3
Menurut efek yang ditimbulkannya, amphetamin termasuk dalam jenis psikotropika golongan stimulan, dan secara struktur merupakan turunan dari β-fenetilamin (β-PEA gambar 1). Amfetamin tipe stimulan (ATS) secara umum merangsang sistem syaraf pusat. Oleh karena itu Stimulan jenis amfetamin ini dianggap sebagai prototipe stimulan sistem syaraf pusat dengan potensi toksisitas toksik bila overdosis atau disalahgunakan dalam jangka waktu yang lama. Stimulan jenis amfetamin dapat menghasilkan satu atau lebih gejala yang berhubungan dengan dosis, termasuk peningkatan kewaspadaan dan euforia, peningkatan denyut jantung, tekanan darah, respirasi dan suhu tubuh. Agitasi, tremor, hipertensi, kehilangan memori, halusinasi, delusi paranoid, dan perilaku kekerasan bisa terjadi akibat penyalahgunaan kronis. Penarikan dari dosis tinggi dapat mengakibatkan depresi berat. Amfetamin tipe stimulan ini secara ilegal diproduksi dalam berbagai bentuk (bubuk, tablet, atau kapsul), dan penggunaannya dapat dengan cara disuntikkan, menelan, mendengus, atau merokok. Struktur turunan amfetamin diperoleh dari modifikasi kimia struktur umum amfetamin tipe stimulan (gambar 2) yaitu pada posisi R1 sampai R9, beberapa diantaranya adalah stimulan yang lebih kuat daripada yang lain. Amfetamin tipe stimulan dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar sesuai dengan pola substitusi pada cincin aromatik yaitu : 1. Tidak ada substitusi pada cincin aromatik seperti amfetamin, metamfetamin, fenelitin dan dimetil amfetamin. 2. Substitusi metilendioksi pada cincin aromatik seperti MDMA, MDA, MBDB, MDEA. Berikut ini adalah struktur dari turunan amfetamin tipe stimulan : amfetamin (gambar 3), metamfetamin (gambar 4), dimetil amfetamin(gambar 5), efedrin (gambar 6), metakatinon (gambar 7 ), MDMA (gambar 8 ), MBDB (gambar 9), MDA (gambar 10), dan MDEA (gambar 11). Gambar 7 Gambar 8 Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 6 Gambar 4 Gambar 5

Struktur Dan Klasifikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

struktur

Citation preview

Page 1: Struktur Dan Klasifikasi

Menurut efek yang ditimbulkannya, amphetamin termasuk dalam jenis psikotropika golongan stimulan, dan secara struktur merupakan turunan dari β-fenetilamin (β-PEA gambar 1).

Amfetamin tipe stimulan (ATS) secara umum merangsang sistem syaraf pusat. Oleh karena itu Stimulan jenis amfetamin ini dianggap sebagai prototipe stimulan sistem syaraf pusat dengan potensi toksisitas toksik bila overdosis atau disalahgunakan dalam jangka waktu yang lama. Stimulan jenis amfetamin dapat menghasilkan satu atau lebih gejala

yang berhubungan dengan dosis, termasuk peningkatan kewaspadaan dan euforia, peningkatan denyut jantung, tekanan darah, respirasi dan suhu tubuh. Agitasi, tremor, hipertensi, kehilangan memori, halusinasi, delusi paranoid, dan perilaku kekerasan bisa terjadi akibat penyalahgunaan kronis. Penarikan dari dosis tinggi dapat mengakibatkan depresi berat. Amfetamin tipe stimulan ini secara ilegal diproduksi dalam berbagai bentuk (bubuk, tablet, atau kapsul), dan penggunaannya dapat dengan cara disuntikkan, menelan, mendengus, atau merokok.

Struktur turunan amfetamin diperoleh dari modifikasi kimia struktur umum amfetamin tipe stimulan (gambar 2) yaitu pada posisi R1 sampai R9, beberapa diantaranya adalah stimulan yang lebih kuat daripada yang lain. Amfetamin tipe stimulan dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar sesuai dengan pola substitusi pada cincin aromatik yaitu :

1. Tidak ada substitusi pada cincin aromatik seperti amfetamin, metamfetamin, fenelitin dan dimetil amfetamin.

2. Substitusi metilendioksi pada cincin aromatik seperti MDMA, MDA, MBDB, MDEA.

Berikut ini adalah struktur dari turunan amfetamin tipe stimulan : amfetamin (gambar 3), metamfetamin (gambar 4), dimetil amfetamin(gambar 5), efedrin (gambar 6), metakatinon (gambar 7 ), MDMA (gambar 8 ), MBDB (gambar 9), MDA (gambar 10), dan MDEA (gambar 11).

Gambar 7Gambar 8

Amfetamin tipe stimulan (ATS) biasa ditemui dalam bentuk garamnya, khususnya sebagai hidroklorida , sulfat , fosfat , atau garam bromida. ATS dalam bentuk garam berupa kristal atau bubuk yang memiliki warna bervariasi yaitu dari putih ( mirip dengan produk kelas farmasi ) ke merah muda , kuning atau coklat . Garam tersebut sering ditemui dalam keadaan basah dengan bau khas , karena adanya pelarut dan / atau residu prekursor . ATS dapat juga ditemukan dalam bentuk

Gambar 11

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 6Gambar 6

Gambar 4 Gambar 5

Gambar 8Gambar 9 Gambar 10

Page 2: Struktur Dan Klasifikasi

tablet. Amfetamin sebagai garam sulfat biasa dijumpai dalam bentuk bubuk , dan jarang sebagai tablet. Metamfetamin tersedia dalam berbagai bentuk, tergantung pada wilayah geografis . Bentuk metamfetamin meliputi bubuk , kristal (umumnya dikenal sebagai " Cristal " , " Ice " atau " Shabu ") dan tablet (umumnya dikenal sebagai " Yaba "). Bentuk garam yang paling sering ditemui adalah hidroklorida. ATS dengan substitusi metilendioksi pada cincin aromatik yaitu MDMA , MDA , dan MDEA biasanya ditemukan sebagai tablet. Bentuk bubuk hanya kadang-kadang ditemukan , tetapi biasanya mengandung zat aktif dengan konsentrasi tinggi.

Turunan amfetamin seperti MDMA dan MDEA yang merupakan kepanjangan dari metilen dioksimetoksi amfetamin dan 3,4-metilendioksimetoksiamfetamin termasuk dalam jenis psikotropika golongan halusinogenik. Penggunaan turunan amfetamin tipe stimulan yaitu MDMA dan MDEA akan menimbulkan halusinasi pada pemakainya. Amfetamin dan dua turunannya yakni metamfetamina dan metoksi amfetamina merupakan bahan dasar pembuatan psikotropika.

XTC merupakan sediaan obat yang mengandung senyawa MDMA (3,4-metilen dioksi metaamfetamina), senyawa lainnya adalah MDA (metilen dioksi amfetamian) bersifat sebagai obat psikotropika. MDMA digunakan sebagai bahan dasar pembuatan psikotropika bernama EVC.

Pengaruh penggunaan psikotropika jenis amfetamin antara lain adalah mendorong dan memercepat kerja tubuh, jantung bekerja lebih cepat dan memompa adrenalin ke dalam sistem tubuh. Pengguna seolah-olah mendapat energi tambahan selama 46 jam, mengurangi nafsu makan, mencegah tidak tidur, lebih gembira, lebih energik dan lebih percaya diri. Penggunaan psikotropika jenis ini dalam bentuk bubuk seperti amfetamina sulfat, dapat dihirup dengan hidung, digigit denagn ujung jari atau disuntikkan ke dalam tubuh. Dalam bentuk pil atau kapsul biasanya diminum dengan air. Dikalangan pengguna XTC dikenal dengan nama-nama Inex, Kancing, Adam, Venus dan lain-lain. Sedangkan nama lain untuk shabu, dikalangan pengguna dikenal dengan nama ubas, SS dan Mecin. Efek negatif dari penggunaan ini adalah kerusakan syaraf otak, paranoid, sulit tidur, depresi dan sakit pada otot-otot tubuh.