16
SUMBATAN HIDUNG

SUMBATAN HIDUNG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

THT

Citation preview

SUMBATAN HIDUNG

POLIP HIDUNG

• Massa lunak yg mengandung banyak cairandidalam rongga hidung.

• Patogenesis :

Teori Bernstein peradangan perubahan mukosahidung /aliran yg berturbulensi (terutama didaerah sempit di konpleks osteomeatal) psolaps submukosareepitelisasi danpembentukan kelenjar baru peningkatanpenyerapan Na o perm sel epitel retensi air polip

• Ketidakseimbangan saraf vasomotor peningkatan permeabilitas kapiler dan ggnregulasi vaskular dilepas sitokin dari selmast polip turun ke rongga hidungbertangkai.

• Makroskopik

massa bertangkai dg permukaan licin, berbentuk bulat atau lonjong, putih abu, agakbening, lobular, dpt tunggal atau multipel, dantidak sensitif.

• Warna pucat : byk cairan dan sdkt aliran darahke polip.

• Warna kemerahan : iritasi kronis

• Warna kekuningan : byk jaringan ikat

• Mikroskopik :

Epitel serupa mukosa hidung normal : epitelbertingkat semu bersilia dg submukosasembab. Sel goblet, limfosit, sel plasma, eosinofil, neutrofil, dan makrofag.

Mengalami metaplasia mjd epitel transisional, kubik atau gepeng tanpa keratin.

• Polip tipe eosinofil, neutrofil

• KU :

Hidung terasa tersumbat, rinore jernih-purulen, hiposmia, anosmia

KT : bersin, rasa nyeri pd hidung dgn sakit kepala difrontal

Infeksi sekunder : post nasal drip, rinore purulen

Dpt menyebabkan gejala pd saluran naoas bawah, batukn kronik, mengi.

Riwayat rinitis alergi, asma, alergi.

• Px Fisik

deformitas hidung luar-mekar krn pelebaranbatang hidung.

Rinoskopi anterior : massa berwarna pucat.

Stadium :

1 : polip msh terbatas di meatus medius

2 : polip sudah keluar dari meatus medius, memenuhi rongga hidung

3 : polip masif

Naso-endoskopi

Stad 1 & 2 kdg tdk terlihat o rinoskopi anterior.

• Px Radiologi

Foto polos sinus paranasal (posisi Waters, AP, Caldwell dan lateral) penebalan mukosadan batas udara cairan ddlm sinus

Px tomografi komputer (TK, Ct scan) melihatkeadaan hidung dan sinus paranasal (radang, kelainan anatomi, polip atau sumbatan pd kompleks ostiomeatal).

Talak

Tujuan : menghilangkan keluhan, mencegahkomplikasi, cegah rekurensi polip

Kortikosteroid : u menghilangkan polip,

Jika tidak membaik dg terapi medikamentosa –terapi bedah ekstraksi polip (polipektomi)

RHINITIS

RHINITIS VASOMOTOR

Keadaan idiopatik yg didiagnosis tanpa adanyainfeksi, alergi, eosinofilia, perubahanhormonal, pajanan obat.

Etiologi dan Patofisiologi

1. Neurogenik (disfungsi sistem otonom)

2. Neuropeptida

3. NO

4. Trauma

• Gejala :

• 1. Golongan bersin (sneezers)

respon baik dgn antihistamin danglukokortikosteroid

• 2. Gol rinore (runners) diatasi dgnantikolinergik topikal

• 3. gol tersumbat (blockers) respon baik dg glukokortikosteroid dan vasokonstriktor oral

• Talak

1. Menghindari stimulus/faktor pencetus

2. Pengobatan simptomatis

3. Operasi

4. neurektomi

RHINITIS MEDIKAMENTOSA

• Gnggn respon normal vasomotor ygdiakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktortopikal dlm waktu lama dan berlebihan shgmenyebabkan sumbatan hidung menetap.