42
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN. A DENGAN BRONCOPNEUMONIA DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT PANTI WALUYO DI SUSUN OLEH : MEYKA ANDYTA SARY NIM. P.10107 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI PADA TN. A DENGAN BRONCOPNEUMONIA

DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT

PANTI WALUYO

DI SUSUN OLEH :

MEYKA ANDYTA SARY

NIM. P.10107

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI PADA TN. A DENGAN BRONCOPNEUMONIA

DI RUANG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT

PANTI WALUYO

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

MEYKA ANDYTA SARY

NIM. P.10107

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut
Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut
Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut
Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN. A DENGAN

BRONCOPNEUMONIA DI RUANG BOUGENVILE RS PANTI WALUYO ”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma

Husada Surakarta sekaligus sebagai dosen penguji III yang telah membimbing

dan memberi masukan-masukan, inspirasi, serta memfasilitasi demi

kesempurnaannya studi kasus ini.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns selaku Sekretaris Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta sekaligus sebagai dosen penguji II yang telah

membimbing dan memberi masukan-masukan, inspirasi, serta memfasilitasi

demi kesempurnaannya studi kasus ini.

3. Nurul Devi A, S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai dosen

penguji I yang telah membimbing dan memberi masukan-masukan, inspirasi,

serta memfasilitasi demi kesempurnaannya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

vi

4. Direktur RS Panti Waluyo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan pengambilan kasus di Ruang Bougenville.

5. Seluruh Dosen dan Karyawan beserta Staff Prodi DIII Keperawatan STIKes

Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan bimbingan dan

wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat,

kepercayaan, kasih sayang, kesabaran, nasihat dan dukungan dalam segala

bentuknya serta atas doanya selama ini yang tidak terbalas oleh apapun.

7. Sahabat dan teman-teman angkatan 2010 Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan Karya Tulis

Ilmiah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, 7 juni 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

vii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................... 3

C. Manfaat Penulisan .................................................................. 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ........................................................................ 6

B. Pengkajian .............................................................................. 6

C. Perumusan Masalah Keperawatan ......................................... 9

D. Perencanaan Keperawatan ..................................................... 9

E. Implementasi Keperawatan .................................................... 10

F. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 12

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ............................................................................ 14

B. Simpulan ................................................................................ 23

C. Saran ....................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Asuhan Keperawatan

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 4 Log Book

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai macam masalah penyakit pernafasan yang sering ditemui

adalah ISPA, tuberculosis, kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik

(PPOK), asma, dan pneumonia. Penyakit pneumonia merupakan masalah

kesehatan di dunia karena angka kematiannya sangat tinggi, tidak hanya di

negara berkembang tetapi terdapat juga di negara maju seperti Amerika,

Kanada, dan di negara-negara Eropa lainnya. pneumonia bukan saja dikenal

sebagai morbiditas yang tinggi dengan angka kesakitan 4 juta kasus per tahun

mengenai 12 orang dewasa per 1000 orang dewasa per tahun, dengan lebih

dari 600 ribu penderita rawat inap per tahun (Susanto dkk, 2010).

Angka kejadian pneumonia di Indonesia sendiri pada tahun 2008

meningkat hingga mencapai 49,45 persen, tahun 2009 49,23 persen, dan

tahun 2010 menurun hingga mencapai 39,38 persen. Di provinsi Jawa

prevalensi penderita pneumonia tahun 2010 mencapai 26,76 persen,

sedangkan di puskesmas Mijen di kota Semarang, tahun 2011 kasus

Pneumonia pada balita usia 12 – 48 bulan, prosentasenya mencapai 8,02

persen, dan pada bulan januari sampai maret 2012 sebesar 0,02 persen

(Rachmawati, 2013).

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

2

Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma

Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

(Helmi, 2005). Pneumonia adalah penyakit peradangan parenkim paru yang

disebabkan oleh mikroorganisme bakteri, virus, jamur, parasit, namun

pneumonia juga disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena paparan fisik

seperti suhu dan radiasi. Berdasarkan lokasi anatominya, pneumonia dapat

terbatas segmen, lobus, atau menyebar (diffuse). Jika hanya melibatkan

lobulus, pneumonia sering mengenai bronkus dan bronkiolus sehingga

disebut dengan broncopneumonia (Djojodibroto, 2012). Broncopneumonia

digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang mempunyai pola

penyebaran bercak teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam

bronki dan meluas keparenkim paru

(Brunner dan Suddarth, 2002).

Broncopneumonia adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi

paru oleh pneumokokus, biasanya berasal dari aspirasi flora faring ( 20 persen

orang dewasa mengandung S. pneumonia di tenggorokan mereka ), lobus

bawah atau lobus media kanan merupakan bagian yang paling sering terkena.

Pada pola broncopneumonia, fokus konsolidasi peradangan terdistribusi

dalam bercak-bercak di satu atau beberapa lobus, terutama lateral dan basal.

Lesi yang sudah terbentuk sempurna dengan garis tengah 3 atau 4 cm tampak

sedikit meninggi. Pada kasus yang parah, substansi paru di sekitar daerah

yang konsolidasi biasanya hiperemik dan edematosa, tetapi parenkim paru di

antara fokus tersebut umumnya normal ( Kumar dkk, 2007).

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

3

Pada broncopneumonia permukaan paru terlihat nodul-nodul sedikit

menonjol, kering dengan diameter 3-4 cm. Nodul ini berwarna merah abu-abu

atau kuning dengan batas tidak jelas, Dapat timbul abses pada parenkim paru

bila disebabkan oleh kuman pyogenus, dan pada keadaan lanjut, lesi-lesi

dapat bergabung sampai mengenai seluruh lobus (Sander, 2003).

Dengan terapi yang tepat biasanya terjadi pemulihan yang sempurna

pada kasus broncopneumonia, meskipun pada beberapa kasus mungkin

terjadi penyulit, seperti kerusakan dan nekrosis jaringan dapat menyebabkan

terbentuknya abses, pus dapat tertimbun di rongga pleura dan menimbulkan

empiema, organisasi eksudat intraalveolus dapat mengubah paru menjadi

jaringan fibrosa yang padat, dan bakterimia dapat menyebabkan meningitis,

artitris, atau endokarditis infeksiosa (Kumar dkk, 2007) .

Paru-paru merupakan organ pernafasan dalam tubuh manusia yang

mentransfer oksigen ke darah dan karbondioksida ditransfer dari darah ke

alveoli (Potter dan Perry, 2006). Sistem pernafasan yang terdiri dari atas

mulut, hidung, faring, laring, trakea, dan paru, apabila salah satu elemen

terjadi kerusakan, maka akan terjadi gangguan pernafasan yang menimbulkan

gangguan pemenuhan oksigenasi dalam tubuh (Alimul, 2006).

Seperti halnya broncopneumonia pada parenkim paru dapat timbul

abses yang disebabkan oleh kuman pyogenus, dan pada keadaan lanjut, lesi-

lesi dapat bergabung sampai mengenai seluruh lobus (Sander, 2003 ). Terapi

oksigen diberikan pada pasien dengan hipoksemia dan penyakit paru obtruktif

kronik dengan indikasi terjadi perubahan frekuensi atau pola nafas, perubahan

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

4

atau gangguan pertukaran gas, menurunnya kerja nafas seperti halnya tanda

dan gejala dari broncopneumonia ( Tarwoto dan Wartonah, 2011).

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas merupakan konsep diagnosa

umum dari kasus ini yang menjadikan ketidakmampuan membersihkan

sekresi atau obstruksi dari saluran nafas untuk mempertahankan bersihan

jalan nafas. Diagnosa yang ditemukan antara lain bersihan jalan nafas tidak

efektif, pola nafas tidak efektif, gangguan pertukaran gas. Batasan

karakteristik dari diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas meliputi

tidak ada batuk, suara nafas tambahan, perubahan frekuensi nafas, sianosis,

kesulitan mengeluarkan suara, penurunan bunyi nafas, dyspnea, sputum

dalam jumlah yang berlebih, batuk yang tidak efektif, ortopnea, gelisah, serta

mata terbuka lebar (Herdman, 2011).

Dari pengkajian yang dilakukan penulis selama studi kasus di

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta, penulis menemukan kasus

broncopneumonia pada Tn. A dan didapatkan hasil data subyektif pasien

mengatakan sesak nafas dan dahak sulit keluar, data obyektif pasien terpasang

oksigen 3 liter per menit, suara nafas ronchi dari hasil auskultasi, nafas pasien

pendek, terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada kiri, dan frekuensi

nafas 28 kali per menit. Berdasarkan data yang diperoleh dan latar belakang

diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus tersebut yang

dituangkan dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“ Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen pada Tn.

A dengan broncopneumonia di Ruang Bougenvile RS Panti Waluyo “.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

5

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada Tn. A dengan

broncopneumonia di ruang bougenvile Rumah Sakit Panti Waluyo

Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. A dengan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada broncopneumonia.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. A

dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada broncopneumonia.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn. A

dengan pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada broncopneumonia.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. A dengan

pemenuhan kebutuhan oksigen pada broncopneumonia.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. A dengan pemenuhan

kebutuhan oksigenasi pada broncopneumonia.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan

oksigenasi yang terjadi pada Tn. A dengan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi pada broncopneumonia.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

6

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Pendidikan

Sebagai referensi dalam pengembangan ilmu keperawatan di masa yang

akan datang pada kasus pemenuhan kebutuhan oksigenasi

broncopneumonia.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan serta mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu

keperawatan ke dalam praktik keperawatan dengan memberikan asuhan

keperawatan kepada pasien dengan kasus pemenuhan kebutuhan

oksigenasi broncopneumonia.

3. Bagi Pembaca

Sebagai informasi mengenai gambaran pemenuhan kebutuhan oksigenasi

pada pasien dengan broncopneumonia sehingga pembaca mempunyai

pengetahuan tentang kasus pemenuhan kebutuhan oksigenasi

broncopneumonia.

4. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan

praktek pelayanan keperawatan khususnya pada pemenuhan kebutuhan

oksigenasi broncopneumonia.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

7

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 April 2013, pada kasus ini

pengkajian diperoleh dengan cara autoanamnesa dan alloanamnesa. Tanggal

masuk pasien 24 April 2013 dan didapatkan data identitas pasien bernama Tn.

A, alamat Sidokerto Kartasura umur 80 tahun, jenis kelamin laki-laki, pasien

tidak bekerja, no register 00191XXX dengan diagnosa medis

Broncopneumonia. Yang bertanggung jawab kepada Tn. A adalah Tn. E,

umur 45 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan buruh, hubungan dengan

pasien adalah anak.

B. Pengkajian Riwayat Kesehatan

Pada pengkajian riwayat kesehatan pasien, keluhan utama yang

dirasakan pasien adalah sesak nafas. Riwayat penyakit sekarang pasien

mengatakan dua hari yang lalu tanggal 22 April 2013, pasien merasakan

sesak nafas, batuk berdahak tanpa disertai darah, dahak sulit keluar, dan

badan terasa lemas. Kemudian oleh keluarga dibawa ke Rumah Sakit Panti

Waluyo, masuk tanggal 24 April 2013 pukul 09.00 WIB. Saat di IGD pasien

mendapatkan terapi oksigen 3 liter per menit, infuse Ringer Laktat 16 tetes

per menit, injeksi methyl predinisolone 1 ampul atau 4 mg, dan injeksi

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

8

Ranitidine 1 ampul atau 50 mg kemudian pasien dipindahkan ke bangsal

Bougenvile. Dari hasil pemeriksaan di bangsal didapatkan tekanan darah

130/90 mmHg, nadi 88 kali per menit, pernafasan 28 kali per menit, dan suhu

37,1 derajat celcius.

Pengkajian riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan ini pertama

kalinya pasien dirawat inap di rumah sakit, sekitar 1 tahun yang lalu pasien

pernah sakit seperti sekarang tapi hanya diperiksakan ke dokter dan menolak

untuk dirawat inap di rumah sakit, dan keluarga mengatakan pasien

mempunyai kebiasaan merokok dari remaja sampai sebelum sakit

(kurang lebih 1 tahun yang lalu).

Pada riwayat penyakit keluarga, keluarga dan pasien mengatakan

dari keluarganya tidak ada yang menderita penyakit diabetes mellitus ataupun

Hipertensi. Riwayat kesehatan lingkungan keluarga mengatakan pasien

tinggal di daerah pedesaan, lantai rumah terbuat dari semen, ventilasi baik,

pencahayaan cukup, jendela dibuka setiap hari, dan rumah cukup bersih.

Pengkajian pola kesehatan fungsional yang dilakukan menurut pola

Gordon, pada pola eliminasi sebelum sakit pasien mengatakan BAB 1 kali per

hari, konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, BAK 5-6 kali per hari

warna kuning jernih, bau khas urin dan selama sakit pasien mengatakan

belum BAB dan BAK menggunakan alat bantu (pampers).

Pada pola aktivitas dan latihan, sebelum sakit pasien mengatakan

dapat beraktivitas secara mandiri (nilai tingkat aktivitas nol) dari toileting,

dressing, bathing, eating, continence . Sedangkan dalam kondisi sakit di

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

9

rumah sakit pasien mengatakan keadaan tubuh sangat lemas sehingga dalam

melakukan semua aktivitas sehari-hari ( toileting, dressing, bathing, eating,

continence ) dibantu oleh keluarga atau orang lain ( nilai tingkat aktivitasnya

dua ).

Hasil dari pengkajian pemeriksaan fisik didapatkan data keadaan

umum pasien baik, kesadaran composmentis, untuk Tanda - Tanda Vital

tanggal 25 April 2013 didapatkan hasil Tekanan Darah 120/70 mmHg, Nadi

82 kali per menit, Pernafasan 28 kali per menit, dan Suhu 37 derajat celcius.

Pemeriksaan fisik kepala bentuk mesochepal, rambut beruban tidak mudah

rontok. Mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak

ikterik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Hidung simetris, tidak ada

polip, terpasang oksigen 3 liter per menit, nafas pendek. Mulut kurang bersih,

tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab. Telinga simetris, dan pendengaran

sedikit berkurang. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada

kaku kuduk.

Pada pemeriksaan fisik dada untuk paru inspeksi terdapat retraksi

dinding dada kanan dan kiri, pada palpasi vocal fremitus kanan dan kiri tidak

sama getaran pada dada kanan lebih kuat daripada dada kiri, perkusi sonor

dan auskultasi terdapat bunyi ronchi. Pemeriksaan jantung inspeksi ictus

cordis tidak tampak, palpasi ictus cordis teraba, perkusi pekak, auskultasi

bunyi jantung 1 dan 2 murni. Pemeriksaan abdomen inspeksi tidak ada jejas,

auskultasi peristaltik usus 12 kali per menit, perkusi thympani, palpasi tidak

ada nyeri tekan.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

10

Pada ekstremitas atas kiri terpasang infus Ringer Laktat 20 tetes per

menit, capillary revile kurang dari 3 detik. Ekstremitas bawah bebas bergerak,

capillary revile kurang dari 3 detik. Kekuatan otot untuk ekstremitas atas

kanan 4, ekstremitas atas kiri 4 (dapat menahan tahanan minimal),

ekstremitas bawah kanan 2 dan ekstremitas bawah kiri 2 (melawan gravitasi

dengan topangan).

Hasil pemeriksaan penunjang tanggal 25 April 2013 didapatkan hasil

dari pemeriksaan rontgen cor dalam batas normal, pada paru-paru tampak

infiltrat diperihiler kanan dengan gambaran sarang tawon dengan cincin

cincin lucent dengan berbagai ukuran. Pada pemeriksaan darah rutin tanggal

26 April 2013 didapatkan hasil yang menunjukkan semua parameter

pemeriksaan darah dalam ambang batas normal.

Terapi yang didapatkan pasien saat dirawat di bangsal Bougenvile

yaitu terapi infuse Ringer Laktat 16 tetes per menit, terapi oksigen 3 liter per

menit dengan kanul, Ranitidine 50 mg per 8 jam, Lameson 16 mg per 12 jam,

Cravox 500 mg per 24 jam, dan Bricasma 0,5 mg per 12 jam.

C. Rumusan Masalah Keperawatan

Dari hasil pengkajian yang didapatkan oleh penulis ditemukan

masalah yang dikeluhkan pasien dan menjadi prioritas diagnosa keperawatan

yang paling utama yaitu bersihan jalan nafas nafas tidak efektif berhubungan

dengan penumpukan sputum ditandai dengan data subyektif pasien

mengatakan sesak nafas dan dahak sulit keluar dan data obyektif pasien

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

11

terpasang terapi oksigen 3 liter per menit, suara nafas ronchi dari hasil

auskultasi paru, terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada kiri, dan

pernafasan pasien 28 kali per menit.

D. Rencana Keperawatan

Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 kali 24 jam diharapkan bersihan jalan nafas pada

pasien menjadi efektif. Dengan kriteria hasil pernafasan pasien mampu

bernafas spontan tanpa bantuan oksigen nasal kanul, suara nafas vesikuler,

tidak terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada kiri, dan frekuensi

pernafasan 16 sampai 24 kali per menit.

Intervensi atau rencana keperawatan yang akan dilakukan yaitu

observasi pernafasan pasien dengan rasional untuk mengetahui status

pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler dengan rasional mempermudah

ekspansi paru, berikan minum air hangat dengan rasional air hangat dapat

memobilisasi pengeluaran secret, auskultasi paru dengan rasional untuk

mengetahui adanya suara nafas tambahan, ajarkan batuk efektif dengan

rasional untuk mengeluarkan secret yang menyumbat jalan nafas, kolaborasi

pemberian terapi oksigen dengan rasional untuk membantu memenuhi

kebutuhan oksigen.

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

12

E. Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan dilakukan dari tanggal 25 April 2013 sampai

tanggal 27 April 2013. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal

25 April 2013 jam 10.00 WIB mengobservasi pernafasan pasien, dengan

respon subyektif pasien mengatakan sesak nafas, respon obyektif yaitu

terpasang oksigen 3 liter per menit, nafas pendek dan pernafasan 28 kali per

menit. Jam 10.15 WIB memberikan posisi semi fowler dengan respon

subyektif pasien mengatakan bersedia diposisikan semi fowler, respon

obyektif yaitu pasien tampak lebih nyaman dengan posisi semi fowler. Jam

10.40 WIB mengauskultasi paru dengan respon subyektif pasien mengatakan

bersedia dilakukan auskultasi pada paru, respon obyektif terdengar suara

nafas ronchi. Jam 11.30 WIB mengajarkan batuk efektif dengan respon

subyektif pasien mengatakan bisa melakukan batuk efektif, respon obyektif

pasien tampak melakukan batuk efektif, dahak keluar sedikit dengan

konsistensi kental dengan warna kuning. Jam 13.00 WIB memantau terapi

oksigen 3 liter per menit dengan respon subyektif pasien mengatakan nyaman

bernafas dengan bantuan oksigen, respon obyektif pasien terpasang kanul

oksigen 3 liter per menit

Tindakan keperawatan yang dilakukan tanggal 26 April 2013 jam

08.00 WIB mengobservasi pernafasan pasien dengan respon subyektif pasien

mengatakan masih sesak nafas, respon obyektif terapasang oksigen 3 liter per

menit, nafas pendek dan pernafasan 26 kali per menit. Jam 09.00 pemberian

terapi medis (injeksi cravox 500 mg, ranitidine 50 mg, lameson 16 mg)

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

13

dengan respon subyektif pasien mengatakan bersedia, respon obyektif obat

masuk melalui selang infuse. Jam 10.00 WIB memantau terapi oksigen 3 liter

per menit dengan respon subyektif pasien mengatakan nyaman bernafas

dengan bantuan oksigen, respon obyektif terpasang kanul oksigen 3 liter per

menit. Jam 09.30 WIB mengauskultasi paru dengan respon subyektif pasien

mengatakan bersedia dilakukan tindakan auskultasi paru, respon obyektif

terdengar suara nafas ronchi.

Tindakan keperawatan yang dilakukan tanggal 27 april 2013 yaitu

jam 08.00 WIB mengobservasi pernafasan pasien dengan respon subyektif

pasien mengatakan sesak nafas sudah berkurang, respon obyektif pasien

terpasang kanul oksigen 2 liter per menit dan pernafasan 26 kali per menit.

Jam 08.30 memberikan posisi semi fowler dengan respon subyektif pasien

mengatakan bersedia diposisikan semi fowler, respon obyektif pasien tampak

lebih nyaman dengan posisi semi fowler. Jam 09.00 WIB memantau terapi

oksigen 2 liter per menit dengan respon subyektif pasien mengatakan nyaman

bernafas dengan bantuan oksigen, respon obyektif pasien terpasang kanul

oksigen 2 liter per menit. Jam 10.30 WIB memberikan minum air hangat

dengan respon subyektif pasien mengatakan mau minum air hangat, respon

obyektif pasien tampak meminum air hangat. Jam 10.40 WIB mengauskultasi

paru dengan respon subyektif pasien mengatakan bersedia dilakukan tindakan

auskultasi paru, respon obyektif terdengar suara nafas ronchi.. Jam 11.30

WIB mengajarkan batuk efektif dengan respon subyektif pasien mengatakan

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

14

mau melakukan batuk efektif, respon obyektif pasien tampak melakukan

batuk efektif, dahak keluar sedikit dengan konsistensi kental warna kuning.

F. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan penulis melakukan evaluasi

dari tanggal 25 April 2013 sampai tanggal 27 April 2013 dengan

menggunakan metode SOAP. Hasil evaluasi yang didapatkan pada tanggal 25

April 2013 jam 13.30 WIB adalah subyektif pasien mengatakan masih sesak

nafas. Obyektif pasien tampak belum mampu bernafas spontan, alat bantu

nafas terpasang oksigen 3 liter per menit, masih terdapat retraksi dinding dada

kanan dan dada kiri, suara nafas ronchi, pernafasan 28 kali per menit, sputum

keluar saat batuk efektif dengan konsistensi kental warna kuning, pasien

tampak sesak berkurang saat diposisikan semi fowler. Assessment masalah

bersihan jalan nafas belum teratasi. Planning intervensi dilanjutkan yaitu

observasi pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler, ajarkan batuk efektif,

kolaborasi dalam pemberian oksigen nasal kanul

(3 liter per menit).

Hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 26 April 2013 jam 13.30

WIB adalah subyektif pasien mengatakan masih merasakan sesak nafas tetapi

sudah berkurang. Obyektif pasien tampak belum mampu bernafas spontan,

alat bantu nafas terpasang oksigen 3 liter per menit, masih terdapat retraksi

dinding dada kanan dan dada kiri, suara nafas ronchi, pernafasan 26 kali per

menit dan pasien tampak sesak berkurang saat diposisikan semi fowler.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

15

Assessment masalah bersihan jalan nafas belum teratasi. Planning intervensi

dilanjutkan yaitu observasi pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler,

ajarkan batuk efektif, kolaborasi dalam pemberian oksigen nasal kanul (3 liter

per menit).

Hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 27 april 2013 jam 13.30

WIB adalah subyektif pasien mengatakan masih sedikit sesak nafas. Obyektif

pasien tampak belum mampu bernafas spontan, alat bantu nafas terpasang

oksigen 2 liter per menit, masih terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada

kiri, suara nafas ronchi, pernafasan 26 kali per menit, sputum keluar sedikit

saat batuk efektif dengan konsistensi kental warna kuning, dan pasien tampak

sesak berkurang saat diposisikan semi fowler. Assessment masalah bersihan

jalan nafas belum teratasi. Planning intervensi dilanjutkan yaitu observasi

pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler, kolaborasi dalam pemberian

oksigen nasal kanul (2 liter per menit).

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

16

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesinambungan antara

teori dengan studi kasus asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi pada Tn. A dengan broncopneumonia di Rumah Sakit Panti

Waluyo yang telah dilakukan pada tanggal 25 April 2013 - 27 April 2013

kegiatan yang dilakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

Broncopneumonia adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi

paru oleh pneumokokus, biasanya berasal dari aspirasi flora faring (20 persen

orang dewasa mengandung S. pneumonia di tenggorokan mereka), lobus

bawah atau lobus media kanan merupakan bagian yang paling sering terkena.

Pada pola broncopneumonia, fokus konsolidasi peradangan terdistribusi

dalam bercak-bercak di satu atau beberapa lobus, terutama lateral dan basal.

Lesi yang sudah terbentuk sempurna dengan garis tengah 3 atau 4 cm tampak

sedikit meninggi. Pada kasus yang parah, substansi paru di sekitar daerah

yang konsolidasi biasanya hiperemik dan edematosa, tetapi parenkim paru di

antara fokus tersebut umumnya normal (Kumar dkk, 2007).

Broncopneumonia merupakan penyakit yang menyerang sistem

pernafasan atau oksigenasi, dimana pada kasus tersebut akan terjadi

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

17

peningkatan volume sputum yang menumpuk diparu yang akan menyebabkan

terjadinya gangguan oksigenasi. Sedangkan oksigenasi sendiri merupakan

tingkatan paling dasar dalam kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan

fisiologis yang mempunyai prioritas tinggi dalam melangsungkan kehidupan

manusia. Pada umumnya seseorang yang memiliki beberapa kebutuhan yang

belum terpenuhi akan lebih dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya

dibanding kebutuhan yang lainnya (Mubbarak dan Chayatin, 2008).

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun

psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan

kesehatan (Hidayat, 2012). Kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar

dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar atau yang paling

utama meliputi kebutuhan fisiologis seperti udara, air dan makanan, tingkatan

yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, tingkatan yang

ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, tingkatan yang keempat

yaitu kebutuhan rasa berharga dan harga diri, dan tingkatan yang terakhir

adalah kebutuhan aktualisasi diri (Potter dan Perry, 2005).

Oksigen sendiri sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam proses

kehidupan. Pengertian dari oksigenasi sendiri adalah peristiwa menghirup

udara dari luar yang mengandung oksigen dalam tubuh serta menghembuskan

udara yang banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari

oksidasi keluar dari tubuh. Dan seseorang dapat dikatakan mengalami

gangguan oksigenasi jika klien mengalami gangguan yang terjadi dalam

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

18

proses ekspirasi, dalam kaitannya dengan ventilasi pulmoner, difusi gas, dan

transportasi gas (Riyadi dan Harmoko, 2012).

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai

sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien

(Nursalam, 2011)

Pengkajian asuhan keperawatan pada Tn. A dilakukan pada

tanggal 25 April 2013 pukul 11.00 WIB keluhan utama yang dirasakan

adalah sesak nafas. Dalam teori disebutkan bahwa pada kasus

broncopneumonia akan menimbulkan gejala salah satunya adalah batuk

berdahak akibat dari penumpukan pus di rongga pleura yang dapat

menimbulkan sesak nafas dan pada akhirnya terjadi gangguan pada

pemenuhan oksigenasi pasien (Kumar dkk, 2007). Sesak nafas

merupakan gejala yang nyata terhadap gangguan pada trakeobronkial

parenkim paru, dan rongga pleura. Sesak nafas terjadi karena terdapat

peningkatan kerja pernafasan akibat meningkatnya resistensi elastik paru

(Muttaqin, 2010).

Hasil dari pengkajian kesehatan pasien, Tn. A mengatakan batuk

berdahak yang susah keluar, dalam teori dijelaskan bahwa batuk

merupakan salah satu gejala yang muncul pada kasus Broncopneumonia

dengan dahak yang awalnya tidak bisa keluar. Bakteri masuk ke dalam

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

19

tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan bisa menyebar ke bagian

tubuh lain melalui peredaran darah atau ke organ terdekatnya. Gejala

yang utama adalah batuk berdahak lebih dari tiga minggu atau sesak

nafas (Ardiansyah, 2012).

Pengkajian pada pola kesehatan fungsional menurut Gordon,

pada pola aktifitas latihan, penulis mencantumkan sebelum sakit pasien

mengatakan ia dapat bekerja dan beraktiftitas secara mandiri (nilai

tingkat aktifitas nol). Sedangkan dalam kondisi sakit pasien mengatakan

keadaan tubuh sangat lemas sehingga dalam melakukan aktifitas sehari-

hari (toileting, dressing, bathing, eating, continence) dibantu keluarga

(nilai tingkat aktifitas dua), mengacu pada teori bahwa seorang yang sakit

mungkin akan membutuhkan bantuan dalam mempertahankan

keselamatan fisiknya (Potter dan Perry, 2005).

Hasil dari pengkajian pemeriksaan fisik yang telah dilakukan

pada Tn. A didapatkan data kesadaran umum pasien baik, kesadaran

composmentis, untuk Tanda - Tanda Vital (TTV) didapatkan hasil

tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 82 kali per menit, pernafasan 28 kali

per menit, dan suhu 37 derajat celcius.

Pada pemeriksaan dada untuk paru Inspeksi terdapat retraksi

dinding dada kanan dan kiri, pada Palpasi vocal fremitus kanan dan kiri

tidak sama getaran pada dada kanan lebih kuat daripada dada kiri,

Perkusi sonor dan Auskultasi terdapat bunyi ronchi.

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

20

Pada pemeriksaan inspeksi terlihat adanya retraksi dada karena

retraksi di sela-sela iga-iga atas pada waktu inspirasi merupakan fibrosis

paru sedangkan sela-sela iga IV ke bawah pada waktu inspirasi normal

(Natadidjaja, 2012). Jika kemampuan mengembang dinding dada toraks

atau paru-paru menurun, sedangkan tahanan saluran nafas meningkat,

maka tenaga yang diperlukan oleh otot pernafasan guna memberikan

perubahan volume serta tenaga yang diperlukan kerja pernafasan akan

bertambah. Jika paru tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen akan

menimbulkan sesak nafas (Muttaqin, 2010). Ditemukannya vocal

fremitus yang tidak sama antara paru kanan dan paru kiri penyebabnya

adalah adanya penumpukan secret pada bagian paru tersebut

(Natadidjaja, 2012). Dan pada pemeriksaan auskultasi ditemukan bunyi

ronchi karena adanya cairan eksudat atau transudat didalam lumen

bronkus atau bronkiolus (Natadidjaja, 2012)

Hasil pemeriksaan penunjang tanggal 25 April 2013 didapatkan

hasil pemeriksaan rontgen yang hasilnya cor dalam batas normal, pada

paru-paru tampak ilfitrat diperihiler kanan dengan gambaran sarang

tawon dengan cincin cincin lucent dengan berbagai ukuran. Dalam teori

dijelaskan bahwa gambaran rontgen yang memberikan kesan adanya

broncopneumonia apabila di permukaan paru menunjukan adanya nodul-

nodul sedikit menonjol, kering dan granular dengan diameter 3-4 cm,

serta sel-sel epitel bronkus yang telah mengalami kerusakan

(Sander, 2003).

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

21

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang

menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan

pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas

dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk

menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah, dan

mengubah (Nursalam, 2008).

Diagnosa keperawatan utama yang diangkat oleh penulis yaitu

bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan

sekret (Wilkinson, 2006). Diagnosa tersebut diangkat oleh penulis karena

pasien mengeluh sesak nafas dan batuk yang disertai sekret yang susah

keluar, adanya suara nafas ronchi saat auskultasi yang menandakan

adanya sumbatan pada jalan nafas, terdapat retraksi dinding dada kanan

dan kiri, pasien terpasang terapi oksigen 3 liter per menit, dan pernafasan

pasien 28 kali per menit.

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang merupakan

ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran

nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas dengan batasan

karakteristik meliputi tidak ada batuk, suara nafas tambahan, perubahan

frekuensi nafas, sianosis, kesulitan mengeluarkan suara, penurunan bunyi

nafas, dyspnea, sputum dalam jumlah yang berlebih, batuk yang tidak

efektif, ortopnea, gelisah serta mata terbuka lebar

(Herdman, 2011).

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

22

Diagnosa tersebut diangkat oleh penulis karena pasien mengeluh

adanya batuk yang disertai secret yang sulit keluar yang akan menyumbat

saluran pernafasan bagian bawah (Herdman, 2011).

3. Intervensi

Intervensi atau perencanaan keperawatan diartikan sebagai suatu

dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan, dan

intervensi keperawatan, dan merupakan metode komunikasi tentang

asuhan keperawatan kepada klien (Nursalam, 2011), dalam tahap ini

yang dilakukan adalah menyusun prioritas masalah, merumuskan tujuan

dan kriteria hasil, memilih strategi asuhan keperawatan, melakukan

konsultasi dengan tenaga kesehatan lain, dan menuliskan atau

mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan (Deswani, 2009).

Perencanaan tindakan keperawatan pada kasus ini didasarkan

pada tujuan intervensi masalah keperawatan dengan kasus bersihan jalan

nafas tidak efektif yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3

kali 24 jam diharapkan bersihan jalan nafas pada Tn. A kembali efektif,

dengan kriteria hasil pernafasan pasien normal 16-24 kali per menit,

pasien mampu bernafas spontan tanpa otot bantu pernafasan karena

kebutuhan oksigenasi diperlukan untuk proses kehidupan dan proses

metabolisme tubuh, kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi

karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang maka akan

terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut berlangsung

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

23

lama akan mengakibatkan kematian (Hidayat dan Uliyah, 2005). suara

nafas vesikuler karena hanya terdengar di daerah perifer dada, nada lebih

tinggi daripada suara nafas bronchial (Natadidjaja, 2012) dan tidak

terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada kiri karena pada pasien

Broncopneumonia terjadi penumpukan pus di rongga pleura yang dapat

menimbulkan adanya retraksi dada (Kumar dkk , 2007). Pedoman

penyusunan kriteria hasil didasarkan pada prinsip SMART (Specific,

Measureable, Achievable atau dapat dicapai, Rational atau akal sehat,

Time atau ada kriteria waktu pencapaian).

Intervensi atau rencana keperawatan yang penulis susun yaitu

Observasi nafas pasien, berikan minum air hangat, berikan posisi

semifowler, auskultasi area paru, ajarkan batuk efektif, dan kolaborasi

pemberian terapi medis ( oksigen dan obat sesuai terapi).

Observasi pernafasan pasien karena penurunan bunyi nafas

menunjukkan atelektasis, ronchi menunjukkan akumulasi sekret dan

ketidakefektifan pengeluaran sekresi yang selanjutnya dapat

menimbulkan penggunaan otot bantu pernafasan dan peningkatan kerja

pernafasan (Muttaqin, 2008).

Berikan posisi semifowler, posisi tersebut memberikan

kesempatan paru-paru untuk berkembang secara maksimal dan

menurunkan upaya nafas. Ventilasi maksimal membuka area atelektasis

dan meningkatkan gerakan secret ke jalan nafas besar untuk dikeluarkan

(Muttaqin, 2008).

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

24

Berikan minum air hangat untuk mengencerkan sektret dimana

orang dewasa normal membentuk sputum sekitar 100 ml per hari, jika

produksi berlebih maka proses pembersihan tidak akan efektif dan

sputum akan tertimbun, untuk itu perlu diencerkan agar tidak menyumbat

saluran pernafasan (Muttaqin, 2010).

Auskultasi area paru karena bunyi nafas dapat menurun atau

tidak ada pada area kolaps yang meliputi satu lobus, segmen paru secara

maksimal (Mutaqqin, 2008) dan aukultasi ini sangat penting dilakukan

dalam mengkaji aliran udara dan dalam mengevaluasi adanya cairan atau

obstruksi padat dalam struktur paru (Muttaqin, 2010).

Ajarkan batuk efektif yaitu latihan batuk untuk mengeluarkan

sekret (Riyadi dan Harmoko, 2012), dimana batuk merupakan reflek

protektif yang timbul akibat iritasi percabangan trakeobronkial,

kemampuan untuk batuk merupakan mekanisme penting untuk

membersihkan saluran pernafasan bagian bawah

(Muttaqin, 2010) yang akan melonggarkan pernafasan dan memberi rasa

nyaman pada pasien (Sigalingging, dkk. 2013).

Kolaborasi pemberian terapi medis dengan memberikan terapi

oksigen memakai nasal kanul dengan memperhatikan kebutuhan oksigen

yang diperlukan oleh pasien dan dapat mencegah terjadinya hipoksia

(Hidayat dan Uliyah, 2005).

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian infuse Ringer Laktat

16 tetes per menit, Ranitidine 50 mg per 8 jam, Lameson 16 mg per 12

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

25

jam, Cravox 500 mg per 24 jam, dan Bricasma 0,5 mg per 12 jam, dalam

pemberian obat harus memperhatikan dosis obat. Pada kasus

Bronkopneumonia pemberian injeksi Ranitidine untuk mual dan muntah,

Lameson sebagai kortikosteroid, cravox untuk antibiotik, dan bricasma

sebagai antiasma.

4. Implementasi

Implementasi keperawatan adalah tahap melakukan rencana

yang telah dibuat klien. Adapun kegiatan yang ada dalam tahap

implementasi meliputi pengkajian ulang, memperbaharui data dasar,

meninjau dan merevisi rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat,

dan melakukan intervensi keperawatan yang direncanakan

(Deswani, 2009).

Penulis melakukan semua implementasi berdasarkan semua

tindakan yang telah direncanakan pada intervensi yaitu mengobservasi

nafas pasien, memberikan minum air hangat, memberikan posisi

semifowler, mengauskultasi area paru, mengajarkan batuk efektif, dan

mengkolaborasikan pemberian terapi medis (oksigen dan obat sesuai

terapi). dan penulis tidak melakukan tindakan lain selain tindakan pada

rencana keperawatan.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan, pada

tahap ini yang dilakukan adalah mengkaji respon pasien setelah

dilakukan intervensi keperawatan, membandingkan respon pasien dengan

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

26

kriteria hasil, memodifikasi asuhan keperawatan sesuai dengan hasil

evaluasi dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah diberikan

kepada pasien (Deswani, 2009).

Evaluasi dari tanggal 25 april 2013 sampai tanggal 27 april 2013

dengan menggunakan metode SOAP untuk mengetahui keefektifan dari

tindakan keperawatan yang telah dilakukan dengan memperhatikan pada

tujuan dan kriteria hasil yang telah dibuat. Hasil evaluasi yang

didapatkan pada tanggal 25 april 2013 jam 13.30 WIB adalah subyektif

pasien mengatakan masih sesak nafas. Obyektif pasien tampak belum

mampu bernafas spontan, alat bantu nafas terpasang oksigen 3 liter per

menit, masih terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada kiri, suara

nafas ronchi, pernafasan 28 kali per menit, sputum keluar saat batuk

efektif dengan konsistensi kental warna kuning dan pasien tampak sesak

berkurang saat diposisikan semi fowler. Assessment masalah bersihan

jalan nafas belum teratasi. Planning intervensi dilanjutkan yaitu

observasi pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler, ajarkan batuk

efektif, kolaborasi dalam pemberian oksigen nasal kanul

(3 liter per menit).

Hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 26 april 2013 jam

13.30 WIB adalah subyektif pasien mengatakan masih merasakan sesak

nafas tetapi sudah berkurang. Obyektif pasien tampak belum mampu

bernafas spontan, alat bantu nafas terpasang oksigen 3 liter per menit,

masih terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada kiri, suara nafas

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

27

ronchi, pernafasan 26 kali per menit dan pasien tampak sesak berkurang

saat diposisikan semi fowler. Assessment masalah bersihan jalan nafas

belum teratasi. Planning intervensi dilanjutkan yaitu observasi

pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler, ajarkan batuk efektif,

kolaborasi dalam pemberian oksigen nasal kanul

(3 liter per menit).

Hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 27 april 2013 jam

13.30 WIB adalah subyektif pasien mengatakan masih sedikit sesak

nafas. Obyektif pasien tampak belum mampu bernafas spontan, alat

bantu nafas terpasang oksigen 2 liter per menit, masih terdapat retraksi

dinding dada kanan dan dada kiri, suara nafas ronchi, pernafasan 26 kali

per menit, sputum keluar sedikit saat batuk efektif dengan konsistensi

kental warna kuning, dan pasien tampak sesak berkurang saat diposisikan

semi fowler. Assessment masalah bersihan jalan nafas belum teratasi.

Planning intervensi dilanjutkan yaitu observasi pernafasan pasien,

berikan posisi semi fowler, kolaborasi dalam pemberian oksigen nasal

kanul (2 liter per menit).

B. Simpulan

1. Hasil pengkajian yang telah dilakukan penulis pada tanggal 25 april 2013

dengan data subyektif pasien mengatakan sesak nafas dan dahak sulit

keluar dan data obyektif klien terpasang terapi oksigen 3 liter per menit,

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

28

suara nafas ronchi dari hasil auskultasi paru, terdapat retraksi dinding

dada kanan dan dada kiri, dan pernafasan pasien 28 kali per menit

2. Diagnosa keperawatan utama pada Tn. A adalah bersihan jalan nafas

tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret.

3. Intervensi yang ditegakkan penulis pada Tn. A mempunyai tujuan yang

diharapkan yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali

24 jam diharapkan bersihan jalan nafas pada pasien menjadi efektif.

Dengan kriteria hasil pernafasan pasien mampu bernafas spontan tanpa

bantuan o2 nasal kanul, suara nafas vesikuler, tidak terdapat retraksi

dinding dada kanan dan dada kiri, dan frekuensi pernafasan 16 sampai 24

kali per menit. Rencana tindakan keperawatan antara lain observasi

pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler, berikan minum air hangat,

auskultasi paru, ajarkan batuk efektif, kolaborasi pemberian terapi

oksigen.

4. Tindakan keperawatan pada Tn. A tanggal 25 april 2013 sampai tanggal

27 april 2013 dilakukan berdasarkan rencana keperawatan yang telah

dibuat antara lain mengobservasi pernafasan pasien, memberikan posisi

semi fowler, memberikan minum air hangat, mengauskultasi paru,

mengajarkan batuk efektif, dan mengkolaborasikan pemberian terapi

oksigen 3 liter per menit.

5. Pada tahap akhir, penulis mengevaluasi keadaan pasien setelah tindakan

keperawatan yang dilakukan selama tiga hari. Hasil evaluasi pada Tn. A

tanggal 27 april 2013 jam 13.30 WIB yaitu adalah subyektif pasien

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

29

mengatakan masih sedikit sesak nafas. Obyektif pasien tampak belum

mampu bernafas spontan, alat bantu nafas terpasang oksigen 2 liter per

menit, masih terdapat retraksi dinding dada kanan dan dada kiri, suara

nafas ronchi, pernafasan 26 kali per menit, sputum keluar sedikit saat

batuk efektif dengan konsistensi kental warna kuning, dan pasien tampak

sesak berkurang saat diposisikan semi fowler. Assessment masalah

bersihan jalan nafas belum teratasi. Planning intervensi dilanjutkan yaitu

observasi pernafasan pasien, berikan posisi semi fowler, kolaborasi

dalam pemberian oksigen nasal kanul (2 liter per menit).

6. Kondisi Tn. A dengan Broncopneumonia pasien masih sesak nafas

karena masih ada secret yang menyumbat jalan nafas dengan pernafasan

26 kali per menit, pasien masih terpasang oksigen 2 liter per menit.

C. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan

optimal dan mempertahankan kerjasama yang baik antara tim kesehatan

maupun pasien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan

keperawatan khususnya pada pasien dengan gangguan pemenuhan

oksigenasi pada Broncopneumonia.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Diharapkan perawat selalu berkomunikasi dengan tim kesehatan yang

lain dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, khususnya

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

30

pada pasien dengan gangguan pemenuhan oksigenasi Broncopneumonia

serta mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur (SOP).

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat menyediakan fasilitas, sarana, prasarana dalam proses

pendidikan, melengkapi perpustakaan dengan buku-buku keperawatan

khususnya keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi pada Broncopneumonia.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta Salemba Medika

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta.

DIVA press

Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8

volume 1. Buku Kedokteran EGC

Deswani. 2009. Proses Keperawatan Berfikir Kritis. Jakarta. Salemba Medika

Djojodibroto, Darmanto. 2012. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC

disi Bahasa Indonesia Monica Ester. Jakarta : EGC

Herdman, Heather. Diagnosa Keperawatan NANDA 2009-2011.

Hidayat, A. A dan Uliyah, M. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. Buku

Kedokteran EGC

Kumar, Vinay , Cotran S. R, dan Robbins L. S. 2007. Buku Ajar Patologi Volume

2 Edisi 7. Jakarta. Buku Kedokteran EGC Rachmawati, Diah. 2013.

Jurnal Kesehatan Masyarakat. http:// www.jurnalkesmas.org/semua-

download.html. Diakses tanggal 5 februari 2013 jam 17.38 WIB

Mubbarak dan Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan

Aplikasi Dalam Praktik. Buku Kedokteran EGC

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Ganggaun Sistem

Pernafasan. Jakarta. Salemba Medika

Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinik.

Jakarta. Salemba Medika

Naga, Sholeh. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta.

DIVA press

Natadidjaja, Hendarto. 2012. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Penyakit Dalam.

Tangerang. Karisma Publishing

Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta.

Salemba Medika

Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume 2. Buku

Kedokteran EGC

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN · PDF file2 Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mychoplasma Pnemoniae sebagai salah satu penyebab infeksi saluran nafas akut

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume 1. Buku

Kedokteran EGC

Riyadi, S dan Harmoko. 2012. Standart Operating Prosedur dalam Praktik Klinik

Keperawatan Dasar. Yogjakarta. Penerbit Pustaka Pelajar

Sander, A.M. 2003. Patologi Analogi. Jilid I. Universitas Muhammadiyah Malang

Sigalingging, Ganda. 2013. Buku Panduan Laboratorium Kebutuhan Dasar

Manusia. Buku Kedokteran EGC

Susanto, dkk. 2010. The Year Of The Lung. http://

www.jurnalrespirologi.org/jurnal/jan10/Lung Of The Year-2.pdf.

Diakses tanggal 5 februari 2013 jam 16.00 WIB

Tarwoto dan Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses

Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Wilkinson. M. J. 2006. Buku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC