Upload
ulfa-rahma
View
215
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
good
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Menurut Anusavice (2004) protesa dapat didefinisikan sebagai gigi lepasan
yang berfungsi untuk menggantikan permukaan pengunyahan dan struktur-struktur yang
menyertainya dari suatu lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Protesa
digunakan untuk mencegah perubahan degeneratif yang timbul sebagai akibat hilangnya
gigi dan oleh karena itu kesehatan mulut yang optimal termasuk fungsi geliginya dapat
dipertahankan (Gunadi, dkk., 1995). Protesa tersebut terdiri dari gigi gigi tiruan yang
dilekatkan pada basis protesa. Basis protesa memperoleh dukungan melalui kontak yang
erat dengan jaringan mulut dibawahnya. Kebanyakan basis protesa dibuat menggunakan
polimer dan dipilih berdasarkan keberadaannya, kestabilan dimensi karakteristik
penanganan, warna, dan kekopakan dengan jaringan mulut (Anusavice, 2004).
Bahan yang digunakan dalam pembuatan basis protesa antara lain termoplastik
asetal, termoplastik polikarbonat, termoplastik akrilik, dan termoplastik nilon.
Termoplastik asetal berasal dari homo polimer, termoplastik polikarbonat berasal dari
rantai polimer karbonat bisphenol A, termoplastik akrilik lebih dikenal sebagai
metakrilat polimetil (PMMA), serta termoplastik nilon berasal dari asam diamina dan
monomer asam dibasic (Negrutiu, dkk., 2005). Berdasarkan sifat termalnya, bahan resin
dapat dibagi menjadi termoplastik dan termoseting (Anusavice, 2004). Resin
termoplastik terdiri dari selulosa nitrat, resin vinil, polikarbonat, termoplastik nilon dan
polystyrene. Sedangkan termoseting sering digunakan sebagai handle tahan panas,
asbak rokok, fiting lampu dan lain-lain. Jenis kelompok ini antara lain backelite,
melamine, epoxy resins dan polyester (Sudjana, 2008).
Termoplastik nilon adalah resin yang berasal dari diamina dan monomer asam
dibasic. Dari sudut pandang teknik, nilon merupakan bahan serbaguna dengan
kedalaman karakteristik sehingga cocok untuk berbagai aplikasi. Nilon mempunyai sifat
fisik yang tinggi, tahan panas dan tahan kimia. Dalam bidang kedokteran gigi, bahan ini
digunakan untuk menggantikan logam dan resin akrilik sebagai basis protesa (Negrutiu,
dkk., 2005). Selain itu, nilon dipakai pada berbagai prosedur klinis seperti peralatan
ortodontik dan gigi palsu sementara setelah penempatan implan bukan gigi palsu
konvensional (Takabayashi, 2010).
Resin termoplastik memiliki keunggulan daripada bubuk konvensional atau
sistem resin cair. Resin termoplastik lebih fleksibel dan lebih kuat daripada bahan-
bahan tradisional lainnya (Negrutiu, dkk,. 2005). Fleksibilitas tersebut dapat
mengurangi rasa sakit protesa karena tekanan lokal yang berlebihan (Takabayashi,
2010). Resin termoplastik harus memiliki kekuatan dan kepegasan serta tahan terhadap
tekanan gigitan atau pengunyahan dalam rongga mulut bila digunakan sebagai basis
protesa (Anusavice, 2004).
Hal yang perlu diperhatikan pada basis protesa antara lain adalah stabilitas
warna. Karena sangatlah penting untuk menyesuaikan dengan jaringan lunak sekitarnya
untuk mempertahankan nilai estetiknya (Goiato, dkk., 2010). Beberapa faktor dapat
mempengaruhi perubahan warna antara lain akumulasi noda, penyerapan air, degradasi
intrisik pigmen, kekasaran permukaan. Minuman seperti teh, kopi, anggur, serta
beberapa pewarna buatan yang digunakan dalam makanan dapat meningkatkan
perubahan warna pada basis protesa (Imirzalioglu, dkk., 2009).
Kopi adalah salah satu minuman yang cukup digemari oleh masyarakat
Indonesia dan berbagai bangsa di seluruh dunia (Najiyati dan Danarti, 2006). Menurut
Rahayu dan Rahayu (2007) senyawa-senyawa yang terdapat di dalam cairan kopi
diantaranya adalah kadar asam, katekin atau tanin, alkohol dan kafein. Tanin merupakan
senyawa polifenol yang dapat ditemui pada setiap tanaman yang letak dan jumlahnya
berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Senyawa tanin dapat
menyebabkan perubahan warna pencoklatan pada suatu bahan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan:
Apakah terdapat pengaruh lama perendaman nilon termoplastik dalam
minuman kopi terhadap perubahan warna nilon termoplastik?
C. KEASLIAN PENELITIAN
Penelitian tentang pengaruh lama perendaman nilon termoplastik dalam minuman kopi
terhadap perubahan warna nilon termoplastik sepengetahuan penulis belum pernah
dilakukan. Adapun penelitian yang menunjang penelitian ini, yaitu:
1. Color Stability of Denture Acrylic Resins and a Soft Lining Material Against Tea,
Coffee, and Nicotine (Imirzalioglu dkk, 2010) menyatakan bahwa tedapat
perubahan warna pada resin akrilik setelah perendaman selama 7 hari dalam larutan
kopi.
2. Characteristic of Denture Thermoplastic Resins for Non-Metal Clasp Dentures
(Yota Takabayashi, 2010) menyatakan bahwa terdapat perubahan warna pada
Polyamide (PA-type) resins (Valplast, Lucitone, dan Flexite) setelah perendaman
selama 60 jam dalam larutan kopi.
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Mengetahui ada tidaknya pengaruh minuman kopi terhadap perubahan
warna nilon termoplastik.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui seberapa besar pengaruh minuman kopi terhadap perubahan warna
nilon termoplastik.
b. Mengidentifikasi lama perendaman nilon termoplastik yang dapat
menyebabkan perubahan warna pada nilon termoplastik.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan keilmuan bagi peneliti dan juga diharapkan
penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan penelitian sejenis.
2. Bagi masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi masyarakat untuk hati-hati
dalam merawat penggunaan nilon termoplastik yang mempunyai kebiasaan
meminum kopi terhadap perubahan basis protesa.
3. Bagi bidang ilmu kedokteran gigi
Ikut serta dalam penambahan pengetahuan tentang pengaruh minuman kopi
terhadap perubahan warna nilon termoplastik khususnya dalam bidang ilmu
biomaterial.