30
SYSTEMA GENITALIA FEMININA (G0009203) KERABAT 2009 G0009203 – SW - Page 1

SYSTEMA GENITALE FEMININA

Embed Size (px)

Citation preview

SYSTEMA GENITALIA

FEMININA

(G0009203)

KERABAT 2009

Keluarga Besar Asisten Anatomi 2009

Fakultas Kedokteran UNS

Organa genitalia feminina interna

G0009203 – SW - Page 1

(Terletak di dalam cavitas pelvicus)

Ovarium

Tuba uterina/ tuba falopii/ salphinx/ oviduct

Uterus

Vagina

Organa Genitalia Feminina

Organa genitalia feminina eksterna (Vulva/

Pudenda)

(Terletak di luar cavitas pelvicus)

Mons pubis

Labia majora et minora

Clitoris

Vestibulum vaginae dan bulbus vestibuli

Glandula vestibularis major (Bartholini)

A. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi pada wanita yang homolog dengan testis.

Organ ini memiliki fungsi sebagai kelenjar eksokrin (produksi ovum/ oogenesis) dan

G0009203 – SW - Page 2

kelenjar endokrin (produksi hormon estrogen dan progesteron). Ovarium memiliki

bentuk dan ukuran seperti kacang almond dengan diameter kurang lebih 2-5 cm.

Letak : fossa ovarica, dinding lateral pelvis

Dorsocaudal dari tuba uterina

Dilekatkan oleh mesovarium pada ligamentum latum uteri bagian posterior.

Batas fossa ovarica : - cranial: A/V. iliaca externa

- caudal : obliterasi a. Umbilicalis dan ureter

- dasar : A/V. iliaca interna

Ovarium dikelilingi oleh capsula fibrosa tipis, disebut tunica albuginea. Bagian luar

dari capsula ini dibungkus oleh lapisan peritoneum yang mengalami modifikasi, disebut

epitelium germinativum. Sebelum pubertas permukaan ovarium licin, namun setelah

pubertas hingga menopause terjadi proses ovulasi secara rutin yang menyebabkan

permukaan ovarium secara progresif mengalami pengerutan akibat degenerasi corpus

luteum.

Bagian-bagian Ovarium

Ovarium memiliki dua ekstremitas, dua facies, dan dua margo.

Extremitas cranialis/ tubarius

- Terletak dekat v. Iliaca interna

- Dilekati oleh fimbria ovarica

- Dilekati lig. Suspensorium ovarii

- Menghadap ke ostium abdominale tuba uterina

Extremitas uterina

- Menuju ke arah caudal

- Melekat pada bagian lateral uterus melalui lig. Ovarii

propium yang melintas di dalam lig. Latum uteri dan letak

melekatnya tepat kaudal dari tempat masuknya tuba uterina.

Facies lateralis ovarii

- Bersinggungan dengan peritoneum parietale yang melapisi

fossa ovarica

Facies medialis ovarii

- Ditutupi fimbriae tubae uterinae

Margo mesovaricus

G0009203 – SW - Page 3

- Melekat ke facies dorsalis dari lig. Latum uteri oleh plica

pendek yang disebut mesovarium. Perbatasan antara

korteks ovarium yang diliputi epitel kuboid dengan

mesovarum disebut linea Forre Waldeyer. Daerah yang

dibatasi oleh linea tersebut dinamakan hilus ovarii yang

merupakan tempat masuknya pembuluh darah dan syaraf.

Margo libera ovarii

- Konveks, tidak berikatan dengan apapun

Ligamenta pada ovarium

Mesovarium : penghubung margo mesovaricus dengan facies dorsalis lig.

Latum uteri, dimulai dari pangkal linea Forre Waldeyer.

Lig. Ovarii propium : penghubung ekstremitas uterina dengan uterus.

Terletak di antara dua lembar lig. Latum uteri. Berfungsi sebagai fiksator

ovarium dengan uterus. Merupaka sisa bagian atas dari gubernaculum.

Lig. Suspensorium ovarii (infundibulopelvicum) : Terletak di antara

perlekatan mesovarium dan dinding lateral pelvis. Membentang dari

ekstremitas uterina dan infundibulum tuba uterina ke dinding lateral pelvis,

lalu membentuk tepi bebas lig. Latum uteri. Berfungsi sebagai fiksator

ovarium dengan dinding pelvis. Di dalamnya terdapat :

- A/V Ovarica

- Plexus ovaricus

G0009203 – SW - Page 4

- Vasa lymphatica

Vascularisasi ovarium

Arteri : A. Ovarica cabang dari Aorta descendens pars abdominalis

(VL 1)

R. ovaricus A. Uterina cabang dari A. Uterina cabang dari

A.illiaca interna

Arteri ovarica dan ramus ovaricus a. uterina akan

beranastomosis di mesosalphinx.

Vena : plexus venosus pampiniformis

vena ovarica dextra v. Cava inferior

vena ovarica sinistra v. Renalis sinistra

Inervasi Ovarium

Sifat: simpatis

Plexus renalis + plexus mesentericus superius plexus ovaricus

- SBN1 : NILCLMS TH X-XII

- SBN2 : Gln. Truncus sympaticus

Plexus hipogastricus superius

- SBN1 : NILCLMS L I-II

- SBN2 : Gln. Truncus sympaticus

Fungsi : vasokontriksi pembuluh darah di ovarium

B. Tuba Uterina

Tuba uterina adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan oosit dari cavitas

peritoneal periovarian menuju cavitas uteri. Organ ini juga berfungsi untuk tempat

fertilisasi. Tuba uterina terletak memanjang ke arah lateral dari cornu uteri dan terbuka

ke dalam cavitas pelvis di dekat ovarium.

G0009203 – SW - Page 5

Tuba uterina disokong oleh suatu plica peritonei yang disebut sebagai mesosalpinx,

membentuk tepi bebas dari lig. Latum uteri bagian anterosuperior. Panjang dari tuba

terina kurang lebih 10 cm dan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Infundibulum tubae uterinae

Ujung distal berbentuk corong dan terbuka ke arah cavitas peritonealis melalui

ostium abdominale tubae uterinae. Terdapat fimbriae tubae uterinae (rumbai-

rumbai infundibulum yang menyerupai jari tangan, melekat ke facies medialis

ovarii) dan fimbria ovarica (satu bagian dari fimbriae tubae uterinae yang

melekat pada ekstremitas tubaria ovarium).

2. Ampulla tubae uterinae

Bagian yang terlebar dan terpanjang dari tuba, kurang lebih sepertiga lateral.

Tempat terjadinya fertilisasi antara oocyte dan sperma.

3. Isthmus tubae uterinae

Bagian yang berdinding tebal, tersempit, dan memasuki cornu uteri.

4. Pars intramural tubae/ pars uterinae

Segmen proksimal yang pendek, menembus dinding uterus. Pada bagian ini

terdapat ostium uterinum tubae uterinae.

Vaskularisasi tuba uterina

R. Tubarius A. uterina

} berjalan di antara lembaran mesosalpinx

R. Tubarius A. Ovarica

V. Ovarica dan V. Uterina

Inervasi tuba uterina

Simpatis

- N. Hypogastricus

- SBN1 : NILCLMS LI-II

- SBN2 : Gln. Truncus sympaticus

- Fungsi : kontraksi tuba

Parasimpatis

- Nn. Splanchnici pelvici (Nn. Erigentes) dari plexus sacralis

- SBN1 : NILCLMS S II-IV

- SBN2 : Gln. Sacralis

- Fungsi : vasodilatasi pembuluh darah

G0009203 – SW - Page 6

Note : karena sistema genitale feminina berhubungan dengan cavitas peritoneal melalui

dua ostium abdominale tubae uterinae, infeksi pada vagina, uterus dan tuba uterina dapat

menyebabkan peritonitis. Sebaliknya, radang tuba uterina (salpingitis) dapat diakibatkan

oleh infeksi yang meluas dari cavitas peritonealis.

C. Uterus

Uterus adalah sebuah organ muskular yang berdinding tebal, berrongga di bagian

dalamnya, terletak dalam cavitas pelvicus di antara vesica urinaria dan rectum. Uterus

berhubungan dengan tuba uterina melalui ostium uterinum tuba uterina dan dengan

vagina melalui ostium uteri externus uterus. Terdiri dari tiga lapisan, dari dalam ke luar,

yaitu endometrium, miometrium dan perimetrium. Meskipun ukuran uterus bervariasi,

pada uterus non gravid biasanya memiliki ukuran rata-rata panjangnya 7,5 cm, lebar 5cm

dan ketebalan 2 cm.

G0009203 – SW - Page 7

Pembagian uterus secara struktur anatomis

Fundus uteri

Terletak paling kranial di atas muara tuba uterina, berbentuk kubah

Corpus uteri

Menghadap ke arah abdomen, terletak di bawah muara tuba uterina dan

membentuk dua pertiga superior dari keseluruhan uterus. Melekat pada

ligamentum latum uteri. Terdiri dari dua facies, yaitu:

Facies vesicalis/ ventralis : permukaan yang berhadapan dengan vesica

urinaria, dan ditutupi oleh peritoneum. Dipisahkan dengan vesica urinaria

oleh suatu kantong lembaran peritoneum yang bernama excavatio

vesicouterina.

Facies intestinalis/ dorsalis : berbentuk lebih konveks. Dipisahkan dengan

rectum oleh suatu kantong lembaran peritoneum yang bernama excavatio

rectouterina (cavum Douglasi). Apabila terjadi perdarahan dari ovarium

dan tuba uterina biasanya darah akan terkumpul di cavum Douglasi.

Cervix uteri

Corpus uteri bagian bawah menyempit dan berlanjut sebagai cervix uteri yang

menembus dinding anterior vagina dan dibagi menjadi :

Portio supravaginalis cervicis uteri : Merupakan bagian dari cervix uteri

yang berada di atas vagina. Di sebelah ventral, dipisahkan dengan vesica

urinaria oleh adanya parametrium. Ureter di kedua sisi berjalan ke ventral

di dalam parametrium sekitar 2 cm dari cervix uteri.

Portio vaginalis cervicis uteri : Bagian dari cervix uteri yang menjorok

ke dalam cavum vagina. Pada ujungnya terdapat ostium uteri externus.

Pada nullipara ostium ini berbentuk cicular. Pada multipara, portio

G0009203 – SW - Page 8

vaginalis cervicis uteri lebih besar, dan ostium uteri berbentuk celah

transversal sehingga ostium ini dibatasi oleh dua labia yaitu :

• Labium anterius

• Labium posterius

Antara labium anterius dengan dinding ventral vagina terdapat fornix

anterior, sedang labium posterius dengan dinding posterior vagina

terdapat fornix posterior, yang merupakan bagian paling cranial dari

cavum vagina

Note: Abses pelvik dalam excavatio rectouterina dapat dikeluarkan nanahnya melalui

sayatan pada pars posterior fornicis vaginae. Tindakan ini dinamakan kolpotomi.

Sedangkan pengeluaran cairan (misalnya darah) dari dalam cavitas peritonealis dapat

dilakukan dengan teknik kuldosentesis.

Margo lateralis

Daerah ini sedikit convex dan pada bagian atas dari margo lateralis ini terlihat

tuba uterina yang bermuara pada dinding uterus. Di sebelah caudoventral dari

muara tuba merupakan tempat perlekatan dari ligamentum rotundum (ligamentum

teres uteri), sedangkan di sebelah dorsalnya adalah perlekatan dari ligamentum

ovarii proprium. Tuba uterina, ligamentum teres uteri, dan ligamentum ovarii

propium terletak di dalam kedua lembar peritoneum yang melapisi uterus di

facies ventralis dan facies dorsalis yang kemudian menuju ke arah dinding pelvis.

Kedua lembar peritoneum ini disebut ligamentum latum uteri.

Pembagian ruangan di dalam uterus

Cavum uteri

G0009203 – SW - Page 9

Merupakan ruangan di dalam uterus. Cavum uteri ke arah distal berlanjut sebagai

isthmus uteri kemudian berakhir sebagai canalis cervicis uteri.

Isthmus uteri

Bangunan ini merupakan tempat yang sempit antara ostium uteri internum

anatomicum dan ostium uteri intemum histologicum. Ostium uteri internum

anatomicum adalah tempat tersempit pada cavum uteri, berlanjut ke distal lebih

kurang 1 cm. Pada tempat ini endometrium masih dilaisi epitel kolumner

simpleks. Tempat berakhirnya epithel ini disebut ostium uteri internum

histologicum.

Canalis cervicis uteri

Merupakan rongga di dalam cervix uteri yang ke arah distal berakhir sebagai

ostium uteri eksternum. Pada canalis cervicis uteri terdapat plica palmatae

(gambaran plica longitudinal pada mukosa) dan arbor vitae (columna kecil

dengan struktur seperti daun bercabang).

Fixator Uterus

G0009203 – SW - Page 10

Untuk mempertahankan posisinya di dalam cavitas pelvicus, uterus difiksasi oleh

ligamenta. Ligamenta yang penting pada uterus adalah :

Diaphragma pelvis (M. Levator Ani) : Merupakan fiksator utama pada

uterus

Ligamentum latum uteri: Adalah jaringan ftbrosa yang pada kedua

permukaannya ditutupi oleh peritoneum. Membentang dari sisi samping

uterus ke dinding lateral dan dasar cavitas pelvicus. Ligamentum tersebut

terdiri dari dua lembar. Struktur yang terdapat di antara kedua lembar

ligamentum ini adalah :

- Parametrium : Merupakan jaringan pengikat subserosa yang

membentang dari uterus ke lateral.

- A. uterina : Masing-masing arteri ini masuk melalui dasar dari

ligamentum latum uteri, menyilangi ureter tepat sebelum mencapai

cervix uteri dan di dalam parametrium berjalan di margo lateralis

uteri, lalu berjalan ke atas sampai isthmus tubae.

- Ligamentum rotundum : Berjalan di antara dua lembar ligamentum

latum uteri, menembus dinding abdomen melalui anulus inguinalis

profundus, canalis inguinalis dan serabut-serabutnya berakhir pada

labia majora.

- Tuba uterina

- Epoophoron dan paroophoron : Keduanya terletak di dalam

mesosalphinx. Struktur ini merupakan obliterasi dari mesonephros.

- Ureter : Ureter akan menyilang pada perlekatan margo inferior dari

ligamentum latum secara obliqua kemudian berjalan di dalam pelvis

menuju basis vesica urinaria.

Ligamentum teres uteri (rotundum)

Ligamentum sacrouterinum

Ligamentum cardinale uteri

Plica vesicouterina/ lig. Anterior

Plica rectovaginalis/ lig. Posterior

Plica sacrogenitale/ plica rectouterina

G0009203 – SW - Page 11

Posisi Uterus

Flexi (170°) : sudut yang dibentuk oleh sumbu longitudinal corpus

uteri dan cervix uteri

Versi (90°) : sudut yang dibentuk oleh sumbu longitudinal cervix

uteri dan vagina.

G0009203 – SW - Page 12

\

Vaskularisasi Uterus

A. Uterina cab. A. Iliaca interna

A. Ovarica cab. Aorta abdominalis

Inervasi :

SIMPATIS – plexus uterovaginalis

- SBN I : NILCLMS LI-II

- SBN II : Ggl Truncus sympaticus

- sifat : kontraksi uterus

PARASIMPATIS – Nn. Splanchnici pelvici

- SBN I : NILCLMS SII-IV

- SBN II : Ggl. Pelvic

- sifat : vasodilatasi pembuluh darah

G0009203 – SW - Page 13

Perbedaan uterus pada masa kehidupan

Usia anak : fundus dan corpus uteri tetap kecil sampai masa pubertas

kemudian membesar dengan cepat karena pengaruh hormon estrogen yang

dihasilkan ovarium

Kehamilan : uterus sangat membesar akibat peningkatan produksi estrogen

dan progesteron (corpus luteum ovarii dan plasenta). Menjelang bulan ketiga

fundus uteri naik keluar dari pelvis. Menjelang bulan ke sembilan fundus uteri

dapat mencapai processus xyphoideus.

Setelah Menopause : uterus mengalami atrofi, mengecil, dan vaskularisasi

berkurang akibat ovarum yang sudah tidak lagi memproduksi hormon.

G0009203 – SW - Page 14

D. Vagina

Organ ini merupakan alat kopulasi wanita berupa struktur musculomembranousa

berbentuk tabung yang menghubungkan vulva dengan uterus. Vagina terletak di dorsal

vesica urinaria dan di ventral rectum, serta dindingnya saling bersinggungan. Vagina ini

mengelilingi portio vaginalis cervicis uteri, yang perlekatannya di dinding dorsal uterus

lebih tinggi di banding perlekatannya pada dinding ventral uterus. Kantung yang terdapat

di bagian dorsal ini disebut sebagai fornix posterior, sedangkan cekungan yang lebih

kecil yang terdapat di ventral dan lateral disebut fornix ·anterior dan fornix lateral

Struktur vagina

Dinding vagina tersusun atas :

Tunica mucosa : Tunica mucosa ini akan melanjutkan diri ke dalarn

endometrium. Epithel yang melapisi tunica mucosa adalah epithel squamous

complex.

Tunica muscularis

Serabutnya tersusunoleh dua lapis, yaitu :

- Stratum longitudinale di sebelah luar

- Stratum circulare di sebelah dalam

G0009203 – SW - Page 15

Bagian bawah dari vagina dikelilingi oleh jaringan erektil dari bulbus vestibuli dan pita

dari otot-otot serat lintang yang disebut M. Bulbocavernosus.

Vaskularisasi

1/3 sup : R. vaginalis A. uterina

1/3 media : R. vaginalis A. vesicalis inferior

1/3 inferior : R. vaginalis A. rectalis media dan A. pudenda interna

Venanya berjalan pada sepanjang dua sisi yang akan beranastomose dengan v.

uterina, v. vesicalis, dan v. rectalis membentuk plexus venosus vaginalis yang

kemudian akan bermuara pada v. iliaca interna.

Inervasi

› SIMPATIS – Plexus Uterovaginalis (Frankenhauser)

SBN I : NILCLMS L I-II

SBN II : Ganglia Truncus Symphaticus

fx : kontraksi vagina saat klimaks

› PARASIMPATIS – N. Cavernosi clitoridis

SBN I : NILCLMS S II- IV

SBN II : Ggl Pelvica

fx : transudasi vagina

› SENSORIK MOTORIK – N. Pudendus

SBN I (motorik) : Nucleus Cornu Anterior SII-IV medula spinalis

SBN II (sensorik) : Nucleus Cornu Posterior medula spinalis

SBN I: Ggl Spinale

E. Mons Pubis

Adalah suatu penonjolan membulat di anterior dari symphysis ossis pubis yang

disebabkan oleh adanya penimbunan jaringan lemak di bawah kulit. Pada pubertas,

daerah ini akan ditumbuhi pubes. Pubes pada wanita mempunyai pinggir superior

horisontal, sedang pada pria meluas ke atas sampai umbilicus.

F. Labia Majora

Merupakan suatu plica cutanei longitudinal yang membentang ke arah caudodorsal

G0009203 – SW - Page 16

dari mons pubis, dan membentuk tepi lateral suatu fissura yang disebut pudendal cleft

atau rima pudendi yang merupakan muara dari vagina dan urethra. Labia majora ini

homolog dengan scrotum pada pria. Setiap labium mempunyai dua permukaan, yaitu :

- Sebelah dalam : halus, rata dengan banyak glandula sebacea

- Sebelah luar : banyak mengandung pigmen dan folikel rambut

Ke arah anterior dan posterior, labia majora dexter dan sinister akan saling bertemu

membentuk commissura labiorum anterior dan posterior.

G. Labia Minora

Dua plica kecil yang terletak di antara kedua labia majora, membatasi bagian lateral dari

ostium urethra eksternum dan ostium vagina. Pada gadis, akhiran posterior dari labia

minora dextra et sinistra akan berhubungan membentuk frenulum labia minora atau

fouchete. Ke arah anterior setiap labium minus terbagi menjadi :

- Bagian atas, berjalan di atas clitoris, saling bertemu membentuk

tutup dari glans clitoridis, disebut preputium clitoridis.

- Bagian bawah, berjalan dibawah clitoris dan saling bertemu

membentuk frenulum clitoridis.

H. Clitoris

Jaringan erektil yang homolog dengan penis pada pria, terletak di bawah dari

commissura labiorum anterior dan anterior dari OUE. Ujung bebas dari clitoris disebut

glans clitoridis, yaitu suatu tuberculum kecil yang membulat.

Clitoris terdiri atas :

G0009203 – SW - Page 17

- Sepasang corpora cavernosa clitoridis : Dibentuk oleh jaringan

erektil yang tertutup oleh lamina yang padat dari membrana fibrosa.

Setiap corpus akan dihubungkan dengan rami ossis pubis dan ossis

ischii oleh suatu crus yang disebut crus clitoridis.

- Satu corpus cavernosum glandis yang disebut glans clitoridis.

Pada clitoris juga dijumpai :

- Ligamentun suspensorium clitoridis

- Mm. ischiolavemosi yang berinsertio pada crura clitoridis

I. Vestibulum Vaginae

Berupa suatu celah yang terletak di antara kedua labia minora dan di belakang glans

clitoridis. Bangunan yang terdapat pada vestibulum vaginae adalah :

- Ostium urethra externum

- orificium vaginae

- muara ductus glandula vestibularis major.

Orificium urethae extemum terletak 2,5 cm di dorsal dari glans clitoridis dan tepat di

ventral ·vagina. Orificium vaginae adalah suatu lubang di linea mediana di sebelah

caudal dan dorsal dari orificium urethrae extemum yang ditutupi oleh hymen (selaput

dara).

G0009203 – SW - Page 18

Hymen adalah suatu plica tipis dari membrana mucosa yang terletak pada orificium

vagina. Hymen mempunyai bentuk yang bermacam-macam antara lain:

- Hymen anluaris

- Hymen semilunaris

- Hymen cribiformis

- Hymen fimbriatus

- Hymen imperforatus

Apabila hymen telah ruptur, terlihat penonjolan kecil-kecil di pinggir vagina disebut

caruncula hymenalis. Antara hymen dan frenulum labia minor terdapat cekungan yang

disebut fossa navicularis (fossa vestibuli vagina).

J. Bulbus Vestibuli

Bulbus ini homolog dengan bulbus penis pada laki-laki. Tersusun oleh dua masa

longitudinalis jaringan erektil yang terletak di kanan kiri dari orificium vagina dan saling

bersatu di depan dengan perantaraan pita median yang sempit yang disebut pars

intermedia. Ujung posteriornya membesar, bersinggungan dengan glandula vestibularis

major. Facies profunda bersinggungan dengan lamina superficialis diaphragma

urogenitale sedangkan permukaan superficial ditutupi oleh M. bulbocavernosus.

K. Gld. Vestibularis Major (Bartholini)

Glandula ini homolog dengan glandula bulbourethralis pada laki-Iaki. Tersusun oleh dua

massa yang kecil membulat yang terletak di kanan kiri dari orificium vagina dan

bersinggungan dengan tepi posterior dari massa lateral bulbus vetibuli. Tiap glandula

mempunyai ductus yang akan bermuara tepat di sebelah lateral hymen pada cekungan di

antara dua labium minus.

G0009203 – SW - Page 19

L. NEUROVASKULARISASI VULVA

Vascularisasi organon genitaie feminina externa

Arteri yang menuju organon genitale feminina externa berasal dari a. pudenda

interna melalui cabang-cabangnya, yaitu :

A. perineal

A. bulbivestibuli

A. dorsalis clitoridis

A. profunda femoris

Vena yang membawa darah dari organon genetale feminina externa akan

bermuara

ke plexus pudendus kemudian berlanjut ke v. vaginalis dan v. vesicalis inferior.

Inervasi

› Parasimpatis ereksi

- Nn. Cavernosi clitoridis

- SBN I : NILCLMS S II-IV

- SBN II: Ggl Pelvica

› Somatosensorik

- N. Pudendus

G0009203 – SW - Page 20

- Motorik : SBN I : NCAMS S II-IV

- sensorik : SBN I : NCPMS S II-IV

SBN II: Ggl. Spinale

LENGKUNG REFLEKS

- Parasimpatis : ereksi clitoris, transudasi vestibulum vaginae

NILCLMS S II-IV ggl. Pelvici (radix parasymphatica) Nn.

Cavernosi clitoridis clitoris, vagina

- Simpatis : kontraksi tuba uterina, uterus, vaginae

NILCLMS L I-II truncus symphaticus plexus uterovaginalis

(ggl. Frankenhaüser) tuba uterina, uterus, vaginae

Sumber: grays anatomy, moore, anatomy and physiology pearson, snell, pantom,

guidance, slide dosen, dll

-SEMOGA BERMANFAAT ^ ^-

G0009203 – SW - Page 21