Upload
veermannkirchmann
View
71
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dsfsfsfdsfsfsgfsdfsdddddddddddddddddfffffffffffffffffffffffffff
Citation preview
SKRIPSI
APLIKASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL
21 DAN SSP MULTI FUNCTION BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: CV. BUANA MITRA CONSULTING)
SYAIFUL AMARULLAH ISNAINI
105091002890
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
APLIKASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL
21 DAN SSP MULTI FUNCTION BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: CV. BUANA MITRA CONSULTING)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Syaiful Amarullah Isnaini
105091002890
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
APLIKASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN SSP
MULTI FUNCTION BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: CV. BUANA MITRA CONSULTING)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
SYAIFUL AMARULLAH ISNAINI
1050910029890
Menyetujui,
Pembimbing I,
Victor Amrizal, M.Kom
NIP. 150411288
Pembimbing II,
Khodijah Hulliyah, M.Si
NIP. 19730402 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, M. Sc, MIT
NIP. 19710522 200604 1 002
ABSTRAK
Syaiful Amarullah Isnaini - 105091002890, Perancangan Aplikasi
Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis Web.
Studi Kasus : CV. Buana Mitra Consulting. (dibawah bimbingan Victor Amrizal,
M.Kom dan Khodijah Hulliyah, M.Si).
CV. Buana Mitra Consulting merupakan salah satu perusahaan jasa konsultan
pajak yang menggunakan internet sebagai alat untuk mengoptimalkan
pekerjaannya. Dalam menangani kliennya yang berjumlah puluhan, terkadang
mengalami kesulitan karena terbatasnya karyawan. Banyak klien yang ingin
dihitung beban pajaknya, namun karena keterbatasan karyawan maka proses
perhitungan pajak menjadi lebih sulit ditambah lagi proses perhitungannya masih
manual sehingga kurang efisien. Biasanya prioritas utama dalam menangani
kliennya adalah klien yang laporan keuangannya masih belum sesuai dan harus
dibenarkan terlebih dahulu laporan keuangannya sebelum menghitung beban
pajaknya sementara keterbatasan pegawai masih menjadi masalah. Oleh karena itu
klien yang sudah sesuai laporan keuangannya dan hanya dihitung beban pajaknya
menjadi terbengkalai, sehingga banyak klien yang mengeluh karena beban
pajaknya belum di hitung. Disamping itu BMC juga ingin memberikan pelayanan
yang maksimal terhadap kliennya.Tujuan dari penelitian ini yaitu menambah
fasilitas aplikasi perhitungan pajak pasal 21 badan dan surat setoran pajak yang
berbasis web serta dapat mencetak hasil outputnya. Metodologi penelitian berisi
metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Metode
pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi
pustaka. Sedangkan metode pengembangan sistem dengan menggunakan System
Developement Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall. Kesimpulan yang
didapat dari penelitian ini yaitu dengan membuat sistem menjadi berbasis web,
sistem dapat membantu klien dalam hal perhitungan pajak pasal 21 badan yang
terintegrasi dengan databasenya sehingga lebih efektif dan efisien. Serta hubungan
antara klien dan CV. Buana Mitra Consulting lebih erat karena fasilitas tersebut
dapat digunakan dengan baik oleh klien.
Kata kunci : pajak, ssp, aplikasi pajak, spt masa, pph21, web.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2010
Syaiful Amarullah Isnaini
105091002890
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa
Taala atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis
sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan
penulisannya dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Skripsi ini berjudul Perancangan Aplikasi Perhitungan Pajak
Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis Web Pada CV. Buana
Mitra Consulting, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program Strata 1 pada Program Studi Teknik Informatika di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Harapan bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis walaupun disadari
bahwa tiada gading yang tak retak tidak ada sesuatu pun yang sempurna
melainkan Allah SWT Sang Maha Penguasa Alam Semesta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena
tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT sebagai Ketua Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Viva Arifin, MMSI sebagai Sekretaris Ketua Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Victor Amrizal, M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang selalu
menyemangati anak didiknya dan juga telah memberikan banyak bantuan bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Khodijah Hulliyah, M.Si, selaku dosen pembimbing II penulis yang telah
memberi banyak masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mengiringi doa dalam setiap langkah, juga
kedua adik Jamal dan Ade serta Ulfa Rasyid, SE, yang selalu memberikan
semangat kepada penulis untuk terus berkarya dan menjadi orang yang lebih
baik di kemudian hari.
7. Saudara-saudaraku seperjuangan di Teknik Informatika yang sudah menemani
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama sahabat-sahabatku semua di
TI C angkatan 2005. Terima kasih.
8. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya
Program Studi Teknik Informatika, yang telah membimbing penulis selama
menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca
untuk penulisan laporan yang lebih baik lagi. Kritik dan saran serta pertanyaan dapat
disampaikan ke penulis melalui email [email protected]. Semoga skripsi
ini dengan izin Allah SWT dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.
Ciputat, Juni 2010
Penulis
Syaiful Amarullah Isnaini
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Halaman Sampul ......................................................................................... ii
Lembar Pengesahan .................................................................................... iii
Abstrak ......................................................................................................... iv
Lembar Pernyataan ................................................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................... vi
Daftar Isi ...................................................................................................... ix
Daftar Tabel ................................................................................................. xii
Daftar Gambar ............................................................................................ xiii
Daftar Lampiran ......................................................................................... xv
Daftar Istilah ............................................................................................... xvi
Daftar Simbol .............................................................................................. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.5 Metodologi Penelitian ...................................................................... 5
1.5.1 Teknik Pegumpulan Data ....................................................... 5
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................. 7
1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... 8
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Aplikasi .......................................................................... 10
2.2 Pajak ................................................................................................. 10
2.2.1 Pengertian Pajak ..................................................................... 10
2.2.2 Fungsi Pajak ........................................................................... 11
2.2.3 Subyek Pajak .......................................................................... 12
2.3 PPh 21 .............................................................................................. 12
2.3.1 Pengertian PPh 21 .................................................................. 12
2.3.2 Wajib Pajak PPh Pasal 21 ...................................................... 12
2.3.3 Yang Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21 ................. 13
2.3.4 Obyek Pajak ........................................................................... 14
2.3.5 Tarif Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak Pribadi .............. 16
2.3.6 Penghasilan Kena Pajak (PKP) .............................................. 16
2.3.6 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ................................. 16
2.4 Surat Setoran Pajak (SSP) ................................................................ 17
2.5 XHTML ........................................................................................... 19
2.5.1 Sekilas Tentang XHTML ....................................................... 19
2.5.1 Keuntungan Menggunakan XHTML ..................................... 19
2.6 Javascript .......................................................................................... 19
2.7 Web Server ....................................................................................... 20
2.8 Apache ............................................................................................. 21
2.9 Bahasa Pemrograman PHP .............................................................. 21
2.10 Konsep Basis Data ......................................................................... 22
2.10.1 Pengertian Basis Data .......................................................... 22
2.10.2 DBMS (Database Management System) ............................. 24
2.10.3 Normalisasi .......................................................................... 24
2.11 Database MySQL ........................................................................... 22
2.12 Entity Relational Diagram (ERD) .................................................. 28
2.13 State Transition Diagram (STD) .................................................... 29
2.14 Data Flow Diagram (DFD) ............................................................ 29
2.15 Flowchart ....................................................................................... 31
2.16 System Development Life Cycle ................................................... 32
2.17 Web Browser ................................................................................. 33
2.18 Literatur Sejenis .............................................................................. 34
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 37
3.3.1 Waktu Penelitian ................................................................... 37
3.3.2 Tempat Penelitian .................................................................. 37
3.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 37
3.3 Perangkat Penelitian ......................................................................... 38
3.4 Metode Penelitian ............................................................................ 39
3.5 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 40
3.6 Metode Pengembangan Sistem ........................................................ 42
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Latar Belakang Perusahaan .............................................................. 47
4.2 Analisis Sistem ................................................................................. 48
4.2.1 Uraian Sistem Saat Ini ........................................................... 48
4.2.2 Analisis Sistem Saat Ini ......................................................... 49
4.3 Analisis Kebutuhan .......................................................................... 54
4.3.1 Analisa Pihak-pihak Yang terlibat ......................................... 54
4.3.2 Analisa Kebutuha Pengguna .................................................. 54
4.3.3 Analisa kebutuhan Sistem ...................................................... 54
4.3.4 Analisa Kebutuhan Faktor Pendukung Sistem ....................... 55
4.4 Perancangan Sistem Baru ................................................................. 57
4.4.1 Perancangan Proses ................................................................ 57
4.4.2 Perancangan Data ................................................................... 64
4.4.3 Perancangan Struktur Aplikasi .............................................. 107
4.4.4 Perancangan Antar Muka ....................................................... 117
4.5 Pengkodean (Coding) ....................................................................... 121
4.5.1 Kode Program ........................................................................ 121
4.5.1 Desain Antar Muka ................................................................ 122
4.6 Pengujian .......................................................................................... 122
4.6.1 Perlengkapan Uji Coba .......................................................... 122
4.6.2 Hasil Pengujian ...................................................................... 124
4.7 Penerapan Aplikasi .......................................................................... 124
4.7.1 Pelatihan ................................................................................. 124
4.7.2 Go Live .................................................................................. 124
4.8 Pemeliharaan .................................................................................... 125
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 126
5.2 Saran ................................................................................................ 126
Daftar Pustaka ............................................................................................. 127
Lampiran ..................................................................................................... 129
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol dan Keterangan DFD ........................................................ 30
Tabel 2.2 Simbol-simbol yang Umum Digunakan dalam Flowchart ........... 31
Tabel 4.1 Tabel User ..................................................................................... 87
Tabel 4.2 Tabel Batas Upah Harian .............................................................. 88
Tabel 4.3 Tabel Biay Jabatan ........................................................................ 89
Tabel 4.4 Tabel Bukti Potong 1721-A1 ........................................................ 89
Tabel 4.5 Tabel Bukti Potong 1721-A2 ........................................................ 92
Tabel 4.6 Tabel Bukti Potong Final .............................................................. 95
Tabel 4.7 Tabel Bukti potong Nofinal ......................................................... 96
Tabel 4.8 Tabel Jabatan Pegawai 1721-A1 .................................................. 98
Tabel 4.9 Tabel Jabatan Pegawai 1721-A2 ................................................... 98
Tabel 4.10 Tabel PTKP ................................................................................. 99
Tabel 4.11 Tabel Lawan Transaksi ............................................................... 99
Tabel 4.12 Tabel Pegawai 1721-A1 .............................................................. 100
Tabel 4.13 Tabel Pegawai 1721-A2 .............................................................. 101
Tabel 4.14 Tabel Pegawai Keluar ................................................................. 102
Tabel 4.15 Tabel Pegawai Masuk ................................................................. 103
Tabel 4.16 Tabel Pegawai NPWP ................................................................. 104
Tabel 4.17 Tabel Pegawai Pensiun ............................................................... 104
Tabel 4.18 Tabel PTKP ................................................................................ 105
Tabel 4.19 Tabel SPT Masa .......................................................................... 105
Tabel 4.20 Tabel Tarif Pasal 17 .................................................................... 106
Tabel 4.21 Tabel Tarif Pasal 21 .................................................................... 107
Tabel 4.22 Tabel Spesifikasi Server .............................................................. 115
Tabel 4.23 Tabel Spesifikasi Client .............................................................. 116
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sejarah Perkembangan Web....................................................... 19
Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian ................................................................. 39
Gambar 3.2 Tahapan dan Rincian Pengembangan Sistem ............................ 46
Gambar 4.1 Flowchar Sistem yang pada saat ini .......................................... 50
Gambar 4.2 Hasil kuesioner tentang kebutuhan aplikasi perhitungan pajak 51
Gambar 4.3 Flowchar Sistem yang Diusulkan .............................................. 52
Gambar 4.4 Diagram Konteks ....................................................................... 58
Gambar 4.5 Data Flow Diagram 0/Overview ............................................... 59
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 ..................................... 60
Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 ..................................... 61
Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3.0 ..................................... 62
Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.1.0 ................................. 64
Gambar 4.10 Entity Relational Diagram (ERD) ........................................... 65
Gambar 4.11 Gambar user sebelum normalisasi ........................................... 66
Gambar 4.12 Gambar pph21_spt_masa sebelum normalisasi ...................... 66
Gambar 4.13 Gambar pph21_lawan_transaksi sebelum normalisasi ........... 67
Gambar 4.14 Gambar pph21_pegawai_1721a2 sebelum normalisasi .......... 67
Gambar 4.15 Gambar pph21_ pegawai_1721a1 sebelum normalisasi ......... 67
Gambar 4.16 Gambar pph21_bukti_potong_nofinal sebelum normalisasi .. 68
Gambar 4.17 Gambar pph21_bukti_potong_final sebelum normalisasi ...... 69
Gambar 4.18 Gambar pph21_bukti_potong_1721a1 sebelum normalisasi .. 69
Gambar 4.19 Gambar pph21_bukti_potong_1721a2 sebelum normalisasi .. 70
Gambar 4.20 Gambar pph21_pegawai_npwp sebelum normalisasi ............. 70
Gambar 4.21 Gambar pph21_pegawai_masuk sebelum normalisasi ........... 71
Gambar 4.22 Gambar pph21_pegawai_keluar sebelum normalisasi ............ 71
Gambar 4.23 Gambar pph21_pegawai_pensiun sebelum normalisasi ......... 71
Gambar 4.24 Gambar pph21_user 1NF ......................................................... 72
Gambar 4.25 Gambar pph21_spt_masa 1NF ................................................ 72
Gambar 4.26 Gambar pph21_lawan_transaksi 1NF ..................................... 73
Gambar 4.27 Gambar pph21_pegawai_1721a2 1NF .................................... 73
Gambar 4.28 Gambar pph21_pegawai_1721a1 1NF .................................... 74
Gambar 4.29 Gambar pph21_bukti_potong_nofinal 1NF ............................ 75
Gambar 4.30 Gambar pph21_bukti_potong_final 1NF ................................ 76
Gambar 4.31 Gambar pph21_bukti_potong_1721a1 1NF ............................ 77
Gambar 4.32 Gambar pph21_bukti_potong_1721a2 1NF ............................ 78
Gambar 4.33 Gambar pph21_pegawai_npwp 1NF ....................................... 78
Gambar 4.34 Gambar pph21_pegawai_masuk 1NF ..................................... 79
Gambar 4.35 Gambar pph21_pegawai_keluar 1NF ...................................... 79
Gambar 4.36 Gambar pph21_pegawai_pensiun 1NF ................................... 79
Gambar 4.37 Gambar pph21_user 2NF ......................................................... 80
Gambar 4.38 Gambar pph21_spt_masa 2NF ................................................ 80
Gambar 4.39 Gambar pph21_lawan_transaksi 2NF ..................................... 81
Gambar 4.40 Gambar pph21_pegawai_1721a2 2NF .................................... 81
Gambar 4.41 Gambar pph21_pegawai_1721a1 2NF .................................... 81
Gambar 4.42 Gambar pph21_bukti_potong_nofinal 2NF ............................ 82
Gambar 4.43 Gambar pph21_bukti_potong_final 2NF ................................ 83
Gambar 4.44 Gambar pph21_bukti_potong_1721a1 2NF ............................ 83
Gambar 4.45 Gambar pph21_bukti_potong_1721a2 2NF ............................ 84
Gambar 4.46 Gambar pph21_pegawai_npwp 2NF ....................................... 84
Gambar 4.47 Gambar pph21_pegawai_masuk 2NF ..................................... 85
Gambar 4.48 Gambar pph21_pegawai_keluar 2NF ...................................... 85
Gambar 4.49 Gambar pph21_pegawai_pensiun 2NF ................................... 85
Gambar 4.50 Gambar ERD setelah di normalisasi ....................................... 86
Gambar 4.51 Gambar Tampilan Halaman Login .......................................... 117
Gambar 4.52 Gambar Tampilan Halaman SPT Masa ................................... 118
Gambar 4.53 Gambar Tampilan Halaman Lawan Transaksi ........................ 119
Gambar 4.54 Gambar Tampilan Halaman Pegawai 1721-A1 ...................... 120
Gambar 4.55 Gambar Tampilan Halaman Pegawai 1721-A2 ...................... 121
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner 129
Lampiran II Wawancara . 131
Lampiran III Kuesioner 133
Lampiran IV Tampilan Antar Muka 135
Lampiran V Blackbox Testing 145
Lampiran VI Source Code 147
DAFTAR ISTILAH
DBMS : Database Management System
DFD : Data Flow Diagram
ERD : Entity Relationship Diagram
HTML : Hyper Text Markup Language
HTTP : Hyper Text Transfer Protocol
MySQL : My Structure Query Language
PHP : Hypertext Preprocessor
SDLC : System Development Life Cycle
WWW : World Wide Web
PPh 21 : Pajak Penghasilan Pasal 21
SPT : Surat Pemberitahuan
PTKP : Penghasilan Tidak Kena Pajak
PKP : Pendapatan Kena Pajak
SSP : Surat Setoran Pajak
KPP : Kantor Pelayanan Pajak
DAFTAR SIMBOL
A. Data Flow Diagram (DFD)
Simbol Nama
Entitas
Aliran Data
Proses
Penyimpanan Data
B. Flowchart
Simbol Nama Fungsi
Terminator Permulaan/akhir
program
Garis Alir
(Flow Line) Arah aliran program
Proses
Proses
perhitungan/proses
pengolahan data
Input/Output Data
Proses input/output
data, parameter,
informasi
Sub Program
Permulaan sub program
/ proses menjalankan
sub program
Decision
Perbandingan
pernyataan,
penyeleksian data yang
memberikan pilihan
untuk langkah
selanjutnya
Predefined Process Pemberian harga awal
On Page
Connector
Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada satu
halaman
Stored Data Penyimpanan data
Off Page
Connector
Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada halaman
berbeda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keunggulan manusia dibanding makhluk lainnya adalah karena
kecerdasannya. Dengan kecerdasannya manusia mampu menciptakan
sesuatu dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga
terciptalah sebuah alat yang disebut komputer pada abad ini. Kini
perkembangan teknologi komputer semakin meningkat, mengingat peran
komputer yang sangat besar yaitu untuk meringankan pekerjaan manusia
karena dapat mengolah data dalam jumlah besar dengan ketelitian yang
tinggi.
Hadirnya internet memberikan suatu terobosan baru dalam bidang
teknologi, karena informasi sudah menjadi kebutuhan manusia, maka
dengan adanya internet manusia menjadi lebih mudah, lebih tepat, dan lebih
cepat dalam mendapatkan informasi. Jarak dan waktu sudah tidak menjadi
masalah lagi dalam mendapatkan suatu informasi. Pesatnya perkembangan
jaringan komputer ini, dari tahun ke tahun membuat semua elemen dari
berbagai bidang dan institusi baik pemerintah maupun perusahaan swasta
menggunakan internet untuk membantu pekerjaan di tiap-tiap bagian serta
bidang pekerjaan yang ditekuni.
CV. Buana Mitra Consulting merupakan salah satu perusahaan jasa
konsultan pajak yang menggunakan internet sebagai alat untuk
mengoptimalkan pekerjaannya. CV. Buana Mitra Consulting memiliki
alamat website yaitu http://www.infopajakonline.com .Dalam menangani
kliennya yang berjumlah puluhan, terkadang mengalami kesulitan karena
terbatasnya karyawan. Untuk itu dibuatlah suatu forum di websitenya agar
klien dapat tanya jawab.
Namun dengan adanya forum saja tidak cukup. Banyak klien yang
ingin dihitung beban pajaknya. Karena keterbatasan karyawan maka proses
perhitungan pajak menjadi lebih sulit ditambah lagi proses perhitungannya
masih manual sehingga kurang efisien. Biasanya prioritas utama dalam
menangani kliennya adalah klien yang laporan keuangannya masih belum
sesuai dan harus dibenarkan terlebih dahulu laporan keuangannya sebelum
menghitung beban pajaknya sementara keterbatasan pegawai masih menjadi
masalah. Oleh karena itu klien yang sudah sesuai laporan keuangannya dan
hanya ingin dihitung beban pajak karyawannya menjadi terbengkalai,
sehingga banyak klien yang mengeluh karena beban pajak karyawannya
belum di hitung. Di lain pihak CV. Buana Mitra Consulting ingin
memberikan pelayanan yang lebih terhadap kliennya dengan memberikan
suatu fasilitas untuk menghitung beban pajak para karyawannya.
Berdasarkan permasalahan pada CV. Buana Mitra Consulting dan
berdasarkan kuesioner yang dilakukan oleh penulis untuk para klien yang
yang lebih dari 90 % menginginkan agar dibuatkan aplikasi untuk
perhitungan pajak penghasilan pasal 21. Penulis menginginkan agar fasilitas
internet dan website yang sudah ada dan digunakan sebagai media informasi
agar dimaksimalkan fungsinya, sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berhubungan dengan web dengan judul Perancangan
Aplikasi Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function
Berbasis Web (Studi Kasus : CV. Buana Mitra Consulting).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka masalah yang akan dibahas
oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membangun suatu aplikasi yang dapat membuat
perhitungan pajak karyawan suatu perusahaan.
2. Bagaimana membangun suatu aplikasi perhitungan pajak yang
menghasilkan output baik itu berupa SPT, SSP, Daftar bukti potong,
dan lainnya yang berupa file pdf.
3. Bagaimana membuat membuat aplikasi berbasis web yang hanya
dapat di akses dan digunakan oleh klien.
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak terlalu luas, namun dapat
mencapai hasil yang optimal, maka penulis akan membatasi ruang lingkup
pembahasan sebagai berikut :
1. Merancang suatu aplikasi perhitungan pajak dengan sifat member only yang
hanya dapat di akses oleh klien yang sudah registrasi.
2. Penghitungan Pajak penghasilan Pasal 21 yang dikenakan pada pegawai
tetap dan selain pegawai tetap serta keluarannya yang berupa file pdf.
3. Merancang aplikasi SSP Multi Function.
1.5. Tujuan Penelitian
Merancang suatu aplikasi perhitungan pajak dan
mengimplementasikannya yang berbasis web dan menghasilkan output
berupa pdf sehingga aplikasi perhitungan pajak ini diharapkan dapat
membantu CV. Buana Mitra Consulting dalam memberikan fasilitas
perhitungan pajak kepada para kliennya menjadi lebih mudah.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian skripsi ini yaitu :
1. Bagi Penulis
a. Menguasai perancangan aplikasi khususnya berbasis web
dengan menggunakan bahasa pemrograman php.
b. Dapat secara langsung melakukan mengaplikasikan program
perhitungan pajak kedalam apikasi yang berbasis web.
c. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
terutama tentang web programming sebagai dasar penelitian
skripsi ini.
2. Bagi Universitas
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.
b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya
dan sebagai bahan evaluasi.
c. Sebagai tolak ukur bagi penelitian selanjutnya untuk dapat
mengembangkan aplikasi pajak ini.
3. Bagi Instansi
a. Mengefektifkan kinerja karyawan terhadap banyaknya klien dalam
perhitungan pajak.
b. Kebebasan bagi setiap klien untuk menghitung beban pajaknya
melalui website CV. Buana Mitra Consulting.
c. Sebagai tolak ukur bagi penelitian selanjutnya untuk dapat
mengembangkan aplikasi pajak ini.
1.5. Metodologi Penelitian
1.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang tepat dan akurat guna
kesempurnaan sistem yang akan dibuat, maka penulis menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data. Teknik-teknik tersebut
diantaranya:
1. Teknik Observasi
Yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara
meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan
yaitu di CV. Buana Mitra Consulting, Dengan cara observasi ini
akan diperloleh data yang lengkap dan tepat. Selain itu, metode
observasi mempunyai kelebihan yaitu peneliti mengetahui
sendiri dengan jelas tentang sistem penghitungan pajak berbasis
web.
2. Teknik Wawancara (Interview)
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
wawancara. Usaha untuk mengumpulkan data-data dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan
penelitian. Cara ini untuk mendapatkan keterangan-keterangan
pelengkap guna kelancaran kegiatan penelitian dan menggali
permasalahan secara lebih mendalam pada bidang yang akan
diteliti.
3. Teknik Kepustakaan
Mengumpulkan data dan informasi dengan mencari dan
memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai buku,
jurnal, dan website yang berhubungan dengan materi skripsi ini.
4. Teknik Studi Literatur
Mengumpulkan data dari penelitian lain yang sejenis dengan
penelitian ini, kemudian menganalisanya dan memberikan
kesimpulan.
5. Teknik Kuesioner
Mengumpulkan data melaluui pertanyaan-pertanyaan yang di
peruntukan oleh siapa saja yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan yang akan digunakan adalah metode
SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Waterfall
(Royce, 1970), yang terdiri dari analisis (Analysis), perancangan
(Design), pengkodean (coding), pengujian (testing), dan perawatan
(maintenance).
1. Analisis (Analysis)
Merupakan tahap dimana system engineering
menganalisis kebutuhan (Requirements) dalam pelaksanaan
pembuatan sistem. Analisis ini menjelaskan tentang aplikasi
sebelumnya yang berbasis desktop aplication. Permasalahan
yang dihadapi instansi dan kerangka pemecahan masalah.
2. Perancangan (Design)
Proses perancangan akan menerjemahkan syarat
kebutuhan ke sebuah perancangan aplikasi yang dapat
diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada :
struktur data, arsitektur aplikasi, representasi interface, dan
detail (algoritma) prosedural.
3. Pengkodean (coding)
Pengkodean merupakan proses menerjemahkan desain ke
dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.
4. Pengujian (testing)
Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk
memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal
fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual
sesuai yang dibutuhkan
5. Penerapan (Acceptance)
Proses penerapan aplikasi yaitu pelatihan yang ditujukan bagi
pengguna dan penerapan aplikasi di perusahaan.
6. Perawatan (maintenance)
Perawatan dan pemantauan aplikasi yang akan dilakukan
oleh ahli IT.
1.6. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam
lima bab, yang secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas secara singkat teori yang diperlukan
dalam penelitian skripsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan metodologi yang digunakan
penulis dalam melakukan penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan
sistem yang dibuat.
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan
serta saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan
pada bab-bab sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Aplikasi
Pengertian tentang Aplikasi berasal dari bahasa inggris, yaitu To
applicate yang artinya menerapkan atau terapan. Namun pengertian
mengenai aplikasi secara umum adalah suatu paket program yang sudah jadi
dan dapat digunakan. Sedangkan arti Aplikasi adalah:
program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam
melaksanakan tugas tertentu . (Nugroho, 2004:56)
Komputer itu sendiri kaitannya dengan aplikasi yang terdiri dari
beberapa unit fungsional untuk mencapai tujuan pelaksanaaan pengolahan
data yaitu:
1. Bagian yang membaca data ( Input data atau input unit )
2. Bagian yang mengolah data ( Control processing unit )
3. Bagian yang mengeluarkan hasil pengolahan data ( Output data )
2.2. Pajak
2.2.1. Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari
masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara
dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara
langsung. (Waluyo, 2008:26)
Pengetian pajak menurut bebetapa ahli :
1. Prof Dr Adriani
Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan,
yang terutang oleh wajib pajak membayarnya menurut peraturan
dengan tidak mendapat imbalan kembali yang dapat ditunjuk
secara langsung.
2. Prof. DR. Rachmat Sumitro,SH
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan
kekayaan dari kas rakyat ke sektor pemerintah berdasarkan
undang-undang) dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa
timbal (tegen prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Lima unsur pokok dalam defenisi pajak
a. Iuran / pungutan
b. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
c. Pajak dapat dipaksakan
d. Tidak menerima kontra prestasi
e. Untuk membiayai pengeluaran umun pemerintah
2.2.2. Fungsi Pajak
Fungsi pajak ada dua, yaitu :
1. Fungsi budgetair merupakan fungsi pajak sebagai sumber dana
pemerintah untuk biaya-biaya pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur adalah fungsi pajak sebagai alat untuk
mengatur kebijakan pemerintah dibidang sosial ekonomi.
(Waluyo, 2008:30)
2.2.3. Subyek Pajak
Pajak penghasilan dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan
yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. (Waluyo, 2008:32)
Yang termasuk subyek pajak adalah :
1. Orang pribadi dan warisan yang belum terbagi.
2. Badan yaitu termasuk PT, CV, Perseroan lainnya, BUMN,
BUMD, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Yayasan
atau Organisasi sejenis, Lembaga, Dana pensiun dan bentuk
badan usaha lain.
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT).
2.3. PPh 21
2.3.1. Pengertian PPh 21
PPh 21 adalah merupakan pajak penghasilan yang dikenakan
atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan,
jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi dalam
negeri . (Waluyo, 2009:38)
2.3.2. Wajib Pajak PPh Pasal 21
Wajib pajak merupakan orang pribadi atau badan yang menurut
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk
melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemunggut pajak atau
pemotong pajak tertentu. (Waluyo, 2009:45) Adapun wajib pajak PPh
pasal 21 adalah :
1. Pegawai tetap adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi
kerja, yang menerima atau memperoleh gaji dalam jumlah
tertentu secara berkala, termasuk anggota dewan pengawas yang
secara teratur dan terus menerus ikut mengelola kegiatan
perusahaan secara langsung.
2. Pegawai lepas adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi
kerja dan hanya menerima imbalan apabila orang pribadi yang
bersangkutan bekerja.
3. Penerima pensiun adalah orang pribadi atau ahli warisnya yamg
menerima atau memperoleh imbalan untuk pekerjaan yang
dilakukan di masa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli
warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Tunjangan
Hari Tua.
4. Penerima honorarium adalah orang pribadi yang menerima atau
memperoleh imbalan sehubungan dengan jasa, jabatan atau
kegiatan yang dilakukannya.
5. Penerima upah adalah orang pribadi yang menerima upah
harian, upah mingguan, upah borongan atau upah satuan.
2.3.3. Yang Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21
1. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain
dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada
mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama
mereka, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak
menerima atau memperoleh penghasilan lain diluar jabatannya
di Indonesia.
2. Pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana
dimaksudkan dalam keputusan Menteri Keuangan Nomor: 611 /
KMK 04 / 1994 sepanjang bukan atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan di Indonesia. (Waluyo, 2009:54)
2.3.4. Obyek Pajak
Penghasilan yang dikenakan pemotongan pajak penghasilan
pasal 21 oleh pemberi kerja atau pembayar gaji, upah, honorarium,
tunjangan dan imbalan lain sesuai dengan pasal 5 Surat Keputusan
Direktur Jendral Pajak No: Kep-02 / PJ / 1995 adalah:
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh pegawai,
karyawan atau karyawati secara teratur, karena pelaksanaan
suatu pekerjaan atau jabatan. Penghasilan tersebut berupa gaji,
upah, honorarium, uang lembur, tunjangan istri dan tunjangan
anak, tunjangan iuran pensiun;
2. Penghasilan yang diterima pegawai, karyawan atau karyawati
secara tidak teratur, yang sifatnya tidak tetap dan biasanya
diberikan sekali saja dalam setahun, penghasilan tersebut dapat
berupa: jasa produksi, bonus, gratifikasi, tantiem, tunjangan hari
raya termasuk tunjangan tahun baru, premi tahunan dan
penghasilan lain yang sejenisnya;
3. Penghasilan yang diterima oleh pegawai, karyawan dan
karyawati lepas berupa upah harian, mingguan, satuan dan
borongan;
4. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaaan dengan nama
dan bentuk apapun, beasiswa, komisi atau pembayaran lain
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau
kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak dalam negeri yang
terdiri dari tenaga ahli atau persekutuan tenaga ahli; pemain
musik, penyanyi, bintang film, penari, pemahat, pelukis,
penasehat, pengajar, mereka yang menemukan langganan atau
pesanan untuk bank, petugas penjaja barang dagangan, petugas
dinas luar asuransi, peserta pendidikan, penagangan dan
pelatihan;
5. Penghasilan dengan nama apapun yang diterima oleh orang
pribadi atau persekutuan orang pribadi yang berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan (berstatus
sebagai wajib pajak luar negeri) sehubungan dengan jasa dan
atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia.
6. Penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh pegawai,
karyawan atau karyawati atau bekas pegawai, karyawan atau
karyawati atau ahli warisnya, berupa uang pensiun, uang
tembusan pensiun, uang pesangon dan sebagainya dengan
syarat:
Penerima hasil tersebut bertempat tinggal di Indonesia,
karena perjanjian kerja atau jabatan yang telah dihentikan;
Penerima hasil tidak bertempat tinggal di Indonesia karena
perjanjian kerja atau jabatan yang telah dihentikan
sepanjang pembayarannya dibebankan pada Keuangan
Umum Indonesia atau dibebankan pada subyek pajak
dalam negeri. (Waluyo, 2008:38)
2.3.5. Tarif Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak Pribadi
1. Kurang dari / sampai dengan Rp. 50.000.000, 00 = 5%
2. Rp. 50.000.000, 00 Rp. 250.000.000,00 = 15%
3. Rp. 250.000.000, 00 Rp. 500.0000,00 = 25%
4. Diatas Rp. 500.000.000, 00 = 35%
2.3.6. Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Wajib pajak pribadi (PKP) = Penghasilan neto PTKP
Penghasilan Neto = Penghasilan bruto Biaya-biaya
Penghasilan Bruto = Penghasilan wajib pajak + Biaya-biaya yang
ditanggung oleh pemberi kerja
Biaya biaya tersebut antara lain :
1. Biaya jabatan
Biaya jabatan = 5% * penghasilan bruto (maximal Rp.
6.000.000, 00 / tahun);
2. Biaya yang ditanggung oleh wajib pajak / dipotong atas
penghasilan wajib pajak seperti iuran pensiun dan iuran THT
(Tunjangan Hari Tua).
2.3.7. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Untuk menghitung besarnya PTKP dari wajib pajak orang
pribadi dalam negeri, penghasilan neto dikurangi dengan jumlah
PTKP. (Waluyo, 2009:72) Besarnya PTKP yang berlaku mulai tahun
pajak 2005 berdasarkan keputusan menteri keuangan nomor. 361 /
KMK.04 / 2005 tanggal 27 juli 2005 adalah:
1. Rp. 15.840.000, 00 untuk diri wajib pajak orang pribadi;
2. Rp. 1.320.000, 00 tambahan untuk wajib pajak yang kawin;
3. Rp. 1.320.000, 00 tambahan untuk setiap anggota keluarga
sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta
anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling
banyak 3 orang untuk setiap keluarga. Pengertian anggota
keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya adalah anggota
keluarga yang tidak mempunyai penghasilan dan seluruh biaya
hidupnya ditanggung oleh wajib pajak.
2.4. Surat Setoran Pajak (SSP)
Pengertian Surat Setoran Pajak dalam UU No. 28 tahun 2007 pasal 1
butir 14: bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan
dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
(Muldjono, 2009:36)
Dalam Surat Edaran SE 39/PJ/2008 tanggal 20 Agustus 2008
memberi penegasan tentang SSP sebagai berikut:
1. Bukti Penerimaan Negara (BPN) merupakan salah satu dokumen sumber
penerimaan yang kedudukannya sama dengan Surat Setoran Pajak
(SSP).
2. Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran pajak melalui electronic-
banking. Dalam hal pembayaran melalui electronic-banking, dokumen
sumber penerimaan yang disampaikan ke unit terkait (dalam hal ini
KPP/KPP Pratama/KPPBB) oleh Wajib Pajak adalah BPN.
2.5. XHTML
2.5.1. Sekilas Tentang XHTML
XHTML atau Extensible Hypertext Markup Language adalah
bahasa baru yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium
(W3C). XHTML sebenarnya merupakan gabungan dari XML dan
HTML.
Tujuan dibentuknya XHTML adalah untuk menggantikan
kedudukan HTML. Kehadirannya (XHTML) bukan hanya semata-
mata untuk menggantikan kedudukan HTML, tetapi diharapkan
adanya bahasa standar dalam mendesain web. XHTML akan
menetapkan aturanaturan baru dalam pemformatan dokumen yang
dulu masih dimaklumi oleh HTML. Jadi, dokumen XHTML tidak bisa
ditampilkan dengan baik apabila aturan-aturan dalam XHTML
dilanggar (Juju, 2007: 6).
Gambar 2.1 Sejarah Perkembangan Web (http://www.w3.org)
2.5.2. Keuntungan Menggunakan XHTML
Beberapa keuntungan menggunakan XHTML (Juju, 2007: 8)
adalah:
a) Halaman web akan benar-benar di-render (dibaca) oleh browser
dengan benar.
b) Source XHTML akan mudah dibaca karena ada pemisahan
antara presentasi dan data.
c) Kompatibel dengan teknologi yang baru (misalnya untuk
aplikasi mobile device).
2.6. Javascript
JavaScript diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun
1995. pada awalnya bahasa ini dinamakan LiveScript dan berfungsi
sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2.
Netscape memberi nama JavaScript kepada bahasa tersebut pada
tanggal 4 Desember 1995. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman
untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML
dengan mengizinkan pengeksekusian perintah di sisi klien, yang
artinya di sisi browser bukan di sisi server web
Beberapa hal tentang javascript (Sunyoto, 2007:8):
1. JavaScript didesain untuk menambah interaktif suatu web.
2. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting
3. Bahasa scripting merupakan bahasa pemrograman yang ringan.
4. JavaScript berisi baris kode yang dijalankan di computer (web
browser).
5. JavaScript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML.
6. JavaScript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi
tanpa proses kompilasi).
7. Setiap orang dapat menggunakan JavaScript tanpa membayar lisensi.
CSS adalah bahasa Style Sheet yang digunakan untuk mengatur
tampilan dokumen. CSS (Cascading Style Sheet) secara sederhana
adalah sebuah metode yang digunakan untuk mempersingkat penulisan
tag HTML, seperti font, color, text, dan table menjadi lebih ringkas
sehingga tidak terjadi pengulangan penulisan (Budd, 2006: 3).
2.7. Web Server
Web browser berkomunikasi dengan web server lewat jaringan
komunikasi mengunakan protokol HTTP. Browser mengirim pesan
meminta dokumen atau layanan tertentu web server. Web server kemudian
menanggapi dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan tertentu
di server dan mengirim hasil menggunakan protokol HTTP. Kemudian
browser akan menerima dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan
menampilkanya di layar (Hariyanto, 2004:45).
Adapun arsitektur aplikasi server adalah sebagai berikut:
1. Browser atau klien berinteraksi dengan web server.
2. Secara internal web server berinteraksi dengan middleware.
3. Middleware yang berhubungan dengan database.
Macam-macam web server :
a. Apache (Open Source)
b. Xitami
c. IIS
d. PWS
2.8. Apache
Apache merupakan software yang dikeluarkan oleh Group
Apache. Group Apache terlibat dalam suatu proyek yang disebut proyek
Apache untuk mengembangkan suatu software implementasi di server
HTTP (web) yang andal, standar komersial, dan Source Code-nya
didistribusikan secara gratis. Kunjungi websitenya yang beralamat di
http://httpd.Apache.org/.
2.9. Bahasa Pemrograman PHP
PHP (Hypertext PreProcessor) merupakan script untuk membuat
suatu aplikasi yang dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu
halaman web tidak lagi bersifat statis, namun mnjadi dinamis (Nugroho,
2004:27).
PHP mempunyai beberapa keunggulan, (Nugroho, 2004:28) yaitu:
1. Cepat, ditempelkan (embeded) dalam kode HTML sehingga waktu
tanggap menjadi lebih pendek.
2. Berjalan pada beberapa system operasi, seperti Windows, Linux, Mac
OS dan kebanyakan variasi dari Unix.
3. Aman, pengguna tidak melihat kode PHP karena kode yang
ditampilkan pada browser adalah kode HTML.
4. Dirancang untuk mendukung database. PHP meliputi kemampuan
yang dirancang untuk berinteraksi dengan database tertentu.
5. Customizable. Lisensi open source sehingga mengizinkan para
programmer untuk memodifikasi software PHP, menambah atau
memodifikasi fitur-fitur yang diinginkan untuk lingkungan mereka
sendiri.
6. Mudah digunakan,PHP berisi beberapa fitur khusus dan fungsi yang
dibutuhkan untuk membuat halaman web dinamis.
2.10. Konsep Basis Data
2.10.1. Pengertian Basis Data
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu
objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan,
peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis Data didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling
berhubungan yang mereflesikan fakta-fakta yang terdapat pada suatu
organisasi (Hariyanto, 2004:32).
Keuntungan Sistem Basis Data:
a. Terkontrolnya kerangkapan data
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang
sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang
memerlukannya.
b. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka
secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
c. Dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program
aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
d. Diterapkan standarisasi
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat
menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga
memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
e. Data terjamin
DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data,
misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak
akses bagi pemakai (misalnya: modify, delete, insert, retrieve)
f. Integritas data
Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat
dijaga maka data menjadi akurat.
g. Keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang
berbeda dalam setiap aplikasi
Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat
melayani pengaksesan data dengan cepat.
h. Independence (kemandirian data)
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi
tanpa harus merubah format data yang sudah ada.
2.10.2. DBMS (Database Management System)
DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-
program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan
memelihara database. Program-program tersebut menyediakan
berbagai fasilitas operasi untuk memasukkan, melacak, dan
memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta
mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan (Ladjamudin,
2005:40).
2.10.3. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam
bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan
hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang
mudah untuk dimodifikasi (Ladjamudin, 2005:44).
Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd
pada tahun 1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba
pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi
tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang
diberlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan
proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa
atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).
Beberapa langkah dalam pembentukan normalisasi,
(Ladjamudin, 2005:49) yaitu :
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini
merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
saat meng-input.
b. Bentuk Normal kesatu (First Normal Form / 1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen
yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi
diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus
mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom
adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila ia
dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal kesatu (1-NF) :
1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam
satu record demi satu record nilai dari field berupa
atomic value.
2. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi
tersebut.
4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
c. Bentuk Normal kedua (Second Normal Form / 2NF)
Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency
(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat
didefinisikan sebagi berikut :
Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan
full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional
sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki
ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari
A.
Syarat normal kedua (2-NF) :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal
kesatu.
2. Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional
dependency) pada kunci utama/primary key.
d. Bentuk Normal ketiga (Third Normal Form/3NF)
Syarat normal ketiga (3-NF):
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki
ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut
bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki
ketergantungan fungsional (fungsional dependency)
terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut
bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi
itu saja.
2.11. Database MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong DBMS (Database
Management System) yang bersifat open source. Artinya perangkat lunak
tersebut dapat digunakan dan dikembangkan oleh siapapun. Siapapun dapat
mengunduh aplikasi tersebut dari internet dan tanpa dikenakan biaya
apapun.
Awalnya MySQL dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX
yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada di bawah
naungan perusahaan MySQL AB. Untuk mendapatkan software dapat
diperoleh di situs www.mysql.com. (Kadir,2009:27)
2.12. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi
untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang
dideskripsikan oleh data tersebut (Whitten, 2004:53).
Elemen-elemen ERD antara lain :
1. Entity/Entitas
Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.
Entity diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan
dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi, kejadian
(terdapat unsur waktu di dalamnya).
2. Relationship/Hubungan
Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Pada umumnya Relationship diberi nama dengan kata kerja dasar,
sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa
dengan kalimat aktif atau kalimat pasif).
3. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas
maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang
menjelaskan apa yang sebenarnya yang dimaksud entity maupun
relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari
setiap entity dan relationship.
4. Kardinalitas (Cardinality)
Menurut Jeffrey L. Whitten (2004), Kardinalitas mendefinisikan
jumlah kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas
yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain.
2.13. State Transition Diagram (STD)
State-Transition Diagram menggambarkan bagaimana perilaku
sistem saat mendapatkan event dari luar (External Events). STD mewakili
berbagai mode perilaku dari sistem dan perlakuan yang terdapat pada
transisi antar state. STD menjadi dasar dari model perilaku. Informasi
tambahan mengenai aspek-aspek kontrol terhadap perangkat lunak terdapat
dalam spesifikasi kontrol (Control Specification) (Whitten, 2004:61).
Tabel 2.1. Simbol dan nama STD
Simbol Nama
state
transisi
aksi-kondisi
2.14. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan
menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang
menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan
(Ladjamuddin, 2005:53).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir
(misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana
data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hardisk, tape,
diskette, dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang cukup popular,
karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur
dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Tabel 2.2 Simbol dan keterangan DFD
Simbol Nama
Entitas
Aliran Data
Proses
Penyimpanan Data
Levelisasi atau tingkatan dalam DFD yaitu:
Diagram konteks, dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan
data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk
menggambarkan penggambaran sistem secara global dari keseluruhan
sistem yang ada.
Diagram 0 (Nol), untuk menggambarkan tahap-tahap proses yang ada
didalam diagram konteks.
Diagram detail, untuk menggambarkan arus data secara lebih detail
dan terperinci lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.
2.15. Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamuddin, 2005:59).
Berikut adalah symbol-simbol flowchart beserta keterangan dari
simbol tersebut.
Tabel 2.3. Simbol-simbol yang umum digunakan dalam flowchart
Simbol Nama Fungsi
Terminator Permulaan/akhir
program
Garis Alir
(Flow Line) Arah aliran program
Proses
Proses
perhitungan/proses
pengolahan data
Input/Output Data
Proses input/output
data, parameter,
informasi
Sub Program
Permulaan sub program
/ proses menjalankan
sub program
Decision
Perbandingan
pernyataan,
penyeleksian data yang
memberikan pilihan
untuk langkah
selanjutnya
Predefined Process Pemberian harga awal
On Page
Connector
Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada satu
halaman
Stored Data Penyimpanan data
Off Page
Connector
Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada halaman
berbeda
2.16. System Development Life Cycle
Dalam pengembangan sistem aplikasi ini, penulis menggunakan
model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle), yakni
pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang
sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui xpenggunaan siklus
kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.
Dimana ada enam tahap pengembangan (Whitten, 2004:76), yaitu :
1) Analisis dan perancangan sistem (System engineering and analysis)
terhadap proyek yang akan dibuat dan dikembangkan.
2) Analisis kebutuhan perangkat lunak (Software requirement analysis)
untuk pengumpulan kebutuhan dan hambatan dilakukan secara
intensif dan terfokus, khususnya pada perangkat lunak serta analisa
kebutuhan dari customer.
3) Perancangan (Design) baik dari segi struktur data, arsitektur perangkat
lunak, perincian prosedur, dan karakteristik user interfacenya.
4) Pengembangan (Development) implementasi ke dalam bahasa mesin.
Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan
dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara
mekanis.
5) Pengujian (Testing) melakukan pengujian terhadap sistem yang elah
dibuat.
6) Pemeliharaan (Maintenance) kegiatan untuk mendukung
beroperasinya sistem dan pemeliharaan sistem akan dilakukan oleh
seorang administrator.
2.17. Web Browser
Web browser ini mengacu pada suatu sistem perangkat lunak yang
memungkinkan mengambil hypermedia dengan mengetik parameter
pencarian atau mengklik grafik. Kemampuan ini membebaskan dari
keharusan untuk mengetahui (Uniform Resource Locator) URL dari
webpage yang berisi informasi yang dibutuhkan. Browser yang popular
mencakup Infoseek, WebCrawler, dan Yahoo. Hariyanto juga
mendefinisikan bahwa web browser adalah perangkat lunak untuk
menampilkan dokumen web (HTML) Hariyanto, 2004:55).
Prinsip kerja pengaksesan sebuah halaman web yang berbasis
HTML adalah sebagai berikut:
1. Browser meminta sebuah halaman kesuatu situs web melalui protocol
http.
2. Web server meminta permintaan.
3. Web server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke
client.
4. Browser pada client akan membaca dan mengartikan dokumen yang
diterima.
5. Berdasarkan kode-kode pemformatan yang terdapat pada dokumen
HTML, lalu menampilkan dalam versinya masing-masing.
2.18. Literatur Sejenis
Penulis mengambil literatur sejenis dari satu (1) skripsi dan satu (1)
aplikasi dengan judul sebagai berikut:
a. Aplikasi Akuntansi Perhitungan Pajak Tahunan Penghasilan Pasal 21
Pegawai Tetap Pada Delta Computer Training Center Surakarta
Agus Hartanto (NIM : J.990026), Program Studi Informatika Fakultas
Teknik Informatika Universitas Surabaya 2008.
Pada Tugas Akhir ini, penulis mengajukan penawaran berupa
pembuatan apliksi berbasis desktop untuk perhitungan pajak tahunan
pasal 21 pada pegawai tetap yang sebelumnya dilakukan dengan
perhitungan manual.
Kelebihan: Sistem aplikasi sudah terkomputerisasi sehingga
penghitungan tidak lagi dilakukan dengan manual dan laporan dapat
langsung dicetak dalam format pdf serta sumua data dan laporan sudah
tersimpan dalam database.
Kekurangan: Aplikasi hanya untuk perhitungan pegawai tetap saja
sedangkan pegawai tidak tetap atau untuk transaksi yang bersifat tidak
tetap tidak dapat menggunakan aplikasi ini. Aplikasi ini juga tidak
dapat merubah tarif pemotongan pajak.
b. Program Perhitungan Pajak Khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21 atas
Transaksi dengan Pegawai Tetap dan Selain Pegawai Tetap.
Aplikasi ini dibuat oleh DP & Friends Consultant pada tahun 2008.
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan
Microsoft Office Excel. Aplikasi ini sudah dapat menghitung untuk
pegawai tetap dan selain pegawai tetap dan.
Kelebihan : Aplikasi Perhitungan pajak ini dapat digunakan untuk
transaksi pegawai tetap dan selain pegawai tetap dan laporannya dapat
langsung dicetak tetapi dengan aplikasi Microsoft Office Excel serta
tarif pajaknya dapat dirubah sesui peraturan yang berlaku.
Kekurangan : Karena Aplikasi ini menggunakan Microsoft Office
Excel, jadi untuk penyimpanan data tidak dapat disimpan dalam suatu
database dan hanya disimpan kedalam file tersebut saja, jadi aplikasi ini
hanya untuk satu SPT Masa saja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 8 bulan, mulai bulan April 2009
sampai dengan bulan Desember 2009 dengan melibatkan berbagai disiplin
ilmu pengetahuan, antara lain: Web Programming, Database, Rekayasa
Perangkat Lunak (RPL) dan Perpajakan.
3.1.2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di CV. Buana Mitra Consulting, yaitu persuhaan
yang bergerak di bidang jasa pajak, sementara untuk mendapatkan referensi
melalui buku, jurnal, ebook, maupun skripsi yang berhubungan dengan
penelitian ini yang diambil dari perustakaan dan internet.
3.2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah, bahwa
penggunaan XHTML pada suatu halaman web terutama web Aplikasi
perhitungan pajak ini, membuat web lebih fleksibel dan aman dalam merubah
dan mengganti isi dan tampilan web, dan lebih mempercantik tampilan web
dengan adanya CSS. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan
pendekatan aplikasi berbasis web.
3.3. Perangkat Penelitian
Sebagai sarana penelitian, diperlukan adanya perangkat penelitian.
Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat
keras yang digunakan adalah komputer. Sedangkan untuk perangkat lunak
adalah kebutuhan sebuah sistem operasi dan software-software yang
mendukung pembuatan aplikasi ini.
Untuk dapat membuat sebuah sistem yang benar-benar dapat
berfungsi secara baik dan menyeluruh diperlukan adanya lingkungan
perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut :
1. Perangkat Keras
Notebook dengan A-Note Centurion yang mempunyai
spesifikasi Intel Centrino 1.80 GHz 32 bit, hardisk 80 GB, DVD-RW
Optical Drive, RAM 3 GB, VGA Intel 256 MB.
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Xampp v1.6.8, Adobe Dreamweaver CS3, Notepad++, TopStyle Lite
3, Adobe Photoshop CS3.
Sistem operasi yang penulis gunakan di dalam penelitian adalah
Microsoft Windows 7 Ultimate. Browser yang penulis gunakan adalah
Google Chrome versi 4.0.
3.4. Metode Penelitian
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, dapat
digunakan suatu alur kegiatan metode kerja penelitian seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada lima,
yaitu:
1. Observasi
Penulis mengumpulkan data dan informasi dengan cara
meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.
Penulis melihat langsung proses perhitungan pajak penghasilan pasal
Pemilihan Awal
Penelitian
Merumuskan masalah
dan judul penelitian
Menentukan konsep
dan hipotesis penelitian
Studi literatur
atau pustaka
Customer
communication
Planning
Modelling
Construction
Delivery and
feedback
Penarikan dan penyusunan kesimpulan
Tidak
Ya
21 badan dan Surat Setoran Pajak di CV. BUANA MITRA
CONSULTING Jakarta Selatan untuk mendapatkan informasi
bagaimana cara perhitungannya dan kasus-kasus apa saja yang
mungkin terjadi. Metode observasi mempunyai kelebihan yaitu
peneliti mengetahui sendiri dengan jelas tentang sistem penghitungan
pajak.
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada pemilik perusahaan dan
staf laporan keuangan serta staf perhitungan mengetahui permasalahan
sistem saat ini dan merancang aplikasi untuk diterapkan dalam sistem
aplikasi yang baru. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran A.
3. Studi Pustaka
Penulis membaca dan mempelajari buku-buku referensi
mengenai aplikasi perhitungan pajak penghasilan pasal 21 badan,
penerapannya pada sistem yang berbasis web, metode penelitiannya
serta buku lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
4. Kuesioner
Menurut Sukandarrumidi (2006:78), kuesioner disebut pula sebagai
angket atau self administrator questioner adalah teknik pengumpulan data
dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk
diisi.
Di dalam teknik pengumpulan data dengan kuesioner, terdapat
asusmsi/anggapan sebagai berikut:
1. Subyek, dalam hal ini responden (orang yang menerima daftar
pertanyaan untuk diisi), adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri.
2. Apa yang dinyatakan oleh subyek adalah benar dan dapat dipercaya.
3. Interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan yang
dimaksudkan oleh penyelidik.
4. Subyek menguasai dan mampu menjawab sendiri masalah yang
ditanyakan.
Dalam hal ini, penulis menanyakan kepada klien. Pertanyaan-
pertanyaan yang penulis ajukan berupa pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan. Adapun hasil dari
jawaban kuesioner terlampir di Lampiran B.
5. Studi Literatur
Penulis membaca dan memahami literatur sejenis guna
membandingkannya dengan penelitian yang akan dibuat. Hasil studi literatur
sejenis dapat dilihat di BAB II.
3.6. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode System
Developement Life Cycle (SDLC). Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam
tahapan pengembangan sistem dengan metode ini sebagai berikut:
1. Analisis (Analysis)
Tahap ini berisi uraian sistem saat ini dan analisis sistem saat ini
serta menganalisa kebutuhan sistem. Uraian sistem saat ini merupakan
gambaran secara detail sistem saat ini dengan masalah-masalah yang
dimilikinya dan menganalisan aplikasi yang sudah ada dan berbasis
desktop aplikasi.
Analisis sistem saat ini merupakan proses memahami masalah-
masalah yang ada. Hasilnya berupa usulan-usulan guna merancang
sistem baru yang dapat mengatasi permasalahan yang ada. Tahap ini
meliputi :
1. Uraian Sistem Saat ini
Kegiatan menguraikan sistem yang sedang berjalan pada saat
ini di CV. Buana Mitra Consulting dengan serinci mungkin sehingga
dapat dianalisa dengan baik. Pembahasan ini dapat dilihat pada bab
empat sub bab 4.2.1
2. Analisa Sistem Saat ini
Menganalisa uraian sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan
sistem yang akan dibangun. Pembahasan ini dapat dilihat pada bab
empat sub bab 4.2.2
2. Perancangan (Design)
Ada empat langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu
perancangan proses, perancangan input dan output, perancangan basis
data dan perancangan tampilan. Perancangan proses menggunakan
alat perancangan sistem berupa Data Flow Diagram (DFD) untuk
melihat aliran data yang ada pada sistem. Data Flow Diagram (DFD)
yang digunakan memiliki beberapa proses dengan dimulai dari
Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD) Level 1 dan Data Flow
Diagram (DFD) Level 2.
Perancangan input dan output merupakan rancangan form yang
ada pada sistem yang akan dibuat. Rancangan form input yang akan
digunakan untuk meng-input data dan form output yang akan
digunakan untuk laporannya.
Perancangan basis data menggunakan Entity Relationship
Diagram(ERD), Normalisasi, dan Kamus Data. Entity Relationship
Diagram (ERD) untuk melihat hubungan antara entitas yang muncul
dari hasil perancangan proses. Normalisasi untuk menormalkan data-
data yang didapat dari tiap entitas guna menghasilkan tabel-tabel yang
baik dan berkualitas. Kamus Data digunakan untuk menjelaskan
atribut-atribut yang ada pada tiap tabel yang dihasilkan oleh proses
Normalisasi.
Pada perancangan tampilan akan dihasilkan tampilan yang
membantu pengguna untuk mendapatkan informasi yang mereka
butuhkan.
3. Pengkodean (coding)
Pada tahap ini berisi implementasi ke dalam bahasa
pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan
PHP dan perangakat lunak Sistem Manajemen Basis Data
menggunakan MySQL.
4. Pengujian (Testing)
Pengujian sistem baru akan menggunakan pendekatan Black Box
dengan metode Unit Test dan Integration Test. Pada pengujian Unit
Test, penulis melakukan pengujian masing-masing komponen
program untuk meyakinkan bahwa sudah beroperasi dengan benar.
Sedangkan pada pengujian Integration Test, penulis melakukan
pengujian kelompok komponen-komponen yang terintegrasi untuk
membentuk sub-sistem.
5. Penerapan (Acceptance)
Dalam tahap ini dilakukan strategi penerapan aplikasi yaitu
pelatihan. Selanjutnya adalah Go Live, yaitu penerapan aplikasi di
perusahaan.
6. Perawatan (Maintenance)
Perawatan dan pemantauan aplikasi akan dilakukan oleh ahli IT,
dalam kasus ini adalah Help Desk.
Gambar tahapan dan rincian pengembangan sistem yang dilakukan
penulis dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Tahapan dan rincian pengembangan sistem
Analisis (Analysis)
Perancangan (Design)
Uraian sistem saat ini dan
analisis sistem saat ini
Pengkodean (Coding)
Perancangan Proses, Input dan
Output, Basis Data dan
Tampilan
Implementasi ke dalam kode
pemrograman
Pengujian (Testing)
Unit Test dan Integration Test
Penerapan (Acceptance)
Pelatihan dan Penerapan
Perawatan (Maintenance)
Help Desk
System Development Life Cycle
Pengumpulan Data
Observasi, Wawancara, Studi
Pustaka dan Studi Literatur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab sebelumnya telah dibahas metode pengembangan sistem yang
akan digunakan dalam pengembangan aplikasi ini. Pada bab ini berisi analisis
sistem, perancangan sistem baru, pemrograman sistem baru, pengujian sistem
baru, penerapan sistem baru dan perawatan sistem baru.
Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi
sistem yang akan penulis implementasikan dengan menerapkan metodologi
penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
3.7. Latar Belakang Perusahaan
CV. Buana Mitra Consulting adalah perusahaan Konsultan Pajak
memberikan jasa di bidang Konsultasi Pajak, Auditing, dan Akuntansi, didirikan
pada tahun 2003. CV. Buana Mitra Consulting memiliki komitmen untuk
memberikan layanan terbaik dalam bidang konsultasi dan audit. CV. Buana Mitra
consulting memiliki alamat website http://www.infopajakonline.com.
Saat ini CV. Buana Mitra Consulting memiliki klien yang cukup
banyak, diantaranya PT.Certechs Indonesia, PT.Padang Tropindo,
PT.Global Cerindo, PT.Kala Indah Prima, PT.Aghatara, PT.Sapta Megah
Tiara Karya, PT.Pamengkang Jagat Abadi, CV.Mitra Perdana Nasional,
PT.Technowipa International, PT.Wanna B Production, Yayasan Akbar,
Klinik LG, PT.Adhireksa Mulia Persadacom, PT.Suri Agung Mandiri,
PT.April Rancang Sarana Abadi, PT.Karya Arta Mara, PT.Pakuan Cipta
Selaras.
3.8. Analisis Sistem
Didalam tahap ini, penulis memberikan uraian mengenai sistem pada saat ini
serta analisis sistem saat ini.
3.1.3. Uraian Sistem Saat Ini
CV. Buana Mitra Consulting (BMC) adalah sebuah perusahaan swasta
yang bergerak di bidang jasa perpajakan. BMC memiliki 10 orang karyawan
dan yang masing-masing memiliki tugasnya sendiri-sindiri. BMC sebagai
perusahaan jasa ingin memberikan pelayanan yang lebih terhadap klien-
kliennya. BMC telah memiliki website sendiri dan terdapat fasilitas forum
untuk klien agar dapat bertukar informasi atau tanya jawab.
Pada saat bulan Maret dan April merupakan waktu yang paling sibuk
bagi para konsultan pajak karena pada Bulan April merupakan batas terakhir
untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Masa ke kantor pajak. Sehingga
banyak kliean yang ingin diselesaikan laporan pajaknya. Klien yang
menggunakan jasa BMC tidak hanya ingin di hitung beban pajaknya tetapi
juga ingin di selesaikan laporan keuangannya yang masih berantakan.
Ada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT-Consultan
menggunakan jasa BMC, Perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan
yang belum benar selama setahun, jadi staf BMC harus memeriksa terebih
dahulu laporan keuangan selama setahun yang memerlukan waktu kira-kira
satu minggu, kemudian hasil laporan keuangan tersebut harus
dipresentasikan terlebih dahulu kepada para klien. Setelah laporan keuangan
tersebut di setujui oleh klien, barulah kemudian akan di hitung beban
pajaknya.
Jadi untuk menangani satu klien yang laporan keuangannya belum
benar memerlukan waktu paling lambat dua minggu. BMC memiliki 16
klien baik itu perusahaan besar maupun kecil dan laporan keuangan yang
sudah benar maupun yang belum benar. Di BMC klien yang laporan
keangannya belum benar manjadi prioritas utama yang di kerjakan.
3.1.4. Analisis Sistem Saat Ini
Flowchart sistem pada saat ini:
Klien Staff Accounting dan tax
Mulai
data karyawan
dan data
Penghasilan
Simpan data
Input data
karyawan
Input
parameter
tarif
Penghitungan
pajak
Nilai
beban
pajak
selesai
Input data
penghasilan
Simpan data
Gambar 4.1 Gambar flowchart sistem pada saat ini
Hasil kuesioner
dibutuhkan
tidak dibutuhkan
tidak tahu
Dari hasil uraian sistem pada saai ini, dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Sistem yang telah berjalan sekarang ini kurang efisien dan efektif
karena masalah utamanya yaitu keterbatasan karyawan di BMC
sehingga banyak klien yang mengeluh. Jadi perlu dibuat suatu sistem
atau aplikasi untuk menangani masalah ini yaitu aplikasi perhitungan
pajak untuk klien dan klien dapat menghitungnya sendiri.
2. Kurangnya fasilitas untuk para klien dalam berkomunikasi dengan
BMC. Dengan adanya aplikasi ini maka akan terjalin hubungan yang
baik antara klien dan BMC dan juga dapat membantu klien untuk
penghitung pajaknya sendiri.
Ditambah lagi dengan adanya kuesioner kepada klien tentang
apakah aplikasi perhitungan pajak dibutuhkan dan hasilnya yaitu
90% menunjukan bahwa aplikasi tersebut sangat dibutuhkan.
Untuk Pertanyaan kuesioner dan rincian hasil kuesioner dapat di
lihat di lampiran 1.
Gambar 4.2 Hasil kuesioner tentang kebutuhan aplikasi perhitungan pajak
Oleh karena itu penulis mengusulkan perancangan aplikasi
perhitungan pajak sebagai berikut:
1. Aplikasi berbasis web, agar sistem lebih efektif dan sesuai target.
2. Merancang halaman input dan output yang dibutuhkan klien.
3. Menentukan bahasa pemrograman serta perangkat lunak yang akan
digunakan. PHP sebagai bahasa pemrograman untuk pengembangan
web dan MySQL sebagai perangkat lunak Sistem Manajemen Basis
Data yang akan digunakan.
Berikut flowchart yang akan diusulkan:
Klien CV. BMC SISTEM
Mulai
Input
data
karyawan
Simpan data
Input data
penghasilan
Input
parameter
pajak
Penghitungan
pajak
Nilai
beban
pajak
selesai
Gambar 4.3 Flowchart sistem yang di usulkan
Mengenai analisis aliran data sistem aplikasi Pajak yang baru
adalah sebagai berikut:
1. Analisis dari sisi Klien, yaitu menguraikan tahapan yang
dilakukan user pada aplikasi perhitungan pajak yang di ajukan.
Langkah-langkah yang dilakukan user dalam melakukan
perhitungan pajak adalah sebagai berikut:
a. Klien harus melakukan daftar atau registrasi dan
mendapatkan username yang berupa NPWP dan password.
b. Setelah proses registrasi selesai maka Klien harus login dan
masuk ke home.
c. Setelah berhasil masuk ke home, klien memasukkan data
SPT Masa yang ingin dibuat dan memasukkan data-data
karyawan tetap dan tidak tetap.
d. Jika telah berhasil membuat SPT Masa maka klien harus
masuk ke SPT Masa tersebut. Lalu klien dapat memasukkan
data penghasilan baik itu dari pegawai tidak tetap maupun
pegawai tetap.
2. Analisis dari sis BMC, yaitu menguraikan tahapan yang
dilakukan admin dalam aplikasi ini:
a. BMC dapat memasukkan parameter dan tarif perhitungan
pajak.
b. BMC mengawasi dan menjaga data user dan data-data user
tersebut.
3.9. Analisa Kebutuhan
4.3.1. Analisa Pihak-pihak Yang Terlibat
a. BMC
Merupakan pihak perusahaan yang bertindak sebagai pengatur atau
pengawas terhadap data-data user dan dat