Surat Edaran Kapolri. Serial Kegaduhan Hukum

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Surat Edaran Kapolri. Serial Kegaduhan Hukum

    1/18

    SURAT EDARAN KAPOLRI: SERI KEGADUHAN HUKUM

    Rasanya hampir tidak terbantahkan pandangan bahwa politikdeterminan terhadap hukum. Prof Moh Mahfud MD menjelaskandi dalam bukunya Politik Hukum di Indonesia, menguraikanpanjang lebar secara ilmiah dan akademis berkaitan mengenaitarik menarik antara politik dan hukum dalam membentuk suatukebijakan umum penguasa dalam membentuk PolitikPembangunan Hukum asional atau dalam dunia akademisseringkali disebut dengan istilah !Politik Hukum". amun untukdapat memberikan suatu ketegasan bahwa pandangan tersebut

    benar ataukah tidak tidak sesederhana itu, karena memangmasing#masing ahli hukum memandang berdasarkan perspektifyang berbeda#beda.

    $atu hal yang pasti adalah kajian mengenai politik hukumdisepakati sebagai suatu kajian yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Ilmu Hukum itu sendiri. Politik Hukum diyakinimerupakan !kawah candradimuka" dari pembentukan suatu$istem Hukum asional berdasarkan falsafah pandangan hidupberbangsa dan bernegara. Maka penentuan Politik Hukumtersebut memiliki tujuan akhir kepada tujuan bernegarasebagaimana termuat di dalam %linea I& Pembukaan 'ndang#'ndang Dasar egara Republik Indonesia (''D RI )*+-, yaitukesejahteraan umum (bestuurzorg-.

    erkaitan dengan hal tersebut, Padmo /ahyono pernahmenjelaskan bahwa politikpembangunan hukum nasional untukmencapai tujuan negara dalam kaitan dengan pelaksanaan darikeseluruhan kegiatan kenegaraan dikelompokkan dalam duakelompok besar, yaitu ()-. Penyelenggaraan kehidupan negara.%dapun yang dimaksud dengan bidang penyelenggaraan negaraialah bidang yang bersangkut paut dengan kelangsungan hiduporganisasi negara, yang meliputi pembentukan mekanismeperundang#undangan sebagai kelanjutan dari hukum dasartertulis dan tidak tertulis, menyelidiki pasal#pasalnya, bagaimanapenerapannya, suasana kebatinannya, perumusan teksperundang#undangan, suasana terciptanya teks perundang#undangan tersebut, keterangan#keterangan berkaitan prosespembentukannya, dimana kesemuanya berkaitan denganpengaturan yang terdapat di dalam konstitusi mengenaiorganisasi kenegaraan. Dalam bidang ini perlu dicatat beberapatahap pelaksanaan ketentuan#ketentuan mengenai organisasinegara yang dipengaruhi oleh keadaan dan waktu0 (1-.

    Penyelenggaraan kehidupan sosial, adapun yang dimaksud

  • 7/24/2019 Surat Edaran Kapolri. Serial Kegaduhan Hukum

    2/18

    dengan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalahpenyelenggaraan kehidupan negara lebih menentukan hal

    wahana yang memadai untuk mencapai tujuan bernegara, makapenyelenggaraan kehidupan sosial menentukan dan membentuktingkat#tingkat perekonomian guna mencapai tujuan bernegarayang pada dasarnya bersifat dinamis. Di dalam bidang inimerupakan tahapan fungsional dari mekanisme garis#garis besardaripada haluan negara.

    Pernyataan kehendak oleh egara sebagai suatu kebijaksaanumum tersebut yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentukperaturan perundang#undangan sebagai salah satu konsekuensilogis dari dianutnya asas egara Hukum. Dengan demikian,

    langkah konkrit dari perwujudan dari Politik Hukum tersebutadalah rangkaian kegiatan berupa perencanaan, perumusan danpengundangan sejumlah nilai#nilai (values- ke dalam rangkaiannorma di dalam beberapa perundang#undangan. Dalam hal ini,peraturan perundang#undangan tersebutlah yang kemudiandijadikan landasan dan batasan dari pelaksanaan kekuasaan dankewenangan dari Penyelenggara egara. 2andasan dan batasantersebut kemudian dilimitasi oleh 'ndang#undang omor )13ahun 14)) tentang Pembentukan Peraturan Perundang#undangan ('' PPP- khususnya pada Pasal 5 ayat ()-.

    Dalam konteks implementasi suatu perundang#undangan, tidakdapat dipungkiri bahwa suatu 'ndang#undang semenjakdisahkan dan diundangkan telah membawa cacat lahir dan cacatbawaan, yaitu keterbatasan dalam menjangkau perubahan#perubahan sosial yang sangat dinamis di dalam masyarakat.Maka, konsep negara hukum memberikan perpanjangan tanganbagi setiap Penyelenggara egara untuk menetapkan suatuperaturan kebijaksanaan dalam bentuk tindakan hukum faktualberdasarkan asas diskresi (discretionary theory-. $ehingga, didalam proses penyelenggaraan negara seringkali kita mendengarproduk#produk hukum yang bersifat petunjuk pelaksana (juklak-

    dan petunjuk tehnis (juknis-.

    RASIONALITAS SURAT EDARAN KAPOLRI NOMORSE/06/X/2015 TENTANG PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN(hate speech)

    6etentuan#ketentuan tertulis yang memiliki bentuk berupapetunjuk pelaksana (juklak- dan petunjuk tehnis (juknis- tersebutseringkali kita jumpai dalam praktek kenegaraan memilikinomenklatur berupa $'R%3 7D%R%. 7ksistensi $urat 7daran

    ($7- yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksana (juklak- dan

  • 7/24/2019 Surat Edaran Kapolri. Serial Kegaduhan Hukum

    3/18

    petunjuk tehnis (juknis- memiliki peranan yang sangat pentingbagi proses praktek penyelenggaraan negara. $etiap Pejabat

    Publik8Penyelenggara egara dalam suatu institusi yangmenerbitkan $urat 7daran ($7- tersebut adalah mengikat secarainternal. Maka, $urat 7daran ($7- bukan merupakan peraturanperundang#undangan karena bersifat peraturan kebijakan(beleidsregel-.

    amun, baik dalam ranah teoritis maupun praktis, pemaknaanberkaitan dengan $urat 7daran ($7- tersebut juga tidak seragam.Prof. 9imly %sshiddi:ie misalnya, mengklasi;kasikan $urat 7daran($7- ke dalam bentuk quasi legislationyang berisi norma#normaaturan yang bersifat administratif yang berfungsi sebagai

    petunjuk atau pedoman kerja. %dapun menurut Pedoman 3ataaskah Dinas Instansi Pemerintah ditegaskan bahwa $urat7daran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuantentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.$edangkan jika kita kaji melalui Pasal < '' PPP maka terdapatjenis peraturan perundang#undangan lain selain yang telahditentukan dalam Pasal 5 ayat ()- '' PPP, bahkan memilikikekuatan hukum mengikat sepanjang memuat 1 (dua- syarat,yaitu ()-. Diperintahkan oleh 'ndang#undang0 dan (1-. Dibentukberdasarkan kewenangan. Dengan demikian, pengkajianterhadap suatu $urat 7daran ($7- mengacu pada kedua syarat

    tersebut. amun, jika tidak terpenuhinya kedua syarat itu makasuatu $urat 7daran ($7- hanya merupakan aturan internal yangtidak dapat memuat norma hukum baru.

    Persoalan mengenai $urat 7daran ($7- tersebut di dalamkehidupan hukum di Indonesia sangat jarang sekali mengalamipermasalahan#permasalahan yang memunculkan perdebatan#perdebatan baik dalam ranah teoretis maupun praktis. $ebagaicontoh Mahkamah %gung RI seringkali mengeluarkan $urat7daran ($7- yang sifatnya menganulir suatu pasal tertentu didalam suatu 'ndang#'ndang, namun tidak banyak yang

    melakukan protes ataupun tidak banyak terjadi perdebatanakademik, kecuali mengenai $7M% tentang Peninjauan 6embali.

    $aat ini, fokus perhatian masyarakat dan pemerhati hukumterarah kepada $urat 7daran 6epala 6epolisian RI omor$784=8>814) tentang Penanganan 'jaran 6ebencian (hatespeech- tertanggal < ?ktober 14). $emenjak $urat 7daran ($7-tersebut bergulir, pro kontra sudah mulai marak. erbagai opinidan asumsi sudah digulirkan, dan memang tidak dapat dipungkirikemuncullan $urat 7daran ($7- tersebut seringkali dikaitkandengan kondisi perpolitikan nasional khususnya kepada kinerja

    kepemimpinan nasional, yang seringkali ditampilkan dalam

  • 7/24/2019 Surat Edaran Kapolri. Serial Kegaduhan Hukum

    4/18

    bentuk digital atau dalam ranah dunia maya melalui instrumentinternet. $ehingga, sudah dapat diprediksi para netizen(pegiat

    dunia maya- langsung bereaksi sebagai bentuk protes terhadapkebebasan berekspresi melalui media sosial (medsos-.

    Prof @usril IhAa Mahendra (ew.liputan=.com#+8))- berpandanganbahwa $urat 7daran ($7- tersebut tidak atau bukan merupakanpengekangan terhadap kebebasan berekspresi, dengan dalihpengaturan yang dimuat di dalam $urat 7daran ($7- tersebuttelah ada di 6'HP dan 'ndang#undang khusus lainnya. amunberbeda lagi dengan pandangan dari %hli Hukum 3ata egaraReBy Harun (ews.CiCa#8))- yang menyatakan $urat 7daran6apolri tentang Penanganan 'jaran 6ebencian seharusnya tidak

    usah diumumkan. $ebab kalau polisi terlalu 'over actingEterhadap surat edaran ini maka akibatnya justru bisamengancam kebebasan sipil.

    6ondisi yang serupa pula nampak pada ranah praktisi, dimana6etua MPR FulkiBi Hasan (Rakyat Merdeka#+8))- menyatakanmendukung polisi mempidanakan penyebar kebencian di mediasosial. $edangkan Pengamat Politik 'niCersitas %l %AharIndonesia, Rahmat agja berpendapat, $urat 7daran ($7- 6apolrimerupakan bentuk lain dari pasal penghinaan terhadap Presidenyang telah dibatalkan Mahkamah 6onstitusi. 3erhadap kondisi

    kegaduhan seperti ini, Polri melalui 6epala iro PeneranganMasyarakat Mabes Polri rigjen Pol %gus Rianto (ews.CiCa#8))-mengatakan $urat 7daran 6apolri ini diperlukan untuk memberibatasan dalam mengunggah sesuatu yang dapat menimbulkankebencian, penghinaan dan lain sebagainya.

    Dalam hal tersebut, Polri mengkonstruksikan suatu argumentasiguna menemukan kebenaran ilmiah yang didasarkan kepadafungsi Polri (Pasal 1 '' 181441jo %ngka 1 huruf e $7 6apolri o.=814)- yaitu memiliki fungsi pemeliharaan keamanan danketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. %dapun ruanglingkup $7 6apolri o. =814) tersebut antara lainG dalam orasikegiatan kampanye, spanduk atau banner, jejaring media sosial,penyampain pendapat di muka umum (demonstrasi-, ceramahkeagamaan, media masa cetak maupun elektronik, dan pamBet.$edangkan perilaku yang diatur di dalam $7 6apolri o. =814)tersebut adalah penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan,perbuatan tidak menyenangkan, memproCokasi, menghasut danmenyebarkan berita bohong. ?leh karena itu, payung hukumyang digunakan untuk mendukung $7 6apolri o. =814)tersebut adalah 6'HP, '' H%M, '' Polri, 6onCensi Hak 76?$?,

    6onCensi Hak $IP?2, '' I37, '' Penghapusan Diskriminasi Ras

  • 7/24/2019 Surat Edaran Kapolri. Serial Kegaduhan Hukum

    5/18

    dan 7tnis, '' Penanganan 6onBik $osial, P7R6%P tentangImplementasi Prinsip dan $tandar H%M dalam Penyelenggaraan

    3ugas Polri dan P7R6%P tentang 3ehnis Penanganan 6onBik$osial. $edangkan pada ranah penegakan hukum, secara tegas$7 6apolri o. =814) tersebut berdasarkan kepada Pasal )=6'HP, Pasal )5 6'HP, Pasal )4 6'HP, Pasal )) 6'HP, Pasal 1