System Analyst Design

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CCIT FTUI

Citation preview

PROYEK SYSTEM ANALYST DESIGNANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMBIAYAAN AKAD RAHN PADA BPRS RIFATUL UMMAH

Disusun oleh:Budianti Anggradini AyuningtyasSafira Ayesha Permata

Kelas : 4 TIPS 1Faculty : Musawarman S.KomSemester : 4

CEP-CCIT FTUI BEKERJASAMA DENGAN PUSBANGSITEKUIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

KATA PENGANTAR

BismillaahirrahmaanirrahiimAssalamualaikum Wr.Wb.Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek yang berjudul Analisa Sistem dan Perancangan Sistem Akad Rahn di BPRS Rifatul Ummah untuk memenuhi mata kuliah System Analisis and Design. Penulis menyadari dalam mengerjakan proyek ini begitu banyak yang memberikan bantuan dan dukungan, maka penulis menyampaikan terimakasih yang mendalam untuk mereka, tanpa ketulusan mereka proyek ini tidak terselesaikan. Karena tanpa adanya campur tangan Allah yang memberikan kesehatan dan nafas hidup, juga yang mengijinkan penulis terlahir dari kedua orang tua terkasih dan tersayang yang tak pernah lelah mencurahkan kasih sayang dan perhatian, karena tanpa itu semua penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan proyek ini. Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Musawarman S.Kom selaku dosen yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun sistematika karya tulis ini dengan benar.Dengan penuh kesadaran diri dan dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa hanya Allah Sang Maha sempurna yang memiliki segala kesempurnaan, sehingga tentu masih banyak lagi rahasia-Nya yang belum terjadi dan belum kita ketahui. Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga proyek ini dapat di kembangkan lagi agar lebih baik.Wassalamualaikum Wr.WbDepok, April 2015 Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiDAFTAR GAMBARviiBAB I PENDAHULUAN1I.1 Latar Belakang1I.2 Rumusan Masalah1I.3 Tujuan Penulisan1I.4 Batasan Masalah2I.5 MetodologiPenulisan2I.6 Sistematika Penulisan2BAB II LANDASAN TEORI3II.1 Konsep Dasar Sistem3II.1.1 Elemen Sistem3II.1.2 Klasifikasi Sistem4II.2 Konsep Dasar Informasi5II.2.1 Kualitas Informasi5II.2.2 Nilai Informasi6II.3 Konsep Dasar Sisem Informasi6II.3.1 Komponen Sistem Informasi7II.3.2 Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen10II.4 Tinjauan Umum Pengembangan Sistem11II.4.1 Perlunya Pengembangan Sistem11II.4.2 Prinsip Pengembangan Sistem15II.5 Siklus Hidup Pengembangan Sistem16II.5.1 Pendekatan Pengembangan Sistem17II.5.2 Metodologi Pengembangan Sistem20II.5.3 Alat Pengembangan Sistem20II.6 Analisa Sistem24II.6.1 Pendekatan Analisa Sistem24II.6.2 Model Driven Analysis Approaches24II.6.3 Acceleraten System Analysis Approaches26II.6.4 Rapid Architected Analysis27II.6.5 Langkah-Langkah Sistem27II.7 Diagram UML30II.7.1 Use Case Diagram30II.7.2 Class Diagram32II.7.3 Object Diagram33II.7.4 Sequence Diagram34II.7.5 Collaboration Diagram36II.7.6 Activity Diagram37II.7.7 Statechart Diagram38II.7.8 Component Diagram39II.7.9 Deployment Diagram40II.7.10 Package Diagram41BAB III ANALISA PERMASALAHAN42III.1 Deskripsi Sistem42III.2 Use Case diagram42III.3 Entity Relationship Diagram46III.4 Activity Diagram43III.4.1 Masukan Akun44III.4.2 Lihat Data Akun45III.4.3 Hapus Data Akun46III.4.4 Ubah Sandi47III.4.5 Masuk48III.4.6 Keluar49III.4.7 Masukkan Data Pegawai50III.4.8 Hapus Data Pegawai51III.4.9 Lihat data Pegawai52III.2.10 Ubah Data Pegawai53III.2.11 Masukkan Data Nasabah54III.2.12 Hapus Data Nasabah55III.2.13 Lihat data Nasabah56III.2.14 Ubah Data Nasabah57III.2.15 Masukan Akad58III.2.16 Hapus Data Akad59III.2.17 Lihat Data Akad60III.2.18 Ubah Data Akad61III.2.19 Masukan Data Transaksi62III.2.20 Hapus Data Transaksi63III.2.21 Lihat Data Transaksi64III.2.22 Ubah Data Transaksi65III.2.23 Ubah Status Persetujuan Akad66III.3 Class Diagram68III.4 Component Diagram68III.5 Deployment Diagram68III.6 State Chart Diagram69III.6.1 Masuk (Log In)69III.6.2 Masukkan Data Akad70III.6.3 Masukkan Data Nasabah70III.6.4 Masukkan Data Transaksi71III.6.5 Masukkan Data Pegawai71III.6.6 Lihat Data Akad72III.6.7 Lihat Data Nasabah72III.6.8 Lihat Data Transaksi73III.6.9 Lihat Data Pegawai73III.6.10 Ubah Data Akad74III.6.11 Ubah Data Nasabah74III.6.12 Ubah Data Transaksi75III.6.13 Ubah Data Pegawai75III.6.14 Ubah Status Persetujuan76III.6.15 Ubah Sandi76III.6.16 Hapus Data Akad77III.6.17 Hapus Data Nasabah77III.6.18 Hapus Data Transaksi78III.6.19 Hapus Data Pegawai78III.6.20 Keluar (Log Out)79III.7 Package79III.8 Sequence Diagram80III.8.1 Sequence Login80III.8.2 Sequence Lihat Data Pegawai80III.8.3 Sequence Simpan Data Pegawai81III.8.4 Sequence Ubah Data Pegawai81III.8.5 Sequence Lihat Data Transaksi82III.8.6 Sequence Simpan Data Transaksi82III.8.7 Sequence Teller Mengelola Transaksi83III.9 Collaboration Diagram83III.9.1 Collaboration Diagram Cari Pegawai83III.9.2 Collaboration Diagram Lihat pegawai84III.9.3 Collaboration Diagram Simpan Data Pegawai84III.9.4 Collaboration Diagram Lihat Data Transaksi85III.9.5 Collaboration Diagram Simpan Data Transaksi85III.9.6 Collaboration Diagram Mengelola Transaksi86BAB IV PENUTUP88IV.1 Kesimpulan88IV.2 Saran88DAFTAR PUSTAKA89

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Elemen-elemen dalam Sistem4Gambar 2.2 Siklus Informasi5Gambar 2.3 Building Block Sistem Informasi7Gambar 2.4 Building Block Sistem Informasi Menurut Whitten Bentley9Gambar 2.5 System Life Cycle12Gambar 2.6 Siklus Hidup Pengembangan Sistem16Gambar 2.7 Grafik Hirarki Program Inventory21Gambar 2.8 Overview Diagram untuk Proses 2.022Gambar 2.9 Detail Diagram22Gambar 2.10 Simbol Usecase31Gambar 2.11 Simbol Class Diagram33Gambar 2.12 Simbol Object Diagram34Gambar 2.13 Simbol Sequence Diagram36Gambar 2.14 Simbol Collaboration Diagram37Gambar 2.15 Simbol Activity Diagram38Gambar 2.16 Simbol Statechart Diagram39Gambar 2.17 Component Diagram40Gambar 2.18 Simbol Deployment Diagram40Gambar 2.19 Simbol Package Diagram41Gambar 3. 1 Use Case diagram aktor Admin42Gambar 3. 2 Use Case diagram aktor teller43Gambar 3. 3 Use Case AO44Gambar 3. 4 Use Case diagram Komite44Gambar 3. 5 Use Case diagram CSO45Gambar 3. 6 Entity Relationship Diagram46Gambar 3. 3Activity DiagramMasukan Akun45Gambar 3. 4 Activity Diagram Lihat Data Akun46Gambar 3.5 Activity Diagram Hapus data Akun47Gambar 3. 6 Activity Diagram Ubah Sandi48Gambar 3. 7 Activity Diagram Masuk49Gambar 3. 8 Activity Diagram Keluar50Gambar 3. 9 Activity Diagram masukkan data pegawai51Gambar 3. 10 Activity Diagram hapus Data Pegawai52Gambar 3. 11 Activity Diagram Lihat Data Pegawai53Gambar 3. 12 Activity Diagram Ubah Data Pegawai54Gambar 3.13 Activity Diagram masukkan Data Nasabah55Gambar 3.14 Activity Diagram hapus data Nasabah56Gambar 3.15 Activity Diagram melihat data Nasabah57Gambar 3.16 Activity Diagram Ubah Data Nasabah58Gambar 3.17 Activity Diagram Masukkan Akad59Gambar 3.18 Activity Diagram Hapus Data Akad60Gambar 3.19 Activity Diagram Lihat Data Akad61Gambar 3.20 Activity Diagram Ubah Data Akad62Gambar 3.21 Activity Diagram Masukkan Data Transaksi63Gambar 3.22 Activity Diagram hapus data transaksi64Gambar 3.23 Activity Diagram Lihat Data Transaksi64Gambar 3.24 Activity Diagram ubah data transaksi65Gambar 3.25 Activity diagram persetujuan akad66Gambar 3.26 Class Diagram71Gambar 3.27 Component Diagram aplikasi Rahn68Gambar 3.28 Deployment Diagram aplikasi Rahn69Gambar 3.29 State Chart Masuk (Log In) Pada Aplikasi Rahn69Gambar 3.30 State Chart Masukkan Data Akad Pada Aplikasi Rahn70Gambar 3.31 State Chart Masukkan Data Nasabah Pada Aplikasi Rahn70Gambar 3.32 State Chart Masukkan Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn71Gambar 3.33 State Chart Masukkan Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn71Gambar 3.34 State Chart Lihat Data Akad Pada Aplikasi Rahn72Gambar 3.35 State Chart Lihat Data Nasabah Pada Aplikasi Rahn72Gambar 3.36 State Chart Lihat Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn73Gambar 3.37 State Chart Lihat Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn73Gambar 3.38 State Chart Ubah Data Akad Pada Aplikasi Rahn74Gambar 3.39 State Chart Ubah Data Nasabah Pada Aplikasi Rahn74Gambar 3.40 State Chart Ubah Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn75Gambar 3.41 State Chart Ubah Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn75Gambar 3.42 State Chart Ubah Status Persetujuan Pada Aplikasi Rahn76Gambar 3.43 State Chart Ubah Sandi Pada Aplikasi Rahn77Gambar 3.44 State Chart Hapus Data Akad Pada Aplikasi Rahn77Gambar 3.45 State Chart Hapus Data Nasabah Pada Aplikasi Rahn77Gambar 3.46 State Chart Hapus Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn78Gambar 3.47 State Chart Hapus Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn78Gambar 3.48 State Chart Keluar (Log Out) Pada Aplikasi Rahn79Gambar 3.49 Package Pada Aplikasi Rahn79Gambar 3.50 Sequence Login Pada Aplikasi Rahn80Gambar 3.51 Sequence Lihat Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn80Gambar 3.52 Sequence Simpan Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn81Gambar 3.53 Sequence Ubah Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn81Gambar 3.54 Sequence Lihat Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn82Gambar 3.55 Sequence Simpan Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn82Gambar 3.56 Sequence Teller Mengelola Transaksi Pada Aplikasi Rahn83Gambar 3.57 Collaboration Diagram Cari Pegawai Pada Aplikasi Rahn83Gambar 3.58 Collaboration Diagram Lihat Pegawai Pada Aplikasi Rahn84Gambar 3.59 Collaboration Diagram Simpan Data Pegawai Pada Aplikasi Rahn....84Gambar 3.60 Collaboration Diagram Lihat Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn.............85Gambar 3.61Collaboration Diagram Simpan Data Transaksi Pada Aplikasi Rahn...85Gambar 3.62 Collaboration Diagram Mengelola Transaksi Pada Aplikasi Rahn..............86

viii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangPerkembangan usaha menengah keatas merupakan salah satu faktor masyarakat melakukan peminjaman uang untuk modal awal ataupun penambahan modal yang sudah ada untuk usahannya. Begitupun dengan lembaga keuangan yang banyak bermunculan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.BPRS Rifatul Ummah merupakan salah satu lembaga keuangan yang menyediakan produk pembiayaan untuk usaha kecil menengah dengan akad Rahn. Akad Rahn pada dasarnya merupakan akad transaksi gadai yaitu mendapat pinjaman dengan memberikan jaminan kepada si pemberi pinjaman sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu produk yang dikeluarkan tidak sebatas mendepankan asas manfaat dengan mengkompromikan kaidah syariah dengan sistem kehidupan yang sedang berkembang saat ini, tetapi harus ada unsur tolong-menolong (fallah) dalam pelaksanaannya.BPRS Rifatul Ummah memiliki persyaratan dan ketentuan untuk produk-produk tersebut. Namun dalam proses penentuan ini masih dilakukan secara manual dimana tidak ada software atau aplikasi yang menunjang pelaksaan ketentuan tersebut sehingga kurang efisien dalam pelakasanaanya. Oleh karena itu pembuatan aplikasi untuk BPRS Rifatul Ummah merupakan solusi agar dapat membantu BPRS Rifatul Ummah dalam mengaplikasikan produk pembiayaan ini. Aplikasi yang akan dibuat ini menggunakan rancangan dengan diagram UML (Unifield Modelling Languange) dalam pengimplementasiannya.

I.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian singkat diatas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana analisis sistem pembiayaan Akad rahn pada BPRS Rifatul Ummah?2. Bagaimana perancangan sistem pembiayaan Akad rahn pada BPRS Rifatul Ummah?

I.3 Tujuan PenulisanBerdasarkan uraian diatas, maka dapat disusun tujuan penulisan yang terdiri atas:

1. Mengetahui Analisis sistem Pembiayaan Akad Rahn pada BPRS Rifatul Ummah1

2. Mengetahui bagaimana perancangan sistem pembiayaan Akad rahn pada BPRS Rifatul Ummah.

I.4 Batasan Masalah1. Ruang lingkup dari rancangan aplikasi pembiayaan Akad Rahn hanya pada BPRS Rifatul Ummah.2. Implementasi dari rancangan aplikasi pembiayaan hanya mencakup pembiayaan Rahn3. Diagram yang digunakan pada aplikasi pembiayaan Akad Rahn adalah Use Case Diagram, Class Diagram, Statechart diagram, Activity diagram, Sequence Diagram, Collaboration Diagram, Component Diagram ,Deployment Diagram.

I.5 Metodologi PenulisanDalam pembuatan makalah proyek kali ini menggunakan metodologi penulisan berupa:1. WawancaraYaitu wawancara langsung dengan pihak BPRS Rifatul Ummah2. InternetMencari informasi berbagai informasi tentang bagaimana merancang dan mengembangkan sistem informasi pada lembaga keuangan.

I.6 Sistematika PenulisanBerdasarkan keterangan diatas dapat dibuat sistematika penulisan seperti berikut :1. BAB I PENDAHULUANBab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Batasan Masalah, Metodologi Penulisan dan Sistematika Penulisan.2. BAB II LANDASAN TEORIBab ini menjelaskan teori umum dari sistem yang dibuat, teori spesifik, teori penunjang, dan data referensi yang diambil.3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGANBab ini menguraikan hasil pembahasan mengenai rancangan pengembangan proyek serta rancangan umum mengenai proyek yang akan dikembangkan.4. BAB IV PENUTUPBerisi Kesimpulan dan Saran.2

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Konsep Dasar Sistema. ProsedurSistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.b. Komponen/elemenKumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.II.1.1 Elemen Sistem1. Batas sistem (boundary) ;Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.2. Lingkungan luar sistem (environment) Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.3. Penghubung sistem (interface)Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.4. Masukan sistem (input) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).5. Keluaran sistem (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.6. Pengolah sistem (Process)

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.3

7. Sasaran sistemKalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.Berikut merupakan gambaran elemen-elemen dalam sistem:

Gambar 2.1 Elemen-elemen dalam Sistem

II.1.2 Klasifikasi Sistem1) Berdasarkan hubungan elemen:1. Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem ini bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.1. Closed system adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.2) Berdasarkan besar kecilnya system:1. Subsistem adalah sistem yang ada dalam sistem yang lebih besar.1. Supersistem atau suprasistem adalah jika suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, maka sistem yang lebih besar tersebut dinamakan supersistem.3) Berdasarkan Jenis Elemennya:1. Sistem fisik adalah terdiri dari sejumlah sumber daya fisik yakni sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.1. Sistem konseptual adalah terdiri dari sumber daya konseptual seperti data dan informasi.

II.2 Konsep Dasar InformasiData terdiri dari fakta dan angka dari berbagai sumber dalam dunia nyata menyangkut entitas manusia, obyek, kejadian dan lain-lain yang bisa bersifat kualitatif atau kuantitatif serta bersifat internal maupun eksternal. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga mempunyai arti bagi pemakai.Pengolah informasi (information processor) mengubah data mejadi informasi dan merupakan salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non komputer, atau kombinasinya.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

II.2.1 Kualitas InformasiKualitas informasi adalah bias terhadap error, karena adalah kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pemrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.Umur informasi adalah kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus adalah: Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

II.2.2 Nilai InformasiNilai Informasi dapat ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bila suatu informasi yang digunkan dalam suatu sitem infomrasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dangan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).Tata Sutabri (2003) berpendapat bahwa nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang sifat kuantitatif. Namun, nilai infomrasi dapat dijelaskan menurut skala relative. Misalnya, jika suatu infomasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambilan keputusan, maka informasinya tinggi. Sebaliknya, infomasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau informasi rendah (Abdul Kadir, 2003). Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

II.3 Konsep Dasar Sisem InformasiInformasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system). Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Robert A. Leitch dan K. Rosce Davis).

II.3.1 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.3 Building Block Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.1. Komponen inputInput mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.2. Komponen modelKomponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.3. Komponen outputHasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.4. Komponen teknologiTeknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.5. Komponen hardwareHardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.6. Komponen softwareSoftware berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.7. Komponen basis dataBasis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).8. Komponen controlBanyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.Whitten Bentley mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan building block dari sistem infomasi yang terdiri atas:

Gambar 2.4 Building Block Sistem Informasi Menurut Whitten Bentley

1. Knowledge Building BlockBusiness knowledge didapatkan dari data dan informasi. Melalui pemrosesan data, didapatkan informasi yang menghasilkan knowledge. Untuk bertahan dan berkembang, perusahaan harus terus-menerus meningkatkan pengetahuan bisnis mereka.1. Process Building BlockProses bisnis adalah building block pada sistem informasi karena mereka mewakili proses bisnis dari hari ke hari. 1. Communication Building BlockPerbaikan komunikasi dalam sistem informasi biasanya diarahkan ke dua tujuan utama, yaitu (1) Sistem informasi harus menyediakan antarmuka komunikasi yang efektif dan efisien untuk pengguna sistem. Antarmuka ini harus mendukung kerjasama dan koordinasi antar kegiatan. (2) Sistem informasi harus berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan sistem informasi lainnya.

II.3.2 Peranan Sistem Informasi Bagi ManajemenSistem informasi mempunyai peranan penting dalam menyediakan infomasi bagi manajemen semua tingkatan. Turban (1999) menyebutkan beberapa kemampuan dari sistem informasi yaitu:1. Melakukan sistem komputasi numeric bervolume besar dengan kecepatan tinggi.1. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat.1. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang kecil tetapi mudah diakses.1. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dengan cepat dan mudah.1. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.1. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran.1. Mengotomatisasi proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.1. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.1. Melaksanakan hal-hal diatas jauh lebih mudah daripada dikerjakan secara manual.Peranan sistem informasi bagi manajemen:0. Manajer atas Sistem komputer (15-20%) Informasi internal non PDE (10-15%) Informasi dari manajemen menengah sebesar 23-35%. 0. Manajer menengah Sistem komputer 55-75% Informasi non PDE 25-45% Informasi eksternal.0. Manajer bawah Sistem komputer 30 40 % Informasi manajemen bawah 30-40% Informasi non PDE 25 -20% Informasi luar organisasi 10-15%

II.4 Tinjauan Umum Pengembangan SistemPenyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Whitten Bently (2007) mendefinisikan proses pengembangan sistem sebagai:A set of activities, methods, best practices, deliverables, and automated tools that stakeholders use to develop and continously improve information systems and softwareII.4.1 Perlunya Pengembangan SistemJogiyanto (2005) menyatakan sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:1. Adanya permasalahan yang timbul di dalam sistem yang lama0. Ketidakberesan dalam sistem yang lama yang menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.0. Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru1. Adanya keinginan untuk mencapai kesempatan yang ada.Dalam keadaan persaingan pasar, kecepatan infomari atau efesiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan yang ada. Kesempatan ini dapat berupa peluang besar. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi, maka kesempatan akan beralih ke para pesaing.1. Adanya instruksi Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruktur dari pimpinan organisasi maupun dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah. Semua sistem mempunyai daur hidup sistem (system life cycle). Whitten Bently (2007) menyatakan bahwa:System life cycle is the factoring of lifetime of an information system into two stages, (1) systems development and (2) systems operation and maintenance-first you build it, then you use and maintain it. Eventually, you cycle back to redevelopment of a new systemGambar 2.5 System Life CycleSemua sistem informasi mempunyai permasalahan tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Permasalahan sistem informasi berkaitan dengan karakteristik informasi, yaitu:1. RelevansiHasil dari sistem informasi harus dapat digunakan untuk kegiatan manajemen. Jika tidak layak, maka sistem informasi tersebut tidak layak untuk dipergunakan lagi. Gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain:0. Banyak laporan yang isinya terlalu panjang.0. Laporan tidak bisa digunakan oleh pihak yang menerimanya.0. Permintaan informasi tidak tersedia di dalam sistem informasi tersebut.1. KelengkapanData tidak hanya dimasukkan secara benar, namun juga harus lengkap. Gejala dari ketidaklengkapan antara lain pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak di isi karena kesengajaan atau ketidaksengajaan.1. KebenaranKebenaran diukur sebagai keakuratan. Gejala dari ketidakbenaran antara lain total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.1. KeamananInformasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang sah.1. Ketepatan waktuBeberapa gejala diantaranya keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.1. EkonomiBiaya sistem ekonomi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik. Kenaikan biaya misalnya biaya konsultan pemeliharaan hardware dan program.1. EfisiensiBeberapa gejala ketidakefisienan antara lain melalui pengecekan waktu kesalahan dalam melakukan transaksi.1. ReliabilityBeberapa gejala unreliability antara lain komputer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.1. Kegunaan (usability)Beberapa gejala permasalahan pada kegunaan antara lain naiknya keluhan pengguna sistem informasi.Dengan dikembangkannya sistem yang baru, diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan ini akan berdampak kepada beberapa hal, yaitu:1. Performance (kinerja)Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.1. Information (informasi)Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.1. Economy (ekonomis)Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan biaya-biaya yang terjadi.1. Control (pengendalian)Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.1. Efficiency (efisiensi)Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.1. Services (layanan)Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem kepada pengguna sistem.II.4.2 Prinsip Pengembangan SistemSelama proes pengembangan sistem, terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti, yaitu:1. Sistem yang dikembangkan merupakan sistem untuk manajemen. 1. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. 1. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik. 1. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem. 1. Proses pengembangan sistem tidak harus berurutan. 1. Jangan takut untuk membatalkan proyek. 1. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.Selain prinsip diatas, ada juga yang menyatakan bahwa prinsip pengembangan sistem didasarkan pada 10 hal (Whitten Bently (2007)), yaitu:1. Get the system users involved (libatkan para pengguna dalam pengembangan sistem).1. Use a problem-solving approach (gunakan pendekatan pemecahan masalah).1. Establish phases and activities (menetapkan tahapan dari aktifitas yang akan dilakukan).1. Document through development (mendokumentasikan setiap pengembangan yang dilakukan).1. Establish standards (menetapkan standardisasi).1. Manage the process and projects (mengatur proses dan project).1. Justify systems as capital investments (jadikan sistem sebagai modal investasi).1. Dont be afraid to cancel or revise scope (jangan takut untuk membatalkan proyek).1. Divide and conquer.1. Design systems for growth and change (desain untuk perubahan dan perkembangan sistem).

II.5 Siklus Hidup Pengembangan SistemPada pengembangan sistem secara umum perlu dilakukan beberapa tahapan dengan urutan tertentu, yaitu:2. Perencanaan2. Analisis2. Desain2. Implementasi2. Penggunaan

Gambar 2.6 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

II.5.1 Pendekatan Pengembangan Sistem1. Berdasarkan metodologi yang digunakan:0. Classical ApproachMengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada daur pengembangan sistem tanpa dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada siklus pengembangan sistem. Permasalahan: Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit, karena kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam pengembangan sistemnya. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal. Kemungkinan kesalahan sistem besar. Keberhasilan sistem kurang terjamin. Masalah dalam penerapan sistem.0. Structural ApproachPengembangan sistem dilengkapi dengan alat-alat dan teknik yang dibutuhkan, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan di dapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Digunakan beberapa alat diantaranya data flow diagram (DFD), data dictionary (kamus data), decision table (tabel keputusan), dan diagram IPO yang membuat proses pengembangan sistem menjadi lebih terarah.Terdapat beberapa fitur yang pada umunya digunakan pada pendekatan secara structural, yaitu: Fokus pada struktur data Menggunakan diagram dan structured English Focus pada business requirement

Keuntungan structural approach, yaitu: Berfokus pada data requirement yang lebih stabil dibandingkan dengan processing requirement Penggunaan diagram dan structured English Berfokus pada business requirement, sehingga memberikan keuntungan bisnis karena penggunaan teknologi yang digunakan dapat mendukung tujuan bisnis. Mempunyai dokumentasi yang baik. Adanya standarisasi.1. Berdasarkan sasaran yang akan dicapai1. Piecemeal ApproachPengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).1. Systems ApproachMemperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global. Menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi saja.1. Berdasarkan penentuan kebutuhan sistem2. Bottom Up ApproachDimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level diatasnya dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Disebut juga dengan data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah baru informasi yang akan dihasilkan sebagai hasil dari pengolahan data tersebut.2. Top Down ApproachDimulai dari level atas organisasi yaitu level perencanaan strategi. Dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur operasi dan pengontrolan. Disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi penekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen, kemudian dilakukan pendefenisian data yang dibutuhkan.1. Berdasarkan cara pengembangannya3. Total System ApproachPendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara keseluruhan.3. Modular ApproachMemecah sistem menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Keuntungan:3. Sistem akan dikembangkan tepat waktu,3. mudah dipahami oleh pengguna sistem 3. mudah dalam pemeliharaannya. 1. Berdasarkan teknologi yang digunakan4. Great Loop ApproachMenerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Pendekatan ini menggunakan investasi yang besar karena teknologi canggih yang digunakan. 4. Evolutionary ApproachMenerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus dikembangkan pada periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi yang ada. II.5.2 Metodologi Pengembangan SistemMetodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistemik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.Metodologi pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: Functional decomposition technologies HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output) Stepwise refinement (SR) atau iterative stepwise refinement (ISR) Information hiding Data oriented methodologies Data flow oriented methodologies. Data structure oriented methodologies. Prescriptive methodologies Object oriented methodologies

II.5.3 Alat Pengembangan SistemAlat yang digunakan dalam suatu pengembangan sistem umumnya berupa gambar, diagram atau grafik1. HIPO (Hierarchy Plus input-process-output) DiagramSebuah model HIPO terdiri dari bagan hirarki yang menggambarkan struktur kontrol program dan sejumlah grafik IPO (Input-Proses-Output) yang menggambarkan input, output, dan fungsi (atau proses) yang dilakukan oleh setiap modul pada bagan hirarki.Sasaran utama dari HIPO adalah:1. Menyediakan suatu struktur untuk memahami fungsi dari sistem.1. Menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program.1. Memberikan penjelasan dari input yang digunakan dan output yang dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap tingkatan dari diagram HIPO.1. Menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem.Sebuah diagram HIPO memiliki dua bagian, yaitu:3. Grafik hirarki digunakan untuk mewakili struktur top-down programGambar 2.7 Grafik Hirarki Program Inventory3. IPO (Input-Proses-Output) grafik digunakan untuk menggambarkan input, output, dan proses yang dilakukan oleh modul1. Overview DiagramMenunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan outputBagian input menggambarkan item data yang akan digunakan pada bagian proses. Bagian proses berisi sejumlah langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi dan bagian output yang berisi item data yang dihasilkan atau dimodifikasi oleh langkah-langkah proses.

Gambar 2.8 Overview Diagram untuk Proses 2.01. Detail DiagramMerupakan diagram tingkatan yang paling rendah di dalam HIPO diagram. Diagram ini berisi elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci kerja dari masing-masing proses.Gambar 2.9 Detail Diagram

Secara teori, HIPO menyediakan dokumentasi jangka panjang. Namun, "teks ditambah flowchart" pada grafik IPO membuat diagram tersebut sulit untuk di maintain, sehingga dokumentasi sering tidak mewakili keadaan program saat ini.1. Data Flow DiagramDiagram aliran data (Data Flow Diagram) adalah model logis dari aliran data melalui sistem yang menunjukkan bagaimana batasan-batasan sistem, proses, dan entitas data saling terkait secara logis. Penggunaan notasi dalam diagram aliran data akan sangat membantu dalam memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya.1. Structured chartStructured chart digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang ke dalam bentuk modul dan submodul. Structured chart menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol diantara modulnya sehingga dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai sistem dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya.1. SADT diagramSADT memandang suatu sistem terdiri dari dua hal, yaitu:3. Benda (object, dokumen atau data)3. Kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak)Tipe Diagram Pada SADT: Diagram kegiatan (activity diagram)Menunjukkan kegiatan yang dilakukan sistem. Digunakan dua buah simbol yaitu kotak yang menunjukkan kegiatan yang dilakukan dan simbol panah yang menunjukkan data yang digunakan atau dihasilkan oleh kegiatan yang terjadi, data kontrol atau dukungan mekanisme. Data controlMenunjukan kendala-kendala dari kegiatan, sedangkan mekanisme menunjukkan departemen atau individu atau pihak yang berhubungan atau yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.

II.6 Analisa SistemKamus besar Oxford mendefinisikan analisa sebagai:Separation of substance into part for study and interpretation; detailed examination.Analisa sistem (systems analisis) didefinisikan sebagai:Penguraian dari sutau sistem infomasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hamabatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.II.6.1 Pendekatan Analisa SistemPada dasarnya analisa sistem adalah proses pemecahan masalah. Ada beberapa pendekatan analisa sistem, yaitu:

II.6.2 Model Driven Analysis ApproachesModel driven analysis didefinisikan sebagai berikut:A problem solving approach that emphasizes the drawing of pictorial system models todocument and validate existing and/or proposed systems. Ultimately, the systems model becomes the blueprint for the designing and constructing an improved systemYang termasuk ke dalam model driven approaches adalah structured analysis, information engineering dan object oriented analysis. Model driven analysis menggunakan media gambar dalam mengkomunikasikan business problem, requirement, dan solusi yang dihasilkan. Contoh model yang sering kita lihat dan kita gunakan adalah flowchart, diagram heirarki (hierarchical chart) atau diagram struktur (structured chart) dan diagram organisasi (organization chart).Saat ini, model driven approaches mulai menggunakan tools bantuan. Beberapa sistem analisa menggunakan beberapa software dalam menggambarkan modelnya, misalnya menggunakan Microsoft Visio atau rational Rose.1. Traditional ApproachesBerbagai pendekatan tradisional dalam menganalisa dan mengembangkan sistem telah mulai dikembangkan pada awal tahun 1970. Salah satu yang paling sering digunakan hingga saat ini adalah structured analysis. Structured analysis berfokus pada aliran data yang mengalir pada proses bisnis dan software. Lebih sering dianggap sebagai pendekatan yang bersifat process-centered. Salah satu tools yang digunakan dalam memodelkan prosesnya adalah flow diagram (DFD) yang menggambarkan proses yang ada atau proses yang akan diusulkan didalam sistem beserta input, output dan datanya. Model ini mneggambarkan aliran data antara proses dan yang melewati proses dan menunjukan dimana data tersebut akan disimpan.Traditional approaches yang lainnya adalah Information Enginnering (IE) yang berfokus pada struktur dari penyimpanan data dibandingkan dengan proses yang terjadi. Sehingga lebih sering dianggap sebagai pendekatan yang bersifat data-centered. Model ini yang digunakan adalah Entity Relationshirp Diagram (ERD).1. Object Oriented ApproachesObject oriented approach didefiniskan sebagai:A model driven technique that integrates data and process concern into contruct called objects.Object didefinisikan sebagai:The encapsulation of the data (called properties) that describes a discrete person, object, place, event or thing, with all of the processes (called methods) that are allowed to use or update the data and properties.Object orientes approach menampilkan sistem informasi tidak sebagai data dan proses namun sebagai sekumpulan objek yang merangkum (encapsulate) data dan proses tersebut. Object berisi data attribute. Cara untuk membuat, membaca , mengupdate dan menghapus object tersebutmelalui suatu embedded proses yang disebut dengan method. Bahasa pemrograman yang berbasis objek diantaranya Java, C++ dan .NET. Object oriented approach mempunyai tools permodelan ayng dikenal dengan UML (Unified Modelling Language). Salah satu contoh diagramnya adala class diagram.

II.6.3 Acceleraten System Analysis ApproachesYang termasuk kedalam accelerated system analysis approaches adalah prototyping dan rapid application archited development, yang menekan pada pembuatan prototype agar lebih cepat dalam mengidentifikasi proses bisnis dan user requirement bagi sistem yang baru.1. PrototypingPrototyping didefinisikan sebagai:A technique used to identify the users business requirement by having them react to a quick and dirty implementation of these requirement.Prototyping menggunakan teknologi rapid development untuk membantu user dalam menentukan business requirement. Terdapat dua jenis prototype yaitu evolutionary dan requirement.Para pengguna dan developer tertarik untuk menggunakan prototyping dengan alasan sebagai berikut:1. Komunikasi anatara pengguna meningkat1. Developer dapat mengetahui dan mempelajari kebuuhan pengguna secara tepat1. Pengguna lebih berperan aktif dalam pengembangan sistem1. Pengembang dan pengguna memerlukan lebih sediki usaha dan waktu dalam mengembangkan sistem.1. Implementasi akan lebih mudah sebab pengguna mengetahui apa yang didapat dari sistem yang baruKelemahan dari sistem prototyping:1. Hasil yang terjadi mungkin premature, berdasarkan look and feel1. Mendorong focus dan komitmen perancangan yang mungkin masih premature1. Mendorong pengguna percaya bahwa sistem tersebut nantinya juga dapat dibangun dengan cepat seperti prototype-nya.II.6.4 Rapid Architected AnalysisMetodologi yang mempunyai tujuan sama seperti prototyping, yaitu memberikan respon yang cepat pada kebutuhan pengguna dengan lingkup yang lebih luas. Meodologi dasar dari rapid architected analysis adalah (1) perencanaan kebutuhan, (2) rancangan pengguna, (3) konstruksi, dan (4) cutover.Pada rapid architected analysis, dibentuk berbagai tim yang berbeda untuk menangani perencanaan kebutuhan, rancangan pengguna, konstruksi, dan cutover. Rapid architected analysis menggunakan CASE tools yang memudahkan prototyping dan pembuatan kode.

II.6.5 Langkah-Langkah SistemLangkah-langkah analisa sistem digambarkan seperti dibawah ini:1. Scope Definition PhaseScope Definition Phase bisa disebut juga preliminary investigation phase, initial study phase, survey phase, atau planning phase. Scope definition phase terdiri atas beberapa proses, yaitu:1. Indentify baseline problems and opportunities1. Negotiate baseline scope1. Assess baseline project worthiness1. Develop baseline schedule and budget1. Communicate the project plana) Identifty Baseline Problem and OpportunitiesSalah satu tugas pentingnya adalah menetapkan dasar permsalahan, titik keputusan, dan atau penyebab dari permasalahn yang terjadi. Hasil dari tahap ini berupa preliminary problem statement yang terdiri dari analisa permasalahan opportunities dan directives Masing-msing permasalahn, opportunities dan directivies dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:1. Urgency1. Visibility1. Benefits1. Priority1. Possible solutionb) Negotiate Baseline ScopeSenior sistem analis dan project manager memegang tahap ini. Pihak yang terlibat adalah sistem owners, yang terdiri atas executive sponsor, manager dari semua unit di dalam perusahaan dan manager sistem informasi. Sistem user, sistem designer, dan sistem builder tidak terlibat pada tahap ini.c) Assess Baseline Project Worthiness (Menilai Kelayakan Proyek)Senior sistem analis dan project manager memegang tahap ini. Pihak yang terlibat adalah sistem owners, yang terdiri atas executive sponsor, manager dari semua unit di dalam perusahaan dan manager sistem informasi harus membuat keputusan. Keputusan yang diambil harus berdasarkan preliminary problem statement with scope.d) Develop Baseline Schedule and Budget (Penentuan Jadwal dan Anggaran)Jika proyek telah disetujui untuk dilanjutkan, langkah selanjutnya adalam membuat rencana project. Rencana awal project setidaknya terdiri dari ebberapa hal, yaitu:1. Preliminary master plan yang terdiri atas penugasan sumber daya dan jadwal untuk project tersebut1. Rencana dan jadwal secara terperinci untuk melengkapi fase project yang berikutnya.e) Communicate The Project PlanTahap ini berupa document charter, yang terdiri atas komponen yaitu dasar permasalahn pihak yang terlibat, ruang lingkup, metodologi, jadwal dan anggaran. Dokumen pada tahap ini dikenal dengan banyak nama, ada yang menyebutnya Project charter, Vision Document, Product Requirement Document dan Marketing Requirement Document.

1. The Problem Analysis PhaseTujuan dari analisa permasalahan adalah untuk mempelajari dan memahami permasalahan dengan cara menganalisa permasalahan, kesempatan dan batasannya, sehingga akan didapatkan pemahaman secara terperinci mengenai sistem yang sedang berjalan dan dokumen yang terlibat di dalam sistem. Tahap analisis permasalahan ada:1. Understand the problem domain1. Analyze problem and opportunities1. Analyze business process1. Establish sysem emprovement objectives1. Update or define the project plan1. Communicate findings and recommendations.1. The Requirement Analysis PhaseTahap ini merupakan tahap mengumpulkan, menganalisa, memvalidasi dan menetapkan reqirement pada sistem. Pada tahap ini didapatkan SRS (Software Requirement Spesification). Tahap requirement analysis ini terdiri dari beberapa hal, yaitu:1. Identify and express system requirement1. Prioritize system requirement1. Update or refine the project plan1. Communicate the requirement statement.Dokumen SRS adalah dokumen requirement yang menyediakan panduan mengenai spesifikasi requirement sistem yang diinginkan oleh pengguna sistem secara lengkap terhadap suatu bagian atau keseluruhan aplikasi.Komponen utama pada dokumen SRS adalah:1. Informasi mengenai sistem1. Spesific Requirements1. Lampiran1. The Logical Design PhaseTahap ini merupakan tahap pendokumenan business requirement dengan menggunakan sistem model yang mengilustrasikan struktur data, proses bisnis, aliran data, dan user interface. Tahap logical design ini terdiri atas:1. Structured functional requirement1. Prototype functional requirement1. Validate functional requirement1. Define acceptance test case.1. The Decision Analysis PhaseTahap ini merupaka tahap pengidentifikasian kandidat solusi permasalahan , menganalisa masing-masing kandidat tersebut. Tahap decision analysis terdiri dari beberapa hal, yaitu:1. Identify candidate solution1. Analyse candidate solution1. Compare candidate solution1. Update the project plan1. Recommend a system solution

II.7 Diagram UMLII.7.1 Use Case DiagramUse Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan aktivitas apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem dari sudut pandang pengguna sistem (user) sebagai pengguna (external observer) dan berhubungan dengan skenarioskenario yang dapat dilakukan oleh user. Use Case Diagram merupakan sekumpulan actor, use case, dan komunikasi antar actor dengan use case.

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2

uses Hubungan yang sama seperti include, keyword uses digunakan pada uml diagram 2.1 ke atas

4 Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

5 Extend Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

7 System Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8

Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor

9

Collaboration Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).

10

Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi

Gambar 2.10 Simbol Usecase

II.7.2 Class Diagram Class Diagram adalah sebuah class yang menggambarkan struktur dan penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class Diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

2 Nary Association Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

3 Class Class Himpunan dari objek-objek yang terbagi atas 3 bagian, nama class, atribut serta operasi.

Attribute

+Operation()

4

Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

5 Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

6

Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

7 Association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya disertai multiplicity (one to one, one to many, many to many, dll)

8 Agregation Hubungan antar class yang sama dengan asosiasi, namun agregasi memiliki ikatan yang lebih kuat, karena saling bergantung, namun masing-masin kelas yang bergantung bisa berdiri sendiri

9 Composition Hubungan antar class, di mana class yang satu sangat bergantung pada class lainnya

Gambar 2.11 Simbol Class Diagram

II.7.3 Object Diagram Object Diagram adalah suatu diagram yang berfungsi untuk mengatur atribut, objek dan hubungan antara contoh dalam diagram, Object Diagram juga dapat menampilkan struktur model sistem dalam waktu tertentu. Object Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada Object Diagram harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Obj : Class Object Instance Inisialisasi class dalam bentuk object saat system di jalankan

Attribute

2 Link Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya disertai multiplicity (one to one, one to many, many to many, dll)

Gambar 2.12 Simbol Object Diagram

II.7.4 Sequence Diagram Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebaliknya) berupa pesan yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. SIMBOL NAMA KETERANGAN

Object Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma

Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.

Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah obyek.

Activation Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah obyek yang akan melakukan sebuah aksi.

Message Message, digambarkan dengan anak panah horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi antara object-object.

Create Message Create Message, menyatakan suatu obyek membuat obyek yang lain, arah panah mengarah pada obyek yang dibuat

Method_name()

Call Message Menyatakan suatu obyek memanggil operasi / method yang ada pada obyek lain atau dirinya sendiri. Arah panah mengarah pada obyek yang memiliki operasi / method, oleh karena itu, method yang dipanggil harus ada pada class diagram sesuai dengan class object yang berinteraksi

Reply message

Reply message Menyatakan suatu obyek yang telah menjalankan suatu operasi / method menghasilkan suatu kembalian ke obyek tertentu, arah panah menuju ke obyek yang menerima kembalian

Gambar 2.13 Simbol Sequence Diagram II.7.5 Collaboration Diagram Collaboration Diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti Sequence Diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masingmasing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan.

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Object Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma

Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.

Link Menyatakan suatu hubungan antar object yang saling berkomunikasi

Message Message, digambarkan dengan anak panah yang mengarah antar obyek dan diberi label urutan yang mengindikasikan urutan komunikasi yang terjadi antar obyek

Method_name()

Call Message Menyatakan suatu obyek memanggil operasi / method yang ada pada obyek lain atau dirinya sendiri. Arah panah mengarah pada obyek yang memiliki operasi / method, oleh karena itu, method yang dipanggil harus ada pada class diagram sesuai dengan class object yang berinteraksi

Gambar 2.14 Simbol Collaboration Diagram II.7.6 Activity DiagramActivity Diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan dari use case dam responsibilities dari class. SIMBOL KETERANGAN

Titik Awal

Titik Akhir

Activity

Pilihan Untuk mengambil Keputusan

Mengatur alur kerja dari suatu activity ke activity lain, atau dari satu symbol ke symbol lainnya

Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk menggabungkan dua

kegiatan peralel menjadi satu.

Rake; Menunjukkan adanya dekomposisi

Tanda Waktu

Tanda pengiriman

Tanda penerimaan

Aliran akhir (Flow Final)

Gambar 2.15 Simbol Activity Diagram

II.7.7 Statechart DiagramStatechart Diagram adalah diagram yang menggambarkan perilaku sistem perangkat lunak yang dibuat dan prilaku class, subsistem dan seluruh aplikasi. Statechart Diagram berguna untuk menyediakan cara yang baik dalam memodelkan komunikasi yang terjadi dengan lingkungan luar. NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 State Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek.

2 Initial Pseudo State Bagaimana objek dibentuk atau diawali

3 Final State Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

4

Transition Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya

5 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

6 Node Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.

Gambar 2.16 Simbol Statechart Diagram II.7.8 Component Diagram Component Diagram adalah diagram yang menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya. SIMBOL NAMA KETERANGAN

Komponen Sebuah komponen melambangkan sebuah entitas software dalam sebuah sistem. Sebuah komponen dinotasikan sebagai sebuah kotak segiempat dengan dua kotak kecil tambahan yang menempel disebelah kirinya.

Depedency Sebuah Dependency digunakan untuk menotasikan relasi antara

dua komponen. Notasinya adalah tanda panah putusputus yang diarahkan kepada komponen tempat sebuah komponen itu bergantung.

Gambar 2.17 Component Diagram II.7.9 Deployment Diagram Deployment Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hardware dimana komponen software tersebut akan dikembangkan. Deployment Diagram biasanya digambarkan setelah tahap pengembangan sistem diselesaikan.

SIMBOL NAMA KETERANGAN

komponen Pada deployment diagram, komponenkomponen yang ada diletakkan didalam node untuk memastikan keberadaan posisi mereka

Node Node menggambarkan bagian-bagian hardware dalam sebuah sistem. Notasi untuk node digambarkan sebagai sebuah kubus 3 dimensi.

Association Sebuah association digambarkan sebagai sebuah garis yang menghubungkan dua node yang mengindikasikan jalur komunikasi antara

element-elemen hardware.

Gambar 2.18 Simbol Deployment DiagramII.7.10 Package DiagramPackage Diagram menunjukkan struktur atau ketergantungan antar sub-sistem atau model, serta menunjukkan pengaturan dan organisasi dari elemen model untuk proyek skala besar Simbol Nama Keterangan

Access Untuk mengakses elemen dengan visibilitas private

Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

Import Untuk mengakses elemen dengan visibilitas public Package Digunakan untuk mengelompokkan elemen, serta menyediakan namespace dari elemen yang menjadi anggotanya, dan mungkin berisi paket lainnya Gambar 2.19 Simbol Package Diagram45BAB III ANALISIS PERMASALAHANIII.1 Deskripsi Sistem Sistem pembiayaan Rahn BPRS Rifatul Ummah. Aplikasi ini di buat untuk membantu proses pembiayaan kepada nasabah dalam bentuk peminjaman dan disertai dengan barang jaminan yang harus diberikan kepada BPRS yang biasa disebut dengan Gadai.. Aplikasi ini dapat membantu dalam proses pelayanan nasabah maupun proses manajerial keuangan dari BPRS tersebut. Karena aplikasi ini terdapat fitur untuk melihat data nasabah, data pegawai, data akad dan data transaksi transaksi pembiayaan kepada nasabah yang terjadi pada BPRS tersebut.III.2 Use Case diagramBerikut adalah diagram usecase yang terdapat pada aplikasi pembiayaan Rahn .Gambar 3. 1 Use Case diagram aktor AdminAktor Admin DeskripsiKebutuhan dalam memasukan data pegawai, ubah data pegawai, lihat data pegawai dan mengelola data akunGambar 3. 2 Use Case diagram aktor teller Aktor Teller(Melayani transaksi)DeskripsiKebutuhan user dalam use case Masukan Data transaksi, Lihat data transaksi, ubah data transaksi, Masukkan data barang, lihat data barang, ubah data barang, cetak laporan transaksi, lihat data customer.Gambar 3. 3 Use Case AOAktor Acoount Officer (Melayani akad)DeskripsiKebutuhan user dalam use case Masukkan data pendaftaran akad, view data akad dan update data akadGambar 3.4 Use Case KomiteAktor ManagerDeskripsiKebutuhan user dalam use case mengelola data nasabah, mengelola data pegawai,mengelola data pengajuan akad, mengelola data persetujuan akad, cetak laporan persetujuan akad.Gambar 3.5 Us ecase CSOAktor Customer service (Melayani nasabah)DeskripsiKebutuhan user dalam use case registrasi customer, registrasi customer lelang, lihat data customer, ubah data customer, lihat data customer lelang, ubah data customer lelang, lihat data barang, lihat data transaksiIII.3 Entity Relationship Diagram (ERD)Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram(ERD)Berikut ini merupakan penjelasan dari ERD Rahn:0. Relasi antara pegawai dan pengajuan rahn one to many, artinya satu pegawai dapat melayani banyak pengajuan rahn.0. Relasi antara customer dan pengajuan rahn one to many artinya satu nasabah bisa melakukan banyak pengajuan rahn.0. Relasi pengajuan rahn dan barang one to one, artinya satu pengajuan rahn memiliki satu barang.0. Relasi pengajuan rahn dan transaksi one to many artinya satu pengajuan rahn dapat memiliki banyak transaksi.0. Relasi pegawai dengan transaksi one to many artinya satu pegawai dapat melayani banyak transaksi.0. Relasi barang dengan lelang one to one artinya satu barang untuk satu lelang.III.4 Activity DiagramDidalam aplikasi akad pembiayaan Rahn ini terdapat beberapa diagram activity, diantaranya yaitu :1. Masukan Akun2. Lihat data akun3. Hapus data akun4. Ubah Sandi5. Masuk6. Keluar7. Masukan data pegawai8. Hapus data pegawai9. Lihat Data Pegawai10. Ubah Data Pegawai11. Masukan Data Nasabah 12. Hapus Data Nasabah13. Lihat Data Nasabah14. Ubah Data Nasabah15. Masukan Akad16. Hapus Data Akad17. Lihat Data Akad18. Ubah Data Akad19. Masukan Data Transaksi20. Hapus Data Transaksi21. Lihat Data Transaksi22. Ubah Data Transaksi23. Ubah Status Persetujuan AkadIII.2.1 Masukan AkunSebelum pegawai mempunyai akses untuk menggunakan aplikasi tersebut, admin harus membuat Akun untuk pegawai, berikut adalah activity diagram untuk memasukan data Akun.Gambar 3. 3 Activity Diagram Masukan AkunIII.2.2 Lihat Data AkunSetelah memasukan data akun, kemudian melihat data Akun. Berikut adalah activity diagram untuk melihat data akun yang sudah tersedia didalam aplikasi.Gambar 3. 4 Activity Diagram Lihat Data AkunIII.2.3 Hapus Data AkunBerikut adalah Activity Diagramuntuk menghapus data AkunGambar 3.5 Activity Diagram Hapus data AkunIII.2.4 Ubah SandiJika pengguna sistem ingin mengubah sandi agar keamanan dalam hak akses terhadap aplikasi lebih aman. Berikut adalah Activity Diagram untuk mengubah Sandi yang tersedia didalam aplikasi Rahn.Gambar 3. 6 Activity Diagram Ubah SandiIII.2.5 MasukBerikut adalah Activity Diagram untuk masuk pada aplikasi Rahn.Gambar 3. 7 Activity Diagram MasukIII.2.6 KeluarBerikut adalah Activity Diagram bagi pengguna untuk keluar dari aplikasi Rahn:Gambar 3. 8 Activity Diagram KeluarIII.2.7 Masukkan Data PegawaiSebelum pegawai bekerja, terlebih dahulu Admin wajib memasukan data pegawai, berikut adalah activity untuk memasukan data pegawai.Gambar 3. 9 Activity Diagram masukkan data pegawaiIII.2.8 Hapus Data PegawaiBerikut adalah Activity menghapus data pegawai.Gambar 3. 10 Activity Diagram hapus Data PegawaiIII.2.9 Lihat data PegawaiSetelah memasukkan data pegawai, kemudian admin dapat melihat data pegawai. Berikut adalah activity untuk melihat data pegawai yang sudah tersedia didalam aplikasi Rahn.Gambar 3. 11 Activity Diagram Lihat Data PegawaiIII.2.10 Ubah Data PegawaiJika terdapat data pegawai yang kurang, maka dapat di ubah datanya agar menjadi benar dan akurat. Berikut adalah activity untuk mengubah data pegawai.Gambar 3. 12 Activity Diagram Ubah Data PegawaiIII.2.11 Masukkan Data NasabahUntuk menjadi Nasabah, maka teller harus memasukkan data nasabah yang baru mendaftar. Berikut adalah activity untuk memasukkan data nasabah.Gambar 3.13 Activity Diagram masukkan Data NasabahIII.2.12 Hapus Data NasabahJika Nasabah yang sudah tidak terdaftar maka Teller berhak menghapus data nasabah tersebut, berikut adalah Activity untuk menghapus data nasabah.Gambar 3.14 Activity Diagram hapus data NasabahIII.2.13 Lihat data NasabahData Nasabah yang telah dimasukkan oleh teller, maka teller dapat melihat data nasabah. Berikut adalah Activity untuk melihat data nasabah.Gambar 3.15 Activity Diagram melihat data NasabahIII.2.14 Ubah Data NasabahData nasabah yang kurang sesuai dapat diubah data melalui teller, berikut adalah Activity mengubah data Nasabah.Gambar 3.16 Activity Diagram Ubah Data NasabahIII.2.15 Masukan AkadNasabah yang akan membuat akad, maka data nya harus dimasukkan oleh teller pada aplikasi, berikut adalah Activity masukan akad.Gambar 3.17 Activity Diagram Masukkan AkadIII.2.16 Hapus Data AkadAkad yang sudah tidak aktif atau tidak berlaku maka teller perlu mengahpus data akad tersebut di aplikasi, Berikut Activity hapus data akad.Gambar 3.18 Activity Diagram Hapus Data AkadIII.2.17 Lihat Data AkadBerikut adalah Activity untuk melihat data akad yang telah tersedia dalam aplikasi.Gambar 3.19 Activity Diagram Lihat Data AkadIII.2.18 Ubah Data AkadBerikut adalah Activity ubah data akad.Gambar 3.20 Activity Diagram Ubah Data AkadIII.2.19 Masukan Data TransaksiTransaksi yang dilakukan oleh nasabah akan di catat oleh teller di aplikasi. Berikut adalah Activity masukkan data transaksi. Gambar 3.21 Activity Diagram Masukkan Data TransaksiIII.2.20 Hapus Data TransaksiBerikut adalah Activity hapus data transaksi di aplikasi Rahn.Gambar 3.22 Activity Diagram hapus data transaksiIII.2.21 Lihat Data TransaksiBerikut adalah Activity lihat data transaksi yang telah tersedia di aplikasi Rahn.Gambar 3.23 Activity Diagram Lihat Data TransaksiIII.2.22 Ubah Data TransaksiData Transaksi yang kurang sesuai dapat di ubah data melalui teller, Berikut adalah Activity mengubah data transaksi.Gambar 3.24 Activity Diagram ubah data transaksiIII.2.23 Ubah Status Persetujuan AkadDalam pengajuan akad terjadi persetujuan, maka teller memperbaharui status akad tersebut di aplikasi. Berikut Activity diagram persetujuan akad.Gambar 3.25 Activity diagram persetujuan akadIII.3 Class DiagramBerikut adalah class diagram aplikasi Rahn.Gambar 3.26 Class DiagramIII.4 Component DiagramBerikut adalah component diagram aplikasi Rahn.Gambar 3.27 Component Diagram aplikasi RahnIII.5 Deployment DiagramBerikut adalah deployment diagram aplikasi Rahn.Gambar 3.28 Deployment Diagram aplikasi RahnIII.6 State Chart DiagramIII.6.1 Masuk (Log In)Gambar 3.29 State Chart Masuk (Log In) Pada Aplikasi RahnIII.6.2 Masukkan Data AkadGambar 3.30 State Chart Masukkan Data Akad Pada Aplikasi RahnIII.6.3 Masukkan Data NasabahGambar 3.31 State Chart Masukkan Data Nasabah Pada Aplikasi RahnIII.6.4 Masukkan Data TransaksiGambar 3.32 State Chart Masukkan Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.6.5 Masukkan Data PegawaiGambar 3.33 State Chart Masukkan Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.6.6 Lihat Data AkadGambar 3.34 State Chart Lihat Data Akad Pada Aplikasi RahnIII.6.7 Lihat Data NasabahGambar 3.35 State Chart Lihat Data Nasabah Pada Aplikasi RahnIII.6.8 Lihat Data TransaksiGambar 3.36 State Chart Lihat Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.6.9 Lihat Data PegawaiGambar 3.37 State Chart Lihat Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.6.10 Ubah Data AkadGambar 3.38 State Chart Ubah Data Akad Pada Aplikasi RahnIII.6.11 Ubah Data NasabahGambar 3.39 State Chart Ubah Data Nasabah Pada Aplikasi RahnIII.6.12 Ubah Data TransaksiGambar 3.40 State Chart Ubah Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.6.13 Ubah Data PegawaiGambar 3.41 State Chart Ubah Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.6.14 Ubah Status PersetujuanGambar 3.42 State Chart Ubah Status Persetujuan Pada Aplikasi RahnIII.6.15 Ubah SandiGambar 3.43 State Chart Ubah Sandi Pada Aplikasi RahnIII.6.16 Hapus Data AkadGambar 3.44 State Chart Hapus Data Akad Pada Aplikasi RahnIII.6.17 Hapus Data NasabahGambar 3.45 State Chart Hapus Data Nasabah Pada Aplikasi RahnIII.6.18 Hapus Data TransaksiGambar 3.46 State Chart Hapus Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.6.19 Hapus Data PegawaiGambar 3.47 State Chart Hapus Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.6.20 Keluar (Log Out)Gambar 3.48 State Chart Keluar (Log Out) Pada Aplikasi RahnIII.7 PackageGambar 3.49 Package Pada Aplikasi RahnIII.8 Sequence DiagramIII.8.1 Sequence LoginGambar 3.50 Sequence Login Pada Aplikasi RahnIII.8.2 Sequence Lihat Data PegawaiGambar 3.51 Sequence Lihat Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.8.3 Sequence Simpan Data Pegawai Gambar 3.52 Sequence Simpan Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.8.4 Sequence Ubah Data PegawaiGambar 3.53 Sequence Ubah Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.8.5 Sequence Lihat Data TransaksiGambar 3.54 Sequence Lihat Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.8.6 Sequence Simpan Data TransaksiGambar 3.55 Sequence Simpan Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.8.7 Sequence Teller Mengelola TransaksiGambar 3.56 Sequence Teller Mengelola Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.9 Collaboration DiagramIII.9.1 Collaboration Diagram Cari PegawaiGambar 3.57 Collaboration Diagram Cari Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.9.2 Collaboration Diagram Lihat pegawaiGambar 3.58 Collaboration Diagram Lihat Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.9.3 Collaboration Diagram Simpan Data PegawaiGambar 3.59 Collaboration Diagram Simpan Data Pegawai Pada Aplikasi RahnIII.9.4 Collaboration Diagram Lihat Data TransaksiGambar 3.60 Collaboration Diagram Lihat Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.9.5 Collaboration Diagram Simpan Data TransaksiGambar 3.61 Collaboration Diagram Simpan Data Transaksi Pada Aplikasi RahnIII.9.6 Collaboration Diagram Mengelola TransaksiGambar 3.62 Collaboration Diagram Mengelola Transaksi Pada Aplikasi Rahn42BAB IV PENUTUPIV.1 KesimpulanBerdasarkan paparan diatas yang mengenai Rancangan Aplikasi Rahn, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Rancangan aplikasi yang dibuat dalam projek ini bertujuan untuk memudahkan dalam merancang aplikasi serta mendesain sistem yang akan dibuat.2. Dengan dibuatnya aplikasi ini dapat mengoptimalkan kinerja pegawai dalam mendukung operasional akad Rahn.3. Aplikasi Rahn yang dirancang menurut kebutuhan pada produk dengan akad Rahn, sehingga dapat mempermudah pekerjaan dalam operasional produk dengan akad Rahn.IV.2 SaranDalam perkembangan BPRSyang semakin pesat seharusnya diimbangi dengan teknologi terkini sehingga mampu mendukung kinerja dari sebuah BMT itu sendiri, dengan menggunakkan sistem yang memiliki fungsionalitas tinggi dan juga performa bagus. Peran sistem menjadi bagian terpenting dalam menunjang kegiatan operasional BPRST karena dengan adanya sistem ini BPRS akan sangat terbantu dan dapat menjawab beberapa permasalahan pada BPRS tersebut..88DAFTAR PUSTAKAYulianti, Emma, ST., MM (2015) Sharia Banking Information System Analysis and Design.91