Sumber Belajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah yang membahas tentang sumber-sumber belajar

Citation preview

BAB I

TINJAUAN PUSTAKAA. Sumber Pembelajaran

1. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu atau memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Menurut Association of Educational Communication anf Technology (AECT, 1977), (dalam buku Anitah, 2009: 5) bahwa mengklasifikasikan sumber belajar menjadi dua, yaitu : resources by design (sumber belajar yang dirancang) dan resources by utilization (sumber belajar yang dimanfaatkan). Sumber belajar merupakan sebagai suatu sumber tersendiri ataupun kombinasi guna untuk memperlancar kegiatan belajar paserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu, yang di buat secara tidak sistematis. Dalam artian, sumber belajar itu dapat dirancang dan dapat tidak dirancang. Sumber belajar (Learning Resources) adalahadalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.2. Jenis-Jenis Sumber Belajar

a. Sumber belajar yang dirancang

Sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar yang dirancang maksudnya sumber belajar itu sengaja direncanakan untuk keperluan pembelajaran, misalnya: buku paket, modul, Lembar Kerja Siswa (LKS). b. Sumber belajar yang dimanfaatkan

Sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: bank, pengadilan, pasar, museum, kebun binatang, lingkungan, semuanya dirancang untuk pembelajaran, karena memang sudah tersedia tinggal dimanfaatkan.3. Bentuk Sumber Belajar

BentukPengertianContoh

PesanPelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data.Semua bidang studi atau mata pelajaran seperti IPS/Sejarah, IPA/ilmu fisika, bahasa, politik, ekonomi, logika, etika, kesehatan, dll.

OrangManusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.Guru pembina, guru pembimbing, murid, pemain, pembicara, tidak termasuk tim kurikulum, peneliti, prosedur, teknisi, dll yang tidak langsung berinteraksi dengan anak.

Bahan Sesuatu (biasa pula disebut media atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan, melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri.Transparansi, slide, film, films trip, audio tape, video tape, buku, modul, majalah, bahan pengajaran, terprogram, dll.

Alat Sesuatu (bisa disebut juga hardware atau perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan.Proyektor slide, filmstrip, film overhead, videotape atau cassete recorder, pesawat televisi, dll.

Teknik Prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.Pengarang terprogram, belajar sendiri, mastery learning, discovery learning, simulasi, permainan, demonstrasi, kuliah, ceramah, tanya jawab, dll.

Lingkungan Situasi sekitar di mana pesan di terima.Lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, pusat sarana belajar, studio, auditorium, museum, taman, dll.

Lingkungan non fisik: penerangan, sirkulasi udara, dll.

4. Manfaat Sumber Belajar

a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: 1) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan 2) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: 1) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan 2) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: 1) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan 2) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.d. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: 1) meningkatkan kemampuan sumber belajar; 2) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: 1) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; 2) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.5. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar:

Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:

a. Ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal.

b. Praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka.

c. Mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita.

d. Fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional.

e. Sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.6. Pengoptimalan Sumber BelajarBanyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga.Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajar yang sangat berharga.Belakangan ini di sekolah-sekolah tertentu mulai dikembangkan bentuk pembelajaran dengan menggunakan internet, sehingga siswa dipaksa untuk menyewa internet yang memang ukuran Indonesia pada umumnya, masih dianggap relatif mahal. Kenapa tidak disediakan dan dikelola saja oleh masing-masing sekolah? Mungkin dengan cara difasilitasi oleh sekolah hasilnya akan jauh lebih efektif dan efisien, dibandingkan harus melalui rental ke WarNetB. Bahan Ajar Pembelajaran

1. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan ketrampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasa tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.2. Jenis Bahan Ajar Pembelajarana. Bahan ajar visual, yaitu bahan ajar yang penggunaannya dengan indra penglihatan. Terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak, seperti model/maket.

b. Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang penggunaanya menggunakan indra pendengaran, yaitu ditangkap dalam bentuk suara. Contohnya seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio

c. Bahan ajar audio visual, yaitu bahan ajar yang dapat ditangkap dengan indra pendengaran dan indra penglihatan. Contohnya seperti video compact disk, film.

d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

e. Manfaat bahan ajar dalam pembelajaran individual dan kelompokan.Bahan ajar dapat dibedakan menjadi empat:

1) Fakta, siswa diminta untuk mengingat suatu obyek, symbol atau pristiwa.2) Konsep, siswa diminta untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas tertentu, mengklasifikasikan beberapa contoh sesuatu dengan suatu definisi.3) Prosedur, siswa diminta untuk menjelaskan langkah-langkah, prosedur scara urut, atau memecahakn suatu masalah atau membuat sesuatu. 4) Prinsip, siswa diminta untuk mengemukakan hubungan antara beberapa konsep atau menerangkan keadaan ataupun hasil hubungan antara berbagai macam konsep.

3. Manfaat Bahan Ajar

a. Sedangkan manfaat bahan ajar bagi guru dan siswa adalah:

1) Efesiensi waktu dalam proses pembelajaran2) Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator3) Meningkatakan peroses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif

b. Sedangkan manfaat bahan ajar bagi siswa adalah:

1) Siswa dapat belajar mandiri2) Siswa dapat belajar sesuai dengan yang dikehendaki3) Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya

c. Jenis Bahan Ajar: 1) Lembar informasi (information sheet)2) Operation sheet3) Jobsheet4) Worksheet5) Handout6) Modul

4. Karakteristik Bahan Ajar untuk IPA kelas tinggi

Bahan ajar untuk IPA kelas tinggi mempunyai komponen pembelajaran yang meliputi: 1) judul bab dan konsep-konsep kunci, 2) petunjuk, 3) kerangka isi, 4) tujuan pembelajaran umum, 5) tujuan pembelajaran khusus, 6) materi, 7) tugas dan latihan, 8) rangkuman, 10) tes akhir bab, dan 11) sumber pendukung..C. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media PembelajaranKata media berasal dari bahasa Latin Medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Ini dapat dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Gerlach dan Ely (1971), (dalam buku Arsyad, 2007: 3) mengatakan bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) (dalam buku Arsyad, 2007: 3) menyatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajar, maka itu merupakan media pembelajaran. Sedangkan menurut Hamidjojo dalam Latuheru (1993), (dalam buku Arsyad, 2007: 4), menyatakan bahwa media merupakan sarana bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyamapaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Kegiatan pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi. Guru berperan sebagai komunikator yang bertugas menyampaikan pesan atau bahan ajar kepada siswa. Pembelajaran sangat dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan. Proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi anatara penerima pesan dan penyalur pesan lewat media tersebut. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses pada diri siswa. Dengan demikian media tersebur berhasil menyalurkan pesan atau bahan ajar apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa.2. Manfaat Media Pembelajaran

Dalam hal ini terdapat nilai dan manfaat praktis dari media pembalajaran (dalam buku Arsyad, 2007: 25-27) antara lain:

a. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya, membangkitkan motivasi belajar, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.b. Memugkinkan adanya keseragaman pengamatan belajar pada masing-masing siswa, memberikan kesamaan pengalaman tentang peristiwa-peristiwa di lingkungannya, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan guru.c. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.

d. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh siswa.

e. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

f. Mengatasi keterbatasan indera, waktu dan ruang, artinya,1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, slide, realita, film, radio, atau model.2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, gambar, slide.3) Kejadian di masa lalu dan langka atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, disamping secara verbal.4) Proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, atau simulasi computer.5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan komputer, film, dan video.6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.

3. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Dalam suatu kegiatan pembelajaran perlu memahami terlebih dahulu mengenai berbagai jenis media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran beserta karakteristiknya. Media yang terdapat di toko atau pasaran yang tinggal memakainya disebut dengan media by utilization, artinya memang tidak sengaja dirancang untuk kepentingan pembelajaran namun dapat dimanfaatkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan media yang dengan sengaja dirancang atau dipersiapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi atau tujuan pembelajaran disebut media by design, artinya guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan bahan-bahan yang ada atau tersedia di lingkungan dan tidak terkendala untuk membelinya karena biaya yang mahal. Serta untuk hal ini, diperlukan kreativitas dan inovasi yang tinggi dari masing-masing guru tersebut. Media pembelajaran terdiri dari dua unsur penting yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (software). Dalam hal ini perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut. setiap jenis media pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda, seperti berikut:a. Media Visual

Media ini merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Media visual ini terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan. Media visual ini di bagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Media Visual yang Diproyeksikan (Projected Visual)Media ini merupakan media yang menggunakan alat proyeksi sehingga gambar atau tulisan nampak pada layar. Media proyeksi ini dapat berbentuk gambar yang diam atau gambar yang bergerak.2) Media Visual Tidak Diproyeksikan (non-projected Visual)Jenis media visual ini tidak diproyeksikan yang akan dijelaskan dalam kegiatan kegiatan belajar ini mencakup gambar fotografik, grafik, dan media tiga dimensi.

b. Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media ini terdiri atas program kaset suara, CD audio, dan program radio.c. Media Audio-Visual

Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Dalam hal ini media Audio Visual dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. karena dalam hal ini guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi, tetapi penyaji materi dapat diganti oleh media audio visual, maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh media ini yaitu, program video, atau televise pendidikan, video atau televisi intruksional, program slide suara, dan program CD interaktif.

4. Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran yang efektif sangat memerlukan perencanaan yang baik. Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran harus memerlukan perencanaan yang baik pula. Dalam memilih media yang baik bukanlah hal yang mudah. Sehingga guru harus mampu menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kegiatan pembelajaran. Untuk itu ada beberapa kreteria yang harus diperhatikan dalam memilih media antara lain:a. Keesuaian dengan tujuan yang ingin dicapaiMedia digunakan untuk mengacu pada tiga ranah yaitu, kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan siswa, seperti mengahafal, melibatkan siswa langsung dalam kegiatan. Pemilihan media didasarkan pada kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.b. Kesesuaian dengan materi pembelajaranYaitu bahan atau kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut. pertimbangan tersebut sampai sejauhmana kedalaman yang harus dicapai. Dengan demikian guru dapat mempertimbangakan media yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.c. Kesesuaian dengan karakteristik siswaMedia harus familiar dengan siswa, baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Terdapat media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa lain. Dengan demikian pemilihan media harus melihat kodisi siswa secara fisik terutama fungsi alat indera. Selain itu perlu juga diperhatikan aspek kemampuan siswa, budaya ataupun kebiasaan siswa. Hal ini untuk menghindari respon negative dari siswa, serta kesenjangan pemahaman siswa.d. Kesesuaian dengan materi

Hal ini pemilihan media bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling bagus, namun didasarkan teori yang diangkat dari penelitiandan riset. Pemilihan media bukan karena alas an selingan atau hiburan semata. Melainkan media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.

e. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa

Hal ini disesuaikan dengan psikologi siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Terdapat tiga gaya belajar siswa, yaitu, tipe visual (seperti TV, Video, grafis,) auditorial (lebih menyukai cara belajar dengan mendengarkan disbanding menulis dan melihat tayangan), dan kinestetik (lebih suka melakukan dibandingkan membaca dan mendengarkan. f. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia. Guru harus mampu menggunakan media dengan baik beserta dengan fasilitas yang lainnya. Baiknya media didukung dengan adanya fasilitas dan waktu yang memadai. Sehingga media yang sudah ada dapat dimanfaatkan dengan baik dalam proses pembelaran.D. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SDMata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya.Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:

1. Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;

2. Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;

3. Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;

4. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

Keempat unsur itu merupakan ciri Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru. Kecenderungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep, teori dan hukum. Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang beriorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPAsebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran.Pembelajaran lebih bersifat teacher-centered,guru hanya menyampaikan IPAsebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual. Peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah. Peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak peserta didik yang cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri. Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain afektif dan psikomotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para guru adalah keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta didik per kelas yang terlalu banyak.Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu:

a. Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati,

b. Kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen,

c. Dikembangkannya sikap ilmiah.

Untuk memperjelas pengetahuan kita tentang hakekat IPA perlu dikemukakan istilah-istilah fakta, konsep, prinsip, dan teori sebagai berikut:

1) Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Contohnya fakta; Atom hidrogen mempunyai satu elektron.; markuri adalah planet terdekat dengan matahari; dan air membeku pada suhu 00C.2) Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta. Konsep merupakan penggabungan antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu sama lain. Contoh: semua zat tersusun atas partikel-partikel; benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan; materi akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energy.3) Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsp IPA. Contohnya: udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan;4) Teori ilmiah merupakan karangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori bisa juga dikatakan sebagai model, atau gambar yang dibuat oleh ilmuan untuk menjelaskan gejala alam. BAB IIHASIL OBSERVASI

A. Identitas Sekolah Nama sekolah yang kelompok kami kunjungi yakni SDN 01 Banteran. Status dari SDN 01 Banteran yakni Negeri. Alamat sekolah berada di Desa Banteran RT 04/ RW 04 Kec. Sumbang, Kab. Banyumas, Jawa Tengah.

SDN 01 Banteran berdiri pada tanggal 27 September 1961. Sekolah tersebut memiliki NSS: 101030222019, NSB: 0199615608025008, dan NPSN: 20302208 Sekolah diselenggarakan pada pagi hari, dengan jumlah gedung sekolah yaitu 1 unit. SDN 01 Banteran tiap kelasnya memiliki 2 kelas yang terdiri dari kelas A dan B jadi total semua kelas ada 12 kelas dengan jumlah siswa sekitar 300an. Jumlah guru sebanyak 14 orang, 10 orang sudah menjadi pegawai negeri, dan 4 orang belum berstatus pegawai negeri. Sekolah tersebut memiliki 1 orang penjaga sekolah. SDN 01 Banteran memiliki luas tanah keseluruhan 5.699 m2, luas bangunan 1.118 m2, luas halaman 2.500 m2, luas kebun sekolah 984 m2. Luas tanah lainnya 1.099 m2. B. Hasil ObservasiBerdasarkan observasi kelompok kami yang dimulai pada tanggal 21 mei 2013. Kelompok kami datang mengunjungi SD N 1 Banteran untuk meminta ijin untuk observasi dan menyerahkan surat permohonan ijin melakukan observasi. Di sekolah tersebut kelompok kami dasambut dengan dengan baik oleh Ibu Kepala Sekolah yaitu Ibu Hari Wahyuniati. Kami datang pada hari itu hanya untuk meminta ijin dan menentukan hari kapan akan diadakannya obsevasi dan wawancara terkait dengan mata pelajaran IPA kelas tinggi.Pada tanggal 23 mei 2013 kelompok kami yaitu kelompok 6 datang kembali ke SD N 1 Banteran. Kelompok kami waktu itu datang bersama-sama dengan kelompok 5 yang mendapatkan mata pelajaran IPA kelas rendah. Sebelum observasi dan wawancara dengan guru kelas dilaksanakan, Ibu Hari selaku kepala sekolah mengajak kelompok kami mengobrol untuk sedikit menceritakan gambaran umum mengenai kondisi SD N 1 Banteran. Pada saat itu, Ibu Hari menjelaskan bahwasannya SD N 1 Banteran merupakan suatu sekolah gabungan antara SD N 1 Banteran dan SD N 2 Banteran. Oleh karena itu, sekolah tersebut sekarang ini tiap kelasnya memiliki 2 kelas yang terdiri dari kelas A dan B jadi total semua kelas ada 12 kelas dengan jumlah siswa sekitar 300an. Menurut Ibu Hari Wahyuniati SD N 1 Banteran ini merupakan Sekolah Dasar yang terluas dikecamatan sumbang yaitu mencapai luas 5,669 m2. Ibu Hari Wahyuniati juga memperkenalkan guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut yang sekaligus akan diwawancarai oleh kelompok kami terkait dengan mata pelajaran IPA kelas tinggi.Setelah kelompok kami selesai mengobrol dengan Ibu Hari, sebelum melakukan wawancara bersama dengan guru. Kemudian kami diajak Ibu Hari untuk berfoto bersama dengan guru-guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Setelah selesai berfoto bersama, kami langsung masuk ke dalam kelas masing-masing untuk melakukan wawancara mengenai sumber, bahan, dan media pembelajaran yang digunakan dalam mengajar mata pelajaran IPA. Pada waktu itu kelompok kami wawancara dengan Ibu Sughiarti dan Bapak Warsono.

Kemudian setelah wawancara selesai, kami semua beserta dengan kelompok 5, diberikan makanan oleh pihak sekolah. Setelah dirasa cukup untuk wawancara, maka kami berpamitan untuk pulang. Adapun wawancara yang ditanyakan kepada guru kelas satu adalah:

Dalam observasi kali ini kelompok kami berkesampatan mewawancarai guru kelas lima, beliau bernama Ibu Sri Lestari, S.E. terkait dengan mata pelajaran IPA di kelas tinggi. Kami berwawancara dengan kedua guru tersebut seperti layaknya berdiskusi, hal pertama yang kami tanyakan adalah apa pengertian dari sumber, beliau menjawab bahwa sumber merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kemudian bahan merupakan segala bentuk bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran, sedangkan media pembelaajaran merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu siswa proses pembelajaran agar dapat memahami.

Kemudian, kami menanyakan sumber apa yang digunakan beliau dalam mengajar, beliau menjawab bahwa sumber yang mereka gunakan berasal dari Yudhistira dan internet. Namun Dari semua itu, menurut beliau berdua sumber belajar yang pokok adalah berasal dari Yudhistira dan disesuaikan dengan SK KD. Beliau beralasan bahwa dalam menentukn sumber yang akan digunakan untuk mengajar adalah disesuaikan dengan SK KD, dari berbagai macam sumber, dan dari berbagai macam sumber tersebut juga dimaksudkan untuk memperluas wawasan guru yang berguna dalam mengajar nanti. Kemudian pertanyaan wawancara kami lebih rucutkan lagi mengenai pelajaran IPA, beliau menjelaskan bahwa dalam pembelajaran IPA juga menggunakan sumber yang lain selain dari buku seperti buku dari cetakan lain dan sumber yang akan digunakan harus dirancang dahulu sebelum menggunakannya agar sesuai dengan kebutuhan siswa atau sesuai dengan apa yang harus diketahui siswa. Dalam penggunaan sumber belajar juga harus menggabungkan materi yang lama dan yang baru namun tetap sesuai dengan koridor SK KD. Dalam pengadaan sumber pembelajaran ini, sekolah sama sekali tidak mendapatkan donator dari manapun dan sekolah mendapatkan sumber dari pemerintah saja dan terkadang guru membeli sendiri.1. Bahan ajar yang digunakan di SDN 01 Banteran untuk kelas 5:

Gb. 1.1 Buku Sains kelas 5

Gb. 1.2 Buku Panduan IPA kelas 5

Gb. 1.3 Buku-buku untuk panduan pembelajaran IPAContoh penggunaan dalam pembelajaran IPA adalah misalnya pada materi mengenai gaya, gerak, magnet, dan menerapkan sifat-sifat cahaya dengan menggunakan alat sederhana seperti lensa dan periskop. Penjelasan materi memang bertahap, metode pembelajaran yang pertama digunakan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah dengan menggunakan gambar. Kemudian, anak dapat mempraktekan materi magnet yaitu misalnya anak menggunakan media magnet seperti magnet tapel U, magnet batang, kemudian anak diminta oleh guru untuk mencermati sifat-sifat magnet. Dengan menggunakan kegiatan tersebut, anak diharapkan lebih paham dengan materi yang dijelaskan. Penjelasan materi harus berawal dari penjelasan yang sederhana dahulu baru kepenjelasan yang konkrit karena pemikiran anak yang masih abstrak.

Dalam mengajar materi IPA, guru juga menggunakan alat peraga untuk penjelasannya. Alat peraga yang digunakan adalah yang berasal dari pemerintah, guru membuat sendiri, atau anak didik yang membuat sendiri. Misalnya media yang dibuat oleh peserta didik sendiri adalah mengenai materi gaya pegas, anak ditugaskan untuk membuat ketapel dan dipraktekan di sekolah saat pembelajaran kemudian guru menjelaskan sambil mempraktekan dalam mengoprasikan ketapel.

Pemilihan media yang akan digunakan, guru menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria yang mereka pertimbangkan yaitu bahan dalam pembuatan media mudah diperoleh. Kemudian dalam pembuatan media harus ekonomis karena apabila tidak ekonomis dapat memberatkan guru. Selain itu, dalam pembuatan media, guru juga dapat menugaskan anak untuk membuat media namun yang sekali pakai. Kemudian materi yang mudah dalam penggunaan media adalah misalnya materi mengenai materi sifat-sifat cahaya, anak didik ditugaskan untuk mengamati sifat-sifat cahaya dengan menggunakan lensa dan periskop.2. Media Pembelajaran yang digunakan di SDN 01 Banteran kelas 5:

Gb. 2.1 Media Pembelajaran IPA kelas 5

Gb. 2.2 Media Pembelajaran IPA Magnet dan Gaya Gesek

Gb. 2.3 Media Pembelajaran IPA Kompas dan Magnet

Gb. 2.4 Media Pembelajaran IPA Katrol

Gb. 2.5 Media Pembelajaran IPA Cermin,Kaca Pembesar, dan Tang

Gb. 2.6 Media Pembelajaran IPA Periskop

Selain itu kelompok kami juga wawancara dengan siswa sekolah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang kelompok kami lakukan kepada beberapa siswa kelas V di SD Banteran 1 mengenai penggunaan sumber, bahan, dan media yang digunakan oleh guru kelas V yakni:

Menurut siswa yang bernama Saiful dan Ipang mengenai sumber-sumber yang digunakan oleh gurunya berasal dari buku-buku paket yang ada di kelas. Buku tersebut meliputi buku-buku Yudhistira dan LKS. Guru tersebut, biasanya pada saat melakukan pelajaran IPA, buku yang disampaikan untuk menyampaikan materi itu bersumber hanya dari buku-buku Yudhistira dan LKS. Berdasarkan dari hasil wawancara yang kami lakukan tersebut, telah menunjukkkan bahwa guru kelas V tersebut memang menggunakan buku-buku tersebut yang dijadikan acuan sebagai sumber pelajaran, khususnya pelajaran IPA.

Penggunaan sumber, guru kelas V tersebut mengatakan bahwa sumber yang digunakan itu hanya berdasarkan dari guru saja. Berdasarkan pernyataan guru tersebut, ternyata memang benar yang dikatakan guru kelas V. Kami melakukan wawancara kepada mereka mengenai hal tersebut. Untuk penggunaan bahan ajar berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan kepada siswi kelas V guru dalam menggunakan bahan pelajaran juga berasal dari buku-buku Yudhistira dan LKS. Untuk buku Yudhistira, biasanya setiap meja siswa menerima satu buah buku. Hal tersebut terjadi dikarenakan jumlah buku Yudhistira yang tersedia itu tidak mencukupi jumlah setiap siswa, hanya cukup untuk setiap meja yang terdiri dari dua siswa. Untuk LKS, para siswa itu membeli. LKS biasanya digunakan oleh guru untuk pendalaman materi dengan cara pengerjaan soal-soal materi IPA ataupun untuk penugasan atau PR. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan kepada Epi dan Sari mengenai media yang digunakan oleh guru memang benar. Media yang ada itu selalu diguanakn oleh guru dalam proses pembelajaran IPA. Guru mengkaitkan materi yang ada dengan mengguanakan media agar para siswa lebih mudah dalam menerima pelajaran. Para siswa pada saat kami tanya, memang merasa senang jika guru menggunakan media. Mereka lebih mudah dalam menerima pelajaran yang disampaikan, karena mereka dapat melakukan atau mempraktekkan apa yang di contohkan oleh guru.BAB III

REKOMENDASIDari hasil wawancara dan observasi yang kelompok kami lakukan di SD Negeri 01 Banteran terkait dengan sumber, bahan dan media pembelajaran, ternyata masih kurang memadai. Padahal sumber, bahan, dan media harus digunakan dalam proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran IPA kelas tinggi. Terkait dengan sumber, guru juga harus mengambil dari berbagai buku, seperti BSE, dan buku-buku paket lainnya. Proses pembelajaran guru tidak harus di dalam kelas, tapi dapat di luar kelas. Sumber yang digunakan pun bisa berasal dari orang lain atau sumber lain seperti masyarakat yang ada. Selain itu guru juga dapat menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, seperti melakukan pengamatan mengenai penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan tertentu.Terkait dengan bahan ajar, guru dalam hal ini penggunaan media pembelajaran sudah cukup beraneka ragam dan kreatif yang sesuai dengan materi IPA kelas tinggi. Tetapi guru-guru di sekolah terkadang kurang memanfaatkan media yang telah tersedia dari pemerintah maupun yang sudah ada di sekolah. Kesulitan yang dialami oleh guru kelas lima ini yaitu mengenai materi jenis-jenis batuan. Materi tersebut kurang cukup memadai adanya media yang dapat digunakan. Jadi saat menjelaskan materi tersebut hanya menggunakan gambar yang ada di buku. Kondisi siswa yang tidak dapat memahami penuh mengenai materi tata surya, khususnya jenis-jenis batuan dan media yang dibutuhkan untuk menjelaskannya pun tidak tersedia, maka siswa akan semakin sulit untuk dapat memahaminya. Sehingga kelompok kami akan memberikan media jenis-jenis batuan. Dengan demikian, diharapkan akan dapat membantu siswa dalam belajar mengenai materi tersebut.DAFTAR PUSTAKAAnitah, Sri. (2009). Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UPT Penerbitan Percetakan UNS PRESS.Azhar, Arsyad. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persda

Harum, Akhmad. (2011). sumber belajar, Jenis- jenis sumber belajar dalam pendiidikan, Fungsi sumber belajar, Kriteria memilih sumber belajar, Bagaimana memanfatkan lingkungan sebagai sumber belajar, Prosedur merancang sumber belajar dan Bagaimana mengoptimalkan sumberbelajar. [online]. Tersedia: http://bukunnq.wordpress.com/2011/04/23/sumber-belajar-jenis-jenis-sumber-belajar-dalam-pendiidikan-fungsi-sumber-belajar-kriteria-memilih-sumber-belajar-bagaimana-memanfatkan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-prosedur-merancang-sumb/. [kamis, 20 juni 2013]Hernawan, Asep, H,. Zaman, Badru,. Riyana, Cepi.(2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESSMuhdhofir. (1986). Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: REMADJA KARYA.LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar media pembelajaran IPA kelas tinggi mengenai jenis-jenis Batuan Beku

Gambar pembuatan media pembelajaran IPA kelas tinggi

Gambar perkenalan SD N 1 Banteran dari Kepala Sekolah

(sebelum melakukan wawancara)

Gambar wawancara dengan guru-guru SD N 1 Banteran

Gambar bersama Ibu Kepala Sekolah, kelompok 6 dan kelompok 5

Gambar foto bersama anak-anak SD N 1 Banteran dan Ibu kepala sekolah

19