37
STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan Manek Roo) Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Yang Diperlukan Untuk Memperoleh Ijazah Sarjana Teknik Disusun Oleh ; MUHAMMAD RUSLI NIM : 06C10203003 Bidang : Transportasi Jurusan : Teknik Sipil FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR ALUE PEUNYARENG MEULABOH 2014

STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

STUDI HUBUNGAN KECEPATAN – KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME – KEPADATAN

(Studi Kasus : Jalan Manek Roo)

Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Yang Diperlukan Untuk Memperoleh

Ijazah Sarjana Teknik

Disusun Oleh ;

MUHAMMAD RUSLI

NIM : 06C10203003

Bidang : Transportasi

Jurusan : Teknik Sipil

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR

ALUE PEUNYARENG – MEULABOH

2014

Page 2: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan raya adalah suatu prasarana transportasi yang sangat penting dalam

membantu pengembangan wilayah, sehingga dengan adanya arus transportasi

yang lancar maka akan banyak memberikan pengaruh di dalam menunjang laju

pembangunan yang cendrung meningkatkan pertumbuhan masyarakat

Meningkatnya kepemilikan kendaraan di kota Meulaboh dapat

menimbulkan permasalahan terhadap kelancaran arus lalu lintas. Sebagian

permasalahan itu diakibatkan oleh kondisi geometrik jalan, komposisi lalu lintas,

lingkungan di sekitar jalan dan juga pejalan kaki sehingga akan berpengaruh

terhadap aliran lalu lintas.

Karakteristik umum dari pergerakan lalu lintas sering dinyatakan oleh

volume lalu lintas, kecepatan dan kepadatan lalu lintas. Volume lalu lintas,

kecepatan dan kepadatan lalu lintas saling berhubungan satu sama lain dalam

operasional (pergerakan) lalu lintas di jalan. Jalan Manek Roo merupakan jalan

yang dalam kota yang menghubungkan Johan Pahlawan dengan kaway XVI.

Sepanjang jalan ini terdapat sekolah, pertokoan, rumah ibadah, perumahan,

bengkel dan kios masyarakat. Jalan ini dimulai dari simpang mesjid Kuta padang

sampai dengan simpang kisaran dengan jarak ± 1 Km tanpa median jalan. Lalu

lintas pada jalan ini merupakan campuran dari berbagai jenis kendaraan, baik

kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Berawal dari latar belakang dan permasalahan tersebut diatas, maka akan

dilakukan penelitian pada jalan Manek Roo untuk mengetahui bagai mana

hubungan antara kecepatan dengan kepadatan lalu lintas dan hubungan volume

dengan kepadatan lalu lintas. Untuk mendukung penelitian ini dilakukan

pengamatan dan pengambilan data, data yang diperlukan adalah data primer dan

data sekunder. Data primer terdiri dari data geometrik jalan, volume kecepatan

kenderaan dan sketsa lokasi pengamatan yang diambil langsung dari lapangan.

Page 3: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

2

Sedangkan data sekunder terdiri dari peta kota Meulaboh dan peta jaringan jalan

kota Meulaboh. Di lapangan data kecepatan diperoleh melalui pencatatan waktu

tempuh kenderaan pada jarak pias pengamatan yang telah ditentukan. Nilai

kecepatan diperoleh dari perbandingan jarak tempuh dengan waktu tempuh

kenderaan pada tiap lajur, sedangkan data kepadatan diperoleh dari perbandingan

nilai volume dengan kecepatan rata-rata kendaraan pada waktu yang sama.

1.2 Identifikasi Masalah

Indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jalan Manek Roo merupakan jalan yang dalam kota yang menghubungkan

Johan Pahlawan dengan kaway XVI. Sepanjang jalan ini terdapat sekolah,

pertokoan, rumah ibadah, perumahan, bengkel dan kios masyarakat.

2. Jalan ini dimulai dari simpang mesjid Kuta padang sampai dengan

simpang kisaran dengan jarak ± 1 Km tanpa median jalan. Lalu lintas pada

jalan ini merupakan campuran dari berbagai jenis kendaraan, baik

kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

1.3 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini rumusan masalah pada jalan Manek Roo ini antara lain

Volume lalu lintas tinggi sehingga mengakibatkan penurunan kecepatan, ini di

akibatkan oleh anak sekolah pada jam pulang sekolah dan para penjualan

dipinggir jalan.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini, maka masalah

yang dibahas dibatasi pada:

1. Penelitian dilakukan dengan menghitung volume lalu lintas yang melewati

semua lengan persimpangan, pada jam puncak pagi, jam puncak siang dan

Page 4: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

3

jam puncak sore, yang dilakukan selama empat hari, yaitu Senin, Jum’at,

Sabtu dan Minggu.

2. Pengamatan volume lalu lintas dilakukan selama 5,5 (lima,lima) jam yang

terbagi atas jam puncak pagi 2 jam (07.00 s/d 09.00), jam puncak siang 2

jam (12.00 s/d 14.00) dan jam puncak sore 1,5 jam (17.00 s/d 18.30).

3. Perhitungan volume lalu lintas dilakukan dengan menghitung langsung di

lapangan.

4. Metode pengumpulan Data meliputi Volume lalu lintas, Kecepatan lalu

lintas, kepadatan lalu lintas.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagai mana hubungan

antara kecepatan dengan kepadatan lalu lintas dan hubungan volume dengan

kepadatan lalu lintas pada jalan Manek Roo.

Page 5: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dikemukakan beberapa landasan teori dan rumus-rumus

yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diperlukan pada penulisan ini.

Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut akan ditinjau beberapa aspek yang

saling berhubungan antara kecepatan lalu lintas, volume lalu lintas, analisa regresi

dan korelasi sehingga tujuan penulisan ini dapat tercapai.

2.1 Karakteristik Lalu Lintas

Karakteristik umum dari pergerakan lalu lintas sering dinyatakan oleh

volume lalu lintas, kecepatan dan kepadatan lalu lintas. Volume lalu lintas,

kecepatan dan kepadatan lalu lintas saling berhubungan satu sama lain dalam

operasional lalu lintas di jalan.

2.1.1 Volume Lalu Lintas

Menurut Bukhari (2004 : 1), volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan

yang melewati suatu penampang melintang jalan dalam satu satuan waktu.

Volume dinyatakan dalam satuan kendaraan persatuan waktu. Jumlah tersebut

terdiri dari bermacam-macam jenis kendaraan. Masing-masing kendaraan tersebut

dihitung per unit dalam aliran lalu lintas.

Menurut Morlok (1995 : 189) volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan

yang melalui suatu titik pada suatu jalur gerak persatuan waktu tertentu.

Berdasarkan definisi di atas, volume lalu lintas dapat dinyatakan dengan

persamaan :

q = T

n........................................................................................... (2.1)

dimana :

q = volume lalu lintas yang melalui suatu titik (kend/jam/lajur);

Page 6: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

5

n = jumlah kendaraan yang melintasi tampang dalam interval waktu T

(kendaraan/lajur);

T = interval waktu pengamatan (jam);

Untuk pengumpulan data volume lalu lintas di lapangan, maka tiap-tiap

jenis kendaraan yang terdapat pada suatu aliran lalu lintas perlu dikonversikan ke

dalam satuan mobil penumpang (Abubakar, dkk 1998 ; 32). Satuan mobil

penumpang yang dingunakan untuk kondisi dan situasi di indonesia dapat dapat

dilihat pa da tabel 2.1.

Tabel 2.1. Daftar Konversi ke satuan mobil Penumpang

No Jenis Kendaraan Satuan Mobil penumpang (SMP)

1 Mobil Penumpang/jeep 1

2 Taksi 1

3 Pick up/mobil barang ringan 1

4 Bis besar/bertingkat 1,8

5 Bis kecil (9-25 pnp) 1,3

6 Mobil barang (>2,5) 1,5

7 Gandengan/trailaer 2,5

8 Bemo/bajaj 0,8

9 Sepeda motor 0,2

10 Sepeda 0,2

11 Becak mesin 0,5

12 Dokar/bendi 1,8

13 Becak dayung 3

Sumber : Abubakar, et al (1999 : 32)

Volume lalu lintas yang tidak merata sepanjang waktu kedalam sehari,

sebulan, atau setahun, dikenal adanya waktu jam-jam sibuk dan waktu sepi. Untuk

Page 7: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

6

mengetahui kapan waktu sibuk dan waktu sepi yang terjadi dapat dilihat

berdasarkan grafik fluktuasi lalu lintas. Grafik fluktuasi lalu lintas dapat diperoleh

dengan memplotkan data volume lalu lintas yang telah dikonversikan kedalam

satuan mobil penumpang berdasarkan waktu (Bukhari, et al 2002 : 21).

Dalam aliran lalu lintas pada suatu pias jalan terdapat variasi komposisi

aliran lalu lintas mulai dari kendaraan cepat, kendaraan lambat, kendaraan berat,

kendaraan ringan dan juga kendaraan tidak bermotor. Hal ini sesuai dengan

pendapat Bukhari, dkk (1997 : 21) yang menyatakan bahwa komposisi lalu lintas

terdiri dari :

1. Jenis sepeda motor, yaitu semua kendaraan roda dua.

2. Mobil penumpang, dalam kelompok ini termasuk semua kendaraan

dengan fasilitas tempat duduk maksimum 12, seperti jenis: sedan, jeep,

dan mini bus.

3. Kendaraan komersil, ditentukan oleh ukuran kendaraan dan bukan fungsi

kegiatannya, seperti bus dan truk;.

4. Kendaraan lain-lain, seperti becak mesin dan sepeda.

2.1.2 Kecepatan kenderaan

Kecepatan lalu lintas pada suatu pias jalan sangat bervariasi, hal ini

dipengaruhi oleh faktor pengemudi, faktor lalu lintas dan faktor kendaraan itu

sendiri. Menurut Bukhari, et al (2002 : 11), kecepatan adalah jarak perpindahan

dalam satu satuan waktu. Besarnya kecepatan punya kaitan yang erat dengan jarak

perpindahan dan waktu perjalanan. Lebih jauh kecepatan mempunyai hubungan

dengan kepadatan lalu lintas, Kenyamanan, keamanan dan murah atau mahalnya

perjalanan.

Kecepatan kendaraan didefenisikan sebangai perbandingan antara jarak

tempuh kenderaan dengan waktu tempuh, dengan satuan panjang persatuan waktu,

selanjutnya dinyatakan dengan persamaan :

Page 8: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

7

v = t

s ......................................................................................... (2.2)

dimana:

v = kecepatan perpindahan kendaraan (km/jam);

s = jarak yang ditempuh (km);

t = waktu dalam menempuh perjalanan (jam).

Bukhari, et al (2002 : 11) mengatakan kecepatan sesungguhnya dari suatu

kendaraan pada lintasan tertentu berbeda-beda. Suatu kendaraan pada saat tertentu

karena keadaan memungkinkan dapat memperbesar kecepatannya. Selanjutnya

mungki saja kecepatan terseut turun. Oleh karena itu kecepatan dapat

diklasiikasikan menjadi :

a) Kecepatan setempat (spot speed), merupakan kecepatan setempat (sesaat)

pada lokasi tertentu. Spot speed digunakan untuk mengukur kecepatan lalu

lintas pada fasilitas-fasilitas tertentu seperti : jembatan, persimpangan, dan

sebagainya.

b) Kecepatan jalan (running speed), dalah kecepatan rata-rata yang dapat

dipertahankan kendaraan selama dalam pergerakan. Variabel waktu yang

digunakan dalam menghitung kecepatan ini adalah waktu yang benar-

benar dipergunakan untuk bergerak. Waktu berhenti tidak ikut

dimasukkan.

c) Kecepatan perjalanan (over all speed), adalah kecepatan efektif kendaraan

dalam menempuh jalan tertentu antara dua lokasi asal dan tujuan.

Besarnya diperoleh dengan membagi jarak tempuh dengan total waktu

perjalanan termasuk waktu menunggu, waktu berhenti dan waktu bergerak

dalam perjalanan. Secara singkat, waktu perjalanan disini adalah sejak

waktu berangkat hingga waktu tiba ditempat tujuan.

Kecepatan setempat (spot speed), merupakan kecepatan setempat (sesaat)

pada lokasi tertentu. Pada dasarnya prinsip pengamatan kecepatan setempat

adalah mengamati waktu yang diperlukan untuuk melintasi jarak tertentu. Jarak

ini biasanya relatif pendek, berkisar antara 60-75 m pada suatu jalur jalan tertentu.

Page 9: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

8

Untuk mendapatkan nilai kecepatan kendaraan setempat yang lebih mendekati

dengan keadaan sebenarnya dapat dilakukan dengan analisa statistik yang

disederhanakan. Sebelum data diolah dengan memakai metode statistik, terlebih

dahulu data kecepatan yang satuannya masih dalam m/det diubah dalam km/jam.

Menurut Sudjana (1992 ; 43), metode Sturges adalah cara menghitung nilai

rata-rata dengan menggunakan metode statistik daftar distribusi frekuensi.

Adapun langkah-langkahnya sebangai berikut:

1. Menentukan kelas interval yang diperlukan, yaitu banyak kelas

k = 1 + 3,3 log n .............................................................................. (2.3)

dimana:

k = kelas interval

n = banyak data kecepatan kendaraan yang dicatat

2. Menentukan rentang yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

R = H – L ........................................................................................ (2.4)

dimana:

H = Kecepatan tertinggi

L = Kecepatan terendah

3. Menentukan panjang interval, dapat dilakukan dengan cara

I = R/k ............................................................................................. (2.5)

dimana:

i = interval

R= rentang

k = kelas interval

4. Menentukan batas kelas yaitu ujung bawah kelas interval pertama, untuk ini

bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data terkecil, tetapi selisihnya

harus kurang dari panjang kelas interval yang telah ditentukan.

bba = baa – (i -1) untuk i > 1.......................................................... (2.6)

bba = baa – (1 -i) untuk 1 > i ......................................................... (2.7)

dimana:

bba = batas bawah aktual

Page 10: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

9

baa = batas atas aktual

Adapun persamaan statistik yang digunakan untuk menentukan kecepatan

setempat rata-rata adalah sebagai berikut :

µ = )8.2(..................................................21

.......2211

WnWW

WnXnXWXW

Dimana :

µ = Arithmetic mean speed (km/jam);

X = Mean speed;

Y = Frequency.

2.1.3 Kepadatan lalu lintas

Menurut Bukhari et al( 2004 : 2), kepadatan yaitu jumlah kendaraan pada

satu satuan panjang jalan pada saat tertentu dalam satu lajur. Kepadatan lalu lintas

secara tidak langsung mencerminkan jarak antara masing-masing kendaraan.

Kepadatan (density) dinyatakan dalam kendaraan/km.

Kepadatan lalu lintas dapat diperhitungkan dengan mengunakan persamaan :

k = µ

q…………

dimana:

k = kecepatan (kend/km);

q = Volume (kend/jam);

µ = Kecepatan (km/jam).

2.2 Hubungan Kecepatan dengan Kepadatan dan Hubungan Volume

Dengan Kepadatan Lalu Lintas

Bukhari, dkk (2002 : 02) menampilkan grafik hubungan kecepatan dengan

kepadatan lalu lintas yang berlaku untuk aliran kenderaan pada suatu jalan dimana

Page 11: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

10

K Kepadatan

µ

Kec

epat

an

gerakannya tidak terganggu, misalya oleh lampu lalu lintas ataupun tanda stop.

Grafik hubungan ini sangat tergantung pada jenis jalan, batas kecepatan, adanya

tikungan-tikungan, ukuran dan komposisi lalu lintas, sifat serta tingkah laku dari

pengemudinya. Dengan adanya bus dan truk juga dapat mempengaruhi grafik

hubungan ini. Hubungan antara µ dan k dapat dinyatakan sebagai berikut :

Gambar 1.1 : Grafik hubungan Kecepatan dengan kepadatan lalu lintas

Sumber : Bukhari (2004) Lalu lintas

Hubungan antara kecepatan, volume dan kepadatan lalu lintas dalam

operasionalnya di jalan mencerminkan karakteristik aliran lalu lintas sendiri.

Karakteristik tersebut seperti, bila kepadatan lalu lintas sangat tinggi sehingga

menghambat kebebasan bergerak atau menaikan kecepatan, maka volumenya

menjadi rendah. Demikian juga aliran lalu lintas dapat menghasilkan volume yang

sama, tapi kualitas aliran berbeda. Kualitas aliran berbeda disebabkan oleh

perbedaan kepadatan lalu lintas ( Bukhari, 2004 : 03). Grafik hubungan volume

lalu lintas (q) dan kepadatan lalu lintas (k) dapat dilihat pada gambar 2.3 halaman

10.

Page 12: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

11

K Kepadatan

q

Volu

me

Gambar 1.2 : Grafik hubungan Volume dengan kepadatan lalu lintas

Sumber : Bukhari (2004)

2.3 Geometrik Jalan

Bukhari, et al (2004 : 8), menyatakan jalan ideal adalah jalan yang

mempunyai lebar lajurnya sebesar 3,75 m (12 ft) dan tidak ada gangguan benda-

benda lain sejarak 2 m (6 ft) dari tepi perkerasan.

Menurut sukirman (1999 : 24,28,29), lebar jalan minimum untuk jalan lokal

adalah 5,50 m (2 x 2,75 m), lebar ini cukup memadai untuk jalan 2 lajur untuk 2

arah. Untuk lebar median jalan bervariasi antara 1,0 – 12 m. Lebar trotoar yang

dibutuhkan ditentukan oleh volume pejalan kaki, tingkat pelayanan pejalan kaki

yang diinginkan dan fungsi jalan. Untuk iti lebar trotoar yang umum dipergunakan

1,5. – 3,0.

Page 13: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

12

2.4 Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana

Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungan

nya tidak dapat dipisahkan. Salah satu metode statistik yang biasa digunakan

untuk mengetahui besarnya pengaruh dan bentuk hubungan suatu variabel

terhadapvariabel lain adalah dengan menggunakan analisa korelasi dan regresi

(Hines & Montgomery, 1990 : 406). Analisa korelasi dan regresi yang hanya

mencakup hubungan antara dua variabel saja disebut analisa korelasi dan regresi

sederhana.

Analisa korelasi bertujuan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara

variabel X (volume dan kecepatan) dan Y (kepadatan), sedangkan analisa regresi

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan

nilai X terhadap nilai Y serta memperkirakan nilai Y kalau variabel nilai X yang

berkorelasi dengan Y sudah diketahui nilainya.

Sudjana (1983 : 37) menjelaskan koefesien korelasi (r) digunakan untuk

mengukur kuat atau tidaknya hubungan yang terjadi antara variabel X dengan Y,

dimana nilai koefesien (r) berkisar antara -1 sampai dengan 1. Nilai koefesien

korelasi yang semakin mendekati nol menunjukkan hubungan yang terjasi

semakin lemah dan semakin menjauhi nol, baik kearah -1 maupun +1

hubungannya menjadi semakin kuat.

Apabila teryata nilai (r) mendekati 1, maka hubungan antara nilai X dan

nilai Y dinyatakan kuat sekali dan analisis dilanjutkan dengan analisis regresi,

untuk memperkirakan besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y,

kemudian meramalkan nilai Y dengan menggunakan persamaan analisa regresi

sederhana.

Hubungan antara dua variabel X dan Y tidak selalu bersifat garis lurus

(linear), tetapi bisa juga berupa garis lengkung (non linear)

Fungsi regresi linear (garis lurus) mempunyai bentuk persamaan :

Ŷ = a + bX ................................................................................ (2.10)

Page 14: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

13

Dimana :

a = )11.2(...................................)(

)()()()(22

2

XXn

XYXXY

b = )12.2(.................................................)(

)()(22

XXn

YXXYn

Besarnya koefesien korelasi (r) dapat dihitung dengan mengunakan

persamaan sebagai berikut :

r = )13.2(.....................

)()(

..

2222

yiyinxixin

yixiyixi

dimana : r = korelasi, nilai (r) akan terletak antara -1 sampai dengan 1

0.05 - 0.75 sedang/cukup kuat

0.75 - 0.90 kuat hubungannya

0.90 - 1.00 sangat kuat

Sedangkan Fungsi regresi non linear (garis lengkung) yang sering

digunakan untuk mewakili sebaran data yang relatif lengkung adalah fungsi

berpangkat yang mempunyai bentuk persamaan :

Ŷ = a Xb ................................................................................ (2.14)

Dimana :

a = )15.2(...........)log(log

)loglog()log()()(22

2

XXn

YXXLogXYLog

Page 15: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

14

b = )16.2(.............)log(log

)log()log()log(loglog22

XXn

YXXYXn

Besarnya koefisien korelasi (r) dapat dihitung sengan menggunakan

persamaan sebagai berikut :

r =

)17.2(.......)log(log)log(log

log.log).(

2222

YYnXXn

YXYXLogn

Page 16: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

15

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dikemukakan tata cara pelaksanaan kegiatan penelitian

untuk mengumpulkan data yang diperlukan dan metode yang digunakan dalam

pengolahannya.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian yang akan

dilakukan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang

diperoleh dari hasil pengamatan langsung dilapangan. Sedangkan data sekunder

adalah data penunjang di lapangan yang meliputi peta jaringan kota Meulaboh

yang diperoleh dari dinas instansi terkait, seperti Dinas Prasarana Wilayah. Data

yang harus diamati langsung dilapangan meliputi volume lalu lintas, waktu

tempuh kendaraan dan pengukuran geometrik jalan serta sektsa lokasi pengamatan

berdasarkan keadaan sebenarnya di lapangan. Metode pengumpulan data

digunakan sistem pengamatan langsung di lapangan. Lokasi pos pengamatan

berada di halte bus depan SDN 24 Meulaboh.

Pengambilan data dilakukan selama 4 (empat) hari, yaitu Senin, jumat,

sabtu dan minggu. Untuk pengamatan hari senin dianggap mewakili 4 (empat)

hari, yaitu senin, selasa, Rabu dan kamis karena hari-hari tersebut kesibukan

dianggap sama. Kendaraan yang diamati terlebih dahulu digolongkan berdasarkan

ukuran kendaraan. Pengambilan data volume dan kecepatan (waktu tempuh

kendaraan)

3.1.1 Volume lalu lintas

Pengambilan data dilakukan pada 1 pos pengamatan, yaitu pos di halte bus

depan SDN 24 Meulaboh, data tersebut menjadi pias jalan.

Page 17: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

16

Pencatatan volume lalu lintas bertuuan untuk mendapatkan besarnya

volume lalu lintas daam interval waktu 15 menit. Pencatatan dilakukan untuk

kedua arah pergerakan selama 4 hari yaitu Senin, Jumat, sabtu dan Minggu pada

jam puncak pagi 2 jam (07.00 s/d 09.00), jam puncak siang 2 jam (12.00 s/d

14.00) dan jam puncak sore 1,5 jam (17.00 s/d 18.30) WIB. Dimana hari-hari

tersebut dapat mewakili aktivitas masyarakat, yang tentunya berpengaruh pada

mobilitas masyarakat.

Volume lalu lintas dihitung dengan satuan mobil penumpang, dimana

semua jenis kendaraan diekivalensikan menjadi mobil penumpang. Komposisi

lalu lintas yang melewati pias pengamatan dikelompokkan atas beberapa jenis

kendaraan yaitu :

a) Kendaraan roda dua (SM) yaitu semua jenis kendaraan roda dua bermesin;

b) Mobil penumpang (MP) yaitu semua jenis kendaraan roda empat yang

bermesin dengan kapasitas tempat duduknya maksimum 10 orang;

c) Bus (B) yaitu semua jenis kenderaan dengan kapasitas tempat duduknya

lebih dari 10 orang, tidak termasuk truk;

d) Truk (T);

e) Becak Mesin (BM)

f) Becak dayung (BD)

g) Sepeda (S);

Volume lalu lintas diperoleh dengan mencatat langsung kenderaan yang

melintasi pada satu titik penampang melintang ruas jalan Manek Roo Meulaboh.

Pencatatan volume lalu lintas dilapangan dibutuhkan 5 orang pengamat untuk pos

pengamatan. Satu orang bertugas mencatat sepeda motor dan mobil penumpang,

satu orang mencatat bus, truk, becak mesin dan kendaraan tak bermesin. Jumlah

masing-masing jenis kenderaan yang melewati pias pengamatan dicatat pada

formulir volume lalu lintas yang telah tersedia.

Page 18: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

17

3.1.2 Kecepatan lalu lintas

Kecepatan yang diamati pada studi kasus ini adalah kecepatan setempat.

Pengamatan dilakukan dari jam puncak pagi 2 jam (07.00 s/d 09.00), jam puncak

siang 2 jam (12.00 s/d 14.00) dan jam puncak sore 1,5 jam (17.00 s/d 18.30) WIB

dengan interval waktu 15 menit. Pencatatan dilakukan untuk kedua arah

pergerakan. Pengamatan kecepatan setempat dilakukan dengan menentukan jarak

pias pengamatan sebesar 60 m. Sejarak 60 m tersebut kemudian diberi tanda

sesuatu untuk memudah kan pengamatan. Selanjutnya diawali dan diakhiri garis

pias pengamatan masing-masing berdiri 1 orang pengamat dengan mengunakan

stopwatch. Ketika kendaraan mamasuki pias pengamatan stopwacha dihidupkan

dan pada saat kendaraan meninggal kan pias pengamatan stopwacha dimatikan.

3.1.3 Lokasi dan geometrik jalan

Untuk mengetahui kondisi geometric jalan Manek Roo, dilakukan

pengukuran baik arah memanjang dan arah melintang jalan. Hal ini meliputi

panjang jalan Manek Roo, Lebar jalan, lebar bahu jalan. Alat yang digunakan

untuk mengukur lebar perkerasan dan lebar bahu jalan adalah pita ukur.

Sedangkan untuk mengukur panjang jalan dilakukan dengan menggunakan

speedometer sebuah kkendaraan yang dari titik awal sampai titik akhir jalan. Jalan

Manek Roo adalah jalan dua lajur dua arah tanpa median jalan, Dimulai dari

Simpang mesjid Kuta Padang sampai dengan Simpang Kisaran dengan jarak ± 1

km. Lebar lajur 2 x 2,75 meter dan lebar bahu jalan 2,20 meter. Sepanjang jalan

ini terdapat sekolah, pertokoan, rumah ibadah, perumahan, bengkel dan kios

masyarakat.

Page 19: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

18

3.2 Metode Pengolahan Data

Pada bab ini dijelaskan cara pengolahan data yang didapat dari

pengamatan yaitu volume, Kecepatan kendaraan dan geometrik jalan pada

masing-masing lajur yaitu lajur I, dan lajur II untuk kedua arah pada jalan Manek

Roo selama 4 hari pengamatan. Cara pengolahan data dilakukan dengan

mengunakan teori-teori dan rumus-rumus yang telah dibahas pada bab II.

3.2.1 Volume lalu lintas

Data yang diperoleh dari pos pengamatanuntuk masing-masing lajur dan

arah dengan interval waktu 15 menit diubah kedalam satuan moobil penumpang

(smp), yaitu dengan cara mengalikan angka ekivalensi mobil penumpang dengan

jumlah tiap-tiap jenis kendaraan. Volume lalu lintas ini dinyatakan dalam satuan

kend/jam/jalur. Banyaknya lalu lintas dijumlahkan untuk mendapatkan besarnya

volume lalu lintas dalam interval waktu satu jam. Kemudian data volume tersebut

di plot kedalam grafik fluktuasi lau lintas. Melalui grafik fluktuasi dapat diketahui

jam puncak dari ketiga hari pengamatan.

3.2.2 Kecepatan Lalu Lintas

Pengamatan kecepatan setempat dilakukan atas jumlah kendaraan. Hal

tersebut didasarkan atas ketidaksamaan kecepatan masing-masing kendaraan oleh

pengaruh berbagai keadaan, baik kendaraan, pengemudi, kepadatan sesaat dan

sebagainya. Karena itu untuk mendapatkan kecepatan lalu lintas setempat yang

dipakai perlu menggunakan prosedur statistik yang disederhanakan. Data

kecepatan (waktu tempuh kendaraan) yang diperoleh dari pengamatan dalam satu

detik, kemudian diubah ke dalam satuan km/jam. Kemudian data kecepatan

tersebut dirata-ratakan untuk tiap interval waktu 15 menit, dengan mengunakan

rumus persamaan 2.8 pada bab II.

Page 20: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

19

3.2.3 Kepadatan lalu lintas

Kepadatan lalu lintas diperoleh dengan menggunakan persamaan(2.9)

yaitu dengan membandingkanangka volume dengan kecepatan lalu lintas rata-rata

kenderaan pada waktu yang sama. Misalnya, perbandingan volume pada hari

senin pada jam puncak pagi 2 jam (07.00 s/d 09.00), jam puncak siang 2 jam

(12.00 s/d 14.00) dan jam puncak sore 1,5 jam (17.00 s/d 18.30) harus sama

dengan kecepatan rata-rata pada jam pagi 2 jam (07.00 s/d 09.00), jam puncak

siang 2 jam (12.00 s/d 14.00) dan jam puncak sore 1.5 jam (17.00 s/d 18.30) WIB

dan perbandingan kepadatan juga harus sama.

3.3 Metode Analisa Data

Sebelum melakukan analisis regresi perlu didahului oleh analisis korelasi

untuk mengetahui apakah memang ada hubungan antara x da y. Dari hasil

pengolahan data volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas diperoleh data yang

kemudian akan diplot pada suatu salib sumbu x dan sumbu y. Dalam Penelitian

ini, data kepadatan lalu lintas dipilih sebagai variable sumbu y sedangkan variable

sumbu x adalah data kecepatan dan volume lalu lintas.

Page 21: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan hasil-hasil yang diperoleh dari pengolahan

data lapangan dan diberikan pembahasan mengenai masalah yang diselesaikan

dengan teori dan rumus-rumus yang telah dikemukakan pada bab-bab

sebelumnya. Ada pun yang akan dikemukakan yaitu mengenai seluruh hasil-hasil

dan perhitungan yang dilakukan pada penelitian ini.

4.1 Hasil

Hasil penelitian yang disajikan Meliputi hasil pengamatan dan pengumpulan

data di lapangan terdiri dari geometrik jalan, volume, kecepatan dan kepadatan.

Data volume yang didapat diolah dan diplot kedalam grafik fluktuasi volume lalu

lintas dimana diketahui jam puncak dan jam sepi dalam satu hari pengamatan.

Dari hasil pengolahan data kecepatan diperoleh kecepatan rata-rata kendaraan,

kemudian hasil bagi volume dan kecepatan diperoleh nilai kepadatan.

Dari hasil analisa data volume-kepadatan lalu lintas dan kecepatan-

kepadatan dengan menggunakan analisa korelasi sederhana diketahui berapa kuat

hubungan yang terjadi hubungan antara volume-kepadatan lalu lintas dan

kecepatan-kepadatan lalu lintas. Selanjutnya dengan analisa regresi sederhana

diketahui persamaan garis regresi yang mewakili hubungan antara dua variabel

tersebut.

4.1.1 Geometrik jalan

Hasil pengukuran geometrik jalan jalan di lapangan diperoleh panjang dan

lebar jalan. Panjang jalan Manek Roo ± 1 Km tanpa median jalan Lebar lajur 2 x

2,75 meter dan lebar bahu jalan 2,20 meter.

Page 22: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

21

4.1.2 Volume lalu lintas

Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan volume lalu lintas untuk 2

lajur 2 arah pada Jalan Manek Roo Meulaboh selama 4 hari yang dapat dilihat

pada lampiran tabel B.2.1 sampai tabel B.2.12 dari halaman 44 sampai halaman

55. Pencatatan volume lalu lintas dilakukan dengan interval waktu 15 menit

kemudiana dijumlahkan dalam interval waktu 1 jam, data volume tersebut diplot

kedalam grafik fluktuasi volume lalu lintas harian yang didapat dilihat pada tabel

4.1 halaman 21 dan grafik gambar A.4.1 halaman 22

Tabel 4.1 Volume lalu lintas per 1 jam Jalan Manek Roo Meulaboh dalam satuan

mobil penumpang (smp)

Waktu Volume (smp/jam/2 lajur/2 arah)

Senin Jumat Sabtu Minggu

07.00 - 08.00 483 489 338 454

08.00 - 09.00 516 468 523 436

12.00 - 13.00 498 0 443 399

13.00 - 14.00 617 0 708 366

17.00 - 18.00 551 693 432 693

18.00 - 18.30 259 425 270 425

Jumlah 2923 2075 2714 2773

Page 23: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

22

Fluktuasi volume lalu lintas dapat dilihat pada grafik dibawah ini;

Gambar A.4.1 Grafik Fluktuasi Volume Lalu Lintas untuk jalan 2 lajur 2 arah

pada Jalan Manek Roo Meulaboh

Dari grafik fluktuasi lalu lintas harian tersebut diketahiu jam puncak, jam sepi dan

volume rat-rata dari ketiga hari pengamatan yaitu senin, Jumat, Sabtu dan minggu.

Volume lalu lintas rata-rata Jalan Manek Roo Meulaboh dapat dilihat pada

berikut:

Tabel 4.2 Rekapitulasi volume lalu lintas rata-rata Jalan Manek Roo Meulaboh

Hari Waktu Pengamatan Volume

(smp/jam) Volume rata-rata

(smp/jam)

Senin

Puncak

08.00 - 09.00 516

561 13.00 - 14.00 617

17.00 - 18.00 551

Sepi

07.00 - 08.00 483

413 12.00 - 13.00 498

18.00 - 18.30 259

Rata-rata 487 487

Jumat

Puncak

08.00 - 09.00 468

298 18.00 - 18.30 425

0 0

Sepi

07.00 - 08.00 489 394

17.00 - 18.00 693

0 0

Rata-rata 346 346

483 516 498617 551

259

489 468

00

693

425

338523

443

708

432

270

454436

399

366

693

425

0

500

1000

1500

2000

2500

07.00 -08.00

08.00 -09.00

12.00 -13.00

13.00 -14.00

17.00 -18.00

18.00 -18.30

Jum

lah

Ke

nd

ara

an(s

mp

/jam

)

Waktu Pengamatan

Minggu

Sabtu

Jumat

Senin

Page 24: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

23

Tabel 4.6 Rekapitulasi Volume lalu lintas rata-rata Jalan Manek Roo (lanjutan

2/2)

Sabtu

Puncak

08.00 - 09.00 523

558 12.00 - 13.00 443

13.00 - 14.00 708

Sepi

07.00 - 08.00 338

347 17.00 - 18.00 432

18.00 - 18.30 270

Rata-rata 452 452

Minggu

Puncak

07.00 - 08.00 454

528 08.00 - 09.00 436

17.00 - 18.00 693

Sepi

12.00 - 13.00 399

397 13.00 - 14.00 366

18.00 - 18.30 425

Rata-rata 462 462

Berdasarkan hasil pengolahan data selama 4 hari pengambilan data dilapangan

didapatkan Volume lalu lintas rata-rata saat jam puncak pada Jalan Manek Roo

Meulaboh adalah sebesar 486 smp/jam/2 lajur/2 arah, pada saat jam sepi volume

lalu lintas 388 smp/jam/2 lajur/2 arah dan volume lalu lintas rata-rata pada Jalan

Manek Roo Meulaboh adalah 437 smp/jam/2 lajur/2 arah

4.1.3 Kecepatan lalu lintas

Data pengamatan kecepatan lalu lintas yang diperoleh berdasarkan

pengukuran waktu tempuh kenderaan dalam satuan detik, untuk melewati pias

pengamatan yang telah ditentukan yaitu berjarak 60 meter yang nantinya akan

memperoleh kecepatan setempat. Data kecepatan (waktu tempuh kenderaan) yang

diperoleh dari pengamatan masih dalam satuan detik, kemudian diubah kedalam

satuan km/jam. Hasil perhitungan keseluruhan kecepatan selama 4 hari

pengumpulan data ditampilkan pada Lampiran B Tabel B.2.13 sampai dengan

Tabel B.2.16 dari halaman 56 sampai Halaman 59

Page 25: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

24

Tabel 4.3 Kecepatan setempat dengan interval waktu 1 jam

Waktu Kecepatan (smp/jam/2 lajur/2 arah)

Senin Jumat Sabtu Minggu

07.00 - 08.00 44.60 49.41 54.83 56.13

08.00 - 09.00 43.43 50.97 56.00 50.20

12.00 - 13.00 45.72 0 55.69 49.14

13.00 - 14.00 45.38 0 55.88 48.07

17.00 - 18.00 41.22 55.34 50.73 49.59

18.00 - 18.30 41.33 54.10 47.81 47.56

Grafik kecepatan lalu lintas dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar A.4.2 Grafik Fluktuasi Kecepatan Lalu Lintas untuk jalan 2 lajur 2 arah

pada Jalan Manek Roo Meulaboh

Berdasarkan hasil pengolahan data selama 4 hari pengambilan data

dilapangan didapatkan data kecepatan lalu lintas rat-rata pada jalan Manek Roo

saat jam puncak sebesar 47.39 km/jam, pada saat jam sepi sebesar 43.71 km/jam

dan kecepatan rata-rata lalu lintas pada jalan tersebut adalah 45.55 km/jam.

Kecepatan rata-rata jam puncak lebih rendah dari pada kecepatan rata-rata jam

44.60 43.43 45.72 45.38 41.22 41.33

49.41 50.97

0 0

55.34 54.10

54.83 56.00

55.69 55.88

50.73 47.81

56.13 50.20

49.14 48.07

49.59 47.56

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

07.00 -08.00

08.00 -09.00

12.00 -13.00

13.00 -14.00

17.00 -18.00

18.00 -18.30

Ke

cep

atan

(km

/jam

)

Interval Waktu

Minggu

Sabtu

Jumat

Senin

Page 26: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

25

sepi. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya volume lalu lintas pada jam puncak

sehingga kecepatan lalu lintas menurun.

Kecepatan lalu lintas rata-rata Jalan Manek Roo dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.4 Rekapitulasi kecepatan lalu lintas rata-rata Jalan Manek Roo Meulaboh

Hari waktu Pengamatan Kecepatan (smp/jam)

Kecepatan rata-rata (smp/jam)

Senin

Puncak 07.00 - 08.00 44.60

45.23 12.00 - 13.00 45.72

13.00 - 14.00 45.38

Sepi

08.00 - 09.00 43.43

41.99 17.00 - 18.00 41.22

18.00 - 18.30 41.33

Rata-rata 43.61 43.61

Jumat

Puncak

17.00 - 18.00 55.34

36.48 18.00 - 18.30 54.10

0 0

Sepi

07.00 - 08.00 49.41

33.46 08.00 - 09.00 50.97

0 0

Rata-rata 52.46 34.97

Sabtu

Puncak

08.00 - 09.00 56.00

55.86 12.00 - 13.00 55.69

13.00 - 14.00 55.88

Sepi

07.00 - 08.00 54.83

51.12 17.00 - 18.00 50.73

18.00 - 18.30 47.81

Rata-rata 53.49 53.49

Minggu

Puncak

07.00 - 08.00 56.13

51.97 08.00 - 09.00 50.20

17.00 - 18.00 49.59

Sepi

12.00 - 13.00 49.14

48.26 13.00 - 14.00 48.07

18.00 - 18.30 47.56

Rata-rata 50.11 50.11

Page 27: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

26

4.1.4 Kepadatan Lalu Lintas

Kepadatan diperoleh dari hasil bagian antara volume dan kecepatan lalu

lintas pada waktu yang sama menggunakan persamaan (2.9) halaman 10. Volume

dan kecepatan yang digunakan untuk mendapatkan nilai kepadatan yaitu volume

dan kecepatan setiap interval 15 menit pada waktu yang sama. Sebagai contoh,

data volume lalu lintas yaitu 483 smp/jam/2 lajur 2 arah dan kecepatan lalu lintas

yaitu 44.60 km/jam/2 lajur 2 arah pada pukul 07.00-07.15 WIB pada hari senin

dimasukkan ke dalam persamaan :

Kepadatan = volume / kecepatan

= 483 smp/jam / 44.60 km/jam

= 11 smp/km

Hasil perhitungan kepadatan lalu lintas secara keseluruhan untuk 4 hari

pengamatan pada jalan Manek Roodapat dilihat pada lampiran Tabel B.2.17

halaman 60 Rekapitulasi hasil kepadatan lalu lintas rata-rata selama 4 hari

pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Kecepatan setempat dengan interval waktu 1 jam

Waktu Kepadatan (smp/jam/2 lajur/2 arah)

Senin Jumat Sabtu Minggu

07.00 - 08.00 11 10 6 8

08.00 - 09.00 12 9 9 9

12.00 - 13.00 11 0 8 8

13.00 - 14.00 14 0 13 8

17.00 - 18.00 13 13 9 14

18.00 - 18.30 6 8 6 9

Page 28: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

27

Grafik kecepatan lalu lintas dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar A.4.3 Grafik Kepadatan Lalu Lintas Pada Jalan Manek Roo Meulaboh

Kepadatan lalu lintas rata-rata Jalan Manek Roo dapat dilihat pada tabel

Berikut:

Tabel 4.6 Rekapitulasi kepadatan lalu lintas rata-rata jalan

Hari waktu Pengamatan Kepadatan (smp/km)

Kepadatan rata-rata (smp/km

Senin

Puncak

08.00 - 09.00 12

13 13.00 - 14.00 14

17.00 - 18.00 13

Sepi

07.00 - 08.00 11

9 12.00 - 13.00 11

18.00 - 18.30 6

Rata-rata 11 11

Jumat

Puncak

07.00 - 08.00 10

8 17.00 - 18.00 13

0 0

Sepi

08.00 - 09.00 9

6 18.00 - 18.30 8

0 0

Rata-rata 7 7

11 12 1114 13

6

10 9

00

13

8

69

8

13

9

6

89

8

8

14

9

0

10

20

30

40

50

60

07.00 -08.00

08.00 -09.00

12.00 -13.00

13.00 -14.00

17.00 -18.00

18.00 -18.30

Ke

pad

atan

(Ken

d/k

m)

Interval Waktu

Minggu

Sabtu

Jumat

Senin

Page 29: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

28

Tabel 4.6 Rekapitulasi kepadatan lalu lintas rata-rata jalan (lanjutan 2/2)

Hari waktu Pengamatan Kepadatan (smp/km)

Kepadatan rata-rata (smp/km

10 13.00 - 14.00 13

17.00 - 18.00 9

Sepi

07.00 - 08.00 6

7 12.00 - 13.00 8

18.00 - 18.30 6

Rata-rata 8 8

Minggu

Puncak

08.00 - 09.00 9

11 17.00 - 18.00 14

18.00 - 18.30 9

Sepi

07.00 - 08.00 8

8 12.00 - 13.00 8

13.00 - 14.00 8

Rata-rata 9 9

Berdasarkan hasil pengolahan data selama 4 hari pengambilan data

dilapangan didapatkan kepadatan lalu lintas rata-rata pada Jalan Manek Roo untuk

jam puncak sebesar 11 smp/km, jam sepi sebesar 8 smp/km sedangkan kepadatan

rata-rata pada Jalan Manek Roo adalah 9 smp/km.

4.2 Hubungan Antara Kecepatan Dengan Kepadatan Lalu Lintas dan

Volume Dengan Kepadatan Lalu Lintas

Analisa data dilakukan dengan metoda analisa regresi sederhana dengan

menggunakan alat bantu program Excel untuk mempersingkat waktu dan

mempermudah mendapatkan hasil.

Setelah pengolahan data volume dan kecepatan lalu lintas, yang kemudian

diperoleh nilai kepadatan lalu lintas pada waktu yang sama kemudian

digambarkan dalam sistem koordinat sumbu X-Y, dimana pada sumbu X

Page 30: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

29

dimasukan data kepadatan dan pada sumbu Y dimasukan data kecepatan dan

volume lalu lintas, sehingga tergambar kumpulan penyebaran titik data.

Untuk mendapatkan persamaan hubungan garis regresi antara variabel

kecepatan-kepadataan lalu lintas pada Jalan Manek Roo, dapat dicari dengan

menggunakan persamaan 2.10 pada Halaman 12 dan untuk persamaan hubungan

garis non linear antara variabel volume-kepadatan lalu lintas dapat dicari dengan

menggunakan persamaan 2.14 pada Halaman 13. Bentuk Perhitungan data untuk

mendapatkan persamaan garis regresi linear dan non linear pada keempat hari

dapat dilihat pada lampiran Tabel sampai persamaan garis regresi linear pada

hari senin dapat di lihat di bawah ini, dari data perhitungan tabel tersebut

diketahui data sebagai berikut :

(n) = 22

Σ x = 964,05

Σ y = 66,93

Σ x.y` = 2922,9

Σ x² = 42356,67

Σ y² = 219,4

Data diambil Pada hari Senin pada lampiran tabel B.2.18 halaman 61

Model analisa regresi linear dituli :

Ŷ = a + bX

Dimana , nilai b dan a adalah nilai koefisien, nilai a dapat dicari dengan

persamaan :

a =

22

2

)(

)()()()(

XXn

XYXXY

a = 2)05,964()67,42356(22

)9,2922)(05,964()67,42356)(93,66(

a = 6,97

Dan koefesien nilai b dapat dihitung mengunakan rumus :

b =

22 )(

)()(

XXn

YXXYn

Page 31: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

30

b = 2)05,964()67,42356(22

)93,66)(05,964()9,2922(22

b = - 0,0896

sehingga bentuk persamaannya menjadi :

Y = a + bX

Y = 6,97 – 0,0896X

Setelah mengetahui persamaan regresi linear dari data yang telah didapat,

selanjutnya adalah mencari besarnya nilai keeratan hubungan antara kecepatan

dengan kepadatan lalu lintas pada Jalan Manek Roo yang dinyatakan dengan nilai

koefesien korelasi (r). Nilai koefisien Korelasi (r) berkisar antara -1 sampai

dengan 1 . Besarnya koofesien korelasi (r) dengan hitungan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut :

r =

2222 )()(

..

yiyinxixin

yixiyixi

r = - 0,274

Persamaan garis regresi non linear mempunyai bentuk : Ŷ = a Xb

Dari data perhitungan tabel tersebut, diketahui data sebagai berikut :

Jumlah data (n) = 22

x = 2922.9

y = 66.93

Logx = 46.25

Logy = 10.15

Logx² = 97,70

Logy² = 5,17

Log x.Logy = 21.81

Page 32: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

31

a =

22

2

)log(log

)loglog()log()()(

XXn

YXXLogXYLog

a = 2)25,46()70,97(44

)81,21)(25,46()70,97)(15,10(

a = -1,68321 atau Log 0,020739 = -1,68321

Dan koefesien nilai b dapat dihitung mengunakan rumus :

b =

22 )log(log

)log()log(

XXn

YXYLogLogXn

b = 2)31,2033()26,94172(44

)37,233)(31,2033()17,10687(44

b = 1,020

Berdasarkan koefesien korelasi (r) dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut :

r =

2222 )log(log)log(log

log.log).(

YYnXXn

YXYXLogn

r = 0,989

rekapitulasi dari bentuk persamaan dan nilai korelasi linear dan non linear

untuk 4 hari pengamatan dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 4.7 Rekapitulasi bentuk persamaan dan nilai korelasi (r) hubungan

Kecepatan-Kepadatan.

No Hari Pengamatan Bentuk Persamaan Nilai Korelasi

1 Senin Y = 6,97 – (-0,0896)X - 0,274

2 Jumat Y = 0,24 – 0,0536X - 0,364

3 Sabtu Y = 3,50 – (-0,0225)X - 0,315

4 Minggu Y = 6,06 – (-0,0704)X - 0,301

Page 33: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

32

Tabel 4.8 Rekapitulasi bentuk persamaan dan nilai korelasi (r) hubungan

Volume-Kepadatan.

No Hari Pengamatan Bentuk Persamaan Nilai Korelasi

1 Senin Y= 0,020739X1,020

0,989

2 Jumat Y= 0,965208X0,211

0,945

3 Sabtu Y= 0,018962X0,995

0.897

4 Minggu Y= 0,018966X1,010

1,005

Dari Tabel 4.7 dan 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan yang

terjadi adalah sangat kuat, dimana mempunyai nilai korelasi mendekati 1. Yang

artinya kecepatan kendaraan sangat dipengaharuhi oleh kepadatan lalu lintas pada

jalan tersebut. Begitu juga dengan hubungan volume sangat mempengaruhi nilai

kepadatan lalu lintas Jalan Manek Roo itu sendiri.

4.3 Pembahasan

Pada Jalan Manek Roo ini diperoleh volume rata-rata pada jam puncak

yang didapat dari hasil pencatatan lapangan adalah sebesar 486 smp/jam/2 lajur 2

arah. Kecepatan rata-rata pada jam puncak yang diperoleh masih sedang, yaitu

sebesar 47,39 km/jam tetapi belum pernah terjadi macet. Dari hasil pengolahan

data volume dan kecepatan maka diperoleh nilai kepadatan rata-rata pada jam

puncak sebesar 9 smp/jam. Kecepatan yang tidak begitu tinggi ini ada kaitannya

dengan banyaknya pembagian simpang di sepanjang jalan Manek Roo. Akibat

dari kondisi jalan seperti ini setiap persimpangan jalan Manek Roo cendrung

adanya kegiatan keluar masuk Kenderaan malalui simpang tersebut,

sehinggakecepatan kenderaan relatif kecil.

Dari hasil Pengolahan data dengan menggunakan analisa korelasi

menunjukan bahwa hubungan antara kecepatan dengan kepadatan lalu lintas

Meulaboh berbentuk garis lurus (linear) dan hubungan volume dengan kepadatan

Page 34: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

33

lalu lintas berbentuk garis lengkung (no linear) dengan diperolehnya 4 bentuk

persamaan untuk masing-masing hubungan sesuai dengan jumlah hari

pengamatan. Untuk hubungan kecepatan dengan kepadatan lalu lintas diperoleh

bentuk persamaan Y= 6,97 + -0,0896 X, Y= 0,24 + 0,0536 X, Y = 3,50 + -0,0225

X, Y = 6,06 + -0,0704 X, dan untuk hubungan volume dengan kepadatan

diperoleh bentuk persamaan Y= 0,020739X1,020

, Y= 0,965208X0,211

, Y=

0,018962X0,995

, Y= 0,018966X1,010

Kuat hubungan antara kecepatan dengan kepadatan lalu lintas dan volume

dengan kepadatan lalu lintas pada Jalan Manek Roo ini dapat dilihat dari nilai

korelasi antara variabel dimana nilai korelasi (r) > 0,5. Untuk hubungan kecepatan

dengan kepadatan nilai korelasinya adalah -0,274, -0,364, -0,315, -0,301 dan

untuk hubungan volume dengan kepadatan nilai korelasinya adalah 0,989, 0,945,

0,879, 1,005 Dari kedua hubungan tersebut, maka dapat disimpulkan hubungan

kecepatan-kepadatan dan volume-kepadatan pada Jalan Manek Roosudah sesuai

dengan teori umum karakteristik lalu lintas.

Page 35: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan terhadap seluruh hasil

penelitian yang telah dilakukan pada bab IV maka pada Bab V ini akan

ditampilkan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan keadaan pada

Jalan Manek Roo.

5.1 Kesimpulan

Jalan Manek Roo merupakan jalan 2 jalur 2 arah dengan panjang jalan ± 1

Km tanpa median jalan, lebar jalur jalur 2,75 meter dan lebar bahu jalan 2,20

meter dan tanpa kebebasan samping pada kedua sisi jalan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil pengambilan dan pengolahan data selama 4 hariVolume lalu

lintas pada saat jam puncak sebesar 486 smp/jam/2 lajur 2 arah. Volume

lalu lintas rata-rata pada jam puncak sebesar 437 smp/jam/2 lajur 2 arah

Kecepatan lalu lintas pada saat jam puncak sebesar 47,39 km/jam,

Kecepatan lalu lintas rata-rata pada saat jam puncak sebesar 45,55

smp/jam/2 lajur 2 arah. Kepadatan lalu lintas pada jam puncak sebesar 11

smp/km, dan kepadatan lalu lintas rata-rata jam puncak sebesar 9 smp/km.

2. Hubungan persamaan antara volume dan kecepatan lalu lintas pada jalan

Manek Roo mempunyai bentuk hubungan persamaan yaitu linear dan non

linear, dengan nilai kolerasinya untuk hubungan kecepatan dengan

kepadatan lalu lintas terletak antara -0,364< r < -0,274. Dari persamaan

linier tersebut dapat disimpulkan bahwa penulis mengalami kekeliruan

dalam pengambilan data dilapangan, sehingga nilai koofisien yang didapat

tidak berkisar antara -1 sampai dengan 1.

3. Untuk hubungan volume dengan kepadatan lalu lintas mempunyai

hubungan persamaan antara 0,89< r <1,00. Dari persamaan linier tersebut

dapat disimpulkan bahwa pengambilan data dilapangan baik. Hubungan

antara kedua hubungan ini adalah cukup kuat, artinya peningkatan nilai

Page 36: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

35

kecepatan lalu lintas mempengaruhi penurunan nilai kepadatan lalu lintas,

begitu juga dengan peningkatan nilai volume lalu lintas mempengaruhi

nilai kepadatan lalu lintas pada jalan Manek Roo.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Peningkatan volume lalu lintas pada jam puncak mengakibatkan

terjadinya kelebihan kapasitas (overload) sehingga mengakibatkan

kemacetan lalu lintas. Hal ini perlu diatasi dengan memasang rambu

jalan agar tidak memarkir kendaraan di area bahu jalan.

2. Untuk menghasilkan data yang lebih baik mengenai hubungan

kecepatan dengan kepadatan dan hubungan volume dengan kepadatan

pada studi kasus ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Page 37: STUDI HUBUNGAN KECEPATAN KEPADATAN DAN HUBUNGAN VOLUME KEPADATAN (Studi Kasus : Jalan …repository.utu.ac.id/157/1/I-V.pdf · 2017. 9. 13. · Berdasarkan teori dan rumus-rumus tersebut

36

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abubakar, et al,1999, Rekayasa Lalu Lintas, Penerbit direktorat Bina Sistem

Lalu Lintas Angkutan Kota dan Direktorat jenderal Perhubungan Darat,

Jakarta.

Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jendral

Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum RI, Jakarta.

Bukhari R.A, et al, 2002, Rekayasa Lalu Lintas I, Bidang Studi Teknik

Transportasi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Darusalam Banda

Aceh.

Bukhari R.A, 2004, Rekayasa Lalu Lintas II, Bidang Studi Teknik

Transportasi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Darusalam Banda

Aceh.

Morlok, E.K, 1995, Pengantar Teknik dan Perencana Transportasi,

Terjemahan J.K. Hainim, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sudjana, 1983, Teknik Analisis Regresidan Korelasi, Penerbit Tarsito,

Bandung.

Supranto, J, 2002, Metode penelitian dan Analisa Statistik, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.