Upload
vudat
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY)
DILENGKAPI MEDIA POWER POINT DENGAN MEDIA
KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH
TUMBUHAN SMP NEGERI 3 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2011/2012
ARTIKEL
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh :
PRIHATIN
A 420 080 156
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) DILENGKAPI MEDIA POWER POINT DENGAN
MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN SMP NEGERI 3 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2011/2012
Prihatin, NIM : A 420 080 156. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team assisted individually) dilengkapi media power point dengan media komik terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan SMP Negeri 3 Kartasura tahun ajaran 2011/2012. Model pembelajaran biologi yang diterapkan di SMP Negeri 3 Kartasura adalah model ceramah, sehingga kurang melibatkan siswa secara langsung. Inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa biologi yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team assisted individually) dilengkapi media Power point dengan media Komik. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen pendidikan, yaitu perbandingan dua media pembelajaran dan satu kelas kontrol. Populasi ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kartasura tahun ajaran 2011/2012. Sampel pada penelitian ini menggunakan 3 kelas, kelas VIIIG sebagai kelas eksperimen I (tipe TAI dilengkapi media power point), kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen II (tipe TAI dilengkapi media komik), dan kelas VIIIE sebagai kelas kontrol. Analisis data dalam penelitian ini menggunkan Uji validitas, reliabilitas, indek kesukaran soal, daya pembeda, Uji normalitas, homogenitas dan Hipotesis (Anova satu jalur). Hasil pengujian hipotesis menggunakan α=5% menunjukkan Fhitung = 7,191 dengan Ftabel diperoleh dari nilai tabel F pada taraf signifikan 5% dengan (df = 2, 106) yaitu sebesar 3,082. Oleh karena Fhitung 7,191 > 3,082 Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti dari uji- t diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok pembelajaran biologi. Disimpulkan bahwa hasil belajar biologi dengan menggunakan model pembelajaran tipe TAI dilengkapi media Power point (87,0) lebih baik daripada hasil belajar biologi menggunakan model pembelajaran tipe TAI dilengkapi media Komik (81,1) dan kontrol (80,4) pada pokok materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan yang dilihat dari nilai rata-rata test masing-masing kelas pembelajaran. Sedangkan untuk hasil belajar afektif penentuannya dilihat dari perolehan skor angket setiap siswa. Sebanyak 91,10% siswa mendapat nilai A dan 8, 10% siswa mendapat nilai B untuk kelas power point. Kata kunci : Hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe TAI dilengkapi media Power point
dengan media Komik, dan Kontrol, uji homogenitas
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran
yang sangat penting dalam
kehidupan karena pendidikan
merupakan pondasi bagi kemajuan
suatu bangsa. Pendidikan yang
berkembang akan dapat
menghasilkan generasi yang
berkualitas dalam pengembangan
kemajuan kehidupan bangsa. Untuk
itu upaya peningkatan mutu di
bidang pendidikan terus
dikembangkan, baik secara kuantitas
maupun kualitas. Dari tahun ketahun
pendidikan akan mengalami
perubahan seiring dengan
peningkatan mutu pendidikan,
peningkatan sarana dan prasarana
hingga dalam perbaikan kurikulum.
Dimasa yang akan datang pendidikan
harus mampu mengembangkan
potensi peserta didik guna
memecahkan masalah-masalah
pendidikan. Seseorang yang telah
memasuki kehidupan di masyarakat
dan di dunia kerja harus mampu
menerapkan apa yang telah dipelajari
di sekolah untuk menghadapi
masalah dalam kehidupan sehari
hari.
Biologi merupakan salah satu
bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) yang sangat besar
pengaruhnya untuk penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. IPA juga
berperan penting dalam usaha
menciptakan manusia yang
berkualitas. Dalam pembelajaran
Biologi lebih menekankan kegiatan
belajar mengajar, mengembangkan
konsep dan keterampilan proses
dengan berbagai metode mengajar
yang sesuai dengan bahan kajian
yang diajarkan. Dalam pembelajaran
IPA, khususnya Biologi, sangat
diperlukan model pembelajaran
yang tepat yang dapat melibatkan
siswa seoptimal mungkin baik secara
intelektual maupun emosional,
karena pengajaran Biologi
menekankan pada keterampilan
proses (Kasbolah, 2001).
Berdasarkan observasi yang
telah dilakukan, diperoleh data
bahwa proses pembelajaran biologi
kelas VIII yang berjumlah 36 siswa
pada setiap kelas di SMP Negeri 3
Kartasura, guru menyampaikan
materi pembelajaran dengan metode
ceramah sehingga pembelajaran di
sekolah belum optimal, belum
mencapai tujuan untuk meningkatkan
mutu pembelajaran dan belum bisa
menumbuhkan minat siswa untuk
belajar secara aktif. Dari hasil
pengamatan proses belajar biologi di
kelas terdapat beberapa
permasalahan. Saat pembelajaran di
kelas sebanyak 19 siswa (52%)
motivasi siswa kurang sehingga
kegiatan belajar mereka
membosankan dan menjenuhkan,
sebanyak 20 siswa (55%) siswa
ramai saat pembelajaran, siswa yang
aktif hanya tertentu saja sebanyak 11
siswa ( 30%), pemahaman siswa
terhadap materi kurang 16 siswa
(44%). Siswa juga kurang terlibat
secara aktif dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan. Siswa belum
memiliki pengetahuan awal yang
cukup untuk memahaminya.
Meskipun guru sudah memotivasi
siswa dengan memberi pertanyaan-
pertanyaan pada saat menjelaskan
materi, namun siswa terlihat masih
pasif dan tidak mau menjawab
pertanyaan dari guru sebelum
ditunjuk. Model pembelajaran
dengan metode ceramah ini
mengakibatkan siswa tidak
termotivasi dan menganggap biologi
sebagai pelajaran yang
membosankan. Hal ini
mempengaruhi kurang maksimalnya
hasil belajar yang dicapai siswa.
Berdasarkan masalah-masalah
yang dihadapi, perlu adanya
perbaikan dalam proses
pembelajaran, baik itu menyangkut
pada model pembelajaran maupun
media yang mendukung
pembelajaran. Dengan adanya
pembelajaran yang beragam tentunya
guru dapat memilih salah satu model
pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan kondisi
lingkungan yang ada. Keadaan siswa
SMP Negeri 3 Kartasura kebanyakan
memiliki sifat yang cenderung ramai
saat pelajaran, ketika siswa mulai
bosan dengan penyampaian materi
yang terlalu monoton. Kebanyakan
dari siswa lebih senang dengan
pembelajaran kelompok, karena
dengan suatu masalah yang dihadapi
dapat dengan mudah diselesaikan
dalam kelompok. Salah satu model
pembelajaran yang dapat mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi guru
di SMP Negeri 3 Kartasura
khususnya kelas VIII adalah model
pembelajaran kooperatif. Dengan
pembelajaran kooperatif guru tidak
lagi sebagai satu-satunya sumber
bagi siswa, rekan sebaya, masyarakat
dan keluarga juga dapat menjadi
sumber pengetahuan.
Model pembelajaran kooperatif
menekankan kegiatan pada
pengembangan potensi manusia
secara optimal melalui cara-cara
yang sangat manusiawi, yaitu
mudah, menyenangkan dan
memberdayakan siswa karena siswa
tidak hanya menerima apa yang
disampaikan oleh guru tetapi siswa
lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Keaktifan siswa dalam
metode pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu faktor yang
sangat dominan, selain itu metode ini
juga menekankan kerja sama antar
siswa dan guru untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam pembelajaran
kooperatif siswa belajar bersama
kelompok-kelompok kecil yang
bekerja untuk menyelesaikan suatu
masalah, menyelesaikan suatu tugas
atau mengerjakan sesuatu untuk
mencapai tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif dapat
membantu siswa memahami konsep-
konsep yang sulit dan menumbuhkan
kemampuan kerjasama, berpikir
kritis dan mengembangkan sikap
sosial siswa. Oleh karena itu,
diperlukan model pembelajaran
kooperatif yang dapat membantu
siswa meningkatkan sikap positif
diantaranya membangun
kepercayaan diri terhadap
kemampuannya untuk
menyelesaikan masalah biologi, dan
terjadinya interaksi dalam kelompok
yang dapat melatih siswa untuk
menerima siswa lain yang
berkemampuan dan latar belakang
yang berbeda. Model pembelajaran
kooperatif sangat beragam, salah
satunya adalah model pembelajaran
tipe TAI (Team Assisted
Individually).
Model pembelajaran kooperatif
tipe TAI (Team Assisted Individually)
merupakan model pembelajaran yang
membentuk kelompok kecil yang
heterogen dengan latar belakang cara
berpikir yang berbeda untuk saling
membantu. Dalam model ini
diterapkan bimbingan antar teman
yaitu siswa yang pandai bertanggung
jawab terhadap siswa yang lemah.
Disamping itu dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam kelompok
kecil. Siswa yang pandai dapat
mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya, sedangkan siswa
yang lemah dapat terbantu dengan
menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan
model tipe TAI (Team Assisted
Individually), siswa akan lebih
memahami materi dengan
penggunaan media pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas,
maka penulis mencoba mengadakan
penelitian tentang:
“STUDI KOMPARASI
PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM
ASSISTED INDIVIDUALLY)
DILENGKAPI MEDIA POWER
POINT DENGAN MEDIA KOMIK
TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI
STRUKTUR DAN FUNGSI
TUBUH TUMBUHAN SMP
NEGERI 3 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2011/2012”.
TINJAUAN PUSTAKA
Belajar adalah suatu proses
kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang setiap hidupnya. Proses
belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dan
lingkungannya. Oleh karena itu
belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja. Salah satu pertanda
bahwa seseorang itu telah belajar
adalah adanya perubahan tingkah
laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan atau sikapnya ( Arsyad,
2003:1).
Menurut Arends dalam
Trianto (2010), model pembelajaran
mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang akan di gunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Joice
dan Weil (1992: 4), bahwa setiap
model mengarahkan kita dalam
mendesain pembelajaran untuk
peserta didik dalam mendesain
pembelajaran untuk membantu
peserta didik sedemikian sehingga
tujuan pembelajaran tercapai.
Model pembelajaran
kooperatif adalah model
pembelajaran dengan seting
kelompok-kelompok kecil dengan
memperhatikan keberagaman
anggota kelompok sebagai wadah
siswa bekerja sama dan memecahkan
suatu masalah melalui interaksi
sosial dengan teman sebayanya,
memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempelajari sesuatu dengan
baik pada waktu yang bersamaan dan
menjadi nara sumber bagi teman
yang lain. Jadi pembelajaran
kooperatif merupakan model
pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama diantar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran
(Slavin, 2008).
Metode TAI (Team Assisted
Individually) dikembangkan oleh
Slavin. Metode ini
mengkombinasikan keunggulan
pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran individual. Metode ini
dirancang untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa individual. Oleh karena
itu kegiatan pembelajarannya lebih
banyak digunakan untuk pemecahan
masalah. Ciri khas model
pembelajaran tipe TAI (Team
Assisted Individually) ini adalah
setiap siswa secara individual belajar
materi pembelajaran yang sudah
dipesiapkan oleh guru. Hasil belajar
individual dibawa ke kelompok-
kelompok untuk didiskusikan dan
saling dibahas oleh anggota
kelompok, dan semua anggota
kelompok bertanggung jawab atas
keseluruhan jawaban sebagai
tanggung jawab bersama (Slavin,
2008: 191).
Menurut Bovee dalam Sanaky
(2009: 3), media adalah sebuah alat
yang mempunyai fungsi
penyampaian pesan. Media
pembelajaran adalah sebuah alat
yang berfungsi dan digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses
komunikasi antara pembelajar,
pengajar, dan bahan ajar. Dapat
dikatakan bahwa, bentuk komunikasi
tidak akan berjalan tanpa bantuan
sarana untuk menyampaikan pesan.
Bentuk-bentuk stimilus dapat
dipergunakan sebagai media,
diantaranya adalah hubungan atau
interaksi manusia, realitas, gambar
bergerak atau tidak, tulisan dan suara
yang direkam. Maka dengan kelima
bentuk stimulus ini, akan membantu
pembelajar mempelajari bahan
pelajaran. Atau dapat disimpulkan
bahwa bentuk-bentuk stimulus yang
dapat dipergunakan sebagai media
pembelajaran adalah suara, lihat, dan
gerakan.
Menurut Sanaky (2009: 4),
tujuan media pembelajaran sebagai
alat bantu pembelajaran, adalah
sebagai berikut: 1) mempermudah
proses pembelajaran di kelas, 2)
meningkatkan efisiensi proses
pembelajaran, 3) menjaga relevansi
antara materi pembelajaran dengan
tujuan pembelajaran dengan tujuan
belajar, 4) membantu konsentrasi
pembelajar dalam proses
pembelajaran.
Menurut Sanaky (2009: 5),
manfaat media pembelajaran sebagai
alat bantu dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) pembelajaran lebih menarik
perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar, 2)
bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya, sehingga dapat lebih
dipahami pembelajar, serta
memungkinkan pembelajar
menguasai tujuan pengajaran dengan
baik, 3) metode pembelajaran
bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata lisan pengajar,
pembelajaran tidak bosan, dan
pengajar tidak kehabisan tenaga, 4)
pembelajar lebih banyak melakukan
kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari
pengajar saja, tetapi juga aktivitas
lain yang dilakukan seperti:
mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
Menurut Abdul (2003), power
point adalah suatu software yang
akan membantu dalam menyusun
sebuah presentasi yang efektif,
profesional, dan juga mudah. Power
point akan membantu sebuah
gagasan menjadi lebih menarik dan
jelas tujuannya jika dipresentasikan
karena power point akan membantu
dalam pembuatan slide, outline
presentasi, presentasi elektronika,
menampilkan slide yang dinamis,
termasuk clip art yang menarik, yang
semuanya itu mudah ditampilkan di
layar monitor komputer.
Hasil belajar yang dicapai
seseorang setelah melaksanakan
kegiatan belajar dan merupakan
penilaian terhadap siswa untuk
mengetahui sejauh mana bahan
pelajaran atau materi yang diajarkan
dapat dikuasai oleh siswa. Untuk
dapat menentukan tercapai atau
tidaknya tujuan pembelajaran
dilakukan usaha untuk melihat
kemajuan siswa dalam penguasaan
materi yang telah dipelajari selam
proses pembelajaran (Arikunto,
2006).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan desain
“The Static Group Pretest-Posttest
Design”. Pada awal kegiatan
penelitian, siswa dikenakan test awal
(pretest) untuk mengetahui
kemampuan awal siswa.
Kemampuan awal siswa akan
berguna untuk membuat kelompok-
kelompok belajar. Kemudian siswa
diberi perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran
tipe TAI dilengkapi media power
point untuk kelas eksperimen
pertama, menggunakan model
pembelajaran TAI dilengkapi media
komik untuk kelas eksperimen kedua,
dan kelas kontrol (tanpa perlakuan).
Pada akhir penelitian siswa
dikenakan test akhir (posttest). Hasil
ketiga tes tersebut dipakai sebagai
penelitian untuk kemudian diolah
dan dibandingkan hasilnya dengan
analisis statistik yang digunakan.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah nilai hasil belajar siswa
pada materi struktur dan fungsi tubuh
tumbuhan. Hasil belajar siswa
meliputi hasil belajar kognitif dan
afektif. Data-data tersebut diperoleh
dari kelas eksperimen pertama
(model pembelajaran tipe TAI
dengan media power point), kelas
eksperimen kedua (model
pembelajaran TAI dengan media
komik), dan kelas tanpa perlakuan
(kelas kontrol). Jumlah siswa yang
dilibatkan dalam penelitian ini
adalah 109 siswa dari kelas VIII A,
VIII E, dan VIII G SMP Negeri 3
Kartasura tahun ajaran 2011/ 2012.
Kelas VIII A digunakan sebagai
kelas eksperimen pertama, kelas VIII
G digunakan sebagai kelas
eksperimen kedua, dan kelas VIII E
digunakan sebagai kelas kontrol.
Sebagai kelas tryout (uji coba)
instrument dilakukan pada kelas VIII
F SMP Negeri 3 Kartasura tahun
ajaran 2011/2012 dengan sampel
sebanyak 35 siswa.
Penelitian ini menggunakan tiga
kelas yaitu kelas VIIIG, VIIIA, dan
VIIIE. Dimana kelas VIIIG
merupakan kelas eksperimen
pertama dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dilengkapi media
power point, dan kelas VIIIA
merupakan kelas eksperimen kedua
dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI dilengkapi media
komik, sedangkan kelas VIIIE
merupakan kelas tanpa adanya
perlakuan (kelas kontrol). Setelah
dilakukan uji hipotesis dapat
diketahui bahwa hasil belajar biologi
untuk materi struktur dan fungsi
tubuh tumbuhan pada kelas
eksperimen pertama lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar
pada kelas eksperimen kedua dan
kelas kontrol, dan dari kedua media
yang digunakan dalam pembelajaran
kedua kelas eksperimen tersebut
dapat meningkatkan hasil belajar
biologi siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ada perbedaan yang signifikan
antara ketiga kelompok pembelajaran
yaitu model pembelajaran kooperatif
tipe TAI (Team assisted
individually) dilengkapi media
power point, tipe TAI (Team assisted
individually) dilengkapi media
komik, dan Kontrol.
Berdasarkan nilai rata-rata test ketiga
kelas eksperimen ternyata kelas
dengan model pembelajaran tipe TAI
(Team assisted individually)
dilengkapi media power point
memiliki keberhasilan belajar yang
lebih tinggi yaitu 87,0 dibanding
dengan model pembelajaran tipe TAI
(Team assisted individually)
dilengkapi media komik (81,1) dan
kontrol (80,4).
Saran
1. Sekolah
a. Sekolah hendaknya
menyediakan buku-buku
strategi pembelajaran aktif,
sehingga siswa dan guru
dapat belajar dengan berbagai
strategi pembelajaran.
2. Guru
a. Bagi guru, penelitian ini
dapat memberikan masukan
maupun referensi dalam
memilih serta menerapkan
model pembelajaran tipe TAI
(Team assisted individually)
dilengkapi media power point
dan tipe TAI (Team assisted
individually) dilengkapi
media komik sebagai salah
satu upaya memperbaiki dan
memudahkan pembelajaran
biologi sehingga pencapaian
hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan.
b. Bagi guru hendaknya
menggunakan strategi yang
lebih bervariatif dalam proses
belajar mengajar sehingga
proses pembelajaran lebih
menyenangkan.
c. Kepada siswa hendaknya
berusaha untuk lebih aktif
dalam berdiskusi, bertanya,
dan menjawab pertanyaan
dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan
menerapkan model
pembelajaran tipe TAI (Team
assisted individually)
dilengkapi media power point
dan tipe TAI (Team assisted
individually) dilengkapi
media komik.
3. Peneliti
Bagi peneliti, dari
penelitian ini diharapkan dapat
diperoleh ilmu pengetahuan yang
didapat dari praktek penelitian
secara langsung dengan cara
menerapkan teori-teori maupun
memilih media pembelajaran
yang tepat untuk diterapkan,
sehingga dapat mengembangkan
kemampuan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Mohammad Aziz. 2003.
Program Pengolah
Presentasi MS Power
Point 2003. Karang
Anyar: Ma Maz’roazul
Huda.
Arikunto, Suharsimi. 2006.
Penelitian tindakan
kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2003. Media
Pembelajaran . Jakarta:
Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2007. Media
pembelajaran. Jakarta:
PT Raja Grafindo
Persada.
Daryanto. 2010. Media
Pembelajaran.
Yogyakarta: Gava
Media.
Fitria, Rizca. 2010. Komik Sebagai
Media Pembelajaran
(http://rizcafitria.wordpre
ss.com/2010/07/05/komi
k-sebagai-media-
pembelajaran/, diakses
selasa tanggal
13desember 2011).
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum
dan pembelajaran.
Jakarta: Bumi aksara.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2010.
Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kasbolah, Kasihani E.S. 2001.
Penelitian Tindakan
Kelas Untuk Guru.
Malang: Universitas
Negeri Malang Press.
Lie, Anita. 2005. Cooperatif
Learning. Jakarta: PT Gramedia.
Lord, Thomas R. 2001. 101 Reason
For Using Cooperatif
Learning in Biology
Teaching. The American
Biology Teacher; jan
2001; 63, 1; pg.30:
ProQuest Biology
Journals.
Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Konsep,
Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Purwanto, Ngalim. 2009. Psikologi
Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Prasaja, 2011. Studi Komparasi
Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe TAI (Team Assisted
Individually) dilengkapi
Media Komputer
Program Macromedia
Flash Dengan Media
Komik Terhadap Prestasi
Belajar Siswa. Skripsi.
Jurusan Pendidikan
Biologi Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan
Makna Pembelajaran.
Bandug: Alfa Beta.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan
Makna Pembelajaran.
Bandung: Alfa Beta.
Sanaky, Hujair. 2009. Media
Pembelajaran. Yogyakarta:
Safiria Insania Press.
Slavin, Robert. 2008. Cooperative
Learning Teori, Riset dan
Praktik. Bandung: Nusa
Media.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007.
Cooperatif Learning.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sudjana, Nana. 2001. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Suharsimi, Arikunto. 2001. Dasar-
dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. 2003. Metodologi penelitian
pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran
Terpadu. Jakarta: Bumi
Aksara.
Widiasih, Ari Tri. 2009. Penerapan
Pembelajaran Kooperatif
Model TAI (Team Assisted
Individualization) Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan
Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas X SMAN 2 Batu Pada
Materi Ekosistem. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA Universitas Negeri
malang.
Widiyanto, Joko. 2010. Spss For
Windows Untuk Analisis
Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Zaini, Hisyam dkk. 2004. Strategi
Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: CTSD.