25
Tinjauan Filosofis Paradigma Penelitian Kualitatif Akuntasi dan Keuangan Made Sudarma ARTS- 7 Desember 2011

T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

  • Upload
    rhys

  • View
    48

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan. Made Sudarma ARTS- 7 Desember 2011. Mencari kebenaran-pengetahuan (lihat gambar ini dan coba jelaskan mengapa “realita” pengantrian BLT/Bantuan Langsung Tunai ini terjadi). - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Tinjauan Filosofis Paradigma Penelitian Kualitatif Akuntasi dan KeuanganMade SudarmaARTS- 7 Desember 2011

Page 2: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Mencari kebenaran-pengetahuan(lihat gambar ini dan coba jelaskan mengapa “realita” pengantrian BLT/Bantuan Langsung Tunai ini terjadi)

Page 3: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Pilih jawaban yang paling sesuai untuk anda: A. Masyarakat Indonesia memang secara umum miskin

dan wanita adalah korban utama dalam kemiskinan ini. B. Masyarakat dikungkung kemiskinan dan pemerintah

tidak dapat memberikan solusi terhadap kemiskinan. C. Ada hubungan antara jumlah pengantri BLU dengan

tingkat kemiskinan. Semakin banyak yang mengantri artinya semakin tinggi tingkat kemiskinan.

D. Perlu menggali cara lain untuk menyelesaikan masalah kemiskinan yang dapat mengkomplementer cara saat ini.

Page 4: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Apa paradigma anda?Jika jawaban anda: A. Anda cenderung memahami keteraturan

sosial secara subyektif- INTERPRETIF B. Anda cenderung melihat perlunya

emansipasi-KRITIS C. Anda cenderung melihat hubungan

sebab akibat atas realita- POSITIF D. Anda cenderung berfikir bahwa

nilai/cara lain yang belum ada sama penting- POSMODEREN

Page 5: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

PARADIGMA Cara pandang untuk mengetahui realitas sosial yang

dikonstruksi melalui suatu model penelitian tertentu yang kemudian menghasilkan sebuah model untuk mengetahui sesuatu yang lebih spesifik inilah yang disebut dengan paradigma (Thomas Kuhn, 1962) The Structure of Scientific revolution. Paradigma dalam khasanah epistemologi dapat pula diartikan sebagai worldview atau cara memandang dunia. Worldview adalah kepercayaan, perasaan, dan apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan perubahan sosial dan moral (Mulawarman, 2010).

Page 6: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Berbagai klasifikasi paradigma: Fungsionalis/positif, interpretif, humanis

radikal, strukturalis radikal (Burrell dan Morgan,1979)

Mainstream, Interpretif, Kritis (Chua ,1986)

Posmoderen (Gioia and Pietre, 1990; Triyuwono, 2006, 2010)

Religius (Mulawarman, 2010)

Page 7: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Rentang pemahaman ilmu sosial (Burrell dan Morgan 1979):

Page 8: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Pembagian Paradigma menurut Burrell dan Morgan:

Page 9: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Asumsi paradigma Fungsionalis Bahwa masyarakat mempunyai keberadaan

yang kongkrit dan mengikuti aturan tertentu. Bahwa teori-teori ilmiah dapat dinilai secara

obyektif dengan referensi pada bukti empiris. Standar universal dari ilmu pengetahuan

menentukan apa yang membentuk penjelasan dari sesuatu yang diamati.

Bahwa aturan eksternal dan regulasi menguasai dunia eksternal.

Page 10: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Asumsi paradigma Interpretif Memandang dunia sosial sebagai proses

yang diciptakan oleh individu. Bahwa dalam ilmu pengetahuan alam,

masalah subyeknya bersifat spiritual. Bahwa ilmu pengetahuan terbentuk

secara sosial dan terjaga secara sosial, signifikansi dan maknanya hanya dapat dipahami di dalam konteks sosial.

Page 11: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Asumsi paradigma Humanis Radikal: Bahwa realitas tercipta dan terpelihara

secara sosial. Humanis radikal cenderung memandang

masyarakat sebagai anti manusia. Humanis radikal percaya bahwa segala

sesuatu dipegang secara keseluruhan karena keseluruhan mendominasi bagian dalam seluruh pemahaman yang dipegang.

Page 12: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Asumsi paradigma Strukturalis Radikal Ide totalitas: menekankan pada hubungan dialektik

antara totalitas dan bagian unsur pokoknya. Ide struktur: fokusnya adalah pada konfigurasi

hubungan sosial yang disebut dengan struktur. Ide kontradiksi: struktur atau pembentukan sosial,

berisi kontradiksi dan hubungan antagonistis di dalam mereka sehingga dapat menimbulkan kerusakan mereka sendiri.

Ide krisis: kontradiksi di dalam totalitas mencapai titik di mana mereka tidak lagi dapat ditahan. Menghasilkan krisis ekonomi dan politik di mana menunjukkan titik transformasi dari satu totalitas kepada lainnya di mana sekumpulan struktur diganti oleh sifat lainnya yang secara fundamental berbeda.

Page 13: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Pembagian Paradigma/ Perspektif oleh Chua (1986)

Page 14: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Chua’s (1986) Mainstream Perspective

Belief about knowledge: Theory is separate from observations that may be used to verify or falsify a

theory. Hypothetico deductive account of scientific explanation accepted  Quantitative method of data analysis and collection which allows favoured   Belief about Physical and Social Reality Empirical reality is external and objective to the subject.Human beings are also

characterized as passive objects, not seen as makers of social reality. Single goal of utility maximization assumed for individuals and firms, Means-end

rationality assumed  Societies and organization are essentially stable, “dysfunctional” conflicts may be

managed through design of appropriate accounting control.   Relationship Between Theory and Practice Accounting specifies means, not ends. Acceptance of extant institutional

structures.

Page 15: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Chua’s (1986) Interpretive Perspective Belief about knowledge: Scientific explanation of human intention sought. Their adequacy is assessed via the

criteria of logical consistency, subjective interpretation, and agreement with actor’s common sense interpretation

Ethnographic work, case studies, and participant observation encouraged. Actors studied in theor everyday world

  Belief about Physical and Social Reality Social reality is emergent, subjectively created, and objectified through human

interaction. All actions have meaning and intention that are retrospectively endowed and that

are grounded in social and historical practices Social order assumed. Conflict mediated through common schemes of social

meanings.

Relationship Between Theory and Practice Theory seeks only to explain action and to understand how social order is produced

and reproduced.

Page 16: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Chua’s (1986) Critical Perspective

Belief about knowledge: Criteria for judging theories are temporal and context bound. Historical,

ethnographic research and case studies more commonly used

Belief about Physical and Social Reality Human beings have inner potentialities which are alienated (prevented from full

emergence) through restrictive mechanism. Objects can only be understood through a study of their historical development and change within the totality of relations

Empirical reality is characterized by objective, real relations which are transformed and reproduced through subjective interaction.

Human intention, rationality and agency are accepted, but this is critically analyzed given a belief in false consciousness and ideology 

Fundamental conflict is endemic to society. Conflict arises because of injustice and ideology in the social, economic and political domains which obscure the creative dimension in people

Relationship Between Theory and Practice Theory has a critical imperative: the identification and removal of domination and

ideological practices..

Page 17: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Secara umum paradigma selain positif dikelompokkan menjadi paradigma non-positifIstilah umum:Paradigma positif – kuantitatifParadigma non-positif- kualitatif

Page 18: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Ontologi

Non-positivisme Posistivisme

Realitas adalah

subyektif dan berganda

sebagaimana yang

diperlihatkan oleh

partisipan dalam studi

Realitas adalah obyektif

dan tunggal terlepas dari

peneliti.

Page 19: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Epistemologi

Non-positivisme Posistivisme

Peneliti

berinteraksi dengan

yang diteliti.

Peneliti independen

dari yang diteliti.

Page 20: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Aksiologi

Non-positivisme Posistivisme

Value-laden dan

bias.

Value-free dan

tidak bias.

Page 21: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Retoris

Non-positivisme Posistivisme- Informal- Mengembangkan

keputusan- Personal voice- Kata-kata kualitatif

- Formal- Berdasarkan pada

seperangkat definisi- Impersonal voice- Kata-kata yang

dikuantifikasi

Page 22: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

MetodologiNon-positivisme Posistivisme

- Proses induktif

- Mutual simultaneous shaping of

factors

- Emerging design; kategori-

kategori diidentifikasi selama

proses penelitian

- Dibatasi konteks

- Pola-pola, teori-teori

dikembangkan untuk memahami

- Akurasi dan keandalan melalui

verifikasi

- Proses deduktif

- Sebab akibat

- Static design; kategori-kategori

ditentukan sebelum penelitian

- Bebas konteks

- Generalisasi untuk prediksi dan

eksplanasi

- Akurasi dan keandalan melalui

validitas dan realibilitas

Page 23: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Banyak paradigma!MULTIPARADIGMA!!!

Bukankah “cara pandang” kita menjadi semakin kaya?

Page 24: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

RENUNGAN SEMENTARA:Perlu menjadi bahan renungan, refleksi diri yang jawabannya ada dalam diri ini (self) dengan mengamati realita batin kita masing-masing untuk mencapai kedamaian, kebahagiaan, kesejahteraan, keheningan, cinta kasih, kehidupan, dan kemerdekaan jiwa.

Inilah tujuan hakiki ilmu pengetahuan untuk memberikan kesejahteraan, kedamaian, kebahagiaan, humanis dan harmoni bukan de-humanisasi dan dis-harmoni.

Page 25: T injauan F ilosofis P aradigma P enelitian Ku alitatif A kuntasi dan K euangan

Selamat bereksplorasiTerima kasih...