16
Gbr 1. UPS 1. UPS (Uninteruptible Power Supply ) Pengertian UPS UPS merupakan singkatan dari Uninteruptible Power Supply yang mempunyai pengertian bahwa UPS adalah perangkat output yang merupakan catu daya yang tidak dapat diinterupsi. Maksud dari kata interupsi itu sendiri adalah kelebihan, kekurangan, dan matinya arus listrik yang digunakan untuk mengoperasikan perangkat UPS. Dengan kata lain, UPS bekerja sedemikian rupa tanpa terpengaruh oleh adanya interupsi tadi. UPS merupakan perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.

System Suplai Daya Listrik Gedung

  • Upload
    agus

  • View
    76

  • Download
    18

Embed Size (px)

DESCRIPTION

System Suplai Daya Listrik Gedung

Citation preview

  • Gbr 1. UPS

    1. UPS (Uninteruptible Power Supply )

    Pengertian UPS

    UPS merupakan singkatan dari Uninteruptible Power Supply yang mempunyai

    pengertian bahwa UPS adalah perangkat output yang merupakan catu daya yang tidak dapat

    diinterupsi. Maksud dari kata interupsi itu sendiri adalah kelebihan, kekurangan, dan matinya

    arus listrik yang digunakan untuk mengoperasikan perangkat UPS. Dengan kata lain, UPS

    bekerja sedemikian rupa tanpa terpengaruh oleh adanya interupsi tadi. UPS merupakan perangkat

    yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat

    memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS

    merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan

    sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi

    system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa

    telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan

    berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak

    dilindungi dengan UPS.

  • Kapasitas UPS Produk Endless Power dibagi menjadi 4 tipe, yaitu:

    1. EP100 | merupakan katagori unit UPS dengan kapasitas 1Kva - 10 Kva, terdiri dari 1

    Kva, 2 Kva, 3Kva, 6Kva, 10Kva dengan tipe 1 phase in dan 1 phase out

    2. EP200 | merupakan katagori unit UPS dengan kapasitas 10Kva - 20Kva, terdiri dari dari

    10Kva, 15Kva, 20Kva, dengan tipe 3 phase in dan 1 phase out

    3. EP300 | merupakan katagori unit UPS dengan kapasitas 10Kva - 60Kva, terdiri dari

    10Kva, 20Kva, 30Kva, 40Kva, 50Kva, 60Kva dengan tipe 3 phase in dan 3 phase out

    4. EP500 | merupakan katagori modular UPS dengan kapasitas 6Kva - 200Kva, terdiri dari

    kapasitas modul 60Kva, kapasitas modul 100Kva, kapasitas modul 150Kva, kapasitas

    modul 200Kva dengan tipe 3 phase in dan 3 phase out

    Cara Kerja UPS

    UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. UPS akan menemukan penyimpangan jalur

    voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan

    yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena

    gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada

    penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin

    akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam

    kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan

    UPS. Kegagalan listrik sesaat akibat terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran petir dapat

    meningkatkan arus catu daya dan dapat mematikan supplay arus listrik direct current (DC) yang

    menuju motherboard komputer. Kegagalan listrik sesaat tersebut dapat mempengaruhi kinerja

    perangkat komputer baik pada hardware maupun software sehingga menggunakan aktivitas

    pengolahan data. Gangguan hardware dapat mengakibatkan motherboard cepat rusak,

    berkurangnya performance system, dan turunnya performance hardware. Sedangkan gangguan

    system software dapat berupa kemungkinan operating system corrupt, data lost,dan lain

    sebagainya.

    Fungsi Utama dari UPS

    1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama

    (PLN).

    2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset

    sebagai pengganti PLN.

  • 3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up data

    dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan shutdown sesuaiprosedur ketika

    listrik utama (PLN) padam.

    4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggusistem

    komputer baik berupa kerusakan software,data maupun kerusakan hardware.

    5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahantegangan

    pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupategangan yg

    stabil.

    6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehinggamemudahkan

    pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.

    7. User friendly dan mudah dalam installasi.

    8. User dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan beberapa

    accessories yang diperlukan.

    9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet.

    10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.

    Fungsi UPS adalah sebagai penstabil listrik dan untuk memback up kebutuhan listrik. Ini

    memungkinkan komputer yang kita gunakan akan terlindungi oleh perangkat UPS. Artinya

    semua data yang ada di komputer kita telah disimpan di dalam memori perangkat UPS. Ini

    dinamakan dengan istilah Back Up. Nah, apabila komputer kita sedang terkena kendala seperti

    kelebihan daya listrik, atau kekuarangan daya listrik, atau matinya daya listrik, maka secara

    otomatis UPS akan menyimpan semua data di komputer kita yaitu dengan cara memback up

    semua file dan dokumen penting untuk diamankan. Jadi komputer kita akan terselamatkan oleh

    kendala-kendala tadi jika terdapat perangkat UPS

  • JENIS-JENIS UPS

    1. Standby

    UPS tipe Standby merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna rumahan

    untuk disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk mengambil input AC

    (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya cadangan diambil dari baterai atau

    Inverter (pada saat sumber daya utama padam). UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan

    filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping juga keuntungan bagi

    pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang kecil serta biaya yang harus

    dikeluarkan terbilang murah.

    2. Line Interactive

    UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang

    web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal ini dikarenakan selain

    memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan

    voltase yang cukup baik. Bagian Inverter (pengubah daya dari batere ke AC) selalu terhubung ke

    output sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere.

    Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya

    dari batere ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan

    penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server

    dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.

    Gbr 2. Standby UPS

  • 3. Double Conversion Online

    Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe

    ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga

    utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya

    pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk

    pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada

    Inverter yang terletak pada bagian output. Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus

    tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini

    memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal

    dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.

    Gbr 4. Double Conversion Online UPS

    Gbr 3. Line Interactive UPS

  • 4. Delta Conversion Online

    Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion)

    yang terah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan

    dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase.

    Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.

    Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta

    Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut menurut perbedaan

    pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah

    untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk

    mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai. Hal

    yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki

    kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan

    penggunaan kabel.

    Aplikasi UPS

    Data Center

    Industrial Automition control

    Medical / Laboratorium control

    Aviation

    Telcom

    Gbr 5. Delta Conversion Online UPS

  • 2. Sistem Manuver Daya Listrik

    Manuver atau memanipulasi jaringan distribusi adalah serangkaian kegiatan membuat

    modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat dari adanya gangguan atau pekerjaan

    jaringan yang membutuhkan pemadaman tenaga listrik, sehingga dapat mengurangi daerah

    pemadaman dan agar tetap tercapai kondisi penyaluran tenaga listrik yang semaksimal mungkin.

    Kegiatan yang dilakukan dalam manuver jaringan antara lain :

    1. Memisahkan bagianbagian jaringan yang semula terhubung dalam keadaan bertegangan ataupun tidak bertegangan dalam kondisi normalnya.

    2. Menghubungkan bagianbagian jaringan yang semula terpisah dalam keadaan bertegangan ataupun tidak bertegangan dalam kondisi normalnya.

    Optimalisasi atas keberhasilan kegiatan manuver jaringan dari segi teknis ditentukan oleh

    konfigurasi jaringan dan peralatan manuver yang tersedia di sepanjang jaringan. Peralatan yang

    dimaksud adalah peralatan peralatan jaringan yang berfungsi sebagai peralatan hubung. Jenis dari manuver sistem daya listrik yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut :

    1. ATS

    ATS merupakan kepanjangan dari Automatic Transfer Switch. Merupakan jenis dari

    sistem manuver daya listrik antara PLN dan Genset (supply cadangan). ATS akan secara

    otomatis membuka supply listrik dengan genset dan menutup supply listrik dengan sumber PLN

    dan sebaliknya membuka supply dengan sumber PLN dan menutup supply listrik dari genset

    secara otomatis ketika supply listrik dari PLN menyala.

    Gbr 6. ATS

  • 3. AMF

    AMF merupakan singkatan dari Auto Main Failure. AMF ini tidak dapat berdiri sendiri

    dalam sebuah sistem manuver daya listrik akan tetapi harus digabungkan dengan ATS. AMF

    memiliki fungsi untuk menghidupkan genset secara otomatis apabila supply dari PLN

    mengalami kegagalan atau terjadi pemadaman listrik.

    Gbr 7. AMF

  • 4. Instalasi Listrik Gedung

    A. PHB ( Panel Hubung Bagi )

    Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN

    dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut

    melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir ke

    beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak ke peralatan pemanfaatan

    listrik yang berada di dalam bangunan.

    Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus sesuai

    dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk penempatan panel listrik

    hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan terletak ditempat yang mudah dijangkau

    dalam memudahkan pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang cukup luas sehingga

    pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman.

    Peranan Panel Hubung Bagi (PHB) Dalam Suatu Bangunan.

    1. Penghubung

    Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan rangkaian

    listrik lainnya pada suatu operasi kerja. Panel menghubungkan suplay tenaga listrik dari

    panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.

    2. Pengaman

    Suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila

    terjadi gangguan pada rangkaian. Komponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel

    listrik ini adalah MCCB dan MCB.

    3. Pembagi

    Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada instalasi

    tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik berdasarkan jumlah

    beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat

    beban. Pembagian tersebut dibagi menjadi beberapagroup beban dan juga untuk

    membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa.

    4. Penyuplai

    Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan

    mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban baik

    untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga.

    5. Pengontrol

    Fungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel

    tersebut masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan

    baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.

  • Gbr 8. PHB ( Panel Hubung Bagi )

  • LVMDP LVMDP ( LOW VOLTAGE MAIN DISTRIBUTION PANEL) atau biasanya disebut

    dengan PUTR (Panel Utama Tegangan Rendah) merupakan induk kendali atau pusat kendali

    power dalam suatu bangunan, baik bangunan tersebut berupa bangunan perkantoran,

    pergudangan , hotel , industry maupun tempat yang lainnya. Disebut pusat kendali karena

    sebelum power/ tegangan listrik didistribusikan pada setiap pemakaian , power akan diolah dan

    dikontrol dari induk power atau lebih dikenal dengan sebutan PANEL/ LVMDP.

    Sumber tegangan yang diggunakan berasal dari PLN atau Genset, atau keduanya dan dapat

    dipergunakan secara bergantian maupun secara bersamaan secara terpisah,/bersamaan secara

    parallel(menjadi satu) . Pengendali pada Pusat Kendali ini biasanya dioperasikan manual oleh

    operator , atau otomatis dengan control panel itu sendiri atau dengan BAS ( Building Automatic

    System ) yang kini banyak dipergunakan.

    Terletak dalam ruangan tersendiri dan terpisah dari ruangan panel distribusi yang lain,

    berdiri sendiri atau menjadi satu dengan GENSET,

    Berfungsi :

    1. Sebagai power utama , panel ini akan mempermudah pendistribusian power ke pemaikaian

    pemakaian melaluui panel distribusi pada setiap bagian

    2. Mempermudah pengecekan pemakaian daya secara menyeluruh

    3. Pengecekan daya pada bagian yang akan didistribusikan

    4. Sebagai penggaman tingkat akhir jika terjadi gangguan pada panel - panel pemakaian

    Untuk membedakan panel ini dengan panel yang lainnya sangat mudah, mempunyai fisik

    yang lebih besar dari pada panel yang lainnya, tapi yang paling mudah untuk dilihat adalah,

    sumber power yang masuk ke panel ini adalah langsung dari penghasil power itu sendiri, baik

    dari trafo PLN atau genset yang bekerja sendiri , atau genset yang bekerja parallel.

    Gbr 9. LVMDP

  • MDP

    MDP adalah singkatan dari Main Distribution Panel yang terdiri dari line pembagi

    dengan MCCB, yang mensuplai power ke panel lanjutan pada setiap gedung yang dialirkan arus

    listrik dan mendapatkan supply dari panel LVMDP. Pada panel MDP ini terpasang juga alat ukur

    yang digunakan untuk mengetahui dan membaca besarnya tegangan dan arus yang ada pada

    instalasi listrik. Alat ukut yang digunakan adalah voltmeter dan amperemeter. Adapun cara

    pengoperasian dari MDP adalah sebagai berikut :

    1) Pastikan catuan daya dari LVMDP sudah siap , dengan mengecek di panel LVMDP. 2) Power Utama pada MDP di ON kan/ MCCB main power. Lampu Indikator akan menyala . 3) Power MDP siap untuk didistribusikan lagi sesuai arah pembagi yang diperlukan.

    Gbr 10. MDP

  • DP DP merupakan singkatan dari distribution panel. Panel distribusi ini adalah komponen

    dari sistem pasokan listrik yang membagi daya listrik ke sub panel, sekaligus memberikan

    perlindungan sekring atau pemutus sirkuit untuk setiap rangkaian utama, mendistribusikan daya

    listrik ke keperluan seperti ke panel penerangan dan stop kontak, mendistribusikan listrik ke

    panel control dan mendistribusikan ke panel mesin-mesin dalam sebuah produksi.

    SDP

    SDP atau Sub Distribution Panel merupakan sebuah panel yang mendistribusikan power listrik

    ke beban langsung. Seperti panel control penerangan dan stop kontak, panel control AC dan juga

    Panel control pompa. SDP mendapat suply daya dari DP yang sudah terbagi menjadi masing masing bagian.

    Gbr 11. SDP

  • A. Distribusi Daya

    Tenaga listrik dibangkitkan dipusat-pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLT,

    PLTD, PLTP, dan PLTG kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu

    dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan yang berada di pusat listrik. Saluran

    transmisi tegangan tinggi kebanyakan mempunyai tegangan 30 KV, 66 KV, 150 KV dan 500

    KV. Khusus untuk tegangan 500 KV daam prakteknya disebut dengan tegangan ekstra tinggi.

    Setelah melalui saluran transmisi maka tenaga listrik sampai ke gardu induk (sub station) untuk

    diturunkan menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi primer yang bertegangan 6KV,

    12 KV atau 20 KV. Yang terakhir di sebutkan adalah yang cenderung di gunakan di Indonesia.

    Jaringan setelah keluar dari gardu induk biasa disebut jarringan distribusi, sedangkan jarinagan

    antara pusat listrik dan gardu induk biasa disebut jaringan transmisi, baik saluran transmisi

    ataupun saluran distribusi ada yang berupa saluran udara dan ada yang berupa sauran udara da

    nada yang berupa kabel tanah. Setelah melalui jaringan distribusi primer maka kemudian tenaga

    listrik diturunkan tegangannya dalam gardu-gardu distribusi menjadi teganan rendah atau

    jaringan distribusi sekunder dengan tegangan 380 V atau 220 V. melalui jaringan tegangan

    rendah untuk selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan (konsumen) melalui sambungan

    rumah hinga ke alat pengukur dan pembatas di rumah pelanggan atau sering disebut dengan

    KWH meter.

    Gbr 12. Distribusi Daya

  • C. Instalasi Daya Listrik Instalasi daya listrik adalah instalasi listrik yang berhubungan dengan beban-beban

    listrik berupa peralatan elektronik dan mesin-mesin listrik seperti motor listrik dan pompa-

    pompa.

    Syarat-syarat instalasi daya listrik adalah :

    Syarat Ekonomis

    Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan itu, biaya

    pemasangan dan biaya pemeliharaannya semurah mungkin. Rugi-rugi daya listrik pun harus

    sekecil mungkin, rugi tegangan maksimal 5% dari tegangan sumber.

    Syarat Keamanan

    Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan

    sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan keselamatan manusia, terjamin

    peralatan dan benda-benda disekitar dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti,

    gangguan hubung singkat, gangguan beban lebih, gangguan tegangan lebih, dan sebagainya.

    Syarat Keandalan

    Syarat keandalan adalah bahwa kelangsungan pemberian atau pengaliran arus listrikm

    kepada beban atau konsumen pemakai listrik harus terjamin secara baik. Jadi instalsi listrik

    harus direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terhentinya aliran adaah sangat

    listrik.

  • D. Instalasi Listrik Penerangan Instalasi listrik penerangan ini merupakan sistem instalasi listrik untuk sistem

    penerangan sebuah gedung atau bangunan. Beberapa hal komponen utama yang digunakan

    dalam sistem penerangan ini adalah lampu, saklar, dan kabel.

    Syarat-syarat instalasi penerangan :

    Syarat ekonomis

    Instalasi penerangan harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan instalasi

    itu termasuk biaya pemasangan dan perawatan dibuat semurah mungkin.

    Syarat mudah digunakan

    Tujuan pemasangan instalasi listrik khususnya instalasi penerangan adalah untuk digunakan

    dengan mudah dan cepat. Pengguna tidak perlu bersusah payah menggunakan listrik untuk

    memenuhi kebutuhan hidupnya seperti penerangan, memasak, atau sebagainya.

    Andal

    Dengan pemasangan yang baik dan benar, instalasi dapat diandalkan dan memberikan

    manfaat seperti tujuan penggunaannya. Jadi kapan pun dibutuhkan instalasi listrik dalam

    bangunan rumah tersebut sudah siap digunakan dan berkinerja baik.

    Aman

    Pemilihan dan pemasangan beban instalasi listrik yang baik dan benar dapat menjamin

    keamanan instalasi dan perlengkapannya. Hal ini juga bertujugan untuk menjamin

    keselamatan manusia, makhluk hidup lain dan keamanan harta benda kita. kesalahan

    pemilihan dan pemasangan beban instalasi listrik dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran.

    Ramah lingkungan

    Dengan pemasangan dan penggunaan energi listrik yang baik dan benar, kita turut menjaga

    dan melindungni lingkungan sekitar. Pemanfaatan energi listrik dengan benar juga

    menghemat penggunaan energi listrikdan pada akhirnya mengurangi eksplorasi potensi alam.