5
 Hakikat Ideologi Secara harfiah, kata idelogi bukan berasal dari islam. Istilah ini berasal dari bahasa Yu nani, idea dan logos. Idea berarti gagasan, sedangkan logos berarti pengetahuan. Dalam istilah politik, ideologi adalah sistem ide yang menyangkut filsafat, ekonomi, politik, kepercayaan sosial dan ide-ide. Atau dalam ungkapan yang lebih sederhana bisa didefinisikan dengan pemikiran yang mendasar, yang tidak dibangun  berdasarkan pemikir an lain. Pemikiran mendasar seper ti ini adalah pemikiran dasar ( ushûl , bukan cabang (  furû' , sekalipun kadang ada pemikiran cabang yang bisa menghasilkan pemikiran lain, seperti Patriotisme, !asionalisme dan sebagainya. Pemikiran cabang seperti ini, memang bisa menghasilkan  pemikiran lain, tetapi tidak otomatis akan men"adika nnya sebagai ideologi, karena pemikiran tersebut  bukan pemikiran dasar . Pemikira n ini hanya layak disebut kaidah ( qâ'idah, bukan ideologi ( mabda' . Adapun pemikiran ushûl , dalam pandangan ulama# usuludîn adalah akidah$ pemikiran yang menyeluruh tentang alam, manusia dan kehidupan, serta apa yang ada sebelum kehidupan (Allah, dan apa yang ada setelahnya (%ari &iamat, berikut semuanya hubungan dengan sebelum dan sesudah kehidupan (syariat dan hisâb/  perhitungan amal. &arena pemikiran ush ul ini merupakan asas ke hidupan$  "ika manusia melihat pa da dirinya, misalnya, dia a kan menemukan, bah'a dia hidup di alam, maka selama dia tidak mempunyai pemikiran mengenai dirinya, kehidupan dan alam yang ada di sekelilingnya, dari aspek ada dan penciptaannya, maka dia tidak akan mampu memunculkan pemikiran yang layak untuk di"adikan asas kehidupannya. %anya sa"a tidak semua pemikiran akidah bisa men"adi ideologi, kecuali pemikiran akidah yang rasional$ akidah yang lahir dari pembahasan ra sional. ika akidah tersebut merupakan dogma tis atau doktriner, maka ia tidak akan pernah men"adi pemikiran, karena tidak mempunyai realitas, dan karena itu tidak disebut pemikiran yang menyeluruh, sekalipun disebut akidah. )ontohnya, pemikiran mengenai eksistensi tiga oknum *uhan, +apak, Anak dan oh &udus, di yakini sama dengan satu, adalah pemikiran yang tidak bisa dibuktikan realitasnya. Sebab, secara logis satu berbeda dengan ti ga, dan terbukti secara riil, satu adalah satu, dan tiga adalah tiga, dimana masing-masing adalah realitas yang berbeda. aka, menyatakan ide trinitas sebagai ide ketuhanan yang maha esa, "elas bertentangan dengan realitas. &arena itu, akidah seperti ini hanya diterima sebagai dogma dan doktrin kebenaran, bukan sebagai hasil  pembahasan ras ional, yang terbukti realitasny a. Dengan demikian, akidah s eperti ini tidak layak men"a di ideologi. Selain definisi di atas, ideologi "uga bisa didefinisikan dengan akidah rasional yang mampu memancarkan sistem. aka, bisa disimpulkan bah'a Islam adalah ideologi, karena akidahnya merupakan akidah rasional yang mampu memancarkan sistem, yaitu akumulasi hukum syara# untuk menyelesaikan  permasalahan hidup. asalah hubungan manusia de ngan tuhannya, dirinya sendiri da n "uga sesamanya. Dengan demikian, Islam bukan hanya agama, tetapi "uga ideologi. +erbeda dengan &risten, Y ahudi, maupun yang lain, atau &apitalisme dan Sosialisme. &risten dan Y ahudi hanyalah agama$ masing-masing hanya menga"arkan spiritualisme, tanpa sistem yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan hidup manusia. Sementara &apitalisme dan Sosialisme adalah ideologi, bukan agama, karena tidak mampu menyelesaikan masalah spiritualitas manusia yang muncul dari naluri beragama mereka. aka, menyatakan ideologi sebagai ciptaan akal manusia, semata karena melihat &apitalisme dan Sosialisme, kemudian digeneralisir untuk menyebut semua ideologi adalah produk akal "elas merupakan kesalahan logis. Ideologi memang pemikiran yang bersemayam pada benak manusia, tapi sumber pemikiran itu bisa dari ke"eniusan akal, dan bisa pula dari 'ahyu Allah Yang aha engetahui lagi aha +i"aksana. Islam sebagai ideologi yang terbukti ketangguhannya sepan"ang aman, baik ketika diemban oleh negara maupun tidak, adalah ideologi yang bukan merupakan produk akal manusia, melainkan dari 'ahyu Allah S/*. Demikian "uga menyamakan Islam dengan &risten dan Yahudi, karena masing-masing sama- sama merupakan agama yang menga"arkan spiritualitas "uga "elas merupakan kesalahan analitis. Sebab, &risten dan Yahudi tidak mempunyai konsepsi kehidupan, selain konsepsi keakhiratan, dan masing- Kesempurnaan Dien Islam

Suplemen Mengenal Ajaran Islam

  • Upload
    hamzah

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kenal ajaran Islam

Citation preview

Page 1: Suplemen Mengenal Ajaran Islam

7/18/2019 Suplemen Mengenal Ajaran Islam

http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-mengenal-ajaran-islam 1/5

Hakikat Ideologi

Secara harfiah, kata idelogi bukan berasal dari islam. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, idea dan logos. Idea berarti gagasan, sedangkan logos berarti pengetahuan. Dalam istilah politik, ideologiadalah sistem ide yang menyangkut filsafat, ekonomi, politik, kepercayaan sosial dan ide-ide. Atau dalamungkapan yang lebih sederhana bisa didefinisikan dengan pemikiran yang mendasar, yang tidak dibangun berdasarkan pemikiran lain. Pemikiran mendasar seperti ini adalah pemikiran dasar (ushûl , bukan cabang( furû' , sekalipun kadang ada pemikiran cabang yang bisa menghasilkan pemikiran lain, seperti

Patriotisme, !asionalisme dan sebagainya. Pemikiran cabang seperti ini, memang bisa menghasilkan

 pemikiran lain, tetapi tidak otomatis akan men"adikannya sebagai ideologi, karena pemikiran tersebut bukan pemikiran dasar. Pemikiran ini hanya layak disebut kaidah (qâ'idah, bukan ideologi (mabda' .

Adapun pemikiran ushûl , dalam pandangan ulama# usuludîn adalah akidah$ pemikiran yangmenyeluruh tentang alam, manusia dan kehidupan, serta apa yang ada sebelum kehidupan (Allah, danapa yang ada setelahnya (%ari &iamat, berikut semuanya hubungan dengan sebelum dan sesudah

kehidupan (syariat dan hisâb/  perhitungan amal. &arena pemikiran ushul ini merupakan asas kehidupan$ "ika manusia melihat pada dirinya, misalnya, dia akan menemukan, bah'a dia hidup di alam, makaselama dia tidak mempunyai pemikiran mengenai dirinya, kehidupan dan alam yang ada di sekelilingnya,dari aspek ada dan penciptaannya, maka dia tidak akan mampu memunculkan pemikiran yang layakuntuk di"adikan asas kehidupannya.

%anya sa"a tidak semua pemikiran akidah bisa men"adi ideologi, kecuali pemikiran akidah yang

rasional$ akidah yang lahir dari pembahasan rasional. ika akidah tersebut merupakan dogmatis ataudoktriner, maka ia tidak akan pernah men"adi pemikiran, karena tidak mempunyai realitas, dan karena itutidak disebut pemikiran yang menyeluruh, sekalipun disebut akidah. )ontohnya, pemikiran mengenaieksistensi tiga oknum *uhan, +apak, Anak dan oh &udus, diyakini sama dengan satu, adalah pemikiranyang tidak bisa dibuktikan realitasnya. Sebab, secara logis satu berbeda dengan tiga, dan terbukti secarariil, satu adalah satu, dan tiga adalah tiga, dimana masing-masing adalah realitas yang berbeda. aka,

menyatakan ide trinitas sebagai ide ketuhanan yang maha esa, "elas bertentangan dengan realitas. &arenaitu, akidah seperti ini hanya diterima sebagai dogma dan doktrin kebenaran, bukan sebagai hasil pembahasan rasional, yang terbukti realitasnya. Dengan demikian, akidah seperti ini tidak layak men"adiideologi.

Selain definisi di atas, ideologi "uga bisa didefinisikan dengan akidah rasional yang mampumemancarkan sistem. aka, bisa disimpulkan bah'a Islam adalah ideologi, karena akidahnya merupakan

akidah rasional yang mampu memancarkan sistem, yaitu akumulasi hukum syara# untuk menyelesaikan permasalahan hidup. asalah hubungan manusia dengan tuhannya, dirinya sendiri dan "uga sesamanya.Dengan demikian, Islam bukan hanya agama, tetapi "uga ideologi. +erbeda dengan &risten, Yahudi,maupun yang lain, atau &apitalisme dan Sosialisme. &risten dan Yahudi hanyalah agama$ masing-masinghanya menga"arkan spiritualisme, tanpa sistem yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan hidup

manusia. Sementara &apitalisme dan Sosialisme adalah ideologi, bukan agama, karena tidak mampumenyelesaikan masalah spiritualitas manusia yang muncul dari naluri beragama mereka.

aka, menyatakan ideologi sebagai ciptaan akal manusia, semata karena melihat &apitalismedan Sosialisme, kemudian digeneralisir untuk menyebut semua ideologi adalah produk akal "elasmerupakan kesalahan logis. Ideologi memang pemikiran yang bersemayam pada benak manusia, tapisumber pemikiran itu bisa dari ke"eniusan akal, dan bisa pula dari 'ahyu Allah Yang aha engetahui

lagi aha +i"aksana. Islam sebagai ideologi yang terbukti ketangguhannya sepan"ang aman, baik ketikadiemban oleh negara maupun tidak, adalah ideologi yang bukan merupakan produk akal manusia,melainkan dari 'ahyu Allah S/*.

Demikian "uga menyamakan Islam dengan &risten dan Yahudi, karena masing-masing sama-sama merupakan agama yang menga"arkan spiritualitas "uga "elas merupakan kesalahan analitis. Sebab,&risten dan Yahudi tidak mempunyai konsepsi kehidupan, selain konsepsi keakhiratan, dan masing-

Kesempurnaan Dien Islam

Page 2: Suplemen Mengenal Ajaran Islam

7/18/2019 Suplemen Mengenal Ajaran Islam

http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-mengenal-ajaran-islam 2/5

masing agama ini tidak mempunyai sistem untuk menyelesaikan seluruh permasalahan kehidupan. 0ebih-lebih kemudian menyamakan Islam dengan &risten dan Yahudi sebagai sumber konflik, karena itu Islamharus di"auhkan dari 'ilayah politik, dan dikembalikan pada relnya sebagai a"aran spiritual yang berfungsi mencerahkan "i'a, "elas merupakan kesalahan logika yang sangat fatal. Semuanya inimerupakan kesalahan berfikir yang senga"a ditanamkan oleh para pengemban ideologi &apitalis dan

Sosialis, alias orang-orang kafir imperialis, dengan tu"uan licik agar umat Islam tidak bisa bangkit

membebaskan diri dari cengkeraman pen"a"ahan mereka.

Realitas Akidah Islam sebagai Ideologi

Sebagai ideologi, akidah Islam adalah akidah rasional yang mampu memancarkan sistem.asionalitas akidah Islam ini, bisa dibuktikan dengan tidak adanya kontradiksi antara apa yang diyakinidengan realitasnya, dan bisa dibuktikan. &eyakinan mengenai adanya Allah sebagai pencipta alam,manusia dan kehidupan, misalnya, sesuai dengan realitas alam, manusia dan kehidupan itu sendiri yang

terbatas. Dengan keterbatasannya, masing-masing membutuhkan kepada yang lain. *entu, yangdibutuhkan adalah at yang tidak terbatas, baik 'aktu, tempat maupun yang lain. aka, yang dibutuhkan pasti at yang aali (azaliyu al-wujûd , yang ada dengan sendirinya (wâjib al-wujûd  dan tidak didahuluiyang lain. Dia bukan makhluk (makhlûq, bukan pencipta dirinya sendirinya sendiri (khâliq li nafshi,tetapi aali (azaliyu al-wujûd . Dialah Allah S/*. at yang aha 1sa, tidak beranak, dan tidak

diperanakkan. Allah berfirman2

)    يو(2) اله اصم (1ق و اله أ   (3)يل ) ي ! ه كفوا أ"(

" Katakanlah !"ia-lah #llah$ %ang &aha sa$ #llah adalah (uhan yang bergantung ke)ada-*ya$ segala

 sesuatu+ "ia tiada beranak dan tiada )ula di)eranakan$ dan tidak ada seorang)un yang setara dengan

 "ia!+ (QS. Al-Ikhlash: 1-4)

Dia "uga berfirman2

 # ل $ %&'

 !* و ا  ا .0ا . ,/ ا +,- و" "ialah %ang #wal dan %ang #khir$ %ang ,hahir dan %ang athin$ dan "ia &aha &engetahui segala

 sesuatu+! (QS. Al-Hadid: 3)

Sedangkan keyakinan mengenai al-3ur#an sebagai firman Allah, sesuai dengan realitas al-3ur#anyang merupakan kitab suci berbahasa Arab. Sebagai kitab suci yang berbahasa Arab, ada tigakemungkinan bagi al-3ur#an2 .ertama, al-3ur#an adalah kata-kata orang Arab (kalâm al-'#rab, dankemungkinan ini "elas batil, karena terbukti se"ak diturunkannya al-3ur#an hingga sekarang, atau sekitar

45 abad, tidak ada satu orang Arab pun yang bisa membuatnya, atau membuat satu surat sepertinya, padahal tantangan al-3ur#an kepada mereka se"ak turunnya tetap berlan"ut sepan"ang masa. Kedua, al-3ur#an adalah sabda uhammad sa'. (kalâm &uhammad , dan kemungkinan ini "uga batil, karena duaalasan2 .ertama, uhammad sa'. adalah orang Arab, sehingga kepadanya berlaku tantangan terhadap bangsa Arab pada kemungkinan pertama tersebut, dan "ika semua orang Arab terbukti tidak mampu, makademikian "uga dengan uhammad sa'. Sebab, beliau merupakan bagian dari orang Arab. Kedua, dari

mulut asul telah keluar dua nash yang berbeda, yaitu al-3ur#an dan as-Sunnah, sementara masing-masing mempunyai gaya bahasa yang berbeda. ika keduanya keluar dari mulut yang sama, dan sabdaatau kata orang yang sama, tentu keduanya pasti sama, dari sisi gaya bahasa dan ungkapannya. *ernyata,masing-masing sangat "auh perbedaannya. aka, "elas al-3ur#an bukan merupakan sabda atau kata-katauhammad sa'. Ketiga, al-3ur#an adalah firman Allah S/*. dan inilah realitas al-3ur#an, setelahdibuktikan dengan dua kemungkinan sebelumnya. Allah "uga berfirman2

 # 6 7ه أ 5$م 4 ' *>.  7,; ا 9: يل 8   => ? ل أ<@  ي ? وو >6 7م , ي = لمه#-AB ' 4 *.$ 7,; 

 ا

:C 

!"an sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata !esungguhnya al-0ur'an itu diajarkan

oleh seorang manusia ke)adanya 1&uhammad2!+ .adahal bahasa orang yang mereka tuduhkan 1bahwa2

 &uhammad belajar ke)adanya bahasa '#jam 1bahasa non-#rab2$ sedangkan al-0ur'an adalah dalam

bahasa #rab yang terang+! (QS. An-Nahl: 13)

Page 3: Suplemen Mengenal Ajaran Islam

7/18/2019 Suplemen Mengenal Ajaran Islam

http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-mengenal-ajaran-islam 3/5

Adapun keyakinan mengenai uhammad sa'. sebagai !abi dan asul Allah adalah keyakinanyang dibangun berdasarkan realitas, bah'a beliaulah yang menyampaikan al-3ur#an, yang merupakanfirman Allah S/*. Sementara tidak seorang manusiapun yang diberi tugas untuk menyampaikan kitabsuci yang diturunkan Allah S/*, kecuali dia adalah seorang nabi dan asul yang diutus oleh-!ya. AllahS/*. berfirman2

7 .! ف D ي  @ ل =   @# 6 E  > ,A F,G ل #  -D  . ك:  ا H# 6 ,G  E>أ!"an kami turunkan ke)adamu 1&uhammad2 #l-0ur'an$ agar kamu menerangkan ke)da umat manusia

a)a yang telah diturunkan ke)ada mereka dan su)aya mereka memikirkan+! (QS. An-Nahl: 44)

&eyakinan terhadap perkara di atas terbukti tidak bertentangan dengan realitas yang ada$ketiganya "uga bisa di"angkau indra manusia. Sementara keyakinan terhadap malaikat, kitab-kitabterdahulu, rasul-rasul lain selain uhammad sa'. dan %ari &iamat, adalah keyakinan yang "uga tidak bertentangan dengan realitas yang diyakini. &arena keempat realitas tersebut dinyatakan keberadaannyaoleh nash yang 6ath#i dan pasti benar, baik al-3ur#an dan as-Sunnah. %al ini dinyatakan oleh Allah S/*.

dalam firman-!ya2

*,Mله  IJوه ا L,D! ا $ E> 9: ل  IJ Kوه  GANوا ي , أBي @, ا: ي  GAN وا

Oو # ا هل IJ ه -D ك ه D!PQA هلM,* . ف ! ي A  - ق A E>أ 9: ا L,D! اا

 #=* RQS

 S ?T .0ا

 !3ahai orang-orang yang beriman$ teta)lah beriman ke)ada #llah dan 4asul-*ya dan ke)ada kitab

 yang #llah turunkan ke)ada 4asul-*ya$ serta kitab yang #llah turunkan sebelumnya+ arangsia)a yang

kafir ke)ada #llah$ malaikat-malaikat-*ya$ kitab-kitab-*ya$ rasul-rasul-*ya$ dan hari kemudian$ maka

 sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya+! (QS. An-Nisa: 13!)

Ini "elas berbeda dengan kepercayaan pada hantu, misalnya, yang sama sekali tidak terbukti realitasnya,

 baik secara indra'i maupun penukilan yang dinyatakan oleh nash yang 6ath#i.Adapun keyakinan terhadap qadhâ'  dan qadar , sebagaimana yang dibahas oleh utakallimin,

sebagai perbuatan yang memaksa manusia, baik yang berasal darinya maupun yang menimpa dirinya,serta khasiyyât benda diciptakan Allah$ dimana baik dan buruknya semata-mata dari Allah adalah

keyakinan yang sesuai dengan realitas, baik perbuatan maupun benda.Semuanya ini membuktikan rasionalitas akidah Islam sebagai keyakinan yang bulat, tidak

 bertentangan dengan realitas dan bersumber dari dalil. Dengan keyakinan yang rasional mengenai adanyaAllah sebagai pencita alam, manusia dan kehidupan, serta keyakinan yang rasional mengenai al-3ur#ansebagai syariat yang diturunkan oleh Allah kepada uhammad agar disampaikan kepada seluruh umatmanusia, sebagai standar akuntabilitas di hadapan Allah, serta uhammad sebagai asul, sang pemba'adan pen"elas syariat, dan %ari &iamat yang men"adi hari pembalasan dan perhitungan (hisâb, makagambaran tersebut akan mempengaruhi tingkah lakunya dalam kehidupan, yang akan menempatkannya

 pada "alur yang benar dan konsisten. Pada saat itulah, 7isi dan misi hidupnya sebagai pengemban risalahyang agung dan mulia di muka bumi akan ter'u"ud. &emudian, sistem yang terpancar dari risalahtersebut akan ditegakkan di muka bumi dengan dorongan keyakinan yang bulat serta ketak'aan yangtinggi kepada Allah S/*. Inilah hakikat akidah rasional Islam, yang memancarkan sistem dalamkehidupan.

Dengan demikian, akidah Islam merupakan akidah yang dibangun berdasarkan akal. Sebab,setiap muslim dituntut agar mengimani semua perkara yang diyakininya dengan akal, baik secaralangsung dengan akal maupun secara tidak langsung bila memang tidak bisa di"angkau oleh akal$ yaitudengan memahami realitas yang dinyatakan oleh dalil-dalil dari nash 6ath8I (Al 3uran dan As Sunnahyang telah dibuktikan kebenarannya dengan akal. Disamping itu akidah Islam "uga sesuai dengan fitrahmanusia. Sebab, akidah Islam mengakui kebutuhan manusia kepada Allah Sang Pencipta, bukan hanya

untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, tapi "uga hubungan manusia dengan sesamanya, dandengan dirinya sendiri.

ahi#n$a Sistem Islam da#i Akidah Islam

Sebagai akidah rasional yang memancarkan sistem, ideologi Islam mempunyai proses yang berbeda dengan &apitalisme maupun Sosialisme. ika realitas kehidupan dan akal manusia merupakan

satu-satunya sumber bagi &apitalisme untuk melahirkan sistemnya, sementara faktor produksi dan akal

Page 4: Suplemen Mengenal Ajaran Islam

7/18/2019 Suplemen Mengenal Ajaran Islam

http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-mengenal-ajaran-islam 4/5

manusia merupakan satu-satunya sumber bagi Sosialisme untuk melahirkan sistemnya, maka Islam berbeda dengan keduanya. Sistem Islam lahir dari sumber yang tetap, yaitu nash-nash syara8 yang tetap,Al 3uran dan As Sunnah, serta apa yang ditun"ukkan oleh keduanya sebagai sumber sistem yang layak,yakni I"ma8 Sahabat asulullah sa'. dan 3iyas$ dengan cara memahami nash-nash tersebut, memahamirealitas yang ter"adi dalam kehidupan, dan mengkompatibelkan realitas dengan nash. ika realitas itu

kompatibel dengan nash, berarti hukum yang terdapat dalam nash tersebut merupakan hukum atas realitas

itu. Dan demikian sebaliknya. Dengan mekanisme ini, sistem Islam tidak akan mengalami perubahansepan"ang 'aktu dan tempat. Pada 'aktu yang sama, di setiap 'aktu dan tempat akan lahir para ahlihukum Islam (fu6aha9mu"athid yang akan mampu menggali hukum (i"tihad dari nash-nash tersebutuntuk menyelesaikan berbagai persoalan baru yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Adapun sistem yang lahir dari akidah Islam adalah sistem yang mengatur hubungan antara

manusia dengan *uhannya, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan dirinya sendiri. Sistemtersebut meliputi dua aspek2 .ertama, penyelesaian masalah (mu'âlajah li masyâkil al-insân, yangmeliputi2 'ibadâh, seperti shalat, puasa, akat, ha"i dan "ihad$ mu'âmalah seperti sistem pemerintahan,ekonomi, sosial, pendidikan, dan politik luar negeri$ serta akhlâq. Kedua, metode (tharîqah, baik untukmenerapkan Islam, seperti &hilafah Islam, atau men"aga Islam, seperti sanksi hukum ('uqûbât  yangdterapkan oleh &hilafah Islam, ataupun menyebarluaskan Islam, seperti dak'ah dan "ihad yang diemban

oleh &hilafah Islam.aka, dengan adanya &hilafah Islam, seluruh penyelesaian masalah yang lahir dari akidah Islam

tersebut bisa diterapkan dan di"aga, sehingga tidak ada satupun hukum Islam yang diabaikan, atau bahkanditinggalkan. Dalam hal ini, al-%ha&'li menyatakan2

"Agama adalah asas, sedangkan sulthan (imam atau khalifah) adalah penjaga; Apa saja yang (tegak)

tanpa asas, pasti akan runtuh, sedangkan apa saja yang (ada) tanpa penjaga, pasti juga akan hilang."

&hilafah Islam akan mengadopsi hukum Islam untuk men"adi ::D dan perundang-undangannegara. Dengan cara itulah, hukum-hukum Islam tersebut bisa diterapkan. Ini didukung denganketak'aan rakyat, dan kontrol masyarakat yang tinggi terhadap setiap bentuk penyimpangan atau penyele'engan dari hukum tersebut.

Sementara untuk men"aga Islam, sistem sanksi (nizhâm al-'uqûbat  yang dilaksanakan olehkhalifah sebagai bagian dari hukum Islam, benar-benar terbukti mampu men"aga keutuhan a"aran Islam.engingat sanksi ini berfungsi sebaga zawâjir  (pre7entif dan jawâbir (kuratif$ pre7entif bagi orang lain,

supaya tidak melakukan kesalahan yang sama, sebagamana firman Allah2

 ?DU

 ! ل

 = 

 L,- 

 ا

 ' أ

 , ي

 V,#  

W, ص

 ? ا

 'T

 ! 

!"an dalam qishaas itu ada 1jaminan kelangsungan2 hidu) bagimu$ hai orang-orang yang berakal$

 su)aya kamu bertakwa+! (QS. Al-aa#ah: 1*+)

Dan kuratif bagi orang-orang yang di"atuhi sanksi, sehingga di akhirat tidak akan di"atuhi lagihukuman oleh Allah, sebagaimana hadits !abi yang menyatakan2

!"an sia)a saja yang melakukan sesuatu dari )erbuatan 1dosa2 itu$ kemudian dikenakan sanksi di dunia$

maka itu meru)akan tebusan baginya 1di akhirat2+! (HR. ,kh'#i)

aka, dengan diterapkannya sanksi tersebut, bukan hanya Islam sa"a yang ter"aga, tetapi "ugakemaslahatan 7ital (al-mashlahah ad-dharûriyyah ummat manusiapun akan ter"aga, baik berkaitandengan agama, keturunan, akal, "i'a, harta, kehormatan, keamanan maupun negara.

Sementara untuk menyebarluaskan Islam, &hilafah Islam akan melakukan dak'ah secara praktis(dalam istilah orang Indonesia dak'ah bil hal di tengah masyarakat, baik muslim maupun non-muslim,dengan menerapkan Islam secara utuh. Dengan begitu cahaya Islam akan bersinar kembali, dan orang-

orang non-muslim akan masuk Islam secara berbondong-bondong. Sementara keluar, &hilafah Islam akanmelakukan propaganda tentang Islam, dengan berbagai sarana yang memungkinkan, serta melaksanakan "ihad sebagai langkah terakhir untuk menghancurkan tembok penghalang, yang menghalangi sampainyaIslam kepada seluruh umat manusia. ;irman Allah S/*.2

 له

M

  ي ا 7و

 ! ي

 XGDT 7و

 !U R KD   ول

 U, ق

!"an )erangilah mereka itu$ sehingga tidak ada fitnah lagi dan 1sehingga2 ketaatan itu hanya semata-

mata untuk #llah+! (QS. al-aa#ah: 1+3)

Page 5: Suplemen Mengenal Ajaran Islam

7/18/2019 Suplemen Mengenal Ajaran Islam

http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-mengenal-ajaran-islam 5/5

Dengan pemahaman Islam yang utuh seperti inilah para sahabat asulullah sa'. berhasilmelan"utkan dak'ah dan kehidupan Islam yang dibangun asulullah sa'. sehingga Islam di masa merekatersebar luas dan berdaulat sampai ke hampir <9= belahan dunia. Pan"i-pan"i tauhid pun berkibar, hukum-hukum Allah yang sempurna ditegakkan, keadilan dan kese"ahteraan ditebarkan. &alau hari ini umat iniingin mengulangi sukses asul dan para sahabatnya serta para pelan"ut ke"ayaan Islam berikutnya,

 pertama kali yang harus ditempuh adalah melakukan rekonstruksi pemikiran mereka tentang Islam yang

utuh, yakni menanamkan kembali pemahaman Islam sebagai mabda atau ideologi. *idak ada "alan lain.