari pola-pola tradisional ke arah modern. Biasanya

struktur sosial lebih terbuka sehingga membuka peluang bagi siapa saja untuk

meraih status sosial ekonomi sesuia dengan tujuan masing-masing. Beberapa

contoh modelnya yaitu:

a) Stratifikasi berdasarkan jenjang pedidikan (education stratification)

b) Startifikasi berdasarkan senioritas ( seniority stratification)

c) Stratifikasi di bidang pekerjaan (job stratification)

d) Stratifikasi di bidang ekonomi (economic stratification)

7

Page 8: STRATIFIKASI SOSIAL

3) Assigned Status

Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang atau

sekelompok orang dari pemberian. Akan tetapi, status sosial yang berasal dari

pemberian ini sebenarnya juga tak luput dari usaha-usaha seseorang atau

sekelompok orang sehingga dengan usaha tersebut ia memperoleh penghargaan.

2. Peran (Role)

Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status).

Artinya, seseorang telah menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya, maka orsng tersebut telah melaksanakan suatu

peran.9

Peran yang melekat pada diri seseorang, harus dibedakan dengan posisi

atau tempatnya dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi atau tempat seseorang

dalam masyarakat (social-position) merupakan unsur yang statis yang menunjuk

tempat individu dalam organisasi masyarakat. Sedangkan peran lebih banyak

menunjuk pada fungsi, artinya seseorang menduduki posisi tertentu dalam

masyarakat dan menjalankan suatu peran. Suatu peran paling sedikit mencakup

tiga 3 hal, yaitu:

a) Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam msyarakat

b) Peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan oleh individu

dalam masyarakat, dan

c) Peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat

Peranan dapat membimbing seseorang dalam berprilaku, karena fungsi

peran sendiri adalah sebagai berikut:10

a) Memberi arah pada proses sosialisasi

9 J. Dwi Narwoko, Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Kencana, 2004), hlm 158

10 Ibid, hlm 160

8

Page 9: STRATIFIKASI SOSIAL

b) Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma, dan

pengetahuan.

c) Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat

d) Menghidupkan sistem pnegendalian kontrol, sehingga dapat melestarikan

kehidupan masyarakat.

Peranan sosial yang ada dalam masyarakat dapat diklasifikasikan menurut

bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya sudut pandang. Berbagai macam

peranan dapat disebutkan sebagai berikut.

Berdasarkan pelaksanaannyaperanan sosial dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu:11

a) Peranan yang diharapkan (expected roles)

Cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat.

b) Peranan yang disesuaikan (actual roles)

Cara bagaimana sebenarnya peranan itu dijalankan.

Sementara itu, berdasarkan cara memperolehnya, peranan bisa dibedakan

menjadi:12

a) Peranan bawaan (ascribed status)

Peranan yang diperoleh secara otomatis.

b) Peranan pilihan (achieves role)

Peranan yang diperoleh atas keputusan sendiri

D. Perspektif tentang Stratifikasi Sosial

1. Perbedaan Asumsi Dasar

Para penganut pendekatan fungsional biasanya akan menjawab bahwa

pelapisan sosial adlah sesuatu yang inheren dan diperlukan demi kelangsungan

sistem. Sedangkan penganut pendekatan konflik akan menjawab sebaliknya dan

menyatakan bahwa timbulnya pelapisan sosial sesungguhnya hanyalah ulah

kelompok-kelompok elite masyarakat yang berkuasa untuk mempertahankan

11 Ibid, hlm 160

12 Ibid, hlm 160

9

Page 10: STRATIFIKASI SOSIAL

dominasinya. Jawaban kedua pendekatan ini wajar bertolak belakang karena

keduanya memiliki asumsi dan pandangan yang memang berbeda.13

2. Pendekatan Fungsional

Pelopor pendekatan fungsionalis adalah Kingsley Davis dan Wibert

Moore. Menurut kedua pakar ini stratifikasi dibutuhkan demi kelangsungan hidup

masyarakat yang membutuhkan pelbagai macam jenis pekerjaan. Tanpa adanya

stratifikasi sosial, masyarakat tidak akan terangsang untuk menekuni pekerjaan

sulit atau pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan proses belajar yang lama dan

mahal.

Stratifikasi sosial bagi penganut pendekatan fungsional merupakan suatu

keperluan. Keperluan tersebut muncul dari kebutuhan masyarakat untuk

menempatkan orang-orang ke dalam posisi-posisi yang membentuk struktur

sosial, dan kemudian mendorong mereka agar menjalankan tugas-tugas yang

berhubungan dengan posisi tersebut.

3. Pendekatan Konflik

Pendekatan konflik memilki asumsi yang berhadapan secara dimentrian

dengan pendekatan Davis dan Moore. Dengan dipelopori oleh Karl Marx,

pandangan bahwa bukan kegunaan fungsional yang menciptakan stratifikasi

sosial, melainkan dominan kekuasaan. Artinya, menurut pendekatan konflik,

adanya pelapisan sosial bukan dipandang sebagai hasil konsensus karena semua

anggota masyarakat menyetujui dan membutuhkan hal itu tetapi lebih dikarenakan

anggota masyarakat menyetujui dan membutuhkan hal itu tetapi lebih dikarenakan

anggota masyarakat terpaksa harus menerima adanya perbedaan itu sebab mereka

tidak memiliki kemampuan untuk menentukannya.14

E. Cara Mempelajari Stratifikasi Sosial

Menurut Zanden, di dalam sosiologi dikenal tiga pendekatan untuk

mempelajari stratifikasi sosial, yaitu:15

13 Ibid, hlm 164

14 Ibid, hlm 166

15 Ibid, hlm 166

10

Page 11: STRATIFIKASI SOSIAL

1. Pendekatan Objektif

Pendekatan objektif artinya, usaha untuk memilah-milah masyarakat

kedalam beberapa lapisan dilakukan menurut ukuran-ukuran yang objektif berupa

variabel yang mudah diukur secara kuantitatif.

2. Pendekatan Subjektif

Pendekatan subjektif artinya munculnya pelapisan sosial dalam

masyarakat tidak diukur dengan kriteria yang objektif, melainkan dipilih menurut

kesadaran subjektif warga masyarakat itu sendiri. Berbeda dengan pendekatan

objektif, di mana peneliti bisa menyusun kategori statistik, untuk pendekatan

subjektif yang tersusun adalah kategori sosial yang ditandai oleh kesadaran jenis.

Seperti orang yang sebenarnya miskin bisa saja dianggap tidak miskin.

3. Pendekatan Reputasional

Pendekatan reputasional artinya, pelapisan sosial disusun dengan cara

subjek penelitian diminta menilai status orang lain dengan jalan menempatkan

orang lain tersebut ke dalam skala tertentu. Untuk mencari siapakah di desa

tertentu yang termasuk kelas atas, peneliti yang menggunakan pendekatan

reputasional bisa melakukan dengan cara menanyakan kepada warga desa tersebut

siapakah warga desa tersebut yang paling kaya atau menanyakan siapakah warga

desa yang paling mungkin diminta pertolongan meminjamka uang dan

sebagainya.

F. Determinan Stratifikasi Sosial

Jika melihat jenjang kepangkatan dalam birokrasi atau di dalam dunia

kemiliteran, maka posisi jabatan seseorang dalam struktur kepegawaian dapat

dengan mudah diidentifikasikan. Berbeda dengan persoalan bagaimana

mengidentifikasi posisi di dalam struktur masyarakat yang luas sangat heterogen,

misalnya mana yang lebih timggi kedudukannya direktur perusahaan besar atau

rektor perguruan tinggi ternama?. Memang masih diakui bahwa hingga saat ini

determinasi untuk mengukur posisi seseorang di dalam struktur sosial belum

memiliki patokan yang pasti. Hanya saja secara umum determinasi dari stratifikasi

11

Page 12: STRATIFIKASI SOSIAL

sosial dapat dilihat dari dimensi usia, jenis kelamin, agama, kelompok etnis dan

lain-lain.16

Di dalam struktur masyarakat yang semakin modern, perbedaan sosial yang

terbentuk dan berkembang di dalam struktur masyarakat umumnya tidak lagi

didasarkan pada hal-hal yang bersifat adikodrati seperti perbedaan jenis kelamin

dan usia. Kemudian Jeffris dan Ransford membedakan dimensi stratifikasi sosial

menjadi 3 macam yaitu:

1. Hierarki Kelas (Class Hierarchies)

2. Hierarki Kekuasaan (Power Hierarchies)

3. Hierarki Status (Status Hierarchies)

BAB III

16 Elly. M Setiadi, Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial,

12

Page 13: STRATIFIKASI SOSIAL

PENUTUP

A. SIMPULAN

Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam

kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas-

kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah.

Stratifikasi sosial lebih berkenaan mengenai adanya dua atau lebih kelompok-

kelompok bertingkat dalam suatu masyarakat tertentu, yang anggota-

anggotanya mempunyai kekuasaan, hak-hak istimewa dan prestise yang tidak

sama pula. Inti dari stratifikasi sosial adalah perbedaan akses golongan satu

dengan akses golongan masyarakat lain dalam memanfaatkan sumber daya.

Adapun Stratifikasi Sosial Berdasarkan Cara Memperolehnya yaitu

Ascribed status (diperoleh secara alamiah), Achieved status (ditandai dengan

cara perjuangan), Assigned status (diperoleh dengan cara pemberian atau

penghargaan).

B. SARAN

Stratifikasi dalam masyarakat tidak menjadikan konflik antar masing-

masing kelas dalam masyarakat, tetapi menjadikan sesuatu hal yang saling

menguntungkan antar kelas yang berbeda. Jadi stratifiksai sosial ini tidak

membedakan perkelasan atau tingkatan

DAFTAR PUSTAKA

13

Page 14: STRATIFIKASI SOSIAL

Elly, M. Setiadi. dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial. Kencana: Jakarta.

Narwoko, J. Dwi. dan Suyanto Bagong. 2004. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Kencana: Jakarta.

14