Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA TANAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS
KELAPA SAWIT PADA BERBAGAI JENIS TANAH DI KALIMANTAN
ADHY ARDIYANTO A151170121
Komisi Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MS
Dr. Ir. Ennie Dwiwahjunie, M.Si Dr. Ir. Atang Sutandi, M.Si
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
PENDAHULUAN
Penurunan Produksi TBS Kelapa Sawit pada Tahun 2016
Perbedaan Fluktuasi Produksi pada Beberapa Jenis Tanah Dominan di PT BGA (Haplohumods, Dystrudepts dan Paleudults)
Belum diketahuinya karakteristik sifat fisik tanah di perkebunan kelapa sawit PT. Bumitama Gunajaya Agro
Perbedaan Rata-rata Curah Hujan Tahunan (water deficit) di area-area yang menjadi sentra produksi PT BGA
Latar Belakang
Jenis Tanah Dominan di PT BGA
Koordinat
E : 07°33'48.5"
S : 97°67'54.4"
Deskripsi Profil : Inceptisol
Kedalaman
Lapisan (cm)
0 – 20 cm Lapisan berwarna abu-abu sangat gelap (5Y 3/1),
Tekstur Pasir berliat, Struktur agak menggumpal,
Konsistensi (lembab) agak lepas, Agak Plastis
Kandungan bahan organik,
Perakaran ukuran halus dan kasar berjumlah banyak
20 - 40 cm Lapisan berwarna Olive brown (2,5 YR 4/4),
Tekstur Liat pasir berlempung, Struktur agak menggumpal,
Konsistensi (lembab) agak gembur, agak Plastis
Kandungan batuan tidak ada,
Perakaran ukuran halus dan kasar berjumlah agak banyak
40 - 85 cm Lapisan berwarna Kuning pucat (2,5 YR 7/3), Pale yellow
Tekstur Liat pasir berlempung, Struktur gumpal,
Konsistensi (lembab) agak teguh, Plastis
Kandungan batuan tidak ada,
Perakaran ukuran kasar sedikit
85 - 100 cm Lapisan berwarna kuning pucat (2,5 YR 8/2), Pale yellow
Tekstur Lempung keras), Struktur gumpal bulat,
Konsistensi (lembab) teguh, Plastis
Kandungan batuan tidak ada,
Perakaran ukuran kasar sedikit
Tanggal: 04 November 2015
Blok : I053
Uraian Morfologi Tanah
Koordinat
E : 07°35'33.0"
S : 97°68'80.9"
Deskripsi Profil : Spodosol
Kedalaman
Lapisan (cm)
0 – 8 cm Lapisan berwarna abu-abu kemerahan (2,5 Y 6/1), Reddish grey
Tekstur pasir , Struktur granular
Konsistensi (lembab) lepas, tidak Plastis
Kandungan bahan organik banyak, batuan tidak ada
Perakaran ukuran halus dan kasar berjumlah banyak
8 - 25 cm Lapisan berwarna kuning pucat (5Y 8/2), Pale yellow
Tekstur Pasir, Struktur granular,
Konsistensi (lembab) lepas, tidak plastis
kandungan batuan tidak ada, pasir halus dan kasar,
Perakaran ukuran halus dan kasar ada
25 - 70 cm Lapisan berwarna Coklat gelap (0 YR 3/3), Dark brown
Tekstur pasir, Struktur lepas,
Konsistensi (lembab) lepas, tidak Plastis
Kandungan batuan tidak ada, organik layer
Perakaran ukuran halus dan kasar ada
70 - 90 cm Lapisan berwarna coklat abu-abu sangat gelap (10 YR 3/2),
Tekstur pasir, Struktur gumpal,
Konsistensi (lembab) lepas, agak Plastis
Kandungan batuan tidak ada, spodik lemah, weak congresion
Perakaran ukuran halus dan kasar sedikit
95 - 100 cm Lapisan berwarna coklat kuat (7,5 YR 4/6),
Tekstur pasir, Struktur gumpal bersudut,
Konsistensi (lembab) agak teguh, agak Plastis
Kandungan batuan tidak ada, strong congresion
Perakaran ukuran halus dan kasar tidak ada
Tanggal: 04 November 2015
Uraian Morfologi Tanah
Blok : J491
Koordinat
E : 07°28'61.1"
S : 97°68'57.5"
Deskripsi Profil : Ultisol
Kedalaman
Lapisan (cm)
0 – 5 cm Lapisan berwarna coklat kemerahan gelap (5YR 3/4),
Tekstur Liat berlempung, Struktur gumpal bulat,
Konsistensi (lembab) agak gembur, Agak Plastis
Kandungan bahan organik,
Perakaran ukuran halus dan kasar berjumlah banyak
5 - 40 cm Lapisan berwarna coklat kuat (7,5 YR 5/8), Strong Brown
Tekstur Liat berpasir ( < 5%), Struktur gumpal bulat,
Konsistensi (lembab) agak gembur, Plastis
Kandungan batuan tidak ada,
Perakaran ukuran halus dan kasar berjumlah agak banyak
40 - 100 cm Lapisan berwarna coklat kemerahan (7,5 YR 6/8), Reddish brown
Tekstur Liat berpasir ( < 2%), Struktur gumpal bulat,
Konsistensi (lembab) agak teguh, Plastis
Kandungan batuan tidak ada,
Perakaran ukuran kasar tidak ada
Tanggal: 5 November 2015
Blok : D514
Uraian Morfologi Tanah
Dystrudepts Paleudults Haplohumods
PENDAHULUAN Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik fisika tanah pada berbagai jenis tanah yang berbeda ?
Bagaimana pengaruh sifat fisika tanah terhadap neraca air lahan ?
Bagaimana pengaruh neraca air terhadap produksi kelapa sawit ?
PENDAHULUAN Tujuan Penelitian
1. Mengkaji karakteristik sifat fisika tanah pada Haplohumods, Dystrudepts dan Paleudults di PT Bumitama Gunajaya Agro
2. Mengkaji model hubungan antara sifat fisika tanah dan ketersediaan air tanah
3. Mengkaji model hubungan komponen neraca air dengan produksi kelapa sawit
PENDAHULUAN Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi terkait sifat fisika tanah pada lahan kebun kelapa sawit di PT Bumitama Gunajaya Agro
2. Membantu manajemen perusahaan dalam membuat proyeksi produksi
Ketersediaan air tanah bagi tanaman Kemampuan tanah menyimpan air Tidak lanjut konservasi air dan tanah
METODE PENELITIAN
Penelitian Eksploratif
Dilakukan di 3 Lokasi dengan Perbedaan Iklim : Area 3, Area 5 dan Area 6. PT. Bumitama Gunajaya Agro
Dimulai November 2018 – November 2019
Analisa Tanah : Lab. Fisika Tanah - BALITAN Bogor Lab. Analitik PT BGA – Kotawaringin Timur, Kalteng Lab. Puslit Biotek - Bogor Lab. Puslit Fisika - LIPI Tangerang
Area 3
Luas 22.458 Ha Rerata CH :
2996 mm/thn Area 5 Luas 29.256 Ha
Rerata CH : 2522 mm/thn Area 6
Luas 20.000 Ha Rerata CH :
2841 mm/thn
Penentuan Blok Pengamatan
Titik Pengambilan Contoh Tanah
Teknis Pengambilan Contoh Tanah
Sumber : Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. 2006
Analisa Laboratorium
No Parameter Metode Analisis
1 Tekstur Pipet
2 Bobot isi (BI) Gravimetri (ring sample)
3 Berat jenis partikel (BJP) Gravimetri (piknometer)
4 Distribusi ukuran pori Perhitungan rumus (BI, BJP, kurva pF)
Uji SEM (Scanning Electron Microscope)
5
6
Kadar air berbagai pF
Permeabilitas
Gravimetri (pressure plate apparatus)
Tinggi air konstan (Klute dan Dirksen)
7 Bahan organik Walkley dan Black
Pengukuran Infiltrasi Tanah
• Menggunakan alat double ring infiltrometer
• Nilai yang diukur adalah kapasitas infiltrasi konstan (cm/jam)
Kelas Infiltrasi (cm/jam) Kelas Infiltrasi (cm/jam)
Sangat lambat < 0,1 Sedang-Cepat 6,5 – 12,5
Lambat 0,1 – 0,5 Cepat 12,5 – 25
Lambat-Sedang 0,5 – 2,0 Sangat Cepat > 25
Sedang 2,0 – 6,5
Sumber: Klasifikasi Infiltrasi Tanah Menurut Kohnke (1986)
Perhitungan Neraca Air
Neraca air menggunakan metode Thornthwaite-Mather. Hasil perhitungannya tersusun atas basis data tabular dari berbagai parameter (microsoft exel). Parameter : Curah hujan (CH), curah hujan efektif (CHe), suhu udara (t), evapotranspirasi potensial (ETp), evapotranspirasi tanaman (ETc), selisih nilai CHe-ETc, accumulated potential water loss (APWL), simpanan air tanah (St), perubahan simpanan air tanah (ΔSt), evapotranspirasi aktual (ETa), defisit air (D) , surplus air (S), dan aliran permukaan/run off (RO).
Analisa Data
Analisis perbedaan sifat-sifat fisika tanah dan kandungan bahan organik antar jenis tanah dilakukan dengan uji beda nilai tengah.
Analisis hubungan ketersediaan air tanah dengan sifat-sifat fisik tanah dilakukan dengan uji regresi berganda. Karakteristik sifat fisik tanah sebagai independent variable dan ketersediaan air tanah dependent variable.
Analisis hubungan curah hujan, hari hujan dan defisit air terhadap produksi TBS kelapa sawit dan prediksi produksi berdasarkan neraca air lahan dilakukan dengan time series analysis. Penentuan variabel yang paling mempengaruhi produksi menggunakan cross correlatoin dan untuk mencari model regresi terbaik digunakan stepwise regression, dengan program statistik MINITAB versi 16.1.1.
Hasil dan Pembahasan
1. Tekstur Tanah
Keterangan: LmKP: lom klei berpasir; LmK: lom berklei; PLm: pasir berlom. Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda dalam satu baris yang sama menunjukkan berbeda nyata berdasarkan uji BNJ Tukey pada taraf 5%.
Parameter Unit Jenis Tanah
Dystrudepts Paleudults Haplohumods
Klei % 20,31 b 36,24 a 4,29 c
Debu % 23,28 a 20,76 a 9,18 b
Pasir kasar % 20,39 c 30,31 b 61,65 a
Pasir halus % 36,02 a 12,69 c 24,88 b
Pasir % 56,41 b 43,00 c 86,53 a
Bobot isi g/cc 1.16 b 1.12 b 1.28 a
Bahan organik % 2.22 a 1.57 b 1.55 b
Kelas Tekstur LmKP LmK PLm
Hasil dan Pembahasan
2. Distribusi Ukuran Pori
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda nyata berdasarkan uji BNJ Tukey pada taraf 5%.
Parameter Unit
Jenis Tanah
Dystrudepts Paleudults Haplohumods
Ruang Pori Total % 52.64 a 54.49 a 48.31 b
Pori drainase cepat % 16.04 b 13.87 b 21.76 a
Pori drainase lambat % 4.76 ab 4.44 b 5.07 a
Pori air tersedia % 16.41 a 14.29 b 16.12 ab
Hasil dan Pembahasan
3. Permeabilitas dan Kapasitas Infiltrasi Konstan
Parameter Unit Jenis Tanah
Dystrudepts Paleudults Haplohumods
Permeabilitas cm/jam 3.51 b 3.55 b 9.05 a
Kap. infiltrasi konstan cm/jam 4.50 a 4.00 a 8.67 a
Klasifikasi infiltrasi* sedang sedang sedang-cepat
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda dalam satu baris menunjukkan berbeda nyata berdasarkan uji BNJ Tukey pada taraf 5%. * klasifikasi kapasitas infiltrasi menurut Kohnke (1986).
Hasil dan Pembahasan
4. Koefisien korelasi antara berbagai sifat fisika-kimia tanah
Keterangan: * Berkorelasi nyata; RPAT: Ruang pori air tersedia; KL: Kapasitas lapang; TLP: Titik layu permanen; RPT: Ruang pori total; PDC: Pori drainase cepat; PDL: Pori drainase lambat
Sifat-sifat tanah Bahan
organik RPT PDC PDL
Kadar
Klei
Kadar
Pasir
KL 0.29* 0.64* -0.74* -0.21* 0.64* -0.76*
TLP -0.01 0.45* -0.60* -0.33* 0.73* -0.82*
RPAT 0.48* 0.37* -0.29* 0.15* -0.04 -0.01
Hasil dan Pembahasan
5. Persamaan regresi linier berganda (stepwise) berbagai kadar air tanah dan sifat fisika-kimia tanah
Keterangan: KAKL = kadar air kapasitas lapang; KATLP = kadar air titik layu permanen; RPAT = Ruang pori air tersedia; X1 = bahan organik; X2 = Klei; X3 = Pasir; X4 = Ruang pori total
Y Persamaan Regresi R²
KAKL Y = 20.16 + 0,54 X1 + 0.02 X2 – 0.22 X3 + 0.43 X4 65.00%
KATLP Y = 22.10 – 1.73 X1 + 0.08 X2 – 0.24 X3 + 0.14 X4 70.74%
RPAT Y = -1.97 + 2.27 X1 – 0.05 X2 + 0.02 X3 + 0.29 X4 27.61%
Defisit Air pada Berbagai Tanah
Tahun CH
(mm)
Defisit Air (mm)
Dystrudepts Paleudults Haplohumods
2012 3 143 1 1 2
2013 3 150 6 7 13
2014 2 445 170 186 272
2015 2 369 135 149 224
2016 3 495 35 40 67
2017 3 377 1 1 1
2018 3 476 22 24 43
2019 2 334 124 136 202
Tahun CH
(mm)
Defisit Air (mm)
Dystrudepts Paleudults Haplohumods
2012 2431 103 127 224
2013 2699 5 7 27
2014 2082 207 276 405
2015 2135 217 260 403
2016 3436 11 14 34
2017 2349 40 41 61
2018 1613 237 281 532
2019 1839 173 211 347
Tahun CH (mm) Defisit Air (mm)
Dystrudepts Paleudults Haplohumods
2012 2745 178 166 248
2013 3275 4 4 7
2014 2171 167 166 215
2015 2414 230 216 304
2016 3327 73 67 109
2017 3111 11 10 17
2018 2938 74 68 112
2019 2179 178 162 227
Area 3 Area 5
Area 6
Hasil dan Pembahasan
6. Model regresi produksi bulanan dan neraca air Area 3 Area Tanah Persamaan Regresi R2
3
Dystrudepts Y = 0.71 + 0.26 CH7 + 0.16 CH10 + 0.34 CH29 + 0.27 HH16 +
0.25 HH19 - 0.39 DA10 - 0.18 DA25 69.54%
Paleudults Y = 0.55 + 0.39 CH7 + 0.25 CH10 + 0.35 CH29 + 0.35 HH8 +
0.14 HH16 - 0.29 DA22 - 0.04 DA25 58.29%
Haplohumods Y = 1.19 + 0.21 CH7 + 0.35 CH29 + 0.17 HH4 + 0.29 HH7 +
0.42 HH11 + 0.10 HH21 - 0.18 DA25 36.66%
Keterangan : Y = Produksi bulanan (ton TBS/ha) CH n = Curah hujan n bulan sebelum panen HH n = Hari hujan n bulan sebelum panen DA n = Defisit air n bulan sebelum panen
Hasil dan Pembahasan
7. Model regresi produksi bulanan dan neraca air area 5
Area Tanah Persamaan Regresi R2
5
Dystrudepts Y = -1.03 + 0.29 CH20 + 0.21 CH24 + 0.23 CH29 + 0.26 HH18 +
0.42 HH19 + 0.35 HH28 - 0.35 DA10 - 0.21 DA22 - 0.37 DA26 68.15%
Paleudults Y = 1.85 + 0.22 CH28 + 0.24 CH29 + 0.17 HH4 + 0.19 HH8 +
0.27 HH19 - 0.29 DA10 31.56%
Haplohumods Y = -0.31 + 0.39 CH7 + 0.35 CH25 + 0.13 CH28 + 0.36 HH22 +
0.24 HH28 + 0.51 HH29 - 0.27 DA11 - 0.35 DA20 - 0.20 DA26 64.59%
Keterangan : Y = Produksi bulanan (ton TBS/ha) CH n = Curah hujan n bulan sebelum panen HH n = Hari hujan n bulan sebelum panen DA n = Defisit air n bulan sebelum panen
Hasil dan Pembahasan
Area Tanah Persamaan Regresi R2
6
Dystrudepts Y = 2.98 + 0.15 CH4 + 0.34 CH7 + 0.20 HH8 + 0.26 HH28 +
0.13 HH29 - 0.29 DA10 31.53%
Paleudults Y = 0.17 + 0.26 CH7 + 0.36 HH9 + 0.21 HH11 + 0.70 HH28 -
0.28 DA6 - 0.37 DA24 63.36%
Haplohumods Y = 0.77 + 0.37 CH5 + 0.18 HH7 + 0.32 HH9 + 0.38 HH25 +
0.39 HH28 - 0.21 DA21 44.30%
8. Model regresi produksi bulanan dan neraca air area 6
Keterangan : Y = Produksi bulanan (ton TBS/ha) CH n = Curah hujan n bulan sebelum panen HH n = Hari hujan n bulan sebelum panen DA n = Defisit air n bulan sebelum panen
Kesimpulan
• Sifat fisika tanah yang nyata berbeda antara tanah Dystrudepts, Paleudults, dan Haplohumods adalah tekstur kadar air.
• Permeabilitas dan ruang pori total Haplohumods berbeda nyata dibandingkan Dystrudepts dan Paleudults
• Komponen neraca air yang paling mempengaruhi produksi bulanan kelapa sawit (ton/ha/bulan) adalah CH 4-29 bulan sebelum panen, HH 4-29 bulan sebelum panen, dan defisit air 6-26 bulan sebelum panen.
• Penurunan produksi terjadi setiap ada kenaikan defisit air senilai 10 mm/bulan pada tanah Dystrudept, Paleudults dan Haplohumods berturut-turut adalah 4-39%, 4-18% dan 3-6%.