134
STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN KEUANGAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendididkan Oleh UMMU SALAMAH NIM. 108018200001 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434.H/2013.M

STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN

KEUANGAN SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN

TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN

KEUANGAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendididkan

Oleh

UMMU SALAMAH

NIM. 108018200001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434.H/2013.M

Page 2: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Studi Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah

di Pondok Pesantren Terhadap Penguatan Manajemen Keuangan disusun

oleh Ummu Salamah dengan nomor induk mahasiswa 108018200001 telah

diujikan pada tanggal 11 April 2013 dan telah diterima dan disahkan oleh Dewan

Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan (S.Pd) pada jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan.

Jakarta, April 2013

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan

Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phil

NIP. 19560503 198503 1 002

Sekertaris (Sekertaris Jurusan)

Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd

NIP. 19650717 199403 1 005

Penguji I

Dr. Fathi Ismail

NIP.19481012 187803 1 003

Penguji II

Dr. H. Marzuki Mahmud, M.Ag

NIP. 19560504 1981031 1 003

Page 3: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI

PONDOK PESANTREN TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN

KEUANGAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S,Pd)

Oleh :

Ummu Salamah

NIM.108018200001

Dibawah Bimbingan :

Yusar Sagara, SE. Ak. M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434.H./2013.M

Page 4: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul Studi

Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah di Pondok Pesantren

Terhadap Penguatan Manajemen Keuangan yang disusun oleh Ummu

Salamah dengan NIM. 108018200001 Jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, telah di uji kebenarannya oleh dosen pembimbing pada

tanggal 27 Maret 2013

Jakarta, 27 Maret 2013

Dosen Pembimbing Skripsi

Yusar Sagara, SE. Ak. M.Si

Page 5: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : UMMU SALAMAH

NIM : 108018200001

Jurusan : Kependidikan Islam

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : Studi Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah di

Pondok

Pesantren Terhadap Penguatan Manajemen Keuangan

Dosen Pembimbing : Yusar Sagara, SE. Ak. M.Si

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, Februari 2013

Mahasiswa Ybs,

Ummu Salamah

NIM.108018200001

Page 6: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

ABSTRAK

Studi Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah di Pondok Pesantren

Al-Kholidin Terhadap Penguatan Manajemen Keuangan

Kata Kunci : Manajemen Keuangan Pesantren, Perencanaan dan penganggaran,

pelaksanaan dan pertanggungjawaban, akuntansi dan pelaporan, pengawasan

keuangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan penganggaran,

pelaksanaan dan pertanggungjawaban, sistem akuntansi dan pelaporan, sistem dan

prosedur pengawasan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin. Penelitian ini

telah dilaksanakan pada bulan September 2012-Januari 2013 di Pondok Pesantren

Al-Kholidin. Penelitian ini merupakan penelitian dengan studi kasus yang

dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan

untuk mengetahui secara mendalam pelaksanaan pengelolaan keuangan pesantren.

Proses perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin dilakukan

oleh kepala sekolah masing-masing berikut jajarannya, walaupun pada prosesnya

diikuti, diawasi dan disahkan oleh Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin. Dalam

pelaksanaan manajemen keuangan Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin

merupakan otorisator penuh terhadap pengeluaran keuangan. Pelaporan keuangan

Pondok Pesantren Al-Kholidin dilakukan setiap bulan, semester, dan tahunan.

Peloporan keuangan ini dilakukan oelh koordinator keuangan setiap unit (SMP,

SMA, Diniyah) kepada bendahara, dari bendahara dilaporkan lagy kepada Kiayi

Pondok Pesantren Al-Kholidin yang sudah ditanda tangani oleh kepala sekolah

masing-masing unit. Dalam pelaksanaan pengawasan keuangan Pondok Pesantren

Al-Kholidin tidak melalui kepala sekolah SMP/SMA/Diniyah Al-Kholidin karena

proses keuangan langsung terpusat pada kiayi.

(UMMU SALAMAH KI-MP)

i

Page 7: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahin

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang menciptakan bumi

dan seisinya. Serta telah memberikan rahmat dan karunia-NYA serta hidayah-

NYA kepada kita sehingga kita masih dapat menghirup udara yang menjadi

sumber kehidupan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita

semua jalan kebenaran. Alhamdulillahirabbil ‘alamin mungkin hanya itu kata

yang pantas saya ucapkan atas selesainya skripsi ini dengan penuh semangat dan

tanggung jawab. Walaupun terdapat beberapa kendala yang saya hadapi, tetapi

tidak menjadikan itu sebagai sebuah masalah besar dalam pembuatan skripsi ini

dengan kemudahan yang diberikan Allah SWT tentunya. Dengan semangat yang

besar serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul Studi Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan

Sekolah di Pondok Pesantren Al-Kholidin Terhadap Penguatan Manajemen

Keuangan.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan dalam

mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kependidikan Islam Program

Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri,

melainkan berkat dukungan, bantuan dorongan, semangat, dan bimbingan yang

tidak ternilai harganya dari pihak-pihak lain. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Pd, Ketua Jurusan Kependidikan Islam. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ii

Page 8: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

4. Yusar Sagara, SE. Ak. M.Si Dosen pembimbing penulis yang selalu

membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dalam

memberikan arahan-arahan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Jurusan Kependidikan Islam yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis, dari awal perkuliahan hingga akhirnya skripsi ini selesai. Para

pegawai bidang akademika dan kemahasiswaan, bagian keuangan, bagian

umum, serta seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan andil besar dalam menyediakan bahan pustaka

guna terselesaikannya penulisan skripsi ini.

7. Kedua orangtuaku tercinta, Abi (KH. Muhammad Zakwan ) dan Umi (Hj.

Mahmudah Istichori ). Terima kasih untuk cinta, kasih sayang, perhatian dan

segala yang sudah diberikan baik dari segi moril maupun materil, terima

kasih sekali dengan kesabaran dan do’amu akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan juga. Do’akan selalu anakmu semogaaa kelak bisa membalas

segala perjuangan dan pengorbanan kalian selama ini. My love for you will

never run out.

8. Suamiku tersayang H. Ahmad Habibi yang telah memberikan bantuan, saran,

dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. You Are My

Everything.

9. Adik-adikku tersayang (Amatullah Zakwan, Zubaidah, Abdul Halim, Abdul

Hamid) akhirnya kakakmu ini jadi sarjana juga. Terima kasih selalu

memberikan support penulis dalam mengerjakan skripsi ini

10. Anak Recok (Farah, Ragil, Pipit, Chimoet) ini empat tahun terdahsyat

bersama kalian. Terima kasih untuk empat tahun terakhir ini untuk selalu

mensupport penulis

11. Sahabat-sahabat seperjuangan kelas A KI-MP 2008 yang menjadi partner

selama proses perkuliahan

iii

Page 9: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, setiap saran dan kritik konstruktif selalu disambut

dengan tangan terbuka. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Januari 2013

Penulis

iv

Page 10: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………....

DAFTAR TABEL………………………………………………………….......

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………

I

ii

v

viii

ix

BAB I PENDAHULUAN

A.

B.

C.

D.

E.

F.

Latar Belakang Masalah………………………………………….....

Identifikasi Masalah..………………………………………………..

Pembatasan Masalah.................…………………………………….

Perumusan Masalah……………………………..............................

Tujuan Penelitian…...…………………………...............................

Kegunaan Penelitian………………………………………………...

1

6

7

7

7

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Sistem

1. Definisi Sistem……………………………………………….... 9

2. Karesteristik Sistem………………………………………….… 10

3. Klarifikasi Sistem……………………………………………… 11

B. Manajemen Keuangan

1. Aktivitas Pembiayaan………………………………………….. 14

2. Aktivitas Investasi………………………….............................. 15

3. Aktivitas Bisnis…………………………….............................. 15

4. Tanggung Jawab Manajer Keuangan…………………………... 16

5. Pihak-pihak Yang Memerlukan Laporan Keuangan…………… 17

C. Konsep Manajemen Keuangan Sekolah

v

Page 11: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

1. Pengertian Manajemen Keuangan……………………………... 18

2. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah………………………... 18

3. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan…………………………. 19

D. Manajemen Keuangan Pesantren

1. Prinsip-prinsip pengelolaan Keuangan Pondok Pesantren……... 21

2. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pondok Pesantren

(RAPBPP)……………………………………………………… 22

3. Pertanggungjwaban Keuangan Pondok

Pesantren……………………………………………………….. 24

E. Kerangka Berfikir…………………………………………………... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.

B.

C.

D.

E.

Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….

Pendekatan dan Metode Penelitian………………………………….

Teknik Pengumpulan Data………………………………………….

Instrumen Penelitian………………………………………………...

Teknik Analisis Data………………………………………………..

33

34

34

35

35

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum Pondok Pesantren Al-Kholidin

1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al-Kholidin……………..... 36

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Kholidin….......................... 37

3. Susunan Pengurus Pondok Pesantren Al-Kholidin……………... 38

4. Keadaan Sarana Prasarana Pondok Pesantren Al-Kholidin…… 41

5. Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan Pondok Pesantren Al-

Kholidin………………………………………………………….. 43

6. Keadaan Santri Pondok Pesantren Al-Kholidin………………... 44

7. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-Kholidin…………….... 45

vi

Page 12: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

B. Pembahasan Hasil Temuan

1. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan di Pondok Pesantren

Al-Kholidin……………………………………………………… 46

2. Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan di Pondok

Pesantren Al-Kholidin…………………………………………... 51

3. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di Pondok Pesantren

Al-Kholidin……………………………………………………… 53

4. Sistem dan Prosedur Pengawasan Keuangan di Pondok

Pesantren Al-Kholidin…………………………………………... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.

B.

Kesimpulan………………………………………………………….

Saran…...…………………………………………………………….

57

58

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….....

LAMPIRAN…………………………………………………………………....

60

63

vii

Page 13: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jadwal Kegiatan Penelitian……………………………………... 33

Tabel 4.1 : Rekapitulasi Data Ruang Belajar………………….................... 41

Tabel 4.2 : Rekapitulasi Data Ruang Kantor……………………………….. 42

Tabel 4.3 : Rekapitulasi Data Ruang Penunjang…………………………… 42

Tabel 4.4 : Rekapitulasi Data Guru dan Pegawai Administrasi…………….. 43

Tabel 4.5 : Rekapitulasi Data Siswa………………………………………... 44

Tabel 4.6 : Rekapitulasi Pendapatan Pondok Pesantren Al-Kholidin………. 50

Tabel 4.7 : Salah Satu Pelaporan Keuangan Pondok Pesantren Al-

Kholidin…………………………………………………………. 52

viii

Page 14: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Pihak yang memerlukan laporan keuangan…………………… 17

Gambar 2.2 : Kerangka berfikir……………………………………………… 32

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Kholidin………….. 40

Gambar 4.2 : Sistem Pelaporan Keuangan Pondok Pesantren Al-

Kholidin……………………………………………………… 54

ix

Page 15: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

2

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesantren adalah suatu bentuk lingkungan “masyarakat” yang unik dan

memiliki tata nilai kehidupan yang positif.1 Pada umumnya, Pesantren terpisah

dari kehidupan sekitarnya. Komplek pesantren minimal terdiri atas rumah

kediaman pengasuh (Kiayi), masjid atau mushola, dan asrama santri. Tidak ada

model atau patokan tertentu dalam pembangunan fisik Pesantren. Sehingga,

penambahan bangunan demi bangunan dalam lingkungan Pesantren hanya

mengambil bentuk improvisasi sekenanya belaka.

Pondok Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan tertua di

Indonesia. Pendidikan ini pada awalnya merupakan pendidikan agama Islam yang

dimulai sejak munculnya masyarakat Islam pada abad ke-13. Beberapa abad

kemudian, muncul tempat pengajian yang merupakan tempat warga atau

masyarakat yang ingin mengkaji agama Islam. Kemudian, dengan disediakannya

tempat menginap bagi masyarakat yang ingin mengkaji agama Islam, maka,

tempat pengajian tersebut disebut sebagai Pesantren.

1 Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren (Jakarta : Gema Insani Press, 1997) h.65

Page 16: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

2

Meskipun pada waktu itu pesantren masih dalam bentuk sederhana, tetapi

pesantren merupakan lembaga pendidikan yang begengsi karena pesantren satu-

satunya lembaga pendidikan yang terstruktur.

Menurut Manfred Ziemek, kata pondok berasal dari funduq (Arab) yang

berarti ruang tidur atau wisma sederhana, karena pondok memang merupakan

tempat penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya.

Sedangkan kata pesantren berasal dari kata santri yang diimbuhi awalan pe- dan

akhiran –an yang berarti menunjukan tempat, maka arti nya adalah „tempat para

santri‟.2 Pesantren merupakan Pendidikan Keagamaan dan merupakan bagian dari

Sistem Pendidikan Nasional yang tertulis dalam pasal 30 ayat 4: “ Pendidikan

keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pahbaja

samanera, dan bentuk lain yang sejenis”.3

Pesantren adalah model lembaga pendidikan Islam pertama yang

mendukung kelangsungan sistem pendidikan nasional. Secara historis, pesantren

tidak saja mengandung makna keislman, tetapi juga keaslian Indonesia. Seperti

dikatakan A. Malik Fadjar (1998:21), pesantren merupkan lembaga pendidikan

Islam yang memiliki watak indigenous (pribumi) yang ada sejak kekuasaan

Hindu-Budha dan menemukan formulasinya yang jelas ketika Islam berusaha

mengadaptasikan (mengislamkan)-nya.4

Tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan

kepribadian Muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan,

berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat

dengan jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat tetapi rasul, yaitu menjadi

pelayan masyarakat sebagaimana kepribadian Nabi Muhammad (mengikuti

sunnah Nabi), mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian,

menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat di tengah-tengah

2 Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren (Jakarta : Gema Insani Press, 1997) h.70

3 Anggota IKAPI, Undang-Undang SISDIKNAS (Fokus Media, 2009) h. 16

4 Tolkhah, Imam. Dan Barizi, Ahmad. Membuka Jendela Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo,

2004) h.49

Page 17: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

3

masyarakat („Izz al- Islam wa al-Muslimin) dan mencintai ilmu dalam rangka

mengembangkan kepribadian manusia.5

Bentuk pesantren yang tersebar luas di Indonesia dewasa ini mengandung

unsur-unsur berikut sebagai cirinya: Kiyai sebagai pendiri, pelaksana dan guru,

pelajar (santri) yang secara pribadi langsung diajar berdasarkan naskah-naskah

Arab klasik tentang pengajaran, faham dan akidah ke Islaman. Di sini Kiyai dan

santri tinggal bersama-sama untuk masa yang lama, membentuk suatu komunitas

pengajar dan belajar, yaitu pesantren bersifat asrama (tempat pendidikan dengan

pemondokan dan makan).6

Meskipun setiap pesantren mempunyai ciri-ciri dan penamaan tersendiri,

hal itu tidaklah berarti bahwa lembaga-lembaga pesantren tersebut benar-benar

berbeda satu sama lain, sebab antara yang satu dengan yang lain masih saling kait-

mengait. Sistem yang digunakan pada suatu pesantren juga diterapkan di

pesantren lain, dan sebaliknya.

Karena itu, sebenarnya sangat amat sulit untuk menentukan dan

menggolongkan lembaga-lembaga pesantren ke dalam tipologi tertentu, misalnya :

pesantren salaf dan khalaf atau pesantren tradisional dan modern. Menurut

Zamakhsyari Dhofier dalam buku perguruan tinggi pesantren, pesantren salaf

adalah lembaga pesantren yang mempertahankan pengajaran kitab-kitab islam

klasik (salaf) sebagai inti pendidikan.7 Sedangkan pesantren khalaf adalah

lembaga pesantren yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulum

madrasah yang di kembangkan, atau pesantren yang menyelenggarakan tipe

sekolah-sekolah umum seperti SMP, SMU, dan bahkan perguruan tinggi dalam

lingkungannya.8

Memasuki era modern ini, pondok pesantren diharapkan menjadi agen

perubahan dan pembangunan masyarakat dengan tidak hanya memainkan fungsi-

5 Prof. Dr. Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Industri (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007) h. 4 6 Manfred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial (Jakarta: Perhimpunan Pengembangan

Pesantren dan Masyarakat (P3M), 1986; reprint, Frankfurt, Jerman Barat: Disertasi Doktors de

Philosophie pada Johan Wolfgang Goethe Universitat, 1983) h. 100-101 7 Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren (Jakarta : Gema Insani Press, 1997) h.83

8 Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren (Jakarta : Gema Insani Press, 1997) h.87

Page 18: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

4

fungsi tradisionalnya yakni: pertama, transmissi dan transfer ilmu-ilmu Islam;

kedua, pemeliharaan tradisi Islam; dan ketiga, reproduksi ulama. Menurut Prof.

Dr. Azyumardi Azra, selain memainkan ketiga fungsi tradisional tadi, pesantren

juga dijadikan sebagai pusat penyuluhan kesehatan; pusat pengembangan

teknologi tepat guna bagi masyarakat pedesaan; pusat usaha-usaha penyelamatan

dan pelestarian lingkungan hidup; dan lebih penting lagi menjadi pusat

pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya.

Dalam penyelenggaraan Pondok Pesantren, ada beberapa faktor yang

berperan dalam sistem penyelenggaraan Pondok Pesantren yaitu, manajemen

sebagai faktor upaya, organisasi sebagai faktor Sarana, dan administrasi sebagai

faktor karsa. Ketiga faktor ini memberi arah dan perpaduan dalam merumuskan,

mengendalikan penyelenggaraan, mengawasi serta menilai pelaksanaan

kebijakan-kebijakan dalam usaha menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang

sesuai dengan tujuan Pondok Pesantren masing-masing.

Menerapkan sistem manajemen di Pesantren bukanlah hal yang mudah.

Walaupun sebagian besar orang memandang bahwa Pesantren adalah sebuah

lembaga yang kuno, namun ketika coba dikelola menjadi sebuah lembaga yang

profesional, ada tantangan tersendiri untuk mewujudkan pesantren yang

profesional. Selama ini, banyak pihak yang menengarai bahwa salah satu

kelemahan lembaga pendidikan Islam, termasuk pesantren adalah bidang

manajemen. Manajemen pesantren pada umumnya bersifat tertutup, terpusat dan

kekeluargaan. Lebih-lebih jika menyangkut persoalan keuangan, hanya kiyai dan

keluarganyalah yang boleh mengetahuinya. Hal ini mengesankan bahwa pesantren

laksana tembok berlin yang sulit ditembus oleh siapapun.

Salah satu bagian terpenting dalam manajemen pesantren adalah

pengelolaan keuangan. Dalam suatu lembaga, termasuk pesantren, pengelolaan

keuangan sering menimbulkan permasalahan yang serius bila pengelolaannya

kurang baik. Di pesantren, pengelolaan keuangan sebenarnya tidak begitu rumit,

sebab pesantren merupakan lembaga swadana yang tidak memerlukan

pertanggungjawaban keuangan yang terlalu pelik kepada penyandang dananya.

Namun demikian, karena banyak juga dana yang bersumber dari masyarakat

Page 19: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

5

untuk mendanai pesantren, walaupun jumlahnya relatif kecil hal itu perlu ada

laporan atau penjelasan sederhana sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan

keuangan publik kepada masyarakat agar kredibilitas pesantren dimata

masyarakat cukup tinggi, disinilah perlunya pengelolaan keuangan dengan baik

dan transparan dibudayakan di lingkungan pesantren.

Pengelolaan keuangan pesantren yang baik ini sebenarnya juga merupakan

bagian dari upaya melindungi personil pengelola pesantren (kiai, ustadz/ustadzah,

atau pengelola lainnya) terhadap pandangan yang kurang baik dari luar pesantren.

Selama ini banyak pesantren yang tidak memisahkan antara harta kekayaan

pesantren dengan individu, walaupun disadari bahwa pembiayaan pesantren justru

lebih banyak bersumber dari kekayaan individu sebab sumber-sumber lain

penopang pesantren kurang memadai.9 Namun, dalam rangka pengelolaan

manajemen yang baik seharusnya ada pemilihan antara harta kekayaan pesantren

dengan individu, agar dapat diketahui secara transparan oleh pihak-pihak lain,

termasuk orang tua sendiri.

Kita menyadari bahwa banyak di Pesantren masalah keuangan selalu

menjadi kendala dalam melakukan aktivitas Pesantren, baik yang berkaitan

dengan angaran, akutansi, penataan administrasi, alokasi serta kebutuhan

pengembangan Pesantren maupun dalam proses aktivitas keseharian Pesantren.

Tidak sedikit Pesantren yang memiliki sumberdaya baik manusia maupun

alamnya tidak tertata dengan rapi, dan tidak sedikit pula proses pendidikan

Pesantren berjalan lambat karena kesalahan dalam penataan menejemen

keuangannya.

Dalam lingkungan pendidikan, terutama lembaga pendidikan swasta

masalah keuangan dan pembiayaan menjadi lebih banyak di atur oleh lembaga

pendidikan itu sendiri, tidak terkecuali Pesantren. Walaupun sebenarnya Pesantren

dari dahulu sejak awal berdirinya memang adalah lembaga yang mandiri dalam

penataan manajemenya. Namun alangkah lebih baik jika Pesantren bisa

mengadopsi penataan manajemen yang bisa membawa kemaslahatan umat.

9 Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di sekolah dan

Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) Hal. 145-146

Page 20: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

6

Salah satu lembaga pendidikan pondok pesantren yang akan penulis

jadikan objek penelitian pada skripsi ini adalah pondok pesantren Al-Kholidin.

Penulis pun mencoba meneliti dan menjadikan objek sebagai studi dalam

perencanaan dan evaluasi manajemen keuangan pesantren. Pendidikan akan dapat

terlaksana dengan baik apabila tersedia dana. Mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan hingga penilaian, pendidikan

membutuhkan biaya. Demikian pula berbagai komponen yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan kegiatan pondok pesantren Al-Kholidin membutuhkan biaya. Untuk

membangun gedung lengkap dengan isinya, gaji guru dan karyawan, pengadaan

bahan bacaan, dan lain sebagainya membutuhkan dana.

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjelasakan bahwa Pondok

Pesantren harus melakukan perubahan dalam pelaksanaan perencanaan keuangan,

akuntasi, pelaporan dan pertanggung jawaban, serta pengawasan dalam keuangan

pesantren. Oleh karena itu, penelitian yang berjudul : Studi Mengenai Sistem

Pengelolaan Keuangan Sekolah di Pondok Pesantren Al-Kholidin Terhadap

Penguatan Manajemen Keuangan diharapkan mampu menjadi informasi yang

berguna bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya dalam bidang manajemen

keuangan pesantren.

B. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalahnya sebagai berikut:

1. Belum terorganisir dan terkomunikasikan dengan baik perencanaan dan

penganggaran keuangan di Pondok Pesantren.

2. Belum terdapat prosedur pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan di

Pondok Pesantren.

3. Belum adanya sistem akuntansi dan pelaporan keuangan di Pondok

Pesantren.

4. Belum terbentuk mekanisme pengawasan keuangan di Pondok Pesantren.

Page 21: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

7

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti

sebagai berikut:

1. Perencanaan keuangan Pondok Pesantren difokuskan pada penyusunan

RAPBPP di pondok Pesantren.

2. Pelaksanaan keuangan Pondok Pesantren difokuskan terhadap pelaksanaan

dan mekanisme pertanggungjawaban kegiatan yang terdapat di dalam

RAPBPP.

3. Akuntansi dan pelaporan keuangan Pondok Pesantren difokuskan kepada

sistem informasi keuangan Pondok Pesantren yang bertujuan untuk

menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagi pihak

yang berkepentingan.

4. Pengawasan keuangan Pondok Pesantren difokuskan kepada prosedir yang

terstruktur dan terorganisir dalam mengevaluasi pelaksanaan RAPBPP.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka

perumusan masalah yang akan difokuskan yaitu:

1. Bagaimana perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin ?

2. Bagaimana pelaksanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin ?

3. Bagaimana sistem akuntansi dan pelaporan keuangan di Pondok Pesantren

Al-Kholidin ?

4. Bagaimana sistem dan prosedur pengawasan keuangan di Pondok Pesantren

Al-Kholidin ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin

Page 22: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

8

2. Mengetahui pelaksanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin

3. Mengetahui sistem akuntansi dan pelaporan keuangan di Pondok Pesantren

Al-Kholidin

4. Mengetahui sistem dan prosedur pengawasan keuangan di Pondok Pesantren

Al-Kholidin

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak, antara lain :

1. Peneliti :

Sebagai bahan masukan dalam menambah informasi pengetahuan mengenai

perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, sistem

akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur pengawasan keuangan di

Pondok Pesantren Al-Kholidin.

2. Pimpinan Pondok Pesantren :

Agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan guna membantu penyusunan

kebijakan terkait dengan perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban, sistem akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur

pengawasan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin.

3. Warga Pondok Pesantren

Sebagai alat evaluasi dan peningkatan kinerja di bidang perencanaan dan

penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, sistem akuntansi dan

pelaporan, sistem dan prosedur pengawasan keuangan di Pondok Pesantren

Al-Kholidin.

4. Masyarakat

Sebagai alat pertanggungjawaban dan akuntabilitas pelaksanaan manajemen

keuangan yang meliputi perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban, sistem akuntansi dan pelaporan, sistem dan prosedur

pengawasan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin.

Page 23: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

9

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem

1. Definisi Sistem

Apabila kita menelusuri literatur tentang teori sistem dan pendekatan

sistemik, dapat kita menemukan puluhan definisi tentang pengertian sistem.

Walaupun mereka menunjukan adanya perubahan tetap terlihat adanya perbedaan,

etap terlihat adanya persamaan dalam wujud inti yang dimaksud dengan istilah

sistem.

1

Sistem adalah suatu konglomerasi elemen-elemen atau bagian-bagian yang

saling mempengaruhi (terkadang positive, terkadang secara negative) dengan

tujuan mencapai atau menciptakan sasaran tertentu yang dikehendaki oleh sistem

yang bersangkutan.2 Berikut beberapa pendapat para ahli tentang pengertian

sistem3 :

L. Ackof :

Berpendapat bahwa. Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau

fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama

lainnya.

1 J. Winardi, Pemikiran Sistemik Dalam Bidang Organisasi dan Manajemen, (Jakarta : Rajawali

Press.2005) hal.131 2 J. Winardi, Pemikiran Sistemik Dalam Bidang Organisasi dan Manajemen,,,h.135

3 J. Winardi, Pemikiran Sistemik Dalam Bidang Organisasi dan Manajemen,,,h.132-133

Page 24: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

10

Ludwig Von Bartalanfy :

Berpendapat bahwa. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling

terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Anatol Raporot :

Berpendapat bahwa. Sistem adalah kumpulan kesatuan dan perangkat

hubungan satu sama lain.

2. Karakteristik Sistem

Berikut ini beberapa karakteristik atau sifat dari sistem

a. Ada Komponen

Komponen mutlak diperlukan karena merupakan bagian dari sistem.

b. Ada Batasan Sistem

Sistem yang dibangun perlu ada batasan yang jelas supaya tujuan dari

sistem dapat tercapai. Bila batasan sistem tidak jelas maka tujuan yang

akan dicapai tidak jelas dan tidak sesuai dengan target yang diinginkan.

c. Ada Lingkungan Di Luar dan Di Dalam Sistem

Lingkungan sistem sangat dibutuhkan untuk kelangsungan kinerja sistem

yang dibangun, bila tidak dijaga bisa mempengaruhi sistem.

d. Ada Antar Muka

Antar muka diperlukan untuk menghubungkan sistem dengan sub sistem

pembentuknya.

e. Ada Input

Data mentah yang sudah didapat perlu diinputkan kedalam penyimpanan

data yang sudah disiapkan. Input data diperlukan karena bisa saja data

mentah yang diperoleh masih berupa data cetakan atau tulisan tangan,

sehingga perlu diinputkan melalui komputer.

f. Ada Output

Suatu sistem tidak bisa dikatakan selesai dibuat bila tidak ada hasil baik

berupa file atau cetakan yang diharapkan.

Page 25: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

11

g. Ada Proses

Suatu sistem bisa dikatakan telah melakukan aktifitasnya bila terjadi

proses yang mengubah input menjadi output yang diharapkan.

h. Ada Tujuan

Sistem tanpa tujuan yang pasti akan menjadi sia-sia.

3. Klasifikasi Sistem

Untuk memahami konsep dasar sistem lebih jauh lagi, bahwa sistem apat

diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menurut parameter pengklasifikasiannya.

Parameter tersebut adalah antara lain : bentuk, penciptaan oleh manusia, kepastian

dan hubungan sistem dengan lingkungan luar sebagai top-sistem.4

a. Sistem Nyata dan Sistem Abstrak

Sistem Nyata bisa juga disebut sistem fisik, yaitu sistem yang terlihat

wujudnya dan nyata. Contoh : sistem komputer, sistem jual beli, sistem akuntasi,

sistem administrasi akademik.

Sistem Abstrak, yaitu sistem yang terdiri dari ide-ide dan pemikiran yang

tidak terlihat wujudnya. Contoh sistem filsafat.

b. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem deterministik yaitu suatu sistem yang tingkah lakunya bisa

diprediksi. Contoh sistem komputer.

Sistem probabilistik yaitu suatu sistem yang nantinya tidak bisa diprediksi

karena hanya berupa kemungkinan.

c. Sistem Alamiah dan Kecerdasan Buatan

Sistem Alamiah ialah suatu system yang terjadi karena sudah diatur oleh

Allah SWT. Semua peristiwa siang dan malam, perputaran bumi, terjadinya hujan

dan pergantian musim, semua karena campur tangan Allah SWT.

Tentang campur tangan Allah dalam fenomena bumi terdapat dalam QS.

Al-Baqarah: 29 dan 164, QS. Al-A‟raaf:54.

4 Putra, Syopiansyah Jaya dan Subiyakto, A‟aang. Pengantar Sistem Informasi. (Jakarta: UIN

Jakarta Press,2006) h.31

Page 26: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

12

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia

berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha

mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah :29)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan

siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,

dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia

hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala

jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan

bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum

yang memikirkan”. ( QS. Al-Baqarah : 164)

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi

dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam

kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)

Page 27: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

13

matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-

Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci

Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-A‟raaf:54)

Sistem Kecerdasan Manusia adalah sistem melibatkan unsur manusia dan

mesin. Sekarang banyak sekali diproduksi robot-robot yang menggantikan tugas-

tugas yang tidak mungkin dikerjakan manusia, seperti : pengayakan uranium,

reakor nuklir dan sebagainya. Pengetahuan manusia sangat terbatas sekali, hanya

Allah yang Maha Tahu.

d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup adalah suatu sistem dimana aktivitasnya tidak terpengaruh

oleh lingkungan luarnya. Contoh : reaksi kimia yang terisolasi di dalam tabung.

Sedangkan sistem terbuka adalah suatu sistem yang aktifitasnya

terpengaruh oleh lingkungan luar sistem ini menerima masukan dan keluaran dari

sistem lain. Contoh : model sistem jaringan komputer.

B. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional

dalam suatu perusahaan ataupun lembaga pendidikan, yang mempelajari tentang

penggunaan dana, memperoleh dana dan pembagian hasil operasi perusahaan.

Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian

manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai

yang mengutamakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.5

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab

manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap

perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan

tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu

perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2).6

5 Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) h. 1 6 http://lilissolehat.files.wordpress.com/2011/02/manajemen-keuangan.pdf (online)

diakses pada selasa, 7 February 2012 pada pukul 6.20 AM

Page 28: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

14

Menurut R. Agus Sartono, “manajemen keuangan dapat diartikan

sebagai manajemen dat, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam

berbagai bentuk investasi secara efektif dan efesien maupun usaha pengumpulan

dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efesien”.7

Sedangkan menurut C. Van Home dan M John Machowicz,

“manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,

pendanaan, dan pengelolaan, aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh”.8

1. Aktivitas Pembiayaan

Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan

untuk mencari sumber modal (sumber eksternal dan internal) untuk membiayai

kegiatan bisnis. Aktivitas pembiayaan meliputi dua sumber, yaitu sumber

eksternal dan internal.9

a. Sumber eksternal

1. Modal pemilik atau modal sendiri (owner capital atau owner equity)

atau modal saham (capital stock) yang terdiri dari saham istimewa

(preferred stock) dan saham biasa (common stock)

2. Hutang (debt): hutang jangka pendek (short-term debt) dan hutang

jangka panjang (long-term debt); dan

3. Lain-lain, misalnya hibah.

b. Sumber Internal

1. Laba ditahan (retained earning)

2. Penyusutan, amortisasi, dan deplesi (depreciation, amortingzation,

and depletion); dan

3. Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.

7 Agus Sartono, Manajemen kuangan Teori dan Aplikasi,(Yogyakarta : FE UGM, 2001),

cet ke-1, h.6 8 C. Van Home dan John M Machowicz, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, (1997),

edisi e-9 h.2 9 Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.3

Page 29: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

15

Berdasarkan undang-undang Dasar 1945 dan undang-undang No. 20 tahun

2003 tentang Sisdiknas, dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya

pendidikan kedinasan mendapat alokasi minimal 20% dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara dan Daerah (APBN dan APBD). Pembiayaan pendidikan

sebesar 20% itu memang seharusnya dipenuhi dari anggaran belanja dan bukan

dari anggaran pendapatan.10

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan hasil

yang sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya11

, aktivitas itu meliputi :

a. Modal kerja (working capital) atau harta lancar (current assets)

b. Harta keuangan (financial assets) yang terdiri dari investasi pada saham

(stock) dan obligasi (bond)

c. Harta tetap (real assets) yang terdiri dari tanah, gedung, dan peralatan

d. Harta tidak berwujud (intangible assets) terdiri dari hak paten, hak

pengelolaan hutan, hak pengelolaan tambang dan goodwill.

3. Aktivitas Bisnis

Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektifitas

penjualan barang atau jasa efisiensi dari biaya yang akan menghasilkan laba.12

Aktivitas itu dapat dilihat dari laporan laba-rugi yang terdiri dari unsur :

a. Pendapatan

b. Beban

c. Laba-rugi

10

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. (Jakarta: Erlangga, 2006) hal. 162 11

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.3 12

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.4

Page 30: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

16

4. Tanggung Jawab Manager keuangan

Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi

tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain sebagai berikut :

a. Perolehan dana dengan biaya murah

b. Penggunaan dana efektif dan efesien

c. Analisis laporan keuangan; dan

d. Analisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan

keputusan rutin dan khusus

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang

layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana

untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana

tersebut manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar

perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan.13

Sumber dari luar

perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan

dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar

modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber

dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan),

cadangan, maupun depresiasi. Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus

digunakan untuk membelanjai operasi perussahaan.

Penggunaan dana untuk operasi perusahaan dapat digunakan untuk

keperluan yang bermacam-macam. Apabila dipandang dari dimensi waktunya,

mak dana tersebut dapat digunakan untuk modal kerja (jangka pendek) dan

investasi modal (jangka panjang). Setelah dana tersebut dipergunakan, maka

diharapkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari penggunaan dana

tersebut. Apabila perusahaan memperoleh keuntungan maka harus diputuskan

apakah keuntungan ini akan dibagikan kepada pemilik modal ataukah

diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Berdasarkan tugas tersebut,

manajemen keuangan memiliki tujuan, yaitu:

a. Memaksimalkan nilai perusahaan; dan

13

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.4-5

Page 31: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

17

b. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.

5. Pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan

Dalam dunia bisnis, ada beberapa pihak yang memerlukan laporan

keuangan, yaitu pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak

internal perusahaan adalah para manajer pada semua tingkat. Laporan keuangan

itu dijadikan alat untuk mengambil keputusan rutin dan keputusan khusus.

Keputusan rutin meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan

kegiatan operasi dan keputusan khusus meliputi keputusan-keputusan yang

berhubungan dengan investasi jangka panjang. Misalnya mendirikan pabrik baru,

memproduksi pabrik baru, mendirikan anak perusahaan, riset pemasaran, dan

sebagainya.

Pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan antara lain

pemegang saham, kantor pajak, pasar modal, lembaga keuangan, serikat buruh,

dan sebagainya. Mereka mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam

menggunakan informasi laporan keuangan. Pemegang saham untuk menilai

investasi, kantor pajak untuk menentukan besarnya pajak penghasilan, pasar

modal untuk memperkirakan harga saham, serikat buruh untuk memperkirakan

bonus yang akan diterimanya. Pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan

disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 2.1 pihak yang memerlukan laporan keuangan

Laporan keuangan :

1Neraca

2Laba-rugi

3Arus kas

Pihak luar :

1Pemegang saham

2Direktorat pajak

3Lembaga keuangan

4Serikat buruh

Pihak dalam :

1Laba jangk pendek

2Investasi jangka panjang

3Kebijakan harga

4Bauran produk

Page 32: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

18

C. Konsep Manajemen Keuangan Sekolah

1. Pengertian Manajemen keuangan

Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif

dan efesien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan

yang baik. Keuangan di sekolah perlu di atur sebaik-baiknya, karena setiap

kegiatan yang ada di sekolah membutuhkan uang. Untuk itu perlu manajemen

keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen

pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,

pengawasan, atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu

memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana

(Lipham, 1985; keith, 1991), pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban.

Manajemen keuangan sekolah mempuanyai rangkaian aktivitas yang terdiri dari

perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang

diperlukan dalam pelaksanaan program, pengesahan, dan penggunaan anggaran

sekolah.

Pengertian manajemen keuangan menurut peraturan yang dikeluarkan oleh

pemerintah dalam Depdiknas Ditjen Dikdasmen (2000) adalah tindakan

pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,

pelaksanaan pertanggungjawaban, dan pelaporan. Dengan demikian, manajemen

keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah

mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan

pertanggungjawaban keuangan sekolah.

2. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah

Dengan adanya kegiatan manajemen keuangan sekolah, maka kebutuhan

pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanaakan, diupayakan pengadaannya,

dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan

program sekolah secara efektif dan efesien.

Tujuan manajemen keuangan adalah :

Page 33: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

19

1. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi penggunaan keuangan sekolah

2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah; dan

3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala

sekoalah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan

yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta

memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

3. Prinsip-prinsip manajemen keuangan

Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan

dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efesiensi, transparansi, dan

akuntabilitas publik. Di samping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat

penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi,

akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

a. Transparasi

Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan dalam bidang

manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola semua kegiatan. Di

lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya

keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan

sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabnnya

harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk

mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka

meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam

penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Di samping itu

tranparansi dapat menciptakan kepercayaan timbale balik antara pemerintah,

masyarakat, orang tua siswa, dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan

menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Beberapa informan keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga

sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja

Page 34: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

20

sekolah (RAPBS) yang bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di

depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu

dapat dengan mudah mendapatkannya.

Orangtua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima

sekolah dari orangtua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan

informasi ini menambah kepercayaan orangtua siswa terhadap sekolah.

b. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena

kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang

menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti

penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah

ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah akan membelanjakan

uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada

orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Tiga pilar utama yang menjadi prasyarat

terbangunnya akuntabilitas, yaitu : (1) adanya transparasi para penyelenggara

sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen

dalam mengelola sekolah; (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat

diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenangnya; dan (3) adanya

partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan

pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan

pelayanan yang cepat.

c. Efektivitas

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena

sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada

kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Masih menurut

Garner (2004), “Effectiveness is characterized by qualitative outcomes”

(efektivitas lebih menekankan pada outcomes kualitaitf).

Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau

kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas

Page 35: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

21

dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif

outcome-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

d. Efisiensi

Efesiensi berkaitan dengan kualitas hasil suatu kegiatan. Pakar ekonomi

Garner (2004) berpendapat, “Effeciency characterized by quantitative outputs”.

Efesiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran

(output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran,

waktu, dan biaya.

Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal, yakni :

1. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya.

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya

yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.

2. Dilihat dari segi hasil

Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan

biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun

kualitasnya. Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan

terselenggaranya pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan

menggunakan sumber daya yang tersecia secara optimal dan bertanggung

jawab.

D. Manajemen Keuangan Pesantren

1. Prinsip-prinsip pengelolaan Keuangan Pendidikan Pondok

Pesantren

Penggunaan anggaran dan kuangan, dari sumber manaun, apakah itu dari

pemerintah ataupun dari masyarakat perlu didasarkan prinsip-prinsip umum

pengelolaan keuangan sebagai berikut :

1. Hemat, tidak mewah, efesien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan

2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana atau program kegiatan.

Page 36: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

22

3. Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan

lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan serta disertai

bukti penggunaannya.

2. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pondok Pesantren

(RAPBPP)

“Dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang

terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah

Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka

dihimpunkan”. (QS. Al-An‟am :38)

Implementasi prinsip-prinsip keuangan pada pendidikan, khususnya di

lingkungan pondok pesantren, dan keserasian antara pendidikan dalam keluarga,

sekolah, dan masyarakat, maka untuk sumber dana sekolah dan pesantren itu tidak

hanya diperoleh dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau penyandang dana

tetap saja, melainkan dari sumber dana dari ketiga komponen diatas.

Oleh karena itu, di pesantren sebenarnya juga perlu dibentuk organisai

orang tua santri yang implementasinya dilakukan dengan membentuk komite atau

majelis pesantren. Komite atau majlis tersebut beranggotakan wakil wali santri,

tokoh masyarakat, pengelola, wakil pemerintah dan wakil ilmuan/ ulama diluar

pesantren dan dapat juga memasukkan kalangan dunia usaha dan industry.

Selanjutnya pihak pesantren bersama komite atau majelis pesantren pada setiap

awal tahun anggaran perlu bersama-sama merumuskan RAPBPP sebagai acuan

bagi pengelola pesantren dalam melaksanakan manajemen keuangan yang baik.

Page 37: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

23

a. Pengertian RAPBPP

Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah dalam

jangka waktu atau periode tertentu serta alokasi sumber-sumber kepada setiap

bagian kegiatan. Anggaran memiliki peran penting dalam perencanaan,

pengendalian, dan evaluasi kegiatan yang dilakukan pondok pesantren. Maka,

mencatat anggaran serta melaporkan realisasinya sehingga dapat dibandingkan

selisih antara anggaran dengan pelaksanaan serta melakukan tindak lanjut untuk

perbaikan.

Ada dua bagian pokok anggaran yang harus diperhatikan dalam

penyusunan RAPBB, yaitu :

a. Rencana sumber atau target penerimaan/pendapatan dalam satu tahun,

termasuk didalamnya keuangan, bersumber dari : a) kontribusi santri, b)

sumbangan dari individu atau organisasi, c) sumbangan dari pemerintah,

dan d) dari hasil usaha

b. Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang bersangkutan,

semua penggunaan keuangan pesantren dalam satu tahun anggaran perlu

direncanakan dengan baik agar kehidupan pesantren dapat berjalan dengan

baik.

b. Langkah-langkah penyusunan RAPBPP

Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAPBPP adalah

harus menerapkan prinsip anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan

pengeluaran harus berimbang, diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan

minus. Dengan anggaran berimbang tersebut, maka kehidupan pesantren akan

menjadi solid dan kokoh dalam hal keuangan. Oleh karena itu, sentralisasi

pengelolaan keuangan perlu difokuskan pada bendaharawan pesantren, dalam

rangka untuk mempertanggungjawabkan keuangan. Penyusunan RAPBPP

hendaknya mengikuti langkah sebagai berikut.14

a. Mengintervetarisasi rencana yang akan dilaksanakan

14

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.148

Page 38: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

24

b. Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya.

c. Menentukan program kerja dan rincian program

d. Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program

e. Menghitung dana yang dibutuhkan

f. Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana.

c. Realisasi RAPBPP

Dalam pelaksanaan kegiatan, jumlah yang direalisasikan bisa terjadi tidak

sama dengan rencana anggarannya, bisa kurang atau lebih dari jumlah yang telah

dianggarkan. Menurut Rahmini Hadi dalam bukunya yang berjudul Manajemen

keuangan hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yakni :15

a. Adanya efesiensi atau inefisiensi pengeluaran

b. Terjadinya penghematan atau pemborosan

c. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan yang telah diprogramkan

d. Adanya perubahan harga yang tidak terantisipasi ; dan

e. Penyusunan anggaran yang kurang tepat.

3. Pertanggungjawaban Keuangan Pondok Pesantren

“ Katakanlah: Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, Padahal Dia adalah

Tuhan bagi segala sesuatu. dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan

kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa

tidak akan memikul dosa orang lain. kemudian kepada Tuhanmulah kamu

kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan”.

(QS.Al-An‟am;164)

15

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.149-15

Page 39: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

25

Semua pengeluaran keuangan pondok pesantren dari sumber manapun

harus dipertanggung jawabkan. Hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam

pengelolaan keuangan. Namun demikian, prinsip transparansi dan kejujuran

dalam pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalamkaitan

dengan pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh

bendaharawan adalah bahwa pada setiap akhir tahun anggaran, bendahara harus

membuat laporan keuangan kepada komite atau majlis pesantren untuk dicocokan

dengan RAPBPP. Laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-bukti

pengeluaran yang ada (kuintasi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan)

serta neraca keuangan. Selain buku neraca keuangan yang erat hubungannya

dengan pengelolaan keuangan, ada juga beberapa buku lain yang penting bagi

bendaharawan pondok pesantren, yaitu16

:

1. Buku kas umum

2. Buku persekit uang muka

3. Daftar potongan-potongan

4. Daftar gaji/honorium

5. Buku tabungan

6. Buku iuran/kontribusi santri (SPP/infaq); dan

7. Buku catatan lain-lain yang tidak termasuk diatas, seperti catatan pengeluaran

insidentil.

Buku-buku tersebut perlu diadakan, agar manajemen keuangan pondok

pesantren dapat berjalan dengan baik, transparan, memudahkan dilakukan

pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang ditetapkan, serta tidak

menimbulkan kecurigaan atau fitnah.

Menurut Imam Syafi’I dalam artikelnya tentang manajemen keuangan

pendidikan pondok pesantren dalam penyelenggaraan pondok pesantren,

pembentukan pendidikan pesantren yang ideal meliputi17

:

16

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.150 17

Imam Syafi‟I, Manajemen Keuangan Pendidikan Pesantren, 2012,

(http://tarbiyahku.wordpress.com/manajemen-keuangan-pesantren/)

Page 40: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

26

a. Prosedur anggaran

Prosedur Anggaran merupakan suatu langkah perencanaan yang

fundamental, Jadi Anggaran atau budget adalah sebagai suatu rencana operasi dari

suatu kegiatan atau proyek yang mengandung perincian pengeluaran biaya untuk

periode tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Adapun fungsi pengangaran

adalah proyeksi kegiatan finansial yang diperlukan guna mencapai tujuan yang

akan dilaksanakan oleh suatu organisasi (perusahaan, yayasan, atau pondok

Pesantren, dll).

Kegiatan di atas meliputi empat fase kegiatan pokok prosedur

penganggaran keuangan, sebagai berikut:

1. Perencanaan angaran, merupakan kegiatan mengidentifikasi tujuan,

menentukan prioritas, menjabarkan tujuan kedalam operasional yang terukur,

serta adanya analisis yang terarah dalam pencapaian tujuan, serta membuat

rekomendasi alternativ untuk mencapai sasaran

2. Persiapan anggaran, yaitu adanya kesesuaian anggaran yang telah ada

dengan segala bentuk kegiatan Pesantren, baik pendistribusian, progam

pengajaran yang akan dicanangkan serta adanya inventarisasi kelengkapan

peralatan dan bahan-bahan yang tersedia

3. pengelolaan pelaksana anggaran, prosedur yang harus di terapkan dalam

pelaksana anggaran adalah, adanya pembukuan yang jelas dan teratur,

pembelanjaan dan transaksi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

telah ada. Perhitungan yang jelas dan terencana, pengawasan prosedur kerja

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan serta membuat laporan

keuangan sebagai bentuk pertangungjawaban keuangan terhadap lembaga.

4. Menilai pelaksanaan anggaran, dari semua anggaran yang telah dibuat dan

diaplikasikan ke taraf pendidikan praktis, perlu adanya evaluasi sebagai

rekomendasi untuk perbaikan manajemen dan anggaran yang akan datang.18

Pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis masyarakat tentu bisa saja

menerima sumber dana dari berbagai sumber, hal ini sejalan dengan UU

18

Mulyana , menjadi kepala sekolah professional. (Bandung : Remaja rosda karya,

2003)` hal: 199

Page 41: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

27

Sisdiknan Pasal 55 ayat (3) yang berbunyi, Dana penyelenggaraan pendidikan

berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat,

Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau sumber lain yang tidak bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengangaran keuangan adalah

menerapkan prinsip anggaran berimbang, artinya antara pendapatan dan dan

pengeluaran harus berimbang dan diupayakan tidak terjadi aggaran pendapatan

minus.19

b. Prosedur Akuntansi keuangan

Kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti

memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi sangat erat

kaitannya dengan informasi keuangan.20

Menurut Indra Bastian dalam bukunya akuntansi pendidikan tahun 2006

definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari

sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan dari proses kegiatannya. Definisi dari

sudut pandang pemakainya adalah suatu disiplin ilmu yang menyediakan

informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efesien dan

mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Definisi dari sudut pandang

proses kegiatan adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaoporan,

dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.

Sebuah organisasi tentunya membutuhkan pengelola keuangan untuk

memastikan tertopangnya kegiatan operasional dari aspek pendanaan, Tidak

terkecuali Pesantren. Di setiap Pesantren memerlukan dana yang cukup untuk

menjalankan sejumlah program kegiatan dalam periode tertentu. Seperti halnya

organisasi-organisasi umum lainnya, dana yang dimiliki Pesantren harus diatur

dan dicatat sedemikian rupa agar jelas arus masuk dan keluarnya, termasuk

ketepatan penggunaannya. Pencatatan dan pengelolaan dana yang baik menjadi

kegiatan yang penting sebagai wujud pertanggungjawaban Pesantren. Pada

19

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.155 20

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. (Jakarta: Erlangga, 2006) hal. 53

Page 42: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

28

dasarnya pelaksanaan akuntannsi keuangan hanya meliputi penerimaan atau

pemasukan dan pengeluaran

Dalam melakukan akutansi keuangan, Pesantren perlu menegakan prinsip-

prinsip keadilan, efisiensi, transparasi, dan akuntabilitas publik. Hal ini sesuai

dengan UU Sisdiknas pasal 48. selanjutnya pembahasan mengenai akutansi

keuangan ini meliputi:21

1. Penerimaan atau pemasukan

Pemasukan keuangan Pesantren dari berbagai sumber perlu dilakukan

pembukuan berdasarkan prosedur yang disepakati, baik konsep teoritis maupun

peraturan pemerintah. Sumbangan dana yang masuk ke Pesantren bisa kita

klasifikasi sebagai dana langsung dan dana tidak langsung.

Dana tidak langsung adalah dana berupa perbandingan waktu guru dan

peserta dididk dalam mengunakan setiap waktunya di sekolah atau Pesantren,

seperti penyesuaian waktu belajar mengajar ketika di bandingkan dengan ketika

guru atau peserta didik mengunakanya untuk bekerja, dan juga perhitunganya

dengan transportasi, dan biaya hidup. dana ini memang sulit sekali dihitung

karena tidak ada catatan resminya. Namun dalam perencanaan biaya ini turut

dihitung. Dana langsung, adalah dana yang di peroleh dari beberapa sumber yang

sah.

2. Pengeluaran

Alokasi dari dana pendapatan Pesantren harus pula diatur secermat

mungkin. Ada beberapa klasifikasi dalam pengeluaran dana yang di pakai secara

umum di lembaga-lembaga pendidikan kita, yaitu :

a. Dana pembangunan, pengeluaran dana ini diatur dan digunakan untuk

pembangunan dan pembenahan sarana fisik lembaga, dana ini di sesuaikan

dengan kebutuhan dan jumlah guru serta peserta didik yang ada di

lembaga pendidikan tersebut.22

21

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.155 22

Nanang fatah, ekonomi dan pembiayaan pendidikan. Bandung 2000. remaja rosda

karya, hal: 26

Page 43: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

29

b. Dana rutin, dana rutin adalah dana yang digunakan untuk biaya

operasional satu tahun anggaran. Dana rutin pengunaanya meliputi

pelaksanaan progam belajar mengajar, pembayaran gaji guru maupun

personil, serta pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana lembaga

pendidikan.

Untuk menghitung dana rutin lembaga pendidikan harus menghitung total

costatau nilai unit cost yang dibutuhkan setiap siswa atau santri. Nilai unit cost

merupakan nilai satuan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan

terhadap seorang peserta didik setiap tahun dalam satu jenjang pendidikan.

Berdasarkan akutansi keuangan di Pesantren, ada beberapa hal yang harus

di perhatikan oleh bendaharawan Pesantren:

a. membuat laporan keuangan kepada Pesantren dan komite Pesantren untuk

di cocokan dengan rancangan anggaran Pesantren

b. menyertakan bukti-bukti laporan keuangan, termasuk bukti pembayaran

pajak bila ada

c. kwitansi atau bukti-bukti pembelian dan dan penerimaan berupa tanda

tangan penerima atau bukti pengeluaran yang lain

d. menunjukan neraca keuangan untuk di periksa oleh tim

penangungjawaban keuangan dari yang bersangkutan.

Hal-hal yang perlu di persiapkan oleh bendaharawan Pesantren meliputi :

a. buku kas umum

b. buku persekot atau uang muka

c. daftar potongan-potongan

d. daftar honoranium

e. buku tabungan

f. buku iuran atau kontrbusi santri

g. buku catatan untuk pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga23

23

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. (Purwokerto: STAIN Press, 2011) hal.157

Page 44: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

30

c. Pembelanjaan

Pembelanjaan dalam arti luas, yaitu Keseluruhan aktivitas yang

bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan

atau mengalokasikan dana tersebut.24

Sedangkan prinsip dari manajemen adalah

dalam memperoleh maupun dalam menggunakannya atau mengalokasikan dana

harus didasarkan pada pertimbanggan efesiensi dan efektivitas. Dalam manajemen

terkandung fungsi-fungsi perencanaan, pengarahan dan pengendalian.

Ditarik dari kesimpulan diatas, pembelanjaan mempunyai fungsi. sebagai

Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana. Maksudnya bahwa setiap

rupiah dana yang tertanam harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk dapat

menghasilkan tingkat keuntungan investasi. Fungsi penggunaan dana meliputi

perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva baik dalam aktiva lancar

maupun aktiva tetap.

Aktiva tetap adalah aktiva yang berubah menjadi kas memerlukan waktu

lebih dari satu tahun dan merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva relative

permanen. Aktiva tetap ini disebut juga aktiva berwujud (tangible assets) karena

ada secara fisik. Aktiva ini dimiliki dan digunakan oleh organisasi serta tidak

untuk dijual karena sebagai bagian dari operasional normal. Sedangkan Aktiva

lancar adalah aktiva yang secara normal berubah menjadi kas dalam waktu satu

tahun atau kurang seperti dana pemasukan yang ada baik donatur atau usaha

pondok Pesantren, dan manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi

(investment decision), Fungsi pemenuhan kebutuhan dana, atau fungsi pendanaan

(financing; obtaining of funds).

d. Prosedur Investasi

Dana yang diperoleh Pesantren, baik dari pemerintah (jika ada),

pemerintah daerah dan masyarakat, sebagaimana dalam UU Sisdiknas, Pasal

46 no. 1 tahun 2003. perlu di kelola dengan baik, salah satu bentuk

pengelolaan yang paling efisien adalah dengan menginvestasikan.

24

Bambang Riyanto. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Jakarta 2006, Bumi

aksara hal: 4

Page 45: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

31

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga

produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi

digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk

membangunrel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau kopontren.

Investasi memiliki dua jenis yaitu:

1. Permanen, artinya permodalan itu sifatnya harus tetap ada dalam

organisasi yang terkait untuk menjalankan fungsinya. Dalam hal ini

Pesantren mendapatkan modal permanen dari pengasuh atau pengelola

Pesantren saja.

2. Variabel, artinya permodalan yang jumlah pendapatannya tidak menetap

karena harus disesuaikan dengan perubahan pendapatan dan keadaan

penyokong dana. Dalam hal ini Pesantren mendapatkan modal variable

dari para donatur kemasyarakatan ataupun dari donator alumnus

Pesantren dan para wali santri dan lain-lain.

e. Prosedur Pemeriksaan atau Pengawasan

Menurut Murdick prosedur Pengawasan atau pemeriksaan merupakan

proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan meskipun bagaimanapun rumit

dan luasnya cakupan dalam suatu organisasi25

sedangkan metode yang di

gunakan adalah:

1. Penentuan standar

Yang dimaksudakan adalah batasan-batasan mengenai keberhasilan dan

kegagalan suatu kegiatan. Misalnya suatu kegiatan direncanakan

terlaksana 90% dari keseluruhannya maka apabila sama atau lebih dari

90% maka dikatakan sesuai dengan standar. Sebaliknya, apabila kurang

dari 90% maka dianggap tidak sesuai dengan standar.

2. Mengadakan pengukuran

Dalam hal ini pemimpin tidak boleh percaya bergitu saja kepada

bawahannya karena dikuatirkan laporan yang ada tidak sesuai dengan yang

realita. dua cara dalam pengukuran. Pertama, Teknik tes, yang

25

Nanang fatah, landasan manajemen penddikan. Bandung 2000. remaja rosda karya hal 101

Page 46: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

32

dilakukan untuk mengetahui aspek yang nyata terjadi. Misalkan : Ditanya

tentang kejadian yang riil terjadi dilapangan. Kedua, Teknik non tes yang

digunakan untuk mengetahui keseluruhan aspek yang tidak dapat

dijangkau oleh teknis tes. Seperti, bagaimana kinerja para anggotanya

kemudian disesuaikan dengan evaluasi dari para anggota. Selanjutnya

yang dilakukan adalah menyesuaikanya dengan ketentuan yang telah

berlaku. Dan hasilnya digunakan untuk umpan balik (feedback) berupa

revisi, atau modifikasi.

E. Kerangka Berfikir

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Pengelolaan Keuangan Pesantren

Perencanaan

Misi, Tujuan Jangka Panjang dan Pendek,

program, layanan, aktivitas, target, anggaran

Pelaksanaan Akuntansi dan Pelaporan

Pemasukan dan Pengeluaran

Pengawasan

Intern, eksteren, berkala, insidental

Page 47: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

33

33

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Pondok Pesantren Al-Kholidin yang beralamat

di Jl. Iskandarsyah Raya/ Wijaya I Blok.O Melawai Kebayoran Baru Jakarta

Selatan 12160. Adapun waktu pelaksanaannya mulai dari tahap penyusunan

proposal samapai selesai/bab V. Jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan 2012/2013

Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan

1 Pengajuan Judul

2 Konsultasi

3 Pendekatan ke pesantren

4 Izin Penelitian

5 Pengumpulan Data

6 Analisis Data

7 Laporan Penelitian

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Page 48: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

34

Penelitian ini merupakan penelitian dengan studi kasus yang dilakukan

dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk

mengetahui secara mendalam pelaksanaan pengelolaan keuangan pesantren

Penelitian studi kasus menurut Harahap, S.S, (2001) dimaksudkan bahwa

dalam penelitian si peneliti dapat menetapkan unit analisis yang menjadi fokus

penelitiannya secara mendalam dengan persoalan yang meliputinya. Lebih lanjut

Ferra dan Merchant (dalam Harahap, 2001) menjelaskan bahwa studi kasus, si

peneliti memiliki keikutsertaan secara langsung, mendalam dengan organisasi

yang teliti, khususnya dalam mewawancarai dan mengamati langsung kegiatan

organisasi sehingga didapat data primer dari lapangan. Sedangkan menurut Irawan

(1999) bahwa penelitian studi kasus tergolong pada penelitian kualitatif

dimaksudkan agar mengkaji fenomena secara mendalam.

Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang

menitikberatkan pada observasi pengamatan langsung di lapangan. Metode ini

pada dasarnya adalah metode teori, bukan menguji teori. Penelitian ini dilakukan

dengan cara mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan

gejala yang ada, mengidewntifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan

praktek-pratek yang berlaku dan menentkan apa yang harus dilakukan dalam

menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Adi Nugroho & Dwi Sunar

Prasetyo, 1996, h. 36)

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1. Studi lapangan

Penelitian ini dilakukan langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data-

data yang diperlukan dengan observasi. Ridwan (2007) mengungkapkan

bahwa observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi

dilakukan peneliti terhadap pengelolaan keuangan Pondok Pesantren Al-

Khlodin

Page 49: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

35

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan landasan

teori dan analisis pembahasan dengan cara pengumpulan dan mempelajari

berbagai referensi atau literatur yang ada berupa buku, buku pedoman,

catatan-catatan tulis yang terdapat diperpustakaan atau multimedia, yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen

yang terkait dengan pengelolaan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin yaitu :

1. Dokumen yang tekait dengan Perencanaan dan Penganggaran keuangan

pesantren Al-Kholidin yaitu dokumen Renstra Pesantren Al-kholidn, dokumen

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Pesantren Al-Kholidin.

2. Dokumen yang terkait dengan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban

keuangan Pesanren Al-Kholidin yaitu laporan realisasi penggunaan anggaran

Pesantren, surat pertanggungjawaban belanja (SPJ), proposal pengajuan dana

per kegiataan.

3. Dokumen yang terkait dengan Akuntansi dan Pelaporan keuangan yaitu

laporan keuangan per kegiatan, laporan keuangan bulanan dan laporan

keuangan tahunan.

4. Dokumen yang terkait dengan Pengawasan yaitu laporan dewan pengawas

yang ddisertai dengan evaluasi dan monitoring serta tindak lanjut temuan,

catatan-catatan rekomendasi.

E. Teknik Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data, maka tahap selanjutnya adalah

pengolahan data. Data yang ada dikelompokkan, diseleksi dan selajutnya

dianalisis dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan jalan

membandingkan hasil penelitian kepustakaan dengan penelitian lapangan.

Page 50: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

36

36

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Kholidin

1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al-Kholidin

Pondok Pesantren Al-Kholidin didirikan oleh almarhum KH. Abdul

Hamid Abdul Halim (dikenal dengan julukan ABI HAMID) beserta istri

(Hj. Zakiyah Zaini) pada tanggal 11 oktober 1988. Berlokasi di

Jl.Iskandarsyah Raya Blok.O Kebayoran Baru Jakarta Selatan Propinsi DKI

jakarta, jarak dari terminal blok m 1 km,ke arah Timur.dari kantor kecamatan

Jakarta selatan 500 m,ke arah barat. Dan telah mencatatkan diri sebagai

Yayasan dengan nama Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Kholodin

pada tahun 1991 02/B/YAK - 9 /XI/91.

Awalnya hanya sebuah musholla yang di namakan Fuqoro Wal

Amwat sebab proses pembangunan Musholla tersebut di lakukan oleh orang

orang Fuqoro pada zaman tersebut, yakni dengan bahan-bahan serba apa

adanya, kemudian berapa tahun kemudian datang KH.Abdul Hamid Abdul

Halim Ad-Daary untuk mengembangkan Musholla tersebut sehingga

menjadi sebuah Masjid yang kemudian di namakan Masjid

Syarifhidayatullah.

Page 51: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

37

Melihat kondisi yang ada, dimana sulitnya untuk menemukan sarana

belajar agama bagi anak-anak di lingkungan sekitar Masjid serta atas saran

dari guru beliau yaitu, Syeikh Muhammad Yasin Isa Al-Fadani maka

dibangunlah Pondok Pesantren Al-Kholidin.

Pada Tahun 1991 dibuatlah lembaga pendidikan SMP Islam Al-

Kholidin. Tiga tahun kemudian barulah berdiri SMA Islam Al-Kholidin.

Selama 12 tahun SMP/SMA Islam Al-Kholidin mengabungkan antara

kurikulum DIKNAS dan Diniyah. Pada tahun 2002 barulah di pisahkan

antara kurikulum DIKNAS dengan Diniyah. Sejak berdiri sampai saat ini

Alm. KH Abdul Hamid Abdul Halim mempercayakan kepemimpinan pondok

pesantren kepada anak beliau yaitu KH. Muhammad Zakwan Abdul

Hamid.

Kebahagian dunia dan akhirat adalah cita-cita setiap muslim. Namun

demikian, srana dan prasarana kearah cita-cita itu masih terasa belum banyak.

Sedangkan faktor penghambat tercapainya cita-cita itu semakin berkembang.

Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al-Kholidin menyadari bahwa cita-

cita tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan, yaitu pendidikan yang

memberikan kepada anak didik ilmu yang dapat membentuk kepribadian

muslim, pribadi yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

2. Visi dan Misi

Visi Pondok Pesantren Al-Kholidin sebagai lembaga pendidikan yang

menciptakan manusia yang berkualitas dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) dan Iman dan Taqwa (IMTAQ), mempunyai Visi :

“Mempersiapkan santri yang berakhlakul karima, bertauhid, dan hidup

dengan Qur’ani”

Adapun misi dari Pondok Pesantren Al-Kholidin tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 52: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

38

1. Menanamkan dan meningkatkan disiplin santri untuk melaksanakan

ajaran Islam dalam kehidupan sehar-hari.

2. Menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah diniyah,

kemandirian dan kebebasan dalam kehidupan sehari - hari.

3. Menyelenggarakan pendidikan formal dengan Kurikulum Pesantren yang

disesuaikan dengan Pendidikan Nasional.

4. Mendidik dan mengantarkan santri untuk mampu mengenal jati diri dan

lingkungannya serta mempunyai motivasi dan kemampuan untuk

mengembangkan diri sesuai dengan pilihan hidupnya.

5. Mendidik dan mempersiapkan santri untuk menjadi manusia mandiri dan

berkhidmad kepada masyarakat, agama, nusa dan bangsa.

3. Susunan Pengurus Pondok Pesantren Al-Kholidin

Pendiri

Ketua : KH. Abdul Hamid Abdul Halim

Anggota : Drs. H. Muhammad Syah Manaf

H. Abdul Majid Toyib

KH. Muhammad Zakwan Abdul Hamid

H. Abdul Karim Abdul Hamid

H. Muhammad Yamin Abdul Hamid

H. Muhammad Nur Sasi

H. Abdul Hadi Abdul Hamid

Hj. Zakiyah Zaini

Dra. Hj. Maimunah Abdul Hamid

Dra. Hj. Romlah Abdul Hamid

Page 53: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

39

Badan Pengurus

Ketua Umum : KH. Muhammad Zakwan Abdul Hamid

Ketua : H. Abdul Karim Abdul Hamid

Sekretaris Umum : H. Abdul Hadi Abdul Hamid

Sekretaris : Dra. Hj. Maimunah Abdul Hamid

Bendahara I : H. Muhammad Yamin Abdul Hamid

Bendahara II : H. Muhammad Nur Sasi

Anggota : Hj. Zakiyah Zaini

Dra. Hj. Romlah Abdul Hamid

DR. KH. Abdul Muhith Abdul Fatah

H. Dimyati

Penasehat : KH. Abdul Hamid Abdul Halim

Drs. H. Muhammad Syah Manaf

H. Abdul Majid Toyib

KH. Nu‟man Istichory

Bidang-bidang

Pendidikan dan

Pengajaran

: H. Abdul Karim Abdul Hamid

DR. KH. Abdul Muhith Abdul Fatah

Pembangunan : H. M. Iskandar

H. Dimyati

H. Abdul Hadi Abdul Hamid

Keuangan : H. Muhammad Yamin Abdul Hamid

H. Chairuddin Sani

Perpus dan Laborat : H. Rahmatullah BA

Dra. Hj. Maimunah Abdul Hamid

Humas : H. Hanafi Ma‟mun

H. A. Mukri

H. Zainuddin Abdul Hamid

Pemeliharaan dan

perawatan

: H. Muhammad Nur Sasi

Dra. Hj. Romlah

Page 54: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

40

Pengawasan : H. Marzuqi Arman

H. Ahmad Musyaffa Umar

Mataman

STRUKTUR ORGANISASI YAYASAN AL KHOLIDIN

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Kholidin

Badan Pendiri Ketua

Badan

Penasehat

Ketua Umum

Ketua.I

Bidang

Pendidikan

dan

Pengajaran

Pengawas

Sekretaris Umum

Sekretaris I

Bendahara Umum

Bend. I Bend. II

Bidang

Pembangunan

Bidang

Keuangan

Bidang Perpus

dan Laborat

Bidang

Pemeliharaan

dan

Perawatan

Bidang Humas

Page 55: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

41

4. Keadaan Sarana Prasarana Pondok Pesantren Al-Kholidin

Secara sederhana, manajemen sarana prasarana sekolah dapat

didefinisikan sebagai proses kerja pendayagunaan semua perlengkapan

pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan sekolah, atau juga sering

disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dapat di kelompokan menjadi sarana

pendidikan dan prasarana pendidikan.

Satu hal yang perlu di pertegas dalam definisi tersebut adalah bahwa

manajemen sarana prasarana sekolah merupakan suatu proses pendayagunaan

yang sasarannya adalah perlengkapan pendidikan, seperti perlengkapan

sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran, dan perlengkapan

lainnya.

Sarana prasarana penunjang terlaksananya proses belajar mengajar

yang dimiliki pondok pesantren Al-kholidin :

Ruang Belajar

Tabel 4.1

Rekapitulasi Data Ruang Belajar

No Jenis Ruang Jumlah

Ruang Ukuran Kondisi

1 Ruang kelas 12 68.00 M2 Baik

2 Perpustakaan 1 32.00 M2 Baik

3 Laboratorium IPA 1 32.00 M2 Baik

4 Laboratorium computer 1 68.00 M2 Baik

5 Multimedia 1 16.00 M2 Baik

Page 56: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

42

Ruang kantor

Tabel 4.2

Rekapitulasi Data Ruang Kantor

No Jenis Ruang Jumlah

Ruang Ukuran Kondisi

1 Kepala Sekolah 3 16.00 M2 Baik

2 Wakil kepala Sekolah 3 12.00 M2 Baik

3 Guru 3 36.00 M2 Baik

4 Tata Usaha 3 24.00 M2 Baik

5 Tamu 2 16.00 M2 Baik

6 BK 1 12.00 M2 Baik

Ruang Penunjang

Tabel 4.3

Rekapitulasi Data Ruang Penunjang

No Jenis Ruangan Jumlah Ruang Kondisi

1 Masjid 1 Baik

2 Dapur Umum 1 Baik

3 KM/WC Guru 4 Baik

4 KM/WC Santri 20 Baik

5 Kantin 2 Baik

6 Asrama 15 Baik

7 Kamar Ustad 3 Baik

8 Aula 2 Baik

9. Gudang 1 Baik

10 Seketariat PMB 1 Baik

Page 57: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

43

5. Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan Pondok

Pesantren Al-Kholidin

Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sebagai

tenaga kependidikan. Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki

kepribadian ideal. Pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan

yang dapat digugu dan ditiru oleh siswa. Sebagai seorang model, guru harus

memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan

kepribadiannya (personal competencies).

Kompetensi kepribdian guru sangat penting terhadap pendidikan

watak para siswa. Guru harus menjadi teladan, karena para siswa bersifat

suka meniru. Di antara tujuan pendidikan adalah untuk membentuk perilaku

baik siswa, yang hal ini hanya tercapai bila guru memiliki kompetensi

kepribadian baik. Guru yang tidak memiliki kompetensi kepribadian baik,

sulit kiranya untuk membentuk perilaku baik siswa. Dengan demikian,

kompetensi kepribadian baik ini harus dimiliki dan ditunjukkan kepada para

siswanya agar menjadi teladan yang kemudian diikuti dan dipraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.4

Rekapitulasi Data Guru dan Peg. Administrasi

No Tingkat

Pendidikan

Jumlah guru dan Peg. Administrasi Jumlah

L P L P

1 S2/S3 4 2 - - 6

2 S1 17 16 - - 33

3 D3/Sarmud 3 1 - - 3

4 D2 - - - - -

5 D1 - - - - -

6 SMA/Sederajat 13 7 2 1 23

Page 58: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

44

6. Keadaan Santri Pondok Pesantren Al-kholidin

Administrasi kesiswaan bertujuan mengatur kegiaatan-kegiatan

peserta didik dari mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah. Pengaturan

kegiatan peserta didik tersebut diarahkan pada peningkatan mutu kegiatan

belajar mengajar baik intra maupun ekstrakulikuler, sehingga memberikan

konstribusi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan

pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di

sekolah menengah (SMA-SMK) disusun untuk memberi petunjuk bagi

penyelenggara dan pengelola administrasi kesiswaan dapat tertib dan teratur

sehingga mendukung tercapainya tujuan sekolah.

Santri atau siswa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

dengan dunia pendidikan. Suatu lembaga pendidikan atau Pondok Pesantren

tanpa adanya seorang santri maka kegiatan proses belajar mengajar tidak akan

berjalan. Dengan demikian santri menjadi faktor terpenting dalam proses

pembelajaran.

Tabel 4.5

Rekapitulasi Data Siswa

Tahun Jumlah Santri

Jumlah L P

2008-2009 98 83 181

2009-2010 104 95 199

2010-2011 110 95 205

2011-2012 94 88 182

2012-2013 83 74 157

Page 59: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

45

7. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Al-kholidin

Pondok Pesantren Al-Kholidin memliki kurikulum yang sesuai

dengan DEPDIKNAS karena untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA

berada di bawah naungan DEPDIKNAS.

Seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah, kurikulum yang

harus digunakan sekarang ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah

kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di

masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis

diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh

sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi

(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan

menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23

Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh

BSNP.

Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan

kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat

satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,

kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.

Para santri belajar disekolah dari pukul 07.00 –12.00 WIB. Setelah

kegiatan KBM SMP dan SMA selesai para santri melanjutkan kegiatannya

dengan belajar di madrasah diniyah dari pukul 13.30-16.10 WIB. Pada

madrasah diniyah para santri belajar mendalami ilmu-ilmu agama melalui

kitab kuning dengan guru-guru yang kebanyakan merupakan lulusan timur

tengah, mesir, dan yaman. Untuk pengajian-pengajian kitab kuning selain dari

Page 60: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

46

sekolah para santri juga mempelajarinya setelah sholat subuh dan setelah

sholat maghrib.

Selain sekolah formal, para santri juga mendapatkan pendidikan non

formal, penghafalan kitab suci Al-Qur‟an, muhadoroh (pelatihan pidato).

B. Pembahasan Hasil Temuan

Pelaksanaan manajemen keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin

pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan manaejemen keuangan

pada lembaga keuangan lain sebagaimana yang sesuai dengan teori-teori yang ada

yang telah dirumuskan, yaitu mulai dari perencanaan keuangan, pelaksanaan

keuangan, evaluasi dan pertanggungjawban keuangan.

Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan

kegiatan Pondok Pesantren Al-Kholidin dapat direncanakan, diupayakan

pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai

pelaksanaan program Pondok Pesantren Al-Kholidin secara efektif dan efisien.

Untuk itu tujuan manajemen keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin adalah:

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan pondok

pesantren

Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan pondok pesantren

Meminimalkan penyalahgunaan anggaran pondok pesantren

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas pimpinan

pondok pesantren dan kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana,

menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan

pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai

peraturan perundangan yang berlaku.

1. Perencanaan Keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin

Perencanaan sebagai kegiatan yang sistematis, berarti perencanaan

meliputi beberapa tahapan kegiatan. Kegiatan yang satu menjadi landasan

tahapan berikutnya. Tahapan kegiatan tersebut dapat dijadikan panduan

Page 61: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

47

sehingga penyimpangan dapat segera diketahui dan diatasi. Sedangkan tujuan

perencanaan itu sendiri arahnya agar kegiatan yang dilaksanakan tidak

menyimpang dari arah yang ditentukan.

Pengelolaan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin bersifat

centralistik yaitu pengelolaan keuangan Pesantren dikelola secara menyeluruh

oleh Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin dan bidang keuangan, sehingga

dalam pengelolaannya Pondok Pesantren Al-Kholidin bersifat terpusat

(centralistik). Dalam perencanaan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin

perlu memperhatikan berbagai hal melalui data dan informasi yang

dikumpulkan kemudian data dan informasi tersebut dikaji yang pada akhirnya

nanti disusun sebagai bahan masukan dalam penyusunan RAPBS.

Proses perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin

dilakukan oleh kepala sekolah masing-masing berikut jajarannya, walaupun

pada prosesnya diikuti, diawasi dan disahkan oleh Kiayi Pondok Pesantren

Al-Kholidin. Segala kegiatan di Pondok Pesantren Al-Kholidin tidak terlepas

satu sama lainnya, misalnya seperti kegiatan belajar mengajar disekolah, itu

juga tidak terlepas dari rangkaian kegiatan pondok yang lainnya, seperti

kegiatan di asrama, di masjid, di lapangan, dan kebutuhan di dapur umum dan

lain-lainnya, sehingga keadaan ini jadi sangat mempengaruhi proses

perencanaan keuangan yang mana pada pelaksanaan perencanaan keuangan

untuk Pondok Pesantren dilakukan bersama dengan perencanaan keuangan di

sekolah/madrasah.

Dalam kegiatan perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-

Kholidin melakukan tiga kegiatan yaitu:

a. Perumusan tujuan. Perumusan tujuan yang ingin dicapai dibuat

berdasarkan visi dan misi pendidikan di Pondok Pesantren Al-Kholidin.

Adapun visi Pondok Pesantren Al-Kholidin Mempersiapkan santri yang

berakhlakul karima, bertauhid, dan hidup dengan Qur‟ani”. Misi Pondok

Pesantren Al-Kholidin Menanamkan dan meningkatkan disiplin santri

untuk melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehar-hari,

Menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah diniyah,

Page 62: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

48

kemandirian dan kebebasan dalam kehidupan sehari – hari,

Menyelenggarakan pendidikan formal dengan Kurikulum Pesantren yang

disesuaikan dengan Pendidikan Nasional.

b. Memilih program. Dalam memilih program yang akan dilakukan dalam

setahun kedepan berpedoman pada tujuan yang ingin dicapai dengan

memperhatikan perkiraan besarnya sumber dana yang dapat diperoleh dan

sumber daya lainnya, serta sumber daya manusia yang ada.

c. Identifikasi dan pengerahan sumber daya yang ada. Identifikasi dilakukan

dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari berbagai pihak, yang

kemudian diidentifikasi oleh Kiayi dan Kepala Sekolah. Data dan

informasi ini berupa sumber daya manusia, sarana maupun dana atau

biaya.

Perencanaan keuangan pada dasarnya dilakukan setahun sekali, yaitu

setiap akhir tahun ajaran setelah semua laporan diterima dan dibahas dalam

rapat akhir tahun, akan tetapi dalam prosesnya ada perencanaan setiap bulan

dan setiap akhir semester, hal ini karena keuangan di Pondok Pesantren Al-

Kholidin tidak stabil dan berjalan lancar pada kenyataannya, hal ini

dikarenakan Pondok Pesantren Al-kholidin tidak memiliki donator tetap.

Dalam proses perencanaan keuangan yang utama dilakukan adalah

mengidentifikasi sumber pemasukan keuangan bagi Pondok Pesantren Al-

Kholidin, diantaranya :

1. Sumbangan Pendidikan dari Masyarakat

a. SPP

b. Uang Bangunan

c. Uang Akhir Tahun

2. Bantuan Dari Pemerintah

a. BOS

b. Uang Penyelenggaraan US/UN

3. Donatur

Page 63: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

49

Pelaksanaan manajemen pembiayaan mempunyai dua jenis kegiatan

penerimaan dan pengeluaran.

a. Penerimaan

Penerimaan yang diterima oleh Pondok Pesantren Al-Kholidin berasal dari

pendapatan rutin dan non rutin. Pendapatan rutin berasal dari pembayaran

siswa (SPP), uang kegiatan selama 1 tahun dan lain-lain yang digunakan

untuk membiayai semua kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan pendapatan

non rutin berasal dari bantuan pemerintah. Pendapatan non rutin ini

bersifat incidental yakni dana yang sewaktu-waktu dikeluarkan apabila

diterima.

b. Pengeluaran

Pelaksanaan pengeluaran di Pondok Pesantren Al-Kholidin meliputi

pengeluaran rutin dan pengeluaran non rutin. Pengeluaran rutin meliputi

biaya pengeluaran rutin yang setiap bulan dikeluarkan. Pengeluaran non

rutin meliputi biaya pengeluaran yang tidak dikeluarkan setiap bulan.

Pengeluaran non rutin ini dilaksanakan jika ada kebutuhan mendadak atau

kebutuhan yang dilaksanakan setiap tahun sekali dan juga kebutuhan yang

sebelumnya direncanakan pada RAPBS. Dalam sistem pengeluaran dana

di Pondok Pesantren Al-Kholidin proses pengajuan dana sampai pada

pencairan dana harus melalui proses yang cukup panjang dikarenakan

harus mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak yang bersangkutan

sehingga dalam proses pendanaan pada program kegiatan yang

memerlukan bantuan dana menjadi tertunda. Penunjang keberhasilan

dalam pelaksanaan program kegiatan salah satunya adanya pendanaan

guna membiayai pelaksanaan program kegiatan.

Page 64: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

50

Berikut pendapatan Pondok Pesantren Al-Kholidin lima tahun terakhir.

Tabel 4.6

Rekapitulasi Pendapatan Pondok Pesantren Al-Kholidin

Tahun Masyarakat Pemerintah Donatur

2007/2008

SMP Rp. 98.000.000 Rp. 62.983.000 -

SMA Rp. 133.400.000 Rp. 7.800.000 -

Diniyah Rp. 51.650.000 - -

Jumlah Rp. 283.050.000 Rp. 70.783.000 -

2008/2009

SMP Rp. 123.600.000 Rp. 41.772.000 -

SMA Rp. 120.500.000 Rp. 23.304.000 -

Diniyah Rp. 51.650.000 - -

Jumlah Rp. 295.750.000 Rp. 65.076.000 -

2009/2010

SMP Rp. 130.000.000 Rp. 55.000.000 -

SMA Rp. 154.100.000 Rp. 21.380.000 -

Diniyah Rp. 53.750.000 - -

Jumlah Rp. 337.850.000 Rp. 76.380.000

2010/2011

SMP Rp. 170.700.000 Rp. 66.035.000 -

SMA Rp. 174.810.000 Rp. 23.252.000 -

Diniyah Rp. 58.500.000 - -

Jumlah Rp. 404.010.000 Rp. 89.855.500 -

2011/2012

SMP Rp. 161.000.000 Rp. 53.300.000 -

SMA Rp. 175.850.000 Rp. 18.720.000 -

Diniyah Rp. 60.000.000 - -

Jumlah Rp. 396.850.000 Rp. 72.020.000 -

Tabel diatas menunjukan turun naiknya pendapatan keuangan

Pondok Pesantren Al-Kholidin. Turunnya pendapatan dikarenakan

berkurangnya santri yang ada di Pondok Pesantren Al-Kholidin (lihat tabel

4.5). kenaikan pendapatan Pondok Pesantren Al-Kholidin dikarenakan

beberapa tahun terakhir terjadi kenaikan uang SPP.

Page 65: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

51

2. Pelaksanaan Keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin

Dalam pelaksanaan manajemen keuangan Kiayi Pondok Pesantren

Al-Kholidin merupakan otorisator penuh terhadap pengeluaran keuangan.

Setiap dana yang keluar harus disetujui oleh Kiayi Pondok Pesantren Al-

Kholidin, proses pelaksanaan keuangan untuk melakukan setiap kegiatan

yang telah tercantum dalam anggaran harus membuat proposal kegiatan

beserta rincian dana yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut, setelah

disetujui oleh internal Audit (Kepala Sekolah) baru kemudian Kiayi Pondok

Pesantren Al-Kholidin mengeluarkan uang sesuai dengan yang ada di

proposal. Setiap kegiatan yang telah dilakukan langkah selanjutnya adalah

membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Membuat LPJ merupakan

suatu keharusan bagi setiap bagian yang ada di lingkungan Pondok Pesantren

Al-Kholidin, setiap LPJ masing-masing bagian tersebut akan diaudit oleh

internal audit, dan hasilnya kemudian diserahkan kepada Kiayi Pondok

Pesantren Al-Kholidin. Laporan hasil internal audit ttersebut jadi bahan

evaluasi bagi Kiayi Pondok Pesantren Al-;Kholidin terhadap kegiatan yang

telah dilakukan, apakah telah dilaksanakan sesuai dengan program

perencanaan dan proposal atau sebaliknya. Adapun pengeluaran seperti gaji

guru langsung diberikan kepada yang bersangkutan oleh bendahara dengan

disahkan oleh Kepala Sekolah dan Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin.

Dalam membuat pembukuan keuangan, Pondok Pesantren Al-

Kholidin dapat dikatakan modern. Karena, sudah membuat pembukuannya

dengan tidak tulis tangan. Bagian keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin

memanfaatkan teknologi yang ada pada saat ini. Berikut penulis lampirkan

salah satu contoh pembukuan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin.

Page 66: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

52

Tabel 4.7

Salah Satu Pelaporan Keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin

KEUANGAN SEKOLAH

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BIAYA SELAMA TAHUN PELAJARAN YANG LALU

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SMA ISLAM AL-KHOLIDIN

No Penerimaan Jumlah No Pengeluaran Jumlah Saldo

1 Dari Orang Tua Santri

1 Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM)

a. Uang Bangunan

9.000.000 a. Pelaksanaan KBM-

Kelulusan 25.000.000

b. Uang Komite/Iuaran rutin

bulanan 65.000.000

b. Sarana KBM-buku

dan LKS 1.000.000

c. Uang kegiatan akhir

tahun 43.000.000

c. Penyelenggaraan

US/UN 20.000.000

2 Dari Pemerintah d. Biaya Rapat 1.000.000

a. BOS e. Ekstrakurikuler 1.000.000

b. Penyelenggaraan US/UN 3.752.000 f. Biaya PPDB 1.000.000

3 Swasta/Yayasan/Perorangan h. Pengayaan 14.000.000

a. Yayasan - 2 Gaji dan Tunjangan

b. Perseorangan -

a. Gaji guru + Peg.

Administrasi 48.000.000

b. Tunjangan Kinerja

Daerah -

3 Pemeliharaan

Sarana/Prasarana

a. Gedung

b. Alat pendidikan 1.500.000

c. Perabot

4 Sarana Lainnya

a. Telepon 1.700.000

b. Listrik 1.800.000

c. Internet 1.000.000

d. Koran 700.000

5 Pembiayaan lainnya

a. Pengelolaan/pelaporan

BOS

b. Konsumsi Harian 3.000.0000

120.752.000 120.700.000 52.000

Page 67: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

53

3. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pondok

Pesantren Al-Kholidin

Pertanggungjawaban keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin

dalam bentuk laporan bulanan dan tahunan yang dilaporkan kepada pimpinan,

pengawasan bulanan khususnya dilakukan bendahara kepada Kiayi.

Bendahara melaporkan setiap laporan kegiatan yang menyangkut keuangan

dari setiap kegiatan dan bagian, yang dilaporkan tersebut berupa pembuktian

penerimaan, penyimpanan dan pembayaran kepada pihak-pihak yang

bersangkutan yang kemudian dilaporkan bendahara kepada Kiayi Pondok

Pesantren Al-Kholidin. Sedangkan untuk operasional yang berasal dari

pemerintah seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dikoreksi oleh

Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin dan kemudian langsung dilaporkan

kepada pemerintah.

Setiap laporan tersebut merupakan salah satu alat ukur apakah tujuan

Pendidikan Pondok Pesantren Al-Kholidin telah dicapai dengan efektif dan

efisien sesuai dengan acuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam APBS,

dan juga berguna untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya

penyimpangan terhadap kegiatan dan penggunaan keuangan di Pondok

Pesantren Al-Kholidin, hasil tersebut menjadi bahan evaluasi dan

menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk perencanaan di tahun

selanjutnya yang kemudian dimasukan dalam RAPBS sebelum disahkan jadi

APBS.

Penerimaan dan pengeluaran keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin

harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan

yang berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari

orang tua santri dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai

dengan sumber dananya.

Page 68: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

54

Gambar 4.2

Sistem Pelaporan Keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin

Gambar diatas merupakan siklus pengawasan keuangan di Pondok

Pesantren Al-Kholidin. Koordinator-koordinator keuangan Pondok Pesantren

Al-Kholidin membuat laporan pertanggungjawaban yang sudah disetujui oleh

bendahara. Bendahara membuat laporan pertanggungjawaban keuangan yang

disetujui oleh kepala sekolah yang kemudian akan diberikan kepada Kiayi

Pondok Pesantren Al-Kholidin dan pemerintah.

4. Sistem dan Prosedur Pengawasan Keuangan Pondok

Pesantren Al-Kholidin

Dalam evaluasi Manajemen Keuangan Pesantren, pengawasan

merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen

keuangan Pesantren. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan

kebutuhan dan kewenangan. Kiayi Pondok Pesantren perlu melakukan

Pemerintah

Pimpinan Pondok

Pesantren Al-Kholidin

Kepala Sekolah SMP,

SMA, dan Diniyah

Bendahara

Koordinator Keuangan

SMP

Koordinator Keuangan

SMA

Koordinator Keuangan

Diniyah

Aru

s P

eng

aw

asa

n K

eua

nga

n P

on

do

k P

esan

tren

Al-

Kh

oli

din

Page 69: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

55

pengendalian pengeluaran yang selaras dengan anggaran belanja yang telah

ditetapkan.

Dalam pelaksanaan evaluasi keuangan Pondok Pesantren tidak

melalui kepala sekolah SMP/SMA/Diniyah Al-Kholidin karena proses

keuangan langsung terpusat pada kiayi. Kepala sekolah hanya bertugas

mengkoordinir kegiatan di Pondok Pesantren Al-Kholidin, sedangkan

keuangan dikelola langsung oleh Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin serta

pihak-pihak yang terlibat.

Evaluasi ini diketahui ketika terjadi transaksi pengeluaran dan

penerimaan Pondok Pesantren Al-Kholidin melalui kwitansi berita acara

berdasarkan pengawasan dari beberapa pihak Pondok Pesantren. Dalam

pelaksanaan pengawasan keuangan dapat melakukan pengawasan keuangan

di Pondok Pesantren Al-Kholidin pada setiap uang penerimaan dan

pengeluaran madrasah. Dimasukkan kedalam berita acara yang

ditandatangani oleh pengawas keuangan, bendahara, dan pihak penerima

keuangan. Fungsi dari kwitansi berita acara dimaksudkan untuk mengetahui

berapa pengeluaran dan penerimaan keuangan Pondok Pesantren Al-

Kholidin. Dengan begitu pertanggungjawaban akan mendapat persetujuan

dan diawasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Pengawasan di Pondok Pesantren Al-Kholidin dilakukan dalam beberapa

jenis, yaitu:

a. Berdasarkan subyeknya, meliputi:

1) Pengawasan intern, yaitu pengawasan terhadap semua unit dan bidang

kegiatan yang ada di dalam organisasi. Pengawasan ini dilakukan oleh

Kiyai Pondok Pesantren Al-Kholidin.

2) Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparatur

pengawasan dari luar organisasi yang mempunyai wewenang

mengawasi. Untuk pengawasan ekstern dilakukan oleh pemerintah

b. Berdasarkan waktunya, meliputi:

1) Pengawasan terus menerus, yaitu pengawasan yang tidak tergantung

pada waktu tertentu, lebih merupakan kegiatan pengawasan rutin.

Page 70: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

56

Pengawasan rutin dilakukan oleh bendahara terhadap koordinator

masing-masing setiap unitnya.

2) Pengawasan berkala, yaitu pengawasan yang dilakukan setiap jangka

waktu tertentu, berdasarkan rencana yang ditujukan terhadap masalah

umum. Dalam Pondok Pesantren Al-Kholidin dilakukan pengawasan

berkala mingguan, bulanan, dan tahunan oleh Kiayi Pondok Pesantren

Al-Kholidin.

3) Pengawasan insidental, yaitu pengawasan yang dilaksanakan secara

mendadak di luar rencana kerja rutin atau berdasarkan keperluan.

Pengawasan ini dilakukan sewaktu-waktu oleh Yayasan Pondok

Pesantren Al-Kholidin.

Page 71: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

57

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian terhadap Manajemen Keuangan Pondok

Pesantren Al-Kholidin yang telah penulis lakukan maka didapat hasil

sebagaimana yang akan dijelaskan berikut :

1. Perencanaan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin sama seperti

perencanaan keuangan sekolah pada umumnya. Proses perencanaan keuangan

di Pondok Pesantren Al-Kholidin dilakukan oleh kepala sekolah masing-

masing berikut jajarannya, walaupun pada prosesnya diikuti, diawasi dan

disahkan oleh Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin. Segala kegiatan di

Pondok Pesantren Al-Kholidin tidak terlepas satu sama lainnya, misalnya

seperti kegiatan belajar mengajar disekolah, itu juga tidak terlepas dari

rangkaian kegiatan pondok yang lainnya, seperti kegiatan di asrama, di

masjid, di lapangan, dan kebutuhan di dapur umum dan lain-lainnya, sehingga

keadaan ini jadi sangat mempengaruhi proses perencanaan keuangan yang

mana pada pelaksanaan perencanaan keuangan untuk Pondok Pesantren

dilakukan bersama dengan perencanaan keuangan di sekolah/madrasah.

Page 72: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

58

Dalam kegiatan perencanaan keuangan di Pondok Pesantren Al-Kholidin

melakukan tiga kegiatan yaitu: Perumusan tujuan, Memilih program,

Identifikasi dan pengerahan sumber daya yang ada.

2. Dalam pelaksanaan manajemen keuangan Kiayi Pondok Pesantren Al-

Kholidin merupakan otorisator penuh terhadap pengeluaran keuangan. Setiap

dana yang keluar harus disetujui oleh Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin,

proses pelaksanaan keuangan untuk melakukan setiap kegiatan yang telah

tercantum dalam anggaran harus membuat proposal kegiatan beserta rincian

dana yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut, setelah disetujui oleh internal

Audit (Kepala Sekolah) baru kemudian Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin

mengeluarkan uang sesuai dengan yang ada di proposal. Setiap selesai

melaksanakan kegiatan baik bualanan ataupun tahunan masing-masing unit

membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ). LPJ tersebut nantinya akan

diserahkan kepada pengawas internal (Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin)

dan pengawas ekstrenal (Pemerintah).

3. Pelaporan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin dilakukan setiap bulan,

semester, dan tahunan. Peloporan keuangan ini dilakukan oelh koordinator

keuangan setiap unit (SMP, SMA, Diniyah) kepada bendahara, dari

bendahara dilaporkan lagy kepada Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin yang

sudah ditanda tangani oleh kepala sekolah masing-masing unit.

4. Dalam pelaksanaan pengawasan keuangan Pondok Pesantren Al-Kholidin

tidak melalui kepala sekolah SMP/SMA/Diniyah Al-Kholidin karena proses

keuangan langsung terpusat pada kiayi. Kepala sekolah hanya bertugas

mengkoordinir kegiatan di Pondok Pesantren Al-Kholidin, sedangkan

keuangan dikelola langsung oleh Kiayi Pondok Pesantren Al-Kholidin serta

pihak-pihak yang terlibat.

B. Saran

Dari seluruh pembahasan dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang

kiranya menjadi penting dikemukakan, diantaranya yaitu :

Page 73: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

59

1. Dalam membuat perencanaan dan penganggaran keuangan Pondok Pesantren

Al-Kholidin sebaiknya melibatkan seluruh pihak terkait (Kiayi, Kepala

Sekolah, Bendahara, Koordinator keuangan, guru, dan komite sekolah) dalam

membuat anggaran RAPBPP agar terjadi transparansi keuangan dalam

manajemen keuangan pondok pesantren.

2. Dalam pelaksanaan RAPBS sebaiknya Pondok Pesantren Al-Kholidin

melakasanakannya sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang sudah ada dalam

penganggaran RAPBS.

3. Pondok Pesantren Al-Kholdin sebaiknya membuat laporan keuangan setiap

bulannya agar dapat dilaporkan terhadap orang tua santri.

4. Selain kepala sekolah dan Kiyai Pondok Pesantren Al-Kholidin ada baiknya

komite Pondok Pesantren Al-Kholidin juga terlibat dalam melakukan

pengawasan keuangan di Pondok Pesantren.

Page 74: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

60

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono, Manajemen kuangan Teori dan Aplikasi,Yogyakarta : FE UGM,

2001

Anggota IKAPI, Undang-Undang SISDIKNAS . Fokus Media, 2009

Bambang Riyanto. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Jakarta : Bumi

Aksara, 2006

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2006

C. Van Home dan John M Machowicz, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,

1997

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2008

Faisal, MT. M, SIM (Sistem Informasi Manajemen) Jaringan, Malang : UIN-

Malang Press, 2008

Imam Syafi‟I, Manajemen Keuangan Pendidikan Pesantren, 2012,

(http://tarbiyahku.wordpress.com/manajemen-keuangan-pesantren/)

diakses pada selasa, 7 Februari 2012 pada pukul 6.20 AM

Goerge H. Bodnar dan William S. Hopwood : Sistem Informasi akuntansi .Jakarta

2001, bumi aksara.

http://lilissolehat.files.wordpress.com/2011/02/manajemen-keuangan.pdf (online)

diakses pada selasa, 7 February 2012 pada pukul 6.20 AM

J. Winardi, Pemikiran Sistemik Dalam Bidang Organisasi dan Manajemen,

Jakarta : Rajawali Press.2005

Page 75: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

61

Manfred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial (Jakarta: Perhimpunan

Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), 1986; reprint,

Frankfurt, Jerman Barat: Disertasi Doktors de Philosophie pada Johan

Wolfgang Goethe Universitat, 1983)

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Professional. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2003

Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda

Karya. 2000

Nanang Fatah, Landasan Manajemen Penddikan. Bandung : Remaja Rosda

Karya. 2000

Prof. Dr. Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Industri. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007

Pius A Partanto & M Dahlan al-Barry. Kamus ilmiyah populer. Surabaya : Arkola

Surabaya. 1994

Putra, Syopiansyah Jaya dan Subiyakto, A‟aang. Pengantar Sistem Informasi.

(Jakarta: UIN Jakarta Press,2006)

Rahmini Hadi. Parno. Manajemen Keuangan Konsep, Teori, dan Praktiknya di

sekolah dan Pondok Pesantren. Purwokerto: STAIN Press, 2011

Rohiat, Dr. Manajemen Sekolah. Bandung : Refika Aditama, 2008

Ridwansyah, Iwan. Akuntansi Keuangan Sekolah,

http://readwansyah.wordpress.com/keuangan-sekolah/ diakses pada tanggal

26 Januari 2013 pada pukul 20.00 WIB.

Sugiarto Pengantar Akuntansi. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka. 2002

Surya, Dharma .Manajemen Keuangan Sekolah. Jakarta : Depdiknas. 2007

Page 76: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

62

Syaefudin Sa‟ud, Udin & Syamsudin Makmun, Abin.Perencanaan Pendidikan

Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung : Rosda Karya, 2007

Tolkhah, Imam. Dan Barizi, Ahmad. Membuka Jendela Pendidikan Jakarta: Raja

Grafindo, 2004

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren. Jakarta : Gema Insani Press, 1997

Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, Jakarta:

Rajawali Press, 2011

Page 77: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

63

Page 78: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 79: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Daftar Lampiran :

1. Profil SMP Islam Al-Kholidin

2. Profil SMA Islam Al-Kholidin

3. Profil Madrasah Diniyah Al-Kholidin

4. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMP Tahun 2007-2008

5. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMA Tahun 2007-2008

6. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Diniyah Tahun

2007-2008

7. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMP Tahun 2008-2009

8. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMA Tahun 2008-2009

9. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Diniyah Tahun

2008-2009

10. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMP Tahun 2009-2010

11. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMA Tahun 2009-2010

12. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Diniyah Tahun

2009-2010

13. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMP Tahun 2010-2011

14. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMA Tahun 2010-2011

15. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Diniyah Tahun

2010-2011

16. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMP Tahun 2011-2012

17. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) SMA Tahun 2011-2012

18. Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) Madrasah Diniyah Tahun

2011-2012

19. Permohonan Dana Awal Bulan

20. Pertanggungjawaban Keuangan Bulanan

21. Struktur Organisasi SMP Islam Al-Kholidin

22. Struktur Organisasi SMA Islam Al-Kholidin

23. Struktur Organisasi Madrasah Diniyah Al-Kholidin

Page 80: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Lampiran 1 :

Profil SMP Islam Al-Kholidin

1. Nama Sekolah : SMP Islam Al-Kholidin

2. Nama Yayasan : Yayasan Pondok Pesantren Al-Kholidin

3. Kepala Sekolah : H. Rahmatullah. BA

4. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 202016306256

5. Nomor Identitas Sekolah (NIS) : 4313

6. NPSN : 20106963

7. NSP : A04062031

8. Alamat : Jl. Wijaya I / Iskandarsyah Raya Blok.O

Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160

9. Izin Operasional : 02/B/YAK - 9 /XI/91

10. Akreditasi : B

11. Telepon : (021)7267928

12. Fax : (021)7234378

13. E-Mail : [email protected]

Page 81: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Lampiran 2 :

Profil SMA Islam Al-Kholidin

1. Nama Sekolah : SMA Islam Al-Kholidin

2. Nama Yayasan : Yayasan Pondok Pesantren Al-Kholidin

3. Kepala Sekolah : KH. Dr. Abdul Muhith AF

4. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 32016306161

5. Nomor Identitas Sekolah : 30071

6. Nomor Data Sekolah : 3001040080

7. Alamat : Jl. Wijaya I / Iskandarsyah Raya Blok.O

Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160

8. Izin Operasional : No. 2139/A2. 1-2/KP/1997

9. Akreditasi : A

10. SK. Nomor : 273/C.C7/Kep/MN/1999

11. Telepon : (021)7234378

12. Fax : (021)7234378

13. E-Mail : [email protected]

Page 82: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Lampiran 3 :

Profil Madrasah Dinniyah Al-Kholidin

1. Nama Sekolah : Madrasah Diniyah Al-Kholidin

2. Nama Yayasan : Yayasan Pondok Pesantren Al-Kholidin

3. Kepala Sekolah : H. Muiduddin. MA

4. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : -

5. Nomor Identitas Sekolah : -

6. Nomor Data Sekolah : -

7. Alamat : Jl. Wijaya I / Iskandarsyah Raya Blok.O

Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160

8. Izin Operasional : -

9. Akreditasi : -

10. SK. Nomor : -

11. Telepon : (021)7234378/7267928

12. Fax : (021)7234378

13. E-Mail : -

Page 83: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Lampiran 4 :

Page 84: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 85: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 86: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 87: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 88: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 89: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 90: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 91: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 92: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 93: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 94: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 95: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 96: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 97: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 98: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 99: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 100: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 101: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 102: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 103: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 104: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 105: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 106: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 107: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 108: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 109: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 110: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 111: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 112: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 113: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 114: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 115: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 116: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 117: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 118: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 119: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 120: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 121: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 122: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 123: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 124: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 125: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 126: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Lampiran 21 :

Struktur Organisasi SMP Islam Al-Kholidin

Yayasan Pendidikan Al-

Kholidin

Kepala Sekolah SMP Islam

Al-Kholidin

Wakasek

Kurikulum

Wali

Kelas VII

Wakasek

Kesiswaan

Komite

Sekolah

Kepala Tata

Usaha

Wakil Kepala Sekolah SMP

Islam Al-Kholidin

Bendahara SMP Islam Al-

Kholidin

Unit

Perpustakaan

BP/BK

Wakasek Sarana

Prasarana

Wali

Kelas IX

Wali

Kelas VIII

Siswa

Page 127: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Lampiran 22 :

Struktur Organisasi SMA Islam Al-Kholidin

Yayasan Pendidikan Al-

Kholidin

Kepala Sekolah SMA Islam

Al-Kholidin

Wakasek

Kurikulum

Wali

Kelas X

Wakasek

Kesiswaan

Komite

Sekolah

Kepala Tata

Usaha

Wakil Kepala Sekolah SMA

Islam Al-Kholidin

Bendahara SMA Islam Al-

Kholidin

Unit

Perpustakaan

BP/BK

Wakasek Sarana

Prasarana

Wali Kelas

XII-IPS

Wali Kelas

XI-IPS

Wali Kelas

XI-IPA

Wali Kelas

XII-IPA

Siswa

Page 128: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu

Lampiran 23 :

Struktur Organisasi Madrasah Diniyah Al-Kholidin

Yayasan Pendidikan Al-

Kholidin

Kepala Sekolah Madrasah

Al-Kholidin

Wakasek

Kurikulum

Wali

Kelas X

Wakasek

Kesiswaan

Komite

Sekolah

Kepala Tata

Usaha

Wakil Kepala Sekolah

Madrasah Al-Kholidin

Bendahara Madrasah Al-

Kholidin

Unit

Perpustakaan

BP/BK

Wakasek Sarana

Prasarana

Siswa

Wali

Kelas X Wali

Kelas X

Wali

Kelas X

Wali

Kelas X Wali

Kelas X

Page 129: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 130: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 131: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 132: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 133: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu
Page 134: STUDI MENGENAI SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH … · KEUANGAN. SEKOLAH DI. PONDOK PESANTREN . TERHADAP PENGUATAN MANAJEMEN . KEUANGAN. Skripsi. Diajukan . Kepada Fakultas Ilmu