22
SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA MANUSIA DAN LOGISTIK DALAM DAN LOGISTIK DALAM KESEHATAN KESEHATAN DISUSUN OLEH KELOMPOK A DISUSUN OLEH KELOMPOK A

Sumber Daya Manusia Dan Logistik Dalam Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdm

Citation preview

  • SUMBER DAYA MANUSIA DAN LOGISTIK DALAM KESEHATAN DISUSUN OLEH KELOMPOK A

  • PendahuluanEra globalisasi WTO dan AFTA 2003 -> Persaingan ant neg persaingan SDM profesi&produktivitasKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010 Dalam upaya mewujudkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, perlu didukung oleh SDM, serta sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas secara terencana dan sesuai dengan kebutuhan

  • PENGERTIANSDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja secara aktif dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatanSarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan

  • Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatanTenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatanWISN (Work Load Indikator Staff Need) adalah indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan, berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi/relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional

  • Logistik kesehatan merupakan serangkaian kegiatan perencanaan sampai dengan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, distribusi, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan guna mendukung efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi. Objek yang dikelola dalam manajemen logistik adalah sesuatu benda berwujud untuk menyelenggarakan kegiatan pokok dan kegiatan administrasi kesehatan, ex:obat dan peralatan medis

  • Program pembangunan kesehatan Program lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakatProgram upaya kesehatanProgram perbaikan gizi masyarakatProgram sumber daya kesehatanProgram obat, makanan dan bahan berbahayaProgram kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

  • Program lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakatBertujuan untuk mewuudkan mutu lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat, dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan,sehingga tecapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal

  • Program upaya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasilguna dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakatProgram kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatanBertujuan untuk menyediakan dukungan kebijakan dan menjamin manajemen sumber daya yang efektif dan efisien bagi pembangunan kesehatan

  • Program perbaikan gizi masyarakatBertujuan untuk meningkatkan intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusiaProgram sumber daya kesehatanBertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya kesehatan serta efektifitas dan efisiensi penggunanya

  • Program obat, makanan dan bahan berbahayaBertujuan melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, serta meningkatkan potensi daya saing industri farmasi terutama yang berbasis sumber daya alam dalam negeri

  • Strategi perencanaan SDM kesehatanRencana kebutuhan SDM kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan baik kebutuhan lokal, nasional maupu globalPendayagunaan SDM kesehatan diselenggarakan secara merata, serasi, seimbang dan selaras oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Perlu diperhatikan kesembangan antara hak dan kewajiban perorangan dengan kebutuhan masyarakat

  • 3.Penyusunan perencanaan mendasarkan pada sasaran nasional upaya kesehatan dari Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indinesia Sehat 20104.Pemilihan metode perhitungan kebutuhan SDM kesehatan didasarkan pada kesesuaian metode dengan kemampuan dan keadaan daerah masing-masing

  • Sumber daya (logistik, dana, personalia / manusia)Kegiatan pokokSistem pencatatan dan laporanTujuan operasionalKegiatan terintegrasiTujuan umum programPeranan SDM dan logistik dalam sebuah program pelayanan kesehatan

  • Logistik Jenis logistikLogistik yang tersedia di tempat pelayanan kesehatan direncanakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program pokok pelayanan kesehatan. Setiap program membutuhkan logistik yang jumlah dan jenisnya berbeda-beda. Ex: program P2M membutuhkan vaksin, termos, kulkas, jarum, spuit, termometer,dsb.Jenis dan jumlah logistik ditentukan berdasarkan kebutuhan sarana kesehatan dalam setahun yang disusun dalam suatu perencanaan kebutuhan obat dan peralatan

  • Sumber Dana untuk keperluan pengadaan logistik dan obat biasanya sudah dialokasikan tiap tahunJumlah dan jenisnya disesuaikan dengan perencanaan yang telah diajukan oleh masing-masing tempat pelayanan kesehatanKebutuhan logistik biasanya diatur oleh DINKES (dinas kesehatan) setempat

  • Pencatatan dan pelaporanPencatatan, penerimaan, dan pengeluaran barang dan obat harus dibuat oleh petugas khusus. Pimpinan tempat pelayanan kesehatan berwenang dan wajib memeriksa administrasi barang dan obat secara rutinPenyusunan perencanaan kebutuhan logistik dan obat didasarkan pada pencatatan barang dan obat yang habis dan yang masih tersedia (pola konsumsi)Khusus untuk manajemen obat, sistem penyimpanannya perlu lebih diperhatikan karena ada masa kadaluarsanya

  • OBAT-OBATAN, KOSMETIK DAN MAKANAN/ MINUMAN

    Industri Farmasi.Industri Obat Tradisional.Obat Jadi.Setiap produk sediaan farmasi dan makanan (obat, obat tradisional, makanan-minuman, kosmetika dan alat kesehatan).

  • Industri Farmasi

    Memenuhi persyaratan CPOB Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah standar/ persyaratan pembuatan obat yang menyangkut produksi dan pengendalian mutu, bertujuan menjamin bahwa produk obat dibuat senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

  • Industri Obat Tradisional

    Memenuhi persyaratan teknis (produksi dan distribusi)Memenuhi Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB). Kep. Menkes Nomor 659/ Menkes/ SK/ X/ 1991, 30 Oktober 1991. Sediaan Obat tradisional (galenik) adalah ekstraksi yang berasal dari tumbuh/ hewan.Simplisia adalah bahan alamiah yang belum mengalami pengolahan

  • Obat Jadi

    Dilakukan registrasi untuk memperoleh izin edar.

    Kriteria izin edar:Khasiat yang meyakinkan dan keamanan yang memadai. Mutu yang memenuhi syarat, sesuai CPOB Sesuai dengan kebutuhanKhusus untuk psikotropika harus memiliki keunggulan kemanfaatan dan keamananKhusus kontrasepsi dan obat harus dilakukan uji klinik di Indonesia. Obat jadi untuk uji klinik harus dapat dibuktikan khasiat dan keamanannya.

  • Produk-produk Sediaan Farmasi dan Makanan

    Produk sediaan farmasi dan makanan sebelum diedarkan di wilayah NKRI harus melalui penilaian secara seksama, kemudian diberikan izin edar (nomor registrasi).