Susut Umur Trafo Daya

Embed Size (px)

Citation preview

1 / 8 ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) oleh: Nama :Purnama Sigid NIM : L2F306046 Abstrak - Transformator Tenaga didesain dengan suhu sekitar 200C tetapi beroperasi pada suhu lingkungan 300 C di Indonesia, maka trafo tersebut harus disesuaikan pembebanannya Semakin tinggi suhu setempat semakin pendek operasional dan semakin besar susut umur dari transformator tenaga tersebut. Susut umurtransformator dipengaruhi oleh isolasi belitan trafo dan minyak trafo. Salah satu kerusakan atau kegagalan isolasi dari minyak trafo diakibatkan dari perubahan suhu atau suhu sekitar pada transformator tenaga terendam minyak tersebut. Pemanasan pada belitan trafo dapat mengakibatkan isolasi menjadirusakdankenaikantemperaturminyakakanmengubahsifatsertakomposisiminyaktrafo.Apabilaperubahan-perubahan tersebut dibiarkan akan mengakibatkan nilai isolasi dari minyak menurun.Padatugasakhirinimenelitipengaruhpembebanantranformatortenagaterhadapsusutumur,pengaruhsuhu lingkunganterhadapsusutumurtrafo,danmenganalisisusutumurtrafotenagaGTG1.3PLGUTambakLorokSemarang dengan mengacu pada pada standar IEC 354 tahun 1972 Hasilpenelitiandiperolehpembebananyangmengakibatkansusutumurminimal0,24pu/hariadalahapabila tranformator tenaga di bebani 80%.Dengan transformator standar IEC 354 suhu lingkungan 200C menghasilkan susut trafo minimal1pu/haripadabeban100%.Berdasardatapembebanantahun2008susutumurtrafotenagaGTG1.3PLGU Tambak Lorok Semarang dengan pembebanan maksimum tanggal 6 September menghasilkan susut umur 0,1268 pu/hr.

1.Pendahuluan1.1.Latar Belakang Dimasasekarangkebutuhanlistriksemakin meningkatsejalandenganberkembangnyateknologi. Perkembangan yang pesat ini harus diikuti dengan perbaikan kualitas dan keandalan energi listrik yang dihasilkan.Salahsatuperalatanyangsangatpentingdalam penyaluaran tenaga listrik yaitu transformator tenaga. Fungsi transformator tenaga ini adalah suatu peralatan tenaga listrik yangberfungsiuntukmenyalurkantenaga/dayalistrikdari tegangantinggiketeganganrendahatausebaliknya (mentransformasikantegangan) [9].Olehkarenaitu transformatormerupakanperalatanyangsangatpenting makadiusahakanagarperalataniniberusiapanjangdan dapatlebihlamadipergunakan.Beberapafaktorterjadinya berkurangnyaumurataukerusakantransformatorpada isolasinyakarenapengaruhthermaladalahsuhusekitar( ambienttemperatur),suhuminyaktrafodanpola pembebanan terhadap transformator tersebut. 1.1Tujuan Tugas Akhir Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah: 1.Untukmenganalisispengaruhpembebananterhadap umur transformator tenaga/daya. 2.Pengaruhsuhusekitarterhadapumurtransformator tenaga/tenaga. 3.Mengetahuisusutumurtransformatortenaga terendam minyak 1.2Pembatasan Masalah Batasanmasalahdalampenyusunantugasakhir menentukan susut umur trafo tenaga berdasarkan perubahan beban dan suhu ini adalah :a. Transformator tenaga menggunakan pendingin minyak b. b.Tugas Akhir ini hanya menganalisis pengaruh suhusekitardanperubahanpembebanantransformator tenaga terhadap umur trafo. c.Kualitasminyaktrafotidakdibahasdalamtugasakhirini. d.Tidak membahas pembebanan darurat. e.PenelitianpadatransformatortypepasanganluarGTG 1.3 PLTGU Tambak Lorok Semarang 2.Dasar Teori 2.1Pengertian Transformator Transformatormerupakanperalatanmesinlistrik statisyangbekerjaberdasarkanprinsipinduksi elektromagnetiksehinggadapatmemindahkanenergidari suaturangkaianlistrikkerangkaianlistrikyanglaintanpa merubahfrekuensi.Penggunaanyangsangatsederhanadan andalitumerupakansalahsatusebabpentingbahwaarus bolak-baliksangatbanyakdipergunakanuntuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik.Transformatordapatdibagimenurutfungsi/ pemakaian seperti: -Transformator Mesin (Pembangkit) -Transformator Gardu Induk -Transformator Distribusi Penggunaantransformatorpadasistempenyaluran tenaga listrik dapat dibagi : 2 / 8 a.Trafopenaiktegangan(Stepup)ataudisebuttrafo daya, untuk menaikkan tegangan pembangkit menjadi tegangan transmisi. b.Trafopenuruntegangan(Stepdown),dapatdisebut trafo distribusi, untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi. c.Trafoinstrumen,untukpengukuranyangterdiridari trafotegangandantrafoarus,dipakaimenurunkantegangandanarusagardapatmasukkemeter-meter pengukuran. Transformator terdiri dari : a.Bagian Utama. -Inti besi -Kumparan Transformator -Minyak Transformator -Bushing -Tangki Konservator b.Peralatan Bantu. -Pendingin -Tap Changer -Alat pernapasan (Dehydrating Breather) -Indikator-indikator : Thermometer, permukaan minyak c.Peralatan Proteksi. -Rele Bucholz -Pengamantekananlebih(Explosive Membrane) / Bursting Plate -Rele tekanan lebih (Sudden Pressure Relay) -Rele pengaman tangki d.PeralatanTambahanuntukPengaman Transformator. -Pemadamkebakaran(transformator- transformator besar) -Rele Differensial (Differential Relay) -Rele arus lebih (Over current Relay) -Rele hubung tanah (Ground Fault Relay) -Rele thermis (Thermal Relay) -Arrester 2.1.1Minyak Transformator Sebagianbesarkumparan-kumparandanintitrafo tenagadirendamdalamminyaktrafo,terutamatrafo-trafo tenagayangberkapasitasbesar,karenaminyaktrafo mempunyaisifatsebagaiisolasidanmediapemindah, sehinggaminyaktrafotersebutberfungsisebagaimedia pendingin dan isolasi. Didalamsebuahtransformatorterdapatdua komponen yang secara aktif membangkitkan energi panas, yaitu besi (inti) dan tembaga (kumparan). Bila energi panas tidakdisalurkanmelaluisuatusistempendinginanakan mengakibatkanbesimaupuntembagaakanmencapaisuhu yangtinggi,yangakanmerusaknilaiisolasinya.Untuk maksudpendinginanitu,kumparandanintidimasukkanke dalamsuatujenisminyak,yangdinamakanminyak transformator.Minyakitumempunyaifungsiganda,yaitu pendinginandanisolasi.Fungsiisolasiinimengakibatkan berbagai ukuran dapat diperkecil. Perlu dikemukakan bahwa minyaktransformatorharusmemilikimutuyangtinggidan senantiasaberada dalamkeadaanbersih.Disebabkanenergi panasyangdibangkitkandariintimaupunkumparan,suhu minyakakannaik.Haliniakanmengakibatkanterjadinya perubahan-perubahan pada minyak transformator. Lagi pula dalamjangkapanjangwaktuyanglamaakanterbentuk berbagaipengotoranyangakanmenurunkanmutuminyak transformator. Hal-hal ini dapat mengakibatkan kemampuan pendinginanmaupunisolasiminyakakanmenurun. Selanjutnyadapatpulaterjadibahwahawalembabyang sebagaimana halnya terjadi di daerah tropis, mengakibatkan masuknya air didalam minyak transformator. Bilasuhuminyaktransformatoryangsedang dioperasikandiukur,akantampakbahwasuhuminyakitu akantergantungpadatinggipengukuranpadabak.Suhu tertinggiakanditemukanpadasekitar7080%tinggi bejana. Minyaktrafosebagaibahanisolasisekaligus sebagaimediapenghantarpanasdaribagianyangpanas (belitandaninti)kedindingtangkiatauradiatorpendingin memiliki karakteristik sebagai berikut:BeratJenis(Specificgrafitty)0,85sampai0,90 pada suhu 13,5 C Kekentalan(Viscocity)cukuprendahuntuk memperlancarsirkulasidaribagianyangpanaske bagian yang dingin, yaitu 100 sampai 110 Saybolts second pada 40 C Titik didih tidak kurang dari 135 C Titik beku tidak lebih dari -45 C Tegangantembustidakkurangdari30kVper2,5 mm atau 120 kV/1 cm. Koefisien muai 0,00065 per 1 C Titik api (flash point) 180 C sampai 190 C Titik nyala (burning point) 205 C Kelembaban terhadap uap air (moisture) nihil 2.1.2Pendingin Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panasakibatrugi-rugibesidanrugi-rugitembaga.Bila panastersebutmengakibatkankenaikansuhuyang berlebihan,akanmerusakisolasi(didalamtransformator). Makauntukmengurangikenaikansuhutransformatoryang berlebihanmakaperludilengkapidenganalat/sistem pendingin untuk menyalurkan panaskeluar transformator. Mediayangdipakaipadasistempendingindapat berupa: 1.Udara/gas 2.Minyak 3.Air 4.Dan lain sebagainya. Sedangkanpengalirannya(sirkulasi)dapatdengan cara: 1.Alamiah (natural) 2.Tekanan/paksaan Padacaraalamiah(natural),pengaliranmedia sebagaiakibatadanyaperbedaansuhumediadanuntuk 3 / 8 mempercepatperpindahanpanasdarimediatersebutke udaraluardiperlukanbidangperpindahanpanasyanglebih luasantaramedia(minyak-udara/gas),dengancara melengkapi transformator dengan sirip-sirip (Radiator). Biladiinginkanpenyaluranpanasyanglebihcepat lagi,caranatural/alamiahtersebutdapatdilengkapidengan peralatanuntukmempercepatsirkulasimediapendingin dengan pompa-pompa sirkulasi minyak, udara dan air. Cara ini disebut pendingin paksa (Forced). Macam-macamsistempendingintransformatorberdasarkan media dan cara pengalirannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 2.1Macam-macam Sistem Pendingin Media Dalam Transformator Diluar Transformator No Macam Sistem Pendingin *) Sirkulasi alamiah Sirkulasi Paksa Sirkulasi AlamiahSirkulasi Paksa 1AN--Udara- 2AF---Udara 3ONANMinyak-Udara- 4ONAFMinyak--Udara 5OFAN-MinyakUdara- 6OFAF-Minyak-Udara 7OFWF-Minyak-Air 8ONAN/ONAFKombinasi 3 dan 4 9ONAN/OFANKombinasi 3 dan 5 10ONAN/OFAFKombinasi 3 dan 6 11ONAN/OFWFKombinasi 3 dan 7 *) Menurut IEC tahun 1976 2.2Hukum Dasar 2.2.1Hukum Induksi Faraday BerdasarkanHukumFaradayyangmenyatakan bahwaintegralgarissuatugayalistrikmelaluigaris lengkungyangtertutupadalahberbandinglurusdengan perubahan persatuan waktu daripada arus induksi (flux) yang dilingkari oleh garis lengkung itu. Sedangkanarusinduksiitudidefinisikansebagai integralpermukaandaripadainduksimagnetmelaluisuatu luasan yang dibatasi oleh garis lengkung tersebut. Bila arah yangdianggappositifdariarusinduksimempunyaitertib siklis kanan dengan arah yang dianggap positif bagi integral garisgayalistrikmakaperbandinganlurusitumempunyai tanda negatif. = A d Bdtddl Es. .0 .......(2.1) dimana:E = gaya listrik karena induksi (Volt/m) dl = unsur panjang keliling (m)dt= unsur waktu waktu (detik)B =induksi magnet/kerapatanflux (Tesla)dA= unsur luas A (m) =tanda selaku besaran vektorApabila persamaan 2.1 disederhanakan maka:

= A d BdtdN Es.

.dtdN E = dimana: E =Gaya Gerak Listrik (GGL), dalam Volt N= jumlah belitan = arus induksi (flux ), dalam Weber Sehinggaapabilasisiprimerdiberisumber tegangan V1 yang berbentuk sinusoidal maka pada saat yang pertamaakanmengalirarusIoyangsinusoidalpula.Gaya Gerak Magnet (GGM) N1.Io akan menghasilkan flux pada intibesi,karenaarusIomerupakangelombangsinusoidal maka flux juga merupakan gelombang sinusoidal. t Sinm = dimana: m =flux maksimum =frekuensi sudut ( = 2f ) 2.3Prinsip Kerja Apabilakumparanprimerdihubungkandengan tegangan(sumber),makaakanmengalirarusbolakbalikI1 padakumparantersebut.Olehkarenakumparanmenpunyai inti,arusI1 menimbulkanfluksmagnet yang berubah-ubah padaintinya.Akibatadanyafluksmagnetyangberubah-ubah, pada kumparan primer akan timbul GGL induksi ep. Gambar 2.1 Prinsip Dasar dari Transformator. Besarnya GGL induksi pada kumparan primer adalah:

dtdNp =pe FluksmagnetyangmenginduksikanGGLinduksi epjugadialamiolehkumparansekunderkarenamerupakan fluksbersama(mutualfluks).Dengandemikianfluks tersebutmenginduksikanGGLinduksiespadakumparan sekunder. Besarnya GGL induksi pada kumparan sekunder adalah: dtdNs =se GGLinduksikumparanprimermaksimumadalah (ep)maks=Npmdanbesarnyateganganefektif(ep)dapat dihitung dengan persamaan, 4 / 8 ep = 2) (Emaks p ep = 2Nm p ep = 22 N f 2m p ep = 3,14 .1,41 f Np m ep = 4,44 f Np m

Dengan cara yang sama, maka akan didapatkan es = 4,44 f Ns m

3.Pengaruh Pembebanan Pada Transformator Tenaga 3.1Penentuan Kenaikkan Temperatur3.1.1Pengasumsian dengan diagram thermal Kenaikantemperaturdapatdiasumsikandengan diagramthermalsederhana,sepertiditunjukkangambar3.2 Gambarinidapatdipahamikarenamerupakandiagram penyederhanaan dari distribusi yang lebih rumit. Kenaikkantemperaturtopoilyangdiukurselama pengujiankenaikkantemperatur,berbedadenganminyak yangmeninggalkankumparan,minyakpadatopoiladalah campuransebagiandariminyakyangbersirkukasipada sepanjang kumparan. Gambar 3.1 Diagram Thermal 3.1.2Kondisi Untuk Nilai Daya Tertentu 3.1.2.1Sirkulasi Minyak Alami Kenaikkan temperatur rata-rata kumparan(diukur dengan tahanan) = 65 oC Kenaikkan temperatur top oil(br) = 55 oC Kenaikkan temperatur rata-rata minyak = 44 oC Perbedaan antara kenaikkan temperatur rata-rata kumparan dan kenaikkan rata-rata temperatur minyak wo =21 oC Kenaikkantemperaturhotspot(cr)disusunsebagaiberikut: cr= b + 1,1 wo(3.1) =55 + 23=78 oC 3.1.2.2Sirkulasi Minyak Paksaan Kenaikkan temperatur hot spot (cr) disusun sebagai berikut: cr = b + (cr - b)(3.2) = 40

+ 38 = 78oC 3.1.3KondisiUntuk Beban Stabil 3.1.3.1Kenaikkan Temperatur Top OilKenaikkantemperaturinisepadandengan kenaikkan temperatur top oil pada nilai daya yang dikalikan ratio dari total kerugian dengan eksponen x: b= ||.|

\|++ddKbr112 ( 3.3 ) Keterangan : d = ratiorugix = kontantax = 0,9(ONAN dan ONAF)* x = 1,0(OFAF dan OFWF) br = suhuUntukbr=55 oCuntukON,danbr= 40 oCuntuk OF. *spesifikasidalamsubbab41.7.1publikasiIEC76(1967),karena mengikutitabeltunggalyangdiaturuntukdigunakanpadakeduajenis pendinginan dengan kesalahan yang tidak lebih dari 2 %. Nilaidsecararelatiftidakpentingpadabeban tinggi,hanyamemberikansecaragarisbesartinggiatau rendahnyakenaikkantemperaturdalamprakteknya.Lebih dariituinidikompensasiuntukseberapabesar korespondensinyadengannaikatauturunnyatemperatur minyak pada beban rendah. 3.1.3.2Kenaikkan Temperatur Hot Spot Kenaikkantemperaturhotspotcunntukbeban yangstabildapatdihitungdenganpersamaansebagai berikut: c = b + (cr -br) K2y ( 3.4 ) c = ||.|

\|++ddKbr112+ (cr -br) K2y Keterangan : cr = 78 oC y = kontantay = 0,8(ONAN dan ONAF) y = 0,9(OFAF dan OFWF) br = suhuUntukbr = 55 oC untuk ON, dan br = 40 oC untuk OF. 3.1.4KondisiUntuk Beban Yang Berubah-ubah 3.1.4.1Kenaikkan Temperatur Top OilKenaikkantemperaturtopoilon padawaktut setelahpemberianbebanadalahsangatmendekatiuntuk kenaikkan eksponensial sebagai berikut: on = o(n-1) + (ou - o(n-1)) (1 e-t/r) (3.5) Dengan: o(n-1) adalah kenaikkan temperatur awal minyak. ou adalah kenaikkan temperatur akhir minyak yangtelah distabilkan, berhubungan dengan beban seperti dihitung dalam sub bab sebelumnya.. = kontanta waktu minyak dalam jam = 3(ONAN dan ONAF) = 2(OFAF dan OFWF) t =waktudalam jam 5 / 8 3.1.4.2Kenaikkan Temperatur Hot spotKenaikkan temperatur hot spot pada waktu tertentu sebelumkondisidistabilkanadalahmendekatiperkiraan dengan asumsi bahwa kenaikkan temperatur hot spot di atas kenaikkantemperaturtopoilyangterbentukdengan seketika. Kenaikkan temperatur hot spot pada waktu tertentu sama dengan: c = b +(cr - br) K2y ( 3.6 ) c = ||.|

\|++ddKbr112+ (cr -br) K2y 3.2Penuaan Relatif Isolasi Belitan Trafo Untuksetiapperalatanyangmempunyaitugas memberikanpelayanan,akanmempunyaisuatubatasumur dimana peralatan tersebut tidak dapat dipakai lagi. Umurperkiaraantransformatortenagadisini didefinisikansehubungandengantimbulnyapanasyang diakibatkannadanyapembebanan,sehinggatransformator tersebutmengalamikegagalandalammelaksanakan fungsinya. Memangbelumdiperolehcarauntukmenetapkan perhitunganumurperkiraanyanglebihbaikdariyang lainnya.Dalamhalinitelahbanyakpercobaan-percobaan yangdilakukanuntukmenentukanumurperkiraantetapi mempunyaihasilyangberlainan.Inidisebabkankarena percobaan-percobaanyangdilakukanmempunyaiukuran nilai akhir umur yang berbeda-beda. 3.2.1Hukum Deterioration Umur isolasi dipengaruhi oleh deterioration seiring denganpanasdanwaktu,dijelaskandalamhukumarhenius sebagai berikut: Umur = e[A+(B/T)]( 3.7 ) Dengan: AdanBkonstan(diperolehdaripengujianbeberapa material isolasi yang tersedia) T adalah temperatur mutlak Dalamcakupan80 oCsampaidengan140 oC hukuminidapatdinyatakanlebihsesuaihubungannya dengan Montsinger sebagai berikut: Umur = e-p( 3.8 ) Dengan: p konstan adalah temperatur, dalam oC 3.2.2Nilai Relatif Dari Umur PemakaianHubunganMontsingersekarangtelahdigunakan untukmemperolehnilairelatifdariumurpemakaianpada temperaturc,dibandingdengannilainornaldariumur pemakaian pada temperatur cr. V =crcsaat umur penggunaan Lajusaat umur pengunaan Laju = 2 ( c cr ) / 6 ( 3.9 ) Persamaan 3.9 bila diubah dalam bentuk log10 akanmenjadi: V = 10 (c 98)/19.93 ( 3.10 ) c = 98 + 19.93 log10 V Dengan: V =nilai relatif dari umur pemakaiancr =98 oCmenurut publikasi IEC 76 (1967). Setelah diperoleh harga hot-spot yang terjadi akibat pembebananpadatransformatordanbilanilaisuhuini dihubungkandenganfaktorpenuaanisolasimakadapat diketahuibentukkurvafaktorpenuaandariisolasibelitan yang dipergunakan. 80 90 100 110 130 140 150 120 CTemperatur Hot Spot0,11,010100Laju Penuaan Thermal Relatif Gambar 3.2 Garis umur 3.2.3Persamaandiagramkerugianumurdalam periode 24 jam Dapat digolongkan menjadi 3 keadaan yaitu: 3.4.3.1. Operasional pada temperatur konstan Mempertimbangkan sudut pada diagram temperatur dalamperiode24jamsesuaiuntuktjampadatemperatur konstan,dengankomplemen24jamsesuaidenganuntuk temperaturrendah,kemudianjampadaumurpemakaian disediakan oleh persamaan tV. 3.4.3.2. Durasi operasional yang masih diijinkan pada c

Tabelberikutmemberikannilai-nilaidarituntuk variasi nilai-nilai dari c Tabel 3.1 Durasi operasional yang masih diijinkan Jam per haric

24 16 12 8 6 4 3 2 1.5 1.0 0.75 0.5 98 101.5 104 107.5 110 113.5 116 119.5 122 125.5 128 131.5 4.Analisis Perhitungan Transformator 4.1.PembebananTransformatorDenganBeban Konstan4.1.1.Perhitungan-Perhitungan6 / 8 Untuk mendapatkan pengaruh dari berbagai pembebanan terhadap transformator tenaga maka besarnya beban dibuat konstan menjadi 80%, 90% dan 100%. Perhitungan perhitungan untuk beban transformator 80%: Menentukan Ratio Pembebanan ( K ) SrSK =

% 100% 80= = 1,0 Menentukan Perbandingan Rugi ( d )d = nol beban Rugipengenal daya pada tembaga Rugi = 100450 =4,5 Menentukan Kenaikan Temperatur Ultimate Top Oil ou = oi xddK((

++112 ou = 40 125 , 4 1) 8 , 0 ( 5 , 4 1((

++ = 40 ((

5 , 588 , 3 = 28,218 C Menentukan Kenaikan Temperatur Top Oil ( on ) on = o(n-1) + (ou o (n-1) ) ( 1 e-t/0 ) o1 = 28,218 + (28,218 28,218 ) ( 1 - e-1/ 2 ) = 28,218 C Menentukan Selisih Temperatur Antara Hot Spot Dengan Top Oil td =( cr or ) K2y td =( 78 40 ) ( 0,8 ) 2 ( 0,9 ) =( 38 ) ( 0,8 ) 1,8 =38 x 0,669 =25,430 C Menentukan Temperatur Hot Spot hn = a+ on + otd

=32 + 28,218 + 25,430 =85,648 C Menentukan Laju Penuaan Thermal Relatif V=2 ( h - 98 ) / 6 =2 (85,648 - 98 ) / 6 =2 (-12,352 ) / 6 =0,24 Karena bebannya konstan maka besarnya laju penuaan relatif untuk tiap jam perhari sama. Menghitung Pengurangan Umur L= { } + + +n even oddV V V VTh2 430 L =24 31x{ 0,24 + 4 (0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 ) + 2 ( 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 + 0,24 ) + 0,24 )=721 { 17,28 } = 0,24 pu / hari Dengan cara yang sama didapatkan tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Susut umur transformator dari berbagai macam pembebanan BebanSusut Umur No ( % )L (pu/hari) 11004.0000 2900.9135 3800.2400 Tabel 4.2 Pengaruhsuhu ambient. Susut UmurL (pu/hari) No Pembebanan

Suhu (C) 100%90%80% 1201.00000.22840.1595 2211.12250.25640.1500 3221.25990.28770.0756 4231.41420.32300.0849 5241.58740.36250.0953 6251.78180.40690.1069 7262.00000.45680.1200 8272.24490.51270.1347 9282.51980.57550.1512 10292.82840.64600.1697 11303.17480.72510.1905 12313.56360.81390.2139 13324.00000.91350.2400 14334.48981.02540.2694 15345.03971.15100.3024 16355.65691.29190.3395 17366.34961.45020.3810 18377.12721.62780.4277 19388.00001.82710.4801 4.2.Analisa Real Dengan Data Yang Ada Karenabebannyaberubah-ubahdidapatkan temperatur yang bervariasi seperti tabel berikut ini: 7 / 8 Tabel 4.3 Hasil perhitungan data 6 September 2008 Daya Daya ONAN OFAF Jam Aktif ReaktifonhnL

(MW)(Mvar) (C)(C) V (pu/hr) 0100122.840274.30990.0648 1102223.089475.27090.0724 272224.680468.36200.0326 3104232.200085.23210.2288 41044534.176590.55800.4233 5953529.868581.77400.1534 6752524.805769.55870.0374 7751023.178967.81810.0306 81001030.515582.42030.1653 91001035.772587.67720.3035 101022031.613484.48460.2099 111022028.653281.52440.1491 12102526.628178.84620.1094 13100525.152476.66420.0850 141002024.487076.65440.0849 151002024.083476.25080.0811 161002023.838676.00600.0788 17101023.568275.38810.0734 181013023.955577.34230.0920 191014524.879480.20740.1280 201014525.439880.76770.1366 211033025.340579.43350.1171 221031024.790377.49630.0936 231031024.456677.16260.0901 241031024.254276.96020.0880 0.1268 4.3.Menentukan Perkiraan Umur Untuk ONAN Sisa umur pada tahun ke n = umur dasar - ( n x susut umur ) 2= umur dasar - ( n x susut umur ) 2 + ( n x susut umur ) = umur dasar n = umur susutdasar umur 2 = 13,3327 tahun Untuk ONAN OFAF Tabel 4.4 Susut umur beberapa pembebanan Susut UmurUmur NoBeban L (pu/hari)( tahun ) 1100%4.00007.0000 290%0.913530.6513 3 4 80% 6/9/08 0.2400 0.1268 >>30 >>>30 4.4.Pembebanan Optimum BilatransformatordidesaindenganstandarIEC dengansuhusekitar20 0CtetapiberoperasidiIndonesia dimanasuhulingkungansekitar30 0Cmakatrafotersebut harusdisesuaikankemampuannya,karenapadakondisiini suhupanassetempatlebihtinggidaristandarataudengan katalaintrafotersebutmengalamipenurunankapasitas. Semakin tinggi panas setempat semakin pendek operasional dari transformator tenaga tersebut. Agar umurnya mencapai yang diharapkan maka besarnya Lmaks = 1pu/hr atau temperatur hotspot = 98C h = a+ on + td

98 = 32 + 40 125 , 55 , 4 1((

+ K+ (78-40)K2x1.8 32,7273K2 + 38K1,8 =58,7273 Persamaandiatasdapatdiselesaikandenganmenggunakan metode Newton, yaitu sebagai berikut: Xn+1=

Xn - ( )( ) X fX f' f(K)=32,7273K2 + 38K1,8 -58,7273 f(K) =2 x 32,7273K + 1,8 x 38K0,8

Sehingga K =0,9064 Turunnya kapasitas trafo = (1 0.9064)x100% =0,0936 x 10% =9,36% 4.5.Analisa Optimum BerdasarkanTabel3.2yaitudurasioperasional yangmasihdiijinkanpadasuatutransformator,untuk operasi24jambesarnyatemperaturhotspotadalah98C, makauntukpembebanan100%dan90%dapatdihitung padatemperaturmaksimalberapaagarmenghasilkan temperatur hotspot 98C. Pembebanan 100% Temperatur hotspot h =a+ on + otd

8 / 8 Besarnyaon dan otd sudah dihitung pada sub bab 4.1.1 sehingga, 98 =a + 40 + 38 a =98 - 78 a =20C Pembebanan 90% Temperatur hotspot h =a+ on + otd

Besarnyaon dan otd sudah dihitung pada sub bab 4.1.1 sehingga, 98 =a + 33,782 + 31,435 a =98 65,217 a =32,783C Jadi suhu sekitar maksimum agar temperatur hotspot tidak melebihi 98C untuk pembebanan 100% adalah 20C dan 32,783C untuk pembebanan 90%. 5.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkanprosesyangtelahdilakukanpada tugasakhirini,mulaidariperhitungandananalisis,dapat disimpulkan beberapa hal antara lain : 1.Pembebanantransformatorberpengaruhterhadap temperaturminyaknya,semakinbesarbebannyamaka semakintinggitemperaturnya,semakinrendahkecil bebannya maka semakin rendah temperaturnya. 2.JenispendinginantransformatormenggunakanONAN OFAF lebih bagus dibandingkan dengan ONAN, karena apabilatemperaturminyaktransformatortinggimaka sistempendinginannyaberubahdariONANmenjadi OFAF. 3.Hasilpenelitiandiperolehpembebananyang mengakibatkansusutumurminimalsebesar0,24 pu/hariadalahapabilatranformatortenagadibebani 80%.DengantransformatorstandarIEC354suhu lingkungan200Cmenghasilkansusuttrafominimal1 pu/haripadabeban100%.Berdasardatapembebanan tahun2008susutumurtrafotenagaGTG1.3PLGU TambakLorokSemarangdenganpembebanan maksimumtanggal6Septembermenghasilkansusut umur 0,1268 pu/hari. 5.2Saran Beberapasaranyangbisadiberikanuntuk pembahasan umur transformator selanjutnya antara lain : 1.Agarpenelitiandilakukandidaerahyang transformatornyamemikulbebanlebihbesardari daya pengenalnya.2.Agarpenelitiandilakukanpadatransformator distribusi dan transformator tipe kering. DAFTAR PUSTAKA [1]A. Arismunandar, S. Kuwahara, Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik, Jilid III, Jakarta : Pradnya Paramita, 1979. [2]Bean, Richard L, Transformers For The Electric Power Industry,[3]IEC, Loading Guide For Oil Immersed Transformer, IEC Publication, 1972. [4]Kadir, Abdul, Transformator, Jakarta : Pradnya Paramita, 1979. [5]Perera, KBMI, Estimation of Optimum Transformer Capacity based on Load Curve , vol 3, No 1, Transactions of IEE Sri Lanka , January 2001. [6]PLN, Pedoman Pembebanan Transformator Terendam Minyak, SPLN 17, 1979. [7]PLN, Spesifikasi Transformator Tegangan Tinggi, SPLN 61, 1985. [8]PLN, Transformator Tenaga, SPLN 8-1, 1991. [9] Sulasno, Ir., Distribusi Tenaga Listrik, Badan penerbit UNDIP, Semarang, 2001. [10]Tobing, B.L., Peralatan Tegangan Tinggi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003. [11]Winders Jr, John J, Power Transformers Principles Applications,[12]Www.tutiempo.net [13] Www.wikipedia.com

Penulis: Purnama Sigid L2F 306046 Teknik Elektro Universitas Diponegoro SemarangMengetahui Dosen Pembimbing IDosen Pembimbing II Ir. Tedjosukmadi,MT Karnoto, ST MT