Upload
aga-aprayoga
View
38
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penemuan berbagai macam teknologi yang mendukung informasi
menyebabkan perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat,
dimana setiap informasi yang ada di dunia ini bisa kita dapatkan dalam waktu
yang relatif singkat. Teknologi informasi juga dipandang sebagai hal yang
sangat penting dalam perluasan kesempatan belajar serta perolehan informasi
masyarakat di dunia.
Kebutuhan akan informasi dan penggunaan komputer yang semakin
banyak mendorong terbentuknya jaringan komputer yang mampu melayani
berbagai pengguna informasi, sehingga pengolahan informasi dapat dilakukan
secara cepat dan terstruktur. Kebiasaan pengguna dengan sistem pengisian
data yang di manja dengan kemudahan dengan tampilan spreadsheet sangat
bertentangan dengan web application yang ada sekarang. web application
sekarang memerlukan adaptasi yang mengharuskan pengguna mengisi data
satu demi satu sesuai form yang ada, di tambah dengan penggunaan waktu
yang banyak ketika sebuah web application mengambil seluruh data dari
server satu halaman. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya pembuatan web
application yang bersifat friendly dengan pengguna dan tidak mengambil
waktu yang banyak dalam memproses data.
1
Mengikuti perkembangan teknologi informasi saat ini, SMAN 8 Padang
adalah sebuah institusi yang masih menggunakan cara manual dalam
menangani pengolahan data. Data dikumpulkan dalam map arsip,
mengelompokkannya, memberi penomoran dengan pola tertentu, lalu
menempatkan arsip-arsip tersebut di dalam lemari penyimpanan. Namun, bila
arsip yang disimpan sudah cukup banyak, maka sulit dan butuh waktu lama
untuk menemukan data yang diinginkan. Disamping itu, sangat besar
kemungkinan data tersebut rusak di karenakan penyimpanan yang masih
konvensional.
Salah satu penemuan teknologi yang paling baru sekarang adalah
framework Ext-GWT yang dapat membuat sebuah website menjadi lebih tepat
sasaran dengan tujuan pembuataannya, karena teknologi Ext-Gwt membuat
library-library web menjadi lebih variatif dan mudah untuk di kembangkan.
Apabila teknologi ini di padukan dengan arsitektur programming yang
terstruktur dan fleksibel, seperti arsitektur model view controller maka akan
tercipta sebuah web application yang sangat mudah di gunakan, serta
memanjakan penggunanya seperti bekerja di komputer stand alone dengan
fitur-fitur yang ada. Perkembangan teknologi khususnya dalam teknologi
informatika dan adanya penerapan penggunaan aplikasi berbasis web dalam
pengolahan data di sekolah menjadikan pengolahan data lebih terstruktur dan
terorganisir dengan baik sehingga dalam penyampaian informasi akan bisa
lebih cepat.
2
Sesuai dengan kebutuhan itu, maka perlu rancangan web application
yang dapat membantu sekolah dalam pengolahan data siswa, data guru, data
mata diklat, dan data kelas dengan judul “Arsitektur Model View Controller
Dalam Implementasi Web Application SMAN 8 Padang Menggunakan
Framework Ext-GWT Dengan Program Eclipse Helios Dan Postgresql”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah
yang ada sebagai berikut :
1. Penyimpanan data siswa, data guru, data mata diklat dan data kelas masih
menggunakan lemari penyimpanan dan kurang tertata rapi.
2. Pengolahan data masih menggunakan cara manual seperti data
dikumpulkan dalam map arsip, mengelompokkannya dan memberikan
penomoran dengan pola tertentu.
3. Sulit dan butuh waktu lama untuk menemukan data yang diinginkan.
4. Data siswa, data guru, data mata diklat dan data kelas bisa rusak atau
hilang karena penyimpanannya masih secara konvensional.
5. Pengolahan dan penyimpanan secara manual dapat menyebabkan terjadi
redundansi data.
3
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah di dalam pembuatan tugas akhir ini antara
lain:
1. Web application yang di buat akan di dukung oleh pembuatan database
yang sangat teratur menggunakan postgreSQL
2. Web application di dalam tugas akhir ini akan dapat mengatur data guru,
siswa, serta mata diklat sehingga data lebih aman dan terstruktur.
3. Di dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis hanya akan membahas
tentang pembuatan web application menggunakan Eclipse Helios dan
framework Ext-GWT.
4. Tugas akhir ini tidak membahas tentang kebutuhan hardware oleh sekolah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi dan batasan masalah , maka masalah yang
akan dikaji dalam tugas akhir ini dapat dirumuskan, yaitu “Bagaimana
menganalisis, merancang dan pengembangan web application di SMAN 8
Padang dengan menggunakan framework Ext-GWT dalam Eclipse Helios dan
database PostgreSQL?”.
4
E. Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
1. Sebagai media informasi untuk memproses, melihat dan mengetahui data
siswa, data guru, dan data mata diklat pendidikan dengan menggunakan
teknologi komputer yang berbasis web.
2. Memudahkan pekerjaan staf administrasi dalam pengelolaan data guru,
data siswa, dan data mata diklat.
3. Memperkenalkan manfaat penggunaan teknologi informasi di dalam dunia
pendidikan sebagai media pengolah informasi.
F. Manfaat
Sistem informasi yang dirancang merupakan alternatif solusi yang
bermanfaat untuk :
1. Mempermudah guru, siswa dan staf administrasi dalam memproses dan
mengolah data.
2. Memperkenalkan, melatih dan membiasakan guru dan siswa untuk
menggunakan teknologi informasi sebagai salah satu media pengolah data
siswa, data guru, data kelas dan data mata diklat.
3. Memberikan kemudahan akses data bagi guru, siswa, dan staf
administrasi.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Web Application
Sebuah aplikasi web menurut Alex Chaffee (2000,1) adalah sebuah
aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti Internet atau intranet . Istilah
ini juga dapat berarti sebuah aplikasi perangkat lunak komputer yang
dikodekan dalam bahasa yang didukung browser (seperti JavaScript ,
dikombinasikan dengan browser yang diberikan markup languange seperti
HTML) dan bergantung pada browser web umum untuk membuat aplikasi
dieksekusi. Aplikasi Web yang populer karena multiplatform dan
kenyamanan menggunakan web browser sebagai klien, atau disebut juga thin
client. Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa
mendistribusikan dan menginstal perangkat lunak pada ribuan komputer klien
merupakan alasan utama untuk popularitas mereka, seperti dukungan yang
melekat untuk cross-platform.
Dalam model komputasi sebelumnya, misalnya di client-server, beban
untuk aplikasi dibagi antara kode pada server dan kode diinstal pada setiap
klien lokal. Dengan kata lain, aplikasi memiliki klien sendiri program yang
menjabat sebagai antarmuka pengguna dan harus secara terpisah diinstal pada
setiap pengguna komputer pribadi. Upgrade ke kode server sisi aplikasi
biasanya akan juga memerlukan upgrade ke kode sisi klien di instal pada
6
setiap workstation pengguna, menambah dukungan biaya dan penurunan
produktivitas.
Sebaliknya, aplikasi web menggunakan dokumen-dokumen web ditulis
dalam format standar seperti HTML dan JavaScript, yang didukung oleh
berbagai browser web. Aplikasi web dapat dianggap sebagai varian tertentu
dari client-server perangkat lunak di mana perangkat lunak client di
download ke mesin client ketika mengunjungi halaman web yang relevan,
dengan menggunakan prosedur standar seperti Http.
B. Arsitektur Model View Controller
Model-View-Controller atau MVC menurut Martin Fowler (2006, 1)
adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan
data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya
(Controller). Dalam implementasinya kebanyakan framework dalam aplikasi
website adalah berbasis arsitektur MVC. MVC memisahkan pengembangan
aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi
seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi
kontrol dalam sebuah aplikasi web.
MVC ini sering terlihat pada HTML atau XHTML yang dihasilkan oleh
sebuah web application. Controller menerima GET atau POST input dan
memutuskan apa yang harus dilakukan dengan hal itu, menyerahkan ke obyek
domain yaitu model yang berisi busines rules dan tahu bagaimana
7
melaksanakan tugas-tugas khusus seperti pengolahan perintah baru dan
menghasilkan komponen seperti mesin template, XML, Ajax callback.
Model tidak selalu hanya database, model di MVC adalah logika bisnis
dan domain yang dibutuhkan untuk memanipulasi data dalam sebuah aplikasi.
Banyak aplikasi menggunakan mekanisme penyimpanan persisten seperti
database untuk menyimpan data. MVC tidak secara khusus menyebutkan
lapisan akses data karena dipahami sebagai bawah atau dienkapsulasi oleh
model.
MVC merupakan pattern yang tidak dapat langsung dipetakan menjadi
kode, MVC lebih merupakan suatu rancangan konseptual atau paradigma.
Seiring dengan semakin banyaknya penggunaan client side scripting, ada 3
jenis MVC yang mungkin terjadi pada suatu aplikasi web yaitu :
a. Server Side MVC
Server Side MVC biasa terjadi pada aplikasi web tradisional, yang
tidak melibatkan client side seperti Javascript, Java Applet, Flash. Server
Side. MVC menyerahkan keseluruhan proses bisnis pada server, aplikasi
pada sisi user hanya dapat menerima. MVC jenis ini terkadang disebut
juga dengan nama Thin Client.
b. Mixed Client Side and Server Side MVC
Pada Mixed Client Side dan Server Side MVC 1 client tidak
menggunakan model sebagai jembatan untuk melakukan komunikasi pada
server, dibandingkan dengan Server Side MVC, arsitektur ini memiliki
8
tingkat kompleksitas yang lebih tinggi karena lebih banyak komponen
yang terlibat. Untuk selanjutnya arsitektur ini disebut, dengan Mixed
MVC 1.
Pada Mixed Client Side and Server Side MVC 2, client
menggunakan model sebagai jembatan untuk melakukan komunikasi pada
server, dibandingkan dengan arsitektur MVC yang lain, arsitektur ini
memiliki tingkat kompleksitas yang paling tinggi karena lebih banyak
komponen yang terlibat, sehingga membutuhkan sumber daya yang lebih
besar pula. Untuk selanjutnya arsitektur ini disebut dengan Mixed MVC 2.
c. Rich Internet Application MVC
MVC Rich Internet Application (RIA) disebut juga dengan nama Fat
Client, merupakan aplikasi web yang memiliki kemampuan dan fungsi
hampir seperti aplikasi desktop. RIA pada sisi client, memiliki engine
untuk mengambil data yang berada pada server, sehingga pada client
terdapat bagian MVC sendiri dan hanya membutuhkan bagian model pada
sisi server.
C. Framework
Framework secara artian namanya adalah kerangka kerja. Framework
juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function)
yang dapat membantu developer/programmer dalam menangani berbagai
masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database,
pemanggilan variabel, file, dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat
9
membangun aplikasi. Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen
pemograman yang siap re-use kapan saja, sehingga programmer tidak harus
membuat scrip yang sama untuk tugas yang sama. Misalkan saat anda
membuat aplikasi web berbasis ajax yang setiap kali harus melakukan XML
Http Request, maka ajax telah mempermudahnya untuk anda dengan
menciptakan sebuah objek khusus yang siap digunakan untuk operasi Ajax
berbasis PHP.
Itu adalah salah satu contoh kecil, selebihnya framework jauh lebih luas
dari itu. Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa framework adalah kumpulan
fungsi (libraries), maka seorang programmer tidak perlu lagi membuat
fungsi-fungsi (biasanya disebut kumpulan library) dari awal, programmer
tinggal memanggil kumpulan library atau fungsi yang sudah ada di dalam
framework, tentunya cara menggunakan fungsi-fungsi itu sudah ditentukan
oleh framework.
Beberapa contoh fungsi-fungsi standar yang telah tersedia dalam suatu
framework adalah fungsi paging, enkripsi, email, SEO, session, security,
kalender, bahasa, manipulasi gambar, grafik, tabel bergaya zebra, validasi,
upload, captcha, proteksi terhadap XSS(XSSfiltering), template, kompresi,
XML dan lain-lain.
10
D. Ext-GWT
Menurut Grant K. Slender (2010, 1) Ext-GWT atau sering di singkat
GXT adalah sebuah framework yang dapat mengkompilasikan bahasa
pemograman JAVA ke dalam JavaScript dan di kombinasikan dengan HTML
serta CSS untuk menghasilkan aplikasi web mandiri. GXT sendiri di
kembangkan oleh sebuah perusahaan ExtJS. GXT menambah variasi kelas
seperti widget interaktif, layout, kelas template, model data yang lengkap
dan menyimpan cache.
Di mulai sebagai proyek open source bernama MyGWT, kemudian
bergabung pengembang proyek ExtJS dan lebih memperluas library, serta
menulis ulang kembali framework asli. Sekarang yang paling baru di versi
2.0, GXT menawarkan fitur yang dirancang untuk jalur cepat dalam
pengembangan RIA. Pembuatan web dengan GXT dilakukan menggunakan
bahasa pemrograman Java. Sementara GXT ini cocok untuk pengembangan
web, Anda tidak membutuhkan pengetahuan yang luas tentang HTML,
Cascading style sheet (CSS), atau JavaScript.
E. Perangkat Pemodelan dan Teknik Pengembangan Sistem
Menurut Pohan dan Bahri (1997:5) Dalam sebuah sistem, model
merupakan kombinasi antara perangkat keras dan perangkat lunak. Ada
beberapa macam perangkat pemodelan sistem yang bisa dipakai untuk
memodelkan sistem, akan tetapi tidak mutlak semua perangkat pemodelan
yang ada harus diterapkan dalam memodelkan sistem, artinya boleh memakai
11
sebagian perangkat pemodelan dari beberapa perangkat yang ada. Berikut ini
adalah perangkat-perangkat pemodelan sistem :
1. Statement of Purpose
Statement of purpose ( STP) berisi deskripsi tekstual fungsi sistem.
Hal ini berguna bagi hampir semua level antara level lain level puncak,
level pemakai dan level lain yang tidak terlibat secara langsung dalam
pengembangan sistem.
STP dapat hanya terdiri dari satu, dua kalimat. Tetapi tidak lebih
dari satu paragraph, karena tidak digunakan untuk mendeskripsikan
sistem secara detail. Deskripsi detail menjadi tanggung jawab aspek
pemodelan berikutnya.
2. Data Flow Diagram Contekxt Level (Context Diagram)
Context Diagram menjawab pertanyaan yang muncul dalam
pembuatan STP. Context Diagram adalah kasus khusus DFD yang
berfungsi memetakan model lingkungan, yang direpresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3. Event List
Event List adalah daftar narasi stimuli (daftar kejadian) yang terjadi
dalam lingkungan dan mempunyai hubungan dengan respon yang
diberikan sistem.
12
Aturan-aturan dalam EL antara lain daftar kejadian yang dibuat dan
digambarkan dalam bentuk tekstual sederhana yang berfungsi
memodelkan kejadian dalam lingkungan dimana sistem harus
memberikan respon. Ketika membuat EL maka harus yakin perbedaan
(event) dan kejadian yang berelasi dengan aliran (event-related flow).
4. Data Flow Diagram Levelled
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data tersimpan,
proses apa yang menghasilkan data tersebut serta interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Model ini mengambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi
yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
Sebagai perangkat analisis, model ini hanya mampu memodelkan sistem
dari satu sudut pandang yaitu sudut pandang fungsi. Ada empat
komponen dalam model ini yaitu :
a. Proses
Merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau
media komputer dimana aliran data masuk ditransformasikan ke
aliran data keluar, atau pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan
terhadap data yang masuk (input) untuk menghasilkan data keluar
(output). Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau
13
kalimat sederhana. Sehingga definisi tadi lebih sering
mengidentifikasi subjek proses dari objek proses itu sendiri, contoh:
perhitungan nilai dan pengiriman nilai.
b. Aliran
Komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan panah yang
menuju ke/dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan
paket data atu informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem
dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.
Disimbolkan dengan anak panah dimana arus data mengalir diantara
proses sismpanan data, kesatuan luar kesatuan ruang.
c. Penyimpanan
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau
paket data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segi empat
dengan sudut melengkung, atau persegi panjang.
d. Terminator
Model ini direpresentasikan menggunakan persegi panjang, yang
mana mewakili entiti luar dimana sistem berkomunikasi. Biasanya
notasi ini melambangkan orang atau kelompok orang misalnya
organisasi diluar, group, departemen, perusahaan pemerintah dan
berada diluar kontrol sistem yang dimodelkan.
14
5. Process Specification
Process Specification adalah model yang digunakan untuk
mendeskripsikan proses yang terjadi pada level paling dalam DFD.
Model ini berfungsi mendeskripsikan apa yang dilakukan ketika masukan
ditransformasi menjadi keluaran. Model inilah yang menjelaskan pola
kerja dalam setiap lingkaran.
6. Entity-Relationship Diagram
Entity-Relationship Diagram adalah model konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data (Pohan dan Bahri,
1997:35). Entity-Relationship Diagram digunakan untuk memodelkan
struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek.
7. Normalisasi
Normalisasi adalah proses yang berkaitan dengan model data
relational untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan
dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah
himpunan-himpunan data dalam bentuk normal.
8. Relasi
Pada model ini dilakukan normalisasi relasi yang berguna untuk
menghilangkan redudansi yang tidak perlu dalam pembuatan database
lojik dan pembuatan database fisik.
15
G. Database
Web application tidak lepas dari peran database. Menurut Kadir
(2008:3) Data yang tersimpan dalam database dapat diambil dan diproses
sehingga menghasilkan informasi. Data adalah deskripsi tentang benda,
kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak
berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Database ialah kumpulan yang
terorganisasi dari data-data yang secara nalar terkait. Database juga dapat
diartikan sebagai suatu bentuk penyimpanan informasi yang terpusat agar
data-data atau informasi yang ada di dalamnya mudah dicari, dikelola dan
digunakan kembali. Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 hal yang merupakan
ciri-ciri dari database, yakni: menghimpun data yang terkait atau data yang
berhubungan, kumpulan data terorganisasi dan bisa melibatkan lebih dari satu
organisasi.
Dalam Database (2009:1), Database Object-Relasional (ORD), atau
Object-Relational Database Management System (ORDBMS), adalah sebuah
Database Management System (DBMS) mirip dengan database relasional ,
tetapi dengan berorientasi objek model database. Objek, kelas dan pewarisan
secara langsung didukung dalam skema database dan dalam bahasa query .
Selain itu, mendukung perluasan dari model data dengan membuat tipe data
dan method.
Database object-relasional dapat dikatakan untuk memberikan jalan
tengah antara database relasional dan objek berorientasi database
16
(OODBMS ). Dalam objek-relasional database, pendekatan ini pada
dasarnya bahwa database relasional data berada dalam database dan
dimanipulasi kolektif dengan query dalam bahasa pemograman, pada ekstrem
yang lain adalah OODBMS di mana database pada dasarnya adalah sebuah
penyimpanan objek terus-menerus untuk perangkat lunak ditulis dalam
bahasa pemrograman berorientasi objek , dengan pemrograman API untuk
menyimpan dan mengambil objek.
Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana
merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa
mendatang. Perancangan koseptual dapat dilakukan di samping perancangan
model fisik. Pada perancangan konseptual terdapat dua buah teknik yaitu:
1. Teknik Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data element
menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada teknik
normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui yaitu
ketergantungan fungsi dan file/atribute kunci, setiap file terdapat kunci
dari file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record.
Ada beberapa atribute kunci antara lain :
a. Candidate key adalah satu atribute atau satu set minimal atribute
yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari
entity. Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari satu atribute, maka
biasanya disebut sebagai composite key (kunci campuran).
17
b. Primery Key adalah suatu atribute atau satu set minimal atribute yang
tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik,
tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari setiap entity. Setiap
kunci kandidat punya peluang menjadi primery key, tetapi sebaiknya
dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap
entity yang ada.
c. Alternate key adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai
primery key. Kerap kali kunci alternatif dipakai sebagai kunci
pengurutan.
d. Foreign key adalah suatu atribute yang melengkapi satu relationship
untuk menunjukkan ke induknya.
2. Teknik Entity Relationship
Relasi antara dua file atau dua tabel dikategorikan menjadi tiga
macam. Demikan pula untuk membantu gambaran relasi secara lengkap
terdapat juga tiga macam relasi dalam hubungan atribute dalam satu file.
a. Satu ke satu (one to one)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan B dan begitu juga sebaliknya.
b. Satu ke banyak (one to many)
Setiap entitas pada entitas himpunan A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi sebaliknya, dimana
18
pada setiap entitas pada himpunan B berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan A.
c. Banyak ke satu (many to one)
Setiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan
paling banyak satu entitas A.
d. Banyak ke banyak (many to many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan begitu juga
sebaliknya.
H. Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Ahmad (2006:44) Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu
keadaan, kejadian atau peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
atau sebab akibat.
Sedangkan menurut Leman (1998:56) Analisis sistem dapat diartikan
sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisa
jabatan dan uraian tugas (business user), proses bisnis (business process),
ketentuan/aturan yang ada (business rules), masalah dan mencari solusinya
(business problems solution), business tools dan rencana-rencana perusahaan
(bussines plans),
19
Metode pengumpulan data dari business user dapat dilakukan melalui
cara pengamatan langsung, wawancara pembuatan daftar pertanyaan
(questionnair) dan membaca dokumen perusahaan. Business user merupakan
personil yang menjalankan suatu bisnis.
Business process menggambarkan rangkaian tugas yang harus
diselesaikan menurut aturan-aturan tertentu untuk mendapatkan suatu hasil.
Analisa businnes process mencangkup proses pencatatan, bukti transaksi dan
dokument pencatatan, laporan dan metode pengkodean.
Business rules merupakan ketentuan/batasan yang dapat menjaga
integritas/keabsahan data, tidak merusak sistem yang ada atau merugikan
perusahaan/organisasi. Dalam implementasi businnes rules, komputer jauh
lebih teliti dibandingkan dengan manusia.
Analisa yang dilaksanakan dalam tahap business problems & solution
yaitu identifikasi masalah, identifikasi penyebab masalah dan penyelesaian
masalah. Masalah-masalah yang umum dihadapi organisasi/perusahaan antara
lain:
1. Keterlambatan dalam pengolahan/penyajian data.
2. Informasi yang tidak mencerminkan keadaan sebenarnya.
Syarat untuk desain sistem yang baik (hardware maupun software)
ialah dapat mengatasi masalah yang terjadi saat ini dan juga dapat
mengantisipasi kejadian-kejadian pada masa yang akan datang, untuk itu
20
seorang sistem analisa harus mendapatkan informasi mengenai business plans
tentang rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjangnya.
Perancangan adalah rekayasa yang memprensentasikan sesuatu yang
akan dibangun. Perancangan berhubungan dengan kebutuhan pengguna dan
juga penilaian terhadap sekumpulan defenisi kriteria untuk perancangan yang
bagus.Perancang sistem mencangkup analisa, desain, implementasi dan
pemeliharaan, terdiri dari:
1. Project Coordinator, merupakan orang yang bertanggung jawab agar
suatu tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal serta mengontrol agar
pelaksanaan sesuai dengan rencana
2. System analisyst dan design, ialah orang yang memberikan solusi dan
memdesain sistem baru.
3. Programmer, ialah orang yang membuat program berdasarkan rancangan
dari sistem analisis.
4. Network designer, bertanggung jawab terhadap desain suatu jaringan
seperti LAN, MAN dan WAN.
5. Technician (hardware), menetapkan konfigurasi-konfigurasi hardware
yang tepat agar dapat bekerja secara optimal.
6. Database administrator, ialah orang yang bertanggung jawab terhadap
suatu sistem database, mencangkup pola struktur data, integritas data,
memberikan hak akses kepada user, backup, recovery dan
mengoptimalkan performa database.
21
7. Documenter, ialah orang yang membuat dokumentasi sistem, mencangkup
buku operasional aplikasi, teknis dan sistem. sofware tester, tugas dari
software tester ialah menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat
programmer telah sesuai dengan spesifikasi.
8. Graphic Designer, seorang yang memiliki keahlian dalam mendesain,
misalnya icon atau user interface.
I. Keamanan Sistem
Keamanan atau security merupakan salah satu keamanan yang dimiliki
oleh database. Dengan adanya kemampuan ini, maka seorang administrator
dapat melakukan penjagaan data secara otomatis yang disetting pada server.
Beberapa cara untuk melakukan pembatasan pengaksesan yang tidak
bertanggung jawab :
1. Memahami hak user biasa.
User biasa akan memiliki hak akses penuh untuk melakukan
pekerjaan yang berkaitan dengan perintah DDL (Data Definition
Language) dan DML (Data Manipulation Language).
2. Memahami hak administrator
Administrator memiliki hak akses penuh untuk melakukan operasi
DDL, DML dan pengoperasian perintah-perintah DCL (Data Control
Language).
22
3. Memahami hak akses global
Hak akses global merupakan hak akses yang memiliki kemampan
untuk menggunakan perintah DDL, DML dan DCL tanpa ada batasan
tertentu terhadap database.
J. Bahasa Development Tool dan ORDBMS
Sistem database secara umum dapat diartikan sebagai suatu sistem
dalam pengolahan data menjadi informasi.
1. PostgreSQL
PostgreSQL sering disebut juga Postgres, salah satu program yang
memiliki fasilitas penyimpanan dan pemanggilan struktur informasi pada
sistem komputer. Dalam PostgreSQL(2008), PostgreSQL adalah
sebuah object-relational database manajemen sistem (ORDBMS). Hal ini
dirilis di bawah MIT-style license dan dengan demikian perangkat lunak
bebas dan open source . PostgreSQL berevolusi dari Ingres proyek di
University of California, Berkeley .
Pada tahun 1982, pemimpin proyek, Michael Stonebraker , kiri
Berkeley untuk membuat versi berpemilik dari Ingres. Ia kembali ke
Berkeley pada 1985 dan memulai sebuah proyek pasca-Ingres untuk
mengatasi masalah dengan sistem database kontemporer yang telah
menjadi semakin jelas pada awal 1980-an. Proyek baru, Postgres,
bertujuan untuk menambahkan fitur paling sedikit dibutuhkan untuk benar-
23
benar mendukung jenis. Fitur-fitur ini termasuk kemampuan untuk
menentukan jenis dan untuk sepenuhnya menggambarkan hubungan
sesuatu yang digunakan secara luas sebelumnya, tetapi dikelola
sepenuhnya oleh pengguna.
Di Postgres, database bisa mengambil informasi dalam tabel terkait
dengan cara alami menggunakan aturan. Postgres digunakan banyak ide-
ide dari Ingres, tetapi tidak dikodekan.
Mulai tahun 1986, tim menerbitkan sejumlah makalah yang
menjelaskan dasar sistem, dan tahun 1988 memiliki versi prototipe. Tim
merilis versi 1 ke sejumlah kecil pengguna pada bulan Juni 1989, maka
versi 2 dengan sistem aturan ditulis ulang pada Juni 1990. Versi 3, dirilis
pada tahun 1991, sekali lagi menulis ulang sistem aturan, dan
menambahkan dukungan untuk beberapa manajer penyimpanan dan
perbaikan mesin query. Pada tahun 1993 jumlah besar pengguna mulai
membanjiri proyek dengan permintaan dukungan dan fitur. Setelah merilis
versi 4 - terutama pembersihan a - proyek berakhir.
Tapi open-source pengembang dapat memperoleh salinan dan
mengembangkan sistem lebih lanjut, karena Berkeley telah merilis
Postgres di bawah lisensi MIT-style . Pada tahun 1994, Berkeley
mahasiswa pascasarjana Andrew Yu dan Jolly Chen menggantikan Ingres
berbasis QUEL bahasa query penerjemah dengan satu untuk SQL bahasa
query, menciptakan Postgres95. Kode ini dirilis di web.
24
Pada bulan Juli 1996, Marc Fournier di Hub.Org Networking
Services yang disediakan server non-universitas pembangunan pertama
untuk pengembangan usaha open source. Seiring dengan Bruce Momjian
dan Vadim B. Mikheev, bekerja mulai menstabilkan kode diwarisi dari
Berkeley. Versi open source pertama dirilis pada tanggal 1 Agustus 1996.
Pada tahun 1996, proyek ini berganti nama menjadi PostgreSQL
untuk mencerminkan dukungan untuk SQL. Rilis PostgreSQL versi 6.0
pertama kali dibentuk pada Januari 1997. Sejak itu, perangkat lunak telah
dipertahankan oleh sekelompok pengembang database dan sukarelawan di
seluruh dunia, koordinasi melalui internet .
Proyek PostgreSQL terus membuat rilis utama (sekitar per tahun)
dan minor "bugfix" rilis, semua tersedia di bawah lisensi yang sama. Kode
berasal dari kontribusi dari vendor proprietary, perusahaan dukungan, dan
open source programer pada umumnya.
2. Eclipse Helios
Eclipse Helios adalah suatu program berbasis bahasa JAVA yang
dioperasikan dalam lingkungan Windows, Linux, Unix dimana JAVA
merupakan suatu bahasa pemograman yang berorientasi objek sehingga
dalam pembuatan program menjadi lebih mudah.
Untuk menunjang pembuatan aplikasi, Eclipse Helios menyediakan
banyak objek, baik objek visual maupun objek non visual. Setiap objek
berisi data dan program. Kesatuan antara data dan program akan
25
memudahkan mencari kesalahan dan meminimalkan pengaruhnya kepada
objek lain. Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah
kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam
Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini
merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich Client Platform
(RCP). Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP:
a. Core platform
b. OSGi
c. SWT (Standard Widget Toolkit)
d. JFace
e. Eclipse Workbench
Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (JAVA
Development Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk
mengembangkan program JAVA, dan PDE (Plug-in Development
Environment) untuk mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-
in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman JAVA.
Konsep Eclipse adalah IDE yang terbuka (open), mudah diperluas
(extensible) untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik[2]. Jadi,
Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program JAVA, akan tetapi dapat
digunakan untuk berbagai macam keperluan, cukup dengan menginstal
plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++
terdapat plug-in CDT (C/C++ Development Tools). Selain itu,
26
pengembangan secara visual bukan hal yang tidak mungkin oleh Eclipse,
plug-in UML2 tersedia untuk membuat diagram UML. Dengan
menggunakan PDE setiap orang bisa membuat plug-in sesuai dengan
keinginannya.
K. Organisasi
SMAN 8 Padang adalah sekolah yang terdiri dari kepala sekolah,
wakil kurikulum, wakil kesiswaan, dan wakil sumber daya. Kurikulum
yang diterapkan di SMAN 8 Padang adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ) yaitu kurikulum SMAN 8 Padang.
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menjadi
landasan bagi setiap usaha untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Organisasi adalah suatu hubungan dengan mengadakan susunan atau
urutan yang cukup mengikat, hubungan yang cepat diantara faktor-faktor
produksi tersebut bekerja secara efisien, efektif guna terlaksananya tujuan.
Dari definisi tersebut dapat dilihat unsur-unsur dari organisasi:
terdapatnya sekelompok orang-orang, kerjasama atau pembagian kerja dan
mempunyai tujuan tertentu.Berikut struktur organisasi SMAN 8 Padang :
27
28
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
A. Analisis Sistem
Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail
tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Di dalam analisa
sistem diharapkan dapat mempelajari sistem informasi yang akan dirancang.
1. Analisis pengolahan dan pelaporan data administrasi.
Proses pengelolaan data administrasi di SMAN 8 Padang masih
menggunakan metode konvensional, seperti pengelolaan data siswa, data
guru, data mata diklat. Data yang didapat dikumpulkan dan dicatat di
dalam buku data guru, data siswa. Data tersebut kemudian di ketik dan
disimpan dalam sebuah computer dalam format excel. Untuk melaporkan
data yang ada kepada kepala sekolah, staf administrasi akan memberikan
copian data tersebut kepada kepala sekolah.
2. Analisis Dokumen
Data-data mengenai seluruh kegiatan yang terjadi di SMAN 8
Padang disimpan dan di ketik manual di bagian administrasi memakai
Microsoft excel, seperti data siswa baru, siswa lama, data guru, mata
diklat.
a. Data guru
Data guru merupakan informasi tentang identitas guru.
29
b. Data siswa
Data siswa merupakan informasi tentang identitas siswa.
c. Data mata diklat
Data mata diklat merupakan informasi mengenai mata diklat yang
diajarkan di SMAN 8 Padang.
Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana sistem pengolahan data
di SMAN 8 Padang dapat dilihat dari input, proses, dan output yang
dihasilkan oleh sistem tersebut.
a. Masukkan sistem (Input)
Masukan sistem input digunakan untuk melihat data, menambah
data, merubah data dan menghapus data. Berdasarkan isi dari data
tersebut, diperlukan data input diantaranya :
1) Data siswa, meliputi biodata data diri siswa dan data akademik
siswa seperti kelas dan semester.
2) Data guru, meliputi biodata diri guru dan data akademik guru
seperti program keahlian dari guru yang diperoleh dari
universitas.
3) Data mata diklat, meliputi mata diklat yang akan diajarkan oleh
guru yang bersangkutan sesuai dengan keahlian yang dimiliki
oleh guru.
30
b. Proses
Pada hakekatnya semua hal yang dikerjakan merupakan proses.
Sistem pengolahan data meliputi beberapa proses yaitu:
1) Data Siswa
Bagian administrasi mengentri data siswa ke dalam
computer yang di dapatkan ketika psb online. Dari proses
tersebut maka di dapatkanlah data siswa.
2) Data Guru
Bagian administrasi mengentri data guru ke dalam
komputer yang di dapatkan dari formulir yang di bagikan ke
guru yang berisi biodata guru dan program keahliannya. Dari
keahlian yang dimiliki oleh guru maka dapat diketahui mata
diklat apa yang akan diajarkan oleh guru tersebut.
3) Data Mata Diklat
Bagian administrasi mengumpulkan data mata diklat sesuai
kurikulum, kemudian mengentrikan datanya ke dalam excel.
4) Data Kelas
Setelah di kumpulkan data siswa, bagian administrasi
menyusun kelas-kelas dan membagi siswa secara manual.
31
c. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem output merupakan keluaran yang digunakan untuk
menampilkan informasi dari sistem informasi. Output yang
dihasilkan dari proses di atas adalah :
1) Informasi siswa, dan kelas siswa.
2) Informasi data guru dan mata diklat.
3. Analisa prosedur
Pada prosedur sistem pelaporan data siswa, data guru, mata diklat
yang sedang berjalan kegiatannya melibatkan guru, dan siswa. Prosedur
pendaftaran siswa baru diawali dengan pengambilan data siswa
berdasarkan PSB online yang telah di lakukan siswa. Prosedur pendataan
guru dimulai dengan guru mengisi formulir data dapat diketahui mata
diklat apa yang layak untuk diajarkan.
4. Diagram Alur Dokumen (Flow Map)
Flow Map ( Diagram Alur dokumen berikut mendefinisikan
hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual) dan aliran data
(dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan). Flow of document yang
sedang berjalan dapat dilihat pada gambar di bawah.
32
Gambar 3.1 ASI Web Application SMAN 8 Padang yang sedang berjalan
Pada gambar ASI yang sedang berjalan di atas dapat dijelaskan
bahwa proses pengolahan data masih dilakukan secara manual dalam
penyimpanan data guru, data siswa, data mata diklat, dan data kelas. Pada
gambar terlihat proses pengisian data oleh admin secara manual yang
kemudian memcetak satu persatu sesuai permintaan siswa dan guru.
Kemudian admin juga menyusun siswa berdasarkan kelas yang memakan
waktu yang banyak. Selanjutnya admin juga di haruskan menyusun daftar
mata diklat untuk di bagikan ke siswa dan guru..
33
Pada gambar juga terlihat proses permintaan data mata diklat oleh
siswa dan guru. Dimana data tersebut akan memudahkan siswa untuk
mengetahui mata diklat yang akan dipelajari, begitu juga dengan guru,
data mata diklat bagi guru berguna untuk mengetahui mata diklat apa yang
akan diajarkan pada kelas yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.
5. Analisis Masalah
Dengan menganalisis aliran prosedurnya, maka dapat dilihat bahwa
sistem pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan secara manual
akan memakan waktu yang lama melihat dari peningkatan jumlah siswa
setiap tahunnya dan juga dapat mengakibatkan kendala-kendala seperti :
1. Kesalahan penulisan nama siswa.
2. Kesalahan nama mata diklat yang akan dipelajari siswa.
3. Kesalahan nama guru yang akan mengajarkan siswa yang
bersangkutan.
4. Kesalahan nama siswa yang akan diajarkan oleh guru yang
bersangkutan.
6. Analisis Sistem yang akan Dikembangkan
Sistem yang akan dikembangkan adalah sistem pengolahan data
siswa, data guru, data mata diklat dengan tujuan membantu siswa, guru,
bagian administrasi dalam pelayanan dan pengolahan data yang
diinginkan.
34
Pada sistem ini proses pendataan siswa, pendataan guru, mata diklat
tidak lagi dilakukan secara manual. Admin akan mendaftarkan secara
langsung menggunakan system.
a. Masukan (input)
Sistem informasi administrasi SMAN 8 Padang ini memerlukan
data input yang akan diolah sehingga dapat menghasilkan informasi
sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem. Data-data input yang
diperlukan oleh sistem adalah sebagai berikut :
1) Data siswa, meliputi biodata data diri siswa dan data akademik
siswa seperti bidang dan program keahlian dari siswa tersebut,
kelas dan semester.
2) Data guru, meliputi biodata diri guru dan data akademik guru
seperti jurusan dan program keahlian dari guru yang diperoleh dari
universitas.
3) Data mata diklat, meliputi mata diklat yang akan diajarkan oleh
guru yang bersangkutan sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh
guru.
4) Data Kelas
Data-data tersebut akan tersimpan dalam sistem yang
termanajemen dan terstruktur bentuk database. Data tersebut dapat
digunakan serta dimanipulasi tergantung pada informasi yang akan
ditampilkan sesuai kebutuhan pengguna informasi.
35
b. Keluaran (output)
Informasi yang akan dihasilkan oleh sistem berdasarkan data
input yang telah dimasukkan adalah :
1) Informasi biodata siswa.
2) Informasi biodata guru
3) Informasi mata diklat.
Informasi tersebut di atas akan ditampilkan dalam browser
sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem yang dapat diakses secara
langsung di mana saja.
c. Proses
Untuk menghasilkan output sistem berupa informasi seperti
yang telah disebutkan di atas proses yang akan dilakukan oleh sistem
adalah :
1) Pengolahan data-data yang berhubungan dengan siswa, guru, mata
diklat dan data kelas.
2) Manipulasi data yang akan ditampilkan pada browser sesuai
dengan informasi yang diperlukan oleh pengguna.
Flow Map (Diagram Alur Dokumen) berikut mendefinisikan
hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (komputerisasi) dan
aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).
36
Pada rancangan alirann sistem informasi SMAN 8 Padang yang akan
dikembangkan dapat dilihat proses pengolahan data sudah dilakukan
dengan menggunakan sistem komputerisasi, dimana setiap user harus
melakukan login terlebih dahulu. Kemudian sistem akan memverifikasi
username dan password, jika usename dan password benar, maka masing-
masing user dapat masuk ke halaman yang telah ditentukan hak aksesnya.
B. Perancangan Sistem
Banyak bentuk perancangan sistem yang dapat digunakan dalam
perancangan sistem. Dalam hal ini tidak menjadi masalah model mana yang
akan digunakan, yang jelas mampu mempresentasikan visualisasi bentuk
sistem yang ingin digunakan oleh pemakai. Dalam hal ini Perancangan Sistem
Informasi Administrasi di SMAN 8 Padang menggunakan model diantaranya:
Statement of purpose,Aliran Sistem Informasi (ASI), Context Diagram, Event
List, Data Flow Diagram dan Entity Relation Diagram (ERD).
1. Tujuan Perancangan Sistem
Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan berjalan.
Perencanaan sistem mengidentifikasikan web application penting dan
strategis dalam organisasi. Tujuannnya untuk melihat kesempatan
memanfaatkan teknologi informasi dan membangun proyek sistem yang
mendukung tujuan bisnis.
Sebelum suatu web application dikembangkan, umumnya dimulai
dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan
37
sistem itu. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen
puncak maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari
manajemen puncak.
2. Model-Model Perancangan Sistem
Pada dunia permodelan sistem terdapat sejumlah cara yang
merepresentasikan sistem melalui diagram misalnya flowchart, HIPO
(hierarchy input proses output), decision tables, dataflow diagram, system
flowchart, state-transition diagram, decision trees, entity relationship
diagram, hamilton zeldin diagram, PAD diagram, dan banyak model
lainnya. Pemakai yang berbeda mungkin akan membutuhkan permodelan
yang berbeda pula, demikian juga dengan sistem yang berbeda.
Kebanyakan sistem yang dibuat pada masa ini mempunyai fungsi spesifik
kompleks, struktur data kompleks dan ketergantungan pada waktu yang
juga kompleks.
Dari semua kondisi di atas, karakteristik pemodelan yang seharusnya
digunakan secara garis besar yaitu:
a) Dibuat dalam bentuk grafis dan tambahan keterangan secara tekstual,
dengan grafis lebih banyak yang dapat dijelaskan dibandingkan
pemodelan denga narasi.
b) Dapat diamati dengan pola top-down dan partioned, sangat penting
bagi sistem yang berukuran besar, karena bagi sistem yang dapat
dijelaskan dengan satu atau dua halaman.
38
c) Memenuhi persyaratan minimal redudancy, karena sistem relatif selalu
berubah maka perubahan akan lebih mudah jika dilakukan pada
sejumlah aspek lokal tanpa mengaitkannnya dengan aspek lain yang
memang tidak perlu diubah.
d) Dapat merepresentasikan tingkah laku sistem dengan cara transparan.
3. Statement of Purpuse
Web Application SMAN 8 Padang adalah web application yang
memberikan layanan pengelolaan pendataan siswa, guru, serta informasi
mata diklat.
4. Event List
Berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan maupun dihasilkan
sistem, maka ditentukan kejadian-kejadian yang mengakibatkan
mengalirnya informasi dari dan kedalam sistem. Kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan web applicationi SMAN 8 Padang adalah berikut ;
a. Pendataan kejadian (event) sebagai masukan sistem.
1) User Administrator melakukan login
2) User Administrator menginputkan data user.
3) User Administrator menginputkan data guru
4) User administrator menginputkan data siswa.
5) User Administrator menginputkan data Mata Diklat.
6) User Administrator menginputkan data pengajaran.
7) User Administrator menginputkan data kelas.
39
b. Pendataan kejadian (event) sebagai keluaran sistem.
1) User siswa melihat data siswa, data mata diklat, data kelas.
2) User guru melihat data siswa, data guru, data mata diklat, data
kelas
c. Pendataan kejadian (event) sebagai proses sistem
1) Administrator memasukkan data mata diklat.
2) Administator memasukkan data siswa.
3) Administrator memasukkan data mata diklat.
5. Rancangan Aliran Sistem Informasi
40
Gambar 3.2 ASI Web Application SMAN 8 Padang
Aliran sistem informasi yang akan di buat merupakan rancangan
aliran proses yang terjadi di dalam sistem yang ada.
6. Rancangan Context Diagram
Diagram konteks (Context Diagram) merupakan tingkatan tertinggi
dalam diagram alir data dan hanya memuat proses, menunjukkan sistem
secara keseluruhan.
Berdasarkan statement of purpose, maka dapat digambarkan diagram
konteks dari web application SMAN 8 Padang dapat dilihat pada gambar 4
di bawah.
Gambar 3.3 Diagram Konteks Web Application SMAN 8 Padang
41
Pada gambar diagram konteks di atas, dapat dijelaskan proses aliran
Web Application SMAN 8 Padang. Pada gambar terlihat setiap User akan
melakukan login terlebih dahulu, setelah login berhasil dilakukan, sistem
akan memberikan data-data yang dinginkan oleh User.
7. Rancangan Data Flow Diagram
Berdasarkan diagram konteks di atas untuk memperjelas proses yang
terjadi maka proses tersebut diuraikan dalam Data Flow Diagram (DFD).
DFD memuat proses yang mentransformasi data, aliran data yang
menggerakkan data, objek yang memproduksi, serta data storage yang
menjadi tempat penyimpanan data.
Beberapa komponen dari DFD yang dirancang adalah :
a. Terminator
1) Administrator
2) Siswa
3) Guru
b. Data yang mengalir
1) Permintaan biodata siswa
2) Permintaan biodata guru
3) Permintaan data mata diklat.
4) Permintaan data kelas
c. Proses
42
1) Verifikasi User Id dan Password User
2) Mengelola data siswa, data guru, data mata diklat, data kelas
3) Laporan data siswa, data guru, data mata diklat, data kelas
Gambar 3.4 Rancangan DFD Web Application SMAN 8 Padang
43
Pada gambar rancangan data flow diagram di atas dapat dijelaskan
bahawa user harus login terlebih dahulu untuk dapat melihat data-data
yang diinginkan.
Pada halaman admin akan ditampilkan data kelas, data siswa, data
guru, data mata diklat.
44
8. Rancangan Entity Relationship Diagram
45
Gambar 3.5 ERD Web Application SMAN 8 Padang
Entity Relationship Diagram (ER-D) merupakan model konseptual
yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data pada setiap
elemen data atau tabel. Dengan ER-D dapat menguji model dengan
mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dengan ER-D dapat diketahui
data apa yang diperlukan dan bagaimana data yang satu berhubungan
dengan data yang lain. Dari langkah-langkah normalisasi yang dilakukan
maka didapat bentuk rancangan ERD untuk sistem ini pada gambar 3.5.
46
47