106
STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA POLISI DI POLRES BANGKA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: AJENG CHRISTY NIM:109114002 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA POLISI DI POLRES BANGKA · STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA POLISI DI POLRES BANGKA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA POLISI DI POLRES BANGKA

    Skripsi

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

    Program Studi Psikologi

    Disusun Oleh:

    AJENG CHRISTY

    NIM:109114002

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2010

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    “Kita tidak boleh manja, sekeras apapun hidup ini hadapilah. Meski sepahit

    apapun itu, jalanilah. Berdoa, teruslah berdoa. Tanpa Tuhan kita bukanlah

    apa-apa”

    (Mama Tercinta : Supini)

    ” Menjadi apapun kamu nanti, Kamu selalu menjadi kebanggaan papa,”

    (Papa tercinta : Sardino)

    “Your enemy is not a God. When you are scare, so is he”

    (Sasai Masutatsu Oyama, Master Of Karate)

    “Sekuat-kuatnya kamu,seberat-beratnya beban kamu. Ingat kamu

    masih bisa bersandar padaku. Aku akan bantu kamu sampai bisa.

    Kalau tidak pun, aku akan selalu ada buat kamu. Jadi jangan pernah

    menyerah!”

    (Haidar Rizaldi)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Kepada Tuhan Yesus, Allah Bapa Yang Maha Kasih

    Engkaulah Sumber Pengharapan,

    Semua perjuanganku ku dedikasikan khusus untuk

    kedua orang tuaku yang selama ini selalu ada

    untukku, suka maupun duka senang maupun sedih.

    I LOVE YOU MAMA,PAPA !

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

    tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

    Yogyakarta,

    Penulis

    Ajeng Christy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    Studi Deskriptif Stres Kerja Pada Polisi di Polres Bangka

    Ajeng Christy

    ABSTRAK

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah gambaran

    secara deskriptif tentang stres kerja yang terjadi di Polisi Resort Bangka.

    Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Variabel terikat

    dalam penelitian ini adalah stres kerja. Subjek dalam penelitian ini

    berjumlah 44 orang polisi yang tergabung dalam 9 satuan fungsi pada Unsur

    Pelaksana Tugas Pokok di Polres. Kesembilan fungsi satuan polres yang

    dipilih berdasarkan metode convenience sampling. Saat pengumpulan data

    dilakukan menggunakan metode penyebaran skala yang dikembangkan

    sendiri oleh peneliti. Didapatkan reliabilitas sebesar α = 0,956 untuk skala

    stres kerja dengan jumlah aitem sebanyak 45 aitem. Hasil yang didapatkan

    tersebut menunjukkan bahw stres kerja (M = 88,52, SD = 15,26) pada

    subjek tersebut rendah. Diketahui pada satuan fungsi Reserse Kriminal,

    gejala fisiologis menunjukan hasil yang lebih dominan dibandingkan gejala

    lainnya. Selain itu didapatkan juga bahwa polisi yang sudah menikah

    menunjukkan stres yang lebih tinggi daripada yang masih lajang.

    .

    Kata kunci : Stres Kerja, Polisi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    Descriptive Study OF Job Stress On Police in Resort Police Bangka

    Ajeng Christy

    ABSTRACT

    The Purpose of this study is to find out how descriptive description of work stress

    that occurs in police members. This research uses qualitative descriptive method.

    The dependent variable in this research is job stress. Subject in this study amounted

    to 44 police officers who joined in 9 units of function on Element Implementation

    Main Task in the police. The nine unit function are selecte based on purposive

    sampling method. When data collection is done using a scale method of

    dissemination developed by the researchers themselves. Reability was obtained for

    α = 0,956 for work stress scale with 45 items. The result obtained show that work

    stress ( M = 146,51, SD = 19,69) low on the subject. Known in the unit of Criminal

    Investigation function, psychological symptoms show more dominant results than

    other symptoms. It was also found that married policeman showed higher stress

    than those who were single.

    Keyword : Job Stress, Police.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

    KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

    Nama : Ajeng Christy

    NIM : 109114002

    Demi pengembangan pengetahuan, saya memberikan kepada Perputakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

    Studi Deskriptif Stres Kerja Polisi di Polisi Resort Bangka Induk

    Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya berikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanyadi internet, atau media lain

    untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan

    royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian peryataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal

    Ajeng Christy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan

    penyertaan-Nya selama penyusunan skripsi sehingga pada akhirnya penulis dapat

    menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

    bantuan dari berbagai pihak yang terlibat dari awal hingga akhir selama proses

    pengerjaan skripsi. Untuk itu penulis mengucapkan beberapa ucapan terimakasih

    kepada :

    1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

    Universitas Sanata Dharma.

    2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas

    Psikologi Universitas Sanata Dharma yang selalu memotivasi anak-anak

    didiknya untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi.

    3. Ibu P. Henrietta PDADS., M.A., selaku Dosen Pembimbing Akademik

    dan Wakil Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

    Dharma yang secara pribadi turut membantu kelancaran perjalanan

    penulisan skripsi saya, mendengar keluh kesah saya di saat kehilangan

    semangat dalam mengerjakan skripsi saya, dan saya bangga bisa menjadi

    salah satunya orang yang berada dalam naungan beliau. Terima kasih atas

    semua kepedulian dan perhatian yang luar biasa yang beliau berikan

    kepada saya sebagai anak didiknya dari awal tahun berkuliah di

    Universitas Sanata Dharma ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    4. Bapak TM. Raditya Hernawa, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

    yang telah bekerja lebih keras saat mendampingi semua anak-anak

    didiknya, tak terkira banyak waktu yang beliau sediakan hanya untuk

    membantu kelancaran skripsi saya, dan bagi saya beliau telah menjadi

    figur bapak yang tegas untuk menjadi cambuk saya agar menyelesaikan

    skripsi tanpa ada kata “menyerah”.

    5. Dosen penguji 2 dan dosen penguji 3 yang telah meluangkan waktu untuk

    membaca skripsi saya dan mengujinya.

    6. Segenap staff yang turut andil dalam administratif di Fakultas Psikologi

    Universitas Sanata Dharma atas segala bantuan selama penulis menjalani

    studi.

    7. Segenap anggota kepolisian di Polres Bangka Induk yang bersedia

    menjadi subyek penelitian ini dan meluangkan waktu untuk mengisi

    kuisioner yang saya bagikan.

    8. Kepada Mama dan Papa, yang sejujurnya saya sangat sulit untuk

    menjelaskan bagaimana saya harus berterimakasih atas setiap kesempatan

    untuk saya bisa menjalani hidup yang luar biasa ini dan bisa merasakan

    betapa keras setiap perjuangan agar kita tahu seberapa besar bermaknanya

    kita bisa terlahir dalam sebuah keluarga yang saling mendukung dan

    menyayangi apapun keadaannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    9. Dioz Marteen Kharisma, kakakku satu-satunya. Terimakasih karena telah

    berkembang bersama-sama dan menjadikanku adik yang tegar juga kuat di

    tempat perantauan karena perhatianmu selama ini.

    10. Haidar Rizaldi, sebagai sosok yang bisa menjadi kakak, kekasih, bahkan

    “partner” yang dewasa untuk saya dalam melewati setiap masalah yang

    saya hadapi terutama saat pengerjaan skripsi yang penuh dengan hal-hal

    yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Terimakasih selalu ada di saat

    saya merasa, tidak punya semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini,

    hanya kamulah alasan saya bangkit lagi setelah sebelumnya saya merasa

    sudah gagal dan tidak mampu untuk menyelesaikan skripsi ini.

    11. Kepada teman-teman Karate di Universitas ATMAJAYA dan Universitas

    Sanata Dharma, Dio, Lian, Willy, Haldy, Nila, yang selalu ada di saat saya

    merasa lelah mengerjakan skripsi yang terus-menerus mengejar waktu,

    terutama kepada adik Oktia Sudianti yang juga bertahun-tahun menjadi

    kawan sejati, mendukung setiap perkembangan baik dalam perkuliahan

    kita sampai akhirnya saya bisa berterima kasih atas proses berkembang

    bersamanya dengan latar belakang dan karakter yang berbeda, tapi yang

    bisa saya ingat dengan baik, dengan sebuah persahabatan saya bisa

    melewati segalanya dengan semangat.

    12. Kepada anak-anak kos yang sebelumnya setiap hari bisa berbagi dalam

    segala hal sehingga pada akhirnya kita harus berpisah karena harus

    kembali ke kota asal untuk membangun daeerah masing-masing.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    Terimakasih sudah selalu berusaha melukai diriku dengan pertanyaan

    “Kapan sidang, kapan wisuda, dan jangan main terus” tanpa ada kata itu,

    saya pasti lupa dan terlena. Jika bukan karena sindiran itu, saya tidak akan

    pernah mau bekerja keras yang lebih keras.

    13. Kepada teman-teman media sosial yang selalu menanyakan di kolom

    komentar “skripsi udah sampai mana, kapan wisuda??..”. Kadang respon

    mereka harus membuat kita sungguh tersadar, bahwa bukan cemooh yang

    membuat kita dianggap rendah. Tapi mereka berkomentar karena mereka

    peduli. Jadi, terimakasih para komentator. Kalian terbaik!

    14. Sahabat saya Dica, Ando, Aji, Mbak Febrin, teman dari alumnus karate

    dan teman dekat kosan yang selalu bisa diajak berbagi saat malam

    mingguan di waktu ketika kita semua masih single dan belum punya siapa-

    siapa. Kita saling mendukung keberhasilan masing-masing. Sampai

    akhirnya, teguran kalian selalu membuatku semangat dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    15. Teman-teman sedosen pembimbing Pak Tius. Terimakasih atas

    kebersamaannya, atas sharing dan bantuannya selama penulisan skripsi

    ini. Juga kepada teman-teman Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang tak

    bisa saya sebutkan satu per satu, yang pernah bekerja sama dalam setiap

    tugas kelompok, kepanitiaan maupun kegiatan-kegiatan kampus. Terima

    kasih atas semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya selama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    studi dan penulisan skripsi ini. Saya bangga menjadi keluarga Fakultas

    Psikologi Sanata Dharma.

    Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

    penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

    saran dari pembaca untuk memperbaiki karya ilmiah ini. Penulis juga berharap

    karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN COVER ............................................. Error! Bookmark not defined.

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................... Error! Bookmark not defined.

    HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................ Error! Bookmark not defined.

    HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

    ABSTRAK ............................................................................................................ vii

    ABSTRACT ......................................................................................................... viii

    LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... ix

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

    BAB 1 ..................................................................................................................... 1

    A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

    B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 7

    C. TUJUAN PENELITIAN .............................................................................. 7

    D. MANFAAT PENELITIAN .......................................................................... 8

    1. Manfaat Teoritis ....................................................................................... 8

    2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    BAB II ................................................................................................................... 10

    A. STRES KERJA DI TEMPAT KERJA ....................................................... 10

    1. Definisi Stres Kerja ................................................................................ 10

    2. Jenis-jenis Stres ...................................................................................... 11

    3. Sumber Stres dalam Pekerjaan ............................................................... 11

    4. Gejala-gejala yang berasal dari Stres ..................................................... 13

    B. UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK DI POLRES BANGKA ......... 15

    1. Pengertian Polisi ..................................................................................... 15

    2. Pengertian dari Satuan Fungsi yang berada dalam naungan Unsur

    Pelaksana Tugas Pokok RI. ........................................................................... 16

    C. KERANGKA TEORI ................................................................................ 20

    BAB III ................................................................................................................. 23

    A. JENIS PENELITIAN ................................................................................. 23

    B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN ............................................ 23

    C. DEFINISI OPERASIONAL ...................................................................... 23

    D. SUBJEK PENELITIAN ............................................................................. 24

    E. METODE PENGUMPULAN DATA ........................................................ 25

    1. Skala Stres Kerja .................................................................................... 25

    F. Koefisien Korelasi Item Total .................................................................... 27

    G. Validitas dan Reliabilitas. .......................................................................... 29

    1. Validitas .................................................................................................. 29

    2. Reliabilitas .............................................................................................. 30

    H. Metode Analisis Data ................................................................................. 33

    1. Uji Normalitas ........................................................................................ 33

    2. Uji Deskriptif .......................................................................................... 34

    BAB IV ................................................................................................................. 35

    A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 35

    B. Deskripsi Subyek Penelitian ...................................................................... 36

    C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    1. Uji Normalitas ........................................................................................ 37

    2. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 39

    D. Pembahasan ................................................................................................ 47

    BAB V ................................................................................................................... 52

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 52

    B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 52

    C. Saran ........................................................................................................... 53

    1. Bagi Subyek Penelitian........................................................................... 53

    2. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................................... 53

    DAFTAR PUTAKA ............................................................................................. 55

    LAMPIRAN 1 ....................................................................................................... 59

    LAMPIRAN 2 ....................................................................................................... 65

    LAMPIRAN 3 ....................................................................................................... 77

    LAMPIRAN 4 ....................................................................................................... 84

    LAMPIRAN 5 ....................................................................................................... 86

    LAMPIRAN 6 ....................................................................................................... 87

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 : Blue Print Skala ...................................................................................... 27

    Tabel 2 : Penilaian Skala Stres Kerja ..................................................................... 27

    Tabel 3 : Diskriminasi Item .................................................................................... 31

    Tabel 4 : Dikriminasi Item Setelah Digugurkan .................................................... 32

    Tabel 5 : Data Demografis Subyek Penelitian dalam 9 Fungsi Satuan.................. 37

    Tabel 6 : Data Personil dalam 9 Fungsi Satuan ..................................................... 38

    Tabel 7 :Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 39

    Tabel 8 : Kurva Stres Kerja .................................................................................... 39

    Tabel 9 : Hasil Mean Empiris dan Mean Teoritis .................................................. 40

    TABEL 10 : Hasil Uji One Sample Test Mean Skala Stres Kerja ......................... 41

    Tabel 11 : Hasil Uji Kruskal Wallis Skala Stres Kerja .......................................... 42

    Tabel 12 : Kriteria Kategorisasi Stres Kerja Dalam Ketiga Aspek ........................ 44

    Tabel 13 : Mean Empiris dan Mean Teoritis Ketiga Aspek Stres Kerja ................ 44

    Tabel 14 : Jumlah Subjek yang mengalami stres kerja pada Aspek Psikologis..... 44

    Tabel 15 : Jumlah Subjek yang mengalami stres kerja pada Aspek Fisiologis ..... 44

    Tabel 16 : Jumlah Subjek yang mengalami stres kerja pada Aspek Perilaku ........ 44

    Tabel 17 : Kriteria Kategorisasi Stres Kerja .......................................................... 46

    Tabel 18 : Kategori Stres Kerja Berdasarkan Status Pernikahan ........................... 46

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1 : BLUEPRINT SKALA PENELITIAN ........................................ 58

    LAMPIRAN 2 : SKALA PENELITIAN STRES KERJA ..................................... 65

    LAMPIRAN 3 : UJI RELIABILITAS ................................................................... 77

    LAMPIRAN 4 : DESKRIPTIF DATA PENELITIAN .......................................... 84

    LAMPIRAN 5 : UJI NORMALITAS .................................................................... 86

    LAMPIRAN 6 : DATA TAMBAHAN UJI NORMALITAS................................ 87

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pekerjaan polisi masuk dalam deretan pekerjaan yang paling

    membuat stres di Amerika (Adicio, 2017). Pada tahun 2014, pekerjaan polisi

    menempati posisi ke 9 dari 10 pekerjaan lainnya yang membuat stres. Tahun

    2015, meningkat menjadi posisi ke 5 dan pada tahun selanjutnya pekerjaan

    polisi masih berada pada posisi yang sama. Kesepuluh pekerjaan tersebut

    meliputi petugas pemadam kebakaran, calon personil militer, tentara, pilot

    pesawat, polisi, koordinator acara, reporter koran, eksekutif perusahaan

    (senior), public relation executive, dan sopir taxi. Pekerjaan tersebut

    membutuhkan orang-orang yang bisa berhadapan dengan kondisi yang tidak

    dapat terprediksi, juga dekat dengan sesuatu yang berbahaya, hingga situasi

    yang mengharuskan mereka untuk mempertaruhkan hidup

    (www.careercast.com).

    Stres kerja menurut Robbins (2006) yaitu kondisi dinamik yang di

    dalamnya kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat

    diinginkan dan yang hasil dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.

    Menurut (NIOSH, 1999), stres kerja didefinisikan sebagai respon emosional

    dan fisik yang bersifat mengganggu atau merugikan yang terjadi pada

    tuntutan tugas tidak sesuai dengan kapabilitas, sumber daya, atau keinginan

    pekerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.careercast.com)/

  • 2

    Penyebab utama dari pekerjaan yang berhubungan dengan stres

    menurut Labour Force Survey (2009 – 2012) yaitu beban kerja, dalam batas

    waktu yang sulit, terlalu banyak bekerja, terlalu banyak tekanan, dan

    tanggung jawab. Faktor lain yang juga teridentifikasi yaitu kurangnya dari

    pengelolaan dukungan, perubahan organisasi pada pekerjaan, kekerasan dan

    ketidakjelasan pekerjaan (kurangnya kejelasan tentang pekerjaan/merasa ragu

    apa yang akan dilakukan).

    Polisi sendiri memiliki arti sebagai badan pemerintah yang bertugas

    memelihara keamanan dan ketertiban umum atau menangkap orang yang

    melanggar undang-undang (www.kbbi.web.id). Menurut Undang – Undang

    Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 pada Bab 1 Pasal 2 tentang fungsi

    Kepolisian bahwa salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang

    pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum,

    perlindungan, pengayoman, dan pelayanan pada masyarakat

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Keinan dan Malach-Pines

    (2016), “Stress and Burnout Among Prison Personnel, Source, Outcomes,

    and Intervention”, menunjukkan bahwa para pegawai penjara mengalami

    stres psikologis yang besar selama mereka bekerja. Hasil penelitian juga

    menunjukkan bahwa pegawai yang bekerja sebagai sipir penjara, dan yang

    selalu bertemu dengan para tahanan mengalami stres lebih tinggi dari

    karyawan yang bekerja di bagian administratif. Sopiah (2008) menyebutkan

    bahwa lingkungan fisik (yang bersifat seperti stressor dalam lingkungan fisik

    pekerjaan contohnya kebisingan ataupun resiko keamanan), karena peran atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.kbbi.web.id/

  • 3

    tugas, relasi antar-pribadi, dan organisasi merupakan penyebab-penyebab

    stres dalam pekerjaan.

    Hasil penelitian Hunnur (2014) menunjukkan analisis berupa

    Occupational Stress Index dalam 85,5% dari jumlah 475 responden,

    terungkap bahwa polisi yang mengalami stres kerja terkategori tinggi berada

    di departemen tersebut. Menurut National Police Suicide Foundation dalam

    penelitian Hunnur (2014) bahwa ad a 22 jam yang terambil dalam kehidupan

    pada anggota polisi di Amerika digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

    mereka. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Diana (2013) tentang “Faktor-

    Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas Di

    Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April sampai Agustus” menyimpulkan

    bahwa faktor-faktor yang menunjukkan adanya hubungan dengan stres kerja

    adalah faktor intrinsik dalam pekerjaan (beban kerja), pengembangan karir

    (promosi), dan karakter individu (umur).

    Menurut Journal of Contemporary Criminal Justice (Morash, M

    Harr R dan Kwak, 2006) menjelaskan tentang “Multilevel Influence on Police

    Stress” jika polisi yang mengalami tingginya tingkat stres dalam pekerjaan

    mereka biasanya selalu bermasalah dengan penyakit fisik ringan dan masalah

    psikologis, bahwa hal itu semua mempengaruhi hasil pekerjaan mereka. Zakir

    dan Murat (2011) juga menyatakan bahwa menjadi seorang polisi dianggap

    sebagai pekerjaan dengan tingkat sres yang tinggi,hal ini dikarenakan jam

    kerja yang panjang, struktur kepemimpinan dan kekhawatiran akan

    keselamatan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Lutfiyah (2011) dalam penelititannya menjelaskan bahwa beban

    kerja, pengembangan karir, dan sub divisi adalah faktor-faktor yang

    berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja pada polisi lalu lintas. Ada

    4 macam sub divisi yang dijelaskan secara lengkap oleh Lutfiyah, yaitu Bin

    Operasional, Gatur (Gerakan Pengaturan), PJR (Patroli Jalan Raya), dan

    Patwal (Patroli dan Pengamanan). Bahwa perbedaan penempatan kerja pada

    masing-masing sub divisi yang memiliki beban kerja dan jam kerja yang

    berbeda memungkinkan adanya perbedaan stres kerja pula pada polisi lalu

    lantas.

    Kapolda Babel, Brigjen Pol Gatot Subyaktoro, memaparkan bahwa

    jumlah tindak kriminalitas di Provinsi Bangka Belitung pada 2015 mengalami

    peningkatan bila dibandingkan satu tahun sebelumnya. Pada tahun 2014

    jumlah tindak kriminalitas sebanyak 2.158 kasus, pada tahun selanjutnya

    meningkat menjadi 320 kasus dengan jumlah total 2.478 kasus. Peristiwa

    tersbut disebabkan oleh pengaruh kebutuhan ekonomi yang semakin

    meningkat serta pengaruh dari luar Provinsi Babel seperti keberadaan gank

    Madura dan Palembang menjadi faktor meningkatnya kejahatan. (www.

    mapikor.org),

    Jumat 5 Febuari 2016, Kapolres Bangka AKBP Sekar Maulana juga

    mengatakan dengan menurunnya tingkat pendapatan dan perekonomian di

    Bangka Belitung, maka hal itu berdampak langsung pada peningkatan tingkat

    kejahatan dan tindakan kriminalitas. Sehingga menurut AKBP Sekar Maulana

    sendiri, kita harus menjaga kewaspadaan yang perlu ditingkatkan diantaranya,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    apabila hendak memarkirkan kendaraan hendaknya melakukan pengamanan

    kunci sistem ganda, serta pemasangan tralis pada rumah dan mengaktifkan

    kembali sistem keamanan di lingkungan masing – masing (www.rri.co.id).

    Pada periode jabatan 2014 hingga 2016 di Polres Bangka, Briprtu

    Y,C,S menjelaskan bahwa pada tahun tersebut banyak anggota yang sering

    tercatat absen hingga cuti lebih banyak di tahun tersebut dibandingkan pada

    periode tahun 2016 hingga 2018. Sehingga hal ini, mendukung teori yang

    dipaparkan oleh Robbins (2006) tentang potensi sumber stres yaitu pada

    faktor organisasi (meliputi tuntutan tugas dan kepemimpinan organisasi).

    Kedua hal tersebut muncul dan dialami oleh polisi yang berada dibawah

    kepemimpinan (kapolres tahun 2014-2016).

    Briptu tersebut menyebutkan jika pada tahun 2014 hingga 2016

    yang lalu menilai jarak komunikasi atasan dengan para bawahannya terasa

    begitu jauh, sulit bergaul bahkan sekedar bercengkrama dengan para

    bawahnnya adalah hal yang sangat jarang terlihat di mata beliau

    sendiri.Sehingga suatu ketika, saatatasan tersebut berbicara kepada beberapa

    bawahanhya terlihat seperti seorang yang mengomel yang tiada habisnya

    kepada bawahannya. Tanpa memahami kondisi bawahan yang sudah bekerja

    dengan sangat baik dan permasalahan pribadi yang mereka alami setiap

    harinya terkadang menyulitkan beberapa anggota tersebut untuk selalu

    terlihat profesional ketika bekerja.

    Dibandingkan dengan periode tahun 2016 -2018, atasan yang baru

    tersebut dikenal lebih mudah berbaur dengan bawahan – bawahannya. Ada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.rri.co.id/

  • 6

    perbedaan yang sangat jelas antara tekanan-tekanan dari beberapa atasan yang

    terdahulu dengan atasan yang sekarang, sehingga dapat memunculkan

    masalah-masalah di lingkungan mereka bekerja seperti stres kerja yang

    dialami para bawahan saat memiliki hubungan yang kurang baik antara

    atasan-atasan mereka, para bawahan juga menganggap pengaruh atasan

    terhadap pekerjaan mereka dapat mengganggu kinerjanya saat bertugas

    (Komunikasi Pribadi, 26 Desember 2016).

    Wawancara selanjutnya, peneliti juga mendapatkan beberapa

    penjelasan tentang para bawahan yang berkenaan langsung Unsur Pelaksana

    Tugas Pokok. Bripka U,M, menceritakan bahwa ada banyak hal yang dapat

    membuat beliau merasa tekanan-tekanan dalam lingkup administratif sendiri

    melebihi kata yang jauh dari zona aman. Beberapa anggota dari divisi lain

    pula menjelaskan jika pekerjaan yang lebih sedikit mengalami kelelahan dan

    stres itu berada pada anggota yang ditempatkan di bagian administratif

    daripada anggota dengan pekerjaan yang harus dijalani setiap hari untuk

    terjun ke lapangan secara langsung. Ada pula kebalikannya, anggota yang

    ditempatkan di bagian administratif menceritakan bahwa anggota tersebut

    sering mengalami kejenuhan tentang pekerjaan yang tidak ada tantangan

    sama sekali, dan bagi dirinya ada pekerjaan di lapangan yang bisa membuat

    hidup menjadi lebih terasa sebagai seorang pengayom publik. (Komunikasi

    Pribadi, 26 Desember 2016).

    Dari wawancara tersebut, ditemukan bahwa ada pengaruh dalam

    faktor organisasi pada polisi di Polres Bangka terhadap stres kerja. Pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    faktor organisasi, tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar-pribadi

    cenderung dialami oleh Bripka U,M berdasarkan penjelasannya pada

    wawancara tersebut. Hal ini menjelaskan kembali bahwa potensi sumber stres

    kerja pada faktor organisasi menyumbang banyak dalam perannya terhadap

    sumber stres kerja yang terjadi pada polisi di Polres Bangka (Robbins, 2006).

    Berdasarkan beberapa uraian tersebut maka peneliti sangat tertarik

    untuk meneliti mengenai gambaran deskriptif stres kerja pada polisi. Peneliti

    menyimpulkan bahwa adanya perubahan atasan dapat mempengaruhi kinerja

    para bawahannya, tuntutan peran yang dipandang tak seseuai dengan

    kemapuan (tidak menantang), dan perbedaan penempatan satuan fungsi kerja

    mengakibatkan polisi di Polres Bangka mengalami adanya gejala stres kerja.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Adapun rumusan masalahnya yang akan kami bahas dalam

    penelitian ini antara lain, bagaimana stres kerja yang terjadi pada polisi di

    Polres Bangka berdasarkan satuan fungsinya?

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Adapun tujuan yang ingin kami sampaikan dalam penelitian ini

    adalah untuk melihat apakah ada perbedaan stres kerja yang terjadi pada

    polisi di Polres Bangka berdasarkan satuan fungsinya?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    D. MANFAAT PENELITIAN

    1. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

    perkembangan ilmu pengetahuan di bidang psikologi industri mengenai

    stres – stres kerja yang dialami oleh anggota kepolisian Republik Indonesia.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Polisi

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi

    kepada pihak – pihak yang menangani secara langsung mengenai

    kesehatan mental anggota polisi yang dapat mempengaruhi stres

    kerja, juga dapat membahayakan kondisi secara kejiwaan, sehingga

    anggota polisi tersbut dapat menghindari beberapa penyebab stres

    kerja yang akan dihadapi saat bekerja.

    b. Bagi Institusi Kepolisian Resort Bangka

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

    bahan acuan institusi kepolisian dalam menciptakan kondisi di

    tempat kerja menjadi lebih baik kembali dan kinerja para personil

    semakin meningkat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. STRES KERJA DI TEMPAT KERJA

    1. Definisi Stres Kerja

    Stres kerja sebagai sebuah perasaan tertekan yang dialami

    karyawan dalam menghadapi pekerjaan menurut Mangkunegara (2008).

    Stres kerja ini tampak dari sikap, antara lain emosi tidak stabil, perasaam

    tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak

    bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalami

    gangguan pencernaan. Wijono (2010) mendefinisikan stres kerja sebagai

    suatu kondisi dari hasil penghayatan subjektif individu dan lingkungan kerja

    yang dapat mengancam dan memberi tekanan secara psikologis, fisiologis

    dan sikap individu.

    Menurut Munandar (2006) stres kerja merupakan respon individu

    terhadap stressor yang ada pada pekerjaan yang dapat menyebabkan

    seseorang tidak berfungsi optimal. Reaksi yang dapat terjadi dapat berupa

    reaksi fisik, psikologis, atau tingkah laku. Hal yang sama dinyatakan oleh

    Soesmalijah Soewondo dalam Suwatno (2011) menyebutkan bahwa stres

    kerja adalah suatu kondisi di mana terdapat satu atau beberapa faktor di

    tempat kerja berinteraksi dengan pekerjaan, sehingga mengganggu kondisi

    fisiologis dan perilaku. Robbins (2006) menjelaskan jika stres kerja yaitu

    yaitu kondisi dinamik yang di dalamnya individu menghadapi peluang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkan dan

    yang hasil dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa stres kerja

    adalah suatu kondisi dinamik di mana individu mengalami perasaan tertekan

    dari hasil penghayatan, lingkungan kerja yang mengancam, interaksi dengan

    pekerjaan, kendala dan tuntutan pekerjaan yang dapat mengganggu kondisi

    psikologis, fisiologis, dan perilaku individu.

    2. Jenis-jenis Stres

    Menurut Selye dalam Hunnur (2014) mengklasifikasikan stress

    menjadi ke dalam 2 bagian yaitu eustress adalah positif atau stres yang baik,

    di mana distress adalah reaksi dari sebagian peristiwa atau tindakan yang

    dinilai menjadi negatif. Minto (2013) juga menjelaskan ada 2 katagori stres

    yaitu eustress merupakan hasil dari respon terhadap stres yang bersifat

    sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun) dan distress merupakan

    hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan

    desruktif (bersifat merusak). Dalam penelitian ini peneliti memilih

    menggunakan stres yang sifatnya merusak (distress) karena reaksi stres

    tersebut mendekati stressor yang dialami dalam subjek penelitian ini.

    3. Sumber Stres dalam Pekerjaan

    Sumber stres kerja yang juga disebut sebagai stressor yaitu suatu

    kondisi,situasi, atau peristiwa yang dapat menyebabkan stres menurut Davis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    dalam Wijono (2010). Menurut Robbins (2006) ada tiga kategori potensi

    stressor yaitu lingkungan, organisasi, dan individu.

    a. Faktor Lingkungan, yang terdiri ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian

    politik, dan perubahan teknologi.

    b. Faktor-faktor Organisasional, yang terdiri dari tuntutan tugas, tuntutan

    peran, dan tuntutan antarpersonal.

    c. Faktor-faktor Personal, yang terdiri dari persoalan keluarga, persoalan

    ekonomi, dan kepribadian.

    Luthans (2005) menyebutkan ada 4 kategori stressor yang

    mempengaruhi individu dalam organisasinya yaitu Extraorganizational

    Stressor, Organizational Stressor, Grup Stressor, dan Individual Stressor

    yaitu :

    a. Extraorganizational Stressor, yang terdiri daari perubahan

    sosial/teknologi, keluarga, relokasi keadaan ekonomi, dan keuangan, ras,

    dan kelas, dan keadaan komunitas/tempat tinggal.

    b. Organizational Stressor, yang terdiri dari kebijakan organisasi, struktur

    organisasi, keadaan fisik dalam organisasi, dan proses yang terjadi dalam

    organisasi.

    c. Grup Stressor, yang terdiri dari kurangnya kebersamaan dalam grup,

    kurangnya dukungan sosial, serta adanya konflik antar individu,

    interpersonal, dan intergroup.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    d. Individual Stressor,yang terdiri dari terjadinya konflik dan ketidakjelasan

    pera n, serta disposisi individu seperti pola kepribadian Tipe A, control

    personal, learned helpness, self efficacy, dan daya tahan psikologis.

    Menarik beberapa penjelasan tentang sumber stres kerja di atas,

    ditemukan bahwa sumber stres kerja dapat dipicu oleh beberapa faktor

    dalam sebuah kondisi, situasi, juga peristiwa yang meliputi faktor

    lingkungan, faktor organisasional, juga faktor personal dan grup di tempat

    kerja.

    4. Gejala-gejala yang berasal dari Stres

    Menurut Robbins (2008) stres dapat dibagi ke dalam 3 kategori

    umum yaitu : gejala-gejala secara psikologis, psikis, dan perilaku pada tiap-

    tiap individunya.

    a. Gejala Fisiologis merupakan gejala-gejala yang berkaitan dengan

    fisiologis meliputi perubahan dalam metabolisme, meningkatkan

    detak jantung dan tarikan nafas, menaikkan tekanan darah,

    menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.

    b. Gejala Psikologis merupakan gejala-gejala yang berkaitan dengan

    pekerjaan sehingga menyebabkan ketidakpuasan dalam pekerjaan,

    misalnya ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap

    yang suka menunda-nunda pekerjaan .

    c. Gejala Perilaku merupakan gejala-gejala yang berkaitan dengan

    perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas,

    kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang

    gagap, serta kegelisahan, dan ketidakteraturan waktu tidur.

    Menurut Hunsaker dan Cook (Wijoyono, 2010) menyebutkan

    tentang gejala-gejala yang sama yang mengarah pada stres kerja yaitu

    merasa lelah/ letih, kehabisan tenaga, pusing, gangguan pencernaan,

    gangguan pernafasan, tangan dan kaki berkeringat, kepala nyeri, tekanan

    darah tinggi, jantung berdebar, bagian dalam perut tegang, sulit tidur, keras

    kepala, nafas tersengal-sengal, murung, mudah marah dan cepat lelah, tidak

    dapat berkonsentrasi, suka menyerang dan melawan, tidak enak makan,

    kecemasan yang terus menerus, merasa takut / gelisah, tidak dapat rileks,

    tidak puas terhadap apa yang dicapai, suka mempertahankan diri,

    ketergantungan obat, minum alkohol berlebihan, dan merokok berlebihan.

    Sopiah (2008) juga menyatakan hal yang sama, dampak atau akibat

    stres kerja dilihat dari 3 aspek yaitu :

    a. Fisik yaitu akibat stres terdapat sejumlah penyakit yang disinyalir

    karena orang tersebut mengalami stres yang cukup tinggi dan

    berkepanjangan, di antaranya adalah penyakit jantung, bisul, tekanan

    darah tinggi, sakit kepala, gangguan tidur, tambah sakit jika sedang

    menderita sakit.

    b. Psikis yaitu dampak stres pada aspek psikis dapat dikenali, di

    antaranya adalah ketidakpuasan kerja, depresi, keletihan kemurungan,

    dan kurang bersemangat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    c. Perilaku yaitu akibat stres dapat dikenali dari perilaku, meliputi

    kinerja rendah, naiknya tingkat kecelakaan kerja, salah dalam

    mengambil keputusan, tingkat absensi kerja tinggi, dan agresi di

    tempat kerja.

    Sehingga beberapa penjelasan di atas menjelaskan tentang gejala-

    gejala stres pada dasarnya meliputi berbagai faktor yang sama yaitu gejala

    fisiologis, gejala psikologis dan gejala perilaku. Gejala fisiologis yang

    berhubungan dengan kondisi-kondisi tubuh seseorang terhadap tekanan atau

    stres, gejala psikologis berhubungan dengan kondisi-kondisi emosional

    seseorang yang berada di luar kontrol, dan gejala perilaku berhubungan

    dengan respon seseorang berupa sikap-sikap pemberontakan yang diterima

    dari tekanan atau tuntutan dari dalam juga luar lingkungannya.

    B. UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK DI POLRES BANGKA

    1. Pengertian Polisi

    Polisi adalah badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan

    dan ketertiban umum (menangkap) orang yng melanggar undang-undang,

    anggota badan pemerintah (pegawai negara yang bertugas menjaga

    keamanan. Polres adalah singkatan dari polisi resort. Polres membawahi

    Kepolisan Negara Republik Indonesia Sektor. Untuk kota-kota besar,

    Polres dinamai Kepolisian Resort Kota Besar. Polres memiliki satuan

    tugas kepolisian yang lengkap, layaknya Polda dan dipimpin oleh seorang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Komisaris Besar (Polisi Kombes) untuk Polrestabes atau Ajun Komisaris

    Besar Polisi (AKBP) untuk Polres (dalam polri.go.id).

    Beberapa wilayah tertentu Polres membentuk Satuan Fungsi

    yang dibutuhkan oleh masing-masing wilayahnya, seperti Satuan

    Narkotika dan Obat berbahaya, Satuan Pengamanan Objek Vital, Satuan

    Pengamanan Objek Wisata, Satuan Perairan, dan Satuan Pelaksana

    Pengaman Pelabuhan (Yulihastin,2008). Polres Bangka sendiri, terutama

    di dalam Unsur Pelaksana Tugas Pokok terdiri dari 202 personil, dengan

    kesembilan divisi yang dimiliki yaitu SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian

    Terpadu), SAT INTELKAM (Satuan Intelijen dan Keamanan), SAT

    RESKRIM (Satuan Reserse dan Kriminal), SAT RESNARKOBA (Satuan

    Reskrim dan Narkoba), SAT BINMAS (Satuan Pembinaan Masyarakat),

    SAT SABHARA (Satuan Samapta Bhayangkara), SAT LANTAS (Satuan

    Lalu Lintas), SAT POLAIR (Satuan Polisi Perairan), dan SAT TAHTI

    (Satuan Tahanan dan Barang Bukti).

    2. Pengertian dari Satuan Fungsi yang berada dalam naungan Unsur

    Pelaksana Tugas Pokok RI.

    Dalam situs resmi yang diambil dari “polri.go.id”menjabarkan

    ada 10 divisi yang melaksanakan tugas-tugas yang berbeda. Dari 10 divisi

    tersbut dalam Polres disebut sebagai Unsur Pelaksana Tugas Pokok di

    bawahi oleh Unsur Pengawasan dan Pembantu Pimpinan Kapolres dan

    Wakapolres. Dimulai dari yang pertama yaitu SPKT (Sentra Pelayanan

    Kepolisian Terpadu), SAT INTELKAM (Satuan Intelijen dan Keamanan),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    SAT RESKRIM (Satuan Reserse dan Kriminal), SAT RESNARKOBA

    (Satuan Reskrim dan Narkoba), SAT BINMAS (Satuan Pembinaan

    Masyarakat), SAT SABHARA (Satuan Samapta Bhayangkara), SAT

    LANTAS (Satuan Lalu Lintas), SAT PAM OBVIT (Satuan Pengaman

    Objek Vital), SAT POLAIR (Satuan Polisi Perairan), dan SAT TAHTI

    (Satuan Tahanan dan Barang Bukti).

    Tugas Pokok dari 10 divisi menurut Peraturan Kepala Kepolisian

    Negara Republik Indonesia nomor 23 tahun 2010, Bab II Bagian Kelima

    tentang Unsur Pelaksana Tugas Pokok yaitu:

    a. SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) yaitu memberikan

    pelayanan Kepolisan secara terpadu terhadap masyarakat,

    memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan pelayanan

    informasi (Paragraf 1 Pasal 37 nomor 2)

    b. SAT INTELKAM (Satuan Intelejen dan Keamanan) yaitu bertugas

    menyelenggarakan / membina fungsi Intelejen bidang Keamanan,

    termasuk persandian, dan pemberi pelayanan yang berkaitan dengan

    ijin keraimaian umum dan penerbitan SKCK, menerima

    pemberitahuan kegiatan masyarakat atau kegiatan politik, serta

    membuat rekomendasi atas permohonan izin pemegang senjata api

    dan penggunaan bahan peledak (Paragraf 2 Pasal 39 nomor 2).

    c. SAT RESKRIM (Satuan Reserse dan Kriminal) yaitu bertugas

    melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan

    tinak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    lapangan serta pembinaan, koordinasi, dan pengawasan PPNS

    (Paragraf 3 Pasal 43 nomor 2).

    d. SAT RESNARKOBA (Satuan Reskrim dan Narkoba) yaitu bertugas

    melaksanakan pembinaan fungsi penyelidikan, penyidikan,

    pengawasan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran

    gelap Narkoba berikut prekursornya, serta pembinaan dan penyuluhan

    dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan

    Narkoba (Paragraf 4 Pasal 47 nomor 2).

    e. SAT BINMAS (Satuan Pembinaan Masyarakat) yaitu bertugas

    melaksanakan pembinaan masyarakat meliputi kegiatan

    pemberdayaan Perpolisian Masyarakat (Polmas), dan melaksanakan

    koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap bentuk-bentuk

    pengamanan swakarsa (pam swakarsa), Kepolisian Khusus (Polsus),

    serta kegiatan kerja sama dengan organisasi, lembaga instansi, dan

    atau tokoh masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan

    masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat

    terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang0undangan serta

    terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Paragraf 5 Pasal

    51 nomor 2).

    f. SAT SABHARA (Satuan Samapta Bhayangkara) yaitu bertugas

    melaksanakan Turjawali dan pengamanan kegiatan masyarakat dan

    instansi pemerintah, objek vital, TPTKP, penanganan Tipiring, dan

    pengendalian massa dalam rangka pemeliharaan keamanan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    ketertiban masyarakat serta pengamanan markas (Paragraf 6 Pasal 55

    nomor 2).

    g. SAT LANTAS (Satuan Lalu Lintas) yaitu bertugas melaksanak

    Turjawali lalu lintas, pendidikan masyarakat lalu lintas

    (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan

    bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan

    penegakan hukum di bidang lalu lintas (Paragraf 7 Pasal 59 nomor 2).

    h. SAT PAM OBVIT (Satuan Pengaman Objek Vital) yaitu bertugas

    melaksanakan kegiatan pengaman objek vital, objek wisata, kawasan

    tertentu, dan VIP yang memerlukan pengamanan kepolisian (Paragraf

    8 Pasal 63 nomor 2).

    i. SAT POLAIR (Satuan Polisi Perairan) yaitu bertugas melaksanakan

    fungsi kepolisian perairan, yang meliputi patroli perairan, penegakkan

    hukum di perairan, pembinaan masyarakat pantai dan perairan

    lainnya, serta SAR (Paragraf 9 Pasal 67 nomor 2).

    j. SAT TAHTI (Satuan Tahanan dan Barang Bukti) yaitu bertugas

    menyelenggarakan perawatan tahanan, meliputi pelayanan kesehatan

    tahanan, pembinaan tahanan serta menerima menyimpan, dan

    mengamankan barang bukti beserta adminisrasinya di lingkungan

    Polres, melaporkan jumlah dan kondisi tahanan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan ( Paragraf 10 Pasal 70

    nomor 2).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    C. KERANGKA TEORI

    Studi dan penelitian mengenai stres kerja sudah seringkali dilakukan.

    Ada banyak penelitian yang dilakukan di daerah rawan konflik sperti di India,

    Israel, dan beberapa peneltian juga ditemukan di wilayah Indonesia yang

    sering terjadi konflik. Penelitian yang telah dilakukan di India,hasil studi

    tersebut membahas mengenai stres kerja yang terjadi pada anggota polisi.

    Studi yang dilakukan oleh Hunnur (2014) menyimpulkan dari 12 dimensi

    Occupational Stress Index dinilai sebagai skala yang sangat relevan untuk

    mengukur kondisi pekerjaan di sebuah departemen kepolisian. Ditemukan 7

    dari 12 dimensi menunjukkan stres yang tinggi yaitu : Role Overload,

    Unprofitability, Underpatricipation, Powerless, Unreasonable Group &

    Political Pressure, Stresnous Working Condition, dan Intrinsic

    Impoverisment. Role Overload menjadi petunjuk di mana pengaruh pekerjaan

    yang berlebihan muatan dapat membuat seseorang mengalami stres yang

    tinggi. Secara keseluruhan Occupational Stress Index menunjukkan 85,5%

    stres tinggi pada departemen kepolisian, di mana dari 475 responden terdapat

    406 responden yang mengalami stres yang tinggi.

    Penelitian yang kedua dijabarkan dengan jelas oleh Lutfiyah (2011)

    yang juga meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada

    polisi lalu lintas, ada 3 faktor yaitu beban kerja, pengembangan karir, dan sub

    divisi. Lutfiyah menyimpulkan gaji yang kurang mencukupi, dan kelelahan

    secara psikis membuat polisi lalu lintas menjadi lari dari tugas dan melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    penyimpangan kerja (melakukan pungutan liar). Tetapi dalam penelitian

    tersebut, menyatakan jika konflik keluarga tidak terlalu menjadi penyebab

    stresfull pada polisi lalu lintas, dan ternyata faktor dalam diri individu juga

    tidak terlalu berpengaruh terhadap stres kerja polisi. Variabel masa kerja,

    umur, tipe kepribadian (big five), iklim organisasi dalam penelitian ini tidak

    menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap stres kerja pada polisi lalu

    lintas. Variabel pengembangan karir menunjukkan adanya pengaruh yang

    signifikan bahwa seorang polisi lalu lintas dengan pengembangan karir yang

    tinggi cenderung lebih mudah mengalami stres kerja. Pada variabel yang

    terakhir, Sub divisi menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada stres

    kerja bahwa sub divisi memiliki beban kerja dan jam kerja yang berbeda,

    sehingga hal ini memungkinkan adanya perbedaan stressor pada polisi lalu

    lintas.

    Pada penelitian Bano (2014), melakukan studinya tentang stres

    pekerjaan pada personil polisi yang terjadi di distrik Aligarh (Uttar Pradesh)

    wilayah yang menjadi satu bagian dari India ini menunjukkan stres kerja yang

    signifikan lebih menonjol pada personil polisi yang lebih muda, lebih

    berpendidikan, menempatkan yang berada di wilayah pedesaan, dan kurang

    berpengalaman. Tinggal bersama keluarga, status sebelum menikah dan

    setelah menikah pada personil polisi tidak memiliki dampak signifikan pada

    level stres pada personil polisi. Sehingga pada penelitian ini mengidentifikasi

    tekanan politik, kurangnya waktu dengan keluarga, padangan publik yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    negatif dan rendahnya gaji adalah penyebab utama dalam stres kerja antar

    personil polisi.

    Berdasarkan pemaparan beberapa penelitian yang terjadi di beberapa

    wilayah tersebut, peneliti menemukan adanya kekurangan juga kelebihan

    penelitian yang dapat dijadikan studi selanjutnya. Studi yang akan dilakukan

    peneliti, akan dikembangkan sesuai pandangan-pandangan studi sebelumnya.

    Studi yang dipilih mengambil kekurangan dalam hal penilaian stres kerja

    yang dilihat dari satuan fungsi secara luas. Berangkat dari hal ini, peneliti

    tertarik untuk menggambarkan stres kerja yang sedang terjadi pada Polisi di

    Resort Bangka dan memasukkan kesepuluh divisi yang berada dalam

    Kesatuan Polres Bangka Induk Republik Indonesia.

    Dalam usaha melakukan pengukuran stres kerja tersebut, peneliti

    memilih untuk menggunakan skala stres kerja yang dibuat sendiri oleh

    peneliti. Skala stres kerja dipilih karena beberapa penelitian juga sudah

    menerapkan skala tersebut sebelumnya. Instrumen ini mampu melihat

    gambaran stres kerja yang terjadi dalam satuan fungsi Polres Bangka.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. JENIS PENELITIAN

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

    dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada data-

    data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Penelitian

    deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta juga

    karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Azwar,

    2013). Kountur (2003) menjabarkan bahwa dalam penelitian deskriptif tidak

    terdapat perlakuan terhadap variabel yang akan diteliti, melainkan

    menguraikan secara jelas variabel penelitiannya.

    B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

    Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

    perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002). Variabel dalam penelitian ini

    yaitu stres kerja.

    C. DEFINISI OPERASIONAL

    Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang

    dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang

    dapat diamati. Variabel-variabel penelitian sebenarnya merupakan kumpulan

    konsep mengenai fenomena yang diteliti. Dalam pelaksanaan penelitian,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    batasan atau definisi suatu variabel tidak dapat dibiarkan ambigous, yaitu

    memiliki makna ganda, atau tidak menunjukkan indikator yang jelas (Azwar,

    2013). Oleh karena itu, peneliti memperjelas batasan variabel yang akan

    diteliti, maka perlu diberikan definisi operasional variabel berikut ini :

    Stres kerja merupakan yaitu kondisi dinamik yang di dalamnya polisi

    tersebut menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa

    yang sangat diinginkan dan yang hasil dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi

    penting. Stres kerja pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala

    stres kerja yang dibuat sendiri oleh peneliti. Berdasarkan gejala stres kerjanya

    menurut Robbins (2006) yaitu gejala fisiologis merupakan stres yang

    menciptakan perubahan metabolisme,gejala psikologis merupakan stres yang

    dapat menyebabkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan, dan

    gejala perilaku merupakan stres yang berkaitan dengan perilaku mencakup

    perubahan produktivitas, absensi, dan tingkat keluar-masuknya karyawan.

    D. SUBJEK PENELITIAN

    Subjek dalam penelitian ini adalah anggota-anggota kepolisian di

    Polres Bangka. Kriteria yang menjadi subjek penelitian adalah anggota-

    anggota yang tergabung dalam Unsur Pelaksana Tugas Pokok di Polres

    Bangka yang terdiri dari kesembilan divisi satuan fungsi. Populasi seluruh

    anggota yang tergabung dalam Unsur Pelaksana Tugas Pokok yaitu sebanyak

    202 orang. Menurut Arikunto (2010), populasi adalah keseluruhan subjek

    penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Adapun pengertian sampel menurut Arikunto (2010), sampel

    adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini

    pengambilan sampel dilakukan terhadap responden yang merupakan anggota

    kepolisian yang tergabung dalam Unsur Pelaksana Tugas Pokok di Polres,

    Bangka. Dikarenakan di lapangan peneliti mengalami beberapa kendala,

    akhirnya peneliti juga menerapkan teknik Convenience Sampling, yaitu

    sampel dengan pertimbangan kemudahan merupakan teknik penentuan

    sampel dengan pertimbangan kemudahan atau kebetulan saja (Soegiyono,

    2009).

    E. METODE PENGUMPULAN DATA

    Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk mengukur tingkat

    stres kerja. Kedua skala ini diisi oleh kesembilan fungsi anggota kepolisian di

    Polres Bangka.

    1. Skala Stres Kerja

    Skala stres kerja ini didasarkan pada tiga (3) aspek stres kerja

    menurut Robbins (2008) yaitu gejala fisiologis yang berkaitan dengan

    perubahan dalam metabolisme, meningkatnya detak jantung dan tarikan

    nafas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu

    serangan jantung, gejala psikologis yang berkaitan dengan pekerjaan

    sehingga menyebabkan ketidakpuasan dalam pekerjaan, misalnya

    ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka

    menunda-nunda pekerjaan, dan gejala perilaku yang berkaitan dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran,

    dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan,

    pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan,

    dan ketidakteraturan waktu tidur.

    Berdasarkan ketiga aspek tersebut disusunlah pernyataan dalam

    skala 72 butir aitem. Masing-masing aspek aspek terdiri dari 24 butir

    pernyataan baik bersifat favorable dan unfavorable. Aitem dikatakan

    bersifat favorable apabila pernyatan pernyataan yang jika disetujui

    menunjukkan sikap positif terhadap obyek yang terkait, sedangkan aitem

    dikatakan bersifat unfavorable apabila pernyataan-pernyataan yang jika

    disetujui menunjukkan sikap negatif terhadap objek yang menjadi sasaran

    perhatian (Anderson dalam Supratiknya, 2014).

    Jenis skala dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala

    Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

    atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala ini terdapat

    empat alternatif jawaban yaitu pada pernyataan favourable terdiri dari

    Sangat Setuju (SS) dengan skor 4, Setuju (S) dengan skor 3, Tidak Setuju

    (TS) dengan skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1,

    sedangkan pada pernyataan unfavorable terdiri dari Sangat Setuju (SS)

    dengan skor 1, Setuju (S) dengan skor 2, Tidak Setuju (TS) dengan skor 3,

    dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 4. Peneliti membuat keempat

    format pilihan untuk menghindari kecenderungan subjek memilih jawaban

    netral.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Distribusi atau penyebaran aitem pada skala tersebut dapat dilihat

    pada tabel 1 berikut

    Tabel 1

    Blueprint Stres Kerja

    N

    o Aspek

    Komponen Item Tota

    l

    Persen

    tase Favorable Unfavorable

    1. Gejala

    Psikologis

    1,37,32,3,42,27,5,

    51,29,12,53,25

    36,4,48,26,9,50,72,

    2,66,30,19,43 24

    33,34

    %

    2. Gejala

    Fisiologis

    7,57,33,11,59,35,

    8,55,47,15,61,44

    28,22,64,54,6,58,

    49,14,60,38,16,62 24

    33,34

    %

    3. Gejala

    Perilaku

    17,63,71,13,65,31,

    21,67,39,23,69,46

    40,10,56,41,20,52,

    34,18,68,45,12,24,70 24

    33,34

    %

    Total 36 36 72 100%

    Tabel 2

    Penilaian Skala Stres Kerja

    No Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable

    1. Sangat Setuju (SS) 4 1

    2. Setuju (S) 3 2

    3. Tidak Setuju (TS) 2 3

    4. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

    F. Koefisien Korelasi Item Total

    Parameter utama dalam seleksi aitem skala adalah daya diskriminasi

    item, yaitu sejauh mana aitem mampu membedakan individu yang memiliki

    atribut dan individu yang tidak memiliki atribut yang hendak diukur oleh

    skala. Daya diskriminasi aitem tersebut diuji melalui komputasi koefisien

    korelasi antara distribusi skor pada masing-masing aitem dengan distribusi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    skor keseluruhan pada skala yang menjadi kriteria. Hasil dari komputasi ini

    berupa koefisien korelasi item total (rix) yang disebut dengan parameter daya

    beda aitem (Azwar, 2009).

    Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai

    dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya

    diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka

    1,00. Koefisien yang mendekati angka 0 atau yang memiliki tanda negatif

    mengindikasikan daya diskriminasi yang tidak baik (Azwar, 2009).

    Korelasi aitem total digunakan sebagai kriteria pemilihan aitem yang

    memiliki batasan rix ≥ 0,30 yang berarti bahwa aitem-aitem yang koefisien

    korelasinya bernilai minimal 0,30, daya diskriminasinya dianggap

    memuaskan. Sebaliknya, apabila nilai rix kurang dari 0,30 maka item tersebut

    memiliki daya diskriminasi yang rendah (Azwar, 2009). Aitem yang memiliki

    indeks daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar dari 0,30 dan

    jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala,

    maka dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi

    tinggi. Namun jika jumlah aitem yang tidak lolos tidak mencukupi

    jumlahyang diinginkan maka dapat mempertimbangkan untuk menurunkan

    batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2009).

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala try out

    terpakai. Skala try out terpakai sendiri merupakan skala yang digunakan tanpa

    melewati tahap uji coba skala sebelumnya. Peneliti memilih langkah ini

    dengan alasan, bahwa peneliti mengalami keterbatasan waktu dan subyek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    penelitian yang tidak dapat mengerjakan skala secara bersamaan dikarenakan

    tugas lapangan dan banyaknya cuti di akhir tahun pada saat penyebaran skala

    dilakukan. Pengukuran terhadap aitem-aitem dalam skala tersebut

    dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2016 hingga tanggal 5 Januari 2017

    sebanyak 202 responden atau 202 kuesioner yang disebar. Dari 202 kuisioner

    tersebut, tidak semua berhasil dikumpulkan oleh peneliti kemudian data

    kuisioner yang kembali berjumlah 42 kuisioner selanjutnya data diolah oleh

    peneliti dengan SPSS for windows versi 23. Berdasarkan pemilihan

    kuesioner/angket, hanya digunakan 44 angket untuk perhitungan korelasional

    karena dengan perhitungan seluruh angket, nilai daya diskriminasi masih

    banyak yang rendah sehingga banyak aitem yang gugur.

    G. Validitas dan Reliabilitas.

    1. Validitas

    Menurut Taniredja (2011), sebuah alat ukur dalam penelitian

    perlu memilliki validitas. Validitas adalah kualitas esensial yang

    menunjukkan sejauh mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut

    psikologis yang hendak diukurnya. Pengertian paling lazim tentang

    validitas adalah sebagai berikut. Pertama, validitas dipandang sebagai

    kualitas atau ciri yang melekat pada tes. Kedua, validitas bisa dibedakan

    dalam tiga tipe atau tiga jenis yaitu validitas isi, validitas terkait dengan

    kriteria serta validitas konstruk (Goodwin dan Leech dalam Supratiknya,

    2014).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi,

    yaitu menyangkut tingkat kebenaran suatu instrumen dalam mengukur isi

    (content) dari area yang dimaksudkan untuk diukur. Untuk mengetahui

    suatu kuisioner dapat dianggap valid secara isi maka dapat dilakukan

    dengan meminta pendapat valid secara isi maka dapat dilakukan dengan

    meminta pendapat ahli yang sesuai dengan bidang penelitian

    (Kountur,2007). Skala tersebut yaitu skala stres kerja diperiksa oleh dosen

    pembimbing sebagai pakar dalam bidang penelitian.

    2. Reliabilitas

    Menurut Supratiknya (2014), reliabilitas adalah konsistensi dan

    stabilitas. Suatu tes disebut reliabel atau konsisten bila sejumlah orang

    memperoleh skor yang sama manakala mereka dites pada dua kesempatan

    berbeda dengan tes yang sama, dites dengan dua versi berbeda dari tes

    yang sama, serta dites dengan kelompok-kelompok item berlainan dari tes

    yang sama. Secara statistik reliabilitas ditunjukkan dengan korelasi. Angka

    atau koefisien korelasi yang menunjukkan reliabilitas disebut koefisien

    reliabilitas. Menurut Sekaran (2006), reliabilitas atau keandalan suatu

    pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias

    (bebas dari kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang

    konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan

    kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai

    stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan

    membantu menilai “ketepatan” sebuah pengukuran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Menurut Azwar (2009), reliabilitas dinyatakan oleh koefisien

    reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan

    1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti

    semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah

    mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitas.

    Hasil perhitungan reliabilitas skala stres kerja sebelum dilakukan

    uji seleksi aitem adalah 0,944 dan setelah dilakukan seleksi aitem dengan

    pengguguran manual, nilai koefisien reliabilitas meningkat menjadi 0,956.

    Berdasarkan pada hasil uji reliabilitas, sesuai dengan standar dan acuan

    Azwar (2009) dapat disimpulkan bahwa reliabilitas skala tersebut pada

    penelitian terbilang memiliki reliabilitas yang tinggi karena nilai

    reliabilitas skala tersebut mendekati 1,00.

    a. Skala Stres Kerja

    Uji coba skala stres kerja terdiri dari 72 aitem.

    Berdasarkan ketiga aspek masing-masing aspek terdiri dari 24 butir

    pernyataan, baik bersifat favorable maupun unfavorable. Berikut

    ini tabel sebaran aitem skala stres kerja:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Tabel 3

    Diskriminasi Item

    N

    o Aspek

    Komponen Item Total

    Perse

    ntase Favorable Unfavorable

    1. Gejala

    Psikologis

    (1),(37),32,3,(42),27,5,

    51*,29,12,(53),25

    36,(4),48,26,(9),(50),

    72,2*,66,30,19,43 15

    33,34

    %

    2. Gejala

    Fisiologis

    7,57*,33,11,59*,35*,

    8,55,47*,15,61,44

    28,22,64*,54*,6*,58

    *,49,14,60,38,16*,62 15

    33,34

    %

    3. Gejala

    Perilaku

    17,(63),71*,13,65,31,

    21,(67),39*,23*,69,(46)

    (40),10,56,41,20,52,

    (34),18*,68,45,24,70 15

    33,34

    %

    Total 21 24 45 100%

    Keterangan :

    * : Aitem yang gugur

    ( ) : Aitem yang sengaja digugurkan

    Hasil uji korelasi aitem total rix awal berkisar -0,083

    antara sampai dengan 0,765. Untuk mendapatkan aitem dengan

    daya diskriminasi yang baik maka dilakukan seleksi aitem dengan

    menggugurkan aitem yang memiliki korelasi aitem total (rix) di

    bawah 0,300. Hasilnya terdapat 15 item yang gugur dengan

    korelasi aitem total (rix) akhir berkisar 0,351 sampai dengan 0,772.

    Dari 15 aitem skala stres kerja yang lolos uji seleksi,

    dilakukan pengguguran manual aitem untuk menyeimbangkan

    jumlah aitem tiap aspek. Aitem yang digugurkan adalah aitem

    dengan nilai korelasi aitem total (rix) terendah pada masing-masing

    aspek. Hasilnya terdapat 15 aitem yang digugurkan yang meliputi 9

    aitem aspek gejala psikologis, 9 aitem pada aspek gejala fisiologis,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    dan 9 aitem pada aspek gejala perilaku. Hasil akhir skala stres kerja

    terdiri dari 45 aitem, masing-masing aspek memiliki aitem.

    Berikut tabel akhir dari skala stres kerja:

    Tabel 4

    Dikriminasi Item Setelah Digugurkan

    N

    o Aspek

    Komponen Item

    Total

    Perse

    ntase Favorable Unfavorable

    1. Gejala

    Psikologis

    32,3,27,5,29,12,

    25

    36, 48,26, 72,

    66,30,19,43 15 33,34%

    2. Gejala

    Fisiologis

    7,33,11,

    8,55,15,61,44

    28,22,

    49,14,60,38,62 15 33,34%

    3. Gejala

    Perilaku

    17, 13,65,31,

    21, 69,

    10,56,41,20,52,

    68,45,24,70 15 33,34%

    Total 21 24 45 100%

    H. Metode Analisis Data

    Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 analisis data yaitu uji

    normalitas dan uji deskriptif.

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk melihat apakah

    nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Tujuan uji normalitas adalah

    untuk mengetahui normalitas sebaran data. Pengujian normalitas dilakukan

    dengan menggunakan one sample Kolmogorof-Smirnov test dalam

    program SPSS for Windows 18.0. Untuk menetapkan kenormalan data

    adalah dengan menetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0,05,

    kemudian bandingkan nilai p dengan taraf signifikansi yang diperoleh. Jika

    signifikansi yang diperoleh > α maka sampel berasal dari populasi yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    terdistribusi normal. Sebaliknya, jika signifikansi yang diperoleh < α maka

    sampel bukan berasal dari populasi yang normal (Noor, 2011).

    2. Uji Deskriptif

    Analisis deskriptif adalah analisis yang lebih banyak

    menggambarkan fakta sebagaimana adanya (Sangadji & Sopiah, 2010).

    Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek

    penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok

    subjek yang diteliti dan tidak bermaksud untuk pengujian hipotesis.

    Penyajian hasil analisis deskriptif pada penelitian ini menggunakan

    frekuensi, presentase, tabulasi silang, dan bentuk grafik/chart pada data

    yang bersifat kategorikal (Azwar, 2013). Uji deskriptif digunakan untuk

    mendapatkan nilai mean masing-masing aspek stres kerja pada Polisi

    Resort Bangka.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian

    Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal

    29 Desember 2016 sampai dengan tanggal 6 Januari 2017, peneliti

    membagikan 202 kuisioner pada anggota kepolisian yang tergabung dalam

    Unsur Pelaksana Tugas Pokok di Polres Bangka. Sebelum melakukan

    pengambilan data, peneliti telah meminta memasukkan surat permohonan

    untuk melakukan penelitian, satu bulan sebelumnya dan mendapatkan

    persetujuan langsung oleh Kepala Polres Bangka untuk melakukan

    penelitan di Polres Bangka.

    Pengambilan data dilakukan pada saat jam kerja di Polres Bangka

    Induk. Peneliti langsung membagikan kuisioner sebanyak 202 langsung

    dalam 1 hari. Waktu penyebaran kuisoner, peneliti didampingi langsung

    dengan Bagian SIUM Polres dikarenakan di setiap fungsi juga

    memberikan surat izin kepada Kepala Per Satuan Fungsi untuk dibagikan

    ke setiap fungsi satuan di Polres. Tempat pengisian kuisioner tersebut

    ditentukan oleh Kepala Satuan Fungsi tersebut. Peneliti telah

    berkomunikasi dan berkoordinasi sebelumnya dengan semua pihak yang

    berkenaan langsung terhadap proses pengisian kuisioner di Polres Bangka.

    Pada pembagian dan pengisian kuisioner ini, peneliti

    menggunakan 202 anggota polisi pada 9 Fungsi Satuan Kepolisian Polres

    Bangka dengan berbagai macam jabatan sebagai subyek penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Seluruh subyek penelitian ini sudah diberi arahan mengenai cara

    dan maksud dari pengisian skala sebelum mereka melakukan pengisian

    skala.

    Setelah pengambilan data dilakukan, peneliti melakukan cek pada

    jawaban setiap kuisoner. Dari 202 kuisoner, hanya 44 kuisioner yang

    dapat peneliti kumpulkan kembali dengan kondisi kuisoner terisi dengan

    baik dan dari semua kuisioner yang kembali telah termasuk dari 9 fungsi

    Satuan Kepolisian yang diharapkan peneliti. Sisa kuisioner yang tidak

    terisi berjumlah 158, dan banyak hambatan yaitu ada banyak anggota yang

    sedang melakukan operasi lilin akhir tahun, cuti, dan beberapa hal

    mengungkapkan kurang athusias mengisi kuisioner yang kurang

    menguntungkan pada Satuan Fungsi di Kepolisian tersebut.

    B. Deskripsi Subyek Penelitian

    Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    seluruh anggota polisi yang tergabung dalam Unsur Pelaksana Tugas

    Pokok (9 Fungsi Satuan Polres). Rentang usia subyek penelitian ini

    berkisar antara 21 – 52 tahun. Masa kerja subyek penelitian berkisar antara

    2 – 30 tahun. Berikut tabel data demografis subyek penelitian:

    Tabel 5

    Data Demografis Subyek Penelitian dalam 9 Fungsi Satuan

    Deskripsi Jumlah Subyek Total

    Subyek

    Usia 21 – 40 tahun 38 44

    41 - 60 tahun 6

    Jenis Kelamin Laki-laki 39 44

    Perempuan 5

    Masa Kerja 2 - 20 tahun 40 44

    21 - 30 tahun 4

    Status Pernikahan Menikah 31 44

    Lajang 13

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Tabel 6

    Data Personil dalam 9 Fungsi Satuan

    UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK DI

    POLRES BANGKA INDUK

    No SUB DIVISI Jumlah Jenis Kelamin

    L P

    1. SAT SABHARA 5 4 1

    2. SAT INTELKAM 6 6 0

    3. SAT POLAIR 8 8 0

    4. SAT BINMAS 4 3 1

    5. SAT RESKRIM 5 4 1

    6. SAT LANTAS 5 5 0

    7. SPKT 4 4 0

    8. SAT TAHTI 3 2 1

    9. SAT NARKOBA 4 3 1

    C. Hasil Penelitian

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk melihat

    apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Tujuan uji

    normalitas adalah untuk mengetahui normalitas sebaran data. Pengujian

    normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorof-Smirnov test

    dalam program SPSS for Windows 18.0. Untuk menetapkan

    kenormalan data adalah dengan menetapkan taraf signifikansi uji

    misalnya α = 0,05, kemudian bandingkan nilai p dengan taraf

    signifikansi yang diperoleh. Jika signifikansi yang diperoleh > α maka

    sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Sebaliknya, jika

    signifikansi yang diperoleh < α maka sampel bukan berasal dari

    populasi yang normal (Noor, 2011).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Tabel 7

    Hasil Uji Normalitas

    Berdasarkan hasil normalitas, variabel stres kerja memperoleh

    nilai 0,002 menggunakan perhitungan Shapiro Wilk. Distribusi data

    dapat dinyatakan normal apabila memiliki nilai signifikansi lebih dari

    0,05 (p > 0,05) (Noor, 2011). Dengan demikian dapat disimpulkan

    bahwa keseluruhan variabel memiliki distribusi data yang tidak nomal.

    Hasil tersebut juga dapat dilihat berdasarkan sebaran data yang ada

    pada kurva berikut:

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

    SkorStres

    Kerja ,120 44 ,122 ,907 44 ,002

    a. Lilliefors Significance Correction

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Tabel 8

    Kurva Stres Kerja

    Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa persebaran data yang

    tidak seimbang karena banyaknya sebaran data yang cenderung ke

    kanan yaitu pada skor 100 -105.

    2. Deskripsi Data Penelitian

    Peneliti melakukan analisis data deskripsi dengan

    membandingkan antara pengukuran teoritis dan pengukuran empiris.

    Hasil deskripsi data penelitian sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Tabel 9

    Hasil Mean Empiris dan Mean Teoritis

    Skala stres kerja memiliki mean teoritis sebesar 112,5 dan

    mean empiris sebesar 88,52. Mean teoritis pada skala ini lebih besar

    dibandingkan mean teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek

    pada penelitian ini memiliki stres yang rendah. Hal ini didukung oleh

    hasil uji One Sample t-Test yang dilakukan peneliti untuk

    membandingkan mean empiris dan mean teoritis. Berikut hasil uji One

    Sample t-Test pada penelitian ini:

    TABEL 10

    Hasil Uji One Sample Test Mean Skala Stres Kerja

    Berdasarkan hasil uji One Sample t-Test, mean empiris

    memiliki perbedaan yang signifikan dengan mean teoritis karena

    memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (p

  • 41

    a. Kategori Stres Kerja berdasarkan Fungsi Satuannya.

    Setelah menghitung semua data subjek yang memiliki

    jumlah responden yang tidak jauh berbeda, dari ke sembilan

    fungsi satuan ditemukan ada 5 Fungsi Satuan yang jumlah

    subjeknya cukup memenuhi kriteria. Menurut Priyatno (2012)

    peneliti dapat menggunakan metode analisis K Independent

    Sample Test atau uji beberapa sampel bebas, digunakan untuk

    mengetahui ada tidaknya perbedaan tiga atau lebih kelompok

    sampel bebas. Berikut hasil uji Kruskal Wallis pada penelitian ini:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Tabel 11

    Hasil Uji Kruskal Wallis Skala Stres Kerja

    Ranks

    SatuanFungs

    i N

    Mean

    Rank

    SkorStresKerja5Satuan

    Fungsi

    1 5 5,60

    4 4 15,50

    5 5 17,30

    6 5 15,20

    7 4 15,00

    9 4 16,38

    Total 27

    Pada Tabel Ranks yang pertama menunjukkan informasi

    mengenai banyaknya data yang diolah untuk masing-masing

    variabel. Angka 1 yang tertera pada tabel rank menunjukkan

    bahwa itu adalah satuan (SABHARA), angka 4 menunjukkan

    satuan (BINMAS), angka 5 menunjukkan satuan (RESKRIM),

    angka 6 menunjukkan satuan (RESKRIM), angka 7 menunjukkan

    satuan (SPKT) dan angka 9 (NARKOBA).

    Tabel Test Statistic yang kedua menunjukkan analisis

    hipotesis. Dari hasil analisis Kruskal –Wallis dengan nilai H

    sebesar 7,196 (di sini tertulis Chi-Square, sebab hasil dari nilai H

    Test Statisticsa,b

    SkorStresKerja5

    SatuanFungsi

    Chi-Square 7,196

    Df 5

    Asymp. Sig. ,206

    a. Kruskal Wallis Test

    b. Grouping Variable:

    SatuanFungsi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    ini nantinya akan dibandingkan dengan tabel Chi Square) dengan

    derajat kebebasan (df) 4 pada Asymp.Sig sebesar 0,206 dan taraf

    kesalahan yang diambil adalah 5%. Ketentuan yang digunakan

    bila Chi-kuadrat hitung lebih besar dari Chi-kuadrat tabel berarti

    Ho diterima dan Ha ditolak menurut Priyatno (2012). Dalam

    penelitian ini diperoleh 0,206 > 0,05. Hal ini menunjukkan

    bahwa tidak terdapat perbedaan stres kerja yang signifikan antara

    keenam satuan fungsi tersebut.

    b. Kategori Stres Kerja Berdasarkan Aspek Stres Kerja.

    Deskripsi Aspek Stres Kerja terdiri dari Aspek

    Psikologis, Aspek Fisiologis dan Aspek Perilaku. Pada penelitian

    ini, peneliti menggolongkan subjek penelitian berdasarkan skor

    kumulatif pada masing-masing skor ke dalam lima kategori

    (Azwar,1999). Yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi,

    dan Sangat Tinggi, dengan menggunakan norma sebagai berikut:

    X ≤ ( )

    ( ) < X ≤ ( )

    ( ) < X ≤ ( )

    ( ) < X ≤ ( )

    ( ) < X

    Berdasarkan norma pengkategorian di atas dan berbagai

    perhitungan, maka diperoleh kategorisasi respon subjek dapat

    dilihat pada tabel berikut ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Tabel 12

    Kriteria Kategorisasi Stres Kerja Dalam Ketiga Aspek

    Alat Ukur Rentang Nilai Kategori

    Stres Kerja X ≤ 26,25 Sangat Rendah

    26,25 < X ≤ 33,75 Rendah

    33,75 < X ≤ 41,25 Sedang

    41,25 < X ≤ 48,75 Tinggi

    48,75 ≤ X Sangat Tinggi

    Tabel 13

    Mean Empiris dan Mean Teoritis Ketiga Aspek Stres Kerja

    Aspek Stres Kerja Mean Empiris Mean Teoritis

    Aspek Psikologis 28,59 37,5

    Aspek Fisiologis 30,68 37,5

    Aspek Perilaku 29,25 37,5

    Tabel 14

    Jumlah Subjek yang mengalami stres kerja pada Aspek

    Psikologis

    Aspek Psikologis Subjek Kategori Persentase

    26,25 < X ≤ 33,75 3 Rendah 6,9%

    33,75 < X ≤ 41,25 7 Sedang 16,1%

    41,25 < X ≤ 48,75 9 Tinggi 20,5%

    48,75 ≤ X 25 Sangat Tinggi 56,8%

    Tabel 15

    Jumlah Subjek yang mengalami stres kerja pada Aspek

    Fisiologis

    Tabel 16

    Jumlah Subjek yang mengalami stres kerja pada Aspek

    Perilaku

    Aspek Perilaku Subjek Kategori Persentase

    26,25 < X ≤ 33,75 3 Rendah 6,8 %

    33,75 < X ≤ 41,25 6 Sedang 13,6%

    41,25 < X ≤ 48,75 11 Tinggi 25%

    48,75 ≤ X 24 Sangat Tinggi 54,5%

    Aspek Fisiologis Subjek Kategori Persentase

    26,25 < X ≤ 33,75 1 Rendah 2,3%

    33,75 < X ≤ 41,25 2 Sedang 4,5%

    41,25 < X ≤ 48,75 11 Tinggi 25%

    48,75 ≤ X 30 Sangat Tinggi 68,2%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Pada tabel 13, mean empiris dan mean teoritis pada

    aspek fisiologis, 30,68 dengan nilai yang lebih tinggi

    dibandingkan aspek perilaku (29,250) dan aspek psikologis

    (28,59). Dengan mean teoritis ketiga aspeknya dengan jumlah

    45 item dan masing-masing aspeknya terdiri dari 15 item

    memiliki mean 37,5. Peneliti melihat perbandingan dari ketiga

    aspek stres kerja tersebut. Dari ketiga skor tersebut dari

    ketiga tabel kategorisasi, peneliti melihat perbandingan dari

    ketiga Aspek Stres Kerja tersebut. Dari ketiga skor tersebut,

    aspek fisiologis menunjukkan yang lebih tinggi yaitu 90 dan

    30,8. Juga pada hasil pada kategorisasi per aspeknya, aspek

    fisiologis menunjukkan kategori stres tinggi dan sangat tinggi

    dengan presentase 93,2 % (yang berjumlah 41 orang). Aspek

    perilaku menunjukkan mean empiris dan mean teoritis di

    posisi kedua yaitu 85,8 dan 31,25, aspek perilaku

    menunjukkan kategori stres tinggi dan sangat tinggi dengan

    presentase 79,5% (yang berjumlah 35 orang). Kemudian aspek

    perilaku menunjukkan mean empiris dan mean teoritis di

    posisi ketiga yaitu 80,86 dan 30,47, aspek psikologis

    menunjukkan kategori stres tinggi dan sangat tinggi dengan

    presentase 77,3% (yang berjumlah 34 orang).

    c. Kategori Stres Kerja Berdasarkan Status Pernikahan

    Pada penelitian ini, peneliti menggolongkan subjek

    penelitian berdasarkan skor kumulatif pada masing-masing skor

    ke dalam lima kategori (Azwar,1999). Yaitu Sangat Rendah,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi, dengan

    menggunakan norma sebagai berikut:

    X ≤ ( )

    ( ) < X ≤ ( )

    ( ) < X ≤ ( )

    ( ) < X ≤ ( )

    ( ) < X

    Berdasarkan norma pengkategorian di atas dan

    berbagai perhitungan, maka diperoleh kategorisasi respon

    subjek dapat dilihat pada tabel berikut ini

    Tabel 17

    Kriteria Kategorisasi Stres Kerja

    Tabel 18

    Kategori Stres Kerja Berdasarkan Status Pernikahan

    Alat Ukur Rentang Nilai Kategori

    Stres Kerja X ≤ 78,75 Sangat Rendah

    78,75 < X ≤ 101,25 Rendah

    101,25 < X ≤ 123,75 Sedang

    123,75 < X ≤ 146,25 Tinggi

    146,25 ≤ X Sangat Tinggi

    Rentang Nilai Status Perkawinan

    Menikah Lajang

    X ≤ 78,75 4 6

    78,75 < X ≤ 101,25 17 5

    101,25 < X ≤ 123,75 10 2

    123,75 < X ≤ 146,25 0 0

    146,25 ≤ X 0 0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Peneliti menemukan bahwa dari kategori stres kerja

    pada tabel di atas menunjukkan subjek yang sudah menikah

    mengalami stres kerja lebih banyak dibandingkan yang masih

    lajang dengan skor pada kisaran stres kerja (Sangat Rendah

    sampai Sedang) berjumlah 13 subjek sedangkan orang yang

    sudah menikah memiliki skor stres kerja (Sangat Rendah sampai

    Sedang) berjumlah 31 subjek pada data keseluruhan di

    lapangan.

    D. Pembahasan

    Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat stres

    kerja berdasarkan fungsi satuan yang dijalani oleh Polisi Resort di Bangka

    Induk. Hasil pengukuran stres kerja dengan menggunakan skala stres kerja

    yang berpedoman pada teori Robbins (2006) menunjukkan adanya stres

    kerja yang tinggi pada salah satu fungsi satuan yaitu Fungsi Satuan

    Reskrim (Reserse Kriminal).

    Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh nilai sig yaitu 0,002

    pada tabel Komolgrov Smirnov, dimana normalitas menunjukkan bahwa

    distribusi penyebaran skala stres kerja yang normal karena p (0,002) >

    0,05. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 15.

    Berdasarkan hasil uji t pada skala stres kerja diperoleh hasil yang

    signifikan yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara mean

    e