29
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR PULAU KARIMUNJAWA, TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Untuk memenuhi tugas mata kuliah praktek kerja lapangan Disusun oleh Wildan Alfian Fahmi 17106040034 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2020

STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN

ECHINODERMATA DI PESISIR PULAU

KARIMUNJAWA, TAMAN NASIONAL

KARIMUNJAWA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah praktek kerja lapangan

Disusun oleh

Wildan Alfian Fahmi

17106040034

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2020

Page 2: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN

ECHINODERMATA DI PESISIR PULAU KARIMUNJAWA,

TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

Disusun oleh:

Nama : Wildan Alfian Fahmi

NIM : 17106040034

Yogyakarta,

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Siti Aisah, S.SI., M.Si

NIP. 19740611 200801 2 009

Pembimbing Lapangan

Anita Fahliza, S.Pi

NIP.

Mengetahui,

a.n Dekan

Ketua Program Studi Biologi

Erny Qurotul Ainy, M.Si

NIP. 19791217 20901 2 004

Kepala Balai

Taman Nasional Karimunjawa

Agus Prabowo, S.H., M.Si.

NIP.

Page 3: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas ribuan nikmat yang diberikan kepada

setiap makhluknya di muka bumi. Termasuk nikmat sehat yang diberikan kepda

penulis sehingga laporan praktek kerja lapangan yang berjudul Studi

keanekaragaman dan kelimahan Echinodermata di pesisir Pulau Karimunjawa,

Taman Nasional Karimunjawa ini dapat terselesaikan dengan baik.

Sebelumnya, Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

terlibat dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan di taman nasional karimunjawa.

Terima kasih kepada Ibu Siti Aisah, S.Si., M.Si. sebagai Dosen pembimbing dan

Ibu Anita Fahliza, S.Pi. sebagai Dosen lapangan. Sehingga laporam praktek kerja

lapangan ini dapat penulis selesaikan sesuai arahan dan bimbingan beliau.

Penulis menyadari, terdapat kelebihan dan kekurangan pada setiap hal,

termasuk pada laporan praktek kerja lapangan ini. Oleh keran itu, dengan sangat

terbuka penulis meminta kritik dan saran dari semua pihak, guna memperbaiki

resensi buku ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 24 Februari 2020

Penulis

Page 4: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PEGESAHAN...........................................................................ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1

B. Tujuan 2

C. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan 2

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 4

A. Kawasan Taman Nasional Karimunjawa 4

B. Zonasi Taman Nasional Karimunjawa 4

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 8

A. Deskripsi Echinodermata 8

B. Ekosistem dan Habitat Echinodermata 9

C. Manfaat Echinodermata 10

D. Keanekaragaman 10

BAB IV STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN

ECHINODERMATA DI PESISIR PULAU KARIMUNJAWA, TAMAN

NASIONAL KARIMUNJAWA 12

BAB V PENUTUP 20

A. Kesimpulan 20

B. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21

LAMPIRAN 23

Page 5: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luasan kawasan Taman Nasional Karimunjawa 4

Tabel 2. Titik koordinat stasiun pengambilan sampel di pulau

Karimunjawa 12

Tabel 3. Kategori nilai struktur komunitas 14

Tabel 4. Struktur komunitas Echinodermata 14

Tabel 5. Parameter lingkungan 17

Page 6: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan data 3

Gambar 2. Peta zonasi Taman Nasional Karimunjawa 5

Gambar 3. Struktur komunitas Echinodermata 15

Gambar 3. Pengukuran suhu 23

Gambar 4. Pengukuran pH 23

Page 7: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah pesisir Indonesia memiliki sumber daya perairan yang

tinggi, seperti keanekaragaman fauna. Keanekaragaman fauna yang banyak

ditemukan di lingkungan pesisir adalah fauna Echinodermata (Herman,

2004). Echinodermata merupakan salah satu komponen utama dari

keanekaragaman hayati laut yang memainkan peran penting dalam fungsi

ekosistem (Supono et al., 2014) yaitu pada jaring-jaring makanan sebagai

herbivora, karnivora, omnivora, ataupun sebagai pemakan detritus (Yusron,

2013). Secara umum Echinodermata lebih banyak dijumpai pada perairan

yang jernih dan tenang (Radjab et al., 2014), dan mencapai keanekaragaman

tertinggi di terumbu karang dan pantai dangkal (Rompis et al., 2013).

Echinodermata dibagi kedalam lima classis yaitu Asteroidea (Bintang

Laut), Echinoidea (Bulu Babi), Crinoidea (Lili Laut), Ophiuroidea (Bintang

Mengular), dan Holothuroidea (Teripang) (Yusron, 2013). Echinodermata

secara ekologi disebut sebagai organisme kunci yang berperan dalam

menjaga keseimbangan ekosistem laut (Raghunathan & Venkataraman,

2012), dimana Holothuroidea dan Echinoidea memiliki peranan sebagai

pendaur ulang nutrien (Triana et al., 2015)

Kepulauan Karimunjawa merupakan wilayah dengan tipe ekosistem

lamun, terumbu karang, hutan mangrove, dan juga wilayah ekosistem

daratan berupa hutan tropis dataran rendah. Hal ini menjadikan Kepulauan

Page 8: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

2

Karimunjawa mempunyai tiga potensi sebagai kawasan konservasi, wisata

dan perikanan yang keutuhan dan kelestariannya harus tetap dijaga. Pulau

Karimunjawa sebagai salah satu kawasan konservasi mempunyai banyak

biota-biota laut diantaranya Echinodermata. Echinodermata merupakan

salah satu komponen penting pada ekosistem terumbu karang. Tingginya

keanekaragaman Echinodermata mengindikasikan tingginya biodiversitas

terumbu karang. Fauna Asteroidea dan Echinoidea yang termasuk kedalam

fauna Echinodermata merupakan biota penghuni ekosistem terumbu karang

yang keberadaan dan peranannya cukup menonjol. Kebiasaan hidup,

predasi dan kompetisi mempengaruhi kelimpahan Asteroidea dan

Echinoidea di suatu tempat, disamping faktor lingkungan yang saling

berkaitan (Hartati, 2018).

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian tentang “Studi keanekaragaman dan kelimpahan

Echinodermata di pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimnjawa.”

B. Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian in adalah:

1. Untuk melihat keanekaramana Echinodermata di pesisir Pulau

Karimunjawa.

2. Untuk menghitung kelimpahan Echinodermata di pesisir Pulau

Karimunjawa.

C. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

Page 9: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

3

Penelitian ini dilakukan di kawasan Taman Nasional karimunjawa dengan

tiga lokasi sampling yaitu di pantai Pancuran, Pantai Ujung Gelam, dan di

Dermaga. Pengambilan data dilakukan selama 9 hari yaitu mulai hari sabtu,

11 Januari 2020 sampai dengan hari Ahad, 19 Januari 2020. Pengambilan

data dilakukan pada pagi hari pukul 09.00-11.00 WIB saat kondisi laut

sedang surut.

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan data

Page 10: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

4

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTITUSI

A. Kawasan Taman Nasional Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa secara geografis terletak pada

koordinat 5°40’39”- 5°55’00” LS dan 110°05’ 57”-110°31’ 15” BT. Dalam

Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 78/Kpts-II/1999

tanggal 22 Februari 1999 dinyatakan bahwa kawasan Cagar Alam

Karimunjawa dan sekitarnya yang terletak di Kabupaten Dati II Jepara Propinsi

Dati I Jawa Tengah ditetapkan menjadi Taman Nasional dengan nama Taman

Nasional Karimunjawa dengan luasan kawasan adalah 111.625 hektar dengan

rincian sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini.

Tabel. 1 Luasan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa

B. Zonasi Taman Nasional Karimunjawa

Undang-Undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi sumber Daya

Alam dan Ekosistemnya mendefinisikan taman nasional sebagai Kawasan

Pelestarian Alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi

No Kawasan Luas (Hektar)

1. Wilayah daratan di Pulau Karimunjawa yang

berupa ekosistem hutan hujan tropis dataran

rendah

1.285,50

2. Wilayah daratan di Pulau Kemujan yang berupa

ekosistem hutan mangrove

222,20

3. Wilayah perairan Dalam perkembangannya

kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan

pelestarian alam (KPA) berdasarkan Surat

Keputusan Menhut No. 74/Kpts-II/2001

tanggal 15 Maret 2001.

110.117,30

Total Luas Kawasan 111.625,00

Page 11: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

5

yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,

menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Berdasarkan Surat Keputusan

Direktur Jenderal PHKA No. SK 28/IV-SET/2012 tentang Zonasi Taman

Nasional Karimunjawa, saat ini terdapat 9 (sembilan) zona dalam kawasan

Taman Nasional Karimunjawa. Zonasi Taman Nasional Karimunjawa

selengkapnya tersaji dalam gambar dibawah ini:

Gambar 2. Peta Zonasi Taman Nasional Karimunjawa

1. Konservasi Kawasan

Perlindungan kawasan merupakan salah satu pilar pengelolaan

kawasan Taman Nasional Karimunjawa. Upaya perlindungan ini

direalisasikan melalui berbagai kegiatan pengamanan kawasan yang

dilakukan secara preventif dan represif. Kegiatan pengamanan yang

dilakukan di kawasan Taman Nasional Karimunjawa adalah patroli rutin,

Operasi Pengamanan Fungsional Darat, Operasi Pengamanan Fungsional

Page 12: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

6

Perairan, Operasi Gabungan dan pelaksanaan Patroli Bersama bersama

Masyarakat Mitra Polhut. Secara umum, gangguan yang dihadapi di

kawasan konservasi adalah berupa pendudukan kawasan hutan walaupun

masih terbatas secara administratif, pencurian hasil hutan dan pengambilan

satwa dilindungi. Balai Taman Nasional Karimunjawa telah melakukan

upaya patroli, operasi pengamanan hingga penindakan hukum terhadap

pelaku tindak pidana kehutanan di kawasan sampai dengan tahap P21. Dari

tahun 2002-2016, telah dilakukan sejumlah 15 penindakan kasus

pelanggaran hukum dengan pidana berkisar antara 2 bulan penjara hingga 1

tahun penjara (Tabel 4). Berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan No. P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, saat ini telah

terbentuk Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan

Kehutanan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penurunan gangguan,

ancaman dan pelanggaran hukum lingkungan hidup dan kehutanan. Pada

tahun 2016, Balai TN Karimunjawa melaksanakan Anggaran DIPA Ditjen

Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejumlah Rp

511.531.000,00. Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun

2016 adalah sebesar Rp 455.599.135,00 (89,07%).

2. Struktur Organisasi Balai Taman Nasional Karimunjawa

Tahun 1997, Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibentuk Untuk

melakukan pengelolaan kawasan Taman Nasional, dengan SK Menteri

Page 13: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

7

Kehutanan Nomor: 185/Kpts-II/1997 tanggal 31 Maret 1997. Sejak tanggal

10 Juni 2002 berubah menjadi Balai Taman Nasional Tipe C setingkat

Eselon III, sesuai dengan SK Menhut No. 6186/Kpts-II/2002 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Taman Nasional. Berdasarkan Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.07/MenLHK/Setjen/OTL.1/1/2016 tanggal 10 Februari 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Balai

Taman Nasional Karimunjawa merupakan Balai Taman Nasional Tipe B

dengan susunan organisasi terdiri dari :

1. Kepala Balai – Agus Prabowo, S.H., M.Si.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha - Sutris Haryanta, S.H.

3. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTN).

a) Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I

Kemujan : Iwan Setiawan, S.H.

b) Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II

Karimunjawa : Surahman, S.H.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

a) Polisi Kehutanan.

b) Pengendali Ekositem Hutan.

c) Penyuluh Kehutanan.

Page 14: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

8

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Echinodermata

Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos yang berarti duri

dan derma yang berarti kulit, lebih dikenal dengan hewan berkulit duri (Jasin,

1984). Echinodermata dibagi ke dalam lima kelas yaitu Kelas Asteriodea, Kelas

Crinoidea, Kelas Echinodea, Kelas Holothuroidea dan Kelas Ophiuroidea. Hewan

ini mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi bagian yang putus, rusak

atau hilang (Katili, 2011). Bintang mengular memiliki kemampuan regenerasi

yang besar, lengan dapat bergenerasi pada setiap titik tetapi apabila semua bagian

tubuh terpisah dari semua lengan maka hewan ini akan mati. Bintang mengular

ini dengan mudah melepaskan lengannya apabila diserang oleh pemangsa

(Rompis, 2012). Bintang laut dapat menumbuhkan kembali lengan yang hilang

dan lili laut (Crinoidea) mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi sehingga

dapat menyembuhkan diri dari luka.

Kastawi (2003), menjelaskan ciri-ciri umum Echinodermata, yaitu:

1. Tubuhnya berbentuk simetri radial, hampir selalu pentamerous

2. Ukuran tubuhnya sedang sampai besar tetapi tidak ada yang mikroskopis

3. Bentuk tubuh bundar sampai silindris atau berbentuk bintang dengan tangan

sederhana yang tersebar dari diskus sentral

4. Permukaan tubuh agak halus, tertutup oleh 5 ruangan secara simetris

memancar berupa alur berlekuk yang disebut ambulakral diselingi 5 inter-

radi atau inter-ambulakral

Page 15: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

9

5. Dinding tubuh terdiri atas eidermis di luar, dermis di tengah dan peritonium

disebelah dalam

6. Endoskeleton tersusun dari lempengan-lempengan yang membentuk

cangkang

7. Mempunyai pembuluh air atau sistem ambulakral yang merupakan ciri pada

umumnya, terbuat dari tabung-tabung berisi cairan

8. Saluran makanan biasanya berupa tabung melingkar membentang dari

mulut di permukaan oral sampai dengan anus pada permukaan aboral atau

permukaan oral. Sistem sirkulasi atau sistem haemal atau sistem darah

lacunar adalah spesifik

9. Respirasi terjadi melalui struktur bervariasi

10. Sistem eksresi tidak ada. Sistem saraf primitif

11. Organ-organ sensorik kurang berkembang

12. Fertilitasnya eksternal, sedangkan terdapat beberapa Echinodermata yang

vivipar

B. Ekosistem dan Habitat Echinodermata

Habitat hewan ini adalah pantai dan laut sampai kedalaman 366 m,

bertindak sebagai pemakan sampah-sampah laut. Echinodermata menyebar

hampir di semua lingkungan laut. Mereka mencapai keragaman tertinggi di

lingkungan terumbu karang dan juga pantai dangkal. Kelimpahan Crinoid di laut

dalam paling banyak. Hampir semua Echinodermata adalah bentik. Bentik yaitu

hewan yang hidup di dasar laut (Raghunathan, 2013).

Page 16: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

10

Habitat Echinodermata dapat di temui hampir semua ekosistem laut.

Namun ekosistem yang paling tinggi terdapat pada daerah terumbu karang

(Bakar, 2011) Habitat bintang laut ini adalah di terumbu karang, terutama di

lereng terumbu pada kedalaman 2 sampai 6 m. Ada yang ditemukan di paparan

terumbu yang terbuka pada saat pasang dan ada yang ditemukan di terumbu

karang hidup pada kedalaman 33 m. Di daerah rataan terumbu binatang ini dapat

menempati berbagai habitat seperti, rataan pasir, timbunan karang mati, dan

daerah tubir karang. Di Indonesia daerah penyebaran binatang ini adalah

mengikuti penyebaran karang batu dan dapat juga ditemukan di daerah pulau-

pulau karang atau daerah pesisir yang di tumbuhi karang batu (Erni, 2009).

C. Manfaat Echinodermata

Echinodermata merupakan salah satu hewan yang sangat penting dalam

ekosistem laut dan bermanfaat sebagai salah satu komponen dalam rantai

makanan, yaittu pemakan sampah organik dan hewan kecil lainnya. Dahuri (2003)

menyatakan bahwa, jenis-jenis Echinodermata dapat bersifat pemakan seston atau

pemakan detritus, sehingga berperan dalam ekosistem untuk merombak sisa-sisa

bahan organik yang tidak terpakai oleh spesies lain. Selain itu terdapat unsur-

unsur Echinodermata yang memiliki nilai tinggi dibidang pangan, obat-obatan dan

sering dijadikan bahan koleksi hiasan yang indah.

D. Keanekaragaman

Rasio antara jumlah spesies dan jumlah total individu dalam komunitas

disebut sebagai keanekaragaman spesies. Ini terkait dengan stabilitas lingkungan

Page 17: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

11

dan variasi dengan komunitas yang berbeda. Keragaman spesies sangat penting

dalam menilai tingkat kerusakan yang dilakukan sistem alam dan campur tangan

manusia (Jasin, 1984). Keanekaragaman spesies suatu komunitas memiliki dua

komponen yaitu kekayaan spesies atau species richness dan Kelimpahan relatif

atau relative abundance (Campbell, 2010).

Page 18: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

12

BAB IV

STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA

DI PESISISIR PULAU KARIMUNJAWA, TAMAN NASIONAL

KARIMUNJAWA JEPARA JAWA TENGAH

Alat yang dibutuhkan dalam pengambilan data keanekaragaman dan

kelimpahan Echinodermata yaitu alat tulis, penggaris, GPS, papan dada, pH meter,

Refractometer termometer, tali tamang, meteran, buku identifikasi dari Clark &

Rowe (1971), Allen & Steene (1999), dan alat snorkling. Metode peneltian yang

digunakan dalam penentuan titik sampling adalah metode purposive sampling

berdasarkan arahan petugas balai Taman Nasional karimunjawa dengan melihat

keanekaragamannya. Sedangkan untuk pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan metode visual, garis transek dibentangkan sepanjang 50m kemudian

dilakukan pengamatan pada sebelah kanan dan kiri garis sepanjang 20m,

selanjutnya dicatat Echinodermata yang ditemukan.

Tabel 2. Titik koordinat stasiun pengambilan sampel di Pulau Karimunjawa

Lokasi Koordinat

Stasiun 1 S 05° 52.812', E 110° 26.851

Stasiun 2 S 05° 50.323', E 110° 25.201’

Stasiun 3 S 05° 53.037', E 110° 26.339’

Data yang diambil yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data Echinodermata yang diperoleh dari sampling yang dilakukan, sedangkan data

Page 19: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

13

sekunder adalah data-data pendukung seperti parling yang diukur yaitu pH, Suhu,

dan Salinitas. Perhhitungan data digunakan untuk mengetahui Indeks

Keanekaragaman Shannon (H') dan Indeks Keseragaman (E). Indeks

keanekaragaman (H’) merupakan nilai yang menunjukkan keseimbangan

keanekaragaman pada suatu pembagian jumlah individu tiap jenis.

Keanekaragaman (H') mempunyai nilai terbesar jika semua individu berasal dari

genus atau spesies yang berbeda-beda. Sedangkan nilai terkecil diperoleh jika

semua individu berasal dari satu genus atau satu spesies saja (Odum, 1983). Nilai

indeks keanekaragaman Shanon-Weanner ditentukan dengan formula sebagai

berikut :

𝑯′ = − ∑(𝒏𝒊𝑵 )

𝐥𝐨𝐠(𝒏𝒊𝑵 )

Keterangan:

H’ = Indeks keanekaragaman.

Ni = Jumlah individu ke-I hasil tangkapan

N = Jumlah total individu.

Indeks Keseragaman (E) menunjukkan kelimpahan yang hampir

seragam dan merata antar jenis (Odum, 1983). Formula yang digunakan adalah

sebagai berikut:

𝑬 =𝑯′

𝐥𝐧 𝑺

Keterangan:

E = Indeks keseragaman

H’ = Indeks keanekaragaman.

S = Jumlah jenis

Page 20: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

14

Tabel. 3 Katagori Nilai Struktur Komunitas

Indeks Kisaran Nilai Katagori

Indeks Keanekaragaman (H’) H’ ≤ 2,0 Rendah

2,0 < H’≤ 3,0 Sedang

H’≥ 3,0 Tinggi

Indeks Keseragaman (E) 0,00 < E ≤ 0,50 Komunitas dalam kondisi

tertekan

0,50 < E ≤ 0,75 Komunitas dalam kondisi labil

0,75 < E ≤ 1,00 Komunitas dalam kondisi stabil

Tabel 4. Struktur komunitas Echinodermata di pulau Karimunjawa

Classis Ordo Familia Genus Species

Stasiun Total

Individu 1 2 3

Echinodea Diadematoida Diadematidae Diadema Diadema setosum 0 0 66 66

Diadema savignyi 0 0 59 59

Asteroidea Clypeasteroida Laganidae Laganum Laganum laganum 0 22 1 23

Holothuroidea Holothuriida Holothuriidae Holoturia Holothuria atra 12 4 1 17

Jumlah Spesies 1 2 4

Jumlah Individu 12 26 127

Indeks

Keanekaragaman

0 0,9 0,7

Indeks

keseragaman 0 0,45 0,19

Page 21: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

15

Gambar 3. Struktur Komunitas Echinodermata di Pulau Karimunjawa

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan disajikan dalam tabel 4

total individu yang didapatkan adalah 165 yang termasuk dalam 3 kelas, 3 ordo, 3

familia, 3 genus dan 4 spesies. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah

Diadema setasum yaitu sebanyak 66 individu dan 59 individu dari spesies

Diadema savignyi. 2 spesies ini hanya ditemukan di stasiun 3 yaitu di wilayah

dermaga. Wilayah ini terdapat banyak terumbu karang. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wulandewi (2015), menyatakan bahwa pada sebaran bulu babi

secara vertikal sebagian besar didominasi dari famili Diadematidae. Spesies yang

banyak ditemukan setelah Diadema setasum dan Diadema savignyi yaitu

Laganum laganum yang ditemukan sebanyak 23 individu. Spesies ini ditemukan

di stasiun 2 dan stasiun 3 yaitu di pantai Ujung Gelam (Alang-alang) dan dermaga,

sedangkan di stasiun 1 yaitu di pantai pancuran tidak ditemukan spesies ini. Jenis

0

10

20

30

40

50

60

70

Pantai Pancuran Pantai Ujung gelam Dermaga

Struktur Komunitas Echinodermata di Pulau Karimunjawa

H. atra L. laganum D. savignyi D. setosum

Page 22: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

16

Echinodermata yang ditemukan di semua stasiun adalah Holothuria atra. Spesies

ini ditemukan sebanyak 17, individu terbanyak ditemukan di stasiun 1 yaitu di

pantai pancuran.

Laganum-laganum Bentuk tubuh tidak beraturan, pipih dan tidak

mempunyai lengan; pada sisi aboral terdapat pola berbentuk bunga dengan 5

kelopak; pada sisi oral terdapat mulut di bagian tengah; memiliki 2 lubang;

memiliki duri-duri kecil, pendek dan halus; tubuhnya berwarna hijau kocokelatan;

ukuran yang didapat: 3,3 – 4,2 cm; habitat: hidup pada substrat berpasir. Menurut

Dian et al (2005), Laganum laganum memiliki bentuk tubuh ireguler, pipih dan

tidak punya lengan. Pada permukaan tubuh bagian atas terdapat pola berbentuk

bunga dengan 5 kelopak yang sering disebut petals; mempunyai 2 lubang yaitu

peristome dan periproct; peristome terletak di tengah-tengah permukaan bawah

tubuhnya dan di dalamnya terdapat mulut; periproct terletak di permukaan bawah

mulai dari tengah sampai ke pinggiran tubuh; seluruh permukaan diselimuti oleh

duri-duri kecil, pendek dan halus; habitatnya di daerah intertidal sampai subtidal

dengan substrat berpasir.

Holothuria atra tubuhnya berbentuk bulat panjang, ujungnya runcing dan

pangkalnya tumpul. memiliki tubuh lunak, permukaan luar tubuh berwarna hitam

dan berlendir; sebagian tubuhnya tertutupi pasir; pada permukaan tubuhnya

terdapat bintil-bintil halus; tentekel tipe perisai berwarna hitam kemerahan dalam

1 lingkaran yang dilengkapi dengan papila leher; spikula berbentuk meja dan

roset; ukuran yang didapat: 13,3 cm – 27,2 cm; habitat : daerah padang lamun

dengan substrat dasar berpasir. Menurut Setiawan dan Trijoko (2016), H. atra

Page 23: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

17

mempunyai bentuk tubuh bulat panjang dengan ujung meruncing dan pangkal

yang tumpul; tubuhnya berwarna hitam dan berlendir; tentakel tipe perisai; spikula

berbentuk meja dan roset. Hartati et al (2016) menyatakan bahwa terdapat bintil-

bintil halus pada permukaan tubuh H. atra; habitat : biasanya berhabitat pada dasar

perairan yang berpasir atau pada daerah karang.

Diadema setosum merupakan Echinoidea yang tergolong dalam famili

Diadematidae. Bulu babi ini memiliki bentuk tubuh bulat pipih dengan diameter

tubuh 5,3–8,2 cm dan tinggi tubuh 3,6–5,6 cm. Duriduri primer panjang dan

runcing. Warna duri primer hitam tetapi beberapa individu kadang dijumpai

dengan warna belang. Bulu babi jenis ini hidup secara berkelompok menyukai

habitat pasir dan di bawah koloni karang sebagai tempat berlindung. Diadema

savignyi secara sepintas mirip dengan Diadema setosum yang dicirikan oleh

adanya garis-garis berwarna biru terang. Bulu babi ini memiliki bentuk tubuh

bulat dengan diameter tubuh 3,8–7,4 cm dan tinggi tubuh 3,1–6,9 cm. Duri-duri

primer sangat panjang, tipis, dan berwarna hitam. Bulu babi jenis ini hidup secara

berkelompok dan biasanya dijumpai dengan kelompok Diadema setosum dengan

preferensi mikrohabitat yang sama yaitu di bawah koloni karang.

Tabel 5. Parameter lingkungan

Parameter Lingkungan

Stasiun

1 2 3

Suhu 29,6 28,3 31

pH 7,7 7,3 7,9

Salinitas 24 24 23

Page 24: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

18

Organisme dapat tumbuh baik pada suatu habitat karena dipengaruhi

oleh faktor fisik dan kimia. Penelitian Echinodermata di peisir pulau

Karimunjawa ini tidak lepas dari faktor lingkungan. Adapun faktor

lingkungan yang diukur yaitu: Temperatur air (0C), Salinitas (0/00), dan pH.

Suhu tertinggi yaitu di stasiun 3 sedangkan suhu terendah di stasiun 2. Menurut

Supriharyono (2002), kisaran temperatur pada penelitian ini cukup baik untuk

kehidupan hewan laut terutama filum echinodermata karena batas minimum

dan maksimum temperatur perairan berkisar antara 16-17 0C dan 36 0C.

Menurut Prasetyarto dan Suhendar (2010), keadaan temperatur perairan laut

dipengaruhi oleh penyinaran sinar matahari dan pola temperatur, diperairan

laut pada umumnya makin kebawah makin dingin.

Salinitas atau kadar garam di pesisir pulau Karimunjawa selama

penelitian berkisar antara 23 0/00-24 0/00.(Tabel 5). Kisaran salinitas yang

diperoleh kurang baik bagi kehidupan echinodermata. Echinodermata mampu

beradaptasi di salinitas 24,4 0/00 – 34,5 0/00 . Namun pengaruh salinitas

tergantung pada kondisi perairan laut setempat atau pengaruh alam seperti

badai atau hujan (Supriharyono, 2002). Sedangkan salinitas air laut di Indonesia

pada umumnya bekisar antara 32-34 per mil (Dahuri, 2001). Nilai pH di pesisir

pulau Karimunjawa rata-rata berkisar antara 7,3 – 7,9. pH terendah terdapat

pada Stasiun 2 di pantai pancuran dan salinitas tertinggi di Stasiun 3 di

perairan pantai dekat dermaga. Setiap spesies memiliki kisaran toleransi yang

berbeda terhadap pH. pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik termasuk

Page 25: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

19

makrozoobentos pada umumnya berkisar antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan

yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan

hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme

dan respirasi. Di samping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas

berbagai senyawa logam berat yang bersifat toksik semakin tinggi yang tentunya

akan mengancam kelangsungan hidup organisme akuatik.

Berdasarkan hasil perhitungan data dapat diketahui indeks keanekaragaman

echinodermata di pesisir pulau karimunjawa rendah, pada stasiun 1 tidak

ditemukan keanekaragaman karean hanya ditemukan 1 spesies yaitu Holothuria

atra, sedangkan pada stasiun 2 dan stasiun 3 indeks keanekaragamannya masing-

masing 0,9 dan 0,7. Indeks keseragaman yang didapatkan juga menunjukkan

bahwa komunitas dalam kondisi tertekan karena nilai indeks keseragaman kurang

dari 0,5 yaitu pada stasiun 1, 2 dan 3 masing-masing 0, 0,45, dan 0,19

Page 26: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

20

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneltian dapat disimpulkan

1. Keanekaragaman echinodermata di pesisir pulau Karimunjawa

rendah, hal ini didapatkan dari perhitungan indeks keanekaragaman

yang bernilai kurang dari 2 yaitu pada stasiun 1, stasiun 2, dan stasiun

3 berturut-turut adalah 0, 0,9 dan 0,7.

2. Kemelimpahan tertinggi yang didapatkan yaitu pada kelas Echinodae,

didapatkan 2 spesies yaitu Diadema setosum sebanyak 66 individu

dan Diadema savigny sebanyak 59 individu.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

untuk akurasi data dan juga kontroling terhadap biota laut khususnya

echinodermata

Page 27: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

21

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., dan J. B. Reece. 2010. Biologi. Terj. Dari Biology, oleh Damaring

Tyas Wulandari. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dahuri, R., dkk., (2001). Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan

Secara Terpadu. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Dian, A., R. Hartati dan Ambariyanto. 2005. Identifikasi Sand Dollar dan

Karakteristik Habitatnya di Pulau Cemara Besar, Kepulauan Karimunjawa

Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan. 10 (1) : 1-10

Erni L. Hutauruk. 2009. Studi Keanekaragaman Echinodhermata di Kawasan

Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darusalam. Skripsi. Medan:

Universitas Sumatera Utara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam.

Hartati, Retno, et al.. 2018. Jenis-Jenis Bintang Laut Dan Bulu Babi (Asteroidea,

Echinoidea: Echinodermata) Di Perairan Pulau Cilik, Kepulauan

Karimunjawa. Jurnal Kelautan Tropis Maret 2018 Vol. 21(1):41–48

Hartati, R., Widianingsih dan A. Djunaedi. 2016. Ultrastruktur Alimentary Canal

Teripang Holothuria scabra dan Holothuria atra (Echinodermata

:Holothuroide a). Buletin Oseanografi Marina. 5 (1) : 86-96.

Herman. 2004. Sebaran dan asosiasi makroepifauna pada ekosistem padang lamun

di perairan Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Skripsi.

Program Studi Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan.

Institut Pertanian Bogor. Bogor

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan (Invertebrata dan Vertebrata).

Surabaya: Sinar Surya.

Kastawi, Y., Indriwati, S. E., Ibrohim, Masjhudi, & Rahayu, S. E. 2003. Zoologi

Avetebrata. Malang: UM Press.

Katili, A. S. 2011. Struktur Komunitas Echinodermata Pada Zona Intertidal Di

Gorontalo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, Maret

2011 , 51-61.

Radjab AW, Rumahenga SA, Soamole A, Polnaya D, Barends A. 2014. Keragaman

dan kepadatan ekinodermata di perairan Teluk Weda, Maluku Utara. Jurnal

Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 6(1):17–30.

Raghunathan C, Venkataraman K. 2013. Diversity and distribution of corals and

Page 28: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

22

their associated fauna of Rani Jhansi marine national park, Andaman and

Nicobar islands. In: Venkataraman K, Raghunathan S, Sivaperuman C,

editors. Ecology of faunal communities on the Andaman and Nicobar

islands. Heidelberg, Berlin: Springer. p.177–208.

Rompis BR, Langoy MLD, Katili DY, Papu A. 2012. Diversitas Echinodermata di

pantai Meras kecamatan Bunaken Sulawesi Utara. Jurnal Bioslogos.

3(1):26–31.

Setiawan, U dan Trijoko. 2016. Keragaman Jenis Timun Laut (Holothuroidea) di

Kepulauan Karimun Jawa. J.Sci. Phar. 2 (2) : 15-18.

Supriharyono, M. S. (2002). Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Jakarta:

Djambatan

Supono, Lane DJW, Susetiono. 2014. Echinoderm fauna of the Lembeh strait,

North Sulawesi: inventory and distibution review. Mar Res Indonesia.

39(2):51–61.

Triana R, Elfidasari D, Vimono IB. 2015. Identifikasi Echinodermata di selatan

pulau Tikus, gugusan pulau Pari Kepulauan Seribu. Pros Sem Nas Masy

Biodiv Indon 1(3); 2015. Jakarta: Masyarakat Biodiversitas Indonesia;

p.455–459

Wulandewi, N. 2015. Jenis dan Densitas Bulu Babi (Echinoidea) di Kawasan

Pantai Sanur dan Serangan Denpasar- Bali. Jurnal Simbiosis. 3 (1): 269-280

Yusron E. 2013. Biodiversitas fauna Ekhinodermata (Holothuroidea, Echinoidea,

Asteroidea dan Ophiuroidea) di perairan pulau Lombok, Nusa Tenggara

Barat. Zoo Indonesia. 22(1):1–10.

Page 29: STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan... · LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN ECHINODERMATA DI PESISIR

23

Lampiran

Gambar 4. Pengukuran Salinitas Gambar 5. Pengukuran pH