42
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN Yang Bertanda Tangan Di Bawah ini saya Nama : Umur : Alamat : Menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden untuk keperluan yang dilakukan oleh mahasiswa: Nama : Lina Zuli Rahmayati NIM : P00313017061 Mahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang berjudul “Pengaruh Konseling Dengan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi Rawat Inap Kelas III Di RSUD Bahteramas. Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kendari, April 2018 Responden (..................................)

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Yang Bertanda Tangan Di Bawah ini saya

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden

untuk keperluan yang dilakukan oleh mahasiswa:

Nama : Lina Zuli Rahmayati

NIM : P00313017061

Mahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

berjudul “Pengaruh Konseling Dengan Menggunakan Media Leaflet

Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi Rawat

Inap Kelas III Di RSUD Bahteramas.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Kendari, April 2018

Responden

(..................................)

Page 2: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

SURAT PERMOHONAN MENJADI ASISTEN PENELITIAN

Kepada Yth.

Saudara/Saudari

Di Kendari

Assalamualaikum warohmatullahi Wabaraokatu

Dengan hormat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa program studi Diploma (D IV) Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari :

Nama : Lina Zuli Rahmayati

NIM : P00313017061

Bermaksud melakukan penelitian tentang “Pengaruh Konseling Dengan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap Kelas III Di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai asisten peneliti.

Atas kesediaan dan partisipasi saudara/saudari untuk menjadi asissten penelitian, saya ucapkan terimakasih

Kendari, April 2018

Peneliti

Lina Zuli Rahmayati

Page 3: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI ASISTEN PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai asisten

peneliti untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi :

Nama : Lina Zuli Rahmayati

NIM : P00313017061

Mahasiswa Program Studi Diploma IV (D IV) Gizi Poltekkes Kemenkes

Kendari, yang berjudul “Pengaruh Konseling Dengan Menggunakan

Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Pada Pasien

Hipertensi Rawat Inap Kelas III Di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara”. Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana

mestinya.

Kendari, April 2018

Peneliti

(Lina Zuli Rahmayati)

Menyetujui Asisten Peneliti

(................................)

Page 4: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN

DIET PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP KELAS III DI RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

A. Karakteristik Responden

1. Umur : 2. Jenis Kelamin : 3. Pendidikan : 4. Pekerjaan : 5. Alamat :

B. Pengetahuan

No Pertanyaan Benar (1)

Salah (0)

1 Hiperetensi adalah peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg

2 TD >160/100 adalah termasuk hipertensi berat

3 Hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung, pembuluh darah dan stroke

4 Tujuan diet hipertensi mengatur menu makanan sesuai kebutuhan penderita hipertensi untuk menurunkan tekanan darah

5 Olahraga secara teratur cegah tekanan darah tinggi

6 Konsumsi garam berlebih menyebabkan tekanan darah tinggi

7 Merokok dapat meningkatkan resiko darah tinggi dan meningkatkan kerusakan pada pembuluh darah

8 Minum kopi dan minuman bersoda dapat meningkatkan tekanan darah

9 Tidak boleh makan telur lebih dari 1 butir/hari

10 Kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko hipertensi

11 Pisang, jeruk dan makanan tinggi kalium bantu turunkan tekanan darah tinggi

No. Responden :

Tgl. Wawancara :

Nama :

Page 5: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

12 Minum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah

13

Makanan siap saji tidak baik untuk hipertensi

14 Ikan, tahu, tempe merupakan protein yang dianjurkan untuk penderita hipertensi

15 Biskuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin merupakan makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium

16 Tape, durian adalah makanan dan buah yang mengandung alkohol

17 Mudah marah, mudah merasa lelah, nyeri dada, sering pusing dan sakit kepala adalah gejala hipertensi

18 Konsumsi makanan sehat dan kaya serat dapat mencegah hipertensi

19 Makan beraneka ragam makanan dengan pola gizi seimbang merupakan syarat diit hipertensi

20 Penggunaan bumbu-bumbu rendah natrium dapat memperbaiki rasa tawar makanan

Total

Page 6: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

C. Kepatuhan Diet

Berilah tanda ceklist ( ᵛ ) pada pernyataan yang ada pada kolom pilihan

berikut :

No Pernyataan SR KD TP

1. Saya tidak makan makanan yang asin-asin: ikan asin, ikan pindang, teri, telor asin, abon

2. Saya mengkonsumsi banyak sayur dan buah tinggi serat

3 Saya sering merokok

4 Saya suka minum kopi dan minuman bersoda

5. Saya makan makanan yang kaya kalium: bayam, brokoli, kol, tomat, pisang, jeruk

6 Saya makan daging ayam dengan kulit

7. Saya makan tahu, tempe

8 Saya sering makan masakan bersantan dan digoreng

9 Saya makan daging merah: daging sapi, daging kambing

10 Saya makan dengan bumbu penyedap, kecap, saos

11 Saya makan buah durian dan tape

12 Saya sering makan makanan siap saji (Ayam KFC, Kentucky, Burger, mie instan dll..)

13 Saya makan biskuit, crackers, keripik asin

14 Saya makan gorengan dengan minyak kelapa/ margarin

15 Saya makan telur lebih dari 1 btr/hari

16 Saya tidak pernah berolahraga

17 Saya tidak makan/menghabiskan makanan diet hipertensi yang di sajikan di rumah sakit

18 Saya makan makanan dari rumah yang diberi garam lebih dari 1 sdt

19 Saya makan makanan yang di sajikan di rumah sakit yang tidak sesuai dengan diet hipertensi

20. Saya makan beraneka ragam makanan sehat

Total

Keterangan SR : Sering ( Lebih dari 3x/minggu) KD : Kadang-kadang ( kurang dari 3x/ minggu) TP : Tidak Pernah

Page 7: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

Jenis

Kelamin Skor % Kategori Skor % Kategori Skor % Kategori Skor % Kategori

1 AM 65 L SMP PETANI 11 55 Kurang 13 65 Cukup 25 41.67 Tidak Patuh 30 50 Tidak Patuh

2 LD 56 L SMA PETANI 16 80 Cukup 16 80 Cukup 30 50 Tidak Patuh 30 50 Tidak Patuh

3 R 41 L SD PETANI 7 35 Kurang 7 35 Kurang 40 66.67 Patuh 42 70 Patuh

4 KW 73 P TS IRT 10 50 Kurang 11 55 Kurang 50 83.33 Patuh 50 83.3 Patuh

5 M 30 P SMA SWASTA 17 85 Cukup 17 85 Cukup 40 66.67 Patuh 43 71.7 Patuh

6 T 64 P SD IRT 9 45 Kurang 10 50 Kurang 35 58.33 Tidak Patuh 40 66.7 Patuh

7 B 70 P SD PETANI 10 50 Kurang 11 55 Kurang 50 83.33 Patuh 50 83.3 Patuh

8 R 51 L SMP PETANI 11 55 Kurang 12 60 Cukup 55 91.67 Patuh 55 91.7 Patuh

9 W 57 P SD IRT 8 40 Kurang 10 50 Kurang 50 83.33 Patuh 50 83.3 Patuh

10 M 77 L SD PETANI 9 45 Kurang 9 45 Kurang 52 86.67 Patuh 52 86.7 Patuh

11 S 38 P SMP IRT 15 75 Cukup 15 75 Cukup 43 71.67 Patuh 45 75 Patuh

12 ME 61 L SMP PETANI 14 70 Cukup 15 75 Cukup 25 41.67 Tidak Patuh 35 58.3 Tidak Patuh

13 F 40 L SD PETANI 12 60 Cukup 12 60 Cukup 50 83.33 Patuh 50 83.3 Patuh

14 J 24 L DIPLOMA 3 HONORER 19 95 Cukup 19 95 Cukup 35 58.33 Tidak Patuh 37 61.7 Patuh

15 LF 60 L SD PETANI 5 25 Kurang 7 35 Kurang 45 75 Patuh 45 75 Patuh

16 H 47 L SARJANA WIRASWASTA 20 100 Cukup 20 100 Cukup 30 50 Tidak Patuh 33 55 Tidak Patuh

17 R 46 P SMP IRT 13 65 Cukup 13 65 Cukup 45 75 Patuh 45 75 Patuh

18 F 28 P SMA IRT 14 70 Cukup 15 75 Cukup 35 58.33 Patuh 47 78.3 Patuh

19 N 55 P SD IRT 11 55 Kurang 12 60 Cukup 34 56.67 Tidak Patuh 36 60 Patuh

20 S 21 L SMA MAHASISWA 12 60 Cukup 12 60 Cukup 24 40 Tidak Patuh 30 50 Tidak Patuh

21 DB 47 L SMP WIRASWASTA 10 50 Kurang 11 55 Kurang 25 41.67 Tidak Patuh 30 50 Tidak Patuh

22 M 34 P SMA SWASTA 10 50 Kurang 11 55 Kurang 23 38.33 Tidak Patuh 27 45 Tidak Patuh

23 BR 25 L SARJANA WIRASWASTA 13 65 Cukup 15 75 Cukup 25 41.67 Tidak Patuh 32 53.3 Tidak Patuh

24 LA 61 L SD WIRASWASTA 6 30 Kurang 9 45 Kurang 45 75 Patuh 45 75 Tidak Patuh

25 S 30 P SMP IRT 12 60 Cukup 13 65 Cukup 35 58.33 Tidak Patuh 35 58.3 Tidak Patuh

26 J 44 L SMP WIRASWASTA 14 70 Cukup 15 75 Cukup 50 83.33 Patuh 50 83.3 Patuh

MASTER TABEL PENGUMPULAN DATA

Pengetahuan Diet Kepatuhan Diet

Sebelum Sesudah Sebelum SesudahPekerjaanNo Nama Umur Pendidikan

Page 8: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

27 N 83 L SD NELAYAN 9 45 Kurang 10 50 Kurang 35 58.33 Tidak Patuh 36 60 Patuh

28 S 55 L SMP PETANI 10 50 Kurang 11 55 Kurang 45 75 Patuh 45 75 Patuh

29 W 71 P TS IRT 7 35 Kurang 6 30 Kurang 25 41.67 Tidak Patuh 30 50 Tidak Patuh

30 T 75 P SD IRT 10 50 Kurang 10 50 Kurang 35 58.33 Tidak Patuh 35 58.3 Tidak Patuh

31 KW 66 P SD PETANI 12 60 Cukup 13 65 Cukup 25 41.67 Tidak Patuh 27 45 Tidak Patuh

32 M 62 P SMP PETANI 13 65 Cukup 13 65 Cukup 20 33.33 Tidak Patuh 23 38.3 Tidak Patuh

33 G 67 P SD IRT 10 50 Kurang 11 55 Kurang 20 33.33 Tidak Patuh 23 38.3 Tidak Patuh

34 SA 64 P TS IRT 9 45 Kurang 10 50 Kurang 19 31.67 Tidak Patuh 20 33.3 Tidak Patuh

388 1940 414 2070 1220 2033 1303 2172

11.41 57.1 12.2 60.9 35.88 59.8 38.324 63.9Rata-Rata

Page 9: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

LAMPIRAN 2 HASIL STATISTIK SPSS

1. Umur

kaegori umur hipertensi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25-34 7 20.6 20.6 20.6

35-44 4 11.8 11.8 32.4

45-54 4 11.8 11.8 44.1

55-64 10 29.4 29.4 73.5

65-74 6 17.6 17.6 91.2

>=75 3 8.8 8.8 100.0

Total 34 100.0 100.0

2. Jenis Kelamin

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid L 17 50.0 50.0 50.0

P 17 50.0 50.0 100.0

Total 34 100.0 100.0

Page 10: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

3. Pendidikan

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid DIPLOMA 1 2.9 2.9 2.9

SARJANA 2 5.9 5.9 8.8

SD 13 38.2 38.2 47.1

SMA 5 14.7 14.7 61.8

SMP 10 29.4 29.4 91.2

TS 3 8.8 8.8 100.0

Total 34 100.0 100.0

4. Pekerjaan

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid HONORER 1 2.9 2.9 2.9

IRT 12 35.3 35.3 38.2

MAHASISWA 1 2.9 2.9 41.2

NELAYAN 1 2.9 2.9 44.1

PETANI 12 35.3 35.3 79.4

SWASTA 2 5.9 5.9 85.3

WIRASWASTA 5 14.7 14.7 100.0

Total 34 100.0 100.0

Page 11: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

5. Tingkat Pengetahuan

kategori pengetahuan sebelum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Cukup 15 44.1 44.1 44.1

Kurang 19 55.9 55.9 100.0

Total 34 100.0 100.0

kategori pengetahuan setelah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Cukup 18 52.9 52.9 52.9

Kurang 16 47.1 47.1 100.0

Total 34 100.0 100.0

6. Kepatuhan Diet

kategori kepatuhan diit pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Patuh 15 44.1 44.1 44.1

Tidak Patuh 19 55.9 55.9 100.0

Total 34 100.0 100.0

Page 12: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

kategori kepatuhan diit post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Patuh 18 52.9 52.9 52.9

Tidak Patuh 16 47.1 47.1 100.0

Total 34 100.0 100.0

7. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

skor pengetauan

sebelum

skor

pengetahuan

setelah

skor kepatuhan

diit pre

skor

kepatuhan diit

post

N 34 34 34 34

Normal Parametersa Mean 11.4118 12.1765 35.8824 38.3235

Std. Deviation 3.41226 3.17634 10.90389 9.54327

Most Extreme Differences Absolute .131 .133 .164 .140

Positive .131 .133 .164 .103

Negative -.093 -.100 -.122 -.140

Kolmogorov-Smirnov Z .764 .776 .959 .818

Asymp. Sig. (2-tailed) .603 .584 .317 .515

a. Test distribution is Normal.

Page 13: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Test Statisticsa

skor pengetauan

sebelum

Most Extreme Differences Absolute .176

Positive .176

Negative .000

Kolmogorov-Smirnov Z .728

Asymp. Sig. (2-tailed) .665

a. Grouping Variable: group

Test Statisticsa

skor kepatuhan

diit pre

Most Extreme Differences Absolute .235

Positive .235

Negative .000

Kolmogorov-Smirnov Z .970

Asymp. Sig. (2-tailed) .303

a. Grouping Variable: group

Page 14: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

8. Uji Paired T test Pengetahuan dan Kepatuhan Diet sebelum dan sesudah

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 skor pengetauan sebelum 11.4118 34 3.41226 .58520

skor pengetahuan setelah 12.1765 34 3.17634 .54474

Pair 2 skor kepatuhan diit pre 35.8824 34 10.90389 1.87000

skor kepatuhan diit post 38.3235 34 9.54327 1.63666

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 skor pengetauan sebelum &

skor pengetahuan setelah 34 .972 .000

Pair 2 skor kepatuhan diit pre &

skor kepatuhan diit post 34 .965 .000

Page 15: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 skor

pengetauan

sebelum -

skor

pengetahua

n setelah

-.76471 .81868 .14040 -1.05036 -.47906 -5.447 33 .000

Pair 2 skor

kepatuhan

diit pre -

skor

kepatuhan

diit post

-2.44118 3.01703 .51742 -3.49387 -1.38848 -4.718 33 .000

Page 16: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

SAP KONSELING DIET HIPERTENSI

Poko Bahasan : Diet Hipertensi

Sub Pokok Bahasan :Pengertian Hipertensi,Klasifikasi hipertensi,

Faktor Resiko Hipertensi, Bahaya Hipertensi,

Gejala Hipertensi, Pencegahan Hipertensi,

Tujuan Diet Hipertensi, Jenis Diet Hipertensi,

Syarat Diet hipertensi, cara mengatur diet

hipertensi, pengaturan makanan ( Bahan

makanan yang dianjurkan, bahan makanan

yang dihindari dan bahan makanan yang

dibatasi)

Tempat : Ruang Rawat Pasien kelas III

Sasaran : Pasien Hipertensi

A. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Seletah dilakukan konseling diet hipertensi selama 2x30 menit di

harapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang diet

hipertensi serta patuh melaksanakan anjuran diet yang

disarankan.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan konseling diet hipertensi diaharapkan pasien

memahami tentang:

a. Pengertian hipertensi

b. Klasifikasi hipertensi

c. Faktor resiko hipertensi

d. Bahaya Hipertensi

e. Gejala Hipertensi

f. Pencegahan hipertensi

g. Jenis diet hipertensi

Page 17: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

h. Tujuan diet hipertensi

i. Syarat diet hipertensi

j. Cara mengatur diet hipertensi

k. Bahan makanan yang dianjurkan diet hipertensi

l. Bahan makanan yang dibatasi diet hipertensi

m. Bahan makanan yang dihindari diet hipertensi

n. Menjalankan diet hipertensi sesuai anjuran petugas

B. SASARAN

Pasien rawat inap kelas III yang mendapat diet hipertensi di RSUD

Bahteramas.

C. METODE

1. Konseling

2. Tanya Jawab

D. MEDIA/INSTRUMEN

Instrumen yang digunakan : Leaflet Diet Hipertensi

E. PELAKSANAAN

NO KONSELING PESERTA WAKTU

1 Pembukaan : a. Salam pembuka b. Perkenalan diri c. Menyampaikan

tujuan d. Kesepakatan waktu e. Pre test

a. Menjawab salam b. Menyimak c. Mendengarkan d. Menjawab

pertanyaan

5 menit

2 a. Pelaksanaan menjelaskan materi tentang diet hipertensi.

b. Memberikan kesempatan tanya jawab tentang materi yang diberikan

a. Mendengarkan dengan penuh perhatian

b. Menanyakan hal-hal yang belum jelas

c. Memperhatikan jawaban dari pemberi materi

3 Penutup : a. Menyimpulkan b. Post Test c. Penguatan d. Salam Penutup

a. Mendengarkan b. Menjawab

pertanyaan c. Menjawab salam

Page 18: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

F. MATERI

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah secara terus menerus

hingga melebihi batas normal.Batas Normal tekanan darah adalah

< 140/90 mmHg.

Diet Hipertensi yaitu menentukan atau mengatur pemberian menu

makanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pada penderita

hipertensi.

2. Klasifikasi Hipertensi

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHG)

Normal ≤120 ≤ 80

Prehipertensi 120-139 80-89

Ht tingkat 1 140-159 90-99

Ht tingkat 2 ≥160 ≥100

3. Faktor Resiko Hipertensi

Keturunan, Usia, Kegemukan, Kurang berolahraga, Merokok,

sensitivitas natrium, kalium rendah, konsumsi garam berlebih,

konsumsi minuman beralkohol dan stres

4. Bahaya Hipertensi

Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti stroke,

kerusakan dan serangan jantung, gangguan organ ginjal, gangguan

mata, bahkan dapat menyebabkan kematian.

5. Gejala Hipertensi

Hipertensi tidak menampakan gejala yang pasti atau tanpa gejala

akan tetapi biasanya menimbulkan keluhan mudah marah, mudah

merasa lelah, timbul rasa nyeri pada bagian dada, sering pusing

dan sakit kepala, denyut nadi dan jantung tidak beraturan, rasa

pegal dan mudah lelah pada saat berjalan kaki, seting kesemutan

dan baal pada tungkai dan lengan.

Page 19: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

6. Pencegahan hipertensi

Konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, kontrol berat

badan, berolahraga dan rutin beraktivitas, batasi minuman

beralkohol, hindari merokok, kurangi konsumsi kafein.

7. Tujuan Diet

Membantu menghilangkan retensi garam dan menurunkan tekanan

darah pada pasien hipertensi

8. Syarat Diet

a. Makan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang

b. Cukup energi, protein, mineral dan Vitamin.

c. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi

penderita.

d. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi

garam dan atau hipertensi

9. Jenis Diet Hipertensi

Macam Diet : Rendah Garam

a. Diet Rendah Garam I

Diberikan kepada penderita hipertensi berat,(TD:≥160/≥100 mmHg)

pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur.

Dihindari bahan makanan yang tinggi natrium (Na).

b. Diet Rendah Garam II

Diberikan kepada penderita hipertensi yang tidak terlalu berat,

(TD:>140-159/90-99mmHg) dalam pengolahan makanannya boleh

menggunakan ½ sdt garam dapur (2gr).

Page 20: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

c. Diet Rendah Garam III

Diberikan kepada penderita hipertensi ringan (TD:140/90mmHg).

Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt (4gr)

garam dapur.

10. Cara Mengatur Diet

Rasa Tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula

merah,gula pasir, bawang merah,bawang putih, kencur, salam

dan bumbun lain yang tidak mengandung atau sedikit garam

Na.

Bubuhkan garam saat di atas meja makan, gunakan garam

beryodium (30-80 ppm), tidak lebih dari 1/2 sdt/hari.

Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium

11. Pengaturan Makanan

PENGATURAN MAKANAN

Bahan Makanan Yang Dianjurkan

Makanan Yang segar: sumber hidrat arang, protein nabati dan hewani, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung serat.

Makanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium, vetsin, kaldu bubuk.

Sumber protein hewani: penggunaan daging/ayam/ ikan paling banyak 100gr/ hari.Telur ayam/ bebek 1 btr/hari.

Susu segar 200ml/hari.

Bahan Makanan Yang Dibatasi

Pemakaian garam dapur Penggunaan bahan makanan yang

mengandung natrium seperti soda kue

Bahan Makanan Yang Dihindari

Otak,ginjal,paru jantung, daging kambing/ Akanan yang diolah menggunakan garam

natrium: - Crackers, pastries, dll - Kerupuk, keripik dan makanan kering yang

asin Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden,

Page 21: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

sosis, kornet, sayuran dan buah dalam kaleng. Makanan yang diawetkan: dendeng, abon,

ikan asin, ikan pindang, udang kering, telur asin, telur pindang, selai kacang, acar, manisan buah.

Mentega dan keju Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis,

garam, saos tomat, saus sambel, taoco dan bumbu penyedap lainnya.

Makanan yang mengandung alkohol misalnya: durian, tape

G. EVALUASI

1. Evaluasi Struktural

a) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan

b) Tersedianya perlengkapan atau media

2. Evaluasi Proses

Peserta berperan aktif dalam proses konseling

3. Evaluasi Hasil

Peserta memahami materi konseling dan melaksanakan secara

patuh anjuran yang diberikan.

Page 22: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

A. Apa Yang Dimaksud Dengan Hipertensi

Hipertensi yaitu peningkatan tekanan

darah secara terus menerus hingga

melebihi batas normal.Batas Normal

tekanan darah adalah 140/90 mmHg.

Diet Hipertensi yaitu menentukan atau

mengatur pemberian menu makanan yang

tepat sesuai dengan kebutuhan pada

penderita hipertensi.

B. Tujuan Diet

Membantu menghilangkan retensi garam

dan menurunkan tekanan darah pada

pasien hipertensi

C. Syarat Diet

1. Makan beraneka ragam mengikuti pola

gizi seimbang

2. Cukup energi, protein, mineral dan

Vitamin.

3. Jenis dan komposisi makanan

disesuaikan dengan kondisi penderita.

4. Jumlah natrium disesuaikan dengan

berat tidaknya retensi garam dan atau

hipertensi

D. Jenis Diet Hipertensi

Macam Diet : Rendah Garam

1. Diet Rendah Garam I

Diberikan kepada penderita hipertensi

berat, pada pengolahan makanannya

tidak ditambahkan garam dapur.

Dihindari bahan makanan yang tinggi

natrium(Na).

2. Diet Rendah Garam II

Diberikan kepada penderita hipertensi

yang tidak terlalu berat, dalam

pengolahan makanannya boleh

menggunakan ½ sdt garam dapur

(2gr).

3. Diet Rendah Garam III

Diberikan kepada penderita hipertensi

ringan. Pada pengolahan makanannya

boleh menggunakan 1 sdt (4gr) garam

dapur.

Page 23: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

E. Cara Mengatur Diet

Rasa Tawar dapat diperbaiki dengan

menambah gula merah,gula pasir,

bawang merah,bawang putih, kencur,

salam dan bumbun lain yang tidak

mengandung atau sedikit garam Na.

Makanan lebih enak ditumis, digoreng,

dipanggang walaupun tanpa garam.

Bubuhkan garam saat di atas meja

makan, gunakan garam beryodium (30-

80 ppm), tidak lebih dari 1/2 sdt/hari.

Dapat menggunakan garam yang

mengandung rendah natrium.

PENGATURAN MAKANAN

Bahan Makanan Yang Dianjurkan

Makanan Yang segar: sumber hidrat arang, protein nabati dan hewani, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung serat.

Makanan yang diolah tanpa atau sedikit

menggunakan garam natrium, vetsin, kaldu bubuk.

Sumber protein hewani: penggunaan daging/ayam/ ikan paling banyak 100gr/ hari.Telur ayam/ bebek 1 btr/hari.

Susu segar 200ml/hari.

Bahan Makanan Yang Dibatasi

Pemakaian garam dapur

Penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium seperti soda kue

Bahan Makanan Yang Dihindari

Otak,ginjal,paru jantung, daging kambing/

Akanan yang diolah menggunakan garam natrium:

- Crackers, pastries, dll

- Kerupuk, keripik dan makanan kering yang asin

Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis, kornet, sayuran dan buah dalam kaleng.

Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, udang kering, telur asin, telur pindang, selai kacang, acar, manisan buah.

Mentega dan keju Bumbu-bumbu: kecap

asin, terasi, petis, garam, saos tomat, saus sambel, taoco dan bumbu penyedap lainnya.

Makanan yang mengandung alkohol misalnya: durian, tape

Contoh Menu

Pagi Siang Malam

Nasi Telur Bumbu Balado Tumis Buncis Jam 10.00 (selingan) Jus buah

Nasi Ikan pepes Sambal goreng kering tempe Sayur bening bayam Buah: pepaya

Nasi Ayam bakar Oseng-oseng tahu dan cabai hijau Cah sayuran Buah: Jeruk manis Pukul 21.00 Cracker tawar atau buah

Page 24: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang
Page 25: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang
Page 26: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

PENGARUH KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN

HIPERTENSI RAWAT INAP KELAS III DI RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

NASKAH PUBLIKASI

Penyusun :

LINA ZULI RAHMAYATI

NIM P00313017063

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

JURUSAN GIZI

2018

Page 27: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

PENGARUH KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN

HIPERTENSI RAWAT INAP KELAS III DI RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Terapan Gizi

Penyusun :

LINA ZULI RAHMAYATI

NIM P00313017063

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

JURUSAN GIZI

2018

Page 28: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang
Page 29: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang
Page 30: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

1

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP KELAS III DI RSUD BAHTERAMAS

Lina Zuli Rahmayati Dengan Bimbingan Rofiqoh dan Rosnah

RINGKASAN

Latar Belakang : Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang hipertensi dan meningkatkan perilaku diet hipertensi yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori Pender yang mempromosikan gaya hidup sehat melalui health promotion model(HPM) atau model promosi kesehatan (MPK), (Pender, Murdaugh & Person,2011 dalam Firmawati,2013). Metode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan rancangan one group pre test dan post test design dan telah dilaksanakan pada pada tanggal 20 April – 20 Mei 2018 di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Bahteramas Sulawesi Tenggara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 34 orang. Tehnik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Hasil : Pengetahuan sebelum konseling gizi sebagian besar 55,9% pengetahuan kurang dan setelah dilakukan konseling gizi pengetahuan meningkat sebesar 52,9% pengetahuan cukup. Kepatuhan diet sebelum konseling gizi sebagian besar 55,9% tidak patuh tetapi setelah dilakukan konseling gizi kepatuhan diet meningkat sebesar 52,9% patuh. Ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan kepatuhan diet pasien hipertensi Disarankan kepada rumah sakit untuk meningkatkan konsultasi gizi terhadap pasien hipertensi dengan memberikan leaflet diet hipertensi agar pasien dapat mengetahui penanganan hipertensi secara tepat dan benar serta dapat merawat dirinya secara mandiri, sehingga dapat mempertahankan tingkat kepatuhan pasien sesuai penatalaksanaan diet hipertensi dan memonitoring tekanan darahnya demi meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

Kata Kunci : Hipertensi, Pengetahuan, Kepatuhan Diet

Daftar Pustaka : 23 (2004 s/d 2017)

Page 31: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

2

EFFECT OF GIVING CONSELING USING LEAFLET MEDIA ON DIET KNOWLEDGE AND COMPLIANCE IN HYPERTENSION PATIENTS IN CLASS III INPATIENTS IN

BAHTERAMAS HOSPITAL

Lina Zuli Rahmayati With Rofiqoh and Rosnah Guidance

ABSTRACT

Background: One of the efforts to improve patient knowledge about hypertension and improve hypertension diet behavior is by providing health education. This is consistent with the theory of Pender that promotes a healthy lifestyle through health promotion model (HPM) or health promotion model (MPK), (Pender, Murdaugh & Person, 2011 in Firmawati, 2013). Method: The design used in this study is Quasi Experimental with one group pre test and post test design and has been carried out on April 20 - May 20 2018 in class III inpatient rooms of Bahteramas General Hospital in Southeast Sulawesi. The sample used in this study is 34 people. The sample technique used is purposive sampling.

Results: Knowledge before nutritional counseling was mostly 55.9% lack of knowledge

and after knowledge nutrition counseling increased by 52.9% sufficient knowledge. Diet compliance before nutritional counseling was mostly 55.9% disobedient but after nutrition counseling diet compliance increased by 52.9% obedient. There is an influence of counseling by using leaflet media on knowledge and adherence to the diet of hypertensive patients

It is recommended to hospitals to improve nutritional consultation on hypertensive patients by providing hypertension diet leaflets so that patients can find out the correct and correct treatment of hypertension and can treat themselves independently, so as to maintain the level of patient compliance according to hypertension diet management and monitor their blood pressure to increase the degree optimal health.

Keywords: Hypertension, Knowledge, Diet Compliance

Bibliography: 23 (2004 to 2017)

Page 32: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

3

PENDAHULUAN

Terjadinya transisi epidemiologi yang paralel dengan transisi teknologi di dunia dewasa ini telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular yang merupakan faktor utama masalah morbiditas dan mortalitas. Pada abad ke-21 ini diperkirakan terjadi peningkatan insiden dan prevalensi penyakit tidak menular secara cepat, yangmerupakan tantangan utama masalah kesehatan dimasa yang akan datang. WHO memperkirakan, pada tahun 2020 penyakit tidak menular akan menyebabkan 73% mortalitas dan 60% seluruh morbiditas di dunia1.

Hipertensi merupakan salah satu faktor penting sebagai pemicu penyakit tidak menular (Non Communicable Disease = NCD).Peningkatan tekanan darah atau biasa

disebut hipertensi sampai saat ini merupakan penyebab utama dan faktor resiko yang penting terhadap penyakit kardiovaskular, serebovaskular, penyakit ginjal, stroke, penyakit jantungkoroner, gagal jantung dan gagal ginjal2.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar melaporkan bahwa hipertensi berada pada peringkat tertinggi dari 5 penyakit tidak menular di Indonesia dengan prevalensi sebesar 31,7% pada Riskesda tahun 2007, kemudian menurun pada tahun2013 sebesar 25,8%2. Dimana prevalensi tertinggi terdapat diKepulauan Bangka Belitung (30,9%), sedangkan terendah di Papua sebesar (16,8%). Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti stroke,PJK, Diabetes,Gagal Ginjal dan kebutaan. Stroke (51%) dan penyakit jantung koroner (45%) merupakan penyebab kematian tertinggi. Hipertensi banyak terjadi pada umur 35 - 44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonomi proporsi hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah 27,2% dan menengah 25,9%3.

Salah satu upaya pelayanan yang di harapkan mampu mewujudkan tujuan dari pembangunan kesehatan adalah pelayanan gizi. Pelayanan gizi merupakan salah satu pelayanan yang memiliki peranan sangat penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, banyak faktor yang mempengaruhi masalah gizi di rumah sakit dan status gizi akan menjadi optimal bila tubuh memperoleh cukup zat gizi dan digunakan secara efisien4.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang hipertensi dan meningkatkan perilaku diet hipertensi yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori Pender yang mempromosikan gaya hidup sehat melalui health promotion model(HPM) atau model promosi kesehatan (MPK)5.

Metode pemberian pendidikan kesehatan konseling gizi merupakan salah satu bentuk peran pelayanan gizi dalam perawatan pasien yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Konseling gizi yang dimaksud adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang dilaksanakan oleh ahli gizi/Dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan prilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya4.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firmawati (2013), di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan, Yogyakarta mengenai pengaruh blog edukatif tentang

Page 33: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

4

hipertensi terhadap pengetahuan tentang hipertensi dan perilaku diet hipertensi pada pasien hipertensi menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pemberian blok edukatif terhadap peningkatan pengetahuan pasien tentang hipertensi. Sedangkan dari hasil penelitian Dewifianita (2017), di Puskesmas Sentolo I Kabupaten Kulonprogo terhadap pengaruh konseling diet DASH (Dietery Approach To Stop Hypertension) terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi peserta Prolanis menunjukan bahwa berdasarkan hasil pre test dan post test diketahui bahwa terdapat

peningkatan pengetahuan penderita hipertensi setelah diberikan konseling.

Menurut Helen, et al (2013) dalam Kurniawati (2016), pemberian intervensi merupakan faktor penting dalam perubahan sikap kepatuhan dalam pengobatan penyakit kronik seperti perubahan sikap dalam kepatuhan minum obat, kepatuhan diet dan kepatuhan aktivitas sehari-hari. Salah satu kepatuhan yang harus di taati penderita hipertensi adalah makanan (kepatuhan diet). Faktor makanan (kepatuhan diet) merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada penderita hipertensi. Penderita hipertensi sebaiknya patuh menjalankan diet hipertensi agar dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut. Upaya mengubah suatu perilaku pemeliharaan yang terus menerus diperlukan suatu pendidikan kesehatan, salah satu upaya yang bisa diberikan untuk meningkatkan kepatuhan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian Kurniawati (2016), ada pengaruh yang signifikan dari pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan diet pada penderita hipertensi di Desa Tambar Kecamatan Jogoroso Kabupaten Jombang. Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumantri (2014) di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati bahwa pendidikan kesehatan hipertensi pada keluarga berpengaruh terhadap kepatuhan diet rendah garam pada lansia hipertensi

Penyakit hipertensidi Rumah sakit Bahteramas masuk dalam 10 penyakit terbanyak rawat inap pada tahun 2012 s/d 2015 penyakit hipertensi berada di urutan 1 penyakit terbanyak rawat inap untuk golongan umur 45 – 64 tahun sedangkan pada tahun 2016 menempati urutan 3. Untuk golongan umur ≥ 65 tahun 2012 menjadi urutan 3, tahun 2013 menjadi urutan 1, tahun 2014 urutan 1, tahun 2015 urutan 2 dan tahun 2016 berada di urutan 7 penyakit terbanyak pasien rawat inap.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan di RSUD Bahteramas terhadap 6 pasien hipertensi yang menjalani rawat inap terdapat 3 pasien diantaranya memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan 2 diantara pasien yang memiliki pengetahuan kurang memilki kepatuhan terhadap diet dalam kategori kurang.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Konseling Dengan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap Kelas III Di RSUD Bahteramas”

Secara umum bertujuan mengetahui pengaruh pemberian konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan kepatuhan diet pada pasien hipertensi rawat inap kelas III di RSUD Bahteramas dan secara khusus :

1. Mengetahui pengetahuan pasien hipertensi rawat inap kelas III di RSUD Bahteramas sebelum mendapatkan konseling dengan media leaflet.

Page 34: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

5

2. Mengetahui pengetahuan pasien hipertensi rawat inap kelas III di RSUD Bahteramas sesudah mendapatkan konseling dengan media leaflet

3. Mengetahui kepatuhan diet pasien hipertensi rawat Inap Kelas III di RSUD Bahteramas sebelum mendapatkan konseling dengan media leaflet.

4. Mengetahui kepatuhan diet pasien hipertensi Rawat Inap Kelas III di RSUD Bahteramas sesudah mendapatkan konseling dengan media leaflet.

5. Mengetahui pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan pasien hipertensi rawat inap kelas III di RSUD Bahteramas.

6. Mengetahui pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap kepatuhan diet pasien hipertensi rawat inap kelas III di RSUD Bahteramas.

Manfaat Teoritis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan tentang kesehatan terutama konseling diet hipertensi Bagi Instansi : Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi instansi terkait khususnya RSUD Bahteramas dalam meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya pelayanan asuhan gizi pasien, sekaligus sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja petugas gizi ruangan. Bagi Pembaca : Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang diet hipertensi guna mencegah komplikasi dan meningkatnya penyakit kardiovaskular. Bagi Peneliti Lain : Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk membuat penelitian sejenis Bagi Peneliti : Merupakan suatu pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama proses perkuliahan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan desain one group pre test-post test yang bertujuan untuk mencari hubungan atau pengaruh dari variabel dependent terhadap variabel independent sebelum dan setelah intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang menjalani dirawat inap kelas III di Rumah Sakit Umum Bahteramas yang berjumlah 52 orang yang diperoleh dari rata-rata jumlah pasien hipertensi bulan Januari sampai dengan Desember 2017. Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien hipertensi yang berjumlah 34 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 April – 20 Mei 2018 di ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Bahteramas Sulawesi Tenggara. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konseling gizi dengan media leaflet tentang diet hipertensi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan diet hipertensi dan kepatuhan diet pasien hipertensi. Data primer meliputi Identitas Sampel : Umur,Jenis kelamin, Pendidikan, Pekerjaan diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden, pengetahuan tentang diet hipertensi diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, kepatuhan diet pasien hipertensi diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data sekunder meliputi Data mengenai demografi Rumah Sakit Umum Bahteramas diperoleh dengan pendekatan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan leaflet. Identitas sampel yang terkumpul diolah dan dinarasikan, data

Page 35: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

6

pengetahuan sampel yang diperoleh dari hasil wawancara selanjutnya dilakukan skoring menggunakan skala Gutman.Skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah, kemudian dijumlahkan, selanjutnya dibagi dengan total skor dan dikali 100% dan data kepatuhan diet sampel yang diperoleh dari hasil wawancara selanjutnya dilakukan skoring. Skor 3 untuk jawaban yang paling benar dan skor 1 untuk jawaban yang salah, kemudian dijumlahkan, selanjutnya dibagi dengan total skor tertinggi yang paling benar dan dikali 100%. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yakni pengetahuan dan kepatuhan diet pasien hipertensi rawat inap kelas III di Rumah Sakit Bahteramas yang dibuat dengan tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat digunakan untuk menguji pengaruh sebelum dan sesudah perlakuan. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov ternyata data sebelum dan sesudah konseling berdistribusi normal. Oleh karena itu analisis data dilakukan dengan uji paired t-test. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan komputerisasi keputusan uji statistik menggunakan taraf signifikan p<0,05. Interpretasi tingkat kemaknaan (signifikan) hasil uji statistik : Jika nilai p<α

0,05, berarti ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan kepatuhan diet pasien hipertensi, jika nilai p≥α 0,05, berarti tidak ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan dan kepatuhan diet pasien hipertensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran umum sampel a. Karakteristik sampel

1) Umur Umur dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Umur (tahun) n %

25-34 7 20,6 35-44 4 11,8 45-54 4 11,8 55-64 10 29,4 65-74 6 17,6 ≥75 3 8,8 Total 34 100

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 34 responden sebagian

besar umur pasien (29,4%) 55-64 tahun dan sebagian kecil berumur (8,8%) ≥75 tahun.

Page 36: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

7

2) Jenis kelamin Jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin n %

Laki-laki 17 50 Perempuan 17 50

Total 34 100

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa dari 34 responden jenis

kelamin laki-laki sebanyak 50% begitu pula perempuan sebanyak 50%.

3) Pendidikan

Pendidikan dapat dilihat pada 3 :

Tabel 3 Distribusi Sampel Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan n %

Sarjana 2 5,9 Diploma 1 2,9

SMA 5 14,7 SMP 10 29,4 SD 13 38,2

Tidak sekolah 3 8,8 Total 34 100

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari 34 responden sebagian

besar pendidikan SD sebesar 38,2% dan sebagian kecil diploma (2,9%).

4) Pekerjaan Pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Distribusi Sampel Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan n %

Honorer 1 2,9 Nelayan 1 2,9

Mahasiswa 1 2,9 Swasta 2 5,9

Wiraswasta 5 14,7 IRT 12 35,3

Petani 12 35,3 Total 34 100

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa dari 34 responden sebagian

besar pekerjaan tidak bekerja (35,3%) dan petani (35,5%) dan sebagian kecil mahasiswa, honorer dan nelayan masing-masing 2,9%.

Page 37: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

8

b. Analisis univariat 1) Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5 Tabel 5

Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan Sebelum Sesudah

n % n %

Cukup 15 44,1 18 52,9 Kurang 19 55,9 16 47,1 Total 34 100 34 100

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa pengetahuan sebelum

konseling gizi dtemukan 44,1% pengetahuan cukup dan setelah dilakukan konseling gizi pengetahuan meningkat sebesar 52,9% pengetahuan cukup.

2) Kepatuhan diet

Kepatuhan diet dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6

Distribusi Sampel Berdasarkan Kepatuhan Diet

Kepatuhan Diet

Sebelum Sesudah n % n %

Patuh 15 44,1 18 52,9 Tidak patuh 19 55,9 16 47,1

Total 34 100 34 100

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa kepatuhan diet sebelum

konseling gizi ditemukan 44,1% patuh tetapi setelah dilakukan konseling gizi kepatuhan diet meningkat sebesar 52,9% patuh.

c. Analisi bivariat

1) Pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan pasien hipertensi

Pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan pasien hipertensi dapat dilihat pada tabel 7

Tabel 7 Pengaruh Konseling Dengan Menggunakan Media Leaflet Terhadap

Pengetahuan Pasien Hipertensi

Pengetahuan n Mean SD p value

Sebelum 34 11,41 3,41 0,000

Sesudah 34 12,17 3,17

Berdasarkan tabel 7 diketahui p value 0,000 < 0,05 diartikan bahwa

ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan pasien hipertensi

Page 38: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

9

2) Pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap kepatuhan diet pasien hipertensi

Pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap kepatuhan diet pasien hipertensi dapat dilihat pada tabel 8

Tabel 8 Pengaruh Konseling Dengan Menggunakan Media Leaflet Terhadap

Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi

Kepatuhan Diet n Mean SD p value

Sebelum 34 35,88 10,90 0,000

Sesudah 34 38,32 9,54

Berdasarkan tabel 8 diketahui p value 0,000 < 0,05 diartikan bahwa

ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap kepatuhan diet pasien hipertensi.

B. Pembahasan

1. Pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan pasien hipertensi

Pengetahuan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, seperti melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba. Namun, sebagian besar pengetahuan tersebut diperoleh melalui mata dan telinga atau dengan kata lain dari hasil mendengar dan melihat. Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku, menurut WHO dalam adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan pada akhirnya orang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Salah satu upaya konselor yang dapat dilakukan adalah pelatihan gizi untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi6.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan sebelum konseling gizi dtemukan 44,1% pengetahuan cukup dan setelah dilakukan konseling gizi menggunakan media leaflet pengetahuan meningkat sebesar 52,9% pengetahuan cukup. Jika dihubungkan dengan tingkat pendidikan ibu yang sebagian besar adalah pendidikan dasar (38,2%), maka hal ini yang merupakan salah satu penyebab yang sulit untuk memberikan konseling gizi pada responden. Akan tetapi, pengetahuan meningkat dikarenakan responden mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh konselor serta rasa ingin tahu yang besar tentang diit hipertensi untuk menunjang kesembuhannya, maka sampel dengan mudah dapat menangkap apa yang disampaikan oleh konselor.

Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik sebagai alat informasi yang diterima oleh masyarakat, sehingga masyarakat yang lebih banyak mendapatkan informasi dari media massa seperti televisi, radio, majalah, koran, dan lain-lain akan memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih banyak dari pada yang tidak pernah terpapar media sama sekali7.

Hasil analisis uji statistik p value 0,000 < 0,05 diartikan bahwa ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan pasien hipertensi. Adanya hubungan dikarenakan konselor memiliki keterampilan dalam

Page 39: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

10

membangun hubungan yang baik dengan pasien hipertensi dalam mengenal penyakitnya. Hal ini senada dengan penjelaskan Tamsuri (2007) bahwa konselor yang telah memiliki pengetahuan dan skill membantu konseli untuk mengenal dirinya saat ini dan kemungkinan dimasa akan datang dengan harapan konseli dapat menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan masa akan datang8.

Pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi melalui konseling menggunakan leaflet akan mempengaruhi derajat kesehatan. Peningkatan pengetahuan tentang penyakit dapat meningkatkan kualitas hidup dapat mencegah komplikasi penyakit hipertensi merupakan hal yang terpenting yang harus dilakukan, agar penyakit komplikasi seperti, jantung, stroke, dan lainnya dapat dicegah. Melalui konseling maka asumsi dan perilaku pasien yang salah akan dapat diperbaiki dan dikoreksi8.

Peningkatan pengetahuan ini sendiri juga harus diikuti dengan peningkatan dalam kompetensi sosial. Kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mempersepsikan dan menginterpretasikan secara akurat isyarat yang dibuat oleh petugas konseling dan kapasitas untuk berprilaku secara terampil dalam memberikan respon pada orang lain. Pasien selalu diberikan informasi yang berulang-ulang selama tiga kali sehingga pasien dapat mengerti informasi yang ingin disampaikan7.

Menurut Notoadmodjo (2007), seseorang yang terpapar informasi mengenai suatu topik tertentu akan memiliki pengetahuan yang lebih banyak daripada yang tidak terpapar informasi. Pemberian media leaflet merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan dengan melalui tulisan-tulisan dan gambar mengenai suatu materi. Dalam penelitian ini, informasi diberikan melalui media leaflet. Responden diminta membaca leaflet tersebut selama 3-5 menit. Setelah selesai membaca, peneliti kembali mengukur pengetahuan responden mengenai hipertensi. Sehingga dapat disimpulkan, seseorang yang terpapar suatu materi akan mengalami peningkatan pengetahuan yang lebih besar daripada seseorang yang tidak terpapar informasi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syamsia (2013) menyatakan bahwa adanya pengaruh dari media leaflet terhadap perubahan pengetahuan mengenai pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian yang sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan Munawaroh, dkk. (2010). Berdasarkan penelitian tersebut, media leaflet efektif dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan.

2. Pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap kepatuhan diet pasien hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepatuhan diet sebelum konseling gizi ditemukan 44,1% patuh tetapi setelah dilakukan konseling gizi menggunakan leaflet kepatuhan diet meningkat sebesar 52,9% patuh dan hasil uji statistil ditemukan p value 0,000 < 0,05 diartikan bahwa ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap kepatuhan diet pasien hipertensi.

Hal ini disebabkan sampel kelompok perlakuan telah mendapatkan konseling gizi sebanyak 2 kali tentang diit hipertensi dari petugas gizi sehingga responden telah patuh dalam menjalankan diit hipertensi

Konseling gizi pada pasien hipertensi adalah pemberian pendidikan, pemahaman dan latihan mengenai pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan hipertensi yang diberikan kepada setiap pasien hipertensi untuk mengatasi setiap masalahnya. Konseling gizi pada pasien hipertensi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengaturan diet pasien. Selain itu, konseling

Page 40: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

11

gizi pada penderita hipertensi juga diharapkan dapat mencegah atau setidaknya menghambat munculnya penyulit kronik ataupun penyulit akut yang ditakuti oleh penderita hipertensi. Tujuan konseling gizi untuk mengubahpengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behaviour). Perubahan perilaku inilah yang paling sukar dilaksanakan8.

Adanya pemberian konseling gizi ini sangat penting karena penyakit hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup pasien. Oleh karenanya untuk mencapai keberhasilan terapi perlu adanya kerjasama antara pasien, keluarga dan petugas kesehatan dalam hal ini Nutrisionist yang memberikan konseling gizi kepada pasien. Dengan pemberian konseling gizi inilah pasien dapat memiliki pengetahuan yang cukup tentang asupan makanan bagi pasien hipertensi, yang selanjutnya dapat merubah sikap dan perilakunya sehingga diharapkan dapat mengendalikan kondisi penyakit dan tekanan darahnya dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya7.

Faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan adalah dukungan keluarga serta dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional dari anggota keluarga lain, teman, baik waktu maupun finansial merupakan faktor-faktor penting dalam kepatuhan terhadap program-program diit. Keluarga dan teman dapat membantu mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit tertentu, mereka dapat menghilangkan godaan pada ketidaktaatan dan mereka sering kali dapat menjadi kelompok pendukung untuk mencapai kepatuhan7.

Kepatuhan diit pada pasien hipertensi dipengaruhi karakteristik dari penyakit dan pengobatannya (makin lama pasien mengidap penyakit hipertensi, makin kecil pasien tersebut patuh pada pengobatannya serta cara pemberian pelayanan yang harus intensif dan multidisiplin pada tim tenaga medis untuk mencapai keberhasilan terapi pasien), faktor intrapersonal (umur, jenis kelamin, penghargaan terhadap diri sendiri, disiplin diri, stres, depresi dan penyalahgunaan alkohol), faktor interpersonal (kualitas hubungan antara pasien dan petugas pelayanan kesehatan dan dukungan keluarga) dan faktor lingkungan7.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Norman (2012) bahwa ada pengaruh konseling menggunakan leaflet terhadap kepatuhan diet dan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesama Kecamatan Beji Kota Depok, dengan jumlah responden 122 orang, yang patuh sebanyak 68 orang.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan sebelum konseling gizi dtemukan 44,1% pengetahuan cukup 2. Pengetahuan setelah dilakukan konseling gizi pengetahuan sebesar 52,9%

pengetahuan cukup. 3. Kepatuhan diet sebelum konseling gizi ditemukan 44,1% patuh 4. Kepatuhan diet setelah dilakukan konseling gizi kepatuhan diet sebesar 52,9%

patuh. 5. Ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap

pengetahuan pasien hipertensi 6. Ada pengaruh konseling dengan menggunakan media leaflet terhadap kepatuhan

diet pasien hipertensi.

Page 41: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang

12

B. Saran

Disarankan kepada rumah sakit untuk meningkatkan konsultasi gizi terhadap pasien hipertensi dengan memberikan leaflet diet hipertensi agar pasien dapat mengetahui penanganan hipertensi secara tepat dan benar serta dapat merawat dirinya secara mandiri, sehingga dapat mempertahankan tingkat kepatuhan pasien sesuai penatalaksanaan diet hipertensi dan memonitoring tekanan darahnya demi meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rahajeng. E dan Tuminah. S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Pusat PenelitianBiomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Depkes RI. Jakarta

2. Purba. M.Br. 2016. Ilmu Gizi Teori Dan Aplikasi BAB XXIV Asuhan Gizi Pada Hipertensi. EGC. Jakarta.

3. Kemenkes RI. 2015. Hipertensi The Silent Killer. http : //www.Pusdatin. Kemkes.go.id. Diakses tanggal 17 Desember 2017, 7:31 pm.

4. Kemenkes RI. 2013. Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta

5. Firmawati. E. 2013. Pengaruh Blog Edukatif Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan Tentang Hipertensi Dan Perilaku Diet Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.Skripsi

6. Notoadmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

7. Handayani, S, Ambarwati, R, Tursilowati, S. 2016. Pengaruh Konseling Gizi Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Dm Pada Pasien Dm Tipe-2 Di Puskesmas Kapuan Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. Artikel Penelitian

8. Surya, R, Mulyadi, Usman, S. 2011. Konseling Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Disertasi

Page 42: SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIANrepository.poltekkes-kdi.ac.id/833/5/Daftar Pustaka-Lampiran.pdfMahasiswa Program Studi D-IV Gizi Alih Jenjang Poltekkes Kendari yang