Upload
edita
View
159
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PERTEMUAN 3 ALAT SAMBUNG. Tabel 1. Nilai kuat Acuan (MPa), kadar air 15%. Bila pemeriksaan dilakuan atas dasar pengukuran berat jenis, langkah2 menghitung kuat acuan sbb : Kerapatan ρ (kadar air di bawah 30%) – satuan kg/cm3 Kadar air, m% (m
Citation preview
Tabel 1. Nilai kuat Acuan (MPa), kadar air 15%
1
PERTEMUAN 3ALAT SAMBUNG
Kode Mutu Ew Fb Ft Fc Fv Fc|
E26 25000 66 60 46 6.6 24
E25 24000 62 58 45 6.5 23
E24 23000 59 56 45 6.4 22
E23 22000 56 53 43 6.2 21
E22 21000 54 50 41 6.1 20
E21 20000 56 47 40 5.9 19
E20 19000 47 44 39 5.8 18
E19 18000 44 42 37 5.6. 17
E18 17000 42 39 35 5.4 16
E17 16000 38 36 34 5.4 15
E16 15000 35 33 33 5.2 14
E15 14000 32 31 31 5.1 13
E14 13000 30 28 30 4.9 12
E13 14000 27 25 28 4.8 11
E12 13000 23 22 27 4.6 11
E11 12000 20 19 25 4.5 10
E10 11000 18 17 24 4.3 9
Bila pemeriksaan dilakuan atas dasar pengukuran berat jenis, langkah2 menghitung kuat acuan sbb :
• Kerapatan ρ (kadar air di bawah 30%) – satuan kg/cm3• Kadar air, m% (m<30)• Hitung berat jenis pada m%, dg rumus Gm=ρ/[1.000(1+m/100)]• Hitung berat jenis dasar Gb = Gm/[1+0,265aGm], dg a = (30-m)/30• Hitung berat jenis pada kadar air 15% (G15) dg rumus :
G15 = Gb/(1-0,133 Gb)
6. Hitung estimasi kuat acuan dengan rumus (G=G15) :
Ew (MPa) = 16.500G0.7
Tabel 2. Nilai rasio tahanan
Kelas Mutu Nilai rasio tahanan
A 0,80
B 0,63
C 0,50
2
Pingul adalah sudut yang tidak sempurna pada sepotong kayu gergajian, sehingga
penampang lintangnya tidak merupakan segi empat lagi.Tabel 3. Cacat maksimum untuk setiap kelas mutu kayu
3
Macam cacat Kelas Mutu A Kelas Mutu B Kelas Mutu C
Mata kayu :
terletak dimuka kayu lebar 1/6 lebar kayu` 1/4 lebar kayu 1/2 lebar kayu
terletak dimuka kayu sempit 1/8 lebar kayu 1/6 lebar kayu 1/4 lebar kayu
Retak 1/5 tebal kayu 1/6 tebal kayu 1/2 tebal kayu
Pingul 1/10 tebal atau 1/6 tebal atau 1/4 tebal atau
lebar kayu lebar kayu lebar kayu
Arah serat 1: 13 1 : 9 1 : 6
Saluran damar 1/5 tebal kayu 2/5 tebalkayu 1/2 tebal kayu
eksudasi tidak
diperkenankan
Gubal diperkenankan diperkenankan diperkenankan
Lubang serangga diperkenankan diperkenankan diperkenankan
asal terpencardan asal terpencardan asal terpencardan
ukuran dibatasi ukuran dibatasi ukuran dibatasi
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
serangga hidup serangga hidup serangga hidup
Cacat lain (lapuk, hati rapuh, tidak tidak tidak
retak melintang) diperkenankan diperkenankan diperkenankan
Tabel 4. Faktor waktu (λ)
Kombinasi pembebanan Faktor waktu (λ)1,4D 0,61,2D + 1,6L + 0,5 (La atau H) 0,7 jika L dari
gudang0,8 jika L dari
ruangan umum1,25 jika L dari
kejut1,2D+1,6L(La atau H)+(0,5L atau 0,8W) 0,81,2D+1,3W+0,5L+0,5 (La atau H) 1,01,2D + 1,0E + 0,5L 1,00,9D + (1,3W atau 1,0E) 1,0
4
Tabel 5. Faktor tahanan, Ø
Jenis Simbol NilaiTekan Øc 0,90Lentur Øb 0,85Stabilitas Øs 0,85Tarik Øt 0,80Geser/puntir Øv 0,75Sambungan Øz 0,65
5
PENGENALAN ALAT SAMBUNG KAYU
Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kekuatan sambungan pada konstruksi kayu yaitu :
• Terjadinya pengurangan luas tampang.• Terjadinya penyimpangan arah serat• Terbatasnya luas sambungan
Ciri-ciri alat sambung yang baik• Pengurangan luas kayu yang digunakan untuk menempatkan
alat sambung relatif kecil atau nol.• Memiliki nilai banding antara kuat dukung sambungan
dengan kuat ultimit batang yang disambung yang tinggi.• Menunjukkan perilaku pelelhan sebelum mencapai
keruntuhan• Memiliki angka penyebaran panas yang rendah• Murah dan mudah pemasangannya.
6
Jenis-jenis sambunganSambungan dapt dibedakan menjadi sambungan satu irisan (menyambung dua batang kayu), dua irisan dan seterusnya.Menurut sifat gaya yang bekerja : sambungan desak, sambungan tarik, dan sambungan momen.
Jenis-Jenis Alat Sambung :• Lem• Alat Sambung Mekanik
– Paku– Baut– Timber connectors
• Pasak kayu koubler• Cincin belah (split ring)• Pelat geser (shear plate)• Spike grids• Toothed ring, single/double sided tooted plate
3. Metal plate connector (punched plate, nail plate dan joist hanger)
7
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada sambungan ;• Eksentrisitas• Sesaran / Slip• Mata kayu
8
ANALISIS SAMBUNGAN PAKU
Tabel 6. Tahanan lateral acuan satu paku (Z) pada sambungan dengan satu irisan yang menyambung dua komponen.
9
Mode kelelehan Tahanan lateral (Z)
Is
IIIm
IIIs
IV
D
ess
K
FDtZ
3,3
:)R21(
3,3
e
1dengan
K
FDkZ
D
emp
2
2
1 3
)1(2)1(2)1(
pF
DRFybRk
em
ee
:)R2(
3,3
e
2dengan
K
FDtkZ
D
ems
2
2
2 3
)1(2)1(2)1(
sem
e
e
e
tF
DR
R
Rk
)1(3
23,3 2
e
ybem
D R
FF
K
DZ
Dengan :p = kedalaman penetrasi efektif batang alat pengencang
pada komponen pemegang (lihat gambar 20)KD = 2,2 untuk D ≤ 4,3 mm
= 0,38D +0,56 untuk 4,3 mm ≤ D ≤ 6,4 mm = 3,0 untuk D ≥ 6,4 mmRe = Fem/Fes
Fe = kuat tumpu kayu
= 114,5G1,84 (N/mm2) dimana G adalah berat jenis kayu kering oven
Fyb = kuat lentur paku (lihat tabel 9)
10
Geometrik sambungan paku• Spasi “dalam satu baris” (a)
– Pada semua arah garis kerja beban lateral terhadap arah serat kayu, spasi minimum antar alat pengencang dalam suatu baris diambil sebesar 10 D bila digunakan pelat sisi dari kayu, dan minimal 7 D untuk pelat sisi dari baja.
• Spasi “antar baris” (b)– Pada semua arah garis kerja beban lateral terhadap arah serat kayu, spasi
minimum antar baris adalah 5D• Jarak Ujung
– Jarak minimum dari ujung komponen struktur ke pusat alat pengencang terdekat diambil sebagai berikut :
– Untuk beban tarik lateral– 15 D untuk pelat sisi dari kayu– 10 D untuk pelat sisi dari baja
– Untuk beban tekan lateral– 10 D untuk pelat sisi dari kayu– 5 D untuk pelat sisi dari baja
• Jarak tepi dengan beban (d) = 10 D• Jarak tepi yang tidak dibebani (e) = 5 D
11
Faktor koreksi sambungan paku• Kedalaman penetrasi (Cd)
Tahanan lateral acuan dikalikan dengan faktor kedalaman penetrasi (p)p≥12D→Cd=1,00; 6D≤p≤12D→Cd=p/12D; p ≤6D →Cd=0,00
• Serat ujung (Ceg)Tahanan lateral acuan harus dikalikan dengan faktor serat ujung, Ceg=0,67, untuk alat pengencang yang ditanmkan ke dalam serat ujung kayu
• Sambungan paku miring (Ctn)Untuk kondisi tertentu, penempatan paku pada kayu harus dilakukan secara miring (tidak tegak lurus) eperti Gambar 22. Pada sambungan seperti ini, tahanan lateral acuan harus dikalikan dengan faktor paku miring, Ctn, sebesar 0,83.
• Sambungan diafragma (Cdi)Faktor koreksi ini hanya berlaku untuk sambungan rangka kayu dengan plywood seperti pada struktur diafragma atau shear wall (dinding geser). Nilai faktor koreksi ini umumnya lebih besar dari pada 1,00.
12
13