37
~ 1 ~ Table of Contents KEDATANGAN KOMUNITAS TIONGHOA DI JAWA BARAT DAN PERKEMBANGAN KOTA BANDUNG. ................2 CATATAN TERTULIS SEJARAH TIONGKOK MENGENAI NUSANTARA ................................................3 PELAYARAN NIAGA DISERTAI EMIGRAN TIONGHOA KE BATAVIA ...................................................6 PERIODE GELOMBANG MIGRASI ETNIS TIONGHOA. ...................................................................................... 11 TERBENTUKNYA PECINAN DI KOTA-KOTA PULAU JAWA .................................................................. 11 HETEROGENITAS KOMUNITAS ETNIS TIONGHOA DI PULAU JAWA ............................................... 14 PERKEMBANGAN KOMUNITAS ETNIS TIONGHOA DAN KOTA BANDUNG .................................................. 18 GROOTE POSTWEG ........................................................................................................................................ 18 STATISTIK PENDUDUK ETNIS TIONGHOA DIKOTA BANDUNG ........................................................................ 21 JALAN KERETA API DAN PERKEMBANGAN KOTA BANDOENG ........................................................................ 23 PETA KODYA BANDUNG TAHUN 1955............................................................................................................ 32 KEADAAN STREETSCAPE KINI ......................................................................................................................... 34 PENUTUP ....................................................................................................................................................... 36

Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

  • Upload
    hahanh

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 1 ~

Table of Contents

KEDATANGAN KOMUNITAS TIONGHOA DI JAWA BARAT DAN PERKEMBANGAN KOTA BANDUNG. ................ 2

CATATAN TERTULIS SEJARAH TIONGKOK MENGENAI NUSANTARA ................................................ 3

PELAYARAN NIAGA DISERTAI EMIGRAN TIONGHOA KE BATAVIA ................................................... 6

PERIODE GELOMBANG MIGRASI ETNIS TIONGHOA. ...................................................................................... 11

TERBENTUKNYA PECINAN DI KOTA-KOTA PULAU JAWA .................................................................. 11

HETEROGENITAS KOMUNITAS ETNIS TIONGHOA DI PULAU JAWA ............................................... 14

PERKEMBANGAN KOMUNITAS ETNIS TIONGHOA DAN KOTA BANDUNG .................................................. 18

GROOTE POSTWEG ........................................................................................................................................ 18

STATISTIK PENDUDUK ETNIS TIONGHOA DIKOTA BANDUNG ........................................................................ 21

JALAN KERETA API DAN PERKEMBANGAN KOTA BANDOENG ........................................................................ 23

PETA KODYA BANDUNG TAHUN 1955 ............................................................................................................ 32

KEADAAN STREETSCAPE KINI ......................................................................................................................... 34

PENUTUP ....................................................................................................................................................... 36

Page 2: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 2 ~

Kedatangan komunitas Tionghoa di Jawa Barat dan perkembangan kota Bandung.

Hubungan antara Tiongkok dan Nusantara telah berlangsung lama; sepanjang sejarah

tercatat Tiongkok. Warga Tionghoa yang beremigrasi ke Indonesia terutama karena alasan

ekonomi, juga ketika situasi domestik Tiongkok kacau. Mereka menumpang perahu niaga

junk yang routine berlayar antara pesisir Tiongkok Selatan dan Batavia.

Para pendatang Tionghoa juga diperlukan kemampuan nya oleh VOC ketika membangun

Batavia dan melancarkan roda perekonomian. Namun kemudian imigran swakarsa Tionghoa

membanjir tanpa terkendali, VOC menjadi gamang. Terjadilah tragedi 1740 dan pemukiman

etnis Tionghoa diatur dipisahkan secara pengelompokan berdasarkan etnis. Kelompok ini

diatur oleh wijkenstelsel sehingga terbentuk ghetto chineesenwijk serta diawasi

pergerakannya dengan passenstelsel.

Pengaturan ini memudahkan pengendalian/pengawasan sambil tetap memanfaatkan

kemampuan perdagangan perantara dan jaringan distribusi kepedalaman. Etnis Tionghoa

menjadi terisolir dari masyarakat setempat dan sepanjang sejarahnya dijadikan alat

pemerintahan kolonial. Dengan tanpa harus memperbesar biaya organik pemerintahan

kolonial.

Pada kawasan urban terjadilah daerah pecinan yang intense; bercorak budaya dan

arsitektur kusus berbeda dari lingkugan kota lainnya. Pada kasus kota Bandung awal daerah

pecinan terbentuk dipusat kota sekeliling setasiun kereta api, Pasar Baru dan jalan raya utama

Groote Postweg dan Pasar Baroeweg.

Kemudian mereka menghuni menyebar mengikuti perkembangan kota. Secara historis

pecinan Bandung hanya mengikuti pengaturan pemerintah Hindia Belanda pada masa ahir

abad 19 dan awal abad 20. Setelahnya kawasan Priangan terbuka bebas bagi pendatang dan

pemukimannya.

Suatu kenyataan kini bahwa warga etnis Tionghoa merupakan bagian dari kebhinekaan

Bangsa Indonesia, suatu hasil dari perjalanan sejarah panjang dan lama. Kelompok ini turut

menyumbang dalam pembentukan budaya nasional Indonesia. Misalnya dalam

perbendaharaan kosa kata bahasa, kesusastraan, penyebaran agama Budha dan Islam,

produk tenunan dan batik, teknik pertanian, bangunan dan pertukangan, arsitektur baik dalam

langgam bangunan, ornamen maupun kawasan dll.

Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan Nusantara

yang tercatat, lalu mencari tempat asal para perantau ini dan cara mereka mencapai bumi

Nusantara. Diteruskan situasi kehidupan baru di pulau Jawa; khususnya Batavia, hingga

Page 3: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 3 ~

dimulainya pengaturan pemisahan daerah hunian berdasarkan etnis oleh VOC yang

diteruskan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Kondisi ini menyebabkan timbulnya daerah pemukiman pecinan di kota-kota pulau Jawa.

Dengan bangunan bercirikan arsitektur Tionghoa, yang menimbulkan kesan eksotis kawasan

kota yang berbeda dengan daerah pemukiman lainnya . Kenyataan heterogenitas komunitas

Tionghoa di pulau Jawa, juga berimbas pada bangunan klenteng yang tersebar di kota-kota

pulau Jawa dan mata pencaharian warga.

Khusus daerah Priangan ditelusuri jejak pecinan dalam periode sejarah yang singkat dan

peran serta kelompok etnis ini dalam perkembangan kota Bandung .

Catatan tertulis sejarah Tiongkok mengenai Nusantara 1

Bukti paling awal hubungan Tiongkok dengan kawasan Asia tenggara dapat diperoleh dari

beberapa temuan gendrang perunggu besar (gong) yang tersebar didaerah Asia tenggara

yang diperkirakan merupakan hasil kerajinan dari abad 6BC–abad 3AD dari daerah Dongson;

propinsi Thanh Hoa, teluk Tonkin, Vietnam utara. Yang berasal dari daerah Yunnan,

Tiongkok barat daya. Gendrang ini diduga menyebar melalui perahu niaga ke Asia tenggara.

.

2

1 Liang Li Ji. Selayang pandang penyelidikan mengenai Indonesia di Tiongkok. Archipel 24, halaman 17 – 21. Publiees avec le concours du Centre National de la Recherche Scientifique. Paris. 1981. 2 Benny G. Setiono. Tionghoa dalam pusaran politik. Halaman 17-18. Elkasa, Jakarta. 2002.

Dari penelitian arkeologi di Indonesia ditemukan barang- barang keramik yang berasal dari

masa dinasti Han (206BC–220AD), berarti lebih dari 2,200 tahun yang lalu telah berlangsung

hubungan antara kedua kawasan.

Dalam buku Han shu di li zhi, “漢 書 地 理 誌” “Buku dinasti Han mengenai negeri-negeri”

menceritakan ketika kaisar Han Wu-di 漢 武 帝 (140BC-87BC)bertahta; telah berlangsung

pelayaran antara Kanton-Malaya –India.

Kemudian catatan seorang rahib Buddha dari dinasti Jin Timur 東 晉 ( 317–420 ), Fa

Xian 法顯setelah belajar agama Buddha di India dalam pelayaran pulangnya terdampar ke

Yawadwipa, Jawa. Bukunya Fo guo ji 佛國 記 “Hikayat kerajaan Buddha” tercatat adanya

perahu niaga besar berawak lebih dari 200 pelaut berlayar antara Kanton dan Nusantara. Pada

masa itu agama Hindu telah tersebar di Nusantara.

Page 4: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 4 ~

Pada dinasti Liang 梁(502-556) mereka menerima perutusan dari kerajaan Taruma,

mewakili Sri Maharaja Sindhula(528), kemudian juga ada utusan Sri Maharaja

Purwacandra (545). 3

Ketika dinasti Tang 唐(618–907) terdapat buku sejarah resmi kerajaan Xin Tang shu,

新 唐 書 “Buku dinasti Tang Baru“ lalu Jiu Tang shu 舊 唐 書 “Buku dinasti Tang lama“

tercatat adanya perutusan–perutusan resmi dari negeri-negeri Asia tenggara. Diantaranya

Utusan dari Rahyang Purbasora, Prabu Santanumurti(662-717) pada tahun 666 dan 669.

4

Ada juga rahib Buddha yang belajar agama di Sriwijaya. Yi Jing 義净 menetap selama 12 –

13 tahun di Sriwijaya, bukunya Da Tang xi-yu qiu-fa gao-seng-zhuan, 大 唐 西 域 求 法 高 僧 傳

“Kisah perjalanan rahib Tang raya ke bumi barat belajar agama Buddha” dan Nan-hai- ji

gui-nei fa-zhuan 南海寄歸內法傳“Catatan agama Buddha dari laut selatan” dalam bukunya

ia menganjurkan para rahib dari Tiongkok agar belajar di Sriwijaya dahulu sebelum belajar

ke India. Menurut catatannya sedikitnya 18 rahib Buddha dinasti Tang唐 pernah singgah di

Sriwijaya dalam perjalanan ke India. Pada tahun 1959 di Guangzhou 廣州ditemukan prasasti

perbaikan kuil Tian-Ching yang mencatat sumbangan datu Sriwijaya Tie-hua Cia-lo,

sejumlah 500,000 tail emas. 5

Pada masa dinasti Song 宋(960-1279) dalam buku Zhu fan zhi 諸番誌 ”Mengenai negeri-

negeri asing” dicatat perdagangan 16 macam rempah-rempah berasal dari Nusantara, diantara

29 jenis rempah yang diperdagangkan. Dalam buku sejarah resmi Song Shi 宋史 “Sejarah

dinasti Song”, lalu tulisan Zhou Qu-fei周去非 : Ling wai dai da, 領外代答 “Jawaban

mengenai pertanyaan negeri asing” tertulis mengenai Sriwijaya dan Jawa. Pada tahun 1961

ketika menggali dihalaman belakang suatu klenteng Dao道 yang tidak digunakan lag,

ditemukan prasati bertahun 1064; raja Wakaro dari Sumatera Timur ketika berkunjung ke

Kanton menyumbang kuil yang habis terbakar dan isinya dijarah.

6

3 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 82. PT Granesia. Bandung. 1986. 4 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 82. PT Granesia. Bandung. 1986. 5 Benny G. Setiono. Tionghoa dalam pusaran politik. Halaman 21. Elkasa, Jakarta. 2002. 6 Benny G. Setiono. Tionghoa dalam pusaran politik. Halaman 20. Elkasa, Jakarta. 2002.

Dinasti Yuan 元(1206-1368) meninggalkan buku Yuan shi元史 “Sejarah dinasti Yuan“,

lalu Wang Da-yuan汪大淵menulis: Dao yi zhi lue島夷志略“Catatan singkat kepulauan

asing” banyak mencatat mengenai kerajaan Majapahit disebutkan: Istana dan mahligainya

indah serta megah, wilayahnya luas, penduduknya padat, melebihi kerajaan lain di laut timur.

Page 5: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 5 ~

Periode dinasti Ming明(1368 – 1644) berlangsung 7 kali pelayaran armada kerajaan

dipimpin laksamana Zheng-He 鄭 和 berkunjung ke Asia tenggara; disebut-sebut pelayaran ini

mencapai pantai timur Afrika. Zheng-He 鄭和adalah seorang muslim dari mazhab Hanafi.

Beberapa cendekiawan turut dalam pelayaran ini, Ma Huan 馬歡, Fei Xin費信dan Gong

Zhen 鞏珍. Tulisannya Xing cha sheng lan, 星槎勝覽 “Pemandangan dalam pelayaran” ,

Xi yang fan guo zhi 西 洋 番 國 誌 “Catatan mengenai negeri asing di laut barat”. Ada juga

tulisan Zhang Xie: Dong xi yang kao,東西洋考 “Kajian atas laut timur dan barat”. Karya Ma

Huan : Ying ya sheng lan, 灜涯勝覽 “Pemandangan tepi lautan seberang”, catatannya sangat

teliti dan cermat.

Ketika pemerintahan dinasti Qing 清(1616-1911) kekaisaran menarik diri dari hubungan

dengan luar negeri dan melarang para warga berlayar keluar Tiongkok. Perhatian terhadap

Asia tenggara menyusut sekali. Meskipun masih ada beberapa catatan ; Xie Qing-Gao 謝清

高: Hai lu, 海路 “ Catatan mengenai laut seberang” , Wang Da-hai王大海: Hai dao yi zhi,

海島 遺址 “ Catatan pulau-pulau”

Dari catatan sejarah yang panjang terlihatlah adanya hubungan mulai dari tahap

kenegaraan hingga masyarakat umum yang lebih berdasarkan kegiatan kepentingan ekonomi

perdagangan. Tanpa sifat ekspansi menjajah secara militer.

Kecuali satu kejadian saja yaitu pada masa kekaisaran Mongol 蒙古; 元朝, Ku-Bilai Kan

忽必烈 可汗(1260 -1294) tahun 1280 mengirim utusan pada raja Kartanegara dari Singasari.

Meminta agar kekuasaannya diakui, tetapi Kartanegara malah melukai wajah utusan ini. Ku-

Bilai Kan 忽必烈可汗 menjadi gusar dan mengirim ekspedisi dalam tahun 1292, ekspedisi

tiba di Tuban 1294. Mereka tidak sadar bahwa Kartanegara telah wafat dibunuh

Jayakatwang pemberontak Kediri. Mereka bersekutu dengan Raden Widjaya dan

mengalahkan Jayakatwang. Setelahnya pasukan Mongol ini juga dikalahkan Raden Wijaya

yang berbalik menyerang. Sehingga armada dan pasukan Mongol pulang dengan kekalahan,

sebagian pasukan menetap di Jawa timur tidak kembali ke negaranya.Tetapi pada tahun 1297

kembali dikirim utusan dari Majapahit yang memulihkan persahabatan kedua kerajaan.7

7 Ivan Taniputera. History of China. Halaman 458-459. Ar-ruzz media. Jogjakarta. 2008.

Page 6: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 6 ~

Pelayaran niaga disertai emigran Tionghoa ke Batavia8

Berisikan teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan tempat-tempat yang

disinggahi. Tercatat ada 2(dua) jalur pelayaran; yaitu alur barat menelusuri pantai Asia

tenggara dan semenanjung Malaya serta alur timur mengikuti kepulauan Philipina dilanjutkan

ke kepulauan Maluku dan pantai barat Kalimantan.

Jalur perlayaran perdagangan Tiongkok dan Nusantara menurut buku Shun-feng xiang-

song 順風相送 ”Fair winds for the escort” yang merupakan buku acuan bagi para pelaut

Tionghoa pada abad ke15. Dikarang sekitar tahun1430, pada terbitan berikutnya tambahan

mungkin disisipkan setelah tahun1571. Diedit ulang oleh Xiang Da 向達 pada tahun 1961

(Liang-zhong hai-dao zhen-jing. 两种海道真经, Zhong-hua shu-ju 中华书局, Bei-jing 北京.

1961) .

9

8 Leonard Blusse. Chinese trade to Batavia during the days of the V.O.C. Archipel 18. Halaman 195 -213. Publiees avec le concours du Centre National de la Recherche Scientifique. Paris. 1979. 9 J.V. Mills. Chinese navigators in Insulinde about AD 1500. Archipel 18, halaman 69 – 93. Publiees avec le concours du Centre National de la Recherche Scientifique. Paris. 1979.

Jalur perdagangan Tiongkok dengan Batavia pada abad 17-18 banyak menggunakan

perahu-perahu junk kayu. Mereka berlayar dari pelabuhan Tiongkok Selatan terutama daerah

Amoy, Xia-men 厦门,menuju Batavia.

Bermuatan barang-barang dagangan bagi keperluan pasar masyarakat Nusantara.

Kunjungan junk niaga dari Fujian 福建 – Batavia inilah yang menghidupkan roda

perekonomian Batavia. Para pelaut Fujian menjadi tangguh dan ulet karena dipaksakan

keadaan alam yang keras, keharusan menyelengarakan perdagangan karena kebutuhan

setempat. Tanah sepanjang pesisir yang tandus mengharuskan beras didatangkan dari daerah

sekitarnya, serta menjual keluar hasil industri lokal berupa keramik, tekstil, dan barang-

barang dari logam.

Selama abad 14-15-16 perniagaan interinsular ini mengalami gangguan dari perompak

Jepang dan Tiongkok yang juga menggunakan perahu armada serupa sehingga sangat sulit

dibedakan; sehingga pada suatu masa kekaisaran Qing 清 Tiongkok melarang pelayaran

niaga samudra oleh masyarakat pesisir setempat. Sampai mereka diharuskan meninggalkan

pemukiman dipesisir pantai dan pindah kedaerah pedalaman.

Page 7: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 7 ~

Gambar 1 Asia tenggara abad ke 16 – 17. (Reid, Anthony. Sejarah modern awal Asia tenggara. Halaman 2.

LP3ES. Jakarta.2004.)

Atas desakan para pedagang yang berminat berdagang dengan berlayar ke Asia tenggara;

barulah sekitar tahun 1567 pelayaran diijinkan kembali. Ketika pelaut Belanda tahun 1596

pertama kali tiba di pelabuhan Banten mereka menemukan sudah tersedianya aneka barang-

barang produksi Tiongkok.

Setelah usaha VOC gagal untuk menguasai Malaka dan Banten, tahun1619 benteng

Batavia didirikan oleh Jan Piters zoenCoen, ia membujuk dan mengusahakan agar para

pemukim Tionghoa untuk menetap di Batavia agar mereka dapat menyediakan pangan dan

keahlian pertukangan dalam membangun kota. Serta juga dapat mengawali persinggahan

kapal dagang junk Tiongkok untuk menghidupkan perniagaan di Batavia. (salah seorang

tokoh Tionghoa bernama Sow Beng Kong; Su Minggang 蘇鳴崗 , makamnya baru saja

direnovasi April 2008 )

Dalam rangka ini VOC pernah menangkapi dengan paksa pelaut Tionghoa dari kapal-

kapal niaga yang ditemui, malah juga pernah menangkap paksa penduduk dari pesisir

Tiongkok untuk dibawa ke Batavia.

Perahu-perahu junk pada masa 1620an ini kebanyakan dimiliki oleh para pedagang besar

di Fujian福建, kadang-kadang sebuah junk dimiliki bersama oleh beberapa pedagang yang

Page 8: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 8 ~

bergabung, lalu ditentukan besarnya pemilikan ruang perahu untuk diisi barang dagangan

oleh masing-masing pedagang yang bergabung.

Pada masa 1640-1880 perahu-perahu niaga ini kebanyakan dibawah kendali keluarga

Zheng 鄭, Zheng Zhi-long 鄭芝龍 (Iquan) dan puteranya Zheng Cheng-gong 鄭成功(1624-

1662) Koxinga(bergelar Tuan penyandang marga kerajaan), kemudian hari pada tahun 1662

Koxinga malah mampu merebut dari VOC serta menjadi penguasa di pulau Taiwan臺灣

(Formosa ); mereka mutlak mengendalikan pelayaran perniagaan antara Taiwan dan Batavia

(pada masa ini pulau Taiwan juga merupakan koloni Belanda)10

10 Ivan Taniputera. History of China. Halaman 496. Ar-ruzz media. Jogjakarta. 2008.

.

Penumpang kapal niaga junk dari pantai Tiongkok biasanya terdiri dari para petugas

kawal yang dikirim oleh pedagang pemilik kargo, para awak kapal dan kaptennya, serta

pekerja atau emigrant sebagai penumpang; mereka bergeletak didek perahu dan harus bekerja

untuk membayar biaya pelayarannya. Satu contoh perahu junk kayu dengan bobot 800 ton,

pada tahun 1761, berawak 130 orang, terdiri dari penumpang pedagang 130 orang, lalu

sisanya beberapa ratus emigrant yang turut berlayar.

Perahu niaga junk akan bertolak dari pantai Tiongkok saat angin monsoon utara mulai

betiup dengan teratur, pada hari yang telah ditentukan; seluruh persyaratan administrasi dan

pajak diselesaikan. Lalu para pelaut menggotong rupang Ma-tsu 妈祖; dewi laut dan

pelindung keselamatan pelaut dari perahu untuk dibawa berarak pada kuil setempat, sambil

menyampaikan persembahan dan berdoa memohon agar pelayaran menjadi i-lu ping-an 一路

平安 , lancar dan selamat.

Lalu rupang Ma-tsu 妈祖 Dibawa kembali ke perahu junk untuk ditahtakan kembali

ditempatnya, dengan diringi letusan petasan dan suara gong; perahu junk mengangkat

jangkar untuk memulai pelayaran samudera ke selatan.

Setelah berlayar sekitar 3 minggu junk akan memasuki pelabuhan Batavia yang akan

disambut dengan upacara mirip ketika bertolak. Pajak dan bea dibayarkan pada petugas VOC,

kemudian kargo yang dibawa akan diturunkan untuk disimpan kegudang dan dijual.

Selama bulan Januari- Juni para pelaut bermukim didarat sambil membayar pajak

kepala pada VOC yang berkuasa di Batavia, sedangkan perahu mengalami perbaikan. Mereka

akan berlayar kembali dibulan Juni-Juli disertai angin mosoon tenggara sambil membawa

barang dagangan yang laku dijual di Tiongkok. Para nakoda perahu junk sangat dihormati di

Batavia, mereka sering disertakan saat rapat-rapat pemerintahan kota.

Page 9: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 9 ~

Sedang para penumpang imigran yang mendarat harus bekerja pada pihak yang telah

membayarkan biaya pelayaran. Untuk kemudian dapat bebas bekerja sendiri. Catatan VOC

menunjukan antara tahun 1620–1630 rata-rata Batavia dikunjungi oleh 5 perahu junk dengan

1000 immigrant Tionghoa per tahun. Bagi kota Semarang yang merasa sangat

membutuhkan tenaga-tenaga pendatang baru ini; malah telah menyediakan rumah

penampungan sementara di Batavia tempat mereka menunggu kapal berikut untuk berlayar

menuju kota Semarang( 三寳壟).

Gambar 2 Jalur perniagaan historis Tiongkok-Asia tenggara. ( Leonard Blusse. Chinese trade to Batavia during

the days of the V.O.C. Archipel 18. Halaman 73. Publiees avec le concours du Centre National de la Recherche

Scientifique. Paris. 1979. )

Gambar 3 Junks niaga abad 14. (Wikipedia.com)

Tahun 1645 imigrant Tionghoa sangat berkurang sebab pertempuran yang menyebabkan

dinasti Ming 明 jatuh dan digantikan dinasti Qing 清(1644)11

11 Ivan Taniputera. History of China. Halaman 495. Ar-ruzz media. Jogjakarta. 2008.

, meskipun demikian pelayaran

perahu junk kadang-kadang masih singgah juga ke Batavia.

Perahu junk ini sementara menghilang sekitar tahun 1660 ketika kaisar Qing 清melarang

seluruh pelayaran dan perdagangan pantai; yang tujuannya untuk mengisolasi perniagaan

samudra keluarga Cheng.

Page 10: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 10 ~

Gambar 4 Beberapa pelabuhan keberangkatan para emigrant dari pantai daerah Fujian. (Claudine

Salmon.Cultural links between Insulindian Chinese and Fujian. Archipel 73. Halaman 167-194. Publiees avec

le concours du Centre National de la Recherche Scientifique. Paris. 2007.)

Bagi VOC masa 1690 – 1730 merupakan saat gemilangnya perniagaan dengan perahu

junk, setelah Banten dikuasai VOC, serta admiral Shi Lang 施琅 berhasil merebut kembali

Taiwan bagi kekaisaran Qing 清.

Tahun 1684 pelayaran junk keluar oleh kekaisaran diizinkan kembali. Pada tahun 1686

menurut catatan tiba di Batavia 800 imigran baru dari 11 perahu junk. Angka ini

meningkat dalam tahun-tahun berikutnya dengan tidak terkendali, kemudian VOC

mengeluarkan bermacam peraturan yang memberatkan para imigran. Tetapi imigrant tetap

saja mengalir menimbulkan ketegangan dimasyarakat kota. Suasana yang berujung pada

kerusuhan Batavia tahun1740 terjadi pembantaian massal penduduk Tionghoa; sehingga

menghentikan sementara arus perniagaan dengan perahu junk.

Kemudian setelah 1743 junk mulai muncul kembali di Batavia, VOC mengenakan

bermacam pajak dan peraturan pada perahu-perahu junk yang tiba. Bersamaan dengan usaha

VOC juga berambisi untuk memonopoli seluruh perdagangan rempah-rempah di Nusantara

agar hanya terpusat di Batavia; dengan melarang perdagangan langsung junk Tionghoa

Page 11: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 11 ~

berkunjung pada pelabuhan-pelabuhan Nusantara lainnya berakibat kurangnya kunjungan

perahu junk dari Tiongkok.

Secara total jumlah kunjungan perahu junk terus menurun, penyebab lainnya adalah

Batavia kalah bersaing dengan pelabuhan Johor yang bebas pajak bagi kunjungan perahu

junk niaga. Situasi ini berakibat berkurangnya komoditas perdagangan untuk Batavia dan

dibarengi sedikitnya pendatang immigran baru Tionghoa. Pada tahun1799 VOC dinyatakan

bangkrut, mulai 1 Januari 1800 kekuasaan pemerintahan dioper oleh pemerintahan Hindia

Belanda.

Periode gelombang migrasi etnis Tionghoa. Dari sejarah tercatat mungkin abad 17 merupakan masa derasnya kedatangan imigran

Tionghoa ke Nusantara, setelah sebelumnya mereka datang secara sporadis dan kontinu

dalam jangka waktu yang lama.

Berikutnya berlangsung sekitar tahun 1850an ketika di Tiongkok berlangsung Perang

Candu 鸦片战争dan pemberontakan Taiping 太 平天國 terhadap dinasti Qing 清12

Kemudian perpindahan exodus ke Indonesia terahir terjadi tahun 1949 ketika terjadi

pertempuran antara PKT gongchandang 共產黨dan Nasionalis guomindang 國 民 唐 yang

berahir dengan pihak Nasionalis 國 民 唐 menyebrang ke pulau Taiwan.

. Lalu

gelombang migrasi sekitar 1925 (12 Maret Sun Yat Sen meninggal dunia ) hingga 1930

selama masa timbul kekacauan disertai pertempuran dan perebutan kekuasaan antara para

warlords; jun fa hun zhan 军阀混战 di Tiongkok.

13

Terbentuknya pecinan di kota-kota pulau Jawa

14

Ketika para pelaut Belanda pertama kali tiba di Banten, mereka melihat ekonomi yang

sangat aktif oleh masyarakat Tionghoa yang telah lama menetap disana dan berhubungan

baik dengan warga setempat. Ketika Jan Piterzoen Coen 1619 membangun Batavia

diundangnya masyarakat Tionghoa agar menetap sehingga dapat menjadi penggerak

12 Ivan Taniputera. History of China. Halaman 495. Ar-ruzz media. Jogjakarta. 2008. 13 Widodo, Yohannes. Chinese settlement in a changing city. Thesis Katholieke Universiteit Leuven. 1988. Halaman: 15, 26,32. 14 Mona Lohanda. The passen-en wijkenstelsel. Dutch practice of restriction policy on the Chinese. Jurnal sejarah. Juni 2005. Halaman:58-76. Yayasan Masyarakat sejarahwan Indonesia & Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Page 12: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 12 ~

Periode

Bangunan klenteng Dibangun Zhong he, Ceng ho 1405-1433

Sam Po Kong Bui Su, Da Bo Gong An Xu Miao. Jakarta, Ancol circa 1480

Dinasti Ming abad 16 Talang, Cirebon 1577

Tiao Kak Sie, Cirebon circa 1595

Batavia, JP Z Coen 1619 Dinasti Manzu, Qing 1644-1911 Jin De Yuan, Kim Tek Ji. Jakarta; Kota, Petak 9 circa 1650

Bun San Tong , Cirebon circa 1680

Huru-hara Batavia 1740

Feng Shan Miao, Da Shi Miao, Jakarta, Kemenangan circa 1751

Chen Shi Zu Miao, Jakarta, Blandongan circa 1757

Wan Jie Si, Jakarta, Lautze circa 1761

Boen Tek Bio, Tangerang circa 1780

Lu Ban Gong, Jakarta, Bandengan selatan circa 1794

Singapore dikuasai Inggris 1819

Da Bo Gong You Mi Hang Hui Miao, Jakarta, Pejagalan circa 1823

Xin De Miao, Jakarta, Pasar baru circa 1825

Hong Kong dikuasai Inggris 1842

San Yuan Gong, Jakarta, Jembatan batu circa 1847 Pemberontakan Tai Ping Dian Guo 1850 - 1864

Lu Guo Dai Fu, Jakarta, Angke circa 1860

Hong Xi Miao, Jakarta, Angke circa 1869

Hok Tek Bio, Bogor 1880

Hiap Thian Kiong, Bandung 1885

Hiap Thian Kiong, Krawang 1892

Tju Tji Kiong, Krawang 1908

Tiongkok Nasionalis, GMT 1911- 1950

Kun An Tong , Cirebon, Kuningan 1917

Tian Bao Tang, Jakarta, Jatinegara circa 1920

Hok Man Tong, Tasikmalaya circa 1920

Tong Shan Tang, Jakarta, Mangga besar circa 1925

Pasar Tanah Abang, Jakarta. circa 1928

Ban Sian Tong, Bandung 1935

Tabel 1. Periode migrasi Tionghoa dan pembangunan klenteng tua di Jawa barat, dan

Jakarta.15, 16

15 Moerthiko. Riwayat Klenteng, Vihara, Lithang.(1980). Sekretariat empeh Wong Kam Fu. Semarang.

Page 13: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 13 ~

ekonomi. Malah pernah suatu masa VOC memaksa warga Tionghoa dengan merompak

perahu junk atau menangkapi penduduk daerah pesisir Tiongkok untuk dibawa ke Batavia.17

Kemudian setelah VOC berdamai dengan Banten 1658 dan Mataram 1677,

pembangunan dan perkembangan kota Batavia menjadi gencar kembali. Namun ketika

immigran Tionghoa baru mengalir secara tidak terkendali keadaan menjadi berbalik

menyulitkan penguasa sehingga timbul ketegangan dimasyarakat. Keadaan ini berujung

menjadi kerusuhan 1740 Chineezenmoord, yang meluas menjadi pemberontakan Tionghoa

bersama dengan para bupati pesisir Mataram hingga 1743 di Jawa tengah dan timur.

Ketika VOC menawarkan kondisi ekonomi terbuka para pendatang leluasa bertempat

tinggal dimanapun disekitar Batavia, kondisi menarik dengan tersedianya lahan subur luas

untuk digarap bagi pertanian.

VOC juga mendatangkan warga dari pulau-pulau lain Ambon, Banda, Bugis, Bali dan

menempatkan mereka disekeliling Batavia untuk alasan keamanan dan pertahanan terhadap

serangan dari Banten dan Mataram. Karena kekwatiran ini ; VOC melarang warga Banten

atau Jawa untuk berpindah dan menetap di Batavia.

18

16 Cl. Salmond, D. Lombard. Klenteng-klenteng dan Masyarakat Tionghoa di Jakarta.(2003).CLC. Jakarta.

Halaman 107-110.

17 Sofianto, Kunto. Garoet kota intan. Halaman XIII. Alquaprint, Jatinangor. Bandung. 2001. 18Untuk situasi terperinci lihat: Luc Nagtegaal. Riding the Dutch tiger. KITLV Press, Leiden. 1996.

Setelah kejadian 1740 tersebut gubernur jendral VOC Valkenier memulai mengatur

pemukiman menurut kelompok etnis, wijkenstelsel timbullah bagi etnis Tionghoa daerah

yang disebut Chineesche kamp ( pacinaan, pecinan).

Karena pengalaman dan alasan politik kelompok Tionghoa dipersulit agar tidak bergaul

rapat dengan warga pribumi lainnya, sehingga mempermudah pengendalian warga jajahan

yang terpisah-pisah. Untuk mengatur daerah-daerah ghetto ini diangkatlah wijkmeester. Bagi

penghuni yang keluar dari wijk dengan perjalanan melebihi limit waktu diharuskan membawa

surat keterangan; passenstelsel.

Sebagai kelompok lapisan perantara (buffer) yang menghubungkan kehidupan ekonomi

penguasa yang berhubungan keluar dengan masyarakat lokal sebagai konsumen pasar,

komunitas Tionghoa berfungsi sebagai distributor kebutuhan (diantaranya dikenal istilah

pedagang klontong keliling). Sekaligus juga kolektor hasil pertanian untuk dikumpulkan lalu

diekspor VOC. Sikap VOC sebenarnya mendua disamping kwatir bila tersaingi, atau tidak

dapat mengendalikan, tetapi juga harus menerima fakta nyata bahwa komunitas masyarakat

Tionghoa dibutuhkan untuk memutarkan roda perekonomian.

Page 14: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 14 ~

Ketika VOC bangkrut 1799, pemerintah Hindia Belanda meneruskan passenstelsel ini;

lalu pada tahun1816 menekankan kembali peraturan surat jalan . Kemudian tahun 1863

dengan alasan terjadi pelangaran dalam perdagangan candu, peraturan surat perjalanan ini

ditekankan lagi. 1904 dikeluarkan peraturan surat jalan yang berlaku per tahun. Ahirnya

barulah pada tahun 1916 peraturan passenstelsel ini dihapus seluruhnya.

Juga mengenai peraturan wijkenstelsel pemerintahan Hindia Belanda memberlakukan

kembali pada 1818 bagi vreemde oosterlingen (Timur asing). Untuk mengatur dan sebagai

penanggung jawab ketertiban masing-masing kelompok etnis diangkatlah tokoh masyarakat

dengan pangkat kehormatan militer: luitenant, mayor, kapitein. (tahun 1825 -1830 Perang

Dipanegara, Perang Jawa).

Peraturan Chineesche wijken diulang kembali pada tahun 1835 dan 1854. Peraturan

yang dikeluarkan tahun 1835 bila ada 25 keluarga Tionghoa disuatu lingkungan pribumi

mereka harus dikepalai oleh seorang wijkmeester sebagai penanggung jawab. Peraturan ini

memungkinkan wijk kelompok etnis Tionghoa untuk tinggal diluar Chineesche kamp yang

telah ditentukan.

Pemusatan komunitas etnis yang pekat juga menimbulkan rasa kebersamaan sesama etnis

menjadi lebih solid, solidaritas dan kesadaran kelompok yang eksklusif. Kondisi konsentrasi

kelompok etnis Tionghoa dalam ruang urban serba terbatas menjadikannya hanya

memungkinkan kegiatan dalam bidang perdagangan, ini menghasilkan stad en voorsteden

(kota terdepan) dengan Chineesche winkelbuurt, kawasan perdagangan etnis Tionghoa

didaerah urban.

Hambatan yang dibuat oleh pemerintah kolonial mendorong modal yang ada menjadi

terkumpul bagi kegiatan niaga diperkotaan dan industri. Di Batavia muncul daerah Pasar

Baru, Pasar Senen, Tanah Abang, China Town dikawasan kota .

Heterogenitas komunitas etnis Tionghoa di pulau Jawa19

Kelompok Hokkian adalah kelompok besar awal yang bermukim di Nusantara, menurut

sejarahnya mereka berasal dari daerah perdagangan di Fujian 福建selatan. Keahlian ini

menjadikan kelompok mereka banyak yang berhasil sebagai pedagang baik kecil maupun

Immigran Tionghoa ke Indonesia sebagaian besar adalah berasal dari propinsi Fujian 福

建dan Goangdung 廣東, mereka membawa ciri budaya dari daerah asal, ciri linguistic (

speech-group).

19 Dr. Yusiu Liem, Prasangka terhadap etnis Cina. Penerbit Jambatan, Jakarta, 2000.

Page 15: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 15 ~

besar. Mereka banyak bermukim didaerah Indonesia timur, Jawa timur, Jawa tengah dan

pantai barat Sumatra.

Kemudian kelompok Teochiu,Chaozhou潮州, yang berasal dari sekitar kota pelabuhan

Swatow, Shantou汕头 kebanyakan bermukim diluar pulau Jawa, pantai timur Sumatera

sebagai buruh perkebunan karet, Kepri laut, Kalimantan barat: Pontianak sekitarnya.

Keahlian utama mereka dalam bidang pertanian, beberapa diantaranya juga berhasil menjadi

pedagang didaerah yang kurang pemukim suku Hokkiannya.

Kelompok Hakka Kejia 客家, berasal dari pedalaman Goangdung 廣東daerah yang

tandus, sehingga motivasi utama mereka untuk beremigrasi adalah segi ekonomi. Selama

periode 1850–1930, mereka adalah kelompok imigran yang paling miskin. Bermukim di

Kalimantan barat daerah bekas pertambangan emas, Bangka Belitung daerah tambang timah,

kemudian setelah Priangan terbuka diahir abad 19, mereka juga bermukim di Batavia dan

Priangan .

Kelompok Kanton廣州, berasal dari delta Mutiara Zhujianng Sanjiaozhou 珠江三角州

dan sungai Barat. Xijiang 西江. Banyak bekerja di daerah tambang timah Bangka, kemudian

juga mereka datang ke pulau Jawa bersamaan dengan dibukanya daerah Priangan oleh

Hindia Belanda, kelompok ini datang dengan membawa modal, ketrampilan pertukangan dan

industri.

Berawal dari daerah asalnya telah biasa berhubungan dengan bangsa Eropah serta dunia

usaha di Hongkong yang merupakan daerah jajahan Inggris, sehingga mereka telah mengenal

teknologi dan mesin-mesin mutahir.

Kelompok imi bermukim secara tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan timur,

Kalimantan Selatan, Bangka, Kepri, Jambi, Sumatra barat. Banyak berusaha dibidang toko

besi, alat-alat teknik, teknisi , industri juga restoran.20

Pembagian menurut kelompok dialek asalnya: Hokkian 福建 , Hakka 客家, Konghu 廣府,

Shantung山東, Kwangtung 廣東, Cantonese 廣州, Hainan海南 dst. Seringkali masing-masing

Dalam menyebutkan komunitas etnis Tionghoa kita sering sangat menyederhanakan

dengan menganggap sebagai suatu entitas yang homogen dan solid. Kadang juga sekedar

membagi mereka dengan sederhana dalam kelompok totok dan peranakan, padahal bila

diteliti lebih cermat akan ditemukan banyak pengelompokan yang rumit.

20 Skinner, G. William. The Chinese Minority. Dalam Tan, Mely G. Golongan etnis Tionghoa di Indonesia. Halaman 1-29. Leknas-LIPI & Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 1979.

Page 16: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 16 ~

kelompok berdasarkan asal geografi dan geneologi ini cenderung untuk saling tidak

bercampur.

Mereka juga mengelompok menurut kemampuan bagi yang masih mampu berbicara

dialek daerah asal, kelompok yang mampu berbicara bahasa Tionghoa Mandarin, kelompok

yang hanya menguasai bahasa Indonesia, kelompok yang juga mampu berbahasa dialek lokal

Indonesia, meski kadang juga hanya berbahasa yang kasar saja.

Kemudian pengelompokan berdasarkan pendidikan, mereka yang pernah bersekolah

dengan pengantar bahasa Tionghoa Mandarin, kelompok mereka yang berpendidikan

berbahasa Belanda, ataupun berbahasa Indonesia saja. Ada juga kelompok yang pernah

belajar di manca negara.

Juga pengelompokan berdasarkan agama;kepercayaan yang dianut. Pengelompokan

berdasarkan orientasi politik baik lokal nasional, maupun kiblat terhadap paham komunis

(PKT) atau nasionalis (Kuomingtang) di Tiongkok dan Taiwan.

Kenyataan dalam masyarakat yang demikian menybabkan perlunya kehati-hatian dalam

pernyataan umum mengenai kelompok etnis Tionghoa, terutama bila kita bermaksud

menguraikan pembahasan mengenai kehidupan sosial budaya, ataupun aspek-aspek

komunitas masyarakat etnis ini. Agar tidak terlalu mudah menyama ratakan.

Gambar 5 Peta daerah asal menurut kelompok dialek para emigran Tionghoa ke Asia tenggara. (David G.

Kohl. Chinese architecture in the straits settlements and western Malaya: temples, kongsis and houses.

Halaman 2. Heinemann Asia, Singapore. 1984. )

Page 17: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 17 ~

Gambar 6 Sebaran imigran Tionghoa di Indonesia. (Dr. Yusiu Liem, Prasangka terhadap etnis Cina. Halaman 106. Penerbit Jambatan, Jakarta, 2000.)

Untuk pendalaman mengenai kelompok etnis Tionghoa untuk daerah Bandung, bahan

data-data historis dalam bentuk tertulis, terbitan cukup sulit diperoleh. Ataupun dapat disebut

hampir tidak ada. Agaknya jalan keluar ahir pengumpulan data-data rekaman jejak sejarah

haruslah dicari secara oral history dari mereka yang masih tersisa sekarang(2008) dalam usia

senja .

No Provinsi

Jumlah Etnis

Tionghoa

Jumlah Warga

Negara Indonesia

Etnis Tionghoa

Distribusi Konsentrasi

1 Jakarta 460.002 8.324.707 26,45 5,53

2 Kalimantan Barat 352.937 3.732.419 20,30 9,46

3 Jawa Timur 190.968 34.756.400 10,98 0,55

4 Riau 176.853 4.750.068 10,17 3,72

5 Jawa Tengah 165.531 30.917.006 9,52 0,54

6 Jawa Barat 163.255 35.668.374 9,39 0,46

7 Bangka-Belitung 103.736 898.889 5,97 11,54

8 Banten 90.053 8.079.938 5,18 1,11

9 Sumatera Barat 15.029 4.241.256 0,86 0,35

10 Bali 10.630 3.145.368 0,61 0,34

11 Yogyakarta 9.942 3.119.397 0,57 0,32

Total 1.738.936 137.633.822 100

tabel 2 Sebaran etnis Tionghoa WNI di 11 propinsi, 2000.

Sensus tahun 2000. Data dipublikasikan BPS hanya bila termasuk 8 etnis terbesar diprovinsi tsb. Total WNI 201.092.238. (Suryadinata, Leo. Penduduk Indonesia. Halaman:86. LP3ES. Jakarta. 2003 )

Page 18: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 18 ~

Perkembangan komunitas etnis Tionghoa dan kota Bandung

Gambar 7 Groote postweg, 1808. (Kompas, harian 15 Agustus 2008. Jakarta

Groote postweg. Ketika VOC bangkrut, kekuasaan pemerintahan dialihkan pada kerajaan

Belanda, kemudian ketika Belanda diduduki oleh Napoleon terbentuklah Republik Batavia

Belanda. Dikirimlah pada tahun 1808 governor general Herman Willem Daendels ke Hindia

Belanda.

)

Untuk kepentingan ekonomi dan pertahanan pulau Jawa terhadap kemungkinan serangan

Inggris ia memerintahkan membangun jalan raya sepanjang pulau Jawa, Anyer-

Panarukan.21

Pekerjaan ini selesai dalam waktu 2tahun dengan menelan banyak korban masyarakat

yang dipaksa kerja

Disebut sebagai groote postweg, kelak jalan raya ini berfungsi menjadi jalan

utama bagi perkembangan kota-kota yang dilewatinya sepanjang pulau Jawa.

22. Setelah jalan raya ini selesai perjalanan berkuda dari Batavia sampai

Soerabaya dapat tercapai dalam 9 hari. Setiap 9km sepanjang jalan ini disediakan tempat

beristirahat dan penggantian kuda.23

Berbarengan dengan pekerjaan ini Daendels juga memerintahkan pada bupati Wiranata

Kusumah untuk memulai dibangunnya kota Bandoeng ditepi jalan raya tsb. Titik yang

ditunjukan oleh Daendels kini menjadi patok km 0(nol) Bandung. Sedangkan lahan kampung

berpenduduk yang paling tua di kota Bandung adalah Cikapundung kolot, Balubur, Babakan

Bogor( Kebun kawung), Cikalintu (Cipaganti)

24

21 Untuk penjelasan detail pemerintahan HW Daendels. lihat Clive Day, The policy and administration of the Dutch in Java. Halaman 148 dst.. The Macmillan, New York 1904. Reprinted Oxford University Press. KualaLumpur. 1972. 22 Pramudya Ananta Toer. Jalan raya pos, jalan Daendels. Lentera Dipantara. Jakarta.2008. 23 Lubis, Nina dkk. Sejarah kota-kota lama di Jabar. Halaman 139. Aquaprint Jatinangor. Bandung. 2000. 24 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 188. PT Granesia. Bandung. 1986.

Page 19: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 19 ~

Gambar 8 Patok km 0 (nol) Bandung.

Daerah Priangan sejak pemerintahan VOC telah dipolakan secara khusus tertutup bagi

para pendatang. April 1764 dikeluarkan larangan untuk etnis Tionghoa, Eropah atau pun

kelompok lain yang bukan penduduk asli Priangan untuk masuk, dengan ancaman hukuman

bagi yang melanggar.

Menurut catatan pada tahun 1809 hanya pemukim Tionghoa saja yang diijinkan berdagang

beras, dan didaerah ini tertutup untuk yang lain. Tahun 1810 mulai dibangun wijk kusus

hunian Tionghoa Chineesche kamp, disertai perintah bila ada penghuni yang tidak kembali

lagi pada hari yang sama, maka akan ditahanlah 10 keluarga Tionghoa.25

Keputusan diambil setelah terbukti warga Tionghoa berhasil memajukan kesejahteraan

dan perdagangan di daerah Kedu dan vorstenlanden sekitarnya. Tidak tercatat di Bandung

didaerah mana pemukiman awal ini terletak; tapi mungkin diperkirakan sebelah barat Alun-

alun Bandoeng. Profesor Dr. Godee Molsbergen memperkirakan pasar pertama dibanguni di

kampung Ciguriang, belakang Kepatihan sekarang; dibangun 1812

Pembentukan kampung kusus Tionghoa ini berdasarkan besluit tanggal 9 Juni 1810,

bersamaan dengan kota-kota lain dikeresidenan Priangan: Cianjur, Parakan muncang,

Sumedang, Sukapura, Limbangan dan Galuh.

Tujuan utama dikeluarkannya penunjukan daerah pecinan ini adalah dalam usaha untuk

memberdayakan tanah-tanah kosong yang tidak bisa ditanami kopi dan padi serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggiatkan perdagangan.

26

Tahun 1821 Gubernur jendral GA van der Capellen mengeluarkan peraturan yang

melarang bangsa Belanda , Eropah dan asing lain untuk menetap atau berdagang di daerah

, dan terbakar ketika

terjadi huru hara pada pertengahan abad 19. Kemudian mereka berkumpul lagi dan berdagang

di sekitar Pasar Baroe.

25 Sandi Aminuddin Siregar. Bandung, the architecture of an city in development. Halaman 86. Disertasi Katholiekke Universiteit Leuven. 1990. 26 Prof. Dr. Ecb Godee Molsbergen, Mooi Bandoeng en de oude tijd. 1935.

Page 20: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 20 ~

Priangan(9 Januari 1821, staatsblad no. 6 tahun 1821) 27 ,Peraturan ini bertujuan agar

perdagangan kopi dapat tetap dikendalikan hanya oleh pemerintah Hindia Belanda28

Juga selama masa itu ada hambatan lain berupa peraturan Hindia Belanda yang berawal

dari tahun 1875, melarang penjualan tanah pertanian pribumi pada warga Tionghoa tetap

berlaku.

.

Baru pada tahun 1852 keresidenan Priangan dinyatakan terbuka oleh Hindia Belanda

bebas untuk para pedatang. Berbeda dengan kota-kota pesisir pantura Jawa dengan sejarah

lebih lama dan lebih terbuka untuk pendatang etnis Tionghoa; hampir selalu dapat ditemukan

daerah pecinan yang homogen, padat dan jelas batasannya, sedangkan didaerah Bandung-

Priangan ini bagi etnis Tionghoa adalah daerah terahir yang dapat dimasuki dan dihuni.

Sehingga periode sejarah yang singkat kurang meninggalkan jejak batas daerah tegas yang

mudah dilihat secara kasat mata.

Keadaan ini lebih meluas lagi setelah tahun 1911 ketika pemerintah Hindia Belanda

mencabut semua larangan yang membatasinya. Demikianlah hingga daerah pecinan di

Bandung hanya mempunyai sejarah yang singkat sampai saat Jepang masuk lalu dilanjutkan

dengan kemerdekaan Indonesia, batasan daerah pecinan menjadi sangat tersamar tidak terlalu

tegas.

29

27 Kunto, Haryoto. Wajah Bandoeng tempo doeloe. Halaman 17. PT Granesia. Bandung. 1984. 28 Clive Day, The policy and administration of the Dutch in Java. Halaman 234. The Macmillan, New York 1904. Reprinted Oxford University Press. KualaLumpur. 1972. 29 Tan, Mely G. Golongan etnis Tionghoa di Indonesia. Halaman 19. Leknas-LIPI & Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 1979.

Peraturan ini kemudian hari baru digantikan oleh peraturan agraria nasional pada

masa pemerintahan Soeharto.

Karena kegiatan utamanya bergerak dalam bidang perdagangan, komunitas Tionghoa

cenderung bermukim disekitar pusat simpul (node) transportasi, perhubungan (jalan raya,

jalan kereta api), setasiun kereta api dan pasar sebagai pusat perdagangan (Pasar Baroe ).

Ciri khusus lainnya hunian Tionghoa berupa deretan bangunan yang menyambung

sepanjang tepi jalan utama. Tempat berdagang dan tinggal bercampur, dinding muka masing-

masing unit dapat dibuka lepas pagi hari ketika berdagang dan ditutup kembali sore hari

ketika kegiatan berhenti,(dinding muka ruko demikian disebut: tiam tang,dian chuang 店

窗, bagian belakang atau lantai atas berfungsi untuk tempat tinggal (ruko horisontal atau

vertikal).

Page 21: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 21 ~

Statistik penduduk etnis Tionghoa dikota Bandung. Tahun Pribumi Eropa Tionghoa Gol Lain Sumber

footnote

Keterangan

Tionghoa Peranakan

1812-1813 203.042 34 107 51 279 30

Batavia &

Priangan

1815 243.268 _ 180 _ _ 31 Priangan

1846 11.136 9 13 _ 35 32 Bandoeng

1874 _ _ 6 keluarga _ _ 33 Bandoeng

1889 _ _ 1.000 _ _ 34 Bandoeng

1901 _ _ 2.530 _ _ 35 Bandoeng

1905 _ _ 3.800 _ _ 36 Bandoeng

1906-1910 _ _ 3.704 _ _ 37 Bandoeng

tabel 3 Penduduk Bandoeng, data dari beberapa sumber. (1812-1910)

Tahun Pribumi Eropa Tionghoa Arab Gol. Lain Jumlah

1889 16.424 339 974 263 18.000

1890 16.656 467 923 68 17.114

1891 19.240 591 1.140 69 21.040

1892 19.370 601 1.150 60 9 21.190

1893 22.000 548 1.182 69 1 23.800

1894 22.754 724 1.453 57 24.988

1895 23.731 968 1.756 59 26.514

1896 26.247 1.134 1.958 43 29.382

1897 24.000 800 1.800 60 26.660

1900 24.748 1.522 2.630 43 20 28.963

1905 41.400 2.200 3.700 100* 47.400

1906 41.493 2.199 3.704 98* 47.194

tabel 4 Penduduk Bandoeng 1889-1906.38

* mungkin termasuk timur asing lainnya.

30 Thomas Stamford Raffles. History of Java. Halaman I/62. Printed for Black,Parbury and Allen. London1817 31 Thomas Stamford Raffles. History of Java. Halaman I/63. Printed for Black,Parbury and Allen. London1817. 32 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 832. PT Granesia , Bandung. 1986. 33 Sandi Aminuddin Siregar. Bandung, the architecture of an city in development. Halaman 142. Disertasi Katholiekke Universiteit Leuven. 1990. 34 RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad. Halaman 28. Asia Major. Purmerend 1996 35 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 413. PT Granesia. Bandung. 1986. 36 RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad. Halaman 28. Asia Major. Purmerend 1996 37 Tan, Mely G. Golongan etnis Tionghoa di Indonesia. Halaman XII. Leknas-LIPI & Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 1979. 38 Lubis, Nina dkk. Sejarah kota-kota lama di Jabar. Halaman 127. Alquaprint Jatinangor. Bandung. 2000.

Page 22: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 22 ~

tabel 5 Penduduk Bandoeng 1905 – 1929. Kelompok etnis Tionghoa termasuk dalam “vreemde oosterlingen”

(Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 824. PT Granesia. Bandung. 1986.)

Kemudian lingkungan kawasan dilengkapi dengan klenteng sebagai tempat aktifitas dan

ibadat komunitas Tionghoa. Hunian bagi komunitas etnis Tionghoa yang intens demikian

berakibat membentuk lingkungan kusus bercirikan typo-morphological patrimonial yang

membedakannya dari bagian lingkungan kota lainnya39

Pada peta kota Bandoeng tahun 1882 telah terlihat bangunan sepanjang Pangeran

Soemedang weg (sekarang jl. Otista) dan Groote postweg( sekarang jl AA dan jl. Jend.

Soedirman) berupa deretan pertokoan yang dimiliki oleh pengusaha pribumi yang tinggal

disekitar pasar Baroe yang dikenal sebagai “saudagar Bandoeng”, “orang pasar”, “mandoran”

menurut cerita rehrean urang pasar ini adalah keturunan prajurit dan senapati Pangeran

Diponegoro yang mengungsi, banyak diantaranya berdagang kain batik dari Jawa tengah.

. Dengan bangunan berlanggam gaya

arsitektur dari tempat asalnya di Tiongkok.

40

39 Sandi Aminuddin Siregar. Bandung, the architecture of an city in development. Halaman 28-30, 37. Disertasi Katholiekke Universiteit Leuven. 1990. 40 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 832-856. PT Granesia , Bandung. 1986.

Page 23: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 23 ~

Jalan kereta api dan perkembangan kota Bandoeng.

Kehidupan kota Bandoeng sangat erat berhubungan dengan perkembangan perkebunan

sekitarnya, ketika pemodal swasta masuk ke daerah Priangan setelah peraturan Cultuurstelsel

secara bertahap dihapuskan. Dalam rangka ini pada tahun 1870 dikeluarkan peraturan agraria

Hindia Belanda dan berdatanganlah para pemodal Eropah (Preanger planters) memulai

perkebunan kina, teh, karet, coklat disamping penanaman kopi yang sebelumnya diharuskan

tanam paksa oleh pemerintahan kolonial Belanda. Para pemukim inilah yang menghidupkan

kota Bandung sebagai kota berahir pekan mereka.

Gambar 9 Peta Bandoeng, 1825. (RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad. Halaman 22. Asia Major. Purmerend

1996.)

Pada tahun 1869-1873 jalan kereta api dibangun antara Batavia dan Buitenzorg ( Bogor),

lalu tahun 1879 mulai diperpanjang melewati Bandoeng sampai Cicalengka ( selesai tahun

1884 ) dan disambung ke Garoet tahun 1889. Buitenzorg - Soekaboemi selesai tahun 1882,

kemudian Buitenzorg- Cianjoer 1883, tahun 1884 Cianjoer- Bandoeng tersambung pula.

Dengan demikian Bandoeng – Batavia telah dapat langsung ditempuh via Bogor.

Sarana ini turut mempercepat perkembangan kota Bandoeng dengan lancarnya perniagaan

ekspor barang hasil pertanian perkebunan pedalaman Priangan yang dikirimkan kepelabuhan

Tanjung Priok dan barang-barang kebutuhan warga Bandoeng pun dapat dengan mudah

didatangkan.

Page 24: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 24 ~

Kemudian tahun 1906 dibukalah jalan kereta api Bandoeng-Batavia melewati Padalarang

–Karawang yang lebih mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota.41 Dalam rangka

pembangunan jalan kereta api ini Belanda banyak mendatangkan tenaga kerja etnis

Tionghoa.42

Gambar 10 Bandoeng 1825. Digambar ulang.(Kunto, Haryoto. Wajah Bandoeng tempo doeloe. Halaman 183.

PT Granesia. Bandung. 1984.)

Gambar 11 Gudang Tjirojom, Paskal Hypersquare sekarang. (S.A. Reitsma. Gedenkboek der Staatsspoor- en

tramwegen in Nederlandsch-Indie. 1875-1925. Halaman 171. Topografische inrichting. Weltevreden. 1925.)

Gambar 12 Kegiatan bongkar muat di Ciroyom. (S.A. Reitsma. Gedenkboek der Staatsspoor- en tramwegen in

Nederlandsch-Indie. 1875-1925. Halaman 181. Topografische inrichting. Weltevreden. 1925.)

41 Sandi Aminuddin Siregar. Bandung, the architecture of an city in development. Halaman 90-92. Disertasi Katholiekke Universiteit Leuven. 1990. 42 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 362. PT Granesia. Bandung. 1986.

Page 25: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 25 ~

Gambar 13 Peta Bandoeng, 1882. (RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad. Halaman 29. Asia Major.

Purmerend 1996.)

Gambar 14 Peta 1888 , 1889 sejarah jalan kereta api ke Bandoeng. (S.A. Reitsma. Gedenkboek der

Staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indie. 1875-1925. Halaman 72. Topografische inrichting.

Weltevreden. 1925.)

Page 26: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 26 ~

Gambar 15 Peta 1913, 1925 sejarah jalan kereta api ke Bandoeng. S.A. Reitsma. Gedenkboek der

Staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indie. 1875-1925. Halaman 73. Topografische inrichting.

Weltevreden. 1925.

Gambar 16 Setasiun kereta api Bandoeng 1926, 1884,( RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad. Halaman 124.

Asia Major. Purmerend 1996.)

Gambar 17 Setasiun kereta api Bandoeng dibangun ulang 1928.

Page 27: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 27 ~

Dan tugu SS (Staats Spoorwagen) ultah 50 tahun ( 5 Juni 1926, perencana oleh Ir. EH de Roo) dengan lampu

listrik, merupakan titik ordinat pemetaan triangulasi kota Bandoeng. Sekarang diganti monument lokomotif

kecil.

Gambar 18 Setasiun kereta api, foto uidara.

Jalan kereta api bersilangan dengan jalan Pasirkaliki 1925. Sudut kanan perempatan pertemuan berupa

gedung gudang Ciroyom yang sekarang digunakani sebagai Paskal Hypersquare. (S.A. Reitsma. Gedenkboek

der Staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indie. 1875-1925. Halaman 45. Topografische inrichting.

Weltevreden. 1925. )

Pada tahun 1856 gubernur jendral Charles Ferdinand Pahud memindahkan ibukota

keresidenan Priangan dari Cianjur ke Bandoeng, gagasan ini baru terwujud pada tahun 1864

bertepatan dengan letusan gunung Gede, residen van der Moore pindah disertai sekretaris,

komisaris, mantri kesehatan, guru dan notaris43

43 Kunto, Haryoto. Wajah Bandoeng tempo doeloe. Halaman 18. PT Granesia. Bandung. 1984.

.

Page 28: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 28 ~

Lalu pada tahun 1894 Balai besar kereta api pindah ke Bandoeng, disusul 1898 pabrik

senjata, mesiu dan ACW (artillerie constructie winkel) kedaerah Kiaracondong sekarang dari

Soerabaia. Setelah sebelumnya 1896 dibangun pusat militer di daerah Cimahi arah barat

kota Bandoeng. Semuanya menyumbang pada perkembangan kota.44

Disekitar setasiun kereta api tumbuhlah usaha yang menunjang perjalanan hotel-hotel,

restoran dan toko. Awal abad ke 20, pada tahun 1919 direncanakan Bandoeng sebagai

ibukota Hindia Belanda. Dimulailah dengan perencanaan kota yang lengkap dan

pembangunan berkembang. Diantaranya dalam pelaksanaan ketika membangun Gedung Sate;

Belanda juga mendatangkan para tenaga ahli bangunan etnis Tionghoa.

Gambar 19 Pintu masuk utama Pasar Baroe 1930.( RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad. Halaman 123. Asia

Major. Purmerend 1996.)

Gambar 20 Pasar Baru 2008.

Gambar 21 Pasar Baru 1984. (Kunto, Haryoto. Wajah Bandoeng tempo doeloe. Halaman . PT Granesia.

Bandung. 1984.)

44 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 835. PT Granesia , Bandung. 1986.

Page 29: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 29 ~

Gambar 22 Pasar Baroeweg dari pintu kereta api ke selatan 1910.( RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad.

Halaman 123. Asia Major. Purmerend 1996.) Gambar 23 trotoar sudah dibangun. (http://djawatempodoeloe.multiply.com/photos )

Gambar 24 Jl Otista 2008, pintu kereta api, kearah selatan.

Gambar 25 Pasar baroe 1880.

Gambar 26 Pangeran Soemedangweg (Otista sekarang) ke-utara kearah kediaman residen 1890.( RPGA Voskuil.

Bandoeng, beeld van een stad. Halaman 123. Asia Major. Purmerend 1996.)

Page 30: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 30 ~

Gambar 27 Toko ABC. SudutPasarbaroeweg dan jl. pasar selatan.

(http://djawatempodoeloe.multiply.com/photos )

Gambar 28 Bangunan sudut toko ABC sudah dibangun baru.

Gambar 29 ABCweg kearah Pasar Baroeweg (toko ABC) 1940. (RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een stad.

alaman 124. Asia Major. Purmerend 1996.) Gambar 30 Lokasi bekas toko ABC sekarang.

Gambar 31 Toko Ang Sioe Tjiang pertengahan Pasar Baroeweg 1925. (RPGA Voskuil. Bandoeng, beeld van een

stad. Halaman 124. Asia Major. Purmerend 1996.)

Page 31: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 31 ~

Gambar 32 Sudut Raceplein weg-Groote postweg. (http://djawatempodoeloe.multiply.com/photos)

Gambar 33 Sudut jl Otista – jl.Jend Soedirman, sekarang. (http://djawatempodoeloe.multiply.com/photos)

Gambar 34 Toko Soekaboemi Sudut Pasarbaroeweg-Soeniaradjaweg.

(http://djawatempodoeloe.multiply.com/photos)

Gambar 35 Sudut Jl.Otista-Suniaraja, sekarang.

Pada tgl 21 Februari 1906 kota Bandoeng memperoleh status “Gemeente” dengan

Burgemeester pertama B. Coops. Untuk mengevaluasi kondisi Bandoeng pemerintah

Hindia Belanda membentuk “ Commissie voor de Beoordeeling van de uitbreidingsplannen

der Gemeente Bandoeng “ dipimpin oleh E.H. Karsten. Dalam laporan no.4 , tgl. 12 Agustus

1919, disebutkan kegiatan ekonomi kota Bandoeng sangat terpusat di daerah Chineezenwijk (

Pecinan ) sekitar Pasar Baroe.

Perputaran usaha di Pasar Baroe 5 kali dari pergerakan di Pasar Andir atau Pasar

Kosambi. Juga kepala dinas kereta api menyampaikan laporan bahwa 80% penumpang

kereta yang turun disetasiun Bandung setiap hari adalah para commuters .

Sehingga Karsten diantaranya mengajukan usulan yang dilaksanakan untuk membagi dan

memudahkan para penumpang kereta turun sedekat mungkin pada tujuan, dibangunlah halte

kereta api di Andir, Ciroyom, Cikudapateuh, Kiaracondong, Jl.Jawa, Jl.Karees (Gatsu

sekarang).

Page 32: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 32 ~

Peta kodya Bandung tahun 1955 , terlihat pada beberapa kawasan kota terdapat beberapa

nama jalan yang berkaitan erat dengan sejarah perkembangan kota bercirikan etnis Tiong

Hoa.

Gg Gwan An( developer Kok Gwan & Kok An), sekarang Jl. Kerta Laksana. Menurut

referensi Poey Kok Gwan adalah seorang hartawan di Bandoeng, pada zamannya aktif

dalam berorganisasi dalam masyarakat Tionghoa, THHK (pendidikan), Siang hwe (

kumpulan perdagangan), direktur Koran “Sin Bin” (1925), anggota dewan regentschapsraad

Bandoeng, Khong Kauw Tjong Hwe ( keagamaan), Hok Gie Hwe (paguyuban), Chineesche

werkloozenfonds . Lahir di Bandoeng tgl 18 –12-1886, meninggal 3 Mei 1964. Mengetahui

banyak mengenai kebudayaan dan filsafat Tionghoa45

Kawasan Yap Lun . sekarang jl. Gabus, jl. Jambal, jl. Kakap. Dari penelusuran tercatat

Yap Loen seorang pengusaha tekstil dan properti. Aktif dibanyak organisasi Tionghoa,

THHK ( pendidikan), Siang hwe ( perdagangan), Hong Hoat Tong ( paguyuban), anggota

dewan regentschapsraad Bandoeng, lahir 1874 di Batavia, ( menurut cucunya lahir di

Tiongkok ?), kembali ke Jawa pada usia 12 tahun, awalnya sebagai pedagang kain keliling.

Menjadi kaya raya ketika pecah perang dunia ke 1 (1914-1918). Karena impor kain dalam

jumlah besar dari Jepang, pada saat Eropah berperang sehingga tidak mampu mensuplai ke

Hindia Belanda. Menjadi developer Gg. Luna ( Lun-An; Yap Lun & Kok An),didaerah jl

Waringin, Pasar Andir. Disebut sebagai kompleks Yap-lun, Yaploen straat, Yaploen plein.

Terdiri dari sekitar 130 buah rowhouse ruko satu lantai

. Mengusahakan perumahan di daerah

Gedung delapan , Gedung Sembilan dan sekitarnya. Pabrik beras di Jawa Barat, pabrik mesin

dan gelas “Kong Liong” didaerah Kerta Laksana sekarang. Daerah Kong Liong ( 2

bersaudara Kong Seng & Liong Seng, putera Kok An). Sekarang jl. Kerta Laksana, sekitar

400 unit rumah.

46

Jl. Tamblong . menurut catatan tahun 1874 ketika pennduduk Tionghoa baru 6 keluarga,

ada pengrajin mebel suku Konghu bernama Tam Long , dipakai nama jalan disisi timur

hotel Preanger

khas Tionghoa. Perusahaan

pengembangnya : “Jap Loen & Co. “ dan “NV Bow Mij Tjoan Seng.”

47

45 Tan Hong Boen. Orang-orang Tionghoa jang terkemoeka di Java. Halaman 180. The Biographical centre. Solo. 1935. Setyautama, Sam. Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Halaman:312. KPG. 2008. 46 Tan Hong Boen. Orang-orang Tionghoa jang terkemoeka di Java. Halaman 185. The Biographical centre. Solo. 1935. Setyautama, Sam. Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Halaman:101. KPG. 2008. 47 Kunto, Haryoto. Semerbak bunga di Bandung raya. Halaman 833. PT Granesia , Bandung. 1986.

Page 33: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 33 ~

Jl. Yo Sun Bie, sekarang jl. Mayor Sunarya . Yo Sun-bie ( 1870 -1968 ) lahir di Changpu,

Fujian. Sampai di Batavia tahun 1891, dan mulai berdagang tekstil 1895. Mendirikan pabrik

tenun “Sin I Seng” dan pabrik sagu di Malngbong “ Jo Sun Bie Kongsie”. Membangun ruko

2 lantai disekitar Pasar baru, Jl Jo Sun Bie. Aktif di organisasi CHCH ( paguyuban) , THHK

(pendidikan), Siang Hwe (perkumpulan perdagangan), simpatisan Dr. Sun Yat Sen.

Mengalami interniran semasa pendudukan Jepang. Mendirikan sekolah “Soen Bie” dan

menyumbang jalan di Fujian. Meninggal di Bandung.48

( Seorang putera angkatnya adalah

Yo Giok Sie industriawan textil Bandung besar th 1950an, pabriknya BTN Badan Tekstil

Nasional ),

Gambar 36 Peta Bandung 1955.

Gambar 37 Gg. Sow Tjin Kie, Gg. Gwan An. Gambar 38 Kompleks Jap-Lun, Gg. Luna, Gg. Kam Soei.

48 Setyautama, Sam. Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Halaman:104. KPG. 2008.

Page 34: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 34 ~

Gambar 39 Gg. Sim Tjong, Gg. Kompato Sianto. Gambar 40 Jl. Pecinan Lama, Jl. Jo Soen Bie.

Gambar 41 Jl. Jun Liong.

Keadaan streetscape kini pada beberapa lingkungan hunian historis etnis Tionghoa.

Suasana sekarang di jalan Pecinan Lama, Pasar Utara, Belakang Pasar, Pasar Barat, kompleks

Yaplun, jendral Sudirman. Terlihat suasana ditepi jalan jalan-jalan sekitar Pasar Baru telah

berubah sama sekali. Bangunan yang ada sebagian besar merupakan perbaruan dengan

langgam arsitektur masa kini .

Bangunan-bangunan historis era kolonial hampir hilang semuanya. Tidak lagi dapat

dilihat suasana pecinan dahulu. Yang masih dapat ditemui adalah suasana kesibukan

perdagangan pada hari-hari kerja, disertai kemacetan lalu lintas disepanjang jalan-jalan ini.

Kemungkinan besar perkembangan demikian (perubahan menjadi bangunan-bangunan

berlanggam mutahir) merupakan imbas dari pembangunan renovasi bangunan Pasar-baru

sendiri sebagai bangunan utama yang menentukan lingkungannya . Sedikitnya bangunan

pasar ini sejak era kemerdekaan sampai sekarang telah dua kali dibongkar total dan dibangun

Page 35: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 35 ~

baru kembali. Setiap terjadi hal ini selalu diikuti oleh renovasi bangunan para penghuni di

jalan sekeliling bangunan Pasar-baru tsb.

Tetapi pada daerah kompleks Yap-Lun masih dapat dilihat suasana seolah-olah waktu

telah berhenti pada masa kolonial dahulu. Bangunan ruko satu lantai berderat sebagian besar

tanpa perubahan berarti. Suasana khas daerah pecinan, disain dinding muka toko dari

konstruksi kayu yang dapat dibuka ketika siang hari, sore hari dapat dipasang kembali.

Merubah ruang depan ruko sebagai ruang terbuka umum untuk aktifitas perdagangan. Ketika

malam tiba kembali menjadi hunian pemilik toko. Bangunan sempit yang memanjang

kedalam. Atap menerus sepanjang barisan ruko. Beberapa wuwungan masih terlihat

berbentuk melengkung.

Daun pintu yang terbelah setengah tinggi. Aroma khas pasar selalu melingkupi lingkungan

ini, disebabkan ikan asin yang dijajakan para pedagang, bercampur sisa-sisa sayur dagangan,

dan lingkungan yang tergenang air disebabkan buruknya sistim drainase kota didaerah ini.

Berdekatan dengan kompleks ini terdapat Pasar Andir yang merupakan pasar tradisional

dengan masa bangunan yang sangat menentukan suasana sekitarnya. Pasar ini baru saja

mengalami perombakan total beberapa waktu y.l.

Bila berkaca pada suasana dilingkungan Pasar-baru sekarang, besar kemungkinan ini akan

berimbas juga pada bangunan lain disekelilingnya. Terutama bila pihak Pemda berwibawa,

mampu dan dapat mengembalikan fungsi jalan dan trotoar sebagai peruntukan sebenarnya.

Suasana yang kacau sekarang jelas sangat menghambat gerak dan niat para pemilik rumah

disekitarnya, para PKL dapat semena-mena berdagang memenuhi seluruh trotoar dan badan

jalan dari subuh sampai malam hari.

Dari segi sebagai suatu heritage lingkungan, kondisi situasi kompleks Yaplun sekarang

adalah satu kesempatan untuk dapat preservasi suasana dahulu. Bila Pemda dapat membuat

suatu rencana yang integral menyeluruh sebagai suatu kawasan hunian Tionghoa, daerah ini

mungkin dapat dikembangkan menjadi suatu daerah tujuan wisata baru.

Para penghuni akan dapat memperbaharui kehidupan setempat, rejunivication. Mirip

seperti China-town dibanyak kota-kota besar dunia. Suatu ide yang ambisius tetapi bukan

tidak mungkin dapat dilaksanakan.

Page 36: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 36 ~

Penutup

Sejarah hubungan Tiongkok dan Nusantara sudah tercatat selama +/_ 2200 tahunan ,

disamping temuan arkeologis lainnya yang berusia lebih lama lagi. Para emigrant Tionghoa

secara kontinu meninggalkan tempat asalnya mayoritas berasal dari Tiongkok Selatan.

Gelombang immigrant ini mencapai pulau Jawa, khususnya Batavia dengan menumpang

kapal-kapal dagang junk, mereka merantau karena alasan ekonomi demi mencari kehidupan

yang lebih baik dibanding di tempat asal.

Pada beberapa periode juga disebabkan alasan politis dan terjadinya peperangan di

daratan Tiongkok. Awal VOC berusaha di Nusantara kelompok ini sangat dibutuhkan sebagai

pekerja dalam membangun, bertani dan perdagangan kepedalaman. Tetapi kondisi berbalik

ketika pendatang mengarus menjadi tidak terkendali, hingga menimbulkan kekwatiran akan

menggoyahkan kekuasaan VOC49

49 Kemasang, ART. Overseas Chinese in Java and their liquidation in 1740. Southeast Asian Studies, vol. 19, no.2, September 1981. Halaman 123-146. Kyoto University. Japan.

.

Dimulai pengaturan tempat hunian kelompok etnis yang menimbulkan pecinan di kota-

kota pulau Jawa. Lingkungan yang bernuansa khusus berlanggam arsitektur Tionghoa,

dominan bangunan ruko satu lantai berderet, row-house shop-house bagi warga kebanyakan,

memanjang dengan sisi muka langsung menempel pada tepi jalan umum. Konstruksi kayu

dinding muka yang dapat dibuka pada siang hari untuk berusaha dan ditutup kembali ketika

sore tiba; dinding muka ruko demikian disebut: tiam tang, dian chuang 店窗.

Dengan wuwungan atap bangunan yang menanjak dikedua ujung akhir. Kadang dibangun

juga beberapa rumah dalam ukuran besar bagi warga kaya yang menjadi pimpinan kelompok

Tionghoa setempat.

Kawasan biasa dilengkapi dengan klenteng tempat aktifitas komunitas dan beribadat,

dengan ciri arsitektur yang mutlak mengacu bangunan asli serupa dari tempat asalnya.

Dikota Bandung sesuai sejarah berkembangnya kota, peran serta kelompok etnis

Tionghoa ini terekam juga dalam nama-nama jalan. Mereka membangun hunian di daerah

tersebut dengan langgam arsitektur khusus. Karena kendala waktu; tulisan ini hanya sempat

menelusuri beberapa diantaranya.

Nama jalan lain yang dapat diteliti lebih lanjut sejarah dan peran mereka dalam

perkembangan kota Bandung a.l. : Jl. Kompato Sianto, Gg. Sow Tjin Kie, Gg. Sim Tjong,

Gg. Kam Soei, Jl. Kelenteng, Gg Tan Tie Wan, Gg. Lim Siong, Gg. Ong Toa Tin, Jl.

Pecinan lama, kampung Pecinan, Jl. Yun Liong ( Chineese Luitennant).

Page 37: Table of Contents · Penelitian kecil ini menelusuri sejarah hubungan antara warga Tionghoa dan ... daerah Yunnan, ... teori pelayaran serta prakteknya, doa-doa dan penjelasan

~ 37 ~

Para tukang bangunan beretnis Tionghoa banyak dimanfaatkan dalam pembangunan kota

Bandoeng oleh pemerintahan kolonial Belanda, diantaranya pembangunan gedung Sate dan

pembangunan jalan kereta api.

Perkembangan terahir pada daerah-daerah hunian Tionghoa ini sudah mengalami

perubahan yang sangat drastis, beberapa diantaranya suasana dari arsitektur bangunannya

tidak lagi memberi kesan sebagai pecinan. Tetapi didaerah kompleks Yaplun masih sangat

kental suasana hunian pecinan zaman kolonial dulu. Untuk daerah demikian mungkin dapat

dipikirkan sebagai suatu daerah preservasi arsitektur dan lingkungan yang dapat

dimanfaatkan untuk tujuan wisata. dan dan kawasan historis.