Upload
jonathan-jojo
View
40
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental
Reaserch) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perla-
kuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis ten-
tang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan
hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari
suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok
lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya
dua grup, yang satu ditugaskan sebagai grup pembanding (control group), sedangkan grup
yang satu lagi sebagai grup yang dibandingkan (eksperimental group).
3.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian menggunakan desain penelitian Two-Group Post Test Only dimana da-
lam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki kemampuan yang setara .
Gambar 3.1 Desain Penelitian Two-Group Post Test Only
R X1 OX1 X2 OX2
Desain Penelitian Newmaan dalam Endang Mulyatiningsih (2011: 89).
Keterangan :
R = Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas
varians kelas eksperimen dan kelas kontrol.
X1 = Perlakuan/treatment kelas eksperimen dengan pembelajaran outdoor activities.
X2 = Perlakuan/treatment kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional.
OX1 = Hasil belajar dari postest kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran outdoor
activities.
15
OX2 = Hasil belajar dari postest kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan pem-
belajaran konvensional.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga dan SD Negeri
Mangunsari 05 Salatiga. Peneliti melakukan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri
Mangunsari 05 karena sama-sama merupakan SD imbas. SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga
dan SD Negeri 05 Salatiga merupakan Gugus Diponegoro. SD Negeri Mangunsari 04 sangat
mudah ditemukan karena letaknya yang strategis yang berada di pinggir jalan yaitu di Jl. Ten-
tara Pelajar No. 07 Salatiga, kecamatan Sidomukti Salatiga, Jawa Tengah. Dan SD Negeri
Mangunsari 05 Salatiga juga sangat mudah ditemukan. Dikarenakan letaknya juga strategis
yang berada di pinggir jalan yaitu Jl. Hasanudin No. 83 Mangunsari. Penelitian dilakukan di
kelas III dan di SD Negeri Mangunsari 04 di kelas III dengan jumlah 34 siswa dan SD Negeri
Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah 40 siswa dengan posisi tempat duduk 1 meja untuk 2
siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas III khususnya pada mata pelajaran IPA siswa ja-
rang sekali terlibat langsung atau belajar di luar kelas sehingga pembelajaran kurang menarik
dan kurang bermakna dan kurangnya alat peraga sehingga penjelasan guru menjadi bersifat
abstrak dan menjelaskan konsep tanpa ada kegiatan siswa di luar kelas. Oleh karena itu,
peneliti memilih kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga sebagai subyek penelitian dengan
bahan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran outdoor activi-
ties pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar.
3.3.2 Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Sala-
tiga. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2012.
16
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel 3.1 Populasi Dalam Penelitian
Populasi Keterangan SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga Kelas Kontrol SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga Kelas Eksperimen
Populasi yang diambil dalam penelitian adalah SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga se-
bagai kelas kontrol dan populasi sebagai kelas eksperimen adalah SD Negeri Mangunsari 05
Salatiga.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh pupulasi tersebut.
Tabel 3.2 Sampel Dalam Penelitian
Sampel Jumlah Siswa Keterangan Siswa-siswi Kelas III SD Mangunsari
04 Salatiga 34 Kelas Kontrol
Siswa-siswi Kelas III SD Mangunsari 05 Salatiga
40 Kelas Eksperimen
Sampel yang diambil di kelas kontrol adalah siswa-siswi kelas III SD Negeri Mangunsari
04 Salatiga dengan jumlah 34 siswa dan sampel yang diambil dikelas eksperimen adalah sis-
wa-siswi kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah 40 siswa.
3.5 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.5.1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas disebut juga sebagai variabel
penyebab atau independen variabel dan variabel terikat atau dependen variabel. Variabel be-
bas merupakan variabel perlakuan yang diberi simbol (X).
17
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam peneli-
tian ini adalah hasil belajar, yang diberi simbol (Y).
3.5.2. Definisi Operasional
Pada penelitian ini, ada dua variabel yang digunakan, dimana selanjutnya kedua varia-
bel ini perlu didefinisikan. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
Outdoor activities dalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas dan mempunyai sifat
yang menyenangkan, dimana melalui kegiatan ini diberikan kesempatan untuk menuangkan
potensi diri, sekaligus menyalurkan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan alam dan
sesama manusia dalam suaasana di luar ruangan; dan dapat menimbulkan nilai spiritual sis-
wa terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah siswa menerima pengalaman
belajarnya. Dalam hal ini kemampuan yang diperoleh ada kemampuan pada aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Meskipun demikian, dalam penelitian ini peneliti hanya memfokuskan
pada aspek kemampuan yang diperoleh pada aspek kognitif saja.
3.6 Prosedur Penelitian
1. Menyusun kisi-kisi
2. Menyusun instrument tes uji coba berdasakan kisi-kisiyang sudah disusun.
3. Mengujicobakan instrument tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda di SD Negeri
Sidorejo Lor 07 Salatiga.
4. Menganalisis data hasil intrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui
validitas dan realibilitas soal.
5. Memberikan pretest kepada kelas kontrol dan eksperimen (SD Negeri Mangunsari
04 Salatiga dan SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga).
6. Memberikan perlakuan kepada kelas kontrol (pembelajaran konvensional) dan ke-
las eksperimen (pembelajaran outdoor activities).
7. Memberikan postest kepada kelas kontrol dan eksperimen (SD Negeri Manginsari
04 dan SD Negeri Mangunsari 05).
8. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.
18
9. Menyusun hasil penelitian.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Tes
Menurut Nana Sudjana (2010: 35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil
belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengaja-
ran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah hasil belajar siswa mata pe-
lajaran IPA. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menberikan pretes dan postest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah
pemberian perlakuan. Hasil dari pretes dan postes akan diolah dengan bantuan SPSS 16.
Hasil belajar yang akan dibandingkan setelah pemberian perlakuan adalah hasil belajar kelas
eksperimen dan kontrol adalah hasil postest.
3.7.2 Observasi
Menurut Nana Sudjana (2010: 84) Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu ke-
giatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa
pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipa-
si siswa dalam simulasi dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif
dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku
peneliti pada waktu menagajar dengan menerapkan model pembelajaran outdoor activities
yang dilakukan seorang pengamat atau observer yaitu guru kelas III SD Negeri Mangunsari
05 Salatiga.
3.7.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan da-
lam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga dan
SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga dan beberapa foto kegiatan pembelajaran dengan meng-
19
gunakan model pembelajaran outdoor activities yang dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari
05 Salatiga.
3.8 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan soal tes
yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa baik yang dila-
kukan di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen dalam penerapan pembelajaran outdoor
activities. Tes hasil belajar yang diberikan berupa soal pretest kepada kelas kontrol maupun
kelas eksperimen, memberikan treatment kepada kelas eksperimen yaitu dengan mengguna-
kan pembelajaran outdoor activities, dan memberikan soal posttest kepada kelas kontrol dan
eksperimen. Adapun kisi-kisi soal pretest dan kisi-kisi soal postest sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Mata Pelajaran IPA
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Item Soal
No Item
Memahami kenampak-kan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manu-sia serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melesta-rikan alam
• Menjelaskan an-tara keadaan awan dan cuaca
• Menyebutkan kea-daan cuaca yang akan terjadi berda-sarkan keadaan langit
Pilihan Ganda
• Menggambarkan
secara sederhana
simbol yang biasa
digunakan untuk
menunjukkan kon-
disi cuaca
Pilihan
Ganda
Kisi-Kisi Pendekatan Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar
Kegiatan Awala.b.c.d.e.
f.
g.
h.
i.
Kegiatan IntiEksplorasi
a. b.
Tabel 3.5 Kisi Pendekatan Pembelajaran Outdoor Activities
Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar
Indikator Item Instrumen
Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran. b. Memeriksa kesiapan siswa. c. Apersepsi dan motivasi d. Guru menyampaikan materi. e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan di-capai.
Guru menetapkan tujuan ob-jek serta lamanya waktu ob-servasi.
g. Guru menetapkan teknik mempelajari objek.
h. Guru membahas pembagian kelompok-kelompok siswa.
Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan.
Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran dengan
salam dan doa.b. Guru mempersiapkan siswa de
gan mengecek kesiapan alat blajar siswa (buku tulis, pulpen, dan lain-lain).
c. Guru melakukan apersepsi dan motivasi mengenai keadaan lagit dan kemudian mengaitkan jwaban siswa dengan materi yang akan disampaikan.
d. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu “Pengaruh Keadaan Langit Pada Keadaan Cuaca.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
f. Guru menetapkan tujuan objek serta lamanya waktu observasi.
g. guru menetapkan teknik memplajari objek yaitu dan Simbol Kondisi Cuaca
h. Guru membahas pembagian klompok siswa.
i. guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan yaitu di halman sekolah
egiatan Inti Eksplorasi
Di Luar Kelas Guru membagikan LKS. Guru mengarahkan tugas
Kegiatan Inti Eksplorasi
Di Luar Kelas
a. Guru membagikan LKS.b. Guru mengarahkan tugas yang
20
Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar
Item Instrumen
Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. Guru mempersiapkan siswa den-gan mengecek kesiapan alat be-lajar siswa (buku tulis, pulpen,
Guru melakukan apersepsi dan motivasi mengenai keadaan lan-git dan kemudian mengaitkan ja-waban siswa dengan materi yang akan disampaikan. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu “Pengaruh Keadaan Langit Pada Keadaan
Guru menyampaikan tujuan yang
Guru menetapkan tujuan objek serta lamanya waktu observasi.
enetapkan teknik mempe-lajari objek yaitu Keadaan Langit dan Simbol Kondisi Cuaca. Guru membahas pembagian ke-lompok siswa. guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan yaitu di hala-
Di Luar Kelas
Guru membagikan LKS. Guru mengarahkan tugas yang
c.
Elaborasi a.
b.
a.
b.
c.
Konfirmasi a.
yang harus dilakukan siswa. Dalam berkelompok siswa
mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada dalam LKS
Elaborasi Siswa mencatat hasil penga-
matannya pada LKS yang dis-ediakan guru
Guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas
Di Dalam Kelas Siswa mendiskusikan hasil
pengamatan Perwakilan kelompok me-
nyampaikan hasil diskusi di depan kelas
Guru dan siswa membahas hasil diskusi dari tiap-tiap ke-lompok
Konfirmasi Guru menginformasikan hasil
dari kegiatan yang dikerjakan siswa tentang pengamatan.
harus dilakukan siswa dengan melakukan pengamatan daan Langit dan Simbol Kondisi Cuaca.
c. Dalam kelompok siswa mediskusikan jawaban dari nyaan yang ada pada LKS.
Elaborasi a. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa mencatat hasil pengamatannya pada LKS yang disediakan guru.
b. Guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas.
Di Dalam Kelasa. Siswa mendiskusikan hasil pe
gamatan dengan kelompok mreka masing-masing.
b. Perwakilan kelompok sudah mnyampaikan hasil diskusi di dpan kelas.
c. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dari tiap
Konfirmasi a. Guru menginformasikan hasil dari
kegiatan yang dikerjakan siswa tentang pengamatan yaitu daan Langit dan Simbol Kondisi Cuaca.
21
harus dilakukan siswa dengan melakukan pengamatan Kea-daan Langit dan Simbol Kondisi
Dalam kelompok siswa men-diskusikan jawaban dari perta-nyaan yang ada pada LKS.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa mencatat hasil pengamatannya pada LKS yang disediakan guru. Guru mengajak siswa kembali ke
Di Dalam Kelas Siswa mendiskusikan hasil pen-gamatan dengan kelompok me-
masing. Perwakilan kelompok sudah me-nyampaikan hasil diskusi di de-
Guru dan siswa membahas hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok.
Guru menginformasikan hasil dari kegiatan yang dikerjakan siswa tentang pengamatan yaitu Kea-daan Langit dan Simbol Kondisi
Kegiatan Akhira.
b.
c.
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran
belajar siswa pada mata pelajaran IPA sekolah dasar digunakan analisis deskriptif. Analisa
deskriptif digunakan untuk menganalisa sejumlah data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanp
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 207).
Dalam analisis deskriptif digunakan ukuran rata
simum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masing
lam rangka mengetahui penyebaran data masing
diklasifikasikan dan diberi skor. Metode dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan
uji t-test, yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas III SD
tiga yang berjumlah 40 siswa, pengolahan datanya dengan menggunakan
3.10 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang
ingin diukur (Duwi Priyatno, 2010: 90). Uji
ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item
sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. U
ini digunakan untuk menguji instr
individual setelah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III
SD Negeri Sidorejo Lor 06.
Kegiatan Akhir Guru membimbing siswa me-
nyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama.
Membagi lembar soal evalua-si.
Guru menutup pembelajaran.
Kegiatan Akhir a. Guru membimbing siswa m
nyimpulkan materi yang telah dpelajari bersama.
b. Guru membagikan lembar soal evaluasi.
c. Guru sudah menutup pembelajran.
Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran outdoor activities
belajar siswa pada mata pelajaran IPA sekolah dasar digunakan analisis deskriptif. Analisa
deskriptif digunakan untuk menganalisa sejumlah data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 207).
Dalam analisis deskriptif digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar devisi, ma
simum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masing-masing variabel p
lam rangka mengetahui penyebaran data masing-masing variabel, data yang telah terkumpul
diklasifikasikan dan diberi skor. Metode dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan
test, yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Sal
tiga yang berjumlah 40 siswa, pengolahan datanya dengan menggunakan SPSS 16.
Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang
ingin diukur (Duwi Priyatno, 2010: 90). Uji validitas sering digunakan untuk mengukur
ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut
sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas instrumen dalam penelitian
ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes
individual setelah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran outdoor activities
mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III
idorejo Lor 06.
22
Guru membimbing siswa me-nyimpulkan materi yang telah di-pelajari bersama. Guru membagikan lembar soal
Guru sudah menutup pembelaja-
terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA sekolah dasar digunakan analisis deskriptif. Analisa
deskriptif digunakan untuk menganalisa sejumlah data dengan cara mendeskripsikan atau
a bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 207).
rata hitung (mean), standar devisi, mak-
masing variabel penelitian. Da-
masing variabel, data yang telah terkumpul
diklasifikasikan dan diberi skor. Metode dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan
Negeri Mangunsari 05 Sala-
SPSS 16.
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang
validitas sering digunakan untuk mengukur
item pada kuisioner tersebut
ji validitas instrumen dalam penelitian
umen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes
outdoor activities. Untuk
mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III
23
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total
Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan
pedoman Masrun (Sugiyono, 2011: 188) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi
antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid. Bila koefesien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir
instrumen dinyatakan valid. Jika masih ada item yang tidak signifikan maka digugurkan, ke-
mudian dianalisis lagi sampai didapat tidak ada yang gugur lagi (Duwi Priyatno, 2010: 97).
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil uji validitas bisa dilihat pada
lampiran 3.
3.11 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsisten alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Duwi
Priyatno, 2010: 97). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cron-
bach. Besarnya koefesien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reabilitasnya. Tahap uji
validitas dan reabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows
(Statistic product and service solutions).
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap
item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran outdoor activities. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih
dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.
Menurut Sekaran (Duwi Priyatno, 2010: 98) untuk menentukan tingkat reliabilitas instru-
men menggunakan kriteria sebagai berikut :
Kurang dari 0,6 : kurang baik
0,7 : dapat diterima
Diatas 0,8 : baik
3.12 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Crocker dan Algina (Purwanto, 2011: 99) tingkat kesukaran (difficulty index)
atau kita singkat TK dapat didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab
banar. Definisi itu dapat dinyatakan dengan sebuah rumus dimana TK adalah jumlah
24
peserta yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta. Untuk menentukan tingkat
kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan : TK = tingkat kesukaran ∑B = jumlah siswa yang menjawab benar ∑P = jumlah siswa peserta tes. Kategori tingkat kesukaran meliputi sukar, sedang dan mudah. Berikut pembagian kategori
tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok:
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran Nilai F Tingkat Kesukaran
0.00 – 0.25 Sukar 0.26 – 0.75 Sedang 0.76 – 1.00 Mudah
sukar
0,33 – 0,66 = sedang
0,67 – 1,00 = mudah
Misalnya, untuk soal pretest nomor 1
TK �∑�
∑� =
��
� 0,65
Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Untuk mencari tingkat
kesukaran soal pretest nomor 2 sampai 15 caranya sama dengan perhitungan contoh soal
nomor 1.
Tabel 3.7 Indeks Kesukaran Soal Pretes
Mudah Sedang Sukar
3, 7, 8, 9, 13 1, 4, 5, 11, 14, 15 2, 6, 12, 10
Setelah jumlah peserta yang menjawab benar pada soal pretest dibagi dengan jumlah
peserta dan indeks kesukaran soal pretest yang termasuk kategori mudah adalah soal
TK �∑�
∑�
25
nomor 3, 7, 8, 9, dan 13. Kategori sedang 1,4, 5, 11, 14, dan 15. Dan yang termasuk
kategori sukar adalah 2, 6, 12, dan 10.
Tabel 3.8 Indeks Kesukaran Soal Postets
Mudah Sedang Sukar
1, 3, 6, 8, 14, 15 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 9, 10, 12
Setelah jumlah peserta yang menjawab benar pada soal postest dibagi dengan jumlah
peserta dan indeks kesukaran soal pretest yang termasuk kategori mudah adalah 1, 3, 6,
8, 14 dan 15. Kategori sedang 2, 4, 5, 7, 9, 11, dan 13. Sedangkan yang termasuk kategori
sukar 9, 10, dan 12.
3.13 Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal
atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 71). Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis
data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar
dengan menggunakan pembelajaran outdoor activities dan nilai siswa pada kelas kontrol yang
mengajar dengan menggunakan pembelajaran di kelas, apabila data berdistritbusi normal
maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal
maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdi-
stribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square).
Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-
nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test
distribution.
3.14 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok ho-
mogen atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 76). Uji homogenitas dilakukan sebagai prasyarat
dalam analisis Independent Samples T Test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari
dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kri-
teria pengujian, jika nilai signifikan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari
26
dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas varian bisa menggunakan soft-
ware SPSS yaitu Analyze-Compere Means-One-Way ANOVA.
3.15 Uji Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples T Test)
Menurut Duwi Priyatno (2010: 37) Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (ber-
hubungan). Maksudnya di sini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang
berbeda.
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pretest dengan rata-rata nilai postest pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen .
Ha : ada perbedaan antara rata-rata nilai pretest dengan rata-rata nilai postes kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
Untuk menentukan tingkat signifikan, pengujian menggunakan uji dua sisi dengan ting-
kat signifikan α = 5%. Signifikan 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan
dalam penelitian. Dalam uji t tabel dicari di Ms. Excel dengan cara pada cell kosong ketik
=tinv(0.05,df) hasil lalu Enter.
Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ha ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasarkan Signifikansi
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika signifikansi < 0,05
3.16 Uji Dua Sampel Tidak Berhubungan (Independent Samples T Test)
Menurut Duwi Priyatno (2010: 32) independent samples t test digunakan untuk menge-
tahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhu-
bungan . Dalam uji t tabel dicari di Ms. Excel dengan cara pada cell kosong ketik
=tinv(0.05,df) hasil lalu Enter.
Ho : kedua varian adalah sama (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama).
Ha : kedua varian adalah berbeda (varian kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen).
27
Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ha ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasarkan Signifikansi
Ho diterima jika signifikansi > 0,05
Ha ditolak jika signifikansi < 0,05