218
i SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Avinta Dewi Damayanti NIM: 151134104 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

i

SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN

KARAKTER BERBASIS KELAS DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH

DASAR SE-KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Avinta Dewi Damayanti

NIM: 151134104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, peneliti mempersembahkan skripsi ini untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan perlindungan, kesehatan,

kemudahan, dan berkat yang melimpah.

2. Bunda Maria yang selalu memberikan kekuatan dan pertolongan.

3. Kedua orang tua, Bapak Widi Lestanto dan Ibu Benedicta Noviani yang

selalu berjuang, memberikan motivasi serta dukungan, dan selalu

mendoakan.

4. Dosen pembimbing, Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,M.Pd. dan Ibu

Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.

5. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

v

MOTTO

“Seseorang bisa duduk di tempat teduh sekarang, karena ia

telah menanam pohon sejak lama”

(Warren Buffett)

“Lakukanlah yang terbaik, sehingga kamu tidak akan

menyalahkan dirimu sendiri atas segalanya”

(Magdalena Neuner)

Keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha kecil,

yang diulang dan ditekuni hari demi hari.

(Avinta Dewi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan

dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,23 Juli 2019

Peneliti

Avinta Dewi Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Avinta Dewi Damayanti

Nomor Mahasiswa : 151134104

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: SURVEI

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS KELAS DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SE-

KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN beserta perangkat yang

diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,

mempublikasikannya di Internet atau media yang lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Juli 2019

Yang menyatakan

Avinta Dewi Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

viii

ABSTRAK

SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN

KARAKTER BERBASIS KELAS DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH

DASAR SE-KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN

Avinta Dewi Damayanti

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil survei dan kesesuaian dari

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di sekolah

dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Jenis penelitian ini adalah

kuantitatif deskriptif menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini

yaitu guru kelas I sampai dengan kelas VI di SD negeri se-Kecamatan Gamping,

Kabupaten Sleman yang berjumlah 162 guru. Sampel penelitian ini adalah 113

guru yang ditetapkan menggunakan penentuan sampel minimal menurut Krecjie

dan Morgan. Pengambilan sampel di setiap sekolah dilakukan menggunakan

teknik simple random sampling dengan membuat undian. Data dikumpulkan

melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian

ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, dan wawancara

terstruktur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Penguatan Pendidikan

Karakter berbasis kelas di sekolah dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten

Sleman sudah terimplementasikan. Implementasi PPK berbasis kelas yang

tertinggi terdapat pada aitem 5 mengenai pembiasaan sikap/karakter sebelum

memulai pelajaran dan aitem 7 mengenai penerapan model dan metode

pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter, yaitu sebesar 98%. Sedangkan

implementasi PPK berbasis kelas terendah terdapat pada aitem 2 mengenai

sosialisasi PPK melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) yaitu sebesar 70%.

Kesesuaian pelaksanaan implementasi program PPK berbasis kelas di SD Negeri

se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman dilakukan dengan mengintegrasikan

PPK dalam kurikulum, penggunaan model dan metode pembelajaran yang

bervariasi, manajemen kelas yang baik, dan pembiasaan sikap/karakter sebelum

memulai pelajaran.

Kata Kunci : penguatan pendidikan karakter, PPK berbasis kelas, Kecamatan

Gamping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

ix

ABSTRACT

THE SURVEY ON IMPLEMENTATION OF CLASS-BASED CHARACTER

EDUCATION SUPPORT PROGRAM IN THE ELEMENTARY SCHOOLS

EDUCATION INGAMPING DISTRICT, SLEMAN REGENCY

Avinta Dewi Damayanti

Sanata Dharma University

2019

This research aims to know the result of survey and the compatibility

implementation of class-based character education support program in the

elementary schools education in Gamping District Sleman Regency. The type of

the research is descriptive quantitative research using survey methods. The

population in the research were teachers from grade I until grade VI in

Elementary Schools of Gamping District, Sleman Regency, which amounted to

162 teachers. The sample of this research is 113 teachers who are setting to use

the sample determination of the Krejcie and Morgan. The sample in each school

conducted using the simple random sampling technique by making the lottery. The

data was collected by questionnaire, study documenter, and interview. The

research used several research instruments, namely closed-ended questionnaire,

open-ended questionnaire, and structured interview.

The result of this research showed that the implementation and the effort

of class-based character education support program in the elementary schools

education in Gamping District Sleman Regency had already been implemented.

The highest percentage of implementation of class-based character education is in

item 5 about habitual attitude/character before starting the lesson and in item 7

about application of learning models and methods which supports character

value, with the percentage 98%. The lowest percentage of implementation of

class-based character education is in item 2 about the socialitation of PPK by the

grup work of teachers or KKG, with the percentage 70%. The compatibility

implementation of class-based character education support program in the

elementary schools education in Gamping District Sleman Regency was done by

integrating the PPK in curriculum, using the variant models and methods of

learning, good class management and habitual attitude/character before starting

the lesson.

Keyword: strengthening character education, PPK bassed on class, Gamping

District.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat karuniaNya, sehingga skripsi yang berjudul “Survei

Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas di Satuan

Pendidikan Sekolah Dasar Se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman” dapat

peneliti selesaikan dengan baik. Adapun skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti memperoleh banyak bimbingan,

bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Untuk itu dalam kesempatan kali ini, peneliti ingin menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, yang

dengan penuh kesabaran meluangkan waktu, membimbing, memberikan

motivasi, dan dukungan dalam penelitian skripsi ini.

5. Odo Hadinata, M.Pd. selaku Tim Pengembang Program Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

xi

yang telah memberikan penjelasan serta masukan selama penyusunan

skripsi.

6. Instansi pemerintah bagian kependidikan yaitu Kesbangpol Kabupaten

Sleman, BAPPEDA Kabupaten Sleman, dan UPT Kecamatan Gamping

yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian skripsi ini.

7. Kepala sekolah beserta guru SD Negeri se-Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman, yang telah bersedia memberikan ijin dalam penelitian

dan membantu mengisi kuesioner yang digunakan dalam penelitian skripsi

ini.

8. Orang tuaku tercinta, Widi Lestanto dan Benedicta Noviani yang selalu

mendoakan, memberikan kasih sayang, dukungan dan juga motivasi untuk

mendorong saya hingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Adikku, Marcelino Binawan Priambada yang selalu memberikan

dukungan serta doa untuk saya.

10. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.

11. Yoga Praditya Wisnu Saputra yang selalu memberikan semangat,

motivasi, serta memberikan bantuan ketika saya mengalami kesulitan.

12. Wahyu Wido Sari, M.Biotech selaku Dosen Pembimbing Akademik

(DPA) yang telah membimbing selama kurang lebih tujuh semester, serta

memberikan motivasi, dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman kelompok paying Danang Nor Wicaksana dan Florentina

Wiji Wijayanti, yang telah bekerjasama dan bertukar pikiran dalam

melaksanakan penelitian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

xii

14. Teman-teman satu bimbingan skripsi yang telah berproses bersama dan

berbagi informasi dalam menyelesaikan penelitian ini.

15. Teman-teman terbaikku Anggun, Mia, Diyah, Eva, Ayu, Dewi, Dayu,

Novia, Evelin dan Rosa yang selalu mendukung, memberikan saran dan

perhatian serta doa dalam penyusunan skripsi ini.

16. Teman-teman angkatan 2015 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma yang telah berproses bersama dan memberikan banyak

pengalaman selama perkuliahan.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah berperan

dan membantu dalam melaksanakan penelitian skripsi ini.

Demi kesempurnaan skripsi ini, peneliti sangat membutuhkan kritik serta

saran dari berbagai pihak. Akhirnya peneliti mengucapkan selamat membaca dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam

penelitian ini.

Yogyakarta, 23 Juli 2019

Peneliti

Avinta Dewi Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………...……………………...……….......... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………...……………...……...... ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………..………………….….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………...…………..…………. iv

HALAMAN MOTTO ………………………………………..……….………........... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………..……………………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………...…...………. vii

ABSTRAK ……………………………...……………………………………..……... viii

ABSTRACT …………………………...……………….…………….………….......... ix

KATA PENGANTAR ………………..………………….………………………….. x

DAFTAR ISI ………………………...………………………..……………………... xiii

DAFTAR TABEL …………………...……………………………..………………... xv

DAFTAR GAMBAR ………………..………………………………..…….……….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………...………………………………………...…......... xviii

BAB IPENDAHULUAN ………..…………………….…………….……………… 1

A. Latar Belakang …………...…………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………..……………………………………………... 8

C. Tujuan Penelitian ...…………..………………………………………............. 8

D. Manfaat Penelitian …………...……………….………………………………. 8

E. Definisi Operasional ………….………………………………………............. 9

BAB II LANDASAN TEORI ………………………...……..…………………......... 11

A. Kajian Pustaka ……………...…………………………….…………………... 11

1. Karakter ……..……………………………………………………….......... 11

2. Pendidikan Karakter ………...……………………………………………... 14

3. Nilai-Nilai Dasar dalam Pendidikan Karakter ……...………….………….. 15

4. Program Penguatan Pendidikan Karakter ……….………...………………. 18

5. Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas …….................... 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan ………...….…………………………………... 37

C. Kerangka Berpikir ……………..…………….……………………………….. 42

BAB III METODE PENELITIAN …..……………………………………….......... 45

A. Jenis Penelitian ……………...………………….……………………….......... 45

B. Waktu danTempat Penelitian ………..………………………………............. 46

1. Waktu Penelitian …………………...……………….………………........... 46

2. Tempat Penelitian …………..……………………………………………... 48

C. Populasi dan Sampel …………………..……………………………………... 50

1. Populasi ………...…………………………………………….……………. 50

2. Sampel ………………………………...…………………………………… 51

D. Variabel Penelitian ………………...……………………………………......... 55

E. Teknik Pengumpulan Data ……………...……………..………………........... 56

1. Kuesioner ……….…………...………….………………….……………… 56

2. Studi Dokumenter ………...……...………….…………..………………… 57

3. Wawancara ………………...……………………………...………….......... 58

F. Instrumen Penelitian ………...……………………….………..……………… 59

1. Daftar Pertanyaan...………………………...………..……..……………… 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

xiv

a. Pertanyaan Tertutup .........……………...………..……..……………… 60

b. Pertanyaan Terbuka……………………….………..……..…………… 63

2. Daftar Cek Dokumentasi…………………………..……….…..…………. 66

3. Pedoman Wawancara ……..………...…………………………..…...…….. 68

G. Teknik Pengujian Instrumen ……………………….……………..……...…… 68

1. Validitas Isi ………………………………….….………….………............ 69

2. Validitas Muka ………...………………………….…….…………………. 77

H. Teknik Analisis Data …………………...……………….……………………. 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...…………...……. 82

A. Hasil Penelitian …………..……………………………………….…….......... 82

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian …………………..……………………... 82

2. Deskripsi Responden Penelitian …………...……………………................ 85

3. Deskripsi Data Hasil Survei Implementasi Program Penguatan Pendidikan

Karakter Berbasis Kelas di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-

Kecamatan Gamping …...………………………………………………….. 86

B. Pembahasan ………...……………………………..…………………….......... 111

BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 131

A. Kesimpulan …………...……………………….…..…………………….......... 131

B. Keterbatasan Penelitian …………..………………...………………………… 133

C. Saran ……………...…………………………………...……………………… 133

DAFTAR PUSTAKA …………………..…………………….....…………………... 134

DAFTAR PUSTAKA SUMBER ONLINE ………………………………...……… 138

LAMPIRAN …………………………...…………………………...………………... 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Contoh Pengintegrasian Nilai Karakter dalam RPP ………………... 22

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian …………………………………………………… 47

Tabel 3.2 Daftar Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gamping …………….. 49

Tabel 3.3 Populasi Penelitian …………………………………………………. 50

Tabel 3.4 Penentuan Sampel Minimal menurut Krecjie dan Morgan …...……. 52

Tabel 3.5 Populasi dan Sampel Tiap Sekolah …………………………............ 54

Tabel 3.6 Kisi-kisi Pertanyaan Tertutup Berbasis Kelas ................................... 61

Tabel 3.7 Instrumen Pertanyaan Tertutup …………………………………….. 62

Tabel 3.8 Skor Jawaban Instrumen Penelitian ………………………………... 63

Tabel 3.9 Kisi-kisi Pertanyaan Terbuka Berbasis Kelas .................................... 64

Tabel 3.10 Instrumen Pertanyaan Terbuka…………….………………………. 65

Tabel 3.11 Daftar Cek Dokumentasi ..………………………………………….. 66

Tabel 3.12 Pedoman Wawancara .........………………………………………… 68

Tabel 3.13 Konversi Nilai Skala Lima …………………………………............. 70

Tabel 3.14 Modifikasi Nilai Skala Lima ……………………………………….. 71

Tabel 3.15 Kriteria Skor Skala Lima …………………………………………... 74

Tabel 3.16 Rekapitulasi Hasil Validitas Isi …………………………………….. 74

Tabel 3.17 Rekapitulasi Hasil Validitas Muka.…………………………............ 77

Tabel 4.1 Daftar SD yang diteliti ……………………………………………... 83

Tabel 4.2 Instrumen Pertanyaan Terbuka …………………………………….. 87

Tabel 4.3 Instrumen Pertanyaan Tertutup …………………………………….. 89

Tabel 4.4 Rerata Persentase Aspek Sosialisasi ……………………………….. 126

Tabel 4.5 Rerata Persentase Aspek Pra Observasi ……………………............. 127

Tabel 4.6 Rerata Persentase Aspek Observasi Kelas …………………………. 128

Tabel 4.7 Rekapitulasi Persentase dari 3 Aspek ……………………………… 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Keterpaduan olah hati, olah rasa/karsa, olah pikir, dan olah raga

……………………………………………………………...……. 19

Gambar 2.2 Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan ………………... 42

Gambar 4.1 Grafik Survei Implementasi Program Penguatan Pendidikan

Karakter Berbasis Kelas ………………………………………… 90

Gambar 4.2 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 1 ………………......……………………………….. 93

Gambar 4.3 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 2 ………………......……………………………….. 95

Gambar 4.4 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 3 ………………......……………………………….. 96

Gambar 4.5 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 4 ………………......……………………………….. 98

Gambar 4.6 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 5 ………………......……………………………….. 100

Gambar 4.7 Diagram Persentase Surve iImplementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 6 ………………......……………………………….. 102

Gambar 4.8 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 7 ………………......……………………………….. 103

Gambar 4.9 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 8 ………………......……………………………….. 105

Gambar 4.10 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 9 ………………......……………………………….. 107

Gambar 4.11 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 10 …………….....………………………………..... 108

Gambar 4.12 Diagram Persentase Survei Implementasi Program PPK Berbasis

Kelas Aitem 11 …………….....…………………………...…….. 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma …….......... 140

Lampiran 2 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa

dan Politik…………………………………………….………….. 141

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD

Kecamatan Gamping ……………………………………………. 142

Lampiran 4 Surat Keterangan Sudah Mengumpulkan Hasil Penelitian kepada

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ……………………………. 143

Lampiran 5 Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Gamping, Kabupaten

Sleman …………………………………………………………... 144

Lampiran 6 Coding Data 24 SD Negeri di Kecamatan Gamping, Kabupaten

Sleman …………………………………………………………... 145

Lampiran 7 Rekap Data Implementasi InstrumenTertutup …………………. 147

Lampiran 8 Rekap Data Implementasi Instrumen Terbuka ………………….. 150

Lampiran 9 Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Tertutup ………………...……... 155

Lampiran 10 Kisi-kisi Instrume Pertanyaan Terbuka …………….…………… 156

Lampiran 11 Surat Pengantar Instrumen dan Identitas Responden …………… 157

Lampiran 12 Instrumen Penelitian Pertanyaan Tertutup dan Terbuka ………... 159

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Validasi ………………………………… 162

Lampiran 14 Data Mentah 10 Validasi Ahli …………………………………... 163

Lampiran 15 Hasil Rekap Validasi Instrumen Pertanyaan Tertutup dan

Terbuka …………………………………………………….......... 193

Lampiran 16 Hasil Validasi Instrumen Pertanyaan Tertutup dan Terbuka …… 194

Lampiran 17 Daftar Cek Dokumentasi ………………………………………... 196

Lampiran 18 Hasil Rekap Wawancara Terstruktur …………………………… 198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha yang ditempuh untuk memperoleh

ilmu dan bertukar ilmu, yang kemudian diharapkan dapat mencerdaskan dan

membangun bangsa. Pendidikan yang baik saat ini adalah suatu sistem

pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang seimbang

antara segi intelektual dan segi moralitas (Suwija, 2012: 67). Hal tersebut

selaras dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang tercantum dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang

menegaskan bahwa “Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang berdemokratis serta

bertanggungjawab”. Berkaitan dengan isi pasal dalam Undang-Undang

tersebut, pendidikan tidak hanya dijadikan sebagai wahana untuk

mengembangkan potensi akademik siswa, melainkan diharapkan mampu

mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional itu sendiri. Dalam hal ini

pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk karakter siswa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

2

Karakter merupakan salah satu komponen penting yang berpengaruh

terhadap kemajuan suatu bangsa. Haitami (2016: 29) menyatakan bahwa

karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan

Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan

perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan

adat istiadat. Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Zubaedi (2011: 8)

yang mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subjektif terhadap

kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat

atau tidak dapat diterima dalam masyarakat. Berdasarkan pendapat dari tokoh

di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan nilai-nilai khas, sikap,

dan perilaku baik yang dimiliki oleh seseorang dalam berpikir dan bertindak,

serta memiliki dampak bagi lingkungan masyarakat.

Realita dunia pendidikan sekarang ini menghadapi banyak tantangan di

tengah arus globalisasi. Masalah mengenai karakter di Indonesia semakin

menguat, kondisi ini dapat dilihat dari banyaknya krisis moral dan budi

pekerti dikalangan anak, remaja, dan generasi muda di Indonesia. Perilaku-

perilaku anarki, perusakan, tawuran antar pelajar, pencurian, perampokan,

kekerasan, serta hubungan antar pribadi yang semakin bebas dan tidak

memperhatikan nilai-nilai sopan santun menjadi keprihatinan dalam dunia

pendidikan di Indonesia. Dari beberapa permasalahan di atas, nampak bahwa

moral bangsa Indonesia mulai hilang dalam diri anak-anak dan remaja di

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

3

Beranjak dari keprihatinan di atas pendidikan karakter sangat penting

untuk ditegakkan, mengingat kepentingan bangsa Indonesia yang mengalami

krisis moral. Mangunhardjana (2016: 20) menyatakan bahwa pendidikan

karakter adalah pendidikan yang membantu peserta didik memperoleh

pengetahuan yang benar dan lengkap mengenai karakter, peran karakter

dalam hidup pribadi bersama dengan orang lain, dalam komunitas

masyarakat, bangsa dan negara dan mendapatkan kecakapan, kemampuan,

kompetensi dan profesionalitas untuk melaksanakannya dalam bidang tertentu

untuk dilaksanakan dalam kehidupan nyata. Senada dengan pendapat Saptono

(2011: 23) yang menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan

penanaman dan pengembangan nilai-nilai karakter yang baik berdasarkan

kebijakan-kebijakan individu maupun masyarakat. Berdasarkan pendapat

kedua tokoh, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu

wahana untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter dalam

kehidupan sehari-hari agar perilaku seseorang dapat sesuai dengan nilai dan

norma, sehingga dapat diterima dalam lingkungan masyarakat. Pendidikan

karakter menjadi proritas serta solusi untuk mengatasi permasalahan

mengenai karakter yang terjadi pada anak-anak, remaja serta generasi muda

di Indonesia. Pendidikan karakter terus diterapkan kepada masyarakat

Indonesia, terutama di kalangan anak, remaja dan generasi muda. Karakter

dapat dibentuk melalui pendidikan, karena pendidikan merupakan alat yang

paling efektif untuk menyadarkan individu dalam jati diri kemanusiaannya

(Zubaedi, 2011: 13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

4

Krisis moral dan budi pekerti yang terjadi di kalangan anak, remaja, dan

generasi muda di Indonesia terlihat pada beberapa kasus yang peneliti

temukan di Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Dalam berita online

(Tribunnews.com, 21 Agustus 2018) memaparkan berita tentang 12 pelajar

yang harus berurusan dengan pihak Kepolisian Sektor Gamping karena

didapati akan melakukan tawuran di Lapangan Ambarketawang. Mereka akan

menyerang pelajar dari salah satu SMP yang ada di wilayah Kecamatan

Moyudan. Saat dilakukan pemeriksaan ditemukan beberapa senjata tanjam di

dalam tas yang dibawa oleh pelajar tersebut. Selain itu, 12 pelajar tersebut

mengakui bahwa mereka masih berstatus pelajar yang baru saja lulus SD dan

bersekolah di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Gamping. Berita lain

yang termuat dalam (Harianjogja.com, 26 Januari 2018) mengenai anggota

Kepolisian Sektor Gamping yang melakukan razia terhadap sejumlah pelajar

yang berkeliaran saat jam sekolah. Razia tersebut dilakukan di rumah kosong

yang berada di Dusun Gamping Kidul, Desa Ambarketawang, Kecamatan

Gamping. Saat dilakukan razia, terdapat 15 siswa berstatus SD dan SMP yang

masih berpakaian seragam sekolah bersembunyi di rumah kosong tersebut

dan merokok. Pelajar tersebut selanjutnya dibawa oleh pihak kepolisian ke

Mapolsek Gamping untuk dilakukannya pendataan dan pembinaan. Kasus

lain, berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan wawancara

dengan salah satu guru sekolah dasar di Kecamatan Gamping yang menjadi

salah satu tempat penelitian, peneliti menemukan krisis moral yang dialami

oleh siswa sekolah dasar kelas IV. Peneliti memperoleh informasi tentang

adanya sekelompok siswa yang kerap kali berlaku tidak jujur dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

5

mengambil makanan di kantin kejujuran dan tidak membayar makanan

tersebut. Beberapa kasus di atas merupakan salah satu akibat dari sistem

pendidikan di Indonesia yang lebih banyak mengutamakan segi intelektualitas

dan kurang memperhatikan karakter maupun moralitas peserta didik. Dalam

hal ini, satuan pendidikan formal atau sekolah memiliki peran yang cukup

dominan dalam pembentukan karakter kepada peserta didik.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan salah satu dari

sembilan butir Nawacita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,

Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Revolusi mengenai karakter merupakan butir

Nawacita ke-delapan yang menyebutkan bahwa “Pemerintah akan melakukan

revolusi terhadap karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali

kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan

kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan

seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan

cinta Tanah Air, semangat bela negara, dan budi pekerti di dalam kurikulum

pendidikan Indonesia”. Hal mengenai revolusi karakter tersebut diperkuat

dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 20 Tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan

pendidikan formal. Dalam Permendikbud ini disebutkan bahwa “Penguatan

Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat dengan PPK adalah gerakan

pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat

karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan

olah raga dengan pelibatan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

6

dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental

(GNRM).”

Sehubungan dengan Nawacita Presiden mengenai GNRM tersebut,

pemerintah mengeluarkan Perpres No. 87 Tahun 2017 yang mengatur tentang

adanya Penguatan Pendidikan Karakter. Gerakan Penguatan Pendidikan

Karakter ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun dan membekali

generasi Indonesia untuk menghadapi perubahan, dan melestarikan

kebudayaan serta jati diri bangsa Indonesia. Penguatan Pendidikan Karakter

ini akan dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yaitu berbasis kelas,

berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Penguatan Pendidikan

Karakter berbasis kelas merupakan gerakan pendidikan karakter yang

dilakukan oleh guru kelas dengan melakukan pengelolaan pelaksanaan

pembelajaran. Sedangkan Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya

sekolah merupakan gerakan pendidikan karakter yang melihat berbagai

macam bentuk pembiasaan dan model tata kelola sekolah. Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis masyarakat merupakan gerakan pendidikan

karakter yang melaksanakan pengintegrasian karakter dengan berbagai

macam bentuk kolaborasi serta kerja sama antar komunitas dan satuan

pendidikan yang ada di luar sekolah. Ketiga pendekatan ini memiliki

keterkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan ini dapat

membantu satuan pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan

karakter kepada peserta didik.

Program penguatan pendidikan karakter berbasis kelas merupakan suatu

program pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru kelas dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

7

mengimplementasikan karakter pada saat pelaksanaan pembelajaran. Dalam

rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di kelas, guru memiliki

kesempatan untuk mengembangkan karakter siswa (Tim PPK Kemendikmud,

2017: 12). PPK berbasis kelas ini dapat diimplementasikan melalui

pengintegrasian proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum

dalam mata pelajaran, manajemen kelas, metode pembelajaran, mata pelajara

khusus, gerakan literasi, dan layanan bimbingan konseling.

Melihat berbagai fakta permasalahan yang terjadi serta program

pemerintah mengenai Penguatan Pendidikan Karakter, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang survei implementasi Program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman. Penelitian ini akan berfokus pada Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas, karena peneliti ingin melihat

sejauh mana peran guru kelas dalam menanamkan karakter kepada peserta

didik melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Kecamatan Gamping

merupakan salah satu daerah di wilayah Kabupaten Sleman yang merupakan

penyangga pengembangan Kabupaten Sleman, yang banyak mengalami

perkembangan ekonomi, sosial, pendidikan dan juga migrasi penduduk yang

sangat pesat. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat

memberikan data bagi pemerintah Indonesia mengenai Survei Implementasi

Program Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar

se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

8

B. Rumusan Masalah

Latar belakang masalah di atas, melandasi rumusan masalah dalam

penelitian ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan

pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman

sudah terimplementasi?

2. Bagaimana kesesuaian implementasi pelaksanaan program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui survei implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter

berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman.

2. Mendeskripsikan kesesuaian implementasi pelaksanaan program

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan

sekolah dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

bermakna bagi beberapa pihak sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan data bagi pemerintah

tentang keberhasilan pelaksanaan gerakan PPK. Selain itu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

9

memberikan informasi tentang kesulitan-kesulitan serta hambatan selama

pelaksanaan program PPK.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran, refleksi serta

evaluasi bagi sekolah mengenai pelaksanaan program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas yang telah dilaksanakan.

3. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran bagi guru mengenai

sejauh mana implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter

berbasis kelas telah dilaksanakan, sehingga dapat meningkatkan motivasi

guru untuk lebih mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran

di kelas.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini memberikan wawasan, pengetahuan, serta pengalaman

langsung bagi peneliti mengenai implementasi program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional berisi istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian

ini. Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakter adalah nilai-nilai khas dan sikap serta perilaku baik yang dimiliki

oleh seseorang yang memiliki dampak bagi lingkungan dan masyarakat.

2. Pendidikan karakter adalah suatu wahana untuk menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

10

perilaku seseorang dapat sesuai dengan nilai dan norma sehingga dapat

diterima dalam lingkungan dan masyarakat.

3. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan

di sekolah untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi

olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga.

4. PPK berbasis kelas adalah pendidikan yang melakukan pengintegrasian

karakter dalam pelaksanaan pembelajaran melalui isi kurikulum dalam

mata pelajaran, manajemen kelas, metode pembelajaran, mata pelajaran

khusus, gerakan literasi dan layanan bimbingan konseling.

5. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang

menyediakan dan menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan

informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

6. Sekolah Dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di

Indonesia yang ditempuh dalam waktu enam tahun, mulai dari kelas satu

hingga kelas enam.

7. Kecamatan Gamping adalah salah satu kecamatan yang berada di wilayah

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas

Kecamatan Gamping adalah 29,25 km2. Secara geografis pada bagian

barat kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Godean, bagian utara

berbatasan dengan Kecamatan Mlati, sedangkan di bagian timur

berbatasan dengan Kecamatan Tegalrejo dan bagian selatan berbatasan

dengan Kecamatan Kasihan. Kecamatan Gamping memiliki 40 sekolah

dasar, dengan 24 sekolah dasar berstatus negeri dan 16 sekolah dasar

berstatus swasta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II pada penelitian ini membahas mengenai kajian pustaka, penelitian

yang relevan, dan kerangka berpikir.

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisikan uraian hasil pengkajian peneliti terhadap

berbagai referensi yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian. Kajian

pustaka dalam penelitian ini mengkaji beberapa hal sebagai berikut.

1. Karakter

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan

dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan

dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan

dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma,

budaya, dan adat istiadat (Haitami, 2016: 29). Pendapat yang serupa juga

disampaikan oleh Zubaedi (2011: 8) yang mendefinisikan karakter sebagai

suatu penilaian subjektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan

dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima dalam

masyarakat. Sedangkan Mangunhardjana (2016: 19) menyatakan bahwa

karakter adalah keadaan manusia yang mempunyai disposisi keadaan atau

kecenderungan untuk hidup dan berperilaku baik yang digabungkan

dengan unsur-unsur yang membentuk karakter dan didukung oleh

keutamaan-keutamaan.

Karakter merupakan salah satu dari lingkup pendidikan yang

memiliki nilai operatif yaitu nilai dalam tindakan. Manusia berproses

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

12

dalam karakternya, seiring suatu nilai menjadi suatu kebaikan, suatu

disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan

cara yang menurut moral itu baik. Karakter tersebut memiliki tiga hal yang

saling berhubungan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku

moral. Karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik,

menginginkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik meliputi

kebiasaan dalam cara berpikir, kebiasaan dalam hati, dan kebiasaan dalam

tindakan (Lickona, 2012: 81-82).

Berdasarkan pendapat dari tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa

karakter merupakan nilai-nilai khas dan sikap serta perilaku baik yang

dimiliki oleh seseorang yang memiliki dampak bagi lingkungan dan

masyarakat. Karakter seseorang dapat terbentuk karena adanya kebiasaan

yang dilakukan dalam menanggapi keadaan dan pada kata-kata yang

diucapkan kepada orang lain. Kebiasaan seseorang akan terbentuk dari

tindakan yang dilakukan berulang-ulang setiap harinya.

Membahas mengenai karakter, tidak terlepas dari konsep mengenai

kepribadian. Kepribadian merupakan suatu sifat atau dimensi perbedaan

individu dalam kecenderungan untuk menunjukkan pola pikir, perasaan,

dan tindakan (Cervone, 2003: 21). Sedangkan Feist (2010: 4)

mendefinisikan kepribadian sebagai pola sifat dan karakteristik tertentu,

yang relatif permanen dan memberikan konsistensi maupun individualitas

pada perilaku seseorang. Berdasarkan pendapat kedua tokoh di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa kepribadian merupakan suatu ciri individu yang

dapat menggambarkan perilaku, pemikiran, dan perasaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

13

Karakter sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu karakter akhlak dan

karakter kerja. Karakter akhlak merupakan suatu bentuk budi pekerti,

sopan santun, dan kesusilaan atau tata karma yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari (Shihab 2002: 16). Sedangkan Maskawih (2008: 34)

mendefinisikan karakter akhlak sebagai suatu sifat yang sudah tertanam

dalam diri seseorang dan mendorong seseorang untuk melakukan segala

perbuatan tanpa memerlukan pemikiran serta pertimbangan. Berdasarkan

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter akhlak merupakan

suatu bentuk perilaku atau budi pekerti seseorang yang tercermin dari

tindakan dan kebiasaan seseorang secara spontan.

Karakter kerja merupakan suatu gambaran tingkah laku yang

menonjolkan nilai benar, baik, buruk baik secara ekxplisit maupun

implicit. Karakter kerja berwujud tingkah laku yang menuntun,

mengarahkan dan mengorganisasikan aktivitas individu dan ditunjukkan

ke lingkungan sosial (Alwisol, 2006: 8). Sedangkan Arismantoro (2008:

27) mendefinisikan karakter kerja sebagai serangkaian sikap, perilaku,

motivasi, dan keterampilan. Karakter kerja meliputi sikap keinginan untuk

melakukan hal yang terbaik, perilaku yang jujur dan bertanggung jawab.

Dari pendapat kedua tokoh dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter kerja

merupakan bentuk dari tindakan, perbuatan maupun tingkah laku

seseorang yang dapat dilihat dari nilai benar dan salah dalam kehidupan

sehari-hari di dalam lingkungan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

14

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan sebuah proses yang membantu

menumbuhkan, mengembangkan, mendewasakan, membuat yang tidak

tertata atau liar menjadi semakin tertata, semacam proses penciptaan

sebuah kultur dan tata keteraturan dalam diri maupun dalam diri orang

lain (Koesoema, 2010: 53). Mangunhardjana (2016: 20) berpendapat

bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang membantu peserta

didik memperoleh pengetahuan yang benar dan lengkap mengenai

karakter, peran karakter dalam hidup pribadi bersama dengan orang lain,

dalam komunitas masyarakat, bangsa dan negara dan mendapatkan

kecakapan, kemampuan, kompetensi, dan profesionalitas untuk

melaksanakannya dalam bidang tertentu untuk dilaksanakan dalam

kehidupan nyata. Sedangkan Saptono (2011: 23) berpendapat bahwa

pendidikan karakter merupakan penanaman dan pengembangan nilai-nilai

karakter yang baik berdasarkan kebijakan-kebijakan individu maupun

masyarakat. Nilai kebijakan yang berlaku dalam masyarakat pada

umumnya sudah disepakati baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

Pendidikan karakter memiliki tujuan untuk menanamkan nilai serta

budi pekerti dalam diri peserta didik, sehingga peserta didik memiliki

budi pekerti yang utuh dan seimbang. Peserta didik yang memiliki budi

pekerti akan menggunakan segala bentuk pengetahuan, keterampilan dan

emosionalnya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

(Asmani, 2011: 42). Mustari (2014: 8) berpendapat bahwa pendidikan

karakter sungguh-sungguh sangat diperlukan, karena pendidikan karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

15

dapat menahan kemerosotan karakter dalam hari-hari mendatang. Selain

itu, pendidikan karakter juga dapat meningkatkan mutu karakter generasi

sekarang dan yang akan datang. Menurut filsafat manusia, hakikat

manusia itu ada tiga, yaitu: (1) manusia sebagai makhluk moral, yaitu

berbuat sesuai dengan norma-norma susila; (2) manusia sebagai makhluk

individual; dan (3) manusia sebagai makhluk sosial. Ketiga hakikat

manusia tersebut harus berkembang dan mendapatkan bimbingan serta

pengarahan yang benar semenjak kecil sampai dengan usia lanjut.

Berdasarkan pendapat tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter merupakan suatu wahana untuk menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai karakter dan budi pekerti dalam kehidupan

sehari-hari agar perilaku seseorang dapat sesuai dengan nilai dan norma

sehingga dapat diterima dalam lingkungan dan masyarakat.

3. Nilai-Nilai Karakter

Tim PPK Kemendikbud, (2018: 12) menyatakan bahwa terdapat

lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai

yang perlu dikembangkan sebagai prioritas gerakan PPK. Kelima nilai

utama karakter bangsa yang dimaksud antara lain:

a. Nilai Religiusitas

Nilai karakter religiusitas ini mencerminkan keberimanan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku

kehidupan sehari-hari ketika menjalankan agama dan kepercayaan

yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap

toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

16

hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter

religiusitas ini meliputi tiga dimensi relasi, yaitu hubungan antar

individu dengan Tuhan, antara individu dengan sesama, dan antara

individu dengan alam semesta (lingkungan sekitar). Nilai karakter

religiusitas ini juga ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan

menjaga keutuhan ciptaan.

Subnilai dari nilai religiusitas antara lain cinta pada

perdadamaian, toleransi antar umat beragama, menghargai perbedaan

agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama

antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli sesama manusia dan

kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,

mencintai lingkungan, dan melindungi yang kecil, miskin, dan

tersingkir.

b. Nilai Nasionalisme

Nilai karakter nasionalisme merupakan cara yang digunakan

dalam berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan sekitar, sosial dalam masyarakat, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa Indonesia, menempatkan kepentingan bangsa dan

negara di atas kepentingan pribadi atau diri sendiri dan kelompoknya.

Subnilai nasionalisme antara lain mengapresiasi budaya bangsa

Indonesia, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul,

dan menghormati keragaman budaya, suku, dan agama. Berprestasi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

17

sekolah maupun di lembaga dan masyarakat, cinta tanah air, menjaga

lingkungan, taat hukum, serta bersikap disiplin.

c. Nilai Kemandirian

Nilai karakter kemandirian merupakan sikap dan perilaku yang

tidak bergantung kepada orang lain dan berusaha dengan sendirinya

menggunakan tenaga, pikiran serta waktu untuk merealisasikan

harapan serta cita-cita dalam diri.

Subnilai dari nilai kemandirian antara lain adalah kerja keras,

tangguh, tahan banting, daya juang serta profesional, kreatif, dan

keberanian serta kemauan belajar sepanjang hayat.

d. Nilai Gotong Royong

Nilai karakter gotong royong adalah tindakan mencerminkan

menghargai semangat kerjasama dan bahu-membahu dengan sesama

untuk menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan

persahabatan dengan sesama, memberi bantuan/ pertolongan pada

orang-orang atau sesama yang membutuhkan.

Subnilai dari nilai gotong royong antara lain menghargai,

bekekerja sama, menghargai dan menjalankan komitmen atas

keputusan bersama, musyawarah untuk mendapatkan mufakat, tolong-

menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan

terhadap sesama.

e. Nilai Integritas

Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari

perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diri sendiri sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

18

orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan yang dilakukan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada

nilai-nilai kemanusiaan dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Subnilai integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga

negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial dalam masyarakat,

melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan

kebenaran yang terjadi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat

lima nilai-nilai utama karakter yaitu religiusitas, nasionalisme,

kemandirian, gotong royong, dan integritas. Lima nilai-nilai utama

karakter tersebut perlu ditanamkan dalam diri peserta didik mulai dari

sekarang, agar karakter peserta didik dapat terbentuk dan menjadi

kebiasaan yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

4. Program Penguatan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter penting untuk ditegakkan, mengingat berbagai

permasalahan mengenai karakter yang terjadi di Indonesia. Penanaman

mengenai karakter terhadap peserta didik dapat dilakukan melalui setiap

satuan pendidikan di Indonesia. Penguatan pendidikan karakter

merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter

melalui proses pembentukan, transformasi, transmisi dan pembangunan

potensi peserta didik dengan cara harmonisasi olah hati (etik dan

spiritual), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi dan numerisasi), dan olah

raga (kinestetik) sesuai falsafah hidup Pancasila (Tim PPK Kemendikbud,

2017: 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

19

Karakter individu merupakan makna dari hasil keterpaduan dari

empat bagian yaitu olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Hal

tersebut berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar

Dewantara, pendidikan karakter adalah daya upaya yang dilakukan untuk

memajukan bertumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran

tubuh anak agar dapat mencapai kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan

dan penghidupan anak-anak selaras dengan dunianya. Berikut ini

merupakan gambar filosofi pendidikan karakter menurut Ki Hajar

Dewantara yang merupakan keterpaduan dari empat bagian yaitu olah

hati, olah rasa atau karsa, olah pikir, dan olah raga.

Gambar 2.1 Keterpaduan olah hati, olah rasa/karsa, olah pikir,

dan olah raga

OLAH

PIKIROLAH HATI

OLAH RASA/KARSA

OLAH RAGA

Cerdas, kritis,

kreatif, inovatif,

ingin tahu, berpikir

terbuka, produktif,

berorientasi ipteks,

dan reflektif

Bersih dan sehat,

disiplin, sportif,

tangguh, andal,

berdaya tahan,

bersahabat,

kooperatif,

determinatif,

kompetitif, ceria,

dan gigih

Beriman dan

bertakwa. Jujur,

amanah, adil,

bertanggung jawab,

berempati, berani

mengambil resiko,

pantang menyerah,

rela berkorban, dan

berjiwa patriotik

Ramai, saling

menghargai, toleran,

peduli, suka

menolong, gotong

royong, nasionalis,

kosmopolit,

mengutamakan

kepentingan umum,

bangga menggunakan

bahasa dan produk

Indonesia, dinamis,

kerja keras, dan

beretos kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

20

Berdasarkan gambar 2.1 di atasmenunjukkan bahwa Penguatan

Pendidikan Karakter saling memiliki keterkaitan antara olah hati (etik),

olah rasa (estetika), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestika).

Program Penguatan Pendidikan Karakter merupakan program yang

dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2017.

Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini dikeluarkan

berdasarkan dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga swadaya

masyarakat untuk memperkuat pembentukan karakter peserta didik di

berbagai sekolah. Implementasi PPK dapat dilakukan dengan tiga

pendekatan utama, yaitu berbasis pendidikan karakter berbasis kelas,

pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, dan pendidikan karakter

berbasis masyarakat. Ketiga pendekatan ini saling terkait dan merupakan

satu kesatuan yang utuh dalam program pendidikan karakter (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 8).

a. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas

Koesoema (2018: 9) menyatakan bahwa pendidikan karakter

berbasis kelas merupakan locus educations utama yaitu di mana

proses pembentukan karakter terjadi di dalam lingkungan pendidikan.

Seluruh reformasi dalam bidang pendidikan, secanggih apapun

programnya, tidak akan efektif bila tidak menyentuh pokok persoalan

sendiri, yaitu keseluruhan proses pengajaran yang terjadi di dalam

kelas. Sedangkan Zainal (2011: 11-12) berpendapat bahwa pendidikan

karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan

nilai-nilai dan penginternalisasian niai-nilai ke dalam tingkah laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

21

peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang

berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata

pelajaran.

Pendekatan pendidikan karakter berbasis kelas berfokus pada

keseluruhan dinamika interaksi guru dan murid di dalam kelas dalam

struktur sebuah kurikulum. Tujuan utama PPK berasal dari kelas

karena kelas menjadi lingkungan belajar yang ramah dan setiap proses

kegiatan belajar mengajar berada di dalam kelas. Pendekatan PPK

berbasis kelas yaitu integrasi kurikulum, relasi pedagogis, metode

pembelajaran, manajemen kelas, dan muatan lokal (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 27).

Pengintegrasian PPK berbasis kelas dapat dilakukan melalui 6

jenis kegiatan yaitu pengintegrasian PPK melalui kurikulum,

pengintegrasian PPK melalui manajemen kelas, pengintegrasian PPK

melalui pilihan dan penggunaan model dan metode pembelajaran,

pengintegrasian PPK melalui mata pelajaran khusus, pengintegrasian

PPK melalui gerakan literasi, dan pengintegrasian PPK melalui

bimbingan konseling (Tim PPK Kemendikbud, 2017: 28-29).

Salah satu contoh penerapan pendidikan karakter berbasis kelas

adalah mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut ini adalah contoh dari

penerapan pendidikan karakter berbasis kelas yang mengintegrasikan

nilai-nilai karakter ke dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

22

Tabel 2.1 Contoh Pengintegrasian Nilai Karakter ke dalam RPP

Mata

Pelajaran No. Kompetensi Dasar No. Indikator Pencapaian

Karakter yang

Dikembangkan

PPKn

1.1 Mensyukuri

ditetapkannya

simbol sila-sila

Pancasila yang

terdapat pada

lambang negara

“Garuda Pancasila”

1.1.1 Menunjukkan rasa

syukur atas keberadaan

diri sebagai bangsa

Indonesia

Menghargai

perbedaan

agama dan

kepercayaan,

sikap tanggung

jawab sebagai

warga negara

1.1.2 Membuat ungkapan

syukur dalam doa untuk

bangsa Indonesia

2.1 Bersikap santun,

rukun, mandiri, dan

percaya diri sesuai

dengan sila-sila

Pancasila dalam

lambang negara

“Garuda Pancasila”

dalam kehidupan

sehari-hari

2.1.1 Menunjukkan sikap

santun dalam

berinteraksi dengan

keluarga dan teman

Persahabatan,

menghargai

keberagaman

agama, suku,

adat istiadat.

2.1.2 Menunjukkan sikap

rukun dan saling

menghormati di sekolah

3.1 Mengenal simbol

sila-sila Pancasila

dalam lambang

negara “Garuda

Pancasila”

3.1.1 Menjelaskan arti dari

Bhinneka Tunggal Ika Cinta tanah air,

menjaga

kekayaan

bangsa

3.1.2 Menjelaskan arti dari

setiap simbol sila

Pancasila yang ada

dalam lambang negara

“Garuda Pancasila”

4.1 Menceritakan

simbol-simbol sila

Pancasila yang ada

pada lambang

negara “Garuda

Pancasila”

4.1.1 Mempresentasikan hasil

diskusi tentang simbol-

simbol sila Pancasila

yang ada pada lambang

negara “Garuda

Pancasila”

Kerja sama dan

percaya diri

Bahasa

Indonesia

3.1 Menjelaskan

kegiatan persiapan

membaca

permulaan

3.1.1 Menyebutkan kegiatan

persiapan membaca Keberanian,

kreatif 3.1.2 Menjelaskan cara-cara

membaca yang baik

4.1 Mempraktikkan

kegiatan persiapan

membaca

permulaan

4.1.1 Membaca sebuah teks

dengan mempergunakan

cara membaca yang

benar

Percaya diri

Berdasarkan pada tabel 2.1 di atas menunjukkan contoh

pengintegrasian nilai karakter dalam RPP kelas I semester 1, yang

terdapat pada mata pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia. Pada

pelajaran PPKn membahas materi tentang simbol sila-sila Pancasila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

23

dalam lambang negara “Garuda Pancasila”, sedangkan pada pelajaran

Bahasa Indonesia membahas materi mengenai kegiatan persiapan

membaca permulaan. Nilai karakter yang ingin dikembangkan dalam

mata pelajaran PPKn antara lain menghargai perbedaan agama dan

kepercayaan, sikap tanggung jawab sebagai warga negara,

persahabatan, menghormati keberagaman agama, suku, adat istiadat,

cinta tanah air, menjaga kekayaan bangsa, kerja sama dan percaya

diri. Selain itu, nilai karakter yang ingin dikembangkan dalam mata

pelajaran IPA antara lain keberanian, kreatif, dan percaya diri.

b. Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan sebuah

kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang

mendukung praksis PPK mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan

seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.

Pengembangan PPK berbasis budaya sekolah termasuk di dalamnya

keseluruhan tata kelola sekolah, desain Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), serta pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah.

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus

pada pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan

nilai-nilai utama PPK yang menjadi prioritas satuan pendidikan.

Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah

yang tercermin dari suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif

(Tim PPK Kemendikbud, 2017: 35).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

24

Koesoema (2018: 21) menyatakan bahwa pendidikan karakter

secara utuh dan menyeluruh kuncinya ada di kultur sekolah. Kultur

sekolah menjadi ekosistem yang menggambarkan sejauh mana

dinamika relasi antarindividu di dalam sebuah lembaga pendidikan

merupakan sebuah ekosistem pendidikan yang sehat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah merupakan

pembentukan karakter peserta didik yang dilaksanakan melalui

kegiatan yang dapat menciptakan iklim sekolah yang mendukung

perkembangan karakter peserta didik dengan mempertimbangkan

nilai, peraturan, dan tradisi sekolah.

c. Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat

Pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak remaja juga

dipengaruhi oleh keadaan, situasi, dan karakter masyarakat atau

lingkungan sekitar anak-anak itu. Satuan pendidikan tidak dapat

menutup diri dari kemungkinan berkolaborasi dengan lembaga,

komunitas, dan masyarakat lain di luar lingkungan sekolah. Pelibatan

publik dibutuhkan karena sekolah tidak dapat melaksanakan visi dan

misinya sendiri. Karena itu, berbagai macam bentuk kolaborasi dan

kerja sama antarkomunitas dan satuan pendidikan di luar sekolah

sangat diperlukan dalam penguatan pendidikan karakter (Suparno,

2015: 71).

Beberapa contoh kolaborasi yang dapat dilakukan dengan

komunitas yang dapat membantu penguatan pendidikan karakter di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

25

sekolah yang berfokus pada penguatan kekayaan pengetahuan peserta

didik yaitu pembelajaran berbasis museum, cagar budaya, dan sanggar

seni; mentoring dengan seniman dan budayawan lokal; kelas inspirasi;

program siaran radio on-air, kolaborasi dengan mediatelevisi, koran,

dan majalah; dan gerakan literasi (Tim PPK Kemendikbud, 2017: 41).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis masyarakat merupakan

gerakan pendidikan karakter yang melaksanakan pengintegrasian

karakter dengan berbagai macam bentuk kolaborasi serta kerja sama

antar komunitas dan satuan pendidikan yang ada di luar sekolah.

5. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Kelas

Pendidikan karakter berbasis kelas merupakan locus educations

utama yaitu di mana proses pembentukan karakter terjadi di dalam

lingkungan pendidikan. Seluruh reformasi dalam bidang pendidikan,

secanggih apapun programnya, tidak akan efektif bila tidak menyentuh

pokok persoalan sendiri, yaitu keseluruhan proses pengajaran yang

terjadi di dalam kelas (Koesoema, 2018: 9). Pendapat tersebut

menjelaskan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas

merupakan proses pembentukan karakter peserta didik melalui kegiatan

pembelajaran di dalam kelas.

Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas

dapat diintegrasikan melalui 6 bidang yaitu pengintegrasian PPK dalam

kurikulum, PPK melalui Manajemen Kelas, PPK melalui pilihan dan

penggunaan metode, PPK melalui mata pelajaran khusus, PPK melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

26

gerakan literasi, dan PPK melalui layanan bimbingan konseling (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 27). Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis

pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas:

a. Pengintegrasian PPK dalam Kurikulum

Pengintegrasian PPK dalam kurikulum memiliki arti bahwa di

dalam proses pembelajaran pendidik mampu mengintegrasikan nilai-

nilai utama PPK dalam setiap mata pelajaran. Hal ini bertujuan untuk

menumbuhkan dan menguatkan pengetahuan, menanamkan kesadaran

peserta didik dan mempraktikkan nilai-nilai utama PPK khususnya

dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian,

pendidik dapat memanfaatkan materi yang tersedia di dalam

kurikulum secara kontekstual dengan disertai penguatan nilai-nilai

utama PPK (Tim PPK Kemendikbud, 2017: 27).

Langkah-langkah menerapkan PPK (Tim PPK Kemendikbud,

2017: 27) melalui pembelajaran terintegrasi dalam kurikulum, dapat

dilaksanakan dengan cara:

1) Melakukan analisis KD melalui identifikasi nilai-nilai yang

terkandung dalam materi pembelajaran.

2) Mendesain RPP yang memuat fokus penguatan karakter dengan

memilih metode pembelajaran dan pengelolaan (manajemen)

kelas yang relevan.

3) Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario dalam RPP.

4) Melaksanakan penilaian otentik atas pembelajaran yang

dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

27

5) Melakukan refleksi dan evaluasi terhadap keseluruhan

pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas pengintegrasian kurikulum

dalam PPK dilakukan guna merumuskan nilai-nilai karakter yang akan

diberikan kepada peserta didik agar dapat sesuai dengan mata

pelajaran serta materi pada mata pelajaran tersebut. Dengan

memadukan nilai-nilai karakter yang akan diberikan kepada peserta

didik dengan mata pelajaran serta materi pelajaran, diharapkan nilai-

nilai karakter tersebut dapat sampai kepada peserta didik dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. PPK Melalui Manajemen Kelas

Manajemen kelas (pengelolaan kelas) adalah momen pendidikan

membangun kultur pembelajaran, mengevaluasi dan mengajak seluruh

komunitas kelas membuat komitmen bersama agar proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan berhasil (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 28). Sedangkan Nawawi (1998: 115)

berpendapat bahwa manajemen kelas dapat diartikan sebagai

kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi

kelas yang berupa pemberian kesempatan seluas-luasnya pada

personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah

sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara

efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan

dengan kurikulum dan perkembangan murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

28

Tujuan dari manajemen kelas adalah supaya kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik dan membatu mengoptimalkan

peserta didik dalam belajar. Dengan adanya manajemen kelas, maka

suasana kelas akan lebih kondusif karena adanya peraturan dan

kesepakatan bersama. Selain itu dalam diri peserta didik juga akan

tumbuh serta berkembang nilai-nilai karakter untuk disiplin. Pendidik

memiliki kewenangan dalam mempersiapkan (sebelum masuk kelas),

mengajar, dan setelah pengajaran, dengan mempersiapkan skenario

pembelajaran yang berfokus pada nilai-nilai utama karakter.

Manajemen kelas yang baik akan membantu peserta didik belajar

dengan lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 28).

Koesoema (2018: 146) menyatakan bahwa fungsi manajemen

kelas secara langsung dalam proses pembelajaran adalah tercapainya

tujuan pembelajaran melalui proses pembelajaran yang kondusif.

Sedangkan fungsi manajemen kelas secara tidak langsung adalah

membantu peserta didik mengetahui, memahami, dan mempraktikkan

nilai-nilai yang perlahan-lahan akan membentuk karakter peserta

didik. Nilai-nilai tersebut terbentuk dan tertanamkan melalui diskusi,

dialog, dan perencanaan pengalaman belajar yang bermakna.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen kelas merupakan keterampilan seorang guru atau pendidik

dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk meraih

keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

29

Karakter masing-masing peserta didik dalam sebuah kelas sangat

beragam. Keberagaman tersebut merupakan salah satu hal yang dapat

menimbulkan persoalan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa jika seorang guru atau pendidik

tidak dapat mengelolanya dengan baik, maka dapat menggangu

kegiatan belajar mengajar di kelas.

c. PPK Melalui Pilihan dan Penggunaan Model dan Metode

Pembelajaran

Pendidik memiliki kewenangan dalam mempersiapkan (sebelum

masuk kelas), mengajar, dan setelah pengajaran, dengan

mempersiapkan skenario pembelajaran yang berfokus pada nilai-nilai

utama karakter. Manajemen kelas yang baik akan membantu peserta

didik belajar dengan lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi

belajar (Tim PPK Kemendikbud, 2017: 28).

Penguatan Pendidikan Karakter yang diintegrasikan melalui

kurikulum dilaksanakan lewat pembelajaran di dalam kelas dengan

menggunakan model serta metode pembelajaran. Trianto (2011: 29)

menyatakan bahwa model pembelajaran adalah salah satu pendekatan

yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang

berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural

yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola

kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Sedangkan

metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan

materi pembelajaran secara teratur, tidak ada satu bagian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

30

bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada satu pendekatan

tertentu (Sudjana, 2005: 76).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu rancangan yang digunakan sebagai

pedoman dalam proses pembelajaran, sedangkan metode

pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang guru

dalam melaksanakan pembelajaran secara praktis untuk mencapai

tujuan pembelajaran secara optimal.

Tim PPK Kemendikbud (2017: 28) menjelaskan bahwa

pendekatan, model dan metode pembelajaran yang dapat dipilih guru

secara kontekstual antara lain:

1) Pendekatan pembelajaran saintifik (Scientific Learning)

Pendekatan pembelajaran saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik

secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan

atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai

teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan

(Daryanto, 2014: 51). Koesoema (2018: 188) menyatakan bahwa

Pendekatan pembelajaran saintifik merupakan pendekatan

pembelajaran yang didasarkan dengan menggunakan langkah

kegiatan 5M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan

mengkomunikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

31

Fokus pembentukan karakter dalam pendekatan

pembelajaran saintifik adalah berpikir kritis dan logis dengan

menggunakan pendekatan ilmiah yang teruji untuk memajukan

ilmu. Beberapa nilai pembentukan karakter yang dilatihkan

melalui pendektan pembelajaran saintifik diantaranya adalah

peserta didik dapat menjalani kehidupan dengan sikap optimis,

positif, dengan pengembangan cara berpikir secara kritis, kreatif,

inovatif, dan kolaboratif (Koesoema, 2018: 189).

2) Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan

analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan (Hernawan, 2007: 08). Model

pembelajaran inkuiri memiliki beberapa kekuatan dalam

pembentukan karakter peserta didik, karena dalam setiap peserta

didik diminta untuk aktif mencari, dan terlibat dalam menggali

informasi yang relevan, mnumbuhkan rasa ingin tahu, membina

sikap kerja sama, inovasi dan kreasi yang bisa mereka lakukan

selama menjalani proses pembelajaran (Koesoema, 2018: 191).

3) Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang luas

meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru

(Suprijono. 2009: 54). Fokus nilai dan keterampilan yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

32

sasaran dalam model kooperatif adalah kemampuan bekerja sama,

aktif terlibat dalam sebuah komitmen sosial bersama, serta

pemahaman akan pentingnya tugas dan kewajiban setiap individu

dalam rangka kepentingan yang lebih besar yaitu keberhasilan

seluruh anggota kelompok (Koesoema, 2018: 186).

4) Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model

pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu

masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat

mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah

tersebut sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan

masalah (Ngalimun, 2013: 89). Fokus pembelajaran ini adalah

pembentukan karakter sebagai individu yang memiliki inovasi

dan solusi bagi setiap persoalan yang mereka hadapi. Melalui

model ini peserta didik tidak hanya belajar demi melatih

kemampuan berpikir, melainkan member hati, pikiran dan juga

kreativitasnya untuk menyelesaikan persoalan di dalam

masyarakat agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan

bermartabat (Koesoema, 2018: 187).

5) Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi

pembelajaran yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah

proyek yeng bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan

masyarakat atau lingkungan (Sani, 2014: 172). Kemenarikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

33

dalam model ini adalah peserta didik diajak untuk membuat

desain sebuah hasil yang sudah dirancang, digagas dan

dipersiapkan sejak awal, mulai dari tahap konsep sampai dengan

realisasinya. Hal ini dapat melatih peserta didik untuk memiliki

cara pikir yang urut dan teratur (Koesoema, 2018: 185).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

melalui model dan metode pembelajaran yang diterapkan dalam

pembelajaran di kelas, nilai-nilai karakter dapat tertanam dalam diri

peserta didik. Hal ini membuat peserta didik mampu mengembangkan

nilai-nilai karakter tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

d. PPK Melalui Mata Pelajaran Khusus

Penguatan Pendidikan Karakter secara umum dilakukan dengan

cara mengintegrasikan PPK dalam mata pelajaran yang sudah ada

(terintegrasi dalam kurikulum). Namun, sekolah bisa pula

mengajarkan nilai-nilai PPK melalui mata pelajaran khusus yang

berfokus pada tema nilai-nilai tertentu. Sekolah mendesain mata

pelajaran khusus dengan alokasi waktu khusus yang disediaka sebagi

bagian dalam pembentukan karakter peserta didik. Tema-tema yang

mengandung nilai utama PPK diajarkan dalam bentuk pembelajaran di

kelas dengan metode pembelajaran yang selaras sehingga dapat

semakin memperkaya praksis PPK di sekolah. Tema-tema yang

diambil disesuaikan dengan visi dan misi sekolah (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 32).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

34

e. PPK Melalui Gerakan Literasi

Gerakan literasi merupakan kegiatan mengasah kemampuan,

mengakses, memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi

secara kritis dan cerdas berlandaskan kegiatan membaca, menyimak,

dan berbicara. Gerakan literasi di dalam PPK berbasis kelas, kegiatan-

kegiatan literasi diintegrasikan ke dalam kegiatan pmbelajaran dan

mata pelajaran yang ada dalam struktur kurikulum. Setiap guru

diharapkan untuk mengajak peserta didik membaca, menulis,

menyimak, dan mengkomunikasikan sesuatu secara teliti, cermat, dan

tepat tentang suatu topik dari berbagai sumber baik buku, surat kabar,

maupun media sosial (Tim PPK Kemendikbud, 2017: 32).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa,

gerakan literasi merupakan suatu kegiatan berbagi informasi dari

berbagai sumber melalui kegiatan membaca, menyimak, dan

mengolah informasi dengan tepat. Gerakan literasi dilakukan tidak

hanya sekedar untuk meningkatkan minat baca melainkan sebagai

sarana untuk mengembangkan sikap empati, peduli dan menghargai

sesama. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan

kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengungkapkan

pendapatnya terkait dengan isi buku, sedangkan peserta didik lainnya

menyimak dan menanggapi dengan cara yang baik, santun dan

menyampaikan alasan yang logis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

35

f. PPK Melalui Layanan Bimbingan Konseling

Bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu agar ia

memahami dirinya, dan dunianya, sehingga dengan demikian ia dapat

memanfaatkan potensi-potensinya (Willis, 2011:14). Sedangkan

Tohirin (2013: 25) menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling

merupakan bantuan yang diberikan oleh pembimbing (konselor)

kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau

hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseli mempunyai

kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya

serta mempunyai kemampuan memecahkan masalahnya sendiri.

Penguatan Pendidikan Karakter bisa dilakukan secara

terintegrasi melalui pendampingan siswa dalam melalui bimbingan dan

konseling. Peranan guru BK tidak terfokus hanya membantu peserta

didik yang bermasalah, melainkan membantu semua peserta didik

dalam pengembangan ragam potensi, meliputi pengembangan aspek

belajar/ akademik, karier, pribadi, dan sosial. Bimbingan dan konseling

di sekolah dilaksanakan secara kolaboratif dengan para guru mata

pelajaran, tenaga kependidikan, maupun orang tua dan pemangku

kepentingan lainnya (Tim PPK Kemendikbud, 2017: 33).

Penguatan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan dan

konseling dapat diselenggarakan melalui layanan-layanan (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 34-35) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

36

1) Layanan Dasar

Layanan dasar adalah pendampingan yang diperuntukkan

bagi seluruh peserta didik (konseli) melalui kegiatan pengalaman

terstruktur secara klasikal atau kelompok untuk mengembangkan

perilaku jangka panjang dalam pengembangan perilaku belajar,

karier, pribadi, dan sosial.

2) Layanan Responsif

Layanan responsif adalah kegiatan yang diperuntukkan bagi

peserta didik tertentu, baik individual maupun kelompok, yang

memerlukan bantuan segera agar peserta didik tidak terhambat

dalam pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Bantuan

diberikan melalui (pengalihan penanganan konseli pada ahli lain

karena sudah di luar kewenangan konselor/guru BK). Nilai-nilai

utama PPK diinkorporasikan dalam proses pemberian bantuan

baik secara individual maupun kelompok.

3) Layanan Perencanaan Individual dan Peminatan

Layanan ini dimaksudkan untuk membantu setiap peserta

didik dalam pengembangan bakat dan minatnya, melalui

pemahaman diri, pemahaman lingkungan, dan pemilihan program

yang cocok dengan bakat dan minatnya. Nilai-nilai utama PPK

diinkorporasikan dalam proses pemahaman diri dan penguatan

pilihan serta pembelajaran dalam pengembangan bakat dan minat.

Pembelajaran sebagaimana disebutkan, lebih merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

37

tanggung jawab guru mata pelajaran atau bidang yang sesuai

dengan minat peserta didik.

4) Dukungan Sistem

Dukungan sistem terkait dengan aspek manajemen dan

kepemimpinan sekolah di dalam mendukung layanan bimbingan

dan konseling untuk memperkuat PPK. Dukungan sistem ini

termasuk di dalamnya kebijakan, ketenagaan, dana, dan fasilitas.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat empat penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan tentang Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter

Berbasis Kelas di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Gamping.

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah penelitian Maunah (2015) tentang Implementasi Pendidikan Karakter

dalam Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa. Penelitian ini memiliki

tujuan untuk memahami implementasi pendidikan karakter dalam

pembentukan kepribadian holistik siswa. Metode yang dingunakan yaitu

penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di MTs N Jabung dan SMPN 1

Talun Blitar. Data diperoleh dari hasil indept interview dengan key informant:

kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan siswa. Data

dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah: data reduction, data

display, dan conclusion/verification. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, diperoleh hasil penelitian bahwa pembentukan karakter anak dapat

dilakukan melalui dua strategi, yaitu strategi internal sekolah dan strategi

eksternal sekolah. Strategi internal sekolah dapat dilakukan melalui empat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

38

pilar, yakni kegiatan proses belajar mengajar di kelas, kegiatan keseharian

dalam bentuk budaya sekolah (school culture), kegiatan pembiasaan

(habituation), kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler. Strategi eksternal

dapat dilakukan melalui keluarga dan masyarakat. Jika seluruh strategi

tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka karakter anak akan menjadi

terbentuk dan kuat. membahas tentang implementasi program penguatan

pendidikan karakter di satuan pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Maunah (2015) relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan, karena dalam penelitian tersebut sama-sama

membahas tentang implementasi program penguatan pendidikan karakter

yang dilakukan di satuan pendidikan. Selain itu, relevansinya dengan topik

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terdapat pada penguatan

pendidikan karakter yang dilaksanakan melalui proses pembelajaran di kelas.

Penelitian kedua yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

yaitu penelitian Wiliandani (2016) tentang Implementasi Pendidikan Karakter

dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di

SD Negeri Babakan Bandung Kabupaten Sumedang. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus tunggal. Data

dikumpulkan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi,

dokumentasi, dan data dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran

di SD Negeri Babakan Bandung Kabupaten Sumedang dilaksanakan secara

terintegrasi, terpadu, dan komprehensif melalui 1) pengintegrasian pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

39

setiap mata pelajaran, dengan tujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai

pendidikan karakter pada setiap mata pelajaran, 2) adanya program

kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai sarana pengembangan diri dan

kegiatan pembiasaan, 3) budaya sekolah, 4) melalui peran serta masyarakat

yang semuanya bertumpu pada nilai religius dan nilai moral.

Penelitian yang dilakukan oleh Wiliandani (2016) relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan, karena dalam penelitian ini membahas

mengenai implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar yang

dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran, budaya sekolah, kegiatan

kokurikuler dan ekstrakurikuler serta peran serta masyarakat. Hal tersebut

hampir sama dengan topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

tentang penguatan pendidikan karakter yang dilaksanakan melalui tiga

pendekatan yaitu basis kelas, basis budaya dan basis masyarakat.

Penelitian ketiga yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah penelitian Leasa (2017) tentang Full Day School dalam Pembentukan

Karakter Siswa SMKN 13 Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan pembentukan dan pembinaan karakter siswa di SMKN 13

Kota Malang. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, dengan teknik

purposive sampling untuk mengungkap respon sekolah terhadap program full

day school dalam rangka pembentukan dan pembinaan karakter siswa agar

memberi makna yang sebenarnya. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala

sekolah, guru, dan siswa SMKN 13 Kota Malang yang berjumlah 120 orang.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 90 orang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa respon sekolah (kepala sekolah, guru pembina)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

40

termasuk dalam kategori sangat baik. Pemerolehan nilai karakter siswa kelas

X yaitu 13,63% dengan kategori memuaskan, 31,82 dengan kategori sangat

baik, dan 54,54 dengan kategori baik. Dengan demikian disimpulkan bahwa

sekolah dan siswa sama-sama memberikan respon yang positif terhadap

kegiatan full day school dalam rangka pembinaan karakter peserta didik yang

berintegritas.

Penelitian yang dilakukan oleh Leasa (2017) relevan dengan penelitian

yang akan dilakukan karena dalam penelitian tersebut, peneliti meneliti

pembentukan pendidikan karakter yang dilakukan melalui program full day

school yang berupa kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Hal tersebut hampir sama dengan topik penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti yaitu tentang penguatan pendidikan karakter yang dilaksanakan

melalui kegiatan intrakurikuler atau berupa kegiatan pembelajaran di kelas

Penelitian yang keempat adalah penelitian yang dilakukan oleh Putri

(2018) tentang Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital.

Dalam penelitian ini membahas mengenai pentingnya pendidikan karakter di

era digital dan peran serta dari berbagai pihak, seperti orang tua, guru serta

masyarakat dalam mendampingi anak pada era digital ini. Era digital tidak

hanya memiliki dampak positif tetapi juga berdampak negatif, sehingga

dalam hal ini orang tua, pendidik dan masyarakat dewasa berperan penting

dalam membimbing dan mengawasi anak untuk menjalaninya dengan baik,

tepat dan bermanfaat positif bagi dirinya sendiri. Menerapkan pendidikan

karakter pada era digital ini sangat penting, agar generasi penerus bangsa

memiliki moral yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

41

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Putri (2018) adalah

bahwa Karakter akan terbentuk apabila aktivitas dilakukan berulang-ulang

secara rutin sehingga menjadi suatu kebiasaan, yang akhirnya tidak hanya

menjadi suatu kebiasaan saja melainkan sudah menjadi suatu karakter.

Pendidikan karakter dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran. Setiap

mata pelajaran yang berkaitan dengan norma-norma perlu untuk

dikembangkan dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Di era digital ini

peranan guru, keluarga dan masyarakat sekitar sangat penting dalam

meningkatkan karakter calon penerus bangsa. Keluarga sebagai tempat

pertama dan utama peserta didik menjalani kehidupan haruslah mampu

mengawasi dan membimbing dengan penuh kasih sayang, tegas dan cermat.

Guru tidak hanya mengajarkan konsep karakter yang baik, tetapi bagaimana

mengarahkan peserta didik untuk dapat mengimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari. Masyarakat sekitar juga berperan dalam mengawasi

dan memotivasi perkembangan karakter peserta didik.

Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2018) relevan dengan penelitian

yang akan dilakukan, karena dalam penelitian ini membahas mengenai

pentingnya pembentukan karakter di era digital melalui peran keluarga, guru

dan masyarakat. Hal tersebut hampir sama dengan topik penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti yaitu tentang penguatan pendidikan karakter berbasis

kelas melalui peran guru dan upaya yang dilakukan guru dalam menanamkan

karakter kepada peserta didik. Selain itu, penelitian ini sama-sama membahas

tentang penguatan pendidikan karakter yang dilakukan di satuan pendidikan

sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

42

Penelitian yang relevan yang dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat

pada literature map di bawah ini:

A. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Permasalahan pendidikan di Indonesia salah satunya ialah mengenai

krisis moral atau rendahnya karakter yang terjadi pada anak-anak remaja, dan

generasi penerus bangsa Indonesia. Banyaknya kasus yang belakangan ini

terjadi di Indonesia adalah mengenai krisis moral yang dilakukan oleh

kalangan remaja. Beberapa kasus tersebut diantaranya adalah tawuran antar

pelajar, pencurian dan perampokan yang dilakukan oleh anak usia dini, anak

usia SD yang mengkonsumsi obat-obat terlarang, serta pelecehan seksual

yang melibatkan pelajar. Karakter merupakan landasan atau pondasi bagi

Wiliandani (2016)

“Implementasi Pendidikan

Karakter dalam Pembelajaran di

Sekolah Dasar”

Leasa (2017)

“Full Day School dalam

Pembentukan Karakter Siswa

SMKN 13 Kota Malang”

Putri (2018)

“Pendidikan Karakter Pada

Anak Sekolah Dasar di Era

Digital.”

Damayanti (2019)

“Survei Implementasi

Program Penguatan

Pendidikan Karakter

Berbasis Kelas di

Satuan Pendidikan

Sekolah Dasar se-

Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman”

Maunah (2015)

“Implementasi Pendidikan

Karakter dalam Pembentukan

Kepribadian Holistik Siswa”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

43

setiap orang untuk hidup dan menempatkan dirinya di dalam masyarakat.

Penerapan karakter sejak dini bagi anak-anak, remaja dan generasi muda

sangatlah penting, karena dengan adanya penanaman karakter maka generasi

yang akan datang mampu menjadi generasi penerus yang mempunyai

karakter serta moral yang baik.

Pemerintah merancang sebuah program penguatan pendidikan karakter

untuk membantu mengatasi permasalahan mengenai karakter yang terjadi

pada peserta didik. Karakter merupakan sesuatu yang tidak dapat dibentuk

secara instan, sehingga perlu dilakukan adanya pembiasaan untuk

menanamkan karakter dalam diri peserta didik. Dalam hal ini satuan

pendidikan terutama sekolah dasar memiliki peran yang sangat besar dalam

membentuk karakter peserta didik melalui program penguatan pendidikan

karakter. PPK berbasis kelas merupakan salah satu hal yang menunjang

dalam membentuk karakter peserta didik, karena ketika di sekolah, waktu

berada di kelas yang dimiliki peserta didik cukup banyak. Sehingga, guru

juga memiliki peran yang besar dalam mengintegrasikan PPK di kelas

terhadap peserta didik. PPK berbasis kelas dapat diintegrasikan melalui

beberapa kategori diantaranya pembiasaan pada kurikulum, manajemen kelas,

pemilihan metode pembelajaran, pelajaran khusus, gerakan literasi, dan

layanan bimbingan konseling.

Berdasarkan uraian di atas maka untuk mengetahui ada tidaknya

implementasi program penguatan pendidikan karakter di satuan pendidikan

sekolah dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman digunakan

instrumen penelitian berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

44

berupa kuesioner karena mudah diolah, pengisisan dilakukan dalam waktu

yang singkat, dan dapat menjaring responden yang banyak. Untuk

memperkuat data yang sudah diperoleh maka dilakukan wawancara dengan

beberapa guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini membahas mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat

penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,

instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, serta teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai survei implementasi program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman ini merupakan jenis penelitian

kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode penelitian survei. Lehman

(dalam Yusuf, 2014: 62) mengungkapkan bahwa penelitian kuantitatif

deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi

tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Penelitian

kuantitatif deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menjelaskan peristiwa maupun suatu kejadian yang terjadi pada saat sekarang

dalam bentuk angka-angka yang bermakna (Sudjana, 1997: 53).

Metode survei pada umumnya digunakan untuk melakukan

pengumpulan data yang bersifat luas dan banyak. Martono (2014: 20)

menyatakan bahwa metode penelitian survei yaitu tipe penelitian dengan

menggunakan kuesioner atau angket sebagai sumber utama. Dalam penelitian

survei, responden diminta untuk memberikan jawaban singkat yang sudah

tertulis di dalam kuesioner atau angket. Senada dengan pendapat Sugiyono

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

46

(2013: 11) yang mengungkapkan bahwa metode penelitian survei merupakan

sebuah metode penelitian yang dilaksanakan dengan pengambilan data

menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan terhadap

populasi dalam jumlah besar maupun populasi dalam jumlah yang kecil.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

metode penelitian survei merupakan metode penelitian yang dilakukan

dengan mengambil sampel dari suatu populasi menggunakan alat atau

instrumen pengambilan data berupa angket atau kuesioner. Tujuan utama dari

survei adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi

(Sukmadinata, 2016: 55).

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari

responden melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.

Pengambilan data yang digunakan peneliti dibatasi dengan pengambilan

sampel untuk memperoleh gambaran umum dari suatu populasi. Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang detail dan sesuai

dengan realitas terkait dengan survei implementasi program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2018 sampai dengan

bulan Juli 2019. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi penyusunan proposal, mengurus perijinan penelitian,

penyusunan instrumen penelitian, validasi instrumen penelitian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

47

revisi, penyebaran instrumen kepada 24 sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, pengumpulan data, pengolahan

data, serta penyusunan laporan dan revisi. Kegiatan yang dilakukan

dalam penelitian ini akan dirinci pada jadwal penelitian yang dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

2018 2019

Ap

r

Mei

Ju

n

Ju

l

Ag

t

Sep

Ok

t

No

v

Des

Ja

n

Feb

Ma

r

Ap

r

Mei

Ju

n

Ju

l

1. Penyusunan

Proposal

2. Mengurus Perijinan

3. Penusunan

Instrumen

4. Validasi Instrumen

dan Revisi

5. Penebaran

Instrumen

6. Pengumpulan Data

7. Pengolahan Data

8. Penusunan Laporan

9. Ujian Skripsi

10. Yudisium

Tabel 3.1 di atas adalah jadwal kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti selama melaksanakan kegiatan penelitian. Penelitian ini dimulai

pada bulan April 2018, dengan mulai menyusun proposal penelitian.

Pada bulan Mei 2018 peneliti melaksanakan kegiatan mengurus

mengenai perijinan melaksanakan penelitian kepada beberapa instansi

yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Kemudian pada

bulan Juni 2018 peneliti mulai menyusun instrumen penelitian dan

melakukan validasi instrumen kepada guru-guru yang sudah dipilih dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

48

beberapa sekolah dasar di daerah DIY, namun berada di luar Kabupaten

Sleman yang telah menerapkan program PPK. Pada bulan Juli dan

Agustus 2018 peneliti melaksanakan kegiatan penyebaran instrumen

penelitian ke seluruh SD Negeri se-Kecamatan Gamping, Kabupaten

Sleman. Sedangkan pada bulan Agustus hingga September 2018 peneliti

mulai mengambil instrumen penelitian yang sudah diuji cobakan ke

seluruh SD Negeri se-Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman

menyesuaikan dengan jadwal sekolah yang bersangkutan. Data yang

telah didapatkan oleh peneliti kemudian diolah pada bulan September

sampai dengan bulan Oktober 2018. Selanjutnya pada bulan November

2018 sampai dengan bulan Februari 2019 peneliti melakukan kegiatan

penyusunan laporan skripsi. Setelah dilakukan penyusunan laporan

skripsi, kemudian pada bulan Maret 2019 peneliti melaksanakan kegiatan

revisi pada laporan skripsi yang telah disusun sampai dengan bulan Juni

2019. Peneliti melaksanakan ujian skripsi dan dilanjutkan dengan

yudisium pada bulan Juli 2019. Jadwal penelitian ini dibuat dengan

tujuan agar dalam melaksanakan penelitian skripsi lebih terorganisir dan

dapat selesai dengan tepat waktu.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di seluruh SD Negeri se-Kecamatan

Gamping, Kabupaten Sleman. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti terhadap kecamatan ini, peneliti melihat bahwa Kecamatan

Gamping merupakan lokasi yang tepat untuk dilakukannya penelitian

mengenai survei implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

49

Kecamatan Gamping merupakan salah satu kecamatan yang berada di

kawasan tengah Kabupaten Sleman, dan wilayah ini merupakan pusat

pengembang pendidikan serta perdagangan bagi Kabupaten Sleman.

Kecamatan Gamping juga memiliki jumlah sekolah dasar negeri cukup

banyak yaitu 24 sekolah, sehingga data yang diperoleh dapat semakin

menggambarkan karakteristik dari populasi yang diteliti. Selain itu, di

Kecamatan Gamping belum pernah dilakukan penelitian tentang survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas.

Adapun daftar sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping yang

dijadikan sebagai tempat penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Daftar Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gamping

No. Nama Sekolah

Dasar Alamat Sekolah Dasar

1. SD N Balecatur 1 Gejawan, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

2. SD N Balecatur 2 Pasekan Lor, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

3. SD N Banyuraden Jl. Dowangan, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

4. SD N Baturan 1 Nusupan, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY.

5. SD N Baturan 2 Mayaan, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY.

6. SD N Bedog Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY

7. SD N Demakijo 1 Jl. Godean No. 5, Gamping, Sleman, DIY.

8. SD N Demakijo 2 Jl. Pangeran Diponegoro, Gamping, Sleman, DIY.

9. SD N Gamol Sumbergamol, Gamping, Kabupaten Sleman, DIY.

10. SD N Gamping Jl. Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

11. SD N Jambon 2 Kranggahan I, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY.

12. SD N Jatisawit Jl. Lkr. Jatisawit, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

13. SD N Kanoman Jl. Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

14. SD N Jitengan 2 Jitengan, Gamping, Kabupaten Sleman, DIY

15. SD N Mancasan Mancasan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

16. SD N Mayangan Ngawean, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY.

17. SD N Mejing 1 Mejing, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

18. SD N Mejing 2 Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

19. SD N Nogosaren Jl. Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY.

20. SD N Nogotirto Karang Wetan, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY.

21. SD N Nyamplung Nyamplung Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

22. SD N Patran Jl. Titi Bumi Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

23. SD N Tegalyoso Turusan, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

24. SD N Tuguran Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

50

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2013: 117). Pendapat yang serupa disampaikan oleh Arikunto (2013:

173) bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang akan dijadikan

sebagai objek penelitian. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek/subjek yang

dipelajari dalam penelitian untuk dapat ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang terdiri dari

guru kelas I sampai dengan guru kelas VI di sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, yang secara keseluruhan

berjumlah 162 guru. Jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

No. Nama Sekolah Dasar Kelas Paralel Populasi

1. SD N Balecatur 1 1 6

2. SD N Balecatur 2 1 6

3. SD N Banyuraden 1 6

4. SD N Baturan 1 1 6

5. SD N Baturan 2 1 6

6. SD N Bedog 1 6

7. SD N Demakijo 1 2 12

8. SD N Demakijo 2 1 6

9. SD N Gamol 1 6

10. SD N Gamping 1 6

11. SD N Jambon 2 1 6

12. SD N Jatisawit 1 6

13. SD N Kanoman 1 6

14. SD N Kembangjitengan 2 1 6

15. SD N Mancasan 1 6

16. SD N Mayangan 1 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

51

No. Nama Sekolah Dasar Kelas Paralel Populasi

17. SD N Mejing 1 1 6

18. SD N Mejing 2 2 12

19. SD N Nogosaren 1 6

20. SD N Nogotirto 2 12

21. SD N Nyamplung 1 6

22. SD N Patran 1 6

23. SD N Tegalyoso 1 6

24. SD N Tuguran 1 6

Jumlah 27 162

Tabel 3.3 di atas menunjukkan data mengenai jumlah sekolah

dasar, nama sekolah dasar, jumlah kelas paralel, dan jumlah populasi dari

masing-masing sekolah dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten

Sleman. Penelitian ini dilakukan di seluruh sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman yang berjumlah 24 sekolah

dasar, dengan jumlah populasi total sebanyak 162 guru. Pada masing-

masing sekolah terdapat jumlah populasi yang bervariasi tergantung pada

jumlah kelas paralel yang ada.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2015: 118). Pendapat yang serupa juga

disampaikan oleh Sangadji, dkk (2010: 177) bahwa sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel yang

digeneralisasikan dapat dijadikan sebagai hasil dari sebuah penelitian dan

mengangkat kesimpulan dari sebuah penelitian sebagai wakil yang

berlaku bagi populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan

tabel penentuan sampel minimal menurut Krecjie dan Morgan dengan

taraf kepercayaan 95% dan kesalahan 5%. Hal ini berarti tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

52

kesalahan dalam pengambilan sampel yang dapat ditolerir oleh peneliti

sebesar 5% (Sumanto, 2014: 210). Aturan dalam pengamplikasian tabel

penentuan sampel minimal menurut Krecjie dan Morgan dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Penentuan Sampel Minimal menurut Krecjie Morgan

N S N S N S

10 10 220 140 1200 291

15 14 230 144 1300 297

20 19 240 148 1400 302

25 24 250 152 1500 306

30 28 260 155 1600 310

35 32 270 159 1700 313

40 36 280 162 1800 317

45 40 290 165 1900 320

50 44 300 169 2000 322

55 48 320 175 2200 327

60 52 340 181 2400 331

65 56 360 186 2600 335

70 59 380 191 2800 338

75 63 400 196 3000 341

80 66 420 201 3500 346

85 70 440 205 4000 351

90 73 460 210 4500 354

95 76 480 214 5000 357

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 377

160 113 800 260 20000 379

170 118 850 262 30000 380

180 123 900 269 40000 381

190 127 950 274 50000 382

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 1000000 384

Keterangan: N = Populasi

S = Sampel

Tabel 3.4 di atas merupakan tabel penentuan sampel minimal

menurut Krecjie dan Morgan yang menunjukkan aturan praktis dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

53

menentukan sampel yang harus diambil dalam penelitian dengan melihat

populasi yang ada. Dalam penelitian ini, populasi guru di sekolah dasar

negeri se-Kecamatan Gamping berjumlah 162 guru. Sesuai yang

ditunjukkan oleh tabel penentuan sampel minimal menurut Krejcie dan

Morgan, bahwa populasi guru sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping hampir mendekati 160 guru, sehingga penelitian ini akan

mengambil sampel minimal sebanyak 113 guru. Asri (2016: 60)

menjelaskan cara menghitung jumlah sampel yang diteliti yaitu

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

SP : Sampel Penelitian

N : Jumlah guru masing-masing SD

Jp : Jumlah populasi seluruh guru

Jumlah sampel minimal : Jumlah sampel sesuai dengan tabel penentuan

sampel minimal menurut Krejcie dan Morgan.

Berikut ini adalah cara perhitungan sampel penelitian minimal

menurut Krejcie dan Morgan pada masing-masing sekolah dasar se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman:

𝑆𝑃 =𝑁

𝐽𝑝𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

54

Tabel 3.5 Populasi dan Sampel Tiap Sekolah

No. Nama Sekolah Jumlah

Responden

Sampel Penelitian Minimal

menurut

Krejcie dan Morgan

Sampel

Penelitian

Rincian Bulat

1. SD N Balecatur 1 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

2. SD N Balecatur 2 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

3. SD N Banyuraden 6 6

162x 113 = 4,18 4 5

4. SD N Baturan 1 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

5. SD N Baturan 2 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

6. SD N Bedog 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

7. SD N Demakijo 1 12 12

162x 113 = 8,37 8 9

8. SD N Demakijo 2 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

9. SD N Gamol 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

10. SD N Gamping 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

11. SD N Jambon 2 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

12. SD N Jatisawit 6 6

162x 113 = 4,18 4 5

13. SD N Kanoman 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

14. SD N Jitengan 2 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

15. SD N Mancasan 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

16. SD N Mayangan 6 6

162x 113 = 4,18 4 5

17. SD N Mejing 1 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

18. SD N Mejing 2 12 12

162x 113 = 8,37 8 8

19. SD N Nogosaren 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

20. SD N Nogotirto 12 12

162x 113 = 8,37 8 9

21. SD N Nyamplung 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

22. SD N Patran 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

23. SD N Tegalyoso 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

24. SD N Tuguran 6 6

162x 113 = 4,18 4 4

Jumlah 162 108 113

Tabel 3.5 di atas merupakan hasil dari perhitungan sampel

menggunakan rumus perhitungan sampel minimal menurut Krejcie dan

Morgan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

55

simple random sampling. Sukmadinata (2016: 253) menjelaskan bahwa

pengambilan sampel secara acak berarti setiap individu di dalam populasi

mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Sedangkan

Sugiyono (2015: 120) menjelaskan bahwa simple random sampling

dikatakan simple (sederhana) karena anggota sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu.

Dalam penelitian ini, sampel minimal yang harus diteliti yaitu

sebanyak 113 sampel. Sampel yang telah dihitung peneliti berjumlah

108, dan menunjukkan bahwa jumlah tersebut lebih kecil dari angka yang

ditunjukkan pada tabel penentuan sampel minimal menurut Krecjie dan

Morgan. Untuk menyamakan jumlah sampel yang diambil dengan

jumlah sampel yang ditunjukkan pada tabel penentuan sampel minimal

menurut Krecjie dan Morgan yaitu sejumlah 113, maka peneliti

mengambil satu sampel pada 5 sekolah secara acak dengan menggunakan

undian. Berdasarkan pengambilan sampel secara acak, 5 sekolah dasar

yang dilakukan pengambilan satu sampel pada setiap sekolah antara lain

SD Negeri Banyuraden, SD Negeri Demakijo 1, SD Negeri Jatisawit, SD

Negeri Mayangan dan SD Negeri Nogotirto.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2015: 61). Pendapat serupa juga disampaikan oleh Morissan (2014: 70)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

56

bahwa variabel merupakan pengelompokan logis dari sejumlah atribut. Misal,

laki-laki dan perempuan adalah atribut, dan jenis kelamin adalah variabel

yang terdiri atas dua atribut tertentu. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa variabel merupakan segala sesuatu yang

mempunyai variasi atau nilai yang dipilih oleh peneliti untuk dipelajari agar

memperoleh informasi dan dapat ditarik kesimpulannya. Variabel yang

dipakai dalam penelitian ini adalah Survei Implementasi Program Penguatan

Pendidikan Karakter Berbasis Kelas di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu

wawancara, angket, observasi, dan studi dokumenter (Sukmadinata, 2016:

216). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan

kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara. Ketiga teknik pengumpulan

data akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan sebuah alat pengambilan data yang berupa

pertanyaan maupun pernyataan yang berkaitan dengan sebuah fakta atau

kondisi yang nyata, yang diajukan kepada responden dan penting untuk

dijawab oleh responden, serta diketahui kebenarannya oleh responden

(Suroyo, 2009: 168). Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sugiyono

(2015: 199) bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Berdasarkan pendapat kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

57

tokoh, dapat disimpulkan bahwa kuesioner merupakan sebuah sarana

pengambilan data yang berupa kalimat pertanyaan atau pernyataan yang

berhubungan dengan objek penelitian, yang diajukan kepada responden

penelitian untuk dijawab.

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner berupa pertanyaan

tertutup dan pertanyaan terbuka. Sugiono (2014: 194) mengungkapkan

bahwa kuesioner dengan pertanyaan tertutup mengharapkan responden

untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang

telah tersedia. Sedangkan kuesioner dengan pertanyaan terbuka adalah

pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya

yang berbentuk uraian tentang suatu hal. Penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data berupa kuesioner guna memperoleh data yang

nyata dari responden. Dalam penelitian ini kuesioner disebarkan kepada 24

sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, dengan

tujuan untuk memperoleh data atau informasi yang diharapkan dapat

mengungkapkan survei implementasi program Penguatan Pendidikan

Karakter berbasis kelas di sekolah dasar se-Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa

11 pertanyaan tertutup dan 11 pertanyaan terbuka.

2. Studi Dokumenter

Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar, maupun elektronik (Sukmadinata, 2016: 221). Pendapat yang

serupa juga disampaikan oleh Mahdi dan Mujahidin (2014: 119-120)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

58

bahwa studi dokumenter merupakan teknik pengumpulan data yang

mengharuskan peneliti melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumen-

dokumen tersebut dapat berupa paparan sejarah sekolah, data guru, data

siswa, kondisi sarana prasarana, maka semuanya harus dianalisis untuk

mendukung data penelitian. Dari pendapat ahli di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa studi dokumenter merupakan teknik pengumpulan data

dengan menganalisis dokumen-dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi

dokumenter dengan tujuan untuk memperoleh data sebagai pendukung

penelitian dan bukti nyata dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini

dokumen yang didapatkan selama melaksanakan penelitian yaitu data

mengenai daftar sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping. Data

tersebut berisikan nama sekolah dasar, alamat sekolah dasar, akreditasi

sekolah, dan nama masing-masing kepala sekolah beserta NIP kepala

sekolah. Data sekolah dasar tersebut diperoleh dari UPT Kecamatan

Gamping.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengambilan data melalui pertanyaan

yang diajukan secara lisan kepada responden. Subagyo (2011: 39)

menyatakan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan

mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

59

bermakna berhadapan langsung antara interview dengan responden, dan

kegiatannya dilakukan secara lisan. Berdasarkan pendapat ahli di atas,

dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan proses tanya jawab

secara lisan yang dilakukan oleh pewawancara dengan

responden/narasumber untuk memperoleh suatu informasi tertentu.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada 5 sekolah dasar

negeri di Kecamatan Gamping yang menjadi tempat penelitian, dan dipilih

secara acak. Sekolah yang terpilih antara lain SDN Nogotirto, SDN

Demakijo 2, SDN Nogosaren, SDN Baturan 2, dan SDN Mejing 2.

Responden atau narasumber yang dipilih dalam wawancara adalah guru

kelas dan kepala sekolah. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetaui secara lebih mendalam mengenai survei implementasi program

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping dan untuk memperkuat data pada kuesioner

pertanyaan terbuka.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010:

199). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non

tes berupa kuesioner. Lembar kuesioner yang digunakan sebagai instrumen

penelitian berupa pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Responden

penelitian bertugas untuk menjawab pertanyaan terbuka dan pertanyaan

tertutup yang terdapat dalam instrumen penelitian sesuai dengan

kenyataan/realita yang terjadi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

60

jenis kuesioner pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup yang terdapat

dalam instrumen penelitian.

1. Daftar Pertanyaan Penelitian

a. Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan tertutup memiliki karakter dimana semua pilihan

jawaban dari pertanyaan ini telah ditentukan oleh peneliti. Responden

tidak diperkenankan untuk memberikan jawaban selain pilihan jawaban

yang telah ditentukan (Effendi dan Tukiran, 2012: 185). Dalam pertanyaan

tertutup, pertanyaan atau pernyataan-pernyataan telah memiliki alternatif

jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak

bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia

sebagai alternatif jawaban (Sukmadinata, 2016: 219).

Pertanyaan tertutup dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan

yang harus dijawab oleh responden. Jawaban telah disediakan oleh peneliti

dalam lembar pertanyaan, sehingga responden tinggal memilih alternatif

jawaban yang telah disediakan sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Jawaban tersebut berupa pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”, dengan

menuliskan tanda checklist () dalam kolom yang telah di sediakan oleh

peneliti.

Instrumen pertanyaan tertutup dan terbuka dalam penelitian ini

menggunakan teori kategori implementasi program PPK berbasis kelas

yang diintegrasikan melalui 6 bidang seperti pengintegrasian PPK dalam

kurikulum, manajemen kelas, model dan metode pembelajaran, mata

pelajaran khusus, gerakan literasi dan layanan bimbingan konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

61

Berikut ini adalah tabel kisi-kisi pertanyaan tertutup yang digunakan untuk

mengetahui survei implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK) di satuan pendidikan sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman (Tim PPK Kemendikbud, 2017:11- 12) :

Tabel 3.6 Kisi-kisi Pertanyaan Tertutup Berbasis Kelas

No Aspek Aitem No Aitem

1. Sosialisasi

Memperoleh sosialisasi Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK). 1

Sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK) melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). 2

2. Pra

Observasi

Integrasi PPK dalam silabus. 3

Integrasi PPK di silabus dalam RPP. 4

3. Observasi

Kelas

Pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai

pembelajaran. 5

Mengelola kelas dengan mengintegrasikan

PPK. 6

Menerapkan metode pembelajaran yang

mendukung PPK. 7

Mengaitkan isi materi pembelajaran dengan

kegiatan sehari-hari. 8

Memfasilitasi tumbuh kembang karakter

peserta didik. 9

Mencatat perkembangan karakter peserta

didik. 10

Memberikan umpan balik kepada peserta didik

tentang karakter yang dituangkan di RPP. 11

Tabel 3.6 di atas merupakan kisi-kisi dari pertanyaan tertutup. Dalam

pertanyaan tertutup digolongkan menjadi 3 aspek yaitu aspek sosialisasi,

aspek pra observasi, dan aspek observasi kelas. Aspek sosialisasi terdiri

dari aitem nomor 1 dan 2. Aspek pra observasi terdiri dari aitem nomor 3

dan 4. Sedangkan aspek observasi kelas terdiri dari aitem nomor 5, 6, 7, 8,

9, 10 dan 11.

Berikut ini merupakan instrumen pertanyaan tertutup dari survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

62

Tabel 3.7 Instrumen Pertanyaan Tertutup

No Aspek yang Diamati Ya Tidak

SOSIALISASI

1 Apakah Bapak/Ibu memperoleh sosialisasi Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) dari kepala sekolah atau guru

yang mengikuti pelatihan PPK?

2 Apakah Bapak/Ibu sudah mendapatkan sosialisasi PPK

melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)?

PRA OBSERVASI

3 Apakah Bapak/Ibu sudah mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK dalam desain silabus?

4 Apakah Bapak/Ibu sudah mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK di silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)?

OBSERVASI KELAS

5 Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan pembiasaan

sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran?

6 Apakah Bapak/Ibu sudah mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter?

7 Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan metode

pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter?

8 Apakah Bapak/Ibu sudah mengaitkan isi materi

pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK)?

9 Apakah Bapak/Ibu sudah memfasilitasi setiap peserta

didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang

dirancang dalam RPP?

10 Apakah Bapak/Ibu sudah mencatat perkembangan

karakter peserta didik?

11 Apakah Bapak/Ibu sudah memberikan umpan balik

kepada peserta didik tentang karakter yang dituangkan

dalam rancangan RPP?

Tabel 3.7 menjelaskan mengenai instrumen pertanyaan tertutup.

Instrumen pertanyaan tertutup ini digunakan untuk mengetahui survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah dasar

negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Responden penelitian

akan menjawab pertanyaan tertutup dengan memberikan tanda berupa

checklist () pada kolom jawaban “Ya” atau”Tidak”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

63

Instrumen pertanyaan tertutup ini menggunakan skala pengukuran

yaitu skala Guttman. Sudaryono (2016: 104) menjelaskan bahwa skala

Guttman merupakan skala yang digunakan untuk menjawab yang bersifat

jelas (tegas) dan konsisten. Dalam skala pengukuran Guttman, akan

didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak

pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain (Sugiyono, 2015: 139).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alternatif jawaban yaitu

“Ya” dan “Tidak”. Apabila responden memilih jawaban “Ya”, maka skor

yang diberikan adalah 1, sedangkan apabila responden memilih jawaban

“Tidak”, maka skor yang diberikan adalah 0. Berikut merupakan tabel

skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.8 Skor Jawaban Instrumen Penelitian

Alternatif Jawaban Skor

Ya 1

Tidak 0

b. Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan

yang harus dijawab oleh responden dengan jawaban bebas tanpa dibatasi

oleh pilihan jawaban. Jawaban yang diberikan responden berupa uraian

lengkap menurut pendapat responden dan sesuai dengan kenyataan/realita

yang terjadi di lapangan. Responden mempunyai kebebasan untuk

memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya

(Sukmadinata, 2016: 2019). Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan

kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri (Arikunto,

2010: 195). Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

64

pertanyaan terbuka adalah jenis kuesioner yang memberikan kesempatan

kepada responden untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahuan

dan pendapatnya.

Berikut ini adalah tabel kisi-kisi dari instrumen pertanyaan terbuka

yang digunakan untuk mengetahui survei implementasi program

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas:

Tabel 3.9 Kisi-kisi Pertanyaan Terbuka Berbasis Kelas

Aspek No

Aitem

Praktik baik yang dilakukan. 1

Informasi Penguatan Pendidikan Karakter selain dari Kelompok

Kerja Guru (KKG). 2

Cara mengintegrasikan nilai utama PPK dalam desain silabus. 3

Cara mengintegrasikan nilai utama PPK di silabus ke dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4

Cara pembiasaan sikap/karakter yang dilakukan sebelum memulai

pembelajaran. 5

Cara mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai karakter. 6

Model dan metode pembelajaran yang digunakan di sekolah untuk

mendukung penerapan nilai karakter. 7

Cara mengaitkan isi materi pembelajaran dengan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK). 8

Cara memfasilitasi setiap peserta didik untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang di RPP. 9

Cara mencatat perkembangan karakter peserta didik. 10

Kendala yang dihadapi. 11

Tabel 3.9 di atas merupakan kisi-kisi pertanyaan terbuka yang

berjumlah 11 aitem. Pada aitem 1 membahas mengenai praktik baik yang

dilakukan, aitem 2 membahas mengenai informasi tentang Penguatan

Pendidikan Karakter yang diperoleh selain dari Kelompok Kerja Guru

(KKG), aitem 3 membahas mengenai cara mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK dalam desain silabus, aitem 4 membahas mengenai cara

mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus ke dalam Rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

65

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), aitem 5 membahas mengenai

pembiasaan sikap dan karakter sebelum memulai kegiatan pembelajaran,

aitem 6 membahas mengenai cara mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter, aitem 7 membahas mengenai model

dan metode pembelajaran yang digunakan di sekolah untuk mendukung

penerapan nilai-nilai karakter, aitem 8 membahas mengenai cara

mengaitkan isi materi pembelajaran dengan Penguatan Pendidikan

Karakter, aitem 9 membahas mengenai cara memfasilitasi setiap peserta

didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP,

aitem 10 membahas mengenai pencatatan perkembangan karakter peserta

didik, dan yang terakhir aitem 11 membahas mengenai kendala-kendala

yang dihadapi dalam mengimplementasikan program Penguatan

Pendidikan Karakter. Berikut ini merupakan instrumen pertanyaan terbuka

yang digunakan peneliti:

Tabel 3.10 Instrumen Pertanyaan Terbuka

No Aitem Jawaban

1. Apa saja praktik baik yang telah dilakukan oleh Bapak/Ibu?

2. Selain dari Kelompok Kerja Guru (KKG) dari mana

Bapak/Ibu mendapatkan informasi tentang PPK?

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK dalam desain silabus?

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai-nilai

Utama PPK di silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran?

5. Cara pembiasaan sikap/karakter seperti apa yang dilakukan

Bapak/Ibu sebelum memulai pembelajaran?

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter?

7. Model dan metode pembelajaran yang seperti apa yang

biasa digunakan di sekolah untuk mendukung penerapan

nilai-nilai karakter?

8. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengaitkan isi materi

pembelajaran dengan penguatan pendidikan karakter?

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu memfasilitasi setiap peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

66

No Aitem Jawaban

didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang

dirancang dalam RPP?

10. Bagaimana cara Bapak/Ibu mencatat perkembangan

karakter peserta didik?

11. Apa kendala-kendala yang dihadapi Bapak/Ibu dalam

implementasi PPK?

2. Daftar Cek

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan daftar cek yang

digunakan untuk membantu dalam mengorganisir data penelitian yang

dicari atau dibutuhkan. Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek

aspek-aspek yang akan diamati (Sudaryono, 2016: 80). Tabel berikut ini

merupakan daftar cek yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.11 Daftar Cek Dokumentasi

No Data Sekolah Alamat

Jumlah

Sampel

Penelitian

Keterangan

Sesuai Tidak

Sesuai

1. SDN Balecatur 1 Gejawan, Balecatur,

Gamping, Sleman, DIY. 4

2. SDN Balecatur 2 Pasekan Lor, Balecatur,

Gamping, Sleman, DIY. 4

3. SDN Banyuraden Jl. Dowangan, Banyuraden,

Gamping, Sleman, DIY. 5

4. SDN Baturan 1 Nusupan, Trihanggo,

Gamping, Sleman, DIY. 4

5. SDN Baturan 2 Mayaan, Trihanggo,

Gamping, Sleman, DIY. 4

6. SDN Bedog Bedog, Trihanggo, Gamping,

Sleman, DIY 4

7. SDN Demakijo 1 Jl. Godean No. 5, Gamping,

Sleman, DIY. 9

8. SDN Demakijo 2 Jl. Pangeran Diponegoro,

Gamping, Sleman, DIY. 4

9. SDN Gamol Sumbergamol, Gamping,

Kabupaten Sleman, DIY. 4

10. SDN Gamping Jl. Patukan, Ambarketawang,

Gamping, Sleman, DIY. 4

11. SDN Jambon 2 Kranggahan I, Trihanggo,

Gamping, Sleman, DIY. 4

12. SDN Jatisawit Jl. Lkr. Jatisawit, Balecatur,

Gamping, Sleman, DIY. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

67

No Data Sekolah Alamat

Jumlah

Sampel

Penelitian

Keterangan

Sesuai Tidak

Sesuai

13. SDN Kanoman Jl. Kanoman, Banyuraden,

Gamping, Sleman, DIY. 4

14. SDN

Kembangjitengan 2

Jitengan, Balecatur,

Gamping, Kabupaten

Sleman, DIY

4

15. SDN Mancasan Mancasan, Ambarketawang,

Gamping, Sleman, DIY. 4

16. SDN Mayangan Ngawean, Trihanggo,

Gamping, Sleman, DIY. 5

17. SDN Mejing 1 Mejing Lor,

Ambarketawang, Gamping,

Sleman, DIY.

4

18. SDN Mejing 2 Patukan, Ambarketawang,

Gamping, Sleman, DIY. 8

19. SDN Nogosaren Jl. Nogosaren, Nogotirto,

Gamping, Sleman, DIY. 4

20. SDN Nogotirto Karang Wetan, Nogotirto,

Gamping, Sleman, DIY. 9

21. SDN Nyamplung Nyamplung Kidul, Balecatur,

Gamping, Sleman, DIY. 4

22. SDN Patran Jl. Titi Bumi Banyuraden,

Gamping, Sleman, DIY. 4

23. SDN Tegalyoso Turusan, Banyuraden,

Gamping, Sleman, DIY. 4

24. SDN Tuguran Mlangi, Nogotirto, Gamping,

Sleman, DIY. 4

Tabel 3.11 di atas adalah daftar cek dokumentasi yang menjelaskan

mengenai nama sekolah, alamat sekolah, dan jumlah sampel penelitian

pada masing-masing sekolah. Daftar cek dokumentasi digunakan ketika

peneliti melaksanakan pengumpulan data dokumentasi dari UPT, ketika

peneliti menyebarkan instrumen penelitian dan ketika peneliti mengambil

instrumen penelitian yang telah diisikan oleh masing-masing sekolah.

Peneliti memberikan tanda checklist () pada kolom sesuai atau tidak

sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

68

3. Pedoman Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan kegiatan wawancara

kepada 5 sekolah dasar yang menjadi tempat penelitian yang dipilih secara

acak. Wawancara ini diakukan dengan tujuan untuk mengetaui secara

lebih mendalam mengenai survei implementasi program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping dan untuk memperkuat data pada kuesioner pertanyaan terbuka.

Berikut ini merupakan tabel pedoman wawancara yang digunakan peneliti:

Tabel 3.12 Pedoman Wawancara

No Garis Besar Pertanyaan Wawancara

1. Dari mana Bapak/Ibu memperoleh informasi mengenai program PPK?

2. Praktik baik atau pembiasaan sikap/karakter seperti apa saja yang

telah dilakukan Bapak/Ibu kepada peserta didik?

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai-nilai PPK dalam

pembelajaran di kelas?

4. Apa saja model/metode pembelajaran yang sering digunakan

Bapak/Ibu dalam mengimplementasikan PPK?

5. Penyimpangan karakter seperti apa saja yang sering dilakukan peserta

didik dalam pembelajaran di kelas?

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam menyikapi peserta didik yang

memiliki karakter kurang baik?

7. Bagaimana cara Bapak/Ibu melakukan pencatatan terhadap

perkembangan karakter peserta didik?

Tabel 3.12 menjelaskan mengenai garis besar pedoman wawancara

yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui lebih mendalam

kesesuaian sekolah dalam survei implementasi program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-

Kecamatan Gampin Kabupaten Sleman.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melaksanakan

penelitian harus melalui tahap pengujian validitas. Pengujian validitas ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

69

bertujuan untuk mengetahui derajat kepercayaan terhadap proses penelitian

dan hasil penelitian. Sugiyono (2007: 173) menyatakan bahwa instrumen

dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian ini meliputi dua hal

yaitu validitas muka dan validitas isi. Berikut ini merupakan penjelasan

mengenai validitas isi dan validitas muka yang digunakan untuk pengujian

instrumen dalam penelitian ini:

1. Validitas Isi

Dalam validitas isi akan ditunjukkan mengenai bagaimana instrumen

menggambarkan isi yang dikehendaki. Sangadji, dkk (2010: 160)

menyatakan bahwa validitas isi menunjuk kepada sejauh mana instrumen

mencerminkan isi yang dikehendaki. Martono (2014: 100) menjelaskan

bahwa validitas isi (content validity) mengukur sejauhmana alat si

pengukur tersebut mewakili seluruh aspek yang dianggap sebagai

kerangka konsep yang hendak diukur. Instrumen yang divalidasi adalah 11

instrumen pertanyaan tertutup dan 11 instrumen pertanyaan terbuka.

Validitas isi pada penelitian ini diberikan kepada para ahli yang

memiliki keahlian yang berhubungan dengan penelitian ini. Ahli yang

dipilih untuk melakukan validasi adalah 10 guru dari beberapa sekolah

yang berada di luar Kabupaten Sleman. Para ahli tersebut memberikan

penilaian terhadap instrumen penelitian pada lembar penilaian yang telah

diberikan. Skala skor yang digunakan dalam penilaian instrumen adalah

skala Likert. Sugiyono (2015: 134) menyatakan bahwa skala Likert

merupakan suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

70

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Pada skala Likert terdapat lima kategori nilai meliputi skor 1: sangat tidak

setuju, skor 2: tidak setuju, skor 3: ragu-ragu, skor 4: setuju, dan skor 5:

sangat setuju.

Berdasarkan kategori nilai yang terdapat pada skala Likert, didapatkan

bahwa responden memiliki kecenderungan untuk memilih kategori skor

yaitu ragu-ragu. Untuk mengatasi kecenderungan responden memilih

kategori skor ragu-ragu, maka dalam penelitian ini dilakukan modifikasi

terhadap skala Likert yang digunakan. Selain itu dalam penelitian ini,

peneliti menghilangkan kategori ragu-ragu dalam skala Likert supaya

memperoleh hasil kesimpulan penelitian yang tidak bias.

Dalam penelitian ini skala skor yang digunakan untuk menilai

instrumen meliputi skor 1: tidak baik, skor 2: kurang baik, skor 3: baik,

dan skor 4: sangat baik. Hasil akhir yang telah diperoleh kemudian

diakumulasikan dan dikategorikan menggunakan kriteria yang telah

ditentukan. Skor yang sudah didapatkan, kemudian dikonversikan menjadi

data kuantitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008: 101)

sebagai berikut:

Tabel 3.13 Konversi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X> X i + 1,80 Sbi Sangat baik

X i + 0,60 SBi< X X i + 1,80Sbi Baik

X i - 0,60 SBi< X X i + 0,60Sbi Cukup

X i - 1,80 SBi< X X i - 0,60Sbi Kurang

X X i - 1,80Sbi Sangat kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

71

Keterangan:

Rerata ideal ( X i) : ½ (skor maksimal ideal + skor minimal

ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal – skor minimal

ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus tersebut, maka peneliti melakukan modifikasi

menggunakan kategorisasi pada nilai skala lima, agar sesuai dengan aspek

yang ingin diketahui yaitu kelayakan instrumen penelitian (Sukardjo,

2006: 53). Berikut ini merupakan tabel modifikasi dengan menggunakan

kategori pada nilai skala lima:

Tabel 3.14 Modifikasi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X> X i + 1,80 Sbi Sangat layak untuk digunakan

X i + 0,60 SBi< X X i + 1,80Sbi Layak untuk digunakan dengan sedikit revisi

X i - 0,60 SBi< X X i + 0,60Sbi Kurang layak dengan revisi banyak

X i - 1,80 SBi< X X i - 0,60Sbi Tidak layak revisi total

X X i - 1,80Sbi Sangat tidak layak revisi total

Keterangan:

Rerata ideal ( X i) : ½ (skor maksimal ideal + skor minimal

ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal – skor minimal

ideal)

X : Skor aktual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

72

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif

dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus

konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini

diterapkan dengan konversi sebagai berikut:

Diketahui:

Skor maksimal : 68

Skor minimal : 17

Rerata ideal ( X i) : ½ (68 + 17) = 42,5

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (68-17) = 8,5

Ditanyakan :

Interval skor dikategorikan sangat layak digunakan, layak digunakan

dengan revisi sedikit, kurang layak dengan revisi banyak, tidak layak

digunakan revisi total, dan sangat tidak layak revisi total.

Jawaban :

Kategori sangat layak digunakan

= X> X i + 1,80 Sbi

= X > 42,5 + (1,80. 8,5)

= X > 42,5 + (15,3)

=X > 57,8

Kategori layak digunakan dengan revisi sedikit

= X i + 0,60 SBi< X X i + 1,80Sbi

= 42,5 + 0,60. 8,5 < X 42,5 + 1,80. 8.5

= 42.5 + 5,1 < X 42,5 + 15,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

73

= 47,6 < X 57,8

Kategori kurang layak dengan revisi banyak

= X i - 0,60 SBi< X X i + 0,60Sbi

= 42,5 – 0,60. 8,5 < X 42,5 + 0,60. 8,5

= 42,5 – 5,1 < X 42,5 + 5,1

= 37,4 < X 47,6

Kategori tidak layak digunakan revisi total

= X i - 1,80 SBi< X X i - 0,60Sbi

= 42,5 – 1,80. 8,5 < X 42,5 – 0,60. 8,5

= 42,5 – 15,3 < X 42,5 – 5,1

= 27,2 < X 37,4

Kategori sangat tidak layak revisi total

= XX i - 1,80Sbi

= X 42,5 – 1,80. 8,5

= X 42,5 – 15,3

= X 27,2

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh kategori data kuantitatif

menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

74

Tabel 3.15 Kriteria Skor Skala Lima

No Interval Skor Kriteria

1. 57,9 – 68 Sangat layak untuk digunakan

2. 47,7 – 57,8 Layak untuk digunakan dengan sedikit revisi

3. 37,5 – 47,6 Kurang layak dengan revisi banyak

4. 27,3 – 37,4 Tidak layak revisi total

5. 27,2 Sangat tidak layak revisi total

Berdasarkan hasil perhitungan pada lembar penilaian instrumen yang

telah dinilai oleh para ahli, kemudian dapat dikonversikan dari data

kuantitatif ke dalam data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang

terdapat dalam tabel kriteria skor skala lima. Maka diperoleh hasil

penilaian instrumen yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.16 Rekapitulasi Hasil Validitas Isi

No Validator Instansi Skor Keterangan

1. D.P SD N Bhayangkara 50 Layak untuk digunakan

dengan sedikit revisi

2. D.K SD N Bantul 1 66 Sangat layak untuk digunakan

3. L SD N Ungaran 64 Sangat layak untuk digunakan

4. N.W.M SD N Keputran 1 64 Sangat layak untuk digunakan

5. S SD N 4 Wates 68 Sangat layak untuk digunakan

6. A.A SD Muhammadiyah

Jogodayoh 64 Sangat layak untuk digunakan

7. B.A.P SD Joannes Bosco 55 Layak untuk digunakan

dengan sedikit revisi

8. H SMP 1 Bantul 63 Sangat layak untuk digunakan

9. T.K.R SMP 1 Bantul 54 Layak untuk digunakan

dengan sedikit revisi

10. B.M SD Muhammadiyah

Karangkajen 67 Sangat layak untuk digunakan

Jumlah 61,5 Sangat layak untuk digunakan

Berdasarkan tabel 3.16 maka diperoleh informasi bahwa dalam

penelitian ini terdapat 10 guru dari 9 sekolah yang berasal dari luar

Kabupaten Sleman, tetapi masih dalam wilayah Yogyakarta. Kesepuluh

validator tersebut antara lain, D.P dari SDN Bhayangkara, D.K dari SDN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

75

Bantul 1, L dari SDN Ungaran 1, N.W.M dari SDN Keputran 1, S dari

SDN 4 Wates, A.A dari SD Muhammadiyah Jogodayoh, B.A.P dari SD

Joannes Bosco, H dan T.K.R dari SMPN 1 Bantul, dan B.M dari SD

Muhammadiyah Karangkajen.

Ahli pertama yang ditunjuk sebagai validator adalah D.P dari SDN

Bhayangkara. Beliau menilai instrumen layak untuk digunakan dengan

sedikit revisi. Revisi tersebut terdapat pada aitem pertanyaan tertutup

nomor 7, 8, dan 11. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau

mengajar di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk

mengimplementasikan PPK.

Ahli kedua yang ditunjuk sebagai validator adalah D.K dari SDN

Bantul 1. Beliau menilai instrumen sangat layak untuk digunakan. Beliau

ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk

sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli ketiga yang ditunjuk sebagai validator adalah L dari SDN

Ungaran 1. Beliau menilai instrumen sangat layak untuk digunakan.

Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang

ditunjuk sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli keempat yang ditunjuk sebagai validator adalah N.W.M dari

SDN Keputran 1. Beliau menilai instrumen sangat layak untuk digunakan.

Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang

ditunjuk sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli kelima yang ditunjuk sebagai validator adalah S dari SDN 4

Wates. Beliau menilai instrumen sangat layak untuk digunakan. Beliau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

76

ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk

sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli keenam yang ditunjuk sebagai validator adalah A.A dari SD

Muhammadiyah Jogodayoh. Beliau menilai instrumen sangat layak untuk

digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di

sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli ketujuh yang ditunjuk sebagai validator adalah B.A.P dari SD

Joannes Bosco. Beliau menilai instrumen layak untuk digunakan dengan

sedikit revisi. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di

sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli kedelapan yang ditunjuk sebagai validator adalah H dari SMP

1 Bantul. Beliau menilai instrumen sangat layak untuk digunakan. Beliau

ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di sekolah yang ditunjuk

sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli kesembilan yang ditunjuk sebagai validator adalah T.K.R dari

SMP 1 Bantul. Beliau menilai instrumen layak untuk digunakan dengan

sedikit revisi. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar di

sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk mengimplementasikan PPK.

Ahli kesepuluh yang ditunjuk sebagai validator adalah B.M dari SD

Muhammadiyah Karangkajen. Beliau menilai instrumen sangat layak

untuk digunakan. Beliau ditunjuk sebagai validator karena beliau mengajar

di sekolah yang ditunjuk sebagai tempat untuk mengimplementasikan

PPK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

77

2. Validitas Muka

Validitas muka adalah tipe validitas yang hanya didasarkan pada

penilian terhadap format penampilan (Azwar, 2011: 46). Akan tetapi,

validitas muka juga penting dalam penelitian. Effendi (2012: 132-133)

menyatakan bahwa validitas muka tidak menunjukkan apakah alat

pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Validitas muka hanya

menunjukkan bahwa dari segi “rupanya” suatu alat pengukur yang

tampaknya mengukur apa yang ingin diukur.

Validitas muka ini dilakukan pada 11 instrumen pertanyaan tertutup

yang sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen

pertanyaan tertutup dilakukan oleh 10 validator dari 9 sekolah yang berada

di luar Kabupaten Sleman. Validitas muka dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner pertanyaan tertutup kepada 10 guru atau ahli tersebut. Kemudian

ahli diminta untuk memberikan penilaian serta masukan pada instrumen.

Tabel berikut ini akan memaparkan beberapa masukan yang diberikan oleh

para ahli:

Tabel 3.17 Rekapitulasi Hasil Validitas Muka

Validator Masukan Sebelum Revisi Sesudah Revisi

D.P

Sebaiknya Kelompok

Kerja Guru (KKG)

diubah.

Apakah Bapak/Ibu

sudah mendapatkan

sosialisasi PPK melalui

Kelompok Kerja Guru

(KKG)?

Apakah Bapak/Ibu sudah

mendapatkan sosialisasi

PPK melalui Kelompok

Kerja Guru (KKG)?

Item 7, kata “sesuai

dengan” diubah dengan

kata mendukung.

Menerapkan metode

pembelajaran yang

sesuai dengan

penerapan nilai-nilai

karakter.

Menerapkan metode

pembelajaran yang

mendukung nilai-nilai

karakter.

Item 8, kata “persoalan

kehidupan sehari-hari”

diubah dengan kata

“Penguatan Pendidikan

Mengaitkan isi meteri

pembelajaran dengan

persoalan kehidupan

sehari-hari.

Mengaitkan isi meteri

pembelajaran dengan

persoalan kehidupan

sehari-hari yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

78

Validator Masukan Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Karakter” dengan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK)

N.W.M

Item 11, kata

“dirancang” diubah

dengan kata

“dituangkan”

Memberikan umpan

balik kepada siswa

tentang karakter yang

dirancang dalam RPP.

Memberikan umpan balik

kepada siswa tentang

karakter yang dituangkan

dalam rancangan RPP.

T.K.R

Petunjuk pengisisan

sebaiknya ditambah

Bapak/Ibu

Mohon memberi tanda

centang () pada

kolom Ya atau Tidak

sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya.

Bapak/Ibu mohon memberi

tanda centang () pada

kolom Ya atau Tidak

sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya.

Tabel 3.17 menjelaskan mengenai hasil validasi muka oleh para ahli.

Pada hasil akumulasi validasi muka yang diperoleh, terdapat beberapa

masukan yang diberikan oleh para ahli antara lain mengenai pemilihan

kata atau kalimat yang lebih sesuai, menghilangkan beberapa kata yang

kiranya tidak diperlukan, dan memperjelas petunjuk pengisian.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data instrumen kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Sugiyono

(2010: 334) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari data dan

menyusun secara sistematis yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang

berupa tes dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori dan

menjabarkan kedalam sintesis, memilih mana yang penting yang akan

dipelajari dan membuat kesimpulan yang mudah dipahami diri sendiri

maupun orang lain.

Berikut ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah dalam melakukan

teknik analisis data yang selanjutnya digunakan untuk mengolah data

penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

analisis data penelitian adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

79

1. Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan

pengolahan data. Pengolahan data adalah suatu proses dalam

memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan

cara-cara atau rumus-rumus tertentu (Hasan, 2006: 24). Pengolahan data

yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan pengolahan

data sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah

dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau

data yang terkumpul tidak logis dan meragukan (Hasan, 2006: 24).

Dalam tahapan editing, peneliti melakukan pemeriksaan ulang data,

dengan memeriksa jumlah data yang terkumpul serta identitas dari

responden yang mengisi data tersebut. Tahap editing ini dilakukan

dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan serta kekurangan data,

sehingga apabila terjadi hal tersebut dapat segera dilakukan

pengumpulan data ulang.

b. Coding

Coding adalah pemberian/pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data

yang termasuk dalam kategori yang sama (Hasan, 2006: 24). Dalam

tahapan ini peneliti melakukan pemberian kode pada data yang akan

dianalisis dengan cara memberikan kode yang berupa huruf A sampai

dengan huruf X. Huruf A sampai dengan X tersebut dijadikan sebagai

inisial untuk 24 SD Negeri se-Kecamatan Gamping yang terdiri dari

guru kelas I sampai dengan kelas VI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

80

c. Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah

diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan (Hasan, 2006: 24).

Dalam penelitian ini, tahapan tabulasi dilakukan dengan memasukan

data yang telah diberi kode ke dalam tabel.

2. Langkah kedua yang dilakukan oleh peneliti setelah mengolah data

melalui tahapan editing, coding, dan tabulasi yaitu mengolah data dengan

cara mengelompokkan data dan menyederhanakan data berdasarkan hasil

persentase setiap responden.

3. Langkah ketiga setelah peneliti mengelompokkan data dan

menyederhanakan data berdasarkan hasil persentase setiap responden,

selanjutnya peneliti melakukan penyajian data yang diperoleh dari

penelitian survei yang dilakukan. Data penelitian kemudian disajikan

dalam bentuk diagram yang berupa diagram batang dan diagram pie

chart. Diagram batang digunakan untuk menyajikan data secara umum

atau data keseluruhan aitem implementasi PPK berbasis kelas.

Sedangkan diagram pie chart digunakan untuk menyajikan data

mengenai implementasi PPK berbasis kelas per aitem pertanyaan.

Selanjutnya, hasil perolehan data dari instrumen pertanyaan terbuka

digunakan untuk melengkapi dan mendeskripsikan hasil perolehan data

instrumen pertanyaan tertutup.

4. Langkah keempat setelah peneliti melakukan penyajian data adalah

melakukan analisis data secara deskriptif berdasarkan hasil persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

81

yang telah didapatkan dan diperkuat dengan data yang diperoleh dari

instrumen pertanyaan terbuka.

5. Langkah kelima yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan

penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan

tujuan untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian yang dilakukan

mengenai Survei Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter

Berbasis Kelas di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman dan kesesuaian yang dilakukan oleh sekolah

dalam melaksanakan implementasi PPK tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

82

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahas mengenai deskripsi penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan. Deskripsi penelitian menjelaskan mengenai subjek penelitian dan

proses penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian menjelaskan bagaimana data

diolah dan apakah hasil penelitian menjawab pertanyaan penelitian. Bagian

pembahasan menjelaskan mengenai hubungan antara hasil penelitian dengan teori

yang diungkapkan pada bab sebelumnya.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tentang survei implementasi program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman yang dilaksanakan merupakan

jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode

penelitian survei. Penelitian ini mulai dilaksanakan bulan April 2018

sampai dengan bulan Juli 2019 di sekolah dasar negeri yang ada di

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, DIY. Berdasarkan data dari

Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Kecamatan Gamping, diperoleh data

bahwa di Kecamatan Gamping terdapat 40 sekolah dasar yang terdiri dari

24 sekolah dasar negeri dan 16 sekolah dasar swasta. Penelitian ini

dilaksanakan di 24 sekolah dasar negeri yang terdapat di Kecamatan

Gamping, dengan subjek penelitian yaitu guru kelas I sampai dengan

kelas VI. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan kesediaan sekolah yang

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

83

bersangkutan untuk dijadikan sebagai tempat penelitian. Pada penelitian

ini diambil sampel sebanyak 113 guru sesuai dengan kriteria pada tabel

penentuan sampel minimal menurut Krejcie dan Morgan. Berikut ini

merupakan data yang mencakup daftar sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping yang dijadikan sebagai tempat penelitian:

Tabel 4.1 Daftar SD yang diteliti

No Nama Sekolah Dasar Jumlah

Guru

Sampel

Penelitian

1. SD N Nogotirto 12 9

2. SD N Mejing 2 12 8

3. SD N Nyamplung 6 4

4. SD N Mancasan 6 4

5. SD N Kembangjitengan 2 6 4

6. SD N Banyuraden 6 4

7. SD N Gamping 6 4

8. SD N Gamol 6 4

9. SD N Jatisawit 6 5

10 SD N Tegalyoso 6 4

11. SD N Balecatur 2 6 4

12. SD N Tuguran 6 4

13. SD N Jambon 2 6 4

14. SD N Bedog 6 4

15. SD N Mejing 1 6 4

16. SD N Demakijo 2 6 4

17. SD N Nogosaren 6 4

18. SD N Mayangan 6 5

19. SD N Banyuraden 6 5

20. SD N Patran 6 4

21. SD N Baturan 1 6 4

22. SD N Demakijo 1 12 9

23. SD N Balecatur 1 6 4

23. SD N Kanoman 6 4

Jumlah 162 113

Tabel 4.1 di atas menunjukkan nama sekolah dasar negeri yang

dijadikan sebagai tempat penelitian, jumlah guru pada masing-masing

sekolah, serta jumlah guru yang menjadi sampel penelitian. Berdasarkan

tabel di atas, diperoleh data guru dari kelas I sampai dengan kelas VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

84

sebanyak 162 guru, dan yang dijadikan sebagai sampel penelitian

sebanyak 113 guru. Sampel penelitian pada SD negeri yang memiliki kelas

pararel dengan SD negeri yang memiliki kelas biasa jumlahnya berbeda,

data tersebut dihitung berdasarkan jumlah guru pada masing-masing SD

dibagai dengan jumlah seluruh guru di SD Negeri se-Kecamatan Gamping

dan kemudian dikalikan dengan jumlah sampel yang ditunjukkan dalam

tabel penentuan sampel minimal menurut Krejcie dan Morgan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non

tes dalam bentuk kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan

terbuka yang berjumlah 11 nomor dan pertanyaan tertutup yang berjumlah

11 nomor. Untuk mengisikan pertanyaan terbuka, responden diminta untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan dengan menuliskannya pada baris

yang disediakan di bawah pertanyaan. Sedangkan untuk mengisi

pertanyaan tertutup, responden diminta untuk menjawab pernyataan yang

telah disediakan dengan menuliskan tanda checklist () pada kolom

jawaban “Ya” atau pada kolom jawaban “Tidak” yang telah disediakan.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sudah diuji

validitasnya dan telah dilakukan revisi. Validitas instrumen yang telah

diujikan berupa validitas isi dan validitas muka. Uji validitas tersebut

dilakukan kepada 10 guru yang telah ditunjuk sebagai validator karena

mengajar di sekolah yang sudah menerapkan program PPK di wilayah

DIY, namun berada di luar Kabupaten Sleman.

Penelitian ini melalui beberapa tahap perizinan karena melibatkan

beberapa instansi. Langkah yang dilakukan oleh peneliti sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

85

melaksanakan penelitian adalah meminta surat pengantar izin untuk

melaksanakan penelitian mengenai survei implementasi program PPK di

SD Negeri se-Kecamatan Gamping dari pihak kampus Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selanjutnya peneliti mengurus surat izin untuk

melaksanakan penelitian di Kecamatan Gamping ke Kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Kantor Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Kabupaten Sleman, DIY. Surat

pengantar dan surat izin yang sudah didapatkan, kemudian diserahkan ke

Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kecamatan Gamping. Tahapan yang

terakhir dalam mengurus perizinan untuk melaksanakan penelitian adalah

meminta izin kepada seluruh kepala sekolah SD Negeri se-Kecamatan

Gamping serta memberikan kuesioner sesuai dengan jumlah guru yang

terdapat pada masing-masing sekolah.

2. Deskripsi Responden Penelitian

Penentuan responden penelitian diambil secara acak sesuai dengan

jumlah sampel yang telah dihitung menggunakan rumus perhitungan

penentuan sampel minimal menurut Krejcie dan Morgan. Instrumen

penelitian yang digunakan terdiri dari 11 aitem pertanyaan tertutup dan 11

aitem pertanyaan terbuka. Pada lembar kuesioner terdapat identitas

responden mengenai nama guru, NIP, tempat dan tanggal lahir, nama

satuan pendidikan, alamat satuan pendidikan, dan tanda tangan. Instrumen

penelitian ini diisi oleh 162 guru di sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

86

Data dalam penelitian ini disajikan menggunakan inisial setiap guru

untuk mempermudah dalam proses pengolahan data. Jawaban guru

dikumpulkan, kemudian direkapitulasi untuk mengetahui survei

implementasi program penguatan pendidikan karakter yang dilaksanakan

di sekolah dasar negeri se-kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

3. Deskripsi Data Survei Implementasi Program Penguatan Pendidikan

Karakter berbasis Kelas di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri

se-Kecamatan Gamping

a. Deskripsi Pertanyaan Terbuka

Dalam bagian ini peneliti akan mendeskripsikan tentang survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas

di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Gamping yang

terdapat dalam 11 aitem pertanyaan terbuka. Pertanyaan tersebut

mencakup beberapa aspek mengenai Penguatan Pendidikan Karakter

berbasis kelas yang dilengkapi dengan pertanyaan yang berupa praktik

baik yang dilakukan dan juga kendala-kendala yang dihadapi dalam

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas.

Jika responden sudah melakukan implementasi Penguatan Pendidikan

Karakter berbasis kelas, maka responden wajib mengisi pertanyaan

terbuka sesuai yang ditunjukkan pada masing-masing aitem

pertanyaan. Namun jika responden belum melakukan implementasi

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas, maka responden tidak

mengisi pertanyaan terbuka. Berikut ini merupakan kisi-kisi

pertanyaan terbuka yang digunakan untuk mengetahui survei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

87

implementasi Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan

pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Tabel 4.2 Instrumen Pertanyaan Terbuka

Aspek Nomor Aitem

Praktik baik yang dilakukan. 1

Informasi Penguatan Pendidikan Karakter selain dari

Kelompok Kerja Guru (KKG).

2

Cara mengintegrasikan nilai utama PPK dala desain

silabus.

3

Cara mengintegrasikan nilai utama PPK di silabus ke

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4

Cara pembiasaan sikap/karakter yang dilakukan sebelum

memulai pembelajaran.

5

Cara mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai

karakter

6

Metode pembelajaran yang digunakan di sekolah untuk

mendukung penerapan nilai karakter.

7

Cara mengaitkan isi materi pembelajaran dengan

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

8

Cara memfasilitasi setiap peserta didik untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang di RPP.

9

Cara mencatat perkembangan karakter peserta didik. 10

Kendala yang dihadapi. 11

Tabel 4.2 di atas merupakan kisi-kisi dari instrumen pertanyaan

terbuka yang berjumlah 11 aitem pertanyaan. Pada aitem 1 membahas

tentang praktik baik yang dilakukan, aitem 2 membahas tentang

informasi Penguatan Pendidikan Karakter selain dari Kelompok Kerja

Guru (KKG), aitem 3 membahas tentang cara mengintegrasikan nilai-

nilai utama PPK dalam desain silabus, aitem 4 membahas tentang cara

mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus ke dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), aitem 5 membahas tentang cara

pembiasaan sikap dan karakter sebelum memulai kegiatan

pembelajaran, aitem 6 membahas tentang cara mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter, aitem 7 membahas tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

88

model dan metode pembelajaran yang digunakan sekolah untuk

mendukung penerapan nilai-nilai karakter, aitem 8 membahas tentang

cara mengaitkan isi pembelajaran dengan penguatan pendidikan

karakter, aitem 9 membahas tentang cara memfasilitasi setiap peserta

didik untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam

RPP, aitem 10 membahas tentang cara mencatat perkembangan

karakter peserta didik, dan aitem 11 membahas tentang kendala yang

dihadapi.

b. Deskripsi Pertanyaan Tertutup

Peneliti akan mendeskripsikan mengenai survei implementasi

program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan

pendidikan sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping yang

terdapat dalam 11 aitem pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup

mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan Penguatan Pendidikan

Karakter berbasis kelas. Dalam mengisikan pertanyaan tertutup,

responden diberikan dua alternatif jawaban yaitu “Ya” dan “Tidak”.

Jika responden telah mengimplementasikan program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas, maka responden mengisikan

jawaban dengan memberikan tanda checklist () pada kolom “Ya”.

Namun jika responden belum mengimplementasikan program

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas, maka responden

mengisikan jawaban dengan memberikan tanda checklist () pada

kolom “Tidak”. Berikut merupakan tabel kisi-kisi instrumen

pertanyaan tertutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

89

Tabel 4.3 Instrumen Pertanyaan Tertutup

Aspek No Aitem

Sosialisasi

Memperoleh sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK)

1

Sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter melalui

Kelompok Kerja Guru (KKG)

2

Pra Observasi

Integrasi PPK dalam Silabus 3

Integrasi PPK di silabus dalam RPP 4

Obeservasi Kelas

Pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran 5

Mengelola kelas dengan mengintegrasikan PPK 6

Menerapkan metode pembelajaran yang mendukung PPK 7

Mengaitkan isi materi pembelajaran dengan kegiatan

sehari-hari

8

Memfasilitasi tumbuh kembang karakter peserta didik 9

Mencatat perkembangan karakter peserta didik 10

Memberikan umpan balik kepada peserta didik tentang

karakter yang dituangkan di RPP

11

Tabel 4.3 di atas merupakan kisi-kisi dari instrumen pertanyaan

tertutup. Aspek sosialiasi dijabarkan melalui aitem pertanyaan yaitu

aitem 1 dan 2, tahap pra observasi dijabarkan melalui aitem nomor 3

dan 4, dan tahap observasi kelas dijabarkan melalui aitem nomor 5, 6,

7, 8, 9, 10, dan 11. Hasil persentase dari instrumen pertanyaan tertutup

mengenai survei implementasi program Penguatan Pendidikan

Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-

Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman dapat dilihat pada gambar

grafik 4.1 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

90

Gambar 4.1 Grafik Survei Implementasi Program Penguatan

Pendidikan Karakter Berbasis Kelas

Gambar 4.1 merupakan grafik persentase survei implementasi

program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di seluruh

sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Hasil persentase tersebut diperoleh berdasarkan jawaban responden

pada instrumen pertanyaan tertutup. Berdasarkan grafik dapat dilihat

bahwa pada aitem nomor 1 terdapat sebanyak 84% responden telah

memperoleh sosialisasi mengenai PPK dari kepala sekolah atau guru,

sedangkan 16% responden belum memperoleh sosialisasi PPK dari

kepala sekolah maupun guru. Aitem nomor 2 terdapat sebanyak 70%

responden telah memperoleh sosialisasi PPK melalui KKG, sedangkan

30% responden belum memperoleh sosialisasi PPK melalui KKG.

Aitem nomor 3 terdapat sebanyak 88% responden telah

mengintegrasikan nilai PPK dalam desain silabus, sedangkan 12%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Aitem1

Aitem2

Aitem3

Aitem4

Aitem5

Aitem6

Aitem7

Aitem8

Aitem9

Aitem10

Aitem11

Ya 84% 70% 88% 96% 98% 96% 98% 97% 96% 76% 94%

Tidak 16% 30% 12% 4% 2% 4% 2% 3% 4% 24% 6%

Survei Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan

Pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

91

responden belum mengintegrasikan nilai PPK dalam desain silabus.

Aitem nomor 4 terdapat sebanyak 96% responden sudah

mengintegrasikan nilai PPK di dalam silabus ke dalam RPP,

sedangkan 4% responden belum mengintegrasikan nilai PPK di dalam

silabus ke dalam RPP. Aitem nomor 5 terdapat sebanyak 98%

responden sudah melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum

memulai pembelajaran, sedangkan 2% responden belum

melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai

pembelajaran. Aitem nomor 6 terdapat sebanyak 96% responden telah

mengelola kelas dengan mengintegrasikan niali karakter, sedangkan

4% responden belum melakukan pengelolaan kelas dengan

mengintegrasikan nilai karakter. Aitem nomor 7 terdapat sebanyak

98% responden sudah menerapkan metode pembelajaran yang

mendukung nilai karakter, sedangkan 2% dari responden belum

menerapkan metode pembelajaran yang mendukung nilai karakter.

Aitem nomor 8 terdapat sebanyak 97% responden sudah mengaitkan

isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan PPK, sedangkan 3% responden belum mengaitkan

isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan PPK. Aitem nomor 9 terdapat sebanyak 96%

responden sudah memfasilitasi setiap siswa untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP,

sedangkan 4% responden belum memfasilitasi siswa mengaitkan isi

materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

92

berkaitan dengan PPK. Aitem nomor 10 terdapat sebanyak 76%

responden sudah mencatat perkembangan karakter siswa, sedangkan

24% responden belum melakukan pencatatan terhadap perkembangan

karakter siswa. Pada aitem nomor 11 terdapat sebanyak 94%

responden telah memberikan umpan balik kepada siswa tentang

karakter yang dituangkan dalam RPP, sedangkan 6% responden belum

memberikan umpan balik kepada siswa tentang karakter yang

dituangkan dalam RPP.

Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan di atas, menunjukkan

bahwa survei implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter

di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Gamping telah

mencapai di atas 50%. Hal ini membuktikan bahwa program

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas telah

diimplementasikan oleh guru pada setiap satuan pendidikan sekolah

dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Setelah mendeskripsikan mengenai survei implementasi

program Penguatan Pendidikan Karakter secara umum, selanjutnya

peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang diperoleh dari

instrumen pertanyaan tertutup pada tiap butir aitem. Persentase dan

deskripsi hasil penelitian pada setiap aitem disajikan oleh peneliti

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

93

1) Sosialisasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

dari kepala sekolah atau guru yang mengikuti pelatihan PPK

a) Hasil Survei

Gambar 4.2 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 1:

Gambar 4.2 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 1

Gambar 4.2 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 1. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD N se-

Kecamatan Gamping telah memperoleh sosialisasi mengenai

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari kepala sekolah atau

guru yang mengikuti pelatihan PPK. Hasil tersebut dapat dilihat

pada diagram aitem nomor 1, bahwa responden yang memberikan

jawaban “Ya” terdapat sebanyak 84% dan untuk responden yang

memberikan jawaban “Tidak” terdapat sebanyak 16%.

84%

16%

Aitem 1

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

94

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.2, sebagian

besar guru telah memperoleh sosialisasi mengenai Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) dari kepala sekolah atau guru yang

mengikuti pelatihan PPK, sehingga dapat mempengaruhi

terwujudnya praktik baik yang dilakukan guru dalam

mengimplementasikan PPK kepada peserta didik. Hal tersebut

diperkuat dengan jawaban pertanyaan terbuka mengenai praktik

baik yang telah dilakukan, antara lain: Berjabat tangan dengan guru

dan teman di sekolah, berbaris sebelum masuk kelas dan apel pagi

bersama, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, melaksanakan

apel pagi disertai menyanyikan lagu Indonesia Raya, melaksanakan

pembiasaan senyum sapa salam, membiasakan masuk kelas dengan

baris yang rapi dan urut, melaksanakan upacara bendera setiap hari

Senin, berbahasa yang baik dan sopan kepada bapak dan ibu guru,

melaksanakan piket kelas dan membiasakan membuang sampah

pada tempatnya, membiasakan meminta ijin ketika meninggalkan

kelas. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa responden belum

memperoleh sosialisasi mengenai PPK dari kepala sekolah atau

guru yang mengikuti pelatihan PPK dapat dilihat dari jawaban

responden bahwa beberapa praktik baik seperti berbaris sebelum

masuk kelas, apel pagi, dan pembiasaan membaca 15 menit

sebelum memulai pelajaran sudah diterapkan namun belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

95

terlaksana setiap hari, selain itu sebagian responden memperoleh

informasi mengenai PPK melalui internet.

2) Sosialisasi PPK melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)

a) Hasil Survei

Gambar 4.3 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 2:

Gambar 4.3 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 2

Gambar 4.3 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 2. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD Negeri se-

Kecamatan Gamping telah memperoleh sosialisasi mengenai

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari Kelompok Kerja Guru

(KKG). Hasil tersebut dapat dilihat pada diagram aitem nomor 2,

bahwa responden yang memberikan jawaban “Ya” terdapat

sebanyak 70% dan responden yang memberikan jawaban “Tidak”

sebanyak 30%.

70%

30%

Aitem 2

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

96

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.3, sebagian

besar guru telah memperoleh sosialisasi mengenai Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) dari Kelompok Kerja Guru (KKG)

karena sebagian besar guru mengikuti keanggotaan yang aktif

dalam KKG UPT Kecamatan Gamping. Hal tersebut diperkuat

dengan jawaban pertanyaan terbuka bahwa selain mendapatkan

sosialisasi dari Kelompok Kerja Guru (KKG), guru memperoleh

informasi mengenai PPK melalui teman sejawat, workshop, kepala

sekolah, internet, dan ketika mengikuti diklat kurikulum 2013.

3) Mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus

a) Hasil Survei

Gambar 4.4 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 3:

Gambar 4.4 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 3

88%

12%Aitem 3

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

97

Gambar 4.4 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 3. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD Negeri

se-Kecamatan Gamping telah mengintegrasikan nilai-nilai utama

PPK dalam desain silabus. Hasil tersebut dapat dilihat pada

diagram aitem nomor 3, bahwa responden yang memberikan

jawaban “Ya” terdapat sebanyak 88% dan untuk responden yang

memberikan jawaban “Tidak” terdapat sebanyak 12%.

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.4, sebagian

besar guru telah mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam

desain silabus. Hal tersebut diperkuat dengan keterangan jawaban

responden mengenai cara mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK

dalam desain silabus adalah dengan menyesuaikan dengan KD

dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menambahkan nilai

karakter yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan

diajarkan kepada peserta didik, memasukkan nilai-nilai karakter

dalam langkah-langkah pembelajaran, dan menuangkan nilai PPK

dalam silabus dengan menambahkan kolom tersendiri. Selain itu,

data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa responden belum

mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus

dapat dilihat dari keterangan responden bahwa silabus tidak

dibuat oleh guru kelas tetapi dibuat oleh kepala sekolah, silabus

juga dibuat oleh KKG UPT sehingga nilai-nilai PPK tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

98

tercantum dalam silabus, melainkan hanya disisipkan saat

melaksanakan praktik kegiatan pembelajaran.

4) Mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus ke dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a) Hasil Survei

Gambar 4.5 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 4:

Gambar 4.5 Diagram Persentase Survei Implementasi Program

PPK Berbasis Kelas Aitem 4

Gambar 4.5 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 4. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD N se-

Kecamatan Gamping telah mengintegrasikan nilai-nilai utama

PPK di silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Hasil tersebut dapat dilihat pada diagram aitem nomor 4,

bahwa responden yang memberikan jawaban “Ya” terdapat

96%

4% Aitem 4

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

99

sebanyak 96% dan untuk responden yang memberikan jawaban

“Tidak” terdapat sebanyak 4%.

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.5, sebagian

besar guru telah mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus

ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan

dengan cara memasukkan nilai PPK dalam langkah-langkah

pembelajaran, menjabarkan indikator yang berisi nilai PPK ke

dalam kegiatan/langkah pembelajaran, mencari nilai PPK yang

mendukung materi pembelajaran dan membuat indikator

pencapaiannya serta mengembangkan tujuan pembelajaran pada

aspek afektif, tidak hanya pada aspek kognitif dan psikomotorik

peserta didik. Selain itu, data hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa responden belum mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK di

silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

tersebut bahwa silabus dibuat oleh KKG UPT dan tidak tercantum

nilai-nilai PPK sehingga nilai PPK juga tidak diintegrasikan ke

dalam RPP, nilai-nilai PPK diintegrasikan melalui praktik secara

langsung pada pembelajaran sesuai dengan materi serta situasi

peserta didik, sehingga bersifat fleksibel dan tidak selalu

tercantum dalam RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

100

5) Melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai

pembelajaran

a) Hasil Survei

Gambar 4.6 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 5:

Gambar 4.6 Diagram Persentase Survei Implementasi Program

PPK Berbasis Kelas Aitem 5

Gambar 4.6 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 5. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD N se-

Kecamatan Gamping telah melaksanakan pembiasaan

sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran. Hasil tersebut

dapat dilihat pada diagram aitem nomor 5, bahwa responden yang

memberikan jawaban “Ya” terdapat sebesar 98% dan untuk

responden yang memberikan jawaban “Tidak” terdapat sebesar

2%.

98%

2% Aitem 5

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

101

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.6, sebagian

besar responden telah melaksanakan pembiasaan sikap/karakter

sebelum memulai pembelajaran adalah bahwa pembiasaan

tersebut dilakukan dengan kegiatan apel pagi, berbaris di depan

kelas, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib nasional,

berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran,

pengaturan tempat duduk siswa, gerakan literasi, bersalaman

dengan guru dan teman, dan melakukan 3S (senyum, sapa,

salam). Selain itu, data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

responden belum mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK melalui

pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran dapat

dilihat pada jawaban responden bahwa pembiasaan sikap/karakter

dilaksanakan selama proses pembelajaran dengan sholat dzuhur

bersama, piket kelas setelah pulang sekolah, dan hafalan surat

pendek ketika setiap pulang sekolah.

6) Mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter

a) Hasil Survei

Gambar 4.7 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 6:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

102

Gambar 4.7 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 6

Gambar 4.7 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 6. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD N se-

Kecamatan Gamping telah mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Hasil tersebut dapat dilihat

pada diagram aitem nomor 6, bahwa responden yang memberikan

jawaban “Ya” terdapat sebanyak 96% dan untuk responden yang

memberikan jawaban “Tidak” terdapat sebanyak 4%.

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.7, sebagian

besar responden telah mengelola kelas dengan mengintegrasikan

nilai-nilai karakter yang dilakukan dengan melakukan pembiasaan-

pembiasaan positif sebelum masuk kelas, melakukan pengaturan

tempat duduk, mengatur jadwal piket, membuat peraturan-

peraturan di dalam kelas, pemberian reward bagi siswa yang selalu

berbuat baik, membangun kerjasama antar siswa. Selain itu, data

hasil penelitian yang menunjukkan bahwa responden belum

96%

4% Aitem 6

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

103

mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK melalui pengelolaan kelas

dapat dilihat pada jawaban responden bahwa responden

mengintegrasikan nilai PPK dengan menggunakan metode

pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai dan bervariasi

serta memberikan contoh keteladanan bagi siswa.

7) Menerapkan model dan metode pembelajaran yang

mendukung nilai-nilai karakter

a) Hasil Survei

Gambar 4.8 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 7:

Gambar 4.8 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 7

Gambar 4.8 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 7. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD N se-

Kecamatan Gamping telah menerapkan model dan metode

pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter. Hasil tersebut

98%

2%Aitem 7

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

104

dapat dilihat pada diagram aitem 7, bahwa responden yang

memberikan jawaban “Ya” terdapat sebesar 98% dan untuk

responden yang memberikan jawaban “Tidak” terdapat sebesar

2%.

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.7, sebagian

besar responden telah menerapkan metode pembelajaran yang

mendukung nilai-nilai karakter. Beberapa contoh model dan

pembelajaran yang digunakan untuk mendukung penerapan nilai-

nilai karakter antara lain: cooperative learning, problem based

learning, saintifik, role playing, inquiry, demonstrasi dan bermain

peran. Selain itu metode pembelajaran yang biasa digunakan guru

untuk mendukung penerapan nilai-nilai karakter antara lain:

ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, praktik, dan juga

eksperimen. Sebagian responden yang belum menerapkan model

dan metode pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter

disebabkan karena kurangnya keterampilan responden dalam

menerapkan model dan metode pembelajaran yang kreatif dan

inovatif yang dapat mendukung berkembangnya nilai-nilai

karakter.

8) Mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan Program

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

105

a) Hasil Survei

Gambar 4.9 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 8:

Gambar 4.9 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 8

Gambar 4.9 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 8. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD Negeri

se-Kecamatan Gamping telah mengaitkan isi materi pembelajaran

dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Hasil tersebut

dapat dilihat pada diagram aitem nomor 8, bahwa responden yang

memberikan jawaban “Ya” terdapat sebesar 97% dan untuk

responden yang memberikan jawaban “Tidak” terdapat sebesar

3%.

97%

3%Aitem 8

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

106

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.9, sebagian

besar responden telah mengaitkan isi materi pembelajaran dengan

persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan Program

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dilakukan dengan cara

mengkaitkan materi dengan kehidupan kontekstual sehari-hari,

mengaitkan dengan tema pembelajaran, memberikan contoh sikap

berupa gambar atau perbuatan langsung, membiasakan peserta

didik untuk meminta tolong dan berterima kasih, mengakui

kesalahan dan meminta maaf, melakukan solidaritas untuk siswa

yang sakit/terkena musibah, membiasakan siswa untuk selalu

bersikap disiplin. Sebagian responden yang belum mengaitkan isi

materi pembelajaran dalam persoalan kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan PPK disebabkan karena kurangnya keterampilan

responden dalam mengaitkan isi materi dengan persoalan dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan PPK.

9) Memfasilitasi setiap siswa untuk menumbuhkembangkan

karakter yang dirancang dalam RPP

a) Hasil Survei

Gambar 4.10 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 9:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

107

Gambar 4.10 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 9

Gambar 4.10 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen tertutup pada aitem nomor 9. Berdasarkan diagram di

atas dapat diketahui bahwa responden di SD Negeri se-

Kecamatan Gamping telah memfasilitasi setiap siswa untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP.

Hasil tersebut dapat dilihat pada diagram aitem nomor 9, bahwa

responden yang memberikan jawaban “Ya” terdapat sebesar 96%

dan untuk responden yang memberikan jawaban “Tidak” terdapat

sebesar 4%.

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.10, sebagian

besar responden telah memfasilitasi setiap siswa untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP. Hal

tersebut dapat dilihat dari cara yang dilakukan oleh responden yaitu

dengan mengajak peserta didik belajar sikap yang baik terhadap

teman, guru dan orang tua, memberikan fasilitas untuk bekerjasama

dengan mengajak siswa bekerja kelompok, menggunakan media

96%

4%

Aitem 9

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

108

pembelajaran seperti gambar dan media elektronik,

mengembangkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kondisi

di kelas, memberikan tugas terstruktur secara mandiri atau

kelompok, memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk

bertanya, menyampaikan pendapatnya, dan mengekspresikan

kebolehannya, dan mempergunakan sarana prasarana yang tersedia.

Selain itu, responden yang belum mengimplementasikan nilai-nilai

PPK melalui pemberian fasilitas kepada siswa disebabkan karena

kurangnya kreatifitas yang dimiliki oleh guru, serta karakter siswa

yang bermacam-macam sehingga guru tidak dapat memfasilitasi

siswanya secara keseluruhan.

10) Mencatat perkembangan karakter siswa

a) Hasil Survei

Gambar 4.11 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 10:

Gambar 4.11 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 10

76%

24%

Aitem 10

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

109

Gambar 4.11 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 10. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD Negeri

se-Kecamatan Gamping telah mencatat perkembangan karakter

siswa. Hasil tersebut dapat dilihat pada diagram aitem 10, bahwa

responden yang memberikan jawaban “Ya” terdapat sebesar 76%

dan untuk responden yang memberikan jawaban “Tidak” terdapat

sebesar 24%.

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.11, sebagian

besar responden telah mencatat perkembangan karakter peserta

didik. Hal tersebut dapat dilihat dari cara yang dilakukan responden

dalam mencatat perkembangan karakter peserta didik yaitu

mencatat dengan lembar pengamatan/observasi, dalam buku

perkembangan peserta didik dan untuk peserta didik yang

bermasalah dicatat dalam buku kasus atau buku kejadian, melalui

buku penghubung, buku catatan pribadi peserta didik, catatan

khusus harian peserta didik, dan didalam jurnal perkembangan

peserta didik. Pencatatan perkembangan karakter peserta didik

dilakukan oleh responden secara rutin, untuk mengetahui

perkembangan karakter pada setiap peserta didik. Selain itu,

responden yang belum melakukan pencatatan terhadap

perkembangan karakter siswa disebabkan karena responden hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

110

melakukan pengamatan atau observasi terhadap perkembangan

karakter siswa, dan tidak melakukan pencatatan secara detail.

11) Memberikan umpan balik kepada siswa tentang karakter

yang dituangkan dalam rancangan RPP

a) Hasil Observasi

Gambar 4.12 di bawah ini adalah diagram persentase survei

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

berbasis kelas yang ditunjukkan oleh responden di SD N se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman pada aitem nomor 11:

Gambar 4.11 Diagram Persentase Survei Implementasi

Program PPK Berbasis Kelas Aitem 11

Gambar 4.11 menunjukkan hasil jawaban dari pengujian

instrumen pertanyaan tertutup pada aitem nomor 11. Berdasarkan

diagram di atas dapat diketahui bahwa responden di SD Negeri

se-Kecamatan Gamping telah memberikan umpan balik kepada

siswa tentang karakter yang dituangkan dalam rancangan RPP.

Hasil tersebut dapat dilihat pada diagram aitem 11, bahwa

responden yang memberikan jawaban “Ya” terdapat sebesar 94%

94%

6%Aitem 11

Ya

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

111

dan untuk responden yang memberikan jawaban “Tidak” terdapat

sebesar 6%.

b) Kesesuaian Implementasi Pelaksanaan PPK

Berdasarkan data hasil survei pada gambar 4.11, sebagian

besar responden telah memberikan umpan balik kepada siswa

tentang karakter yang dituangkan dalam rancangan RPP. Hal

tersebut dapat dilihat dari adanya usaha yang dilakukan oleh

responden untuk memahami karakter siswa serta mengembangkan

karakter siswa, kesabaran dalam menanamkan PPK setiap hari.

melakukan pendekatan dalam menangani masalah karakter siswa

dan memberikan motivasi kepada siswa sesuai karakternya masing-

masing. Selain itu, data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

6% responden belum memberikan umpan balik kepada siswa

tentang karakter yang dituangkan dalam rancangan RPP dapat

dilihat dari kendala-kendala yang dialami oleh guru yaitu latar

belakang siswa yang berbeda-beda, waktu di sekolah lebih sedikit

dibandingkan di rumah, keberagaman karakter siswa, banyak siswa

yang belum bisa konsisten dalam bersikap baik, dan peserta didik

yang sering menyepelekan karakter.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui survei dan kesesuaian

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas yang

telah dilaksanakan di satuan pendidikan sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping, Kabupaten Sleman. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

112

yang dibagikan kepada seluruh responden yaitu guru kelas I sampai dengan

kelas VI di seluruh sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping, Kabupaten

Sleman. Instrumen penelitian yang dibagikan tersebut berupa pertanyaan

terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka diisi dengan memberikan

tanda centang () pada jawaban “Ya” atau “Tidak” yang disediakan pada

instrumen, sesuai dengan kenyataan yang ada. Apabila responden menjawab

pertanyaan tertutup dengan jawaban “Ya” berarti responden telah melakukan

implementasi PPK sesuai kategori yang ada pada butir aitem pertanyaan.

Apabila responden menjawab pertanyaan tertutup dengan jawaban “Tidak”

berarti responden belum melakukan implementasi PPK sesuai kategori yang

ada pada butir aitem pertanyaan. Sedangkan pertanyaan terbuka pada

penelitian ini, digunakan untuk memperjelas dan juga memperkuat jawaban

responden pada pertanyaan tertutup.

Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas dapat

diintegrasikan melalui 6 bidang yaitu pengintegrasian PPK dalam kurikulum,

PPK melalui Manajemen Kelas, PPK melalui pilihan dan penggunaan

metode, PPK melalui mata pelajaran khusus, PPK melalui gerakan literasi,

dan PPK melalui layanan bimbingan konseling (Tim PPK Kemendikbud,

2017: 27). Penelitian ini memperlihatkan bahwa sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah mengintegrasikan PPK melalui

keenam bidang tersebut. Pengintegrasian PPK dalam kurikulum dilaksanakan

melalui mendesain pembelajaran sesuai dengan karakter yang dipilih yang

selaras dengan KD, penjabaran indikator silabus ke dalam kegiatan

pembelajaran di RPP, dan memasukkan nilai-nilai karakter ke dalam langkah-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

113

langkah pembelajaran. Pengintegrasian PPK melalui manajemen kelas

dilaksanakan dengan penerapan disiplin ketika belajar, melakukan

pembiasaan-pembiasaaan positif sebelum masuk kelas, memulai

pembelajaran dengan doa, izin ketika akan keluar, berbicara yang sopan dan

lain sebagainya. Pengintegrasian PPK melalui penggunaan metode

pembelajaran telah dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran

yaitu role playing, cooperative learning, pembelajaran berbasis masalah,

discovery learning, dan bermain peran. Pengintegrasian PPK melalui mata

pelajaran khusus dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai PPK ke

dalam mata pelajaran. Dalam upaya yang dilakukan di sekolah dasar se-

Kecamatan gamping, nilai-nilai PPK tidak hanya diintegrasikan dalam mata

pelajaran khusus saja melainkan diintegrasikan ke dalam setiap mata

pelajaran, menyesuaikan dengan tema dan juga visi misi dari masing-masing

sekolah yang berkaitan dengan nilai karakter. Pengintegrasian PPK melalui

gerakan literasi dilakukan melalui kegiatan pembiasaan yaitu membaca buku

selama kurang lebih lima belas menit sebelum dimulainya kegiatan

pembelajaran. Buku yang dibaca dalam kegiatan literasi ini berupa buku

pelajaran dan buku non-pelajaran, sesuai dengan minat setiap siswa.

Pengintegrasian PPK melalui bimbingan konseling dilaksanakan dengan

memberikan fasilitas kepada peserta didik dalam mengembangkan

karakternya. Pemberian fasilitas tersebut dilakukan dengan membiarkan anak

mengekspresikan diri sendiri secara spontan di sekolah, mengembangkan

kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kondisi di kelas, mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

114

karakter kerjasama dengan memberi fasilitas kerja kelompok, memberikan

bimbingan pribadi kepada siswa yang bermasalah, dan lain sebagainya.

Deskripsi hasil penelitian dari pertanyaan tertutup menunjukkan bahwa

program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas telah

diimplementasikan oleh responden atau guru di setiap satuan pendidikan

sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Masing-

masing responden telah mengimplementasikan pada setiap butir aitem. Hasil

persentase survei implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter

berbasis kelas bervariasi pada setiap butir aitem pertanyaan, tergantung pada

aspek yang diamati. Dari hasil perhitungan pada instrumen pertanyaan

tertutup yang dilakukan, implementasi teringgi terdapat pada butir aitem

nomor 5 dan nomor 7 yaitu sebanyak 98%, yang mewakili aspek observasi

kelas. Aitem nomor 5 menjelaskan tentang pembiasaan sikap/karakter

sebelum memulai pembelajaran, sedangkan aitem nomor 7 menjelaskan

tentang penerapan model dan metode pembelajaran yang mendukung nilai-

nilai karakter. Selain itu, hasil persentase survei implementasi program

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas yang terendah terdapat pada

butir aitem nomor 2 yaitu sebesar 70%., yang mewakili aspek sosialisasi.

Aitem nomor 2 tersebut menjelaskan tentang sosialisasi PPK melalui

Kelompok Kerja Guru (KKG). Rendahnya persentase pada butir aitem nomor

2, disebabkan karena responden tidak aktif mengikuti keanggotaan KKG

sehingga kurang dalam memperoleh informasi yang terkait dengan program

PPK. Berikut ini merupakan penjelasan dari 11 aitem hasil survei dan

kesesuaian implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

115

kelas di SD N se-Kecamatan Gamping berdasarkan pertanyaan terbuka dan

pertanyaan tertutup.

Pada butir aitem 1 menjelaskan mengenai sosialisasi program PPK dari

kepala sekolah atau guru yang mengikuti pelatihan PPK. Berdasarkan hasil

survei dapat diketahui bahwa sebanyak 84% responden di sekolah dasar

negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah memperoleh

sosialisasi program PPK dari kepala sekolah atau guru yang mengikuti

pelatihan PPK, sedangkan yang tidak memproleh sebanyak 16%.

Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa sebagian besar guru telah

memperoleh sosialisasi program PPK dari kepala sekolah atau guru yang

mengikuti pelatihan PPK. Hal ini diperkuat dengan jawaban responden dari

pertanyaan terbuka mengenai praktik baik yang telah dilakukan untuk

melaksanakan pembiasaan karakter kepada peserta didik di antaranya:

berjabat tangan dengan guru maupun teman, berbaris di depan kelas,

menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran

dimulai. Selain pembiasaan sebelum masuk kelas, praktik yang dilakukan

juga berupa gerakan literasi, pembiasaan 3S (senyum, sapa, dan salam),

sholat berjamaah, dan kegiatan disiplin melaksanakan piket kelas. Hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa responden belum memperoleh

sosialisasi mengenai PPK dari kepala sekolah atau guru yang mengikuti

pelatihan PPK dapat dilihat dari jawaban responden bahwa beberapa praktik

baik seperti berbaris sebelum masuk kelas, apel pagi, dan pembiasaan

membaca 15 menit sebelum memulai pelajaran sudah diterapkan namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

116

belum terlaksana setiap hari, selain itu sebagian responden memperoleh

informasi mengenai PPK melalui internet.

Pada butir aitem 2 menjelaskan mengenai sosialisasi PPK dari

Kelompok Kerja Guru (KKG). Berdasarkan hasil survei dapat diketahui

bahwa sebanyak 70% responden di sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman telah memperoleh sosialisasi PPK dari

Kelompok Kerja Guru (KKG), sedangkan yang tidak memproleh sebanyak

30%. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa sebagian besar

responden atau guru telah memperoleh sosialisasi PPK dari Kelompok Kerja

Guru (KKG), namun sebagian besar responden juga belum menjadi

keanggotaan aktif dalam KKG. Hal tersebut diperkuat dengan jawaban

responden pada pertanyaan terbuka bahwa responden memperoleh informasi

mengenai PPK melalui internet, televisi, teman sejawat, workshop, buku, dan

media cetak lainnya. Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan wadah dalam

pembinaan professional guru yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi,

bertukar pikiran, berbagi pengalaman, melaksanakan berbagai demonstrasi,

atraksi, dan simulasi dalam pembelajaran (Ratna, 2010: 3). Berkaitan dengan

hal tersebut, KKG memiliki peranan yang cukup membantu dalam usaha

meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kemampuan

dan keterampilan guru.

Pada butir aitem 3 menjelaskan mengenai mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK dalam desain silabus. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui

bahwa sebanyak 88% responden di sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman telah mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

117

dalam desain silabus, sedangkan yang tidak sebanyak 12%. Berdasarkan hasil

tersebut membuktikan bahwa sebagian besar responden telah

mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus.

Mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus merupakan

salah satu bentuk pengintegrasian PPK dalam kurikulum pembelajaran. Tim

PPK Kemendikbud (2017: 27) menjelaskan bahwa mengintegrasikan PPK

dalam kurikulum berarti mengintegrasikan nilai-nilai PPK ke dalam proses

pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Hal ini diperkuat dengan jawaban

responden dalam pertanyaan terbuka bahwa responden mengintegrasikan

nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus dengan menyesuaikan dengan KD

dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menambahkan nilai karakter

yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta

didik, memasukkan nilai-nilai karakter dalam langkah-langkah pembelajaran,

dan menuangkan nilai PPK dalam silabus dengan menambahkan kolom

tersendiri. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa responden belum

mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain silabus dapat dilihat

dari keterangan responden bahwa silabus tidak dibuat oleh guru kelas tetapi

dibuat oleh kepala sekolah, silabus juga dibuat oleh KKG UPT sehingga

nilai-nilai PPK tidak tercantum dalam silabus, melainkan hanya disisipkan

saat melaksanakan praktik kegiatan pembelajaran.

Pada butir aitem 4 menjelaskan mengenai mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK di silabus ke dalam RPP. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui

bahwa sebanyak 96% responden di sekolah dasar negeri se-Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman telah mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

118

silabus ke dalam RPP, sedangkan yang tidak sebanyak 4%. Berdasarkan hasil

tersebut membuktikan bahwa sebagian besar responden telah

mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus ke dalam RPP. Hal ini

diperkuat dengan jawaban responden dalam pertanyaan terbuka bahwa

responden mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus ke dalam RPP

dilakukan dengan cara memasukkan nilai PPK dalam langkah-langkah

pembelajaran, menjabarkan indikator yang berisi nilai PPK ke dalam

kegiatan/langkah pembelajaran, mencari nilai PPK yang mendukung materi

pembelajaran dan membuat indikator pencapaiannya serta mengembangkan

tujuan pembelajaran pada aspek afektif, tidak hanya pada aspek kognitif dan

psikomotorik peserta didik. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

responden belum mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus ke dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut bahwa silabus dibuat oleh

KKG UPT dan tidak tercantum nilai-nilai PPK sehingga nilai PPK juga tidak

diintegrasikan ke dalam RPP, nilai-nilai PPK diintegrasikan melalui praktik

secara langsung pada pembelajaran sesuai dengan materi serta situasi peserta

didik, sehingga bersifat fleksibel dan tidak selalu tercantum dalam RPP.

Pada butir aitem 5 menjelaskan mengenai melaksanakan pembiasaan

sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran. Berdasarkan hasil survei

dapat diketahui bahwa sebanyak 98% responden di sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah melaksanakan pembiasaan

sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran, sedangkan yang tidak

sebanyak 2%. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa sebagian besar

responden telah melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

119

pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan jawaban responden dalam pertanyaan

terbuka mengenai pembiasaan yang telah dilakukan antara lain: kegiatan apel

pagi, berbaris di depan kelas, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu

wajib nasional, berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran,

pengaturan tempat duduk siswa, gerakan literasi, bersalaman dengan guru dan

teman, dan melakukan 3S (senyum, sapa, salam). Hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa responden belum mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK

melalui pembiasaan sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran dapat

dilihat pada jawaban responden bahwa pembiasaan sikap/karakter

dilaksanakan selama proses pembelajaran dengan melaksanakan sholat

dzuhur bersama, piket kelas setelah pulang sekolah, dan hafalan surat pendek

ketika setiap pulang sekolah.

Pada butir aitem 6 menjelaskan mengenai mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Berdasarkan hasil survei dapat

diketahui bahwa sebanyak 96% responden di sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter, sedangkan yang tidak sebanyak 4%.

Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa sebagian besar responden

telah mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter.

Manajemen kelas merupakan kemampuan guru dalam mendayagunakan

potensi kelas yang berupa pemberian kesempatan seluas-luasnya pada

personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah

sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien

untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

120

dan perkembangan murid (Nawawi, 1998: 115). Kesesuaian yang telah

dilakukan responden dalam mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-

nilai karakter antara lain: melakukan pembiasaan-pembiasaan positif sebelum

masuk kelas, melakukan pengaturan tempat duduk, mengatur jadwal piket,

membuat peraturan-peraturan di dalam kelas, pemberian reward bagi siswa

yang selalu berbuat baik, membangun kerjasama antar siswa, menggunakan

metode pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai, serta memberikan

contoh keteladanan bagi siswa. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

responden belum mengitegrasikan nilai-nilai utama PPK melalui pengelolaan

kelas dapat dilihat pada jawaban responden bahwa responden

mengintegrasikan nilai PPK dengan menggunakan metode pembelajaran,

media pembelajaran yang sesuai dan bervariasi serta memberikan contoh

keteladanan bagi siswa. Pendidik memiliki kewenangan dalam

mempersiapkan (sebelum masuk kelas), mengajar, dan setelah pengajaran,

dengan mempersiapkan skenario pembelajaran yang berfokus pada nilai-nilai

utama karakter. Manajemen kelas yang baik akan membantu peserta didik

belajar dengan lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar (Tim PPK

Kemendikbud, 2017: 28).

Pada butir aitem 7 menjelaskan mengenai penerapan model dan metode

pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter. Berdasarkan hasil survei

dapat diketahui bahwa sebanyak 98% responden di sekolah dasar negeri se-

Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah menerapkan model dan metode

pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter, sedangkan yang tidak

sebanyak 2%. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa hampir seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

121

responden telah menerapkan model dan metode pembelajaran yang

mendukung nilai-nilai karakter. Trianto (2011: 29) menyatakan bahwa model

pembelajaran adalah salah satu pendekatan yang dirancang khusus untuk

menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan

deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang

dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi

selangkah. Berkaitan dengan hal tersebut, pemilihan model dan metode

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter peserta

didik. Berdasarkan jawaban responden dalam pertanyaan terbuka penggunaan

model pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter yang telah

diterapkan oleh responden antara lain: cooperative learning, problem based

learning, saintifik, role playing, inquiry, demonstrasi dan bermain peran.

Selain itu metode pembelajaran yang biasa digunakan responden untuk

mendukung penerapan nilai-nilai karakter antara lain: ceramah, diskusi, tanya

jawab, penugasan, praktik, dan juga eksperimen. Sebagian responden yang

belum menerapkan model dan metode pembelajaran yang mendukung nilai-

nilai karakter disebabkan karena kurangnya keterampilan responden dalam

menerapkan model dan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang

dapat mendukung berkembangnya nilai-nilai karakter. Tim PPK

Kemendikbud, (2017: 29) menjelaskan bahwa dalam hal ini pemilihan model

dan metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap perkembangan

karakter peserta didik. Dengan penggunaan model dan metode pembelajaran

yang menarik, dapat membangun motivasi peserta didik dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

122

Pada butir aitem 8 menjelaskan mengenai mengaitkan isi materi

pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

PPK. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa sebanyak 97%

responden di sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman

telah mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-

hari yang berkaitan dengan PPK, sedangkan yang tidak sebanyak 3%.

Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa hampir seluruh responden

telah mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-

hari yang berkaitan dengan PPK. Hal ini diperkuat dengan jawaban responden

dalam pertanyaan terbuka mengenai cara yang dilakukan responden dalam

mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan PPK antara lain: mengkaitkan materi dengan

kehidupan kontekstual sehari-hari, mengaitkan dengan tema pembelajaran,

memberikan contoh sikap berupa gambar atau perbuatan langsung,

membiasakan peserta didik untuk meminta tolong dan berterima kasih,

mengakui kesalahan dan meminta maaf, melakukan solidaritas untuk siswa

yang sakit/terkena musibah, membiasakan siswa untuk selalu bersikap

disiplin. Sebagian responden yang belum mengaitkan isi materi pembelajaran

dalam persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan PPK

disebabkan karena kurangnya keterampilan responden dalam mengaitkan isi

materi dengan persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

PPK.

Pada butir aitem 9 menjelaskan mengenai memfasilitasi setiap siswa

untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

123

Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa sebanyak 96% responden di

sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah

memfasilitasi setiap siswa untuk menumbuhkembangkan karakter yang

dirancang dalam RPP, sedangkan yang tidak sebanyak 4%. Berdasarkan hasil

tersebut membuktikan bahwa sebagian besar responden telah mengaitkan isi

materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan PPK. Hal ini diperkuat dengan jawaban responden dalam pertanyaan

terbuka mengenai cara yang dilakukan untuk memfasilitasi setiap siswa untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP antara lain:

mengajak peserta didik belajar sikap yang baik terhadap teman, guru dan

orang tua, memberikan fasilitas untuk bekerjasama dengan mengajak siswa

bekerja kelompok, menggunakan media pembelajaran seperti gambar dan

media elektronik, mengembangkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

kondisi di kelas, memberikan tugas terstruktur secara mandiri atau kelompok,

memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk bertanya,

menyampaikan pendapatnya, dan mengekspresikan kebolehannya, dan

mempergunakan sarana prasarana yang tersedia. Selain itu, responden yang

belum mengimplementasikan nilai-nilai PPK melalui pemberian fasilitas

kepada siswa disebabkan karena kurangnya kreatifitas yang dimiliki oleh

guru, serta karakter siswa yang bermacam-macam sehingga guru tidak dapat

memfasilitasi siswanya secara keseluruhan.

Pada butir aitem 10 menjelaskan mengenai mencatat perkembangan

karakter siswa. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa sebanyak

76% responden di sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

124

Sleman telah mencatat perkembangan karakter siswa, sedangkan yang tidak

sebanyak 24%. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa sebagian

besar responden telah melakukan pencatatan terhadap perkembangan karakter

siswa. Hal ini diperkuat dengan jawaban responden dalam pertanyaan terbuka

mengenai cara yang dilakukan untuk mencatat perkembangan karakter siswa

antara lain: mencatat dengan lembar pengamatan/observasi, dalam buku

perkembangan peserta didik dan untuk peserta didik yang bermasalah dicatat

dalam buku kasus atau buku kejadian, melalui buku penghubung, buku

catatan pribadi peserta didik, catatan khusus harian peserta didik, dan didalam

jurnal perkembangan peserta didik. Responden melakukan pencatatan

perkembangan karakter peserta didik untuk memberikan evaluasi kepada

peserta didik dan melihat perkembangan karakter yang terjadi pada setiap

peserta didik, apakah peserta didik mengalami perubahan karakter yang lebih

baik atau sebaliknya. Selain itu, responden yang belum melakukan pencatatan

terhadap perkembangan karakter siswa disebabkan karena responden hanya

melakukan pengamatan atau observasi terhadap perkembangan karakter

siswa, dan tidak melakukan pencatatan secara detail.

Pada butir aitem 11 menjelaskan mengenai memberikan umpan balik

kepada siswa tentang karakter yang dituangkan dalam RPP. Berdasarkan hasil

survei dapat diketahui bahwa sebanyak 94% responden di sekolah dasar

negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah memberikan umpan

balik kepada siswa tentang karakter yang dituangkan dalam RPP, sedangkan

yang tidak sebanyak 6%. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa

sebagian besar responden telah memberikan umpan balik kepada siswa. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

125

ini diperkuat dengan jawaban responden dalam pertanyaan terbuka mengenai

cara yang dilakukan untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang

karakter yang dituangkan dalam RPP antara lain: memahami karakter siswa

serta mengembangkan karakter siswa, kesabaran dalam menanamkan PPK

setiap hari, melakukan pendekatan dalam menangani masalah karakter siswa

dan memberikan motivasi kepada siswa sesuai karakternya masing-masing.

Selain itu, berdasarkan keterangan responden bahwa belum memberikan

umpan balik kepada siswa tentang karakter yang dituangkan dalam rancangan

RPP dapat dilihat dari kendala-kendala yang dialami oleh responden yaitu

latar belakang siswa yang berbeda-beda, waktu di sekolah lebih sedikit

dibandingkan di rumah, keberagaman karakter siswa, banyak siswa yang

belum bisa konsisten dalam bersikap baik, dan peserta didik yang sering

menyepelekan karakter.

Penelitian ini dibagi menjadi 3 aspek yaitu aspek sosialisasi yang

diwakili oleh butir aitem nomor 1 dan 2, aspek pra observasi yang diwakili

oleh butir aitem nomor 3 dan 4, serta aspek observasi kelas yang diwakili

oleh butir aitem nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Berikut ini merupakan

persentase dari setiap aspek:

1. Aspek Sosialisasi

Pada aspek sosialisasi yang diwakili oleh aitem nomor 1 dan 2,

diperoleh data bahwa pada butir aitem nomor 1, responden yang menjawab

“Ya” sebanyak 84% dan responden yang menjawab “Tidak” sebanyak

16%. Sedangkan pada butir aitem nomor 2 responden yang memberikan

jawaban “Ya” sebanyak 70% dan responden yang menjawab “Tidak”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

126

sebanyak 30%. Rerata persentase pada aspek sosialisasi dapat dilihat pada

tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Rerata Persentase Aspek Sosialisasi

No Aspek

Persentase

Ya Tidak

1. Apakah Bapak/Ibu memperoleh sosialisasi

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dari

kepala sekolah atau guru yang mengikuti

pelatihan PPK?

84% 16%

2. Apakah Bapak/Ibu sudah mendapatkan

sosialisasi PPK melalui Kelompok Kerja Guru

(KKG)?

70% 30%

Rerata 77% 23%

Tabel 4.4 menunjukkan rerata persentase jawaban “Ya” dan “Tidak”

pada aspek sosialisasi. Rerata pada aspek sosialisasi untuk jawaban “Ya”

didapatkan sebanyak 77% dan rerata pada jawaban “Tidak” sebanyak

23%.

2. Aspek Pra Observasi

Pada aspek pra observasi yang diwakili oleh aitem nomor 3 dan 4,

diperoleh data bahwa pada butir aitem nomor 3, responden yang menjawab

“Ya” sebanyak 88% dan responden yang menjawab “Tidak” sebanyak

12%. Sedangkan pada butir aitem nomor 4 responden yang memberikan

jawaban “Ya” sebanyak 96% dan responden yang menjawab “Tidak”

sebanyak 4%. Rerata persentase pada aspek sosialisasi dapat dilihat pada

tabel 4.5 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

127

Tabel 4.5 Rerata Persentase Aspek Pra Observasi

No Aspek Persentase

Ya Tidak

3. Apakah Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK dalam desain silabus? 88% 12%

4.

Apakah Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai-nilai

utama PPK di silabus ke dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

96% 4%

Rerata 92% 8%

Tabel 4.5 menunjukkan rerata persentase jawaban “Ya” dan “Tidak”

pada aspek pra observasi. Rerata pada aspek pra observasi untuk jawaban

“Ya” didapatkan sebanyak 92% dan rerata pada jawaban “Tidak”

sebanyak 8%.

3. Aspek Observasi Kelas

Pada aspek observasi kelas diwakili oleh butir aitem nomor 5, 6, 7,

8, 9, 10, dan 11. Berdasarkan perhitungan data, aitem nomor 5

memperoleh persentase jawaban “Ya” sebanyak 98% dan “Tidak”

sebanyak 2%. Aitem nomor 6 memperoleh persentase jawaban “Ya”

sebanyak 96% dan “Tidak” sebanyak 4%. Aitem nomor 7 memperoleh

persentase jawaban “Ya” sebanyak 98% dan “Tidak” sebanyak 2%. Aitem

nomor 8 memperoleh persentase jawaban “Ya” sebanyak 97% dan

“Tidak” sebanyak 3%. Aitem nomor 9 memperoleh persentase jawaban

“Ya” sebanyak 96% dan “Tidak” sebanyak 4%. Aitem nomor 10

memperoleh persentase jawaban “Ya” sebanyak 76% dan “Tidak”

sebanyak 24%. Aitem nomor 11 memperoleh persentase jawaban “Ya”

sebanyak 94% dan “Tidak” sebanyak 6%. Rerata persentase untuk aspek

observasi kelas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

128

Tabel 4.6 Rerata Persentase Aspek Observasi Kelas

No Aspek Persentase

Ya Tidak

5. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan pembiasaan

sikap/karakter sebelum memulai pembelajaran?

98% 2%

6. Apakah Bapak/Ibu mengelola kelas dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter?

96% 4%

7. Apakah Bapak/Ibu menerapkan model dan metode

pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter?

98% 2%

8. Apakah Bapak/Ibu mengaitkan isi materi pembelajaran

dengan persoalan kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)?

97% 3%

9. Apakah Bapak/Ibu memfasilitasi setiap peserta didik

untuk menumbuhkembangkan karakter yang dirancang

dalam RPP?

96% 4%

10. Apakah Bapak/Ibu mencatat perkembangan karakter

peserta didik?

76% 24%

11. Apakah Bapak/Ibu memberikan umpan balik kepada

peserta didik tentang karakter yang dituangkan dalam

rancangan RPP?

94% 6%

Rerata 93,57% 6,42%

Tabel 4.6 menunjukkan rerata persentase jawaban “Ya” dan “Tidak”

pada aspek observasi kelas. Rerata pada aspek observasi kelas untuk

jawaban “Ya” didapatkan sebanyak 93,57% dan rerata pada jawaban

“Tidak” sebanyak 6,42%. Berdasarkan data di atas, maka dapat dibuat

rekapitulasi dari 3 aspek yaitu aspek sosialisasi, aspek pra observasi, dan

aspek observasi kelas.

Berikut merupakan hasil rekapitulasi dari 3 aspek yang dapat dilihat

pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Persentase dari 3 Aspek

No Aspek Ya Tidak

1. Sosialisasi 77% 23%

2. Pra Observasi 92% 8%

3. Observasi Kelas 93,57% 6,42%

Rerata 87,52% 12,47%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

129

Pada tabel 4.7 di atas menunjukkan hasil rekapitulasi rerata yang

mewakili 3 aspek. Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa jawaban “Ya”

sebanyak 87,52% sedangkan jawaban “Tidak” sebanyak 12,47%. Dari

hasil rekapitulasi tersebut, dapat membuktikan bahwa program Penguatan

Pendidikan Karakter berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar

negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman telah

diimplementasikan, karena hasil rekapitulasi dari 3 aspek tersebut

menunjukkan telah mencapai di atas 50%, yaitu sebanyak 87,52%.

Penelitian yang dilakukan ini serupa dengan penelitian yang pernah

dilakukan oleh Maunah (2015) yang berjudul Implementasi Pendidikan

Karakter dalam Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa. Hasil penelitian

ini, salah satunya menunjukkan bahwa pembentukan karakter anak dapat

dilakukan melalui strategi internal sekolah. Strategi internal sekolah dapat

dilakukan melalui empat pilar, yakni kegiatan proses belajar mengajar di

kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk budaya sekolah (school culture),

kegiatan pembiasaan (habituation), kegiatan ko-kurikuler dan ekstra

kurikuler. Relevansinya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

mengenai implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis

kelas di satuan pendidikan Sekolah Dasar se-Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman adalah bahwa pengintegrasian PPK dilaksanakan

dalam proses belajar mengajar di kelas dan telah dilakukan dengan cukup

baik oleh Sekolah Dasar se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Selain itu, penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wiliandani (2016) yang berjudul Implementasi Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

130

Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Babakan Bandung

Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian tersebut salah satunya

menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran di SD Negeri Babakan Bandung Kabupaten Sumedang

dilaksanakan melalui pengintegrasian pada setiap mata pelajaran, dengan

tujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai pendidikan karakter pada setiap

mata pelajaran. Hal tersebut memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu

bahwa kesesuaian survei implementasi program penguatan pendidikan

karakter berbasis kelas yang dilakukan oleh sekolah dasar se-Kecamatan

Gamping dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan

karakter dalam setiap mata pelajaran dengan merumuskannya ke dalam

silabus dan juga RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

131

BAB V

PENUTUP

Bab V ini memaparkan tiga hal yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian

dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti

mengenai survei implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter

berbasis kelas di satuan pendidikan sekolah dasar se-Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman dapat ditarik kesimpulan:

1. Sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman telah

mengimplementasikan program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis

kelas. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan data yang

telah dilakukan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan data

yang dilakukan dalam penelitian ini, survei implementasi program

Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas yang memiliki persentase

paling tinggi yaitu sebesar 98% terdapat pada aspek observasi kelas yaitu

pada butir aitem 5 mengenai pembiasaan sikap/karakter sebelum

memulai pelajaran, dan butir aitem 7 mengenai penerapan model dan

metode pembelajaran yang mendukung nilai-nilai karakter. Sedangkan

survei implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis

kelas yang memiliki persentase paling rendah yaitu sebesar 70% terdapat

pada aspek sosialisasi yang ada pada butir aitem 2 mengenai sosialisasi

PPK melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Selain itu, hasil rekapitulasi

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

132

rerata dari ketiga aspek pertanyaan tertutup untuk jawaban “Ya”

mendapat persentase sebesar 87,52%, sedangkan untuk jawaban “Tidak”

mendapatkan persentase sebesar 12,47%. Hal ini membuktikan bahwa

implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas di

sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman sudah

terimplementasikan, karena menunjukkan telah mencapai di atas 50%.

2. Implementasi pelaksanaan program Penguatan Pendidikan Karakter

berbasis kelas di sekolah dasar negeri se-Kecamatan Gamping Kabupaten

Sleman sudah sesuai dengan program PPK. Kesesuaian tersebut

dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai PPK dalam desain silabus

dengan cara menyisipkan nilai-nilai utama PPK ke dalam RPP, membuat

indikator pencapaian nilai karakter dan mengembangkan tujuan

pembelajaran pada aspek afektif, melakukan pembiasaan seperti berjabat

tangan dengan guru, berbaris, menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa,

dan membiasakan membaca buku sebelum memulai pelajaran, mengelola

kelas dengan melakukan pengaturan tempat duduk, mengatur jadwal

piket, membuat peraturan-peraturan di dalam kelas, pemberian reward

bagi siswa yang selalu berbuat baik, membangun kerjasama antar siswa,

menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti menggunakan

model cooperative learning, diskusi, tanya jawab, dan role playing,

mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan kehidupan sehari-

hari dengan memberikan contoh konkret penerapan nilai karakter yang

baik, memfasilitasi peserta didik dengan media yang mendukung

pembelajaran, mencatat perkembangan karakter peserta didik dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

133

cara mengamati perkembangan karakter peserta didik sehari-hari dan

mencatat dalam buku jurnal perkembangan peserta didik, maupun buku

catatan harian guru.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, terdapat keterbatasan yakni jumlah

responden yang dipilih untuk wawancara kurang memberikan data yang

faktual dan detail.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan di atas, maka peneliti menyampaikan saran

sebagai masukan dan perbaikan untuk penelitian selanjutnya yakni

memperbanyak jumlah responden yang dipilih sebagai tempat wawancara,

agar data yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang nyata terhadap

keadaan di sekolah yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

134

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktIk. Jakarta: PT

Rineka Cipata.

Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Arismantoro. 2008. Tinjauan Berbagai Aspek Karakter: Bagaimana Mendidik Anak

Berkarakter. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta: Diva Press.

Azwar. 2009. Pemahaman Individu, Observasi, Checklist, Interview, Kuesioner,

dan Sosiometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cervone. 2011. Kepribadian: Teori dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Efendi, S. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University

Press.

Haitami, S. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hasan, I. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Hendarman, dkk. 2017. Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Herdiansyah, H. Wawancara, Observasi, dan Focus Group Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Grafindo Persada.

Hernawan, H. 2007. Media Pembelajaran SD. Bandung: Upi Press.

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

135

Koesoema, A Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta: Grasindo.

Koesoema, A Doni. 2018. Pendidikan Karakter Berbasis Kelas. Yogyakarta: PT.

Kanisius.

Lickona, T. 2012. Educating for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter.

Jakarta: Bumi Aksara.

Lickona, T. 2013. Character Matters: Persoalan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Lickona, T. 2014. Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.

Mahadi, Adnan dan Mujahidin. 2014. Panduan Penilaian Praktis untuk Menyusun

Skripsi, Tesis, & Distertasi. Bandung: Alfabeta.

Mangunhardjana, M. 2016. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Grahatma Semesta.

Martono, N. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Skunder. Depok: Rajagrafindo Persada.

Maskawih. 2008. Konsep Pendidikan Karakter Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Morissan. 2014. Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kencana.

Muri, Y. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Mustari, M. 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Ratna. 2010. Peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam Menunjang Kompetensi

Guru. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.

Sangadji, dkk. 2010. Metodologi Penelitian. Pendekatan Praktis dalam Penelitian.

Yogyakarta: Andi Offset.

Sani. 2014. Strategi Pembelajaran di dalam Kelas. Bandung: Alfabeta.

Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Salatiga: Erlangga.

Shihab. 2002. Islam adalah Akhlak. Yogyakarta: Ombak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

136

Singarimbun, M. 1989. Metode Penelitian Survei . Jakarta: LP3ES.

Siregar, S. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.

Subagyo. 2011. Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Aneka

Cipta.

Sudaryono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sudjana, A. 1997. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung:

Alfabeta.

Sukardjo. 2006. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi

Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.

Sukmadinata, N. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS (Center

of Akademic Publishing Service).

Suparno, P. 2015. Pendidikan Karakter di Sekolah Sebuah Pengantar Umum.

Yogyakarta: PT Kanisius.

Supriyanto. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Suroyo. 2009. Pemahaman Individu, Observasi, Checklist, Interview, Kuesioner

dan Sosiometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwija, I. 2012. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa

Bali. Jurnal Pendidikan Karakter, 67-80, Vol 2 No 2, Februari 2012.

Tim PPK Kemendikbud. 2017. Pedoman Supervisi Klinis Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan Penguatan Pendidikan Karakter. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim PPK Kemendikbud. 2017. Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan

Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

137

Tim PPK Kemendikbud. 2018. Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan

Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis

Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

Willis, S. 2008. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.

Yusuf. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenada Media Group.

Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

138

DAFTAR PUSTAKA SUMBER ONLINE

Leasa, Marleny. 2017. Full Day School dalam Pembentukan Karakter Siswa

SMKN 13 Kota Malang. Jurnal Ilmu Sosial Humaniora, V (6). Diunduh

pada 11 Maret 2018 pada pukul 15.30 WIB. Tersedia di http://ejournal.

undiksha.ac.id.

Maunah, Binti. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembentukan

Kepribadian Holistik Siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, V (1). Diunduh

pada 11 Maret 2018 pada pukul 20.30 WIB. Tersedia di

http://journal.uny.ac.id.

Newswire. 2018. Puluhan Remaja Yogyakarta Ditangkap Polisi.

https://m.harianjogja.com/news/read/2018/01/994832/puluhan-remaja-

ditangkap-polisi. Edisi 26 Januari 2018. Diakses 23 Oktober 2018.

Peraturan Presiden Nomor 87. 2017. Penguatan Pendidikan Karakter. Tersedia di

halaman://setkab.go.id/wpcontent/uploads/2017/09/Perpres_Nomor_87_Tah

un_2017.pdf. Diakses 3 Februari 2019.

Permendikbud Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20.

2018. Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan

Formal.halaman://jdih.kemendikbud.go.id/wpcontent/uploads/2017/09/Perp

res_Nomor_87_Tahun_2017_pdf_09: diakses pada tanggal 6 Mei 2019

pukul 10.30.

Putra, H. 2018. 12 Orang Pelajar Terlibat Tawuran I Yogyakarta.

https://tribunnews.com/news/read/6894832/12-orang-remaja-terlibat

tawuran- di-Yogyakarta. Edisi 21 Agustus 2018. Diakses 20 Oktober 2018.

Putri, Palupi. 2018. Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era

Digital. Jurnal Pendidikan Dasar, V (2). Diunduh pada 15 April 2018 pada

pukul 20.00 WIB. Tersedia di http://journal.staincurup.ac.id.

Suwija, I Nyoman. 2012. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

Bahasa Bali. Jurnal Pendidikan Karakter, 67-80, Vol 2 No 2, diakses pada

12 Februari 2019 pukul 18.30 WIB. Tersedia di https://journal.uny.ac.id.

Wiliandani, Meifa. 2016. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Humaniora, V (4). Diunduh pada 11

Maret 2018 pada pukul 16.00 WIB. Tersedia di http://journal. um.ac.id.

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

139

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

140

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

141

Lampiran 2. Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

142

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD

Kecamatan Gamping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

143

Lampiran 4. Surat Keterangan Sudah Mengumpulkan Hasil Penelitian

kepada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

144

Lampiran 5. Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Gamping,

Kabupaten Sleman

Rangkuman Data SD Negeri Kecamatan Gamping Tahun Pelajaran

2018/2019

Kecamatan : Gamping

Kabupaten : Sleman

Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

No Nama Sekolah Alamat Sekolah Dasar

1. SD N Balecatur 1 Gejawan Kulon, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

2. SD N Balecatur 2 Pasekan Lor, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

3. SD N Banuraden

Jl. Dowangan, Area Sawah, Banyuraden, Gamping,

Sleman, DIY.

4. SD N Baturan 1

Jl. Kabupaten No.17, Nusupan, Trihanggo, Gamping,

Sleman, DIY.

5. SD N Baturan 2

Jl. Kabupaten No. 98, Mayaan, Trihanggo, Gamping,

Sleman, DIY.

6. SD N Bedog Jl. Bedog, Baturan, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY

7. SD N Demakijo 1

Jl. Godean No.5, Area Sawah, Nogotirto, Gamping,

Sleman, DIY.

8. SD N Demakijo 2

Jl. Pangeran Diponegoro, Kwarasan, Nogotirto,

Gamping, Sleman, DIY.

9. SD N Gamol

Sumbergamol, Balecatur, Gamping, Kabupaten

Sleman, DIY.

10. SD N Gamping

Jl. Patukan, Gamping Lor, Ambarketawang, Gamping,

Sleman, DIY.

11. SD N Jambon 2 Kranggahan I, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY.

12. SD N Jatisawit Jl. Lkr. Jatisawit, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

13. SD N Kanoman Jl. Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

14.

SD N

Kembangjitengan 2

Jitengan, Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman,

DIY

15. SD N Mancasan Mancasan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

16. SD N Mayangan Ngawean, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY.

17. SD N Mejing 1 Mejing Lor, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

18. SD N Mejing 2 Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY.

19. SD N Nogosaren

Jl. Nogosaren Kidul No. 186, Nogosaren, Nogotirto,

Gamping, Kabupaten Sleman, DIY.

20. SD N Nogotirto Karang Wetan, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY.

21. SD N Nyamplung Nyamplung Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman, DIY.

22. SD N Patran Jl. Titi Bumi Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

23. SD N Tegalyoso Turusan, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

24. SD N Tuguran Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

145

Lampiran 6. Coding Data 24 SD Negeri di Kecamatan Gamping, Kabupaten

Sleman

No. Nama Sekolah Dasar Inisial No. Nama Sekolah Dasar Inisial

1

SD Negeri Nogotirto

A1 78 SD Negeri Tuguran L6

2 A2 79

SD Negeri Jambon 2

M1

3 A3 80 M2

4 A4 81 M3

5 A5 82 M4

6 A6 83 M5

7 A7 84 M6

8 A8 85

SD Negeri Bedog

N1

9 A9 86 N2

10 A10 87 N3

11 A11 88 N4

12

SD Negeri Mejing 2

B1 89 N5

13 B2 90 N6

14 B3 91

SD Negeri Mejing 1

O1

15 B4 92 O2

16 B5 93 O3

17 B6 94 O4

18 B7 95 O5

19 B8 96 O6

20 B9 97

SD Negeri Demakijo 2

P1

21 B10 98 P2

22

SD Negeri Nyamplung

C1 99 P3

23 C2 100 P4

24 C3 101 P5

25 C4 102 P6

26 C5 103

SD Negeri Nogosaren

Q1

27 C6 104 Q2

28

SD Negeri Mancasan

D1 105 Q3

29 D2 106 Q4

30 D3 107 Q5

31 D4 108 Q6

32 D5 109

SD Negeri Mayangan

R1

33 D6 110 R2

34

SD Negeri

Kembangjitengan

E1 111 R3

35 E2 112 R4

36 E3 113 R5

37 E4 114 R6

38

SD Negeri Banyuraden

F1 115

SD Negeri Baturaden 2

S1

39 F2 116 S2

40 F3 117 S3

41 F4 118 S4

42 F5 119 S5

43 F6 120 S6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

146

No. Nama Sekolah Dasar Inisial No. Nama Sekolah Dasar Inisial

44

SD Negeri Gamping

G1 121

SD Negeri Patran

T1

45 G2 122 T2

46 G3 123 T3

47 G4 124 T4

48 G5 125 T5

49

SD Negeri Gamol

H1 126 T6

50 H2 127

SD Negeri Baturan 1

U1

51 H3 128 U2

52 H4 129 U3

53 H5 130 U4

54 H6 131 U5

55

SD Negeri Jatisawit

I1 132 U6

56 I2 133

SD Negeri Demakijo 1

V1

57 I3 134 V2

58 I4 135 V3

59 I5 136 V4

60 I6 137 V5

61

SD Negeri Tegalyoso

J1 138 V6

62 J2 139 V7

63 J3 140 V8

64 J4 141 V9

65 J5 142 V10

66 J6 143 V11

67

SD Negeri Balecatur 2

K1 144 V12

68 K2 145

SD Negeri Balecatur 1

W1

69 K3 146 W2

70 K4 147 W3

71 K5 148 W4

72 K6 149 W5

73

SD Negeri Tuguran

L1 150

SD Negeri Kanoman

X1

74 L2 151 X2

75 L3 152 X3

76 L4 153 X4

77 L5 154 X5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

147

Lampiran 7. Rekap Data Implementasi Instrumen Tertutup

No Inisial Item

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 A1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

2 A2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

3 A3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

4 A4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

5 A5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

6 A6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

7 A7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

8 A8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

9 A9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

10 B1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

11 B2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

12 B3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

13 B4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

14 B5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

15 B6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

16 B7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

17 B8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

18 C1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

19 C2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

20 C3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

21 C4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

22 D1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

23 D2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

24 D3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

25 D4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

26 E1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

27 E2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

28 E3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

29 E4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

30 F1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3

31 F2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 9

32 F3 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7

33 F4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

34 F5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

35 G1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6

36 G2 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6

37 G3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

38 G4 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

148

No Inisial Item

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

39 H1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

40 H2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

41 H3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

42 H4 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

43 I1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

44 I2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

45 I3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

46 I4 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 9

47 I5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

48 J1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

49 J2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

50 J3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

51 J4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10

52 K1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

53 K2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

54 K3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

55 K4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

56 L1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8

57 L2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

58 L3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

59 L4 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8

60 M1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

61 M2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

62 M3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

63 M4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

64 N1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

65 N2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

66 N3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

67 N4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

68 O1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

69 O2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

70 O3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

71 O4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

72 P1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

73 P2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

74 P3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

75 P4 1 0 1 1 1

1 1 1 0 1 8

76 Q1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

77 Q2 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

149

No Inisial Item

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

78 Q3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

79 Q4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

80 R1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

81 R2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

82 R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

83 R4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

84 R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

85 S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

86 S2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10

87 S3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

88 S4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10

89 T1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

90 T2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

91 T3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

92 T4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

93 U1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8

94 U2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

95 U3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10

96 U4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 9

97 V1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

98 V2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

99 V3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

100 V4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

101 V5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

102 V6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9

103 V7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

104 V8 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8

105 V9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

106 W1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

107 W2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7

108 W3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

109 W4 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

110 X1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

111 X2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

112 X3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

113 X4 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

JUMLAH 95 79 100 108 111 109 111 110 108 86 106 1123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

150

Lampiran 8. Rekap Data Implementasi Instrumen Terbuka

No. Aitem

Pertanyaan Pertanyaan Jawaban Responden

1 Aitem 1 Praktik baik

yang

dilakukan

- Berjabat tangan dengan guru dan teman di

sekolah.

- Berbaris sebelum masuk kelas dan apel pagi

bersama.

- Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

- Melaksanakan apel pagi disertai

menyanyikan lagu Indonesia Raya.

- Melaksanakan pembiasaan senyum sapa

salam.

- Membiasakan masuk kelas dengan baris yang

rapi dan urut.

- Melaksanakan upacara bendera setiap hari

Senin.

- Berbahasa yang baik dan sopan kepada bapak

dan ibu guru.

- Melaksanakan piket kelas dan membiasakan

membuang sampah pada tempatnya.

- Membiasakan meminta ijin ketika

meninggalkan kelas.

2 Aitem 2 Selain dari

Kelompok

Kerja Guru

darimana

Bapak/Ibu

mendapatkan

informasi

tentang PPK?

- Internet.

- Kapolsek, sanggar seni dan pemuka agama.

- Narasumber dari Dinas Pengawas TK-SD.

- Dari media sosial dan elektronik.

- Mendapatkan sosialisasi kedinasan dan dari

info media sosial.

- Mengikuti seminar.

- Dari diklat kurikulum 2013 maupun

workshop pendidikan.

- Diklat, seminar dan informasi melalui grup

whatsapp.

- Melalui bapak pengawas dari dinas.

- Info dari kepala sekolah, pengawas UPT,

Dinas Pendidikan, LPMP

- Dinas Pendidikan dan lembaga penggiat

edukasi.

3 Aitem 3 Bagaimana

cara

Bapak/Ibu

mengintegras

ikan nilai-

nilai utama

PPK dalam

desain

silabus?

- Memasukkan dalam langkah-langkah

pembelajaran.

- Dengan menulis indikator pada kegiatan

pembelajaran.

- Dengan mengintegrasikan nilai PPK pada

indikator.

- Menyesuaikan dengan SK, KD dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

- Dengan menambahi nilai-nilai PPK dalam

kolom silabus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

151

No. Aitem

Pertanyaan Pertanyaan Jawaban Responden

- Pendidikan karakter diintegrasikan dalam

silabus dan disesuaikan dengan SK, KD dan

tujuan pembelajaran.

- Memasukkan nilai-nilai karakter ke dalam

silabus dan praktiknya disesuaikan dengan

konteks.

- Dimasukkan dalam materi pembelajaran.

- Membentuk karakter sebagai landasan siswa

dalam menerima pelajaran.

- Dengan memasukkan nilai-nilai karakter ke

dalam semua mata pelajaran yang diajarkan

disekolah.

4 Aitem 4 Bagaimana

cara

Bapak/Ibu

mengintegras

ikan nilai-

nilai Utama

PPK di

silabus ke

dalam

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

?

- Dengan menjabarkan indikator silabus ke

dalam kegiatan pembelajaran di RPP.

- Memasukkan dalam langkah-langkah

pembelajaran.

- Memberikan penekanan karakter yang ingin

dicapai pada kegiatan pembelajaran.

- PPK dicantumkan pada RPP. Dilaksanakan

pada saat kegiatan pembelajaran, yang

meliputi pendahuluan, kegiatan inti dan

penutup. Aktivitas siswa yang dilakukan saat

pembelajaran yang berkaitan dengan PPK,

pada langkah demi langkah kegiatan dari

awal sampai akhir.

- Mengacu pada silabus, memberikan

penekanan pada karakter yang ingin dicapai.

- Menuangkan ke dalam nilai-nilai penunjang

dan membuat indikator pencapaiannya.

- Mengaitkan dan mendesain pembelajaran

sesuai dengan karakter yang dipilih yang

selaras dengan KD yang terjadwal.

- Membuat RPP sesuai dengan tingkat

perkembangan sosial anak.

5 Aitem 5 Cara

pembiasaan

sikap/karakte

r seperti apa

yang

dilakukan

Bapak/Ibu

sebelum

memulai

pembelajaran

?

- Berbaris melaksanakan apel pagi bersama.

- Berdoa sebelum memulai pelajaran.

- Menyanyikan lagu Indonesia Raya

- Berjabat tangan dengan guru sebelum masuk

kelas dengan urut.

- Berbicara dengan sopan terhadap siswa lain,

tamu, rekan dan siapa saja yang berada di

lingkungan sekitar.

- Melafalkan pancasila.

- Membiasakan sikap duduk yang baik di

kelas.

- Membiasakan membaca dengan menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

152

No. Aitem

Pertanyaan Pertanyaan Jawaban Responden

gerakan literasi.

- Sebelum masuk kelas bersama-sama

membersihkan ruang kelas terlebih dahulu

(gotong royong).

- Membiasakan 3s ( senym, sapa, dan salam).

- Sebelum masuk kelas, sholat berjamaah, dan

menyirami tanaman.

6 Aitem 6 Bagaimana

cara

Bapak/Ibu

mengelola

kelas dengan

mengintegras

ikan nilai-

nilai

karakter?

- Pemberian motivasi siswa agar selalu berbuat

yang baik.

- Menghargai semua pendapat dari siswa.

- Pemberian reward bagi siswa yang selalu

berbuat baik.

- Mengekspresikan dan memotivasi anak agar

selalu punya karakter yang positif.

- Memotivasi siswa dengan cara memberikan

contoh yang positif.

- Dengan membiasakan diri untuk berdoa

sebelum dan sesudah belajar, berbicara

dengan bahasa yang halus dan sopan.

- Dengan penerapan disiplin ketika belajar

(memulai dengan doa, izin ketika akan

keluar, berbicara yang sopan, ada

kesepakatan kelas).

- Melalui pembiasaan secara kontinyu, dengan

mengingatkan berulang-ulang, memberikan

contoh.

- Melakukan pembiasaan-pembiasaaan positif

sebelum masuk kelas misalnya (

mendengarkan penjelasan guru, tidak boleh

makan dan minum, tidak boleh jalan-jalan,

tidak boleh ngobrol sendiri)

- Saat kegiatan pembelajaran nilai PPK akan

muncul sendiri seperti bekerja sama dalam

kelompok, aktif, menghargai teman dan guru.

- Membangun kerjasama dan memberikan

keteladanan bagi siswa , guru juga harus

konsisten.

7 Aitem 7 Metode

pembelajaran

yang seperti

apa yang

biasa

digunakan di

sekolah untuk

mendukung

penerapan

- Kerja kelompok dan bermain peran.

- Ceramah, kemudian praktek.

- Tanya jawab, diskusi, bermain peran, praktik

dan pemberian tugas.

- Demonstrasi dan pemberian contoh.

- Metode role playing dan cooperative

learning.

- Pemecahan masalah dengan diskusi

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

153

No. Aitem

Pertanyaan Pertanyaan Jawaban Responden

nilai-nilai

karakter?

- Praktik, PBL, diskusi kecil dan diskusi kelas,

karya wisata, discovery learning.

- Metode pembelajaran yang digunakan

bervariasi yang sesuai dengan karakter yang

akan dikembangkan.

- Metode pembelajaran student centre dan

praktik.

8 Aitem 8 Bagaimana

cara

Bapak/Ibu

mengaitkan

isi materi

pembelajaran

dengan

penguatan

pendidikan

karakter?

- Menggunakan teknik bercerita.

- Menghargai pendapat siswa dengan ucapan

(bagus, pintar, dll).

- Memberikan contoh cara meminta tolong dan

berterima kasih, mengakui kesalahan dan

meminta maaf.

- Mengintegrasikan setiap ada kesempatan.

- Mengitegrasikan materi dengan karakter yang

kira-kira sesuai dengan isi materi tersebut.

- Dengan memberikan contoh sikap berupa

gambar atau perbuatan langsung yang

berkaitan dengan materi pembelajaran.

- Dicermati konten/ isi pokok materi

pembelajaran kemudian dicari karakter apa

yang sesuai untuk diimplementasikan dalam

pembelajaran tersebut.

- Menyesuaikan dengan tujuan yang ingin

dicapai, kemudian mencermati materi yang

sesuai dan bisa dikaitkan dengan pendidikan

karakter.

- Disiplin dengan membiasakan perbuatan

baik.

- Dengan mengajak siswa untuk mencari tahu

manfaat belajar tentang suatu materi dan

bagaimana cara mencapai manfaat tersebut.

9 Aitem 9 Bagaimana

cara

Bapak/Ibu

memfasilitasi

setiap peserta

didik untuk

menumbuhke

mbangkan

karakter yang

dirancang

dalam RPP?

- Mengajak siswa untuk belajar sikap yang baik

terhadap teman, guru dan orang tua.

- Memberikan fasilitas sesuai dengan

kebutuhan setiap siswa.

- Memberi fasilitas yang seluas-luasnya,

misalnya jika ingin mengembangkan karakter

kerjasama diberi fasilitas dengan kerja

kelompok.

- Menggunakan media seperti gambar dan

media elektronik.

- Dengan membiarkan anak mengekspresikan

nilai itu sendiri secara spontan di sekolah.

- RPP dirancang dan disusun berdasar pada

karakteristik siswa, guru memfasilitasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

154

No. Aitem

Pertanyaan Pertanyaan Jawaban Responden

dengan mengembangkan kegiatan belajar

mengajar sesuai dengan kondisi di kelas.

- Memberikan tugas terstruktur secara mandiri

atau kelompok.

- Memberikan kesempatan yang sama kepada

siswa untuk bertanya, menyampaikan

pendapat, dan mengekspresikan

kebolehannya.

- Menyediakan sarana dan prasarana yang

mendukung perkembangan siswa.

10 Aitem 10 Bagaimana

cara

Bapak/Ibu

mencatat

perkembanga

n karakter

peserta didik?

- Dicatat dalam jurnal penilaian sikap, sosial,

akhlak.

- Dengan membuat catatan/jurnal

perkembangan sikap siswa.

- Menggunakan rubrik penilaian.

- Membuat buku catatan sikap siswa.

- Dengan catatan sikap, lembar observasi.

- Dengan mencatat pada buku penilaian sikap

dan pembiasaan.

- Mencatat ke dalam buku kejadian.

11 Aitem 11 Apa kendala-

kendala yang

dihadapi

dalam

implementasi

PPK?

- Latar belakang siswa yang berbeda-beda.

- Waktu di sekolah lebih sedikit dibandingkan

di rumah.

- Karakter siswa yang dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan dan keluarga.

- Trial and error, banyak yang belum bisa

konsisten dalam bersikap baik.

- Kurangnya penanaman sikap di rumah oleh

orang tua di rumah.

- Peran serta orang tua yang kurang,

lingkungan yang buruk.

- Kebanyakan anak yang menyepelekan PPK.

- PPK di sekolah porsinya sedikit dan kurang

mendapatkan dukungan dari keluarga maupun

masyarakat, tidak semua materi dapat

diintegrasikan PPK karena pemerintah

meminta nilai kognitif.

- Fasilitas yang menunjang PPK di sekolah

masih minim.

- Pencatatan perkembangan karakter siswa.

- Perkembangan teknologi yang menyebabkan

banyaknya tayangan maupun konten di media

yang bertentangan dengan nilai-nilai karakter.

- keterbatasan guru (waktu dan tenaga),

masyarakat menuntut output sekolah dengan

ukuran nilai tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

155

Lampiran 9. Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Tertutup

No Aspek Aitem No Aitem

1. Sosialisasi

Memperoleh sosialisasi Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK). 1

Sosialisasi Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK) melalui Kelompok

Kerja Guru (KKG).

2

2. Pra Observasi Integrasi PPK dalam silabus. 3

Integrasi PPK di silabus dalam RPP. 4

3. Observasi Kelas

Pembiasaan sikap/karakter sebelum

memulai pembelajaran. 5

Mengelola kelas dengan

mengintegrasikan PPK. 6

Menerapkan metode pembelajaran

yang mendukung PPK. 7

Mengaitkan isi materi pembelajaran

dengan kegiatan sehari-hari. 8

Memfasilitasi tumbuh kembang

karakter peserta didik. 9

Mencatat perkembangan karakter

peserta didik. 10

Memberikan umpan balik kepada

peserta didik tentang karakter yang

dituangkan di RPP.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

156

Lampiran 10. Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Terbuka

Aspek No

Aitem

Praktik baik yang dilakukan. 1

Informasi Penguatan Pendidikan Karakter selain dari

Kelompok Kerja Guru (KKG). 2

Cara mengintegrasikan nilai utama PPK dalam desain silabus. 3

Cara mengintegrasikan nilai utama PPK di silabus ke dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4

Cara pembiasaan sikap/karakter yang dilakukan sebelum

memulai pembelajaran. 5

Cara mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai karakter. 6

Model dan metode pembelajaran yang digunakan di sekolah

untuk mendukung penerapan nilai karakter. 7

Cara mengaitkan isi materi pembelajaran dengan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK). 8

Cara memfasilitasi setiap peserta didik untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang di RPP. 9

Cara mencatat perkembangan karakter peserta didik. 10

Kendala yang dihadapi. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

157

Lampiran 11. Surat Pengantar Instrumen dan Identitas Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

158

IDENTITAS RESPONDEN PENELITIAN

Bapak/Ibu Mohon berkenan mengisi data berikut dengan benar.

Identitas Responden

Nama : __________________________________

NIP : __________________________________

Tempat, tanggal lahir : __________________________________

Jenis kelamin : __________________________________

Lama Mengajar : __________________________________

Guru Wali kelas : __________________________________

Pendidikan Terakhir : __________________________________

Nama Satuan Pendidikan __________________________________

Status AkreditasiSatuanPendidikan :

__________________________________

Alamat Satuan Pendidikan : __________________________________

__________________________________

Tanda Tangan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

159

Lampiran 12. Instrumen Penelitian Pertanyaan Tertutup dan Terbuka

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS KELAS DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SE-

KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN

Petunjuk Pengisian:

Bapak/Ibu mohon memberi tanda centang (√) pada kolom Ya atau Tidak sesuai

dengan kondisi yang sebenarnya.

No Aspek yang Diamati Ya Tidak

SOSIALISASI

1 Apakah Bapak/Ibu memperoleh sosialisasi Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK) dari kepala sekolah atau guru

yang mengikuti pelatihan PPK?

2 Apakah Bapak/Ibu sudah mendapatkan sosialisasi PPK

melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)?

PRA OBSERVASI

3 Mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam desain

silabus.

4 Mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK di silabus ke

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

OBSERVASI KELAS

5 Melaksanakan pembiasaan sikap/karakter sebelum

memulai pembelajaran.

6 Mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-nilai

karakter.

7 Menerapkan metode pembelajaran yang mendukungnilai-

nilai karakter.

8 Mengaitkan isi materi pembelajaran dengan persoalan

kehidupan sehari-hari yang berkaitan

denganPenguatanPendidikanKarakter (PPK).

9 Memfasilitasi setiap siswa untuk menumbuhkembangkan

karakter yang dirancang dalam RPP.

10 Mencatat perkembangan karakter siswa.

11 Memberikan umpan balik kepada siswa tentang karakter

yang dituangkandalamrancangan RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

160

Praktik baik yang dilakukan :

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Selain dari Kelompok Kerja Guru (KKG), dari mana Bapak/Ibu

mendapatkan informasi tentang PPK?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Bagaimana cara Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK dalam

desain silabus?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Bagaimana cara Bapak/Ibu mengintegrasikan nilai-nilai Utama PPK di

silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Cara pembiasaan sikap/karakter seperti apa yang dilakukan Bapak/Ibu

sebelum memulai pembelajaran?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

161

Bagaimana cara Bapak/Ibu mengelola kelas dengan mengintegrasikan nilai-

nilai karakter?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Metode pembelajaran yang seperti apa yang biasa digunakan di sekolah

untuk mendukung penerapan nilai-nilai karakter?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Bagaimana cara Bapak/Ibu mengaitkan isi materi pembelajaran dengan

penguatan pendidikan karakter?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Bagaimana cara Bapak/Ibu memfasilitasi setiap siswa untuk

menumbuhkembangkan karakter yang dirancang dalam RPP?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Bagaimana cara Bapak/Ibu mencatat perkembangan karakter siswa?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi PPK?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

162

Lampiran 13. Permohonan Izin Validasi Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

163

Lampiran 14. Data Mentah 10 Validasi Ahli

a. Validasi SD Negeri Bhayangkara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

166

b. Vlidasi SD Negeri Bantul 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

169

c. Validasi SD Negeri Ungaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

172

d. Validasi SD Negeri Keputran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

175

e. Validasi SD Negeri 4 Wates

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

178

f. Validasi SD Muhammadiyah Jogodayoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

181

g. Validasi SD Joannes Bosco

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

184

h. Validasi SMP Negeri 1 Bantul A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

187

i. Validasi SMP Negeri 1 Bantul B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

190

j. Validasi SD Muhammadiyah Karangkajen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

193

Lampiran 15. Hasil Rekap Validasi Instrumen Pertanyaan Tertutup dan

Terbuka

a. Hasil Rekap Validasi Instrumen Pertanyaan Tertutup

Kompetensi

Penilaian No Soal

Validator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kompetensi

penyajian

1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3

4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4

5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4

6 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Komponen

Penyajian

7 3 4 3 4 4 3 1 3 3 4

8 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4

9 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4

10 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4

11 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4

13 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4

14 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4

15 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4

16 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4

17 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4

Jumlah 50 66 64 64 68 64 55 63 54 67

b. Hasil Rekap Validasi Instrumen Pertanyaan Terbuka

No Item Masukan dari Validator

2 Sebaiknya Kelompok Kerja Guru (KKG) diubah

7 Kata “sesuai dengan” diubah dengan kata “mendukung”

8 Kata “persoalan kehidupan sehari-hari” diubah dengan kata

“Penguatan Pendidikan Karakter”

11 Kata ”dirancang” diubah dengan kata “dituangkan”

- Perhatikan petunjuk pengisian dan diakhir kalimat selalu

diakhiri dengan tanda titik

- Pada bagian awal petunjuk pengisian ditambahkan dengan kata

“Bapak/Ibu”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

194

Lampiran 16. Hasil Validasi Instrumen Pertanyaan Tertutup dan Terbuka

a. Hasil Validasi Instrumen Pertanyaan Tertutup

No Validator Instansi Skor Keterangan

1. DP SD N Bhayangkara 50

Layak untuk

digunakan dengan

sedikit revisi

2. DK SD N Bantul 1 66 Sangat layak untuk

digunakan

3. L SD N Ungaran 64 Sangat layak untuk

digunakan

4. NWM SD N Keputran 1 64 Sangat layak untuk

digunakan

5. S SD N 4 Wates 68 Sangat layak untuk

digunakan

6. INL SD Muhammadiyah

Jogodayoh 64

Sangat layak untuk

digunakan

7. BAP SD Joannes Bosco 55

Layak untuk

digunakan dengan

sedikit revisi

8.. H SMP 1 Bantul 63 Sangat layak untuk

digunakan

9. TKR SMP 1 Bantul 54

Layak untuk

digunakan dengan

sedikit revisi

10. BM SD Muhammadiyah

Karangkajen 67

Sangat layak untuk

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

195

b. Hasil Validasi Instrumen Pertanyaan Terbuka

Validator Masukan Sebelum Revisi Sesudah Revisi

DP

Sebaiknya

Kelompok Kerja

Guru (KKG) diubah.

Apakah Bapak/Ibu

sudah mendapatkan

sosialisasi PPK melalui

Kelompok Kerja Guru

(KKG)?

Apakah Bapak/Ibu

sudah mendapatkan

sosialisasi PPK melalui

Kelompok Kerja Guru

(KKG)?

Item 7, kata “sesuai

dengan” diubah

dengan kata

mendukung.

Menerapkan metode

pembelajaran yang

sesuai dengan

penerapan nilai-nilai

karakter.

Menerapkan metode

pembelajaran yang

mendukung nilai-nilai

karakter.

Item 8, kata

“persoalan

kehidupan sehari-

hari” diubah dengan

kata “Penguatan

Pendidikan

Karakter”

Mengaitkan isi materi

pembelajaran dengan

persoalan kehidupan

sehari-hari.

Mengaitkan isi materi

pembelajaran dengan

persoalan kehidupan

sehari-hari yang

berkaitan dengan

Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)

Item 11, kata

“dirancang” diubah

dengan kata

“dituangkan”

Memberikan umpan

balik kepada siswa

tentang karakter yang

dirancang dalam RPP.

Memberikan umpan

balik kepada siswa

tentang karakter yang

dituangkan dalam

rancangan RPP.

NWM dan L

Petunjuk pengisisan

sebaiknya ditambah

Bapak/Ibu

Mohon memberi tanda

centang () pada

kolom Ya atau Tidak

sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya.

Bapak/Ibu mohon

memberi tanda centang

() pada kolom Ya atau

Tidak sesuai dengan

kondisi yang

sebenarnya.

TKR

Perhatikan petunjuk

pengisian dan

diakhir kalimat

selalu diakhiri

dengan tanda titik

- -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

196

Lampiran 17. Daftar Cek Dokumentasi Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

198

Lampiran 18. Rekap Hasil Wawancara Terstruktur

No Nama Sekolah Rekap Hasil Wawancara

1. SD Negeri Nogotirto - Memperoleh informasi tentang PPK dari kepala

sekolah, workshop kurikulum 2013, dari teman guru.

- Praktik baik yang telah dilakukan antara lain

membiasakan berjabat tangan setiap pagi di depan

gerbang sekolah, berbaris sebelum masuk kelas,

menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembiasaan

membaca 15 menit sebelum memulai pelajaran.

- Mengintegrasikan nilai-nilai PPK dalam pembelajaran di

kelas dengan cara menyisipkan nilai-nilai karakter dalam

kegiatan pembelajaran di kelas dan mengaitkan dengan

materi yang sesuai.

- Model dan metode pembelajaran yang sering digunakan

bermacam-macam, menyesuaikan dengan materi

pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

Contohnya: diskusi, kerja kelompok, ceramah, praktik,

model pembelajaran berbasis masalah, kooperatif dll. - Penyimpangan yang sering terjadi adalah berbicara

tidak sopan, tidak menaati tata tertib sekolah,

berkelahi, bersikap tidak sopan kepada guru maupun

teman, mencontek, dan sikap tidak jujur seperti

membolos dan tidak mengikuti sholat berjamaah.

- Cara menyikapi peserta didik adalah dengan cara

mengingatkan, menegur dan memberikan sanksi

terhadap pelanggaran yang dirasa cukup keterlaluan.

- Melakukan pencatatan dengan menuliskannya pada

buku kejadian, buku catatan khusus guru, maupun

buku perkembangan kepribadian siswa.

2. SD Negeri Demakijo

2

- Memperoleh informasi tentang PPK dari kepala

sekolah, diklat kurikulum 2013, dari Kelompok Kerja

Guru (KKG) dan dari internet.

- Praktik baik yang telah dilakukan antara lain apel pagi,

berbaris sebelum masuk kelas, menyanyikan lagu

Indonesia Raya, berdoa sebelum memulai pelajaran,

sholat berjamaah, gerakan literasi

- Mengintegrasikan nilai-nilai PPK dalam pembelajaran di

kelas dengan cara menyisipkan dalam RPP dan menerapkan

pada saat kegiatan pembelajaran.

- Model dan metode pembelajaran yang sering digunakan

diskusi, kerja kelompok, ceramah, penugasan, bermain

peran, model kooperatif, inkuiri, PBL - Penyimpangan yang sering terjadi tidak menaati tata

tertib sekolah, bersikap tidak sopan kepada guru,

mencontek, ada juga siswa yang panjang tangan,

membedakan status sosial teman, dll.

- Cara menyikapi peserta didik adalah sabar dalam

mengingatkan, menegur dan memberi bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

199

- Mencatat pada jurnal maupun buku kejadian.

3. SD Negeri Mejing 2 - Memperoleh informasi tentang PPK dari kepala

sekolah, internet, dan dari Kelompok Kerja Guru.

- Praktik baik yang telah dilakukan berjabat tangan

dengan guru, berbaris sebelum masuk kelas,

menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa bersama,

sholat dzuhur berjamaah.

- Mengintegrasikan nilai-nilai PPK dalam pembelajaran di

kelas dengan cara menerapkan karakter saat kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan. - Model dan metode pembelajaran yang digunakan

contohnya: diskusi, kerja kelompok, ceramah, praktik,

bermain peran, dan pembelajaran kooperatif. - Penyimpangan yang sering terjadi adalah berbicara

kasar, tidak menaati tata tertib sekolah, berkelahi,

mencontek, mencuri, mengolok-olok sesama teman.

- Cara menyikapi peserta didik adalah mengingatkan,

memberikan teguran, melapor kepada guru kelas atau

guru BK, dan memanggil wali murid.

- Melakukan pencatatan menuliskannya pada buku

kejadian, atau buku catatan khusus guru.

4. SD Negeri Nogosaren - Memperoleh informasi tentang PPK dari kepala

sekolah, internet, dan dari diklat kurikulum 2013.

- Praktik baik yang telah dilakukan berjabat tangan

dengan guru, berbaris sebelum masuk kelas,

menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa bersama,

gerakan literasi, piket kelas, 3S (senyum, sapa, salam).

- Mengintegrasikan nilai-nilai PPK di kelas dengan cara

menyisipkan karakter saat kegiatan pembelajaran dan mata

pelajaran yang sesuai pada saat itu. - Model dan metode pembelajaran yang digunakan adalah

diskusi, kerja kelompok, demonstrasi, penugasan, ceramah,

praktik, menggunakan PBL, inkuiri, dan kooperatif. - Penyimpangan yang sering terjadi berkelahi, bersikap

tidak sopan kepada guru dan teman, mencontek,

mencuri uang saku teman, membolos dan bersembunyi

di kamar mandi, membawa rokok dan merokok di

sekolah, berbicara tidak sopan.

- Cara menyikapi peserta didik adalah mengingatkan,

memberikan teguran, memberi contoh yang baik,

melapor kepada wali kelas, memberikan bimbingan

pribadi, dan memanggil wali murid.

- Mencatat pada jurnal perkembangan siswa dan buku

catatan khusus guru.

5. SD Negeri Baturan 2 - Memperoleh informasi tentang PPK dari internet,

kepala sekolah, diklat kurikulum 2013, dari teman guru

dan dari KKG.

- Praktik baik yang telah dilakukan berjabat tangan

dengan guru setiap pagi dan pulang sekolah, berbaris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

200

sebelum masuk kelas, menyanyikan lagu Indonesia

Raya, berdoa bersama, hafalan surat pendek, sholat

berjamaah, gerakan literasi sebelum memulai

pelajaran, ijin ketika akan meninggalkan kelas.

- Mengintegrasikan nilai-nilai PPK di kelas dengan

merumuskannya dalam RPP, menyisipkan nilai karakter

yang ingin diterapkan saat kegiatan pembelajaran,

memberikan contoh langsung mengenai nilai karakter yang

dingin diterapkan kepada peserta didik saat pembelajaran.

- Model dan metode pembelajaran yang digunakan bervariasi

tergantung pada mata pelajaran dan siswanya. Contohnya

diskusi, ceramah, praktik, bermain peran, dan sering

menggunakan model PBL, dan kooperatif. - Penyimpangan yang sering terjadi bersikap tidak sopan

kepada guru, mencontek PR maupun saat tes atau

ulangan, mencuri di kantin, membolos dan

bersembunyi ketika sholat berjamaah, tidak mematuhi

tata tertib sekolah, berbicara kasar dan tidak

menghargai guru.

- Cara menyikapi peserta didik adalah mengingatkan,

memberikan teguran secara langsung, melakukan

pendekatan pribadi, memberikan sanksi agar siswa

jera, memanggil wali murid ke sekolah.

- Melakukan pencatatan dengan menuliskan pada buku

kejadian, buku catatan khusus guru, maupun buku

perkembangan kepribadian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: SURVEI IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN … · melalui kuesioner, studi dokumenter, dan wawancara.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner

201

BIODATA PENELITI

Peneliti bernama Avinta Dewi Damayanti, lahir di

Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 17 Agustus 1997.

Peneliti adalah anak pertama dari dua bersaudara, yang

berasal dari pasangan Bapak Widi Lestanto dengan Ibu

Benedicta Noviani. Pendidikan yang pernah ditempuh

oleh peneliti yaitu pendidikan jenjang Sekolah Dasar di

SD Pangudi Luhur Muntilan pada tahun 2003-2009.

Pada tahun 2009-2012, peneliti menempuh jenjang

pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Kanisius Muntilan. Setelah

menempuh pendidikan SMP, peneliti melanjutkan pendidikan di SMA Tarakanita

Magelang pada tahun 2012-2015. Kemudian setelah tamat SMA, peneliti

melanjutkan pendidikan pada jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, dengan mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD).

Selama mengikuti proses pendidikan di Universitas Sanata Dharma,

peneliti mengembangkan kemampuannya untuk memperoleh ilmu dan juga

pengalaman baik di bidang akademik maupun non akademik dengan mengikuti

berbagai kegiatan yang diselenggarakan di kampus. Beberapa kegiatan tersebut

antara lain adalah Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) I

dan II, Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) Pembina Pramuka, English Club, dan

seminar serta workshop tentang pendidikan. Pengalaman berorganisasi yang

peneliti dapatkan selama kuliah adalah berperan serta dalam kepanitiaan acara

yang diselenggarakan oleh Universitas, yaitu Parade Gamelan Anak pada tahun

2016 dan Festival Sekar Geni pada tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI