5
FPA 03.04a Rev.0 PERJANJIAN KONTRAK Komite Akreditasi Nasional dan LS Nomor: ______________________________ Kontrak ini dibuat pada hari ……., tanggal …….., bulan ……, tahun………oleh dan antara: 1. Komite Akreditasi Nasional, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku Badan Akreditasi, berkedudukan di Gedung Manggala Wanabhakti Blok IV Lantai 4, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan : 2. ……………………….., dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku Lembaga Sertifikasi, berkedudukan di …………………., untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pasal 1 Ruang Lingkup Pemberian Jasa 1. Atas permintaan Pihak Kedua, Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk melakukan jasa akreditasi atas sistem manajemen Pihak Kedua berdasarkan persyaratan terkait guna memperoleh sertifikat akreditasi berdasarkan syarat dan aturan sebagaimana diatur dalam Kontrak ini. 2. Dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu memberikan jasa akreditasi, Pihak Pertama akan menggunakan asesor yang kompeten baik yang berasal dari lingkungan intern Pihak Pertama sendiri atau, bilamana diperlukan, yang berasal dari luar lingkungan Pihak Pertama yang dalam hal ini akan bertindak sebagai asesor kontrak bagi Pihak Pertama dan dijamin akan bisa menjaga kerahasiaan Pihak Kedua 3. Asesor akan melaksanakan penilaian berdasarkan permohonan akreditasi pemohon sesuai dengan Pedoman BSN/KAN terkait 4. Proses akreditasi dimulai dengan tahap Audit Kecukupan dan akan dilanjutkan dengan tahap asesmen setelah Pihak Pertama menerima kelengkapan dokumen dan dinyatakan cukup. 5. Asesmen oleh Pihak Pertama dilakukan di tempat Pihak Kedua, maka Pihak Kedua wajib menyediakan semua sarana dan dokumen yang dibutuhkan Tanggal : 16 Desember 2005 1 dari 5

surat perjanjian kerja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: surat perjanjian kerja

FPA 03.04a Rev.0

PERJANJIAN KONTRAK

Komite Akreditasi Nasional dan LS

Nomor: ______________________________

Kontrak ini dibuat pada hari ……., tanggal …….., bulan ……, tahun………oleh dan antara:

1. Komite Akreditasi Nasional, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku Badan

Akreditasi, berkedudukan di Gedung Manggala Wanabhakti Blok IV Lantai 4, Jl. Jend. Gatot

Subroto, Senayan, Jakarta, untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan :

2. ……………………….., dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku Lembaga Sertifikasi,

berkedudukan di …………………., untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pasal 1Ruang Lingkup Pemberian Jasa

1. Atas permintaan Pihak Kedua, Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk melakukan jasa

akreditasi atas sistem manajemen Pihak Kedua berdasarkan persyaratan terkait guna

memperoleh sertifikat akreditasi berdasarkan syarat dan aturan sebagaimana diatur dalam

Kontrak ini.

2. Dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu memberikan jasa akreditasi, Pihak Pertama akan

menggunakan asesor yang kompeten baik yang berasal dari lingkungan intern Pihak Pertama

sendiri atau, bilamana diperlukan, yang berasal dari luar lingkungan Pihak Pertama yang dalam

hal ini akan bertindak sebagai asesor kontrak bagi Pihak Pertama dan dijamin akan bisa

menjaga kerahasiaan Pihak Kedua

3. Asesor akan melaksanakan penilaian berdasarkan permohonan akreditasi pemohon sesuai

dengan Pedoman BSN/KAN terkait

4. Proses akreditasi dimulai dengan tahap Audit Kecukupan dan akan dilanjutkan dengan tahap

asesmen setelah Pihak Pertama menerima kelengkapan dokumen dan dinyatakan cukup.

5. Asesmen oleh Pihak Pertama dilakukan di tempat Pihak Kedua, maka Pihak Kedua wajib

menyediakan semua sarana dan dokumen yang dibutuhkan termasuk personel untuk

memungkinkan Pihak Pertama melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya sesuai

dengan permintaan Pihak Pertama

Pasal 2 Akreditasi

1. Dalam hal pemberian jasa akreditasi dari Pihak Pertama, Pihak Kedua harus bersedia untuk

memenuhi persyaratan/ketentuan*) yang ditetapkan Pihak Pertama sebagai berikut :

a. …………

b. ………..

c. ………..

d. dst

Tanggal : 16 Desember 2005 1 dari 4

Page 2: surat perjanjian kerja

FPA 03.04a Rev.0

2. Sertifikat akreditasi hanya akan diberikan apabila berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan

oleh Pihak Pertama ternyata bahwa sistem manajemen yang diterapkan oleh Pihak Kedua

telah sepenuhnya bersesuaian dengan persyaratan dalam Pedoman BSN/KAN terkait.

3. Sertifikat tidak akan diberikan manakala berdasarkan evaluasi Pihak Pertama sistem

manajemen yang diterapkan oleh Pihak Kedua tidak bersesuaian dengan persyaratan dalam

Pedoman BSN/KAN terkait.

4. Pihak Kedua harus melaksanakan internal audit sebelum Pihak Pertama melakukan kunjungan

pengawasan (survailen).

5. Pihak Pertama akan melakukan asesmen ulang apabila Pihak Kedua membuat perubahan

besar terhadap operasinya atau apabila ada perubahan lainnya yang dapat berpengaruh.

Pasal 3 Umur Akreditasi

1. Sertifikat berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal pemberiannya oleh

Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, dan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut, Pihak

Kedua wajib diakreditasi ulang oleh Pihak Pertama.

2. Selama berlakunya sertifikat, Pihak Pertama melakukan pengawasan berkala (survailen)

kepada Pihak Kedua dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak Pihak

Kedua diakreditasi dan dalam waktu maksimal 12 (dua belas) bulan untuk kunjungan berikutnya.

3. Ketidaksesuaian yang ditemukan saat survailen harus ditindaklanjuti Pihak Kedua dalam jangka

waktu yang ditentukan.

4. Bilamana Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan tindakan perbaikan ketidaksesuaian

sebagaimana dimaksud diatas dalam jangka waktu yang ditentukan, Pihak Pertama akan

mengenakan sanksi berupa pembekuan status akreditasi Pihak Kedua

5. Bilamana ternyata bahwa Pihak Kedua tidak juga melakukan perbaikan dalam periode

pembekuan tersebut, maka Pihak Pertama dapat mencabut akreditasi yang diberikan kepada

Pihak Kedua.

Pasal 4 Penyaksian Asesmen

1. Pihak Pertama melakukan penyaksian terhadap kinerja auditor Pihak Kedua saat

melaksanakan asesmen/survailen terhadap organisasi yang disertifikasi, untuk permohonan

awal akreditasi, permohonan akreditasi ulang dan selama berlakunya sertifikat akreditasi.

2. Selama berlakunya sertifikat akreditasi, Pihak Pertama melakukan penyaksian secara berkala,

dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak Pihak Kedua diakreditasi dan

dalam waktu maksimal 12 (dua belas) bulan untuk kunjungan berikutnya.

3. Pihak Kedua mensyaratkan kliennya untuk menandatangani dokumen kontrak yang memuat

komitmennya untuk menerima tim penyaksian KAN untuk menyaksikan auditor sertifikasi.

Tanggal : 16 Desember 2005 2 dari 4

Page 3: surat perjanjian kerja

FPA 03.04a Rev.0

Pasal 5

Pihak Kedua setuju untuk membayar biaya akreditasi/survailen/penyaksian kepada Pihak Pertama.

Pasal 6

Dalam melakukan jasa akreditasi, Pihak Pertama tidak memberikan jaminan bahwa Pihak Kedua akan

berhasil memperoleh akreditasi, kecuali Pihak Kedua dapat memenuhi semua persyaratan yang

dinyatakan dalam kontrak ini dan Pedoman BSN/KAN terkait.

Pasal 7

Selama Periode akreditasi, Pihak Kedua harus menyampaikan kepada Pihak Pertama jumlah sertifikat

yang telah diterbitkan sesuai dengan ruang lingkup yang diakreditasi KAN.

Pasal 8Logo

1. Pihak Pertama memberikan hak kepada Pihak Kedua yang telah diakreditasi untuk menerbitkan

sertifikat dengan membubuhkan tanda akreditasi atau logo KAN sesuai dengan ruang lingkup

akreditasi yang diberikan Pihak Pertama,. Ketentuan mengenai penggunaan logo KAN oleh Pihak

Kedua diatur dalam Pedoman KAN Nomor 12.

2. Pihak Pertama akan mengambil tindakan yang sesuai, bila ternyata Pihak Kedua yang telah

diakreditasi melakukan penyalahgunaan logo KAN.

3. Pihak pertama melarang penggunaan logo KAN sedemikian rupa, sehingga dapat diinterpretasikan

bahwa Pihak Pertama telah menyetujui suatu produk, jasa atau proses yang disertifikasi oleh Pihak

Kedua yang telah diakreditasi, kecuali untuk akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk.

Pasal 9Perselisihan

Semua sengketa yang timbul dari atau berkenaan dengan kontrak ini yang tidak dapat diselesaikan

secara damai dalam waktu 30 hari setelah sengketa ini diberitahukan secara tertulis oleh pihak yang satu

kepada pihak lainnya, akan diselesaikan menurut prosedur yang ada pada Pihak Pertama.

Pasal 10Force Majeure

Force majeure adalah pelaksanaan undang-undang, peraturan-peraturan atau instruksi-instruksi yang

dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia, kebakaran, ledakan, banjir, gempa bumi, badai,

peperangan, huru-hara, keributan, blokade, peselisihan perburuhan, pemogokan, wabah penyakit yang

secara langsung berhubungan dengan perjanjian ini.

Tanggal : 16 Desember 2005 3 dari 4

Page 4: surat perjanjian kerja

FPA 03.04a Rev.0

Jika Pihak Pertama dan/atau Pihak Kedua merasa terhambat didalam melaksanakan pekerjaan oleh

karena adanya Force Majeure, maka Pihak Kedua harus segera melaporkan kepada Pihak Pertama

secara tertulis selambat-lambatnya 7 hari kalender setelah kejadian sehingga masing-masing pihak

dapat mengatasi keaadan, dan penundaan pekerjaan dapat ditekan ke tingkat minimum.

Pasal 11Lain – lain

1. Hal lain yang belum diatur dalam kontrak ini, apabila dipandang perlu akan diatur kemudian melalui

kesepakatan.

2. Kontrak ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Jakarta, ………………………………………..

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUAKOMITE AKREDITASI NASIONAL

Direktur Akreditasi .................

……………………………………… …………………………..

*) Disesuaikan dengan bidang akreditasi

Tanggal : 16 Desember 2005 4 dari 4