14
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental Reaserch) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perla- kuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis ten- tang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya dua grup, yang satu ditugaskan sebagai grup pembanding (control group), sedangkan grup yang satu lagi sebagai grup yang dibandingkan (eksperimental group). 3.2 Desain Penelitian Dalam penelitian menggunakan desain penelitian Two-Group Post Test Only dimana da- lam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang setara . Gambar 3.1 Desain Penelitian Two-Group Post Test Only R X1 OX1 X2 OX2 Desain Penelitian Newmaan dalam Endang Mulyatiningsih (2011: 89). Keterangan : R = Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas kontrol. X1 = Perlakuan/treatment kelas eksperimen dengan pembelajaran outdoor activities. X2 = Perlakuan/treatment kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional. OX1 = Hasil belajar dari postest kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran outdoor activities.

T1_292008271_BAB III

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: T1_292008271_BAB III

14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental

Reaserch) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perla-

kuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis ten-

tang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan

hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari

suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok

lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya

dua grup, yang satu ditugaskan sebagai grup pembanding (control group), sedangkan grup

yang satu lagi sebagai grup yang dibandingkan (eksperimental group).

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian menggunakan desain penelitian Two-Group Post Test Only dimana da-

lam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol memiliki kemampuan yang setara .

Gambar 3.1 Desain Penelitian Two-Group Post Test Only

R X1 OX1 X2 OX2

Desain Penelitian Newmaan dalam Endang Mulyatiningsih (2011: 89).

Keterangan :

R = Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas

varians kelas eksperimen dan kelas kontrol.

X1 = Perlakuan/treatment kelas eksperimen dengan pembelajaran outdoor activities.

X2 = Perlakuan/treatment kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional.

OX1 = Hasil belajar dari postest kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran outdoor

activities.

Page 2: T1_292008271_BAB III

15

OX2 = Hasil belajar dari postest kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan pem-

belajaran konvensional.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga dan SD Negeri

Mangunsari 05 Salatiga. Peneliti melakukan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri

Mangunsari 05 karena sama-sama merupakan SD imbas. SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga

dan SD Negeri 05 Salatiga merupakan Gugus Diponegoro. SD Negeri Mangunsari 04 sangat

mudah ditemukan karena letaknya yang strategis yang berada di pinggir jalan yaitu di Jl. Ten-

tara Pelajar No. 07 Salatiga, kecamatan Sidomukti Salatiga, Jawa Tengah. Dan SD Negeri

Mangunsari 05 Salatiga juga sangat mudah ditemukan. Dikarenakan letaknya juga strategis

yang berada di pinggir jalan yaitu Jl. Hasanudin No. 83 Mangunsari. Penelitian dilakukan di

kelas III dan di SD Negeri Mangunsari 04 di kelas III dengan jumlah 34 siswa dan SD Negeri

Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah 40 siswa dengan posisi tempat duduk 1 meja untuk 2

siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas III khususnya pada mata pelajaran IPA siswa ja-

rang sekali terlibat langsung atau belajar di luar kelas sehingga pembelajaran kurang menarik

dan kurang bermakna dan kurangnya alat peraga sehingga penjelasan guru menjadi bersifat

abstrak dan menjelaskan konsep tanpa ada kegiatan siswa di luar kelas. Oleh karena itu,

peneliti memilih kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga sebagai subyek penelitian dengan

bahan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran outdoor activi-

ties pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar.

3.3.2 Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti Sala-

tiga. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2012.

Page 3: T1_292008271_BAB III

16

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Tabel 3.1 Populasi Dalam Penelitian

Populasi Keterangan SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga Kelas Kontrol SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga Kelas Eksperimen

Populasi yang diambil dalam penelitian adalah SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga se-

bagai kelas kontrol dan populasi sebagai kelas eksperimen adalah SD Negeri Mangunsari 05

Salatiga.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh pupulasi tersebut.

Tabel 3.2 Sampel Dalam Penelitian

Sampel Jumlah Siswa Keterangan Siswa-siswi Kelas III SD Mangunsari

04 Salatiga 34 Kelas Kontrol

Siswa-siswi Kelas III SD Mangunsari 05 Salatiga

40 Kelas Eksperimen

Sampel yang diambil di kelas kontrol adalah siswa-siswi kelas III SD Negeri Mangunsari

04 Salatiga dengan jumlah 34 siswa dan sampel yang diambil dikelas eksperimen adalah sis-

wa-siswi kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah 40 siswa.

3.5 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.5.1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas disebut juga sebagai variabel

penyebab atau independen variabel dan variabel terikat atau dependen variabel. Variabel be-

bas merupakan variabel perlakuan yang diberi simbol (X).

Page 4: T1_292008271_BAB III

17

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam peneli-

tian ini adalah hasil belajar, yang diberi simbol (Y).

3.5.2. Definisi Operasional

Pada penelitian ini, ada dua variabel yang digunakan, dimana selanjutnya kedua varia-

bel ini perlu didefinisikan. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

Outdoor activities dalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas dan mempunyai sifat

yang menyenangkan, dimana melalui kegiatan ini diberikan kesempatan untuk menuangkan

potensi diri, sekaligus menyalurkan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan alam dan

sesama manusia dalam suaasana di luar ruangan; dan dapat menimbulkan nilai spiritual sis-

wa terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah siswa menerima pengalaman

belajarnya. Dalam hal ini kemampuan yang diperoleh ada kemampuan pada aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik. Meskipun demikian, dalam penelitian ini peneliti hanya memfokuskan

pada aspek kemampuan yang diperoleh pada aspek kognitif saja.

3.6 Prosedur Penelitian

1. Menyusun kisi-kisi

2. Menyusun instrument tes uji coba berdasakan kisi-kisiyang sudah disusun.

3. Mengujicobakan instrument tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda di SD Negeri

Sidorejo Lor 07 Salatiga.

4. Menganalisis data hasil intrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui

validitas dan realibilitas soal.

5. Memberikan pretest kepada kelas kontrol dan eksperimen (SD Negeri Mangunsari

04 Salatiga dan SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga).

6. Memberikan perlakuan kepada kelas kontrol (pembelajaran konvensional) dan ke-

las eksperimen (pembelajaran outdoor activities).

7. Memberikan postest kepada kelas kontrol dan eksperimen (SD Negeri Manginsari

04 dan SD Negeri Mangunsari 05).

8. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.

Page 5: T1_292008271_BAB III

18

9. Menyusun hasil penelitian.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Tes

Menurut Nana Sudjana (2010: 35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengaja-

ran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah hasil belajar siswa mata pe-

lajaran IPA. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menberikan pretes dan postest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

pemberian perlakuan. Hasil dari pretes dan postes akan diolah dengan bantuan SPSS 16.

Hasil belajar yang akan dibandingkan setelah pemberian perlakuan adalah hasil belajar kelas

eksperimen dan kontrol adalah hasil postest.

3.7.2 Observasi

Menurut Nana Sudjana (2010: 84) Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian

banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu ke-

giatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa

pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipa-

si siswa dalam simulasi dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif

dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku

peneliti pada waktu menagajar dengan menerapkan model pembelajaran outdoor activities

yang dilakukan seorang pengamat atau observer yaitu guru kelas III SD Negeri Mangunsari

05 Salatiga.

3.7.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan da-

lam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga dan

SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga dan beberapa foto kegiatan pembelajaran dengan meng-

Page 6: T1_292008271_BAB III

19

gunakan model pembelajaran outdoor activities yang dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari

05 Salatiga.

3.8 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan soal tes

yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa baik yang dila-

kukan di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen dalam penerapan pembelajaran outdoor

activities. Tes hasil belajar yang diberikan berupa soal pretest kepada kelas kontrol maupun

kelas eksperimen, memberikan treatment kepada kelas eksperimen yaitu dengan mengguna-

kan pembelajaran outdoor activities, dan memberikan soal posttest kepada kelas kontrol dan

eksperimen. Adapun kisi-kisi soal pretest dan kisi-kisi soal postest sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Mata Pelajaran IPA

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Item Soal

No Item

Memahami kenampak-kan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manu-sia serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melesta-rikan alam

• Menjelaskan an-tara keadaan awan dan cuaca

• Menyebutkan kea-daan cuaca yang akan terjadi berda-sarkan keadaan langit

Pilihan Ganda

• Menggambarkan

secara sederhana

simbol yang biasa

digunakan untuk

menunjukkan kon-

disi cuaca

Pilihan

Ganda

Page 7: T1_292008271_BAB III

Kisi-Kisi Pendekatan Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Kegiatan Awala.b.c.d.e.

f.

g.

h.

i.

Kegiatan IntiEksplorasi

a. b.

Tabel 3.5 Kisi Pendekatan Pembelajaran Outdoor Activities

Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Indikator Item Instrumen

Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran. b. Memeriksa kesiapan siswa. c. Apersepsi dan motivasi d. Guru menyampaikan materi. e. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan di-capai.

Guru menetapkan tujuan ob-jek serta lamanya waktu ob-servasi.

g. Guru menetapkan teknik mempelajari objek.

h. Guru membahas pembagian kelompok-kelompok siswa.

Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan.

Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran dengan

salam dan doa.b. Guru mempersiapkan siswa de

gan mengecek kesiapan alat blajar siswa (buku tulis, pulpen, dan lain-lain).

c. Guru melakukan apersepsi dan motivasi mengenai keadaan lagit dan kemudian mengaitkan jwaban siswa dengan materi yang akan disampaikan.

d. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu “Pengaruh Keadaan Langit Pada Keadaan Cuaca.

e. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.

f. Guru menetapkan tujuan objek serta lamanya waktu observasi.

g. guru menetapkan teknik memplajari objek yaitu dan Simbol Kondisi Cuaca

h. Guru membahas pembagian klompok siswa.

i. guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan yaitu di halman sekolah

egiatan Inti Eksplorasi

Di Luar Kelas Guru membagikan LKS. Guru mengarahkan tugas

Kegiatan Inti Eksplorasi

Di Luar Kelas

a. Guru membagikan LKS.b. Guru mengarahkan tugas yang

20

Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Item Instrumen

Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. Guru mempersiapkan siswa den-gan mengecek kesiapan alat be-lajar siswa (buku tulis, pulpen,

Guru melakukan apersepsi dan motivasi mengenai keadaan lan-git dan kemudian mengaitkan ja-waban siswa dengan materi yang akan disampaikan. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu “Pengaruh Keadaan Langit Pada Keadaan

Guru menyampaikan tujuan yang

Guru menetapkan tujuan objek serta lamanya waktu observasi.

enetapkan teknik mempe-lajari objek yaitu Keadaan Langit dan Simbol Kondisi Cuaca. Guru membahas pembagian ke-lompok siswa. guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan yaitu di hala-

Di Luar Kelas

Guru membagikan LKS. Guru mengarahkan tugas yang

Page 8: T1_292008271_BAB III

c.

Elaborasi a.

b.

a.

b.

c.

Konfirmasi a.

yang harus dilakukan siswa. Dalam berkelompok siswa

mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada dalam LKS

Elaborasi Siswa mencatat hasil penga-

matannya pada LKS yang dis-ediakan guru

Guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas

Di Dalam Kelas Siswa mendiskusikan hasil

pengamatan Perwakilan kelompok me-

nyampaikan hasil diskusi di depan kelas

Guru dan siswa membahas hasil diskusi dari tiap-tiap ke-lompok

Konfirmasi Guru menginformasikan hasil

dari kegiatan yang dikerjakan siswa tentang pengamatan.

harus dilakukan siswa dengan melakukan pengamatan daan Langit dan Simbol Kondisi Cuaca.

c. Dalam kelompok siswa mediskusikan jawaban dari nyaan yang ada pada LKS.

Elaborasi a. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa mencatat hasil pengamatannya pada LKS yang disediakan guru.

b. Guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas.

Di Dalam Kelasa. Siswa mendiskusikan hasil pe

gamatan dengan kelompok mreka masing-masing.

b. Perwakilan kelompok sudah mnyampaikan hasil diskusi di dpan kelas.

c. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dari tiap

Konfirmasi a. Guru menginformasikan hasil dari

kegiatan yang dikerjakan siswa tentang pengamatan yaitu daan Langit dan Simbol Kondisi Cuaca.

21

harus dilakukan siswa dengan melakukan pengamatan Kea-daan Langit dan Simbol Kondisi

Dalam kelompok siswa men-diskusikan jawaban dari perta-nyaan yang ada pada LKS.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa mencatat hasil pengamatannya pada LKS yang disediakan guru. Guru mengajak siswa kembali ke

Di Dalam Kelas Siswa mendiskusikan hasil pen-gamatan dengan kelompok me-

masing. Perwakilan kelompok sudah me-nyampaikan hasil diskusi di de-

Guru dan siswa membahas hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok.

Guru menginformasikan hasil dari kegiatan yang dikerjakan siswa tentang pengamatan yaitu Kea-daan Langit dan Simbol Kondisi

Page 9: T1_292008271_BAB III

Kegiatan Akhira.

b.

c.

3.9 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran

belajar siswa pada mata pelajaran IPA sekolah dasar digunakan analisis deskriptif. Analisa

deskriptif digunakan untuk menganalisa sejumlah data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanp

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 207).

Dalam analisis deskriptif digunakan ukuran rata

simum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masing

lam rangka mengetahui penyebaran data masing

diklasifikasikan dan diberi skor. Metode dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan

uji t-test, yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas III SD

tiga yang berjumlah 40 siswa, pengolahan datanya dengan menggunakan

3.10 Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang

ingin diukur (Duwi Priyatno, 2010: 90). Uji

ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item

sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. U

ini digunakan untuk menguji instr

individual setelah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III

SD Negeri Sidorejo Lor 06.

Kegiatan Akhir Guru membimbing siswa me-

nyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama.

Membagi lembar soal evalua-si.

Guru menutup pembelajaran.

Kegiatan Akhir a. Guru membimbing siswa m

nyimpulkan materi yang telah dpelajari bersama.

b. Guru membagikan lembar soal evaluasi.

c. Guru sudah menutup pembelajran.

Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran outdoor activities

belajar siswa pada mata pelajaran IPA sekolah dasar digunakan analisis deskriptif. Analisa

deskriptif digunakan untuk menganalisa sejumlah data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 207).

Dalam analisis deskriptif digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar devisi, ma

simum, minimum dan ukuran kenormalan data untuk masing-masing variabel p

lam rangka mengetahui penyebaran data masing-masing variabel, data yang telah terkumpul

diklasifikasikan dan diberi skor. Metode dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan

test, yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Sal

tiga yang berjumlah 40 siswa, pengolahan datanya dengan menggunakan SPSS 16.

Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang

ingin diukur (Duwi Priyatno, 2010: 90). Uji validitas sering digunakan untuk mengukur

ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut

sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas instrumen dalam penelitian

ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes

individual setelah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran outdoor activities

mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III

idorejo Lor 06.

22

Guru membimbing siswa me-nyimpulkan materi yang telah di-pelajari bersama. Guru membagikan lembar soal

Guru sudah menutup pembelaja-

terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA sekolah dasar digunakan analisis deskriptif. Analisa

deskriptif digunakan untuk menganalisa sejumlah data dengan cara mendeskripsikan atau

a bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 207).

rata hitung (mean), standar devisi, mak-

masing variabel penelitian. Da-

masing variabel, data yang telah terkumpul

diklasifikasikan dan diberi skor. Metode dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan

Negeri Mangunsari 05 Sala-

SPSS 16.

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang

validitas sering digunakan untuk mengukur

item pada kuisioner tersebut

ji validitas instrumen dalam penelitian

umen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes

outdoor activities. Untuk

mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III

Page 10: T1_292008271_BAB III

23

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total

Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan

pedoman Masrun (Sugiyono, 2011: 188) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi

antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan

tidak valid. Bila koefesien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir

instrumen dinyatakan valid. Jika masih ada item yang tidak signifikan maka digugurkan, ke-

mudian dianalisis lagi sampai didapat tidak ada yang gugur lagi (Duwi Priyatno, 2010: 97).

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil uji validitas bisa dilihat pada

lampiran 3.

3.11 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsisten alat ukur, apakah alat pengukur

yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Duwi

Priyatno, 2010: 97). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cron-

bach. Besarnya koefesien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reabilitasnya. Tahap uji

validitas dan reabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows

(Statistic product and service solutions).

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap

item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran outdoor activities. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih

dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.

Menurut Sekaran (Duwi Priyatno, 2010: 98) untuk menentukan tingkat reliabilitas instru-

men menggunakan kriteria sebagai berikut :

Kurang dari 0,6 : kurang baik

0,7 : dapat diterima

Diatas 0,8 : baik

3.12 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Crocker dan Algina (Purwanto, 2011: 99) tingkat kesukaran (difficulty index)

atau kita singkat TK dapat didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab

banar. Definisi itu dapat dinyatakan dengan sebuah rumus dimana TK adalah jumlah

Page 11: T1_292008271_BAB III

24

peserta yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta. Untuk menentukan tingkat

kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan : TK = tingkat kesukaran ∑B = jumlah siswa yang menjawab benar ∑P = jumlah siswa peserta tes. Kategori tingkat kesukaran meliputi sukar, sedang dan mudah. Berikut pembagian kategori

tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok:

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran Nilai F Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.25 Sukar 0.26 – 0.75 Sedang 0.76 – 1.00 Mudah

sukar

0,33 – 0,66 = sedang

0,67 – 1,00 = mudah

Misalnya, untuk soal pretest nomor 1

TK �∑�

∑� =

��

� 0,65

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Untuk mencari tingkat

kesukaran soal pretest nomor 2 sampai 15 caranya sama dengan perhitungan contoh soal

nomor 1.

Tabel 3.7 Indeks Kesukaran Soal Pretes

Mudah Sedang Sukar

3, 7, 8, 9, 13 1, 4, 5, 11, 14, 15 2, 6, 12, 10

Setelah jumlah peserta yang menjawab benar pada soal pretest dibagi dengan jumlah

peserta dan indeks kesukaran soal pretest yang termasuk kategori mudah adalah soal

TK �∑�

∑�

Page 12: T1_292008271_BAB III

25

nomor 3, 7, 8, 9, dan 13. Kategori sedang 1,4, 5, 11, 14, dan 15. Dan yang termasuk

kategori sukar adalah 2, 6, 12, dan 10.

Tabel 3.8 Indeks Kesukaran Soal Postets

Mudah Sedang Sukar

1, 3, 6, 8, 14, 15 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 9, 10, 12

Setelah jumlah peserta yang menjawab benar pada soal postest dibagi dengan jumlah

peserta dan indeks kesukaran soal pretest yang termasuk kategori mudah adalah 1, 3, 6,

8, 14 dan 15. Kategori sedang 2, 4, 5, 7, 9, 11, dan 13. Sedangkan yang termasuk kategori

sukar 9, 10, dan 12.

3.13 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal

atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 71). Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis

data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar

dengan menggunakan pembelajaran outdoor activities dan nilai siswa pada kelas kontrol yang

mengajar dengan menggunakan pembelajaran di kelas, apabila data berdistritbusi normal

maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal

maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdi-

stribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square).

Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-

nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test

distribution.

3.14 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok ho-

mogen atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 76). Uji homogenitas dilakukan sebagai prasyarat

dalam analisis Independent Samples T Test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari

dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kri-

teria pengujian, jika nilai signifikan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari

Page 13: T1_292008271_BAB III

26

dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas varian bisa menggunakan soft-

ware SPSS yaitu Analyze-Compere Means-One-Way ANOVA.

3.15 Uji Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples T Test)

Menurut Duwi Priyatno (2010: 37) Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (ber-

hubungan). Maksudnya di sini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang

berbeda.

Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pretest dengan rata-rata nilai postest pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen .

Ha : ada perbedaan antara rata-rata nilai pretest dengan rata-rata nilai postes kelas kontrol

dan kelas eksperimen.

Untuk menentukan tingkat signifikan, pengujian menggunakan uji dua sisi dengan ting-

kat signifikan α = 5%. Signifikan 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan

dalam penelitian. Dalam uji t tabel dicari di Ms. Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,df) hasil lalu Enter.

Kriteria Pengujian

Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ha ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Berdasarkan Signifikansi

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

3.16 Uji Dua Sampel Tidak Berhubungan (Independent Samples T Test)

Menurut Duwi Priyatno (2010: 32) independent samples t test digunakan untuk menge-

tahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhu-

bungan . Dalam uji t tabel dicari di Ms. Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,df) hasil lalu Enter.

Ho : kedua varian adalah sama (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama).

Ha : kedua varian adalah berbeda (varian kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen).

Page 14: T1_292008271_BAB III

27

Kriteria Pengujian

Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ha ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Berdasarkan Signifikansi

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ha ditolak jika signifikansi < 0,05